Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

BACAAN HARI MINGGU: HARI RAYA TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM 25 NOVEMBER 2012

BACAAN HARI MINGGU: 
HARI RAYA TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM 
25 NOVEMBER 2012 
Dan 7:13-14, Mzm 93:1ab,1c-2,5, Why 1: 5-8, Yoh 18:33b-37 

BACAAN I: Dan 7:13-14 “ 
Kekuasaan-Nya kekal adanya.” 

Aku, Daniel, melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah. 

MAZMUR TANGGAPAN : Mzm 93:1ab,1c-2,5 
Ulangan: 
Tuhan Rajaku, agunglah nama-Mu. Alam raya dan makhluk-Mu kagum memandang-Mu.” 

Ayat: 
1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, Tuhan adalah Raja, dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya. 
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyak! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada. 
3. Peraturan-Mu sangat teguh, ya Tuhan yang abadi. BaitMu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan, sepanjang masa. 

 BACAAN II: Why 1: 5-8 
“Ia yang berkuasa atas raja-raja di bumi telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah.” 

Yesus Kristus, adalah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya? dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." 

BACAAN INJIL : Yoh 18:33b-37 
 “Seperti yang kaukatakan, Aku adalah raja.” 

Ketika Yesus dihadapankan ke pengadilan, bertanya Pilatus kepada-Nya: "Engkau inikah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?" Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?" Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini." Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."

RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 24 NOVEMBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 24 NOVEMBER 2012
 (Andreas Dung Lac) 
Why 11:4-12, Mzm 144:1,2,9-10, Luk 20:27-40 

BACAAN INJIL: 
Maka datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak. Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua, dan oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak. Akhirnya perempuan itupun mati. Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia." 

Jawab Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup." 

Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata: "Guru, jawab-Mu itu tepat sekali." Sebab mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus. 

RENUNGAN: 
Memang bisa kita bayangkan kerepotan yang akan terjadi bila kehidupan setelah kematian sama seperti kehidupan di dunia ini. Sebagaimana dalam Injil hari ini, wanita yang mempunyai suami sampe 7 orang atau ketujuh orang yang mempunyai satu istri semasa hidup di dunia ini, akan kerepotan menentukan mana yang menjadi suaminya atau mana yang menjadi siterinya bila hidup di surga sama seperti hidup di dunia ini. Namun jawaban Yesus dengan tegas mengatakan bahwa kehidupan setelah kebangkitan atau kehidupan di surga tidak sama seperti kehidupan di dunia. 

Manusia seringkali memikirkan Tuhan dan juga sehubungan dengan kebangkitan seperti pikiran manusia. Manusia dengan pikirannya berusaha memikirkan misteri Allah dengan pola pikir manusia. Tentu hal ini tidak akan berhasil, karena Allah itu adalah mahakuasa yang menjadikan manusia. Penggunaan pola pikir manusia semata-mata untuk memahami misteri Allah seringkali hanya sebagai senjata atau alasan untuk tidak percaya kepada Allah, juga untuk tidak percaya akan kebangkitan. 

Seringkali terjadi bahwa manusia menggunakan pikirannya sendiri untuk membela diri atas ketidakpercayaannya pada Tuhan. Kelompok orang Saduki adalah kelompok yang tidak percaya akan kebangkitan setelah kematian. Tidak percaya akan kebangkitan setelah kematian, sama halnya berarti tidak percaya akan Tuhan dan adanya surga atau kehidupan kekal. Kelompok ini menganggap bahwa hidup hanya sekali, yakni di dunia ini saja. 

Pola pikir seperti orang Saduki tentu masih banyak dalam kehidupan sekarang ini. Banyak juga orang yang berpikir bahwa hidup hanya sekali, yakni hanya di dunia sekarang ini, sehingga mereka itu ingin menikmati hidup sekarang sepuas-puasnya, bahkan untuk mewujudkan semuanya itu mereka menggunakan segala cara. Kelompok orang yang tidak percaya akan kebangkitan setelah kematian atau adanya kehidupan setelah kematian, itu sama halya ateis, atau orang yang tidak percaya akan adanya Tuhan. 

Kiranya bukan rahasia bahwa sekarang ini masih banyak orang yang menjadi penganut ateis, dari berita kita ketahui kelompok ini bertambah banyak. Malahan dalam satu berita dikatakan bahwa kelompok ini tidak takut lagi menyatakan sikap dan pikiran mereka, menuntut agar orang lain menghargai mereka, menuntut pengakuan hak yang sama dengan orang yang beriman atau mengakui Tuhan. Hal ini sungguh memprihatinkan. Namun inilah kenyataan hidup yang kita alami dan menjadi tantangan bagi kita yang masih beriman. 

Orang jatuh pada pikiran bahwa kebangkitan setelah kematian tidak ada, atau pikiran yang tidak mengakui adanya kehidupan setelah kematian, yang mana itu berarti juga tidak mengakui adanya Kerajaan Surga, terjadi karena orang terlalu mengangungkan akal budi, juga karena terlalu mengagungkan kemajuan tekhnologi. Orang yang demikian menganggap bahwa dalam hidup mereka, menganggap bahwa mereka bisa hidup dengan mengandalkan pikiran dan kemajuan tehknologi, sehingga tidak membutuhkan Tuhan dalam hidup mereka. 

Orang juga bisa jatuh menjadi ateis karena kekhawatiran hidup yang berlebihan dan juga mengalami banyaknya penderitaan dalam hidup dan seakan Tuhan tidak peduli akan hidupnya, seakan merasa bahwa Tuhan tidak memberi pertolongan padanya. Demikian juga halnya, orang jatuh pada pikiran atesi karena mengalami dan melihat bahwa banyak orang beriman tidak memperlihatkan diri mereka sebagai orang beriman, tidak ada ubahnya dengan orang yang tidak beriman. 

 Oleh sebab itu, lewat injil hari ini, kita diingatkan oleh Yesus bahwa hidup yang sekarang bukanlah hidup yang sesungguhnya, masih ada kehidupan kekal, kehidupan sejati bersama Tuhan dalam kerajaan surga. Tuhan menghendaki agar kita semua kelak masuk dalam kehidupan sejati itu. Untuk itu, Tuhan tidak yang berharap dan menunggu kita di surga, tetapi Dia Allah yang hidup. Tuhan adalah Allah yang hidup, yang berarti Dia memberi kita hidup dan hidup bersama dengan kita untuk menolong, membantu kita dalam hidup sehingga kita bisa menjalani hidup ini hingga sampai pada kehidupan kekal. Keyakinan ini harus kita hayati, sehingga kekhawatiran hidup tidak sampai membuat kita jatuh pada pemikiran ateis. Sehingga walaupun kita menyaksikan dan mengalami persoalan dan penderitaan dalam hidup ini, kita harus yakin bahwa Tuhan selalu beserta kita, bahwa penderitaan di dunia ini bukan akhir kehidupan, tetapi yang menjadi akhir kehidupan kita adalah kebangkian setelah kematian, yakni kehidupan kekal. 

Banyaknya orang yang menjadi ateis, itu menjadi tantangan bagi kita orang yang masih beriman dan menjadi keprihatinan kita bersama. Seringkali orang jatuh menjadi ateis karena melihat hidup orang beriman, sama halnya dengan hidup orang yang tidak mengenal Tuhan. Oleh sebab itu, kita harus memberi kesaksian akan adanya kebangkitan setelah kematian, memberi kesaksian akan Tuhan, memberi kesaksian akan adanya kehidupan kekal, terutama bukan dengan kata-kata, tetapi lewat kehidupan nyata kita. Janganlah karena hidup kita yang tidak menampakkan bahwa kita beriman, membuat orang menjadi tidak percaya pada Tuhan. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 23 NOVEMBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 23 NOVEMBER 2012 
(Klemens I, Kolumbanus) 
Why. 10:8-11; Mzm. 119:14,24,72,103,111,131; Luk. 19:45-48 

BACAAN INJIL: 
Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ, kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia, tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia. 

RENUNGAN: 
Suatu ketika, ada umat yang mengeluh bahwa di gereja stasinya beberapa kali dipakai untuk rapat membicarakan proyek pembangunan sarana desa. Beliau mengeluhkan bahwa dalam rapat tersebut dihadiri bukan hanya umat katolik saja, dan orang merokok seenaknya, tidak ada ubahnya seperti di gedung biasa dan di kedai. Beliau lebih mengeluhkan lagi, bahwa proyek tersebut biasanya penuh dengan perbuatan jahat, yakni korupsi. Memang sepintas proyek itu baik, untuk pembangunan dan pengembangan desa, tetapi selalu ada perbuatan korupsi. Umat tersebut mengeluh karena Gereja adalah rumah doa, tetapi malah dijadikan menjadi tempat untuk membicarakan rencana perbuatan yang tidak baik. 

Seringkali gedung Gereja dianggap sama halnya dengan gedung lain, baik rumah maupun tempat-tempat umum. Malahan ada pula yang menganggap bahwa rumahnya lebih berharga karena lebih bagus daripada gereja. Ada pula yang mengatakan bahwa gereja di stasi itu tidak berbeda dengan tempat lain, karena tidak terdapat sakristi. Orang demikian melihat bahwa kesakralan gereja stasi hanya dilihat bila di Gereja itu ada sakristi. 

Dalam injil hari ini, kita mendengar bahwa Yesus marah dan mengusir para pedagang yang berjualan di sekitar Bait Allah. Para pedagang itu memang sepintas berdagang untuk membantu orang-orang yang datang ke bait Allah dalam menyampaikan persembahan kepada Allah. Namun perbuatan mereka merusak kesakralan Bait Allah. Bait Allah yang merupakan tempat kudus, tempat doa, malah dijadikan sebagai tempat bisnis, menjadi tempat transaksi kejahatan. Yesus mengingatkan kepada kita bahwa Gereja adalah tempat kudus, karena gedung itu dikhususkan untuk tujuan suci, yakni tempat umat untuk bertemu dan bersatu dengan Tuhan. 

Gereja menjadi tempat Allah berdiam, sehingga di dalamnya umat bisa merasakan kehadiran Tuhan dan di situ pula orang bertemu dan bersatu dengan Tuhan dan juga dengan sesama. Sehingga jelas bahwa gedung gereja bukanlah sekedar tempat berkumpul sebagaimana dengan aula atau tempat umum. Memang seringkali banyak gedung Gereja, terutama di pedesaan jauh dari layak disebut sebagai rumah Tuhan. Banyak gedung Gereja di pedesaan lebih jelek dibandingkan dengan rumah umat atau rumah biasa. Bahkan banyak gedung Gereja yang tidak terurus. Keadaan seperti itu seringkali membuat orang kurang melihat makna Gereja dan kurang mampu merasakan bahwa Gereja itu adalah tempat yang kudus. 

Namun lewat sabda hari ini, kita harus mendengarkan sabda Yesus, bahwa Gereja adalah tempat doa. Dengan demikian kita harus ikut menjaga, menciptakan dan memelihara Gedung Gereja sebagai tempat doa, tempat dikuduskan. Penghayatan kita bahwa Gereja adalah tempat kudus, kita nyatakan dengan menjaga sikap dan pikiran selama kita berada di dalam Gereja maupun di pelatarannya. Juga menjadi tanggungjawab kita bersama untuk mengupayakan agar gedung Gereja sungguh layak menjadi rumah Tuhan, tempat Tuhan berdiam sehingga umat bisa merasakan kehadiran Tuhan dalam tempat itu. Memang sangat disayangkan bahwa banyak Gereja yang tidak layak, yang tidak mencerminkan tempat khusus untuk Tuhan, karena gedungnya tidak bagus. Kiranya itu juga menjadi tanggungjawab bersama. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 22 NOVEMBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 22 NOVEMBER 2012 
(Sesilia) 
Why 5:1-10, Mzm 149:1-2,3-4,5-6a,9b, Luk 19:41-44 

BACAAN INJIL: 
Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batupun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau." 

RENUNGAN: 
Percaya kepada Yesus dan hidup seturut kehendak Tuhan, sungguh menyenangkan hati Allah. Namun bila kita hidup tidak percaya kepada Dia dan tidak hidup seturut kehendak-Nya, tentu membawa kita kepada kebinasaan hidup dan itu pula membuat Tuhan bersedih. 

Yesus begitu sedih dan bahkan sampai menangis ketika melihat Yerusalem dan bahkan Yesus sampai menangis. Yesus sedih dan menangis bukan karena kota itu penuh dengan penderitaan dan bukan karena merasa ditolak di kota itu. Yesus bersedih dan menangis karena penduduk kota itu hidup dalam kejahatan, penduduk kota itu menolak keselamatan yang dibawa oleh Yesus. Orang-orang di kota itu mengatakan diri sebagai orang beriman, percaya kepada Tuhan, tetapi mereka tidak menangkap dan menerima kehadiran Tuhan di tengah-tengah mereka, yakni Yesus yang diutus oleh Allah untuk menyelamatkan manusia. Mereka tidak menerima Yesus adalah Mesias, karena kesombongan hidup mereka yang merasa diri orang beriman dan sudah hidup benar. Mereka tidak menyadari bahwa perbuatan menolak Yesus, pada akhirnya membawa mereka pada kebinasaan hidup. 

Inilah kiranya yang sangat disedihkan oleh Yesus. Yesus sungguh sedih melihat kota Yerusalem yang menolak keselamatan yang Dia bawa. Yesus begitu bersedih, karena cinta-Nya yang menghendaki manusia selamat dan beroleh hidup kekal. Yesus sungguh tidak menghendaki manusia binas, namun penduduk kota Yerusalem berkeras hati menolak Dia, menolak keselmatannya sendiri. Kitapun mungkin seringkali menyatakan diri sebagai orang beriman, bahkan mungkin saja kita bangga karena kita orang beriman dan sudah menjalankan ibadah dan kewajiban agama kita dengan baik. Namun apakah kita mampu menangkap kehadiran Tuhan dan keselamtan-Nya dalam hidup kita setiap hari. 

Memang mungkin kita tidak menolak Yesus adalah Tuhan dalam hidup kita, karena kita menjadi pengikuti-Nya. Namun kiranya kita juga menolak kehadiran-Nya dalam hidup kita, manakala kita hidup tidak seturut kehendak Tuhan sendiri. Kita seringkali mengatakan diri sebagai orang beriman, tetapi kita hidup hanya mengikuti kemauan dan kehendak kita sendiri. Hidup iman kita seringkali hanya sebatas kata-kata saja, hanya sebatas liturgi saja, belum menjiwai dan meresapi seluruh kehidupan kita. Kitapun mungkin seringkali seperti penduduk kota Yerusalem yang menolak kehadiran Yesus dalam hidup kita. Kita percaya bahwa Yesus senantiasa hadir dalam kehidupan kita setiap hari. Namun kita tidak mampu menangkap kehadiran Yesus. 

Kita tidak mampu menangkap kehadiran Yesus dalam hidup kita setiap hari, seringkali karena kita belum hidup seturu kehendak Allah, kita masih hidup dalam pikiran dan kehendak kita sendiri. Kalau kita sungguh-sungguh beriman, kita pasti sanggup menangkap kehadiran Yesus dalam segala peristiwa kehidupan kita, bahkan kita sanggup menangkap kehadiran Yesus dalam diri sesama kita, bahkan dalam diri sesama yang menderita sekalipun. Oleh sebab itu, semoga kita senantiasa berusaha hidup dalam iman, supaya kita sanggup menangkap kehadairan Yesus dan keselamatan-Nya dalam hidup kita. Ingatlah, ketidak percayaan kita dan penolakan kita kepada Yesus, adalah kesedihan bagi Yesus, karena kita pasti akan masuk dalam kebinasaan. Amin.

Paus Benediktus XVI: "Indahnya Menjadi Tua"

Paus Benediktus XVI: "Indahnya Menjadi Tua" 

Paus Benediktus XVI berbicara di depan sekelompok orang tua di Roma, Italia, menegaskan bahwa "indahnya menjadi tua" dan bahwa mereka yang berusia lanjut ini masih bisa memberikan kepada masyarakat sekalipun dengan keterbatasan yang ada. pope-oldBernama asli Joseph Aloisius Ratzinger, Paus Benediktus kini berusia 85 tahun. 

Pemimpin umat katolik sejagat ini lahir pada 16 April 1927 di Bavaria, Jerman selatan. Paus Benediktus XVI termasuk salah paus yang terpilih pada usia relatif lanjut pada April 2005. Dia menjadi Paus yang ke-265 dalam hirarki tertinggi Gereja Katolik. "Kita tahu kesulitan muncul dengan datangnya usia. Saya menggunakan tongkat sesekali mulai awal tahun ini, dan mulai melambat," ujar Paus. Namun kesehatannya tetap saja baik dan jadwal acaranya penuh. 

 Seperti pada hari Senin kemarin, sebagaimana dilaporkan kantor berita AP, Paus meninggalkan Vatikan berkunjung ke sebuah tempat permukiman di dekat Vatikan guna merayakan Hari Solidaritas Bagi Orang Tua yang acap dirayakan di Eropa. Paus Benediktus XVI menyerukan para warga berusia tua untuk tidak melihat sedih pada masa muda mereka namun menikmati usia tua mereka sekarang ini. "Kualitas masyarakat, maksud saya peradaban, bisa dilihat dari bagaimana mereka memperlakukan orang tua," ujar Paus. (kompas.com) (Foto: www.cbc.ca)
Disadur dari: mirifica.net

Berbagi Berita : Tiga warga dibunuh di Aceh akibat dituduh penghujatan

Tiga warga dibunuh di Aceh akibat dituduh penghujatan

Tiga orang yang berafiliasi dengan kelompok agama yang dianggap sesat dibunuh oleh gerombolan massa yang marah di Bireuen, Aceh, Jumat pekan lalu. Insiden itu terjadi setelah beberapa ratus orang tiba di rumah Tengku Aiyub Syahkuban di Desa Jambo Dalam, pada pukul 10:30 p.m. ketika ia sedang berkumpul dengan anggota kelompok studi yang diduga melakukan penghujatan terhadap agamanya. 

Gerombolan massa menuntut agar Aiyub dan pengikutnya menghentikan aktivitas mereka, tetapi mereka menolak. “Aiyub dan pengikutnya mengacungkan parang,” kata Kombes Gustav Leo dari Kepolisian Aceh kepada Jakarta Globe pada Sabtu. “Akibatnya, kelompok itu pergi mengumpulkan massa lain dan kembali ke rumah Aiyub dengan membawa massa sebanyak 1.500 orang dan menyerang kelompok itu.” 

 Meskipun polisi tiba di lokasi kejadian, mereka tidak bisa berbuat apa-apa untuk meredam kekacauan tersebut. Gerombolan itu lalu membakar rumah Aiyub, menewaskan Aiyub dan seorang pria bernama Muntasir. Seorang pria lain, Mansur, juga tewas dalam kekerasan itu. “Kami mencoba untuk mengevakuasi semua pengikut Aiyub. Sisanya sekarang diselamatkan di kantor polisi Bireuen,” kata Gustav. 

“Kami tidak tahu mengapa massa menganggap kelompok ini sebagai penghujat.” Polisi terus berupaya berbicara dengan para tokoh agama setempat untuk meredakan situasi. Namun, hingga kini, belum ada satu pun pelaku yang dinyatakan sebagai tersangka terkait serangan tersebut. Selain tiga orang tewas, 10 orang lain mengalami luka-luka selama serangan itu. Mereka telah dibawa ke rumah sakit Fauziah Bireuen. 

Sumber: thejakartaglobe.com
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARIAN: RABU 21 NOVEMBER 2012 (SP Maria Dipersembahkan kepada Allah)

RENUNGAN HARIAN:
RABU 21 NOVEMBER 2012 
(SP Maria Dipersembahkan kepada Allah) 
Why 4:1-11, Mzm 150:1-2,3-4,5-6, Luk 19:11-28 

BACAAN INJIL: 
Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan. Maka Ia berkata: "Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali. Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali. Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan: Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami. 

Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah ia dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing. Orang yang pertama datang dan berkata: Tuan, mina tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina. Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota. 

Datanglah yang kedua dan berkata: Tuan, mina tuan telah menghasilkan lima mina. Katanya kepada orang itu: Dan engkau, kuasailah lima kota. Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan. Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur. Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur. Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya. Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ: Ambillah mina yang satu itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu. 

Kata mereka kepadanya: Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina. Jawabnya: Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya. Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku." Dan setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem. 

RENUNGAN: 
Tuhan telah memberikan berkat-Nya kepada kita, bukan untuk kita simpan tetapi untuk kita kembangkan sebagai tanda syukur dan hormat kepada Tuhan. Mungkin saja kita sedikit kesulitan merenungkan teks injil hari ini. Kita berpikir bahwa seakan Tuhan mengajari kita untuk menggandakan uang dan menuntut hasil dari apa yang diberikan kepada kita. 

Tentu sabda hari ini bukan berbicara soal berdagang dan menggandakan uang. Lewat sabda hari ini kepada kita dikatakan bahwa Tuhan telah memberikan berkat-Nya kepada kita. Berkat yang diberikan oleh Tuhan, itu dipercayakan kepada kita dengan harapan bahwa apa yang diberikan-Nya bukan untuk kita simpan tetepi kita kembangkan sehingga menghasilkan buah. Jelas juga bagi kita bahwa Tuhan sebagai pemilik atau yang telah memberikannya kepada kita, Dia pula punya hak menuntut hasil dari apa yang diberikan-Nya. Ketika Tuhan meminta pertanggungjawaban dari apa yang diberikan-Nya kepada kita, Tuhan tidak menuntut hasil yang sama, yang diminta oleh Tuhan adalah bahwa apa yang diberikan kepada kita, bukan kita simpan tetapi kita kembangkan sebagai tanda rasa syukur atas pemberian Tuhan dan rasa hormat kepada-Nya. 

Kiranya sabda hari ini menjadi suatu peringatan kepada kita, bahwa Tuhan telah memberikan berkat-Nya kepada kita semua. Berkat yang diberikan oleh Tuhan memang berbeda untuk setiap orang dan pasti jumlahnya juga berbeda-beda. Tuhan meminta agar apa yang diberikan-Nya itu kita kembangkan menjadi menghasilkan buah. Tuhan tidak menuntut buah yang sama dari kita, tergantung dari kemampuan kita. Namun yang terpenting adalah syukur dan penghargaan kita akan berkat itu, dan itu kita nyatakan dalam usaha untuk mengembangkannya sehingga menghasilkan buah. Tuhan jelas punya hak menuntut hasil dari kita. Kita juga harus ingat, kita harus mempertanggungjawabkan apa yang telah diberikan kepada kita. Bila kita sungguh bertanggungjawab atas pemberian Tuhan, maka Tuhanpun akan semakin menambah berkat-Nya kepada kita. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: SELASA 20 NOVEMBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA: SELASA 20 NOVEMBER 2012 
(Agnes dr Assisi) Why 3:1-6,14-22, Mzm 15:2-3ab,3cd-4ab,5, Luk 19:1-10 

BACAAN INJIL: 
Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." 

RENUNGAN: 
Mungkin kita sering melihat orang memanjat pohon di balik stadion bola kaki untuk menonton suatu pertandingan bola kaki. Orang memanjat pohon mungkin karena tidak mempunyai uang untuk membeli tiket masuk, sehingga terpaksa memanjat pohon. Hal demikian sudah sering kita saksikan, walaupun orang pasti akan mencibir atau mungkin bila ketahua akan diusir petugas keamanan. Bila seorang anak memanjat pohon untuk melihat sudatu peristiwa, bagi kita hal biasa. Tetapi bila seorang dewasa memanjat pohon apalagi di tengah keramaian, ini tentu bukan hal yang biasa. Orang yang melihat hal demikian, pasti akan memandang rendah orang itu dan menganggapnya kekanak-kanakan. 

Zakheus si pemungut cukai juga melakukan hal demikian. Ketika dia mendengar bahwa Yesus akan lewat, dia punya kerinduan untuk melihat Yesus yang lewat. Kerinduannya sungguh besar sehingga dia tanpa berpikir panjang memanjat pohon tempat Yesus lewat hanya untuk melihat Yesus. Kerinduan yang besar itu, menghilangkan rasa malu akan ditertawakan orang, menghilangkan rasa gengsinya. Zakheus tidak bisa melihat Yesus secara langsung, tentu bukan hanya karena badannya pendek, tetapi juga karena persepsi masyarakat pada masa itu, para pemungut cukai dianggap pendosa, tersingkir karena dianggap berpihak pada penjajah dan menindas orang dengan pajak yang besar. Namun ternyata Zakheus sungguh punya kerinduan untuk melihat Yesus. Kerinduan Zakheus yang sangat besar itu tidak bisa dibendung oleh keadaan tubuhnya yang pendek dan juga oleh status jelek yang diberikan kepadanya atau kelompoknya. Kerinduan yang sangat besar itu, akhirnya membuahkan hasil, Zakheus akhirnya melihat Yesus. Bahkan dia tidak hanya melihat Yesus, tetapi malah Yesus menyapa dan singgah serta makan di rumahnya. 

Namun perlu kita ingat bahwa kerinduan Zakheus itu berbuah sukacita, bukan hanya bisa melihat Yesus, tetapi malah Yesus mau singgah dan makan di rumahnya karena Tuhan sendiri terlebih dahulu menyapanya dan mau menerima dia. Kita juga mempunyai kerinduan yang besar untuk bertemu dengan Yesus. Kita ingin melihat Yesus. Kerinduan untuk bertemu dan melihat Yesus, tentu bukan hanya dalam arti secara harafiah, namun juga dalam arti ingin berusaha beriman dan mengikuti Yesus dalam hidup. Namun untuk itu mungkin banyak menghadapi tantangan. 

Oleh sebab itu dari bacaan injil hari ini, bila kita punya kerinduan untuk bertemu dengan Yesus dalam kehidupan kita, baiklah kita selalu berusaha mencari cara untuk beriman. Janganlah kita putus asa dan mundur hanya karena tantangan yang kita hadapi. Sebab kerinduan dan usaha kita tidak akan sia-sia, sebab Yesus sendiri akan datang menemui kita, menyapa kita dan menawarkan diri untuk tinggal dalam hidup dan dalam hati kita. 

Apakah kita sudah menemukan Yesus dalam hidup kita? Apakah Yesus sudah tinggal dalam hidup dan dalam hati kita? Ketika Zakheus bertemu dengan Yesus dan Yesus singguh di rumahnya, Zakheus sungguh mengalami sukacita yang sungguh luar biasa. Pertemuannya itu membuahkan pertobatan total dalam diri Zakheus. Zakheus tidak lagi melihat harta sebagai kekayaan yang harus dipertahankan, tetapi dia mau membagikan separoh dari hartanya kepada orang miskin. Pertemuannya dengan Yesus membuat dia rela berbagi apa yang dimilikinya dengan sesama atau orang lain. Pertemuan dengan Yesus, itulah sukacita yang sangat berharga, melebihi harta yang ada pada kita. Bahkan orang yang sudah bertemu dengan Yesus dalam hidupnya, orang itu rela berbagi sukacita, rela berbagi apa yang dia miliki dengan sesama, terutama yang menderita. Atau bisa dikatakan, bahwa orang yang sudah bertemu dengan Yesus, hidup bukan lagi hanya untuk dirinya sendiri, tetapi peduli dengan sesama. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: SENIN 19 NOVEMBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA: SENIN 19 NOVEMBER 2012 
(Rafael dr Yosef Kalinowski,Mechtildis) 
Why 1:1-4, 2:1-5a, Mzm 1:1-2,3,4,6, Luk 18:35-43 

BACAAN INJIL: 
Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis. Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: "Apa itu?" Kata orang kepadanya: "Yesus orang Nazaret lewat." Lalu ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada di dekat-Nya, Yesus bertanya kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang itu: "Tuhan, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah. 

RENUNGAN: 
Saya masih ingat ketika kami memulai mencari dana untuk pembangunan Gereja paroki, lewat internet terutama lwat FB, tidak sedikit orang yang menasihati dan menegur kami. Ada yang mengatakan bahwa tidak sebaiknya mencari dana lewat FB karena itu ikut menelanjangi kemiskinan umat katolik dan seakan mempermalukan umat katolik. Ada pula yang menasihati agar mengirim permohonan ke paroki-paroki. Ada pula yang menasihati agar tidak usah membangun Gereja yang mahal-mahal, lebih baik membangun Gereja yang hidup yakni iman umat. Kami berpikiran bahwa kami melakukan semuanya itu adalah memohon belaskasihan Tuhan lewat semua saudara secara lebih luas, sebab kami sadar bahwa kami tidak punya kemampuan dan kami tidak punya relasi yang luas. Lebih dari itu, kami melakukan semuanya itu untuk pembangunan Gereja dan demi sarana perkembangan iman umat. Namun walaupun ada teguran, bahkan cibiran dari tidak sedikit orang, ada juga yang mendukung dan akhirnya membantu kami sehingga pembangunan bisa berlangsung hingga saat ini. 

Mungkin apa yang kami alami bisa disamakan dengan yang dialami oleh orang buta dalam Injil hari ini. Kami bisa merasakan bagaimana perasaan orang buta itu ketika mengetahui Yesus lewat dan dia berteriak memohon belaskasihan dari Yesus tetapi orang banyak yang ada di tempat itu menegur dia supaya diam. Orang banyak itu menegur orang buta itu supaya diam karena tentu ribut mendengar teriakannya dan dianggap menganggu kesibukan dan perjalanan Yesus ke suatu tempat. Namun semakin dilarang, orang buta itu semakin berteriak dengan keras. Larangan orang banyak itu tidak menyurutkan keinginan orang buta itu untuk mendapatkan belaskasihan Yesus. Usaha dan kemauannya menghasilkan buah, Yesus meminta orang membawa orang buta itu kehadapan Yesus. 

Orang buta itu tentu merasa sangat bahagia karena Yesus akhirnya menanggapi teriakannya. Sesudah orang buat itu sampai di hadapan Yesus, Yesus bertanya kepada orang buta itu "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Pertanyaan Yesus mungkin kita anggap janggal, seakan Yesus tidak tahu isi hati orang buta itu, padahal Yesus adalah Tuhan yang mahatahu. Yesus tentu mengetahui apa isi hati dan keinginan orang buta itu, Yesus tahu bahwa orang buta itu tidak mau mengemis uang dari-Nya, tetapi Yesus bertanya demikian untuk memberi kesempatan kepada orang buta itu mengatakan niatnya. Sama halnya sewaktu orang buta itu berteriak-teriak memanggil-Nya dan orang banyak melarang orang buta itu, Yesus pasti tahu dan mendengar semuanya itu. Yesus seakan tidak mendengarkan adalah untuk melihat seberapa besar keyakinan dan kemauan orang buta itu. 

Sesudah sampai di hadapan Yesus, orang buta itu meminta supaya Yesus menyembuhkannya dari kebutaan matanya. Orang buta itu memiliki keyakinan yang besar bahwa Yesus sanggup menyembuhkan kebutaannya. Orang buta itu memang terbukti mempunyai iman yang teguh pada Yesus, dan imannya itu tidak surut walau dia dilarang atau dihalang-halangi. Oleh sebab itulah, Yesus memuji iman orang buta itu dengan mengatakan, “Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Yesus Juga bisa saja sekaligus menguji iman orang banyak yang mengikuti Dia, apakah mereka orang banyak itu punya kepedulian kepada sesama yang menderita dan memohon pertolongan atau tidak. Ternyata orang banyak itu tidak mempunyai kepedulian kepada orang buta itu, tetapi malah melarang orang buta itu untuk dia. Oleh sebab itulah Yesus langsung bertindak menyuruh orang membawa orang buta itu ke hadapan Yesus. 

Hal yang sangat menarik, Yesus menyuruh orang banyak itu membawa orang buta itu kepada Dia, padahal sebelumnya orang banyak itu menyuruh orang buta itu diam. Yesus bukan menyuruh orang buta itu datang sendiri kepada-Nya. Kisah orang buta ini menigsahkan hidup iman kita. 

Kita semua pasti punya persoalan, punya penderitaan dalam hidup dan kita mengharapkan pertolongan dari sesama dan dari Tuhan. Namun kiranya tidak ada orang yang peduli dengan kita walaupun kita berteriak meminta tolong. Demikian juga halnya, kita memohon belaskasihan Tuhan, tetapi seakan Tuhan tidak mendengarkan permohonan kita. Namun kiranya lewat injil hari ini, ditegaskan kepada kita agar kita tetap teguh beriman kepada Tuhan dan tidak putus asa walaupun seakan orang lain tidak peduli kepada kita, walaupun seakan Yesus tidak mendengarkan teriakan kita minta tolong. Yesus selalu peduli kepada kita, Yesus pasti akan mengabulkan apa yang kita mohonkan kalau memang sungguh kita butuhkan. Yesus hanya menuntut ketekunan iman kita. Sabda ini juga menjadi suatu teguran bagi kita, agar kita punya kepedulian kepada sesama yang menderita, yang berteriak memohonkan belaskasihan Tuhan lewat kita. 

Di sekitar kita pasti banyak juga sesama yang menderita berteriak memohonkan belaskasihan dari kita, namun kita kadang pura-pura tuli, sibuk dengan urusan kita dan bahkan mungkin menegur dan menyuruh mereka diam karena merasa teriakan mereka mengganggu aktivitas kita. Mari kita selalu belajar dari Yesus, walaupun Yesus dalam perjalanan ke Yeriko, Yesus tetap punya kepedulian kepada orang buta yang berteriak minta tolong kepada-Nya dan Yesus selalu punya waktu untuk menolong orang yang memohon pertolongan-Nya. Semoga kita juga dalam kesibukan sehari-hari, tetapi punya kepekaan dan perhatian kepada sesama yang menderita, yang memohonkan pertolongan kita. Bahkan Yesus meminta kita agar kita mau membawa orang-orang yang menderita kepada-Nya. Amin.

RENUNGAN HARI MINGGU MASA BIASA KE XXXIII: 18 NOVEMBER 2012

RENUNGAN HARI MINGGU MASA BIASA KE XXXIII: 
18 NOVEMBER 2012 
(Dan 12:1-3, Mzm 16:5,8,9-10,11, Ibr 10:11-14,18, Mrk 13:24-32)

 BACAAN INJIL : Mrk 13:24-32 
“Ia akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru dunia.” 

Sekali peristiwa dalam khitbah-Nya tentang akhir zaman, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Pada masa itu, sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit. Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja." 

RENUNGAN: 
Kita tentu masih ingat judul filma yang menggemparkan, yakni yang menggambarkan hari kiamat akat terjadi pada tanggal 12 bulan 12 tahun 2012. Film ini sungguh membuat orang ketakutan dan bahkan ada kelompok tertentu yang mengkritik dan malah menuntut agar film ini tidak diputar, karena dianggap menimbulkan banyak ketakuan bagi banyak orang. 

Berita tentang hari kiamat seringkali membuat banyak orang ketakutan. Sudah sering kita dengar adanya berita tersebut. Ada orang yang merasa dirinya mendapat wahyu dari Tuhan yang membisikkan tentang datangnya hari kiamat. Ada juga dari suku maya yang memberi peringatan tentang hari kiamat. Namun walaupun sudah sering terjadi berita tentang hari kiamat, nyatanya tidak satupun yang terlaksana, hingga saat ini kiamat yang mereka gambarkan belum terjadi. 

Dalam Injil hari ini, Yesus juga menggambarkan masa akhir hidup manusia atau hari kiamat. Gambaran yang diberikan sungguh membuat kita takut. Gambaran yang demikianlah seringkali menjadi acuat untuk pernyataan bahwa hari kiamat sudah dekat. Sehingga ketika terjadi gempa bumi, orang selalu mengaitkan gambaran kiamat sebagaimana digambarkan oleh Yesus hari ini, sehingga berpikir apa hari kiamat yang digambarkan oleh Yesus sudah tiba. Sebenarnya dalam injil hari ini, Yesus bukan untuk menakut-nakuti kita para murid-Nya. Yesus juga sebenarnya bukan menakankan pengajaran-Nya pada tentang kiamat. Yesus mau mengatakan bahwa kejadian seperti itu memang mungkin akan terjadi, tetapi perhatian kita bukan pada kejadian seperti itu, namun pada sesuatu sesudah kejadian itu. 

Dalam Injil Yesus dengan jelas mengatakan bahwa pada waktu itu orang akan melihat kedatangan Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit. Yang terpenting kita renungkan adalah di balik semuanya itu atau sesudah semuanya itu terjadi, kita dapat melihat Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya. 

Apa yang dikatakan oleh Yesus dalam Injil hari ini, bukan untuk menakuti kita akan kahir zaman. Tetapi suatu peringatan kepada kita bahwa hidup sekarang ini di dunia bukanlah hidup kekal. Hidup kita di dunia ini bukanlah milik kita, tidak akan bertahan. Hidup sekarang di dunia ini akan tiba waktunya akan berakhir. Kapan hidup itu berakhir? Yesus dengan jelas mengatakan mengenai hal itu tidak ada yang tahu, bahkan Anak Manusiapun tidak tahu, hanya Allah Bapa yang di surga yang mengetahuinya. Dengan jelas mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang tahu kapan hidup di dunia ini berakhir. Namun walaupun demikian, seringkali orang dengan mudah yakin dan ketakutan ketika ada berita ramalan soal akhir hidup dunia atau akhir zaman. Sehubungan dengan hal ini, sudah sering terjadi. Bila berita itu terjadi, iman kita seringkali hilang lenyap, kita menjadi ketakutan dan percaya pada berita itu. 

Oleh sebab itu, dalam ingatlah apa yang dikatakan oleh Yesus bahwa tidak seorangpun yang tahu akan hal itu, hanya Allah Bapa yang tahu. Demikian juga halnya dalam hidup kita masing-masing, tidak ada yang tahu akan akhir hidupnya di dunia ini, atau tidak ada yang tahu kapan kematiannya di dunia ini. Yang kita ketahui pasti adalah semua kita pasti akan mengalami kematian, hanya kapan itu terjadi dan bagaimana terjadinya, juga tidak ada yang tahu. 

Namun peristiwa akhir zaman dan peristiwa habisnya kehidupan kita di dunia ini menjadi pelajaran bagi kita bahwa hidup di dunia ini bukanlah hidup kekal, hidup ini bukanlah miliki kita. Masih ada kehidupan kekal yakni di mana kita melihat kedatangan Anak Manusia dalam kemuliaan-Nya, yakni dalam Kerajaan Surga. Sabda Tuhan hari ini juga menyatakan kepada kita bahwa akhir hidup orang beriman bukanlah kematian, bukan bula berakhir pada akhir zaman. Hidup orang beriman terarah pada kehidupan kekal. Sehingga hidup orang kristiani diarahkan pada kehidupan kekal itu. Kapan itu semua terjadi, itu bukan urusan kita. Yang terpenting bagi kita dalah bagaimana bila semuanya itu terjadi, kita bisa melihat kedatangan Anak Manusia dalam kemuliaan-Nya, atau bagaimana kita bisa masuk dalam kehidupan kekal di surga. Inilah yang menjadi perhatian hidup kita. 

Dengan demikian, akhir dunia dan kematian bukanlah peristiwa yang membuat kita ketakutan besar, karena kita percaya bahwa memang semuanya itu harus kita lalui dan sesudah itu jsutru kita masuk dalam kemuliaan surga. Bahkan kita yakin bahwa untuk masuk ke dalam kebahagiaan kekal, kita harus melalui akhir hidup di dunia ini. Agar kelak bila semuanya itu terjadi, kita bisa masuk ke dalam kebahagiaan abadi di surga, beroleh kehidupan kekal, jalan satu-satunya adalah dengan hidup dalam iman kepada Yesus. 

Sabda ini harus membuat kita bertobat, mengubah hidup kita menjadi hidup seturut iman kita. Hidup seturut iman, berarti kita hidup berbuat baik, hidup baik sebagaimana yang dikehendaki oleh Tuhan. Jangan kita menunda pertobatan hidup kita, sebab kita tidak tahu bagaimana dan kapan akhir hidup kita di dunia ini. Ingatlah bahwa walaupun kita mengalami banyak pencobaan, banyak penderitaan, banyak persoalan dan bahkan kematian atau akhir hidup di dunia ini, itu semua bukan menjadi akhir dan tujuan hidup kita. Akhir dan tujuan hidup kita adalah kehidupan kekal. 

Oleh sebab itu, agar kita beroleh kehidupan kekal, kita harus tetap setia pada iman kita akan Yesus Kristus. Maka dari itu baiklah kita selalu hidup seakan bahwa hidup kita tinggal sesaat, atau seakan hidup kita tinggal beberapa saat lagi. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)