Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

BACAAN HARI MINGGU: 17 NOVEMBER 2013

BACAAN HARI MINGGU: 17 NOVEMBER 2013 
(HARI MINGGU BIASA XXXIII) 
Mal. 4:1-2a; Mzm. 98:5-6,7-8,9a,9bc; 2Tes. 3:7-12; Luk. 21:5-19 

BACAAN I: Mal. 4:1-2a
 “Bagimu akan terbit surya kebenaran.” 

Sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka. Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang. 

 MAZMUR TANGGAPAN : Mzm. 98:5-6,7-8,9a,9bc 
Ulangan : Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku. 

Ayat: 
1. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; denan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan. 

2. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak-sorai bersama-sama. 

3. Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran. 

BACAAN II : 2Tes. 3:7-12 
“Barang siapa tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” 

Saudara-saudara, kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu. Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri. 

INJIL : Luk. 21:5-19 
“Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidup.” 

Sekali peristiwa, ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: "Apa yang kamu lihat di situ -- akan datang harinya di mana tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." Dan murid-murid bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?" Jawab-Nya: "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. 

Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera." Ia berkata kepada mereka: "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit. Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. 

Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."

RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 16 NOVEMBER 2013

RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 16 NOVEMBER 2013 
(Margarita dr Skotlandia,Gertrudis, Rochus Gonzales, 
Yohanes de Castillo, Alphonsus Rodrigues ) 
keb. 18:14-16,19:6-9; Mzm. 105:2-3,36-37,42-43; Luk. 18:1-8 

BACAAN INJIL: 
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya : "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata : Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian dia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku." Kata Tuhan : "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihanNya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" 

RENUNGAN : 
Doa merupakan bagian dan bahkan identitas orang beriman. Dengan berdoa, orang menyatakan imannya kepada Tuhan yang Mahakuasa, menyatakan kerinduan untuk senantiasa untuk dekat dengan Tuhan. Doa tentu bukan melulu untuk memohon, doa bukan hanya sekedar kegiatan untuk menyatakan permohonan kepada Tuhan. Namun seringkali doa itu dianggap hanya lafalan saja dan hanya bila mempunyai kebutuhan yang dimohonkan kepada Tuhan. 

Walaupun demikian sebagaimana kita dengarkan dalam injil hari ini, Yesus mengajar kita untuk berdoa tidak jemu-jemunya. Berdoa dengan tidak jemu-jemunya diajarkan Yesus lewat perumpamaan tentang seorang janda yang menuntut haknya dibela oleh seorang hakim yang jahat. Hami ini dikatakan jahat, tidak taku pada Tuhan, dia tidak mau membela hak janda itu karena dia mungkin merasa tidak ada keuntungan yang dia dapatkan dengan membela janda itu, meskipun jelas bahwa janda itu layak dibela haknya dan dia benar. Hakim itu tidak membela janda itu mungkin juga karena takut kepada lawan janda itu dalam berperkara. Namun janda itu tidak takut dan tidak jemu-jemunya menemui hakim itu agar haknya dibela. Karena wanita janda itu terus menerus mendatangi hakim itu, hakim itu merasa terganggu dan takut kalau dibela, wanita itu akan mengamuk di rumahnya. 

Oleh sebab itu, akhirnya dia membela wanita janda itu. Namun jelas dia membela wanita itu bukan karena berbaik hati kepada janda itu, bukan karena ingin berbuat benar, dan juga bukan karena takut pada Tuhan. Dia melakukannya dengan terpaksa, tidak mau diganggu janda itu. Yesus menggunakan perumpamaan ini untuk mengajarkan kita dalam berdoa dengan mengatakan "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihanNya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka.” 

Para saudara, 
Doa merupakan salah satu identitas penting bagi orang beriman. Dengan doa, seorang beriman menyatakan imannya, menyatakan kerinduan untuk senantiasa menjalin relasi dengan Tuhan, untuk senantiasa dekat dengan Tuhan. Sehingga doa bukan melulu bila ada permohonan kepada Tuhan. Tanpa sadar, kita sering berdoa hanya sekedar kewajiban, lafalan saja dalam perayaan liturgi dan hanya bila ada kebutuhan. Kalau kita menganggap doa itu hanya sebagai kewajiban orang beriman, bila menganggap doa itu hanya sebagai sarana untuk menyampaikan permohonan kepada Tuhan atau berdoa hanya bila ada permohonan kepada Tuhan, yakinlah bahwa akan tiba saatnya kita akan menemukan kebuntuan atau rasa bosan dalam doa. 

Rasa bosan itu akan tiba terutama bila kita merasa bahwa Tuhan tidak mengabulkan doa-doa kita. Yesus mengajar kita agar bedoa tidak jemu-jemunya, bukan hanya kalau punya permohonan. Yesus juga meyakinkan kita bahwa Tuhan tidak akan mengulur-ulur waktu untuk memberi pertolongan dan rahmat-Nya kepada kita. Memang kita terkadang merasa bahwa Tuhan tidak mendengarkan dan mengabulkan permohonan kita, kita merasa bahwa Tuhan lambat mengabulkan permohonan kita, ini seringkali membuat kita bosan dan akhirnya tidak berdoa lagi dan bahkan tidak lagi percaya akan kekuatan doa dan pada Tuhan sendiri. Jangan sampai hal ini terjadi sehingga ketika Anak Manusia datang, Tuhan tidak menemukan iman dalam hidup kita.

Video Paus Fransiskus dan bocah enam tahun mengundang perhatian

Video Paus Fransiskus dan bocah enam tahun mengundang perhatian 

Disadur dari: youtube.com

Mafia Italia berencana bunuh Paus Fransiskus

Mafia Italia berencana bunuh Paus Fransiskus 

Seorang jaksa senior dari Kota Reggio Calabria, Italia, Nicola Gratteri mengatakan nyawa Paus Fransiskus terancam lantaran para mafia Negeri Pisa itu bakal membunuhnya. Ini lantaran Paus hendak menyapu bersih korupsi dan pencucian uang. Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Kamis (14/11), seruan Fransiskus ini membuat sejumlah kelompok penjahat terorganisir itu meradang lantaran Bank Vatikan lama digunakan untuk pencucian uang para mafia. 

Salah satu khotbah Paus memang mengatakan agar mafia bertobat dan tidak melakukan hal curang. Para anggota mafia geng Calabria Ndrangheta bahkan sampai datang ke gereja dengan gelisah dan gugup. "Mereka berada di lingkaran keuangan mafia bersangkutan dengan Fransiskus dan pemimpin Takhta Suci ini sudah memakai salib besi dalam perang salibnya melawan korupsi dan pencucian uang," ujar Gratteri. 

Rencana Paus bernama asli Jorge Bergoglio ono membongkar pusat kekuatan ekonomi Vatikan. Jika ada yang mencurigakan dia tak segan menendang siapa pun melakukan kecurangan. Fransiskus tidak menghadapi geng sembarangan. Ndrangheta merupakan organisasi mafia terbesar ketiga mengkhususkan diri dalam perdagangan kokain dan menginvestasikan keuntungannya di Italia utara, Jerman, dan Amerika Serikat. 


Mereka juga terhubung dengan kelompok teroris sejagat dan kartel narkotika di Meksiko serta Amerika Selatan. "Saya tidak tahu apakah mereka benar-benar akan membunuh Paus, tapi mereka pasti mempertimbangkan hal ini. Nyawa Fransiskus dalam bahaya saat ini," kata Gratteri.

Disadur dari: Merdeka.com

RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 15 NOVEMBER 2013

RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 15 NOVEMBER 2013 
(Albertus Agung, Magdalena Morano ) 
Keb. 13:1-9; Mzm. 19:2-3,4-5; Luk. 17:26-37 

BACAAN INJIL: 
Suatu hari Yesus berkata kepada para muridNya: 'sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan". Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."

RENUNGAN : 
Bagi orang yang pernah mengalami gempa bumi yang dasyat atau bencana alam yang dasyat, pasti bisa saja akan selalu trauma selama hidupnya. Setiap ada goncangan atau peristiwa seperti waktu mengalami bencana alam atau gempa bumi, orang itu pasti teringat kembali akan apa yang dialaminya. Namun bisa jadi orang yang pernah mengalami semuanya itu, menjadi lebih kuat dan tabah menghadapi persoalan atau penderitaan hidup, karena merasa bahwa dia sudah pernah mengalami peristiwa yang lebih dasayat dari semuanya itu. Gempa bumi ataupun peristiwa bencana alam seringkali dipakai untuk menggambarkan hari kiamat. 

Dalam penggambaran tersebut mau dikatakan bahwa ketika peristiwa itu terjadi, akan memakan banyak korban dan hampir semua orang tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan dirinya. Dalam injil hari ini juga memaparkan apa yang dialami oleh Nuh dengan peristiwa air bah yang menewaskan banyak orang dan juga ciptaan lainnya. Namun dalam peristiwa itu, Nuh bersama keluarganya bisa selamat karena dia hidup dalam Tuhan dan taat melaksanakan perintah Tuhan. Demikian juga halnya dalam peristiwa yang dialami Lot yakni peristiwa sodom dan gomora. Dalam peristiwa itu banyak orang yang mati tetapi Lot selamat karena mendengarkan perintah Tuhan sedangkan istrinya akhirnya mati mengerikan karena dia tidak sepenuhnya melaksanakan perintah Tuhan. 

Istri Lot menoleh ke belakang karena enggan meninggalkan harta kekayaannya. Dia mati mengerikan karena tidak mendengarkan perintah Tuhan. Yesus menggambarkan kedatangan Anak Manusia seperti peristiwa yang dialami oleh Nuh dan Lot. Gambaran ini bagi ita tentu sangat mengerikan dan menakutkan. Apakah Yesus mau menaku-nakuti kita? Tentu tidaklah demikian. Memang dalam peristiwa gempa bumi, bencana alam dan masih banyak lagi yang membuat kita ketakutan dalam hidup ini. Namun lewat perumpamaan ini, Yesus mau mengatakan agar kita tidak usah takut bila menghadapi semuanya itu. Kita harus bercermin pada Nuh dan Lot, mereka mendengarkan sabda Tuhan dan mereka akhirnya selamat dari bencana itu, mereka tetap hidup. 

Kitapun hendaknya demikian. Sebagai orang beriman, bencana alam atau pengalaman hidup yang mengerikan, hendaknya ktia tidak usah tahuk, tetapi tetap setia kepada Tuhan dan mendengarkan sabda-Nya, maka kitapun akan selamat. Sehingga bagi orang beriman dan selalu taat pada sabda Tuhan, penderitaan, persoalan dan bahkan kematian bukanlah hal yang sangat menakutkan, karena percaya dalam semuanya itu Tuhan senantiasa bersama mereka dan kesetiaan pada Dia dalam semuanya itu, justru akan memberi hidup terutama hidup kekal. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 14 NOVEMBER 2013

RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 14 NOVEMBER 2013 
(Nikolaus Tavelic, Yosef Pignatelli ) 
Keb 7:22 – 8:1 + Mzm 119 + Luk 17: 20-25 

BACAAN INJIL: 
 Suatu hari atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu." Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut. Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya. Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini". 

RENUNGAN : 
Kerap kali orang berpikir bahwa Kerajaan Allah itu hadir baru setelah hari kiamat terjadi atau setelah mengalami kematian di dunia ini. Hampir semua orang beriman pasti merindukan kehadiran Kerajaan Allah. Oleh karena kerinduan dan pemikiran demikian, sering terjadi dalam kehidupan ini, orang mencoba meramal kapan hari kiamat itu akan terjadi, dengan terjadinya hari kiamat itu, orang berpikir saat itu pulalah Kerajaan Allah itu hadir. 

Begitu sering berita seperti itu kita dengarkan yang membuat banyak orang ketakutan dan sekaligus berharap ikut masuk dalam Kerajaan Allah. Sehingga ketika berita itu didengar, begitu banyak orang yang mulai mempersiapkan diri menyambut kedatangan Kerajaan Allah, mereka berusaha mulai menghayati iman mereka dan bahkan tidak sedikit yang akhirnya meninggalkan pekerjaan dan menjual semua hartanya. Namun apa yang terjadi? Hingga saat ini kiamat tidak terjadi. Mungkin bisa jadi karena seringnya berita demikian dan ternyata tidak ada yang terjadi atau benar, orang menjadi pesimis tentang ajaran Kerajaan Allah. 

Memang kerap terjadi orang menyalah gunakan kerinduan orang lain yang mengharapkan kehadiran Kerajaan Allah dan berharap masuk dalam Kerajaan itu. Sehingga dengan berbagai cara memberitakannya dan membuat orang percaya. Kapan Kerajaan Allah itu hadir? Apakah dengan demikian karena kiamat belum terjadi, berarti Kerajaan Allah itu tidak hadir? 

Dalam injil hari ini, Yesus dengan tegas "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu." Yesus mengatakan bahwa Kerajaan Allah itu hadir tidak seperti tanda yang dipikirkan manusia. Orang sering mengartikan kehadiran Kerajaan Allah itu dengan tanda yang dasyat dan mengagumkan. Jadi yang dimaksud datang tanpa tanda-tanda lahiriah adalah tidak seperti pemikiran manusia yang menggambarkan kehadiran Allah itu melulu dengan tanda-tanda yang dasyat, luar biasa, megah atau hanya dalam bentuk mukjizat. 

Namun inilah seringkali yang dipikirkan manusia tentang kehadiran Kerajaan Allah, sehingga ketika ada peristiwa alam yang dasayat, orang langsung berpikir bahwa kiamat akan terjadi dan Kerajaan Allah sudah dekat atau akan datang. Demikian juga halnya, ketika ada berita penampakan atau mukjizat orang langsung berpikir bahwa hanya di situ Kerajaan Allah hadir sehingga orang berlomba-lomba untuk menyaksikannya. 

Di dalam injil Yesus dengan tegas mengatakan bahwa bila orang berkata Kerajaan Allah ada di sini atau ada di situ, kita jangan ke sana. Ini maksudnya bahwa Kerajaan Allah itu hadir bukan hanya ada di tempat terntentu sehingga harus di tempat itulah kita baru menemukan Kerajaan Allah. Oleh sebab itu, Yesus mengatakan bahwa Kerajaan Allah ada di antara kita, dalam kehidupan kita setiap hari. Kerajaan Allah itu hadir dalam diri Yesus. Benar Yesus adalah Tuhan Yang Mahakuasa, tetapi justru Dia hadir bagi kita sebagai penguasa sebagai mana biasanya, justru Yesus hadir ke dunia dalam kelemahan, kerendahan hati penuh cinta kasih, penuh kepedulian kepada manusia dan akhirnya Dia sendiri rela menderita, wafat di kayu salib namun bangkit kembali pada hari ketiga. 

Yesus hadir dalam setiap kehidupan kita. Hanya memang kehadiran-Nya seringkali sulit kita rasakan. Kerajaan Allah itu berarti situasi di mana Allah meraja. Allah yang meraja adalah Allah yang mahakuasa, Allah yang Mahakasih, Allah yang peduli kepada sesama yang menderita, Allah yang melakukan perbuatan baik kepada sesama, Allah yang rela menderita dan wafat bagi sesama. Allah yang meraja itu nyata dalam diri Yesus Kristus. Sehingga sebagai orang beriman tentunya kita tidak lagi berpikir, kapan Kerajaan Allah itu hadir. Kita harus memiliki keyakinan bahwa Kerajaan Allah itu selalu hadir dalam hidup kita, dalam pengalaman hidup, dalam seluruh peristiwa hidup kita bahkan dalam hidup yang menderita, hadir dalam diri sesama kita juga dalam diri sesama yang menderita. Kita harus sadar bahwa saat itu banyak orang yang mendambakan kehadiran Kerajaan Allah dalam hidup mereka, merasa Kerajaan Allah itu tidak hadir dalam hidup mereka. 

Hal ini terjadi karena persoalan dan penderitaan yang mereka alami dan juga karena pemikiran yang keliru seperti yang kita lihat di atas. Oleh sebab itulah, sebagai orang beriman menjadi tugas kita menghadirkan Kerajaan Alalh dalam hidup kita di manapun dan kepada siapapun. Ketika kita melakukan sabda Tuhan, meneladan hidup Yesus dengan melakukan perbuatan baik, perpuatan kasih kepada sesama, Kerajaan Allah telah hadir. Ketika kita mencintai sesama juga yang menderita dan bahkan ketika kita setia beriman walaupun menghadapi tantangan atau persoalan hidup, saat itu kita menghadirkan Kerajaan Allah bagi sesama. Amin.

Paus Fransiskus kirim bantuan US$150 ribu untuk korban badai di Filipina

Paus Fransiskus kirim bantuan US$150 ribu untuk korban badai di Filipina 

Paus Fransiskus telah mengirimkan apa yang disebut Vatikan sebagai bantuan awal kepada para korban badai di Filipina sebesar US$150 ribu. Uang itu akan disalurkan oleh lembaga amal milik Paus Cor Unum kepada Gereja lokal di area yang mengalami kerusakan paling parah yaitu Leyte dan Kepulauan Samar. 

Vatikan menyebut dana bantuan itu sebagai ekspresi konkret dari rasa simpati dan dukungan spiritual dari Paus kepada warga Filipina. Pada Minggu (10/11), Paus Fransiskus mendesak umat Katolik untuk memberikan bantuan konkret kepada para korban badai di Filipina. 

Dia kemudian memimpin doa bagi para korban bencana bersama umat yang hadir di Lapangan Santo Petrus. Korban tewas akibat topan dahsyat yang menyapu seluruh kota-kota di Filipina bisa melebihi 10.000 orang, pihak berwenang melaporkan pada Minggu bahwa bencana itu adalah yang terburuk di negara itu. (metrotvnews.com)
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARI BIASA: RABU 13 NOVEMBER 2013

RENUNGAN HARI BIASA: RABU 13 NOVEMBER 2013 
(Artemides Zatti, Eugenius Bossilkoff, Maria Teresia Scrilli,
Didakus dr Alkala, Stanislaus Kostka, Fransiska Xaverius Cabrini ) 
Keb. 6:1-11; Mzm. 82:3-4,6-7; Luk. 17:11-19 

BACAAN INJIL: 
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?" Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau." 

RENUNGAN : 
Semua orang pasti sudah menerima rahmat dan berkat Tuhan, meskipun berbeda untuk setiap sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Namun apakah semua orang menyadari berkat Tuhan padanya dan mau datang kepada Tuhan serta bersyukur kepada-Nya. Ini yang menjadi persoalan. Banyak orang merasa bahwa hidup dan kebaikan yang ada padanya bukan karena berkat Tuhan, tetapi karena usaha dan kerja kerasnya, karena bantuan orang lain dan tidak sedikit yang berpikit bahwa itu adalah kebetulan nasib dia baik. 

Inilah kiranya yang mau disampaikan injil hari ini kepada kita. Injil hari ini mengisahkan sepuluh orang kusta yang berteriak dari jauh, “Yesus, Guru, kasihanilah kami!" Mereka berteriak dari jauh karena mereka tahu peraturan saat itu, bahwa mereka dilarang mendekat dengan orang yang sehat. Mereka memohon belaskasihan dari Yesus. Mereka tidak menyebutkan apa yang mereka minta, tetapi jelas mereka meminta kesembuhan dari penyakit mereka yang membebaskan mereka bukan hanya dari penyakit itu tetapi dari hukuman sosial akibat penyakit itu. Yesus tidak melakukan aktivitas atau kata-kata penyembuhan sebagaimana biasanya kita dengarkan dalam injil, Yesus hanya menyuruh mereka pergi menghadap para imam. 

Yesus menyuruh mereka demikian padahal mereka belum sembuh dan kesepuluh orang kusta itu pergi begitu saja mengikuti perintah Yesus. Kita tidak tahu pasti mengapa mereka melakukan demikian. Namun kita yakin bahwa Yesus bukan mau mengusir atau mengabaikan permohonan mereka, Yesus pasti akan menyembuhkan mereka dan pasti punya rencana atas mereka. Maka ketika kesepuluh orang itu dalam perjalanan menghadap para imam, mereka semua ternyata sembuh namun hanya satu orang yang kembali kepada Yesus. 

Oleh sebab itulah Yesus mengatakan, "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Jelas Yesus tahu bahwa kesepuluh orang kusta itu sudah sembuh dan Dia yang menyembuhkan mereka, namun hanya satu orang yang kembali kepada Yesus dan orang itu orang Samaria pula, suku bangsa bukan Yahudi yang dianggap tidak bangsa terpilih atau bukan bangsa beriman. Kemana yang kesembilan oran g yang sudah disembuhkan itu? Mungkin saja mereka tetap pergi menghadap para imam melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Yesus. 

Kesepuluh orang kusta itu berteriak memohon belaskasihan Tuhan, mereka tidak mengatakan dengan pasti apa yang mereka inginkan namun Tuhan mengetahui apa yang mereka sangat butuhkan saat itu, yakni kesembuhan dari sakit mereka. Kitapun pasti sering memohon belaskasihan Tuhan, bahkan mungkin sangat sering memohon dengan permohonan sangat rinci. Namun kira merasa Tuhan tidak mengabulkan permohonan kita. Lewat injil hari ini, kita diajak untuk percaya bahwa Tuhan selalu mendengarkan seruan permohonan kita, Dia tahu apa yang kita butuhkan dalam hidup kita dan Dia pasti akan mengabulkannya. 

Hanya memang seringkali kita memohon pada Tuhan sesuatu yang kita butuhkan, sedangkan Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan. Apa yang kita minta belum tentu kita butuhkan tetapi Tuhan memberi yang kita butuhkan, dan itu berbeda dengan apa yang kita mintakan. Oleh sebab itulah kita merasa bahwa Tuhan tidak mendengarkan permohonan kita. Tuhan pasti selalu memberi apa yang memang sungguh kita butuhkan. Karena itu pulalah kita tidak menyadari rahmat dan berkat Tuhan yang kita terima, sehingga kita tidak datang bersyukur kepada-Nya. Tuhan juga punya banyak cara untuk menyatakan berkat-Nya kepada kita, bahkan cara yang tidak kita sadari. Kepada kesepuluh orang kusta itu, Yesus hanya menyuruh pergi menghadap para imam dan ketika mereka dalam perjalanan itu, Yesus memberi mereka kesembuhan. Yesus punya rencana atas mereka. 

Demikian juga Yesus selalu punya rencana indah atas hidup kita, kita diminta untuk senantiasa percaya dan mendengarkan perintah-perintah-Nya. Kita sering berpikir bahwa ketika kita meminta, maunya saat itupula Tuhan mengabulkannya. Padahal Tuhan punya rencana indah atas hidup kita, dari kita dituntut sikap percaya dan pasrah kepada-Nya. Karena sikap demikian, kita seringkali menganggap bahwa apa yang baik dalam hidup kita adalah bukan karena berkat Tuhan, bukan karena Tuhan mengabulkannya tetapi hanya karena usah kerja keras kita, karena pertolongan orang lain dan bahkan kita berpikir bahwa semuanya itu karena kebetulan saja nasib kita memang baik. Inilah letak persoalannya. Padahal semuanya itu adalah berkat Tuhan. Namun karena kita tidak menyadarinya, kita tidak kembali datang kepada Dia seperti orang Samaria itu, untuk bersyukur atas rahmat yang kita terima. Yesus meminta ucapan syukur kita terutama datang dan percaya kepada Dia. 

Maka semoga kita meneladan orang Samaria itu yang disembuhkan karena imannya kepada Yesus dan dia bersyukur atas kesembuhannya dan datang kepada Yesus. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: SELASA 12 NOVEMBER 2013

RENUNGAN HARI BIASA: SELASA 12 NOVEMBER 2013 
(Peringatan Wajib St Yosafat ) 
Keb. 2:23 - 3:9; Mzm. 34:2-3,16-17,18-19; Luk. 17:7-10 

BACAAN INJIL: 
"Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan." 

RENUNGAN :
 “Janganlah kita pernah merasa sudah berjasa bagi Tuhan atau bagi Gereja karena sudah sungguh beriman, sudah melakukan banyak hal kepada Gereja dan kepada seama. Namun hendaknya kita selalu sadar bahwa apa yang kita lakukan, adalah memang sudah seharusnya kita lakukan, karena kita adalah hamba-hamba Tuhan yang bekerja untuk Tuhan yang adalah tuan kita.” 

Menyimak injil hari ini, kita disadarkan siapa yang menjadi tuan dalam hidup kita dan siapa yang menjadi pelayan. Tuan dalam injil hari ini menggambarkan Allah yang adalah tuan sedangkan pelayan itu adalah kita sendiri. Memang menyimak injil ini kita kepada kita seakan diperlihatkan sikap Tuhan yang adalah tuan, tidak mau peduli dengan kita dan seakan harus senantiasa kita layani. Padahal kita pernah mendengar bahwa Yesus pernah berkata bahwa Dia datang bukan untuk melayani, tetapi untuk melayani. Oleh sebab itu, perumpamaan ini sekan bertolak belakang dengan apa yang dikatakan oleh Yesus. Tentu perumpamaan ini bukan mau menyangkal apa yang pernah dikatakan oleh Yesus. 

Perumpamaan ini hanya mau menegaskan bahwa Tuhan adalah tuan atas hidup kita. Tuhanlah yang memberi kita hidup, Dialah yang mempercayakan rahmat dan berkat-Nya kepada kita sehingga kita sudah seharusnya bersyukur pada Tuhan dengan mengabdikan hidup kepada-Nya, melayani Tuhan. Namun yang seringkali terjadi, kita berlaku sebagai tuan dan memperlakukan Tuhan sebagai pelayan kita. Hal ini kita lakukan dengan seringkali lewat sikap hidup iman kita yang begitu banyak menuntut Tuhan, seakan Tuhan harus melayani semua keinginan kita. 

Sikap demikian bisa semakin nyata bila kita merasa sudah berjasa kepada Tuhan, karena kita beriman dan sudah melakukan banyak pekerjaan iman lewat gereja dan lewat sesama. Sikap merasa sudah berjasa ini membuat kita beranggapan bahwa sudah sewajarnya Tuhan melayani semua permohonan kita dan sudah sewajarnya kita menuntut kepada Tuhan karena kita punya hak. Namun ingatlah apa yang dikatakan oleh Yesus dalam injil hari ini. Kita adalah hamba-bamba-Nya, yang memang harus melakukan apa yang dikehendaki oleh Tuhan. 

Sehingga kita melakukan hidup iman dan perbuatan-perbuatan baik kita, dengan tulus hati seperti seorang hamba yang melayani tuannya, untuk menyenangkan tuannya. Demikian juga kiranya kita dalam hidup, kita mengadi Tuhan yang adalah tuan hidup kita. Dalam hal ini kita diajak untuk menghayati spiritualitas seorang hamba atau pelayan. Seorang pelayan yang baik, senantiasa siap kapanpun diminta untuk melayani Tuhan dan senantiasa melaksanakan tugas pelayanan dengan sebaik-baiknya. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: SENIN 11 NOVEMBER 2013

RENUNGAN HARI BIASA: SENIN 11 NOVEMBER 2013 
(Peringatan Wajib St. Martinus dr Tours ) 
Keb. 1:1-7; Mzm. 139:1-3,4-6,7-8,9-10; Luk. 17:1-6 

BACAAN INJIL: 
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia." Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!" Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu." 

RENUNGAN : 
 Panginjil tidak menceritakan latar belakang Yesus menyampaikan ajaran ini, seakan muncul tiba-tiba. Namun dari membaca injil ini, kita bisa merapa mengapa Yesus mengatakan demikian. Boleh kita katakan bahwa injil hari ini adalah nasihat bagi kaum beriman. Kita kaum beriman atau kita diingatkan akan apa yang pasti kita hadapi, yakni penyesatan. Penyesatan itu adalah upaya atau sesuatu yang bisa membaut orang berpaling dari Tuhan. 

Penyesatan itu adalah kuasa kejahatan yang tidak menghendaki kita beriman kepada Yesus. Penyesatan itu pada umumnya berkerja dengan halus, sepintas tidaklah jahat tetapi sebenarnya sangat jahat karena menjauhkan kita dari Tuhan. Penyesatan itu bahkan seringkali pada awalnya merayu kita dengan cara yang halus dan kelihatan baik, tetapi setelah kita tergoda, baru pada akhirnya penyesatan itu menjerat dan menjerumuskan kita. Oleh sebab itu, kita hendaknya selalu waspada akan penyesatan. 

Penyesatan itu sungguh luar biasa daya tariknya, apalagi kepada saudara beriman yang imannya lemah. Kerap kali ketika saudara kita yang kurang beriman mendapat masalah, pada saat itu penyesatan melancarkan rayuan gombalnya dan seringkali membuat orang itu tanpa sadar sudah disesatkan. Penyesatan itu juga seringkali ketika seseorang mengalami persoalan hidup, yang seakan tidak ada lagi harapan. Pada saat demikian penyesatan itu akan datang dengan bujuk rayu seakan memberi selosi atas persoalan yang dihadapi. 

Memang sangat disayangkan bahwa banyak orang yang imannya lemah akan dengan mudah diperdaya oleh penyesatan. Penyesatan itu bisa terjadi oleh kemajuan zaman yang seakan menawarkan semuanya bisa diraih dengan gampang tanpa kerja keras dan tanpa mengharapkan pertolongan Tuhan. Penyesatan itu juga bisa terjadi oleh manusia yang menyalahgunakan kelemahan iman seseorang, menawarkan jalan keluar yang seakan membebaskan seseorang dari persoalan hidup. 

Penyesatan itu juga bisa terjadi dalam hal iman, hal ini masih seringkali terjadi. Tidak jarang kita temui orang yang mengaku mendapatkan wahyu kebenaran dari Tuhan, mempergunakan kepintarannya untuk meyakinkan orang akan ajarannya, namun sebenarnya tujuannya adalah untuk menyesatkan orang teruma yang imannya lemah demi kepentingan diri sendiri. Inilah kejadian yang sangat kita sayangkan yang bisa terjadi dalam diri saudara kita yang lemah imannya. Para saudara kita yang lemah imannya seringkali tanpa sadar gampang tergoda bujuk rayu penyesatan. 

Mengahadapi demikian, kita sebagai orang beriman, hendaknya mengaishi mereka, membantu mereka untuk kembali kepada Tuhan. Kita harus bisa mengerti mereka bahwa mereka jatuh dalam kesalahan adalah karena imannya lemah sehingga dengan mudah dipercaya oleh penyesatan. Yesus sendiri mengajarkan kepada kita bahwa sebagai orang beriman, kita harus tidak bosan-bosannya mengampuni orang yang sudah berbuat salah, orang yang jatuh oleh penyesatan. 

Kita harus menjaga diri, agar kita tidak malah karena hidup kita orang lain menjadi tersesat atau semakin tersesat dalam dosa. Yesus sungguh mengukut orang yang menyesatkan orang-orang lemah, baik lemah iman maupun lemah karena mereka miskin. Dengant tegas Yesus mengatakan bila seseorang menyesatkan orang kecil, lebih baik digantungkan batu kilangan ke lehernya dan dilemparkan ke dalam laut. Yesus sungguh tidak menyukai orang yang menyesatkan orang-orang kecil, yang seharusnya ditolong malah justru disesatkan. Kita harus wasapda dalam hal ini. Jangan kita dengan mudah menghakimi orang-orang kecil atau orang-orang bersalah kepada kita, sehingga karena perbuatan kita orang itu menjadi tersesat. Justru kita harus mengampuni mereka yang telah berbuat salah kepada kita, sehingga dengan pengampunan kita membawa orang itu keluar dari ketersesatannya. 

Namun bila kita tidak mengampuni orang yang telah berbuat salah, maka kita sendiri ikut menyesatkan mereka. Lebih dari itu, kita juga harus waspada karena seringkali karena hidup kita, orang lain menjadi tersesat. Bisa saja dengan sadar ataupun dengan tidak sadar kita menyesatkan sesama kita, terutama mereka yang miskin dan lemah imannya. Hal ini bisa terjadi bila hidup kita, tidak sesuai dengan perilaku hidup kita. Mungkin saja kita seringkali mengajarkan kebaikan, cinta kasih Allah kepada sesama, tetapi seringkali justru kita tidak melakukannya. Karena dengan demikian, orang lain akhirnya tersesat karena melihat bahwa apa yang kita katakan tidak seperti yang kita lakukan, sehingga mereka tidak yakin dengan kebenaran apa yang kita katakan, karena mereka tidak melihat contoh nyata dalam hidup kita. 

Bisa saja karena dengan demikian, orang lain menjadi menggerutu dan akhirnya mereka tersesat. Oleh sebab itu, kita harus menjaga diri kita, supaya kita tidak jatuh godaan penyesatan dan supaya kita tidak malah bagian dari yang menyesatkan sesama kita. Untuk itu, kita harus senantiasa memohon kepada Tuhan agar iman kita selalu dikuatkan oleh Tuhan. Kita mohon kepada Tuhan agar menambahkan iman kita, sehingga kita bisa terlepas dari penyesatan dan juga tidak menjadi bagian dari orang-orang yang menyesatkan sesama. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)