Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA III: KAMIS 30 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA III: 
KAMIS 30 JANUARI 2014 
 (Yasinta Mareskoti, Bronislaus Markiewicz) 
2Sam. 7:18-19,24-29; Mzm. 132:1-2,3-5,11,12,13-14; Mrk. 4:21-25 

INJIL : 
 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
Lalu Ia berkata lagi: "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu.

RENUNGAN : 
 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.(Mrk 4:21 ) 

Para saudara, sabda Yesus tentang pelita sebagaimana dalam injil hari ini adalah kelanjutan dari sanda yang berbicara tentang penabur benih. Penabur itu ilah Tuhan sendiri dan benih itu adalah firman Tuhan. Dengan demikian, firman Tuhan itu adalah pelita hidup kita. Sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari kita membutuhkan cahaya demikianpun kita membutuhkan firman Tuhan yang menjadi pelita kehidupan kita. Firman Tuhan akan menerangi hidup kita sehingga kita mampu melihat kebenaran Tuhan dalam hidup, menjadikan kita dapat berjalan menuju Allah. 

Hanya persoalannya, "Apakah kita sungguh percaya dan menghayati bahwa firman Tuhan adalah pelita bagi hidup kita sebagai orang beriman? Apakah kita menyadari bahwa kita membutuhkan firman Tuhan sebagai pelita bagi kehidupan kita? Sebagai orang beriman, Yesus mengingatkan kita agar menyadari bahwa firman Tuhan adalah pelita bagi kehidupan kita, kita membutuhkan firman Tuhan. 

Friman Tuhan yang disampaikan kepada kita bukan untuk kita simpan atau kita tempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Artinya firman Tuhan harus kita renungkan dan hayati sehingga firman itu menyinari hidup kita dan menyinari sekitar atau orang-orang yang berada di sekitar kita. Menghayati firman Tuhan sebagai pelita bagi hidup kita, maka kitapun pada akhirnya menjadi pelita bagi sesama kita. 

Para Saudara, Yesus mengajak kita agar pertama-tama menghayati lebih mendalam firman Tuhan sebelum kita mewartakannya kepada sesama kita. Jangan kita mau menjadi pelita bagi sesama atau mewartakan firman Tuhan kepada sesama tetapi kita sendiri tidak menghayatinya. Bila demikian, orang lain akan mengukur pewartaan kita menurut penghayatan kita. 

Oleh karena itulah Yesus mengatakan, "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu."(Mrk 4:24) Daya pikat dari pewartaan kita atau orang akan menanggapi pewartaan kita dengan mengukurnya lewat penghayatan kita. Oleh sebab itu, semoga kita mewartakan bahwa sabda Tuhana dalah pelita kehidupan lewat penghayatan hidup kita akan sabda Tuhan.

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA III: RABU 29 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA III: 
RABU 29 JANUARI 2014
 (Peringatan Wajib St. Tomas Aquino ) 
 2Sam. 6:12b-15,17-19; Mzm. 24:7,8,9,10; Mrk. 3:31-35 

INJIL
Saat itu ketika mereka sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu. Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun." Lalu Ia berkata kepada mereka: "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan firman. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang pe
nindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad. Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."

RENUNGAN : 
Para saudara, Yesus menggambarkan Kerajaan Allah itu seperti penabur yang menaburkan benih. Benih yang ditaburkan oleh penabur itu tentu adalah benih yang baik. Namun bila kita simak perumpamaan ini dengan cara berpikir kita, penabur ni mungkin kurang paham akan pertanian karena dia asal menaburkan benihnya begitu saja tanpa melihat dan tidak peduli tanah tempat benih itu ditaburkan, apakah baik atau tidak. Secara manusiawi, kalau penabur itu tahu bahwa benihna itu baik, dan dia berharap benih itu menghasilkan buah bukanhanya sekedar tumbuh, dia pasti tidak menyia-nyiakan benih itu begitu saja di semua tempat, dia pasti menaburkan benih itu hanya di tanah yang subur. 

Namun penabur dalam perumpamaan yang kita dengarkan hari ini, tidak berpikir seperti pikiran dan perhitungan manusia. Penabur itu menaburkan benih yang baik ke semua tempat, walaupun dia tahu benih yang jatuh ke tanah yang berbatu-batu dan ke tanah yang berduri. Penabur itu tahu bahwa benih itu tidak akan bertahan hidup dan berbuah. Namun dia tidak merasa sia-sia menaburkan benih itu. Perumpamaan ini menggambarkan warta Kerajaan Surga yang ditawarkan oleh Yesus kepada semua orang. Warta keselamatan diwartakan dan ditujukan kepada semua orang. 

Warta kesalamatan itu adalah seperti benih yang baik, pada hakekatnya sangat perlu untuk manusia. Sedangkan tanah itu adalah manusia atau diri manusia itu sendiri yang mendengarkan warta itu. Sikap manusia tidak sama dalam menerima dan menanggapi warta keselamatan itu. Sikap manusia dalam menerima warta keselamatan ada yang seperti tanah yang berbagu-batu, ada yang seperti tanah yang penuh semak duri dan ada pula tanah yang subur. Sebagaimana dalam perumpamaan tadi, Allah mewartakan keselamtan kepada semua orang tanpa terkeculai, Allah tidak memilih-milih orang, atau warta keselamatan itu tidak hanya diperuntukkan untuk orang tertentu atau bukan hanya orang yang baik seumpama tanah yang subur. Tuhan tahu bahwa tidak semua orang seperti tanah yang subur dalam menanggapi warta keselamatan. 

Namun Yesus tidak peduli akan hal itu, warta keselamatan tetap harus ditawarkan kepada semua orang. Justru kita bersyukur bahwa Tuhan tidak berpikir seperti pikiran kita. Kalau sekiranya Tuhan berpikir seperti pikiran dan perhitungan manusia, mungkin saja warta keselamatan itu tidak sampai kepada kita dan kita tidak selamata. Hal ini kita katakan karena tentunya mungkin saja tidak ada atau tidak semua kita seperti tanah yang subur menjadi tempat benih sabda itu tumbun dan berbuah. Oleh sebab itu, patutlah kita bersyukur kepada Tuhan karena Dia berkenan mewartakan warta keselamatan kepada kita, walaupun kita tahu kita mungkin seperti tanah yang berbatu-batu dan bersemak berduri. Yesus memberi kesempatan kepada kita untuk menerima warta keselamatan itu. 

Oleh sebab itu, sekarang menjadi tugas kita adalah agar mengupayakan hidup kita menjadi tanah yang subur, agar benih itu tumbuh dan berbuah. Sebagaimana dalam dunia pertanian, agar tanah itu tetap subur, kita harus mengolahnya dengan baik dan mungkin bila perlu menambah pupuk untuk menambah kesuburan tanah. Maka kitapun harus senantiasa mengolah hidup rohani kita, yakni dengan hidup doa pribadi, dengan memberi waktu untuk mendengarkan atau membaca sabda Tuhan lewa bacaan Kitab Suci atau bacaan rohani, terlibat dalam kegiatan-kegiatan rohani dan pada akhirnya berusaha menghayati sabda Tuhan dalam hidup kita. Bila sudah demikian, warta keselamatan dan sabda Tuhan bukan hanya sekedar tumbuh tetapi berbuah berlimpat ganda. Amin.

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA III: SELASA 28 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA III: 
SELASA 28 JANUARI 2014 
 (Peringatan Wajib St. Tomas Aquino ) 
2Sam. 6:12b-15,17-19; Mzm. 24:7,8,9,10; Mrk. 3:31-35 

INJIL : 
Suatu hari datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia. Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau." Jawab Yesus kepada mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?" Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." 

RENUNGAN : 
"Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." 

 Yesus tidak meyangkal Maria adalah ibu-Nya juga bukan merendahkan ibu dan sanak saudaraNya. Justru jelas bahwa Maria adalah contoh teladan dari apa yang dikatakan oleh Yesus. Maria adalah ibu Yesus bukan hanya karena dia yang menjadi perantara kelahiran-Nya, tetapi juga Maria sungguh ibu Yesus karena Maria adalah orang yang sangat taat pada kehendak Allah, karena keataannya lah, Yesus hadir ke dunia ini. Demikian juga halnya para murid-Nya adalah contoh teladan apa yang dikatakan oleh Yesus. Mereka semua adalah saudara-saudari Yesus karena taat bersama dan mengikuti Yesus. 

 Yesus tidak menyangkal keberadaan mereka, karena memang mereka adalah orang-orang yang setia bersamaNya. Lewat sabda-Nya ini, Yesus juga menghendaki kita menikmati apa yang telah dinikmati oleh Maria dan para murid-Nya, yakni menjadi saudara-saudari Yesus, agar kita menjadi anggota keluarga Kerajaan Allah. Kita menjadi saudara-saudari Yesus, anggota keluarga Kerajaan Allah bila kita mendengar dan melaksanakan kehendak Allah. Jadi kita sungguh menjadi ibu, saudara-saudara Yesus bila kita melaksanakan kehendak Allah. 

 Yesus mau menjadikan kita menjadi saudara-saudari-Nya, anggota keluarga Kerajaan Allah asal kita melaksanakan kehendak Allah. Semoga kita menanggapi kebaikan hati Yesus yang menjadikan kita anggota keluarga Kerajaan Alalh dengan berusaha hidup melaksanakan kehendak Allah. Yesus mau menjadikan kita sebagai saudara-saudara-Nya, padahal kita adalah manusia biasa. Sabda dan tindakan Yesus, mau mengatakan kepada kita agar kita adalah satu saudara dalam Yesus yang telah mempersatukan kita sebagai saudara-saudari. Yesus juga mengajak kita agar melakukan hal yang sama kepada sesama kita . 

Yesus mengajak kita agar kita juga mau menjadikan orang lain menjadi saudara-saudari kita dan kita menjadi saudara-saudari bagi sesama. Persaudaraan yang sesungguhnya tidaklah dibatasi oleh ikatan insani, yang memang sering malahan membelenggu hak azasi setiap orang; persaudaraan sejati adalah persaudaraan yang selalu bersumber dalam kasih Tuhan Sendiri, karena memang semua orang adalah ciptaan yang sesuai dengan gambarNya. Kita adalah satu ciptaanNya. Kita adalah sama. Kita adalah saudara. Penyataan Yesus menegaskan bahwa sebenarnya setiap orang adalah saudara bagi sesamanya.

Paus Fransiskus desak pemahaman dan solidaritas dalam media

Paus Fransiskus desak pemahaman dan solidaritas dalam media 
(27/01/2014)

Seperti orang Samaria yang Baik, yang berhenti di jalan untuk membantu orang yang membutuhkan, perjalanan sepanjang jalan raya komunikasi saat ini harus memberikan dukungan kepada mereka yang menghadapi hal itu, kata Paus Fransiskus. “Dunia digital dapat menjadi sebuah lingkungan yang kaya dalam kemanusiaan, sebuah jaringan bukan kabel tetapi orang,” katanya dalam pesannya untuk Hari Komunikasi Sedunia. 

Sarana komunikasi modern, khususnya Internet, menawarkan “kemungkinan besar untuk pertemuan dan solidaritas,” katanya. Karena itu, katanya, Internet adalah “rahmat dari Tuhan”. “Communication at the Service of an Authentic Culture of Encounter” adalah tema Hari Komunikasi Sedunia tahun ini, yang semua keuskupan akan menandai pada 1 Juni, hari Minggu sebelum Pentakosta. 

Pesan itu dikeluarkan pada Jumat, Hari Raya St. Fransiskus de Sales, santo pelindung wartawan. “Komunikasi yang baik membantu kita bertumbuh lebih dekat, mengenal satu sama lain lebih baik, dan akhirnya bertumbuh dalam kesatuan,” kata Paus. “Dinding yang memisahkan kita bisa diruntuhkan hanya jika kita siap untuk mendengarkan dan belajar satu sama lain,” katanya. “Pertemuan budaya menuntut bahwa kita siap tidak hanya untuk memberi, tetapi juga menerima.” 

Komunikator yang baik harus mengambil waktu yang diperlukan untuk mendengarkan orang lain, yang tidak hanya mentolerir, tapi benar-benar menerima mereka, katanya. “Terus terlibat dalam dialog tidak berarti melepaskan ide-ide dan tradisi kita sendiri, tetapi klaim itu mereka sendiri merasa valid atau absolut,” kata Paus dalam pesannya. Uskup Agung Claudio Celli, ketua Dewan Kepausan untuk Komunikasi Sosial, mengatakan kepada wartawan bahwa Paus tidak mengusulkan “relativisme” iman, tetapi menerus seruan pendahulunya ‘bagi Gereja untuk terlibat dalam dunia dengan multi-budaya dan multi-agama. 

“Saya tidak memiliki pandangan menjadi satu-satunya dan mutlak,” kata Uskup Agung Celli. Paus Fransiskus, dalam pesannya, mengutip teks Hari Komunikasi Sedunia 2013 yang dikeluarkan Paus Benediktus XVI, yang mengatakan kesaksian Kristen yang efektif adalah “tentang kesediaan kita untuk orang lain dengan sabar dan hormat, melibatkan pertanyaan-pertanyaan dan keraguan mereka saat mereka maju dalam pencarian mereka untuk kebenaran dan makna eksistensi manusia.” 

Orang Samaria yang Baik adalah model bagaimana melakukan pendekatan dan berinteraksi dengan orang lain di jalan raya digital saat ini, mengambil tanggung jawab untuk rela dilukai dan tersesat di sana, kata Paus. Informasi yang berlebihan tentang ketidakadilan seperti kemiskinan, kata Paus, ”dapat membuat kita begitu terbiasa dengan hal-hal yang mereka tidak lagi mengganggu ketenangan kita.” 

Komunikator yang baik membawa keindahan, kebaikan dan kebenaran kepada semua orang, sesuatu yang tidak ada strategi yang bias dilakukan media secara tajam atau canggih, katanya. “Semoga cahaya kita menerangi orang lain yang tidak menjadi hasil dari kosmetik atau efek khusus, melainkan kita mengasihi dan bersikap belarasa dengan ’tetangga’ untuk mereka yang terluka dan ditinggalkan di pinggir jalan.” Paus Fransiskus mengatakan ketidakberpihakan di media adalah ilusi, karena “hanya dengan pergi ke dunia dan mengambil risiko menjadi benar-benar transparan dan diri sendiri dapat menjadi komunikator dan “titik acuan yang benar.” 

“Keterlibatan pribadi adalah dasar dari kepercayaan dari sebuah komunikator,” katanya. Paus mengatakan ia lebih suka “sebuah Gereja menderita yang keluar ke jalan-jalan” dan membantu orang menemukan Kristus dalam penderitaannya ketimbang pintu dan ruang digital tertutup bagi orang luar. “Kita dipanggil untuk menunjukkan bahwa Gereja adalah rumah semua,” katanya, di mana orang-orang, “apa pun situasi mereka dalam kehidupan, bisa masuk.”

Sumber: UCA News
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

Gereja terus mendukung pemerintah menangani para korban letusan Sinabung

Gereja terus mendukung pemerintah menangani para korban letusan Sinabung 
(27/01/2014) 

 Gereja Katolik Keuskupan Agung Medan, Sumatra Utara, berjanji akan terus mendukung pemerintah dalam membantu para korban akibat letusan Gunung Sinabung. Uskup Agung Medan, Mgr Anicetus B. Sinaga OFMCap mengatakan keuskupan agung Medan siap berperan aktif dan bertanggungjawab melaksanakan segala bentuk bantuan untuk pengungsi. 

“Kami mendukung pemerintah pusat menanggulangi biaya pendidikan masyarakat terkena erupsi. Kalau dipercaya, kami siap mempertanggungjawabkan apa pun yang dipercayakan kepada kami,” kata uskup agung. Ia berharap agar setiap bantuan dapat disampaikan secara langsung kepada pengungsi dan pihak terkait dapat mengawasinya untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penyelewengan. 

 “Atas nama Keuskupan Agung Medan (KAM), Paroki St. Petrus dan Paulus Jalan Irian Kabanjahe mengucapkan terima kasih kepada SBY dan seluruh para menteri, Bapak Kapolri, Bapak Panglima, Gubsu, Pangdam, Kapoldasu dan seluruh rombongan presiden yang berkenan datang dan menginap di komplek paroki,” kata Vikep Pastor Ignatius Simbolon OFMCap, yang didampingi Pastor Moses Situmorang OFMCap, Pastor Marianus Kedang, Pastor Sesarius Mau, Pastor Libert Sihombing, Pastor Michael Hutabarat OFMCap. 

Terpilihnya tempat tersebut, kata imam itu, “Ini bukan usulan paroki atau uskup, tapi pihak berkompeten dari Sekretariat Kepresidenan atau pun pihak protokuler Istana Negara. Kalau dipercaya dan dianggap layak, siapa pun kita terima tinggal bersama kita. Apalagi seorang Presiden dan Ibu Presiden serta rombongan dari pemerintah pusat. Tentu kita welcome.” 

Pastor Simbolon mengatakan kedatangan Presiden SBY yang melihat langsung keadaan pengungsi dan bersedia tidur di tenda pengungsian, dampaknya sangat luar biasa. “Mengapa luar biasa, karena itu banyak memberi penguatan psikologi dan mental. Mereka (pengungsi) makin dikuatkan. Yang dulunya mereka sudah lemas, sekarang sudah dikuatkan kembali hatinya karena ada harapan bahwa pemerintah memberi perhatian,” kata Pastor Simbolon. 

 Tampak para relawan membantu membagikan makanan kepada para pengungsi di Posko Gereja Katolik Kabanjahe yang berjumlah lebih dari 1.300 jiwa ini. “Saya membantu sejak para pengungsi tinggal di sini,” kata Suster Yosepine, seraya menambahkan, “para pengungsi di Posko ini berasal dari beragam latar belakang agama dan suku. Kami melayani dengan hati yang tulus.” 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memutuskan kebijakan penanganan erupsi Sinabung dan menunjuk Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif menjadi pimpinan penanganan terpadu. Kebijakan tersebut diputuskan setelah Presiden SBY mendengarkan langsung laporan dan penjelasan dari Gubsu, Bupati Karo dan pejabat terkait dalam pertemuan dengan sejumlah anggota kabinet, Kamis (23/1). 

 “Agar semua upaya ini berhasil dengan baik, saya putuskan pengelolaan termasuk pengendalian langsung dipimpin Kepala BNPB. Beliau akan dibantu elemen dari kementerian dan lembaga pusat. Kepala BNPB dibantu Kasdam I/BB Brigjen TNI Andogo,” kata Presiden dalam keterangan pers di lokasi pengungsian di kompleks Paroki Kabanjahe, Jumat (24/1). 

 Usai mendengarkan paparan, Presiden melanjutkan peninjauan dan berdialog dengan pengungsi di tiga posko yakni Posko Penanganan Erupsi Gunung Sinabung di Masjid Agung Kabanjahe, Posko Pengungsi Gereja Batak Kristen Protestan (GBKP) di Komplek Asrama Kodim Kabanjahe, dan Posko Pengungsi di Komplek Gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus, di Jalan Irian, Kecamatan Kabanjahe. Bantuan taktis untuk tiga posko masing-masing sebesar Rp 75 juta yakni Posko Paroki Jalan Irian, Posko GBKP Asrama Kodim dan Posko Masjid Agung.
Kunjungan Presiden SBY diakhiri penanaman pohon bersama para menteri di sekitar paroki tersebut. Foto: nababan.wordpress.com 

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA III: SENIN 26 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA III: 
SENIN 26 JANUARI 2014 
(Angela Merici Robertus, Alberikus, Stefanus ) 
2Sam. 5:1-7,10; Mzm. 89:20,21-22,25-26; Mrk. 3:22-30 

INJIL : 
Suatu hari ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan." Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: "Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya. Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat. 

RENUNGAN : 
 Mukijzat yang diperbuat oleh Yesus adalah salah satu tanda yang diperbuat Yesus untuk menyatakan Allah Mahakuasa dan kasih Tuhan kepada manusia. Namun para ahli Taurat menuduh, memfitnah Yesus melakukan semuanya itu dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan. Mereka menuduh Yesus salah seorang dari bagian setan. Ini tentu sungguh fitnah yang sangat kejam. Seharusrnya mereka sebagai ahli-ahli Taurat tahu membedakan mana yang berasal dari Allah dan mana yang dari setan. Mereka sebenarnya tahu bahwa tanda heran atau mukjizat yang diperbuat oleh Yesus adalah berasal dari Allah. 

Namun justru mereka memfitnah Yesus dan menolak apa yang diperbuat-Nya. Mereka melakukan demikian adalah karena iri hati kepada Yesus karena mereka tidak bisa melakukan demikian. Mereka merasa diri sebagai orang yang paling benar, sehingga menolak bila ada orang yang melebihi mereka. Kesombongan dan iri hati memang seringkali membuat kita cenderung untuk mencurigai orang lain yang melakukan perbuatan baik. Kesombongan dan iri hati membuat kita menolak perbuatan baik orang lain dan akan jatuh pada dosa memfitnah orang lain. 

Maka kita harus waspada pada yang namanya kesombongan dan iri hati. Hendaknya kita waspada jangan sampai jatuh pada kesombongan rohani, menganggap bahwa kita sudah baik, orang beriman dan membanggakan diri sebagai orang beriman. Orang yang demikian, akan dengan menudah menghakimi orang lain yang tidak malakukan seperti yang kita lakukan. Hendaknya kita tidak dengan mudah berprasangka buruk terhadap kebaikan orang lain. Fitnah yang dilakukan oleh para ahli Taurat bukan hanya menolak Yesus tetapi menolak kasih Allah kepada manusia. 

Dengan demikian bisa dikatakan bahwa orang yang karena sombong dan iri hati menolak orang yang berbuat baik dan perbuatan baik mereka, berarti menolak kasih Allah. Mungkin kita juga mengalami seperti yang dialami oleh Yesus. Kita dengan tulus berbuat baik, tetapi malah kita dicurigai dan difitnah orang lain. Berbuat baik itu harus, tetapi berbuat baik tidak selama dapat diterima oleh semua orang, malahan orang yang berbuat baik seringkali dicurigai dan difitnah dan bahkan menjadi korban orang-orang yang iri atau yang merasa terancam karena perbuatan baik kita. 

Hal ini seringkali membuat kita enggan untuk berbuat baik. Namun baiklah kiranya kita meneladan Yesus yang tetap setia menyatakan kasih Allah kepada manusia walaupun difitnah. Dengan demikian, kita setia berbuat baik kepada sesama karena kita sudah lebih dahulu beroleh kebaikan dari Tuhan. Sehingga kita berbuat baik untuk membalas kebaikan Tuhan dengan berbuat baik kepada sesama. Selamat berbuat baik. Selamat beraktifitas. Tuhan memberkati.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)