Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

RENUNGAN HARI RAYA PENTAKOSTA 27 Mei 2012

RENUNGAN HARI RAYA PENTAKOSTA 27 Mei 2012 
Kis 2:1-11, Mzm 104:1ab,24ac,29bc-30,31,34, Gal 5:16-25, Yoh 15:26-27, 16:12-15 

 BACAAN INJIL: Yoh 15:26-27, 16:12-15 

Ia akan memim[in kamu ke dalam seluruh kebenaran. 

Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berakta kepada murid-murid-Nya, “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku." Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku." 

RENUNGAN: 

Hari ini kira merayakan hari Raya Pentakosta, yakni turunya Roh Kudus yang dijajikan Yesus, atas para rasul. Terkadang bila kita mendengar kata Pentakosta, kita langsung teringat akan para saudara kita dalam kelompok karismatik, karena memang kelompok ini sungguh menekankan peranan Roh dalam hidup mereka. Bahkan terkadang ada pula yang mengklaim bahwa Roh Kudus itu hanya milik kelompok doa Karismatik, menganggap bahwa hanya merekalah yang hidup dalam Roh karena dalam kegiatan mereka ada perayaan pencurahan Roh atau dengan istilah dibaptis dalam Roh. Namun kiranya pernyataan demikian adalah keliru, sebab Roh Kudus dicurahkan bagi semua yang percaya kepada Yesus Kristus. 

Di dalam Injil yang kita dengarkan hari ini, dengan jelas dikatakan bahwa sebelum berpisah dengan para murid, Dia menjanjikan Roh Kudus. Roh Kudus itu akan menghibur para murid dalam hidup mereka, memimpin para murid untuk hidup dalam kebenaran. Namun kiranya Roh itu bukan hanya sekedar untuk mendampingi dan menguatkan para murid, tetapi juga yang akan menguatkan dan memimpin para murid dalam bersaksi akan Kristus Yesus. Roh Kudus yang dijanjikan oleh Yesus telah dicurahkan kepada para murid. 

Pecurahakan roh itulah yang kita rayakan dalam hari Raya Pentakosta ini. Sebagaimana kita dengarkan dalam Bacaan I dikatakan bahwa ketika para murid berkumpul di satu tempat, iba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Sungguh Roh Kudus yang datang dan hinggap dalam diri mereka menjadikan hidup baru atas para murid. Kita sendiri tahu bahwa setelah kematian Yesus, iman para murid melemah. Mereka yang semula takut menyatakan diri sebagai pengikut Yesus, takut bersaksi dengan Yesus, setelah Roh Kudus turun atas mereka, mereka keluar dari ketakutan mereka dan dengan berani bersaksi akan Yesus. Roh Kudus itu menjadikan mereka berani bersaksi. 

Namun sebelumnya Roh Kudus itu membakar mereka, memperbaharui hidup mereka dan memberi semangat baru bagi mereka. Sebagaimana dikatakan bahwa Roh Kudus yang turun dan hinggap atas mereka seperti lidah-lidah api. Lidah api ini menggambarkan bahwa Roh itu membakar hidup mereka untuk memurnikan kembali hidup iman para murid dan Roh itu pula menyalakan semangat iman mereka untuk bersaksi. Sungguh Roh Kudus mengubah hidup para murid. Roh Kudus yang turun dan berdiam dalam diri para murid, tidak hanya sekedar membuat mereka berani bersaksi, tetapi sungguh mereka hidup dalam bimbingan Roh Kudus. 

Hidup para murid yang dipimpin oleh Roh sehingga menghasilkan buah-buah Roh. Bacaan II dengan indah menerangkan bahwa buah-buah Roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Sedangkan hidup yang tidak dalam Roh, mereka hidup mengikuti keinginan daging dan menghasilkan buah-buah daging, yakni percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. 

Roh Kudus yang dijanjikan Yesus, yang telah digenapi-Nya dengan datangnya Roh Kudus dan diam atas para murid, juga telah kita terima lewat baptisan. Roh Kudus yang sudah kita terima saat baptisan, telah menyucikan kita menjadi anak-anak Allah dan Roh Kudus itu pula yang dianugerahkan oleh Allah untuk mendampingi kita. Pada saat kita menerima Sakramen Krisma, kembali kita diingatkan akan Roh Kudus yang telah dicurahkan pada kita. Dengan sakramen Krisma, kita diingatkan bahwa Roh itu pula harus bekerja dalam diri kita sehingga kita berani bersaksi akan Yesus Kristus. 

Namun persoalannya, “Apakah kita sungguh menyadari, mengimani bahwa Roh Kudus telah dicurahkan pada kita dan berdiam dalam diri kita?” apakah kita sungguh sudah hidup dalam bimbingan Roh sehingga menghasilkan buah-buah Roh? Pada hari raya Pentakosta ini, mari kita kembali menyadari bahwa Yesus telah menepati janji-Nya yakni mengutus Roh Kudus untuk mendampingi hidup kita dan Roh itu telah dicurahkan ke dalam diri kita dan telah berdiam dalam diri kita. Sehingga dengan perayaan ini, kita disadarkan bahwa Roh itu telah menyucikan kita menjadi anak-anak Allah dan semoga Roh Allah itu juga membakar semangat iman kita untuk bersaksi. Bersaksi akan Kristus, yakni hidup dalam bimbingan Roh dan menghasilkan buah-buah Roh. Amin.

BACAAN HARI RAYA PENTAKOSTA Minggu 27 Mei 2012

BACAAN HARI RAYA PENTAKOSTA 
Minggu 27 Mei 2012 
Kis 2:1-11, Mzm 104:1ab,24ac,29bc-30,31,34, Gal 5:16-25, Yoh 15:26-27, 16:12-15 

BACAAN I: Kis 2:1-11, 

Mereka penuh dengan Roh Kudus dan mulai berbicara. 

Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah." 

MAZMUR TANGGAPAN: Mzm 104:1ab,24ac,29bc-30,31,34, 

Ulangan: Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan dan jadi baru seluruh muka bumi. 

Ayat: 
1. Allahku, nama-Mu hendak kupuji, Engkau amat agung berdandan sinar kebenaran. 

2. Ya Tuhan, berselubungkan cahaya, bagai jubah raja, langit kau pasang bagai kemabh. 

3. Firman-Mu disampaikan oleh angin, api yang berkobar tunduk pada-Mu bagai hamba. 

BACAAN II: Gal 5:16-25, 

Buah-buah Roh. 

Saudara-saudara, hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging?karena keduanya bertentangan?sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu?seperti yang telah kubuat dahulu?bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, 

BACAAN INJIL: Yoh 15:26-27, 16:12-15 

Ia akan memim[in kamu ke dalam seluruh kebenaran. 

Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berakta kepada murid-murid-Nya, “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku." Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VII Sabtu 25 Mei 2012 (Filipus Neri)

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VII 
Sabtu 25 Mei 2012 (Filipus Neri) 
Kis 28:16-20,30-31, Mzm 11:4,5,7, Yoh 21:20-25, 

BACAAN INJIL: 

Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?" Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?" Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku." Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu." Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu. 

RENUNGAN: 
Ketika pindah ke paroki yang sekarang, saya berpikir dan bertanya dalam hati, “Apakah saya bisa menjalangkan tugas saya dengan baik di paroki ini?” Juga menyangkut pembangunan Gereja Paroki yang sudah berhenti selama 2 tahun saya bertanya dalam hati, “Apakah saya bisa melanjutkan dan menyelesaikan pembangunan ini sebagaimana yang diharapkan oleh umat?” Kekhuatiran dan pertanyaan ini muncul karena saya mendapati keadaan keuangan paroki yang kurang jelas dan bahkan keuangan paroki yang sangat memprihatinkan. 

Demikian juga halnya sehubungan dengan pembangunan Gereja. Pembangunan Gereja yang sudah dimulai membutuhkan biaya yang sangat banyak sedangkan keadaan ekonomi paroki dan ekonomi umat sungguh tidak mendukung untuk proyek sebesar itu. Pembangunan sudah berhenti selama 2 tahun dan tentunya umat berharap bahwa saya bisa melanjutkan dan menyelesaikannya. Situasi yang demikian membuat saya khawatir dan berpikir apa yang akan terjadi dan bagaimana saya melaksanakan tugas di paroki ini. 

Namun pada akhirya saya memegan prinsip bahwa saya bertugas di paroki ini bukan karena saya hebat, dan saya ditempatkan di paroki ini bukan pula terutama untuk melanjutkan dan menyelesaikan pembangunan ini. Saya ditugaskan untuk melayani umat sebagai imam bagi umat. Inilah yang menguatkan saya dalam menjalankan tugas. Demikian juga halnya ketika tanggal 21 Mei 2011 pembangunan dimulai lagi, saya sempat berpikir, “Apakah pembangunan ini bisa terus berlangsung hingga selesai? Dari mana dan bagaimana menggalang dana untuk pembangunan?” Namun, puji Tuhan, semua hingga saat ini berjalan dengan baik. 

Sabda hari ini sungguh mengingatkan saya akan kekhawatiran sebagaimana saya utarakan di atas. Sehingga benarlah apa yang dikatakan Yesus dalam sabda hari ini, yakni bahwa kasih, kuasa dan pertolongan Allah bagi kita senantiasa menyertai kita dan adalah suatu misteri yang tidak bisa mengerti, namun kita harus yakin akan hal ini. 

Memang seringkali kita khawatir akan hidup kita, takut dan gelisah akan apa yang sedang dan akan kita alami. Semuanya itu bisa semakin menjadi-jadi kalau kita hanya mengandalkan kekuatan atau kemampuan kita. Namun bila kita sungguh percaya, pasrah dan tujuan kita yang utama adalah untuk mengikuti Yesus, maka Yesus sendiri yang akan bekerja untuk menyempurnakan semuanya itu. Maka bila kita sungguh berusaha mengikuti Yesus, hidup kita sungguh terasa ringan, indah karena Tuhan sendiri yang bekerja untuk kita. Amin.

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VII Jumat 24 Mei 2012

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VII 
Jumat 24 Mei 2012 
(Beda Venerabilis, Gregorius VII, Paus,Maria Magdalena de Pazzi) 
Kis. 25:13-21; Mzm. 103:1-2,11-12,19-20ab; Yoh. 21:15-19 

BACAAN INJIL: 
Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki." Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku." 

RENUNGAN: Cinta kasih atau iman kepada Yesus, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi harus tampak dalam hidup yang mengutamakan Yesus di atas segala sesuatunya dan juga ikut dalam tugas penggembalaan. Yesus sampai tiga kali bertanya kepada Petrus, apakah dia mengasihi Dia lebih dari segala sesuatu. Sebanyak tiga kali pula Yesus mengatakan konsekuensi bila sungguh mengasihi Dia. Dengan bertanya sebanyak itu, Yesus menghendaki agar kasih Petrus kepada Dia haruslah secara sungguh-sungguh, bukan hanya sekedar perkataan, bukan hanya biasa-biasa saja. 

Oleh sebab itu pula dalam pertanyaan itu Yesus mengatakan bahwa cinta kasih kepada-Nya harus melebihi cinta kepada segala sesuatu atau kepada orang lain. Yesus meminta cinta yang total kepada Dia. Cinta yang total ditegaskan oleh Yesus kepada Petrus karena kita ketahui bahwa Petrus adalah orang yang spontan yang pernah mengatakan bahwa dia akan mengikuti Yesus kemanapun dan bahkan siap mati demi Yesus, namun kenyataannya, ketika Yesus ditangkap, Petrus menyangkal Yesus sampai tiga kali. Sehingga dengan demikian, Yesus meminta cinta yang total, yang sungguh-sungguh dari Petrus. 

Yesus juga mengatakan bahwa cinta yang total kepada-Nya harus juga tampak dalam keikutsertaan dalam tugas menggembalakan domba-domba-Nya dan rela menderita demi nama Yesus. Pertanyaan yang ditujukan kepada Petrus sebagaimana kita dengarkan hari ini juga ditujukan kepada kita. 

Kita mungkin betapa sering dengan mudahnya mengatakan bahwa kita mengasihi Yesus, tetapi kasih kita hanya basa-basi saja, hanya dalam perkataan saja. Kasih kitapun tidak lebih besar dibanding dengan kasih kepada manusia lain atau kepada hal duniawi. Malah seringkali kita lebih mengasihi pekerjaan, tugas, kesenangan dan harta duniawi dibanding kasih kepada Yesus. Kasih yang sungguh kepada Yesus harus diatas semua kasih kepada orang lain atau kepada yang duniawi. Kita harus mengutamakan Yesus dalam hidup kita, dan malahan kita harus siap berkorban demi kasih kepada Yesus. 

Selain itu, kasih kepada Yesus juga harus tampak dalam tugas penggembalaan kepada domba-domba Yesus. Mengasihi Yesus dan menggembalakan domba-domba-Nya, adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Menggembalakan domba-domba Allah, itu berarti mengasihi sesama dan dengan kasih yang kita berikan, kita mememlihara hidup sesama dan menghantar kita kepada Allah dan ke keselamatan kekal. Sehingga kasih kepada Yesus, itu harus tampak sungguh dalam perbuatan kasih kepada sesama. Amin.

Mgr Soegija gunakan senjata diplomasi untuk merdekakan RI

Mgr Soegija gunakan senjata diplomasi untuk merdekakan RI
 
Mendiang Mgr Albertus Soegijapranata SJ lahir di Surakarta pada 25 November 1896 ini dibesarkan di Yogyakarta dalam sebuah keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur tradisi Jawa dan keluhuran budi serta sopan santun. 

Di tengah kecamuk Perang Dunia II, tulis Marketing dan Trainer di Studio AV Puskat Romo Fransiscus Xaverius Tri Mulyono SJ, Romo Soegijapranata diangkat sebagai Uskup Danaba, 6 November 1940. Ini sebuah tanggung jawab yang tidak ringan bagi seorang uskup muda pribumi. Uskup pribumi pertama di Indonesia. 

Namun, Mgr Soegija dengan caranya yang khas selalu berusaha berjuang bersama bangsa Indonesia. Baginya, “Kemanusiaan itu satu. Kendati berbeda bangsa, asal-usul dan ragamnya, berlainan bahasa dan adat istiadatnya, kemajuan dan cara hidupnya, semua merupakan satu keluarga besar. Satu keluarga besar, di mana anak-anak masa depan tidak lagi mendengar nyanyian berbau kekerasan, tidak menuliskan kata-kata bermandi darah, jangan lagi ada curiga, kebencian dan permusuhan.”

 Mgr Soegija adalah seorang tokoh yang melampaui zamannya karena dia hadir ketika bangsa Indonesia membutuhkan seorang tokoh dengan wawasan yang luas dan terbuka, yang mampu membuka mata hati bangsa tentang nasionalisme sejati ketika bersentuhan kemanusiaan. Dia mempersembahkan diri dengan memberikannya untuk kemerdekan bangsa ini, mengajarkan dan memberi teladan bagaimana menghayati nilai-nilai perjuangan. 

Dia menggerakkan roda revolusi serta semangat untuk melawan penjajahan. Sikapnya di jalan politik sangat tegas, jelas dan konsisten. Hal ini ditunjukkan ketika Mgr Soegija memutuskan untuk memindahkan Keuskupan Agung Semarang ke Yogyakarta sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah Indonesia yang saat itu harus pindah ke Yogyakarta. Melalui jejaringnya, sebagai seorang penulis, Mgr Soegija menggunakan senjata diplomasi dalam memperjuangkan kemerdekaan dengan ketajaman tulisan serta kemampuan membaca tanda jaman. 

Mgr Soegija melakukan gerakan diplomasi publik dengan mengunakan media massa serta usaha diplomasi mempengaruhi dunia internasional agar dunia mengakui Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat. Mgr Soegija juga mampu membuka mata dunia internasional bahwa pemimpin Gereja Katolik bersatu dengan Soekarno dan Hatta untuk mempertahankan negara Indonesia yang baru saja merdeka. (tribunnews.com)
Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

Berbagi Berita: NU dan Muhammadiyah kecam serangan terhadap kebebasan beragama

NU dan Muhammadiyah kecam serangan terhadap kebebasan beragama 

Dalam menentang intoleransi yang meningkat di Indonesia, NU dan Muhammadiyah (dua organisasi Islam terbesar pertama dan kedua di Indonesia) telah menyatakan dukungan mereka untuk melindungi hak-hak konstitusional rakyat atas kebebasan beragama di tengah sejumlah kasus kekerasan dan penyegelan terhadap gereja di tanah air. 

“Secara hukum, pemerintah memiliki kewajiban untuk memberikan rasa aman dan perlindungan jika ada warga negara yang merasa bahwa mereka tidak dapat melakukan kewajiban agama mereka, atau merasa terancam ketika melakukan kegiatan peribadatan,” kata Abdul Mufti , sekretaris umum PP Muhammadiyah, belum lama ini. 

 “Pemerintah harus lebih tegas dalam menegakan hukum di negara ini,” tambahnya. 

 Selama minggu lalu Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia di Bekasi menjadi sorotan karena pemerintah Bekasi masih menyegel meskipun Gereja itu telah menang di Mahkamah Agung. 

Jemaat terpaksa berdoa di pinggir jalan karena sikap keras pemerintah lokal. Mereka diserang oleh ratusan massa dari kelompok Islam radikal pada hari Kenaikan Yesus Kristus, dan juga pada hari Minggu. 

Nusron Wahid, ketua GP Ansor, mengatakan pihaknya akan melakukan mediasi diantara HKBP Filadelfia dan mereka yang menentang kehadiran gereja itu. 

“Kami tidak ingin apa yang terjadi pada GKI Yasmin, dimana mereka saling berhadap-hadapan, kami tidak ingin hal itu terjadi lagi,” katanya. 

Dia mengatakan kasus GKI Yasmin di Bogor, dimana anggota jemaat terpaksa mengadakan ibadat secara rahasia setelah menghadapi ancaman dan serangan dari kelompok radikal di sana. 

 “Kami akan mencoba secara bersama membuat kegiatan, dialog sehingga bisa ada saling pemahaman,” kata Nusron. 

Selain dari kasus yang melibatkan HKBP dan GKI, para pejabat di kabupaten Singkil, Propinsi Nangroe Aceh Darussalam, telah menutup 16 rumah ibadah Katolik dan Protestan pada awal bulan ini setelah protes dari kelompok Muslim radikal. Ketua PBNU Said Aqil Siroj baru-baru ini menyoroti serangan terhadap kelompok minoritas Muslim Syiah, di pulau Madura. 

Mereka diserang oleh kelompok Islam mainstream pada Desember lalu, tetapi polisi malah menuduh ulama Syiah lokal Tajul Muluk melakukan penodaan terhadap agama. “Yang harus kita tekankan adalah kebersamaan dan toleransi,” katanya. “Tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan. Tidak boleh ada kelompok yang memain hakim sendiri, terutama yang mengaku bertindak atas nama agama mereka. Itu hanya akan menodai agama itu sendiri.” 

Ketua PP Muhammadiyah Dien Syamsuddin mengatakan kelompok agama harus fokus pada kesamaan. “Kita harus menghadapi musuh bersama kita. Musuh kita adalah bukan agama lain, tetapi masalah yang dihadapi umat manusia seperti kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan keterbelakangan, dan kekerasan,” kata Dien seperti dikutip di website Muhammadiyah.

Sumber: Top Muslim Groups Decry Attacks on Religious Liberty
Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VII Kamis 24 Mei 2012

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VII 
Kamis 24 Mei 2012 
(SP Maria della Strada, Beda Venerabilis, Maria Magdalena de Pazzi) 
Kis 22:30, 23:6-11, Mzm 16:1-2a,5,7-8,9-10,11, Yoh 17:20-26 

BACAAN INJIL: 
Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka." 

RENUNGAN: 
Banggakah kita sebagia Katolik? Mungkin banyak yang bangga, tetapi tidak sedikit yang tidak bangga dan bahkan seakan cenderung lebih melirik pada gereja lain. Ada banyak umat katolik, tetapi mereka lebih senang pada ibadah Gereja protestan, menganggap lebih menarik sehingga mereka sering mengikuti kebantian di Gereja Protestan. Bahkan ada umat katolik yang kerjanya hanya mengkritik kebijakan Gereja Katolik, tetapi untuk keluar dari Gereja katolik, mereka tidak mau. 

Memang Gereja Katolik mendapat tantangan akan keberadaannya bukan hanya dari kalangan non Kristiani, malah lebih sering mendapat tantangan dari yang kristiani sendiri yakni dari kalangan protestan. Bukan suatu rahasia, bahwa Gereja Protestan mengatakan bahwa ajaran Gereja merekalah yang sungguh sesuai dengan ajaran Yesus dan yang lebih baik, sedangkan Gereja lain dianggap sudah menyelewengkan ajaran Yesus Kristus. Tuduhan seperti itu umumnya dialamatkan kepada Gereja Katolik. Hal ini sudah terjadi sejak dahulu sampai sekarang dan mungkin tidak akan pernah berakhir. Untuk itu, gereja-gereja protestan pasti berusaha agar mereka menarik bagi orang lain, dengan menampilkan gaya ibadah yang meriah dan bahkan seringkali dengan terang-terangan mengajak umat katolik untuk masuk dalam Gereja mereka. 

Umat katolik yang imannya lemah pasti akan dengan mudah mengikuti ajakan gereja-gereja demikian. Ini patut disayangkan tentunya. Tetapi ini suatu kenyataan yang banyak terjadi. Sehingga benarlah doa Yesus yang kita dengarkan hari ini, bahwa Dia berdoa kepada kita supaya tetap teguh dalam iman sehingga tetap bersatu dalam ajaran yang telah diwariskan oleh Yesus sendiri kepada para rasul. Coba kita simak doa Yesus yang kita dengar hari ini. Yesus mengatakan, “Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Jelas bahwa Yesus berdoa bukan hanya kepada para rasul saja, tetapi juga kepada kita yang mendapat pengajaran dari para rasul, supaya kita tetap menjadi satu dalam iman yang diwariskan oleh Yesus kepada para rasul. 

Dari doa ini jelas bahwa kita mendapat ajaran iman lewat para rasul. Gereja Katolik mengakui para rasul yang mewarisi ajaran Yesus, ajaran Yesus mereka teruskan kepada umat dan Katolik mengakui bahwa Paus dan uskup adalah pengganti dan penerus para rasul. Sedangkan Gereja Protestan tidak mengakui hal ini. Sehingga jelaslah bagi kita, bahwa Gereja Katolik-lah yang dimaksud Yesus dalam doa yang kita dengarkan hari ini. Dengan demikian jelas pulalah bagi kita bahwa Gereja Katoliklah yang sungguh menjadi pewaris ajaran Yesus. Sedangkan Gereja-gereja protestan seringkali mengatakan bahwa gereja merekalah yang setia akan ajaran Yesus, gereja merekalah yang paling baik. 

Sekarang persoalannya, “Gereja protestan yang mana?” Sebab terdapat ribuan sekte gereja protestan. Sedangkan Gereja Katolik Roma, hanya ada satu yakni Gereja Katolik yang dipimpin oleh Paus sebagai pemimpin satu-satunya Gereja Katolik Roma di dunia ini. 

Oleh sebab itu, baiklah kita sebagai umat Katolik Roma semakin menjalin kebersamaan, kesatuan sebagai umat yang didoakan dan diharapkan tetap bersatu dalam iman akan Dia. Baiklah kita ikut ambil bagian semakin mempersatukan dan semakin memperdalam kesatuan kita dalam Gereja Katolik, kesatuan kita dengan sesama kita dalam Gereja Katolik. Janganlah justru kita malah mencerai beraikan kesatuan dalam tubuh Gereja Katolik karena sikap hidup yang tidak baik dan ajaran-ajaran yang bertentangan dengan iman Gereja Katolik. Amin.

Pemerintah terkesan pelihara konflik agama

Pemerintah terkesan pelihara konflik agama 

Tokoh lintas agama Romo Antonius Benny Susetyo mengingatkan bahwa bangsa Indonesia saat ini tengah terancam oleh semakin sempitnya ruang gerak bagi kebebasan beragama. 

Saat dihubungi Media Indonesia, Senin (21/5) Romo Benny memaparkan ancaman itu datang dari pemerintah yang tidak mampu menerapkan aturan. 

 “Pemerintah melakukan pembiaran dan mengabaikan apa yang menjadi hak setiap warga negara, di Aceh, di Bekasi kemarin dan banyak tempat lainnya. Orang bisa seenaknya melarang orang lain beribadah, dan itu dibiarkan. Hal itu, menunjukkan otoritas pemerintah yang tidak lagi melindungi warganya, dan itu menciptakan potensi konflik,” ujar Romo Benny. 

Seharusnya, menurut Romo Benny, pemerintah harus hadir dalam berbagai konflik, serta mampu membela hak-hak kaum minoritas. Hanya keberanian, tegas Romo Benny, yang mampu membuat pemerintah menegakkan aturan. 

“Pemerintah kita saat ini lembek, tidak tegas, kalah oleh ormas-ormas. Kasus Aceh, itu gereja sudah berdiri 37 tahun dan selama itu tidak jadi masalah, kenapa sekarang jadi masalah? Gereja Pasir Riau, sudah ada izin tapi dibatalkan, padahal sudah hampir jadi. Pemerintah dalam hal ini tidak adil, dimana seharusnya jadi wasit.” paparnya.
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VII Rabu 23 Mei 2012

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VII 
Rabu 23 Mei 2012 
(Yohana Antida Thouret ) Kis 20:28-38, Mzm 68:29-30,33-35a,35b-36c, Yoh 17:11b-19 

BACAAN INJIL: 

Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran. 

RENUNGAN: 

Mungkin kita kadang heran melihat ada orang yang begitu rajin dalam kegiatan ibadah, banyak terlibat dalam kepengurusan gereja, sudah beberapa kali berziarah ke tampat ziarah yang terkenal tetapi hidup imannya jauh dari yang diharapkan. Hidup iman seakan-akan dihayati hanya pada saat tertentu. Kita juga mungkin berpikir, bahwa hidup beriman tidak mungkin bisa kita hayati dalam dunia yang penuh dengan tantangan dan godaan. 

Kita menganggap bahwa ajaran Yesus tidak sesuai dengan zaman sekarang. Sehingga kita berpikir bahwa ajaran Yesus itu bisa kita lakukan bila kita hidup dalam situasi tidak ada persoalan dan tantangan dari dunia. Dengan kata lain, bahwa ajaran Yesus hanya bisa dihidupi bila seseorang masuk biara, atau keluar dari dunia ini. Pemikiran demikian tentu tidak tepat. Sebab sebagaimana kita dengarkan dalam doa Yesus hari ini, dengan jelas dikatakan bahwa Yesus tidak meminta Allah agar mengambil kita dari dunia ini, Dia meminta agar Allah melindungi kita dan bahkan Yesus mengutus kita ke dalam dunia ini. 

Dunia yang mana? Yesus mengutus kita ke dunia nyata yang memang penuh dengan tantangan dan godaan. Yesus tahu dunia yang kita hadapai itu sulit, banyak tantangan, persoalan dan godaan, oleh sebab itulah Dia mendoakan dan memohon agar Allah melindungi dan memelihara hidup para murid. Sehingga menjadi marid Yesus adalah mengikuti Yesus dalam dunia nyata dan menjadi saksi Kristus dalam dunia ini. 

Dengan demikian iman kita juga harus mendunia atau mendarat di dunia, bukan mengambang atau mengawang-awang hanya dalam ide atau pemikiran yang indah dan enak untuk di dengar. Menghayati hidup iman juga jelas bukan hanya dalam kegiatan ibadah atau liturgi, bukan pula harus keluar dari dunia ini. Justru harus terjun dalam dunia, menjadi bagian dari dunia, tetapi tidak menjadi milik dunia, tidak dipengaruhi oleh Dunia. Justru di dalam dunialah iman itu harus hidup, tumbuh dan berkembang membawa sukacita surgawi bagi dunia. Namun perlu kita ingat, iman yang hidup bukan soal kata-kata nan indah, bukan hanya soal liturgi, juga bukan hanya dalam dunia maya, tetapi suatu harus nyata dalam perbuatan hidup di dunia nyata pula. Amin.

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VII Selasa 22 Mei 2012

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VII 
Selasa 22 Mei 2012 
(Rita dr Cascia, Yoachina de Vedruna de Mas) 
 Kis 20:17-27, Mzm 68:10-11,20-21, Yoh 17:1-11a 

BACAAN INJIL: Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: "Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya. 

Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu. Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. 

Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. 

RENUNGAN: 

Orang seringkali merasa hidupnya tidak berharga ketika dia merasa bahwa dirinya tidak mempunyai apa-apa dan menganggap bahwa tidak ada pula orang yang mengasihinya. Namun hari ini, dalam doa Yesus yang kita dengarkan sungguh Yesus mengungkapkan kasih-Nya dan kasih Allah kepada para murid-Nya. 

Dengan sangat tegas Yesus mengatakan bahwa para murid adalah milik Allah dan milik-Nya juga. Yesus sungguh menjadikan para murid milik-Nya dan Yesus sungguh menyayangi para murid sehingga Dia berdoa kepada Allah agar Allah memelihara hidup para murid. Sungguh bahagia kiranya bahwa hidup kita adalah milik Allah dan milik Yesus. Hidup kita sungguh berharga bagi Yesus sehingga Dia tidak menghendaki kita binasa. Oleh karena itu Yesus berdoa bagi kita, supaya Allah memelihara hidup kita. Dengan demikian, baiklah hal ini kita sadari dan kita syukuri. 

Bersyukur atas kasih Allah yang sungguh luar besar kepada kita bahwa kita adalah milik-Nya adalah dengan menghargai hidup kita sendiri dan hidup orang lain. Kita harus selalu menyadari bahwa hidup kita ini, adalah milik Allah sehingga kita menjaganya dengan sebaik-baiknya sebagai milik Allah dan selalu yakin bahwa Allah senantiasa memelihara hidup kita. Begitu berharganya hidup kita bagi Yesus bukan hanya karena Dia mendoakan kita, tetapi karena Dia memelihara hidup kita dengan mengajar dan mewartakan kerajaan Allah kepada kita. Sehingga karena Yesus sudah menjalankan tugasnya dengan baik, maka Dia memohon kepada Allah, agar Dia dipermuliakan seperti kemuliaan yang ada pada-Nya sebelum dunia dijadikan. 

Kitapun kiranya bisa memohon agar kelak mempermuliakan kita bila kita sudah menjalankan tugas kita dengan sebaik-baiknya. Mohon dipermuliakan dalam arti, layak mengharapkan kemuliaan surga bila kita seperti Yesus, bila kita juga melakukan seperti yang dilakukan oleh Yesus, yakni hidup sesuai dengan kehendak Allah dan ikut ambil bagian dalam mewartakan kerajaan Allah. Oleh sebab itu, bila kita kelak ingin dimuliakan di surga, baiklah kita hidup sesuai dengan kehendak Allah dan ikut ambil bagian mewartakan kerajaan Allah kepada sesama, memelihara hidup kita dan memelihara hidup sesama kita. Amin.

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VII Senin 21 Mei 2012

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VII 
Senin 21 Mei 2012 
(Kristoforus, Eugenius dr Mazenod) 
Kis. 19:1-8; Mzm. 68:2-3,4-5ac,6-7ab; Yoh. 16:29-33 

BACAAN INJIL: Kata murid-murid-Nya: "Lihat, sekarang Engkau terus terang berkata-kata dan Engkau tidak memakai kiasan. Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah." Jawab Yesus kepada mereka: "Percayakah kamu sekarang? Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." 

RENUNGAN: 

Umumnya orang menggunakan bahasa kiasan dalam menerangkan atau mengatakan sesuatu, karena dengan bahasa kiasan orang lebih mudah menangkap maksud yang mau disampaikan. Bahasa kiasan juga digunakan juga digunakan agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Yesus juga kerap menggunakan bahasa kiasan atau perumpamaan dalam menyampaikan ajaran-Nya dan juga dalam menyatakan siapa diri-Nya. Namun para murid seakan sulit mengerti apa yang mau dimaksudkan oleh Yesus. 

Para murid bukannya sulit mengerti kata kiasan atau perumpamaan yang dikatakan oleh Yesus. Mereka mengerti hanya karena yang mereka dengar itu tidak seperti yang mereka harapkan, sehingga seakan mereka tidak mengerti dan tidak mau memahaminya. Mereka mengharapkan bahwa apa yang dikatakan oleh Yesus adalah seperti yang mereka kehendaki. Kalaupun mereka mengatakan bahwa mereka telah percaya bahwa Yesus datang dari Allah, namun kiranya belum sepenuhnya mereka percaya dan belum seperti yang dikehendaki oleh Allah. 

Oleh sebab itulah Yesus mengatakan bahwa suatu saat iman mereka akan Dia akan mendapat tantangan. Bahkan karena tantangan itu, ada yang sampe meninggalkan Yesus. Dengan perkataan itu, Yesus menyadarkan mereka bahwa orang yang percaya pada Dia akan mendapat tantangan dan harus siap mengahadapi tantangan. Sehingga dengan demikian, Yesus sekaligus mengingatkan para murid bila hal itu terjadi, hendaknya para murid tidak gentar, tidak takut dan tidak malah meninggalkan Dia. 

Yesus menegaskan agar para murid tetap teguh dan bertahan karena Dia sendiri telah mengalaminya terlebih dahulu dan telah mengalahkan-Nya. Sehingga dengan sabda hari ini, kita yang percaya kepada Yesus hendaknya sungguh percaya bahwa Dia adalah Tuhan dan kita tetap teguh dalam iman walaupun pasti akan menghadapi persoalan hidup yang berusaha mencerai beraikan kita dari iman kita kepada Yesus. Hendaknya kita tetap teguh, karena kita punya Tuhan yang sudah mengalahkan semuanya itu. Dengan demikian, kita mohon kekuatan dari Yesus, agar Dia membantu, menolong dan memberi kekuatan kepada kita, agar kita juga mampu mengalahkan kejahatan dunia. Amin.

RENUNGAN Hari Minggu PASKAH VII 20 Mei 2012 Hari Komunikasi Sedunia

RENUNGAN Hari Minggu PASKAH VII
 20 Mei 2012 
Hari Komunikasi Sedunia 
Kis 1:15-17,20a,20c-26, Mzm 103:1-2,11-12,19-20ab, 1Yoh 4:11-16, Yoh 17:11b-19 

BACAAN INJIL : Yoh 17:11b-19 “Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita.” Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya, “Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran. 

RENUNGAN: 

Berita terakhir yang pasti kita pernah dengar atau baca adalah bahwa 17 Gereja disegel di Aceh Singkil. Dari ke 17 Gereja itu, ada 3 gereja katolik. Katanya alasan penutupan adalah karena Gedung Gereja itu tidak memiliki ijin bangunan dan tidak punya ijin beribadah. Padahal Gereja itu sudah ada berpulu tahun lalu. Pihak yang menyegel gedung Gereja itu bukan pihak pemerintah yang resmi tetapi kelompok tertentu yang mengatasnamakan pemerintah atau aturan pemerintah. 

Di tempat lain juga kita dengar bahwa banya terjadi tekanan, larangan dan penutupan rumah ibada, juga tekanan bagi umat kristiani dalam menjalankan ibadah mereka. Hidup orang kristiani sungguh mendapat tantangan yang besar di negeri kita ini. Tantangan hidup beriman juga terjadi bukan dari luar gereja atau bukan dari pihak lain yang tidak kristiani, bahkan terjadi pula dalam tubuh gereja sendiri.

 Dalam hal ini yang dimaksud adalah adanya perselisihan yang menimbulkan perpecahan dalam diri orang-orang Gereja. Hal ini dapat kita mengerti dengan banyaknya sekte kristen yang muncul hingga sekarang. Dalam tubuh Gereja juga terjadi perpecahan dan kalaupun tidak sampai terpecah, tetapi sudah terjadi pengkotak-kotakan. Pengkotak-kotakan atau pengelompokan bisa terjadi dalam Gereja, misalnya ada kelompok karismatik, ada kelompok profesi, ada kelompok Legio Maria dan lain-lain. 

Memang banyaknya kelompok kegiatan beriman dalam gereja, baik juga, kekayaan gereja dan berkat. Namun yang sering terjadi bahwa fanatisme pada kelompok melahirkan perpecahan, pengelompokan yang menghilangan persatuan dan persaudaraan. Inilah kekhawatiran Yesus sehingga Dia berdoa dan memohon kepada Allah Bapa, agar para muridnya tidak sampai terpecah belah, tetapi tetap bersatu sebagai satu saudara yang telah dipersatukan oleh kasih-Nya. Persatuan yang diharapkan oleh Yesus adalah persatuan seperti Dia dengan Allah Bapa. Kiranya apa yang dikhawatirkan oleh Yesus sungguh terjadi. Tetapi syukurlah bahwa Gereja Katolik tetap memelihara kesatuan dan kebersamaan sebagai satu saudara. Hal ini terbukti bahwa Gereja katolik mempersatukan banyak suku, bahasa, status sosial dan perbedaan lain, tetapi semuanya satu dalam kasih persaudaraan. 

Doa Yesus yang kita dengarkan hari ini juga merupakan harapan Yesus atas kita yang percaya kepada-Nya. Dengan kekhawatiran dan doa itu, Yesus berharap bahwa kita juga tidak hanya berharap dan berdoa untuk kesatuan dan persaudaraan dalam diri manusia, tetapi kita diharapkan menjadi pelaku persatuan dalam persaudaraan. Kesatuan yang kita upayakan tentu bukan hanya dalam kelolompok tetapi bersama semua orang. Memang untuk mewujudkan hal itu di dunia kita sekarang ini tentulah bukan hal yang mudah. Sebab jelas-jelas kita ketahui bahwa sekarang ini justru sangat tumbuh subur pengkotak-kotakan baik itu dari segi agama, partai, suku, bahasa dan kedudukan atau status sosial. 

Namun itu semua merupakan bagian kehidupan yang harus dihadapi oleh orang beriman. Yesus sendiri sudah mengatakan bahwa para pengikut-Nya yang berusaha setia akan dibenci oleh dunia, karena bukan berasal dari dunia ini. Jadi jelas bila para pengikuti Kristus menghadapi penderitaan dan persoalan dalam hidup dunia ini, itu sudah merupakan bagian dari hidup. Malah Yesus sendiri dalam doanya tidak meminta agar Allah mengambil kita dari dunia ini supaya terlepas dari penderitaan hidup dunia dan juga mengambil penderitaan dari hidup dunia. Namun walaupun demikian, Yesus meminta Allah Bapa agar melindungi kita para pengikut-Nya. Yesus menghendaki agar kita para murid-Nya tetap tinggal dalam dunia. Tentu bukan karena menghendaki kita mengalami penderitaan dan persoalan hidup. Yesus menghendaki demikian, agar kita justru dengan menghayati hidup iman dalam dunia, itu menjadi kesaksian. Kebaradaan kita di dunia ini, diharapkan agar ikut menjadikan dunia menjadi lebih baik. Sehingga jelas hidup beriman bukan hanya di Gereja, bukan pula hanya dalam ibadah, tetapi harus dihanyati dalam hidup dunia nyata kita. Untuk itu Yesus memohon kepada Allah untuk melindungi kita dari kejahatan dunia yang bisa menyesatkan dan membinasakan kita. Selain itu, Yesus juga meminta agar Allah menguduskan kita dengan firman-Nya. 

Dalam doa ini, Yesus meminta agar Allah memelihara firman yang telah diberikan-Nya kepada kita, sehingga kita tetap setia dalam firman Tuhan. Sebab bagaimanapun penderitaan, persoalan dan tantangan hidup bisa mengalihkan kita dari firman Tuhan. Namun dengan doa ini pula, kita diingatkan agar tetap setia hidup dalam firman Tuhan. Bila kita hidup dalam firman Tuhan, kita akan dibebaskan dari perbuatan dosa, terbebas dan kejahatan dan akhirnya kitapun beroleh kekuatan dalam menghayati hidup iman kita. Maka dari itu, doa Yesus bagi kita sungguh menjadi semangat baru bagi kita bahwa Yesus selalu memperhatikan dan berusaha melindungi kita, agar kita sungguh bisa hidup seperti yang dikehendaki-Nya. Dengan demikian, kita berusaha setia dalam hidup beriman, karena Yesus selalu menyertai kita. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)