Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 20 OKTOBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 20 OKTOBER 2012 
(Kaprisius, Magdalena dr Nagasaki) 
Ef 1:15-23, Mzm 8:2-3a,4-5,6-7, Luk 12:8-12 

BACAAN INJIL: 
Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni. Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan." 

RENUNGAN: 
Pada umumnya orang akan sangat bangga bila mempunya keluarga atau kenalan seorang penguasa atau orang yang terkenal. Bila seorang penguasa atau seorang artis berkunjung ke satu tempat, orang berlomba-lomba untuk mendekat dan bersalaman dengan orang tersebut, dan juga berusaha mengabadikannya dengan berfoto bersama. Pengalaman itu dan juga kalau ada foto pasti akan disimpan dengan baik, dan pasti akan diceritakan dengan bangganya kepada banyak orang. Orang begitu bangga memperkenalkan bila punya kenalan atau dengan dengan orang penting, dan ada rasa bangga untuk menceritakannya. 

Kalau pada umumnya orang bangga punya hubungan atau bertemu dengan orang terkenal, apakah kita juga begitu bangga terhadap Yesus? Apakah kita juga begitu bangga sebagai orang kristen dan bangga sebagai pengikut Yesus? Kalau kita bangga akan hal itu, tentu kita dengan sendirinya bersemangat untuk mengakui iman kita dan memperkenalkan Yesus pada sesama. Namun kenyatannya, seringkali kita tidak berani mengakui iman kita kepada orang lain, tidak berani memperkenalkan Yesus kepada sesama kita. Padahal Yesus melebihi manusia, melebihi apa yang di dunia ini, sebab Yesus adalah Tuhan penyelamat yang sungguh mengasihi kita. 

Kita mungkin bangga sebagai pengikuti Yesus, tetapi kita takut untuk mengakui iman kita dan takut memperkenalkan Yesus kepada orang lain. Ada pula orang mengatakan bahwa mereka tidak menyatakan dirinya sebagai orang kristiani karena toleran dengan penganut agama lain. Ini benar, tetapi toleran bukan berarti menyembunyikan identitas diri sebagai orang kristen dan bukan berarti tidak berani mengakui iman di depan umum. Alasan ini seringkali hanya suatu pembelaan diri dari rasa takut dan juga mungkin karena memang kurang bangga dengan imannya. Sebenarnya kita tidak perlu takut mengakui iman kita dan tidak perlu takut menyatakan iman kita kepada orang lain. 

Kita takut karena kita kurang percaya bahwa Tuhan selalu beserta kita dan Dia akan selalu menolong kita. Yesus sendiri mengatakan “Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan." Yesus memberi jaminan bahwa Dia akan membanti kita. Oleh sebab itu, semoga sabda hari ini menguatkan dan menyemangati kita untuk mengakui iman kita, mengakui Yesus adalah Tuhan kita dalam hidup setiap hari. Kebenaran iman kita harus dinyatakan kepada semua orang, supaya orang lain juga beroleh keselamatan. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 19 OKTOBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 19 OKTOBER 2012 
(Yohanes de Brbeuf & Isaac Jogues, Petrus dr Alkantara) 
Ef 1:11-14, Mzm 33:1-2,4-5,12-13, Luk 12:1-7 

BACAAN INJIL: Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi. Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah. Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. 

RENUNGAN: 

Kemunafikan mungkin sama dengan pencitraan diri. Kemunafikan memang seringkali mengelabui banyak orang. Sikap munafik membuat orang tertipu karena orang yang bersikap munafik kelihatan baik dalam perilaku, baik dalam tutur kata dan seringkali banyak mengkritik hal yang tidak benar, tetapi mereka itu hanya penampilan luar saja. Malahan sikap itu seringkali menjadi senjata untuk menutupi kejahatan seseorang. 

 Sikap hidup munafik pada masa sekarang tentu pasti tidak sulit untuk kita temukan. Sepertinya banyak kita lihat kemunafikan dalam hidup ini. Yesus mengajarkan kepada kita, agar kita waspada akan kemunafikan. Sebagaimana kita ketahui, kemunafikan seringkali membuat kita tergoda, terbuai, tetapi pada akhirnya justru sebenarnya membawa kita kepda kebinasaan hidup. Oleh sebab itu kita harus waspada. Sikap waspada bukanlah sikap ketakutan atau sikap antipati terhadap orang lain atau pada kebaikan tetapi sikap hidup yang lebih mengutamakan kebenaran dan kebaikan. Dalam hal ini, kita tidak memandang dari apa yang bisa dilihat oleh mata, tetapi melihat dari kedalaman hati dan iman. 

Sikap waspada berarti kita berpegang pada kebenaran dan iman. Selain sikap waspada, Yesus juga meminta kita agar berani untuk hidup tidak bersikap munafik, atau dengan kata lain, kita sendiri harus berani hidup benar dan melakukan kebenaran. Kebenaran iman harus kita perlihatkan, bukan ditutup-tutupi. Namun hidup benar dalam iman, bukanlah hal yang mudah. Banyak orang yang takut melakukannya karena seringkali akan menghadapi tantangan dan tidak disukai oleh beberapa orang. 

Oleh sebab itu, hari ini Yesus mengajarkan kepada kita agar kita tidak usah takut menghadapi kemunafikan, tidak usah takut untuk melakukan dan mengatakan kebenaran iman. Yesus tahu bahwa kita pasti menghadapi semuanya itu, tetapi Yesus menguatkan kita bahwa kita selalu ada bersama dengan Dia dan Dia akan senantiasa membantu kita. Untuk itu Yesus mengatakan bahwa kita sungguh berharga bagi-Nya. Maka semoga kita tidak takut hidup dan melakukan kebenaran iman. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 18 OKTOBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 18 OKTOBER 2012 
(Pesta St.Lukas, pengarang Injil) 
2Tim 4:10-17b, Mzm 145:10-11,12-13ab,17-18,Luk 10:1-9 

BACAAN INJIL:
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. 

RENUNGAN: 
Mungkin pasti semua orang kristiani mengetahui bahwa dirinya diutus oleh Tuhan untuk mewartakan Kerajaan Allah dalam hidupnya. Namun kiranya tidak semua yang melaksanakan tugas panggilan dan perutusan tersebut. Banyak alasan yang bisa dikemukakan. Alasan yang sering muncul adalah rasa takut, ada pula yang beralasan karena tidak sanggup karena tidak mempunya kemampuan. Memang mewartakan Kerajaan Allah bukanlah hal yang mudah, karena pasti akan menghadapi tantangan dan persoalan. Yesus sendiri sudah sejak awal mengatakan bahwa dalam perutusan para murid, seumpama anak doma ke tengah serigala. Kita tahu bagaimana anak domba, anak domba adalah ternah yang lemah namun juga binatang yang lembut karena bulu-bulunya yang halus. Sedangkan serigala adalah binatan yang buas. 

Dengan perumpamaan ini, Yesus menggambarkan bahwa para murid adalah lemah tetapi memiliki kelembutan. Dengan perumpamaan ini jelas bahwa Yesus mengatakan bahwa dalam mewartakan Kerajaan Allah para murid akan mengalami serigala kehidupan yang siap menerkam dan para murid seakan tidak punya kekuatan untuk melawan. Memang benar bahwa Yesus tidak menjamin para murid terlepas dari kesulitan dan persoalan dalam mewartakan Kerajaan Allah. Namun bukan berarti bahwa Yesus akan membiarkan para murid menghadapi semua kesulitan seorang diri. Yesus akan selalu menyertai, siap menolong dan memberi kekuatan kepada para murid. Atas dasar inilah Yesus memberi syarat agar para murid tidak membawa bekal atau pundi-pundi, sebab Tuhan sendiri akan menyediakannya bagi mereka. Namun juga itu berarti para murid diharapkan tidak mengandalkan perbekalan tetapi hanya mengandalkan Tuhan. Dari para murid dituntut sikap penyerahan diri kepada Allah, keyakinan bahwa Tuhan selalu menyertai. 

Dalam tugas perutusan itu, Yesus meminta para murid membawa damai, sukacita kepada banyak orang dan selalu setia pada tugas perutusan. Lukas pengarang injil yang kita rayakan hari ini, adalah contoh teladan melaksanakan tugas perutusan mewartakan Kerajaan Allah. Lukas yang dulunya seorang tabib, meninggalkan pekerjaannya, lalu mengikuti Yesus. Lukas menjadi teman seperjalan Paulus dalam mewartakan Kerajaan Allah dan akhirnya Lukas pula mewartakan Kerajaan Allah dengan menuliskan Injil Lukas. Kita semua juga mendapat perutusan dari Tuhan. Tidak adalah alasan bagi kita untuk tidak melaksanakan tugas perutusan. Memang kita takut karena pasti menghadapi banyak persoalan, namun ingatlah Tuhan yang mengutus kita tidak mungkin akan membiarkan kita binasai, sebab Dia pasti menyertai dan memberi pertolongan bagi kita. Dari kita dituntut kesetiaan dan penyerahan diri kepada Allah, mengandalkan Allah dalam hidup. 

Kitapun tidak bisa mengatakan bahwa kita tidak mempunya kemampuan untuk mewartakan Kerajaan Allah. Lukas mewartakan Kerajaan Allah dengan kemampuan yang ada padanya. Demikianpun Tuhan telah memberikan kemampuan bagi kita, masing-masing berbeda satu sama lain. Kita mewartakan Kerajaan Allah sesuai dengan rahmat atau berkat yang ada pada kita. Sehingga lewat hidup kita, lewat pekerjaan kita sehari-hari kita mewartakan Kerajaan Allah. Mewartakan Kerajaan Allah kita lakukan dengan membawi damai, sukacta, berkat dan kegembiraan bagi semua orang kapanpun dan dimanapun kita berada. Hidup dan pekerjaan kita, harus menjadi sarana pewartaan Kerajaan Allah. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: RABU 17 OKTOBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA: RABU 17 OKTOBER 2012 
(Ignasius dr Antiokhia) 
Flp 3:17 - 4:1, Mzm 34:2-3,4-5,6-7,8-9, Yoh 12:24-26 

BACAAN INJIL:
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

RENUNGAN: 
Akhir-akhir ini, ada banyak berita tentang orang yang mati dengan cara bunuh diri. Alasan yang seringkali dikemukakan adalah karena stres. Ada pula kita dengar bahwa orang melakukan bunuh diri. Orang yang melakukan bunuh diri atau bom bunuh diri seakan tidak menyayangi hidup atau nyawa mereka. Di lain pihak ada banyak orang yang sungguh menyayangi nyawanya, seakan mau hidup lama atau selama-lamanya. 

Sabda Yesus hari ini tentu bukan berarti mau mengatakan agar kita tidak menyayangi nyawa kita, bukan menyuruh kita untuk membenci nyawa kita. Kita harus tetap menyayangi dan memelihara nyawa atau hidup kita. Sebab dengan menyayangi atau memelihara hidup, itu sama halnya kita menghargai hidup yang diberikan oleh Tuhan. Justru dengan melakukan bunuh diri, kita menghilangkan nyawa yang adalah pemberian Tuhan dan melangkahi kehendak Tuhan. Kehilangan nyawa yang dimaksudkan dalam sabda ini adalah hidup yang rela berkorban demi iman kepada Tuhan. Yesus mengingatkan kita agar jangan karena ingin memelihara hidup dunia ini, kita sampai melupakan Tuhan. 

Kita harus ingat bahwa hidup di dunia ini adalah pemberian Tuhan dan bukan hidup sesungguhnya, masih ada hidup yang sejati yakni kehidupan kekal. Terkadang orang mengira bahwa hidup sekarang inilah yang utama, kurang percaya akan hidup kekal. Bahkan kadang orang seakan bersuha sekuat tenaga untuk memelihara hidupnya di dunia ini dan seakan tidak mau kehilangan hidup di dunia ini. Untuk itu orang seringkali melakukan semua cara bahkan sampai mengesampingkan Tuhan sendiri. Jadi orang yang memelihara nyawanya di dunia ini, maksudnya adalah orang yang mencari kesenangan diri dan mengesampingkan Tuhan. Orang yang berani kehilangan nyawanya di dunia ini demi iman, berarti rela berkorban demi iman kepada Tuhan, bahkan rela kehilangan nyawanya demi iman. Orang demikian bukan kehilangan nyawanya, tetapi memelihara hidup kekal. Amin.

Berbagi Berita : Misa dan seruan Paus pada ulang tahun emas Konsili Vatikan II

Misa dan seruan Paus pada ulang tahun emas Konsili Vatikan II 

Paus Benediktus XVI pada pekan lalu (11/10) memimpin perayaan ulang tahun ke-50 Konsili Vatikan II di mana pada saat itu ia hadir sebagai seorang imam muda yang membawa Gereja Katolik ke dalam dunia modern. 

 Paus merayakan Misa itu di Lapangan Santo Petrus, yang dihadiri oleh para patriark, kardinal, uskup dan puluhan orang lansia yang berpartisipasi dalam konsili itu, yang diluncurkan di Lapangan St. Petrus tahun 1962. Dalam homilinya, Paus mendesak umat beriman untuk kembali ke “surat” dan “semangat otentik” konsili itu yang ditemukan dalam dokumen-dokumen Vatikan II. 

“Konsili itu tidak merumuskan sesuatu yang baru dalam berbagai hal terkait iman, juga tidak ingin mengganti apa yang lama,” kata Paus Benediktus. “Sebaliknya, konsili itu mementingkan iman sehingga iman yang sama terus bertahan hingga saat ini, dan tetap hidup di dunia yang terus berubah.” Ulang tahun Konsili itu dirayakan saat Gereja sedang berjuang, termasuk menghadapi gelombang sekularisme yang menghilangkan warisan Kristen Barat itu dan menghadapi persaingan Gereja Evangelis di Amerika Latin dan Afrika. 

Paus itu telah melakukan berbagai upaya selama masa kepausannya untuk memperbaiki apa yang dia anggap salah tafsir Vatikan II, dengan menegaskan bahwa konsili itu bukan merupakan bagian revolusioner masa lalu, seperti yang digambarkan umat Katolik liberal, melainkan membaharui dan membangkitkan tradisi lama Gereja. Dalam konteks itu, ia memutuskan untuk merayakan ulang tahun ke-50 konsili itu dengan peluncuran “Tahun Iman.” Melalui Tahun Iman tersebut justru orang-orang Kristen diingatkan apa yang sebenarnya diajarkan konsili itu dan berusaha untuk “menginjili kembali” orang-orang Katolik yang telah jatuh jauh dari iman mereka dalam beberapa dekade. 

Dia mengatakan bahwa “kekosongan spiritual” telah meningkat di mana orang berpikir bahwa mereka bisa hidup tanpa Tuhan. “Pada masa konsili hal itu mungkin sedikit halaman sejarah yang tragis untuk mengetahui apakah sebuah kehidupan atau sebuah dunia tanpa peran Tuhan, tetapi sekarang kita menjumpainya setiap hari di sekitar kita,” katanya, dengan mengacu pada rezim totaliter dan ateistik abad ke-20. “Tidak mengakui peran Tuhan dimulai dari pengalaman gurun ini, dari kekosongan spiritual ini. Untuk itu kita kembali menemukan kegembiraan iman karena sangat penting bagi kita, pria dan wanita,” tambahnya.

Sumber: Pope’s Mass and rallying cry on Vatican II golden anniversary
Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN HARI BIASA: SELASA 16 OKTOBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA: SELASA 16 OKTOBER 2012 
(Hedwig, Margarita Maria Alacoque, Gerardus Mayella) 
Gal 4:31b?5:6, Mzm 119:41,43,44,45,47,48, Luk 11:37-41 

BACAAN INJIL: 
Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan. Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan. Tetapi Tuhan berkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu. 

RENUNGAN: 

Orang yang merasa dirinya baik atau bersih, pada umumnya akan dengan mudah menghakimi orang lain yang tidak melakukan seperti yang dia buat, dia adalah jahat. Orang yang demikian juga pad umumnya lebih mementingkan penampilan luar dan bahkan penampilan luar seringkali dipakai sebagai topeng untuk menutupi atau menyembunyikan kejahatannya. 

Hal demikianlah yang kita temukan dalam injil hari ini. Orang Farisi menegur dan mempersalahkan Yesus karena Dia tidak mencuci tangan sebelum makan. Sebab adat kebiasaan saat itu mewajibkan orang mencuci tangan dulu sebelum makan. Kesempatan itu malah digunakan oleh Yesus untuk menegur mereka. Yesus menegur mereka tentu bukan untuk membenarkan diri, tetapi karena orang-orang Farisi lebih mengutamakan penampilan luar, taat pada atura-aturan, padahal hati, pikiran mereka penuh dengan kejahatan dan mereka banyak melakukan kejahatan terutama kepada orang-orang kecil. 

Mungkin kitapun seringkali demikian. Kita lebih memperhatikan penampilan luarnya saja, padahal hati kita penuh dengan kebusukan dan kejahatan. Kita seringkali bersemunyi di balik penampilan luar kita. Kitapun seringkali memandang orang dari penampilan luarnya saja. Tidak jarang orang beriman begitu kelihatan saleh; rajin mengikuti perayaan ekaristi atau ibadah, banyak terlibat dalam kegiatan Gereja dan banyak melakukan ziarah rohani, tetapi perbuatannnya tidak sesuai dengan penampilannya. 

Maka semoga kita tidak hanya memperhatikan penampilan luar, tetapi terutama memperhatikan kedalaman diri kita. Hati yang bersih dan tulus, nurani dan pikiran yang bersih, otomatis akan membuahkan hidup yang baik pula. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: SENIN 15 OKTOBER 2012 (Teresia dr Avila)

RENUNGAN HARI BIASA: SENIN 15 OKTOBER 2012 
(Teresia dr Avila) 
Gal 4:22-24,26-27,31-5:1, Mzm 113:1-2,3-4,5a,6-7, Luk 11:29-32 

BACAAN INJIL: 
 Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini. Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo! Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!" 

RENUNGAN: 
Kalau kita simak Injil hari ini, tampak kekesalan hati Yesus terhadap orang-orang yang meminta tanda kepada-Nya. Yesus kesal karena orang itu sudah banyak melihat tanda yang dibuat oleh Yesus lewat mukijzat dan pengajaran-Nya, namun mereka tidak percaya, malah tetap juga meminta tanda. Lagi pula Yesus tahu mereka meminta tanda bukan karena mau percaya tetapi hanya untuk mencobai Yesus dan pada dasarnya hati mereka jahat. Walaupun mereka meminta tanda, tetapi mereka tetap tidak akan mau percaya. Yesus memandingkan mereka dengan orang-orang Niniwe yang langsung bertobat ketika mendengar pemberitaaj nabi Yunus. Yesus mengatakan bahwa bagaimanapun kelak, hidup orang yang tidak mau percaya kelak akan mendapat hukuman. 

Mungkin Yesus sering kesal atas sikap kita yang seringkali kurang percaya kepada Dia. Kalau kita berani jujur, kitapun seringkali mengatakan diri beriman tetapi kita kurang percaya kepada Dia. Kita kurang percaya karena kita belum sungguh-sungguh orang yang bertobat, kita tidak mengubah perilaku hidup kita seperti yang dikehendaki Tuhan. Kerap hidup kita jauh dari apa yang diharapkan oleh Tuhan. 

Kita juga seringkali masih meminta tanda dari Tuhan. Kadang seakan kita memaksa Tuhan untuk mengabulkan permohonan kita, agar kita mau sungguh percaya kepada Dia. Kita meminta tanda dari Tuhan dan bila tanda yang kita inginkan itu terlaksana, baru kita mau percaya. Padahal sebenarnya, sudah sangat banyak tanda diberikan Allah kepada kita, hanya kita tidak menyadarinya dan tidak mampu menangkap kehadiran tanda yang dibuat oleh Allah dalam hidup kita. Atau kita menyadari tetapi tidak mengakui bahwa itu adan tanda yang diberikan Tuhan kepada kita. Kita sulit menerima atau menangkap kehadiran tanda Allah dalam hidup kita, karena kita kurang beriman dan karena kita lebih mengutamakan kehendak dan pikiran kita. Kalau kita sungguh percaya pada Tuhan dan pikiran atau kehendak Tuhanlah yang mendasari hidup kita, kita pasti akan dapat menemukan tanda yang diberikan Tuhan dalam hidup kita sangat banyak. 

Maka semoga kita mau bertobat, mengubah pola pikir dan perilaku kita seperti yang diajarkan dan dikehendak oleh Tuhan, agar kita mampu menemukan tanda yang diberikan Allah dalam hidup kita. Sehingga sesudah itu, kita tidak lagi meminta tanda dari Tuhan, tetapi berubah menjadi tanda kehadiran Tuhan bagi sesama. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)