Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

BACAAN HARI MINGGU BIASA PEKAN XXVI MINGGU 25 September 2011

BACAAN HARI MINGGU BIASA PEKAN XXVI
MINGGU 25 September 2011
Yeh 18:25-28, Mzm 25:4bc-5,6-7,8-9, Flp 2:1-11, Mat 21:28-32

BACAAN I: Yeh 18:25-28

“Bila si jahat berbalik dari kejahatan yang telah dilakukannya, maka ia menyelamatkan hidupnya.”

Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel, apakah tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat? Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

MAZMUR TANGGAPAN : Mzm 25:4bc-5,6-7,8-9

Reff.: Ingatlah akan kasih setia-Mu, ya Tuhan.

1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku.
Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.

2. Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu, ya TUHAN, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala.
Dosa-dosaku pada waktu muda dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya TUHAN.

3. TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.
Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.

BACAAN II: Flp 2:1-11

“Hendaknya kamu bersikap seperti Kristus Yesus.”

Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

BACAAN INJIL: Mat 21:28-32

“Para pemungut cukai dan para pelacur akan mendahului kamu masuk ke dalam kerajaan surga.”

"Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya."

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXV, Selasa 20 September 2011 Andreas Kim Tae-gon & Paulus Chong Ha-sang

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXV, Selasa 20 September 2011
Andreas Kim Tae-gon & Paulus Chong Ha-sang
Ezr 6:7-8,12b,14-20, Mzm 122:1-2,3-4a,4b-5, Luk 8:19-21

Allah sendiri tidak malu-malu mengangkat kita sebagai saudara dan saudari-Nya, tetapi mengapa kita tidak mau bersaudara dengan sesama kita?

BACAAN INJIL:
Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Orang memberitahukan kepada-Nya: "Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau." Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya."

RENUNGAN:
Kita pasti pernah mendengar kisah legenda anak yang durhaka. Legenda itu misalnya kisah Sangkuriang, ada kisah si Mardan, dan pasti masih ada legenda lain yang menceritakan kedurhakaan seorang anak kepada orang tuanya khususnya kepada ibunya. Dalam kisah legenda si Mardan dikisahnya seorang anak dari keluarga miskin merantau ke kota dan dia akhirnya mejadi orang kaya. Dia malu mengakui bahwa dia berasal dari pedesaan terpencil, malu mengakui bahwa orangtuanya miskin, sehingga dia mengatakan bahwa keluarga dan orang tuanya sudah meninggal, padahal dia masih mempunya seorang ibu yang sudah janda yang tinggal di kampung halamannya. Singkat cerita saat ibunya mencari dia ke perkotaan dan saat bertemu dengan si Mardan, si Mardan tidak mengakui bahwa ibu yang datang menemui dia adalah ibunya, karena dia malu mengakui bahwa dia berasal dari keluarga yang sangat miskin dan ibunya seorang yang miskin. Anak durhaka dalam legenda manapun pasti selalu mengisahkan akhir hidup mereka tidak bahagia.

Dalam Injilhari ini dikatakan ketika orang-orang memberitahu kepada Yesus bahwa ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya ada di luar dan mau menemui Dia, Yesus menjawab, “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya." Kata-kata dan tindakan Yesus ini, tidaklah seperti tindakan dalam legenda anak durhaka, yang tidak menghargai dan mengakui ibunya. Yesus bukan tidak menghargai atau mengakui Maria sebagai ibu yang melahirkan-Nya, malah Yesus sangat mengasihi Maria ibu-Nya dan sangat peduli dengan nasib Maria ibu-Nya. Hal ini kita temukan saat Yesus tergantung di salib, Yesus menyerahkan Maria kepada para rasul. Ini jelas bahwa Yesus sangat peduli dengan Maria, bahkan saat menderita di salibpun, Yesus mengasihi Maria dan murid-murid-Nya.
Justru dengan kata-kata itu, Yesus mau mengatakan bahwa Maria bukan hanya ibu yang melahirkannya tetapi ibu dalam iman. Sebab nyata benar bahwa Maria adalah orang yang sungguh beriman, Maria melaksanakan kehendak Allah menjadi ibu yang menjadi jalan kehadiran Sang Mesias, yakni Yesus Kristus. Jadi kiranya Maria tidak tersinggung dengan kata-kata itu, sebab justru kata-kata Yesus ditujukan pertama-tama kepada Maria sebagai manusia yang sungguh melaksanakan kehendak Allah.

Bagi kita yang mendengarkan sabda ini, mari kita simak baik-baik kata-kata Yesus tadi. Yesus mengatakan kepada semua orang dan kita sendiri, bahwa Dia berkenan menjadikan saudara bagi kita, Dia berkenan menjadikan kita menjadi ibu-Nya, saudara-saudari-Nya, menjadikan kita anggota keluarga Kerajaan Allah bila kita mau mendengarkan firman Allah dan melakukannya. Sungguh kasih Allah yang luar biasa, sebab Dia yang adalah Tuhan, Mahakudus dan Mahakuasa berkenan mengangkat kita menjadi anggota keluarga kerajaan Allah. Sebab siapakah kita sebenarnya? Kita adalah ciptaan-Nya, manusia yang lemah dan penuh dengan dosa, tetapi dari pihak Allah mau menjadikan kita anggota keluarga kerajaan Allah, bahkan Yesus tidak malu menganggap kita sebagai saudara-saudari dan keluarga-Nya. Sungguh ini adalah kasih yang luar biasa dari Allah.

Maka para Saudara-saudari Yesus Kristus. Kita sudah diangkat oleh Yesus menjadi anggota keluarga-Nya. Namun ingatlah, kita sungguh menjadi anggota keluarga kerajaan Allah kalau kita mendengarkan firman Tuhan dan melaksanakannya. Maka mari kita mendengarkan firman Allah dan melaksanakannya.

Selain itu, sabda hari ini dan tindakan Yesus yang tidak malu-malu menjadikan kita sebagai anggota keluarga Kerajaan Allah, hendaknya menjadi inspirasi kepada kita agar kita juga berani memandang sesama atau orang lain sebagai saudara-saudari kita, keluarga kita sendiri. Allah sendiri tidak malu-malu mengangkat kita sebagai saudara dan saudari-Nya, tetapi mengapa kita tidak mau bersaudara dengan sesama kita? Semoga kita yang telah diangkat oleh Tuhan sebagai ibu, saudara-saudari-Nya, juga mau hidup bersaudara dengan orang lain. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXV, Senin 19 September 2011 Yanuarius, Alfons dr Orozco, Fransiskus Maria dr Camporosso

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXV, Senin 19 September 2011
Yanuarius, Alfons dr Orozco, Fransiskus Maria dr Camporosso
Ezr 1:1-6, Mzm 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6, Luk 8:16-18


"Jangan pernah kita mengatakan bahwa kita tidak punya sesuatu untuk kita bagikan kepada sesama terutama pada karya keselamatan Tuhan, sebab barang siapa menganggap dia tidak punya apa-apa, daripadanya malah akan diambil apa yang ia anggap ada padanya."

BACAAN INJIL:
"Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."

RENUNGAN:

“Iman harus diwartakan sehingga semakin banyak orang merasakan kehadiran Allah dan kasih-Nya. Berkat Tuhan yang kita terima juga harus dibagikan supaya semakin banyak orang merasakan kebaikan Tuhan.”

Kira tugas untuk mewartakan iman kepada Allah merupakan tugas yang haruskan Allah kepada semua orang. Allah memberikan kasih-Nya, mewartakan Kerajaan Allah kepada semua orang, bukan untuk orang-orang tertentu, sehingga tugas kita semua menjadi alat dan perpenjangan tangan Tuhan untuk mewartakannya kepada semua orang supaya semakin banyak orang yang merasakan kehadiran Tuhan dan keselamatan Allah.

Tugas mewartakan iman seringkali kita mengerti hanya urusan orang-orang tertentu misalnya para imam, biarawan biarawati atau pengurus Gereja. Tidak sedikit umat yang menganggap bahwa berian itu hanya urusan pribadi, iman kepada Allah hanya menyangkut diri sendiri. Padahal iman juga menyangkut aspek sosial, yakni bahwa iman itu hendaknya diwartakan kepada sesama. Iman kita hendaknya laksana pelita yang diletakkan di atas kaki dian sehingga seisi rumah itu menjadi terang. Bila rumah terang, tentunya yang mendiaman rumah itu dapat melihat cahaya dan cahaya itu juga dapat dinikmati oleh orang-orang yang masuk ke rumah itu. Dengan demikian jelaslah bahwa iman itu hendaknya kita tampakkan dalam hidup sehingga teranglah hidup kita. Iman bukan untuk kita simpan, atau tempatkan di tempat-tempat tertentu misalnya hanya memnyatakannya saat kita beribadah ke Gereja, dalam doa-doa, tetapi harus ditempatkan pada setiap kehidupan kita, sehingga iman itu sungguh menerangi jalan hidup kita kepada Allah. Iman yang hidup, yang kita wartakan dengan menghayatinya dalam hidup juga menjadi terang bagi orang lain, sehingga merekapun dapat menikmati keselamatan Allah yang hadir dan pada akhirnya merekapun dituntun dalam perjalan menuju persatuan dengan Allah. Kiranya hal ini menjadi tugas dan kewajiban setiap orang beriman.

Iman yang hidup kita wartakan bukan melulu dengan kata-kata tetapi dengan perilaku hidup yang baik dan perbuatan baik kepada sesama. Ingatlah apa yang dikatakan Yesus pada ayat terakhir dalam Injil hari ini, “Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya." Lewat sabda ini, Yesus mengajar kita bahwa iman kita yang hidup hendaknya nyata dalam kemauan berbagi atau membagikan berkat Tuhan yang sudah kita terima. Persoalan yang seringkali muncul sehubungan dengan hal ini adalah bahwa kita merasa tidak mempunyai sesuatu untuk kita bagikan kepada sesama. Banyak yang sudah kita terima dari Tuhan dan banyak pula yang bisa kita bagikan kepada sesama kita. Jadi bukan karena kita tidak punya sesuatu untuk kita bagikan kepada sesama, tetapi sebenarnya kita sulit berbagi karena kita merasa dengan membagikannya kita menjadi kekurangan atau kehilangan. Padahal sebenarnya bila kita memberi, kita tidak akan kehilangan tetapi malah mendapatkan. Misalnya seseorang yang berani membagikan ketrampilan atau talenta yang ada padanya, maka orang lain akan mempercayakan tugas kepadanya. Tetapi orang yang tidak mau berbagi ketrampilannya, maka malahan orang lain tidak akan percaya dan mempercayakan suatu tugas padanya, padahal sebenarnya dia punya kemampuan untuk itu. Sehingga dalam hal ini sebenarnya kemampuan yang ada padanya diambil dari padanya.

Tuhan memberikan banyak kepada kita, sehingga kita bisa memberikan banyak kepada sesama kita. Dalam hal ini mari kita meneladan raja Korez di Persia, dia mengakui bahwa semua yang ada padanya adalah diberikan Tuhan kepada dia dan dia diperintahkan Tuhan untuk membangun rumah Tuhan di Yerusalem yang terletak di Yehuda. Dia pun mengundang semua umat Allah di manapun berada supaya mau berbagi berkat Tuhan untuk membangun rumah Tuhan yang di Yerusalem. Umat Allah di manapun berada dan orang-orang di sekeliling mereka membantu dengan barang-barang perak, dengan emas, harta benda dan ternak dan dengan pemberian yang indah-indah, selain dari segala sesuatu yang dipersembahkan dengan sukarela.Kiranya ini menjadi inspirasi kepada kita untuk berani berbagi berkat Tuhan dengan sesama terutama dalam pembangunan Gereja di manapun berada. Kita sebagai umat Tuhan harus saling membantu dan saling berbagi, sehingga berkat yang kita terima juga dapat dinikmati oleh orang lain di tempat lain. Janganlah kiranya beranggapan bahwa berkat Tuhan yang ada di paroki itu, hanya boleh dinikmati atau hanya diperuntukkan kepada umat yang ada di paroki itu saja. Tetapi justru harus dibagikan kepada sesama yang membutuhkan sehingga berkat yang diterima di paroki itu juga menjadi cahaya berkat Tuhan bagi sesama di tempat lain. Semakin besar berkat yang kita terima, semakin besar pula tanggungjawab kita dalam mewartakan iman lewat hidup baik dan perbuatan baik kepada sesama dengan kerelaan berbagi berkat Tuhan kepada sesama. Jangan pernah kita mengatakan bahwa kita tidak punya sesuatu untuk kita bagikan kepada sesama, sebab barang siapa menganggap dia tidak punya apa-apa, daripadanya malah akan diambil apa yang ia anggap ada padanya. Amin.

RENUNGAN HARI MINGGU BIASA PEKAN XXV MINGGU 18 September 2011

RENUNGAN HARI MINGGU BIASA PEKAN XXV
MINGGU 18 September 2011
Yes 55:6-9, Mzm 145:2-3,8-9,17-18, Flp 1:20c-24,27a, Mat 20:1-16a

BACAAN INJIL: Mat 20:1-16a

“Iri harikah engkau karena aku murah hati.”

"Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."

RENUNGAN:

Allah berbelas kasih kepada semua orang.

Pernah terjadi seorang pengurus Gereja datang bersama satu keluarga dalam urusan pernikahan anak mereka yang dari perantauan. Mereka datang dengan membawa berkas-berkas yang diperlukan, namun kiranya belum lengkap seperti yang diharapkan oleh Gereja. Dalam pertemuan itu, pengurus Gereja dan keluarga itu menerangkan bahwa bapak itu dulu adalah pengurus Gereja dan bahkan dianggap sebagai tokoh Gereja dang dianggap telah banyak berjasa bagi Gereja paroki. Dari sebab itu, baik pengurus dan keluarga itu meminta disitimewakan dalam urusan anak mereka dan bahkan menganggap karena orang tua calon itu telah berjasa untuk Gereja, matan pengurus Gereja, maka anaknya mendapat istimewa dan dibebeaskan dari beberapa ketentuan yang telah diharuskan oleh Gereja. Singkat kata sering orang menganggap sudah berjasa dan sudah lama menjadi umat, maka tentu mempunyai hak untuk dihargai dan diistimewakan dalam urusan Gereja.

Kadang kita juga temukan bahwa ada orang yang sudah lama percaya kepada Tuhan dan rajin menghayati imannya, bahkan menjadi pengurus Gereja tetapi ternyata hidupnya pas-pasan dan ada pula yang anaknya lahir cacat. Sedangkan ada orang yang pada kenyataannya hidupnya tidak atau kurang beriman, tetapi hidupnya seakan makmur tanpa masalah. Melihat situasi yang demikian terkadang kita berpikir bahwa Tuhan tidak adil. Pikiran kita mengatakan bahwa harusnya orang yang hidupnya beriman, hidupnya lebi diberkati Tuhan, hidupnya lebih makmur.

Memang demikianlah kiranya yang terjadi dalam kehidupan dunia ini. Suatu hal yang biasa bahwa seseorang dalam kenaikan pangkat atau jabatan dilihat dari masa kerja dan prestasinya. Jarng kita temukan orang yang baru beberapa bulan atau beberapa tahun langsung mendapat gaji yang besar dan diangkat menduduki jabatan yang tinggi, kalaupun terjadi, pasti hal itu dianggap ketidakadilan.
Memang hal demikian sudah sering terjadi dalam hidup kita, tetapi tetap itu dianggak tidak adil. Makanya sulit kiranya mengerti dan menerima kebijakan yang diperbuat oleh Tuhan dalam Injil hari ini.

Para pekerja yang bekerja dari pagi hingga sore, tentu mengharapkan gaji yang lebih besar daripada pekerja yang masuk dan bekerja hanya beberapa jam saja. Pekerja yang bekerja mendapat upah satu dinar, maka yang bekerja mulai pagi tentu berpikir bahwa yang beberapa jam saja dapat upah satu dinar, maka mereka berpikir bahwa mereka akan mendapatkan lebih dari itu. Namun pemikiran mereka keliru, karena ternyata tetap mendapat upah satu dinar saja sebagaimana dengan kesepakatan awal mereka. Mereka mengganggap bahwa tuan itu berlaku tidak adil atas mereka dan menganggap perlakuan tuan itu di luar kewajaran. Secara manusiawi mereka layak protes dan menuntut hak mereka. Sebagaimana yang lajim dalam kehidupan dunia, kita juga berpikir bahwa tuan itu berlaku tidak adil atas para pekerja yang sudah bekerja sejak pagi. Namun kiranya pikiran kita bukan seperti pikiran Allah.

Kita seringkali menggunakan cara pikir kita terhadap Allah. Seringkali tanpa sadar ataupun tanpa sadar kita berharap Allah melakukan seperti yang kita pikirkan. Sikap seperti itu berarti bukan kita mengikuti Tuhan tetapi memaksa Tuhan mengikuti kita. Memang kenyataannya itulah yang sering kita perbuat. Padahal sebenarnya kalau pikiran Tuhan seperti pikiran manusia, tentu kita sendirilah yang akan rugi, misalnya seperti Injil minggu lalu, kalau sekiranya Tuhan itu pendendam seperti manusia dan berpikiran seperti manusia yang mengampuni sesamanya hanya sampai tiga kali saja, tentu kita tidak akan pernah mendapat pengampunan dari Allah, karena pasti kita sudah lebih dati tiga kali membuat kesalahan terhadap Allah. Inilah pikiran Allah sebagaimana dikatakan dalam bacaan pertama, “Pikiran-Ku, bukanlah pikiranmu, rancangan-Ku, bukanlah rancanganmu.”

Injil hari ini mau menyatakan bahwa Allah sungguh berbelas kasih kepada manusia dan bahkan kita beroleh hidup dan berkat adalah semata-mata karena kasih-Nya, bukan karena jasa-jasa kita. Semua manusia sama di hadapan Allah, Allah tidak memandang muka, tidak pula memandang berapa lama kita sudah mengikuti Dia atau tidak, atau perbuatan besar apa yang sudah kita lakukan. Dalam hal ini bukan berarti bahwa Tuhan tidak adil yang tidak menghargai kita, tentu tidak. Tetapi siapapun kita dan berapa lama kita mengikuti Dia, Allah mengasihi kita semua tanpa pandang bulu. Juga Injil hari ini mengatakan kepada kita bahwa tidak ada satu orangpun diantara kita merasa sudah berjasa di hadapan Allah sehingga berhak mendapat hak istimewa. Maka baiklah kita yang mungkin sudah lama menjadi pengikut-Nya dan sudah banyak berbuat pada Gereja-Nya tidak menjadi sombong atau menyombongkan diri atas para saudara yang mungkin baru percaya dan mengikuti Yesus Kristus dalam Gereja-Nya. Kita hidup dan melakukan semua hidup keagamaan kita adalah karena memang berusaha hidup dalam Kristus dan bagi Kristus. Jadi bukan untuk diri sendiri atau untuk mendapatkan imbalan atas hak istimewa dari Allah. Hal inilah yang dihayati oleh Paulus, dia mengatakan bahwa dia sadar bahwa dia hidup untuk Kristus dan bekerja semata-mata untuk Kristus. Bahkan Paulus mengatakan bahwa dia hidup memang untuk menghasilkan buah seperti yang dikehendaki oleh Tuhan. Demikianpun kiranya dalam hidup kita, bahwa kita melakukan kebaikan, menghidupi iman kita karena memang kita sadar bahwa kita harus hidup dalam Kristus dan menghasilkan buah.

Sebagaimana tadi kita katakan bahwa memang kadang kebijaksanaan Allah sulit kita mengerti, kita kadang menganggap bahwa Allah tidak adil. Hari ini kita diajak mengimani bahwa kasih Allah sungguh luar biasa bagi kita, Dia mengasihi kita semua. Walaupun kadang pikiran, kehendak dan rencana Allah sulit kita terima, namun mari kita percaya sepenuhnya kepada Allah, karena kita percaya bahwa Dia akan memberikan yang terbaik kepada kita. Kita hendaknya selalu berani bersyukur atas hidup dan apa yang kita terima, juga bersyukur atas berkat yang diterima orang lain, jadi bukannya menjadi cemburu atas berkat yang diterima orang lain yang mungkin kelihatan lebih baik dari pada apa yang kita terima. Yakinlah bahwa apapun rencana dan kehendank Allah bagi kita, itu pasti yang terbaik pada kita. Maka sikap bersyukur dan pasrah kepada Allah, itulah sikap hidup kaum beriman. Ingatlah kata-kata Paulus ini, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)