Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

BACAAN HARI RAYA SP MARIA DIANGKAT KE SURGA: MINGGU 12 Agustus 2012

BACAAN HARI RAYA SP MARIA DIANGKAT KE SURGA: 
MINGGU 12 Agustus 2012 
 (Why 11:19a, 12:1,3-6a,10ab, Mzm 45:10bc,11,12ab, 1Kor 15:20-26, Luk 1:39-56) 

BACAAN I: Why 11:19a, 12:1,3-6a,10ab 

“Seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya.” 

Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya. Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya. Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita. 

MAZMUR TANGGAPAN: Mzm 45:10bc,11,12ab 
Ulangan: 
 Segala keturunan akan menyebut aku bahagia. 

Ayat: 
1. Dengarkanlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya. 

2. Di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari Ofir. 

3. Dengan sukacita dan sorak sorai mereka dibawa; mereka masuk ke dalam Istana raja. 

BACAAN II: 1Kor 15:20-261Kor 15:20-26 
“Kristus sebagai buah sulung, sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya.” 

Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. 

BACAAN INJIL: Luk 1:39-56 
 ‘Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku; dan meninggikan orang-orang yang rendah.” 

Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." 

Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." 

Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.

RENUNGAN HAR BIASA: SABTU 11 Agustus 2012

RENUNGAN HAR BIASA: 
SABTU 11 Agustus 2012 
(Klara) 
Hab 1:12 ? 2:4,Mzm 9:8-9,10-11,12-13,Mat 17:14-20 

BACAAN INJIL: 

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya." Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!" Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga. Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?" Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. 

RENUNGAN: 
Gambaran kekecewaan tampak dalam diri orang yang anaknya sedang sakit, membawa anaknya kepada para rasul untuk disembuhkan ternyata anaknya tidak sembuh juga. Hal ini dapat kita lihat dari kata-katanya yang mengatakan, “"Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya." Orang itu berharap agar anaknya sembuh setelah didoakan para rasul, namun para rasul tidak bisa mengusir setan dari dalam diri anak yang lagi sakit itu. Oleh sebab itu, orang tua itu membawa anaknya kepada Yesus agar Yesus mengusir setan dari dalam diri anaknya. 

Yesus mengatakan bahwa para rasul tidak bisa mengusir setan dari dalam diri anak itu, karena mereka kurang percaya. Iman yang teguh menjadi landasan atau kekuatan utama dalam mengalahkan kekuatan jahat. Iman itu pula menjadi dasar dalamp pelayanan yang akan mendatangkan sukacita bagi sesama. Mungkin pengalaman para rasul juga menjadi pengalaman banyak orang beriman. Banyak diantara kita yang sudah lama mengikuti Yesus tetapi belum sungguh beriman. 

Mungkin orang aktif dalam kegiatan Gereja, banyak melakukan kegiatan sosial, tetapi imannya tidak hidup dan tidak membawa sukacita bagi sesama. Oleh sebab itulah kadang mungkin saja orang berpikir dan berharap memohon bantuan dari seseorang karena berpikir dia rajin kegiatan Gereja, orang beriman, sehingga pasti mau membantu tetapi akhirnya kecewa karena orang itu imannya tidak hidup. Bahkan seringkali kita berharap bahwa orang itu beriman dan akan lebih baik, tetapi ternyata justru sebaliknya. Itu berarti bahwa orang itu hanya mengikuti Yesus tetapi tidak sungguh percaya sehingga imannya tidak membawa sukacita bagi sesama. Nah bagaimana dengan iman kita?

Berbagi Berita: Kematian mengancam keluarga yang berusaha menyelamatkan properti Gereja (06/08/2012)

Kematian mengancam keluarga yang berusaha menyelamatkan properti Gereja
(06/08/2012) 

Sebuah keluarga Katolik kini sedang menghadapi ketakutan setelah melakukan kampanye untuk menghentikan pembongkaran properti Gereja. Agustinus George, seorang instruktur, tinggal di properti seluas 7.922 meter persegi di Lahore, Pakistan, yang dikelola oleh Caritas dan termasuk sebuah kapel kecil. Dia dan keluarganya juga berupaya membantu mempertahankan properti tersebut. 

 Upaya mereka untuk menyelamatkan pembongkaran properti itu tidak berhasil, karena mereka diusir dari Gosha e Aman (sebuah lembaga misionaris) pada Januari, tempat mereka tinggal, yang terletak di belakang Kolese St. Antonius. Sekarang George mengatakan keluarganya telah diserang secara fisik dan menerima sedikitnya 10 surat ancaman, serta meminta dia dan keluarganya untuk masuk Islam atau dibunuh. “Saya berusaha mengunjungi lokasi di mana lembaga itu dibangun guna menyelamatkan barang-barang yang bertumpukkan diantara puing-puing bangunan, tetapi tidak diizinkan. 

Sejumlah pemuda juga menyerang saya bulan lalu,” katanya, seraya menunjukkan tumpukan surat ancaman yang mulai berdatangan setelah ia pertama kali mencoba untuk mengunjungi lokasi pembongkaran itu. Sebagian besar surat itu ditulis dengan tinta merah, tanpa nama. Namun, salah satu surat yang ia terima pekan lalu ditandatangani ‘Ashqian e Rasool‘ (para pecinta nabi). “Kami tahu segalanya tentang Anda. Kami bisa saja membunuh Anda malam hari jika kami mau, tapi kami memecahkan spion sepeda motor Anda biar Anda tahu bahwa kami selalu mengawasi Anda,” kata surat itu. 

“Kehidupan Anda dan keluarga Anda sekarang tergantung pada Anda mau masuk Islam, sehingga Anda bisa mendapatkan tempat di surga. Atau Anda akan menghadapi nasib yang sama seperti para pemimpin Anda. Mematuhi perintah kami atau bersiap-siap untuk menghadapi nasib Anda,” lanjut surat itu. “Kami bisa membunuh Anda. Kami memberitahukan Anda untuk bergabung dengan kami dalam Jihad. Atau kematian menanti Anda.” George menyalahkan media yang menyoroti aksi protes pembongkaran kapel sehingga hal itu menambah kerumitan. “Kami dipublikasikan di berbagai saluran berita media, merobek kitab suci yang jelas menodai agama. Kami berada di garis depan dalam aksi protes dan foto kami ditampilkan di koran-koran. Orang-orang mengenali kami,” katanya. Dia mengatakan dia takut dengan keluarganya setiap kali meninggalkan tempat di mana mereka sekarang tinggal, untuk pergi ke sekolah biara. “Anak-anak saya tertekan dan tidak merasa aman,” katanya, 

“Polisi tidak bisa membantu. Saya tidak yakin berapa lama kami bisa bersembunyi,” tambahnya. Pastor Emmanuel Yousaf Mani, ketua Komisi Keadilan dan Perdamaian Konferensi Waligereja Pakistan mengatakan ia baru saja mendengar ancaman kematian tersebut. “Kami bertemu pertama kali menyusul pembongkaran teresbut dan mereka tidak pernah menceritakan kepada saya,” katanya. Namun, ia menambahkan bahwa Uskup Lahore telah mengambil langkah dengan memberikan mereka tempat tinggal di fasilitas Katolik yang selalu dijaga.

Sumber:Death threats for family who tried to save Church property
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HAR BIASA: JUMAT 10 Agustus 2012 (Pesta St. Laurensius)

RENUNGAN HAR BIASA: JUMAT 10 Agustus 2012 
(Pesta St. Laurensius) 
2Kor 9:6-10, Mzm 112:1-2,5-6,7-8,9, Yoh 12:24-26 

BACAAN INJIL: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. 

RENUNGAN: 
Hidup itu sungguh anugerah yang sangat berharga dari Allah, sehingga harus kita syukuri, hargai dan pelihara dengan sebaik-baiknya. Keyakinan ini tentu tidak bertentangan dengan apa yang dikatakan Yesus dalam Injil hari ini yang mengatakan, “Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.” Justru Yesus mau mengatakan agar kita memelihara dan menggunakan hidup sekarang ini untuk beroleh hidup kekal. 

Dengan sabda hari ini, Yesus mengatakan bahwa selain hidup yang sekarang ini, masih ada hidup yang lebih penting dan lebih berharga yakni kehidupan kekal. Hidup yang sekarang adalah kesempatan atau masa untuk menuju hidup yang kekal. Namun sayang, bahwa banyak orang menganggap bahwa hidup yang sekarang inilah yang lebih berharga dan kurang menyadari adanya hidup kekal. 

Orang seringkali berpikir bahwa hidup hanya sekali di dunia ini sehingga harus dinikmati sepuas-puasnya. Orang yang berpikiran demikian, mengisi hidupnya dengan kesia-siaan yakni dengan hidup tidak sesuai dengan kehendak Allah, karena memang tidak mengakui atau tidak peduli akan hidup yang kekal. Maka baiklah kita memperhatikan sabda Yesus hari ini. Kita hendaknya tidak memelihara hidup sekarang ini dalam arti menganggap bahwa hidup hanya di dunia ini saja sehingga kita berusaha mempertahankannya. Kehidupan yang sesungguhnya dalah kehidupan kekal. 

Untuk beroleh kehidupan kekal itu, hidup yang sekarang harus kita gunakan sebagai kesempatan untuk beroleh hidup kekal. Jalan untuk itu adalah dengan mengikuti Tuhan. Hidup yang sungguh percaya pada Tuhan dan mengikuti-Nya diungkapkan dengan perbuatan kasih dan pelayanan kepada sesama. Contoh teladan dalam menghayati Injil hari ini kita lihat dalam diri Santo Laurentius. Santo Laurentius sungguh menghargai hidup dalam diri sesama, bahkan dalam diri orang-orang miskin. Baginya harta tertbesar Gereja adalah orang-orang kecil. Dia juga berani kehilangan hidupnya di dunia ini demi hidup yang kekal. Untuk itu dia rela mati demi iman kepada Tuhan. Semoga kita berjuang untuk beroleh hidup kekal dan untuk itu kita tidak mempertahankan kehidupan dunia ini, malah berani kehilangan hidup dunia ini. Amin.

RENUNGAN HAR BIASA KAMIS: 9 Agustus 2012

RENUNGAN HAR BIASA KAMIS:
9 Agustus 2012 
(Teresia Benedikta dr Salib) 
 Yer 31:31-34, Mzm 51:12-13,14-15,18-19, Mat 16:13-23 

BACAAN INJIL: 
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia Mesias. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." 

RENUNGAN: 
Kalau kita ditanya, “Siapakah Yesus bagi Anda?” Mungkin pasti kita pasti bisa menjawab dengan panjang lebar dan malah mungkin lebih mendalam dari jawaban Petrus sebagaimana kita dengarkan dalam Injil. Tapi apakah pengenalan kita itu merupakan ungkapan iman atau penghayatan iman, atau hanya perkataan saja? Di dalam Injil hari ini, orang banyak saat itu mengenal Yesus tidak lebih sebagai seorang nabi saja, makanya mereka membandingkan dengan beberapa nabi sebelumnya. 

Orang banyak itu tidak mengenal siapa Yesus sesungguhnya. Yesus mengharapkan agar para murid sungguh mengenal Dia. Oleh sebab itu Dia bertanya kepada para murid. Petrus mewakili para murid menjawab dengan mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Yesus bukan hanya membenarkan jawaban Petrus, malah juga memuji jawaban itu. Atas jawaban itu, Yesus memberi kuasa kepada Petrus kunci Kerajaan Surga. Namun belum berapa lama, hal yang berbeda terjadi. 

Ketika Yesus mengatakan bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga, Petrus menegur Yesus dengan mengatakan bahwa hal itu tidak akan terjadi. Petrus menolak bahwa Yesus harus melalui jalan penderitaan dan mati di salib. Konsep Mesias bagi Petrus jelas adalah Mesias yang hebat, luar biasa dan tidak menjalani penderitaan. Oleh Yesus pemikiran demikian adalah pemikiran dari Iblis, sehingga Yesus balik menegur Petrus. Sungguh aneh memang, Yesus baru memuji pengakuan Petrus, tetapi belum beberapa saat, Yesus menegur Petrus karena perkataannya yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. 

Petrus menjadi gambaran hidup iman kita. Sebagaimana kami katakan di atas, kita pasti bisa menerangkan siapa Yesus itu sesungguhnya. Namun pengakuan kita tidak tampak dalam kehidupan kita sehari-hari. Pengakuan atau iman kita bisa seketika itu juga berbalik ketika kita mengalami penderitaan hidup. Kita kerapkali beriman tetapi menolak iman kita bila kita menghadapi penderitaan. Oleh sebab itu, mari kita waspada dalam hidup iman, sebab setan bisa menggunakan penderitaan menjadi jalan untuk membelokkan kita dari iman. Yesus jelas adalah Mesias, tetapi Yesus adalah Mesias yang menjalani jalan penderitaan dan kematian. 

Dengan demikian, setiap orang yang mengikuti Dia, juga harus dan pasti melalui jalan salib penderitaan. Tidak ada yang bisa terbebas dari salib penderitaan. Namun tidak berarti kita tidak mengharapkan dan memilih jalan penderitaan. Namun sebagai pengikuti Kristus, bila karena iman itu kita melalui jalan penderitaan, kita harus menerimanya dan menghadapinya. Penderitaan kita jalani dengan tetap setia pada Yesus. Justru pengenalan dan pengakuan kita akan Yesus harus juga tampak dalam seluruh kehidupan kita, juga dalam penderitaan hidup. Amin.

Berbagi Berita: Atlet Olimpiade akan masuk seminari untuk jadi imam

Atlet Olimpiade akan masuk seminari untuk jadi imam 

Carlos Ballve, yang dikenal sebagai “Litus” oleh teman-temannya, menjadi pemain bertahan dalam tim hoki Spanyol yang berlaga di Olimpiade London 2012. 

Tapi, usai kompetisi akbar tersebut, ia memutuskan akan masuk sebuah seminari di Belgia untuk mengikuti pendidikan calon imam. Menurut laporan harian El Pais Spanyol, meskipun ia selalu menganggap dirinya seorang beriman, hal itu hanya terjadi tahun 2005, namun kini ia sadar betapa penting Tuhan dalam hidupnya. 

Pada musim panas tahun itu, segalanya mulai berubah saat dia mengikuti kompetisi kejuaraan dunia hoki U-21.
 
 Sebelum kompetisi dimulai, hari Minggu ia pergi Misa. ia mengakui bahwa sebelumnya timnya belum pernah meraih medali, namun kini timnya berada di posisi ketiga, katanya. Ballve berjanji akan pergi ke Medjugore (tempat penampakan Bunda Maria yang masih diteliti oleh Vatikan) bersama ayahnya. Dia menempati janjinya dan mengunjungi Medjugore. 

Namun, ia mengatakan hidupnya masih tidak berubah, dan tetap “pergi ke pesta dengan para gadis, menghabiskan banyak uang, dan tidak berdoa.” 
 Tapi, “sesuatu dalam diriku berkata, ‘Litus, Anda bebas dan Anda dapat melakukan apa saja yang Anda inginkan, tapi sekarang Anda tidak bahagia.’” Meskipun ia berada di puncak prestasi sebagai seorang atlet, ia memutuskan untuk berhenti lagi dan pergi mencari Tuhan. “Saya mengatakan kepada-Nya, ‘saya tidak tahu apa yang salah. Hal-hal aneh muncul. Saya ingin berterus terang dengan Anda, jadi inilah aku, apa yang Anda inginkan.”
 
 

 Kehidupan Ballve mulai berubah, dan ia hanya meminta kepada Tuhan untuk membiarkan dia memenuhi impiannya ikut bermain di Olimpiade. Ballve mengatakan pertandingan di Olimpiade itu merupakan “pengalaman yang luar biasa dan berharga.” Dia mengatakan dia berharap “tidak hanya untuk meraih kemenangan, tapi menumbuhkan iman saya, berbagi dengan orang-orang dari seluruh dunia,” lapor surat kabar itu.

Sumber: Olympic athlete to enter seminary after Games
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HAR BIASA RABU: 8 Agustus 2012 (Dominikus)

RENUNGAN HAR BIASA RABU:
8 Agustus 2012 (Dominikus) 
Yer 31:1-7, MT Yer 31:10,11-12ab,13, Mat 15:21-28 

BACAAN INJIL: Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak." Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh. 

RENUNGAN: 
Kasih ibu terhadap anak-anaknya sungguh memang luar biasa besar. Inilah yang ditunjukkan oleh perempuan Kanaan dalam Injil hari ini. Kalaupun ada ibu yang tidak mencintai anak-anaknya, itu kekecualian. 

Perempuan Kanaan dalam Injil hari ini keteguhan dan berjuang untuk kesembuhan anaknya yang sedang sakit parah. Ibu itu memohon kepada Yesus tanpa malu dan bahkan sambil berteriak-teriak. Kata-kata Yesus yang kita dengarkan dalam Injil hari ini, bukanlah maksud Yesus untuk menghina wanita itu, tetapi Yesus hanya mengingatkan bagaimana status wanita itu sebagai suku Kanaan. Wanita itu tidak tersinggung walau orang Yahudi menganggap mereka kafir dan seperti anjing. Perempuan Kanaan itu walau dianggap kafir dan seperti anjing oleh bangsa Yahudi, namun justru menunjukkan imannya yang mendalam kepada Tuhan. Iman wanita itu akhirnya membuahkan hasil, Yesus menyembuhkan anaknya yang lagi sakit. 

Sungguh wanita ini menjadi teladan bagi kita dalam hidup beriman. Kita mungkin seringkali merasa bahwa Tuhan seakan tidak mendengarkan dan mengabulkan doa-doa permohonan kita kepada Tuhan. Kita mungkin cepat putus ada dalam beriman. Wanita Kanaan yang dianggap kafir memberi teladan bagi kita, agar kita tidak cepat putus asa bila merasa doa-doa kita tidak dikabulkan oleh Tuhan. Kita hendaknya terus berjuang dan tetap teguh pada Tuhan, sebab memang mungkin Tuhan mengajar kita dan mau melihat apakah kita sungguh memohon karena iman atau tidak. Permohonan yang teguh dalam iman, pasti akan didengarkan dan dikabulkan oleh Tuhan. Iman yang teguh menuntut sikap teguh dan perjuangan. 

Wanita ini berasal dari suku Kanaan yang dianggap kafir dan dipandang hina oleh orang Yahudi yang menganggap dirinya suku pilihan Allah dan orang beriman. Namun justru wanita yang dianggap kafir malah memiliki iman yang mendalam dan teguh kepada Yesus. Iman kepada Tuhan tidak memandang status hidup. Iman bukan menyangkut status hidup, tetapi kepercayaan dan keyakinan kepada Tuhan. Sehingga semoga kita, tidak melihat status seseorang, tetapi keyakinannya. Demikian juga halnya, dalam beriman kita tidak hanya penampilan saja beriman, tetapi harus tampak dalam keyakinan yang teguh kepada Tuhan, menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan. Amin.

RENUNGAN HARIAN: Selasa 7 Agustus 2012

RENUNGAN HARIAN: 
Selasa 7 Agustus 2012 
(Sistus II, Kayetanus, Albertus dr Trapani, Agatangelus dan Kasianus) 
Yer 30:1-2,12-15,18-22, Mzm 102:16-18,19-21,29,22-23, Mat 14:22-36 

BACAAN INJIL: 
Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ. Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah. Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah." Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret. Ketika Yesus dikenal oleh orang-orang di tempat itu, mereka memberitahukannya ke seluruh daerah itu. Maka semua orang yang sakit dibawa kepada-Nya. Mereka memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh. 

RENUNGAN: 
Yesus selalu menyertai hidup kita dan selalu datang untuk menolong kita. Kita tidak tahu mengapa Yesus memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Namun yang kita ketahui bahwa peristiwa ini terjadi setelah Yesus memberi makan lima ribu orang dengan mempergandakan lima roti dan dua ekor ikan. Dalam peristiwa itu, para murid sudah menyaksinakan secara langsung bagaimana kuasa Yesus yang adalah Tuhan. Tentu selain itu para murid juga pasti sudah melihat langsung bahwa Yesus mengadakan mukijzat lain. Namun pada kenyataannya, ketika perahu mereka terombang ambing oleh ombak dan Yesus hadir dengan berjalan di atas air, mereka tidak mengenali Yesus, malah mengatakan bahwa Yesus yang hadir adalah hantu. 

Dalam ketakutan itu Yesus memberitahukan siapa diri-Nya, dengan berkata, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” Namun para murid belum yakin akan kehadiran Yesus. Petrus malah berkata "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." Yesus menyanggupi permintaan Petrus dengan mengundang Petrus untuk berjalan di atas air. Petrus bimbang dan mulai tenggelam, namun pada saat itu pulalah Yesus mengulurkan tangan untuk menolong Petrus. 

Hidup kita seringkali diibaratkan dengan perahu yang sedang mengarungi laut luas. Dalam pengarungan itu, perahu kehidupan kita pasti seringkali mengalami gelompak ombak yang dasyat. Pada saat semikian iman kita pasti goyah dan tidak bisa menangkap kehadiran Tuhan. Malahan mungkin kita berpikir bahwa Tuhan meninggalkan dan membiarkan kita seorang diri mengarungi kehidupan yang sulit. 

Kita yang sudah mengatakan diri percaya pada Yesus, tetapi tidak dapat menangkap kehadiran Yesus dalam hidup terutama dalam kesulitan hidup. Namun pengalaman para murid hari ini menjadi pengalaman kita juga. Lewat pengalaman para murid kita diyakinkan bahwa Yesus tidak pernah meninggalkan kita, Dia selalu hadir dan mengulurkan tangan untuk menolong kita. 

Memang perahu kehidupan kita pasti akan mengalami gelombang besar yang membuat kita khawatir dan takut, namun kita harus tetap yakin bahwa Tuhan Yesus selalu bersama kita, Dia tidak akan pernah membiarkan kita tenggelam dihempaskan oleh ombak kehidupan. Yesus mengundang kita untuk hidup dalam iman. Iman itu kita ungkapkan dengan mempercayakan seluruh suka duka kita kepada Tuhan. Tuhan pasti selalu hadir dalam hidup kita, dan Dia akan mengulurkan tangan untuk menolong kita. Amin.

RENUNGAN HARIAN: SENIN 6 Agustus 2012 (Pesta Yesus menampakkan Kemuliaan-Nya)

RENUNGAN HARIAN: 
SENIN 6 Agustus 2012 
(Pesta Yesus menampakkan Kemuliaan-Nya) 
Dan 7:9-10,13-14, atau 2Ptr 1:16-19, Mzm 97:1-2,5-6,9, Mrk 9:2-10 

BACAAN INJIL: 
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. Kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia." Dan sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorangpun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri. Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorangpun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati." 

RENUNGAN: 
Kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Petrus begitu bangga dan bahagia melihat peristiwa yg terjadi yakni di hadapan mereka Yesus berubah rupa dan sedang berbincang-bincang dengan nabi besar Perjanjian Lama yakni Elia dan Musa. Petrus merasa bangga karena Yesus sama seperti nabi besar PL dan kelak merekapun akan bertemu dengan para kudus di surga. 

Namun tiba-tiba awan yang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia." Yesus bukan nabi, tetapi melebihi para nabi PL sebab Dia adalah Anak Allah dan Dialah jaminan hidup bahagia dan hidup kekal. Tidak ada jalan lain untuk beroleh kehidupan kekal, selain menerima Yesus Anak Allah dan mendengarkan Dia. 

Mungkin kita punya pengalaman bangga menjadi murid Yesus, sebab Yesus adalah Tuhan, bukan manusia biasa dan bukan nabi. Juga kita mungkin kita punya pengalaman bahagia, merasa damai ketika kita berada dalam Gereja saat berdoa, saat mengadakan ziarah rohani di tempat ziarah. Namun kiranya beriman, tidak cukup hanya rasa bangga bahwa Yesus adalah Anak Allah dan bahwa kelak kita beroleh hidup kekal. Namun iman itu haruslah terungkap dalam hidup yang senantiasa mendengarkan Yesus. Mendengarkan Yesus berarti kita mengikuti teladan hidup-Nya dan melaksanakan sabda-Nya. Hanya dengan mendengarkan Yesus, kita akan beroleh hidup bahagia yang kekal. Amin.

RENUNGAN HARI MINGGU BIASA KE XVIII : MINGGU 5 Agustus 2012

RENUNGAN HARI MINGGU BIASA KE XVIII : 
MINGGU 5 Agustus 2012 
Kel 16:2-4,12-15, Mzm 78:3,4bc,23-24,25,54, Ef 4:17,20-24, Yoh 6:24-35 

BACAAN INJIL : Yoh 6:24-35 
“Barang siapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barang siapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” 

Di seberang Danau Galilea, ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. 

RENUNGAN: 

Yesus Tuhan adalah jaminan hidup kekal. Dalam satu film dikisahkan ada satu kawanan perampok yang terdiri atas anak muda dan dari antaranya ada juga wanita. Kelompok ini merampok Bank dan juga tidak segan-segan membunuh orang yang menghalangi aksi mereka. Mereka merampok bukan karena kemiskinan atau bukan karena tekanan ekonomi dan butuh uang. Mereka merampok hanya sebagai kesenangan dan pelampiasan kekesalan hati mereka, sebab mereka ternyata berasal dari keluarga yang kaya raya, anak pengusaha besar dan anak pejabat. 

Pada akhir cerita dikatakan bahwa saat merampok Bank, polisi yang sudah mengetahui asal-usul mereka, sengaja memanggil orang tua para perampok untuk datang ke Bank yang sedang dirampok, namun tidak memberitahukan bahwa anak-anak mereka sedang merampok Bank tersebut. Para orang tua itu begitu heran ketika mengetahui bahwa anak-anak mereka menjadi perampok dan penjahat, sebab mereka sudah mencukupi semua kebutuhan anak-anak mereka, yakni harta yang berlimpah, dan apapun yang mereka perlukan. Para orang tua itu berpikir bahwa harta yang berlimpah sudah cukup untuk anak-anak mereka. Ternyata semuanya itu keliru. 

Dalam film tersebut anak-anak muda itu mengatakan bahwa yang lebih mereka butuhkan bukan harta, tetapi kehadiran orang tua mereka di rumah, kasih dan perhatian orang tua mereka. Mereka tidak mendapatkan itu karena orang tua mereka sibuk dengan pekerjaan, sibuk dengan aktivitas di luar, sehingga melupakan anak-anak mereka. 

Orang memang seringkali berpikir bahwa harta kekayaan berlimpah, kekuasaan dan pangkat adalah yang paling utama dalam hidup ini. Semuanya dianggap bisa menjadi jaminan hidup bahagia. Oleh karena pemikiran yang demikian, orang hanya sibuk mencari hal-hal duniawi saja, lupa bahwa ada yang lebih penting dari semuanya itu. Dalam bacaan pertama tadi kita mendengarkan bersungut-sungut kepada Tuhan lewat Musa dan Harun karena mereka kekurangan makanan. Mereka mengatakan bahwa mereka lebih baik mati di tanah Mesir karena di sana banyak makanan, daripada keluar dari tanah Mesir di tidak mempunyai makanan dalam perjalanan. Bagi mereka makanan yang lebih utama, tidak melihat bagaimana kasih Allah yang telah membebaskan mereka dari perbudakan Mesir. Mereka tidak percaya bahwa Tuhan yang membebaskan mereka, Tuhan pula pasti akan menyelematkan mereka. Bahkan mereka lebih rela menjadi budak, asal tidak kekurangan makanan. 

Di dalam Injil kita mendengarkan bagaimana orang mencari Yesus. Mereka seakan tidak mau kehilangan sedikitpun dari Yesus. Namun Yesus tahu hati dan pikiran mereka mencari Dia bukan karena telah melihat tanda-tanda dan percaya bahwa Yesus adalah Mesias, namun karena mereka telah mendapatkan makanan dari Yesus lewat pergandaan roti. Mereka itu berpikir bahwa Yesus adalah pemimpin masa depan karena Yesus akan bisa memenuhi kebutuhan mereka dalam hal makanan. Bagi mereka tetap yang lebih penting adalah pemenuhan kebutuhan akan makanan. Oleh sebab itulah Yesus mengatakan “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." 

Kesempatan itu digunakan oleh Yesus untuk mengubah pola pikir mereka dan membukan pikiran mereka bahwa yang terpenting dalam hidup bukanlah makanan atau hal duniawi tetapi makanan rohani yakni roti yang turun dari surga. Roti yang turun dari surga itu membuat orang tidak lapar dan haus lagi, sebab roti itu akan memberi hidup. Orang yang mendengarkan pengajaran Yesus, tetap tidak percaya dan malah meminta tanda dari Yesus. Mereka meminta tanda seperti yang telah dilakukan oleh Musa yang telah memberi nenek moyang mereka manna di padang gurun. Merika meyakini bahwa yang memberi manna kepada nenek moyang mereka di padang gurung adalah Musa, bukan berasal dari Allah. Yesus menjelaskan kepada mereka bahwa manna yang didapatkan oleh nenek moyang mereka ketika di padang gurung bukanlah dari Musa, tetapi Allah sendirilah yang memberikannya. 

Yesus juga menjelaskan bahwa Dia sendirilah tanda yang dari Allah, karena Dia adalah roti hidup yang diberikan Allah bagi hidup dunia. Kesempatan itu digunakan oleh Yesus untuk mengubah pola pikir mereka dan membuka pikiran mereka bahwa yang terpenting dalam hidup bukanlah makanan atau hal duniawi tetapi makanan rohani yakni roti yang turun dari surga. Roti yang turun dari surga itu membuat orang tidak lapar dan haus lagi, sebab roti itu akan memberi hidup. Yesus mengatakan bahwa Dia sendirilah roti hidup itu, sehingga orang yang percaya dan datang kepada-Nya tidak akan lapar dan haus lagi. Sabda Yesus hari ini sungguh menegaskan kepada kita hanya Allah lah yang menjadi jaminan hidup bahagia dan kelak. Allah memberi hidup dan juga menjadi hidup kita. Banyak cara yang dilakukan oleh Allah dalam menjamin hidup kita. 

Memang kita selain mengharapkan berkat Allah, kita juga bekerja keras dan mungkin juga dibantu oleh orang lain. Namun kita harus selalu yakin bahwa Tuhanlah yang membantu dan memberkati kita. Seperti yang dialami oleh nenek moyang bangsa Israel, mereka makan manna bukan Musa yang memberikannya tetapi Tuhanlah yang memberikannya. 

Dalam kehidupan beriman, juga masih banyak orang seperti orang banyak yang mencari Yesus. Orang beriman bukan karena percaya kepada Tuhan, tetapi mungkin saja karena ikut-ikutan atau karena mengharapkan sesuatu atau untuk mendapatkan sesuatu yang duniawi. Orang yang beriman demikian, pada umumnya akan cepat kecewa bila keinginan hatinya tidak terkabulkan. Oleh sebab itu, lewat sabda Yesus hari ini, hendaknya kita percaya kepada Dia karena kita percaya bahwa Dia adalah Tuhan, Dialah jaminan hidup bahagia dan jaminan hidup kekal. Yesus adalah roti hidup yang turun dari surga. 

Oleh karena itu, baiklah kita selalu datang kepada-Nya, percaya kepada-Nya, maka kita akan dipuaskan dan tidak akan lapar lagi. Tuhan akan memberikan apa yang kita perlukan dalam hidup ini, dan Tuhan akan menjadi kehidupan bahagia dan kehidupan kekal bagi kita. Oleh karena itu juga, janganlah kita tidak hanya bekerja atau hidup untuk mencari makanan yang dapat beinasa, tetapi hendaknya kita juga berusaha untuk mendapatkan makanan yang tidak dapat binasa, yakni datang kepada Yesus dan percaya kepada-Nya. Amin.

BACAAN HARI MINGGU BIASA KE XVIII : 
MINGGU 5 Agustus 2012 
Kel 16:2-4,12-15, Mzm 78:3,4bc,23-24,25,54, Ef 4:17,20-24, Yoh 6:24-35 

BACAAN I: Kel 16:2-4,12-15, 
“Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu.” 

Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun; dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan." Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak. "Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu." Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun sekeliling perkemahan itu. Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi. Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu. 

MAZMUR TANGGAPAN: Mzm 78:3,4bc,23-24,25,54 
Ulangan: Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera. 

Ayat: 
1. Yang telah kami dengar dan kami ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh para leluhur akan kami teruskan kepaa angkatan yang kemudian; puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya. 

2. Ia memberi perintah kepada awan-awan dari atas, dan membuka pintu-pintu langit; Ia menghujankan manna untuk mereka kaman, dan memberi mereka gandum dari langit. 

3. Roti para malaikat menjadi santapan insan bekal berlimpah disediakan oleh Allah, dibawa-Nya mereka ke tanah-Nya yang kudus, ke gunung-gunung-Nya ang Ia rebut dengan tangan kanan-Nya. 

BACAAN II : Ef 4:17,20-24 
“Kenakalan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah.” 

Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia.Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus. Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. 

BACAAN INJIL : Yoh 6:24-35 
“Barang siapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barang siapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” 

Di seberang Danau Galilea, ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. 

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)