Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

Berbagi Berita : Pesan Natal: Paus desak akhiri pertumpahan darah

Pesan Natal: Paus desak akhiri pertumpahan darah 

(Foto: AFP) Paus Benediktus XVI menyerukan “akhiri pertumpahan darah” di Suriah dan mengecam kekerasan di Nigeria, Afrika, pada Selasa, dimana orang bisa menyaksikan serangan Natal kepada orang Kristen oleh kelompok Muslim radikal. Berbicara dalam pesan Natal, Paus menyinggung beberapa wilayah konflik di dunia. 

Sekitar 40.000 peziarah memadati Lapangan St. Petrus untuk mendengar pesan paus berusia 85 tahun itu, yang memakai jubah merah, untuk menyampaikan pesan “Urbi et Orbi” (Untuk Kota dan Dunia). Berbicara dari Balkon Basilika St. Petrus, Paus itu menyerukan perdamaian di Nigeria, di mana ia mengatakan “tindakan terorisme yang keji terus menelan korban, khususnya di kalangan orang-orang Kristen.” Saat ia berbicara, berita serangan mematikan terjadi di Nigeria. 

Orang-orang bersenjata menyerang sebuah gereja di Yobe, bagian utara negara itu selama pelayanan Malam Natal, yang menewaskan enam orang, termasuk pastor, sebelum gereja itu dibakar. Peristiwa itu adalah serangan terbaru dengan mempersalahkan kelompok Islam radikal Boko Haram, yang telah berulang kali menargetkan gereja-gereja pada saat orang beribadah, termasuk berbagai serangan pada Hari Natal tahun lalu. Paus itu juga berdoa untuk perdamaian di Suriah, yang mana orang “sangat terluka dan terpecah akibat konflik bahkan menimbulkan korban di kalangan orang-orang yang tidak berdosa.” 

 Dalam pesan yang disaksikan oleh jutaan orang di seluruh dunia, ia menyerukan “untuk mengakhiri pertumpahan darah … dan dialog menjadi solusi politik bagi konflik.” Pidatonya juga menekankan perdamaian di Timur Tengah dan menyerukan kepemimpinan baru Cina untuk menghormati kebebasan beragama di sana. Di Indonesia, lebih dari 200 warga Muslim melemparkan telur busuk dan air comberan kepada jemaat HKBP Filadelfia yang ingin mengadakan ibadah Natal, kata polisi. Sekitar seratus jemaat Gereja itu telah berkumpul untuk mengadakan ibadah dekat lokasi gereja mereka di mana mereka berharap akan membangun gereja, tapi tempat itu masih dilarang oleh pemerintah kabupaten Bekasi dan warga lokal. 

Pada Misa tengah malam di Betlehem, uskup Katolik Roma yang paling senior di Timur Tengah mengeluarkan seruan khusus untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. “Hanya keadilan dan perdamaian di Tanah Suci dapat membangun kembali keseimbangan dan stabilitas di kawasan itu dan di dunia,” kata Patriark Fuad Twal kepada umat di kota Tepi Barat, tempat kelahiran Yesus. 

“Dari tempat suci ini, saya mengundang para politisi dan orang-orang yang berkehendak baik untuk bekerja dengan tekad untuk perdamaian dan rekonsiliasi yang mencakup Palestina dan Israel di tengah-tengah semua penderitaan di Timur Tengah,” kata Uskup Twal.

Sumber: Vatican: Pope urges end to bloodshed in Christmas message
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARIAN MASA NATAL: JUMAT 28 DESEMBER 2012 (Pesta Para Kanak-kanak Suci)

RENUNGAN HARIAN MASA NATAL:
 JUMAT 28 DESEMBER 2012
(Pesta Para Kanak-kanak Suci) 
1Yoh 1:5-2:2,Mzm 124:2-3,4-5,7b-8, Mat 2:13-18 

BACAAN INJIL: 
Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia." Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku." Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi."

 RENUNGAN: 

Mungkin kita bisa membayangkan apa yang terjadi dalam injil hari ini. Anak-anak yang bersalah, yang tidak tahu dibunuh oleh Herodes yang egois, haus akan kekuasaan dan kehormatan. Anak yang tidak tahu apa-apa menjadi korban kekejaman Herodes. Kita pasti bisa membayangkan bagaimana menderitanya anak-anak yang dibunuh dan bagaimana kesedihan orang tuanya. Anak-anak itu dibunuh karena Herodes hendak membunuh bayi Yesus. Oleh sebab itu, anak-anak itu adalah martir iman karena Yesus. Kita percaya bahwa mereka diteirma oleh Tuhan dalam kebahagiaan abadi di surga. Namun yang patut kita renungkan adalah sikap Herodes yang haus kehormatan dan kekuasaan sehingga sampai mau mengorbankan semua anak kecil. 

Demikianpun sekarang ini seringkali kita mendengarkan orang tua yang mengorbankan anak-anaknya hanya demi kesenangan dan kehendak sendiri. Sekarang ini juga banyak orang dewasa yang tidak menghargai hidup anak kecil bahkan dengan mudah mengorbankan hidup anak-anak kecil. Selain itu, orang tuapun seringkali mengorbankan iman anak-anaknya atau tidak peduli dengan iman anak-anaknya, sehingga anak-anak hidup tidak beriman. Kita harus belajar dari keluarga Nasaret. Yosef dan Maria menyelamatkan bayi Yesus dari kekejaman Herodes yang mau membunuh bayi Yesus, meskipun untuk itu mereka harus lari pada tengah malam dan mengungsi ke Mesis. 

Kita bisa bayangkan bagaimana keluarga ini melarikan diri. Yosef maupun Maria sungguh bertanggungjawab atas anak mereka dan berusaha berjuang menyelamatkan anak mereka. Mereka adalah teladan orang tua yang bertanggungjawab terhadap anak-anak mereka. Yosef dan Maria berusaha menyelamatkan Yesus dari niat jahat Herodes yang hendak meleyapkan Yesus. Sangat berbeda dengan sekarang ini, banyak orang tua yang tidak bertanggungjawab dan tidak berusaha berjuang menyelamatkan hidup anak-anaknya. Bahkan tidak sedikit orang tua yang dengan mudah melepas tanggungjawab mereka terhadap anak-anaknya, mengorbankan anak-anaknya hanya untuk mencari kesenangan atau kemauan sendiri. 

Demikian juga halnya, betapa banyak orang tua yang tidak berusaha agar Yesus tetap hadir dalam diri keluarga dan juga dalam diri anak-anak mereka. Betapa banyak orang tua yang tidak perduli atas iman akan Yesus dalam keluarga dan anak-anak dilenyapkan oleh kejahatan. Maka semoga baiklah kita sebagai orang beriman menghargai dan memelihara hidup sesama, khususnya anak-anak. Baiklah agar orang tua meneladan Yosef dan Maria dalam memelihara dan memperjuangkan hidup anak-anaknya.

RENUNGAN HARI BIASA KHUSUS ADVEN 3: SABTU 22 DESEMBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA KHUSUS ADVEN 3: 
SABTU 22 DESEMBER 2012 
1Sam 1:24-28, MT 1Sam 2:1,4-5,6-7,8abcd, Luk 1:46-56 

BACAAN INJIL: 
Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya. 

RENUNGAN: 
Injil yang kita dengarkan hari ini dikenal dengan Magnificat, yakni pujian Maria. Pujian ini diungkapkan oleh bunda Maria ketika Elisabet memuji Maria yang berbahagia karena melaksanakn kehendak Tuhan menjadi perantara kelahiran Yesus Sang Mesias. Mendapat pujian dari Elisabet, Maria bergembira, mengungkapkan kegembiraannya dengan pujian ini. 

Namun dalam kegembiraan itu, Maria bukan membanggakan dirinya, tetapi malah dengan rendah hati menyatakan bahwa semuanya itu hanya karena kasih Tuhan atas dirinya. Malah tampak dalam pujian itu, Maria justru memuliakan Tuhan yang mengasihi orang-orang kecil seperti dirinya. Bunda Maria mengajarkan kerendahan hati di hadapan Tuhan dan juga di hadapan sesama. 

Maria mengajarkan bahwa berkat yang kita terima dari Tuhan bukan untuk dibanggakan atau disombongkan, tetapi justru harus tetap menyadari bahwa semuanya itu adalah karena kasih Tuhan bagi kita, kita harus senantiasa sadar bahwa kita hanya manusia kecil di hadapan tuhan, tetapi Tuhan mengasihi kita dan mempercayakan berkat-Nya kepada kita. 

Kitapun pasti banyak menerima berkat dari Tuhan, berkat yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Ingatlah bahwa semuanya itu kita terima bukan karena jasa kita, bukan karena kehebatan kita tetapi karena Tuhan mengasihi kita dan mempercayakannya kepada kita. Dengan demikian, tidak ada alasan bagi kita untuk membanggakan diri atau menyombongkan apa yang ada pada kita. Justru dengan apa yang kita miliki itu, kita harus senantiasa memuliakan Tuhan. Sehingga hidup kita dan apa yang kita miliki, harus selalu untuk memuliakan Tuhan. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA KHUSUS ADVEN 3: JUMAT 21 DESEMBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA KHUSUS ADVEN 3: 
JUMAT 21 DESEMBER 2012 
(Petrus Kanisius) 
Kid 2:8-14 atau Zef 3:14-18a, Mzm 33:2-3,11-12,20-21, Luk 1:39-45 

BACAAN INJIL: 
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." 

RENUNGAN: 
Injil hari ini menggambarkan betapa gembiranya hati Elisabet ketika mendapat kunjungan bunda Maria. Elisabet bergembira ternyata bukan dikarenakan dikunjungi oleh Maria sanak saudarinya, tetapi karena kehadiran Yesus dalam rahim Maria. Kegembiraan itu bukan hanya dirasakan oleh Elisabeth tetapi juga bayi dalam kandungannyapun merasakan kegembiraan itu, bahkan dikatakan bahwa bayi dalam kandungannya sampai melonjak kegembiraan. 

Sekali lagi jelas kegembiraan itu karena kehadiran Yesus dalam rahim Maria. Sebab dalam ayat sebelumnya kita ketahui bahwa sejak Maria menerima kabar dari malaikat Gabriel memberi kabar kepada bunda Maria bahwa dia akan mengadung dari Roh Kudus dan anak yang dia kandung adalah Yesus, saat itu Maria mengandung Sang Mesias. Dari Injil hari ini, kita diajak untuk kembali menyadari bahwa kehadiran Yesus memawa sukacita, kegembiraan besar bagi manusia. 

Yohanes yang dalam kandungan ibunya sampai melonjak kegirangan. Inji jelas menyatakan bahwa Yesus adalah harapan dan kegembiraan besar bagi kita. Oleh sebab itu, patut kita merenungkan, “Apakah kehadiran Yesus sungguh kita rasakan membawa kegembiraan besar bagi kita dan dalam hidup kita? Apapun jawaban kita akan hal ini, hari ini menjelang perayaan natal kita diajak untuk menyadari dan mengimani bahwa kehadiran Yesus adalah sukacita dan kegembiraan bagi kita sebab Dia adalah Tuhan yang mengasihi kita, yang berkenan tinggal dan hidup bersama dengan kita. 

Kita juga harus belajar dari bunda Maria. Maria mendapat karunia berkat menjadi perantara kelahiran Sang Mesias. Dalam diri Maria Yesus telah hadir. Maria tidak menikmati sendiri kebahagiaan itu, tetapi dia membagikannya kepada Elisabet dan anak dalam kandungan Elisabet. Kita juga telah bersatu dengan Yesus, paling tidak kita mengaku bahwa kita percaya kepada Yesus dan menjadi pengikuti-Nya. Dari sebab itu, baiklah kita seperti bunda Maria membagikan sukacita kehadiran Yesus kepada sesama kita. Demikian juga halnya, kita pasti mendapat karunia berkat dari Tuhan. Berkat yang kita terima, baiklah juga kita bagikan kepada sesama kita, sehingga orang lain menyadari dan merasakan bahwa kehadiran Yesus lewat hidup kita, sungguh membawa kegembiraan bagi banyak oranga. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA KHUSUS ADVEN 3: KAMIS 20 DESEMBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA KHUSUS ADVEN 3: 
KAMIS 20 DESEMBER 2012 
Yes 7:10-14,Mzm 24:1-2,3-4ab,5-6, Luk 1:26-38 

BACAAN INJIL: 

Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia. 

RENUNGAN: 

Tawaran Tuhan kepada bunda Maria adalah rencana yang sangat besar, tawaran yang mulia , kepercayaan besar bagi Maria dan mendatangkan menggembirakan bagi banyak orang. Namun tawaran itu bukanlah sesuatu yang mudah bagi Maria. Maria memang pasti menyadari sukacita iman karena Tuhan memilih dia untuk mewujudkan rencana mulia Tuhan. Namun Maria juga sadar akan beratnya tugas itu. Maria menyadari dirinya adalah manusia biasa, wanita lemah sehingga tawaran Tuhan baginya dia sadari sangat berat untuk dia laksanakan, melebihi kekuatan dan kemampuannya, apalagi saat itu dia belum bersuami. Maria tahu apa resiko yang dia akan alami dengan menerima tawaran Tuhan. Namun pada akhirnya bunda Maria menerima tawaran itu. 

Maria menerima tawaran Tuhan bukan dengan terpaksa tetapi karena sedaran iman bahwa dia adalah seorang hamba yang harus taat melaksankan kehendak Tuhan. Maria juga belum sepenuhnya tahu apa yang akan dihadapinya kelak. Namun Maria menyarahkan diri sepenuhnya kepada tuhan. Maria sungguh menyerahkan diri pada kehendak Tuhan. 

Maria sungguh gambaran orang beriman. Sebagai orang beriman, kita hendaknya menghayati iman sebagai hambat Tuhan, harus taat pada kehendak Tuhan. Kita adalah hambat Tuhan, Tuhan menjadi tuan atas seluruh hidup kita. Dengan demikian, sebagai hambat kita harus melaksanakan kehendak Tuhan dalam hidup kita, walaupun seperti bunda Maria, kitapun seringkali tidak mengetahui atau memahami dengan pasti kehendak Tuhan atas hidup kita. Namun sebagai seorang hamba Tuhan, kita mempercayakan diri pada kehendak Tuhan. Semoga kita seperti bunda Maria berani berkat, “Aku ini hambat Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu. Amin.

BAKTI SOSIAL : PENGOBATAN GRATIS PAROKI MARIA DARI GUNUNG KARMEL TIGALINGGA MINGGU 9 Desember 2012 DALAM RANGKA MENYAMBUT PERAYAAN JUBILEUM GEREJA KATOLIK DI DAIRI DAN PAKPAK BAHRAT.

BAKTI SOSIAL : 
PENGOBATAN GRATIS PAROKI MARIA DARI GUNUNG KARMEL TIGALINGGA MINGGU 9 Desember 2012 DALAM RANGKA MENYAMBUT PERAYAAN JUBILEUM GEREJA KATOLIK DI DAIRI DAN PAKPAK BAHRAT. 


 

   Gereja harus menjadi tanda kehadiran Tuhan dan karya keselamatan-Nya bagi manusia. Gereja harus menjadi saluran berkat Tuhan bagi sesama. Hakekat Gereja yang demikian luhur harus diwujudkan dalam hidup lewat pribadi atau kelompok anggota umat Allah dan juga lewat program-program Gereja Paroki. Didasari oleh hal itu, maka paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga mengadakan Bakti Sosial Pengobatan Gratis. Kegiatan ini dilaksanakan di aula paroki Tigalingga pada hari Minggu (sehabis perayaan ekaristi), 9 Desember 2012. 

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengisi persiapan perayaan Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat yang akan dirayakan pada bulan Juli 2013 nanti. Sebenarnya melihat situasi dan kondisi saat ini, paroki Tigalingga sedang sibuk berjuang dalam pembangunan Gereja Paroki, kegiatan ini cukup merepotkan. Namun Paroki melaksanakan dengan sebaik-baiknya, karena Gereja Paroki sadar bahwa walaupun paroki sedang sibuk dalam pembangunan fisik, harus juga tetap ingat untuk pembangunan iman umat dan tetap harus menghidupi hakekat Gereja. 

Untuk mewujudkan dan mensukseskan kegiatan ini, paroki membentuk panitia lokal. Sebagai koordinator umum untuk kegiatan ini adalah bapak Bonar Sianturi dan ketua pelaksana kegiatan ini adalah dr. Intan Bertha Sigalingging. Dalam kepanitiaan lokal ini, paroki melibatkan semua umat paroki yang bekerja dalam karya kesehatan dan juga melibatkan kelompok doa Karismatik paroki dan WKRI yang ada di paroki. Kegiatan ini ditujukan untuk umat katolik dan juga masyarakat sekitar yang bukan katolik. Untuk itu, gereja paroki melayangkan surat pemberitahuan dan undangan ke Gereja-gereja katolik di stasi, juga ke beberapa gereja protestan sekitar Tigalingga dan juga ke dua kepala desa sekitar gereja paroki. 

Pada awalnya panitia dan paroki mempunyai keraguan akan kegiatan ini, mengingat persiapan yang hanya singkat, hanya 3 minggu dan juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun dengan penuh keyakinan dan iman, paroki dan panitia bekerja dengan semaksimal mungkin dan percaya bahwa kegiatan ini berkenan di hadapan Tuhan karena merupakan pelayanan kepada sesama manusia dan juga demi kemuliaan Tuhan, maka yakin bahwa Tuhan pasti menyempurnakan semua usaha dan apa yang direncanakan. 

Kegiatan ini akhirnya terlaksana dengan baik pada tanggap 9 Desember 2012, walaupun semula panitia khawatir akan kehadiran orang pada kegiatan ini. Kegiatan ini melibatkan 25 tim medis, semua tim medis berasal dari Tigalingga dan beberapa diantara mereka adalah beragama Islam dan protestan. Kegiatan ini akhinrya dihadiri sekitar 550 orang, sesuai dengan daftar peserta dalam pendaftaran pengobatan. Bahkan ternyata banyak juga pasien yang bukan umat katolik. Gereja paroki Tigalingga berusaha melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, bahkan menyediakan makan siang sederhana bagi semua yang hadir pada saat itu dan juga memberi minuman ringan. 
 
 Sungguh kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik adalah karena berkat Tuhan. Hanya sayang, kegiatan ini jelas merupakan titipan kegiatan dari Panitia Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, namun tidak satupun panitia umum Jubileum menghadiri kegiatan ini. Walaupun demikian, gereja paroki dan panitia lokal tetap bersyukur karena semuanya berjalan dengan baik. 

Demikian juga Gereja Paroki Tigalingga tetap bersyukur karena bisa melayani sesama lewat kegiatan ini walaupun sebenarnya sedang sangat sibuk bekerja keras dalam membangun Gereja paroki dan juga walaupun keadaan ekonomi paroki sebenarnya pas-pasan dan harus mengeluarkan dana khusus untuk kegiatan ini. Gereja Paroki mendanai kegiatan ini, kecuali obat-obatan yang diupayakan panitia Jubileum dari Provinsi dan cendra mata disedikan oleh panitia. Gereja paroki berbagi dari kekurangannya, bukan dari kelebihannya. Semoga Tuhan semakin dimuliakan oleh banyak orang. 
























































RENUNGAN HARI BIASA KHUSUS ADVEN 3: RABU 19 DESEMBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA KHUSUS ADVEN 3: 
RABU 19 DESEMBER 2012 
Yer 23: 5-8, Mzm 72:2,12-13, 18-19, Mat 1:18-24 

BACAAN INJIL: 

Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya. 

Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya." 

Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya." Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya." 

Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu. Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah. Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya: "Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang." 

RENUNGAN: 
Hidup kita ada dalam tangan Tuhan dan Tuhan selalu punya rencana besar atas hidup kita. Injil hari ini dengan sangat jelas menggambarkan bagaimana keluarga Zakharia dan isterinya Elisabet. Keduanya hidup benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya. Pada zaman itu dan juga sekarang hidup tidak punya anak tentu adalah suatu persoalan tersendiri bahkan dianggap sebagai aib, bahkan dianggap sebagai hukuman dari Tuhan. Maka bisa kita bayangkan bagaimana persoalan yang mereka hadapi karena tidak mempunyai keturunan. Walau mereka tidak punya keturunan, mereka berdua tetap hidup sebagai suami isteri yang beriman dan tampaknya mereka tetap berdoa kepada Tuhan untuk diberi keturunan dan berharap doa mereka dikabulkan oleh Tuhan. Juga sepertinya walau isterinya mandul dan mereka sudah tua, mereka tetap berdoa mohon diberi keturunan. Tentu menurut pikiran manusia hal ini tidak mungkin lagi terjadi. Jadi bisa kita katakan bahwa Zakharia tetap berdoa kepada Tuhan mohon diberik keturunan, tetapi sebenarnya dia sendiri tidak yakin lagi hal itu terjadi sebab mereka sudah tua dan isterinya mandul. Oleh sebab itu, ketika malaikat Gabriel mengatakan kepada Zakharia bahwa doa mereka dikabulkan oleh Tuhan Zakharia tidak percaya bahwa hal itu akan terjadi. Apalagi malaikat Gabriel mengatakan bahwa di harus menamai anak itu Yohanes. Maliakat itu juga mengatakan bahwa anak yang akan dilahirkan isterinya menjadi nabi besar. Karena Zakharia meragukan kabar yang diberikan oleh malaikat Gabriel yang berarti meragukan kuasa Tuhan, Zakharia mendapat hukuman dari Tuhan yakni menjadi bisu sampai kelahiran Yohanes Pembaptis. 

Apa yang mau dikatakan Injil hari ini kepada kita? Hidup orang beriman tidak pernah lepas dari persoalan, bahkan persoalan besar. Pasti banyak juga orang beriman yang selalu berusaha hidup saleh, hidup benar di hadapan Tuhan walau mengalami banyak persoalan hidup. Mungkin juga kita seringkali sudah berdoa, memohon pertolongan Tuhan, tetap berharap dikabulkan oleh Tuhan, tetapi seakan Tuhan tidak memberi jawaban dan tidak mengabulkan. Dalam hal demikian, seringkali membuat kita putus asa. Sehingga karena sudah begitu alam kita berharap tetapi seakan tidak dikabulkan oleh Tuhan, kita tetap berdoa berharap, tetapi kita tidak yakin bahwa Tuhan masih akan mengabulkannya. 

Namun hari ini, kita diingatkan agar kita tidak pernah berhenti berharap pada Tuhan. Meskipun kita mengalami persoalan hidup, kita harus tetap setia dalam iman dan hidup benar di hadapan Tuhan serta setia berharap pada Tuhan. Tuhan tidak pernah mengabaikan permohonan kita, walau seakan terkadang kita harus menunggu sangat lama. Tuhan seakan membuat kita menunggu sangat lama, bukan berarti bahwa Tuhan tidak peduli dengan hidup kita, tetapi Tuhan punya rencana besar atas hidup kita. Bahkan bisa saja Tuhan mengabulkan permohonan kita pada saat kita sudah berhenti berharap dan mungkin pada saat kita sendiri tidak yakin lagi bahwa apa yang kita mohonkan itu akan terwujud seperti Zakharia memohonkan diberi keturunan pada masa tuanya dan dia sendiri tidak yakin lagi bahwa isterinya yang mandul dan sudah tua masih bisa mengandung. Sehingga sabda hari ini mengatakan kepada kita, bahwa Tuhan tidak pernah mengabaikan hidup dan permohonan kita. Dia punya rencana besar atas hidup kita. Dari kita dituntut sikap pasrah dan rendah hati di hadapan Tuhan. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA KHUSUS ADVEN 3: SELASA 18 DESEMBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA KHUSUS ADVEN 3: 
SELASA 18 DESEMBER 2012 
Yer 23: 5-8, Mzm 72:2,12-13, 18-19, Mat 1:18-24 

BACAAN INJIL: 
 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya. 

RENUNGAN: 

Bagi kita yang hidup zaman sekarang, mungkin agak sulit untuk mengerti pola pokir Yusuf sebagaimana digambarkan dalam Injil hari ini. Yusuf sudah mengetahui bahwa Maria tunangannya sudah mengadung padahal mereka belum sah menjadi suami istri, masih bertunangan. Mengetahui hal demikian, hal yang sangat wajar bila Yusuf menceraikan Maria, makanya dia hendak menceraikan Maria atau membatalkan pernikahan mereka. Namun Yusuf tetap tidak menghendaki Maria mendapat hukuman mati dengan dirajam karena mengandung di luar nikah, karena itulah dia berencana menceraikan Maria dengan diam-diam. Walau Yusuf hendak menceraikan Maria dengan diam-diam, namun tetap sama saja nasib Maria, yakni akan mendapat hukuman mati, sebab bagaimanapun orang pasti akan mengetahui bahwa Maria mengandung di luar nikah. Pasti Yusuf juga tahu akan akibat yang dialami oleh Maria bila dia menceraikan Maria. Oleh karena itu dalam injil dikatakan bahwa dia masih merencanakan, menimbang-nimbang keputusannya, belum melakukan rencana itu. 

Dalam kebingungannya mengambil keputusan, Yusud bermimpi dan dalam mimpi itu Malaikat Tuhan mengatakan agar dia tidak takut untuk mengambil Maria menjadi istrinya, sebab Maria mengandung dari Roh Kudus. Malaikat itu juga mengatakan kepadanya bahwa anak yang dikandung oleh Maria, harus dinamai Yesus, Dia adalah penyelamat manusia. Yusuf yang tulus hari percaya akan mimpi itu dan melaksanakan yang dikatakan oleh malaikat Tuhan dalam mimpinya. 

Bagi kita sikap Yusuf memang terasa aneh, sebab dia tidak mau mempermalukan Maria yang sudah mengandung padahal mereka belum menikah. Padahal dalam hidup kita, biasanya bila hal demikian terjadi, orang merasa dikhianti dan akan mempermalukan orang yang telah mengkhianatinya. Namun Yusus tidak melakukan hal seperti itu. Yusuf juga begitu percaya pada perkataan malaikan dalam mimpi, dan melakukannya padahal dia tentu belum tahu pasti apa yang terjadi dikemudian hari. Mungkin memang kita merasa aneh dengan sikap Yusuf. Namun kiranya Yusuf yang tidak banyak berbicara adalah teladan hidup beriman. 

Injil dengan jelas mengatakan bahwa Yusuf adalah orang yang tulus, makanya dia tidak mau mempermalukan Maria, dia tidak menghendaki Maria mengalami celaka, makanya dia masih mempertimbangkan dengan baik atas rencananya. Yusuf juga orang beriman, sehingga dia percaya akan perkataan malaikan Tuhan dan melakukannya walaupun hal itu terjadi hanya dalam mimpi. 

Dari hidup Yusuf kita belajar bahwa sebagia orang beriman, kita harus bersikap tulus hati terhadap sesama. Orang beriman yang tulus, juga tidak dengan mudah menghakimi orang lain sebagai orang yang bersalah.Orang yang memiliki sikap tulus, selalu berusaha untuk menghindarkan perbuatan yang mencelakakan orang lain, menghindarkan perbuatan yang membuat orang lain menderita. Oleh sebab itu, kita sebagai orang beriman, hendaknya tidak dengan mudah menghakimi orang lain bersalah dan juga tidak dengan mudah menghukum orang lain, sehingga orang lain mendapat celaka karena penghakiman dari kita. 

Selain itu, Yusuf memberi teladan bagi kita bagaimana hidup orang beriman. Orang beriman harus senantiasa mendengarkan, percaya dan melaksanakan kehendak Tuhan walaupun terkadang kehendak Tuhan atas diri kita belum kita mengerti dengan sepenuhnya. Seperti Yusuf, kita harus percaya bahwa kehendak Tuhan itu baik, membawa keselamatan bagi kita dan bagi banyak orang. Kitapun sebagai orang beriman, harus selalu berusaha mencari apa kehendak Tuhan atas hidup kita dan berusaha melaksanakannya. Semoga kita meneladan Yusuf dalam hidup beriman. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA KHUSUS ADVEN 3: SENIN 17 DESEMBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA KHUSUS ADVEN 3: 
SENIN 17 DESEMBER 2012 
Kej 49:2,8-10, Mzm 72:1,3-4b,7-8,17, Mat 1:1-17 

BACAAN INJIL: 
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus. 

RENUNGAN: 
Mungkin kita sering mendengar ungkapan bahwa garis keturunan seseorang sangat mempengaruhi sifat pribadi seseorang. Sebab menurut pemikiran orang pada umumnya, bahwa sifat atau karakter seseorang selalu diwariskan pada keturunannya. Oleh karena pernyataan ini, tidak jarang kita dengar orang seakan menyesali kelahirannya dari keturunan yang tidak baik. Hal ini memang benar, tetapi tentu tidak menjadi patokan umum dalam menilai seseorang. 

Orang memang seringkali memandang seseorang berdasarkan status sosialnya, misalnya bagaimana kedudukannya, bagaimana kekayaannya dan bahkan sering juga melihat bagiamana keturunannya atau dia berasal dari keturunan siapa dan yang bagaimana. Namun syukurlah, Yesus tidak memandang rupa, tidak memandang status sosial kita, tidak memandang dari garis keturunan mana kita lahir. Dia sungguh mengasihi kita semua, kasih-Nya tanpa syarat. 

Siapapun kita, bagaimana status sosial kita, dan darimana atau bagaimanapun sejarah garis keturunan kita berasal, Tuhan tetap sangat mengasihi kita. Maka patutlah kita bersukacita dan bersyukur atas kasih Tuhan yang memberi kita hidup. Kasih Tuhan itulah yang menjadi kekuatan besar bagi kita untuk hidup sebagai manusia yang dikasihi Tuhan. Sehingga status sosial dan garis keturunan kita atau sejarah yang terjadi dalam garis keturunan kita berasal, bukan menjadi patokan siapa kita, tetapi kasih Tuhan lah yang menjadi patokan kita. Semoga kita juga berani mengasihi sesama seperti Yesus mengasihi semua manusia.

Berbagi Informasi : Tujuh daerah diincar teroris jelang Natal

Tujuh daerah diincar teroris jelang Natal 

Mabes Polri all out mengamankan peringatan Natal dan malam pergantian baru di tengah ancaman aksi terorisme yang masih mungkin terjadi setiap waktu. Tujuh Polda menjadi perhatian khusus dan telah dimasukan dalam Rencana Operasi (renops) supaya polisi di kawasan tersebut terus meningkatkan kewaspadaan. 

 “Ada sejumlah Polda yang kita beri atensi khusus dan sudah kita masukan dalam Ren Ops. Para Kabiro Ops di Polda-Polda itu juga telah kita undang ke Mabes Polri dan telah kita briefing untuk mengantisipasi ancaman terorisme yang masih potensial,” kata Asisten Operasi Polri Irjen Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta, belum lama ini. Polda yang mendapat perhatian khusus itu adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Sumatra Utara, Sulawesi Tengah, Bali, dan Maluku. 

 Polda-Polda itu menjadi perhatian khusus karena pengalaman di masa lalu dan kecenderungan saat ini di mana daerah-daerah tersebut menjadi sasaran pengeboman. “Bahkan kami spesifikkan kota-kota mana saja yang terindikasi akan potensial menjadi sasaran aksi teror itu,” kata mantan Kapolda Sumut ini yang menambahkan jika kekuatan pasukan pengamanan yang akan diturunkan sesuai dengan kemampuan Polda masing-masing. 

Pengamanan ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya akan tetap diberi nama sandi Operasi Lilin yang tahun ini akan dimulai pada 23 Desember 2012 hingga 1 Januari 2013. Setidaknya ada 38.499 gereja di seluruh Indonesia yang diamankan dalam operasi ini. Selain gereja, Badrodin mengatakan, jika jalan raya, stasiun, terminal, tempat wisata, dan mal juga menjadi perhatian pihaknya. 

Pasalnya, Senin (24/12) adalah cuti bersama sehingga masyarakat akan menikmati libur panjang sejak Jumat (21/12). Serangkaian bom meledak di sejumlah daerah di Indonesia pada malam Natal 24 Desember 2000. Belakangan aksi ini diketahui dikoordinir oleh Hambali yang tergabung dengan Jamaah Islamiah. Hambali saat ini tengah mendekam di tahanan Guantanamo yang dioperasikan oleh Amerika Serikat.

RENUNGAN MINGGU ADVEN III (TAHUN C) 8 Desember 2012

RENUNGAN MINGGU ADVEN III (TAHUN C) 
8 Desember 2012
 Zef 3:14-18a, MT Yes 12:2-3,4bcd,5-6, Flp 4:4-7, Luk 3:10-18 


BACAAN INJIL : Luk 3:10-18 
“Apakah yang harus kami perbuat?” 

Ketika Yohanes Pembaptis mewartakan pertobatan, orang banyak bertanya kepadanya: "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?" Jawabnya: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian." 

Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: "Guru, apakah yang harus kami perbuat?" Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu." Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu." Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias, Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan." Dengan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak. 

RENUNGAN: 
“Apakah yang harus kami perbuat?” 

Sangat menarik merenungkan pertanyaan ini, yang ditujukan para pendengar kepada Yohanes Pambaptis ketika dia mewartakan kedatangan Sang Mesias dan menyerukan agar mempersiapkan jalan bagi kedatangan Sang Mesias. Pertanyaan ini pula pantas kita renungkan saat ini, sebab hari ini kita sudah memasuki minggu Adven III. Itu berarti kita sudah menjalani masa adven selama 2 minggu. Adakah kita sudah mempersiapkan diri dan apa yang sudah kita perbuat dalam persiapan kita? 

Saat ini mungkin sudah banyak yang kita lakukan dalam rangka persiapan untuk menyambut kelahiran Sang Mesias, baik secara pribadi maupun secara bersama dalam paroki. Pasti sudah banyak paroki sudah sibuk mempersiapkan apa yang diperlukan dalam perayaan Natal nanti. Semua itu memang perlu sebagai salah satu bentuk syukur dan kegembiraan kita dalam perayaan natal nanti. Pasti ada juga paroki atau perorangan yang sudah mempersiapkan paket natal untuk para saudara yang dianggap kurang mampun. 

Namun kita jangan lupa merenungkan dan menerapkan apa yang dikatakan oleh Yohanes Pembaptis dalam Injil hari ini. Lewat Injil hari ini, Yohanes memberi jawaban tentang persiapan yang paling dibutuhkan, yakni pertobatan atau perubahan hidup. Pertobatan atau perubahan hidup itu, bukan hanya sekedar tidak melakukan perbuatan jahat, tetapi harus berbuah dalam perbuatan baik yang bisa dirasakan oleh banyak orang. Pada dalam pewartaannya, Yohanes Pembaptis mengatakan "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian." Nada yang sama dikatakan oleh Yohanes Pembaptis kepada orang-orang yang bertanya kepadanya. 

Pertobatan itu harus berbuah kebaikan, sukacita kepada orang lain, dapat dirasakan oleh banyak orang. Sehinggga jelas bagi kita, yang harus kita persiapkan adalah cinta dan perbuatan cinta kasih kepada sesama. Perbuatan cinta kasih itu, berarti kita harus rela berbagi apa yang ada pada kita, berbagi berkat Tuhan dengan sesama kita. Sehingga tepatlah yang dikatakan oleh Paulus dalam bacaan kedua, yang mengatakan, “Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!” (Flp 4:5) Dengan demikian, ada benarnya paroki maupun secara pribadi orang menyiapkan paket natal untuk dibagikan kepada sesama dalam rangka merayakan Natal. Namun semuanya itu harus dilakukan dengan penuh sukacita, tanda syukur dan kasih kepada Allah lewat sesama, bukan hanya sebagai penampilan saja. Semuanya itu kita lakukan dengan penuh sukacita dalam Tuhan dan juga sebagai ungkapan pertobatan kita. 

Sabda hari ini baiklah kita renungkan dengan sungguh-sungguh agar kita mempersiapkan yang terpenting dalam menyambut kelahiran Sang Mesias, yang membawa sukacita bagi manusia. Sabda yang kita dengarkan hari ini, sangatlah tepat untuk ita hayati. Sekarang ini begitu banyak orang yang khawatir akan hidupnya. Sekarang ini banyak orang yang merasa kehilangan harapan karena persoalan dan beban hidup yang mereka alami, banyak juga yang juga merasa tidak lagi merasakan kasih Tuhan dalam hidupnya. Bahkan sekarang ini juga banyak orang beriman yang hidup hanya memikirkan dirinya sendiri, tidak lagi peduli dengan sesamanya. Lewat bacaan hari ini, kita diingatkan kembali bahwa Allah sungguh mengasihi kita, untuk itu Allah hadir dan tinggal bersama kita lewat kelahiran Yesus Sang Mesias. 

Kelahiran Yesus adalah sukacita besar kepada kita, sebab dengan demikian Allah tinggal bersama dengan kita. Ini adalah harapan dan sukacita besar, karena dengan demikian nyatalah kasih Allah yang sungguh luar biasa kepada kita. Dialah harapan kita untuk hidup bahagia dan kehidupan kekal. Oleh sebab itulah nabi Zefaya menyerukan kepada puteri Sion agar bersukacita karena Allah mengasihi mereka dan ada diantara mereka. Apa yang diserukan oleh nabi Zefaya, itulah yang kita rayakan dalam perayaan Natal nanti. Maka natal adalah sukacita besar bagi kita, sebab Allah bersama dengan kita. Namun kiranya sukacita itu tidak lagi bisa dirasakan oleh banyak orang. 

Sebagai orang beriman, menjadi tugas kitalah untuk mewaratakan sukacita natal kepada kita. Kita mewartakan sukactita natal dengan terlebih dahulu bertobat dengan membuahkan perbuatan yang mendatangkan sukacita bagi sesama, yang bisa dirasakan oleh banyak sesama. Kalau sungguh kita percaya bahwa Natal adalah perayaan sukacita, kita juga berarti berani berbagi sukacita dengan sesama lewat berbagi apa yang ada pada kita kepada sesama yang membutuhkan. Pertobatan kita harus membuahkan pertobatan yang membuahkan perbuatan baik kepada sesama. Itu berarti kita percaya bahwa Tuhanlah sumber hidup yang senantiasa memberkati kita dan akan selalu memberikan rahmat-Nya kepada kita. Dengan keyakinan itu, kita berani berbagi karena kita sudah menerima dengan cuma-cuma dari Tuhan, apa yang ada pada kita adalah dititipkan oleh Tuhan kepada kita bukan untuk kita nikmati sendiri, tetapi juga diperuntukkan bagi orang lain lewat kita dengan rela berbagi dengan sesama. Dengan rela berbagi dengan sesama, kita menyatakan keyakinan bahwa kita tidak kehilangan atau kekurangan karena kita percaya bahwa Tuhan akan selalu melimpahkan berkat-Nya. 

Maka bisa dikatakan bahwa orang sungguh-sungguh bertobat bila pertobatannya membuahkan perbuatan baik yang membawa sukacita bagi sesama, rela berbagi berkat Tuhan dengan sesama. Orang yang demikian adalah orang yang bersukacita dalam Tuhan. Atau sebaliknya bisa dikatakan, hanya orang yang hidup dalam cukacita Tuhan, yang rela berbagi dengan sesama yang kekurangan. Pertobatan yang sungguh-sungguh, hanya tampak dalam kerelaan berbagi dengan orang lain. Inilah seruan Yohannes Pembaptis bagi kita hari ini. Maka semoga kita mempersiapkan diri dalam menyambut kelahiran Sang Mesias dengan pertobatan yang berbuah, dan buah pertobatan kita dapat dirasakan oleh banyak orang. Amin.

BACAAN MINGGU ADVEN III (TAHUN C) 16 Desember 2012

BACAAN MINGGU ADVEN III (TAHUN C) 
16 Desember 2012 
Zef 3:14-18a, MT Yes 12:2-3,4bcd,5-6, Flp 4:4-7, Luk 3:10-18 

BACAAN I : Zef 3:14-18a 
“ Tuhan Allah bersorak gembira karena engkau.” 



Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! TUHAN telah menyingkirkan hukuman yang jatuh atasmu, telah menebas binasa musuhmu. Raja Israel, yakni TUHAN, ada di antaramu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu. TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai, seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.

MAZMUR TANGGAPAN : Yes 12:2-3,4bcd,5-6 
Ulangan : Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah, Raja semesta. Ayat: 

1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dan tidak gemetar, sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku. Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba kekuatan air dengan kegirangan dari mata air keselamatan. 

2. Pada waku itu kami akan berkata; “Bersyukur kepada Tuhan, panggilah nama-Nya. Beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur. 

3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya, baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah; hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu. 

BACAAN II : Flp 4:4-7 
“Tuhan sudah dekat.” 

Saudara-saudara, bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. 

BACAAN INJIL : Luk 3:10-18 
“Apakah yang harus kami perbuat?” 

Ketika Yohanes Pembaptis mewartakan pertobatan, orang banyak bertanya kepadanya: "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?" Jawabnya: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian." Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: "Guru, apakah yang harus kami perbuat?" Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu." Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu." Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias, Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan." Dengan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak.

Berbagi Berita : Pesan Twitter pertama Paus Benediktus

Pesan Twitter pertama Paus Benediktus

 Paus Benediktus XVI sudah mengirim pesan Twitter pertama yang ditunggu-tunggu dari akun pribadinya. Dalam foto yang disebarkan oleh Vatikan, Paus terlihat sedang menekan sebuah tombol dalam komputer tablet iPad. “Kawan-kawan terkasih, saya senang bisa berkomunikasi dengan Anda melalui Twitter. Terima kasih atas tanggapan Anda yang baik.

Saya memberkati Anda semua dari lubuk hati saya,” begitulah pesan pertamanya. Seorang juru bicara Vatikan sebelumnya mengatakan Paus akan menyampaikan pesan melalui akun Twitter dalam delapan bahasa. Akun Paus Benediktus yang berbahasa Inggris sudah memiliki lebih dari 700.000 pengikut dan masih bertambah dengan cepat.

Sejauh ini akun @pontifex yang berarti Paus atau ‘pembangun jembatan’ sebatas mengikuti para pengikutnya saja. Pembukaan akun pribadi Paus ini sudah diumumkan pada pekan pertama Desember. Setelah pesan pembukaan yang dikirim pada Rabu (12/12) tersebut, Paus Benediktus mengirim dua pesan lanjutan. Kedua pesan itu berkaitan dengan promosi dari Tahun Iman, sebuah prakarsa yang baru diluncurkan untuk meningkatkan kembali semangat Katolik.

 “Bagaimana kita merayakan Tahun Iman dengan lebih baik dalam kehidupan sehari-hari?” tanya Paus. Dia pun menjawab, “Dengan berbicara kepada Yesus dalam doa, mendengarkan yang disampaikan-Nya dalam firman dan mencari-Nya bagi yang membutuhkan.” Tahun lalu, Paus mengirim pesan Twitter dengan menggunakan akun Vatikan untuk meluncurkan situs internet tentang berita-berita Kepausan.

Pesan-pesan Paus di Twitter diperkirakan mengangkat pesan-pesan mingguannya kepada khayalak umum, pemberkatan hari Minggu, khotbahnya dalam hari raya Kristen dan reaksi atas peristiwa-peristiwa penting dunia. Sebagian besar pesan Twitter Paus akan berisi inti misa mingguan dan pesan-pesan khusus menyangkut peristiwa besar dunia, termasuk bencana alam.

Vatikan mengatakan, Paus akan menggunakan format tanya jawab dalam sesi pertama Twitter-nya dengan jawaban terkait agama, maksimal 140 karakter. Gereja Katolik telah menggunakan beberapa media sosial untuk berkomunikasi dengan umat, terutama orang muda, termasuk melalui SMS dan YouTube.

Sumber: bbc.co.uk
Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 15 DESEMBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 15 DESEMBER 2012 
Sir 48:1-4,9-11, Mzm 80:2ac,3b,15-16,18-19, Mat 17:10-13 

BACAAN INJIL: 
Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?" Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka." Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis. 

RENUNGAN: 
Mungkin kita mendengar berita tentang menteri BUMN yang dianggap aneh. Dia dianggap aneh karena berpenampilan apa adanya, tidak layaknya sebagai seorang menteri yang berpenampilan necis dan taat pada protokoler. Dia juga dianggap aneh karena beicara terus terang, dan berani mengatakan yang benar. Banyak orang yang kagum kepada dia, tetapi banyak juga yang kebakaran jengkot akan sikap menteri ini, dan bahkan ada pula yang meminta presiden menegur atau memecatnya. 

Memang dari dahulu hingga sekarang orang yang hidup benar, berani mengatakan kebenaran seringkali dianggap aneh dan tidak disukai banyak orang. Padahal justru sebenarnya orang yang demikianlah yang benar dan baik. Namun saat ini kiranya orang yang demikian seringkali tidak disukai dan bahkan seringkali pula disingkirkan. Dalam Injil Yesus juga mengatakan bahwa Elia nabi besar dalam Perjanjian Lama yang diramalkan akan datang kembali, telah datang kembali. Namun kehadirannya adalah dalam diri Yohanes Pembaptis. Artinya semangat Elia telah hadir dalam diri Yohanes Pembaptis, bukan Elia. Namun mereka tidak menangkap kehadiran semangat Elia dalam diri Yohanes pembaptis, malahan mereka memperlakukan Yohanes Pembaptis sesuka hati mereka, sama seperti mereka memperlakukan nabi Allah. 

Yesus menegaskan bahwa Anak Manusia juga akan mengalami nasib yang sama seperti nabi-nabi yang disingkirkan dan dibunuh. Yesus mengatakan bahwa diri-Nya akan mengalami penolakan dan akan menderita karena perlakuan orang-orang tidak menyukai-Nya. Memang benarlah bahwa sudah sejak dahulu kebaikan dan orang-orang yang melakukan kebaikan pasti akan mengalami penolakan dan tantangan dari orang-orang yang tidak menyukainya. Bahkan seringkali orang-orang yang memiliki semangat nabi Elia akan disingkirkan. Dengan mengetahui kenyataan ini, apakah berarti kita akan mundur dan tidak melakukan kebaikan dan kebenaran? Tentu Yesus mengharapkan agar kita tidak tetap bertahan dalam hidup baik walaupun pasti akan mengalami tantangan dan penolakan. Semangat nabi Elia dan semangat Yohanes Pembaptis hendaknya tetap menjadi semangat kita. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 14 DESEMBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 14 DESEMBER 2012 
(Yohanes dr Salib) 
Yes 48:17-19, Mzm 1:1-2,3,4,6, Mat 11:16-19 

BACAAN INJIL:
Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya." 

RENUNGAN: 
Ada pepatah Batak Toba yang berbunyi, “Anggo ndang adong roha, godang sidalian.” Artinya, kalau tidak punya hati, pasti banyak alasan. Pepatah ini kiranya cocok menggambarkan orang-orang yang tegar hati yang dikritik oleh Yesus. Orang-orang yang dikritik Yesus hidup hanya menurut pikiran dan kemauan mereka. Sehingga ketika Yohanes datang dan tidak makan dan minum, malah dituduh kerasukan setan. 

Demikian juga ketika Yesus makan dan minum juga dikatakan bahwa Yesus pelahap dan peminum. Bagi mereka itu apapun yang tidak sesuai dengan keinginan dan pikiran mereka, pasti selalu dianggap tidak baik dan tidak benar. Orang yang menganggap dirinya baik dan benar, pada umumnya tidak pernah mau mengakui kebaikan dalam diri orang lain. Bahkan seringkali mereka itu akan merasa terancam bila ada orang yang lebih baik dari mereka, sehingga mereka akan berusaha menentang atau menyerang orang tersebut. Orang demikian selalu memaksakan keinginan dan pikiran mereka. Orang yang tidak sepikiran dengan mereka, dianggap sebagai lawan dan ancaman. Sikap demikian juga mungkin seringkali kita lakukan. Kita kerap kali lebih mengumakan pikiran dan kehendak kita. 

Betapa seringkali kita gampang mengkritik dan menolak pendapat orang lain bukan karena pendapat orang lain itu tidka baik, tetapi terlebih karena kita anggap tidak sejalan dengan cara pikir dan kehendak kita. Kita juga seringkali menemukan orang yang menolak untuk ikut atau hadir dalam kegiatan rohani, karena menganggap tidak sesuai dengan selera mereka. Orang demikian pada umumnya akan selalu mengkritik dengan tujuan bukan untuk membangun. Oleh sebab itu, baiklah kita senantiasa bersikap rendah hati, selalu terbuka atas orang lain. Kita harus sadar bahwa tidak ada orang yang sempurna, diri kita juga punya kekurangan sama seperti orang lain, sehingga kita tetap membutuhkan orang lain dan juga terutama membutuhkan Tuhan. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 13 DESEMBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 13 DESEMBER 2012 
(Yohana Fransiska de Chantal) 
Yes 40:25-31, Mzm 103:1-2,3-4,8,10, Mat 11:28-30 

BACAAN INJIL: 
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya. Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya. Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes dan jika kamu mau menerimanya ialah Elia yang akan datang itu. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! 

RENUNGAN: 
 Kita tentu tahu dengan pasti bagaimana besarnya peran Yohanes Pembaptis dalam mempersiapkan kedatangan Sang Mesias. Yohanes Pembaptis adalah nabi besar dalam perjanjian Baru, bahkan dia sendiri membaptis Yesus di sungai Yordan. Kita pasti mengaguminya. Memang benar bawa dia adalah nabi besar. Yesus sendiri mengatakan bahwa di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis. Namun Yesus mengatakan bahwa yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya. 

Pernyataan Yesus ini mengatakan kepada kita bahwa walaupun Yohanes Pambaptis sungguh nabi besar, namun dia tetap bersikap rendah hati. Lewat sabda ini kepada kita diajarkan bahwa keutamaan yang hendak kita cari dan raih adalah kemuliaan surga. Kamuliaan itu kita raih bukan dengan naba besar di dinia ini dan kalaupun kita dipuji orang karena kehidupan kita yang baik dan melakukan hal yang besar, kita hendaknya senantiasa rendah hati. Kerendahan hati di hadapan Tuhan dan sesama, itulah yang menjadi keutamaan kristiani. Seringkali kita dengan mudah bangga akan diri kita dan membanggakan diri kita. Tidak sedikit orang yang seringkali membanggakan dirinya, walaupun tidak sesuai dengan kenyataan. Ada pula yang melakukan banyak hal, akhirnya jatuh pada kesombongan. 

Kesombongan ini pada akhirnya turut menyerongkan Kerajaan Sorga. Hari ini, mari kita belajar dari Yohanes Pembaptis yang selalu bersikap rendah hati. Yohanes pembaptis selalu bersikap rendah hati, karena dia selalu sadar bahwa tugasnya adalah semata-mata untuk mempersiapkan kedatangan Sang Mesias. Dia selalu sadar bahwa tugasnya adalah untuk mempersiapkan kehadiran Kerajaan Sorga. Oleh sebab itu, apapun yang telah kita lakukan dalam hidup ini khususnya dalam hidup iman kita, kita harus selalu bersikap rendah hati, sebab itulah yang berkenan di hadapan Tuhan. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)