Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

BACAAN Hari Minggu PASKAH III : 22 April 2012

BACAAN Hari Minggu PASKAH III :
22 April 2012 
 Kis 3:13-15,17-19, Mzm 4:2,4,7,9, 1Yoh 2:1-5a, Luk 24:35-48

BACAAN I: 

Yesus, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari orang mati.

Setelah Petrus dan Yohanes menyembuhkan seorang lumpuh, orang banyang yang sangat keheranan mengerumuni mereka. Maka kata Petrus kepada mereka, “Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan. Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi. Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpin kamu. Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita. Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, 

MAZMUR TANGGAPAN: Mzm 4:2,4,7,9, 
Ulangan: Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gulita. 

1. Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah yang adil. Apabila aku bersusa, lapangkanlah dadaku. 

2. Ketahuilah, Tuhan akan mengerjakan karya agung bagi para kekasih-Nya. Tuhan akan mendengarkan daku, bila aku berseru kepada-Nya. 

3. Banyak orang berkata: “Siapa yang akan menurunkan berkat?” Hendaknya cahaya wajah-Mu meninari kami, ya Tuhan. 

BACAAN II: 1Yoh 2:1-5a, 
Yesus adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan juga untuk dosa seluruh dunia. 

Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.

BACAAN INJIL: Luk 24:35-48

 Mesias harus menderita dan bangkit adari antara orang mati pada hari ketiga. 

Dua murid yang dalam perjalan ke Emaus ditemu oleh Yesus yang bangkit segera kembali ke Yerusalem. Di sana mereka menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!" Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.

RENUNGAN HARIAN HARI SABTU PEKAN PASKAH II, 21 April 2012

RENUNGAN HARIAN
HARI SABTU PEKAN PASKAH II, 21 April 2012
(Anselmus, Konradus dr Parzham )
Kis 6:1-7,Mzm 33:1-2,4-5,18-19, Yoh 6:16-21

BACAAN INJIL:
Dan ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, sedang laut bergelora karena angin kencang. Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!" Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.

RENUNGAN:

Sekarang ini banyak anak yang merasa ketakutan yang luar biasa karena sedang menghadapi UN. Anak-anak takut gagal dalam UN, bahkan ada berita yang mengabarkan bahwa seorang siswi dari sekolah tertentu mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena takut gagal dalam UN. Dikabarkan bahwa anak itu kurang persiapan dan yakin bahwa dirinya tidak lulus UN. Ini adalah salah satu contoh ketakutan yang bisa saja dihadapi dan seringkali membuat seseorang kehilangan pegangan hidup. Kiranya masih banyak hal yang bisa membuat seseorang merasa takut.

Setiap orang pernah mengalami rasa takut. Selama seseorang masih normal, pasti rasa takut bisa hinggap dalam diri seseorang. Namun ketakutan yang luar biasa bisa membuat seseorang frustrasi dalam hidup dan ada umumnya tidak akan pernah bisa berkembang dan tidak akan bertahan hidup. Misalnya saja, bila seseorang punya rasa ketakutan yang luar biasa akan akibat mengendarai kendaraan, maka selamanya mungkin dia tidak akan pernah bisa mengendarai sepeda motor atau mobil. Jadi rasa takut itu juga kadang diperlukan sebagai peringatan bagi kita bahwa kita bukan Tuhan dan bukan manusia hebat, manusia supermen, tetapi manusia biasa yang membutuhkan orang lain dan bahkan membutuhkan Tuhan dalam hidup.

Para murid juga mengalami rasa takut yang luar biasa ketika mereka menyeberangi laut menuju ke Kapernaum. Ketika hari sudah malam, laut bergelora dan angin kencang bertiup. Keadaan yang demikian tentu membuat para murid ketakutan, takut kapal mereka tenggelam apalagi saat itu gelap karena malam hari. Pada saat itu, Yesus hadir menemui mereka. Kehadiran Yesus tidak mereka sadari karena mereka sedang diliputi dengan ketakutan yang luar biasa besar. Namun pada saat itu pula Yesus berkata kepada mereka, "Aku ini, jangan takut!" Mereka menjadi tenang dan saat Yesus menaiki perahu mereka, lautpun menjadi tenang dan perahu mereka sampai pada tujuan.

Pengalaman para murid ini sungguh luar biasa memberi suatu pencerahan pada kita. Kita memang pasti pernah mengalami ketakutan bahkan ketakutan yang luar biasa besar. Maka lewat injil hari ini, kita hendaknya percaya bahwa dalam situasi yang demikian berat itu, Yesus tidak pernah jauh dari kita, Yesus tetap bersama kita dan Yesus akan selalu datang untuk menolong kita. Keyakinan itu hendaknya kita tanamkan dalam diri kita, supaya kita dapat menangkap kehadiran Tuhan yang datang untuk menolong kita. Memang keyakinan itu tidak melepaskan kita dari persoalan yang kita hadapi, tetapi dengan keyakinan itu, hati dan pikiran kita menjadi tenang sehingga kita dapat melihat dan menemukan kekuatan serta jalan dalam mengatasi persoalan yang mendatangkan ketakutan pada kita. Selain itu, keyakinan itu membuat kita dapat melihat pertolongan yang diberikan oleh Yesus. Dengan demikian, kita yang percaya kepada Yesus, tidak usah terlalu takut dalam mengahadapi persoalan hidup sebab Yesus selalu bersama kita.

Juga kita patut renungkan pengalaman para murid, yakni yang menceritakan bahwa para murid mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui. Demikianpun dalam perjalanan hidup kita, kita hendaknya senantiasa menaikkan Yesus dalam perahu hidup kita, yakni dengan menghayati iman kita sehingga perahu kehidupan kita akan sampai ke tujuan. Semoga kita selalu yakin bahwa Yesus selalu bersama kita dan bila kita bersama Yesus, kita tidak perlu takut mengahadapi gelombang kehidupan. Amin.

RENUNGAN HARIAN HARI JUMAT PEKAN PASKAH II, 20 April 2012

RENUNGAN HARIAN
HARI JUMAT PEKAN PASKAH II, 20 April 2012
(Agnes dr Montepulciano)
Kis 5:34-42, Mzm 27:1,4,13-14, Yoh 6:1-15

BACAAN INJIL:
Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?" Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja." Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?" Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang." Maka merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia." Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.

RENUNGAN:

“Hosti Berdarah” di Gereja Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji, Yogyakarta.” Adalah berita yang baru-baru ini rame di bicarakan di FB. Dalam peristiwa ini walau belum ada pernyataan resmi dari hirakri Gereja yang menyatakan peristiwa ini, namun orang yang membaca berita itu meyakini ini adalah mukijzat Tuhan. Berita mukjizat ini membuat orang ramai membicarakannya dan berbagi berita dengan orang lain dan bahkan mungkin tidak sedikit orang yang ingin menyaksikannya secara langsung. Berita yang fenomenal dan berita mukijzat memang sangat menarik banyak orang. Orangpun sangat suka akan hal-hal yang demikian. Kalaupun orang ingin melihat peristiwa itu, belum tentu karena mereka beriman, tetapi bisa saja hanya karena penasaran.

Demikian juga halnya orang-orang yang mengikuti Yesus sebagaimana kita dengarkan dalam Injil hari ini. Banyak orang mengikuti Yesus belum tentu karena sungguh percaya bahwa Yesus adalah Mesias, tetapi sebagaimana dikatakan dalam Injil, orang banyak itu mengikuti Yesus karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. Mereka kagum akan apa yang diajarkan dan mukijzat yang diperbuat oleh Yesus. Namun walaupun demikian, Yesus tetap mengasihi mereka semua, tetapi peduli pada mereka sehingga pada saat itu Yesus membuat mukijzat pergandaan roti dan ikan. Yesus memberi orang banyak itu makan roti dan ikan sampai kenyang dengan mempergandakan 5 roti dan 2 ikan. Semua makan sampai kenyang dan malah sisa sampai 12 bakul.

Persitiwa mukjizat ini tentu bukanlah yang utama dan bukan maksud Yesus mau memamerkan kuasa-Nya, tetapi tanda perhatian, kepedulian Yesus kepada manusia. Lewat persitiwa ini nyata bagi kita bahwa kuasa kasih Yesus sungguh luar biasa kepada kita. Walaupun belum sungguh menjadi pengikuti-Nya, namun Yesus tetap mengasihi kita dan tetapi melakukan karya besar atas hidup kita. Dari dahulu dan hingga sekarangpun Yesus tetap bekerja melakukan karya besar dalam hidup kita. Hanya persoalannya, kita seringkali tidak menyadari hal ini.

Kita tentu mengharapkan agar Yesus juga menyatakan mukijzat-Nya dalam hidup kita. Kita rindu akan hal itu. Namun sebenarnya, dalam hidup kita, Yesus sudah melakukannya, hanya kita yang tidak menyadarinya. Kalau kita sungguh percaya kepada Yesus, kita pasti akan selalu dengan mudah menemukan bahwa Yesus melakukan banyak mukjizat dalam hidup kita. Kita juga harus senantiasa sadar bahwa mukijzat adalah buah dari iman, bukan mukijzat berbuah iman.

Sama sepertti dahulu, sekarang ini juga banyak orang yang sangat mendambakan mukjizat kasih Allah dalam hidup mereka. Bahkan banyak orang yang tidak lagi mampu menyadari bahwa hingga saat ini kuasa kasih Yesus masih bekerja dalam hidup mereka. Maka tugas kitalah yang harus menyatakan mukjizat kasih Allah kepada sesama kita. Untuk itu, dalam menyatakan mukjizat kasih Allah kepada sesama, kita harus belajar dan meneladan Yesus yang penuh kasih, perhatian dan peduli kepada sesama kita. Kita dapat menyatakan mukjizat Yesus kepada sesama bila kita juga mau berbagi makanan kepada sesama atau dalam arti luas yakni dengan mau berbagi berkat dan sukacita dengan sesama. Semoga mukjizat Yesus bekerja lewat hidup kita yang rela berbagi dengan sesama. Amin.

“Hosti Berdarah” di Gereja Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji, Yogyakarta

“Hosti Berdarah” di Gereja Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji, Yogyakarta


SEBUAH berita mengejutkan namun meneguhkan iman muncul di beberapa milis katolik mengenai terjadinya “mukjizat” berupa hosti berdarah. Kejadiannya di Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius di Jl. Panembahan Senopati 22, Yogyakarta yang dikenal oleh umat katolik setempat dengan nama Gereja Kidul Loji.

Peristiwa ‘aneh’ ini terjadi saat berlangsung misa/ekaristi mingguan pada hari Minggu, tanggal 15 April 2012. Saat itu, yang memimpin perayaan ekaristi adalah Romo V. Suparman Pr, salah satu pastur di Gereja Kidul Loji. “Sampai Liturgi Ekaristi dan Komuni, semuanya berjalan lancar-lancar saja,” kata Romo Noegroho Agoeng Pr, Ketua Komisi Komsos Keuskupan Agung Semarang.

Hosti terjatuh dan hilang
Menurut Romo Agoeng mengutip cerita dan syering dari Romo Saryanto Pr –Romo Vicaris Episcopalis Wilayah DIY—kejadian ‘aneh’ yang meneguhkan iman terjadi saat berlangsung penerimaan komuni. Seorang prodiakon tengah menerimakan komuni pada salah seorang umat kategori muda/remaja. “Saat mau disantap, tiba-tiba hosti tersebut jatuh,” jelas Romo Noegroho Agoeng.

Dicari-cari juga tidak ketemu. “Anak itu kemudian diberi hosti lagi dan kemudian ‘sukses’ ditelan. Komuni berlanjut seperti biasa,” tambah Romo Agoeng.

Mencari hosti
Usai misa berakhir, prodiakon tersebut dengan perasaan gentar matur (datang melaporkan) peristiwa hilangnya hosti tersebut saat berlangsung komuni. Kemudian, prodiakon itu berinisiatif mencari hosti yang hilang dan eureuka!

Hosti yang jatuh ‘hilang” itu akhirnya ditemukan di tempat tak jauh dari lokasi pembagian komuni tadi. Hanya di situ ditemukan sebuah ‘gumpalan darah’ sebesar hosti.
“Gumpalan darah itu kemudian dilap dengan purificatorium (kain putih yang biasa dipakai romo untuk membersihkan piala) dan kemudian purificatorium itu dibersihkan dengan air suci,” tulis Romo Agoeng.

Prodiakon itu lalu berinisiatif mengajak anak remaja dan ibunya serta beberapa umat lainnya untuk berdoa, mohon ampun atas ‘kelalaian’ tersebut.

Purificatorium itu kemudian dimasukan ke dalam piscis (kotak kecil untuk menyimpan hosti) dan piscis itu diletakkan di kapel pasturan.

Pukul 24.00 bersama Romo Vikep Saryanto Pr, Romo V. Suparman Pr melihat kembali piscis berisi ‘hosti berdarah’ tersebut. “Yang bekas darah dibersihkan dan masih terasa basah; sementara bercak darahnya sudah mulai pudar. Namun di bagian yang sudah kering ada bekas darah warna merah kecoklatan. Baunya wangi,” tulis Romo Noegroho Agoeng.

Purificatorium itu kembali disimpan kembali di kapel pasturan.

Artikel terkait :



Photo credit: Gereja Kidul Loji Yogyakarta (baitallah.wordpress.com) dan ilustrasi foto peristiwa “hosti berdarah” di South St. Paul, Minnesota, AS.

Foto “hosti berdarah” di atas adalah foto ilustrasi tentang peristiwa serupa yang terjadi di Gereja South St, Paul, Minnesota, AS.
Disadur dari: www.sesawi.net

Ultah, Paus Benediktus XVI Jadi Paus Tertua

Ultah, Paus Benediktus XVI Jadi Paus Tertua

INILAH.COM, Vatican City – Senin (16/4/2012) merupakan ulang tahun Paus Benediktus XVI ke-85. Ia kini menjadi Sri Paus tertua yang menjabat.

Di ulang tahunnya yang ke-85, Paus Benediktus menjadi yang tertua masih menjabat, setelah Leo XIII yang meninggal pada 1903 dalam usia 93 tahun. Ia juga dikunjungi tamu dari Bavaria, Jerman, negara bagian tempatnya dilahirkan.

Paus Benediktus memulai ulang tahunnya dengan misa di Pauline Chapel, Apostolic Palace, di Vatikan. Kakaknya yang seorang uskup, Georg Ratzinger (88), juga ikut menghadiri misa itu.

Sri Paus sudah menyampaikan kepada para asistennya, ia tak ingin selebrasi berlebihan dan ingin berkumpul bersama keluarganya saja. Hal ini disampaikan oleh sekretaris pribadinya, Georg Gaenswein, dalam wawancara dengan sebuah majalah Italia.

“Saya meminta anda mendoakan saya, Tuhan terus memberi kekuatan untuk memenuhi misi yang ia berikan ini,” ujar Paus Benediktus kepada umatnya, sehari sebelum ia berulangtahun.

Disadur dari: web.inilah.com

Paus Benediktus Rayakan Ulang Tahun ke-85

Paus Benediktus Rayakan Ulang Tahun ke-85

Anak-anak berpakaian tradisional Bavaria menari untuk Paus Benedict XVI, yang merayakan ulang tahun ke-85 di aula Clementine, Vatican City, Vatican, (16/4). Sejumlah tamu hadir dalam perayaan tersebut termasuk kakak lelakinya, seorang uskup yang berusia 88 tahun
Anak-anak berpakaian tradisional Bavaria menari untuk Paus Benedict XVI, yang merayakan ulang tahun ke-85 di aula Clementine, Vatican City, Vatican, (16/4). Sejumlah tamu hadir dalam perayaan tersebut termasuk kakak lelakinya, seorang uskup yang berusia 88 tahun (sumber: EPA)
Dalam perayaan ulang tahunnya Paus hadir 150 warga Bavaria, termasuk gubernur Horst Seehofer

Paus Benediktus XVI turut bernyanyi lagu kebangsaan Bavaria, Jerman, saat merayakan ulang tahun ke-85.

Dengan demikian dia menjadi paus tertua setelah Leo XIII yang wafat tahun 1903 dalam usia 93 tahun.

Paus memulai perayaan ulang tahunnya dengan mengadakan misa di Kapel Pauline yang terletak di Vatican.

Perayaan itu dihadiri pula oleh kakaknya, Georg Ratzinger, 88 tahun, seorang uskup, yang merupakan satu-satunya saudara dekat yang masih hidup.

"Saya menjejakkan kaki dan saya tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya," kata Paus dengan emosional mengenai keluarganya.

Dalam perayaan ulang tahunnya Paus hadir 150 warga Bavaria, termasuk gubernur Horst Seehofer.

Beberapa pemimpin gereja Jerman termasuk Reinhard Marx, yang mejadi uskup agung Munich, dan Robert Zoellitsch, yang mengepalai konferensi uskup Jerman, serta uskup protestan Bavaria, serta pemimpin komunitas Yahudi, Charlotte Knobloch.

Mengenai persahabataannya dengan pejabat Yahudi, Paus Benediktus mengatakan, mereka membawa orang-orang Yahudi mendekat kepadanya.

Presiden Italia Giorgio Napolitano,86 tahun, yang merupakan mantan komunis, dan Perdana Menteri Mario Monti, termasuk yang mengirimkan ucapan selamat kepada paus.

Kepala gereja Katolik Roma itu tersenyum saat menerima beberapa hadiah, termasuk salib dan keranjang paskah khas Bavaria.

Dia mengatakan kepada hadirin bahwa perayaan ulang tahunnya merepresentasikan setiap tahapan dalam hidupnya.

Paus yang baru-baru ini terlihat berjalan menggunakan tongkat mengatakan kepada hadirin dalam misanya," Saya meminta Anda berdoa untuk saya, semoga Tuhan memberikan kekuatan untuk menjalankan misi yang diberikan kepada saya."

Juru bicara Vatican Federico Lombardi mengatakan Benediktus berencana mengunjungi Lebanon pada bulan September.
Penulis: AFP/ Entin Supriati
Disadur dari: www.beritasatu.com

Uskup ingatkan sekularisme sebagai tantangan umat dunia modern

Uskup ingatkan sekularisme sebagai tantangan umat dunia modern


Ekaristi menjadi sumber kekuatan iman umat di zaman modern yang ditandai dengan tantangan sekularisme, demikian Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo.

”Sekularisme berawal dari sekularisasi yakni pengakuan akan otonomi manusia yang disertai sikap menyingkirkan Allah. Bila dahulu, segala persoalan selalu dikaitkan atau dilihat dalam hubungannya dengan Allah, maka sekarang semua dianggap sebagai urusan manusia,” ujarnya dalam seminar tentang Ekaristi dengan para pengikut St. Fransiskus dari Asisi di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, sekularisme terjadi karena perkembangan teknologi maupun cara berpikir manusia dalam hampir semua dimensi kehidupan.

”Sadar atau tidak sadar orang beragama pun sudah menganggap Allah tidak ada, sehingga keputusan-keputusan yang diambil dalam hidup tidak lagi mencermikan pengakuan adanya Allah,” katanya.

Sekularisme, lanjutnya, membuat manusia tidak lagi mengakui dirinya sebagai ciptaan, tetapi menjadikannya sombong dan merasa bisa melakukan segala-galanya.

”Inilah awal dari kehancuran kehidupan kita,” tegasnya.

Untuk menghindari bahaya ini, maka perlu ada pemaknaan kembali dan terus-menerus akan iman yang dihayati.

Ia mengungkapkan, dalam konteks ini, salah satu sarana yang mengingatkan kembali identitas manusia adalah Ekaristi.

”Di dalam Ekaristi, kita mampu menemukan siapa diri kita, yakni sebagai ciptaan. Karena itu, Ekaristi mesti selalu membarui hidup kita,” lanjutnya.

Bila manusia sungguh menghayati Ekaristi, lanjutnya, maka ia akan menemukan dirinya sebagai pribadi yang tak bisa lepas dari keberadaan Allah, yang menemukan dirinya sebagai ciptaan, yang setara dengan makhluk lainnya.

”Untuk itulah maka upaya memaknai kembali Ekaristi sebagai sumber dan puncak iman kita menjadi perhatian Gereja, termasuk Gereja Keuskupan Agung Jakarta yang menjadikan tahun ini sebagai Tahun Ekaristi,” katanya.

Ia juga menegaskan, Ekaristi menjadi sumber inspirasi bagi pembentukan komunitas hidup bersama.

”Kehidupan bersama akan menjadi harmonis bila setiap pribadi mampu mengalahkan sekularisme yang tampak dalam kecenderungan-kecenderungan untuk menganggap diri berkuasa dan mampu melakukan segalanya.”

Menurutnya, cara menghadapi hal ini antara lain dengan terus memaknai kembali iman, salah satunya adalah dalam Ekaristi.

“Dalam Ekaristi kita merayakan Allah, Allah yang sungguh terlibat dalam hidup kita, Allah yang berkuasa atas kita. Jadi, bukan kita yang berkuasa atas hidup dan dunia ini, sebagaimana menjadi ciri sekularisme,” tambahnya.

Oleh Ryan Dagur, Jakarta
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARIAN HARI KAMIS PEKAN PASKAH II, 19 April 2012

RENUNGAN HARIAN
HARI KAMIS PEKAN PASKAH II, 19 April 2012
Kis 5:27-33, Mzm 34:2,9,17-18,19-20, Yoh 3:31-36

BACAAN INJIL:

Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorangpun yang menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."

RENUNGAN:

Seorang motivator pada umumnya akan menyampaikan gagaan atau ide berdasarkan apa yang sudah pernah mereka alami. Bila apa yang meraka sampaikan itu adalah berdasarkan pengalamannya, maka orang semakin lebih yakin dan menerima apa yang mereka sampaikan. Namun bila seorang motivator hanya menyampaikan teori yang tidak mereka alami, umumnya orang sulit untuk menerimanya dan menerapkannya, meskipun mungkin mengagumi ide itu. Sehingga hal yang sangat lucu bila seorang motivator menyampaiakan kiat sukses padahal dia tidak pernah sukses. Atau seorang motivator yang memberi kiat-kiat menjadi kaya padahal mereka tetap miskin. Sehingga bila sesuatu yang disampaikan itu berdasarkan apa yang mereka pelajari dan apa yang mereka alami sendiri, maka terori itu pasti akan dengan mudah untuk diterima dan diyakini. 

Dalam hidup memang kita tidak hanya membutuhkan teori, tetapi juga membutuhkan bukti dari suatu teori itu. Hal demikian juga berlaku dalam kerinduan kita akan hidup kekal dan surga. Kita semua pasti mendambakan kehidupan kekal dan mendambakan kelak masuk surga. Dalam hal ini, banyak agama yang menawarkan jalan atau kita menuju hidup kekal dan kiat masuk surga. Masing-masing agama itu pasti mengatakan bahwa apa yang mereka tawarkan adalah yang terbaik. 

Namun mari kita simak, apakah mereka yang menawarkan itu sudah mengalami apa yang mereka tawarkan atau belum. Dari sekian agama yang menawarkan kiat jalan menuju kehidupan kekal dan surga, hanya Yesuslah yang sungguh sudah mengalaminya. Sebab Yesus berasal dari surga yang karena kasih-Nya kepada manusia, ingin manusia juga ikut menikmati kebahagian kekal di surga, maka Dia turun ke dunia. Yesus berasal dari surga, sehingga Dia punya pengalaman hidup kekal di surga dan Dia pasti tahu jalan ke sana, sehingga barang siapa yang menerima dan percaya kepada-Nya, pasti akan beroleh hidup kekal dan masuk surga. Oleh karena itu, mengapa kita masih ragu untuk menerima, percaya kepada Yesus bahwa Dialah satu-satunya jalan bagi kita untuk beroleh kehidupan kekal dan masuk surga?

Maka hari ini, mari kita sadari bahwa Yesus adalah Tuhan yang berasal dari surga dan Dialah pemilik surga dan jaminan kehidupan kekal. Selain itu, Dia sendiri akan mengaruniakan kepada kita Roh-Nya untuk membimbing kita agar kita sampai ke kehidupan kekal dan masuk surga. Oleh karena mari kita percaya kepada-Nya. Percaya kepada Yesus berarti mengikuti-Nya dan melaksanakan segala sesuatu yang difirmankan-Nya kepada kita. Orang yang percaya kepada Yesus, pasti akan beroleh kehidupan kekal dan pasti akan masuk dalam kebahagiaan surga. Amin.

RENUNGAN HARIAN HARI RABU PEKAN PASKAH II, 18 April 2012

RENUNGAN HARIAN
HARI RABU PEKAN PASKAH II, 18 April 2012
(Maria dr Penjelmaan)
Kis 5:17-26, Mzm 34:2-3,4-5,6-7,8-9, Yoh 3:16-21

BACAAN INJIL:
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.

Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."

RENUNGAN:

Setiap orang pasti mendambakan cinta, baik itu ingin dicintai dan mencintai. Berbicara tentang cinta pasti sangat menarik dan banyak orang yang membicarakan dan mendefenisikan cinta. Bila orang ditanya apakah arti cinta, pasti orang banyak memberikan pengertian cinta. Namun melakukan cinta itu tidak semudah dari membicarakannya. Bisa saja orang begitu berkobar-kobar dalam membicarakan cinta, tetapi berat hatinya bila diminta mempraktekaan cinta.

Setiap orang pasti mempunyai defenisi cinta yang seringkali dipengaruhi oleh pengalaman dan keinginan pribadi sendiri. Defenisi dan arti cinta yang sejati hanya terdapat dalam diri Allah yang mahacinta. Dalam Injil hari ini dikatakan bahwa karena cinta Allah yang sungguh besar, Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, tetapi beroleh hidup yang kekal. Dari cinta Allah ini kita dapat mengerti bahwa cinta itu adalah memberi yang berharga walau tidak diminta dan walau tahu resiko ditolak oleh manusia. Karena cinta Allah bagi manusia, Allah berinisatif untuk memberikan Anak-Nya yang Tunggal untuk menyelamatkan manusia. Karena cinta itu pula, Allah tahu apa yang dibutuhkan oleh manusia dan Allah memberikan apa yang dibutuhkan oleh manusia.

Dari cinta Allah ini, kita dapat merenungkan bahwa cinta sejati adalah memberi sebelum diminta. Cinta sejati adalah berani berkorban demi kebahagiaan sesama. Cinta sejati berarti tidak mundur walaupun tahu pasti akan ditolak. Inilah cinta sejati yang luar biasa. Cinta Allah yang demikian besar sungguh membuat kita tidak bisa mengerti, mengapa Allah sungguh mengasihi manusia, bahkan Allah sampai berkorban padahal manusia itu sendiri sering menolak cinta Allah. Inilah misteri cinta Allah yang menghendaki manusia selamat. Cinta Allah sungguh menyelamatkan kita.

Semoga dengan mengetahui dan menyadari cinta Allah yang sungguh besar kepada kita, kita bersyukur dan berbahagia dalam hidup. Sebab bisa jadi kita merasa bahwa kita seakan tidak mendapatkan cinta atau merasa tidak ada yang mencintai kita. Perasaan tidak dicintai seringkali membuat hidup seseorang tidak bergairah. Sehingga hari ini kita harus menyadari bahwa Allah sungguh mencintai kita.

Selain itu, mari kita merenung dan belajar dari cinta Allah dalam mencintai sesama. Mungkin kita sering merasa bangga karena sudah memberi sesuatu ketika ada orang yang meminta dari kita, kita senang karena merasa bahwa kita sudah berbuat cinta. Tapi ingatlah, cinta itu memberi bukan karena diminta tetapi inisiatif untuk memberi. Kita mungkin banyak berbicara cinta tetapi berat melakukan cinta. Cinta bukan untuk dibicarakan tetapi untuk dilaksanakan. Kita mungkin mencintai sesama dan berharap agar orang yang kita cintai itu juga mencintai kita atau tanpa sadar memaksa mereka untuk mebalasanya. Ingatlah cinta itu rela berkorban dengan memberi tanpa mengharapkan kembali. Semoga kita belajar dari cinta Allah kepada manusia. Amin.

Belajar dari “Soegija” dalam membangun bangsa dan Gereja

Belajar dari “Soegija” dalam membangun bangsa dan Gereja

Bagi orang Katolik, menghayati agama tak bisa terlepas dari tuntutan untuk berpartisipasi aktif membangun bangsa dan tidak bisa mengambil jarak dari persoalan yang ada di sekitar.

Poin ini menjadi inti sari dialog di Gedung KWI, Jakarta, kemarin, menyambut film “Soegija”, sebuah film yang berkisah tentang peran Mgr Soegijapranata, uskup agung pribumi pertama di Indonesia

Dialog ini diikuti oleh para sejarahwan, artis, produser film dan kaum religius menggali nilai-nilai kebangsaan, yang telah dihidupi oleh Soegija selama ia menjadi uskup.

“Soegija menjadi tokoh penting baik bagi Gereja maupun negara. Semboyannya yang terkenal ‘menjadi seratus persen Katolik, seratus persen Indonesia’ menginspirasi kita untuk menghayati agama sekaligus berperan serta dalam membangun bangsa,” demikian Romo Antonius Benny Susetyo, Sekertaris Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia

”Untuk konteks sekarang pun orang Katolik tidak bisa tidak mesti terlibat dalam persoalan bangsa. Jangan lagi menganggap diri sebagai minoritas. Mari kita bersama-sama membangun bangsa ini,” ajak Romo Benny.
Namun, hal itu, lanjutnya, hanya bisa dilakukan jika orang Katolik membuka diri dan menyikapi realitas keberagaman dengan arif, tak memisahkan diri dari persoalan bangsa saat ini, seperti kemiskinan, korupsi, intoleransi dan kekerasan.

Garin Nugroho, seorang Muslim dan sutradara film tersebut menegaskan, Soegija menjadi contoh sosok humanis dan pejuang multikultur yang melampaui sekat-sekat agama.

“Film itu tidak hanya berbicara tentang agama Katolik melainkan lebih banyak tentang pesan universal dan kemanusiaan,” kata Garin, sutradara yang pada tahun 2009 diundang Paus Benediktus XVI dalam pertemuan dengan 500 seniman dari seluruh dunia di Roma.

Sementara Olga Lidya, seorang artis yang terlibat dalam film ini berharap teladan yang ditampilkan Soegija bisa kembali dihidupkan saat ini.

Ia terkesan dengan usaha Soegija dalam memperjuangakan perdamaian. “Opsi Soegija untuk menghentikan kekerasan perlu dihidupkan lagi,” ujar Olga

Ia mengaku begitu terkesan dengan salah satu adegan dalam film ini ketika terjadi perang. ”Saya akhirnya tidak mengerti bila ada orang yang mau menyelesaikan setiap persoalan dengan cara kekerasan,” katanya.
Menurutnya, film ini bisa menjadi bahan pendidikan untuk mencintai perdamaian dan menolak semua bentuk kekerasan.

Sementara itu, menurut Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo, langkah yang diambil Soegija adalah bentuk perwujudan kerahiman Allah.

Dalam konteks sekarang, kata uskup agung itu, semua upaya terutama yang dilakukan dan diperjuangkan oleh orang-orang Katolik, entah sebagai religius atau sebagai awam dalam upaya menciptakan kebaikan bersama atau bonum commune adalah bagian dari upaya perwujudan kehendak Allah.

”Komitmen kita untuk membangun bangsa adalah bagian dari panggilan iman, sehingga iman yang kita hayati juga mendatangkan buah bagi orang lain. Dan, itulah yang juga dahulu dipraktekkan oleh Soegija,” kata prelatus itu.

Film ini bakal ditayangkan mulai 7 Juni di bioskop-bioskop XXI di Jakarta.
Oleh Ryan Dagur, Jakarta

Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARIAN HARI SELASA PEKAN PASKAH II, 17 April 2012

RENUNGAN HARIAN
HARI SELASA PEKAN PASKAH II, 17 April 2012
Baptista Spagnoli dr Mantua
Kis 4:32-37, Mzm 93:1ab,1c-2,5, Yoh 3:7-15 

BACAAN INJIL:
Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh." Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?" Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi? Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

RENUNGAN:

Santa Teresia dari Kanak-kanan Yesus atau yang dikenal dengan Santa Teresia Kecil dari Lisieux adalah seorang Santa yang diberi gelar Pujangga Gereja. Tulisannya sungguh mengagumkan, mengandung teologi dan penghayatan iman yang mendalam, padahal dia tidak penah belajar Teologi dan usianya masih sangat muda ketika dia meninggal. Mengapa orang kudus ini meninggalkan tulisan ajaran iman yang begitu mendalam, padahal dia tidak pernah melajar teologi? Secara manusiawi kita bisa mengatakan bahwa dia bisa demikian karena mungkin dia banyak membaca. Tetapi kita percaya bahwa Santa Teresia bisa berbuat demikian adalah karena Roh Kudus sungguh bekerja dalam dirinya dan Roh Kudus itu pula yang membimbing dia untuk melakukan semuanya itu.

Dalam sejarah hidup Gereja juga banyak contoh yang bisa kita temukan, bagaimana seorang yang sederhana, tidak mendalami pendidikan Teologi yang tinggi-tinggi, misalhnya Beata Teresia dari Kalkuta, Santo Maria Vianney dan yang lainnya, tetapi mereka itu sungguh luar biasa dalam penghayatan iman. Namun sebaliknya, kita mungkin pernah juga mendengar bahwa ada orang yang ilmu teologinya sangat mendalam, tetapi penghayatan imannya sungguh memprihatinkan.

Dalam Injil hari ini kembali kita dengarkan kisah tentang Nikodemus yang datang kepada Yesus. Yesus mengakui bahwa Nikodemis adalah seorang pengajar iman bangsa Yahudi, banyak mengetahui ajaran iman, namun sayang bahwa Roh Kudus tidak tinggal di dalam dirinya sehingga dia belum sampai pada penghayatan iman. 

Karya Roh Kudus dalam diri seseorang diumpakan oleh Yesus seperti angin yang bisa kita rasakan tetapi tidak kita ketahui darimana angin itu datang dan kemana angin itu pergi. Demikianpun orang yang kusai oleh Roh Kudus, kita tidak mengerti mengapa mereka itu bisa melakukan perbuatan-perbuatan besar padahal mereka tidak mendapatkan pendidikan yang tinggi-tinggi. Sehinga dengan demikian jelas bagi kita bahwa dalam hidup beriman bukan soal pengetahuan iman yang tinggi tetapi soal apakah Roh Kudus berdiam dan bekerja dalam diri orang beriman itu atau tidak.

Bila Roh Kudus berdiam dan bekerja dalam diri orang beriman, Roh itu pula yang akan membimbing seseorang dalam menghayati imannya sehingga dia akan melakukan perbuatan besar yang melampaui kemampuan manusiawinya. Oleh sebab itu, hidup beriman bukan soal penhgetahuan iman tetapi penghayatan iman yang dibimbing oleh Roh Kudus. Maka, mari kita selalu berusaha agar Roh Kudus tetap tinggal dalam diri kita dan bekerja dalam diri kita.

RENUNGAN HARI MINGGU PASKAH II: PESTA KERAHIMAN TUHAN : 15 April 2012

RENUNGAN HARI  MINGGU PASKAH II: PESTA  KERAHIMAN  TUHAN
: 15 April 2012
Kis 4:32-35, Mzm 118:2-4,16ab-18,22-24, 1Yoh 5:1-6, Yoh 20:19-31

BACAAN INJIL: Yoh 20:19-31
“Delapan hari kemudian Yesus datang.”
Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."
Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."
Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

RENUNGAN:

Ada pemikiran yang mengatakan bahwa apa yang bisa dilihat dan diraba berarti itu ada sehingga sebaliknya, apa yang tidak bisa dilihat dan diraba, itu berarti tidak ada. Pemikiran yang demikian masih kerap dihidupi oleh banyak orang, meskipun selamanya benar. Sebab sungguh nyata bahwa orang mengakui udara ada meskipun tidak bisa dilihat wujudnya. Namun pemikiran demikian, masih kerap dihidupi oleh beberapa orang sehubungan dengan keberadaan Tuhan. Sekarang ini banyak orang yang ateis, tidak percaya pada Tuhan dan tidak mengakui keberadaan dan peran Tuhan dalam hidup. Banyak alasan yang mereka buat tetapi yang jelas mereka itu tidak mampu melihat keberadaan Tuhan dan perannya dalam hidup. Dengan kata lain, mereka terlelu mendewakan kemajuan dan ilmu pengetahuan. Secara tidak sadar mereka itu memegang prinsip bahwa bila Tuhan itu bisa dilihat dengan mata, dan merasakan sendiri bahwa Tuhan membantu mereka, baru mereka percaya pada Tuhan.

Hari ini dalam injil hal yang sama terjadi dalam diri Tomas. Ketika para murid yang lain berkata kepadanya bahwa mereka telah melihat Tuhan yang bangkit, Tomas tidak percaya dan malah menjawab "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." Memang bagi Tomas adalah suatu yang sangat mustahil bila seseorang bangkit dari mati, karena hal itu belum pernah terjadi, sehingga dia berpikir bahwa Yesus juga tidak mungkin bangkit dari kematian. Yah, Tomas berpikir secara manusiawi dan dia masih berpikir bahwa Yesus adalah manusia biasa tidak ada ubahnya dengan yang lain. Itu berarti bahwa Tomas belum sungguh percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Tomas akhirnya baru percaya bahwa Yesus telah bangkit, setelah Yesus menyatakan diri kepada para murid yang sedang berkumpul dan Tomas bersama mereka. Pada saat itu Yesus menyuruh Tomas untuk meraba tubuh Yesus yang bangkit dan baru saat itulah Tomas percaya bahwa Yesus sungguh Tuhan dan Allah.

Tomas percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allah serta sungguh Yesus telah bangkit setelah melihat sendiri. Oleh karena itu Yesus menegur dia dan sekaligus menegaskan bahwa sungguh berbahagia orang yang percaya bahwa Yesus Tuhan dan telah bangkit, walau tidak melihatnya.

Sungguh kata-kata Yesus hari ini menjadi suatu peneguhan bagi kita karena kita semua tentu tidak pernah melihat kehadiran Yesus dengan mata kepala kita sendiri dan tidak bisa meraba tubuh-Nya dengan tangan kita. Namun bukan berarti Yesus yang telah bangkit tidak ada dan tidak hadir dalam kehidupan kita. Yesus yang bangkit sungguh ada dan hadir dalam kehidupan kita, walau kita tidak bisa melihat-Nya dengan mata sendiri dan tidak bisa meraba-Nya dengan tangan kita. Mungkin kita juga bertanya, “Di mana Yesus itu hadir dan menyatakan diri-Nya dan pada saat kapan? Yesus ada dan hadir dalam seluruh kehidupan kita, kapanpun dan di manapun. Terutama seperti kehadiran Yesus pada saat para murid dalam suasana ketautan yang luar biasa dan saat itu pula Yesus hadir membawa damai kepada mereka, demikianpun dalam situasi kehidupan kita yang sulit sekalipun, Yesus pasti hadir dan membawa damai kepada kita. Mari kita percaya akan hal ini karena seperti yang dikatakan dalam surat Yohanes dalam bacaan 2, dengan iman itu kita akan mengalahkan dunia.

Seperti Allah Bapa mengutus Yesus, Yesuspun mengutus para murid dan kita juga untuk mewartakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Dia telah bangkit. Yesus mengutus kita untuk menyatakan kehadiran Yesus dan kerahiman-Nya kepada semuara orang. Dalam hal ini sungguh indah diajarkan dalam surat Yohanes sebagaimana kita dengarkan dalam bacaan II, yakni orang yang bercaya senantiasa tinggal dalam Allah, mengasihi Allah, melaksanakan perintah-perintah-Nya. Kesaksian kita itu pertama-tama kita wujudkan dalam hidup iman yang setia mengasihi Allah dan mengikuti perintah-perintanh-Nya. 

Lebih lanjut Paulus dalam bacaan pertama membantu kita dalam menjadi saksi, yakni dengan meneladan hidup jemaat perdana. Jemaat perdana hidup sehati, sejiwa dan seperasaan, mereka saling berbagi berkat dan sukacita satu sama lain. Bahkan jemaat perdana mau berbagi berkat yang ada pada mereka dan diberikan kepada sesama yang sungguh membutuhkannya. Jemaat perdana sungguh menghayati kasih Allah dengan hidup saling mengasihi satu sama lain. Dengan hidup demikian, mereka menyatakan bahwa Allah sungguh mengasihi semua manusia. Demikianpun kiranya yang kita lakukan dalam bersaksi akan kehadiran Yesus yang bangkit yang penuh kasih kepada manusia, yakni dengan meneladan hidup jemaat perdana. Kita diutus menghadirkan Yesus yang bangkit dengan membagikan kasih Yesus kepada sesama lewat hidup saling mengasihi satu sama lain, juga dengan hidup berani berbagi suka cita dan berkat dengan sesama. Sehingga dengan demikian, hidup kita di manapun senantiasa menghadirkan Yesus yang telah bangkit. Dengan demikian juga, lewat cara hidup kita, orang sungguh merasakan kehadiran Yesus yang telah bangkit. Amin.

RENUNGAN HARIAN HARI SENIN PEKAN PASKAH II, 16 April 2012

RENUNGAN HARIAN
HARI SENIN PEKAN PASKAH II, 16 April 2012
Bernadette Soubirus
Kis 4:23-31,Mzm 2:1-3,4-6,7-9, Yoh 3:1-8

BACAAN INJIL:
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya." Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

RENUNGAN:

Mengikuti Yesus kiranya tidak cukup hanya mengagumi diri-Nya, mengagumi ajaran-Nya dan bukan pula hanya soal pengetahuan akan iman. Namun mengikuti Yesus berarti dilahirkan kembali menjadi manusia baru.
Nicodemus Adalah seorang Farisi, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus. Dia jelas begitu banyak mengetahui tentang Alkitab dan mengikuti mengagumi Yesus dan ajaran-ajaran Yesus serta juga mengakui bahwa Yesus berasal dari Allah. Namun dia hanya sekedar mengagumi Yesus, hanya sekedar mengakui dengan kata-kata bahwa Yesus berasal dari Tuhan, dia belum sungguh-sungguh percaya bahwa Yesus adalah Mesias yakni dengan menjadi pengikut Yesus. Oleh sebab itu, Yesus mengatakan bahwa jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah. Maksud Yesus dilahirkan kembali bukanlah seperti yang dimaksud oleh Nicodemus tetapi yang dimaksud Yesus adalah bahwa seseorang itu masuk menjadi pengikuti Yesus yang sungguh percaya bahwa Dia adalah Mesias. Dengan demikian, orang yang menjadi pengikuti Yesus dan sungguh percaya kepada-Nya, dia telah dilahirkan kembali dalam air dan Roh, sehingga dia menjadi manusia baru. Menjadi manusia baru berarti bahwa dia itu hidup dalam Allah dan seturut kehendak Allah.

Sekarang ini juga mungkin banyak yang seperti Nicodemus yakni kagum akan Yesus dan ajaran-Nya, tetapi tidak mau menjadi pengikuti Yesus yang percaya kepada-Nya. Orang yang demikian, jelas mereka belum menjadi manusia baru yang dilahirkan kembali dalam air dan Roh. Namun juga terjadi bahwa kita yang sudah dilahirkan kembali dalam air dan Roh lewat baptisan yang telah kita terima, tetapi kita tidak hidup sebagai manusia baru. Oleh sebab itu, mari kita berusaha hidup sebagai manusia baru yang telah dilahirkan dalam ari dan Roh, yakni dengan hidup dalam iman kepada Yesus Kristus. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)