Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

RENUNGAN PEKAN PASKAH III, Jumat 13 Mei 2011

RENUNGAN PEKAN PASKAH III, Jumat 13 Mei 2011
(SP Maria dr Fatima, Maria Dominika Mazzarello)
Kis 9:1-20, Mzm 117:1,2, Yoh 6:52-59

Hanya dengan makan tubuh Yesus dan minum darah-Nya, kita akan diselamatkan.

BACAAN INJIL:
Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya." Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.

RENUNGAN:

Semua orang pasti butuh makan. Tidak ada orang yang tidak membutuhkan makan dalam hidupnya. Bahkan seringkali dianjurkan agar kita memakan makanan yang sehat dan bergiji. Makan makanan yang sehat dan bergiji akan membuat kita sehat dan memiliki daya untuk hidup dan daya tahan atau kekebalan terhadap penyakit. Oleh karena itulah dokter atau para ahli kesehatan selalu menganjurkan agar kita tidak sembarang makan makanan yang seakan-akan makan itu hanya untuk kesenangan atau biar tidak lapar dan tetap hidup. Walaupun demikian, kita seringkali makan hanya untuk sekedar agar tidak lapar dan bagi banyak orang makan seringkali bukan lagi kebutuhan hidup tetapi hanya sebagai pemuasan kesenangan dan bahkan gengsi.

Namun perlu kita ingat bahwa makanan yang kita makan, fungsinya hanya lebih pada pemenuhan kebutuhan fisik kita atau untuk kesehatan tubuh fisik kita. Makanan itu tidak menjamin daya tahan kita untuk menghadapi hidup dan persoalan-persoalan yang kita hadapi. Terlebih makanan itu tidak bisa menjadi jaminan kebahagiaan dan kehidupan kekal. Oleh karena itu, selain makanan yang biasa itu, kita membutuhkan makanan rohani demi kesehatan rohani kita, yang bisa memberi kita daya hidup dan daya juang dalam menjalani hidup yang penuh dengan tantangan dan persoalan. Hal yang satu ini seringkali justru kita lupakan. Kita hanya sibuk mengupayakan makanan jasmani, lupa bahwa kita juga membutuhkan makanan rohani.

Dalam Injil hari ini, kembali Yesus menegaskan bahwa diri-Nya adalah makanan atau roti yang turun dari surga. Yesus mengatakaan bahwa setiap orang yang mendambakan keselamatan kekal, maka harus makan tubuh-Nya dan minum darah-Nya. Pernyataan ini tentu menggemparkan para pendengar saat itu. Sebab secara manusiawi kita sulit menerima pernyataan Yesus bahwa kita harus makan tubuh-Nya dan minum darah-Nya agar kita memiliki kehidupan kekal. Namun kiranya yang dimaksud oleh Yesus bukan memakan diri-Nya sebagaimana yang kita lakukan terhadap makanan pada umumnya. Makan tubuh Yesus dan minum darah-Nya berarti seperti makanan yang kita makan, makanan itu masuk dalam tubuh kita dan memberi daya hidup atau tenaga atau kesehatan kepada kita. Dengan demikian, maksud pernyataan Yesus adalah bahwa kita tidak hanya sekedar menjadi pengikut-Nya, tidak hanya sekedar mengagumi Yesus dan ajaran-Nya tetapi sungguh-sungguh kita bersatu dengan Dia dan Dia bersatu dengan kita. Persatuan kita dengan Yesus harus sungguh-sungguh mendalam, sehingga Yesus menjadi daya hidup yang memberi kekuatan bagi hidup kita. Sehingga bila kita mendambakan keselamatan kekal, kita harus sungguh-sungguh bersatu dengan Yesus sendiri, Yesus harus sungguh memasuki hidup kita dan tinggal di dalam diri kita.

Bagi kita umat Katolik, sebenarnya tidaklah terlalu sulit untuk mengerti bagaimana kita memakan tubuh Yesus dan meminum darah-Nya. Sebab di dalam perayaan ekaristi, kita percaya bahwa berkat daya Roh Kudus, hosti yang kita terima adalah tubuh dan darah Yesus sendiri yang dipersmebahkan untuk kita. Dalam perayaan Ekaristi kita menerima komuni suci, itu berarti kita makan tubuh Yesus dan minum darah-Nya. Sehingga dengan menerima komuni, jelaslah kita mengalami persatuan yang sungguh dengan Yesus sendiri. Hanya persoalannya, tidak semua umat yang menyadari hal ini, sehingga tidak ada kerinduan untuk bersatu dengan Kristus dalam perayaan ekaristi, dan tidak semua umat yang telah menerima komuni menyadari dan merasakan persatuan dengan Yesus sendiri. Sehingga komuni suci yang diterimanya tidak memberi daya hidup baginya dan tidak menunjukkan persatuannya dengan Yesus yang sudah masuk dalam dirinya.

Ada orang yang mengatakan, “Bila seorang anak pada waktu bayi hanya diberik susu sapi, bukan ASI, maka anak itu akan berperilaku ‘seperti sapi’. Mungkin ada benarnya, karena bagaimanapun unsure-unsur sapi terkadung dalam susu sapi, dan itu akan memperngaruhi perilaku anak yang minum susu sapi.

Anekdot ini bisa kita pakai untuk mengerti persatuan kita dengan Yesus lewat makan tubuh dan minum darah-Nya dalam perayaan ekaristi. Bila kita sungguh mengimani bahwa komuni suci yang kita terima adalah Yesus sendiri, tentu kita memiliki daya hidup dan persatuan itu memberi kekuatan bagi kita dalam menjalani hidup dengan segala perjuangan karena percaya bahwa kita tidak lagi hidup sendiri tetapi ada Yesus Tuhan dalam diri kita sendiri. Persatuan kita dengan Yesus juga hendaknya membuahkan perutusan kita untuk mewartakan keselamatan bagi semua orang. Sebab sebagaimana dikatakan oleh Yesus sendiri bahwa barang siapa yang memakan Dia, harus hidup oleh Dia. Itu berarti bahwa kita yang sudah bersatu dalam Dia lewat perayaan Ekaristi, kitapun harus hidup oleh Dia, seperti Dia yang diutus oleh Allah Bapa mewartakan keselamatan, demikianpun kita mewartakan keselamatan kepada sesama kita. Kita hendaknya mewartakan Kristus yang karena kasih-Nya kepada manusia, rela menderita, wafat dan disalipkan, kitapun ikut mewartakan keselamatan itu. Sehubungan dengan hal ini, dalam bacaan pertama kepada kita diberi contoh bagaimana persatuan Paulus dengan Yesus telah mengubah hidup paulus. Setelah Yesus bersatu dengan Paulus dan Paulus bersatu dengan Yesus, Paulus yang semula anti Kristus berubah menjadi rasul yang mewartakan Kristus. Oleh karena itulah dalam setiap perayaan Ekaristi pada liturgy penutup ada perutusan bagi kita. Pada perutusan itu dengan jelas dikatakan bahwa kita yang telah bersatu dengan Kristus lewat komuni suci, persatuan kita tidak hanya dalam perayaan itu, tetapi persatuan kita mengandung konsekuensi perutusan untuk mewartakan Kristus. Bahkan persatuan kita dengan Kristus, harus kita wartakan dalam dalam hidup keseharian kita dengan mewartakan Kristus dan keselamatan-Nya.

Maka semoga kita sungguh mengimani persatuan kita dengan Yesus Kristus saat kita menyambut komuni suci. Persatuan kita dengan Kristus, memberi kita daya hidup, kekuatan untuk hidup dengan segala persoalan yang pasti akan kita hadapi dan persatuan itu juga kita nyatakan dengan ikut ambil bagian mewartakan Yesus yang telah menderita, wafat dan bangkit demi keselamatan manusia. Hanya dengan makan tubuh Yesus dan minum darah-Nya, kita akan diselamatkan. Amin.

Pesan Paus pada Hari Komunikasi Sedunia ke-45 (Bahasa Jawa)

Pesan Paus pada Hari Komunikasi Sedunia ke-45 (Bahasa Jawa)


Wedharan Sri Paus Benedictus XVI
ing Dina Komunikasi Sosial Sadonya kaping 45
Kasunyatan, Pangerten lan Jatining Urip ing Jaman Digital
5 Juni 2011

Para kadang kinasih,

Ing pengetan Dina Komunikasi Sosial Sadonya kaping 45 iki, aku bakal medharake saperangan panglimbang kang kaprabawan dening kahanan majuning jaman: yaiku muncule internet minangka jejaring komunikasi. Ana sawijining panemu menawa Revolusi Industri jaman semana mrebawani ananing owah-owahan kahananing masyarakat. Mangkono uga ing jaman saiki, tata cara lan piranti komunikasi nuwuhake pangaribawa kang gedhe tumrap owah-owahaning kahanan, budaya lan sosial. Teknologi kang kagolong anyar iki, ora mung ngowahi tata cara sesambungan antarane wong siji lan sijine, nanging gedhe prabawane tumrap sesambungan kuwi dhewe, mula banjur ana panemu menawa awake dhewe saiki urip jroning owah-owahaning kabudayan. Piranti kanggo nyebarake pawarta lan kawruh iki, nuwuhake cara anyar kanggo tansah ngulir budi lan nyinau babagan kang sarwa anyar murih sempuluring sesambungan antar pribadi lan kukuhing paseduluran.

Ing titi wanci iki wawasan anyar sing datan kanyana wus tinarbuka. Wawasan kang sarwa-sarwi anyar iki nuwuhake pangeram-eram, amarga apa wae sarwa ana jroning piranti anyar iki, lan ing wektu iki awake dhewe bisaa nglelimbang maknaning sesambungan jroning jaman digital. Babagan iki sacara mirunggan dadi cetha rikala awake dhewe meruhi kaelokaning internet sarta angeling tata cara panganggone. Muga-muga teknologi komunikasi anyar iki migunani tumrap pribadi lan kabeh umat. Luwih-luwih menawa digunakke kanthi wicaksana, teknologi komunikasi anyar iki aweh pisumbang sing ora sethithik babagan maknaninng urip, kasunyatan lan manunggaling kabeh umat sing tansah dadi idham-idhamaning sadhengah titah.

Jroning sesambungan lumantar piranti digital, panyebaring pawarta lan kawruh nduweni teges mirunggan minangka tukar kawruh antaraning pribadi siji lan sijine. Merga dadi sarana tukar kawruh iki, mula antarane sing wewarta lan sing nampa pawarta, meh wae ora ana bedane; kekarone ora mung ijol-ijolan nanging tansah andum pawarta utawa tukar kawruh. Kahanan mangkene iki mujudake luhuring sesambungan antar pribadi awujud tansah nengenake wawan rembug, andum kabungahan, setya anggone memitran lan kabeh wae sing sarwa becik. Kosok baline, piranti digital iki ana uga kekurangane: nengenke butuhe dhewe, racak mung ngandharake tata lair, merga kepingin nuduhake keunggulaning dhiri banjur gawe katerangan palsu utawa ngapusi.

Sacara mirunggan, kaum mudha ngrasakake lan ngalami owah-owahan iki jroning nindakake sesambungan kanthi sakabehing akibat, tantangan lan rasa kepengin ngertine ing babagan pengalaman-pengalaman anyar merbawani tindak tanduk lan tandang grayange. Sangsaya suwe sangsaya akeh kaum mudha sing ambyur ing forum digital publik, sing mesthi wae ngowahi tata cara sesambungan antar pribadi, mula ora mokal yen banjur ana pitakonan ora mung kepriye sing kudu ditindakake nanging uga babagan jati dhirining kaum mudha ing wektu iki.

Ruang maya bisa digunakake kanggo sesambungan antar pribadi, rikala siji lan sijine tanggap lan ngerti akibate, ing anatarane yen ana sing banjur kebablasen ngatonake kaluwihane sing beda banget karo kanyatane. Andum pawarta lan golek kanca lumantar piranti digital prayogane kudu jujur utawa apa anane, setia lan ora ngapusi..

Teknologi anyar iki aweh kalodhangan sapa wae bisa tansah ketemu datan winates ing papan, wektu lan budaya. Bab iki nuduhake kahanan sing maju lan becik , nanging ana uga resikone. Sapa ta "tanggaku" ? Geneya banjur ora nggatekake wong-wong sing kudu dakgatekake saben dinane? Geneya wektu mung akeh dikorbanake kangggo nggatekake "jagad anyar"? Apa awake dhewe duwe wektu kanggo tansah nglelimbang lan mujudake sesambungan sing supeket lan rumaket? Elinga menawa kontak virtual ora bisa ngijoli utawa nggeteni kontak manusiawi.

Ing madyaning alam digital iki uga, saben pribadi bisaa nuduhake jati dhirine. Rikala saben pribadi tansah andum kabar, kabarna babagan sing sarwa becik lan kebak pengarep-arep. Tuduhna tata cara sesambungan sacara kristiani, yaiku jujur, tinarbuka, nduweni tanggung jawab lan ngajeni marang liyan. Martakake kabar kabungahan (Injil) ing panggung media jaman saiki, ora cukup mung ngandharake tetembungan religius, nanging kudu wani dadi seksi. Tidak tanduk lan keputusane selaras karo sabda Dalem Gusti jroning Injil Suci. Jroning kahanan lan tata cara sesambungan kang sarwa anyar iki, awake dhewe - wong Kristen - tinimbalan aweh pepancasan , wangsulan lan dadi pengarep-arep tumrap sapa wae sing mbutuhake (bdk. 1 Petrus 3: 15)

Ayahan martakake Injil ing jaman digital, yaiku ngadhar isining sabda Dalem Gusti lumantar internet butuh kabisan lan kawigaten kang mirunggan. Wiwitane awake dhewe kudu ngerti menawa sing bakal diwartakake ora dijupuk saka babagan sing moncer lan ngembrah. Awake dhewe kudu bisa mbabar sawutuhe, ora malah mung waton angger bisa ditampa wong liya. Martakake Injil mono ora mung sagebyaran, becik menawa dadi ayahan padinan. Kasunyatan jroning Injil Suci Dalem ora mung cukup diwaca sepisan banjur nuwuhake rasa marem, nanging kudu tansah terus disurasa kanthi mardika. Malah yen diwartakake lumantar internet, Injil kudu manjalma lan dadi nyata. Ing perakara iki sesambungan antar pribadi tetep dadi kunci jroning martakake kabar kabungahan.

Mula saka iku, kanthi teguh, wani lan penuh tanggung jawab, dak ajab umat kristiani melu nggabung jroning jejaring ing madyaning jaman digital. Aja mung marem merga kepingin ketok, nanging amarga jejaring iki saiki wus dadi perangan uriping manungsa ing jaman saiki. Internet aweh pisumbang sing ora sithik tumrap tambahing wawasan intelektual lan spiritual lan dadi piranti kanggo tukar kawruh. Ing papan iki uga awake dhewe tinimbalan martakake Sang Kristus, Gusti, Sang Juru Wilujeng kang uga nylametake sejarahing umat manungsa, ya ing Panjenengane sakabehing kapenuhan manjalma (bdk. Ef. 1:10). Martakake Injil mbutuhake sesambungan kang penuh kurmat lan kebak kawigaten, nggegulang manah, mesu budi; tuladha wungu Dalem Gusti Yesus kacetha rikala Panjenengane ngancani murid Dalem sing lagi mlaku tumuju ing Emaus (bdk. Luk 24:13-35). Kanthi cara ngancani, nyedhaki lan wawan rembug kang mranani, Gusti Yesus nuntun murid mau lan banjur murid mau pana marang prastawa kang lagi wae dialami.

Wasana, kasunyatan wedharan Dalem Sang Kristus tansah dadi pepancasan kang wutuh lan nyata kanggo ngadhepi ombyaking jaman iki. Wong sing ndarbeni keyakinan iman kang teguh, mesthi tindak lan tanduke cumadhang dadi saksi sacara wutuh lan tangguh, banjur nggunakake kabisane ing internet ora kanggo ngremehake wong liya, apus karma lan tumindak ala. Kosokbalene, wong kang penuh keyakinan iman nyengkuyung amrih tansah ngupadi kasunyatan, bebener lan nindakake sesambungan antar pribadi kanthi wutuh lan jujur.

Dak ajab para mudha dadiya luwih migunani ing madyaning jaman digital iki. Dak ambali maneh ulemanku marang para mudha ing pengetan Hari Kaum Muda Sedunia mapan ing Madrid, ing kono bakal kacetha menawa teknologi anyar bakal aweh pisumbang kang gedhe tumrap karaharjaning donya. Karana berkah Dalem Gusti lumantar Santo Fransiskus de Sales, aku munjuk mring Pangeran, muga para pekerja komunikasi tansah nindakake pakaryane kanthi jujur lan professional. Tumrap kowe kabeh, dakjangkung mawa berkah apostolikku.

Vatikan 24 Januari 2011

Pesta St, Fransiskus de Sales


Benedictus PP XVI

(Diterjemahkan oleh: Komisi Komsos Keuskupan Agung Semarang)

Disadur dari : www.mirifica.net

Vatikan akan Keluarkan Dokumen Guna Perangi Pelecehan Seksual Anak

Vatikan akan Keluarkan Dokumen Guna Perangi Pelecehan Seksual Anak

(11/5/2011)Dokumen itu dimaksudkan sebagai panduan bagi para uskup guna memerangi pelecehan seksual anak di lingkungan Gereja Katholik.

Vatikan mengatakan pihaknya akan segera mengeluarkan sebuah dokumen bagi para uskup se-dunia, dengan pedoman memerangi pelecehan seksual anak di lingkungan Gereja Katholik Roma.

Dokumen tersebut akan mencakup petunjuk-petunjuk untuk membantu para uskup di seluruh dunia menyiapkan pedoman mereka sendiri dalam menangani kasus-kasus penganiayaan.

Kepala Kongregasi Doktrin Keagamaan, Kardinal William Levada pada bulan November telah mengatakan dokumen tersebut akan merekomendasikan para uskup untuk membentuk berbagai program pencegahan untuk memberikan perlindungan terhadap anak-anak.

Dokumen itu juga merekomendasikan perlunya pelatihan yang lebih baik bagi para pastur pada masa depan dan bekerjasama dengan pihak berwenang secara lebih erat.(voanews.com)

Disadur dari : www.mirifica.net

SBY Pertemukan DDII & Tokoh Gereja

SBY Pertemukan DDII & Tokoh Gereja

(12/5/2011)Jakarta - Masalah kerukunan umat beragama hingga saat ini masih belum sepenuhnya terwujud. Pasalnya paham keagamaan yang radikal masih ada di masyarakat.

Untuk membicarakan kerukunan antarsesama pemeluk agama, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan bertemu dua kelompok pemuka agama Islam dan Kristen.

Menurut informasi yang dihimpun INILAH.COM dari Biro Pers Istana Kepresidenan, hari ini, Kamis (12/5/2011), Presiden akan bertemu dengan tokoh-tokoh agama Islam dan Kristen di kantornya pukul 10.00 WIB.

Tokoh-tokoh agama tersebut diwakili oleh Pengurus Pusat Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII), dan Pimpinan Pusat Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII).

Selepas siang, Presiden akan memimpin sidang kabinet paripurna. Semua permasalahan negara yang aktual akan dibahas. Termasuk masalah kecelakaan pesawat MA-60 milik Merpati Nusantara Airlines. (inilah.com)

Disadur dari : www.mirifica.net

RENUNGAN PEKAN PASKAH III, Kamis 12 Mei 2011

RENUNGAN PEKAN PASKAH III, Kamis 12 Mei 2011
(Nereus dan Akhilleus, Pankrasius, William Tirri, Leopoldus Mandic)
Kis 8:26-40, Mzm 66:8-9,16-17,20, Yoh 6:44-51

"Allah telah menarik kita untuk percaya dan mengikuti Yesus, Allah telah menarik kita masuk dalam Gereja-Nya yang kudus. Maka baiklah kita tetap setia mengikuti dan percaya kepada Yesus Kristus dalam Gereja-Nya yang kudus."

BACAAN INJIL:

Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."

RENUNGAN:

Iman kepada Yesus adalah anugerah kasih Allah yang menghendaki kita bahagia dan beroleh hidup yang kekal.

Memang sulit bagi kita untuk mengerti perkataan Yesus yang mengatakan bahwa Dia adalah roti hidup yang turun dari surga. Lebih sulit lagi bagi kita untuk mengerti perkataan-Nya yang mengatakan bahwa roti yang diberikan-Nya adalah daging-Nya sendiri dan dikatakan bahwa kita harus makan roti itu. Secara logika, seakan kita diminta untuk makan tubuh manusia yakni tubuh Yesus sendiri. Sulitnya untuk mengerti perkataan Yesus, hampir sama sulitnya dalam mengikuti Yesus dalam kehidupan ini. Sulit mengikuti Yesus yang kami maksudkan adalah dalam hal banyaknya tantangan yang kita hadapi dalam mengikuti Yesus. Oleh karena itulah Yesus mengatakan bahwa orang yang mengikuti dan percaya kepada-Nya bukanlah karena dari ddalam diri orang itu, bukan karena pemahaman dan pemikirannya, tetapi karena Allah sendiri yang telah menuntun dan menarik orang itu untuk percaya dan mengikuti Yesus. Allah melakukan hal itu dengan karya Roh Kudus. Semuanya adalah karena kasih Allah yang menghendaki manusia selamat.

Allah adalah kasih dan Dia sungguh mengasihi kita. Kasih Allah itu senantiasa menghendaki agar kita beroleh bahagia dan hidup kekal. Karena kasih Allah yang begitu besar, Dia mengutus Putera-Nya Yesus Kristus ke dunia untuk membawa kita ke kebahagiaan hidup dan keselamatan kekal. Bahkan merelakan anak-Nya menjadi menjadi roti kehidupan demi keselamatan manusia. Untuk itu, Allah merelakan Yesus Kristus mengorbankan diri demi keselamatan manusia.

Kasih Allah yang selalu menghendaki kita selamat, itu pulalah yang mendorong kita untuk percaya dan mengikuti Yesus Kristus. Allah lewat karya Roh Kudus yang diutus-Nya menggerakkan dan menuntun kita untuk menanggapi tawaran keselamatan yang dibawa Yesus Kristus, mendorong kita untuk percaya dan mengikuti Yesus Kristus. Sebab Allah telah mengutus Yesus Putera-Nya untuk menyelamatkan manusia dan memberi kuasa untuk menyelamatkan dan membangkitkan orang yang percaya kepada-Nya. Maka baik Allah Bapa dan Yesus sendiri berjanji bahwa orang yang mau dituntun Allah untuk percaya dan mengikuti Yesus Kristus, mereka akan diselamatkan. Allah karena kasih-Nya, tidak menghendaki manusia binasa dan juga tentu tidak menghendaki pengorbanan-Nya bersama Putera-Nya Yesus Kristus tidak menjadi sia-sia. Untuk itulah lewat Roh Kudus, Allah menuntun manusia untuk percaya dan mengikuti Yesus Kristus.

Oleh karena itulah, kita yang sudah percaya dan mengikuti Yesus Kristus, adalah bukan melulu karena usaha atau jasa kita, bukan karena pikiran kita, tetapi karena kasih Allah yang menghendaki kita bahagia dan beroleh hidup kekal yang menuntun kita. Memang dalam beriman dari kita juga dituntut untuk terbuka, kerendahan hati dan usaha manusia untuk mengerti. Namun kiranya pikiran manusia dalam mengerti dan menanggapi manusia, bukanlah untuk mempertanyakan kebenaran iman ini, tetapi lebih pada untuk semakin memperdalam dan menghayati kebenaran iman akan Yesus Kristus. Janganlah kita jatuh pada pemikiran bahwa kita percaya kepada Yesus adalah karena usaha dan upaya kita atau karena kita sendiri yang memilih untuk percaya kepada Dia, sehingga seakan kita dengan mudah dan bebas untuk tidak lagi percaya kepada-Nya. Kita menganggap bahwa kita mengikuti Yesus karena semata-mata menganggap bahwa kitalah sendiri yang telah memilih dan memutuskan untuk percaya kepada Yesus, sehingga menganggap bahwa kita juga bebas memilih dan memutuskan untuk tidka percaya lagi kepada-Nya. Juga janganlah kiranya kita menganggap bahwa kita percaya kepada Yesus karena kita sudah dapat mengerti sungguh Yesus dan ajaran-Nya. Sebab kasih dan keselamatan Allah adalah misteri Allah yang sulit kita pahami, tetapi kasih-Nya nyata dalam diri Yesus Kristus. Iman kepada Yesus adalah anugerah kasih Allah. Allah menghendakni kita bahagia dan selamat sehingga Allah menarik kita kepada putera-Nya dan dengan percaya kepada Yesus kita akan beroleh keselamatan. Memang Allah tidak memaksa kita, kita bisa memas memilih untuk tidak mengikuti dan percaya kepada Yesus, tetapi kita perlu ingat bahwa Allah menarik kita bukan ke kebinasaan hidup tetapi ke kebahagiaan dan keselamatan kekal.

Maka dari itu, saat kita mengalami goncangan iman dalam pengikuti Yesus Kristus dan seakan mau meninggalkan Yesus, baiklah kiranya kita pertimbangkan dengan matang-matang. Kita hendaknya merenungkannya dalam iman dan Roh Kudus. Sebab iman kita adalah karunia kasih Allah bagi kita dan demi keselamatan kita. Memang sulit untuk memahami iman yang kita jalani dan juga sulit untuk mengikuti Yesus Kristus, tetapi Allah dan Yesus sendiri memberi jaminan bagi kita bahwa bila kita sungguh percaya kepada Yesus, kita akan beroleh kebahagiaan dan keselamatan kekal.

Kita juga harus ingat bahwa Allah telah menarik kita untuk percaya kepada Yesus Putera-Nya. Yesus sendiri mengatkan bahwa Dia adalah roti hidup. Orang yang percaya kepada-Nya dan mendambakan keselamatan kekal, harus memakan roti itu yakni diri-Nya sendiri. Meskipun yang dimaksud memakan roti hidup yakni tubuh Yesus sendiri adalah percaya dan mengikuti Yesus serta menjadikan Dia sebagai daya hidup, tetapi memakan roti hidup yakni tubuh Yesus sendiri, ini terwujud dalam perayaan Ekaristi. Sebab kita percaya bahwa komuni suci yang kita terima adalah Yesus sendiri. Ini memang sulit kita mengerti. Tetapi berkat kekuatan Roh Allah, roti dan anggur yang kita terima, saat konsekrasi telah berubah hakekatnya menjadi Yesus sendiri, walaupun bentuk dan rasanya tetap sama. Sehingga dengan menerima komuni suci, kita sungguh telah makan roti kehidupan yakni Yesus sendiri.

Dengan demikian, dalam perayaan Ekaristi terutama saat menerima komuni suci, kita telah mekan roti kehidupan yakti Tubuh Yesus sendiri. Kita ikut dalam bagian perayaan Ekaristi suci dan bisa makan roti kehidupan dalam perayaan ekaristi adalah karena Allah sendiri yang menarik kita menjadi bagian dari Gereja Katolik yang merayakan perayaan Ekaristi.
Maka baiklah kiranya manakala kita merasa bosan dalam perayaan ekaristi, manakala kita merasa iman kita goyah dalam Gereja Katolik dan seakan kita berpikir untuk meninggalkan Gereja Katolik dan mau pindah ke Gereja lain, baiklah kita pertimbangkan dengan baik-baik. Hal yang demikian pasti kadang akan kita hadapi, karena merasa tidak puas dalam Gereja Katolik. Tetapi ingatlah dan renungkanlah, kita beriman kepada Yesus dalam Gereja yang merayakan perayaan Ekaristi adalah karena Allah sendiri yang menarik kita untuk mengikuti Yesus dalam Gereja yang didirikan-Nya sendiri, dalam Gereja yang merayakan Ekaristi dan yang dalam Roh Allah memberi jaminan bahwa dalam perayaan Ekaristi itu, kita menyantap roti kehidupan yakni tubuh Yesus sendiri. Yesus sendiri membari jaminan bahwa orang yang menyantap tubuh-Nya sendiri, akan beroleh keselamatan. Dari sebab itu, baiklah kita bersyukur dan bergembira karena Allah telah menarik kita untuk percaya kepada Yesus dalam Gereja-Nya sendiri. Sehingga dengan menyadari dan mengimani ini, kita tetap dalam sukacita untuk setia walaupun kadang akan mengalami kesulitan atau tantangan.

Oleh karena itu, mari kita renungkan, Allah telah menarik kita untuk percaya dan mengikuti Yesus, Allah telah menarik kita masuk dalam Gereja-Nya yang kudus. Maka baiklah kita tetap setia mengikuti dan percaya kepada Yesus Kristus. Amin.

KISAH SEJATI: ‘Passion of the Christ’ runtuhkan karir saya, kata Jim Caviezel

‘Passion of the Christ’ runtuhkan karir saya, kata Jim Caviezel

Aktor Hollywood, Jim Caviezel, yang bermain di film layar lebar ‘Passion of the Christ’ mengungkapkan karirnya sebagai bintang mulai redup sejak ia bermain sebagai Yesus dalam film yang disutradarai Mel Gibson itu.

Ia mengatakan dirinya ‘ditolak di industri saya sendiri’ setelah bermain dalam film kontroversial tersebut.

Sejak bermain sebagai Anak Allah dalam film yang dirilis tahun 2004 itu tawaran untuk bermain film bagi dirinya mulai kering dan banyak yang tidak suka lagi dengan dia.

Kendati film itu meraup lebih dari US$400 juta di seluruh dunia, film tersebut dikutuk sebagai anti semitik.

Sutrada Mel Gibson bahkan kemudian dituduh membuat pernyataan anti Yahudi setelah ditahan karena menyetir sementara mabuk.

Caviezel mengatakan Gibson sudah mengingatkan dia bahwa dengan mengambil peran tersebut ia tidak akan lagi menjadi bagian dari Hollywood.

‘Dia bilang ‘Kamu tidak akan pernah lagi bekerja di kota ini.’ Saya jawab,” Kita semua harus memanggul salib kita masing-masing.”

Caviezel mengatakan itu kepada umat di Orlando, Florida.

Ia lebih lanjut mengatakan sejak bermain di Passion of the Christ ia hanya muncul di beberapa film saja.

Padahal sebelum bermain di film itu Caviezel, 42 tahun, dianggap sebagai salah satu bintang laris di Hollywood. Ia pernah membintangi “Count of Monte Cristo’ and ‘Angel Eyes” bersama Jennifer Lopez.

Caviezel yang merupakan seorang Katolik yang taat mengetahui tahu bahwa memainkan peran sebagai Yesus akan mendapat resiko besar.

‘Sekarang Yesus adalah sosok yang kontroversial, bahkan akan selalu seperti itu,” kata Caviezel. “Tidak banyak yang berubah selama 2.000 tahun,” Lanjutnya.

Ia menambahkan imannya akan Yesus Kristus menjadi petunjuk baik bagi pribadi maupun profesinya.

Ia mengakui bukan sesuatu yang kebetulan saja bahwa saat dia menginjak usia 33 tahun dirinya ditawari untuk memerankan Yesus. Bahkan dia bercanda bahwa jika namanya disingkatkan JC punya makna yang sama: JC= Jim Caviezel dan JC=Jesus Christ.

Foto dan kisah selengkapnya: Passion Christ actor Jim Caviezel said Hollywood shunned him

Disadur dari : www.cathnewsindonesia.com, Tanggal publikasi: 5 Mei 2011

RENUNGAN PEKAN PASKAH III, Rabu 11 Mei 2011

RENUNGAN PEKAN PASKAH III, Rabu 11 Mei 2011
(Ignasius dr Laconi)
Kis 8:1b-8, Mzm 66:1-3a,4-5,6-7a, Yoh 6:35-40

"Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya!"

BACAAN INJIL:
Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

RENUNGAN:

Kita tentu sudah sering ikut dalam perayaan Ekaristi. Pada saat konsekrasi Yesus sendiri hadir dan lewat imam menyatakan kepada kita bahwa roti yang dipersembahkan adalah tubuh-Nya sendiri dan anggur adalah darah-Nya sendiri. Pada saat konsekrasi imam mengatakan, “Terimalah dan makanlah! Inilah tubuh-Ku…” dan “Terimalah dan minumlah! Inilah piala darah-Ku…” Pada saat itu, Yesus menyatakan kehadiran-Nya kepada kita dan mengajak untuk melihat kehadiran-Nya. Namun kita yang melihat kehadiran-Nya dalam rupa roti dan anggur itu belum tentu sungguh percaya bahwa Yesus sungguh hadir menjadi roti kehidupan bagi kita. Sehingga tepatlah apa yang dikatakan oleh Yesus kepada kita hari ini, “Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya.” Sebab nyatanya, banyak diantara umat katolik yang telah menyaksikan itu dalam perayaan ekaristi, tetapi tetap belum sungguh percaya akan kehadiran Yesus yang adalah roti hidup bagi manusia, juga masih banyak yang tidak percaya sungguh bahwa hosti yang diterima adalah Yesus sendiri.

Yesus adalah roti hidup yang telah memberikan diri-Nya menjadi santapan rohani bagi kita. Yesus mau menjadi roti yang dibagi-bagikan agar kita memperoleh hidup kekal. Inilah yang kita rayakan setiap kita merayakan perayaan Ekaristi kudus. Roti dan anggur setelah dikonsekrir dalam perayaan ekaristi adalah Yesus sendiri yang mengasihi kita, Dia mau bersatu dengan kita. Inilah bukti nyata cinta kasih-Nya kepada kita. Ini pulalah salah satu bukti nyata janji yang pernah dikatakan-Nya kepada para murid bahwa Dia akan senantiasa menyertai para murid sepanjang segala masa. Namun sungguhkah kita percaya akan semuanya itu? Sungguhkah kita percaya bahwa komuni yang kita terima adalah Yesus sendiri dan kita merasakan persatuan dengan Yesus?

Dalam Injil hari ini, kembali Yesus engatakan bahwa orang yang datang kepada-Nya, dia tidak akan lapar dan haus lagi. Sehingga bisa kita katakan bahwa barang siapa yang percaya dan menyambut tubuh dan darah-Nya lewat komuni suci, tidak akan lapar dan haus lagi. Lapar dan haus yang dimaksudkan adalah bukan dalam arti harafiah. Tentu yang dimaksudkan bukanlah dalam arti bahwa seseorang tidak perlu lagi makan atau minum. Namun yang mau dikatakan lebih dari itu. Sebagaimana makanan dan minuman adalah pemberi daya hidup bagi manusia, maka orang yang percaya kepada Yesus dan kehadiran-Nya dalam komuni suci, juga memiliki daya hidup, Yesuslah menjadi daya hidup bagi dirinya. Untuk mengerti perakataan ini, kita bisa belajar dari pengalaman Paulus yang mengatakan, “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.” (Flp 3:8). Sebelum mengenal dan mengimani Yesus Kristus, Paulus sungguh seperti orang yang lapar dan haus akan kekuasaan, gila hormat dan tentunya lapar dan haus akan harta. Tetapi setelah bersatu dengan Yesus, semuanya itu dia anggap tidak bernilai apa-apa, dan malah dianggap sampah. Persatuan dengan Yesus, itulah kebahagiaan tertinggi bagi dia sehingga dia tidak lagi merasa kekurangan dan seakan tidak lagi membutuhkan hal-hal duniawi ini, malah dia sperti orang yang telah memiliki segala-galanya sehingga membagikan dirinya bagi sesama.

Demikianlah kiranya halnya kita bila kita sungguh percaya bahwa Yesus adalah roti hidup dan kita sudah bersatu dengan Dia lewat komunis suci yang kita terima dalam perayaan Ekaristi suci. Maka semoga kita sungguh percaya bahwa Yesus-lah roti hidup yang memberi kita hidup kekal. Dia yang telah memberikan diri sebagai roti hidup, nyata dalam perayaan Ekaristi lewat komuni suci yang kita terima. Sehingga dengan menerima komunis suci, kita sungguh mengalami persatuan dengan Yesus sendiri. Amin.

Berbagi berita : Gereja dibakar di Kairo, 12 tewas

Gereja dibakar di Kairo, 12 tewas

Delapan warga Mesir tewas, dan sebuah gereja dibakar, setelah meletus kekerasan Muslim-Kristen di Kairo.

Aparat keamanan mengatakan, kedua kelompok itu bentrok di Distrik Imbaba, Mesir bagian barat laut, setelah Muslim menyerang Gereja Koptik St. Mena untuk membebaskan seorang perempuan Kristen, karena menurut Muslim perempuan itu ingin masuk Islam, demikian Sydney Morning Herald.

Kepala Paroki St. Mena, Pastor Hermina, mengatakan korban tewas dari pihak Koptik terjadi karena “preman dan [Muslim fundamentalis] Salafi menembaki mereka” dalam serangan sore hari.

Di luar gereja, terdapat kendaraan lapis baja dari polisi militer untuk menghadang demonstran Muslim memasuki gereja. Polisi menembakkan senjata ke udara ketika kedua pihak saling baku lempar dengan batu. Para pengunjuk rasa Muslim melemparkan bom api, dan salah satu bom menyebabkan sebuah apartemen dekat gereja itu terbakar.

Menurut imam tersebut dan para saksi lain, kaum Muslim berusaha mengobrak-abrik gereja pada pagi hari, dengan klaim bahwa orang Kristen menyembunyikan seorang perempuan Muslim.

SELENGKAPNYA: Eight killed as Muslims set fire to Cairo church (Sydney Morning Herald/AFP)

FOTO
Screenshot from a video on YouTube

Disadur dari : www.cathnewsindonesia.com

Berbagi Berita : Pasca Osama, umat Kristen siaga

Pasca Osama, umat Kristen siaga
Oleh Reporter ucanews.com, Peshawar, Pakistan

Warga desa bersenjata di Amritnagar, sebuah desa mayoritas Kristen di Punjab, telah memiliki pasukan keamanan untuk menjada diri sendiri selama satu dawarsa. (Foto: Michael Coyne)

Beberapa sekolah dan kantor Gereja di sini ditutup pada Jumat 6 Mei karena takut ada reaksi terhadap orang Kristen setelah Osama bin Laden di bunuh di Abbottabad, kota garnisun di utara Pakistan.

Sementara dunia terus dibombardir dengan berita pemburuan pemimpin Al-Qaeda, Gereja dan kelompok-kelompok Kristen tetap tenang di seluruh Pakistan.

Jamaat-e-Islami, partai agama terbesar di Pakistan, menyerukan agar Jumat 6 Mei dijadikan hari protes terhadap serangan Amerika Serikat (AS) dan terhadap ketidakbecusan pemerintah dan badan intelijen Pakistan.

“Sebagai tanda siaga, berbagai lembaga di sekitar gedung gereja ditutup,” kata Yousaf Masih Yaad, seorang sarjana dan analis Kristen di Peshawar, yang berdekatan dengan Afghanistan.

“Di Peshawar, kota yang sudah dijadikan sedemikian ekstrem oleh Taliban, ancaman bom telah meningkat,” katanya.

Enam orang Kristen telah tewas dalam ledakan bunuh diri di Peshawar, ibukota Propinsi Pakhtunkhwa Khyber di utara Pakistan.

“Terorisme telah mencakar orang-orang Kristen maupun Muslim. Kami belum bereaksi terhadap pembunuhan bin Laden seperti dipelihatkan oleh kelompok militan yang marah,” kata anggota dewan keuskupan dari Gereja Pakistan tersebut.

Gereja di Pakistan belum mengomentari serangan yang menewaskan bin Laden itu.

“Mengutuk seorang teroris, yang ditempatkan pihak Muslim sebagai pahlawan, dapat mengundang masalah,” kata Khalid Gill, pemimpin All Pakistan Minority Alliance. “Perang melawan ekstremisme agama telah menjadi inti perjuangan kami, namun kami tetap berpihak pada lembaga kami dan pemerintah untuk mempertahankan kedaulatan negara.”

Partai politik Kristen kehilangan pelindungnya, Shahbaz Bhatti, mantan menteri federal Katolik untuk kelompok minoritas, ketika dia dibunuh pada 2 Maret di Islamabad. “Taliban al-Qaeda Punjab” mengaku bertanggung jawab atas pembantaian Shahbaz Bhatti itu.

Meskipun ketegangan meningkat pekan ini, kekhawatiran akan keamanan bukanlah hal yang baru bagi orang Kristen di Pakistan. Desa Amritnagar di Propinsi Punjab yang mayoritas warganya beragama Kristen telah mengadakan jaga malam guna “membantu diri sendiri” selama satu dasawarsa, sebuah prakarsa yang dimulai warga setempat setelah Pakistan terlibat dalam “perang melawan teror.”

“Setiap keluarga memberi sumbangan 30 rupee (US$ 0,35) per bulan untuk upah dari 12 pria yang berjaga-jaga dengan kapak dan senjata. Ini membantu mencegah setiap serangan dari kelompok fundamentalis serta memerangi pencurian di daerah tersebut,” kata Mehran Khan, kepala desa tersebut, kepada ucanews.com.

“Masyarakat sangat berhati-hati dalam membicarakan bin Laden di depan umum. Meskipun dalam hati gembira, mereka tidak bisa mengutuk dia di perusahaan Muslim,” katanya.

ucanews.com

Disadur dari : www.cathnewsindonesia.com, Tanggal publikasi: 9 Mei 2011

RENUNGAN PEKAN PASKAH III, Selasa 10 Mei 2011

RENUNGAN PEKAN PASKAH III, Selasa 10 Mei 2011
(Antonius dr Florence, Damianus de Veuster)
Kis 7:51-8:1a, Mzm 31:3cd-4,6ab,7b,8a,17,21ab, Yoh 6:30-35

"Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi."

BACAAN INJIL:
Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.

RENUNGAN:

Kita hidup, bekerja dan pada akhirnya menghasilkan apa yang kita kerjakan atau usahakan. Kita mendapat rejeki, entah itu karena kita bekerja keras atau karena bantuan orang lain. Namun ingatlah bahwa semuanya itu bukan melulu karena rejeki kita, bukan melulu karena kerja keras atau kebaikan orang lain, tetapi semuanya berasal dari Tuhan yang senantiasa memberkati kita. Seringkali kita merasa bahwa apa yang kita miliki adalah hanya karena kerja keras kita atau hanya karena kebaikan orang lain kepada kita, bukan dari Allah. Sehingga kerap kita seakan memuja keberhasilan kita, memuji atau mengabdi kepada orang yang memang mungkin membantu kita.

Dalam Injil hari ini juga kita mendengarkan bagaimana Yesus menegur bangsa Israel. Dalam kisah nenek moyang mereka ketika keluar dari tanah Mesir, di padang gurun saat pelarian, mereka kelaparan. Pada saat itu Musa memohon bantuan dari Tuhan dan akhirnya Tuhan mengirimkan burung gagak membawa roti manna kepada mereka sehingga mereka semua dapat makan dan tidak mati kelaparan. Namun mereka melihat peristiwa itu adalah karena Musa, bukan karena bantuan dan berkat Allah yang menyertai mereka. Mereka bukannya memuji dan memuliakan Allah tetapi hanya memuji Abraham. Hal yang demikian juga kerap terjadi dalam diri kita. Kita beroleh berkat, beroleh rejeki hidup atau apa yang kita miliki, kita anggap hanya karena kerja keras kita atau karena bantuan orang lain. Kita tidak mampu melihatnya dalam iman, bahwa semuanya itu berasal dari Allah sendiri, karena Allah yang mahakuasa dan mahakasih senantiasa memelihara dan melimpahkan berkat-Nya kepada kita. Allah melakukannya dengan berbagai cara yang kadang kala tidak kita pahami.

Allah yang mahakuasa, mahakasih yang memberi kita hidup juga memberikan Yesus kepada kita. Dia datang untuk memberi hidup kekal. Yesus adalah roti hidup yang memjamin kita kehidup yang kekal. Sehingga dengan beriman kepada Dia, kita akan memperoleh hidup kekal. Yesus sendiri telah memberikan diri-Nya sebagai makakan rohani bagi kita. Dia memberikan diri-Nya sebagai makanan rohani bagi kita, itulah yang kita rayakan dalam perayaan Ekaristi setiap kita menyambut komuni suci. Sebab bagi kita roti dan anggut adalah tubuh Yesus sendiri yang diberikan kepada kita, untuk kita santap agar kita beroleh keselamatan sebab Dia bersatu dengan kita. Roti hidup yang kita sambut pada perayaan ekaristi merupakan perwujudan janji Allah bahwa Dia akan menyertai kita sepanjang segala masa.

Oleh karena itu, semoga kita senantiasa bahwa Allah-lah sumber hidup dan yang senantiasa menyelenggarakan hidup kita. Semoga kita juga percaya bahwa Yesuslah Roti hidup yang telah memberikan diri-Nya menjadi santapan rohani bagi kita, dan inilah yang kita rayakan dalam perayaan ekaristi suci. Amin.

Berbagi Berita: Menteri Agama lantik Dirjen Bimas Katolik

Menteri Agama lantik Dirjen Bimas Katolik

Dari kiri: Semara Duran Antonius, FX Suharno, dan Natanael Sesa (Foto: pormadi-simbolon.blogspot)

Menteri Agama Suryadharma Ali pekan lalu melantik beberapa pejabat eselon I termasuk Dirjen Bimas Katolik yang dijabat Semara Duran Antonius, serta Dirjen Bimas Kristen yang dijabat Saur Hasugian.

Pada kesempatan yang sama pejabat eselon II juga dilantik, antara lain FX Suharno sebagai Direktur Pendidikan Agama Katolik, Natanael Sesa sebagai Direktur Urusan Agama Katolik, dan Oditha Rintana Hutabarat sebagai Sekretaris Ditjen Bimas Kristen.

Suryadharma Ali pada kesempatan tersebut menghimbau semua pihak di lingkunan Kemenag untuk mencermati dan mengambil langkah konkrit untuk mengatasi isu-isu keagamaan yang mencuat akhir-akhir ini seperti Ahmadiyah, NII, radikalisasi dan liberalisasi agama.

“Perlu menjadi concern atau perhatian dari segenap jajaran Kementerian Agama. Kita harus lebih mengintensifkan fungsi bimbingan masyarakat yang menyentuh semua lapisan masyarakat,” kata Suryadharma pada acara pelantikan, Kamis, 5 Mei.

Selain itu Suryadharma juga mengajaka semua pihak untuk “meningkatkan peran pendidikan agama dan keagamaan dalam menangkal paham dan keagamaan yang menyimpang dan radikalisme nuansa agama, serta mengoptimalkan fungsi penelitian dan pengembangan kehidupan beragama.”

Ia juga mengajak jarajannya agar dalam penanganan isu-isu keagamaan yang sensitif, perlu dibedakan antara sikap responsif dan sikap reaktif.

“Seluruh jajaran Kemenag saya minta agar mengedepankan sikap responsif. Sikap ini akan mendorong lahirnya langkah yang reflektif, konseptual dan komprehensif,” kata Suryadharma.

Selengkapnya: Menag Lantik Pejabat Eselon I & II : Aparat Agar Cermat Mengatasi Isu-Isu Keagamaan

Disadur dari :www.cathnewsindonesia.com

Sopir Taksi Ditemukan Tewas di Salib

Sopir Taksi Ditemukan Tewas di Salib

(Seoul 4/5/2011) Seorang sopir taksi Korea Selatan yang dikatakan punya pandangan religus ekstrem ditemukan tewas di salib setelah sebuah upaya yang tampaknya untuk meniru kematian Yesus, kata polisi, Rabu (4/5/2011).

Mayat pria berusia 58 tahun dan bermarga Kim itu ditemukan hari Minggu lalu di sebuah kayu salib kayu di lokasi tambang yang telah ditinggalkan di pusat kota Mungyeong. Paku-paku menyembul dari kayu salib melalui lubang-lubang di tangan dan kaki sopir taksi tersebut.

Polisi setempat mengatakan pria itu, hanya mengenakan celana dalam dan sebuah mahkota duri, memiliki sebuah luka tusuk di pinggang kanan dan sejumlah bekas cambukan. Ia tampaknya ingin merekonstruksi kematian Yesus.

Sebuah cermin diletakkan di depan Kim sehingga ia bisa melihat dirinya di salib, sementara barang-barang lain seperti sebuah palu, bor tangan dan sebilah pisau ditemukan di dekatnya. "Kami menemukan dilokasi kejadian sejumlah helai kertas yang menjelaskan bagaimana membuat sebuah salib dan melakukan penyaliban," kata pihak kepolisian kepada AFP. Polisi mengatakan, tidak jelas apakah Kim menulis sendiri memo di kertas-kertas itu.

Sebuah pemeriksaan forensik kini tengah dilakukan untuk menentukan penyebab kematiannya. Polisi mengatakan, tangan Kim bolong karena bor dan ia mungkin telah meninggal karena kehabisan darah.

Kim digambarkan para tetangga sebagai orang yang terpesona oleh kristianitas. Polisi mencoba untuk mengetahui apakah ia bunuh diri secara sendirian atau dengan bantuan orang lain pada sekitar waktu Paskah pada tanggal 22-24 April lalu. Namun mereka juga mengatakan tidak akan mengesampingkan kemungkinan pembunuhan.

Kantor berita Yonhap mengutip seorang mantan pendeta yang mengatakan, Kim punya "pandangan fanatik tentang agama". Berdasarkan data resmi Korea Selatan, dari 49 juta penduduk negara itu, sebanyak 8,6 juta orang pemeluk Protestan, 5,1 juta pemeluk Katolik dan sekitar 10 juta pemeluk agama Buddha. (kompas.com)

(Foto:ilustrasi)
Disadur dari : mirifica.net

RENUNGAN PEKAN PASKAH III, Senin 9 Mei 2011

RENUNGAN PEKAN PASKAH III, Senin 9 Mei 2011
Maria Katarina dr St.Agustinus, Katarina dr Bologna
(Kis 6:8-15, Mzm 119:23-24,26-27,29-30, Yoh 6:22-29)

"Percaya kepada Yesus Kristus itulah makanan yang bertahan hingga hidup kekal."

BACAAN INJIL:
Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat. Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya. Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.

RENUNGAN:
“Apakah yang kita cari dalam hidup ini?”

Sering terjadi keluhan yang mengatakan bahwa perayaan ekaristi itu membosankan karena imamnya berkotbah tidak menarik, monoton dan tidak dapat memuaskan hati umat kebanyakan. Ada pula yang mengatakan bahwa perayaan itu kurang menarik karena nyanyian-nyanyiannya kurang meriah dan kurang membangkitkan semangat bernyanyi para umat. Keluhan dan kritik seperti ini kerap terjadi. Katanya umat akan senang bila kotbah imam itu berkobar-kobar, menyentuh hati para umat dan nyanyian juga meriah sehingga semua umat bernyanyi dengan penuh semangat. Oleh karena itulah sering kita temukan bila dalam suatu KRK atau bila ada satu kegiatan Misa Penyembuhan, banyak umat yang menghadirinya dan merasa kegiatan itulah yang mereka sukai karena sesuai dengan selera manusia zaman ini. Karena itupula seringkali umat katolik jajan ke tempat lain untuk memenuhi keinginan mereka akan kotbah dan nyanyian-nyanyian yang sesuai dengan keinginan mereka.
Dari sebab itu, kita boleh bertanya, “Apa yang mereka cari dalam beribadah atau beriman?” Mungkin bisa dikatakan bahwa hidup beriman demikian, mereka beriman bukannya untuk mengikuti Yesus Kristus, tetapi mengikuti selera dan pemuasan keinginan atau kehendak diri sendiri. Memang kotbah, nyanyian dan suasana ibadah juga perlu untuk mendukung dalam penyembahan kepada Tuhan, kiranya itu bukanlah yang menjadi tujuan. Tujuan utama adalah persatuan dan penyembahan kepada Allah. Tujuan inilah yang kiranya yang sering tidak dimengerti dan diketahui sehingga orang kerap hanya lebih mencari kesenangan dan kepuasan diri dalam ibadah.


Dalam kehidupan setiap hari, juga seringkali kita tidak tahu apa yang menjadi tujuan yang hendak kita capai. Tidak sedikit orang terkadang merasa bahwa hidup itu hanya suatu rutinitas belaka. Adapula yang menganggap bahwa hidup itu hanya sekedar untuk mencari makan sehingga dapat bertahan hidup. Ada juga yang menganggap bahwa tujuan hidup adalah untuk meraup kesenangan dan kepuasan diri. Prinsip yang demikian membuat orang melakukan apa saja untuk mendapatkan kesenangan atau kepuasan diri. Ini pulalah yang membuat orang mencari dan mengumpulkan harta sepuas-puasnya, tidak peduli dengan sesamanya yang menderita dan menjadi korban karena kerakusannya.


Dalam Injil hari ini kita mendengarkan bahwa Yesus menegur orang banyak yang mencari diri-Nya. Yesus menegur mereka dengan mengatakan bahwa mereka mengikuti-Nya bukan karena percaya kepada-Nya tetapi karena mereka telah melihat sendiri Yesus yang telah mempergandakan roti dan ikan, sehingga mereka semua bisa makan dengan kenyang. Peristiwa ini sungguh menyenangkan hari mereka sehingga mereka menganggap bahwa dengan mengikuti Yesus mereka tidak akan kelaparan lagi sebab Yesus akan memberi mereka makan. Jadi mereka merasa bahwa Yesus telah membuaskan kehidupan jasmani mereka, bukan karena percaya bahwa Yesus adalah Tuhan yang harus diikuti dan disembah. Oleh karena itulah Yesus mengatakan “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."

Sabda Yesus ini mengingatkan kita bahwa hidup yang hanya dijalani sebagai rutinitas, hidup yang hanya untuk mencari makan, hidup yang hanya untuk mencari kepuasan atau kesenangan diri atau kehendak sendiri dan hidup yang hanya untuk mengumpulkan harta atau kekayaan, semuanya adalah hidup yang sia-sia. Hidup yang demikian adalah hidup yang mencari makanan yang dapat binasa. Yesus mengingatkan kita bahwa semuanya itu juga perlu, tetapi kita jangan lupa bahwa semuanya akan binasa sehingga kita jangan lupa untuk mencari makanan yang tidak dapat binasa. Makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, hanya akan diberikan Anak Manusia yakni Yesus Kristus. Sehingga untuk mendapatkan makanan yang bertahan hingga kekal itu adalah dengan percaya kepada-Nya.

Maka baiklah kiranya kita ditengah segala kesibukan hidup harian, pekerjaan kita, kita senantiasa percaya kepada Yesus. Dalam hal ini kita tidak lupa tetap menyediakan waktu untuk melaksanakan dan menghayati iman kita kepada Dia. Bahkan lebih dari itu, seluruh hidup harian dan pekerjaan kita, bahkan uang, harta kekayaan yang kita peroleh juga hendaknya kita gunakan dengan sebaik-baiknya dalam iman kepada Yesus Kristus. Inilah tujuan dari hidup harian dan hidup iman kita. Kita hidup, bekerja dan beriman adalah sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Sehingga hidup, pekerjaan dan hidup iman kita adalah sebagai pujian dan penyembahan kepada Yesus. Percaya kepada Yesus Kristus itulah makanan yang bertahan hingga hidup kekal. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)