Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

BACAAN HARI MINGGU: 13 JANUARI 2013 (Pesta Pembaptisan Tuhan ) Yes. 40:1-5,9-11; Mzm. 104:1b-2,3-4,24-25,27-28,29-30; Tit. 2:11-14; 3:4-7; Luk. 3:15-16,21-22

BACAAN HARI MINGGU: 13 JANUARI 2013 
(Pesta Pembaptisan Tuhan ) 
Yes. 40:1-5,9-11; Mzm. 104:1b-2,3-4,24-25,27-28,29-30; Tit. 2:11-14; 3:4-7; Luk. 3:15-16,21-22 

BACAAN I: Yes. 40:1-5,9-11 
“Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya.” 

Beginilah Firman Tuhan, “Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu, tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya. Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya." Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!" Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati. 

MAZMUR TANGGAPANG: Mzm. 104:1b-2,3-4,24-25,27-28,29-30 
Ulangan : Pujilah Tuhan, hai umat Allah. Pujilah Tuhan, hai umat Allah! 

Ayat : 
1. Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibadat mantol. Engkau membentangkan langit laksana tenda.

 2. Engkau mendirikan bangsal-bangsal megah di atas air; awan-awan Kaujadikan kendaraan dengan bersayapkan langi, Engkau melayang-layang. Angin Kaujadikan suruhan, dan api menyala Kaujadikan pelayan. 

3. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu. Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya, di situ bergerak binatang-binatang kecil dan besar, tidak terbilang banyaknya. 

4. Semuanya menantikan Engkau, untuk mendapatkan makanan pada waktunya. Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu mereka kenyang oleh kebaikan. 

5. Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka kebingungan, apabila Engkau mengambil Roh-Mu, matilah mereka dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim Roh-Mu, mereka pun tersipta kembali, dan Engkau membarui muka bumi. 

BACAAN II : Tit. 2:11-14; 3:4-7 
“Kita diselamatkan berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.” 

Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keingina duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri yang rajin berbuat baik. Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.

 BACAAN INJIL : Luk. 3:15-16,21-22 
 “Ketika Yesus berdoa, setelah Ia dibaptis, terbukalah langit.” 

Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias, Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."

RENUNGAN HARI BIASA SESUDAH PENAMPAKAN TUHAN: SABTU 12 JANUARI 2013

RENUNGAN HARI BIASA SESUDAH PENAMPAKAN TUHAN:
SABTU 12 JANUARI 2013 
(Aelredus, Bernardus dr Corleone) 
1Yoh. 5:14-21; Mzm. 149:1-2,3-4,5,6a,9b; Yoh. 3:22-30 

BACAAN INJIL: 
Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanespun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya." Jawab Yohanes: "Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. 

RENUNGAN: 
Membaca Injil hari ini, terutama soal murid-murid Yohanes yang berdebat dengan seoran Yahudi tentang penyucian, saya teringat dengan satu berita, yakni bentrokan yang terjadi antara pendukung kandidat calon gubernur di salah satu wilayah, sehabis menyaksikan debat kandidat di televisi. Para pendukung tentu saling membela kandidatnya dan menganggap bahwa kandidat mereka yang paling bagus dan tentunya juga saling memojokkan kandidat lain. Dalam berita tidak dikatakan bagaimana tanggapan kandidat yang bertarung dan yang dijagokan kedua belah pihak. 

Dalam Injil hari ini, kita mendengarkan bagaimana murid-murid Yohanes berselisih tentang Yesus yang juga membapatis. Para murid itu merasa bahwa Yohanes Pembaptis gurunya adalah yang paling hebat sehingga cemburu ketika Yesus juga membapatis, oleh karena itu mereka melaporkan hal itu kepada Yohanes Pembaptis. Jawaban Yohanes Pembaptis sungguh menarik. Yohanes tidak merasa bangga karena dibela oleh para muridnya. Yohanes tetapi bersikap rendah hati, dia tetap sadar siapa akan dirinya, dia tetap sadar bahwa dia bukan Mesias, hanya orang yang dipersiapkan untuk menyambut kedatangan Yesus Sang Mesias. Yohanes Pembaptis justru menyadari tugasnya bahwa dia membaptis orang bukan supaya menjadi pengikutinya tetapi untuk dihantar kepada Yesus. Dia mengakui bahwa Yesuslah pemilik semunya. Yohanes begitu bergembira bukan karena orang menjadi pengikutnya, tetapi kegembiraannya adalah bila orang bersatu dengan Yesus. Sungguh kita harus belajar dari Yohanes Pembaptis. 

Kita seringkali begitu bangga bila mendapat pujian dari orang lain. Tidak sedikit pula orang yang begitu bangga karena orang menganggap dirinya seorang pengkotbah yang hebat. Sehingga tidak sedikit pengkotbah yang dianggap hebat, bayarannyapun harus besar, kalau tidak sesuai dengan kehebatannya, dia tidak mau melayani permohonan pelayanan di tempat terntentu. Tidak sedikit pula orang yang begitu bangga ketika banyak orang menghadiri kegiatan karena kotbah yang menarik dari seorang pengkotbah yang terkenal hebat. Memang boleh bangga tetapi hati-hati, jangan sampai jatuh pada kesombongan rohani, di mana yang diwaratakan bukan Yesus tetapi dirinya dan pikirannya sendiri. 

Hendaklah kita semua belajar dari Yohanes Pembaptis. Kita hanyalah orang-orang yang dipakai dan dipercaya oleh Tuhan untuk mewartakan kerajaan Allah. Kita boleh bangga, tetapi hendaknya kita harus selalu sadar bahwa tugas kita adalah semata-mata untuk kemuliaan Tuhan. Kebanggan kita yang paling besar adalah bila karena pewartaan kita, orang lain menjadi percaya dan semakin dekat dengan Tuhan. Biarlah Tuhan semakin besar dan ktia semakin kecil. Biarlah nama Tuhan yang semakin dimuliakan oleh banyak orang. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA SESUDAH PENAMPAKAN TUHAN: JUMAT 11 JANUARI 2013

RENUNGAN HARI BIASA SESUDAH PENAMPAKAN TUHAN:
JUMAT 11 JANUARI 2013 
1Yoh. 5:5-13; Mzm. 147:12-13,14-15,19-20; Luk. 5:12-16 

BACAAN INJIL:
 Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapapun juga dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka." Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa. 

RENUNGAN: 

Kisah penyembuhan orang kusta dalam injil hari ini mungkin berbeda dengan kisah penyembuhan lainnya. Dalam kisah penyembuhan kali ini, orang kusta itu hanya berkata, “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Dalam kata-kata ini tidak ada nada permohonan kepada Yesus, dan Yesus menyembuhkan orang kusta itu. 

Memang kata-kata orang kusta itu tidak mengandung permohonan kepada Yesus, tetapi jelas mengandung suatu keyakinan yang mendalam bahwa Yesus sanggup menyembuhkannya dari penyakit kusta yang dideritanya. Jelas juga dalam kata-kata itu, bahwa orang kusta itu memiliki sikap kerendahan hati dan pasrah kepada Tuhan, bahwa kesembuhan itu tergantung pada belaskasih dan kemauan Tuhan . 

Betapa sering kita memohon kepada Tuhan, tetapi tidak dengan sikap rendah hati dan tidak memiliki sikap pasrah kepada Tuhan bahwa tidak memiliki keyakinan bahwa Tuhan sanggup mengabulkan apa yang kita butuhkan. Kita sering memohon kepada Tuhan dengan memaksa Tuhan dan tidak yakin bahwa Tuhan tahu dan akan memberikan apa yang terbaik kepada kita. Maka belajar dari orang kusta ini, dalam memohon kepada Tuhan harus dengan rendah hati, penuh keyakinan dan pasrah bahwa Tuhan sanggup melakukan seperti apa yang kita minta, namun kita harus senantiasa pasrah bahwa Tuhan akan melakukan yang terbaik bagi kita. Kita harus selalu belajar bersikap pasrah kepada Tuhan, bahwa Tuhan pasti akan melakukan apa yang terbaik kepada kita. 

Selain itu, kita belajar dari sikap Yesus menghadapi orang kusta. Yesus mengulurkan tangannya untuk menjamah orang kusta itu lalu menyembuhkannya. Sungguh itu adalah tindakan yang dilarang pada masa itu. Pada masa itu orang sakit, terlebih orang kusta adalah dianggap suatu penyakit karena kutukan Tuhan sehingga mereka disingkirkan dari hidup bersama. Juga adalah suatu pantangan untuk menjamah orang kusta. Namun Yesus malah mengulurkan tangan-Nya menjamah orang kusta itu dan menyembuhkannya. Sesudah Yesus menyembuhkan orang kusta itu, Yesus berkata kepada orang kusta itu"Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka." Apa yang diperintahkan oleh Yesus adalah aturan pada saat itu, bahwa seseorang yang sudah sembuh harus memperlihatkan diri kepada para imam dan mempersembahkan persembahan. Para imam itulah yang akan mengumumkan bahwa si penderita sudah sembuh dan dapat diterima kembali dalam hidup bersama. 

Hal ini semakin memperjelas bagi kita bahwa orang kusta itu diasingkan dari kehidupan bersama, tetapi Yesus justru menjamahnya dan menyembuhkannya dari penyakit kustanya dan juga memulihkan statusnya sehingga dia kembali bisa diterima dalam hidup bersama. Sungguh dalam kehidupan kita, juga banyak orang sakit yang diasingkan dari kehidupan bersama, banyak pula yang terasing bukan karena sakit tetapi karena kemiskinan dan penderitaan yang mereka alami. Mereka itu juga seperti orang kusta itu mengharapkan uluran tangan dari kita. Semoga kita mau seperti Yesus, berkenan mengulurkan tangan untuk membantu mereka, membebaskan mereka dari perasaan diasingkan atau dikucilkan dari kehidupan bersama. Semoga kita menjadi perpanjangan tangan Yesus bagi sesama yang menderita, yang miskin dan yang merasa diasingkan dari kehidupan ini. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA SESUDAH PENAMPAKAN TUHAN: KAMIS 10 JANUARI 2013

RENUNGAN HARI BIASA SESUDAH PENAMPAKAN TUHAN: 
KAMIS 10 JANUARI 2013 
(Gregorius Nyssa, Gulielmus Bituricensis) 
1Yoh. 4:19- :4; Mzm. 72:1-2,14,15bc,17; Luk. 4:14-22a 

BACAAN INJIL:
Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia. Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?"

RENUNGAN:
Tentu bukan suatu kebetulan bahwa ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Dia membaca kitab suci dan membacakan kitab nabi Yesaya yang berbunyi, “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Hal itu bukan suatu kebetulan, karena Yesus memang dipenuhi dengan Roh Kudus sehingga Roh itu menuntun Dia. Yesus juga menyadari bahwa apa yang Dia baca adalah menyatakan diri-Nya sendiri. Sehingga dengan membacakan teks itu, Yesus sekaligus memperkenalkan diri-Nya dan tujuan perutusan-Nya. Oleh karena itulah, pada akhir pengajaran-Nya, Yesus mengatakan “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."

Dalam bacaan ini, Yesus mengajarkan bahwa Dia dipenuhi oleh Roh Kudus yang diutus untuk mewartakan kabar baik kepada semua orang dan mewartakan cinta kasih kepada semua orang terutama mereka orang-orang miskin, pembebasan kepada para tawanan, penglihatan kepada orang buta dan membebaskan orang yang tertindas. Inilah tugas perutusan Yesus. Tugas perutusan Yesus juga menjadi tugas perutusan kita semua. Sekarang ini begitu banyak orang yang tidak lagi merasakan kehadiran Yesus dalam hidup ini. Tidak sedikit orang yang berusaha beriman, meyakini bahwa Yesus hadir hingga hari ini dalam hidupnya, namun begitu sulit merasakannya, karena persoalan dan beban hidup yang mereka alami. Apalagi hal itu semakin dipersulit karena para murid Yesus juga tidak hidup sepertu tugas dan perutusan Yesus.

Oleh sebab itulah, menjadi tugas kita untuk melanjutkan dan menghadirkan Yesus dalam hidup bagi sesama. Tugas perutusan itu kita laksanakan dengan melanjutkan tugas Yesus yakni membawa kabar sukacita, dan perbuatan baik kepada sesama. Sehingga dengan melaukan perbuatan baik, perbuatan cinta kasih kepada sesama terutama mereka yang kecil dan miskin, saat itu pula kita menghadirkan Yesus bagi sesama. Maka wartakanlah Yesus bagi sesama dengan perbuatan baik kepada sesama. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA SESUDAH PENAMPAKAN TUHAN: RABU 9 JANUARI 2013

RENUNGAN HARI BIASA SESUDAH PENAMPAKAN TUHAN
RABU 9 JANUARI 2013 
(Andreas Korsini) 
1Yoh. 4:11-18; Mzm. 72:1-2,10-11,12-13; Mrk. 6:45-52 

BACAAN INJIL: 
Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil. 

RENUNGAN: 
Ketika hidup kita merasa aman dan nyaman, kita pasti bisa dengan mudah mengatakan bahwa kita percaya kepada Yesus. Saat demikian, juga kita pasti dengan mudah bisa mengatakan bahwa Yesus senantiasa beserta kita dan memberkati kita. Namun apakah kita juga demikian bila kita mengalami persoalan hidup apalagi persoalan yang sangat berat? Kita tidak tahu mengapa setelah pergandaan roti, Yesus menyuruh para murid berangkat duluan dan Dia masih berdoa seorang diri. Kita juga tidak tahu mengapa Yesus tidak mengajak para murid ikut berdoa bersama Dia. 

Namun yang pasti bagi kita bahwa saat para murid sedang dalam perjalanan pulang naik perahu, mereka mengalami badai lautan dan para murid bersusah payah menghadapi itu. Yesus melihat apa yang dialami oleh para murid, dan Yesus tidak membiarkan para murid ketakutan luar biasa dan binasa. Yesus datang menemui dan untuk membantu mereka dengan berjalan di atas air. Yesus yang berjalan di atas air untuk membantu mereka, malah membuat para murid ketakutan dan menyangka Yesus adalah hantu. 

Memang terasa aneh, apakah mereka tidak mengenali wajah Yesus yang sedang berjalan di atas air? Ya, bisa saja mereka tidak bisa dengan jelas mengenali wajah Yesus karena angin badai menghalangi pandangan mereka. Namun, apakah mereka ketakutan dan menyangka Yesus hantu karena mereka tidak yakin bahwa Yesus sanggup berjalan di atas air? Hanya para murid yang tahu bagaimana keadaan hati dan pikiran mereka saat itu. Yang pentin bagi itu untuk kita renungkan adalah bahwa seringkali saat hidup kita nyaman dan terasa aman, kita bisa dengan mudah mengatakan bahwa kita beriman, percaya kepada Yesus. Juga tidak sedikit orang yang begitu banyak berdoa, banyak aktif dalam kegiatan rohani dan banyak mengatakan sabda Tuhan ketika hidupnya sudah aman, nyaman. 

Tetapi seringkali ketika menghadapi badai kehidupan, iman itu lenyap dan bahkan tidak sedikit yang tidak lagi yakin bahwa Tuhan berserta mereka senantiasa. Maka lewat sabda hari ini, kita harus senantiasa setia dalam iman, tetap yakin bahwa Yesus selalu berserta kita, selalu akan menolong kita. Yesus tidak akan pernah membiarkan kita binasa, Yesus pasti akan segera memberi pertolongan kepada kita. Hanya memang, seringkali karena persoalan yang kita hadapi, kita menjadi sulit menyadari kehadiran Yesus yang mau memberi pertolongan, seperti yang dialami oleh para murid, mereka mengira Yesus adalah hantu. Oleh sebab itu, kita harus selalu yakin bahwa dalam suka dan duka Yesus senantiasa beserta kita dan siap menolong kita. Ingatlah katakata Yesus, “Jangan takut, ini Aku,” Bersama dengan Yesus, badai kehidupan pasti bisa kita lalui. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA SESUDAH PENAMPAKAN TUHAN: SELASA 8 JANUARI 2013

RENUNGAN HARI BIASA SESUDAH PENAMPAKAN TUHAN
SELASA 8 JANUARI 2013 
(Petrus Tomas) 
1Yoh. 4:7-10; Mzm. 72:1-2,3-4ab,7-8; Mrk. 6:34-44 

BACAAN INJIL: 
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini." Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?" Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan." Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang. Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan. Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki. 

RENUNGAN: 
Para pengikuti Yesus, harus mempunya rasa kepdulian dan kepekaan terhadap orang yang menderita. Kepedulian dan kepekaan itu harus terungkap dalam perbuatan nyata untuk membantu sesama. Ketika hari sudah mulai malam, para murid meminta Yesus agar menyuruh orang banyak itu pulang agar mereka bisa membeli makanan untuk mereka. 

Para murid tampaknya tahu bahwa orang banyak itu pasti kelaparan karena seharian mengikuti Yesus. Sekilas bahwa para murid itu peduli dengan keadaan orang banyak itu, para murid tidak ingin orang banyak itu kelaparan sehinga mereka meminta agar Yesus menyuruh mereka pulang. Namun Yesus malah mengatakan bahwa para murid yang harus memberi mereka makan. Mendengar jawaban ini, tentu para murid heran, sebab berpikir bahwa suatu hal yang mustahil bisa memberi makan sebanyak itu. Kalaupun bisa, itu berarti harus menghabiskan banyak uang untuk membeli roti untuk orang sebanyak itu. 

Namun pada akhirnya, Yesus memberi makan semua orang itu, yang pada saat itu dikatakan 5000 laki-laki, belum termasuk kaum wanita dan anak-anak. Yesus memberi semua makan sampai kenyang dengan mempergandakan lima roti dan dua ikan yang ada pada para murid. Jadi jelas, roti dan ikan yang dipergandakan oleh Yesus, berasal dari para murid sendiri atau apa yang ada pada murid. 

Para murid memiliki kepedulian kepada orang banyak yang sedang kelaparan, namun mereka enggan membantu dan sepertinya enggan juga menghabiskan banyak uang untuk membantu orang banyak itu dengan membelikan roti untuk mereka. Bahkan mereka dengan tega meminta Yesus menyuruh orang banyak itu dengan keadaan kelaparan sebab mereka tahu bahwa tempat itu jauh dari desa, sehingga bisa saja mereka mati kelaparan sebelum mencapi desa terdekat. 

Berbeda halnya dengan Yesus, Yesus sungguh peduli dengan orang banyak itu dan sikap rasa peduli itu tidak hanya dengan kata-kata, tetapi dengan perbuatan nyata lewat memberi mereka semuanya makan sampai kenyang. Yesus sungguh peduli dengan nasib kita manusia dan pasti tidak akan membiarkan kita mati binasa, tetapi pasti akan berbuat untuk kita agar kita hidup. Sehingga lewat perumpamaan ini kepada kita ditegaskan bahwa bila kita setia mengikuti Yesus, kita tidak akan mati kelaparan, tidak akan binasa, melaingkan akan beroleh rahmat dari Yesus dan kita akan kenyang. Kenyang dalam hal itu tentu bukan melulu soal makanan atau perut, tetapi dalam arti bahwa kita akan kenyang rahmat Tuhan yang membuat kita bahagia dan selamat. 

“Kami yang harus memberi mereka makan.” Ini adalah perintah Yesus kepada kita semua. Sebagai pengikuti-Nya, tidak cukuplah kiranya bila kita hanya memiliki sikap kepekaan dan rasa peduli dengan sesama, tetapi harus berbuat sesuatu untuk membantu sesama. Seringkali kita hanya merasa kasihan, kita hanya pintar menasihati orang yang sedang menderita, tetapi tidak berbuat sesuatu karena merasa enggan berbagi dengan sesama. Bahkan tidak sedikit yang merasa rugi harus mengeluarkan banyak uang atau tenaga untuk membantu orang lain. Ada juga orang yang merasa bahwa dia tidak punya banyak untuk membantu orang lain, apa yang ada padanya hanya cukup untuk dirinya sendiri. 

Tetapi ingatlah bahwa Yesus memberi makan lebih dari 5000 orang, mereka sampai kenyang bahkan masih sisa banyak lewat pergandaan lima roti dan dua ikan yang ada pada para murid. Berbagi bukan karena kelebihan, tetapi karena iman kepada Yesus. Sedikit yang ada pada kita dan sedikit yang bisa kita bagikan kepada sesama, bila itu kita lakukan dalam iman kepada Yesus, itu akan sangat berguna bagi sesama dan Tuhan pasti akan melipatgandakannya, dan kita tidak akan kekurangan. Maka semoga kita rela berbagi dengan sesama kita. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA SESUDAH PENAMPAKAN TUHAN): SENIN 7 JANUARI 2013

RENUNGAN HARI BIASA SESUDAH PENAMPAKAN TUHAN: 
SENIN 7 JANUARI 2013 
(Raimundus dr Penyafort, Lindalva) 
1Yoh. 3:22-4:6; Mzm. 2:7-8,10-11; Mat. 4:12-17,23-25 

BACAAN INJIL: 
Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, ? bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang." Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan. 

RENUNGAN: 
Di dalam Injil hari ini kita mendengarkan bahwa banyak orang berbondong-bondong datang kepada Yesus yang sedang mengajar, untuk mendengarkan pengajaran-Nya dan terutama orang datang membawa orang-orang sakit untuk disembuhkan. Berita tentang kehebatan Yesus langsung tersebar luas pada saat itu, apalagi tentang berita penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus. Apakah mereka semua itu sungguh percaya pada Yesus adalah Tuhan yang Mahakuasa? 

Kita tidak tahu dengan pasti. Sama halnya sekarang ini, seringkali bagi beberapa orang ibadah KRK lebih menarik daripada perayaan ekaristi biasa. Atau misa ‘penyembuhan’ jauh lebih menarik dari pada misa biasa. Ibadah KRK atau misa yang khusus untuk ‘penyembuhan’ biasanya lebih banyak dihadiri oleh umat dibanding misa biasa, baik itu pada misa harian maupun pada hari minggu, bahkan orang yang tidak pernah ke Gerejapun bisa saja hadir pada kegiatan itu. Orang beramai-ramai mengikuti atau menghadiri kegiatan rohani yang menyertakan penyembuhan bukan saja karena mengharapkan kesembuhan dari Tuhan, tetapi mungkin ada saja yang hanya sekedar mau menyaksikan mukjizat penyembuhan. Atau ada juga yang mungkin membawa keluarga atau kerabatnya yang sedang sakit dan mengharapkan penyembuhan dari Tuhan. Ibadah atau misa dengan kegiatan penyembuhan seringkali menarik bagi banyak orang, bukan saja karena yakin dan percaya pada kuasa dan kasih Tuhan yang bisa menyembuhkan. 

Hal ini bisa menarik bagi beberapa orang, karena faktor ekonomi, atau karena tidak sanggup membawa berobat ke rumah sakit, sehingga hanya mengharapkan mukjizat kesembuhan dari Tuhan. Demikian juga halnya sekarang ini, banyak motivasi orang untuk mengikuti Yesus dan juga banyak jalan atau cara orang menjadi pengikut Yesus. 

Namun apapun semuanya itu, hendaknya semuanya itu hanyalah jalan atau cara, bukan menjadi tujuan. Yesus mengajar dan melakukan mukijizat bukan menjadi tujuan, tetapi sebagai cara untuk mengajak orang bertobat dan percaya kepada Tuhan. Maka kita mengikuti Yesus bukan karena mengharapkan mukjizat tetapi karena percaya bahwa Yesus adalah Tuhan yang Mahakuasa dan Mahakasih. Kita tetap boleh mengharapkan mukjizat dari Tuhan, karena memangYesus adalah Tuhan yang Mahakuasa dan Mahakasih. Tuhan masih bekerja selamanya, karena Dia mengasihi dan menyertai kita selama-lamanya. Namun mukjizat bukan menjadi tujuan utama kita, man itu pulalah yang akan membuahkan mukjizat Allah dalam hidup kita. Amin.

Berbagi Berita : Paus Benediktus: Tahun 2013 Perdamaian Akan Mendang

Paus Benediktus: Tahun 2013 Perdamaian Akan Menang
 
Paus Benediktus XVI mengatakan pada Selasa bahwa ia yakin tahun 2013 perdamaian akan menang, meskipun terorisme, ketimpangan sosial dan “kapitalisme keuangan tidak diatur” yang melanda dunia saat ini. Paus Benediktus merayakan Misa Hari Tahun Baru di Basilika Santo Petrus untuk menandai Hari Perdamaian Dunia. 

Para tamu yang mengambil bangku terdepan adalah para diplomat yang bertugas di Takhta Suci, yang pekan depan akan menghadiri pidato tahunan Paus itu tentang penderitaan kaum miskin di dunia dan berbagai kawasan yang masih dilanda perang. 

Dalam homilinya, Paus Benediktus mengatakan bahwa meskipun, kriminalitas, terorisme, dan ketidaksetaraan di antara kaya dan miskin masih terjadi hingga saat ini, ia yakin “berbagai karya perdamaian, di dunia yang kaya ini, akan menjadi saksi bagi perdamaian.” Dia mengutip “kapitalisme keuangan tidak diatur” sebagai bukti dari “mentalitas egois dan individualistis” yang tersebar luas di dunia. 

Kemudian, Paus Benediktus muncul di jendela studionya menghadap Lapangan Santo Petrus untuk menyampaikan Selamat Tahun Baru kepada umat yang memadati lapangan itu. Di dekatnya, seorang pria memanjat tiang dengan mengelilingi alun-alun dan tubuhnya terbungkus spanduk meminta Paus Benediktus untuk “Menghentikan Terorisme.” Setelah beberapa jam negosiasi dengan polisi, pria itu turun dan dikawal polisi. Protes itu tidak mengganggu Sri Paus.

Sumber:  Pope is convinced that peace will prevail in 2013
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARI BIASA(MASA NATAL): SABTU 5 JANUARI 2013

RENUNGAN HARI BIASA(MASA NATAL): 
SABTU 5 JANUARI 2013 
(Carolus Houben, Yohanes Neumann) 
1Yoh. 3:11-21; Mzm. 100:1-2,3,4,5; Yoh. 1:43-51 

BACAAN INJIL: 
Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus. Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia." 

RENUNGAN: 
Pertemuan dengan seseorang dengan seseorang dan membuat dia senang pada umumnya akan membuat orang itu menceritakan pengalaman itu kepada orang lain, bahkan saking bahagianya, orang tersebut tidak bosan-bosan untuk menceritakannya. Demikian juga yang terjadi atas Filipus setelah bertemu dengan Yesus. Yesus memang memanggil Filipus untuk mengikuti Dia dan Filipus menanggapi panggilan Yesus. Panggilan dan pertemuannya dengan Yesus sungguh membuat dia bahagi dan dia yakin telah menemukan yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret. 

Pengalaman membahagiakan itu dia bagikan kepada Natanael dan mengajak Natanael untuk bertemu dengan Yesus. Filipus tidak putus asa mengajak Natanel untuk bertemu dengan Yesus, walaupun Natanael seakan menyangkal apa yang dikatakan oleh Filipus. Pada akhirnya Natanaelpun bertemu dengan Yesus. Yesus memanggil kita semua untuk mengikuti Dia. 

Panggilan kita berbeda caranya, bisa saja karena kita merasa dipanggil oleh Yesus dan bisa saja lewat orang lain yang memperkenalkan Yesus kepada kita. Yang jelas intinya, Yesuslah yang memanggil kita untuk mengikuti Dia. Sekarang yang menjadi permenungan kita adalah, “Apakah kita juga mengalami bahagia ketika menanggapi panggilan Yesus dan setelah bertemu dengan Dia.” Kalau kita belum merasa bahagia karena mendapat panggilan dari Yesus dan bertemu dengan Dia, berarti kita belum sungguh-sungguh bertemu dengan Yesus. Juga kalau kita sungguh merasa bahagia karena mendapat panggilan dari Yesus dan bertemu dengan Yesus, tentu kita pun dengan sukacita memperkenalkan Yesus kepada sesama dan berani mengajak orang lain untuk bertemu dengan Yesus. 

Namun kenyataannya, banyak orang yang begitu enggan bercerita tentang Yesus adalah Mesias karena belum merasakan pengalamanan bahagia setelah bertemu atau beriman kepada Yesus. Oleh sebab itu, mari kita renungkan, “Apakah kita merasa bahagia karena menjadi murid Yesus?” Kalau kita bahagi, pasti kitapun berani bercerita tentang Dia kepada orang lain dan kita berani mengajak orang lain untuk bertemu dengan Dia. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA(MASA NATAL): JUMAT 4 JANUARI 2013

RENUNGAN HARI BIASA(MASA NATAL): 
JUMAT 4 JANUARI 2013 
 (Elisabet Anna Bayley Seton, Angela dr Foligno) 
1Yoh. 3:7-10; Mzm. 98:1,7-8,9; Yoh. 1:35-42 

BACAAN INJIL: 
Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)." 

RENUNGAN: 
“Apa yang Kamu cari?” 
Itulah pertanyaan yang diajukan oleh Yesus kepada dua murid Yohanes yang sedang mengikuti Dia dari belakang. Kedua murid itu menjawab, "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Kedua murid itu tinggal bersama dengan Yesus. Pengalaman tinggal beberapa hari dengan Yesus bagi kedua murid itu sungguh merupakan pengalaman yang membahagiakan. Mereka bahagia karena dengan mengikuti Yesus dan tinggal bersama dengan Yesus beberapa saat, membuat mereka mengenal Yesus adalah Mesias. 

Saking mereka sangat bahagia, mereka menceritakannya kepada Simon Petrus saudara Andreas dan mengajak Simon Petrus untuk bertemu dengan Yesus. Apakah kita sudah bertemu dengan Mesias? Apakah kita juga bahagia setelah bertemu dengan Mesias dan kegembiraan itu terpancar dalam mewartakannya kepada sesama? Mungkin banyak diantara para pengikuti Yesus yang belum sungguh-sungguh menemukan Mesias. Kalaupun mereka mengikuti Yesus, tetapi belum meyakini sungguh bahwa Yesus adalah Mesias. Kalau seseorang sungguh menemukan Mesias atau yakin bahwa Yesus adalah Mesias, tentu dia akan mengalami sukacita besar dalam hidup dan sukacita itu dibagikan dengan mewartakan bahwa Yesus adalah Mesias. 

Apakah kita sudah menemukan Mesias? Mungkin kita belum menemukan Mesias, sehingga kita tidak berani bewartakannya kepada sesama dan belum berani mengajak orang lain untuk bertemu dengan Yesus Mesias. Kita belum mengenal Mesias karena kita tidak pernah mencari dan tinggal bersama dengan Yesus. Agar kita menemukan Mesias dan sungguh mengenal Yesus adalah Mesias, kita harus pernah mengalami tinggal bersama dengan Yesus. Tinggal bersama dengan Yesus berarti kita sungguh-sungguh memberi waktu untuk tinggal bersama dengan Yesus, yakni dengan keluar dari segala kesibukan harian kita. 

Hal ini dapat kita lakukan dengan doa pribadi, doa bersama, membaca Alkitab dan juga dalam mengikuti perayaan Ekaristi atau dalam bentuk kegiatan rohani lain. Namun hendaknya dalam kegiatan itu, kita sungguh-sungguh memusatkan seluruh hidup kita untuk kegiatan itu. Dengan demikian, bila hal ini kita lakukan, kita akan menemukan Mesias sehingga kita berani berkata kepada orang lain bahwa kita juga sudah menemukan Mesias. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA(MASA NATAL): KAMIS 3 JANUARI 2013

RENUNGAN HARI BIASA(MASA NATAL): 
KAMIS 3 JANUARI 2013 
(Nama Yesus Yang Tersuci, Fulgensius, Kuriakos Elias Chavara) 
1Yoh. 2:29-3:6; Mzm. 98:1,3cd-4,5-6; Yoh. 1:29-34

BACAAN INJIL: 
Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel." Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." 

RENUNGAN: 
Pada umumnya orang lebih senang menggunakan nama atau gelar yang enak didengar dan kedengaran gagah. Gelar yang diberikan kepada orang tertentu pada umumnya mengandung makna tertentu yang menggambarkan orang tersebut. Tentu juga orang umumnya senang memperkenalkan bahwa dirinya mengenal orang-orang penting, penguasa atau orang kaya. Sangat tidak mungkin orang yang dengan bangga memperkenalkan dirinya mengenal orang yang lemah atau orang kecil. 

Yohanes Pembaptis memperkenalkan Yesus dengan nama Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Sebutan atau gelar Anak Domba Allah jelas tidak menunjukkan kehebatan atau kegagahan, tetapi sebutan itu dengan jelas menunjukkan bahwa Yesus tidak datang dengan kekuasaan, kehebatan tetapi dengan kelembutan dan siap mengorbankandiri demi penghapusan dosa manusia. Yohanes Pembaptis sungguh dengan lantang memberi kesaksian akan Yesus adalah Mesias. 

Bagaimana dengan kita? Kenyataannya, tidak sedikit orang kristiani yang tidak berani memberi kesaksian akan Yesus adalah Tuhan, malah tidak sedikit orang yang takut menyatakan bahwa dirinya adalah orang kristiani. Oleh sebab itu, sama seperti Yohanes Pembaptis, kitapun harus menjadi saksi-saksi Kristus, mewartakan kepada semua orang bahwa Yesus adalah Mesias. Dalam memberi kesaksian tentu bukan hanya dengan kata-kata, tetapi terutama dengan perbuatan nyata dalam kehidupan kita, lewat perilaku dan perbuatan baik kita kepada sesama. 

Yohanes Pembaptis mewartakan bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia, maka kita dalam memberi kesaksian tentang Yesus adalah dengan hidup dengan kelembutan cinta kasih kepada sesama dan kerelaan berkorban demi sesama kita. Maka semoga kita juga seperti Yohanes Pembaptis menjadi saksi-saksi Yesus Kristus. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA( MASA NATAL): RABU 2 JANUARI 201

RENUNGAN HARI BIASA( MASA NATAL):
RABU 2 JANUARI 201
(Peringatan Wajib St. Basilius Agung & Gregorius dr Nazianze) 
1Yoh. 2:22-28; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Yoh. 1:19-28 

BACAAN INJIL: 
Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?" Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias." Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!" Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya." Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak." Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis. 

RENUNGAN: 

Suasana kegembiraan tahun baru 2013 ini tentu masih kita rasakan. Kita pasti bergembira memasuki tahun baru ini, paling tidak kita menyaksikan sendiri bagaimana kegembiraan orang banyak dalam menyambut tahun baru ini. Kemeriahan dan sukacita tahun baru sungguh luar biasa besar. Mungkin saja kemeriahan dan kegembiraan tahun baru sudah mengalahkan kemeriahan dan sukacita Natal yang juga baru kita rayakan. Jangan-jangan kita sudah melupakan makna Natal yang barusan kita rayakan karena kita larut dalam sukacita tahun baru 2013 ini. 

Dalam kegembiraan tahun baru, Gereja mengingatkan kita akan makna Natal yang baru kita rayakan dengan bacaan injil hari ini. Dalam injil hari ini, diceritakan Yohanes pembaptis yang mewartakan pertobatan untuk persiapan menyambut kedatangan Sang Mesias. 

Yohanes Pembaptis sangat terkenal sehingga orang banyak yang mengira dialah Sang Mesias yang akan datang. Namun Yohanes Pembaptis dengan jujur mengatakan bahwa dia bukanlah Mesias, bahkan dia rendah hati mengatakan bahwa dirinya bukan siapa-siapa, dirinya hanyalah orang yang berseru-seru untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Sang Mesias. Dia mengakui bahwa Mesias yang akan datang itu adalah Tuhan yang membawa damai, sukacita dan keselamatan bagi semua orang. Dengan demikian, bacaan Injil hari ini mengingatkan kita bahwa di tengah kegembiraan memasuki tahun baru, kita harus sadar siapa diri kita. Sama halnya seperti Yohanes Pembaptis, kita adalah manusia biasa, bukan siapa-siapa. 

Kita bisa melewati tahun 2012 dan bisa memasuki tahun 2013 ini bukan karena kita luar biasa, tetapi karena Tuhanlah yang memberkati dan memperkenankan kita memasuki tahun 2013 ini. Kita harus senantiasa bersikap rendah hati di hadapan Tuhan dan juga di hadapan sesama. Juga diingatkan bahwa di tahun 2013 ini, agar kita tidak lupa akan tugas kita yakni seperti Yohanes Pembaptis, kita harus mewartakan Sang Mesias, mempersiapkan jalan untuk kehadiran Yesus dan berkat-Nya bagi manusia serta mewartakan pertobatan bagi sesama. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)