Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

RENUNGAN HARI MINGGU PALMA: 1 April 2012 (Mengenang Sengsara Tuhan)

RENUNGAN HARI MINGGU PALMA:
1 April 2012 (Mengenang Sengsara Tuhan)
Perarakan: Mrk 11:1-10 atau Yoh 12:12-16
Yes 50:4-7, Mzm 22:8-9,17-18a,19-20,23-24, Flp 2:6-11, Mrk 14:1-15:47

RENUNGAN:
Mengapa ada penderitaan? Mengapa Manusia tetap mengalami penderitaan hidup? Mengapa orang beriman atau para pengikut Kristus juga mengalami penderitaan dan bahkan lebih sering mengalaminya? Pertanyaan ini masih sering terungkap karena memang penderitaan tidak pernah lepas dari kehidupan manusia bahkan orang beriman sekalipun. Bahkan penderitaan itu seakan semakin hari semakin banyak. Penderitaan itu bisa diakibatkan orang lain, oleh diri sendiri dan juga karena resiko beriman.

Memang penderitaan merupakan bagian hidup manuisa, tidak ada seorang pun yang terluput dari penderitaan hidup. Penderitaan bagi setiap orang berbeda-beda dan bisa tergantung bagaimana menghadapi atau menanggapi penderitaan itu. Bahkan seorang nabi sekalipun tidak luput dari penderitaan itu. Sebagaimana dalam bacaan I kita mendengar bagaimana nabi Yesaya juga mengalami penderitaan hidup. Yesaya mengalami penderitaan bukan karena kesalahan atau kejahatannya tetapi karena kesetiaannya dalam tugas sebagai seorang nabi. Yesaya menyadari penderitaan yang dihadapainya, namun dia tidak menghindarinya dan bahkan seakan memberikan dirinya kepada penderitaan itu. Dia jelas tidak mendambakan penderitaan itu, tidak menginginkannya, namun ketika penderitaan itu datang karena tugasnya, dia tidak lari, tidak menghindar bahkan dia membiarkan dirinya masuk ke dalam penderitaan itu. Dia yakin, walaupun harus menderita karena tugasnya, dia tidak akan mendapat malu di hadapan Tuhan, malah suatu kebanggan baginya.

Yesus sendiripun mengalami penderitaan karena tugas perutusan dan kasih-Nya kepada manusia. Hari ini kita merayakan hari Minggu Palma. Dengan merayakan minggu Palma, kita menenang kembali Yesus memasuki Yerusalem menaiki keledai muda dan orang-orang mengelu-elukan mereka dengan melambai-lambaikan daun-daun palam. Mereka menyambut Yesus laksana seorang raja. Memang harapan mereka adalah Yesus tampil sebagai raja. Namun sebenarnya dengan masuk ke Yerusalem, Yesus tahu apa yang akan dialami-Nya yakni penderitaan. Dengan masuk ke Yerusalem, Yesus seakan menerjunkan diri ke dalam penderitaan yang siap menanti-Nya. Walaupun Yesus tahu akan hal itu, Yesus tidak menghindarkan diri dari penderitaan itu, bahkan seakan menyongsongnya dengan senang hati. Namun kita harus tahu bahwa Yesus tidak menghendaki penderitaan itu Dia alami, Yesus bukannya tidak merasa sakit akan penderitaan, tetapi Yesus menerima semuanya itu hanya karena ketaatannya pada Allah Bapa, ketaatan dan kesetiaan-Nya pada cinta kepada manusia yang menghendaki manusia beroleh keselamatan hidup.

Sehingga dari penderitaan yang dialami nabi Yesaya dan terutama yang terjadi atas diri Yesus, kepada kita dikatakan bahwa penderitaan itu merupakan bagian hidup orang beriman. Sebagai orang beriman, kita tidak luput dari penderitaan hidup, apalagi kalau kita sungguh-sungguh menghayati iman itu. Ketika penderitaan itu datang karena kita berusaha hidup dalam iman, hendaknya kita tetap setia. Namun penderitaan itu tidak berakhir pada kebinasaan hidup, tetapi bisa membawa kita masuk dalam kehidupan kekal bila kita tetap setia pada iman kita. Seperti Yesus yang karena ketaatan-Nya hingga menderita dan wafat di salib, mendatangkan keselamatan bagi manusia, demikianpun kiranya bila kita tetap setia.

Namun kenyataannya penderitaan seringkali membuat kita berbalik mengkhianati Yesus, meninggalkan Yesus. Seperti dalam bacaan injil yang kita dengarkan hari ini, kita mendengar bagaimana orang banyak itu mengelu-elukan Yesus ketika Yesus memasuki Yerusalem. Mereka berharap bahwa Yesus menjadi raja dan pemimpin mereka. Namun kenyataannya Mesias yang dikehendaki oleh Allah Bapa bukan seperti yang dikehendaki oleh mereka. Apa yang dikehendaki mereka tidak seperti yang dikehendaki oleh Tuhan. Hal ini membuat mereka kecewa, karena kecewa mereka secepat kilat berbalik benci kepada Yesus. Ketika Yesus masuk ke Yerusalem, mereka mengelu-elukan Yesus namun karena merasa kehendak mereka tidak terpenuhi oleh Yesus, kata pujian berganti dengan kata makian dan behkan berteriak dengan lantang agar Yesus dihukum mati dengan cara disalibkan.

Ini merupakan gambaran kita yang kadang dengan gampang berubah dan putusa asa karena keinginan kita tidak terpenuhi. Ketika pendertitaan mendatangi kita, kita langsung berbalik dari Yesus, ketika kita merasa keinginan kita tidak dikabulkan oleh Tuhan, kitapun seringkali dengan mudah dan gampang mengkhianati iman kita kepada Yesus. Hal yang demikian seringkali kita lakukan. Saat semuanya terasa aman, kehendak kita meraka dipenuhi, kita bisa dengan begitu gampang mengelu-elukan Yesus, namun saat mengalami persoalan, penderitaan dan saat doa atau kehendak kita seakan tidak dikabulkan oleh Yesus, kita langsung berpaling. Oleh karena itu, hari ini, hendaknya kita tetap setia pada Tuhan. Kita hendaknya seperti nabi Yesaya dan terutama Yesus, yang semata-mata hidup demi dan untuk melaksanakan kehendak Tuhan. Kesetiaan dan ketaatan kita pada kehendak Tuhan, walaupun kita akan mengalami penderitaan, akan berakhir pada keselamatan kekal. Amin.

BACAAN HARI MINGGU PALMA: 1 April 2012 (Mengenang Sengsara Tuhan)

BACAAN HARI MINGGU PALMA: 1 April 2012 (Mengenang Sengsara Tuhan)
Perarakan: Mrk 11:1-10 atau Yoh 12:12-16
Yes 50:4-7, Mzm 22:8-9,17-18a,19-20,23-24, Flp 2:6-11, Mrk 14:1-15:47

PERARAKAN: Mrk 11:1-10

Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.

Ketika Yesus dan para murid-Nya telah mendekati Yerusalem, di dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari. Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini." Merekapun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya. Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: "Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?" Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka. Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya. Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang. Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"

ATAU:

Yoh 12:12-16

Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan.

Menjelang Hari Raya Paskah, ketika orang banyak yang datang untuk merayakan pseta mendengar bahwa Yesus sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem, Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!" Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis: "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai."mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga untuk Dia.

DALAM GEREJA:

BACAAN I: Yes 50:4-7

Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.

Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.

MAZMUR TANGGAPAN: Mzm 22:8-9.17-18a.19-20.23-24;Ul:2a

Reff: Allahku, ya Allahku, mengapa Kautinggalkan daku?

1. Semua yang melihat aku mengolok-olok; mereka mencibir dan menggelengkan kepada! Mereka bilang: “Ia pasrah kepada Allah!Biarlah Allah yang meluputkannya, biarlah Allah melepaskannya! Bukankah Allah berkean kepadanya?”

2. Sekawanan anjing mengerumuni aku, gerombongan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat ku hitung.

3. Mereka membagi pakaianku di antara mereka, dan membuang undian atas jubahku. Tetapi Engkau, ya Tuhan, janganlah jauh; Ya kekuatanku, segeralah menolong aku.

BACAAN II: Flp 2:6-11

Yesus Kristus telah merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia.

Saudara-saudara, walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

BACAAN INJIL: Mrk 14:1-15:47

Hari raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi akan mulai dua hari lagi. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk menangkap dan membunuh Yesus dengan tipu muslihat, sebab mereka berkata: "Jangan pada waktu perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat." Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Lalu mereka memarahi perempuan itu. Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku. Aku berkata kepadamu:

Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia." Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka. Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid Yesus berkata kepada-Nya: "Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?" Lalu Ia menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kota; di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan Guru: di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku? Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!" Maka berangkatlah kedua murid itu dan setibanya di kota, didapati mereka semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah. Setelah hari malam, datanglah Yesus bersama-sama dengan kedua belas murid itu.

Ketika mereka duduk di situ dan sedang makan, Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku, yaitu dia yang makan dengan Aku." Maka sedihlah hati mereka dan seorang demi seorang berkata kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?" Ia menjawab: "Orang itu ialah salah seorang dari kamu yang dua belas ini, dia yang mencelupkan roti ke dalam satu pinggan dengan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."

Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku." Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu. Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam Kerajaan Allah." Sesudah mereka menyanyikan nyanyian pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun. Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai. Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea." Kata Petrus kepada-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak." Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Tetapi dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang lainpun berkata demikian juga. Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa." Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah." Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya. Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki." Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah." Lalu Ia pergi lagi dan mengucapkan doa yang itu juga. Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat dan mereka tidak tahu jawab apa yang harus mereka berikan kepada-Nya.

Kemudian Ia kembali untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka: "Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Cukuplah. Saatnya sudah tiba, lihat, Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat." Waktu Yesus masih berbicara, muncullah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua. Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat." Dan ketika ia sampai di situ ia segera maju mendapatkan Yesus dan berkata: "Rabi," lalu mencium Dia. Maka mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya. Salah seorang dari mereka yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. Kata Yesus kepada mereka: "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi haruslah digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci." Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri. Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya, tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang. Kemudian Yesus dibawa menghadap Imam Besar. Lalu semua imam kepala, tua-tua dan ahli Taurat berkumpul di situ. Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh, sampai ke dalam halaman Imam Besar, dan di sana ia duduk di antara pengawal-pengawal sambil berdiang dekat api. Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya. Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian palsu terhadap Dia, tetapi kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu dengan yang lain. Lalu beberapa orang naik saksi melawan Dia dengan tuduhan palsu ini: "Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan tangan manusia." Dalam hal inipun kesaksian mereka tidak sesuai yang satu dengan yang lain. Maka Imam Besar bangkit berdiri di tengah-tengah sidang dan bertanya kepada Yesus, katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?" Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli Taurat dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mupakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus. Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya." Lalu imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap Dia. Pilatus bertanya pula kepada-Nya, katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab? Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!" Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi, sehingga Pilatus merasa heran. Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu menurut permintaan orang banyak. Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan. Maka datanglah orang banyak dan meminta supaya sekarang kebiasaan itu diikuti juga. Pilatus menjawab mereka dan bertanya: "Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?" Ia memang mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki. Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskannya bagi mereka. Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?" Maka mereka berteriak lagi, katanya: "Salibkanlah Dia!" Lalu Pilatus berkata kepada mereka: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Salibkanlah Dia!" Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan. Kemudian serdadu-serdadu membawa Yesus ke dalam istana, yaitu gedung pengadilan, dan memanggil seluruh pasukan berkumpul. Mereka mengenakan jubah ungu kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!" Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. (15-20b) Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan. Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya. Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing. Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan. Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang di situ: "Raja orang Yahudi". Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya. (Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: "Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka.") Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!" Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata: "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya." Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela Dia juga. Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga. Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Lihat, Ia memanggil Elia." Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata: "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia." Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya. Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!" Ada juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di antaranya Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome. Mereka semuanya telah mengikut Yesus dan melayani-Nya waktu Ia di Galilea. Dan ada juga di situ banyak perempuan lain yang telah datang ke Yerusalem bersama-sama dengan Yesus. Sementara itu hari mulai malam, dan hari itu adalah hari persiapan, yaitu hari menjelang Sabat. Karena itu Yusuf, orang Arimatea, seorang anggota Majelis Besar yang terkemuka, yang juga menanti-nantikan Kerajaan Allah, memberanikan diri menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka ia memanggil kepala pasukan dan bertanya kepadanya apakah Yesus sudah mati. Sesudah didengarnya keterangan kepala pasukan, ia berkenan memberikan mayat itu kepada Yusuf. Yusufpun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu. Maria Magdalena dan Maria ibu Yoses melihat di mana Yesus dibaringkan.

RENUNGAN PEKAN V PRAPASKAH, Sabtu 31 Maret 2012

RENUNGAN PEKAN V PRAPASKAH, Sabtu 31 Maret 2012
(Luka-luka Mulia Yesus Kristus)
Yeh 37:21-28, MT Yer 31:10,11-12ab,13, Yoh 11:45-56

BACAAN INJIL:

Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya. Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita." Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa." Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya. Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?"

RENUNGAN:

Kesombongan akan melahirkan iri hati kepada orang lain dan iri hati akan membuat seseorang tidak mau menerima kebaikan yang ada dalam diri orang lain. Orang yang iri hati sebenarnya melihat apa yang dilakukan orang lain, tetapi tidak mau menerimanya dan bahkan akan melahirkan kecemuburuan serta mengkritik jelek perbuatan baik yang dilakukan oleh orang lain. Bahkan orang sombong dan iri hati bisa saja berusaha menyingkirkan orang yang dianggap menyaingi dirinya.

Baru-baru ini ketika beberapa pemimpin daerah atau partai PDIP mendukung dan bahkan ikut berdemonstrasi bersama massa untuk menolak kenaikan BBM, ada juga komentar orang yang mempersalahkan sikap para demonstran dan PDIP, ada pula yang mengatakan bahwa mereka itu mencari muka kepada rakyat. Padahal mungkin saja memang mereka punya niat baik untuk memperhatikan nasib rakyat. Namun umumnya orang memang seringkali lebih mudah berpikiran negatif atas perbuatan seseorang dibanding dengan berpikir positif apalagi mendukung perbuatan baik seseorang.

Orang-orang Yahudi dan orang-orang Farisi sepakat dan berencana mau menghabisi Yesus, bukan karena kejahatan yang diperbuat oleh Yesus, namun semata-mata jelas karena kesombongan mereka yang menganggap merekalah yang paling hebat. Kesombongan itu pula melahirkan kecemburuan dan kebencian kepada Yesus karena menganggap kehadiran Yesus sangat merugikan mereka, karena mereka takut bahwa akhirnya orang menjadi pengikut Yesus dan meninggalkan mereka sendiri. Sungguh aneh, jelas mereka melihat sendiri bahwa Yesus mewartakan kerajaan Allah dan dengan kehadiran diri-Nya adalah kehadiran Allah dan kerajaan Allah sendiri. Sehingga hal yang sangat wajar bila orang menjadi pengikut Yesus karena Dia adalah Allah dan dengan mengikuti Yesus orang sampai kepada Allah. Namun orang-orang Yahudi dan orang-orang Farisi tidak suka akan hal itu, malah mereka sepakat mau menghabisi Yesus. Mereka yang seharusnya mengajarkan orang supaya sampai kepada Allah, malah cemburu dan menghalangi orang sampai kepada Allah dengan mengikuti Yesus.

Namun walaupun demikian, Yesus tidak menghindar dari kejahatan mereka. Dalam hal ini memang Yesus kelak mati karena kecemburuan dan kejahatan orang-orang yang tidak menyukai Yesus, tetapi di balik semuanya itu, ada cinta Allah yang luar biasa, yakni Yesus siap menerima semua resiko karya keselamatan Allah. Dengan kematian itu, Yesus siap berkorban demi cinta kasih kepada manusia, tidak menghindarkan resiko kejahatan orang-orang yang membenci-Nya. Bahkan dengan kematian itu Yesus menjadi korban penebusan bagi manusia. Sehingga jelas bahwa dalam hal ini nyata kasih Allah yang sungguh luar biasa. Allah kita adalah bukan Allah yang penakut menghadapi resiko kematian karena kejahatan, Allah kita adalah Allah yang mau berkorban demi kasih kepada manusia. Dengan demikian, Allah kita sungguh mau mati demi manusia, maka bukan hal yang aneh bila kita percaya kepada-Nya bahwa Dia akan selalu memberkati dan menyelamatkan kita. Dengan kesadaran ini, iman kita hendaknya semakin diteguhkan.

Selain itu, belajar dan kejahatan orang-orang Jahudi dan orang-orang Farisi yang sombong, cemburu, iri hati membuat mereka malah menolak kehadiran Allah, tidak senang dan menghalangi orang sampai kepada Allah dengan mengikuti Yesus, malahan mereka mau menghabisi Yesus, ini mungkin juga bisa terjadi dalam kehidupan orang beriman. Bisa saja dan pasti ada terjadi seorang pemimpin agama atau seorang pengkotbah, pada kenyataanya seakan mewartakan kerajaan Allah dan ingin membawa orang mengenal dan bersatu dengan Tuhan, namun kenyataannya mereka mewartakan dirinya sendiri. Mungkin ada yang tanpa sadar menghalang-halangi orang percaya dan bersatu dengan Allah, tetapi seakan mengajak orang lain percaya bahwa hanya lewat dirinya Allah bekerja. Bukan suatu rahasia ada juga kelompok agama, gereja tertentu dan pemuka agama tertentu yang cemburu bila banyak orang mengikuti Yesus lewat gereja tertentu, sehingga sering mereka mencoba menarik jemaat lain agar mau mengikutinya. Memang kesannya baik, mereka mewartakan Yesus , seakan ajaran Yesus yang diajarkan dalam Gereja tertentu tidak benar, hanya di tempatnyalah yang benar. Maka seringkali ada orang yang mewartakan Yesus kepada orang yang jelas-jelas sudah mengimani Yesus dalam Gerejanya. Mereka itu sebenarnya bukan mewartakan Yesus tapi kelompoknya.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Pada dasarnya adalah kesombongan yang menganggap bahwa pikiran, pendapat dan apa yang dianutnya, itulah yang benar dan itu hendak dipaksakan kepada orang lain. Kesombongan yang berlebihan pada akhirnya akan membutakan kebenaran dalam diri orang lain dan pada akhirnya juga melahirkan rasa iri hati. Hal demikian juga kerap terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu, mari kita selalu bersikap rendah hati, karena kerendahan hati membuat kita terbuka pada kebaikan dalam diri sesama dan di sekitar kita. Kerendahan hati mendatangkan keselamatan. Amin.

Survei: Orang datang ke gereja buat emosi lebih baik

Survei: Orang datang ke gereja buat emosi lebih baik

Sebuah poling yang diadakan oleh Gallup, sebuah organisasi riset di Amerika menemukan bahwa orang-orang yang pergi ke tempat-tempat ibadah, seperti gereja, sinagoge, ataupun mesjid mempunyai emosi yang positif dan lebih sedikit emosi negatif pada umumnya daripada mereka yang jarang datang atau bahkan tidak pernah datang ke tempat ibadah.

Menurut Gallup-Healthways Well-Being Index, frekuensi umat gereja mempunyai 3.36 emosi positif setiap harinya, dibandingkan orang-orang yang beribadah ke tempat ibadah lainnya sebesar 3.08.

Analisa ini didasarkan pada wawancara yang telah dilakukan kepada lebih dari 300.000 orang Amerika selama 2011. Emosi positif yang dimaksud di sini adalah tersenyum dan tertawa, menikmati kehidupan, kebahagiaan, dan belajar atau melakukan sesuatu yang menarik.

Bukan hanya itu, para jemaat juga mengalami emosi ekstra pada hari Minggu setelah pergi ke gereja yaitu sebesar 3.49.

Namun, di hari Sabtu, baik mereka orang percaya atau bukan, semuanya mempunyai emosi positif sekitar 3.14 sampai 3.29 daripada di hari Jumat.

Jadi, memang sudah seharusnya kita rajin datang ke gereja, karena penelitian inipun membuktikan bahwa orang-orang yang datang ke gereja punya energi positif yang lebih besar.

Karena itu, jika Anda mengalami emosi negatif seperti kekuatiran, kesedihan, stress, maupun kemarahan; tentu datang ke gereja merupakan obatnya.

Sumber: jawaban.com
Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN PEKAN V PRAPASKAH, Jumat 30 Maret 2012

RENUNGAN PEKAN V PRAPASKAH, Jumat 30 Maret 2012
(SP Maria Berdukacita)
Yer 20:10-13, Mzm 18:2-3a,3bc-4,5-6,7, Yoh 10:31-42

BACAAN INJIL:

Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?" Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah." Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah? Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ. Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: "Yohanes memang tidak membuat satu tandapun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar." Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.

RENUNGAN:

Hari ini adalah peringatan Santa Perawan Maria berdukacita. Ternyata Maria juga mengalami dukacita dalam hidupnya. Suatu situasi yang sungguh bertolak belakan dengan paham kita. Saya katakan bertolak belakang adalah karena mungkin banyak orang menganggap bahwa Santa Perawan Maria adalah orang yang paling sangat beruntung, sangat penuh sukacita karena dia wanita sederhana yang dipilih oleh Allah sebagai bunda Yesus. Memang benar, secara iman, Maria adalah wanita yang paling bersukacita, tetapi secara manusiawi Maria juga mengalami dukacita dan bahkan dari semua manusia, Marialah yang paling berdukacita. Dukacita Maria yang paling besar adalah dukacita sebagai seorang ibu yang menyaksikan sendiri bahwa puteranya Yesus jelas-jelas tidak bersalah tetapi disiksa, difitnah dan akhirnya dibunuh dengan cara disalibkan. Ibu siapa yang tidak menderita bila melihat anaknya diperlakukan demikian? Juga pasti tidak ada seorang ibu dan seorang manusiapun yang mengalami seperti itu.

Santa Perawan Maria mengalami penderitaan bukan karena kesalahan atau dosa-dosanya, tetapi hanya karena kesetiaannya dalam iman. Memang di satu sisi kesetiaan hidup dalam iman akan membawa kita ke kebahagiaan kekal, membawa kita ke keselamatan kekal. Namun di sini lain, secara manusiawi, kesetiaan hidup dalam iman juga akan mendatangkan penderitaan hidup, karena kerap hidup iman bertentangan dengan kehendak manusiawi kita. Sehingga menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak Tuhan, ini bisa mendatangkan penderitaan tersendiri, karena itu kita harus berani mengorbankan kehendak diri demi melaksanakan kehendak Tuhan. Kesetiaan hidup dalam iman juga mendatangkan penderitaan karena tidak semua orang akan menerimanya.

Santa Perawan Maria secara manusiawi juga mengalami penderitaan, tetapid alam iman dia beroleh sukacita yang kekal. Yesus juga jelas mengalami penderitaan semasa hidupnya. Penderitaan yang dialami oleh Yesus jauh lebih berat dibanding dengan penderitaan yang dialami oleh Maria dan juga manusia.

Sebagaimana kita dengarkan dalam Injil hari ini, Yesus dan apa yang dikatakan-Nya ditolak oleh bangsa Yahudi, dan bahkan orang Yahudi hendak melempari-Nya dengan batu. Orang Yahudi menolak dan mau melempari oleh Yesus karena Yesus menerangkan bahwa diri-Nya adalah Allah yang kekal, yang sudah ada sejak semula. Dalam injil dikatakan bahwa mereka menolak dan mau melempari oleh Yesus bukan karena perbuatan baik yang telah dilakukan oleh Yesus tetapi karena Yesus menyamakan diri-Nya dengan Allah Bapa. Jelas apa yang dikatakan oleh orang yahudi adalah suatu kebohongan. Sebab kalau memang benar mereka menerima perbuatan baik yang diajarkan dan dilakukan oleh Yesus, tentu mereka juga dapat menangkap dan menyadari bahwa Yesus adalah Mesias. Jadi jelas mereka itu bohong, mereka menolak Yesus bukan hanya karena pernyataan Yesus yang mengatakan bahwa diri-Nya ada bersama dengan Allah Bapa, tetapi karena kejahatan mereka yang menganggap kehadiran Yesus mengungakap kejahatan mereka selama ini.

Pernyataan Yesus bahwa dirinya adalah Allah, bagi orang-orang Yahudi adalah suatu penghujatan, tetapi bagi kita adalah suatu penegasan akan keyakinan iman, bahwa Yesus yang kita ikuti adalah Allah sendiri. Sehingga dengan pernyataan Yesus hari ini, hendaknya membuat iman kita semakin diteguhkan, meskipun untuk menghayati iman itu bukanlah hal yang mudah.

Dalam hidup sekarang ini dan mungkin untuk selamanya, menyatakan iman kita bahwa Yesus adalah Tuhan, bukanlah hal yang mudah. Jangankan pernyataan iman kita yang mewartakan bahwa Yesus adalah Tuhan, bahkan hidup sebagai pengikuti Yesus juga bukanlah hal yang mudah. Hingga saat ini, masih begitu banyak orang yang menolak Yesus adalah Tuhan, sehingga juga menolak kehadiran para pengikut-Nya. Hal ini dapat kita lihat sendiri dalam kehidupan kita, yakni banyak terjadi pedolakan terhadap para pengikuti Yesus karena mereka tidak mengakui bahwa Yesus adalah Mesias atau Tuhan. Sehingga jelas bahwa hidup dalam iman kepada Yesus Kristus akan menghadapkan kita pada persoalan atau penderitaan hidup seperti yang dialami oleh Maria dan terutama Yesus sendiri. Namun walaupun demikian, hendaknya kita tetap setia dalam iman bahwa Yesus adalah Mesias, karena memang sangat benar bahwa Yesus adalah Tuhan. Amin.

RENUNGAN PEKAN V PRAPASKAH, Kamis 29 Maret 2012

RENUNGAN PEKAN V PRAPASKAH, Kamis 29 Maret 2012
Kej 17:3-9, Mzm 105:4-5,6-7,8-9, Yoh 8:51-59

BACAAN INJIL:
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya." Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: "Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabipun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?" Jawab Yesus: "Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita." Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.

RENUNGAN:

Saat ini pemerintah akan menaikkan harga BBM, namun ada beberapa parta yang tergabung dalam koalisi pemerintah menolak kebijakan pemerintah untuk menaikkan BBM. Partai yang menolak kebijakan pemeritan ini dikatakan mengkhianati koalisi dan dikatakan tidak setia pada kesepakatan koalisi. Sedangkan partai yang menolak kebijakan itu mengatakan bahwa mereka berpihak pada rakyat kecil karena dengan kenaikan BBM akan semakin menyengsarakan rakyat kecil.

Dalam suatu kelompok pasti dituntut kesetiaan dari anggota kelompok dan bahkan menuntut loyalitas kepada pemimpin, bahkan terkadang anggota dituntut setia walaupun terkadang kebijakan itu belum tentu benar. Namun kenyataannya, begitu banyak orang yang begitu setia pada kelompok, begitu loyal kepada pemimpin padahalah jelas-jelas kesetiaannya itu salah karena kebijakan itu jelas-jelas tidak benar.

Memang kita seringkali setia pada hal yang tidak benar namun tidak setia dalam iman. Batapa sering kita lebih setia pada hal yang duniawi daripada setiap pada Tuhan. Bukan suatu rahasia bahwa ada orang yang meninggalkan imannya hanya demi jabatan, ada orang yang meninggalkan Yesus hanya demi mengejar sesuatu yang sifatnya duniawi.

Dalam Injil hari ini dengan jelas Yesus juga menuntut kesetiaan kepada kita, yakni dengan mengatakan bahwa para murid harus mengikuti firman-Nya. Kata-kata ini disampaikan oleh Yesus kepada orang-orang Yahudi yang tidak mau menuruti firman Tuhan. Jelas bahwa apa yang ditawarkan oleh Yesus adalah keselamatan kekal, sehingga kesetiaan kepada firman Yesus adalah demi keselamatan kekal. Namun apa yang dikatakan oleh Yesus dianggap orang Yahudi sebagai penghujatan kepada Allah. Ini terjadi tentu bukan karena mereka tidak mengenal Yesus, tetapi karena mereka tidak menerima Yesus adalah Mesias dengan alasan karena banyak hal.

Namun bagi kita, apa yang dikatakan oleh Yesus semakin menegaskan kepada kita bahwa Yesus memang adalah Mesias, Dia adalah Allah yang menyelamatkan kita. Sehingga dengan mendengarkan firman Tuhan, kita akan beroleh keselamatan. Yesus menegaskan bahwa para murid harus setia menuruti firman-Nya dan kesetiaan itu membawa para murid ke keselamatan. Namun kenyataannya, betapa sering kita tidak setia menuruti firman Tuhan. Maka baiklah kita selalu berusaha menuruti firman Tuhan demi keselamatan kita sendiri. Amin.

RENUNGAN PEKAN V PRAPASKAH, Rabu 28 Maret 2012

RENUNGAN PEKAN V PRAPASKAH, Rabu 28 Maret 2012
Dan 3:14-20,24-25,28, MT Dan 3:52,53,54,55,56, Yoh 8:31-42

BACAAN INJIL:
Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu." Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.

RENUNGAN:

Menjadi manusia yang merdeka dalam Tuhan.

Setiap orang pasti mendambakan kebebasan dan kemerdekaan dalam hidup. Sekarang ini dikatakan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang sudah merdeka. Namun kenyataannya pengertian sebagai bangsa yang merdeka hanya dalam arti bahwa bangsa kita terbebasa dari penjajahan bangsa lain, itupun hanya dalam artian bahwa bangsa lain tidak lagi menjajah di negeri kita. Sebab kenyataannya, bangsa ini masih dijajah oleh bangsa lain dalam bentuk yang lain, misalnya dalam bentuk tehknologi, perdagangan dan juga dalam bentuk kebijakan-kebijakan luar negeri atau bangsa lain.

Selain itu, masih banyak orang yang sampai saat ini merasa dirinya masih belum merdeka, masih merasakan penjajahan dalam bentuk lain. Bentuk penjajahan yang dirasakan orang pada saat ini adalah merasa masih dijajah oleh kemiskinan, penderitaan hidup, dijajah oleh bangsa sendiri yakni para penguasa, orang kaya yang seringkali mereka itu mementingkan diri sendiri dan menyengsarakan orang banyak. Lebih parah lagi bahwa saat ini banyak orang yang masih dijajah oleh perbuatan-perbuatan jahat.

Orang seringkali menganggap bahwa dirinya telah merdeka bila dia terlepas dari kemiskinan, penderitaan dan bila bisa berbuat apapun sesuka hatinya tanpa ada yang melarang dan mengatur. Apakah ini yang dimaksud dengan kemerdekaan sejati? Tentu tidak.

Hari ini Yesus mengajarkan bahwa para murid-Nya harus tinggal dalam firman-Nya dan dengan demikian mereka menjadi manusia-manusia merdeka. Orang-orang Yahudi yang mendengar pernyataan ini merasa dirinya bukan bangsa yang pernah dijajah karena mereka adalah anak-anak Abraham. Lebih lanjut mereka mengatakan bahwa karena mereka adalah keturunan Abraham, maka menganggap bahwa mereka adalah orang-orang yang benar dan beriman. Orang-orang Yahudi itu begitu bangga dengan status mereka sebagai keturunan Abraham dan merasa dengan status itu mereka menyatakan diri sebagai orang yang merdeka dan benar. Namun Yesus menegaskan bahwa status sebagai anak-anak Abraham tidak menjadi jaminan bahwa mereka adalah otomatis menjadi manusia yang merdeka dan benar. Oleh karena itu, Yesus mengajarkan bahwa bila mereka sungguh keturunan Abraham mereka seharusnya menerima dan mengimani Yesus adalah Mesias, tetapi justru mereka hendak membunuh Yesus. Yesus mengajarkan bahwa mereka akan menjadi manusia yang merdeka dan mengetahui kebenaran bukan karena status sebagai anak-anak Abraham tetapi hanya bila mereka menerima Yesus adalah Mesias dan tetap tinggal dalam firman-Nya. Dengan kata lain, mereka akan menjadi manusia yang merdeka adalah bila sungguh menjadi murid Yesus.

Menjadi murid Yesus tentu tidak hanya sekedar menerima dan mengakui Yesus adalah Mesias, tetapi tinggal dalam firman Tuhan atau melakukan sabda-sabda Tuhan. Bila para murid melakukan firman Tuhan, para murid akan mengetahuk kebenaran dan menjadi manusia yang merdeka. Dengan demikian, kemerdekaan sebagai anak-anak Allah bukanlah dalam arti bahwa para murid terbebas dari penderitaan, kemiskinan, terbebas dari tekanan orang lain, dan juga bukan dalam arti bebas melakukan apa saja sesuka hati mereka. Namun kemerdekaan sejati anak-anak Allah adalah bila seseorang itu sebagai murid hidup dalam firman Tuhan. Orang yang hidup dalam firman Tuhan adalah orang yang melakukan perbuatan sesuai dengan kehendak Tuhan, yakni melakukan perbuatan-perbuatan baik. Sehingga dengan demikian, kemerdekaan sejati anak-anak Allah adalah hidup dalam kebenaran iman, tidak dikuasai oleh kedosaan hidup.

Yesus telah memerdekakan kita dari kuasa dosa, namun kita masih lebih senang tinggal dalam jajahan doa, dengan lebih suka hidup dalam perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita mungkin mengatakan diri sebagai orang-orang bebas merdeka, namun kita sebenarnya masih orang-orang yang dijajah, yakni dijajah oleh kedosaan, dijajah oleh penderitaan atau persoalan hidup. Kita menjadi orang-orang yang dijajah kalau kita masih hidup dalam kedosaan, kalau penderitaan, kemiskinan itu dan persoalan itu membelenggu hidup dan iman kita, sehingga kita dijauhkan dari Tuhan. Kita menjadi manusia yang merdeka bila kebebasan kita arahkan pada hidup melaksanakan kehendak Tuhan, bila dalam situasi apapun kita selalu setia melaksanakan firman Tuhan. Sehingga dengan demikian, hidup dalam iman akan memerdekakan dan menjadikan kita manusia yang merdeka. Semoga kita memohon berkat Tuhan, agar Tuhan membantu kita supaya kita bisa hidup sebagai para murid yang telah dimerdekakan oleh Tuhan. Amin.

Panitia Pembangunan Gereja Katolik Pernyataan Bupati Rokan Hulu yang Menyebut “Tidak Ada IMB” Pembohongan Publik

Panitia Pembangunan Gereja Katolik
Pernyataan Bupati Rokan Hulu yang Menyebut “Tidak Ada IMB” Pembohongan Publik

Pasir Pengaraian (SlB)
Kemelut atas pembangunan Gereja Katolik Paroki Santo Ignatius Pasir Pengaraian, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, terkait dengan lzin Mendirikan Bangunan (lMB) gereja yang dipermasalahkan, dan berujung dengan insiden dan nyaris bentrok antara Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dengan para jemaat gereja, Rabu (2113), sampai saat ini belum ada titik terang. Selain itu, panitia pembangunan gereja, sangat menyesalkan pernyataan Bupati Rokan Hulu Drs H Achmad MSi, saat konferensi persnya Rabu (2113), yang menyebutkan, Izin Mendirikan Bangunan (lMB) Rumah lbadah Km 6 (gereja Katolik Paroki Santo Ignatius-red) tidak ada. Hal tersebut menurut panitia sudah merupakan pemhohongan publik. Sebab bertolak belakang dengan fakta yang ada. Hal itu disampaikan Humas Pembangunan gereja, Edwar Sihotang .kepada SlB, Senin (2613), melalui ponselnya, yang dikonfirmasi terkait pernyataan Bupati Rokan Hulu tersebut. Disebutkannya, pernyataan Bupati tersebut tidak berdasar, sebab IMB pembangunan gereja sudah ada, sebagaimana yang telah diperlihatkan kepada media masa dan masyarakat umum, sewaktu'Pastor Paroki P Emilius Sakokoi Pr, memberikan keterangannya, Rabu (2113). Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu melalui Dinas Tata Ruang Cipta Karya (TRCK) sudah mengeluarkan IMB nomor : KPTS/O3/O9ffRCIfl MB/XI 2010. Nama Proyek: Gereja Katolik Paroki Santo lgnatius, Lokasi: Jl Diponegoro Desa Suka Maju. Pemilik: Emilius Sakoikoi. Sedangkan IMB dan Izin Pelaksanaan (IP) pembangunan gereja yang pertama, merupakan dasar untuk melaksanakan
pembangunan gereja, ungkapnya.

Dipastikan, panitia tidak akan melaksanakan pembangunan gereja dengan anggaran miliaran rupiah, jika tidak memiliki izin lengkap sesuai ketentuan. Seandainya dari awal IMB dan lzin lainnya tidak diberikan, tidak ada masalah. Sekarang muncul masalah, setelah Pemkab Rokan
Hulu melalui Dinas TRCK dan Kantor Satpol PP, memerintahkan pembangunan gereja stop, padahal pelaksanaan pembangunan gereja sudah berlangsung satu tahun lebih, dengan fisik mencapai 85%. Padahal, saat peletakan batu pertamanya 19 Desember 2010, penrwakilan
Pemkab Rokan Hulu, Kepolisian Resor Rokan Hulu, dan Pengadilan Negeri Pasir Pengaraian, turut hadir, terang Sihotang.

Sementara itu di tempett terpisah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kabupaten Rokan Hulu Drs H Hasbi Abduh MA, kepada SIB menjelaskan, beberapa waktu lalu menjelaskan, beberapa waktu lalu Kepala Kantor Kementrian Agama Rohan Hulu yang juga dihadiri para pengurus MUI Rokan Hulu, telah melakukan mediasi kepada Panitia Pembangunan Gereja Katolik Km 6, waktu itu kepada panitia diberikan 2 opsi, pertama relokasi pembangunan gereja, yakni Pemkab Rokan Hulu akan mengganti rugi, dengan luas lahan dan bangunan gereja yang sama. Yang kedua, jika opsi pertama tidak disetujui, agar permasalahan tersebut diselesaikan melalui proses hukum di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Akan tetapi kedua opsi tidak mendapat respon dari pihak panitia pembangunan gereia.

Selaku ketua MUI menghimbau, kiranya kedua pihak yakni Pemkab Rolian Hulu dan pihak Gereja Katolik, dapat menyelesaikan permasalahan secara musyawarah dan rnufakat, mari kita bekerja sebaik-baiknya, dan terpenting jangan sampai disusupi pihak ketiga yang dapat mengeruhkan suasana, dan tentu akan menimbulkan kerugian baik materil maupun moril, terang Hasbi.

IKUTI KEBAKTIAI'I/ DARI JALAN ALTEBNATIF

Sementara itu, parrtauan SIB di lapangan, Minggu (2513), pintu gerbang masuk gereja yang sedang dibangun darn aula yang dipakai selama ini untuk kebaktian, masih tetap dipagari kawat duri milik Satpol-PP. Untuk mengikuti kebaktian hari Minggu pagi, para jemaat terpaksa masuk dari jalan alternatif, dari bawa pohon-pohon sawit sebelah kiri bangunan Gereja. Samosir selaku ketua stasi gereja katolik santo Ingnatius, yang ditanya seputar jalannya kebakitan pasca tragedi Rabu yang lalu, kepada SIB menjelaskan, kehadiran umat tetap seperti biasanya, tidak terpengaruh dengan peristiwa tersebut. Kebaktian, dipimpin oleh Pastor Naibaho dari Keuskupan Padang. Kebenaran, hari ini ada kegaitan Orang Muda Katolik (OMK) se-Paroki Santo Igantius Pasir Pengaraian sehubungan dengan Minggu Pra-Paskah yang juga dipimpin Pastor Naibaho. Jadi semua OMK dari stasi yang ada di Kabupaten Rokan Hulu, berkumpul di Gereja Katolik Santo Ignatius Pasir Pengaraian ini, terang Samosir. ((MH/c)

Disadur dari: Koran Sinar Indonesia Baru, Selasa, 27 Maret 2012, NO.12.426 TAHUN Ke-42, Halaman 1Kolom 1 dan Halaman 15 Kolom 1.

RENUNGAN PEKAN V PRAPASKAH, Selasa 27 Maret 2012

RENUNGAN PEKAN V PRAPASKAH, Selasa 27 Maret 2012
Bil 21:4-9, Mzm 102:2-3,16-18,19-21, Yoh 8:21-30

BACAAN INJIL:

Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?"

Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."
Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia."

Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.

RENUNGAN:

Akhir-akhir ini pemerintah sedang membicarakan dan mau menyusun aturan yang mengatur cara berpakaian para pejabat, khususnya kaum wanita di lingkungan DPR. Kaum terhormat itu mengatakan bahwa seorang pejabat harus berpakaian rapi dan sopan, tidak memakai pakaian yang bisa mengundang orang lain untuk berbuat dosa. Secara konkrit digambarkan bahwa aturan itu hendak mengatur para pejabat wanita untuk tidak mengenakan rok mini. Sebab dikatakan dengan mengenakan rok mini, itu mengundang kaum pria untuk berbuat dosa.

Menanggapi hal ini, kaum wanita angkat bicara protes karena itu sama halnya mendiskreditkan kaum wanita, karena menganggap wanita menjadi objek persoalan dan penyebap perbuatan jahat. Kaum wanita mengatakan bahwa yang menjadi persoalan bukanlah wanita atau rok mini tetapi pikiran orang-orang yang melihatnya. Sehingga dikatakan bahwa yang perlu dibenahi bukanlah aturan soal pakaian, tetapi mental dan perilaku para pejabat itulah yang perlu dibenahi.

Memang demikianlah yang seringkali terjadi dalam kehidupan kita. Dalam kehidupan kita bahwa tawaran yang menggiurkan. Semua tawaran menggoda kita untuk mengikutinya, padahal jelas-jelas semuanya itu belum tentu baik dan bahkan sudah jelas juga bagi kita bahwa apa yang ditawarkan itu tidak baik, namun kita tetap melakukannya. Kita seringkali mempersalahkan tawaran atau godaan itu, padahal sebenarnya tawaran dan godaan itu tidak salah, malah semuanya itu bisa menjadi jalan pemurnian diri kita. Kita kadang juga mempersalahkan orang lain, karena orang lainlah yang menyebabkan kita menderita. Pikiran demikian tidak benar, karena kita sendirilah yang sebanarnya yang salah, kita tidak memiliki keteguhan prinsip, iman dan kita memang seringkali senang hidup dalam kedosaan.

Dalam Injil hari ini, Yesus menegur orang-orang Yahudi yang senang hidup dalam kedosaan mereka. Yesus mengatakan bahwa bukan dosa itu yang akan membinasakan mereka, tetapi perbuatan dan hidup mereka yang senang hidup dalam kedosaan, itulah yang akan membinasakan mereka. Mereka sudah mendengar pengajaran Yesus, sudah melihat apa yang diperbuat oleh Yesus, Yesus juga sudah menyerukan pertobatan, namun mereka masih tidak belum percaya kepada Yesus, bahwa Yesus lah Mesias yang menjadi jaminan kepada keselamatan. Hingga pada akhirnya Yesus mengatakan bahwa ke tempat Dia akan pergi, mereka tidak mungkin akan datang, karena mereka hidup dalam kedosaan.

Kitapun seringkali demikian. Kita sudah mendengar pengajaran bahwa Yesus adalah Mesias, Dialah jaminan beroleh kebahagiaan hidup dan masuk ke dalam Kerajaan Surga, namun kita tetap tidak percaya dan mengikuti-Nya. Kita tetapi tidak percaya dan mengikuti-Nya, karena kita senang hidup dalam kedosaa kita. Walaupun kadang setelah melakukan dosa, kita menyesal, tetapi tidak lama kemudian berbuat dosa lagi. Kita cenderung berbuat dosa karena kita tidak mau kehilangan kesenangan diri dan tidak mau melepaskannya.

Namun hari ini, dengarkan dan ingatlah sabda Tuhan yang dikatakan kepada kita, bila kita senantiasa hidup dalam kedosaan kita, kita tidak akan masuk ke tempat Yesus pergi yakni kerajaan surga. Satu-satunya jalan dan cara untuk masuk ke dalam kerajaan surga, hanya dengan percaya bahwa Yesuslah Mesias. Percaya bahwa Yesus adalah Mesias, adalah berarti mengikuti-Nya dalam hidup. Iman kepada Dia, itu pulalah yang menjadi kekuatan besar bagi kita untuk melawan godaan-godaan yang menggiring kita masuk dalam kebinasaan hidup. Maka mari kita hidup dalam pertobatan. Amin.

Indonesia termasuk 9 negara pelanggar kebebasan beragama

Indonesia termasuk 9 negara pelanggar kebebasan beragama

Komisi Kebebasan Beragama Internasional AS (USCIRF) mencatat Indonesia ke dalam daftar negara yang butuh pengawasan dunia soal pelanggaran kebebasan beragama.

Laporan tahunan USCIRF menilai pemerintah Indonesia kerap membiarkan pelanggaran terkait kebebasan beragama.

Menurut Peneliti LSM The Wahid Institute Rumadi, laporan tersebut semestinya dibarengi dengan sanksi, seperti pemutusan hubungan ekonomi.

Menurut dia, catatan internasional tentang buruknya toleransi beragama di Indonesia sudah berkali-kali dilaporkan, akan tetap belum ada efek jera.

“Jadi, sejauh ini hanya sekedar catatan saja. Belum ada semacam desakan yang kuat. Indonesia, misalnya sebagai negara yang sering melakukan pelanggaran kebebasan beragama, itu segera melakukan perubahan kebijakan politiknya.”

“Jadi, yang saya lihat ini memang, hanya sekedar catatan, tapi belum ada tindakan yang lebih nyata dari komunitas internasional,” katanya.

Dalam catatan tahunannya, USCIRF meletakkan Indonesia sekelompok dengan sembilan negara lain yang juga perlu perhatian internasional soal kebebasan beragama.

Di antaranya Somalia, Afganistan, Belarus, Sudan dan Rusia. Pemerintah negara ini, dinilai sering membiarkan pelanggaran kebebasan beragama.

Sumber: KBR68H

Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN PEKAN V PRAPASKAH, Senin 26 Maret 2012 (HARI RAYA KABAR SUKACITA)

RENUNGAN PEKAN V PRAPASKAH, Senin 26 Maret 2012
(HARI RAYA KABAR SUKACITA)
Yes 7:10-14, 8:10, Mzm 40:7-8a,8b-9,10,11, Ibr 10:4-10, Luk 1:26-38

BACAAN INJIL:

Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

RENUNGAN:

Seorang wanita yang baru menikah tentu sangat gembira bila hasil test kehamilan menunjukkan bahwa dia telah mengandung anak mereka. Wanita itu pasti tidak akan sabar untuk segera memberitahukannya kepada suaminya. Namun berbeda halnya dengan apa yang dialami oleh bunda Maria sebagaimana yang kita dengarkan dalam Injil hari ini.

Hari ini adalah hari raya Maria menerima kabar gembira dari malaikat Gabriel. Maria yang baru hanya masih bertungan dengan Yusuf tiba-tiba didatangi oleh Malaikat Tuhan dan malaikat itu memberitahukan bahwa dia akan mengandung. Berita yang dikatakan oleh malaikat itu membuat Maria tersentak kaget, sebab bagaimana mungkin dia bisa mengandung padahal dia belum bersuami. Maria semakin kaget lagi karena dikatakan bahwa dia akan mengandung dari Roh Kudus, bukan dari tunangannya. Kekagetan Maria semakin besar ketika malaekat itu mengatakan bahwa bayi yang akan dikandungnya adalah Anak Allah yang Mahatinggi.

Berita ini sungguh mengejutkan Maria dan bahkan bisa dikatakan secara sepintas berita itu bukan berita sukacita tetapi dukacita atau persoalan bagi Maria, sebab dengan jelas dia belum resmi bersuami hanya bertungan, sehingga bila dia mengandung sebelum menikah, hukum yang harus dihadapinya adalah rasa malu dan hukuman mati. Selain itu, Maria sadar bahwa dirinya adalah manusia biasa, tetapi Tuhan memakainya menjadi perantara kelahiran anak Allah yang mahatinggi, ini adalah suatu kepercayaan dan tugas yang berat. Sehingga dalam hal ini, berita yang diterima oleh Maria adalah berita dukacita atau persoalan besar. Namun walaupun demikian, Maria mau menerima semua tugas yang disampaikan malaikat Gabriel kepadanya.

Dalam iman, berita ini adalah suatu kabar sukacita, sebab dengan berita ini, Allah menyatakan kemuliaan dan kasih-Nya kepada manusia lewat bunda Maria, yakni Allah berkenan atas manusia. Allah sungguh mengasihi manusia sehingga Allah mau menjadi manusia sama seperti kita lewat bunda Maria. Allah sungguh mengambil rupa manusia, bukan rupa binatang atau rupa malaikat. Sehingga lewat rencana inkarnasi Allah ini, jelas bagi kita bahwa manusia sungguh berkenan di hadapan Allah, Allah sungguh mau menjadi manusia sama seperti kita. Betapa mulianya manusia di hadapan Allah sehingga Dia mau menjadi manusia sama seperti kita.

Kabar sukacita yang kita dengarkan hari ini juga karena Allah berkenan menjadikan Maria sebagai jalan kehadiran Anak Manusia. Ini berarti Allah mau bekerja sama dengan manusia untuk menjadi saluran keselamatan Allah kepada Manusia.

Lewat hari raya hari ini, kita diyakinkan bahwa Tuhan juga berkenan memakai kita sebagai saluran kasih Tuhan kepada sesama, yakni dengan mengimani Yesus Kristus dalam diri kita dan dalam hidup kita. Tugas menjadi saluran berkat Tuhan bagi sesama adalah tugas yang mulia, tetapi bukanlah tugas yang mudah, karena pasti akan menghadapi tantangan dan persoalan. Namun hendaknya kita meneladan bunda Maria dengan senantiasa berpasrah kepada Tuhan dalam suatu keyakinan bahwa kita adalah hamba Tuhan, yang memang harus melakukan perintah Tuhan. Namun dalam melaksanakan perintah Tuhan itu, kita senantiasa percaya pada Tuhan, bahwa hidup kita akan sesuai dengan kehendak-Nya. Sehingga hendaknya kita mau bekerja sama dengan Tuhan dengan menjadi saluran berkat Tuhan bagi sesama. Juga apapun tugas yang diberikan oleh Tuhan kepada kita, hendaknya kita laksanakan dengan sebaik-baiknya. Amin.

BACAAN HARI MINGGU PRAPASKAH V : 25 Maret 2012

BACAAN HARI MINGGU PRAPASKAH V : 25 Maret 2012
Yer 31:31-34, Mzm 51:3-4,12-13,14-15, Ibr 5:7-9, Yoh 12:20-33

BACAAN INJIL: Yoh 12:20-33

Jikalau biji gandum jatuh ke dalam tanah dan mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani. Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus." Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus. Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari sorga: "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!" Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata, bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata: "Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia." Jawab Yesus: "Suara itu telah terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu. Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.

RENUNGAN:

Kehadiran Yesus sungguh membuat banyak orang terkagum-kagum sehingga orang Yunani yang hendak beribadah paskah ingin bertemu dengan Yesus. Namun ketika Filipus dan Andreas menyampaikan kepada Yesus keinginan orang Yunani itu, Yesus malah menyatakan tugas perutusan-Nya dan memaparkan bagaimana Dia mengalami kematian. Pada umumnya ketika seorang yang terkenal bila dijumpai oleh penggemar, pasti akan senang dan pasti akan menghibur para penggemarnya, namun Yesus malah seakan menyatakan kabar tidak enak kepada para murid. Yesus mengatakan demikian, karena memang Dia pasti tahu bahwa orang-orang mencari Dia bukan karena sudah sungguh mengenal siapa diri-Nya dan bagaimana jalan hidup yang harus dijalani-Nya. Untuk itulah kiranya Yesus berpikir bahwa sudah waktunya Dia mengatakan siapa diri-Nya dan bagaimana jalan hidup yang harus dijalanin-Nya.

Sebab jangankan orang banyak, para murid sendiri belum sungguh mengenal Yesus dan jalan hidup-Nya. Mereka mengikuti Yesus lebih karena kagum pada Yesus, karena Yesus guru yang terkenal dalam pengajaran dan mukjizat yang diperbuat-Nya. Oleh karena itu pada hari ini, kepada para murid Dia menyatakan bahwa sudah waktunya diri-Nya sebagai Anak Manusia dimuliakan baik oleh Allah maupun manusia. Namun jalan Anak Manusia itu dimuliakan bukan dengan mahkota atau pujian tetapi justru dengan jalan sengsara dan kematian. Yesus menyatakan bahwa diri-Nya adalah seperti biji gandum yang harus jatuh ke tanah, lalu mati tetapi tumbuh menghasilkan buah yang banyak. Lewa perumpamaan ini Yesus mengatakan diri-Nya haru mengalami sengsara dan akhirnya kematian demi kebahagiaan dan keselamatan bagi manusia. Jalan itu harus dijalani oleh Yesus, bukan karena memang sudah digariskan oleh Allah Bapa, bukan pula karena pilihan-Nya, tetapi Yesus siap menerima semuanya itu demi keselamatan manusia. Yesus sadar bahwa Dia harus mengalami sengsara dan kematian demi keselamatan manusia. Semuanya itu dilakukan oleh Yesus karena cinta-Nya kepada manusia yang menghendaki keselamatan bagi manusia. Sungguh besar cinta kasih Allah kepada manusia. Inilah jalan hidup yang harus dijalani oleh Yesus.

Lebih lanjut, Yesus mengatakan bahwa orang yang mau mengikuti Dia juga harus siap mengikuti jalan hidup yang Dia tempuh, yakni kehilangan nyawanya demi Dia. Dia mengatakan bahwa seorang yang mengikuti Yesus harus selalu melayani Yesus dan selalu bersama Dia. Dengan perkataan ini, Yesus mau mengatakan bahwa seorang murid juga harus berani jalan hidup yang dijalani oleh Yesus.

Kata-kata yang disampaikan Yesus, ini seakan menjadi perpisahan Yesus dengan para pengikut-Nya. Kami katakan sebagai perpisahan karena Yesus menyatakan bahwa Dia harus mati demi keselamatan manusia. Bisa juga sebagai kata-kata perpisahan karena Yesus menegaskan bahwa bila mau mengikuti Dia, berarti harus siap menjalani hidup seperti yang dijalani oleh Yesus. Apa yang dikatakan oleh Yesus tentu bukan hal yang mudah, tetapi jalan yang berat bahkan sangat berart. Sehingga dengan perkataan ini, Yesus mau mengatakan bila pengikut tidak mau seperti itu, silahkan mengundurkan diri.

Namun bagi kita dengan mendengarkan pengajaran Yesus hari ini, kita semakin mengenal siapa Yesus, Dia adalah Tuhan yang karena kasih-Nya yang begitu besar kepada kita, rela menanggung sengsara dan wafat di salib demi keselamatan kita. Yesus tidak memilih sengsara dan kematian yang demikian keji, tetapi Yesus siap menerima dan menjalani semuanya itu demi keselamatan kita. Sengsara dan kematian-Nya mambawa buah keselamatan kepada manusia. Sehingga dengan sabda hari ini, kita semakin dipersiapkan untuk perayaan paskah nanti, oleh karena itu bagi kita nyata bahwa paskah yang hendak kita rayakan nanti adalah pengorbanan Yesus bagi kita karena kasih-Nya kepada kita.

Namun ingatlah kata-kata Yesus hari ini yang juga mengatakan bahwa Allah memuliakan Dia karena Dia taat pada kehendak Bapa dan karena Dia mau menanggung penderitaan dan kematian demi keselamatan manusia. Dia tidak menghendaki penderitaan dan kematian yang begitu kejam. Tetapi Dia tidak menghindarinya, karena di balik itu ada keselamatan bagi manusia. Demikianpun kita sebagai pengikut Yesus, Yesus tidak mengharapkan agar hidup kita mengalami penderitaan tetapi Yesus mengharapkan bahwa bila mana penderitaan menghampiri kita, apalagi itu karena iman, agar kita tetap setia pada Tuhan. Sebab di balik semuanya itu, bila kita tetap setia, ada kebahagiaan dan keselamatan kekal. Karena itulah Yesus mengatakan, “Bahwa barang siapa mempertahankan nyawanya, dia justru kehilangan nyawanya, tetapi barang siapa kehilangan nyawanya demi Aku, dia menyelamatkan nyawanya. Kesetiaan kita pada Tuhan, akan membuahkan kehidupan kekal.

Menjadi pengikut Yesus, kita juga harus berani menjadi seperti biji sawi yang jatuh di tanah, mati lalu tumbuh menghasilkan buah yang banyak. Kita harus berani mematikan kebiasaan atau manusia lama kita, agar tumbuh manusia baru. Selamat kita belum mati dari kebiasaan atau manusia lama, kita tidak akan bisa tumbuh menghasilkan buah yang banyak ke sesama kita. Selain itu, menjadi biji sawi itu juga kita harus berani jatuh di tanah dalam arti kita harus berani terjun dalam kehidupan, rela berkorban bagi sesama agar hidup kita menghasilkan buah yang banyak kepada sesama kita. Seperti Yesus yang rela berkorban demi keselamatan manusia, kita bersama Yesus kalau kitapun berani berkorban bagi sesama kita. Berkorban bagi sesama bukan hanya sekedar kehilangan nyawa bagi sesama, tetapi juga dalam arti rela berbagi sukacita atau berkat Tuhan bagi sesama kita.

Kita tentu ingin dimuliakan Allah. Jalan untuk dimuliakan Allah dengan percaya kepada Yesus adalah Mesias dan iman itu harus dinyatakan dalam hidup yang meneladan Yesus seperti biji sesawi yang ditabur di tanah, mati dan menghasilkan buah bagi sesama. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)