Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

BACAAN Hari Minggu PASKAH II Pesta Kerahiman Tuhan : 15 April 2012

BACAAN Hari Minggu PASKAH II Pesta Kerahiman Tuhan
: 15 April 2012
Kis 4:32-35, Mzm 118:2-4,16ab-18,22-24, 1Yoh 5:1-6, Yoh 20:19-31

BACAAN I: Kis 4:32-35

“Mereka sehati dan sejiwa.”

Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.

MAZMUR TANGGAPAN : Mzm 118:2-4

Ulangan: Bersyukurlah kepada Tuhan, kar’na baiklah Dia.

1. Biarlah Israel berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" Biarlah kaum Harun berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"

2. tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!" Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN. TUHAN telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan aku kepada maut.

3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!

BACAAN II: 1Yoh 5:1-6

“Semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia.

Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah? Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.

BACAAN INJIL: Yoh 20:19-31

“Delapan hari kemudian Yesus datang.”

Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada." Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

RENUNGAN HARIAN HARI SABTU DALAM OKTAF PASKAH, 14 April 2012

RENUNGAN HARIAN
HARI SABTU DALAM OKTAF PASKAH, 14 April 2012
Kis 4:1-12, Mzm 118:1-2,4,22-24,25-27a, Yoh 21:1-14

BACAAN INJIL:

Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota. 

Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada merekapun teman-teman itu tidak percaya. Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. alu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

RENUNGAN:

"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk!”

Memang bagi para murid suatu hal yang aneh bahwa Yesus yang bangkit pertama kali menyatakan diri bukan kepada mereka, tetapi kepada seorang wanita yakni Maria Magdalena. Maria Magdalena adalah wanita biasa, bukan rasul dan pada umumnya wanita dianggap warga kelas dua. Oleh karena itulah kiranya para rasul begitu sulit menerima kesaksiannya bahwa Yesus telah bangkit dan menyatakan diri kepada-Nya. Para murid belum sungguh yakin bahwa Yesus telah bangkit. Mungkin mereka berpikir bahwa kalau memang Yesus telah bangkit, mengapa tidak menyatakan diri kepada mereka.

Seperti para murid, kitapun pasti akan sedikit heran akan hal ini. Namun dari sini kita bisa merenungkan bahwa Tuhan tidak memandang status seseorang orang sehingga tugas mewartakan injil menjadi tugas semua orang. Kesaksian Maria Magdalena memang pada akhirnya tidak diterima oleh para murid yang lain. Namun dalam kelemahan dan kekurangannya itu, Yesus yang bangkit bekerja dengan menyatakan diri untuk meneguhkan kesaksian Maria Magdalena.

Kitapun mungkin seperti Maria Magdalena percaya bahwa Yesus sungguh telah bangkit, tetapi kita merasa hanya manusia biasa sehingga tidak berani bersaksi akan kebangkitan Yesus. Kita mungkin juga takut bersaksi akan kebangkitan Yesus, takut tidak diterima atau tidak dipercaya orang. Oleh karena itu, kita semua ditutus oleh Yesus untuk mewartakan Yesus yang bangkit, Yesus pasti akan bekerja untuk menyempurnakan kesaksian kita.

Memang benar bahwa Maria Magdalena adalah wanita biasa, tetapi dia adalah wanita yang daripadanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. Jelas bahwa dia adalah wanita yang sudah merasakan kasih Yesus dan kebangkitan Yesus menambah sukacitanya. Dengan demikian, pengalaman kasih Yesus dan pengalaman kebangkitan Yesus adalah baginya adalah pengalaman yang sangat menggembirakan sehingga dia mau membagikannya kepada yang lain. Sehingga jelas bagi kita, pengalaman akan kasih Allah dan kebangkitan Yesus adalah pengalaman menggembirakan yang juga harus dibagikan kepada sesama. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa bila kita sungguh mengalami kasih Allah dan Paskah Yesus adalah pengalaman yang menggembirakan, kitapun pasti tanpa diperintah akan mewartakannya kepada sesama. Amin.

RENUNGAN HARIAN HARI JUMAT DALAM OKTAF PASKAH, 13 April 2012

RENUNGAN HARIAN
HARI JUMAT DALAM OKTAF PASKAH, 13 April 2012
Kis 4:1-12, Mzm 118:1-2,4,22-24,25-27a, Yoh 21:1-14

BACAAN INJIL:
Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 

Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. 

Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti. Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu." Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.

RENUNGAN:

Melarikan diri dari kenyataan atau dari persoalan yang sedang dihadapi, itu sering terjadi dan sering dilakukan oleh banyak orang. Orang bisa melarikan dari dari kenyataan yang mereka hadapi oleh karena penderitaan, persoalan dan rasa kecewa. Pelarian diri itu bisa pada hal positif dan terutama pada hal yang negatif. Tidak jarang kita temui orang melarikan diri dari persoalan yang sedang mereka hadapi, pada hal-hal negatif. Pelarian diri pada hal negatif pada akhirnya akan menyengsarakan hidup. 

Penderitaan dan rasa kecewa bisa juga membuat orang melarikan diri dari iman akan Tuhan. Para rasul melarikan diri dari hidup mereka karena rasa kecewa atas kematian Yesus. Yesus yang sudah bangkit, sudah dua kali menyatakan diri kepada beberapa murid, namun mereka tetap belum begitu yakin akan Yesus yang bangkit dan belum mengerti akan apa yang mereka alami. Sebagaimana kita dengarkan hari ini, Petrus dan bersama beberapa murid pergi menangkap ikan. Para murid yang semula adalah nelayan, dipanggil oleh Yesus bukan lagi menjadi penjala ikan tetapi menjadi penjala manusia. Para murid meninggalkan pekerjaan itu lalu mengikuti Yesus dan meneruskan karya keselamatan yang dibawa oleh Yesus. Para murid diharapkan menjadi saksi-saksi Yesus Kristus. Namun kenyataannya, para murid melarikan diri dari tugas itu, mereka kembali ke kehidupan dan pekerjaan mereka sebelum mengenal Yesus. 

Dalam perlarian mereka dengan kembali pada hidup lama atau pekerjaan mereka menangkap ikan, mereka tidak mendapatkan apa-apa. Dalam hal ini, jelas bahwa pelarian para murid adalah bukan soal menangkap ikan, tetapi karena memang Yesus telah memanggil mereka untuk tugas mewartakan kerajaan Allah bukan untuk kembali menjadi nelayan ikan. Yesus tidak menghendaki para murid kembali pada hidup lama mereka, sehingga Yesus yang bangkit menyatakan diri kepada mereka dan inilah yang ketiga kali Yesus menyatakan diri kepada para murid.

Sungguh menarik bahwa para murid sudah semalaman menangkap ikan, tetapi tidak mendapatkan apa-apa, baru setelah Yesus menyuruh mereka untuk menebarkan jala mereka, mereka mendapatkan ikan yang sangat banyak. Para murid baru mendapatkan ikan setelah mendengarkan perkataan Yesus dan pada saat itu pula mereka mengenali Yesus yang menyatakan diri kepada mereka.

Kitapun mungkin sering seperti para murid, melarikan diri dari Tuhan ketika kita mengalami penderitaan, persoalan dan rasa kecewa. Kita melarikan diri dari Tuhan dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan kembali pada hidup sebelum kita mengenal Yesus. Namung ingatlah bahwa bila kita melarikan diri dari Tuhan, kita tidak mendapatkan apa-apa dalam hidup, bahkan mungkin pasti malah kita masuk dalam kebinasaan hidup. 

Namun walau demikian, Yesus tidak menghendaki kita melarikan diri dari-Nya dan masuk dalam kebinasaan hidup, Yesus pasti hadir untuk membawa kita kembali kepada-Nya. Sehingga kita tidak melarikan diri dari pada-Nya, sebab hanya dengan bersama dengan Dia, kita akan beroleh sukacita dan rahmat berlimpah. Ingatlah pula bahwa sabda Tuhan hari ini mengatakan kepada kita, dalam situasi apapun yang kita alami, kita hendaknya setia melaksanakan sabda Tuhan. Bila kita setia melaksanakan sabda Tuhan, kita akang mampu menangkap kehadiran Tuhan yang melimpahkan berkat-Nya kepada kita sehingga beroleh sukacita yang berlimpah.

Juga kita perlu merenungkan apa yang dialami oleh para murid, yakni para murid mengenali Yesus dan mengatakan “Itu Tuhan!” sesudah mereka menangkap ikan yang sangat banyak karena mendengarkan sabda Yesus. Dengan demikian, kita harus sadar bahwa keberhasilan dan sukses yang kita raih adalah bukan karena usaha kita tetapi karena Yesus yang bangkit senantiasa beserta kita dan senantiasa berkarya untuk kita sehingga haruslah semuanya itu membuat kita sampai pada kesadaran dan keyakinan bahwa Yesus hadir dalam hidup kita. Maka kitapun hendaknya berkata, “Semuanya adalah karena Tuhan.”

Hal yang sama juga hendaknya kita lakukan dalam hidup kita. Hidup kita yang berbuat baik kepada sesama juga haruslah membuat orang lain itu bisa menyadari kehadiran Yesus yang bangkit, sehingga orang lain itupun akan berkata, “Itu Tuhan!” atau dalam arti orang lain akan berkata, “Sungguh Yesus yang telah bangkit telah hadir dan melakukan keraya-Nya!” Amin.

RENUNGAN HARIAN HARI KAMIS DALAM OKTAF PASKAH, 12 April 2012

RENUNGAN HARIAN
HARI KAMIS DALAM OKTAF PASKAH, 12 April 2012
Kis 3:11-26, Mzm 8:2a,5,6-7,8-9, Luk 24:35-48

BACAAN INJIL:
Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!" Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. 

Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.

RENUNGAN:

Kamu adalah saksi dari semuanya ini.

Sungguh luar biasa bahwa Yesus mau menggunakan para murid menjadi saksi akan sengsara, kematian dan kebangkitan Yesus. Walaupun para murid jelas setelah kematian Yesus mereka seakan menghindar dari masa lalu bersama Yesus, mereka ketakutan dan merasa kecewa atas kematian Yesus. Dalam situasi demikian, Yesus yang bangkit menyatakan diri kepada beberapa para murid, dan seakan Yesus mengingatkan mereka akan tugas dan perutusan mereka untuk meneruskan karya Yesus dan juga kebangkitan-Nya. Dalam hal ini, walau para murid sempat mengecewakan Yesus, namun Yesus tetap mau menerima dan memakai para murid untuk menjadi saksi-saksi-Nya.

Pernyataan diri Yesus yang bangkit kepada para murid, meneguhkan para murid tetapi mereka masih takut dan ragu untuk menjadi saksi Yesus yang bangkit. Dalam keraguan dan ketakutan itu, saat para murid berkumpul Yesus kembali menyatakan diri di tengah para murid dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!" Hal membuat para murid ketakutan dan mengira bahwa mereka melihat hantu, hantu Yesus. Dari sini jelas bahwa para murid belum sungguh yakin akan kebangkitan Yesus dan berarti bahwa mereka belum siap menjadi saksi-saksi Yesus yang bangkit. Oleh sebab itu, kembali Yesus meneguhkan hati dan iman mereka akan kebangkitan Yesus, Yesus juga membuka hati dan pikiran mereka agar mereka memahami kitab suci yang telah menyatakan akan apa yang dialami oleh Yesus. Pada saat itu pula, Yesus kembali menegaskan agar para murid menjadi saksi akan sengsara, kematian dan kebangkitan Yesus dengan menyerukan pertobatan dan pengampunan dosa.

Mungkin seperti para murid terkadang kurang yakin akan Yesus yang telah bangkit. Juga mungkin kita ragu atau takut menjadi saksi-saksi Yesus. Namun ingatlah bahwa pada saat para murid masih dalam ketakutan dan keraguan, Yesus hadir menyapa mereka dengan seruan damai sejahtera. Ini menjadi suatu peneguhan bagi kita, bahwa kita semua diutus menjadi saksi-saksi Yesus yang bangkit, kita tidak usah terlalu takut dan ragu, karena Yesus selalu beserta kita, Dia selalu hadir untuk meneguhkan dan menguatkan kita dalam tugas perutusan kita menjadi saksi-saksi kebangkitan-Nya. Ingatlah kata-kata Yesus yang mengatakan kepada para murid dan itu juga berarti kepada kita, “Kamu adalah saksi dari semuanya ini.”

Menjadi saksi memang bukan hal yang mudah. Walau demikian, dalam kenyataan dalam keristenan sungguh banyak orang yang berusaha menjadi saksi-saksi Yesus. Namun sayang, bahwa yang sering terjadi adalah bahwa para saksi Yesus bukannya membawa damai sejahtera, tetapi malah pertengkaran dan perpecahan. Dalam hal ini, kita lihat saja suatu kenyataan bahwa banyak orang yang berusaha mewartakan Yesus kepada sesama tetapi sayang, mereka bukannya berusaha agar sesama itu percaya dan semakin percaya kepada Yesus. Namun kenyataannya, banyak orang yang mewartakan Yesus justru kepada orang yang sudah menjadi pengikut Yesus dalam gereja tertentu dan berusaha menarik mereka bukan untuk semakin percaya kepada Yesus, tetapi supaya masuk dalam kelompok mereka. Sehingga hal yang demikian justru menimbulkan perkelahian dan perpecahan. Bukan yang demikian yang diharapkan oleh Yesus. 

Menjadi saksi yang diharapkan oleh Yesus adalah membawa damai Yesus kepada sesama dan penyerukan pertobatan dan pengampunan dosa. Dalam kesaksian kita, kita membawa damai dan berusaha agar orang bertobat dari hidup yang jauh dari kehendak Tuhan. Sehingga dengan kesaksian itu, sesama menjadi semakin percaya kepada Tuhan. Oleh karena itu, hal yang pertama kita lakukan adalah perlulah kiranya kita sendiri melakukan pertobatan dalam menjadi saksi, yakni bertobat bahwa kita bersaksi bukan supaya mau menarik orang yang sudah ada dalam kelompok Gereja lain supaya masukd alam kelompok kita dan juga tidak membeci orang yang sudah percaya pada Yesus dalam gereja tertentu. Tujuan kita pertama dalam bersaksi adalah agar orang bertobat dan percaya pada Tuhan. Biarlah karena hidup iman kita dan juga karena karya Roh sendiri, orang lain kembali ke dalam pangkuan Gereja yang diririkan oleh Yesus sendiri yakni Gereja Katolik. Amin.

RENUNGAN HARIAN: HARI RABU DALAM OKTAF PASKAH, 11 April 2012

RENUNGAN HARIAN: 
HARI  RABU  DALAM  OKTAF  PASKAH, 11 April 2012
Kis 3:1-10, Mzm 105:1-2,3-4,6-7,8-9, Luk 24:13-35

BACAAN  INJIL:
Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.

Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?" Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat." 

Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. 

Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.

RENUNGAN:

Perjamuan malam terakhir yang diadakan oleh Yesus bersama para murid-Nya merupakan suatu kenangan yang sangat berkesan dan sangat berarti bagi para murid. Sebab dalam perjamuan itu, Yesus memberikan diri-Nya sebagai santapan rohani, santapan keselamatan bagi para murid dan pada saat itu, Yesus juga memberikan teladan cinta kasih bagi para murid. Dalam perjamuan malam terakhir, roti yang dibagikan adalah melambangkan tubuh Yesus sendiri yang dipecah-pecah dan dibagikan kepada para murid. Oleh sebab itulah, para murid yang sudah berkobar-kobar karena mendengarkan penjelasan Yesus tentang Kitab Suci, tetapi mereka baru mengenal Yesus setelah mereka makan bersama dengan mereka. Makan bersama itu sungguh mengingatkan mereka akan Yesus yang mengadakan perjamuan malam terakhir.

Perjamuan Ekaristi adalah kenangan akan perjamuan malam terakhir yang diadakan oleh Yesus. Dalam ekaristi Yesus yang bangkit sungguh hadir lewat sabda-Nya yang membuat kita berkobat-kobar tetapi kehadiran Yesus sungguh nyata dalam komuni suci.Sehingga persatuan kita dengan Yesus lewat sabda-Nya akan semakin disempurnakan dengan menerima komuni suci. Oleh karena itu semoga kita mempunya kerinduan untuk bersatu dengan Yesus dengan menghadiri perayaan ekaristi.

Selain itu, sungguh menarik bahwa kedua murid itu baru mengenal Yesus setelah mereka makan bersama. Mengacu pada perjamuan malam terakhir, makan bersama yang diadakan oleh Yesus adalah bermakna Yesus yang membagi-bagikan diri-Nya kepada para murid sehingga dalam makan bersama itu, Yesus sungguh hadir dan membuat mereka mengenali Yesus yang hadir.

Sebagai murid Yesus, kitapun diharapkan menghadirkan Yesus yang membagi-bagikan diri-Nya untuk keselamatan manusia. Dalam usaha untuk menghadirkan Yesus kepada sesama adalah dengan mengadakan makan bersama dengan sesama kita. Makan bersama yang dimaksud adalah seperti Yesus memberi diri dengan membagi-bagikan diri-Nya kepada manusia, demikian juga harus berani membagi-bagi diri kita kepada sesama. Membagi-bagi diri kita yakni dengan membagi-bagi roti kehidupan bagi sesama. Kita harus berani memecah-mecah diri kita, dengan membagi-bagi roti kehidupan kita agar sesama semakin menyadari dan mengenal Yesus yang sungguh mengasihi manusia. Memang kalau kita bersaksi tentang Kristus dengan mewartakan sabda-Nya, itu akan membuat orang yang mendengar  merasa berkobar-kobar hatinya, tetapi mereka akan semakin menyadari kehadiran Yesus bila kita mau membagi-bagikan roti kehidupan kita yakni berbagi sukacita, berbagi berkat Tuhan kepada sesama. Semoga kita menjadi roti yang mau dipecah-pecah dan dibagi-bagikan kepasa sesama sehingga sesama semakin menyadari kehadiran Yesus yang bangkit. Amin.

RENUNGAN HARIAN: HARI SELASA DALAM OKTAF PASKAH, 10 April 2012

RENUNGAN HARIAN: 
HARI  SELASA  DALAM  OKTAF  PASKAH, 10 April 2012
Kis 2:36-41, Mzm 33:4-5,18-19,20,22, Yoh 20:11-18

BACAAN  INJIL:
Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru. Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

RENUNGAN:

Kehilangan seseorang yang kita sayangi tentu sangat menyedihkan, kesedihan itu bisa berlarut-larut dan bahkan bisa terkadang seseorang itu menjadi seperti orang yang kehilangan harapan untuk hidup dan akhirnya seperti orang yang lingling. Maria sebagaimana diceritakan dalam injil hari ini sungguh sedih karena merasa kehilangan Yesus karena kematian Yesus. Dia pergi ke makam dan menangis di sana, sambil menangis dia melihat ke dalam makam. Dia dalam makam dia melihat dua malaikat berpakaian putih dan malaikat itu bertanya kepadanya alasan mengapa Maria menangis. Maria menjawab bahwa dia sedih karena kematian Yesus yang dikasihinya dan kesedihannya semakin mendalam karena merasa kehilangan jenasah Yesus. Kesedihan wanita itu bisa dimengerti, karena kematian Yesus baginya sungguh menyedihkan, kesedihannya bertambah karena dia menganggap bahwa jenasah Yesuspun diambil orang, sehingga dengan kematian Yesus Maria kehilangan, juga harus kehilangan jenasah Yesus.

Kesedihan Maria sungguh dalam, dia kehilangan Yesus, tidak mau kehilangan Yesus bahkan dengan jenasah Yesus sekalipun dia tidak mau kehilangan. Dalam kesedihan itu, Yesus hadir menyapa dia seperti apa yag dilakukan malaikat tadi, tetapi Maria tetap tidak mengenali Yesus dan malahan menganggap bahwa Yesus itu adalah penjaga taman yang mengambil jenasah Yesus. Barulah setelah Yesus memanggil namanya, Maria sadar bahwa yang berdiri di hadapanya dan bertanya kepadanya adalah Yesus sendiri. Setelah itu Maria yang semula sangat sedih, berubah gembira, semula merasa kehilangan Yesus, berubah menjadi orang yang telah melihat Yesus sehingga dia memberi kesaksian bahwa dia telah melihat Yesus yang bangkit.

Kesedihan juga pasti pernah menghinggapi kehidupan setiap orang. Banyak hal yang bisa membuat orang bersedih. Pada saat bersedih, kita bisa saja merasa kehilangan harapan dan bahkan kehilangan iman kepada Tuhan. Tidak sedikit orang yang merasa kehilangan Tuhan ketika mengalami kesedihan mendalam, apalagi bila merasa sedang  menderita tetapi datang lagi penderitaan baru, dalam situasi demikian orang bisa merasa kehilangan Yesus dalam hidupnya. Dalam artian ini juga bisa dikatakan bahwa dalam kesedihan mendalam orang merasa Tuhan diambil dari hidupnya atau Tuhan menghilang dari kehidupannya.

Namun lewat pengalaman Maria  kita bisa belajar dan diyakinkan bahwa dalam situasi apapun yang kita alami, Yesus tidak pernah diambil dari dalam hidup kita dan Yesus juga tidak pernah meninggalkan kita. Justru kebangkitan Yesus dari mati menyatakan kepada kita bahwa Yesus selalu hadir dalam hidup kita dan akan selalu menghibur kita. Pengalaman Maria yang disadarkan setelah Yesus memanggil namanya, jelas suatu permenungan bagi kita bahwa dalam kesedihan mendalam sekalipun Yesus tidak pernah akan melupakan nama kita, dia selalu ingat akan kita, dan selalu ingat akan nama kita. Oleh karena itu baiklah kita selalu yakin akan hal ini sehingga kita jangan sampai merasa kehilangan Yesus dan kehilangan harapan dalam hidup kita. Bila kita sungguh yakin akan hal ini, dalam kesedihan yang berat sekalipun kita pasti akan bisa berkata, “Aku telah melihata Tuhan!”

Memang dalam kehidupan kita, banyak orang yang merasa kehilangan Yesus dalam hidupnya. Adapula yang merasa bahwa Yesus telah diambil orang dari hidupnya. Orang bisa merasa kehilangan Yesus dalam hidupnya karena persoalan dan penderitaan yang dialami tidak kungjung selesai. Orang bisa merasa bahwa Yesus diambil dari hidupnya karena ulah orang yang beriman yang diharapkan menjadi kehadiran Yesus tetapi malah melakukan hal yang sebaliknya. Bukan suatu hal yang mustahil bahwa ada orang yang semula beriman akhirnya beriman karena kecewa terhadap orang-orang beriman tertentu. Dalam situasi demikian, dia merasa Yesus telah diambil dari dirinya. Oleh karena itu, kita yang merayakan paskah Kristus harus menghadirkan Yesus yang bangkit dari mati sehingga mereka mampu merasakan dan melihat kehadiran Yesus lewat kehadiran kita. Maka semoga kehadiran kita orang lain bisa berkata, “Aku telah melihat Tuhan!” dan semoga juga kita bukan menjadi bagian orang yang ‘mengambil’ Yesus dari hidup sesama kita. Amin.

RENUNGAN HARIAN HARI SENIN DALAM OKTAF PASKAH, 9 April 2012

RENUNGAN HARIAN
HARI SENIN DALAM OKTAF PASKAH, 9 April 2012
Kis 2:14,22-32,Mzm 16:1-2a,5,7-8,9-10,11, Mat 28:8-15

BACAAN INJIL:
Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

RENUNGAN:

Menjadi saksi untuk suatu perkara, tentu bukan hal yang mudah, sebab pasti akan mengalami banyak kendala. Mungkin saja seseorang sungguh melihat suatu kejadian tetapi tidak mau menjadi saksi atas kejadian itu, karena bisa jadi orang tidak akan percaya akan apa yang dikatakan itu dan malah bisa jadi dituduh bersaksi palsu.

Demikian kiranya yang dialami oleh Maria Magdalena dan Maria yang lain yang menengok kubur Yesus dan di makam itu mereka hanya bertemu dengan malaikat Tuhan dan menerangkan bahwa jenasah Yesus tidak ada di dalam makam. Malaikat itu menyuruh mereka pergi kepada para rasul untuk mengatakan bahwa Yesus telah bangkit, sedangkan mereka sendiri tidak melihat Yesus yang bangkit, hanya berdasarkan perkataan malaikat itu dan makam yang kosong. Oleh sebab itu mereka pergi kepada para rasul dalam ketakutan, sebab mereka ragu apakah nanti para rasul mau percaya akan apa yang mereka lihat dan katakan atau tidak. Dalam ketakutan dan keraguan itu, Yesus yang bangkit menemui mereka dengan sapaan "Salam bagimu." Yesus yang bangkit menemui mereka dan menyapa mereka dengan sapaan yang menyejukkan dan juga mengatakan seperti yang dikatakan malaikat itu kepada mereka. Kiranya Yesus yang bangkit mengetahui dan mengerti keraguan dan ketakutan wanita-wanita itu, sehingga Yesus menemui mereka untuk meneguhkan mereka agar berani memberitakan kebangkitan Yesus kepada para rasul.

Kitapun diutus menjadi saksi kebangkitan Yesus dan kita ingin melaksanakan ini. Namun kita pasti mengalami suatu kendala, apakah orang lain akan mau percaya atau tidak, atau takut jangan-jangan malah nanti orang lain membenci kita, mengatakan bahwa kita mengatakan yang tidak benar. Kita ragu menjadi saksi kebangkitan Yesus karena merasa kita seperti wanita-wanita itu, hanya umat biasa, tidak punya jabatan dalam Gereja dan tidak mendapat pendidikan tentang iman. Namun hari ini, kita semua sebenarnya diutus menjadi saksi kebangkitan Yesus. Semua yang merayakan kebangkitan Yesus diwajibkan menjadi saksi Yesus yang bangkit. Memang kendala tidak dipercayai, atau dibenci atau dianggap mengatakan yang tidak benar, pasti akan kita alami. Namun hal itu jangan membuat kita surut untuk bersaksi sebab Yesus sendiri pasti akan datang untuk menolong kita dalam bersaksi. Janganlah kita seperti para serdadu itu, hanya karena takut dan juga karena godaan uang, mereka tidak bersaksi akan kebangkitan Yesus tetapi malah sebaliknya mereka mengatakan bahwa jenasah Yesus dicuri oleh para murid Yesus.

Ketika wanita-wanita itu dalam perjalanan untuk mengabarkan apa yang mereka lihat, Yesus yang bangkit menemui mereka dan memberi salam kepada mereka. Ini juga menjadi suatu ajaran bagi kita bahwa dalam bersaksi yang terutama bukanlah suatu penjelasan, bukan teologi tentang kebangkitan Yesus, tetapi yang terutama bersaksi dengan mewartakan salam damai Yesus kepada sesama. Sehingga kita yang mungkin merasa umat biasa, merasa tidak punya pendidikan teologi, sanggup menjadi saksi Yesus yang bangkit dengan membawa dan membagikan salam damai Yesus kepada sesama. Itu berarti, kesaksian kita adalah terutama dengan hidup membawa dan membagikan damai Yesus kepada sesama. Maka semoga kita semua bersedia menjadi saksi-saksi kebangkitan Yesus dengan membawa damai bagi sesama. Amin.

Paus Benediktus XVI Kecam Sebagian Pastor Katolik Austria

Paus Benediktus XVI Kecam Sebagian Pastor Katolik Austria

Budi Fernando Tumanggor

Para Pastor itu berkata ingin membawa perubahan dalam Gereja Katolik.

VATIKAN, Jaringnews.com – Paus Benediktus XVI menyerukan kepada semua pastor atau imam Gereja Katolik Roma di seluruh dunia bahwa pembaruan gereja sejati adalah konfigurasi diri kepada Yesus Kristus, Jumat (6/4).

Seruan itu disampaikan pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia tersebut sebagai tanggapan dari upaya dari sekelompok imam dari Austria yang memertanyakan larangan hubungan seks di kalangan pemimpin Gereja serta larangan perempuan menjadi pemimpin di Gereja Katolik.

Pernyataan dan sikap ketidaktaatan sekelompok imam Katolik di Austria itu terungkap pada Juni tahun lalu; sekitar 15% dari 2.000 pastor gereja Katolik di Austria menandatangani semacam mosi untuk mengabaikan perintah otoritas tertinggi Gereja Katolik.

Kelompok para Imam Katolik yang menamakan diri mereka sebagai “Prakarsa Pfarrer”, berdalih bahwasikap dan pernyataan mereka itu dibuat hanya untuk membawa pembaruan dalam Gereja Katolik Roma.

Para pastor ini menyerukan pentingnya dilakukan reformasi secara berkelanjutan terhadap ajaran Katolik dan tidak melarang kaum perempuan menjadi pastor; serta membolehkan pastor menikah.

Paus bernama lengkap Joseph Ratzinger Aloisius ini mengecam keras sikap dan pernyataan para imam dari Austria tersebut. Kecaman atas ketidaktaatan tersebut diungkapkan beliau dalam Perayaan Misa Kamis Putih kemarin bersama para Imam di Basilika Santo Petrus.

“Godaan untuk tidak taat tampaknya hanyalah suatu sikap keputusasaan dalam melakukan perubahan di gereja karena lebih mementingkan preferensi dan ide sendiri,” ungkap Paus dalam kotbah saat perayaan misa tersebut.

Paus Benediktus XVI lebih menekankan bahwa pembaruan gereja sebagai wujud konfigurasi diri dengan Yesus; artinya dalam menjalankan tugas, para imam perlu selalu sadar akan ikatannya dengan Yesus Kristus.

Dia juga dapat memahami kepedulian para pastor pembangkang tersebut terhadap gereja serta keinginan mereka untuk melakukan perubahan secara drastis.

"Tetapi apakah cara-cara pembangkangan atas ajaran Katolik ini benar-benar merupakan jalan keluarnya?" tanyanya kepada para imam dan umat katolik yang berkumpul di Santa Petrus Basilika pada perayaan misa tersebut.
(Bft / Dhi)
Disadur dari: jaringnews.com

RENUNGAN MINGGU PASKAH, Minggu 8 April 2012 (Sore)

RENUNGAN MINGGU PASKAH, Minggu 8 April 2012 (Sore)
Kis 10:34a,37-43, Mzm 118:1-2,16ab-17,22-23, Kol 3:1-4 atau 1Kor 5:6b-8, Sore: Luk 24:13-35

BACAAN INJIL:
Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?" Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat." Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.

RENUNGAN:

Memang suatu hal yang sulit kita mengerti bahwa orang yang sudah mati bangkit kembali, apalagi yang mati itu sudah dikubur selamat 3 hari. Dalam pengalaman hidup juga tidak ada orang yang mati dan dikuburkan tetapi bangkit kembali. Kebangkitan Yesus yang kita rayakan hari ini secara akal manusiawi juga sulit kita mengerti. Selain itu, kita juga sulit mengerti akan tindakan Yesus yang mau memilih jalan penderitaan dan mati di salib, padahal Dia adalah Tuhan dan jelas-jelas tidak bersalah. Namun Yesus menjalani semuanya dan inilah mesteri cinta kasih Allah bagi manusia.

Para murid juga bingung, sulit menerima dan mengerti bahwa Yesus guru mereka yang bisa menghidupkan orang mati, tetapi akhirnya memilih kematian yang sangat mengerikan yakni mati di salib. Kematian Yesus sangat mengecewakan mereka, karena mereka berharap bahwa Yesus kelak menjadi pemimpin mereka dan dengan demikian sebagai murid tentu mereka juga berharap bahwa mereka akan kebagian kedudukan. Namun harapan mereka kandas karena kematian Yesus, mereka kecewa. Kekecewaan mereka sungguh mendalam sehingga mereka kembali ke kampung halamannya yakni Emaus. Dalam perjalanan mereka sambil saling mengungkapkan kekecewaan mereka atas kematian Yesus, namun pada saat itu Yesus menermui mereka dan turut berjalan bersama mereka, tetapi mereka tidak mengenal Yesus yang hadir itu. Dalam perjalanan itu, Yesus menerangkan kitab suci yang mengatakan bahwa Yesus harus mati tetapi bangkita pada hari ketiga, namun para murid belum mengerti kematian Yesus dan belum mengenal Yesus yang bangkit hadir di hadapan mereka, meskipun dikatakan bahwa hati mereka sedikit terhibur dan berkobar-kobar saat mendengar penjelasan Yesus. Baru setelah mereka mengajak Yesus singguh dan menginap di rumah mereka dan ketika Yesus makan bersama mereka, mata mereka terbuka serta mengenali Yesus yang bangkit telah menemui mereka. Sesudah itu mereka kembali ke Yerusalem.

Sungguh ini adalah pengalam yang luar biasa tentang kebangkitan Yesus. Kitapun mungkin sering mengalami seperti pengalaman para murid, yang mana kita terkadan sulit menerima kehendak Tuhan atas hidup kita, kitapun mungkin sering merasa kecewa karerna harapan dan keinginan kita seakan tidak dipenuhi oleh Yesus. Pada saat demikian, mungkin saja kita lari dari iman kita, seakan menganggap bahwa beriman itu tidak ada gunanya sehingga kita mau kembali ke kehidupan lama kita sebelum mengenal Yesus. Pada saat demikian, saran atau nasihat orang lain sulit kita terima, dan kita abaikan begitu saja.

Namun hari ini, kita sungguh disadarkan bahwa memang kita sulit mengerti kehendak Tuhan dan pada saat kita kecewa dan ingin lari dari iman, Yesus berusaha menemui kita dan Dia tidak mau membiarkan kita kembali ke hidup lama kita sebelum mengenal Yesus. Pada saat demikian, Yesus yang bangkit hadir dan mengajari kita agar kita kembali kepada-Nya. Hal itu dilakukan oleh Yesus lewat orang-orang yang menasihati kita atau lewat pengalaman hidup kita, namun sering kali kita tidak menangkap kehadiran Yesus yang bangkit dan hadir dalam kehidupan kita. Ingatlah bahwa Yesus tidak menghendaki kita kembali ke kehidupan lama kita. Oleh karena itu, hari ini dengan merayakan Paskah Kristus, kita diajak menyadari dan diingatkan agar dalam ketidakmengertian akan kehendak Tuhan, agar dalam kekecewaan hidup janganlah kita kembali kepada kehidupan lama kita.

Maka kalaupun selama ini kita seringkali lari dari iman akan Yesus, hari ini dalam perayaan paskah Kristus, Yesus Kristus hadir menemui kita semua, menerangkan bahwa kasih Allah sungguh luar biasa besar dan menghendaki agar kita kembali kepada-Nya. Sehingga merayakan paskah berarti kembali kepada Allah.

Hal yang menarik juga bahwa dalam Injil tadi Yesus hadir dan menerangkan kitab Suci kepada mereka yang menjelasakan tenang Yesus yang harus menderita, mati, dimakamkan dan bangkit pada hari ketiga. Para murid itu akhirnya menyadari kehadiran Yesus yang bangkit setelah mereka makan bersama. Jelas bahwa Yesus yang bangkit hadir dalam sabda dan juga dalam perjamuan bersama. Mendengarkan sabda dan perjamuan makan bersama itu sungguh menggambarkan perayaan ekaristi. Dalam perayaan ekaristi sabda Tuhan diperdengaran kepada kita, dan dalam perayaan ekaristi itu, Yesus mengadakan perjamuan makan bersama dengan kita. Sehingga sungguh Yesus yang bangkit hadir dalam sabda yang diperdengarkan dalam perayaan ekaristi dan Yesus sungguh hadir dalam ekaristi yang kita rayakan. Sehingga dengan ikut dalam perayaan ekaristi, Yesus yang bangkit sungguh hadir.

Sungguh dalam Perayaan Ekaristi, Yesus hadir menemui kita. Baiklah hal ini kita sadari dan kita hayati sehingga kita sungguh menyadari kehadiran Yesus dalam perayaan ekaristi. Juga dengan demikian, bila kita sungguh-sungguh rindu untuk bertemu dengan Yesus yang bangkit, kita diajak untuk ikut ambil bagian dalam perayaan Ekaristi kudus.

Selain itu, kitapun hendaknya menghadirkan Yesus yang bangkit dengan memperdengarkan sabda Tuhan kepada sesama. Juga terlebih kita menghadirkan Yesus yang bangkit lewat makan bersama dengan sesama kita. Mengadakan perjamuan makan bersama dengan sesama adalah dalam arti kita mau berbagi rejeki, sukacita dan berkat dengan sesama. Hidup yang demikianlah menandakan bahwa kita sungguh merayakan paskah Kristus. Amin.

RENUNGAN MINGGU PASKAH, Minggu 8 April 2012 (Pagi)

RENUNGAN MINGGU PASKAH, Minggu 8 April 2012 (Pagi)
Kis 10:34a,37-43, Mzm 118:1-2,16ab-17,22-23, Kol 3:1-4 atau 1Kor 5:6b-8, Yoh 20:1-9

BACAAN INJIL:
Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.

RENUNGAN:

Merayakan kebangkitan Yesus, berarti percaya bahwa Yesus hidup dan mampu menangkap kehadiran Yesus dalam hidup.

Sesudah 3 hari Yesus dimakamkan, Maria Magdalena pergi ke makam dan dia melihat bahwa batu penutup makam Yesus sudah terguling sehingga makam itu terbuka. Melihat hal itu, yang ada dalam pikiran Maria Magdalena adalah anggapan bahwa jenasah Yesus telah diambil atau dicuri orang. Inipula yang dikatakannya kepada rasul Petrus dan rasul yang dikasihi oleh Yesus yakni Yohanes.

Mendengat berita itu, kedua murid itu sungguh kaget sehingga mereka berlari ke makam untuk melihat apa yang dikatakan oleh wanita itu. Ketia sampai di makam memang mereka melihat pintu makam terbuka dan setelah melihat ke dalam makam, mereka tidak menemukan Jenasah Yesus, meraka hanya melihat kain yang dikenakan ketika Yesus dimakamkan, kain-kain itu sudah terlipat rapi. Petrus yang lebih dahulu masuk ke makam dan melihat hal itu, belum bisa mengerti apa yang terjadi, mungkin diapun sama seperti wanita itu menganggap bahwa jenasah Yesus telah dicuri orang. Namun ketika murid yang satu lagi masuk dan melihat hal itu, dia percaya apa yang dikatakan oleh Kitab Suci bahwa Yesus harus mati dan setelah 3 hari dalam makam, Dia akan bangkit kembali.

Makam kosong dan kain yang terlipat rapi menjadi tanda bagi murid itu bahwa jenasah Yesus bukan dicuri orang tetapi sungguh telah bangkit dari kematian. Yesus yang bangkit tidak lagi ada dalam makam, tetapi hidup kembali dalam tubuh yang mulia, makam kosong dan kain itu menjadi tanda bagi para murid.

Sama seperti murid itu, kitapun yakin bahwa Yesus telah bangkit dari kematian dan hidup bersama dengan kita. Kita patut bersyukur karena Yesus telah mengalahkan kematian dan kitapun sudah ditebus-Nya. Namun merayakan paskah Kristus berarti juga harus berani dan sanggup melihat tanda-tanda kebangkitan Yesus dalam hidup kita atau harus sanggup melihat tanda bahwa Yesus hidup kembali dalam hidup kita. Yesus yang bangkit dan hidup kembali dalam hidup kita, juga menyatakan diri-Nya yang bangkit dengan berbagai tanda dalam kehidupan kita. Namun kita yang kurang percaya kepada-Nya kurang mampu menangkap kehadiran Yesus yang bangkit. Banyak tanda yang dibuat Yesus untuk menyatakan kehadiran-Nya dalam hidup kita, namun kita sulit mengerti dan menangkapnya. Murid yang satu lagi itu menangkap tanda makam kosong karena langsung teringat dengan sabda Tuhan yang ada dalam Kitab Suci. Ini bisa mengartikan bahwa kita kurang mampu menangkap kehadiran Yesus yang bakit, karena kita kurang percaya pada sabda Yesus sehingga kita kurang sering bergumul dengan sabda Yesus dalam Kitab suci. Sehingga dengan demikian, agar kita dapat menangkap tanda yang diberikan oleh Yesus untuk menyatakan kehadiran-Nya, mari kita percaya pada Yesus dan sabda Tuhan, mari kita bersahabat dengan sabda Tuhan lewat Kitab Suci. Bila kita sungguh percaya pada Yesus dan akrab dengan sabda Tuhan, kita pasti akan mampu menemukan banyak tanda yang diberikan oleh Tuhan untuk menyatakan kehadiran-Nya dalam hidup kita.

Makam kosong menjadi tanda kebangkitan Yesus. Pada hari ini, kita yang merayakan kebangkitan Yesus, juga merayakannya dengan menjadi tanda kebangkitan Yesus bagi sesama kita. Saat ini, banyak orang yang tidak lagi mampu menangkap kehadiran Yesud dalam hidupnya, maka kitalah kiranya harus menjadi tanda kebangkitan Yesus bagi sesama. Maka merayakan paskah Yesus, berarti juga menjadi tanda kehadiran Yesus yang bangkit bagi sesama dan dunia. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)