Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

Pembukaan Kelompok Doa Karismatik

Pembukaan Kelompok Doa Karismatik

Bukan suatu rahasia bahwa tidak sedikit umat kita yang ‘jalan-jalan’ ke kelompok doa lain karena merasa ibadah umum hari minggu kurang memenuhi kerinduan hatin dalam pengungkapan imannya. Demikian halnya merasa bahwa di paroki tempatnya tidak ada kelompok yang dianggap sesuai dengan hatinya.

Ketika ada umat yang demikian tentu muncullah banyak tanggapan yang cenderung saling mempersalahkan, baik itu mempersalahkan orang tersebut dengan suatu ungkapan yang menyatakan bahwa orang tersebut berarti mau beriman sesuka hatinya, tidak bisa menghayati kedalaman dan keskudusan ibadah hari minggu yakni perayaan Ekaristi. Masih banyak lagi penilaian negative yang pasti ditujukan kepada umat yang demikian. Di pihak lain, pasti ada juga yang mempersalahkan Gereja, Hirarki dengan suatu penilaian tidak menanggapi kebutuhan zaman ataupun kebutuhan umatnya. Ada yang mengatakan bahwa ibadah Gereja itu kolot, monoton, kurang menarik dibandingkan dengan yang ada di tempat lain dan seperti di tempat lain itulah yang sesuai dengan seleta umat saat in. Singkatnya pasti ada saling membenarkan diri dan saling mempersalahkan pihak lain. Kalau hal ini terjadi dan berlangsung, tentu tidak aka nada jalan keluarnya.

Suatu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri adalah bahwa karakter dan pribadi masing-masing orang berbeda-beda. Hal ini tentu juga bisa berpengaruh pada bentuk pengungkapan iman. Menghargai perbedaan pribadi dan karakter memang baik, tetapi bila terlalu melepas dengan sebebas-bebasnya, tentu malah tidak akan ada kesatuan, bisa jadi masing-masing menjalankan seturut seleranya padahal hal itu belum tentu baik dan benar. Jadi tetap harus ada suatu aturan yang baku untuk menjaga kesatuan, tetapi juga terbuka pada keragaman pribadi-pribadi dan berusaha untuk membinanya sesuai dengan iman yang benar. Hal inilah yang telah dan selalu diupayakan oleh Gereja dengan adanya kelompok-kelompok kategorial dalam Gereja, juga termasuk kelompok kategorial dalam doa. Salah satu dari kelompok kategorial yang mau kami maksudkan adalah kelompok doa Karismatik. Kehadiran kelompok doa karismatik ini mengitu menjamur dalam Gereja kita. Tentu bukan karena kepiawain pendiri atau pengurus dalam memperkenalkannya. Tentu juga bukan karena hebatnya kesaksian yang seringkali seakan harus ada dalam kelompok ini. Seakan-akan tanpa adanya kesaksian iman yang ‘hebat’, kelompok itu terasa hambar. Tentu juga bukan karena bahasa Roh yang ceringkali seakan menjadi ciri khas dan ‘nilau jual’ kelompok ini. Tentu juga bukan karena daripada umat lari ke kelompok karismatik lain.

Suatu alasan yang kurang tepat bila Paroki mengadakan kelompok doa karismatik karena daripada lari ke kelompok doa karismatik Gereja lain. Tetapi lebih baik bila karena menyadari bahwa dalam diri umat ada kerinduan untuk mengungkapkan imannya dengan cara yang demikian dan melihat bahwa hal itu adalah termasuk kekayaan hidup beriman dalam iman. Dengan menyadari inilah Gereja merangkul mereka, memberi wadah dan sekaligus membina kelompok ini agar tetap pada ajaran iman katolik yang benar. Inipulalah yang diungkapkan pastor paroki Tigalingga dalam kotbahnya ketika Perayaan Ekaristi sebagai awal dimulainya kembali kelompok doa karismatik di paroki Tigalingga. Kami katakana ‘dimulainya kembali’ karena beberapa tahun sebelumnya, kelompok ini sudah mulai berkumpul dan hendak membentuk diri, tetapi entah karena alasan apa, usaha itu belum sempat terwujud. Namun benih iman dan pengungkapan iman yang demikian tidak terkubur tetapi masih tetap ada. Inilah yang dilihat oleh pastor paroki sehingga bersama dengan Frater Agustinus Nanang Aris Kurniawan O.Carm yang saat ini menjalani masa pastoral di paroki Tigalingga, mencoba mengumpulkan mereka yang sudah hampir tercerai berai. Tawaran ini mereka sambut dengan senanghati dan setelah beberapa kali berkumpul dan mengadakan persekutuan doa di paroki, akhirnnya disepakati untuk membentuk Kelompok Doa Karismatik dengan kepengurusan yang jelas.

Pembukaan kembali dan Peresmian adanya Kelompok Doa Karismatik ini diadakan pada hari Jumat 1 Oktober 2010 dalam perayaan Ekaristi di Gereja Paroki. Dalam perayaan ekaristi ini dihadiri oleh sebanyak 35 orang anggota, beberapa umat yang hadir dan juga anggota kelompok karismatik dari Paroki tetangga yaitu paroki Sidikalang sebanyak 12 orang. Perayaan Ekaristi sungguh berjalan dengan indah, sacral dan meriah, apalagi karena kelompok dari paroki Sidikalang hadir lengkap dengan pemain musiknya. Pemandu lagu-lagu pujian dan music dikomandoi oleh ibu Vera Sinaga dari paroki Sidikalang.

Sesudah perayaan Ekaristi selesai, acara dilanjutkan dengan ramah tamah di aula paroki. Di luar dugaan semula, ternyata di aula bukan hanya minum ala kadarnya, tetapi diadakan makan bersama. Ini terjadi pasti karena sukacita dalam Roh pada kelompok yang dari paroki Tigalingga, karena merasa bergembira bahwa mereka sudah punya kelompok doa di paroki. Sehabis makan bersama, diteruskan dengan pemilihan pengurus yakni ketua, sekretaris dan bendahara. Proficiat dan selamat berdoa dan melayani Gereja.

Frater Agustinus Nanang Aris Kurniawan O.Carm

Perkenalan Frater Agustinus Nanang Aris Kurniawan O.Carm
Menjalani masa Pastoral di Paroki Tigalinga

Pada kegiatan paroki yakni Sermon Bolon atau Rapat Paripurna paroki tanggal 2 September 2010 yang lalu diadakanlah penerimaan atau penyambutan frater yang akan berpastoral di paroki tigalingga. Penyambutan diadakan dengan pemberian ulos Karo oleh perwakilan pengurus Gereja dan juga dengan kata sambutan ucapan selamat datang.

Lebih lengkapnya, beliau adalah:
Nama lengkap saya Nanang Aris Kurniawan, karena dibaptis dalam Gereja Katolik maka di bubuhkan nama santo pelindung yaitu Agustinus. Setelah masuk biara ditambah lagi di depanya dengan sebutan Frater dan di belakangnya diberi “gelar” O. Carm. Jadi kalau mau ditulis selengkap-lengkapnya Frater Agustinus Nanang Aris Kurniawan O.Carm panjang sekali kan. Daripada susah mengingatnya panggil saja Fr. Aris, kalau tidak ada reaksi berarti anda salah memanggil atau fraternya lagi tidur. Saya lahir di ujung pulau Jawa bagian timur yaitu di Banyuwangi tanggal 25 April 1985. Terlahir sebagai anak nomor tiga dari empat bersaudara. Setelah menyelesaikan pendidikian di sekolah menengah pertama saya masuk ke seminari menengah “ Marianum “ Keuskupan Malang. Disinilah kehidupan panggilan saya dimulai dan berjalan selama 4 tahun. Selesai menamatkan pendidikan di seminari menengah saya melanjutkan untuk memulai hidup membiara di Novisiat Karmel tgl 2 Agustus 2004. Menerima kaul pertama tgl 16 Juli 2006. Setelah itu menyelesaikan studi S1 di STFT Widya Sasana Malang selama 4 tahun dan sekarang menjalani tahun pastoral di paroki MBK Tigalingga. Demikian perkenalan singkat saya, semoga saya dapat belajar dan mengenal kehidupan umat paroki Tigalingga ini dengan semangat yang diberikan oleh Kristus sendiri yaitu KASIH. “ Solo Dios Basta”

Penerimaan Sakramen Ekaristi

PERAYAAN MISA PENERIMAAN SAKRAMEN KOMUNI
Menerima sakramen Komuni bagi seorang katolik tentu merupakan suatu peristiwa penting dalam hidup kekatolikan dan juga pasti penyenangkan dan membahagiakan. Dengan menerima sakramen komuni, seorang katolik sudah merasa sebagai umat yang penuh, karena sudah ambil bagian dalam Perayaan Perjamuan Kudus, yakni perayaan ekaristi.

Seringkali kita alami bahwa saat perayaan ekaristi, banyak anak yang belum menerima komuni merasa penasaran, seakan protes karena tidak menerima komuni sama dengan umat yang sudah menerima komuni. Mereka tentu merindukan hal yang sama, dan bahkan merasa dirinya belum sepenuhnya ikut dalam perayaan ekaristi karena belum juga diperbolehkan menerima komuni. Hal ini juga dirasakan oleh umat dewasa yang masih menjalani Katekumenat. Mereka seringkali bertanya kapan mereka diperkenankan menerima komuni seperti umat yang lain. Terkadang mereka merasa malu saat dalam perayaan ekaristi karena ketika semua umat maju menerima komuni padahal dari segi usia, mereka sudah pantas, mereka hanya duduk di kursi. Untuk menghilangkan rasa malu ini, mereka ikut berbaris bersama umat ketika menerima komuni tetapi sampai di hadapan imam mereka dengan suara pelan memberitahukan bahwa mereka belum menerima komuni, sehingga mereka hanya diberikan berkat di dahi.

Syarat untuk diperkenankan menerima komuni tentu bukan hanya dari segi usia, tetapi terlebih pada pemahaman seseorang akan arti dan makna sakramen komuni. Untuk itu seseorang perlu dipersiapkan dulu dalam bentuk pembinaan dan sekaligus dilihat bagaimana kehidupan menggereja seseorang.

Namun bisa saja terjadi, seseorang mengatakan kerinduannya tetapi tidak berani meluangkan waktu untuk mengikuti pembinaan. Adapula yang mengatakan rindu dan siap mengikuti pembinaan tetapi persoalannya tidak ada yang membina mereka. Hal ini bisa terjadi karena kesibukan para pastor ataupun pengurus Gereja ataupun bisa karena kelalian dan ketidak pedulian pada pembinaan iman anak.

Syukurlah bahwa pastor paroki begitu tanggap akan kerinduan anak dan beberapa katekumenat untuk diperkenankan menerima komuni dalam perayaan ekaristi, sehingga pastor langsung meminta tik Katekese dan pembinaan iman agar mendata dan memberi pembinaan kepada anak-anak dan ketekumen yang dianggap sudah bisa menerima komuni. Mereka semua didata, dikumpulkan dan dibina selama 10 kali pertemuan. Dari pendataaan dan pembinaan, ada 22 orang anak dan 1 orang katekumenat.

Setelah pembinaan selesai dan pastor paroki memandang bahwa mereka yang dibina sudah bisa menerima sakramen komuni, maka perayan penerimaan sakramen komuni dan penerimaan resmi dilangsungkan pada hari Minggu 26 September 2010 yang lalu di Gereja Paroki Tigalingga. Banyak umat yang hadir dalam perayaan ekaristi tersebut dan juga ikut bergembira. Umat yang diterima resmi dan anak-anak yang menerima sakramen komuni sungguh merasa gembira, karena merasakan persatuan dengan Yesus dan juga dengan umat dalam perayaan Ekaristi. Dalam kotbahnya saat itu, sesuai dengan Injil yang dibacakan, pasto paroki mengatakan bahwa semua hendaknya berjuang dan berlomba untuk menjadi murid-murid Kristus dan berlomba untuk berbuat baik.

Sesudah perayaan ekaristi, acara dilanjutkan dengan acara kebersamaan di aula paroki. Acaranya tidak meriah, cukup sederhana tetapi semua bergembira dan yang penting makna dan arti komuni dan juga kebersamaan umat. Acara ramah tama ini langsung dikoordinir oleh para orang tua yang anaknya menerima komuni saat itu. Pastor paroki mengucapkan Proficiat kepada anak yang menerima sakramen komuni, kepada umat yang diterima resmi dan kepada semua keluarganya. Mangakhiri kata sambutannya, pastor paroki kembali menggarsibawahi pesan kotbah waktu dalam perayaan ekaristi.

MEMBANGUN GEREJA PAROKI

PAROKI MARIA dari GUNUNG KARMEL
Jln. Kota Bunga No. 16, Tiga Lingga 22252, Tlp. 0627-7436116
TIGALINGGA – KEUSKUPAN AGUNG MEDAN


Betulkah ini Gedung Gereja sebuah paroki?Beberapa kali terjadi orang yang belum pernah ke paroki dan mereka dari kota atau paroki lain Tigalingga sesudah sampai di depan Gereja, terkejut dan merasa ragu bahwa mereka sudah sampai ke tujuan yakni paroki Tigalingga. Mereka tidak yakin bahwa Gedung Gereja yang mereka lihat adalah Gereja paroki. Bahkan pernah ada tamu ketika sampai, bertanya kepada orang yang lewat, apa benar ini Paroki Tigalingga. Alasan keraguannya ternyata karena mereka berpikir bahwa Gedung Gereja sebuah paroki jauh lebih kecil, lebih sederhana dibandingkan Gereja stasi di parokinya. Inilah salah suatu realita keadaan Gereja paroki dalam Gereja kita. Di satu sisi, Gereja paroki di perkotaan begitu megah dan mengagumkan, di sisi lain di pedesaan sangat memprihatinkan. Pastor dan umat berusaha membangun Gedung Gereja yang lebih layak, yang mampu mendukung kekhusukan umat dalam beribadah, yang dapat menampung jumlah umat yang semakin bertambah, tetapi seringkali terbentur dengan dana atau biaya, karena keadaan ekonomi paroki, ekonomi umat umumnya tidak punya kekuatan penuh untuk mewujudkan kerinduan dan mimpi tersebut. Tetapi walaupun demikian, kadang kala dalam iman terpaksa harus berani memulai mewujudkan mimpi dan kerinduan demi kemuliaan Tuhan dan juga demi perkembangan iman katolik di daerah. Kami sudah memulainya, tetapi kami hampir tidak bisa melanjutkan dan menyelesaikannya. Sekarang ini selain berupaya menggalang dana dari umat, berdoa dan berharap akan rahmat Tuhan dan juga dengan rendah hati memohonkan bantuan dari para donatur. Untuk itulah di sini, kami lampirkan proposal kami.

Kepada Yth: Para Pastor, Suster, Bapak, Ibu
dan Saudara-saudari yang kami hormati
dan dikasihi Yesus Kristus d
i manapun berada.

SALAM DAMAI YESUS KRISTUS

Gedung gereja paroki yang ada sudah kurang memadai untuk pembinaan, pengembangan karya parstoral paroki. Kami katakan demikian karena:

1. Daya tampung gedung gereja yang sekarang tidak lagi cukup menampung umat
ketika beribadah.

2. Gedung gereja yang sekarang sudah dimakan usia sehingga beberapa dinding Gereja
sudah mulai rapuh dan
retak apalagi setelah kena dampak getaran gempa di Aceh dan Nias.

3. Gedung gereja yang sekarang sudah kurang mendukung untuk pengembangan hidup
iman umat. Hal ini kami katakan demikian karena beberapa hal, yakni:

a. Dinding gedung gereja yang ada sekarang terbuat dari Batako tanpa diplester dab
sebagian dinding itu
adalah batako lobang angin sehingga kurang mendukung kekhusukan umat.

b. Gedung Gereja yang sekarang tidak memiliki ruang sakramen pengakuan dosa.
Tentu ini kurang mendukung dalam pelayanan dan penghayatan sakramen tobat bagi umat.

c. Dinding gedung gereja menyatu dengan dinding pastoran, sehingga akses
umat untuk masuk ke ruang sakristi adalah
lewat pastoran. Ini tentunya kurang mendukung privacy pastoran.

Demikianlah kiranya alasan paroki membangun gedung Gereja paroki yang baru. Selain hal ini, alasan lebih jelasnya dilampirkan dalam Latar Belakang pada proposal ini.
Paroki ini sangat layak kita bantu. Oleh karena itu, kami mengharapkan kesediaan Pastor/Suster/Bapak/Ibu/Saudara-saudari kiranya berkenan membantu paroki ini dalam biaya pembangunan yang
dimaksud. Atas doa, dukungan, kemurahan hati, kerelaan dan kebaikan Pastor/Suster/ Bapak / Ibu / Saudara-saudari, para donatur dan semua pihak yang berperan serta atas kelancaran pelaksanaan pembangunan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yesus Kristus melimpahkan berkat-Nya kepada para Saudara semua dan merestui rencana kami ini lewat para Saudara. Amin.


I. LATAR BELAKANG SINGKAT

Gereja Katolik paroki Maria dari Gunung Karmel Tiga Lingga berdiri pada tahun 1968. Paroki ini terdiri atas 27 stasi. Stasi-stasi tersebut umumnya tersebar di pegunungan atau di perbukitan yang ada di Tigalingga. Pusat paroki berada di Kecamatan Tiga Lingga, terdiri atas 7 lingkungan dan jumlah umat adalah 150 kepala keluarga. Daerah Tiga Lingga terdiri atas berbagai suku yakni Suku Karo, Batak Toba, Simalungun, Pak-pak, jawa. Namun suku yang mayoritas adalah suku Karo dan Batak Toba.

Kami yakin bahwa pastor yang mendirikan paroki pada waktu itu adalah karena dorongan Roh Kudus untuk menghadirkan Gereja Katolik untuk menjalin kebersamaan dalam iman, sebagai satu saudara yang melampaui batas suku dan bahasa yang menjadi salah satu perwujudan Kerajaan Allah. Karena pada saat itu, situasi dan kondisi sangat membutuhkan adanya pemersatu. Kehadiran Gereja Katolik yang mempersatukan sebagai satu keluarga dalam iman Katolik, tentu diharapkan tidak hanya dalam kehidupan beribadah tetapi juga berdampak dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Gedung Gereja pertama terbuat dari kayu, sedangkan rumah pastoran hanya menempel di belakang Gedung Gereja. Demi meningkatkan pelayanan dan pembinaan umat, maka tahun 1981 dibangunlah Gedung Gereja yang terbuat dari batako, ukuran 7 x 11 m dan juga sekaligus dibangun gedung pastoran yang sifatnya sangat sederhana, sehingga gedung gereja lama digunakan sebagai Aula yang menjadi tempat pertemuan dan pembinaan-pembinaan umat. Seiring dengan perjalan waktu dan perkembangan umat, selanjutnya tahun 1997 diperpanjang 4 m lagi. Maka ukuran gereja sekarang secara keseluruhan berukuran 7x15 m.

Bangunan Gereja yang sekarang juga dirasa tidak memadai lagi, yakni karena:
1. Besar gedung gereja tidak lagi cukup menampung kehadiran umat saat beribadah.
2. Kondisi gedung yang terbuat dari batako sudah mulai rapuh.
3. Kondisi ini diperparah dengan beberapa dinding bangunan yang sudah retak akibat
getaran Gempa di Nias dan Aceh.
4. Sebagai Gereja paroki, gedung gereja yang sekarang tidak memiliki ruang pengakuan
dosa.

Keadaan gedung Gereja yang demikian tentu sudah kurang memadai untuk kenyamanan umat dalam beribadah dan juga sudah kurang mendukung untuk pengembangan Gereja paroki. Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa untuk wilayah Tiga Lingga atau Dairi, wajah Gereja atau iman umat masih dilihat dari gedung gereja. Atas dasar itulah paroki berpikir dan merencanakan untuk membangun gedung gereja yang baru dan memadai sebagai Gereja paroki. Namun ada beberapa kendala, yakni:

1. Luas tanah lokasi bangunan yang lama tidak cukup luas sehingga tidak memungkinkan
untuk membangun gedung Gereja baru di lokasi tersebut, bahkan dinding gereja menyatu dengan dinding pastoran.
2. Paroki masih mempunyai tanah yang lumayan luas di belakang pastoran atau Gedung
Gereja lama, hanya persoalannya struktur tanahnya menurun atau lebih rendah sampai 3meter. Sehingga bila gedung Gereja di bangun di lokasi tersebut, tentu bangunan akan terlihat rendah dan hanya bagian atap yang akan kelihatan dari jalan umum.

Berdasarkan kendala di atas, maka panitia merencanakan dan memutuskan untuk membangun Gedung Gereja baru di tanah bagian belakang tetapi dengan sistem dua lantai, yakni lantai pertama sebagai Aula dan di atasnya baru di bangun Gedung Gereja baru. Hal ini diputuskan sebagai jalan satu-satunya untuk mengatasi tanah lokasi bangunan Gereja lama yang tidak luas dan mengatasi tanah bagian belakang menurun. Sehingga bila gedung Gereja dibangun di atas Aula, maka Gedung Gereja akan lebih tinggi dan akan terlihat dari jalan umum. Namun hal tersebut kiranya juga sebagai jalan untuk mewujudkan misi mempersatukan umat dan masyarakat bukan hanya ketika beribadah saja tetapi juga saat penting dalam kemasyarakatan yakni ketika mengadakan pesta. Aula tersebut akan disewakan kepada umat dan khalayak umum sebagai tempat pertemuan-pertemuan kemasyarakatan, juga pada waktu pesta. Seringkali terjadi, perayaan Pemberkatan pernikahan diadakan di Gereja Katolik, tetapi pestanya diadakah di Gedung serbaguna atau Aula Gereja lain, karena paroki tidak mempunyai Gedung serba Guna atau Aula yang memadai untuk itu.

Jadi pada prinsipnya, Aula akan digunakan untuk keperluan:
a. Tempat pembinaan atau pertemuan-pertemuan umat.
b. Sebagai Gedung Serbaguna atau Aula yang disewakan kepada umat atau masyarakat.
Dengan demikian, akan menambah masukan bagi operasional paroki. Hal ini sangat perlu
mengingat pemasukan dana operasional paroki yang dari umat tidak cukup untuk menghidupi paroki sebagaimana yang diharapkan.

Kami tahu bahwa dengan membangun Gedung Gereja di atas Aula pasti akan menambah biaya tambahan yang sangat besar, tetapi hal ini terpaksa kami putuskan mengingat kendala-kendala yang kami sebutkan di atas. Kami juga sadar bahwa kami tidak memiliki biaya yang cukup untuk itu, karena ekonomi umat rata-rata kelas menengah ke bawah, umumnya hanya sebagai petani dan pedagang kecil. Kami berani memulai pembangunan gedung Gereja baru demi kenyamanan iman umat saat beribadah dan juga demi perkembangan iman Gereja Katolik di paroki Tiga Lingga secara khusus dan di Keuskupan Agung Medan secara umum.

Proposal ini adalah kelanjutan / penyempurnaan kembali dari Proposal sebelumnya, karena pembangunan dan peletakan pertama sudah dilaksanakan pada hari Minggu tanggal Juli 2008 yang lalu. Misa peletakan batu pertama pada waktu itu adalah Uskup Agung Medan Mgr. A.G. Pius Datubara OFM.Cap (sekarang telah menjadi Uskup Emeritus) dan pastor paroki pada saat itu adalah P. Lamsion Remegius Gurning O.Carm. Sejak peletakan Batu Pertama hingga Bulan Maret 2009 proses pembangunan sudah mengerjakan Fondasi Bangunan dan setelah itu pembangunan terpaksa dihentikan karena kekurangan dana. Hal ini akam kami lampirkan pada bagian akhir Proposal ini.

Pada bulan Februari 2010 ada mutasi dalam Ordo Karmel Sumatera. Pastor Lamsion Remegius Gurning O.Carm yang sudah 4 (empat) tahun bertugas di paroki Tiga Lingga, bahkan sejak beliau ditahbiskan menjadi imam dan juga dengan alasan pertimbangan pastoral dan kepentingan Ordo Karmel Sumatera, beliau dipindah tugaskan ke paroki Parongil, Dairi Sumatera Utara. Pastor Paroki digantikan oleh Pastor Antonius Manik O.Carm yang sebelumnya bertugas sebagai Pastor Paroki di Paroki Sidikalang.

Pastor Antonius Manik O.Carm selaku pastor paroki yang begitu pindah langsung mendapat tugas berat yakni melanjutkan bangunan Gereja yang hampir 2 tahun terbengkalai mengatakan bahwa :

1. Banyak orang setelah melihat proposal pembangunan ini mengatakan bahwa pembangunan ini sangat besar, tidak realistis melihat jumlah umat dan ekonomi umat.
2. Ada juga yang mengatakan bahwa tidak logis membangun Gereja di atas gedung serbaguna, akan mengganggu kegiatan beribadah.
3. Ada juga yang menasihati agar pembangunan dilanjutkan, tetapi hanya membangun Gereja saja, sedangkan untuk Aula atau gedung serbaguna, ditangguhkan saja dan dibangun di tempat yang berbeda, supaya biaya yang terkumpul cukup untuk membangun gereja.
4. Ada juga nasihat yang mengatakan supaya gambar bangunan di rumah saja, diperkesil.
Masih banyak nasihat yang masuk sehubungan dengan pembangunan yang telah di mulai. Atas semua saran dan nasihat yang datang, beliau mengatakan apa yang dikatakan oleh para Saudara yang lain semuanya merupakan nasihat yang bagus, tetapi setelah mengalami dan melihat serta menjadi pastor paroki beliau mengatakan bahwa:

1. Kondisi Gedung Gereja Paroki yang sekarang memang sudah kurang layak untuk disebut Gereja Paroki karena sudah tidak dapat lagi menampung jumlah umat, tidak memiliki ruang pengakuan dosa, dan dinding yang berlubang-lubang kurang mendukutng kenyamanan umat saat beribadah serta dinding yang sudah mulai retak-retak.

2. Lokasi bangunan Gereja sekarang memang kurang luas untuk membangun gedung gereja yang baru.

3. Jalan satu-satunya dalah membangun di tanah bagian belakang, tetapi konstruksi tanah lebih rendah hampir 3 meter, jadi tidak mungkin dibangun begitu saja, karena yangkelihatan hanya atap saja, dan tidak mungkin menimbun sampai 3 meter timbunan.

4. Mungkin dari jumpah umat gedung yang direncanakan terlalu besar, mewah dan tidak realisti dengan jumlah umat. Tapi kami melihat bahwa bila gedung gereja yang direncanakan ini selesai, iman umat akan semakin berkembang dan jumlah umatpun akan semakin bertambah. Bukan suatu rahasia besar bahwa seringkali gedung gereja menjadi wajah dari Gereja itu sendiri.

5. Dengan membuat gedung aula di bawah Gereja menjadi jalan keluar untuk mengatasi tanah yang lebih rendah, itu lebih bermanfaat daripada harus menimbun sampai 3 meter. Memang menambah biaya yang sangat besar, tetapi hal itu juga akan semakin bermanfaat bagi kehidupan paroki selanjutnya, yakni Gedung Aula atau Gedung serbaguna menjadi tempat pembinaan umat, pertemuan umat dan juga jadi tempat umat berkumpul ketika dalam pesta-pesta dan juga hal yang penting adalah menambah pemasukan bagi paroki. Ini sangat perlu, mengingat jumlah pemasukan dari umat, masih kurang memadai untuk operasional paroki.

6. Pembangunan sudah dimulai dan sudah menghabiskan biaya hampir 300 juta lebih. Jadi tidak mungkin tidak dilanjutkan.

Olehkarena itulah, pastor Antonius Manik O.Carm, selaku pastor paroki yang baru menyemangati umat dan para panitia untuk berusaha melanjutkan pembangunan dengan disemangati oleh doa dan kerja keras.

Oleh karena itu kami sangat mengharapkan dukungan doa dan bantuan dana dari Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari untuk mewujudkan rencana yang sudah kami mulai. Kami berdoa dan percaya bahwa Yesus Kristus akan membantu dalam mewujudkan niat luhur ini juga lewat Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari dan Dia juga pasti akan melimpahkan rahmat-Nya kepada Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari yang mau membantu kami.
Bila Bapak, Ibu, Saudara / Saudari berkenan membantu kami, bantuan uluran kasih dapat disalurkan melalui:

BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK

atau

ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama :ADYTIA PERMANA P.

Demikian kiranya Latar Belakang dan Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih. Berkat Yesus Kristus senantiasa menyertai kita semua.


Hormat kami:Panitia Pembangunan


VIKTOR SIANTURIERNAWATI BR. TARIGANERNIWATI BR. BARUS
Ketua ISekretaris IBendahara I


Hormat kami: Dewan Pastoral Paroki


JANSEN GINTINGBONAR SIANTURIDAMASUS TARIGAN
Ketua Pelaksana DPPSekretaris DPPBendahara DPP


Turut Memohon Bantuan:



PASTOR ANTONIUS MANIK O.CARM
Pastor Paroki



Menyetujui dan Turut Memohon Bantuan:




MGR ANICETUS B. SINAGA OFM.CAP
Uskup Agung Medan


II. PROPOSAL PEMBANGUNAN GEREJA
1Pemohon

1.1. Paroki GEREJA KATOLIK STASI INDUK, PAROKI
MARIA DARI GUNUNG KARMEL - TIGALINGGA

1.2. KeuskupanKEUSKUPAN AGUNG MEDAN - SUMATRA UTARA

1.3. Data Parokia. Jumlah Umat (Sampai saat ini): 150 KK


b. Tahun berdiri : 1968 ( ± 38 tahun)


c. Gambaran bangunan Gereja lama:- Ukuran Luas 7 m x 15 m: 105 m³- Jenis bangunan Semi Permanen: Dinding Batako,lantai semen biasa dan atap seng.
2.Nama Proyek: PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK STASI INDUK, PAROKI MARIA DARI GUNUNG KARMEL- TIGALINGGA – KEUSKUPAN AGUNG MEDAN - SUMATRA UTARA
3.Tanggal Pengajuan8 Juni 2007
4.Lokasi BangunanGereja Katolik Tigalingga Paroki Maria dari Gunung Karmel. Jl. Kuta Bunga No. 16 – Tigalingga-Kecamatan Tigalingga-Kabupaten Dairi – 22252
5.Nama PemohonPanitia Pembangunan Gereja Katolik Stasi Induk Paroki Maria dari Gunung Karmel
6.Uraian Proyek

6.1. Latar Belakang Gereja Katolik Tigalingga merupakan gereja Induk Paroki yang berada di wilayah Kecamatan Tigalingga. Gereja ini berada di sekitar pusat kota Tigalingga. Sesuai dengan data Statistik Paroki per- 31 Desember 2006, umat seluruh Paroki Tigalingga berjumlah 7.228 orang atau 1.250 Kepala Keluarga dari 28 Stasi. Sedangkan umat yang berada di gereja induk Paroki berjumlah 825 orang atau 150 Kepala Keluarga.Kondisi gedung gereja Paroki sekarang ini: Permanen dari batako, ukuran 7 x 11 m (dibangun tahun 1981) dan selajutnya tahun 1997 diperpanjang 4 m lagi. Maka ukuran gereja sekarang secara keseluruhan berukuran 7x15 m. Dengan ukuran gedung gereja ini, sudah tidak bisa lagi menampung umat yang beribadat setiap hari Minggunya, apalagi kalau ada pertemuan-pertemuan se-Paroki. Juga karena bahan dari Batako, bangunan ini mulai retak dan keropos.Atas dasar inilah maka, dalam Rapat Bersama antara Pastor Moderator untuk Tigalingga, Rm. Carolus, O.Carm, Pastor Pelaksana Paroki Tigalingga, Rm. Lamsion Gurning, O.Carm, seluruh Pengurus Dewan Paroki Tigalingga dan Pengurus Dewan Rayon Paroki Tigalingga, tanggal 1 Maret 2007, disepakati untuk merencanakan Pembangunan Gedung Baru Gereja Induk, dengan ukuran 16 x 30 m dan sesuai dengan struktur tanah, maka bangunan ini dibuat 2 lantai. Lantai bawah digunakan untuk aula, ruang kantor sekretarit Paroki dan lantai 2 ruangan gereja.

6.2. Tujuan ProyekProyek ini bertujuan untuk memberikan kesejukan dan kenyamanan bagi umat saat sedang menjalankan ibadat. Selain itu, proyek ini juga demi kesatuan dan meningkatkan iman umat katolik di stasi Induk Tiga Lingga khusus dan di Paroki Tiga Lingga pada umumnya.

6.3. Cara kerja: Proyek ini melibatkan seluruh umat stasi terutama dalam hal pendanaan dan penggalangan dana, juga umat dilibatkan dalam bentuk gotong royong, dan menanggung makan tukang. Hal ini dilakukan secara bergiliran. Semuanya ini dilakukan karena memang keterbatasan dana dan juga karena kondisi ekonomi umat yang tidak memungkinkan membiaya semua pembangunan dan juga memberi dalam bentuk uang. Hal itu dilakukan untuk senantiasa menananmkan rasa tanggungjawab umat atas gereja dan pembangunan bangunan Gereja.
Dengan latar belakang situasi yang demikian, maka untuk mewujudkan pembangunan tersebut, panitia menyalurkan proposal dan memohon bantuan kepada Kepada Keuskupan Agung Medan, Kepada Paroki Sidikalang, partisipasi stasi umat se-paroki, Pemda Kabupaten Dairi, dan juga dari para donator lainnya.

6.4. Rencana Pembangunan

6.4.1. Rencana

a. Jenis Bangunan: Rehap Total (Permanen dan diperbesar)

b. Luas Bangunan: Ukuran 16 x 30 m. ( 2 lantai: I untuk Aula, untuk pertemuan atau pembinaan-pembinaan dan Kantor, II untuk Tempat Ibadat)

6.4.2. Bentuk fisik Bangunan:

a. Bentuk: Semi Rumah Adat Karo / Semi Toba dan semi rumah adat Pak-Pak

b. Fondasi: Batu + batu padas + Pasir Uruk

c. Dinding: Dinding Pas batu padas + Pas batu Bata Luar tanpa di plester.

d. Atap: Seng Megadek

e. Plafon: Gibsum

f. Lantai: Keramik



III. ANGGARAN BIAYA:
1.Total Biaya Pembangunan: Rp. 2.626.216.000,-
2.Sumber dana:

a. Iuran Wajib Umat Stasi Induk (150 KK)Rp. 225.000.000,-

b. Iuran wajib Umat Stasi-stasi (1.112 KK): Rp. 333.600.000,.

2.2. Usaha lain umat se-Paroki:

a. Diharapkan dari pesta-pesta atau kegiatan umat se-paroki dengan panitia: Rp. 150.000.000,-

b. Sumbangan sukarela yang diharapkan dari umat paroki : Rp. 100.000.000,-

c. Pemasukan yang diharapkan dari kolekte khusus: Rp. 75.000.000,-

2.3. Bantuan yang diharapkan dari KAM : Rp. 75.000.000,-

2.4. Bantuan dana yang diharapkan dari para donatur: Rp. 1.667.616.000,-

Total Seluruh BiayaRp. 2.626.216.000,-



IV. SUSUNAN KEPANITIAAN
1.Pelindung: MGR. ANICETUS B. SINAGA OFM.CAP (Uskup Agung Medan)
2.Penasihat1. PASTOR PAROKI TIGA LINGGA


2. BAPAK PARLINDUNGAN PURBA, SH.MM.


3. BUPATI DAIRI


4. CAMAT TIGA LINGGGA


5. DANRAMIL TIGALINGGA


6. BAPAK ZAKARIA BANGUN , SH. MH.


7. BAPAK FIDELIS SIJABAT


8. BAPAK STEVANUS SURBAKTI


9. BAPAK MANGIRING SIGALINGGING
3Penanggungjawab: DEWAN PASTORAL PAROKI MARIA DARI GUNUNG KARMEL – TIGA LINGGA.
4Panitia Pelaksana

KetuaVIKTOR SIANTURI.

Wakil Ketua IJANGAMAN SINAGA.

Wakil Ketua IISELAMAT SITUMORANG

SekretarisERNAWATI BR. TARIGAN

Wakil SekretarisPOBER SILALAHI

Bendahara IERNIWATI BR. BARUS

Bendahara IIPASTOR YOAKIM O.CARM

SEKSI USAHA / DANA:

KetuaANDREAS J. GINTING

Wakil ketuaDAMASUS TARIGAN

Angggota


1. SUANG KABAN


2. ROMEDI BANGUN


3. SOPAN SEMBIRING


4. JANNES MANIK


5. Swasta Ginting S.Sos. Map.

A. Koordinator Seksi Dana wilayah paroki

1. Marulak Simanjuntak( Lingk. Kampung Karok )

2. Bukit Samosir S.Ag.( Stasi Napan Belang )

3. Asahan Sitepu ( Stasi Sumbul Karo )

4. Parulian Gurning( Stasi Sukan Debi )

5. Mian Simbolon Am.Pd.( Stasi Gunung Sitember )

6. Darlan Berutu( Stasi Tanjung Beringing )

7. Jaman Simbolon( Stasi Tampuk Hite)

8. Aller Pardede ( Lingk. Pasar )

9. Makmur Sitanggang( Lingk. Pasar )

10. Walter Nainggolan ( Lingk. Pasar )

11. Ramsi br Nababan ( Lingk. Huta baru)

12. Jansen Ginting( Tanah Pinem )

13. Kartini br Tarigan( Lingk. Kedebrek )

14. Maridon Boang Manalu( Lingk. Kampung Karo )

15. Kartinah br. Tarigan ( Ketua WKRI Tiga Lingga )

B. Luar Tigalingga:

1. Sebastianus Tinambunan S.H. M.Pd.(Sidikalang )

2. Maruli Marianus Sihotang S.Ag.Kasi-Bimas - Sidikalang)

3. Bapak Lidia Silalahi(Kabanjahe )

4. Bapak Pitua Gurning (Jakarta )

5. Ibu LiliJakarta )

6. Ibu SianeJakarta )

7. Amrin Tarigan(Jakarta )

8. Ismael Internasional Tarigan (Jakarta )

9. Leo Sukar Naibaho (Surabaya )

10. Ibu Mery(Medan )

11. Tio Fanta PinemJakarta)



Ditetapkan kembali di Tiga Lingga
Pada tanggal : 3 Agustus 2010



JANSEN GINTINGBONAR SIANTURI DAMASUS TARIGAN
Ketua Pelaksana DPP Sekretaris DPPBendahara DPP


Turut Memohon Bantuan:


PASTOR ANTONIUS MANIK O.CARM
PASTOR PAROKI


VII. PENUTUP

Kami merencanakan pembangunan ini bukan karena kami sudah memilik dana dan kemampuan yang cukup, tapi karena kami yakin bahwa ini adalah karya demi memuliakan Tuhan. Dalam segala kelemahan kami, kami dikuatkan, disemangati dan berharap akan kemurahan Tuhan yang akan membantu kami lewat para Saudara atau para Donatur yang mau membantu kami mewujudkan mimpi yang mulia ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan perhatian, dukungan doa, terutama bantuan materiil/dana dari para Saudara atau Para Donatur mewujukan kerinduan umat memiliki bagunan Gereja yang layak dan sakral, tempat mereka berkumpul mewujudkan kebersamaan dalam iman dan dalam merayakan iman mereka, memuji dan memuliakan Tuhan.
Atas perhatian dan kebaikan Bapak/Ibu/Saudara-Saudari dan para Donatur, kami mengucapkan banyak terima kasih. Kami berdoa semoga kebaikan dan uluran kasih para Saudara mendapat balasan yang berlimpah dari Tuhan Allah. Kami juga mohon doa dari para Saudara agar kami umat dan khususnya panitia senantiasa diberkati, dilindungi, diberi kesehatan dan kebijaksanaan oleh Tuhan dan dijauhkan segala kendala dalam mewujudkan tugas mulia ini.

HORMAT KAMI, PANITIA



VIKTOR SIANTURIERNAWATI BR. TARIGAN ERNIWATI BR. BARUS
Ketua I Sekretaris I Bendahara I



Dewan Pastoral Paroki



JANSEN GINTING BONAR SIANTURI DAMASUS TARIGAN
Ketua Pelaksana DPP Sekretaris DPPBendahara DPP


Turut Memohon Bantuan:
PASTOR ANTONIUS MANIK O.CARM



GAMBARAN SINGKAT PEMBANGUNAN YANG TELAH BERLANGSUNG
Pembangunan Gereja Paroki sudah lama didambakan dan ditrencanakan umat, namun perwujudannya dimulai baru setelah peletakan Batu pertama. Peletakan Batu pertama pembangunan diadakah pada hari Minggu tanggal 3 Agustus 2008 dalam perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Uskup Agung Medan saat itu yakni
Mgr. A.G. Pius Datubara OFM.Cap.

Peletakan Batu Pertama dan pembangunan setelah peletakan Pertama dimulai bukan karena dana yang cukup sudah terkumpul tetapi karena kerindukan umat untuk memilik Gedung Gereja Baru yang lebih layak untuk tempat beribadah dan juga demi perkembangan , pembinaan umat paroki dan juga demi perkembangan Gereja Katolikdi Tigalingga. Pembangunan dilaksankana sambil menggalang dana dari umat maupun dari para donatur. Pembangunan tersebut berjalan lambat karena dana yang terkumpul hanya sedikit dan tidak lancar. Pembangunan tersebut baru menyelesaikan fondasi dan akhirnya terpaksa berhenti pada bulan Maret 2009. Dalam proposal ini kami cantumkan sekilas laporan pembangunan tahap I.

LAPORAN PEMBANGUNAN TAHAP I : PEMBUATAN FONDASI BANGUNAN


NOKETERANGAN/URAIANDEBET/RpKREDIT/Rp
I PEMASUKAN


Cicilan dari umat se-paroki173.545.500
2DONATUR47.041.400
3Kolekte Bangunan18.795.700
5Saldo2 Pesta83.453.200
6Usaha lain378.000
7Penjualan Kalender Paroki7.352.000
IIPENGELUARAN

7Pembelian Pasir
5.133.000
8Sert/Batu padas
7.540.000
9Kayu/beroti
6.240.000
10Batu bata
3.960.000
11Besi
143.289.050
12Semen
28.013.000
13Kawat beton
3.200.000
14Paku-paku
503.000
15Batu kerikil
7.787.500
16Tripleks
15.982.800
17Pengangkutan
22.270.000
18Adm,akomodasi
13.000.600
19BBM
4.350.000
20Alat-alat tukang
8.786.000
21Makan tukang
8.207.500
22Upah tukang
30.785.500
23Upah gali
5.710.000
24Upah tukang masak
1.500.000
25Upah konsultan bangunan
18.100.000
26Biaya pesta peletakan Batu I
11.811.000
27Sumbangan dari KAM75.000.000
28Sumbangan dari Paroki MKK Jakarta20.000.000

JUMLAH425.566.800 346.168.950

SALDO AKHIR/Awal Februari 2010
79.397.850


425.566.800 425.566.800


CATATAN PENTING:
Uang bangunan terpaksa dipakai untuk menutupi kekurangan pembuatan sumur bor patoki. Hal ini diputuskan karena sumur juga sangat dibutuhkan dalam mendukung pembangunan. Maka hasil penghitungan Saldo keuangan pembangunan adalah sebagai berikut:

NOKETERANGAN/URAIANDEBET/RpKREDIT/Rp
1Saldo dana bangunan79.397.850
2Kekurangan pembuatan sumur bor paroki
72.097.650

JUMLAH79.397.85072.097.650

Saldo akhir / awal Feb. 2010
7.300.200


PENUTUP

Demikian kiranya laporan singkat pembangunan tahap I yang sudah kami lakukan. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Para Saudara yang sudah membantu kami dalam pelaksanaan pembangunan Tahap I ini. Walaupun demikian, kami masih mengharapkan bantuan dari Para Saudara untuk membantu kami lewat doa dan dalam menggalang dana agar kami mampu melanjutkan pembangunan Tahap II dan pada akhirnya menyelesaikan pembangunan Gedung Gereja kita ini. Kami berencana dan merindukan akan melanjutkan pembangunan Tahap II dan kalau Tuhan berkenan pembangunan dilanjutkan hingga selesai. Semoga Tuhan merestui upaya dan kerinduan iman kami ini dan juga Dia membantu kami lewat bantuan para Donatur.
Sekali lagi, kami sangat mengharapkan bantuan dari Bapak, Ibu, Saudara Saudari. Bila Bapak, Ibu, Saudara / Saudari berkenan membantu kami, bantuan uluran kasih dapat disalurkan melalui:

BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK

Atau

BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama :ADYTIA PERMANA P.

Demikian kiranya laporan kondisi pembangunan dan Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih. Atas doa, perhatian, dukungan dan bantuan Para Saudara, kami mengucapkan banyak terima kasih. Berkat Yesus Kristus senantiasa menyertai kita semua.

ooo000 O 000oooo

LAMPIRAN FOTO-FOTO




GEDUNG GEREJA PERTAMA

























BAGIAN DALAM GEREJA YANG SEKARANG,
SUDAH BANYAK YANG RETAK-RETAK








GEDUNG GEREJA YANG AKAN DIBANGUN



























DENAH RENCANA BANGUNAN














PASTORAN




TANAH LOKASI RENCANA BANGUNAN GEREJA,
LEBIH RENDAH 3 METER DIBANDING TANAH DI DEPAN.











FONDASI BANGUNAN GEREJA YANG SUDAH
2 TAHUN BERHENTI PEMBANGUNANNYA.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)