Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

BACAAN HARI MINGGU: 22 Desember 2013 (HARI MINGGU ADVEN IV)

BACAAN HARI MINGGU: 22 Desember 2013 
(HARI MINGGU ADVEN IV) 
Yes. 7:10-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Rm. 1:1-7; Mat. 1:18-24 

BACAAN I: Yes. 7:10-14 
“Seorang Perempuan muda akan mengandung.” 

Beginilah firman Tuhan Allah kepada Ahas bin Yotam bin Azia, raja Yehuda: "Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas." Tetapi Ahas menjawab: "Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN." Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. 

MAZMUR TANGGAPAN : Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6 
Ulangan : Gapuramu, papangkanlah, menyambut Raja Mulia 

Ayat: 
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagad dan semua yang diam di dalamnya. Sebab, Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai. 

2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan, dan tidak bersumpah palsu. 

3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah yakub. 

BACAAN II : Rm. 1:1-7 
“Yesus Kristus, keturunan Dud, itu adalah Anak Allah.” 

Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah. Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci, tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita. Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya. Kamu juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi milik Kristus. Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus. 

 INJIL : Mat. 1:18-24 
“Yesus lahir dari Maria, tunangan Yusuf, anak Daud.” 

Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,

Paus Fransiskus, Paus Revolusioner

Paus Fransiskus, Paus Revolusioner

Hanya dalam tempo sembilan bulan, sejak dipilihnya menjadi orang nomor satu di Vatikan, 13 Maret 2013, Paus Fransiskus mampu menjadi magnet dunia. Oleh karena kebijakan dan langkah-langkahnya mendobrak kemapanan Gereja. Revolusioner. 

Dan, majalah Time pun memilihnya menjadi ”Person of the Year” (Tokoh Tahun Ini). Pada 1994, Paus Yohanes Paulus II dipilih sebagai ”Man of the Year” oleh majalah Time; sebelumnya, 1962, Paus Yohanes XXIII-lah yang dinobatkan sebagai ”Man of the Year” juga oleh majalah Time karena Paus inilah pemrakarsa Konsili Vatikan II, yang memperbaharui Gereja. 

Sejak penampilannya pertama, setelah terpilih, di balkon Vatikan, Paus Fransiskus membuktikan dirinya sebagai ”Paus Yang Mengejutkan”. Sebagai Paus Jesuit pertama dalam sejarah, ia mencanangkan misinya untuk merestorasi otentisitas dan integritas Gereja Katolik yang digerogoti skandal seks, paedophilia, dan sekresi, intrik dan pertarungan di dalam, ambisi dan arogansi, hedonisme dan semangat menguasai dunia dalam arti yang sebenarnya. 

Ia menyatakan, Gereja harus menjadi ”Gereja miskin, untuk kaum miskin”. Inilah, kredo Paus Fransiskus, yang kakek-moyangnya, imigran Italia, mendarat di Argentina pada 1929. 

Nama Fransiskus 

Mengapa mantan Kardinal Buenos Aires Jorge Mario Bergoglio ini memilih nama Fransiskus setelah terpilih menjadi Paus? Paul Vallely dalam bukunya, Pope Francis, Untying the Knots, menulis, bahkan para kardinal yang ikut konklav (sidang para kardinal untuk memilih Paus) pun kaget, ketika ditanya, ”Nama apa yang Anda pakai?” Waktu itu Bergoglio menjawab, ”Vocabor Franciscus” (Saya akan dipanggil Fransiskus). Bukan Fransiskus Xaverius, bukan Fransiskus de Sales, tetapi Fransiskus Asisi. 

Fransiskus Asisi (disebut demikian karena dari Asisi, Italia bagian utara) adalah seorang imam anak saudagar kain yang kaya raya, tetapi menyerahkan hidupnya untuk kaum papa, kaum miskin. Inilah jalan hidup yang dipilih Kardinal Bergoglio sejak semula di Argentina. Ia meninggalkan istana kekardinalan dan memilih tinggal di rumah susun untuk kaum miskin. Ke mana-mana, ia naik bus, subway, mobilnya pun dijual. 

Ketika meninggalkan Buenos Aires untuk pergi ke Roma, memenuhi panggilan Paus Benediktus XVI (yang berujung pada konklav), meski mendapat tiket ”first-class”, ia memilih menukarnya dengan tiket kelas ekonomi. Ia hanya minta duduk dekat pintu darurat agar bisa selonjor, selama penerbangan 13 jam. Awak pesawat Alitalia pun memberinya kursi nomor 25. 

Langkah selanjutnya Paus pertama dari luar Eropa, setelah 1.200 tahun, ini tidak hanya membuat banyak kejutan, tetapi bahkan membuat banyak orang terbuka matanya akan kekurangan dan kelemahan Kuria (Kabinet) Roma, bahkan Gereja Katolik. Bukankah kesempurnaan manusia adalah mengetahui ketidaksempurnaannya? Begitu kata filsuf Augustinus. 

Banyak orang terinspirasi cara pandangnya yang lugas, baru, spontan, dan segar dalam menghadapi berbagai persoalan Gereja dan kemanusiaan. Yang dilakukannya pun mendorong orang lain untuk mengikutinya, sekaligus membuat malu Gereja yang selama ini seperti berada di ”menara gading”, kurang berbaur dengan masyarakat. 

 Paus, sebagai penyandang nama Fransiskus, yang mengutamakan kesederhanaan hidup, keutamaan hidup, belarasa, pelayanan, memahami betul apa artinya melayani. Karena itu, ia sejak pertama terpilih tidak mau tinggal di Istana Kepausan. Ia memilih tinggal di ”guesthouse”, Casa Santa Marta, supaya tidak terkucilkan, dan bisa selalu bersama dengan yang lain. 

Kepeduliannya kepada orang miskin, seperti yang sudah lama dihayati ketika masih menjadi kardinal di Buenos Aires, tetap dipegang teguh. Orang miskin memperoleh posisi istimewa di hatinya. Ia tidak peduli pada akibatnya. Paus pernah mengatakan, ”Kalau makan tidak habis dan dibuang-buang, itu sama saja merampok orang miskin.” 

 Citra Allah 

Sikap ini menegaskan pada pendiriannya yang memegang teguh teologi konservatif, yang membawa manusia ke fitrahnya, sebagai citra Allah, bukan teologi progresif. Sebab, teologi progresif itu pikiran orang elite; yang menganggap orang miskin itu hanya tahu iman dan makan, tidak tahu teologi. Hal itu seperti tecermin dalam ensiklik pertamanya, ”Gaudium Evangelii”, Kegembiraan Pewartaan. 

Paus sadar dan paham bahwa kebutuhan dunia, umat, bukanlah rumusan teologi yang canggih, mbulet, melainkan sebuah praksis hidup yang nyata: kesederhanaan, kepedulian, kemurahan hati, belarasa, melawan segala kemegahan duniawi, dan tidak menggunakan agama sebagai selubung untuk melakukan tindakan tidak terpuji, amoral, termasuk korupsi. 

Tidak diduga ribuan umat yang hadir di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, untuk mengikuti audiensi, ketika tiba-tiba Paus turun dari mobilnya dan memeluk seorang bocah kecil yang sakit, yang disable; orang tua yang duduk di kursi roda. Tidak pernah ada seorang Paus merayakan Misa Kamis Putih di penjara Casa del Marmo dan mencuci serta mencium kaki narapidana, laki maupun perempuan, hitam maupun putih, bertato dan bersih. Ada yang Kristen, Muslim, Ortodoks, bahkan atheis. 

Sejak masih di Buenos Aires, hal itu sudah dilakukan. Ia rajin membesuk orang sakit dan pasien AIDS. Ia menyapanya. Ia memeluknya. 

Membawa sapu 

Itulah Paus Fransiskus yang masuk ke Vatikan membawa sapu, membersihkan Bank Vatikan yang korup, yang digunakan untuk pencucian uang, dan mereformasi Kuria Roma. Ia juga membongkar pelecehan seks dan paedophilia yang dilakukan sejumlah pastor. 

Paus Fransiskus melihat bahwa Kuria Roma menjelma menjadi organisasi pemerintahan yang disibukkan urusan administratif. Akibatnya sisi pelayanan, pewartaan pastoral kurang mendapat tempat. Gereja makin sibuk dengan urusan duniawi yang menggiurkan. 

Ia juga melihat dan merasakan, bahkan sejak lama, Gereja tak ubahnya korporasi yang dibelit skandal demi skandal. Gereja keropos bukan karena kuatnya atheisme, melainkan karena kelakuan anak-anaknya. Dan, reputasinya dilempar di meja judi, dipertaruhkan. 

Paus Fransiskus melangkah mantap bahwa semua harus dibongkar, diperbaiki, dan didirikan bangunan baru. Gereja yang dari dulu sentralistis, diurai dan sistem kolegialitas mendapat tempat. Bahkan ditekankan. 

Sikapnya terhadap kaum homoseksual pun membuat orang terkejut. ”Aku ini siapa, sehingga harus menghukum mereka,” katanya. Banyak persoalan Gereja mulai diurai, diselesaikan. Dan, pantas kalau ia disebut sebagai pengubah sejarah Gereja, dan akhirnya nanti sejarah umat manusia. 

 Trias Kuncahyono, wartawan senior harian Kompas 
Artikel ini telah dimuat di kompas.com pada 13 Desember 2013
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN MASA ADVEN : SABTU 21 DESEMBER 2013

RENUNGAN MASA ADVEN : SABTU 21 DESEMBER 2013 
 (Petrus Kanisius) 
Kid. 2:8-14 atau Zef. 3:14-18a; Mzm. 33:2-3,11-12,20-21; Luk. 1:39-45 

BACAAN INJIL: 
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." 

RENUNGAN : 
Dalam injil hari ini (Luk. 1:39-45) diceritakan dua wanita yang beriman yakni Maria dan Elisabet, bertemu. Pertemuan kedua wanita ini sungguh menyenangkan, keduanya tampak bahagia, dan saling memuji. Maria setelah menerima kabar dari Malaikat Tuhan akan mengandung dan melahirkan Sang Mesias, juga diberitahukan bahwa saudarainya Elisabet sedang mengandung pada masa tuanya, Maria langsung menemui Elisabet. 

Maria mengunjungi Elisabet tentu bukan sekedar berkunjung, bukan pula untuk memberitahukan apa yang dialaminya, tetapi tampak jelas dia mau memberi ucapakan selamat kepada Elisabet dan dia peka akan situasi sehingga dia ingin membantu Elisabet yang mengandung di masa tuanya. Tanpa disadarinya, Maria saat itu juga menghadirkan Yesus bagi Elisabet dan kandungannya. Elisabet yang juga seorang wanita beriman, beroleh kasih karunia Tuhan, mampu menangkap kehadiran Mesias dalam diri Maria yang sedang mengandung Sang Mesias. 

Elisabet dan bayi dalam kandungannya begitu berbahagia karena kunjungan Mesias yang ada dalam kandungan Maria. Kehadiran Mesias memang mebawa sukacita dan kebahagiaan sejati. Elisabet yg sudah tua sangat menghormati Maria yang masih muda, bukan sekedar hormat kepada saudarinya tetapi terutama karena Yesus hadir dalam diri Maria. Elisabet sungguh menyadari siapa dirinya dihadapan Maria yang adalah ibu Tuhan. 

Penghormatan Elisabet yang begitu tinggi kepada Maria adalah karena dia adalah ibu Tuhan. Para saudara, Kehadiran Yesus memang sungguh membawa sukacita dan kebahagiaan bagi orang yang percaya dan juga bagi sesama. Dengan percaya kepada Yesus, berarti Yesus tinggal dalam diri kita. Seperti Maria yang pergi sendiri mengunjungi Elisabet, dia tidak menunggu dimintai oleh Elisabet. 

Kitapun demikian bila Yesus tinggal dalam diri kita, kita sendiri berusaha pergi untuk berbagi sukacita dan berkat Tuhan kepada sesama, bukan menunggu dimintai oleh orang lain. Seperti Elisabet wanita tua yang beriman, dia dapat merasakan kehadiran Yesus dalam diri Maria, dia juga rendah hati, menghormati Maria bukan sekedar karena saudarinya, tetapi karena kehadiran Yesus dalam diri Maria. Kitapun hendaknya demikian. 

Orang yang sungguh beriman, dia akan merasakan kehadiran Yesus dalam diri sesama, senantiasa bersikap rendah hati kepada sesama dan menghormati sesama karena yakin bahwa Yesus juga hadir dalam diri mereka. Semoga kita meneladan dua wanita beriman ini. Bila kehadiran kita membawa sukacita atau kebahagiaan kepada sesama itu berarti Tuhan tinggal dalam diri kita. Pertemuan kita dengan sesama hendaknya membawa sukacita kepada sesama. Selamat beraktifitas. Selamat mempersiapkan diri dalam menyambut kelahiran Sang Mesias. Tuhan memberkati.

RENUNGAN MASA ADVEN : JUMAT 20 DESEMBER 2013

RENUNGAN MASA ADVEN : JUMAT 20 DESEMBER 2013 
Yes. 7:10-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 1:26-38 

BACAAN INJIL: 
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia. 

RENUNGAN : 
"Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"(Luk 1:34) 

Kata-kata ini disampaikan oleh Maria kepada Malaikat Gabriel karena malaikat itu mengatakan bahwa dia akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan dia harus menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. 

Maria bertanya demikian, bukan karena dia meragukan kuasa Tuhan yang bisa melakukan apa yang tidak bisa lakukan atau dipikirkan oleh manusia. Maria bertanya demikian karena dia menyadari siapa dirinya, menyadari kelemahannya sebagai manusia. Dia sadar bahwa dirinya bukan apa-apa tetapi Tuhan malah menganugerahkan kepadanya rahmat yang begitu besar dan juga sekaligus berat. Sehingga dalam hal ini, Maria sadar akan beratnya tugas mulia itu, sehingga dia rada ragu apakah dia akan sanggup menjalankan tugas mulia itu atau tidak. Jadi pertanyaan Maria bukan meragukan kuasa Tuhan tetapi lebih menunjukkan kerendahan hatinya yang menyadari diri sebagai manusia biasa tetapi mendapat kepercayaan yang luar biasa mulia, besar dan berat dari Tuhan. 

Dengan bertanya demikian, Maria mengharapkan peneguhan iman dan akhirnya Malaikat itu menjelaskan dan meneguhkan Maria dalam menerima karunia itu dan menjalankan kehendak Tuhan atas dirinya. Para saudara, jangan pernah meragukan kuasa kasih Tuhan atas hidup kita. Tuhan sungguh Mahakuasa, Tuhan juga sungguh mengasihi kita. Juga jangan meragukan bahwa Tuhan yang telah memberi rahmat dan berkat-Nya kepada kita dan jangan meragukan bahwa Tuhan juga memakai kita jadi saluran berkat Tuhan bagi sesama dalam hidup kita. Ini adalah tugas mulia dari Tuhan namun sekaligus berat. 

Kita harus seperti Maria, menyadari diri bahwa kita bukan apa-apa tetapi Tuhan memilih kita, kita dipakai Tuhan bukan karena kita layak dan mampu, tetapi karena Tuhan sendiri yang nekat mempercayakannya kepda kita. Untuk itu kita harus selalu bersikap rendah hati, dan selalu mohon peneguhan dari Tuhan agar Tuhan menguatkan dan memampukan kita dalam menjalankan tugas kita dan agar kita selalu tidak ragu bahwa Tuhan memakai kita tuk menghadirkan Yesus bagi sesama. Kesadaran diri dan kerendahan hati, berarti kita memberi peluang bagi Tuhan untuk bekerja dalam diri kita. Amin.

RENUNGAN MASA ADVEN : KAMIS 19 DESEMBER 2013

RENUNGAN MASA ADVEN : KAMIS 19 DESEMBER 2013 
Hak. 13:2-7,24-25a; Mzm. 71:3-4a,5-6ab,16-17; Luk. 1:5-25 

BACAAN INJIL: 
Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya. Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya." Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya." Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya." Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu. Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah. Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya: "Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang." 

RENUNGAN : 
 Kehendak Tuhan memang seringkali sulit kita pahami. Sebagaimana kita dengarkan dalam injil hari ini, Zakharia bersama istrinya Elisabet adalah orang yang saleh ternyata tidak mempunyai anak hingga masa tuanya. Memang dikatakan penyebabnya adalah karena istrinya mandul. Sepertinya Zakharia tetap berharap mempunyai keuturunan dan memohonkannya kepada Tuhan. Dia jelas tahu bahwa istrinya mandul dan secara manusiawi jelas istrinya tidak akan bisa mengandung dan melahirkan anak baginya. Namun dia tidak berhenti berharap dan berharap pada Tuhan. 

 Zakharia tetap setia kepada istrinya walaupun tidak bisa memberi keturunan baginya. Namun sepertinya sepanjang hidupnya masih berharap mukijzat dari Tuhan untuk mempunyai keturunan dan selalu memohonkannya pada Tuhan lewat doa-doanya. Melihat kondisi istrinya, dia yakin bahwa hanya Tuhan yang bisa menolong dia, sehingga dia berdoa kepada Tuhan. Namun kenyataannya hingga masa tuanya, doanya belum terkabul. Kita bisa bayangkan betapa lamanya Zakharia memohonkannya kepada Tuhan dan dia tidak putus asa memohonkannya pada Tuhan. Kita pasti berpikir mengapa Tuhan lama mengabulkan permohonannya. 

Dalam hal demikian, sulit kita mengerti keinginan Tuhan atas keluarga ini. Iman dan pengharapan Zakharia juga tidak logis secara manusiawi, sebab jelas itrinya mandul, dan sudah dalam usia tua tapi dia masih tetap memohonkannya kepada Tuhan. Jelas permohonan Zakharia bagi kita rada tidak waras. Kita pasti berpikir bahwa pengharapan Zakharia tidak wajar lagi, harusnya dia menerima kenyataan bahwa istrinya tidak bisa lagi mengandung karena selain mandul juga sudah berusia tua. 

Namun bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Tuhan mengabulkan doa Zakharia dan mengabulkan harapannya. Tuhan mengabulkannya justru pada masa tua mereka. Ini tidak wajar, makanya Zakharia kurang yakin, sebab istrinya sudah tua. Walau Tuhan lama mengabulkan doa Zakharia, ternyata Tuhan punya rencana indah atas anak yang akan lahir itu. Anaknya akan menjadi besar, dan mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. Sikap Zakharia juga rada lucu, sebab dia sendiri walau sudah tahu bahwa sitrinya mandul dan sudah tua, tetap berharap agar mendapat keturunan dari istrinya, namun setelah Tuhan mengabulkan doanya malah dia menjadi ragu. Permohonan dan harapannya sendiri sudah tidak wajar secara manusiawi, namun ketika Tuhan justru mengabulkan permohonannya yang tidak logis itu, malah dia sendiri ragu akan apa yang dikatakan malaikat Tuhan pada dia. 

Seharusnya dia yang meyakini bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil sehingga istrinya walau mandul dan sudah tua pasti masih bisa melahirkan, maka diapun harusnya yakin akan apa yang dikatakan oleh malaikat itu kepadanya. 

Para saudara, kehendak Tuhan memang seringkali sulit kita mengerti. Kita sebagai beriman, dan pasti seringkali merasa Tuhan tidak mengabulkan doa-doa kita. Namun baiklah kita meneladan Zakharia yang tidak pernah berhenti berharap pada Tuhan hingga masa tuanya. Dia yakin bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, meskipun harapannya itu bagi manusia sangat tidak mungkin. Tuhan pasti mengabulkan doa-doa kita, dari kita dituntut kesetiaan iman dan berharap sepanjang hidup kita. 

Walau kadang seakan Tuhan lambat membalas doa-doa kita, Tuhan punya maksud dan rencana indah atas hidup kita dan atas semuanya itu. Ini memang sulit untuk kita pahami, sama halnya kita sulit memahami Tuhan mencintai kita walau kita berdosa, maka dari kita dituntuk iman, keyakinan dan kesetiaan teguh pada Tuhan. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Jangan pernah berhenti percaya dan berharap pada Tuhan. Amin.

RENUNGAN MASA ADVEN : RABU 18 DESEMBER 2013

RENUNGAN MASA ADVEN : RABU 18 DESEMBER 2013 
Yer. 23:5-8; Mzm. 72:2,12-13,18-19; Mat. 1:18-24 

BACAAN INJIL: 

Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya. 

RENUNGAN : 
Secara manusiawi, pengalaman hidup yang dialami oleh Maria dan Yesus sungguh berat dan mengharukan. Maria gadis muda dan biasa harus mengandung pada masa mudanya padahal dia belum bersuami, dia baru sekedar bertunangan dengan Yusuf. Pada masa itu, resiko wanita yang mengandung sebelum menikah adah hukuman mati. Namun Maria mengandung karena Tuhan memilih dia menjadi perantara kelahiran Yesus Sang Mesias. Tuhan memilih Maria bukan karena kebetulan, tetapi memang demikianlah yang dikehendaki Allah sebagaimana telah diwahyukan para nabi sejak Perjanjian lama. Maria orang beriman dan dia layak menjadi perantara kedatangan Sang Mesias. Jadi jelas, Maria mengandung Yesus dari Roh Kudus, bukan karena lelaki lain. 

 Sedangkan Yusuf tunangannya harus menerima kenyataan bahwa Maria tunangannya sudah mengandung padahal mereka belum menikah. Hati Yusuf pasti sedih dengan kanyataan itu, dia sangat mencintai Maria tetapi tunangannya itu sudah mengandung. Yusuf bimbang mengambil Maria menjadi istrinya, karena sudah menangdung sebelum mereka menikah. Yesus juga berat untuk menceraikan Maria. Dia ingin menceraikan Maria, namun dia tidak mau Maria menjadi malu dan mendapat hukuman mati kalau cerai lewat pengadilan pada masa itu. 

Oleh sebab itu, dalam keraguan dia mau menceraikan Maria secara diam-diam. Namun dalam kebimbangan itu, malaikat Tuhan mendatangi dia dalam mimpi. Malaikat itu meneguhkan Ysusf agar tidak takut mengambil Maria menjadi istrinya walaupun dia sudah mengandung, karena Maria mengandung dari Roh Kudus dan anak yang dia kandung adalah Mesias yang akan menyelamatkan manusia. Malaikat itu tidak hanya menjelaskan kepada Yesus sehubungan dengan kehamilan Maria dan anak yang dia kandung, juga memberi tugas kepada Yusuf bahwa dia harus memberi nama Yesus kepada anak yang dikandung Maria itu setelah Dia lahir. Yusus yang juga beriman, mendengarkan firman yang disampaikan oleh Tuhan lewat mimpi dan melaksanakannya. Maria dan Yusuf adalah memang menjadi teladan dalam hidup beriman. Mereka mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya. 

Hidup dan perbuatan mereka sungguh sesuai dengan kehendak Tuhan. Hidup mereka sebagai orang beriman bukanlah mudah, mereka menghadapi menyataan hidup yang berat dalam kemiskinan keluarga kecil dan seringkali hidup mereka terancam. Namun mereka menjalaninya dengan teguh. Mereka tidak takut mendengar dan melaksanakan firman. Dan memang Tuhan tidak hanya sekedar meminta mereka mendengar dan melaksanakan firman Tuhan, sebab Tuhan sendiri menyertai hidup mereka dengan kehadiran Yesus Sang Mesias dalam kandungan Maria. 

Sebagai orang beriman, kita haruslah meneladan hidup Maria dan Yusuf. Menjadi murid Yesus berarti mendengar dan melaksanakan firman Tuhan. Menjadi murid yang sejati memang bukanlah mudah, penuh dengan resiko. Namun kita harus yakin bahwa Tuhan tidak akan tinggal diam, Dia akan menolong kita sebab Yesus akan selalu beserta kita. Maka semoga dengan hidup kita, kita menghadirkan kepada sesama,Yesus yang menyelamatkan manusia. Amin.

RENUNGAN MASA ADVEN : SELASA 17 DESEMBER 2013

RENUNGAN MASA ADVEN : SELASA 17 DESEMBER 2013 
Kej. 49:2,8-10; Mzm. 72:1-2,3-4ab,7-8,17; Mat. 1:1-17 

BACAAN INJIL: 
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus. 

RENUNGAN : 
Dalam injil hari ini , kepada kita diwartakan bahwa Yesus lahir dari satu garis keturunan. Dari garis keturunan kelahiran Yesus, kita melihat bahwa mereka tidak semuanya orang besar dan tidak semuanya pula hidupnya baik dan suci. 

Dalam garis keturunan itu dengan jelas terdapat 4 orang wanita yang hidupnya tidak biasa atau tidak baik, yakni : Tamar, Rekhab, Rut dan Batsyeba. Kelahiran Yesus berasal dari keturunan yang unik sebagaimana silsilah Yesus yang ditampilkan adalah unik. Sebab dalam silsilah jarang memasukkan kaum wanita, umumnya hanya menuliskan kaum pria, tetapi dalam silsilah Yesus ditampilkan 4 orang wanita. Lebih unik lagi bahwa ke empat wanita itu hidupnya tidak biasa dan bahkan bisa dikatakan tidaklah baik. Yesus lahir dari garis keturuhan manusia biasa seperti kita dengan segala kelehihan dan kekurangannya. 

Dengan silsilah ini kepada kita mau dikatakan bahwa Yesus sungguh memasuki realita hidup manusia dengan segala yang ada dalam hidup itu, Dia tidak terpisah dari kehidupan manusia, Yesus sungguh menerima hidup manusia meskipun tidak semuanya sempurna, justru dengan menjadi manusia Yesus hendak menyucikan hidup manusia itu. Yesus sungguh mendunia, meskipun bukan berasal dari dunia dan tidak terikat oleh dunia. Kelahiran Yesus sungguh sukacita besar bagi kita, Dia menerima hidup kita apa adanya, tidak memandang rendah hidup kita walaupun kita mungkin berdosa, justru Yesus mau menyucikan hidup kita. Jelas bagi kita bahwa dalam seluruh hidup kita, apa dan bagaimanapun situasinya Yesus hadir dan mau menyucikannya. 

Sebagaimana Yesus sungguh menrima dan masuk dalam realita kehidupan manusia, demikianpun halnya kita menerima, menghargai realita kehidupan kita. Mungkin pasti tidak semua kita berasal dari keturunan orang berada, bukan dari keturan orang besar dan bahkan bukan dari keturunan yang semuanya baik. Masa lalau kita pasti berbeda-beda dan mungkin masa lalu kita tidaklah baik. Walaupun demikian, kita harus menerima realita itu dan tidak perlu malu, menutupi, dan menyesalinya. Justru kita harus menerimanya dan dalam Yesus berusaha untuk memperbaikinya. 

Ingatlah, Yesus tidak peduli dan memandang masa lalu keluarga kita, Dia selalu mengasihi kita. Bagaimanapun masa lalu keluarga kita, Yesus tetap hadir dan mengasihi kita. Justru Yesus telah menyucikan kehidupan manusia, demikianpun kita diminta untuk memperbaik dan 'menyucikan' kehidupan itu. 

KIta juga hendaknya sungguh menerima realita kehidupan ini bersama orang lain yang tentu tidak semuanya baik dan membanggakan. Janganlah kita menolak dan lari dari kehidupan ini. Kehadiran kita bersama Yesus, harus untuk memperbaiki kehidupan sehingga hidup lebih baik sebagaimana dikehendaki oleh Tuhan. Selamat beraktivitas. Tuhan Yesus memberkati.

Evangelii Gaudium dan Revolusi Cinta

Evangelii Gaudium dan Revolusi Cinta 

“I prefer a Church which is bruised, hurting and dirty because it has been out on thestreets, rather than a Church which is unhealthy from being confined and fromclinging to its own security” (49) – “Saya lebih bersimpati pada Gereja yang rapuh, terluka dan kotor karena menceburkan diri ke jalan-jalan, ketimbang sebuah Gereja yang sakit lantaran tertutup dan mapan mengurus dirinya sendiri.” 

Seruan ini dikumandangkan oleh PausFransiskus kepada umat Katolik di seantero jagad dalam Seruan Apostoliknya berjudul Evangelii Gaudium (Sukacita Injili) hari Selasa, 26 November 2013. Seruan Apostolik ini boleh dibilang sebagai program kerja Paus Fransiskus. Ia mencita-citakan sebuah Gereja yang lebih terbuka, yang mampu menampilkan diri sebagai sebuah budaya tandingan (counterculture) bagi gambaran manusia homo economicus yang tengah terpasung perangkap budaya konsumerisme. 

 Akar dari konsumerisme adalah kapitalisme tanpa kendali yang tengah menghancurkan dunia dan menebarkan malaikat maut ke segala penjuru kehidupan manusia. Tak ada sistem sosial yang tidak tunduk pada imperatif ekonomi pasar bebas yakni profit. Yang tak mendatangkan profit dianggap tidak ada atau harus ditiadakan. 

Dalam sebuah tatanan sosial yang tunduk pada logika profit sebagai prinsip sakral, term-term seperti solidaritas, keadilan sosial dan subsidiaritas tak mendapat tempat. Karena itu atas nama efisiensi, persaingan bebas dan kalkulasi untung rugi, pelayanan-pelayanan publik di bidang kesehatan, pendidikan, air bersih, pangan, transportasi umum semuanya diprivatisasi. Kapitalisme terutama dalam wajahnya yang paling ekstrim yakni neoliberalisme bertanggung jawabatas ketidakadilan, kemiskinan, peperangan dan kematian massal. 

Sistem ekonomi kapitalis adalah mesin pembunuh umat manusia, tulis Paus Fransiskus. Kapitalisme berfungsi berdasarkan hukum rimba. Sistem kapitalisme telah menciptakan bentuk-bentuk perbudakan baru seperti sindikat perdagangan manusia untuk kepentingan tenaga kerja murah di pabrik-pabrik, prostitusi dan pekerja anak di bawah umur. Persoalan-persoalan ini harus mengganggu ketenangan nurani kemanusiaan setiap orang beriman. Karena itu Paus meminta semua orang Kristen agar dengan cara-cara damai menentang sistem ekonomi yang eksploitatif tersebut. Sebab Fransiskus lebih menaruh simpati pada model Gereja yang rapuh seperti bejana tanah liat dan kotor karena menceburkan diri dalam pergulatan umat manusia ketimbang Gereja yang sakit karena membangun menara gading dan sibuk mengurus birokrasinya sendiri. 

Gereja tidak boleh menarik diri dari dunia, tapi harus masuk ke tengah dunia. Gereja harus menjadi Gereja missioner. Itu berarti, Gereja harus mewartakan Sabda Allah yang membebaskan. Ia harus mampu mendengarkan jeritan para tawanan, menyembuhkan yang sakit, mengadvokasi para korban yang dirampas hak-haknya, dan menurunkan semua yang congkak dari singgasana kekuasaan termasuk singgasana imperium ekonomi yang dibangun di atas piramida kurban manusia. 

Keterlibatan misioner Gereja ini harus dibangun atas basis spiritualitas yang kokoh yakni iman akan inkarnasi. “Lewat peristiwa inkarnasi Putera Allah telah mengundang kita menuju revolusi cinta yang mesrah,” (88). Yesus adalah seorang revolusioner dan sekaligus panutan satu-satunya bagi semua orang Kristen. Dalam nada teologi pembebasan dan pisau analisis Marxian Paus Fransiskus berpandangan bahwa seorang Kristen yang tidak revolusioner sudah pasti bukan Kristen. Perubahan dunia menuju yang lebih baik hanya mungkin lewat revolusi gaya hidup yang radikal baik pada tataran individual mapun struktural. 

 Revolusi cinta itu hanya mungkin tercapai jika kita menjadi simbol harapan bagi dunia dan tidak terjerumus ke dalam bahaya pesimisme yang radikal. Pesimisme radikal adalah ciri khas masyarakat yang menggantungkan seluruh hidupnya pada “yang duniawi” semata dan menutup diri terhadap hal-hal adikodrati. Pesimisme radikal adalah karakter dasar orang-orang yang hidup tanpa Allah. Hal ini tampak dalam patologi sosial seperti pragmatisme, individualisme, krisis identitas dan raibnya idealisme. Dalam situasi ini orang cenderung menarik diri dari dunia dan mencari rasa aman dalam spiritualitas kesenangan (spiritualityof well-being)” minus hidup komunitas atau “teologi kemakmuran tanpa solidaritas sosial bagi kaum miskin” (90). 

Spiritualitas dan teologi seperti ini tidak pernah mencari kehendak Allah, tapi keamananan dan kebesaran dirinya sendiri (93). Orang miskin mendapat tempat istimewa dalam seruan apostolik Paus Fransiskus. Orang-orang miskin mampu menobatkan Gereja dari Gereja triumfalistik menuju Gereja yang melayani dan dialogal. Karena itu bagi Gereja, orang miskin pada tempat pertama merupakan sebuah kategori teologis, baru pada tahap berikutnya dipandang sebagai kategori sosiologis dan politis. 

“Karena itu saya mencita-citakan sebuah Gereja yang miskin untuk orang-orang miskin” (198). Dan setiap komunitas dalam Gereja yang melupakan kaum miskin akan berada dalam bahaya menghancurkan dirinya sendiri, sebab tanpa keberpihakan pada kaum miskin kegiatan religious tidak menghasilkan buah dan akan mabuk sempoyongan dalam candu spirituality of well-being (207). Paus Fransiskus mendorong Gereja untuk memberi perhatian khusus bagi kaum lemah dan termarginalkan. Mereka adalah para pengungsi, tunawisma, para pecandu narkoba, penduduk asli yang terpinggirkan dan para penderita HIV. 

Negara-negara industry maju diminta untuk lebih membuka diri terhadap para pengungsi dari dunia ketiga. Dengan kedatangan para pengungsi negara-negara maju tidak perlu takutakan kehilangan identitas, tapi harus berani menciptakan sintesis kultural yang baru (210). Evangelii Gaudium mengundang semua umat beriman untuk bercermin pada hidup para pengarang injil yang selalu membuka diri terhadap karya Roh Kudus. Roh Kudus mengaruniakan kita kekuatan untuk mewartakan kabar gembira secara baru kapan dan di mana saja, kendati harus melawan arus zaman. 

Untuk itu Paus Fransiskus memberanikan seluruh Gereja: “Lantaran kita tidak selalu menyaksikan benih-benih yang sedang bertumbuh itu, maka kita membutuhkan kepastian dan keyakinan hakiki bahwa Allah dapat bertindak setiap saat, juga di saat-saat kegagalan, sebab harta ini kita punyai dalam bejana tanah liat” (279).

Otto Gusti SVD, Dosen Filsafat Politik dan HAM di STFK Ledalero, Maumere, Flores.
Artikel ini telah dimuat di Pos Kupang pada 5 Desember 2013
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN MASA ADVEN : SENIN 16 DESEMBER 2013

RENUNGAN MASA ADVEN : SENIN 16 DESEMBER 2013 
(Maria dr Malaikat)
BcE Bil. 24:2-7,15-17a; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9; Mat. 21:23-27 

BACAAN INJIL: 
 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" Jawab Yesus kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?" Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: "Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi." Lalu mereka menjawab Yesus: "Kami tidak tahu." Dan Yesuspun berkata kepada mereka: "Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu." 

RENUNGAN : 
Kehadiran Yesus memang sangat mengagumkan banyak orang. Yesus mengajar dengan penuh kuasa dan Dia pun melakukan mukjijzat yang tidak pernah dilakukan siapapun pada masa itu dan juga pada masa sekarang. Yesus melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh manusia, hanya Tuhan yang bisa melakukan demikian. Sehingga sebenarnya dengan mendengar pengajaran Yesus yang penuh kuasa dan mukjizat yang diperbuat-Nya, orang akan sampai pada suatu keyakinan bahwa Yesus bukanlah manusia tetapi Dia adalah Tuhan yang Mahakuasa. 

Namun walaupun demikian ternyata datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi mempertayakan atas nama kuasa siapa dan darimana Yesus beroleh kuasa itu. Mereka mempertanyakan itu kepada Yesus bukan untuk mencari tahu atau bukan untuk mencari kebenaran. Mereka mempertayakan hal itu hanya untuk menjebak Yesus. Sebab bila Yesus menjawab bahwa kuasa itu dari Tuhan karena Dia adalah Tuhan, ini menjadi alasan bagi mereka untuk menjerat Yesus dengan tuduhan menghujat Allah. Mereka akan menjerat Yesus dengan tuduhan demikian karena mereka tidak menerima bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan Allah. Jadi pertanyaan mereka itu hanya untuk menjebak Yesus, sebab seharusnya sebagai imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi, mereka pasti tahu bahwa kedatangan Sang Mesias adalah seperti tanda-tanda besar yang diperbuat oleh Yesus. 

Mereka seharusnya bisa menyadari bahwa Yesus adalah Tuhan karena Dia melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh manusia, hanya bisa dilakukan oleh Tuhan sendiri. Namun mereka menutup diri atas semuanya itu. Yesus tahu bahwa mereka bertanya bukan untuk mencari kebenaran iman, tetapi hanya untuk menjebak dan mencari pembenaran diri untuk menjerat Yesus. Oleh sebab itu Yesus justru menanggapi pertanyaan mereka dengan mengajukan pertanyaan, “Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?" Pertanyaan Yesus sangat mengagetkan mereka. Mereka sebanarnya tahu menjawab pertanyaan Yesus, tetapi tidak menjawabnya dengan mengatakan tidak tahu. Mereka jelas berbohong, sebab mereka sebenarnya bisa menjawab pertanyaan Yesus. 

Mereka tidak berani berkata jujur atau memberi jawaban yang jujur karena menolak kebenaran yang ada pada Yesus bahwa Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa. Karena mereka itu tidak mau menjawab, maka Yesuspun tidak menjawab pertanyaan mereka. Yesus tidak mau memberi jawaban atas pertanyaan mereka, bukan karena Yesus takut mati karena dihujat menyamakan diri dengan Tuhan, tetapi karena Yesus tahu kebusukan hati mereka. Para imam kepala dan tua-tua jemaat itu sudah menyaksikan kuasa Tuhan dalam Yesus Kristus, tetapi mereka tidak mau menerima dan menerima Yesus adalah memang Tuhan. Hendaknya tidak demikian dengan kita. 

Kalau mereka itu tidak menerima dan menolak Yesus, hendaknya kita menerima dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Yesus adalah Tuhan yang penuh kuasa dalam perkataan dan juga dalam perbuatan. Namun mungkin saja kita masih sering seperti mereka itu yang mempertanyakan kuasa Yesus. Kita mungkin mengakui Yesus adalah Tuhan, tetapi kita sering meragukan kuasa-Nya, kita masih lebih mengandalkan kuasa atau kemampuan kita atau kemampuan dunia ini. Hal ini bisa terjadi bila kita mengalami persoalan hidup, kita meragukan kuasa Yesus sehingga kita justru mempercayakan diri pada kuasa dunia. Kitapun bisa meragukan kuasa Yesus ketika kita merasa bahwa Tuhan tidak mengabulkan doa kita. Namun hari ini, lewat sabda hari ini, baiklah kita memperbaharui iman kita bahwa Yesus adalah Tuhan yang Mahakuasa sehingga kita mempercakan hidup kita kepada-Nya. Amin.

RENUNGAN HARI MINGGU: 15 Desember 2013 (HARI MINGGU ADVEN III)

RENUNGAN  HARI MINGGU: 15 Desember 2013 
(HARI MINGGU ADVEN III) 
Yes. 35:1-6a,10; Mzm. 146:7,8-9a,9bc-10; Yak. 5:7-10; Mat. 11:2-11 

INJIL : Mat. 11:2-11 
“Engkaukah yang akan datang itu; atau haruskan kami menantikan orang lain?” 

Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku." Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya". 

RENUNGAN : 
 “Engkaukah yang akan datang itu; atau haruskan kami menantikan orang lain?” 

Inilah pertanyaan yan g diajukan oleh Yohanes Pembaptis kepada Yesus lewat para muridnya yang menemui Yesus. Pada saat itu, Yohanes sedang dalam penjara. Dia dipenjara oleh raja Herodes karena menegur dia yang mengambil istri saudaranya. Yohanes memang seorang nabi besar yang sangat berani. Dia nabi mempersiapkan kedatangan Sang Mesias dan dengan berani menyerukan pertobatan, tidak takut menyatakan kebenaran. 

Dari dalam penjara dia mendengarkan tentang Yesus yang mengajar penuh kuasa dan melakukan banyak mukjizat. Mendengar semua tentang Yesus, Yohanes Pembaptis merasa yakin bahwa Yesus lah Mesias yang dijanjikan itu, yang dia serukan persiapan untuk menyambut Dia. Namun dia perlu lebih yakin lagi bahwa Yesus lah sungguh Mesias yang akan datang. Oleh karena itu, dia menyuruh para muridnya untuk bertanya kepada Yesus. Selain untuk menyakinkan keyakinannya bahwa Yesus lah Mesias yang telah datang, Yohanes juga menghendaki agar para muridnya bertemu dan mengetahui langsung akan Yesus yang adalah Mesias. Menanggapi pertanyaan para murid Yohanes, Yesus tidak langsung menjawab ya atau tidak. Namun Yesus mengatakan agar para murid Yohanes itu memberitahukan apa yang mereka dengar dan apa yang mereka lihat sendiri sehubungan dengan Yesus. 

Para murid itu diminta untuk memberitahukan mukjizat yang dilakukan Yesus. Jawaban Yesus pasti tidak memuaskan bagi para murid Yohanes, tetapi dengan jawaban itu, Yohanes pasti tahu maksudnya bahwa Yesus lah Mesias yang dinanti-nantikan itu. Dengan memberitahukan semuanya itu, Yohanes pasti yakin bahwa Yesus lah Mesias yang dijanjikan para nabi, Mesias itu telah hadir. Sebab sebagaimana diwartakan oleh para nabi, kedatangan Mesias adalah dengan tanda-tanda sebagaimana dikatakan oleh Yesus. Itu juga berarti bahwa kedatangan Sang Mesias yakni Yesus sendiri adalah sukacita besar bagi manusia, datang membawa sukacita, kegembiraan dan keselamatan bagi manusia. 

Sungguh benarlah bahwa Yohanes Pembaptis adalah seorang nabi yang besar, melebihi semua nabi. Yesus memuji Yohanes dengan terus terang, bahwa Yohanes adalah nabi yang paling besar dari semua nabi, bahkan Yesus mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang dilahirkan seorang wanita tidak pernah tambil seorang yang lebih besar dari Yohanes Pembaptis. Yesus memuji Yohanes tetapai walaupun demikian, orang yan g paling kecil dalam kerajaan sorga lebih besar dari dia. Kebesaran di dunia ini tidak ada bandingnya dengan kebahagiaan di sorga. 

Kitapun mungkin mengalami seperti yang dialami Yohanes Pembaptis. Kita pasti pernah mengalami persoalan hidup dan penderitaan bukan karena kesalahan kita. Sekarang inipun hidup bukannya semakin mudah, tetapi malah sepertinya semakin berat. Ketika kita mengalami persoalan dan penderitaan hidup, iman kita bisa goyah, kita membutuhkan peneguhan atas iman dan keyakinan kita. Malahan tidak sedikit orang yang pada saat ini merasa hidup sekarang seakan tidak ada harapan untuk hidup lebih baik. Ada pula orang kristiani yang pada akhirnya mempertanyakan imannya karena merasa tidak merasakan arti beriman. Tidak sedikit orang berpikir bahwa kalau semakin beriman kepada Yesus, berarti hidupnya semakin aman, damai tanpa persoalan dan penderitaan, namun kenyataannya tidaklah demikian. 

Ketika mengalami semuanya itu, orang mulai meragukan imannya, membutuhkan peneguhan imannya. Semua orang pasti punya persoalan, tidak ada orang yang terbebas dari persoalan dan penderitaan hidup. Iman kepada Yesuspun tidak membebaskan kita dari persoalan dan penderitaan hidup. Namun yang membedakan kita dengan orang yang tidak percaya kepada Yesus adalah iman dan pengharapan akan Yesus Mesias yang Mahakuasa dan Mahakasih kepada kita. Yohanes pembaptis mengalami persoalan dan menderita dalam penjara bukan karena kesalahannya tetapi karena kejahatan orang lain. Namun dia tetap berpengharapan akan kedatangan Sang Mesias. Dia sempat membutuhkan peneguhan akan imannya, tetapi dia tidak sampai kehilangan pengharapan akan Sang Mesias. 

Sang Mesias yang diwartakan Yohanes Pembaptis telah datang dalam diri Yesus Kristus. Yesus Kristuslah Sang Mesias yang telah dinubuatkan para nabi dan yang diwartakan oleh Yohanes pembaptis. Sang Mesias yang datang itu mahakuasa dan mahakasih, Dia menjadikan orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Inilah sukacita dalam penantian kita. Dia yang kita nantikan kedatangan-Nya adalah Mesias yang Mahakuasa dan Mahapengasih. Inilah pengharapan Kristiani, bahwa dalam hidup yang bagaimanapun kita meyakini bahwa Tuhan selalu bersama dengan kita, dan Dia pasti akan selalu mengasihi serta memberi pertolongan kepada kita. Sehingga hendaknya kita seperti Yohanes Pembaptis, walaupun mengalami persoalan dan penderitaan hidup kita memang butuh peneguhan iman, tetapi hendaknya iman kita tidak menjadi lemah atau hilang, namun kita hendaknya tetap hidup dalam pengharapan atau senantiasa berharap pada Yesus Sang Mesias. 

Hidup dalam pengharapan iman berarti kita tetap teguh dalam iman dan setia kepada Dia. Inilah pengharapan kristiani. Sebagai seorang kristiani kita juga mengalami persoalan dan penderitaan hidup. Namun dalam semuanya itu kita percaya bahwa Yesus berserta kita. Keyakinan dan pengharapan kepada Yesus, itulah yang akan membuat kita tetap bertahan dan bersemangat menjalani hidup dan mengatasi semua persoalan yang kita hadapi. Hidup yang senantiasa berpengharapan pada Yesus, berarti membiarkan Yesus bekerja dalam dan atas hidup kita. Orang yang demikian, pada akhirnya akan beroleh kebahagiaan kekal di sorga. Dengan demikian, hendaknya kita dalam masa adven ini menantikan dengan sukacita iman, karena Dia yang kita nantikan adalah Mesias Tuhan, Dialah pengharapan kita. Amin.

SURAT GEMBALA KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA (KWI) MENYAMBUT PEMILU LEGISLATIF 2014

SURAT GEMBALA KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA (KWI) 
MENYAMBUT PEMILU LEGISLATIF 2014
 "JADILAH PEMILIH YANG CERDAS DENGAN BERPEGANG PADA HATI NURANI". 

Saudara-saudari, segenap umat Katolik Indonesia yang terkasih, Bangsa kita sedang bersiap diri menyambut Pemilu legislatif untuk memilih DPR, DPD dan DPRD yang akan diselenggarakan tanggal 9 April 2014. Sebagai negara yang menganut sistem demokrasi, Pemilu menjadi peristiwa penting dan strategis karena merupakankesempatan memilih calon legislatif dan perwakilan daerah yang akan menjadi wakil rakyat. 

 Hak dan Panggilan Ikut Serta Pemilu 

Warga negara yang telah memenuhi syarat berhak ikut menentukan siapa yang akan mengemban kedaulatan rakyat melalui Pemilu. Mereka yang terpilih akan menempati posisi yang menentukan arah dan kebijakan negeri ini menuju cita-cita bersama, yaitu kesejahteraaan bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena itu, selain merupakan hak, ikut memilih dalam Pemilu merupakan panggilan sebagai warga negara. Dengan ikut memilih berarti Anda ambil bagian dalam menentukan arah perjalanan bangsa ke depan. Penting disadari bagi para pemilih untuk tidak saja datang danmemberikan suara, melainkan menentukan pilihannya dengan cerdas dan sesuai dengan hati nurani. Dengan demikian, pemilihan dilakukan tidak asal menggunakan hak pilih, apalagi sekedar ikut-ikutan. Siapa pun calon dan partai apa pun pilihan Anda, hendaknya dipilih dengan keyakinan bahwa calon tersebut dan partainya akan mewakili rakyat dengan berjuang bersama seluruh komponen masyarakat mewujudkan cita-cita bersama bangsa Indonesia. Pertanyaannya adalah calon legislatif macam apa yang mesti dipilih dan partai mana yang mesti menjadi pilihan kita. 

Kriteria Calon Legislatif 

Tidak mudah bagi Anda untuk menjatuhkan pilihan atas para calon legislatif. Selain karena banyak jumlahnya, mungkin juga tidak cukup Anda kenal karena tidak pernah bertemu muka. Para calon legislatif yang akan Anda pilih, harus dipastikan bahwa mereka itu memang orang baik, menghayati nilai-nilai agama dengan baik dan jujur, peduli terhadap sesama, berpihak kepada rakyat kecil, cinta damai dan anti kekerasan. Calon legislatif yang jelas-jelas berwawasan sempit, mementingkan kelompok, dikenal tidak jujur, korupsi dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kedudukan tidak layak dipilih. Hati-hatilah dengan sikap ramah-tamah dan kebaikan yang ditampilkan calon legislatif hanya ketika berkampanye, seperti membantu secara material atau memberi uang. Hendaklah Anda tidak terjebak atau ikut dalam politik uang yang dilakukan para caleg untuk mendapatkan dukungan suara. Perlulah Anda mencari informasi mengenai para calon yang tidak Anda kenal dengan pelbagai cara. Demi terjaga dan tegaknya bangsa ini, perlulah kitamemperhitungkan calon legislatif yang mau berjuang untuk mengembangkan sikap toleran dalam kehidupan antarumat beragama dan peduli pada pelestarian lingkungan hidup. Pilihan kepada calon legislatif perempuan yang berkualitas untuk DPR, DPD dan DPRD merupakan salah satu tindakan nyata mengakui kesamaan martabat dalam kehidupan politik antara laki-laki dan perempuan, serta mendukung peran serta perempuan dalam menentukan kebijakan dan mengambil keputusan. 

Kriteria Partai Politik 

Kita bersyukur atas empat kesepakatan dasar dalam berbangsa dan bernegara yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika. Kita percaya bahwa hanya dengan mewujudkan keempat kesepakatan tersebut, bangsa ini akan mampu mewujudkan cita-citanya. Oleh karena itu, dalam memilih partai perlu memperhatikan sikap dan perjuangan mereka dalam menjaga keempat kesepakatan tersebut. Hal yang penting untuk menjadi pertimbangan kita adalah partai yang memiliki calon legislatif dengan kemampuan memadai dan wawasan kebangsaan yang benar. Partai yang memperjuangkan kepentingan kelompoknya apalagi tidak berwawasan kebangsaan, hendaknya tidak dipilih. 

Pengawasan atas Jalannya Pemilu 

Setiap warga negara diharapkan ikut memantau dan mengawasi proses dan jalannya Pemilu. Pengawasan itu bukan hanya pada saat penghitungan suara, melainkan selama proses Pemilu berlangsungdemi terlaksananya Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia,jujur dan adil (Luber Jurdil). Kita perlu mendorong dan memberikan dukungan kepada kelompok-kelompok dalam masyarakat yang dengan cermat mengikuti dan mengritisi proses jalannya Pemilu. Hendaknya Anda mengikuti secara cermat proses penghitungan suara bahkan harus terus mengawasi pengumpulan suara dari tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) sampai ke tingkat kecamatan dan kabupaten agar tidak terjadi rekayasa dan kecurangan. 

Pemilu yang Aman dan Damai 

Amat penting bagi semua warga masyarakat untuk menjaga Pemilu berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, damai dan berkualitas. Jangan sampai terjadi kekerasan dalam bentuk apapun, baik secara terbuka maupun terselubung, karena bila sampai terjadikekerasan maka damai dan rasa aman tidak akan mudah dipulihkan. Perlu tetap waspada terhadap usaha-usaha memecah belah ataumengadu domba yang dilakukan demi tercapainya suatu target politik. Bila ada sesuatu yang bisa menimbulkan kerawanan,khususnya dalam hal keamanan dan persatuan ini, partisipasi segenap warga masyarakat untuk menangkalnya sangat diharapkan. 

Calon Legislatif 

Para calon legislatif, kami hargai Anda karena tertarik dan terpanggil terjun dalam dunia politik. Keputusan Anda untuk mempersembahkan diri kepada Ibu Pertiwi melalui jalan itu akan menjadi kesempatan untuk berkontribusi secara berarti bahkan maksimal bagi tercapainya cita-cita bangsa Indonesia. Karena itu, tetaplah memegang nilai-nilai luhur kemanusiaan, serta tetap berjuang untuk kepentingan umum dengan integritas moral dan spiritualitas yang dalam. Anda dipanggil dan diutus menjadi garam dan terang! 

Saudara-saudari terkasih, Ikutlah memilih. 
Dengan demikian Anda ikut serta dalam menentukan masa depan bangsa. Sebagai umat beriman, marilah kita mengiringi proses pelaksanaan Pemilu dengan doa memohon berkat Tuhan, semoga Pemilu berlangsung dengan damai dan berkualitas serta menghasilkan wakil-wakil rakyat yang benar-benar memperhatikan rakyat dan berjuang untuk keutuhan Indonesia. Dengan demikian cita-cita bersama, yaitu kebaikan dan kesejahteraan bersama semakin mewujud nyata. Semoga Bunda Maria, Ibu segala bangsa, senantiasa melindungi bangsa dan negara kita dengan doa-doanya. 

Jakarta, Januari 2014 
KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA 


Mgr. Ignatius Suharyo Mgr. Johannes Pujasumarta
Ketua Sekretaris Jenderal

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)