Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

RENUNGAN HARI MINGGU MASA NATAL: 1 Januari 2012 Hari Raya SP Maria Bunda Allah, Hari Perdamaian Sedunia

RENUNGAN HARI MINGGU MASA NATAL: 1 Januari 2012
Hari Raya SP Maria Bunda Allah, Hari Perdamaian Sedunia
Bil 6:22-27, Mzm 67:2-3,5,6,8, Gal 4:4-7, Luk 2:16-21

BACAAN INJIL: Luk 2:16-21

“Setelah depalan hari Puteranya itu diberi nama Yesus.”
Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.

RENUNGAN:

Selamat Tahun baru bagi semuanya. Ucapan selamat Tahun baru bergema di mana-mana dan dirayakan dengan kemeriahan dan kegembiraan. Dalam menyambut tahun baru pasti selalu ada kegembiraan dan ada harapan baru. Tetapi apakah tahun yang baru ini berbeda dengan tahun sebelumnya dan akan penuh dengan sukacita sehingga disambut dengan sukacita dan kemeriahan? Ini tentu menjadi harapan, belum menjadi suatu jaminan. Namun dalam menyambut tahun yang baru, ada suatu kebahagiaan tersendiri yang sudah pasti, yakni bahwa kita bergembira dan bersykur karena kita telah bisa melewati tahun sebelumnya dan diperkenankan memasuki tahun yang baru. Tentu pada tahun sebelumnya kita pasti mengalami banyak hal baik itu suka dan duka, namun walaupun demikian kita bersyukur dan bergembira semuanya itu bisa kita lewati dan kita masuk pada tahun yang baru.

Pada umumnya saat memasuki tahun yang baru, pasti banyak orang mencoba meramal apa yang akan terjadi pada tahun yang baru. Demikian juga halnya pada tahun ini, kita mungkin sudah banyak mendengar ramalan orang akan tahun yang baru ini. Kadang kala ramalan-ramalan itu membuat kita gentar, khawati dan gelisah, karena bagaimanapun, bila yang diramalkan itu terjadi, tentu akan berpengaruhi pada kehidupan pribadi kita. Selain itu, kita juga pasti mempunyai kekhawatiran tersendiri dalam hidup juga dalam tahun yang baru ini.

Namun kita sebagai orang beriman, tidak perlu terlalu cemas dan gelisah akan semua ramalan itu, juga akan kekhawatiran hidup kita pada tahun yang baru ini. Hari ini Gereja yang sungguh hidup dalam dunia dan mengerti situasi hidup manusia, mengajak kita menghadapi tahun yang baru dalam Iman. Hari ini dalam memasuki tahun yang baru, kita sekaligus merayakan hari Raya Maria Bunda Allah. Tentu hari raya ini bukan suatu kebetulan, tetapi Gereja bermaksud mau mengajak kita meneladan Maria dalam memasuki setiap tahun baru.

Kita sendiri tahu bahwa Maria adalah manusia biasa, tetapi dia dipilih oleh Allah menjadi saluran berkat Tuhan lewat kerelaannya mengandung Yesus sang Mesias. Maria rela menerima tugas mulia namun berat itu, meskipun dia sebanarnya belum tahu pasti bagaimana hidup yang akan dialaminya setelah menerima tawaran Allah, dia juga sebenarnya tidak tahu akan kehendak Allah pada diri-Nya. Namun walau demikian dia terbuka pada rencana Allah, pada kehendak Allah dan berserah diri pada Allah. Maria menghadapi semuanya dalam iman. Karena imannya kepada Allah, Yesus berdiam dalam dirinya dan itu pulalah yang menjadi kekuatan bagi dia menghadapi hidupnya yang penuh dengan persoalan dan penderitaan sebagaimana yang kita alami.

Bunda Maria menjadi teladan bagi kita dalam menghadapi tahun yang baru, yakni iman kepada Allah. Iman kepada Tuhan itulah kiranya harus menjadi jaminan dan pegangan kita setiap kita memasuki tahun yang baru. Kita percaya bahwa Tuhan senantiasa beserta kita dan akan senantiasa melimpahkan berkat-Nya kepada kita sehingga walau apapun yang kita alami tahun 2012, kita akan sanggup menghadapinya, dan akhirnya kita juga pasti mampu melewatinya sehingga kita akan bisa kembali melewati tahun 2012 ini. Sehubungan dengan kesetiaan Allah yang senantiasa mengasihi kita, itulah yang dinyatakan kepada kita dalam bacaan pertama hari ini. Kebenaran iman ini, juga kiranya sudah kita rasakan dalam tahun sebelumnya. Kalau bukan karena kasih karunia, penyertaan dan berkat Tuhan, pasti kita tidak akan mampu melewati tahun 2011 yang barusan kita lewati. Sehingga sama seperti tahun sebelumnya, demikian juga pada tahun 2012 ini, kita harus yakin bahwa Tuhan senantiasa ada beserta kita dan pasti Dia siap membantu kita. Maka masuki dan jalanilah tahun 2012 ini dengan semangat iman dan kasih-Nya kepada kita.

Oleh karena itu, mari kita seperti bunda Maria terbuka kepada iman akan Allah, membuka diri terhadap rahmat, berkat dan kehendak Allah dalam hidup kita. Keterbukaan kita kepada Allah, itu berarti kita mempersilahkan Yesus memasuki hidup kita, memasuki diri kita dan Tuhan berdiam dalam hidup kita. Dengan demikian, Tuhan yang berdiam dalam diri kita, Dialah yang menjadi kekuatan bagi kita menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dalam tahun 2012 ini.

Kita juga tentu berharap bahwa hidup tahun ini lebih baik, dan kita pasti berusaha hidup lebih baik lagi. Namun kita hendaknya tidak hanya sekedar berharap, namun kita sendiri yang harus mewujudkannya. Kita jangan hanya mengharapkan dari orang lain agar hidup tahun ini lebih baik, agar hidup kita lebih baik lagi, namun kita sendirilah yang harus mewujudkannya. Kita harus menjadi pelaku pembaharuan hidup yang lebih baik, entah sekecil apapun yang bisa kita lakukan, itu pasti bisa membuat hidup kita lebih baik lagi. Sama halnya seperti bunda Maria, kehadiran Tuhan dalam dirinya, membuat hidupnya bahagia, hidupnya bersukacita, dan sukacita itu juga dinikmati oleh semua manusia karena Yesus yang lahir dari kandungannya. Sehingga adalam hal ini, kita mencoba mengupayakan hidup yang lebih baik atas diri kita dan atas kehidupan ini dengan berusaha hidup dalam dan bersama Tuhan. Maka kita hendaknya terbuka atas Tuhan, dan mengusahakan agar Tuhan berdiam dalam diri kita, dan biarkanlah Tuhan memasuki hidupnya sehingga hidupmu bersukacita dan juga berkat hidup kita yang sesuai dengan kehendak Allah, orang lainpun ikut merasakan sukacita hidup di tahun ini, maka tahun ini akan menjadi tahun berkat Tuhan dan penuh sukacita Tuhan. Dari sebab itu, hendaknya kita menjadi pelaku pembaharuan hidup yang lebih baik. Hidup yang lebih baik, harus kita mulai dari diri kita sendiri. Amin.

BACAAN HARI MINGGU MASA NATAL: 1 Januari 2012 Hari Raya SP Maria Bunda Allah, Hari Perdamaian Sedunia

BACAAN HARI MINGGU MASA NATAL: 1 Januari 2012
Hari Raya SP Maria Bunda Allah, Hari Perdamaian Sedunia
Bil 6:22-27, Mzm 67:2-3,5,6,8, Gal 4:4-7, Luk 2:16-21

BACAAN I: Bil 6:22-27

“Mereka akan menyerukan nama-Ku atas umat Israek, dan Aku akan memberkati mereka.”

TUHAN berfirman kepada Musa: "Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka: TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka."

MAZMUR TANGGAPAN: Mzm 67:2-3,5,6,8

Reff: Ya Allah, kasihanilah kami dan berkatilah kami.

1. Ya Allah, kasihanilah kami dan berkatilah kami. Semoga cahaya wajah-Mu menyinari kami, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.

2. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah; kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu.
3. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu.
Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita, memberkati kita.

BACAAN II: Gal 4:4-7

“Tuhan mengutus Putera-Nya yang dilahirkan oleh wanita.”

Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.


BACAAN INJIL: Luk 2:16-21

“Setelah depalan hari Puteranya itu diberi nama Yesus.”
Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.

PBNU harapkan tidak ada kekerasan atas nama agama di 2012

PBNU harapkan tidak ada kekerasan atas nama agama di 2012

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengharapkan kehidupan beragama di tahun 2012 bisa lebih baik dan tidak ada lagi kekerasan atas nama agama.

“Untuk itu, kami mewakili seluruh masyarakat Indonesia meminta Pemerintah bisa melakukan langkah nyata menekan, bahkan menghilangkan segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan agama,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Jakarta, Kamis (29/12), seperti dilansir SP.

Menurut dia, Rancangan Undang-Undang Kerukuran Umat Beragama yang saat ini sedang disusun, diharapkan bisa menjadi solusi terbaik.

“Keamanan dalam negeri, termasuk dari aksi-aksi kekerasan yang mengatasnamakan agama, itu sangat mempengaruhi kepercayaan asing. Itu tugas Pemerintah, itu PR (pekerjaan rumah) yang harus dituntaskan,” katanya.

Dalam catatan PBNU, sepanjang tahun 2011 masih banyak ditemukan kasus intoleransi, baik antaragama maupun sesama agama, yang tak jarang berujung pada kekerasan.

“Dari Islam sendiri, yang paling parah kita masih ingat kejadian di Cikeusik. Dari Kristen juga ada, yang cabang-cabang alirannya memang juga banyak,” kata Said Aqil.

Said Aqil menambahkan, dalam ajaran agama apapun, termasuk Islam, kekerasan dilarang dengan tegas untuk alasan apapun.

“Laa ikraaha fiddin. Tidak ada kekerasan dalam agama ataupun atas nama agama. Agama itu pembawa perdamaian, menjadikan hidup damai. Tidak ada ceritanya agama justru menjadikan manusia saling serang,” katanya.

Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN HARIAN MASA NATAL: Hari Ketujuh Dalam Oktaf Natal

RENUNGAN HARIAN MASA NATAL:
Hari Ketujuh Dalam Oktaf Natal
1Yoh 2:18-21, Mzm 96:1-2,11-12,13, Yoh 1:1-18

BACAAN INJIL:
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

RENUNGAN:

Sungguh indah merenungkan Injil hari ini di penghujung tahun 2011 ini. Sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 2011 dan akan memasuki tahun 2012. Tahun 2011 kita bisa lewati walaupun pasti banyak pengalaman suka dan terutama duka yang kita alami. Kalau kita boleh jujur, dalam tahun 2011 kita pasti banyak mengalami persoalan hidup, yang kalau kita renungkan dengan jujur, seharusnya kita tidak bisa menghadapi semuanya itu, karena melampaui kekuatan atau kemampuan kita. Namun walaupun demikian, kita masih bisa tetap bertahan dan bersiap-siap mau menyambut tahun 2012 dan hendak memasuki tahun 2012. Selain duka, pasti kita juga mengalami pengalaman sukacita selama tahun 2011 yang akan kita lewati sebentar lagi. Mengapa kita sanggup melewati semua duka atau persoalan selama tahun 2011? Darimana semua sukacita yang kita alami selamat tahun 2011 ini? Hal ini mungkin yang kurang kita renungkan dan perlu kita renungkan dengan jujur di penghujung tahun 2011 ini.

Di penghujung tahun 2011 ini kita patur merenungkan dan menyadari bahwa segala duka atau persoalan berat dapat kita lalui adalah karena memang Tuhan telah datang dan hadir dalam kehidupan kita, walaupun kita sering tidak mengenal Dia, tidak menyadari kehadiran-Nya dan bahkan menolak kehadiran-Nya dalam hidup kita. Demikian juga halnya bahwa semua suka cita yang kita alami selama tahun 2011 ini adalah karena Tuhan yang hadir dalam kehidupan kita. Kehadiran Tuhan itu pun tidak kita sadari, tidak kita kenal dan bahkan kita menolak kehadiran-Nya. Semuanya ini kita lakukan, karena kita menganggap bahwa semua duka yang kita alami bisa kita lalui adalah karena menganggap bahwa kita memang hebat atau karena kemampuan kita. Demikian juga halnya kita berpikir bahwa semua suka yang kita alami itu, juga karena hasil perjuangan dan kerja keras kita. Dalam semuanya itu kita tidak menyadari dan mengimani bahwa itu semua adalah karena memang nyata bahwa Tuhan telah hadir dalam kehidupan kita.

Dari sebab itu, di penghujung tahun 2011 ini, kita hendaknya tidak hanya melewatkan tahun 2011 ini dengan begitu saja, tetapi dengan penuh rasa syukur atas kehadiran Tuhan dalam hidup kita selama tahun 2011 yang akan kita lalui ini. Jangan lupa melewatkan tahun 2011 ini dengan ucapan syukur pada kehadiran Tuhan dan berkat-Nya. Dengan iman ini pula kita sambut tahun 2012 ini. Jelas bahwa tahun 2012 pasti juga ada tantangan yang harus kita hadapi, tetapi tahun 2012 kita sambut dengan penuh sukacita iman, karena kita yakin bahwa Tuhan telah hadir dalam hidup kita dan Dia senantiasa ada dalam hidup kita. Kehadiran Tuhan dalam hidup kita, itulah kekuatan kita dalam menyambut tahun 2012 ini. Amin.

RENUNGAN HARIAN MASA NATAL: Jumat 30 Desember 2011

RENUNGAN HARIAN MASA NATAL:
Jumat 30 Desember 2011
(Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf)
Kej 15:1-6, 21:1-3, Mzm 105:1b-2,3-4,5-6,8-9, atau Ibr 11:8,11-12,17-19, Luk 2:36-40

BACAAN INJIL:
Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

RENUNGAN:

Hari ini kita merayakan hari Raya keluarga kudus. Dalam ayat terakhir injil hari ini dikatakan bahwa bahwa Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya. Semuanya itu bisa terjadi pada diri kanak-kanak Yesus tentu bukan karena keluarga ini adalah keluarga kaya dan terpandang, tetapi terlebih karena keluarga ini adalah keluarga yang taat beriman kepada Allah. Keluarga ini juga hidup dalam cinta kasih satu sama lain. Keluarga inilah menjadi teladan hidup bagi hidup keluarga.

Dalam kehidupan keluarga tentu banyak suka duka yang dialami juga dalam hal mendidik anak-anak. Banyak orang menganggap jaminan hidup bahagia adalah memiliki banyak harta. Tidak sedikit juga orang tua yang berpikir bahwa kebutuhan utama bagi anak-anak adalah harta, menganggap bahwa bila kebutuhan anak semua tercukupi, maka anak itu akan bertumbuh dengan baik. Oleh sebab itulah banyak orang tua yang sibuk mencari uang dan mengumpulkan harta, semua waktu mereka habiskan di luar rumah dengan suatu pikiran agar kebutuhan materi anak atau keluarga terpenuhi. Orang tua sibuk bekerja di luar rumah, seakan tidak ada waktu lagi buat anak-anak dan keluarga. Hal yang demikian juta banyak dilakukan oleh para isteri, sehingga pengasuhan anak diserahkan kepada pembantu atau orang lain. Dalam semuanya itu, orang tua berdalih bahwa semuanya dilakukan demi kebahagiaan dan masa depan anak. Maka tidak heran bila orang tua banyak menuntut pada anak karena merasa sudah melakukan banyak hal dan mencukupi kebutuhan materi anak. Sehingga bila anak nakal atau tidak seperti yang diharapkan orang tua, orang tua pasti marah besar dan kecewa kepada anak-anak.

Benarkah harta dan tercukupinya semua kebutuhan materi menjadi jaminan hidup bahagia keluarga? Benarkah bahwa harta atau kebutuhan materi yang tercukupi adalah kebutuhan utama anak-anak dalam keluarga? Kiranya berdasarkan pengalaman hidup, jelas semuanya itu tidak menjamin hidup bahagia dalam keluarga demikian juga dalam diri anak-anak. Banyak keluarga yang hidupnya tercukupi bahkan berlebihan secara materi tetapi tidak merasakan bahagia dalam hidupnya. Juga banyak anak dari keluarga yang kaya hidupnya tidka bahagia dan bahkan berperilaku tidak baik, karena di rumah tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua, karena orang tua sibuk di luar untuk mencari harta dan sibuk dengan pekerjaan dan hoby. Anak yang tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dalam keluarga akhirnya mencarinya di luar dan jatuh pada pencarian yang salah.

Maka hari ini, keluarga kudus Nasaret hendaknya menjadi teladan bagi para saudara yang berkeluarga. Harta, uang dan kebutuhan materi yang cukup memang perlu untuk keluarga dan anak-anak, tetapi semuanya itu tidak cukup dan bukan menjadi jaminan hidup bahagia dalam keluarga, serta semuanya itu tidak menjadi jaminan bahwa anak-anak bertumbuh menjadi anak-anak yang baik. Keluarga Nasaret memberi teladan bahwa jaminan hidup bahagia dalam keluarga adalah iman dan ketaatan kepada Tuhan. Iman dan ketaatan itu diwujudkan juga dalam keteladanan hidup yang baik. Banyak orang tua hanya mengajarkan hal yang baik kepada anak-anaknya tetapi tidak menjadi teladan dalam kebaikan. Banyak juga orang tua menjalankan hidup imannya hanya sebagai formalitas, tidak sungguh menghayati imannya. Oleh karena itu, hendaknya para orang tua senantiasa sadar akan tanggungjawab mereka untuk mewujudkan keluarga kudus seperti keluarga nasaret. Amin.

Paus soroti komersialisme dan kekerasan

Paus soroti komersialisme dan kekerasan

Allah mengutus putra-Nya ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia dari kejahatan, kesombongan dan kekerasan, kata Paus Benediktus XVI dalam pesan Natalnya.

“Anak yang kita renungkan adalah penyelamat kita! Dia telah diutus membawa pesan universal untuk rekonsiliasi dan perdamaian,” kata Paus, pada 25 Desember saat dia berdiri di balkon utama Basilika Santo Petrus dan memberikan berkat Natal.

Dalam pesan Natal, seperti dalam homilinya pada Misa malam sebelumnya, Paus Benediktus berbicara tentang kehendak Allah untuk menyelamatkan umat manusia dan keputusannya untuk melakukan itu melalui kelahiran seorang anak di Betlehem, hidup di tengah manusia, mati dan bangkit dari kematian untuk mereka.

“Ia datang untuk menyelamatkan kita! Ini adalah seruan yang digemakan oleh segenap umat manusia,” kata Paus.

Yesus datang ke bumi untuk membawa orang kembali kepada Tuhan, untuk mengubah mereka dari dosa mereka dan mempromosikan rekonsiliasi, dialog dan kerjasama, katanya.

Seperti biasanya, Paus Benediktus menggunakan pesannya untuk meminta orang Kristen untuk berdoa dan menyalurkan bantuan untuk orang yang menderita pada Natal ini: kelaparan di Benua Afrika; banjir di Thailand dan Filipina; ketegangan diantara Israel dan Palestina; kekerasan di Suriah; kurangnya perdamaian dan keamanan di Irak dan Afghanistan, perjuangan untuk demokrasi dan hak asasi manusia di seluruh Afrika Utara dan Timur Tengah, dan rakyat Myanmar.

Tepat sebelum Paus muncul di balkon, kantor berita melaporkan ledakan bom di sebuah Gereja Katolik di pinggiran Abuja, Nigeria. Laporan awal mengatakan, ada lebih dari 10 tewas.

“Hari Natal telah menjadi perayaan komersial, kegemerlapan lampu menyembunyikan misteri kerendahan hati Allah, yang pada gilirannya memanggil kita dengan kerendahan hati dan kesederhanaan. Mari kita minta Tuhan untuk membantu kita bercemin pada bayi Yesus di kandang Betlehem, guna menemukan sukacita dan terang sejati,” katanya.

Sumber: Pope says Christmas shows God’s will

Disadur dari:www.cathnewsindonesia.com ,Tanggal publikasi: 27 Desember 2011

RENUNGAN HARIAN MASA NATAL: Kamis 29 Desember 2011

RENUNGAN HARIAN MASA NATAL:
Kamis 29 Desember 2011
(Tomas Becket)
1Yoh 2:3-11, Mzm 96:1-2a,2b-3,5b-6, Luk 2:22-35

BACAAN INJIL:
Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah", dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."

RENUNGAN:

Sungguh mengharukan kisah hidup iman Simeon yang ditampilkan dalam Injil hari ini. Simeon orang yang saleh dan dia mempunyai kerinduan hati yang mendalam yakni menantikan kedatangan Sang Mesias. Sepertinya kerinduan itu sangat besar dan kuat dan mungkin itu membuat dia bertahan tidak cepat mati. Maka ketika Yesus dibawa ke Bait Allah di Yerusalem oleh orang tuanya untuk dipersembahkan kepada Allah, Simeon langsung bersukacita memuji Tuhan. Dia bersukacita dan bersyukur karena kerinduan hatinya untuk menantikan dan melihat Sang Mesias sudah terpenuhi. Menantikan kedatangan Sang Mesias dan bertemua dengan Dia, bagi Simeon itulah sukacita yang melebihi segala-galanya, bahkan melebihi nyawanya sendiri. Dari sebab itu, setelah bertemu dengan kanak-kanak Yesus, dia siap dipanggil oleh Tuhan. Melihat dan bertemu dengan Mesias, itulah tujuan akhir hidupnya, itulah kerinduannya yang paling mendalam, itu pulalah sukacita yang paling besar baginya.

Bagaimana dengan kita sendiri? Perayaan Natal Yesus Kristus sudah 4 hari yang lalu kira rayakan. Apakah kita sungguh menghayati bahwa hari Natal adalah perayaan iman, sukacita karena Yesus Tuhan mau melawat dan tinggal bersama kita, sungguh merupakan sukacita besar bagi kita? Atau mungkin semuanya itu kita lalui hanya sebagai masa bergembira, kesempatan bergembira ria dengan segala hiburan kesenangan? Apakah sukacita natal sungguh kita hanyati hingga saat ini? Kalau memang iman kita seperti Simeon, kita yang sudah bertemu dengan Sanga Mesias yakni dalam diri kanak-kanak Yesus yang lahir di kandang domba, tentu kita bersukacita dan sukacita itu membuat kita menyakini bahwa pertemuan dengan Yesus itulah sukacita yang paling besar melebihi segala-galanya sehingga kita berani hidup hanya untuk Dia.

Kita yang merayakan natal Yesus Kristus, diingatkan kembali oleh Simeon, bahwa Yesus Tuhan adalah Mesias yang datang untuk membawa terang dan keselamatan kepada semua orang. Simeon memuji memuliakan Tuhan setelah bertemua dengan Sang Mesias. Maka bagaimana dengan kita? Sukacita Natal, pertemuan kita dengan Sang Mesias, baiklah kiranya membuat kita bersukcita dan sukacita itupula kita bagikan kepada sesama dengan membawa terang dan membagikan keselamatan Allah bagi sesama kita. Sudah seharusnya Natal tidak kita lewatkan hanya dengan seremonial saja, janganlah dilewatkan hanya dengan pesta pora dan hura-hura, juga tidak hanya dengan kembang api, tetapi dengan berbagi sukacita dengan sesama kita. Banyak hal yang bisa kita lakukan. Semua kita bisa berbagi sukacita natal kepada sesama kita, asal kita mau. Amin.

Presiden ajak umat Kristiani perkuat toleransi

Presiden ajak umat Kristiani perkuat toleransi

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan selamat Natal kepada umat Kristiani di Indonesia, dan juga mengajak untuk terus memperkuat toleransi.

“Atas nama negara dan pemerintah, saya ingin menyampaikan salam hormat dan salam bahagia kepada umat Kristiani di seluruh tanah air yang merayakan Natal tahun 2011 ini,” kata Presiden SBY, dalam pidato pada perayaan Natal Bersama Tingkat Nasional 2011, di JCC, Jakarta, Selasa (27/12) malam.

Di hadapan sekitar 6.000 umat Kristiani, ia mengungkapkan semoga perayaan Natal tahun ini membawa, kebahagiaan, kedamaian, dan kesejahteraan kepada segenap Umat Kristiani, dan kepada semua bangsa Indonesia.

Ia menegaskan, “Agama menjadi landasan moral dan etika untuk bangun bangsa yang lebih maju, mari kita songsong tahun depan penuh harapan. Kita cetak kondisi politik stabil, ekonomi baik dan kehidpan sosial yang lebih baik,” katanya.

“Renungan Natal yang disampaikan, juga mengajak umat Kristiani untuk meningkatkan kualitas keberagamaan, sekaligus partisipasi dalam pembangunan bangsa. Melalui renungan-renungan Natal tahun ini, segenap umat manusia disadarkan akan pentingnya penerapan prinsip humanisme, pluralisme, dan toleransi, dalam mengatasi berbagai persoalan yang kita hadapi bersama,” paparnya.

“Kesalahan dan ketidakpatutan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat tahun ini jangan terjadi lagi tahun depan, dengan iman, pengharapan dan kasih, bangun Indonesia lebih sejahtera, adil dan damai,” katanya.

Presiden juga meminta semua umat beragama, khususnya umat Nasrani yang tengah merayakan Natal, untuk terus meningkatkan toleransi dan kebersamaan dalam menyelesaiakan berbagai masalah.

Presiden menyebutkan kebersamaan, toleransi dan saling memahami adalah salah satu kunci keberhasilan pembangunan. Dia mengajak masyarakat dan umat kristiani untuk mensyukuri kondisi bangsa yang baik dari sektor ekonomi, politik dan kehidupan masyarakat sehingga terbangun harmoni.

Sementara itu Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo, yang membawakan narasi Natal, mengatakan, makin banyak orang hidup berkelimpahan, tetapi tidak menemukan makna hidup sejati. “Bagi mereka, berhala bukan lagi batu atau pohon besar, melalinkan keserakahan,” kata wakil ketua Konferensi Waligereja Indonesia itu.

BACAAN HARIAN MASA NATAL: Rabu 28 Desember 2011 (Pesta Kanak-kanak Suci)

BACAAN HARIAN MASA NATAL:
Rabu 28 Desember 2011
(Pesta Kanak-kanak Suci)
1Yoh 1:5-2:2, Mzm 124:2-3,4-5,7b-8, Mat 2:13-18

BACAAN INJIL:
Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia." Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku." Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi."

RENUNGAN:

Sungguh malang nasib anak-anak yang menjadi korban kekejaman Herodes yang terhasut oleh ambisi kekuasaan adan kehormatan. Dia memerintahkan untuk membunuh Yesus karena merasa kehadiran Yesus adalah ancaman bagi kekuasaannya, dan karena tidak mendapatkan Yesus, dia memerintahkan untuk membunuh semua anak laki-laki di Betleham dan sekitarnya. Anak-anak kecil itu menjadi korban kejahatan Herodes, namun kiranya pengorbanan mereka bukanlah sia-sia. Kematian mereka justru menjadikan mereka martir-martir kecil yang mati untuk kanak-kanak Yesus. Mereka belum tahu apa-apa, tetapi kematian mereka telah melyelamatkan kana-kanak Yesus dari kekejaman Herodes.

Kehadiran Yesus memang menyelamatkan, tetapi kahadiran Yesus juga menjadi tantangan dan persoalan bagi orang-orang seperti Herodes. Maka demikian juga menjadi pengikut Yesus memang harus siap mengalami tantangan dan bahkan kematian. Kita kadang tidak mengerti mengapa orang membenci kita karena iman kita, karena kita berusaha hidup baik sesuai dengan iman kita. Kita pasti mengalami banyak tantangan, karena saat ini juga masih banyak Herodes-herodes walaupun bentuknya berbeda, yakni orang-orang yang berambisi dan menghalalkan semua cara demi ambisi mereka, orang-orang yang hanya mementingkan diri sendiri, tidak peduli dengan orang lain. Ini suatu kenyataan hidup. Dari sebab itu, saat kita bergembira dan percaya pada Yesus adalah Tuhan, saat itu juga kita harus siap menghadapi tantangan dari pihak lain. Namun walaupun demikian, kita tidak usah takut, karena bila hal itu terjadi, kita menjadi martir-martir bagi Yesus dan itu membawa kita kepada keselamatan.

Namun baiklah kiranya berusaha menghindarkan diri agar kita jangan sampai menjadi Herodes-herodes baru dalam zaman ini. Baiklah para orang tua jangan menjadi Herodes baru bagi anak-anaknya, tetapi hendaknya seperti Yusuf dan Maria yang berjuang untuk menyelamatkan anak mereka. Demikian juga orang tua, harus selalu berusaha agar anaknya lepas dari kematian dan juga jauh dari tangan-tangan orang jahat. Demikian juga kita dalam hubungan kita dengan sesama. Haruslah kita berusaha untuk membagikan dan berusaha memberikan hidup bahkan menyelamatkan hidup sesama kita, bukan malah membawa penderitaan dan menyebabkan kematian sesama kita hanya karena ambisi kita dan kejahatan kita. Wartakanlah damai dan sukacita natal Yesus kepada sesama kita. Amin.

RENUNGAN HARIAN MASA NATAL Selasa 27 Desember 2011

RENUNGAN HARIAN MASA NATAL
Selasa 27 Desember 2011
Pesta St. Yohanes, Rasul Penginjil
1Yoh 1:1-4, Mzm 97:1-2,5-6,11-12, Yoh 20:2-8

BACAAN INJIL:

Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.

RENUNGAN:

Saat Anda mengikuti perayaan ekaristi apakah Anda melihat Anda melihat atau merasakan kehadiran Tuhan dan percaya bahwa Tuhan hadir dalam perayaan ekaristi atau dalam komuni suci? Kiranya tidak sedikit orang yang kurang mampu melihat kehadiran Tuhan dalam perayaan ekaristi sehingga kurang percaya bahwa perayaan Ekaristi adalah perjamuan Tuhan sendiri, dan dengan menyambut komuni suci, kita bersatu dengan Yesus sendiri.

Tuhan Yesus yang bangkit, senantiasa menyatakan kehadiran-Nya dalam hidup manusia. Kematian dan kubur tidak bisa menghalangi Yesus dalam menyatakan cinta-Nya kepada manusia, dan juga tidak bisa membatasi kehadiran-Nya dalam hidup manusia. Yesus juga menyatakan kehadiran-Nya dalam berbagai cara, hanya memang seringkali kita kurang mampu melihatnya dan percaya. Petrus dan Yohanes sama-sama berlari ke makam. Di dalam makam, Petrus melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung, namun di belum menangkap sesuatu dalam peristiwa itu. Sedangkan Yohanes yang juga melihat hal itu, dia sampai pada suatu keyakinan iman, yakni dia melihat dan percaya. Yohanes dengan melihat semuanya itu, percaya bahwa Yesus tidak lagi ada dalam makam, tetapi telah bangkit. Dengan peristiwa itu, Yohanes percaya akan apa yang pernah dikatakan oleh Yesus, bahwa pada hari ketiga Dia akan bangkit dari mati. Yohanes sampai pada keyakinan iman yang demikian, adalah karena dia selalu berpegang pada sabda Yesus, sabda Yesus itulah yang menjadi pedoman dan pegangan hidupnya, sehingga dia mampu menangkap maksud Allah dalam peristiwa makam kosong.

Dalam hidup saat ini juga selalu menyatakan kehadiran-Nya kepada kita, juga menyatakan kehendak-Nya kepada kita. Namun kita kurang mampu menangkap kehadiran Yesus dan kehendak-Nya atas kita. Semuanya ini terjadi, karena kita tidak berpegang pada sabda Yesus dan kurang percaya pada diri-Nya maupun apa yang dikatakan-Nya. Kalau sekiranya kita percaya sungguh pada Yesus dan berpegang pada sabda-sabda-Nya, kita pasti dengan mudah melihat dan percaya akan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Maka berusahalah senantiasa berpegang pada sabda Tuhan dan percaya pada Dia, maka kita akan bisa melihat kehadiran Tuhan dan percaya bahwa Tuhan senantiasa hadir dalam hidup kita. Amin.

RENUNGAN HARIAN MASA NATAL Senin 26 Desember 2011

RENUNGAN HARIAN MASA NATAL
Senin 26 Desember 2011
Pesta St. Stefanus, Martir Pertama
Kis 6:8-10, 7:54-59, Mzm 31:3cd-4,6,8ab,16bc,17, Mat 10:17-22

BACAAN INJIL:
Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

RENUNGAN:

Mungkin kita merasa ada sesuatu yang aneh membaca injil hari ini, sebab sehari setelah kita merayakan Natal yang mewartakan kabar gembira karena kasih Allah yang nyata hadir lewat kelahiran Yesus Kristus, hari ini kita diingatkan untuk waspada. Yesus mengajak kita waspada akan sekitar kita yang pasti akan ada yang menentang kita dan iman kita. Bahkan tantangan itu datangnya tidak tanggung-tanggung, bisa datang dari para penguasa atau raja-raja dan bahkan dari orang-orang yang dekat dengan kita yakni dari keluarga sendiri.

Sabda Yesus hari ini tentu bukan bermaksud menakut-nakuti kita dan bukan berarti mau menghapus kegembiraan natal yang barusan kita rayakan. Namun sabda Yesus ini mau mengingatkan kita bahwa pada kenyataan hidup kita tidak hanya terlena dalam kegembiraan sehingga sampai lupa untuk waspada dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang pasti ada dalam hidup kita. Secara sederhana, malah bisa saja kegembiraan Natal membuat kita lupa untuk waspada dalam iman, yakni kita merayakan kegembiraan natal hanya dengan kemeriahan dan kemewahan, kita lupa menghayati makna natal yang kita rayakan. Suatu kenyataan tidak sedikit orang yang merayakan Natal dalam kemewahan, ntah itu di hotel-hotel dan juga berpesta pora, mereka lupa bahwa yang terutama dalam makna Natal adalah nilai cinta kasih Allah yang harus kita hanyati dan bagikan kepada sesama kita. Masih banyak bentuk tantangan lain yang harus kita waspadai.

Oleh karena itu, hari ini Yesus mengingatkan kita agar kita waspada. Sikap waspada yang diharapkan oleh Yesus adalah kita berusaha sungguh menghayati makna natal. Kita berusaha agar Yesus yang lahir bagi kita sungguh-sungguh berdiam dan tinggal di dalam hati kita, dalam hidup kita. Sehingga baiklah sikap waspada dalam hidup, kita usahakan dengans selalu merenungkan makna Natal Yesus Kristus dan berusaha mewartakannya kepada dunai. Semoga kita juga dalam perayaan Natal ini, berjuang berusaha untuk mempersembahkan hidup kita sebagai kado istimewa bagi Yesus yang baru lahir. Dalam hal ini mari kita meneladan Santo Stefanus yang mempersembahkan hidupnya bagi Yesus. Amin.

RENUNGAN HARIAN MASA NATAL Senin 26 Desember 2011

RENUNGAN HARIAN MASA NATAL
Senin 26 Desember 2011
Pesta St. Stefanus, Martir Pertama
Kis 6:8-10, 7:54-59, Mzm 31:3cd-4,6,8ab,16bc,17, Mat 10:17-22

BACAAN INJIL: Yoh 1:1-18
Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
RENUNGAN:
Mungkin kita merasa ada sesuatu yang aneh membaca injil hari ini, sebab sehari setelah kita merayakan Natal yang mewartakan kabar gembira karena kasih Allah yang nyata hadir lewat kelahiran Yesus Kristus, hari ini kita diingatkan untuk waspada. Yesus mengajak kita waspada akan sekitar kita yang pasti akan ada yang menentang kita dan iman kita. Bahkan tantangan itu datangnya tidak tanggung-tanggung, bisa datang dari para penguasa atau raja-raja dan bahkan dari orang-orang yang dekat dengan kita yakni dari keluarga sendiri.
Sabda Yesus hari ini tentu bukan bermaksud menakut-nakuti kita dan bukan berarti mau menghapus kegembiraan natal yang barusan kita rayakan. Namun sabda Yesus ini mau mengingatkan kita bahwa pada kenyataan hidup kita tidak hanya terlena dalam kegembiraan sehingga sampai lupa untuk waspada dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang pasti ada dalam hidup kita. Secara sederhana, malah bisa saja kegembiraan Natal membuat kita lupa untuk waspada dalam iman, yakni kita merayakan kegembiraan natal hanya dengan kemeriahan dan kemewahan, kita lupa menghayati makna natal yang kita rayakan. Suatu kenyataan tidak sedikit orang yang merayakan Natal dalam kemewahan, ntah itu di hotel-hotel dan juga berpesta pora, mereka lupa bahwa yang terutama dalam makna Natal adalah nilai cinta kasih Allah yang harus kita hanyati dan bagikan kepada sesama kita. Masih banyak bentuk tantangan lain yang harus kita waspadai.
Oleh karena itu, hari ini Yesus mengingatkan kita agar kita waspada. Sikap waspada yang diharapkan oleh Yesus adalah kita berusaha sungguh menghayati makna natal. Kita berusaha agar Yesus yang lahir bagi kita sungguh-sungguh berdiam dan tinggal di dalam hati kita, dalam hidup kita. Sehingga baiklah sikap waspada dalam hidup, kita usahakan dengans selalu merenungkan makna Natal Yesus Kristus dan berusaha mewartakannya kepada dunai. Semoga kita juga dalam perayaan Natal ini, berjuang berusaha untuk mempersembahkan hidup kita sebagai kado istimewa bagi Yesus yang baru lahir. Dalam hal ini mari kita meneladan Santo Stefanus yang mempersembahkan hidupnya bagi Yesus. Amin.

BACAAN HARI RAYA NATAL: MINGGU 25 Desember 2011

BACAAN HARI RAYA NATAL:
MINGGU 25 Desember 2011
Pagi: Yes 52:7-10; Mzm 97 (98):1.2-3a.3cd-4.5-6; Ibr 1;1-6; Yoh 1:1-18

BACAAN INJIL: Yoh 1:1-18

“Sabda telah menjadi manusia dan tinggal di tengah kita.”

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

RENUNGAN:

Dalam sebuah cerita dikisah bahwa seorang raja mengadakan suatu pesta perjamuan. Pesta itu mengundang banyak orang, juga para pejabat dan pegawai istananya. Pesta itu sungguh meria dan orang yang hadir mengenakan pakaian yang indah-indah, mahala dan pakaian kebesaran masing-masing.

Sementara pseta sedang berlangsung, ada seorang pegawai rendahan yang baru datang. Dia datang dengan menggunakan angkutan umum dan saat itu sedang hujan deras. Merasa sudah terlambat, orang itu berjalan buru-buru sehingga tidak memperhatikan jalan, maka dia akhirnya terpeleset di depan gedung pesta. Pakaiannya yang tidak begitu bagus akhirnya menjadi kotor berantakan. Semua orang yang menyaksikan hal itu tertawa, dan orang itu menjadi malu, tidak berani masuk sebab pakaiannya juga sudah jadi kotor. Orang itu akhirnya berbalik dan hendak pulang. Sementara semua orang mentertawakannya, raja yang menjadi tuan rumah pesta itu memanggilnya dan mengajaknya masuk. Namun pegawai itu malu dan risih sebab pakaiannya sangat kotor karena terpeleset. Akhirnya raja itu bergegas ke luar dan sengaja terpelest saat menghampiri pegawai itu, sehingga pakaiannya menjadi kotor. Orang yang melihat hal itu tentu tidak berani menertawakan raja yang terpeleset. Raja itu sengaja membuat dirinya terpeleset, supaya pakaiannya juga kotor dan dengan demikian pegawai itu mau masuk bersama dengan raja. Pegawai itu akhirnya tidak malu dan risih untuk masuk ke pesta itu. Raja itu tidak hanya mengundang pegawai itu masuk ke dalam pesta, tetapi dia menuntun pegawai itu dengan membuat dirinya senasib dengan pegawai rendahan itu. Ini tentu sungguh tindakan yang sangat luar biasa.

Namun kiranya lebih luar biasa lagi tindakan cinta kasih Allah kepada manusia sebagaimana kita rayakan dalam perayaan Natal ini. Tuhan tidak hanya mengotori pakaian kebesaran-Nya supaya kelihatan kotor dan senasib dengan manusia yang rendah, tetapi justru Allah menanggalkan pakaian kemegahan-Nya, meninggalkan kebesaran surga dan datang ke dunia dalam kelemahan, dalam kesederhanaan, dalam kehinaan dan dalam rupa manusia. Tuhan datang mau senasib dengan manusia dan hidup bersama dengan manusia. Semua itu dilakukan oleh Allah adalah karena kasih Allah yang sungguh besar bagi manusia. Karena kasih-Nya itu, Allah mau berinkarnasi menjadi manusia. Inkarnasi Allah menjadi menjadi manusia adalah bukti kasih Allah yang tidak jauh, tetapi sangat dekat dengan manusia. Allah tidak mau diri-Nya tidak dikenal, Allah tidak hanya menyampaikan sabda-Nya tetapi langsung hadir dalam hidup manusia. Kita memang tidak mengerti mengapa Tuhan mau melakukan semuanya itu. Namun kita yang percaya kepada-Nya menemukan jawaban pasti dalam perayaan Natal ini, yakni Allah melakukan semuanya itu karena kasih. Sehingga perayaan Natal adalah perayaan sukacita akan cinta kasih Allah kepada kita.

Dalam perayaan hari Natal ini, kepada kita sekali lagi diwartakan bahwa Allah telah hadir dalam hidup kita, Dia mau hidup bersama kita dan senasib dengan kita. Karena kita dalah milik-Nya, Dia mau tinggal bersama kita yang adalah milik-Nya. Namun kita tidak sanggup menangkap kehadiran-Nya dan tidak mengenal Dia yang telah hadir dan bahkan tidak menerima Dia. Ini kita lakukan manakala kita tidak percaya kepada Dia. Kita adalah milik Allah tetapi tidak menerima Dia yakni dengan tidak menerima Yesus adalah Tuhan penyelamat dan tidak percaya kepada-Nya. Kita seringkali mengatakan bahwa kita percaya pada Yesus adalah Tuhan, tetapi tidak mengikuti sabda dan teladan hidup yang diteladankan-Nya kepada kita.

Maka hari ini, percayalah bahwa Yesus yang lahir di kandang domba, adalah Allah yang berinkarnasi menjadi manusia. Karena kasih-Nya yang sungguh besar, Dia mau hidup dan senasib dengan manusia yang adalah milik-Nya. Semoga kita mau menerima Yesus hadir dalam hati kita, dan dalam hidup kita. Maka kita berusaha hidup sebagai milik Allah, dengan senantiasa percaya kepada Yesus adalah Tuhan. Hidup sebagai milik Allah juga harus kita nyatakan dengan mewartakan kasih Allah kepada sesama, yakni mau hidup senasib dengan sesama kita, terutama sesama yang menderita dan miskin. Amin.

KWI, PGI, ajak umat Kristiani rayakan Natal sederhana

KWI, PGI, ajak umat Kristiani rayakan Natal sederhana

Mgr M.D. Situmorang dan Pdt. A.A. Yewangoe

Melalui Pesan Natal Bersama, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengajak umat Kristiani merayakan Natal secara sederhana dan tidak mencolok.

“Marilah kita menyambut kedatangan-Nya dengan sederhana dan tidak mencolok karena kita tidak boleh melupakan, bahwa sebagian besar bangsa kita masih dalam kemiskinan yang ekstrim,” demikian pesan bersama itu, yang ditandatangani oleh Mgr Martinus Dogma Situmorang OFMCap dan Mgr Johannes Maria Pujasumarta, masing-masing sebagai ketua presidium dan sekjen KWI, serta Pendeta Anderas A. Yewangoe dan Pendeta Gomar Gultom, masing-masing sebagai ketua umum dan sekum PGI.

Para pemimpin Gereja itu mengatakan, “Kita juga menyaksikan, bahwa bangsa kita masih mengalami berbagai persoalan.”

“Kemiskinan sebagai akibat ketidakadilan masih menjadi persoalan sebagian besar bangsa kita, yang mengakibatkan masih sulitnya menanggulangi biaya-biaya bahkan kebutuhan pokok hidup, apalagi untuk pendidikan dan kesehatan,“ demikian pesan mereka.

Kekerasan, lanjut mereka, masih merupakan bahasa yang digemari guna menyelesaikan masalah relasi antar-manusia. Kecenderungan penyeragaman, ketimbang keanekaragaman.

Kerukunan hidup, kata mereka, termasuk kerukunan antar-umat beragama, tetap masih menjadi barang mahal.

Mereka mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap penegakan hukum pelanggaran hak-hak asasi manusia, pencemaran dan perusakan lingkungan yang menyebabkan bencana alam.

Dalam pesan Natal bersama tahun ini, lanjut mereka, “Kami hendak menggarisbawahi semangat kedatangan Kristus tersebut dengan bersaksi dan beraksi, bukan hanya untuk perayaan Natal kali ini saja, tetapi hendaknya juga menjadi semangat hidup kita semua.”

Mereka juga menegaskan merayakan Natal tanpa membeda-bedakan secara eksklusif, tapi dengan bersahaja.

Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

BACAAN HARI RAYA NATAL MINGGU 25 Desember 2011

BACAAN HARI RAYA NATAL
MINGGU 25 Desember 2011
Pagi: Yes 52:7-10; Mzm 97 (98):1.2-3a.3cd-4.5-6; Ibr 1;1-6; Yoh 1:1-18

BACAAN I: Yes 52:7-10

“Segala penjuru dunia akan menyaksikan penyelamatn oleh Allah kita.”

Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: "Allahmu itu Raja!" Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau: mereka bersama-sama bersorak-sorai. Sebab dengan mata kepala sendiri mereka melihat bagaimana TUHAN kembali ke Sion. Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab TUHAN telah menghibur umat-Nya, telah menebus Yerusalem. TUHAN telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang dari Allah kita

MAZMUR TANGGAPAN : 97 (98):1.2-3a.3cd-4.5-6
Reff.: Segala ujung bumi menyaksikan penyelamatan oleh Allah kita.

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya agung.
Tangan-Nya mengerjakan penyelamatan dan lengan-Nya merebut kemenangan.

2. Tuhan telah memaklumkan penyelamatan-Nya,
Dan menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa.
Tuhan mengingat kasih dan kesetiaan-Nya terhadap Israel.

3. Segala ujung bumi telah menyaksikan penyelamatan oleh Allah kita.
Bersoraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bersorak gembira dan bernyanyilah.

4. Bernyanyilah bagi Tuhan dengan memetik kecapi,
Dengan kecapi dan lagu merdu;
Dengan meniup nafiri dan sangkakala, bersoraklah di hadapan Tuhan, Rajamu.

BACAAN II: Ibr 1;1-6

“ Allah berbicara kepada kita dengan pengantaraan Putera-Nya.”

Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?" Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."

BACAAN INJIL: Yoh 1:1-18

“Sabda telah menjadi manusia dan tinggal di tengah kita.”

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

RENUNGAN MISA MALAM NATAL, 24 Desember 2011

RENUNGAN MISA MALAM NATAL, 24 Desember 2011
Yes 9:1-6; Tit 2:10-14; Luk 2:1-14

BACAAN INJIL: Luk 2:1-14

“Pada hari ini telah lahir penyelamatmu.”

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

RENUNGAN:
Damai Natal, itulah yang kita rayakan pada perayaan Natal. Keceriaan, sukactia, kegembiraan dan damai yang penuh cinta kasih kasih, itulah pula yang kira rayakan dalam perayaan natal. Kita semua pasti bergembira. Kegembiraan Natal nampaknya meliputi semua orang dan menjadi momen penting bagi hidup manusia. Gema natal bergema di mana-mana, bukan hanya di Gereja tetapi juga ditempat-tempat belanja, di tempat hiburan, di hotel-hotel dan bahkan di televisi. Bahkan siaran televisi sangat mengekspos perayaan Natal. Natal juga menjadi kesempatan bagi para pebisnis untuk menawarkan dagangan mereka.

Namun bila kita melihat kenyataan hidup setiap hari, kiranya damai Natal, kegembiraan Natal, keceriaan itu dan kasih natal seakan jauh dari harapan. Damai dan kasih Natal seakan bertolak belakang dari kenyataan yang kita hadapi dalam hidup ini. Dalam kehidupan sekarang, masih sering kita dengarkan bahwa beberapa gereja ditutup, umat dilarang beribadah dan bahkan ada juga teror dan perusakan gereja. Kita juga masih sering mendengar adanya perang, dan saat ini sangat marak korupsi terjadi, yang jelas menyengsarakan banyak rakyat kecil. Selain itu, kita juga pasti merasakan banyaknya persoalan dalam hidup, tuntutan hidup yang semakin banyak dan keras. Sehingga kita berpikir, damai natal yang bagaimana diwartakan kepada kita pada hari raya natal ini.

Perayaan Natal atau kelahiran Yesus Kristus memang tidak menghapus persoalan dan penderitaan dari hidup kita, juga tidak menghapus kejahatan dari kehidupan ini. Namun dalam perayaan natal ada sukacita dan harapan baru karena dalam perayaan natal nyata cinta kasih Allah yang senantiasa selalu menyertai kita. Bayi dipalungan adalah Yesus Tuhan sendiri. Yesus Tuhan lahir ke dunia ini adalah karena kasih-Nya kepada kita. Dia sungguh prihatin atas kehidupan kita, sehingga Dia datang menemui kita dan bahkan tinggal bersama kita lewat kelahiran-Nya yang kita rayakan hari ini. Sehingga nyatalah bagi kita malam ini adalah perayaan kasih Allah kepada manusia. Allah yang penuh kasih itu tinggal bersama kita dan bahkan Dia datang dalam kesederhanaan dan dalam kelemahan. Itu semua mau menyatakan bahwa Yesus Tuhan mau menjadi miskin demi kita, dan bahkan Dia berpihak pada manusia-manusia lemah dan miskin. Yesus Tuhan juga mau mengalami seperti yang kita alami. Inilah sukacita dan damai natal yang kita rayakan setiap tahun. Dalam perayaan natal, nyata bahwa Allah kita bukan Allah yang jauh, tetapi Allah yang sangat dekat dengan kita dan bahkan hidup di tenga-tengah kita. Allah kita adalah Allah yang sangat peduli dengan hidup kita. Oleh karena itu, dengan merayakan Natal setiap tahun, kita selalu diingatkan agar kita bahwa walaupun begitu banyaknya persoalan hidup kita, kita tidak usah takut, karena kita mempunya Allah yang penuh kasih, karena Allah selalu beserta kita.

"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud...” Seruan para malaikat kepada para gembala, itu pulalah kiranya yang kita wartakan kepada sesama kita. Sebab kita tahu, masih banyak sesama kita yang hidup dalam ketakutan, dalam kemiskinan dan penderitaan. Mereka-mereka itu seakan merasa bahwa dalam hidup mereka tidak menemui damai dan seakan tidak mempunyai harapan untuk hidup bahagia. Maka tugas kitalah yang merayakan natal malam ini, untuk mewartakan damai natal bagi mereka. Kita harus menyerukan, “Jangan takut, karena Tuhan menyertai mereka.” Maka kita merayakan Natal bukan hanya dalam liturgi saja, tetapi justru harus mewartakan damai dan kasih natal lewat membawa sukacita, berkat, kegembiraan, harapan dan perbuatan baik kepada sesama kita. Amin.

BACAAN MISA MALAM NATAL, 24 Desember 2011

BACAAN MISA MALAM NATAL, 24 Desember 2011
Yes 9:1-6; Tit 2:10-14; Luk 2:1-14

BACAAN I: Yes 9:1-6

“Seorang Putera dianugerahkan kepada kita.’

Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian. Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari

MAZMUR TANGGAPAN : Mzm 95(96):1-2a.2b-3.11-12.13

Reff.: Hari ini Sang Penyelamat telah lahir bagi kita.

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan!
Bernyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!
Bernyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya!

2. Kabarkanlah setiap hari keselamatan Tuhan,
Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa,
Dan karya-Nya yang agung di antara segala suku.

3. Bersukacitalah langit, bersorak-sorailah bumi,
Bergemuruhlah laut beserta isinya.
Bersoraklah ladang dan segala tetumbuhannya,
Bergembiralah segala pepohonan di hutan.

4. Bersukarialah di hadapan Tuhan, sebab Ia datang,
Ia datang menghakimi dunia dengan adil,
Dan para bangsa dengan tepat.

BACAAN II: Tit 2:10-14

“Rahmat Allah tampak bagi semua orang.”

Saudara erekasih, kini rahmat Allah yang menyelamatkan semua orang telah tampak. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang inidengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.

BACAAN INJIL: Luk 2:1-14

“Pada hari ini telah lahir penyelamatmu.”

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, -- karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

ANEKA PERSIAPAN NATAL DAN GUA/KANDANG NATAL

ANEKA PERSIAPAN NATAL DAN GUA/KANDANG NATAL

Natal sudah mendekat, umat paroki juga sudah kelihat sibuk beraktivitas untuk mempersiapkan natal. Umat mulai membersihkan lokasi pekarang Gereja, membersihkan dan menghias Gereja. Umat juga sibuk mempersiapkan aula yang masih dalam pembangunan, karena di tempat itu akan diadakan Natal umat se-paroki pada tanggal 28 Desember 2011 nanti. Juga tidak lupa membuat kandang natal. Khusus kandang natal langsung dikerjakan oleh Pastor Paroki yakni Pastor Antonius Manik O.Carm. Batu-batuan dalam kandang Natal tidak dibuat dari kertas tetapi langsung menggunakan batu gunung bahan bangunan paroki, jadi kelihatan lebih alami. Singkatnya, paroki berbenah dan sibuk mempersiapkan hari raya Natal.

















































RENUNGAN HARIAN PEKAN ADVEN IV, Jumat 23 Desember 2011

RENUNGAN HARIAN PEKAN ADVEN IV,
Jumat 23 Desember 2011
Yohanes dr Kety
Mal 3:1-4, 4:5-6, Mzm 25:4bc-5ab,8-9,10,14, Luk 1:57-66

BACAAN INJIL:

Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya. Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.

RENUNGAN:

"Menjadi apakah anak ini nanti?" Pasti semua orang tua sudah berangan-angan akan masa depan anak-anak mereka sejak anak itu kecil. Pasti orang tua sudah merindukan atau merencanakan masa depan yang baik bagi anak-anaknya. Namun kiranya orang tua jangan hanya merencanakan masa depan anak, tetapi juga mengharapkan masa depan anak sebagaimana yang dikehendaki oleh Tuhan. Sebagai orang tua yang baik hendak mengharapkan dan mengupayakan agar anak-anak mereka menjadi anak yang setia kepada Tuhan. Sebagaimana terhadap Yohanes Pembaptis, Tuhan punya rencana indah atasnya, demikian juga Tuhan punya rencana indah terhadap anak-anak atau kita yakni menjadi orang yang setia kepada Allah.

Kesetiaan kepada Allah itulah kiranya yang harus kita bangun dan harapkan dalam diri anak-anak dan juga dalam diri kita semua. Allah yang setia pada janji-Nya pada Zakharia, demikian juga Zakharia dan Elisabeth. Allah tidak akan pernah ingkar janji dalam mengasihi dan memberkati kita. Janji setia Allah itulah yang akan kira rayakan dalam hari raya Natal nanti. Kesetian Allah akan kasih-Nya kepada kita dinyatakan dengan kelahiran sang Putera dan tinggal bersama-sama dengan kita.

Zakharia dan Elisabet menanggapi kesetiaan Tuhan dengan kesetiaan pada Tuhan yang dinyatakan dalam memberi nama Yohanes kepada anak mereka seperti yang dikehendaki oleh Tuhan. Kitapun hendaknya berusaha setia pada kehendak Tuhan, melakukan apa yang dikehendaki oleh Tuhan pada kita. Amin.

RENUNGAN HARIAN PEKAN ADVEN IV, Kamis 22 Desember 2011

RENUNGAN HARIAN PEKAN ADVEN IV,
Kamis 22 Desember 2011
1Sam 1:24-28, MT 1Sam 2:1,4-5,6-7,8abcd, Luk 1:46-56

BACAAN INJIL:

Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.

RENUNGAN:
Pernahkah Anda merasa tidak berharga di mata sesama karena Anda merasa tidak mempunyai apa-apa? Perasaan yang demikian pasti bisa terjadi dalam diri kita, apalagi karena memang sudah hal yang biasa bahwa orang lebih menghargai orang yang mempunyai pangkat, kekuasaan dan harta yang banyak. Sangat sedikit orang yang bisa menghargai orang-orang sederhana.

Namun walau diri kita bukan orang yang punya pekerjaan bagus, tidak punya jabatan atau kekuasaan yang hebat dan tidak punya harta banyak, kita tidak usah berkecil hati, karena Tuhan memandang kita bukan seperti manusia memandang sesamanya yang hanya melihat status sosial seserang. Tuhan mengasihi semua manusia dan bahkan lebih berpihak kepada orang-orang kecil dan sederhana, namun tentu tidak berarti Tuhan tidak mengasihi orang yang punya kekuasaan, pangkat, pekerjaan bagus dan punya harta banyak. Hari ini Maria menyatakan keagungan Tuhan karena cinta dan perhatian-Nya kepada yang lemah. Maria sadar bahwa dirinya bukan siapa-siapa, tidak diperhitungkan dalam status sosial, tetapi justru Tuhan memakai dia sebagai jalan kelahiran Sang Mesias. Demikian juga dalam bacaan pertama, Hana tidak diperhitungkan karena dia tidak mempunyai keturunan. Namun pada akhirnya Tuhan melakukan mukjizat besar lewat dirinya, Hana akhirnya mempunyai anak. Padahal menurut orang, dia tidak bisa mempunya keturunan karena mandul. Tuhan justru melakukan karya-Nya lewat orang-orang miskin, sederhana dan yang tidak diperhitungkan dalam masyarakat.

Dari sebab itu, kalaupun dari segi status sosial keadaan kita tidak diperhitungkan oleh dunia, tidak usah berkecil hati sebab Tuhan mengasihi kita semua, Tuhan juga memakai diri kita sebagai jalan untuk karya-Nya bagi dunia. Maka kita hendaknya senantiasa tetap setiap beriman kepada Tuhan, tetap setia berdoa kepada-Nya, Tuhan selalu punya cara untuk menyatakan kasih-Nya kepada kita dan kepada dunia.

Kepada Saudara/i yang mungkin punya pekerjaan bagus, punya kekuasaan dan harta yang banyak, juga hendaknya tidak menjadi sombong. Belajarlah dari Maria yang selalu rendah hati. Maria menyadari bahwa dirinya menjadi bunda Tuhan hanyalah karena kasih dan berkat Tuhan, Maria tetap bersikap rendah hati, bukan malah menjadi sombong. Kitapun hendaknya senantiasa rendah hati, dan ingat bahwa semuanya itu hanya karena kasih karunia Tuhan. Juga hendaknya ingat, bahwa Tuhan melakukan semuanya itu kepada Anda, adalah bukan hanya untuk diri Anda sendiri tetapi Tuhan mempercayakan berkat-Nya kepada Anda untuk Anda bagikan kepada sesama. Berkat yang ada pada Anda saat itu, hendaknya juga dibagikan kepada sesama. Selain itu, ingatlah, Allah bisa menggunakan segala cara untuk menegur Anda. Jangan sampai Allah menggunakan orang-orang kecil, untuk menegur dan mengingatkan Anda. Oleh karena itu, bila saat ini Anda punya pekerjaan bagus, punya kekuasaan dan punya harta banyak, hendaknya tidak menjadi sombong, tetapi syukurilah semuanya itu dan jadikanlah itu sebagai jalan untuk membagikan berkat Tuhan bagi sesama terutama mereka yang kecil dan miskin. Amin.

RENUNGAN HARIAN PEKAN ADVEN IV, Rabu 21 Desember 2011

RENUNGAN HARIAN PEKAN ADVEN IV,
Rabu 21 Desember 2011
Kid 2:8-14 tau Zef 3:14-18a, Mzm 33:2-3,11-12,20-21, Luk 1:39-45

BACAAN INJIL:

Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."

RENUNGAN:
Kehadiran Yesus sungguh membawa sukacita dan kegembiraan bagi kita manusia. Itulah yang dirasakah oleh Elisabet ketika mendapat kunjungan Maria. Jelas kita ketahui bahwa sejak malaikat Gabriel menyatakan kabar kepada Maria bahwa dia akan mengandung seorang anak laki-laki yang disebut anak Allah, saat itu Yesus sudah ada dalam Maria, karena itu pulalah Elisabet mengatakan Maria ibu Tuhanku. Kegembiraan itu juga sampai dirasakan oleh bayi dalam kandungan Elisabet, sehingga bayi itu sampai melonjak kegembiraan.

Natal adalah hari raya kelahiran Yesus Kristus, Dia datang ke dalam hidup manusia membawa sukacita seperti yang telah terlebih dahulu dirasakan oleh Elisabet dan bayi dalam kandungannya. Sungguh kita paut bersukacita karena Dia yang hendak kita rayakan kelahiran-Nya adalah Tuhan yang membawa sukacita. Sehingga patutlah kita membersiapkan diri dengna penuh sukacita.

Selain itu, sungguh bahagia kiranya bila sukacita yang dibawa oleh Yesus juga dapat dirasakan oleh banyak orang. Inilah menjadi tugas kita seperti yang telah dilakukan oleh Maria. Maria membagikan sukacita kehadiran Yesus kepada Elisabet dan bayi dalam kandungan Elisabet. Maka baiklah kiranya kita yang sudah percaya pada Yesus, membagikan dan membawa sukicita kehadiran Yesus kepada sesama kita. Smoga dengan kehadiran kita, orang lain merasakan sukacita karena merasakan kunjungan dan kehadiran Yesus Mesias. Amin.

Konferensi Muslim-Kristen Asia digelar di Indonesia

Konferensi Muslim-Kristen Asia digelar di Indonesia

KH Hasyim Muzadi

Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Muslim-Kristen untuk Keadilan Asia (Muslim-Christian Conference for Justice of Asia) yang digelar pada Februari 2012.

Rencana penyelenggaraan forum tersebut merupakan salah satu hasil pertemuan sejumlah tokoh lintas agama dari berbagai organisasi keagamaan di Sekretariat International Conference of Islamic Scholars (ICIS), Jakarta, Senin (19/12).

Para peserta berasal dari NU, Muhammadiyah, Federasi Konferensi-Konferensi Waligereja Asia (FABC), Konferensi Kristen Asia (CCA), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI).

“Forum ini diharapkan dapat meningkatkan relasi personal para tokoh Muslim dan Kristen sehingga masing-masing pemimpin dapat secara terbuka melakukan aksi-aksi bersama untuk menuntaskan persoalan keadilan dan konflik ekonomi-sosial yang ada,” kata Sekretaris Jenderal ICIS, KH Hasyim Muzadi, seperti dilansir tribunews.com.

ICIS dipercaya menjadi penyelenggara forum yang rencananya dihadiri 130 pemimpin agama Islam dan Kristen dari 20 negara Asia tersebut.

Menurut Hasyim, kegiatan tersebut merupakan bentuk respons terhadap surat cendekiawan Muslim dari 138 negara kepada Paus Benediktus pada 2007 lalu.

Sejumlah pemimpin Katolik Asia yang dimotori oleh Ketua FABC Mgr Fernando Capalla dan Pastor Ray O’ Toole lalu berinisiatif untuk menyelenggarakan forum internasional tersebut.

ICIS sebagai organisasi yang telah memiliki jaringan ulama di seluruh dunia diminta menjadi salah satu penyelenggara. “ICIS merespons positif usulan Ketua Bishop Asia Pasifik terkait penyelenggaraan Muslim-Christian Conference for Justice of Asia tersebut,” kata Hasyim.

Dikatakannya, ICIS adalah rumah bersama bagi lintas agama untuk mendialogkan berbagai isu penting terkait dengan masalah-masalah perdamaian dunia.

Sementara itu, Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan pentingnya mengangkat topik-topik yang menjadi persoalan keumatan di Asia.

Nasaruddin berharap forum Konferensi Muslim-Kristen Asia itu menjadi ajang dialog agama dan penyampaian wacana yang dapat dikembangkan menjadi sebuah aksi bersama para tokoh agama dalam menjawab problem keadilan dan persoalan perdagangan manusia yang menjadi masalah bersama di Asia saat ini.

Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com,Tanggal publikasi: 20 Desember 2011

PEMBINAAN DAN RAPAT AKHIR TAHUN PENGURUS GEREJA 2011

PEMBINAAN DAN RAPAT AKHIR TAHUN PENGURUS GEREJA 2011


Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi, karena merekalah yang menjadi pembina iman umat dan juga memimpin ibadah pada hari minggu dan juga dalam pelayanan Gereja kepada umat, karena imam tidak setiap saat bisa berada di tengah-tengah umat, demikian juga halnya pada hari Minggu.

Meningat pentingnya peran penguruh Gereja, maka perlulah kiranya para pengurus Gereja dibekali dengan pembinaan, pertemuan dan penyegaran rohani. Sebagaimana biasanya setiap akhir tahun paroki mengadakan pertemuan akhir tahun, untuk mengevaluasi program selama setahun yang akan berlalu, sekaligus mengevaluasi kehidupan menggereja baik di paroki maupun di stasi-stasi, maka paroki mengadakan rapat akhir tahun yakni pada hari Senin – Selasa, 19 s/d 20 Desember 2011 yang lalu. Para pengurus semuanya diundang untuk menghadiri pertemuan ini. Namun pertemuan akhir tahun dibuat dengan acara bernuansa yang sedikit berbeda. Dalam pertemuan kali ini, tidak banyak waktu dipakai untuk rapat atau membahas program tetapi lebih merupakan pembinaan dan penyegaran bagi para pengurus dan bisa dikatakan lebih menekankan konsolidasi ke dalam antar pengurus dan ke dalam Gereja.

Pada hari pertama pertemuan, para pengurus Gereja mendapat masukan dari Pastor Vikep Vikariat Santo Andreas Dairi yakni Pastor Bernard Teguh O.Carm. pastor vikep menerangkan apa itu Vikariat, Vikep adan apa yang menjadi tugas Vikep. Juga beliau menerangkan bagaiman keterikatan parok-paroki dan umat terhadap Vikep atau vikariat.

Sesudah itu, para peserta mendapat masukan penyegaran rohani dari Pastor Julius Sudarnoto O.Carm. Beliau ini pastor yang tinggal di rumah pembinaan para Postulan Karmel yang ada di Sidikalang. Pastor ini memberi masukan dengan Judul, Pengurus Gereja adalah menjadi Rasul Kristus yang beriman. Para pengurus disdarkan bahwa tugas menjadi pengurus adalah panggilan yang diterima dari Yesus Kristus lewat Gereja-Nya, sehingga pengurus harus senantiasa mengusahakan persatuan dengan Yesus sendiri dengan hidup beriman. Iman kepada Kristus, itulah yang hendaknya menjadi fondasi utama pengurus Gereja dalam menjalankan tugasnya menjadi pengurus Gereja. Para pengurus Gereja ditantang untuk melihat kembali bagaimana kehidupa iman mereka selama ini. Banyak pengurus Gereja yang malah kurang beriman. Sebab bagaimanapun kalau tugas pelayanan dan gereja itu tidak dilandasi oleh iman, umat maupun gereja tidak akan berkembang.

Setelah bagian ini, sesudah makan malam bersama, para pengurus Gereja masuk dalam kelompok masing-masing untuk mengadakan sharing sehubungan dengan peranpengurus gereja dan sehubungan dengan situasi dan kondisi Gereja di stasi masing-masing. Para pengurus Gereja diajak untuk melihat kembali bagaimana mereka menjalankan tugas dan bagaimana keadaan gereja di stasi.Sebab seringkali para pengurus Gerjea hanya menjalankan tugasnya, dan seringkali mengeluh atas setiasi umat atau stasi tetapi tidak peduli bagaimana keberadaan stasi dan umat. Sangat diharapkan bahwa dengan sharing ini, para pengurus Gereja semakin dikuatkan dan juga semakin peduli akan umat dan gereja di stasinya.


Pada malam harinya, diadakan rekreasi bersama. Para pengurus Gereja duduk mengitari meja-meja yang disedikan oleh panitia dan di meja-meja itu sudah tersedia makanan dan minuman ringan. Sambil makan minum ringan yang telah disediakan, para pengurus Gereja menikmati hiburan yang dipersiapkan panitia. Semua ini dilakukan paroki sebagia bentuk perhatian kepada pengurus Gereja yang mungkin karena kesibukan dalam tugas yang pasti mengalami tantangan dan juga dalam keluarga, pasti tidak mempunyai waktu untuk berkumpul dalam suasana santai atau rekreasi. Maka dalam pertemuan kali ini, para pengurus diajak untuk santai dan rekreasi sejenak bersama.

Kegitan pada hari kedua barulah di situ mengevaluasi dan merencanakan program paroki untuk tahun 2012. Diharapkan bahwa setelah menerima masukan dan sudah disegarkan pada hari sebelumnya, para pengurus dengan sukacita iman bisa membuat rencana program tahun 2012 sesuai dengan kebutuhan umat dan kebutuhan Gereja. Semua berjalan dengan baik dan DPP menampung semua usulan program untuk digodok kembali dan dimatangkan menjadi program tahun 2012.

Pada akhir pertemuan, setiap pengurus Gereja mendapatkan kenang-kenangan sebuah jaket yang telah dipersiapkan oleh panitia. Semua ini dilakukan oleh Paroki sebagai bentuk penghargaan dan ucapan terimakasih kepada pengurus gereja yang sudah membantu Gereja dalam perlayanan di stasi-stasi. Para pengurus Gereja menerimanya dengan senang hati, meskipun sedikit bertanya-tanya darimana semua dana untuk semuanya itu, yakni untuk rekreasi bersama pada malam hari dan juga biaya untuk pembelian jaket yang dibagikan. Sebab dengan jelas kepada mereka, bendahara paroki memaparkan bahwa keuangan paroki bukannya berlebihan, malah sebenarnya dana operasional paroki masih minus, jadi tidak memungkinkan sanggup untuk mendanai pembelian jaket yang dibagi-bagikan. Namun pastor paroki menjawab bahwa walaupun paroki minus, Gereja tetap berusaha menunjukkan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada para pengurus semampu paroki, soal dari mana dana untuk semuanya itu, pastor paroki menjawabnya dengan tersenyum.

Singkat peristiwa, semuanya berjalan dengan baik. Gereja berharap semuanya itu dilakukan demi pujian dan syukur pada Tuhan dan semoga Gereja semakin tumbuh dan berkembang dalam mewartakan kerajaan Allah bagi semua umat dan bagi sekitarnya.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)