Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

RENUNGAN MINGGU, Hari Minggu Biasa III : 26 JANUARI 2014

RENUNGAN  MINGGU, Hari Minggu Biasa III :
26 JANUARI 2014 
Yes. 8:23b - 9:3; Mzm. 27:1,4,13-14; 1Kor. 1:10-13,17; Mat. 4:12-23 

BACAAN INJIL (Mat 4:12-23) 
"Yesus diam di Kapernaum supaya genaplah Firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya."

Ketika mendengar bahwa Yohanes Pembaptis ditangkap, Yesus menyingkir ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya: Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang Sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain; bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang. Sejak waktu itu Yesus memberitakan, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!" Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia. Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. I: Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya U: Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. 

RENUNGAN : 
"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"(Mat 4:17) 
"Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."(Mat 4:19) 

Dua seruan Yesus yang kita dengarkan dalam injil hari ini patutlah kita renungkan dengan sungguh-sungguh. Seruan pertobatan yang disampaikan oleh Yesus, disampaikan di tempat yang pada masa itu dianggap lebih susbur, lebih makmur dan rakyatnya lebih maju tetapi oleh para imam dan ahli-ahli Taurat dianggap bahwa kota dan penduduk kota itu tidak diperhitungkan untuk beroleh keselamatan, mereka dianggap suku bangsa yang hidup dalam kedosaan. Namun justru Yesus memulai tugas pewartaan-Nya di tempat itu dan ditempat itu Yesus menyerukan pertobatan. 

Seruan pertobatan Yesus mengajak penduduk kota itu bahwa Tuhan hadir di tengah-tengah mereka, mengajak mereka untun menyadari bahwa Tuhan juga mengasihi dan membawa keselamatan kepada mereka. Seruan pertobatan itu juga mengajak mereka untuk melihat kembali kehidupan mereka dan menyadari bahwa hidup dan yang mereka punyai adalah karena berkat Tuhan. Dengan demikian, Yesus mengajak mereka untuk melihat kembali kehidupan mereka dan menata hidup mereka agar sesuai dengan kehendak Tuhan. Yesus mengajak mereka untuk melihat hidup dalam terang Kristus yang hadir dalam kehidupan mereka. 

Sangat menarik bahwa di tempat itu juga Yesus memilih para murid, mengajak mereka untuk mengikuti Dia dan menjadikan mereka menjadi penjala manusia. Mereka yang dipilih oleh Yesus adalah orang-orang yang sibuk bekerja, bukan orang pengangguran. Mereka itu pula adalah orang-orang yang berkecukupan dan bahkan bisa dikatakan orang-orang kaya. Mereka itu langsung mengikuti Yesus dengan meninggalkan pekerjaan dan keluarga mereka. Mereka belum tahu pasti apa yang dimaksud Yesus dengan menjadikan mereka sebagai penjala manusia, namun mereka sungguh terpesona dengan Yesus dan mereka merasakan ajakan Yesus penuh kuasa, mereka tidak mau kehilangan pesona itu sehingga tanpa pikir panjang mereka meninggalkan pekerjaan dan keluarga mereka. 

Ajakan Yesus memanggil para murid untuk menjala manusia sering diartikan bahwa para murid diajak atau diminta untuk mengumpulkan banyak orang sebagaimana mereka biasa mengumpulkan banyak ikan. Penafsiran ini juga bagus. Namun menurut para ahli, bila dilihat dari latar belakang mereka yang dipanggil itu, Murid-murid Yesus yang pertama itu berasal dari kalangan yang cukup berada serta cukup terpandang di masyarakat. Dengan demikian, Yesus mengajak mereka untuk membantu Dia mewartakan keselamatan Tuhan kepada banyak orang dengan segala yang mereka miliki. Yesus mengajak mereka agar Kemampuan, status dan kekayaan mereka digunakan untuk membantu dan memelihara hidup sesama sehingga semakin banyak orang yang merasakan sukacita hidup.

Dengan demikian, sabda hari ini mengajak kita untuk bertobat dengan menyadari bahwa hidup dan apa yang kita milik adalah karena anugerah Tuhan. Tuhan senantiasa hadir dalam hidup kita dan Yesus mengharapkan kita semua beroleh Kerajaan Surga. Oleh sebab itu, hendaknya kita melihat kembali bagaimana kehidupan kita dan menata kembali hidup kita dengan memandang hidup ini dalam terang Kristus yang senantiasa yang hadir dalam hidup kita. Sebagaimana Yesus memanggil para murid yang pertama, kitapun dipanggil Yesus untuk mengikuti Dia dan menjadikan kita menjala manusia. 

Yesus meminta kita agar dengan segala yang ada pada kita, yakni hidup, kemampuan dan kekayaanyaan yang ada pada kita, kita gunakan untuk membantu dan memelihara hidup sesama yang berkekurangan, sehingga banyak orang yang merasakan kehadiaran Sang Terang dalam hidup kita. Apa yang ada pada kita, harus kita pergunakan untuk menyatakan kasih Tuhan bagi sesama. Amin. Selamat merayakan hari Minggu. Tuhan memberkati.

DOA DAN BACAAN MINGGU, Hari Minggu Biasa III :

DOA DAN BACAAN MINGGU, Hari Minggu Biasa III : 
26 JANUARI 2014 
 Yes. 8:23b - 9:3; Mzm. 27:1,4,13-14; 1Kor. 1:10-13,17; Mat. 4:12-23 

DOA PEMBUKA 
I. Marilah kita berdoa (hening sejenak) I. Allah Yang Mahakuasa dan kekal, bimbinglah tingkah laku kami sesuai dengan kehendak-Mu. Semoga dalam nama Putra-Mu terkasih kami mampu menghasilkan banyak karya yang baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. 
 U. Amin. 

LITURGI SABDA 
BACAAN I (Yes 8:23b-9:3) 
"Di wilayah bangsa-bangsa lain orang telah melihat terang yang besar." 

Ketika dahulu Tuhan merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Tuhan akan memuliakan jalan ke laut itu, yakni daerah seberang Sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain. Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; terang telah bersinar atas mereka yang diam di negeri kekelaman. Engkau, ya Tuhan, telah banyak menimbulkan sorak-sorai dan sukacita yang besar. Mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti orang bersukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekan bangsa itu dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah kupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian. 
Demikianlah sabda Tuhan 
U. Syukur kepada Allah. 

MAZMUR TANGGAPAN (Mzm 27:1.4.13-14; Ul: 1a; PS 865)
Refren: Tuhan, Engkaulah Penyelamatku. Mazmur: 

1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapa aku harus takut. Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar. 
2. Satu hal telah ku minta kepada Tuhan, satu inilah yang ku-ingini; diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya. 
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! 

BACAAN II (1Kor 1:10-13.17) 
 "Semoga kamu seiya sekata, dan jangan ada perpecahan di antara kamu." 

L. Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus: Saudara-saudara, aku menasihati kamu demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata, dan jangan ada perpecahan di antara kamu. Sebaiknya hendaklah kamu erat bersatu dan sehati sepikir. Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahu oleh orang-orang dari keluarga Kloe bahwa ada perselisihan di antara kamu. Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau: Aku dari golongan Apolos. Atau: Aku dari golongan Kefas. Atau: Aku dari golongan Kristus. Apakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan demi kamu? Ataukah kamu dibaptis dalam nama Paulus? Sebab Kristus mengutus kamu bukan untuk membaptis, melainkan untuk memberitakan Injil. Dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia. 
Demikianlah sabda Tuhan 
U. Syukur kepada Allah 

BAIT PENGANTAR INJIL (PS 953) 
Refren. Alleluya, Alleluya Ayat. Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. 

BACAAN INJIL (Mat 4:12-23) 
"Yesus diam di Kapernaum supaya genaplah Firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya." 

I. Tuhan bersamamu 
U. Dan bersama rohmu 
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 
U. Dimuliakanlah Tuhan. 
I. Ketika mendengar bahwa Yohanes Pembaptis ditangkap, Yesus menyingkir ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya: Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang Sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain; bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang. Sejak waktu itu Yesus memberitakan, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!" Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia. Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. 
I: Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya 
U: Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. 

 DOA UMAT 
 I. Meskipun kita tahu, bahwa tugas kitalah mengusahakan perdamaian dan kebebasan, serta sandang pangan papan bagi setiap orang, namun kita sadar pula bahwa tugas itu hanya dapat berhasil pada Tuhan. Maka marilah kita berdoa dengan mantap: 

L. Bagi para imam dan biarawan-biarawati: Semoga Allah Bapa memenuhi para imam dan biarawan-biarawati dengan Roh cinta kasih-Nya agar dengan penuh gairah ikut serta mengusahakan segala pembaruan yang berarti dan dengan gigih memeloporinya. 
Marilah kita mohon: 
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan. 

L. Bagi bangsa yang terpecah dan tak mengenal perdamaian, secara khusus bagi mereka yang berada di Palestina dan Thailand: Semoga Allah Bapa mencurahkan semangat kerukunan bagi para bangsa, sehingga mereka berani memisahkan tembok-tembok pemisah dan mengulurkan tangan persahabatan satu sama lain. Marilah kita mohon: 
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan. 

 L. Bagi para pengungsi, dan korban bencana gunung meletus di Sinabung dan banjir di berbagai daerah: Semoga Bapa mengasihani dan menghibur mereka yang karena keadaan terpaksa mengungsi. Semoga para pengungsi dapat menemukan apa yang mereka perlukan, tangan-tangan yang mau menolong dan hati penuh cinta kasih. Marilah kita mohon: 
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan. 

L. Bagi para pengungsi akibat bencana alam atau perang, secara khusus bagi mereka yang berada di Mesir, Afghanistan, dan Suriah: Semoga Allah
 Bapa membangkitkan semangat kerukunan di antara para pengungsi sehingga timbul saling menolong. Marilah kita mohon: 
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

 L. Bagi kita sendiri: Semoga Allah Bapa membangkitkan semangat kerukunan di tengah kita, agar kita dengan tabah dan gigih mempertahankannya serta memajukan di dalam masyarakat kita. 
Marilah kita mohon: 
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan. 

 I. Bapa di surga, penuhilah kiranya berkat kemurahan hati-Mu, keinginan-keinginan umat-Mu. Dengan mantap kami mohon semuanya itu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. 
U. Amin. 

DOA SESUDAH KOMUNI 
I. Marilah kita berdoa (hening sejenak) I. Allah Bapa yang Mahakuasa, kami telah menyambut Tubuh dan Darah Putra-Mu. Buatlah kami senantiasa bersukacita atas anugerah-Mu itu, sumber hidup yang baru. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. 
U. Amin.

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA II: SABTU 25 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA II: 
SABTU 25 JANUARI 2014 
 (Pesta Bertobatnya S. Paulus, Hari Penutup Pekan Doa Sedunia) 
 Kis. 22:3-16 atau Kis. 9:1-22; Mzm. 117:1,2; Mrk. 16:15-18 

INJIL : 
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

RENUNGAN : 
 Menjadi murid Yesus tidak hanya sekedar untuk mengikuti Dia tetapi sekaligus siap menerima perutusan dari Yesus sendiri. Barang siapa mau menjadi murid Yesus, dia juga harus siap menerima perutusan untuk mewartakan Injil ke seluruh dunia. Tidak mungkin orang mau menjadi murid Yesus tetapi tidak mau diutus untuk mewartakan Injil kepada semua makhluk. Sehingga diutus mewartakan injil menjadi keharusan bagi siapapun yang mau menjadi murid Yesus. 

Sebagaimana kita dengarkan dalam injil hari ini, Yesus memerintahkan para murid dan kita semua untuk pergi ke seluruh dunia, memberitakan Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tujuan pewartaan kita dalah agar orang dan semua makhluk pada akhirnya diselamatkan, sebab Allah menghendaki semua orang beroleh keselamatan kekal. Maka tugas kitalah untuk mewujudkan kehendak Allah yang menghendaki semua orang selamat. 

Dalam menjalankan tugas perutusan, tidak berarti kita harus meninggalkan pekerjaan atau dunia kita, dan kita pergi ke tempat asing atau menjadi misionaris ke tempat jauh. Tidak semuanya harus demikian, walaupun ada yang mendapat panggilan demikian. Semua kita harus menjadi misionaris dalam dunia kehidupan kita masing-masing dengan cara masing-masing sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan kita. Dalam tugas perutusan itu, Yesus meminta kita agar orang yang dan dibaptis akan diselamatkan. 

Hal ini bukan berarti bahwa kita mengharapkan agar orang dibaptis dalam arti masuk menjadi anggota dalam Gereja kita. Namun yang menjadi tujuan pertama adalah agar orang percaya kepada Yesus Tuhan, mengikuti Tuhan lewat baptisan dan pada akhirnya mereka beroleh keselamatan. Kiranya tugas perutusan ini hingga saat ini masih sangat perlu kita jalankan. Sebagaimana kami katakan, kita tidak perlu pergi ke tempat jauh, tempat orang-orang yang belum mengenal Yesus. 

Di sekitar kita, juga masih banyak orang yang belum sungguh percaya kepada Yesus, bahkan dalam kalangan orang yang mengaku diri sebagai pengikuti Yesus, masih banyak juga yang belum sungguh percaya kepada Yesus. Percaya kepada Yesus, berarti mengikuti sabda dan teladan hidup Yesus dan mau diutus mewartakan Injil Yesus. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang yang belum mejalankan tugas perutusan, itu sama halnya belum sungguh percaya kepada Yesus. Yesus tidak hanya sekedar mengutus kita tanpa memberi bekal kepada kita. 

Bekal yang paling penting diberikan-Nya kepada kita adalah bahwa Dia menjamin akan menyertai kita dengan kuasa dan kasih-Nya. Oleh sebab itu, kita tidak usah takut dan khawatir dalam menjalankan tugas perutusan itu, kita harus yakin bahwa Tuhan senantiasa menyertai dan menolong kita. Namun kiranya apa yang dikatakan oleh Yesus dalam injil hari ini tidak boleh ditafsirkan begitu saja, misalnya perkataan Yesus yang mengatakan, “...bagi mereka mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Sehingga kita mencoba-coba untuk memegang ular. Bila hal itu kita lakukan, itu berarti sama halnya kita mencobai Tuhan Allah. 

 Maksud dari perkataan itu adalah, agar kita tidak usah takut dlaam menjalankan tugas perutusan, ktia harus hidup dalam iman dan keyakinan bahwa Tuhan akan senantiasa menyertai dan menolong kita. Dengan demikian, justru dengan keyakinan itu, kita sekaligus bersaksi bukan dengan kata-kata tetapi dengan hidup nyata, yakni hidup yang penuh iman dan percaya kepada Tuhan, walau menghadapi cobaan, persoalan dan hidup penuh cinta kasih. 

Contoh teladan dalam menjalankan tugas perutusan ini adalah Santo Paulus. Sebagaimana tema perayaan liturgi hari ini adalah pertobatan santo paulus, jelas kepada kita dikatakan bahwa dulunya Paulus adalah orang yang menganiaya orang-orang Kristen. Pada akhirnya Paulus bertobat dan dia tidak sekedar menjadi percaya kepada Yesus, tetapi dia yang dulunya menganiaya para pengikuti Yesus, malah menjadi murid yang dengan berani mewartakan Yesus. Semoga kita seperti Paulus, mewartakan Yesus Kristus kepada semua orang. Amin.

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA II : JUMAT 24 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA II :
 JUMAT 24 JANUARI 2014 
(Peringatan Wajib St. Fransiskus dr Sales) 
1Sam. 24:3-21; Mzm. 57:2,3-4,6,11; Mrk. 3:13-19

INJIL : 
Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia. 

RENUNGAN : 
Yesus memanggil para murid dengan nama mereka masing-masing. Sangat menarik bahwa salah satu dari murid itu yakni Yudas Iskariot diberi catatan yakni sebagai pengkhianat. Semuanya itu tentu memiliki arti yakni bahwa Yesus sangat mengenal para murid bahkan Dia juga tahu siapa dan bagaimana Yudas Iskariot yg akhirnya mengkhianat. 

Walau Yesus mengenal dan tahu watak Yudas Iskariot,Yesus tetap menjadikannya murid.Yesus memberi kesempatan bagi Yudas Iskariot untuk menjadi murid-Nya,namun akhirnya dia gagal dgn mengkhianati Yesus. Yesus memanggil dan menjadikan kita murid-murid-Nya bukan krn kita hebat,bkn krn kita baik,suci dan layak.Yesus sungguh mengenal kita dan tahu kelemahan kita,Dia juga tahu bahwa diantara kita ada yg punya potensi seperti Yudas Iskariot. 

Namun Yesus tetap memanggil,menjadikan kita murid-murid-Nya dan mengutus kita krn Dia mengasihi kita. Dia memberi kesempatan kpd kita tuk jadi murid-Nya. Yudas Iskariot salah seorang murid yg dipilih Yesus akhirnya mengkhianati Yesus. Yesus mengenal Yudas Iskariot, Yesus juga tahu kelemahan Yudas sehubungan dgn uang. Namun Yesus tetap memilih Yudas Iskariot menjadi murid-Nya. 

Yesus tdk salah pilih. Yesus juga bukan gagal mendidik Yudas Iskariot,tetapi Yudas Iskariotlah yg gagal menjadi murid Yesus dan untuk mengikuti Yesus. Yudas Iskariot gagal krn dia tdk sadar bahwa Yesus memilihnya bkn krn kehebatannya,bukan krn dia layak tetapi hanya krn rahmat kasih Yesus.Yudas gagal menyadari bahwa Yesus memanggil dia untuk mengikuti Yesus,mengikuti teladan hidup Yesus n dipilih untuk mewartakan Kerajaan surga. 

 Semoga kita selalu menyadari mengapa dan untuk apa Yesus memilih dan menjadikan kita murid2-Nya, agar kita tdk sampai gagal mengikuti Yesus seperti yg dialami Yudas Iskariot. Semoga kita menjadi murid Yesus,tdk gagal seperti Yudas Iskariot.

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA II KAMIS 23 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN, 
PEKAN BIASA II KAMIS 23 JANUARI 2014 
(Yosepha Maria dr Beniganim) 
1Sam. 18:6-9; 19:1-7; Mzm. 56:2-3,9-10a,10bc-11,12-13; Mrk. 3:7-12 

INJIL : 
Setelah menyembuhkan orang yang salah saatu tangannya lumpuh di hari Sabat, Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya. Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah." Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia. 

RENUNGAN : 
Para saudara, Pengajaran dan mukijzat yang dilakukan oleh Yesus sungguh menarik banyak orang untuk datang kepada Dia. Sebagaimana dikatakan dalam injil hari ini, dari berbagai penjuru datang kepada Yesus. Mereka semua datang kepada Yesus setelah mereka mendengar apa yang telah dilakukan Yesus, yang dalam hal ini adalah mukjizat penyembuhan orang-orang sakit yang diperbuat oleh Yesus. Oleh sebab itu semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. Mereka semua ingin disembuhkan oleh Yesus. Karena begitu banyaknya orang yang datang kepada-Nya sampai-sampai Yesus hampir terhimpit, maka Yesus meminta para murid menyediakan perahu untuk-Nya supaya jangan terhimpit orang banyak itu. 

Penginjil mengatakan bahwa Yesus memisahkan diri dari orang banyak itu dengan naik ke perahu supaya jangan sampai terhimpit. Namun sebanarnya di balik itu, penginjil mau mengatakan bahwa Yesus sengaja menjuahkan diri dari orang banyak itu karena orang banyak itu datang kepada-Nya bukan karena percaya bahwa Dia adalah Mesias tetapi hanya karena mengharapkan penyembuhan. Yesus tidak menghendaki orang banyak itu mengikuti Dia hanya karena penyembuhan yang telah dilakukan-Nya, juga tidak menghendaki Dia terhimpit oleh keinginan orang banyak itu. 

Jelas bagi kita bahwa orang banyak itu datang kepada Yesus hanya karena telah mendengar mukjizat penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus dan mereka ingin disembuhkan, bukan karena percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Bagaimana dengan kita? Mungkin saja kita dan masih banyak orang datang kepada Yesus bukan karena percaya kepada Yesus yang adalah Mesias, tetapi hanya karena penasaran dan hanya karena mengharapkan mukjizat dari Yesus. Yesus tidak menghendaki kita mengikuti datang kepada Dia hanya karena mengharapkan penyembuhan atau karena mengharapkan pertolongan dari Dia. Tetapi hendaknya kita datang kepada Dia karena kita percaya bahwa Dia adalah Tuhan. 

 Namun selain itu, sikap Yesus yang menjauh dari orang banyak supaya tidak terhimpit orang banyak itu, juga menjadi satu pelajaran dari kita. Mungkin kita sudah menjalangkan tugas pewartaan yang diberikan oleh Yesus kepada kita. Juga mungkin karena pewartaan kita, sudah banyak orang yang datang kepada kita untuk meminta doa dari kita. Namun kita perlu merenungkan apakah orang-orang yang datang kepada kita, mereka karena percaya kepada Yesus dan ingin semakin mengenal Yesus, atau hanya karena sekedar mengharapkan sesuatu? 

Kita perlu sedikit menjauh dari orang-orang untuk merenungkan dan agar kita dalam pewartaan itu tidak hanya memuaskan keinginan orang banyak tetapi sungguh untuk mewartakan Kerajaan Allah. Jangan kiranya kita dalam pewartaan hanya untuk memuaskan keinginan banyak orang sehingga lupa mewartakan Yesus. Amin.

Paus undang calon pengantin rayakan Valentine di Vatikan

Paus undang calon pengantin rayakan Valentine di Vatikan 

Hari Kasih Sayang atau Valentine sering dirayakan oleh banyak pasangan di dunia. Biasanya, mereka saling bertukar cokelat atau kado pada 14 Februari. Namun pada 2014 ini, a
da yang berbeda untuk pasangan yang sedang bertunangan. Paus Fransiskus mengundang mereka datang ke Vatikan untuk merayakan Valentine.

 “Undangan Paus itu dikeluarkan Vatikan dengan tema ‘The Joy of Yes Forever’,” tulis Mail Online, belum lama ini. Dalam Gereja Katolik, pasangan yang telah bertunangan atau akan menikah wajib mengikuti kursus pernikahan. Dan kali ini, Paus mengajak mereka untuk mengobrol bareng seputar pernikahan tersebut. “Acara ini diselenggarakan oleh Dewan Kepausan Vatikan,” tulis Asia One. 

 “Pasangan yang ingin bertemu Paus kala Valentine harus mendaftar sebelum 30 Januari 2014.” Sejak resmi menjadi pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus dianggap sebagai pemuka Gereja yang paling modern. Pekan lalu, ia bahkan bersedia membaptis anak dari pasangan yang tidak atau belum menikah. Paus juga meminta ibu tetap menyusui bayinya meski di tengah Misa.
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARIAN BIASA RENUNGAN 22 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN BIASA RENUNGAN 22 JANUARI 2014 
(Vincentius, Laura Vicuna ) 
1Sam. 17:32-33,37,40-51; Mzm. 144:1,2,9-10; Mrk. 3:1-6 

INJIL : 
Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!" Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja. Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu. Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia. 

RENUNGAN : 
Yesus sungguh mengasihi manusia dan selalu berbuat baik kepada manusia. Yesus tidak pernah tega melihat manusia yang menderita, Yesus pasti akan memberi pertolongan, walaupun hari itu adalah hari Sabat dan Dia dianggap melanggar aturan hari sabat yang tidak memperbolehkan bekerja, juga berbuat baik. Bagi Yesus, berbuat baik kepada sesama terutama yang menderita, tidak mengenal waktu dan tempat. Yesus akan selalu berbuat baik kapanpun, di manapun dan kepada siapapun. Tidak ada yang bisa menghalangi Yesus dalam menyatakan kasih-Nya kepada manusia. 

Berbeda halnya dengan orang-orang Farisi yang lebih mengutamakan aturan hari sabat dan tidak peduli dengan sesama yang menderita. Sungguh bagi kita terasa aneh sikap orang-orang Farisi sebagaimana kita dengarkan dalam injil hari ini. Sebagaimana kita dengarkan dalam injil hari ini, Yesus masuk ke rumah ibadat dan orang-orang Farisi juga hadir di tempat itu. Namun mereka masuk rumah ibadat bukan karena ingin mendengarkan pengajaran Yesus, tetapi ingin memata-matai Yesus siapa tahun Yesus menyembuhkan orang itu pada hari Sabat. Yesus tahu pikiran jahat mereka, dan bahkan Yesus malah menantang orang-orang Farisi dengan menyembuhkan orang yang mati sebelah tangannya yang ada di rumah ibadat itu. 

Orang Farisi yang melihat hal itu mempersalahkan Yesus karena dianggap sudah melanggar aturan sabat. Sungguh aneh sikap orang-orang Farisi itu. Mereka tentunya sudah lama mengenal orang sakit itu dan tentunya senang karena akhirnya Yesus menyembuhkan orang sakit itu. Namun justru mereka mempersalahkan Yesus yang dianggap melanggar aturan hari sabat. Bagi mereka lebih utama mengikuti aturan daripada kesembuhan orang sakit itu. Mereka taat pada aturan tetapi tidak peduli dengan orang lain. Semoga kita sebagai orang beriman juga meneladan Yesus, mengutamakan perbuatan kasih kepada sesama, selalu berusaha dan berjuang untuk berbuat kasih walaupun mungkin kita mendapat tantangan karena perbuatan baik itu. 

Kita sungguh orang beriman kalau kita selalu berbuat baik kepada sesama. Janganlah kita seperti orang-orang Farisi dengan hidup beriman, taat pada aturan tetapi tidak peduli dengan sesama yang menderita yang ada di sekitar kita. Sudah seharusnya, mengasihi dan perbuatan baik kepada sesama lebih utama dengan liturgi atau ketaatan pada aturan agama. Janganlah kiranya kita tidak seperti orang Farisi yang mempersalahkan Yesus karena menyembuhkan orang sakit pada hari sabat. Yesus bukan melanggar aturan hari sabat, tetapi Yesus mengembalikan makna hari sabat itu sendiri. Hari sabat adalah hari Tuhan, hari yang diperuntukkan untuk Tuhan. 

Dengan demikian, hukum hari sabat mengajarkan kepada kita agar kita mempersembahkan hari itu untuk memuliakan Tuhan. Itu berarti pada hari sabat hendaknya kita menghindarkan pekerjaan yang merugikan orang lain atau perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Dengan demikian, justru pada hari sabat kita diajak untuk melakukan perbuatan baik kepada sesama. Maka semoga kita tidak hanya mengatakan diri sebagai orang beriman, tetapi tidak peduli dan tidak berbuat baik kepada sesama. Semoga kita mengisi hari Minggu dengan perbuatan-perbuatan baik kepada sesama. Amin.

RENUNGAN HARIAN BIASA SELASA 21 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN BIASA SELASA 21 JANUARI 2014 
(Peringatan Wajib St. Agnes) 
1Sam. 16:1-13; Mzm. 89:20,21-22,27-28; Mrk. 2:23-28 

INJIL : 
Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?" Jawab-Nya kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu?yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutnya. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat." 

RENUNGAN : 
Orang Farisi begitu kaget dan mungkin juga marah ketika melihat para murid Yesus berjalan sambil memetik gandam dan memakannya. Bagi orang Farisi tindakan para murid dianggap melanggar hukum hari Sabat karena memetik gandum pada hari Sabat dianggap bekerja sedangkan hari Sabat orang dilarang bekerja. Selain itu, jelas bagi mereka bahwa tindakan para murid dianggap salah karena mereka memetik gandum dari ladang orang lain. Karena itulah mereka langsung mempertanyakan kepada Yesus sehubungan dengan tindakan para murid, dan ini jelas juga bernada teguran kepada Yesus yang seakan tidak mengajari para murid-Nya. 

Tanggapan Yesus atas teguran orang-oran Farisi, tentu bukan berarti bahwa Yesus tidak menghargai hari Sabat. Namun jawaban Yesus jelas sekaligus menegus sikap orang-orang Farisi yang tidak mengerti makna hari sabat. Yesus bukan mau membela para murid berjalan sambil memetik gandum dari kebun yang mereka lewati. Namun para murid melakukan demikian bukan berkamsud mencuri gandum orang lain tetapi karena mereka sedang dalam kelaparan sehabis perjalanan mereka mengikuti Yesus. Jawaban Yesus sekaligus mau menegur orang-orang Farisi yang tentunya sedang kelaparan dengan demikian harusnya membari para murid makan, bukannya menegur Yesus atas perbuatan para murid. 

Yesus mengingatkan orang-orang Farisi bahwa aturan hari Sabat dibuat untuk membantu manusia semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, bukannya menghalangi orang lain untuk mendekatkan diri dengan Tuhan. Orang-orang Farisi lebih mengutamakan aturan dibanding dengan perbuatan baik sebagaimana dikehendaki oleh Tuhan. Memang pasti bahwa sikap orang Farisi banyak kita temukan dalam kehidupan sekarang. Begitu banyak orang yang mengaku diri beriman karena mereka mempunyai agama, taat pada aturan agama dan berpenampilan sebagai orang beriman. 

Namun mereka tidak lebih dari hanya orang yang mengaku diri beriman tetapi tidak menghayati iman mereka. Begitu banyak kita temukan orang yang tidak peduli dengan sesama yang menderita. Bahkan tidak jarang kita temukan bahwa ketika melihat orang menderita, bukannya memberi pertolongan tetapi mempersalahkan mereka karena menganggap bahwa orang miskin menjadi miskin karena kesalahan mereka sendiri. Rasa peduli dan berbuat baik kepada orang miskin pada masa sekarang ini sudah sangat memprihatikan, orang sibuk hanya memikirkan kepentingan diri sendiri. 

 Mungkin kitapun demikian. Oleh sebab itu, Yesus hari ini mengingatkan kita bahwa kalau kita sungguh-sungguh berimann, kita harus peka, peduli dengan sesama yang menderita yang di sekitar kita. Rasa peka dan peduli harus kita nyatakan dalam memberi bantuan kepada sesama yang memang membutuhkan pertolongan kita. Jangan malah kita menyalahkan orang menderita. Janganlah kita hanya memberi nasihat ataupun mendoakan mereka yang menderita, tetapi kita harus berani berbuat nyata bagi mereka. Amin.

RENUNGAN HARIAN BIASA SENIN 20 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN BIASA SENIN 20 JANUARI 2014 
 (Sebastianus, Fabianus Angelo Paoli, Siprianus Michael Tansi, Yoh. Pembaptis dr Triquerie) 
1Sam. 15:16-23; Mzm. 50:8-9; 16bc-17,21,23; Mrk. 2:18-22
INJIL
Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula." 

RENUNGAN : 
Berpuasa dan berpantang adalah salah satu bentuk penghyatan iman, dan masih banyak bentuk lain yang bisa dilakukan oleh manusia. Bentuk ulah kesalehan itu tidak sama bagi semua orang, namun tetap harus ada yang sama dalam semuanya itu, yakni motivasi melakukannya. Setiap orang bisa melakukan banyak kegiatan ulah kesalehan sebagai penghayatan iman, tetapi tetapi harus dilihat apa yang menjadi motivasi melakukan semuanya itu. Bisa saja orang malakukan ulah kesalehan rohani bukan dengan tujuan iman yang sungguh-sungguh. 

Ketika orang-orang melihat bahwa murid-murid Yesus tidak berpuasa, mereka mempertanyakan hal itu kepada Yesus, sebab murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi biasa melaksanakan puasa. Yesus menanggapi protes itu dengan mengatakan, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa.” Jawaban Yesus seakan menyatakan bahwa berpuasa itu tidak perlu dan tidak baik. Jelas bukan demikian maksud Yesus dengan jawaban yang diberikan-Nya. 

Namun Yesus mau mengingatkan mereka akan maksud dari berpuasa yang dilakukan. Yesus mengingatkan demikian karena mereka melakukan puasa bukan dengan tujuan untuk semakin mendekatkan diri dengan Tuhan dan malah untuk bersatu dengan Tuhan. Kalau sekiranya mereka melakukan puasa dengan benar, tentu mereka menyadari dan meyakini bahwa Yesus adalah Tuhan, Mesias yang telah hadir, sehingga mereka mengikuti Yesus seperti yang dilakukan oleh para murid. Namun kiranya tidak melakukan puasa dengan tujuan iman, hanya sekedar mengikuti aturan dan bahkan tidak jarang hanya untuk mendapat pujian dari orang lain. 

Oleh sebab itu Yesus tetap mengajarkan bahwa puasa itu penting, tetapi bagi para murid yang mengikuti Dia, saat itu mereka tidak membutuhkan puasa karena Yesus telah hadir di tengah-tengah mereka, namun Yesus mengatakan bahwa kelak para murid juga akan melakukan puasa untuk mendekatkan diri dengan Yesus ketika Yesus tidak hadir lagi di tengah-tengah mereka. Bila mereka melakukan puasa itu dengan benar, maka mereka percaya dan mengikuti Yesus. Percaya dan mengikuti Yesus berarti mereka hidup menjadi manusia baru karena hidup menurut ajaran dan teladan Yesus sendiri. Namun kiranya orang-orang Farisi melakukan puasa bukan dengan benar, karena mereka masih hidup dalam manusia lama mereka. 

Nah sekarang, menjadi permenungan bagi kita; Bagaimana hidup iman kita selama ini? Apakah kita melakukan ulah kesalehan iman kita untuk mendekatkan diri dan bahkan bersatu dengan Tuhan? Kalau kita sungguh-sungguh menghayati iman kita dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik dengan tulus, maka hidup kita semakin dekat dengan Tuhan dan kitapun hidup menjadi manusia baru. Dengan demikian, ulah kesalehan yang kita lakukan sebagai perngahayatan iman, haruslah dengan tujuan untuk mendekatkan diri kita dengan Tuhan. Kedekatan kita dengan Tuhan akan tampak dalam hidup nyata kita yang mana kita hidup menjadi manusia baru dalam Tuhan, yang hidup seturut sabda dan teladan hidup Yesus sendiri. Amin.

BACAAN DAN RENUNGAN HARI MINGGU BIASA II:

BACAAN DAN RENUNGAN HARI MINGGU BIASA II: 
19 JANUARI 2014 
 (Hari kedua Pekan Doa Sedunia) 
Yes. 49:3,5-6; Mzm. 40:2,4ab,7-8a,8b-9,10; 1Kor. 1:1-3; Yoh. 1:29-34 


BACAAN I (Yes 49:3.5-6) 
"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi." 

Tuhan berfirman kepada-Ku, "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku." Demikianlah firman Tuhan yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, yaitu untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya; yang karenanya aku dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allahku menjadi kekuatan-Ku. Beginilah firman-Nya, "Terlalu sedikit bagimu untuk menjadi hamba-Ku, hanya menegakkan suku-suku Yakub dan mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai di ujung bumi." Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. 

 MAZMUR TANGGAPAN (PS 846) 
Refren: Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu. 

Mazmur: 
1. Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. 

2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, "Lihatlah Tuhan, aku datang! 

3. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku." 

4. Aku mengabarkan keadilan, di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan. 

BACAAN II (1Kor 1:1-3)
 "Kasih karunia dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus." 

 Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara kita, kepada Jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus. Serta kepada sekalian saudara di mana pun yang berseru kepada nama Yesus Kristus, Tuhan mereka dan Tuhan kita. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah BAIT 

PENGANTAR INJIL (PS 960) 
Refren. Alleluya, Alleluya, Alleluya 
Ayat. Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, semua orang yang menerima-Nya diberi kuasa menjadi anak-anak Allah. 

BACAAN INJIL (Yoh 1:29-34) 
"Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia." 

Ketika Yohanes membaptis di Sungai Yordan, Ia melihat Yesus datang kepadanya. Maka katanya, "Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Sesudah aku akan datang seorang yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi Yang mengutus aku membaptis dengan air telah berfirman Jikalau engkau melihat Roh turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dia itulah yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya! Maka aku memberikan kesaksian: Dia inilah Anak Allah." I: Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya U: Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. 

 RENUNGAN : 
Para saudara, kita pasti mendengar berita yang lagi marak di beritakan yakni erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara yang sudah berlangsung selama empat bulan, banjir di Jakarta dan di beberapa tempat. Masih banyak kejadian yang menyebabkan banyak orang menderita dan membuat kita bersedih. Tidak sedikit orang yang menghadapinya dengan rasa putus asa. Tidak sedikit pula orang beprikir bahwa semuanya itu terjadi karena Tuhan sudah bosan dengan ulah manusia sehingga melihat bahwa semuanya itu terjadi karena Tuhan menghukum manusia. Ada pula yang mempertanyaan adanya Tuhan dan mempertanyakan mengapa Tuhan membiarkan semuanya itu terjadi. 

Memang sudah biasa terjadi bahwa penderitaan dikaitkan dengan Tuhan dan bisa membuat iman seseorang akan Tuhan menjadi goyah. Apakah memang Tuhan menghukum manusia dengan bencana atau penderitaan yang terjadi selama ini? Apakah memang Tuhan itu sudah bosan dengan hidup manusia? Kalau kita ditanya, “Siapakah Yesus itu? Atau Siapakah Tuhan itu? Jawaban kita pasti mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan yang Mahakuasa, Yang Mahakudus. Jawaban dan pemahaman kita seringkali tertuju pada ke Ilahian Yesus Tuhan. 

Namun hari ini, Yohanes memperkenalkan Yesus kepada orang banyak pada saat itu, bukan pertama memperkenalkan ke ilahian atau ke Mahakuasaan Yesus, tetapi dia terlebih dahulu memperkenalkan bahwa Yesus adalah anak domba Allah. Yohanes menggunakan gambaran anak domba kepada Yesus. Sebagaimana kita ketahui, pada zaman itu domba seringkali menjadi korban atau tumbal untuk penghapusan dosa manusia. Domba adalah binatang yang dikorbankan pada saat manusia mengadakan korban bakaran untuk penghapusan dosa manusia. 

Pada umumnya domba yang disembelih dan dikorbankan tidak melawan dan tidak bersuara ketika dipotong. Penggunaan gambaran anak domba Allah kepada Yesus, itu mau mengatakan kepada kita bahwa Yesus datang untuk menghapus dosa manusia. Yesus menghapus dosa manusia dengan menjadi korban untuk penghapusan dosa manusia, dirinya sendiri menjadi ‘anak domba’ yang dikorbankan untuk menghapus dosa manusia. 

Sungguh jelas bahwa Yohanes Pembaptis lebih menyatakan kasih Tuhan kepada manusia dalam diri Yesus Kristus. Baru setelah itu Yohanes menjelaskan bahwa Yesus itulah Mesias yang sudah ada sebelum dia dan Yohanes tetap dengan rendah hati mengakui bahwa dia datang untuk mempersiapkan jalan untuk kedatangan Yesus. 

Oleh sebab itu, dengan sabda Yesus hari ini, Yohanes menyakinkan kita bahwa Yesus adalah Mesias yang telah dijanjikan oleh Tuhan sejak zaman para nabi. Yesus adalah Tuhan yang Mahakuasa, namun Dia sungguh Mahakasih kepada kita. Karena kasih Tuhan yang sungguh besar kepada kita, dia menjadi korban sembelihan untuk menebus kita. Maka dengan pewartaan itu, hendaknya kita semakin percaya kepada Yesus dan mengasihi Dia dalam hidup kita. 

Apakah kita sungguh sudah percaya kepada Yesus adalah Mesias yang penuh kasih? Kiranya kalau kita sungguh percaya kepada Yesus, kitapun seperti Yohanes Pembaptsi, berani bewartakan Yesus kepada sesama kita. Pada masa sekarang ini, kiranya banyak orang yang kurang dan bahkan tidak percaya lagi kepada Yesus adalah Mesias. 

Banyak orang yang sudah kurang melihat peran dan kasih Tuhan dalam hidup ini terutama bila menghadapi kejadian atau peristiwa yang membuat orang menderita. Tugas kitalah untuk mewartakan Yesus kepada sesama kita. Kita hendaknya seperti Yohanes Pembaptis, memberitahukan kepada sesama bahwa Yesus adalah anak domba Allah yang Mahakuasa dan Mahakasi. Bila kita melihat sesama yang karena penderitaan menjadi kurang atau tidak percaya kepada Yesus adalah Mesias, menjadi tanggungjawab itu membuat mereka menjadi percaya. 

Bila kita melihat orang menderita, kita seringkali tidak peduli atau kalaupun kita peduli, kita hanya berdoa memohon kepada Tuhan agar Tuhan membantu mereka. Namun ingatlah, sebenarnya Tuhan sudah memberkati kita dan Tuhan mengharapkan bahwa kitalah menjadi tangan Tuhan untuk menyatakan kasih dan pertolongan-Nya kepada sesama yang menderita. Lewat perbuatan baik kita kepada sesama, kita mewartakan bahwa Yesus sungguh Mesias yang mengasihi kita dan bahkan karena kasih-Nya sungguh luar biasa besar, Dia mau berkorban untuk manusia. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)