Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

BACAAN HARI MINGGU BIASA KE XIII Minggu 1 Juli 2012

BACAAN HARI MINGGU BIASA KE XIII 
Minggu 1 Juli 2012 
Keb 1:13-15, 2:23-24, Mzm 30:2,4,5-6,11,12a,13b, 2Kor 8:7,9,13-15, Mrk 5:21-43 


BACAAN I: Keb 1:13-15, 2:23-24, 
 “Karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia.” 

Memang maut tidak dibuat oleh Allah, dan Iapun tak bergembira karena yang hidup musnah lenyap. Sebaliknya Ia menciptakan segala-galanya supaya ada, dan supaya makhluk-makhluk jagat menyelamatkan. Di antaranyapun tidak ada racun yang membinasakan, dan dunia orang mati tidak merajai bumi. Maka kesucian mesti baka. Sebab Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan dijadikan-Nya gambar hakekat-Nya sendiri. Tetapi karena dengki setan maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu. Mazmur tanggapan: 

Mzm 30:2,4,5-6,11,12a,13b, 
Ulangan : Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku. 

Ayat: 
1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita di atas diriku. Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun dari liang kubur. 

2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab hanya sesaat Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai. 

3. Dengarkanlah Tuhan, dan kasihanilah aku, Tuhan, jadilah Penolongku! Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu. 

Bacaan II: 2Kor 8:7,9,13-15, 
“Hendaklah kelebihanmu mencukupkan kekurangan saudara-saudari yang lain.” 

Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, ?dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami?demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini. Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan. Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan. Seperti ada tertulis: "Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan." 

Bacaan Injil: Mrk 5:21-43 

“Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah.! 

 Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup." Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XII Sabtu 30 Juni 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XII 
Sabtu 30 Juni 2012
 (Raymundus Lullus) 
Rat 2:2,10-14,18-19, Mzm 74:1-2,3-5a,5b-7,20-21, Mat 8:5-17 

BACAAN INJIL: 

Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya." Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi." Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya. Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam. Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Iapun bangunlah dan melayani Dia. Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."

RENUNGAN: 

Seorang yang sungguh beriman, tidak hanya hidup untuk dirinya sendiri, juga tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi peduli dengan sesama bahkan sesama yang menderita dan dianggap lebih rendah kedudukannya. 

Seringkali orang sibuk dengan dirinya sendiri sehingga tidak peduli dengan orang lain. Juga karena sibuk dengan dirinya sendiri, tidak peduli dengan orang yg sedang menderita yg ada di sekitarnya. Hari ini kita belajar dan bahkan ditegur lewat sikap perwira ini. Dia bukan dari bangsa Yahudi, jadi bukan dianggap suku yang beriman, tetapi dia memiliki iman yg hidup. Sebagai seorang perwira tentu memiliki kedudukan atau jabatan tinggi. Dia memiliki hamba yg sedang sakit, dan dia sangat peduli dengan penderitaan hambanya. Padahal pada masa itu, hamba hanyalah upahan yg dianggap milik tuannya, yg dibeli oleh tuannya. Sehingga tuan itu bisa berbuat apa saja terhadap hambanya dan mereka bisa saja tidak peduli bila hambanya sakit atau mati. Namun perwira ini tidak bersikap demikian. 

Perwira itu tidak memandang hambanya sebagai orang yg tidak berharga atau budaknya, dia peduli dengan hambanya itu. Sehingga walau dia bukan ketururan banhsa Yahudi, dia berani datang kepada Yesus memberitahukan keadaan hambanya itu. Perwira itu sepintas tidak memohon kesembuhan dari Yesus, tetapi Yesus melihat kepedulian perwira itu atas hambanya yg sedang sakit parah. 

Yesus sungguh memuji iman perwira itu karena tampak juga dalam kerendahan hatinya yang sadar tidak layak menerima kehadiran Yesus yg mahakudus di dalam rumahnya dan juga yakin bahwa Yesus sanggup menyembuhkan hambanya walau hanya dengan berkata sepatah dua kata saja. Nah, bagaimana dengan kita sebagai orang beriman? Kita menyandang status sebagai orang beragama atau orang beriman, tetapi mungkin seringkali tidak hidup sebagai orang beriman. 

Banyak orang beriman tetapi tidak peduli dengan orang lain, terutama orang sakit, orang miskin dan orang kecil yang ada disekitaranya. Ada pula orang beriman yang selalu memandang rendah terhadap orang lain, terutama orang yang statusnya lebih rendah dari dirinya. Tidak sedikit juga orang yang mengatakan dirinya beriman dan merasa dirinya hebat dan layak untuk dihormati dan Tuhan sudah selayaknya harus menghormatinya. 

Hari ini kita belajar dari perwira ini yakni mempunyai sikap peduli dengan sesama terutama yang menderita, selalu bersikap rendah hati di hadapan Tuhan juga di hadapan sesama kita. Sikap rendah hati itu juga tampak dalam memandang orang lain terutama orang kecil adalah saudara kita. Hidup iman juga harus tampak dalam keyakinan bahwa Yesus adalah Tuhan yg mampu melakukan apapun bagi kita asal kita setia percaya kepada-Nya. Semoga kita selalu memperbaharui dan memperdalam hidup keimanan kita.

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XII Jumat 29 Juni 2012 (HARI RAYA St. PETRUS & St PAULUS, Rasul)

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XII 
Jumat 29 Juni 2012 
(HARI RAYA St. PETRUS & St PAULUS, Rasul) 
Kis 12:1-11, Mzm 34:2-3,4-5,6-7,8-9, 2Tim 4:6-8,17-18, Mat 16:13-19 

BACAAN INJIL:

 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." 

RENUNGAN: 

Kalau kita ditanya, “Siapakah Yesus bagi Anda?” Mungkin pasti banyak diantara kita yang bisa menjawab dengan baik dan bahkan mungkin banyak pula yang bisa menerangkan dengan panjang lebar tentang Yesus dan sabda-Nya. Namun apakah kita sungguh mengenal Yesus? Sungguh menarik bahwa Yesus bertanya kepada para murid bagaimana pengenalan orang banyak akan diri-Nya. Para murid mengatakan bahwa orang banyak itu mengatakan bahwa Dia adalaha Yohanes Pembaptis, ada pula yang mengatakan Elia dan ada pula yang mengatakan Yeremia atau salah seorang dari para nabi. 

Yesus tidak puas mendengar jawaban itu, karena dengan jawaban itu jelas bahwa bagi mereka Yesus tidak ubahnya sama seperti nabi lain, hanya manusia biasa. Yesus mengharapkan bahwa para murid-Nya mengenal Dia lebih dalam sehingga mengajukan pertanyaan yang sama kepada para murid tentan siapakah Dia menurut mereka. Petrus menwakili para murid menjawab bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Inilah jawaban yang diharapkan oleh Yesus, bahwa para murid mengenal Yesus adalah Mesias penyelamat, Dia adalah Tuhan. 

Petrus bisa menjawab demikian adalah karena kedekatannya dengan Yesus selama itu. Dalam kedekatan itulah Roh Allah berkarya dalam dirinya dan membantu dia semakin mengenal Yesus sesungguhnya, sehingga Roh Allah itulah yang memberi jawab lewat dirinya. Bila Roh Allah bekerja dalam diri seseorang, dia tidak lagi berbicara dari dirinya sendiri, tetapi Roh Allah itulah yang berbicara lewat dirinya. Oleh sebab itulah Yesus mendirikan Gereja-Nya di atas batu wadas yakni Petrus dan mempercayakan keselamatan Allah kepada Petrus dan Gereja-Nya. 

Petrus memang sungguh mengenal Yesus dengan baik, karena itu pula dia bersama dengan Paulus yang kita rayakan hari ini, berani memperkenalkan Yesus kepada banyak orang. Mereka mewartakan Yesus kepada banyak orang. Dalam pewartaaan itu, mereka mewartakan Yesus bukan hanya dengan kata-kata tetapi terlebih pada pemberian diri yang total kepada Allah. Dengan demikian jelas bagi kita bahwa mengenal Yesus bukan soal tahu siapa Dia, apa sabda-Nya tetapi lebih pada relasi dan hubungan yang dekat dan mendalam dengan Yesus. 

Hubungan yang mendalam itu ditandai dengan Roh Allah yang berdiam dalam diri seseorang dan Roh Allah itu pula bekerja dalam diri seseorang. Justru orang yang sungguh mengenal Yesus, Roh Allah itulah yang berbicara dalam diri seseorang. Mengenal Yesus juga berarti penyerahan diri sedara total kepada Allah dan ikut ambil bagian dalam mewartakan kerajaan Allah. Memang itu bukan berarti kita semua harus menjadi Petrus dan Pualus yang meninggalkan segala sesuatu demi mewartakan kerajaan Allah. Tetapi penyerahan diri yang total kepada Allah juga berarti percaya sungguh hanya pada Allah dan memelihara hidup senantiasa sesuai dengan kehendak Tuhan. Sehingga hidup kita adalah pewartaan akan Yesus. Dengan kata lain, dapat juga dikatakan bahwa bila kita sugguh mengenal Yesus, kitapun mewartakan Yesus bukan hanya dengan kata-kata tetapi dengan seluruh hidup kita. 

Maka mari kita renungkan baik-baik, “Apakah kita sungguh sudah mengenal Yesus?”

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XII Kamis 28 Juni 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XII 
Kamis 28 Juni 2012 
(Ireneus) 
2Raj 24:8-17, Mzm 37:3-4,5-6,30-31, Mat 7:21-29 

BACAAN INJIL: 
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya." Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka. 

RENUNGAN” 

Mungkin kita pernah mendengar bahwa ada orang yang dulunya begitu rajin ke Gereja, aktif dalam kegiatan Gereja tetapi tiba-tiba mereka tidak lagi aktif dalam kegiatan Gereja dan bahkan berpindah iman. Kadang kala katanya alasannya adalah karena kecewa terhadap imam karena tidak bisa melayani keinginan mereka, ada yang karena kecewa kepada beberapa umat, adapula karena alasan banyaknya persoalan yang dihadapinya. Ada pula setelah hidupnya mapan menjadi tidak lagi rajin dalam kegiatan Gereja. 

Mengapa bisa demikian? Orang seperti itulah orang yang hanya mendengarkan sabda Tuhan, tetapi tidak melaksanakanya sebagaimana dikatakan oleh Yesus dalam Injil hari ini. Memang banyak orang yang hanya mendengarkan sabda Tuhan, aktif dalam kegiatan Gereja dan aktif dalam pelayanan tetapi sabda Tuhan tidak meresap dalam hatinya dan tidak melaksanakan sabda Tuhan. Mereka melihat semuanya itu hanya sebagai aktifitas belaksa sama halnya seperti kegiatan lainnya. 

Seperti dikatakan oleh Yesus, orang yang demikian adalah seperti orang yang membangun rumah di atas pasir, sehingga ketika hujan datang rumah itu roboh karena fondasinya tidak kuat. Oleh sebab itu, Yesus mengatakan bahwa dalam beriman tidak cukup hanya aktif dalam kegiatan ibadah, tidak cukup hanya mendengarkan sabda Tuhan dan tidak cukup hanya aktif dalam pelayanan, tetapi harus melaksanakan sabda Tuhan. Sabda Tuhan itu harus menjadi fondasi dalam hidupnya. 

Orang yang melaksankan sabda Tuhan, akan tetap kuat dalam hidup walaupun mengalami beban atau persoalan hidup yang berat sekalipun, karena Yesus Kristuslah yang menjadi fondasi hidupnya lewat pelaksanaan sabda Tuhan. Maka semoga kita bukan hanya pendengar sabda Tuhan, tetapi terutapa menjadi pelaku sabda Tuhan. Amin.

Berbagi Berita : Vatikan angkat Romo Riana sebagai uskup Ketapang

Vatikan angkat Romo Riana sebagai uskup Ketapang 

 Paus Benediktus XVI telah menunjuk Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Agung Semarang (KAS), Pastor Pius Riana Prapdi Pr, sebagai Uskup Ketapang, Kalimantan Barat. Pengangkatan ini bersamaan dengan dikabulkannya permohonan pensiun Mgr Blasius Pujoraharja. Secara resmi Tahta Suci mengumumkan pengangkatan ini pada Senin, 25 Juni 2012 pukul 17.00 WIB. 

Tentang penunjukan Mgr Pius Riana, Uskup Agung Semarang Mgr Johannes Maria Pujasumarta, telah menerima surat pemberitahuan dari Apostolik Nunsio untuk Indonesia Mgr Antonio Guido Filipazzi, pada acara Kongres Ekaristi II KAS, Minggu, 24 Juni 2012, di Pastoran Paroki Ganjuran, Bantul, DI Yogyakarta. Lewat akun Facebook-nya, Mgr Pujasumarta mengucapkan selamat kepada Mgr Riana atas penunjukkan Bapa Suci Benediktus XVI untuk mengemban tugas penggembalaan sebagai Uskup Ketapang. 

“Saya pribadi dan tentu juga umat Keuskupan Agung Semarang merasa kehilangan Mgr Riana di tengah-tengah kami. Namun, saya bersyukur atas perutusan baru yang dipercayakan kepada Mgr Riana untuk kemuliaan Tuhan dan pengembangan Gereja Katolik Indonesia. Selamat berkarya. Jauh di mata, namun dekat di hati,” tulis Mgr Pujasumarta. Sementara Uskup Emeritus Ketapang, Mgr Blasius Pujaraharja kepada HIDUP mengungkapkan, “Saya merasa penuh syukur, karena ada Gembala baru yang masih muda untuk Ketapang. Ini harapan besar bagi Ketapang! Romo Riana sudah punya pengalaman sebagai Vikjen dan Administrator Diosesan,” demikian ungkap uskup kelahiran Gamping, 12 Juni 1935 ini. 

Uskup (terpilih) Riana, lahir di Painiai, Jayawijaya, Papua, 5 Mei 1967. Namun hingga masa remajanya, ia dibesarkan di Nandan, Sleman, DI Yogyakarta. Ia masuk Seminari Menengah Santo Petrus Kanisius Mertoyudan Magelang, Jawa Tengah, tahun 1983. Tamat dari Seminari Menengah tahun 1987. Ia menjalani pendidikan sebagai imam KAS, dan ditahbiskan pada 8 Juli 1995. Uskup (terpilih) Riana ditunjuk sebagai Vikjen semasa Mgr I. Suharyo menjadi Uskup Agung Semarang. Ketika Mgr Suharyo ditunjuk menjadi Uskup Agung Koadjutor Jakarta, Romo Riana ditunjuk Dewan Imam menjadi Administrator Diosesan Semarang. Ketika Mgr Pujasumarta menjadi Uskup Agung Semarang, Romo Pius Riana kembali ditunjuk menjadi Vikjen.
Sumber: hidupkatolik.com
 Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XII Rabu 27 Juni 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XII 
Rabu 27 Juni 2012 
(Sirillus dr Aleksandria) 2Raj 22:8-13, 23:1-3, Mzm 119:33,34,35,36,37,40, Mat 7:15-20 

BACAAN INJIL: "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. 

RENUNGAN: 
Sering kita dengar berita tentang penipuan atau orang merasa tertipu, baik itu merasa tertipu oleh tawaran produk dari perusahaan, tertipu oleh orang yang bersikap baik ternyata dia seorang penipui atau penjahat. Kejadian seperti ini sudah sering terjadi. Modusnya biasanya dengan hal-hal yang seakan baik, tetapi sebenarnya mengandung niat yang jahat. Tidak pernah seorang penipu dalam menjalankan aksinya mengatakan bahwa dirinya seorang penipu, tetapi dia pasti akan mengatakan hal-hal yang baik, berlaku baik atau sopan, tetapi sebenarnya dia punya niat jahat. Kata-kata yang baik dan penampilan yang mengagumkan seringkali mengelabui orang sehingga mudah tertipu. Berita tentang penipuan ini sudah sering terjadi dan seringpula diperingatkan agar waspada pada penipuan. Namun walaupun demikian, masih ada dan banyak pula orang yang dengan mudah tertipu. Bahkan saat ini banyak ternjadi penipua dan para penipun menggunakan banyak cara untuk mencari mangsa. 

Produk yang menipu konsumen dan para penipu yang berpenampilan baik, bisa dikatakan nabi-nabi palsu zaman modern ini. Sering juga muncul orang yang mengatakan bahwa dirinya adalah nabi baru pada zaman ini. Mereka mengaku mendapat wahyu dari Tuhan untuk mengajarkan ajaran Tuhan dan mengajak orang bertobat. Mereka mewartakan ajarannya yang seringkali malah bertolak belakang dari ajaran yang sudah ada dan bahkan akhirnya memecah belah kebersamaan dalam satu kelompok yang selama ini terbina. Mereka ini akhirnya membentuk kelompok tersendiri dan memisahkan diri dari kelompok lain. Mungkin karena itulah banyak terjadi kelompok atau sekte-sekte. Nabi Allah adalah orang yang mewartakan kerajaan Allah dan hidup seturut ajaran dan kehendak Allah. Mereka semata-mata hidup hanya untuk melaksanakan kehendak Allah. Namun bila kiranya seorang nabi menimbulkan perpecahan dan perselisihan, apakah memang benar dia seorang nabi Allah? Tentu tidak. 

Pada kenyataannya, sekarang ini banyak bermunculan nabi-nabi modern yang berpenampilan menawan dan menyatakan sesuatu yang baik tetapi sebenarnya mereka bukanlah nabi Allah tetapi nabi-nabi palsu. Oleh sebab itu Yesus mengajarkan kepada kita agar waspada terhadap nabi-nabi palsu. Yesus mengajarkan kita agar tidak begitu mudah tergoda karena penampilan atau perkataan mereka. Sebab seseorang itu baik tidak dilihat dari penampilan dan dari perkataannya tetapi dari perilaku hidup atau dari perbuatan-perbuatannya. Untuk itu Yesus mengatakan bahwa setiap pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik. 

Selain itu, sabda Yesus hari ini mengajak kita untuk merenungkan diri, bahwa mungkin saja kita termasuk salah satu dari nabi-nabi palsu. Mungkin saja kita seringkali berpenampilan menawan, mengagumkan dan banyak mengatakan pengajaran yang baik, tetapi tidak tampak dalam buah kehidupan yakni hidup kita tidak menghasilkan buah-buah yang baik seperti yang dikehendaki oleh Tuhan. Oleh sebab itu, baiklah kita tidak menjadi nabi-nabi palsu, tetapi sungguh menjadi nabi Allah dalam arti mewartakan kebaikan, kerajaan Allah dan sabda Tuhan, terutama bukan dengan penampilan atau perkataan tetapi dengan perbuatan-perbuatan baik. Amin.

Berbagi Berita: Revitalisasi iman bantu umat Katolik terhindar dari gerakan evangelis

Revitalisasi iman bantu umat Katolik terhindar dari gerakan evangelis 

Jumlah komunitas Pentakosta dan Evangelis di Amerika Latin tidak dapat diabaikan atau diremehan, kata Paus Benediktus XVI kepada uskup dari Kolombia seperti dilansir Catholic News Service. 

Untuk itu umat Katolik “diminta untuk memperkuat dan merevitalisasi iman mereka” serta program pastoral diperkuat untuk meningkatkan iman dan membantu umat merasa diterima di Gereja, kata Paus itu. 

Paus Benediktus membuat pernyataan tersebut dalam pertemuan dengan sekelompok uskup Kolombia yang mengadakan kunjungan “ad limina” mereka ke Vatikan. Kegiatan kunjungan tersebut bertujuan untuk melaporkan status keuskupan-keuskupan mereka dan melakukan diskusi dengan para pejabat Vatikan. 

“Perkembangan pluralitas agama merupakan faktor yang membutuhkan pertimbangan serius,” katanya, termasuk keberadaan “komunitas Pentakosta dan Injili, tidak hanya di Kolombia, tetapi juga di banyak wilayah lain di Amerika Latin, yang tidak dapat diabaikan atau diremehkan.” 

 Paus mengulangi penilaiannya tersebut yang dibuat untuk para uskup Amerika Latin tahun 2007 dengan menanyakan, Mengapa umat Katolik meninggalkan Gereja dan bergabung dengan kelompok-kelompok agama lain? 

Sering kali, umat Katolik meninggalkan komunitas mereka ”bukan karena apa yang kelompok non-Katolik percaya”, mereka meninggalkan bukan karena alasan doktrinal atau teologis, tetapi karena “masalah metodologis dari Gereja kita,” kata Paus, dengan mengutip dokumen penutup konferensi para uskup Amerika Latin di Aparecida, Brazil. 

Paus Benediktus mengatakan apa yang dibutuhkan umat adalah “menjadikan orang lebih beriman, taat, hidup baik dan diterima dengan ramah di paroki-paroki dan komunitas, sehingga tidak ada yang merasa jauh dari perhatian
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XII Selasa 26 Juni 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XII 
Selasa 26 Juni 2012
(Maria Magdalena Fontaine) 
2Raj 19:9b-11,14-21,31-35a,36, Mzm 48:2-3a,3b-4,10-11, Mat 7:6,12-14 

BACAAN INJIL: 
"Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu." "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah.” Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." 

RENUNGAN: 
Seorang bapak menasihati anaknya supaya hidup baik dan rajin dalam beribadah. Namun anaknya itu tidak mau mendengarkannya. Mengapa? Karena ayah itu juga ternyata hidupnya tidak baik dan malahan tidak rajin dalam beribadah. 

Memberi nasihat atau mengatakan sesuatu yang benar kepada orang lain bukanlah hal yang gampang. Bisa saja nasihat atau yang benar yang kita katakan tidak akan didengarkan dan malahan mungkin balik menyerang kita. Nasihat yang kita berikan kepada seseorang bisa saja ditanggapi lain oleh orang yang kita nasihati, kita dianggap tidak menyukai orang yang kita nasihati, dianggap ingin menghinanya atau dianggap mau menjatuhkannya. 

Hal yang demikianlah yang dimaksud oleh Yesus dengan perkataan agar kita tidak memberi barang yang kudus kepada anjing dan jangan melemparkan mutiara kepada babi, supaya jangan diinjak-injak lalu ia berbalik mengoyak kita. Walaupun demikian, bukan berarti kita tidak perlu menasihati orang yang hidupnya kurang baik, bukan berarti kita harus membiarkan sesama kita hidup dalam kesalahannya. Kita tetap haru menasihati sesama bila mereka melakukan kesalahan. Kita tetap harus berusaha agar sesama kita hidup baik. 

Dalam memberi nasihat agar apa yang kita katakan atau harapkan didengarkan dan dilakukan orang lain adalah dengan cara memberi contoh teladan dari apa yang kita harapkan. Nasihat akan sangat efektif bila kita sampaikan dengan memberi contoh dari nasihat itu sendiri. Artinya kita harus terlebih dahulu melakukan apa yang kita katakan dan yang kita harapkan untuk dilakukan oleh orang lain. Banyak orang yang kecewa karena nasihatnya tidak didengarkan oleh orang lain. Banyak juga orang yang begitu ahli dalam memberi nasihat kepada orang lain, tetapi mereka sendiri tidak hidup memberi teladan yang baik bagi sesamanya. Oleh sebab itulah Yesus mengatakan, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah.” 

Inilah jalan emas yang ditunjukkan Yesus kepada kita, meskipun dikatakan bahwa jalan ini adalah jalan yang sesak. Maksud pernyataan ini adalah bahwa memang seringkali kita hanya mengharapkan orang lain berbuat baik kepada kita tetapi kita sendiri tidak melakukanya, kita seringkali menasihati orang lain tetapi kita sendiri tidak hidup seperti apa yang kita dikatakan. Ini kecenderungan yang dilakukan oleh banyak orang. Sehingga Yesus mengatakan bahwa jalan ini adalah jalan yang sesak adalah karena memang sulit dilakukan dan bahkan seringkali mungkin orang lain berpikir lain akan jalan hidup yang kita tempuh. Namun Yesus mengatakan bahwa justru dengan melalui jalan yang sesak dan sempit itu, kita akan menuju kehidupan kekal. 

Maka semoga kita tidak hanya mengharapkan orang lain berbuat baik kepada kita, kita bukan hanya memberi nasihat kepada sesama, tetapi kita sendiri memberi contoh teladan hidup baik seperti yang kita harapkan dan nasihatkan kepada orang lain. Amin.

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XII Senin 25 Juni 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XII 
Senin 25 Juni 2012 
2 Raj 17:5-8,13-15a,18, Mzm 60:3,4-5,12-13, Mat 7:1-5 

BACAAN INJIL: "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." 

RENUNGAN: 

Kita masih ingat berita hangat sehubungan dengan penolakan orang atau kelompok tertentu atas rencana konser Lady Gaga di Indonesia yang rencananya bulan Juni yang lalu. Alasan penolakan adalah bahwa Lady Gaga itu bisa merusak moral bangsa dalam hal ini khususnya kaum muda bangsa karena penampilannya berbau porno aksi. Alasan lain dikatakan bahwa Lady Gaga adalah pemuja setan dan ini misa merusak moral kaum muda. Kelompok ini melakukan penolakan karena Lady Gaga dianggap bermoral tidak baik. 

Juga kita masih ingat peristiwa pengadilan yang mengadili anak kecil dengan tuduhan mencuri sandal jepit seorang oknum polisi. Adapula penghakiman yang dilakukan oleh massa terhadap seseorang atau kelompok karena dianggap bersalah. Pada intinya bisa dikatakan bahwa penghakiman atas seseorang atau kelompok dilakukan karena dianggap bersalah atau melakukan perbuatan jahat. Namun seringkali yang terjadi penghakiman atau pengadilan yang menghukum seseorang atau kelompok seringkali dilakukan oleh orang berkuasa terhadap orang kecil, orang menganggap dirinya baik sehingga dengan mudah menghakimi orang lain. 

Penghakiman bisa saja terjadi bukan karena seseorang itu memang bersalah tetapi hanya karena kecemburuan saja. Memang pada kenyataannya orang lebih mudah melihat kesalahan orang lain dan dengan mudah menuduh orang lain itu tidak baik. Bahkan ada orang yang menghakimi orang lain hanya karena untuk menutupi kejahatan sendiri, mengorbankan orang lain. Hal semacam ini sering kita temui dalam kehidupan kita saat ini. Orang cenderung menuduh orang lain jahat atau menghukum orang lain, padahal belum tentu orang itu jahat. Kecenderungan ini bisa saja muncul karena merasa cemburu atas orang lain atau juga karena kesombongan diri yang menganggap diri harus lebih baik dari orang lain atau merasa diri sudah bersih dari perbuatan yang tidak baik. 

Oleh sebab itu Yesus mengajak kita agar tidak dengan mudah menghakimi kesalahan orang lain atau tidak dengan mudah melihat selumbar di mata orang lain padahal ada balok di mata kita. Mengadili datau menghakimi orang lain, tentu bukan hanya dalam arti menuduh orang lain bersalah, atau kenghakimi orang lain sebagai orang jahat, tetapi juga dalam arti bila kita menganggap diri kita baik atau bersih dan kita menganggap orang laih hina atau jelek perbuatannya, atau merendahkan orang lain, ini sudah menjadi bagian dari sikap mengadili dan menghakimi orang lain. 

Sabda Yesus ini bukan berarti bahwa kita tidak bisa menegur sesama yang berbuat jahat atau berbuat salah. Kita tetap harus berani menegur orang yang berbuat salah, tetapi bukan dengan maksud menjatuhkan atau menghina mereka dan menganggap diri kita sudah baik, namun kita melakukannya dengan maksud murni untuk membantu sesama supaya hidup dalam perbuatan baik. 

Kecenderungak kita adalah begitu mudah melihat kekurangan orang lain, sedangkan kita sulit melihat kekurangan diri sendiri. Oleh sebab itu, dalam injil hari ini Yesus mengajarkan kepada kita bahwa kita tidak hanya menilai atau menghakimi kesalahan orang lain, tetapi kita harus terlebih dahulu mengoreksi diri dan meperbaiki diri. Baiklah kita terlebih dahulu mengubah atau memperbaiki. Untuk itu kita harus senantiasa bersikap rendah hati menyadari bahwa kitapun punya kekurangan dan kesalahan. Orang yang rendah hati, tidak dengan mudah mengadili atau menghakimi sesama. Maka semoga terlebih dahulu memprbaharui diri sebelum memperbaharui orang lain. Tuhan memberkati.

RENUNGAN HARI RAYA KELAHIRAN St. YOHANES PEMBAPTIS Minggu 24 Juni 2012

RENUNGAN HARI RAYA KELAHIRAN St. YOHANES PEMBAPTIS 
Minggu 24 Juni 2012
Yes 49:1-6, Mzm 139:1-3,13-14ab,14c-15, Kis 13:22-26, Luk 1:57-66,80 

BACAAN INJIL: Luk 1:57-66,80 

"Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia" 

Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya. Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia. 

RENUNGAN: 

"Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia."(Luk 1:66) 

 Elisabet melahirkan Yohanes Pembaptis pada masa tuanya. Bagi manusia, tidak mungkin lagi dia bisa melahirkan seorang anak, namun bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Karena kasih dan berkat Tuhan, Elisabeth melahirkan anaknya Yohanes pada masa tuanya. Nama Yohanes yang diberikan kepada anaknya itu, juga nama yang dinubuatkan oleh Tuhan. Tuhan menyertai anaknya itu dan Tuhan juga punya rencana indah atas Yohanes yakni mempersiapkan jalan bagi Tuhan. 

Jelas bagi kita bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, hidup itu adalah anugerah terindah pemberian Tuhan dan Tuhan selalu punya rencana atas hidup yang Dia berikan dan untuk itu Tuhan juga bersedia memberkatinya. Kiranya para orang tua harus meneladan keluarga Zakharia dan Elisabet dalam memandang dan mendidik anak-anak yang dipercayakan Tuhan. Orang tua harus menyadari bahwa anak adalah anugerah terindah dari Tuhan dalam keluarga. Dengan menyadari hal ini, maka orang tua wajib bersyukur atas anugerah itu dan mengasihi anak-anak mereka seperti kasih Allah kepada mereka. 

Dalam hal ini, orang tua tidak memandang bagaimana kondisi anak tersebut, tetapi entah bagaimanapun keadaan anak itu, tetap meyakini bahwa anak itu adalah anugerah Tuhan, dan Tuhan pasti memberkatinya. Juga yakin bahwa Tuhan pasti punya rencana indah bagi setiap orang yang diberikan hidup. Oleh karena itu, para orang tua harus hidup dan mendidik anak-anak mereka dengan iman. Orang tua yang hidup dalam iman, tentu juga akan mendidik anak-anak mereka seturut sabda Tuhan. Seperti Elisabet dan Zakharia memberikan nama pada putera mereka seperti nama yang dinubuatkan Tuhan pada mereka, itu berarti mereka mewariskan nubuat Tuhan atas mereka. Dalam hal ini, jelas bahwa orang tua harus mewariskan sabda Tuhan kepada anak-anak mereka, atau mendidik anak-anak dalam iman atau seturut kehendak Tuhan. 

Lewat sabda Yesus hari ini, bagi kita semua juga jelas bahwa bagaimanapun keadaan kita, hidup kita berasal dari Tuhan, anugerah terindah dari Tuhan dan Tuhan selalu memberkati kita serta Tuhan punya rencana indah atas hidup kita. Asal kita seperti Elisabeth memberikan nama pada puteranya seperti yang dinubuatkan oleh Tuhan padanya. Demikianpun, kita hendaknya hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Semoga kita tidak pernah menyesali, menyia-nyiakan hidup yang diberikan Tuhan kepada kita. Hendaknya kita juga tidak menggugat Tuhan karena merasa Tuhan tidak bersikap adil atas hidup kita, namun hendaknya kita selalu mensyukuri hidup kita sebagai anugerah terindah dari Tuhan, selalu yakin bahwa Tuhan pasti punya rencana indah atas hidup kita dan Tuhanpun akan selalu memberkati kita, sehingga kita juga hidup seturut kehendak Tuhan. Selamat hari Minggu. Tuhan memberkati.

BACAAN HARI RAYA KELAHIRAN St. YOHANES PEMBAPTIS Minggu 24 Juni 2012

BACAAN HARI RAYA KELAHIRAN St. YOHANES PEMBAPTIS 
Minggu 24 Juni 2012 
Yes 49:1-6, Mzm 139:1-3,13-14ab,14c-15, Kis 13:22-26, Luk 1:57-66,80 

BACAAN I: Yes 49:1-6 

Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku." Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku." Maka sekarang firman TUHAN, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya?maka aku dipermuliakan di mata TUHAN, dan Allahku menjadi kekuatanku?,firman-Nya: "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi." 

MAZMUR TANGGAPAN: Mzm 139:1-3,13-14ab,14c-15 
1. Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi. 

2. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. 

3. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; 

BACAAN II: Kis 13:22-26 
Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nyapun aku tidak layak. Hai saudara-saudaraku, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.

BACAAN INJIL: Luk 1:57-66,80 
"Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia" 

Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya. Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)