Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

BACAAN HARI RAYA PASKAH KEBANGKITAN TUHAN, 24 April 2011

BACAAN HARI RAYA PASKAH KEBANGKITAN TUHAN, 24 April 2011
Kis 10:34a,37-43, Mzm 118:1-2,16ab-17,22-23, Kol 3:1-4 / 1Kor 5:6b-8, Yoh 20:1-9

BACAAN I:

“Kami makan dan minum bersama Yesus, sesudah Ia bangkit dari alam maut.”

Pada waktu itu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib. Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."

MAZMUR TANGGAPAN:

Reff. Inilah hari yang diagungkan Tuhan. Marilah kita rayakan dengan gembira.

1. Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Biarlah Israel berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"

2. tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"
Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN.

3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.
Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita.

BACAAN II:

“Arahkanlah usahamu kepada alam hidup Kristus.”

Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

ATAU :

“Buanglah ragi yang lama, agar kamu menjadi adonan baru.”

Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan? Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

BACAAN INJIL:

“Yesus harus bangkit dari alam maut.”

Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.

RENUNGAN SABTU SUCI, 23 April 2011

RENUNGAN SABTU SUCI, 23 April 2011
Kej 1:1-2:2, Kel 14:15-15:1, Yes 54:5-14, Rm 6:3-11,
Mzm 118:1-2,16ab-17,22-23, Mat 28:1-10

RENUNGAN:

“Benarkah Yesus sungguh bangkit dari kematian yang sudah tiga hari berada dalam makam?”

Pertanyaan ini bukan kami maksudkan karena tidak percaya, tetapi karena peristiwa kebangkitan atau hidup kembali setelah mati dan 3 hari dimakamkan adalah suatu peristiwa yang luar biasa. Bisa kita bayangkan bila seseorang mati lalu bangkit lagi atau hidup kembali, pasti orang yang menyaksikannya akan ketakutan dan akan mengira bahwa itu adalah hantunya. Apalagi bila seseorang yang sudah dimakamkan 3 hari lalu bangkit lagi dari makam, pasti orang akan lebih takut lagi dan pasti mengira bahwa itu adalah hantunya yang gentayangan. Logikanya tubuh seseorang bila sudah 3 hari dalam kubur pasti sudah membusuk dan berbau, sehingga bila itu terjadi orang pasti tidak akan percaya dan pasti malah orang akan ketakutan. Memang tidak ada seorang manusia yang bangkit dari mati, atau hidup kembali sesudah mati, apalagi sudah dikuburkan selama 3 hari. Kalaupun kita mendengar banyak kesaksian-kesaksian yang mengatakan bahwa ada orang yang sudah mati dan hidup kembali, mereka bukanlah mati sungguh tetapi hanya mati suri. Tidak ada orang yang sudah mati apalagi sudah dimakamkan 3 hari lalu hidup kembali. Hanya Yesuslah satu-satunya yang telah mati, sudah dimakamkan selama 3 hari di dalam makam, lalu bangkit dan hidup kembali.

Yesus bangkit dari mati dan hidup kembali, bukan dalam rupa roh tetapi dengan raga-Nya, dalam tubuh yang sudah mulia. Kebangkitan Yesus menwartakan ke Ilahian Yesus, bahwa Yesus adalah Allah yang tidak ddapat mati dan tidak bisa diikuasai oleh kematian. Namun Dia mau mati dan memasuki kubur yang gelap adalah untuk menebus dosa manusia, Dia mati menjadi tebusan atas dosa manusia. Dengan mati dan dikuburkan, Yesus membawa terang harapan ke dalam kematian yang dianggap sebagai akhir hidup manusia yang penuh kegelapan, dunia yang menakutkan. Sehingga dengan masuknya Yesus ke dalam kematian dan bangkit kembali, menjadikan bahwa kematian bukanlah pengalaman hidup yang menakutkan karena memberi suatu harapan baru bagi kita bahwa kematian bukanlah akhir hidup manusia.Setelah kematian, kita mempunyai harapan untuk bangkit kembali bersama dan dalam Kristus untuk masuk dalam kehidupan mulia bersama Allah.

Kebangkitan Kristus menjadi suatu penegasan bahwa hidup Yesus adalah hidup berlaku benar dan melaksanakan kehendak Allah, berkenan di hadapan Allah. Oleh karena itulah Allah Bapa membangkitkan Yesus dari kematian. Dengan demikian, dalam perayaan Paska pada malam hari ini, kita bersukacita karena berkat kematian dan kebangkitan Yesus, orang yang hidup berkenan di hadapan Allah juga akan bangkit bersama dan dalam Yesus untuk masuk dalam kehidupan mulia di surga.

Yesus yang bangkit dari kubur, memang tidak ada yang melihatnya. Berbeda halnya ketika Yesus disalibkan, banyak yang menjadi saksi mata. Namun sebagaimana yang kita dengarkan dalam Injil hari ini, Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, Maria Magdalena dan Maria yang lain, pergi menengok kubur Yesus. Saat itu terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Para penjaga-penjaga kubur juga menjadi ketakutan. Sama seperti ketika Yesus wafat di salib, terjadi gempa bumi yang dasyat, demikian juga yang disaksikan oleh kedua wanita itu. Ini tentu bukan suatu kebetulan fenomena alam, tetapi suatu penegasan akan kebangkitan Yesus. Malaikat yang mereka temui dalam kubur Yesus juga menyatakan bahwa Yesus telah bangkit, tidak ada lagi dalam kubur, Dia sudah bangkit. Malaikat itu menyuruh mereka untuk memberitahukan kepada para murid yang lain, bahwa Yesus tidak lagi ada dalam kubur, dan mereka akan menemui Dia di Galilea. Dalam perjalanan kedua wanita itu untuk memberitahukan kepada para murid yang lain, Yesus yang telah bangkit juga menampakkan diri kepada mereka, juga mengatakan agar mereka memberitahukan kepada para murid yang lain bahwa Yesus akan bangkit dan mereka akan menemui Yesus di Galilea. Baik malaikat maupun Yesus mengatakan bahwa para murid akan menemukan Yesus di Galilea. Galilea jelas adalah tempat Yesus hidup dan melakukan mukjizat semasa hidupnya. Bagi kita Galilea adalah hidup keseharian kita. Ini mengatakan kepada kita bahwa Yesus hidup dalam hidup keseharian para murid dan tetap bekerja untuk menyelamatkan manusia. Dengan demikian, yang dimaksudkan adalah bahwa Yesus yang bangkit hidup dalam kehidupan seharian kita dan Dia tetap bekerja untuk kita hingga saat ini. Inilah sukacita paskah yang kita rayakan, tiada yang bisa menghalangi kasih Allah kepada kita, kematian dan kuburpun pun tidak bisa menghalangi kasih Allah untuk tetap tinggal dan hadir dalam hidup kita.

Kematian Yesus membuat Maria Magdalena, Maria yang lain dan semua pengikut Kristus menjadi takut. Mereka takut jangan-jangan nanti mereka juga akan mengalami nasib yang sama oleh para penguasa, oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Oleh karena itulah ketika malaikat itu menyatakan diri kepada kedua wanita itu, dia berkata “Jangan takut.” Mengapa tidak usah takut? Karena Yesus telah bangkit, hidup dalam kehidupan setiap hari, dan Dia tetap bekerja bagi keselamatan manusia. Hal ini ditegaskan oleh Yesus ketika bertemu mereka dengan mengatakan, “Salam bagimu.” Jadi benarlah kata-kata malaikat bahwa mereka tidak usah takut karena Yesus telah bangkit dan akan selalu menyertai dan bekerja untuk manusia.

Dalam hidup kita, banyak peristiwa hidup yang membuat kita khawatir dan ketakutan. Kita takut kepada orang-orang berkuasa yang mereka melebihi diri kita. Kita khawatir akan hidup kita, kita takut menghadapi hidup yang makin hari makin berat dan penuh tantangan. Seringkali kekhawatiran dan ketakutan ini kita jadikan sebagai alasan untuk tidak lagi percaya kepada Tuhan dan tidak lagi merayakan iman kita. Maka pada malam paskah ini, kita tidak usah khawatir dan takut, karena Yesus telah bangkit dan hidup ditengah-tengah kita. Yesus yang bangkit hadir dan bekerja hingga sekarang dalam hidup keseharian kita. Kalau kita berani jujur, dalam pengalam hidup kita banyak pengalaman yang membuat kita takut dan kita merasa lemah, tetapi pada kenyataannya, kita bisa melewatinya dan hingga saat ini kita masih hidup dan merayakan Paskah Kristus. Itu semua tanda nyata bahwa Yesus yang bangkit hidup dalam keseharian kita dan tetap bekerja demi keselamatan kita. Oleh karena itulah, mari kita bersyukur dan bersuka cita karena Kristus telah bangkit dari kematian dan kita tidak usah khawatir dan takut menghadapi hidup dengan segala persoalan yang pasti akan muncul. Kita pun akan bertemu dengan Yesus yang bangkit dalam hidup seharian kita, dalam keluarga, dalam dunia kerja dan dalam masyarakat kita, asal kita seperti kedua wanita itu dan para murid, setia mengasihi Yesus dan selalu mengarahkan hidup kita kepada Yesus.

Dalam kehidupan kita, banyak orang yang khawatir akan hidupnya, ketakutan karena penderitaan dan persoalan hidup. Adapula yang takut kepada para penguasa, orang yang dianggap kuat, sehingga tidak berani berkata dan melakukan kebaikan. Ketakutan dan kekhawatiran itu membuat orang tidak mampu menemui atau menangkap kehadiran Yesus yang bangkit dalam hidupnya. Maka kita yang merayakan Paska Kristus diutus oleh Yesus untuk mewartkan Kristus yang bangkit ke tengah-tengah keluarga, ke tempat kita kerja, tempat kita hidup setiap hari. Kita tidak usah takut mewartakan Kristus yang bangkit.

Thema Paskah kita tahun ini adalah KESEJATIAN DALAM MEWUJUDKAN DIRI. Paskah tahun ini mengajak kita untuk berani hidup sebagai orang yang telah mati atas dosa dan hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Hidup bagi Allah dalam Yesus Kristus, berarti kita berani menyadari Yesus yang senantiasa hadir dalam hidup kita dan melimpahkan rahmat-Nya kepada kita. Dengan menyadarinya, kita diajak untuk bersyukur dan mengikuti Sabda dan teladan hidup-Nya. Hidup kesejatian dalam mewujudkan diri itu berarti kita ikut ambil bagian dalam menciptakan hidup bersama yang lebih baik. Maka semoga paskah Kristus membuat kita hidup lebih baik dan berusaha ikut ambil bagian dalam mewujudkan hidup yang lebih baik. Amin. Selamat Paska.

Berbagi Berita: Umat Parung tetap rayakan Paskah di paroki

Umat Parung tetap rayakan Paskah di paroki


Umat mengikuti doa di tempat terbuka (suarapembaruan.com)

Meski sudah didesak oleh pemerintah daerah Bogor agar perayaan Pekan Suci dilakukan di tempat lain, warga Paroki St. Johanes Baptista Parung, Jawa Barat, tetap ingin merayakannya di tanah milik paroki.

Pada 19 April, pemda Bogor dan perwakilan MUI serta Forum Kerukunan Beragama daerah Bogor meminta umat Katolik agar merayakan Pekan Suci di daerah Telaga Kahuripan, 10 kilometer dari paroki.

Alasan utama mereka adalah soal keamanan umat saat upacara. Namun pastor paroki dan umatnya tetap tidak mau pindahkan upacara di tempat lain.

“Kami akan tetap merayakan Pekan Suci [di tanah kami]. Kami tidak akan pindah ke tempat lain,” kata pastor paroki Romo Bartholomeus Gatot Wotoseputro, pagi tadi.

Paroki dengan 3,000 umat ini membeli tanah tahun 1991 lalu, namun ijin mendirikan gereja tidak kunjung keluar meskipun sudah disampaikan tahun 2000.

Untuk keperluan pastoral setiap hari sudah dibangun kapel, pastoran dan secretariat paroki. Sedangkan untuk Misa hari Minggu dibangun tenda di tanah milik paroki.

Sejak tahun 2008 umat paroki merayakan Natal dan Paskah di lokasi yang akan dipakai untuk membangun gereja, dan mereka telah mendapat ancaman dari kelompok Muslim dari luar wilayah tersebut.

Hendrik Massan Nena, yang mengikuti rapat baru-baru ini, mengatakan warga paroki akan menyelenggarakan ibadat Pekan Suci di tanah paroki. “Kami heran kenapa kami tidak diijinkan untuk merayakan Paskah dan Natal di tanah kami sendiri,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa umat paroki St. Johanes Baptista telah meminta polisi setempat untuk mengamankan wilayah mereka selama Pekan Suci.

Disadur dari : www.cathnewsindonesia.com

BACAAN SABTU SUCI (MALAM PASKA), 23 April 2011

BACAAN SABTU SUCI (MALAM PASKA), 23 April 2011
Kej 1:1-2:2, Kel 14:15-15:1, Yes 54:5-14, Rm 6:3-11, Mzm 118:1-2,16ab-17,22-23,
Mat 28:1-10

BACAAN I: (Kej 1:1-2:2)

“Allah melihat semua yang telah dijadikan-Nya, dan amat baiklah semuanya itu.”

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama. Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga. Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak." Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian.

Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam. Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya
Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.

BACAAN II: (Kel 14:15-15:1)

“Umat Israel masuk ke tengah laut yang kering.”

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda." Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka. Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Orang Mesir mengejar dan menyusul mereka?segala kuda Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda?sampai ke tengah-tengah laut.

Dan pada waktu jaga pagi, TUHAN yang di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu. Ia membuat roda keretanya berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata: "Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir." Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda." Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu; demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka. Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut. Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu. Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.

BACAAN III: (Yes 54:5-14)

“ Dengan kasih abadi engkau dikasihi Tuhan, penebusmu.”

Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati TUHAN memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu. Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu. Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi. Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau. Hai yang tertindas, yang dilanggar angin badai, yang tidak dihiburkan! Sesungguhnya, Aku akan meletakkan alasmu dari batu hitam dan dasar-dasarmu dari batu nilam. Aku akan membuat kemuncak-kemuncak tembokmu dari batu delima, pintu-pintu gerbangmu dari batu manikam merah dan segenap tembok perbatasanmu dari batu permata. Semua anakmu akan menjadi murid TUHAN, dan besarlah kesejahteraan mereka; engkau akan ditegakkan di atas kebenaran. Engkau akan jauh dari pemerasan, sebab engkau tidak usah lagi takut, dan engkau akan jauh dari kekejutan, sebab ia tidak akan mendekat kepadamu.

BACAAN EPISTOLA: (rom 6:3-11)

“ Kristus yang bangkit dari alam maut takkan wafat lagi.”

Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

MAZMUR TANGGAPAN:
1. Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Biarlah Israel berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"

2. tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"

Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN.

3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.
Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita.

BACAAN INJIL: (Mat 28:1-10)

“ Yesus sudah bangkit dan mendahului kami ke Galilea.”

Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati. Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu." Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."

RENUNGAN JUMAT AGUNG 22 April 2011

RENUNGAN JUMAT AGUNG 22 April 2011
Yes 52:13-53:12, Mzm 31:2,6,12-13,15-16,17,25, Ibr 4:14-16, 5:7-9, Yoh 18:1-19:42
(Bacaan-bacaan hari ini, dapat dibaca di sini)

"Yesus adalah korban kejahatan dan dosa manusia. Tetapi Yesus juga adalah 'korban' cinta kasih-Nya yang besar kepada manusia."

RENUNGAN:
Pernah saat pemutaran Film The Passion, (Kisah sengsara Yesus) banyak umat yang menangis meyaksikannya, ada pula yang akhirnya pulang sebelum selesai dengan alasan tidak tahan melihat kekejaman yang dialami Yesus dalam film tersebut. Memang saat kita meyaksikan film sengsara dan penyaliban Yesus, juga saat mendengarkan kisah sengsara sebagaimana disampaikan pada kita hari ini, pasti kita merasa sedih, kasihan melihat Yesus yang didera, disiksa, dimaki-maki, dejek, diludahi dan akhirnya memikul salib yang berat dan mati disalibkan. Kita juga tentu jengkel terhadap orang-orang yang membenci Yesus, jengkel terhadap para imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, orang-orang farisi yang menuduh tuduhan palsu kepada Yesus. Kita juga pasti jengkel terhadap Pilatus yang tidak berani membela Yesus. Kejengkelan kita juga tertuju pada para serdadu yang dengan kejam menghina, mengejek, meludahi, menelanjangi dan mendera Yesus dengan kejamnya. Mereka adalah orang-orang yang seringkali tentu mendapat marah dari tuannya dan selalu hanya diperintah oleh tuannya, sehingga saat mendera Yesus seakan mereka melampiaskan kemarahan mereka kepada tuannya dan seakan mereka bebas melakukan apa saja kemauan mereka saat itu.

Mungkin kita juga jengkel melihat sikap Yesus yang hanya diam, tidak mau melawan padahal kalau Yesus melawan, pasti bisa karena Dia Tuhan yang bisa menghidupkan orang mati. Reaksi kita saat menonton atau mendengar kisah sengsara Yesus Kristus bukanlah keberhasilan sutradara yang membuat film tersebut atau keberhasilan pengarang suci yang menuliskan kisah sengsara itu, bukan pula keberhasilan para pemain dalam film tersebut, karena semuanya itu bukanlah rekayasa sutradara atau pengarang suci sebagaiman halnya dalam film hiburan. Kisah sengsara Yesus Kristus adalah peristiwa nyata yang sungguh dialami oleh Yesus Kristus. Kisah sengsara dan penyaliban Yesus yang kita dengarkan adalah tragedy kehidupan manusia dan juga tragedy kekejaman manusia yang dialami oleh Yesus.

Yesus menjadi korban kekesalan dan kekecewaan orang-orang yang merasa keinginan mereka tidak terwujud dalam Yesus. Karena semula mereka mengikuti dan mengelu-elukan Yesus ketika masuk Yerusalem karena mengharapkan Yesus adalah mesias politik yang membebaskan mereka dari penjajahan, tetapi nyatanya Yesus bukan mesias seperti yang mereka harapkan. Yesus menjadi korban dari ahli-ahli Taurat, orang-orang Farisi, Para imam kepala yang merasa cemburu kepada Yesus, karena kehadiran Yesus membuat banyak pengikut mereka akhirnya mengikuti Yesus. Hal ini membuat mereka merasa rugi karena kekurangan pengikut, takut kehabisan pengikut. Bagi mereka pengikut itu sangat penting karena mereka hidup dari pengikutnya lewat persembahan-persembahan pengikut mereka, dan bisa memperkaya diri dari pengikut-pengikutnya. Mereka juga sakit hati karena kritikan-kritikan pedas yang sering dilontarkan Yesus atas mereka, karena mereka hidup sebagai orang-orang munafik. Yesus menjadi korban para penguasa yang gila hormat, seperti Pilatus yang mengetahui bahwa Yesus tidak bersalah, tetapi dia tidak berani membela Yesus karena takut kehilangan simpati dan kekuasaannya. Dia lebih baik mengorbankan kebenaran dan Yesus daripada kehilangan kekuasaan dan hormat dari rakyatnya. Yesus juga menjadi korban dari orang-orang kecil yang hidupnya tertekan atau ditekan oleh penderitaan dan para penguasa dan tuan mereka, seperti digambarkan oleh para serdadu. Seakan kekesalan dan protes mereka akan penderitaan hidup dilampiaskan kepada Yesus, juga kemarahan mereka kepada tuan mereka dilambiaskan dengan mendera Yesus sepuas hati mereka. Sebab selama ini mereka tertekan dan ditekan oleh penderitaan dan oleh tuannya, mereka tidak bisa marah melawan tuannya, maka semuanya itu mereka salurkan dengan menyiksa Yesus sepuas-puasnya. Yesus juga menjadi korban para pengecut yang takut menderita karena menjadi pengikut Yesus. Mereka itulah para rasul dan murid yang lain, mereka lari meninggalkan Yesus dalam jalan salib-Nya, bahkan Petrus berani menyangkal Yesus. Intinya, Yesus menderita dan mati disalibkan bukan karena kesalahannya, tetapi karena kejahatan dan dosa manusia.

Kita boleh saja kecewa, kesal dan benci kepada mereka semua yang menyebabkan Yesus menderita dan mati di salib. Namun kita tidak boleh lupa, bahwa kitapun seringkali masih bertindak seperti itu dalam hidup kita hingga saat ini. Mungkin kita menjadi salah satu bagian dari mereka itu dalam mengikuti Yesus Kristus. Atau mungkin mereka semua merupakan gambaran sikap iman kita. Oleh karena itu, rasa kesal, jengkel dan benci kepada mereka yang menyalibkan Yesus tidaklah cukup kalau hal itu semua tidak membawa kita pada introspeksi diri dan bertobat. Sangat lebih indah bila sikap dan tindakan mereka membawa kita pada pertobatan diri dan pertobatan batin. Tanpa pertobatan, rasa jengkel, kekecewaan dan kebencian akan sikap mereka, justru akan membuat kita jatuh kembali ke dalam dosa. Maka ubahlah semuanya menjadi kasih yang mendalam kepada Yesus dan pertobatan diri.

Yesus menjadi korban kejahatan dan dosa manusia. Namun lebih dari itu, Yesus adalah korban dari kesetiaan cinta kasih-Nya kepada manusia yang sangat besar, yang menghendaki manusia selamat. Yesus menerima semuanya itu bukan karena Dia tidak bisa menghindari semuanya, tetapi Yesus menerima semuanya itu karena Dia mengasihi manusia. Allah yang mengasihi manusia menghendaki agar manusia selamat dan bahagia. Untuk itu, Dia mengutus Yesus Allah Putera untuk membawa manusia pada pertobatan dari dosa, kembali kepada Allah. Yesus datang mewartakan keselamatan Allah, mengajarkankan kehendak Allah, mewartakan pertobatan, mewartakan kasih Allah dan semuanya itu disertai dengan perbuatan mukjijat sebagai salah satu bentuk penegasan dari pewartaan Yesus. Dalam menjalankan tugas luhur ini, baik Allah Bapa dan Yesus mengetahui resiko ditolak, dibenci dan dibunuh oleh orang-orang yang tidak menghendaki kehadiran kerajaan Allah. Allah tahu semuanya itu dan siap menanggung semuanya itu. Yesus tidak mau menghindar dari resiko perutusan dan cinta-Nya kepada manusia, justru dengan rela dan senang hati menyambutnya. Maka nyatalah bagi kita, Yesus dan sengsara dan kematian-Nya di salib adalah bukti cinta kasih Allah yang sungguh besar kepada manusia. Yesus adalah korban cinta yang mendalam kepada manusia. Salib Kristus adalah tanda mutlak yang radikal akan kebenaran pewartaan Yesus, kesungguhan cinta-Nya yang hendak menyelamatkan manusia. Justru dengan sengsara di salib, kepada kita dinyatakan kesungguhan dari cinta Yesus yang mau menyelamatkan manusia, kesungguhan apa yang diwartakan-Nya.

Selain itu, salib Yesus adalah sebagai tebusan atas dosa-dosa kita. Karena kedosaan manusia, silih dara korban tidak lagi sanggup untuk menghapus dosa manusia, manusia juga dari dirinya tidak sanggup lagi memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang dilakukannya. Maka tinggal Allah sendirilah yang sanggup menghapus dosa manusia. Oleh karena itu, baik Allah Bapa dan Yesus sendiri rela menjadi korban silih penebusan dosa manusia dan untuk itu Yesus rela mengorbangkan darah dan hidup-Nya sebagai tebusan atas dosa-dosa manusia. Sekali lagi kita ingat, semuanya dilakukan oleh Yesus hanya karena cinta kasih-Nya kepada manusia. Maka benarlah bahwa salib Yesus adalah korban cinta kasih Allah kepada manusia dan salib Kristus adalah bukti nyata cinta kasih Allah kepada manusia.

Maka bermenung atas sengasara dan wafat Yesus di salib, sudah layak dan sepantasnyalah kita bersyukur atas cinta kasih Yesus kepada kita, sudah layak dan pantaslah kita mengasihi Dia. Pada jumat agung ini, memang kita sedih karena kematian Yesus Tuhan kita, tetapi kita bergembira karena nyata bagi kita kasih Allah yang rela mengorbankan diri demi keselamatan kita, kita patut bergembira dan bersyukur karena kesetiaan Yesus mengasihi kita. Sehingga di balik kematian Yesus yang mengerikan dan menyedihkan, terdapat kegembiraan, sukacita dan keselamatan bagi kita. Rasa syukur dan kegembiraan kita, kita nyatakan dengan hidup belajar tetap setia mengasihi Allah dalam hidup kita. Walaupun untuk semuanya itu, kita pasti akan mengalami penderitaan karena kesetiaan cinta dan iman kita kepada Yesus. Inilah salib kita. Kita tidak akan pernah terlepas dari persoalan dan penderitaan hidup, kita tidak akan lepas dari kejahatan yang tidak menghendaki kesetiaan kita kepada Yesus. Namun kiranya dalam perayaan hari ini, kita belajar dan dikuatkan bahwa kesetiaan kita itu akan berpuncak pada kebahagiaan hidup, keselamatan kekal.

Yesus telah membuktikan kepada kita bahwa karena kasih-Nya kepada kita, Dia rela menderita dan wafat di salib. Inilah artinya bahwa cinta yang tulus tidak akan menolak dan menghindari penderitaan tetapi siap menyambutnya. Yesus sendiri sudah rela menderita dan wafat di salib karena cinta kasih-Nya kepada kita. Oleh karena itu, semoga kita yang sudah merasakan dan bersukur atas cinta kasih Kristus, juga rela menerima resiko menderita karena kasih kepada Dia dan kepada sesama kita. Yesus yang adalah Tuhan mau mengasihi kita dan mau menderita karena kasih-Nya kepada kita, mengapa kita justru tidak mau mengasihi Dia dan tidak mau menderita karena kasih kepada Dia dan sesama kita? Amin.

BACAAN JUMAT AGUNG 22 April 2011

BACAAN JUMAT AGUNG 22 April 2011
Yes 52:13-53:12, Mzm 31:2,6,12-13,15-16,17,25, Ibr 4:14-16, 5:7-9, Yoh 18:1-19:42


BACAAN I:

“Ia ditikam karea kedurhakaan kita.”

Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan. Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia?begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi? demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa, raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia; sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami.

Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.

MAZMUR TANGGAPAN:

Reff. Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan diri-Ku.

1. sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah melepaskan aku!
Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku!

2. Engkau benci kepada orang-orang yang memuja berhala yang sia-sia, tetapi aku percaya kepada TUHAN.
Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati, telah menjadi seperti barang yang pecah.

3. Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik, ada kegentaran dari segala pihak! mereka bersama-sama bermufakat mencelakakan aku, mereka bermaksud mencabut nyawaku.
(31-16) Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku!

4. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!
TUHAN, janganlah membiarkan aku mendapat malu, sebab aku berseru kepada-Mu; biarlah orang-orang fasik mendapat malu dan turun ke dunia orang mati dan bungkam.

BACAAN II:

“ Yesus tetap taat dan menjadi sumber keselamatan abadi bagi semua orang yang patuh kepada-Nya.”

Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,

BACAAN INJIL:

“Kristus sudah taat sampai wafat di salib bagi kita. Dari sebab itulah Allah mengagungkan Yesus, dan menganugerahkan nama yang paling luhur kepadaNya.”

Setelah Yesus mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. Maka datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata.

Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari?" Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka. Ketika Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah. Maka Ia bertanya pula: "Siapakah yang kamu cari?" Kata mereka: "Yesus dari Nazaret." Jawab Yesus: "Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi." Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: "Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorangpun yang Kubiarkan binasa." Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus. Kata Yesus kepada Petrus: "Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?"

Maka pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Lalu mereka membawa-Nya mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Besar; dan Kayafaslah yang telah menasihatkan orang-orang Yahudi: "Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa."

Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Besar dan ia masuk bersama-sama dengan Yesus ke halaman istana Imam Besar, tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal Imam Besar, kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu lalu membawa Petrus masuk. Maka kata hamba perempuan penjaga pintu kepada Petrus: "Bukankah engkau juga murid orang itu?" Jawab Petrus: "Bukan!" Sementara itu hamba-hamba dan penjaga-penjaga Bait Allah telah memasang api arang, sebab hawa dingin waktu itu, dan mereka berdiri berdiang di situ. Juga Petrus berdiri berdiang bersama-sama dengan mereka. Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya: "Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan." Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar muka-Nya sambil berkata: "Begitukah jawab-Mu kepada Imam Besar?" Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?" Maka Hanas mengirim Dia terbelenggu kepada Kayafas, Imam Besar itu. Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya: "Bukankah engkau juga seorang murid-Nya?" Ia menyangkalnya, katanya: "Bukan." Kata seorang hamba Imam Besar, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus: "Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Dia?" Maka Petrus menyangkalnya pula dan ketika itu berkokoklah ayam.

Maka mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah. Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata: "Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?" Jawab mereka kepadanya: "Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!" Kata Pilatus kepada mereka: "Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu." Kata orang-orang Yahudi itu: "Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang."

Demikian hendaknya supaya genaplah firman Yesus, yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati. Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya: "Engkau inikah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?" Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?" Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini." Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku." Kata Pilatus kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu?" (18-38b) Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya. Tetapi pada kamu ada kebiasaan, bahwa pada Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu?" Mereka berteriak pula: "Jangan Dia, melainkan Barabas!" Barabas adalah seorang penyamun.

Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu, dan sambil maju ke depan mereka berkata: "Salam, hai raja orang Yahudi!" Lalu mereka menampar muka-Nya. Pilatus keluar lagi dan berkata kepada mereka: "Lihatlah, aku membawa Dia ke luar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya." Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka: "Lihatlah manusia itu!"

Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia, berteriaklah mereka: "Salibkan Dia, salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya." Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah." Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia, lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan dan berkata kepada Yesus: "Dari manakah asal-Mu?" Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?" Yesus menjawab: "Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya." Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak: "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar."

Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus ke luar, dan ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata. Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu: "Inilah rajamu!" Maka berteriaklah mereka: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!" Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. (19-16b) Mereka menerima Yesus.

Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah. Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi." Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani. Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus: "Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi." Jawab Pilatus: "Apa yang kutulis, tetap tertulis."

Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian?dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.

Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia?supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci?:"Aku haus!" Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib?sebab Sabat itu adalah hari yang besar?maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan." Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam."

Sesudah itu Yusuf dari Arimatea?ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi?meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu. Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.

RENUNGAN KAMIS PUTIH, 21 April 2011

RENUNGAN KAMIS PUTIH , 21 April 2011
Kel 12:1-8,11-14, Mzm 116:12-13,15-16bc,17-18, 1Kor 11:23-26, Yoh 13:1-15

"Tindakan Yesus membasuh kaki para rasul adalah teladan bagi para murid agar melakukan hal yang sama kepada sesama. Inilah pula pesan yang disampaikan Yesus kepada kita pada perjamuan malam terakhir."

BACAAN INJIL:
Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?" Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak." Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua." Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.

RENUNGAN:

Sering terjadi bahwa seorang orang tua yang mengasihi anak-anaknya dia mengumpulkan anak-anaknya sebelum dia meninggal. Orang tua itu menyampaikan pesan terakhir kepada anak-anaknya atau keturunannya. Tentu pesan itu umumnya pesan yang baik. Pesan yang disampaikan orang tua sebelum meninggal, pasti dianggap sangat penting dan harus dijalankan anak-anak atau keturunannya.

Yesus juga pada malam sebelum diserahkan atau mengalami penderitaan salib mengadakan makan bersama para rasul dan pada saat itupula Yesus memeri nasihat, pesan kepada para rasul. Yesus menyampaikan pesan itu lewat perkataan, lewat perjamuan itu sendiri dan juga lewat upacara pembasuhan kaki para rasul. Maka baiklah kiranya pesan Yesus yang Dia sampaikan pada perjamuan malam terakhir juga menjadi sesuatu yang sangat penting bagi kita untuk kita hayati.

Malam ini kita merayakan perjamuan malam terakhir yang pernah diadakan oleh Yesus kepada para murid-Nya sebelum Dia menderita salib. Namun kiranya pada perayaan malam ini kita tidak hanya mengenang apa yang telah terjadi 2000 tahun lalu, tetapi dalam perayaan ini dalam Roh kita percaya bahwa Yesus sendiri hadir dan merayakan perjamuan bagi kita semua yang hadir di sini. Perjamuan malam terakhir adalah perjamuan kasih Allah yang memberikan diri-Nya seutuhnya bagi kita untuk menyelamatkan kita. Pemberian diri seutuhnya bagi keselamatan manusia nyata pada penderitaan dan kematian Yesus di salib, yang akan kita rayakan besok pada hari Jumat Agung. Dalam perjamuan malam terakhir yang kita rayakan ini, kita mengenang Yesus yang rela membagi-bagi diri-Nya bagi kita demi keselamatan kita manusia. Oleh karena itulah Paulus mengatakan “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum piala ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang” (1 Kor 11:26). Inilah yang kita rayakan dalam setiap kita merayakan perayaan Ekaristi. Maka setiap kita merayakan Ekaristi, kita mengenangkan Yesus yang telah mengorbankan diri demi keselamatan kita, kita mengenangkan Yesus yang rela membagi-bagi diri-Nya menjadi makanan rohani bagi kita semua. Berkat karya Roh Kudus, kita percaya bahwa hosti yang kita terima dalam perayaan Ekaristi adalah Yesus sendiri yang mengorbankan diri bagi keselamatan kita, Yesus yang rela menjadi makanan rohani bagi kita, karena Dia ingin senantiasa bersatu dengan kita sebagaimana pernah Yesus katakan bahwa Dia akan menyertai para murid sepanjang segala masa (Mat 28:20).

Ekaristi yang kita rayakan adalah perwujudan janji Yesus kepada kita bahwa Dia menyertai dan akan selalu bersatu dengan kita. Sehingga dengan menyambut komuni suci, kita bersatu dengan Yesus sendiri. Yesus sendiri mengatakan, “Perbuatlah ini sebagai peringatan akan Daku!” (Luk 21:19) Dengan demikian, semakin kita sering merayakan Perjamuan Yesus dalam perayaan Ekaristi, semakin sering pula kita mengenang cinta kasih Allah bagi kita, dan semakin sering pula kita bersatu nyata dengan Yesus lewat komunis suci. Maka baiklah dalam perayaan mala mini, kita diajak untuk merenungkan dan menghayati makna suci perayaan Ekaristi yang kita rayakan. Dengan perayaan ini, kita hendaknya merayakan ekaristi dengan penuh iman dan hendaknya perayaan Ekaristi merupakan kerinduan bagi kita, karena dalam perayaan itu kita sungguh bersatu dengan Yesus Tuhan yang mengasihi kita.

Dalam Perjamuan Malam terakhir, Yesus melakukan pembasuhan kaki para rasul. Dalam tradisi waktu itu, membasuh kaki para tamu dilakukan seorang pelayan kepada tamu terhormat sebelum masuk ke rumah. Dengan membasuh kaki para rasul, Yesus melakukan apa yang menjadi tugas seorang hamba. Karena itulah Petrus protes dan menolak kaknya dibasuh oleh Yesus. Yesus sungguh merendahkan diri, bertindak selaku pelayan bagi para rasul dan dalam peristiwa itu para rasul menjadi orang yang terhormat. Namun pada pembasuhan kaki yang dilakukan oleh Yesus, dilakukan pada saat perjamuan berlangsung. Dengan demikian pembasuhan kaki yang diperbuat oleh Yesus bukan hanya sekedar mengikuti tradisi pada saat itu, tetapi Yesus menyatakan bahwa Dia yang adalah guru dan Tuhan sungguh mau merendahkan diri dan mau menjadi pelayan bagi para murid-murid-Nya. Tindakan-Nya menjadi teladan bagi para rasul sehingga para murid juga melakukan hal yang sama kepada sesama sebagaimana dikatakan oleh Yesus sendiri, “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.” Maka tindakah Yesus membasuh kaki para rasul adalah teladan bagi para murid agar melakukan hal yang sama kepada sesama. Inilah pula pesan yang disampaikan Yesus kepada kita sebelum Dia menjalani salib-Nya.

Sebagaimana kita dengarkan tadi, bahwa pemasuhan kaki para rasul dilakukan oleh Yesus saat perjamuan itu berlangsung, bukan sebelum memasuki rumah atau sebelum perjamuan. Tindakan ini menjadi suatu pesan bagi kita bahwa kita sebagai para murid Yesus, terutama yang telah ikut dalam perjamuan Ekaristi, haruslah melakukan hal yang sama, yakni berani merendahkan diri dan mau membasuh kaki para saudara kita. Memasuh kaki para saudara yang lain adalah dengan bersikap rendah hati dan mau menjadi pelayan bagi sesama, bukan bertindak sebagai tuan atas sesama kita. Menjadi pelayan bagi sesama berarti kita selalu berusaha melakukan perbuatan baik bagi sesama, membawa kebahagiaan bagi sesama kita. Justru dengan ‘membasuh’ kaki para saudara kita, nyatalah bahwa kita yang merayakan ekaristi sungguh bersatu dengan Yesus yang sudah mau menjadi pelayan bagi kita.

Hal yang menarik pada saat peristiwa pembasuhan kaki, Simon Petrus berkata kepada Yesus: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua." Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih." Kata-kata Yesus ini sungguh menarik kita renungkan. Yesus sudah membasuh kaki kita, membersihkan kita dari dosa-dosa berkat kasih-Nya. Namun sama seperti diantara para rasul Yesus tahu ada yang masih belum bersih, demikian juga halnya saat ini Yesus juga tahu bahwa tidak semua di antara kita sudah bersih. Yesus tahu bahwa diantara kita masih ada dan mungkin masih banyak yang belum bersih karena belum sungguh-sungguh percaya kepada-Nya. Bersih berarti sungguh percaya kepada Yesus, bukan kepada allah-allah yang lain. Percaya kepada Yesus berarti mengikuti perintah-perintah-Nya dan melakukan perbuatan baik kepada sesama. Maka sadarlah, walaupun tidak ada orang lain yang tahu bahwa kita masih belum bersih, tapi Yesus tahu bahwa dari antara kita masih belum bersih. Oleh karena itu, biarkan dan berilah dirimu dibersihkan oleh Tuhan pada malam hari ini, pada Paskah ini. Amin.

'Perjamuan Terakhir' Leonardo Da Vinci

'Perjamuan Terakhir' Leonardo Da Vinci

Kisah lukisan ini, Perjamuan Terakhir, sungguh menarik dan mendatangkan pelajaran berharga. Perjamuan Terakhir dilukis oleh Leonardo da Vinci. Figur yang mewakili keduabelas rasul dan juga figur Kristus Sendiri dilukis dari model hidup. Model hidup lukisan untuk tokoh Yesus dipilih terlebih dahulu. Ketika diputuskan bahwa Da Vinci akan melukis karya besar ini, ratusan pemuda diwawancarai dengan seksama sebagai usaha untuk mendapatkan seraut wajah dan kepribadian yang mencerminkan tanpa dosa dan keelokan, bebas dari carut-marut dan guratan-guratan akibat dosa.

Pada akhirnya, setelah berminggu-minggu mencari, seorang pemuda berusia sembilan belas tahun terpilih sebagai model lukisan Kristus. Selama enam bulan, Da Vinci sibuk mengerjakan lukisan tokoh utama dari karyanya yang terkenal itu. Selama enam tahun berikutnya, Da Vinci melanjutkan karya seninya yang sungguh mengagumkan ini. Satu demi satu model yang cocok dipilih untuk mewakili masing-masing pribadi dari kesebelas rasul, hingga tersisalah ruang dalam lukisan yang diperuntukkan bagi tokoh Yudas Iskariot sebagai bagian akhir dari karya besar ini.

Selama berminggu-minggu, Da Vinci mencari-cari seseorang dengan wajah keras tanpa perasaan, dengan gurat-gurat ketamakan, tipu daya, kemunafikan dan kekejian. Berita disampaikan kepada Da Vinci bahwa orang yang penampilannya sesuai dengan permintaannya telah didapatkan di sebuah penjara bawah tanah di Roma, hukuman mati telah dijatuhkan kepadanya atas tindak kejahatan dan pembunuhan yang dilakukannya. Orang ini dibawa keluar dari selnya di penjara dan dibimbing keluar dalam terang sinar matahari. Di sanalah Da Vinci menyaksikan di hadapannya seorang pemuda berkulit gelap; rambutnya yang gondrong, kusut serta acak-acakkan menutupi sebagian wajahnya, raut wajahnya mencerminkan watak yang bengis dan kejam. Akhirnya, pelukis terkenal itu mendapatkan seseorang yang ia inginkan untuk mewakili karakter Yudas dalam lukisannya.

Orang itu duduk di hadapan Da Vinci pada jam-jam yang ditentukan setiap hari sementara sang pelukis melanjutkan karyanya menuangkan ke dalam lukisannya karakter dasar yang ada di hadapannya. Sementara ia menggoreskan sapuan-sapuan kuasnya yang terakhir, para pengawal membimbing tahanan mereka pergi. Tiba-tiba orang itu meronta dan melepaskan diri dari para pengawal, lalu berlari mendapatkan Da Vinci sambil berseru,

"Da Vinci, pandanglah aku! Tidakkah engkau mengenali siapa aku?"

Da Vinci menjawab, "Tidak, tak pernah aku berjumpa denganmu sepanjang hidupku."

Tahanan itu berseru, "Ya Tuhan, apakah aku telah jatuh demikian dalam?" Kemudian sambil mendekatkan wajahnya kepada sang pelukis, ia menangis, "Pandanglah aku sekali lagi. Aku adalah orang yang sama yang engkau lukis tujuh tahun yang lalu sebagai figur Kristus!"

(sumber : yesaya.indocell.net/News For Kids, Rm Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company;www.catholic1.com )

BACAAN KAMIS PUTIH Sore, 21 April 2011

BACAAN KAMIS PUTIH Sore, 21 April 2011
Kel 12:1-8,11-14, Mzm 116:12-13,15-16bc,17-18, 1Kor 11:23-26, Yoh 13:1-15

DOA PEMBUKAAN
I Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang maha pengasih dan maha penyayang petang hari ini kanii merayakan perjamuan mahakudus. Perjamuan cinta kasih ini dianugerahkan Kristus kepada Gereja-Nya sebagai korban baru sepanjang masa pada malam la menyerahkan diri-Nya. Kami mohon, semoga kami Kau-perkenankan menimba cinta kasih dan hidup melimpah dari misteri agung ini. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami...
U Amin

BACAANPERTAMA
"Ketetapan tentangperjamuan Paskah."

P Pembacaan dari Kitab Keluaran (12:1-8.11-14)

Pada waktu itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, "Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap jemaat Israel, 'Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluar-ga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang. Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela dan berumur satu tahun; kamu boleh mengambil domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kamu kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah, tempat orang-orang makan anak domba itu. Pada malam itu juga mereka harus memakan daging-nya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti yangtidak beragi dan sayuran pahit. Beginilah kamu harus memakannya: pinggangmu terikat, kaki berkasut, dan tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kamu memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, dan membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah Tuhan. Adapun darah domba itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kamu tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan melewati kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, pada saat Aku meng-hukum negeri Mesir. Hari ini harus menjadi hari peringatan bagimu, dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun-temurun. Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN Mzm ll:12-13.15-16bc.l7-18;R:l Kor 10:16
Ulangan do = g 2/4; 3/4 (PS. No. 856)
_ _____ ____ ____ ____ _____ ____ ___
5 7 1/ 2 1 2 1 1 2/ 4 3 2 1/ 2 .
I- ni- lah Tu- buh-Ku yang di- se- rah- kan ba- gi- mu.
_ ___ ____ ____ ____ __ __ __
5 7 1/ 2 1 2 1 1 2/ 4 5 4/ 4 3 2 1/ 2 . /
I- ni- lah Da- rah- Ku yang di- tum-pah-kan ba- gi- mu.
____ ____ ___ ____ ____ ___ ___ _
6 7 1 7/ 6 6 5 7 2/ 1 7 6 5 7 1/ 6 . //
La- ku- kan-lah i- ni a- kan per- i- ngat- an ke- pa- da- Ku.

Mazmur:
5 7 1 2 2.'
1. Bagai- mana akan ku- balas kepada Tu- han
2. Sungguh berhar- galah di mata Tu- han
3. Aku akan mempersem- bahkan kurbansyukur kepa-da- Mu,
2 4 3 4 2 (2)./
1. se- gala kebaikan-Nya ke- pa- da- ku?
2. kema- tian semua orang yang di- ka- sih- i- Nya.
3. dan akan menyerukan na- ma Tu- han.
4 5 4 3 2.'
1. Aku akan meng- angkat pi- ala kesela- mat-an,
2. Ya Tuhan, aku hamba-Mu; aku ham- ba-Mu, anak dari saha- ya- Mu.
3. Aku akan mem- bayar na- zarku kepada Tu- han
1 6 1 1 7 5. (5.) II
1. dan akan menyerukan na- ma Tu- han
2. Engkau telah mele- paskan be- leng-gu- ku.
3. di depan se- lu- ruh u-mat-Nya.- .,,

BACAANKEDUA

"Setiap kali kamu makan dan minum, kamu mewartakan wafat Tuhan."

P Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (11:23-26)
Saudara-saudara, apa yang telah kuteruskan kepadamu ini telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam la diserahkan, mengambil roti, dan setelah mengucap syukur atasnya, la memecah-mecahkan roti itu seraya berkata, "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagimu; perbuatlah ini untuk mengenangkan Baku!" Demikian juga la mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata, "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dalam darah-Ku. Setiap kali kamu meminumnya, perbuatlah ini untuk mengenangkan Baku." Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum dari cawan ini, kamu mewartakan wafat Tuhan sampai la datang.
Bemikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTARINJIL
TERPUJILAH do = bes 4/4 (PS. No. 965)
____ _____
3 6 7 1 7 / 6 5 6./5 1 2 3 2/1 7 6.//
Ter-pu- ji- lah Kris-tus Tu- han,Ra- ja mu-li- a dan ke- kal.

Ayat: Yoh 13:34
6 i 6 7 . /
Aku memberikan perintah baru kepada kamu,
yaitu supaya kamu saling me- . . nga-si- hi;
i . 2 2 7 . 6 . //
sama seperti Aku telah menga- sih- i ka- mu.
Terpujilah (Diulang seperti di atas)

BACAAN INJIL

"la mengasihi mereka sampai saat terakhir." . ;

I: INILAH INJIL YESUS KRISTUS MENURUT YOHANES (13:1-15)

Sebelum Hari Raya Paskah mulai, Yesus sudah tahu bahwa saatnya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sebagaimana la senantiasa mengasihi murid-murid-Nya, demikianlah sekarangla mengasihi mereka sampai saat terakhir. Ketika mereka sedang makan bersama, Iblis membisikkan dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, rencana untuk mengkhianati Yesus. Yesus tahu, bahwa Bapa telah menyerahkan segala sesuatu kepacla-Nya dan bahwa la datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Maka bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. la mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya. Kemudian la menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid- Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah la kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya, "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?" Jawab Yesus kepadanya, "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau akan memahaminya kelak." Kata Petrus kepada-Nya, "Selama-iamanya Engkau tidak akan membasuh kakiku!" Jawab Yesus, "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak akan mendapat bagian bersama Aku." Kata Simon Petrus kepada-Nya, "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" Kata Yesus kepadanya, "Barangsiapa sudah mandi, cukuplah ia membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Kamii pun sudah bersih, hanya tidak semua!" Yesus tahu siapa yang akan menyerahkan Dia; karena itu Ia berkata, "Tidak semua kamu bersih." Sesudah membasuh kaki mereka, Yesus mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu la berkata kepada mereka, "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Nah, jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki. Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepadamu, supaya kamu juga berbuat seperti yang telah Kuperbuat padamu." Demikianlah sabda Tuhan.
U Terpujilah Kristus.

DOA PENUTUP A-l
I Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahakuasa, dalam perjamuan Putera-Mu Engkau telah menganugerahi kami daya hidup di dunia ini. Kami mohon, limpahilah kami daya hidup ilahi. Demi Kristus,...
U Amin.

KAMIS PUTIH Pagi- 21 April 2011

KAMIS PUTIH Pagi- 21 April 2011
Yes 61:1-3a,6a,8b-9, Mzm 89:21-22,25,27, Why 1:5-8, Luk 4:16-21

"Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."

BACAAN INJIL:
Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."

RENUNGAN:
Kami yakin bahwa bukan suatu kebetulan bahwa Yesus membaca teks yang ditujukan pada diri-Nya. Tetapi itu adalah karya Roh Allah yang senantiasa tinggal dalam diri Yesus dan Roh itu pulalah yang selalu menguatkan Yesus dalam melaksanakan kehendak Allah Bapa.

Pagi hari sebelum malam hari nanti kita merayakan Kamis Putih, bacaan ini kembali menyatakan kepada kita bahwa Yesus adalah Mesias yang diutus oleh Allah Bapa untuk menyatakan kasih Allah kepada manusia. Sehingga dengan demikian, kita sungguh dipersiapkan untuk merayakan perayaan Kamis Putih. Malam nanti, kita akan merayakan Yesus mengadakan perjamuan malam bersama para murid-Nya. Yesus mengatakan perjamuan itu sebelum Dia dijatuhu hukuman mati dan mati di salib. Sehingga perjamuan malam itu adalah lambang pemberian diri seutuhnya kepada kita untuk menebus dosa kita. Maka bacaan padi ini membantu kita untuk mempersiapkan diri agar kita merayakan kamis putih dengan penuh iman kepada Yesus yang telah menyerahkan diri-Nya kepada kita sebagai tebusan dosa kita. Semuanya Dia lakukan hanya karena kasih-Nya yang sungguh besar kepada kita. Maka baiklah kita mohonkan agar Roh Kudus tinggal dalam kita, agar Roh itu pula yang menyertai kita dalam merayakan perayaan Paskah. Amin.

Berbagi Berita : Datar, komunike dari Vatikan untuk Cina

Datar, komunike dari Vatikan untuk Cina
Oleh Reporter ucanews.com, Hong Kong, Cina

Pentahbisan uskup ilegal di Chengde pada November tahun lalu

Komunike terakhir dari Komisi Cina di Vatikan tidak punya kekuatan apa-apa bagi umat Katolik di Cina daratan, sekalipun ada juga yang melihat tanda-tanda pengharapan dalam komunike tersebut.

Seorang uskup dari Gereja “terbuka” mengatakan, poin paling penting dari komunike tersebut adalah “penegasan kembali secara jelas dan definitif tentang prinsip Gereja” yang bertentangan dengan pentahbisan uskup ilegal di Chengde dan Eighth National Congress of Catholic Representatives.

“Mudah-mudahan ini bisa mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan,” kata prelatus yang diakui Vatikan dan yang meminta tidak menyebut namanya itu.

Namun, dia juga mengatakan, poin bahwa “ekskomunikasi tidak terkena secara otomatis” itu bersifat ambigu. Itu menunjukkan bahwa Takhta Suci “tidak memahami dan membedakan sejauhmana para uskup yang terlibat dalam tahbisan itu memang ditekan atau malah terlibat secara sukarela.”

Pastor John, seorang imam dari Gereja terbuka di Cina bagian utara, Takhta Suci dalam dasawarsa lalu terlalu mengakomodasi Gereja terbuka dan menuntut Gereja bawah tanah untuk tetap disiplin.

Dulu, komunitas Gereja bawah tanah menikmati banyak keistimewaan dari Takhta Suci untuk merayakan Sakramen-Sakramen, termasuk mentahbisan uskup sekalipun belum mendapat mandat dari paus. Namun semua itu akhirnya hilang, katanya menjelaskan.

“Kinilah saatnya bagi komunitas Gereja terbuka untuk tahu bahwa hukum kanonik itu bukan hanya di atas kertas.

“Jika Vatikan dapat memadukan berbagai kebijakannya dan menjaga checks and balances di antara kedua komunitas Gereja di Cina, maka Vatikan akan memiliki posisi yang menguntungkan dalam negosiasi dengan Beijing,” katanya.

Pastor John Baptist Luo Wen, imam komunitas bawah tanah dari Keuskupan Mindong, mengatakan, tidak ada yang baru dalam komunike dari Vatikan itu.

“Komunike itu tidak artinya apa-apa untuk dialog antara kedua komunitas Gereja di Cina, jika Vatikan tidak meninjau kembali dan menyelesaikan berbagai kesalahan dalam kebijakannya tentang Cina,” kata imam yang juga aktif sebagai blogger itu.

“Karena instruksi yang didasarkan pada mentalitas yang salah dari Vatikan, para oportunis dalam Gereja Cina memanfaatkan semua yang dari Vatikan itu untuk untuk tawar-menawar dengan pemerintah Cina.”

Bersama sejumlah umat Gereja bawah tanah, Paul mengatakan bahwa umat Katolik bawah tanah merasa tertekan ketika membaca komunike tersebut. Jika tidak ada sanksi terhadap pentahbisan ilegal itu maka akan ada konsekuensi-konsekuensi berat yang merusak kesatuan dan persekutuan Gereja, katanya.

“Kami menanggung kesulitan dan penderitaan, tetapi khawatir bahwa Takhta Suci tidak memahami dan mendukung kami.”

“Mereka yang berada dalam Asosiasi Patrotik Katolik Cina merasa senang karena mereka bisa terus mentahbiskan uskup-uskup mereka, karena yakin bahwa pada akhirnya Takhta Suci akan mengakuinya,” Paul said.

Sementara para imam dari kedua komunitas Gereja di cina yang sempat dikontak oleh ucanews.com mengakui bahwa mereka merasa putus asa. Salah satu, dengan menggunakan nama samaran Panshi Peter, meninggalkan pesan di situs CathNews China – sebuah pelayanan dari UCA News – yang mengatakan: komunike yang berisi 11 poin itu menghancurkan harapan terakhir yang mereka pasrahkan ke Vatikan.

“Saya kita, itu sudah cukup. Baiklah kita berhenti di sini. Asaya harap Takhta Suci tidak akan menganggu kami lagi. Kami akan bertanggungjawab atas iman kami sendiri. Goodbye!” tulisnya.

Namun, ada juga yang masih punya pengharapan.

Uaskup Qiqihar, Cina bagian timur laut, Mgr Joseph Wei Jingyi meminta umat untuk berdoa.

“Gereja bisa saja membuat kesalahan. Iti bisa dipahami, karena Gereja juga komunitas manusia, namun segala sesuatu berada di tangan Allah. Saya masih tetap punya pengharapan,” kata prelatus dari Gereja bawah tanah itu.

Di Beijing, Liu Yuanlong, wakil ketua dari Asosiasi Patriotik Katolik Cina yang diakui pemerintah, mengatakan bahwa komunike itu tidak menunjukkan bahwa Takhta Suci sepenuhnya memahami Gereja di Cina secara obyektif.

“Kita butuh lebih banyak waktu untuk meraih komunikasi yang baik dan hubungan yang normal,” kata tokoh awam tersebut.

Dengan akan adanya pentahbisan uskup yang lebih banyak tahun ini, kata Liu, dia berharap bahwa Takhta Suci dapat menyetujui para calon demi evangelisasi dan pengembangan Gereja di Cina.

ucanews.com

Disadur dari : www.cathnewsindonesia.comTanggal publikasi: 20 April 2011

Berbagi Berita : Ilmuwan Cina akan dibeatifikasi di Shanghai

Ilmuwan Cina akan dibeatifikasi di Shanghai

Ilmuwan Cina Paolo Xu Guangqi, yang bekerja sama dengan Pastor Matteo Ricci, misionaris Yesuit di Cina.

Paolo Xu Guangqi, salah satu umat Katolik pertama Cina yang sekaligus ilmuwan dan murid dari Pastor Matteo Ricci SJ, akan dibeatifikasi (digelari beato) di Shanghai, demikian pengumuman dari Vatikan.

“Inilah cahaya pengharapan yang menggembirakan bagi Cina sekarang ini dan di masa depan,” kata jurubicara Vatikan Federico Lombardi kepada wartawan pada 15 April, demikian AFP.

Berita bahwa ilmuwan Paolo Xu Guangqi akan dibeatifikasi itu membawa “pengharapan” dan “kegembiraan” dalam ketegangan antara Vatikan dan pejabat negara dalam Gereja Katolik di Cina, demikian Takhta Suci.

Ketika Guangqi (1562-1633) menjadi Katolik, Cina masih berada di bawah Dinasti Ming. Riwayat ilmuwan tersebut memberi keyakinan bagi umat Katolik di Cina untuk kesetiaan kepada Vatikan, kata Lombardi.

“Masyarakat Cina, apakah Katolik atau tidak, akan lebih bisa memahami bahwa tidak ada kontradiksi atau resiko untuk menjadi orang Cina dan umat Katolik,” tambahnya.

“Guangqi adalah seorang awam. Dia adalah pejabat kekaiseran yang sangat terdidik. Dia sangat dikenal sebagai “seorang abdi yang agung dan setia kepada negara dan bangsanya,” katanya.

Uskup Shanghai Mgr Aloysus Jin Luxian, yang mengatur proses beatifikasi tersebut, berperan penting sebagai pendamai dalam Gereja Katolik antara “komunitas terbuka” dan “komunitas bawah tanah” di Cina.

SUMBER
Vatican says China’s move to beatify Christian sign of hope(AFP)

FOTO
World Imaging(Wikipedia/CC 3.0)
Disadur dari :www.cathnewsindonesia.comTanggal publikasi: 20 April 2011

Ada Bom di Cirebon, Polda Metro Perketat Pengamanan Hari Paskah

Ada Bom di Cirebon, Polda Metro Perketat Pengamanan Hari Paskah

(Jakarta 19/4/2011)Aksi bom bunuh diri di Cirebon membuat seluruh jajaran Polri meningkatkan kewaspadaan. Bahkan untuk menyambut perayaan Hari Paskah, Polda Metro Jaya akan meningkatkan pengamanan.

"Kita cuman lakukan langkah antisipasi seperti kejadian kemarin (Cirebon) itu saja," Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Pol Sujarno usai rapat di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Selasa (19/4/2011).

Menurut Jarno, pengamanan untuk hari Paskah dipusatkan di tempat-tempat ibadah. Khususnya, gereja yang melaksanakan Jumat agung dan perayaan pada hari Minggu.

"Terhadap seluruh gereja dilakukan pengamanan. Polanya dilakukan sterilisasi di setiap gereja," jelasnya.

10.000 ribu personel Polda Metro Jaya disiapkan untuk mengamankan perayaan Hari Paskah. Semua Polres dan Polsek akan mengajukan permohonan bantuan tambahan pengamanan ke Polda.

"Gereja kan banyak, jadi polres membuat mengatur berapa personil di polres dan meminta berapa ke polda," terangnya.

Pola pengamanan yang dilakukan oleh petugas akan melalui beberapa tahap. Mulai dari siaga 1 ada siaga 2, ada waspada 1, waspada 2 dan waspada 3.

"Dan itu fleksibel sifatnya. Jadi kita kerahkan 2/3 kekuatan. Kita sebar ke gereja-gereja. Banyak gerejanya ada sekitar 100 berapa. Tapi ada gereja-gereja yang jadi prioritas pengamanan," jelasnya.

Jarno menjelaskan, pada setiap gereja akan dilakukan sterilisasi menggunakan metal detector. Baik untuk bangunannya maupun orang-orang yang datang.

"Setiap gedung pasti kita sterilisasi dengan memberdayakan unit jibom (penjinak bom)," tandasnya.

(detiknews.com)

RENUNGAN HARI RABU DALAM PEKAN SUCI, 20 April 2011

RENUNGAN HARI RABU DALAM PEKAN SUCI, 20 April 2011
Yes 50:4-9a, Mzm 69:8-10,21bcd-22,31,33-34, Mat 26:14-25

Bila kita sering berlaku seperti Yudas, baiklah kita tidak membela diri, tetapi baiklah kita bertobat segera, sehingga pada Paskah nanti, layaklah kita bersukacita merayakan keselamatan Allah. Amin.

BACAAN INJIL:
Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?" Jawab Yesus: "Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku." Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah. Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu. Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?" Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan." Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.

RENUNGAN:

"Bukan aku, ya Rabi?" Itulah pernyataan Yudas yang hendak menyerahkan Yesus ketika Yesus mengatakan bahwa salah seorang dari 12 murid-Nya akan menyerahkan Yesus kepada imam-imam kepala. Pernyataan Yudas berbeda dengan pernyataan para murid lain yang menyebut Yesus adalah Tuhan ("Bukan aku, ya Tuhan?"). Para murid yang lain menyebut Yesus adalah Tuhan, tetapi Yudas justru menyebut Yesus adalah Rabi. Melihat perbedaan ini mungkin kita mengatakan bahwa manakala setan sudah merasuki diri kita, maka kita tidak lagi mengakui Yesus adalah Tuhan. Juga kita berpikir bahwa ketika seseorang sudah dikuasai oleh setan, maka seseorang itu memisahkan diri dari keluarga Kerajaan Allah, sebagaimana pada ayat pertama dikatakan bahwa Yudas memisahkan diri dari rasul yang lain dan pergi kepada imam-imam kepala. Namun kiranya perbedaan itu bukanlah suatu kebetulan yang terjadi saat itu juga.

Menurut hemat kami, memang sejak awal menjadi rasul Yesus, Yudas tidak mempunyai motivasi yang murni karena percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Tetapi dia mencari kehormatan karena menjadi murid Yesus yang terkenal saat itu. Memang hal yang sama juga terjadi dalam diri para rasul yang lain. Pada awal mengikuti Yesus, mereka belum mempunyai motivasi yang murni, yakni karena percaya sungguh bahwa Yesus adalah Tuhan dan mendambakan Keselamatan Kekal. Namun pertemuan dan hidup bersama Yesus, telah memurnikan motivasi mereka sehingga bagi mereka Yesus bukan lagi hanya sekedar rabi atau nabi, tetapi Yesus adalah Tuhan. Perubahan yang demikian tidak terjadi pada Yudas Iskariot. Hidup bersama Yesus belum mengubah dirinya, dia masih tinggal tetap dalam keinginan dan dalam manusia lama. Karena itulah dia dikatakan sering memisahkan diri dari kelompok para rasul dan pada akhirnya berani menyerahkan Yesus hanya demi mendapatkan tiga puluh uang perak.

Nah bermenung atas Injil hari ini. Kitapun mungkin sering demikian. Kita sudah mengenal dan hidup bersama dengan Yesus lewat baptisan yang kita terima, tetapi kita belum berubah seperti yang dikehendaki oleh Tuhan. Banyak orang yang sudah dibaptis tetapi masih hidup dalam kehendaknya sendiri, masih mencari kesenangan sendiri dan mengejar kehormatan diri. Bukan suatu hal yang aneh bahwa banyak umat yang sudah dibaptis tetapi selalu sering memisahkan diri dari kelompok keluarga kerajaan umat Allah atau dari jemaat dan Gereja, yakni dengan tidak sering atau jarang ikut dalam kegiatan-kegiatan Gereja, juga jarang menghadiri perayaan ibadah pada hari minggu. Memisahkan diri dari saudara seiman, juga dengan hidup dalam kedosaan. Orang yang hidup berbuat dosa, itu berarti dia bukan hanya memisahkan diri dari Allah tetapi juga dari para murid Yesus yang lainnya.

Maka menjelan hari Raya Paska, kita patut berenung, ‘Apakah pertemuan dan hidup bersama dengan Yesus lewat iman yang telah kita nyatakan, sudah mengubah hidup kita atau tidak?’ Atau apakah kita tetap hidup dalam manusia lama kita sebelum mengenal Yesus? Apakah selama masa Prapaskah ini kita semakin mendekatkan diri pada Yesus dan mengubah hidup kita seperti yang dikehendaki-Nya? Apakah Yesus sungguh bagi kita adalah Tuhan, atau bagi kita Yesus hanya seorang guru iman yang mengagumkan? Atau apakah kita mengikuti-Nya tetapi tetap hanya mencari kesenangan dan kehendak diri, atau sungguh hidup seperti yang dikehendaki oleh Tuhan.

Dalam Injil hari ini, sabda Yesus kepada kita yang mengatkan bahwa salah seorang dari para murid-Nya akan menyerahkan-Nya kepada para imam-imam kepala, juga ditujukan kepada kita semua. Pernyataan Yesus ini, mari kita tanggapi bukan dengan pembelaan diri yang mengatakan “Bukan aku ya Tuhan?”. Tetapi mari kita tanggapi dengan introspeksi diri kita masing-masing, apakah kita juga sering berlaku seperti Yudas. Bila kita sering berlaku seperti Yudas, baiklah kita tidak membela diri, tetapi baiklah kita bertobat segera, sehingga pada Paskah nanti, layaklah kita bersukacita merayakan keselamatan Allah. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)