Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

BACAAN HARI RAYA NATAL: MINGGU 25 Desember 2011

BACAAN HARI RAYA NATAL:
MINGGU 25 Desember 2011
Pagi: Yes 52:7-10; Mzm 97 (98):1.2-3a.3cd-4.5-6; Ibr 1;1-6; Yoh 1:1-18

BACAAN INJIL: Yoh 1:1-18

“Sabda telah menjadi manusia dan tinggal di tengah kita.”

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

RENUNGAN:

Dalam sebuah cerita dikisah bahwa seorang raja mengadakan suatu pesta perjamuan. Pesta itu mengundang banyak orang, juga para pejabat dan pegawai istananya. Pesta itu sungguh meria dan orang yang hadir mengenakan pakaian yang indah-indah, mahala dan pakaian kebesaran masing-masing.

Sementara pseta sedang berlangsung, ada seorang pegawai rendahan yang baru datang. Dia datang dengan menggunakan angkutan umum dan saat itu sedang hujan deras. Merasa sudah terlambat, orang itu berjalan buru-buru sehingga tidak memperhatikan jalan, maka dia akhirnya terpeleset di depan gedung pesta. Pakaiannya yang tidak begitu bagus akhirnya menjadi kotor berantakan. Semua orang yang menyaksikan hal itu tertawa, dan orang itu menjadi malu, tidak berani masuk sebab pakaiannya juga sudah jadi kotor. Orang itu akhirnya berbalik dan hendak pulang. Sementara semua orang mentertawakannya, raja yang menjadi tuan rumah pesta itu memanggilnya dan mengajaknya masuk. Namun pegawai itu malu dan risih sebab pakaiannya sangat kotor karena terpeleset. Akhirnya raja itu bergegas ke luar dan sengaja terpelest saat menghampiri pegawai itu, sehingga pakaiannya menjadi kotor. Orang yang melihat hal itu tentu tidak berani menertawakan raja yang terpeleset. Raja itu sengaja membuat dirinya terpeleset, supaya pakaiannya juga kotor dan dengan demikian pegawai itu mau masuk bersama dengan raja. Pegawai itu akhirnya tidak malu dan risih untuk masuk ke pesta itu. Raja itu tidak hanya mengundang pegawai itu masuk ke dalam pesta, tetapi dia menuntun pegawai itu dengan membuat dirinya senasib dengan pegawai rendahan itu. Ini tentu sungguh tindakan yang sangat luar biasa.

Namun kiranya lebih luar biasa lagi tindakan cinta kasih Allah kepada manusia sebagaimana kita rayakan dalam perayaan Natal ini. Tuhan tidak hanya mengotori pakaian kebesaran-Nya supaya kelihatan kotor dan senasib dengan manusia yang rendah, tetapi justru Allah menanggalkan pakaian kemegahan-Nya, meninggalkan kebesaran surga dan datang ke dunia dalam kelemahan, dalam kesederhanaan, dalam kehinaan dan dalam rupa manusia. Tuhan datang mau senasib dengan manusia dan hidup bersama dengan manusia. Semua itu dilakukan oleh Allah adalah karena kasih Allah yang sungguh besar bagi manusia. Karena kasih-Nya itu, Allah mau berinkarnasi menjadi manusia. Inkarnasi Allah menjadi menjadi manusia adalah bukti kasih Allah yang tidak jauh, tetapi sangat dekat dengan manusia. Allah tidak mau diri-Nya tidak dikenal, Allah tidak hanya menyampaikan sabda-Nya tetapi langsung hadir dalam hidup manusia. Kita memang tidak mengerti mengapa Tuhan mau melakukan semuanya itu. Namun kita yang percaya kepada-Nya menemukan jawaban pasti dalam perayaan Natal ini, yakni Allah melakukan semuanya itu karena kasih. Sehingga perayaan Natal adalah perayaan sukacita akan cinta kasih Allah kepada kita.

Dalam perayaan hari Natal ini, kepada kita sekali lagi diwartakan bahwa Allah telah hadir dalam hidup kita, Dia mau hidup bersama kita dan senasib dengan kita. Karena kita dalah milik-Nya, Dia mau tinggal bersama kita yang adalah milik-Nya. Namun kita tidak sanggup menangkap kehadiran-Nya dan tidak mengenal Dia yang telah hadir dan bahkan tidak menerima Dia. Ini kita lakukan manakala kita tidak percaya kepada Dia. Kita adalah milik Allah tetapi tidak menerima Dia yakni dengan tidak menerima Yesus adalah Tuhan penyelamat dan tidak percaya kepada-Nya. Kita seringkali mengatakan bahwa kita percaya pada Yesus adalah Tuhan, tetapi tidak mengikuti sabda dan teladan hidup yang diteladankan-Nya kepada kita.

Maka hari ini, percayalah bahwa Yesus yang lahir di kandang domba, adalah Allah yang berinkarnasi menjadi manusia. Karena kasih-Nya yang sungguh besar, Dia mau hidup dan senasib dengan manusia yang adalah milik-Nya. Semoga kita mau menerima Yesus hadir dalam hati kita, dan dalam hidup kita. Maka kita berusaha hidup sebagai milik Allah, dengan senantiasa percaya kepada Yesus adalah Tuhan. Hidup sebagai milik Allah juga harus kita nyatakan dengan mewartakan kasih Allah kepada sesama, yakni mau hidup senasib dengan sesama kita, terutama sesama yang menderita dan miskin. Amin.

KWI, PGI, ajak umat Kristiani rayakan Natal sederhana

KWI, PGI, ajak umat Kristiani rayakan Natal sederhana

Mgr M.D. Situmorang dan Pdt. A.A. Yewangoe

Melalui Pesan Natal Bersama, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengajak umat Kristiani merayakan Natal secara sederhana dan tidak mencolok.

“Marilah kita menyambut kedatangan-Nya dengan sederhana dan tidak mencolok karena kita tidak boleh melupakan, bahwa sebagian besar bangsa kita masih dalam kemiskinan yang ekstrim,” demikian pesan bersama itu, yang ditandatangani oleh Mgr Martinus Dogma Situmorang OFMCap dan Mgr Johannes Maria Pujasumarta, masing-masing sebagai ketua presidium dan sekjen KWI, serta Pendeta Anderas A. Yewangoe dan Pendeta Gomar Gultom, masing-masing sebagai ketua umum dan sekum PGI.

Para pemimpin Gereja itu mengatakan, “Kita juga menyaksikan, bahwa bangsa kita masih mengalami berbagai persoalan.”

“Kemiskinan sebagai akibat ketidakadilan masih menjadi persoalan sebagian besar bangsa kita, yang mengakibatkan masih sulitnya menanggulangi biaya-biaya bahkan kebutuhan pokok hidup, apalagi untuk pendidikan dan kesehatan,“ demikian pesan mereka.

Kekerasan, lanjut mereka, masih merupakan bahasa yang digemari guna menyelesaikan masalah relasi antar-manusia. Kecenderungan penyeragaman, ketimbang keanekaragaman.

Kerukunan hidup, kata mereka, termasuk kerukunan antar-umat beragama, tetap masih menjadi barang mahal.

Mereka mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap penegakan hukum pelanggaran hak-hak asasi manusia, pencemaran dan perusakan lingkungan yang menyebabkan bencana alam.

Dalam pesan Natal bersama tahun ini, lanjut mereka, “Kami hendak menggarisbawahi semangat kedatangan Kristus tersebut dengan bersaksi dan beraksi, bukan hanya untuk perayaan Natal kali ini saja, tetapi hendaknya juga menjadi semangat hidup kita semua.”

Mereka juga menegaskan merayakan Natal tanpa membeda-bedakan secara eksklusif, tapi dengan bersahaja.

Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

BACAAN HARI RAYA NATAL MINGGU 25 Desember 2011

BACAAN HARI RAYA NATAL
MINGGU 25 Desember 2011
Pagi: Yes 52:7-10; Mzm 97 (98):1.2-3a.3cd-4.5-6; Ibr 1;1-6; Yoh 1:1-18

BACAAN I: Yes 52:7-10

“Segala penjuru dunia akan menyaksikan penyelamatn oleh Allah kita.”

Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: "Allahmu itu Raja!" Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau: mereka bersama-sama bersorak-sorai. Sebab dengan mata kepala sendiri mereka melihat bagaimana TUHAN kembali ke Sion. Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab TUHAN telah menghibur umat-Nya, telah menebus Yerusalem. TUHAN telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang dari Allah kita

MAZMUR TANGGAPAN : 97 (98):1.2-3a.3cd-4.5-6
Reff.: Segala ujung bumi menyaksikan penyelamatan oleh Allah kita.

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya agung.
Tangan-Nya mengerjakan penyelamatan dan lengan-Nya merebut kemenangan.

2. Tuhan telah memaklumkan penyelamatan-Nya,
Dan menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa.
Tuhan mengingat kasih dan kesetiaan-Nya terhadap Israel.

3. Segala ujung bumi telah menyaksikan penyelamatan oleh Allah kita.
Bersoraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bersorak gembira dan bernyanyilah.

4. Bernyanyilah bagi Tuhan dengan memetik kecapi,
Dengan kecapi dan lagu merdu;
Dengan meniup nafiri dan sangkakala, bersoraklah di hadapan Tuhan, Rajamu.

BACAAN II: Ibr 1;1-6

“ Allah berbicara kepada kita dengan pengantaraan Putera-Nya.”

Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?" Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."

BACAAN INJIL: Yoh 1:1-18

“Sabda telah menjadi manusia dan tinggal di tengah kita.”

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

RENUNGAN MISA MALAM NATAL, 24 Desember 2011

RENUNGAN MISA MALAM NATAL, 24 Desember 2011
Yes 9:1-6; Tit 2:10-14; Luk 2:1-14

BACAAN INJIL: Luk 2:1-14

“Pada hari ini telah lahir penyelamatmu.”

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

RENUNGAN:
Damai Natal, itulah yang kita rayakan pada perayaan Natal. Keceriaan, sukactia, kegembiraan dan damai yang penuh cinta kasih kasih, itulah pula yang kira rayakan dalam perayaan natal. Kita semua pasti bergembira. Kegembiraan Natal nampaknya meliputi semua orang dan menjadi momen penting bagi hidup manusia. Gema natal bergema di mana-mana, bukan hanya di Gereja tetapi juga ditempat-tempat belanja, di tempat hiburan, di hotel-hotel dan bahkan di televisi. Bahkan siaran televisi sangat mengekspos perayaan Natal. Natal juga menjadi kesempatan bagi para pebisnis untuk menawarkan dagangan mereka.

Namun bila kita melihat kenyataan hidup setiap hari, kiranya damai Natal, kegembiraan Natal, keceriaan itu dan kasih natal seakan jauh dari harapan. Damai dan kasih Natal seakan bertolak belakang dari kenyataan yang kita hadapi dalam hidup ini. Dalam kehidupan sekarang, masih sering kita dengarkan bahwa beberapa gereja ditutup, umat dilarang beribadah dan bahkan ada juga teror dan perusakan gereja. Kita juga masih sering mendengar adanya perang, dan saat ini sangat marak korupsi terjadi, yang jelas menyengsarakan banyak rakyat kecil. Selain itu, kita juga pasti merasakan banyaknya persoalan dalam hidup, tuntutan hidup yang semakin banyak dan keras. Sehingga kita berpikir, damai natal yang bagaimana diwartakan kepada kita pada hari raya natal ini.

Perayaan Natal atau kelahiran Yesus Kristus memang tidak menghapus persoalan dan penderitaan dari hidup kita, juga tidak menghapus kejahatan dari kehidupan ini. Namun dalam perayaan natal ada sukacita dan harapan baru karena dalam perayaan natal nyata cinta kasih Allah yang senantiasa selalu menyertai kita. Bayi dipalungan adalah Yesus Tuhan sendiri. Yesus Tuhan lahir ke dunia ini adalah karena kasih-Nya kepada kita. Dia sungguh prihatin atas kehidupan kita, sehingga Dia datang menemui kita dan bahkan tinggal bersama kita lewat kelahiran-Nya yang kita rayakan hari ini. Sehingga nyatalah bagi kita malam ini adalah perayaan kasih Allah kepada manusia. Allah yang penuh kasih itu tinggal bersama kita dan bahkan Dia datang dalam kesederhanaan dan dalam kelemahan. Itu semua mau menyatakan bahwa Yesus Tuhan mau menjadi miskin demi kita, dan bahkan Dia berpihak pada manusia-manusia lemah dan miskin. Yesus Tuhan juga mau mengalami seperti yang kita alami. Inilah sukacita dan damai natal yang kita rayakan setiap tahun. Dalam perayaan natal, nyata bahwa Allah kita bukan Allah yang jauh, tetapi Allah yang sangat dekat dengan kita dan bahkan hidup di tenga-tengah kita. Allah kita adalah Allah yang sangat peduli dengan hidup kita. Oleh karena itu, dengan merayakan Natal setiap tahun, kita selalu diingatkan agar kita bahwa walaupun begitu banyaknya persoalan hidup kita, kita tidak usah takut, karena kita mempunya Allah yang penuh kasih, karena Allah selalu beserta kita.

"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud...” Seruan para malaikat kepada para gembala, itu pulalah kiranya yang kita wartakan kepada sesama kita. Sebab kita tahu, masih banyak sesama kita yang hidup dalam ketakutan, dalam kemiskinan dan penderitaan. Mereka-mereka itu seakan merasa bahwa dalam hidup mereka tidak menemui damai dan seakan tidak mempunyai harapan untuk hidup bahagia. Maka tugas kitalah yang merayakan natal malam ini, untuk mewartakan damai natal bagi mereka. Kita harus menyerukan, “Jangan takut, karena Tuhan menyertai mereka.” Maka kita merayakan Natal bukan hanya dalam liturgi saja, tetapi justru harus mewartakan damai dan kasih natal lewat membawa sukacita, berkat, kegembiraan, harapan dan perbuatan baik kepada sesama kita. Amin.

BACAAN MISA MALAM NATAL, 24 Desember 2011

BACAAN MISA MALAM NATAL, 24 Desember 2011
Yes 9:1-6; Tit 2:10-14; Luk 2:1-14

BACAAN I: Yes 9:1-6

“Seorang Putera dianugerahkan kepada kita.’

Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian. Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari

MAZMUR TANGGAPAN : Mzm 95(96):1-2a.2b-3.11-12.13

Reff.: Hari ini Sang Penyelamat telah lahir bagi kita.

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan!
Bernyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!
Bernyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya!

2. Kabarkanlah setiap hari keselamatan Tuhan,
Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa,
Dan karya-Nya yang agung di antara segala suku.

3. Bersukacitalah langit, bersorak-sorailah bumi,
Bergemuruhlah laut beserta isinya.
Bersoraklah ladang dan segala tetumbuhannya,
Bergembiralah segala pepohonan di hutan.

4. Bersukarialah di hadapan Tuhan, sebab Ia datang,
Ia datang menghakimi dunia dengan adil,
Dan para bangsa dengan tepat.

BACAAN II: Tit 2:10-14

“Rahmat Allah tampak bagi semua orang.”

Saudara erekasih, kini rahmat Allah yang menyelamatkan semua orang telah tampak. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang inidengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.

BACAAN INJIL: Luk 2:1-14

“Pada hari ini telah lahir penyelamatmu.”

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, -- karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

ANEKA PERSIAPAN NATAL DAN GUA/KANDANG NATAL

ANEKA PERSIAPAN NATAL DAN GUA/KANDANG NATAL

Natal sudah mendekat, umat paroki juga sudah kelihat sibuk beraktivitas untuk mempersiapkan natal. Umat mulai membersihkan lokasi pekarang Gereja, membersihkan dan menghias Gereja. Umat juga sibuk mempersiapkan aula yang masih dalam pembangunan, karena di tempat itu akan diadakan Natal umat se-paroki pada tanggal 28 Desember 2011 nanti. Juga tidak lupa membuat kandang natal. Khusus kandang natal langsung dikerjakan oleh Pastor Paroki yakni Pastor Antonius Manik O.Carm. Batu-batuan dalam kandang Natal tidak dibuat dari kertas tetapi langsung menggunakan batu gunung bahan bangunan paroki, jadi kelihatan lebih alami. Singkatnya, paroki berbenah dan sibuk mempersiapkan hari raya Natal.

















































RENUNGAN HARIAN PEKAN ADVEN IV, Jumat 23 Desember 2011

RENUNGAN HARIAN PEKAN ADVEN IV,
Jumat 23 Desember 2011
Yohanes dr Kety
Mal 3:1-4, 4:5-6, Mzm 25:4bc-5ab,8-9,10,14, Luk 1:57-66

BACAAN INJIL:

Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya. Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.

RENUNGAN:

"Menjadi apakah anak ini nanti?" Pasti semua orang tua sudah berangan-angan akan masa depan anak-anak mereka sejak anak itu kecil. Pasti orang tua sudah merindukan atau merencanakan masa depan yang baik bagi anak-anaknya. Namun kiranya orang tua jangan hanya merencanakan masa depan anak, tetapi juga mengharapkan masa depan anak sebagaimana yang dikehendaki oleh Tuhan. Sebagai orang tua yang baik hendak mengharapkan dan mengupayakan agar anak-anak mereka menjadi anak yang setia kepada Tuhan. Sebagaimana terhadap Yohanes Pembaptis, Tuhan punya rencana indah atasnya, demikian juga Tuhan punya rencana indah terhadap anak-anak atau kita yakni menjadi orang yang setia kepada Allah.

Kesetiaan kepada Allah itulah kiranya yang harus kita bangun dan harapkan dalam diri anak-anak dan juga dalam diri kita semua. Allah yang setia pada janji-Nya pada Zakharia, demikian juga Zakharia dan Elisabeth. Allah tidak akan pernah ingkar janji dalam mengasihi dan memberkati kita. Janji setia Allah itulah yang akan kira rayakan dalam hari raya Natal nanti. Kesetian Allah akan kasih-Nya kepada kita dinyatakan dengan kelahiran sang Putera dan tinggal bersama-sama dengan kita.

Zakharia dan Elisabet menanggapi kesetiaan Tuhan dengan kesetiaan pada Tuhan yang dinyatakan dalam memberi nama Yohanes kepada anak mereka seperti yang dikehendaki oleh Tuhan. Kitapun hendaknya berusaha setia pada kehendak Tuhan, melakukan apa yang dikehendaki oleh Tuhan pada kita. Amin.

RENUNGAN HARIAN PEKAN ADVEN IV, Kamis 22 Desember 2011

RENUNGAN HARIAN PEKAN ADVEN IV,
Kamis 22 Desember 2011
1Sam 1:24-28, MT 1Sam 2:1,4-5,6-7,8abcd, Luk 1:46-56

BACAAN INJIL:

Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.

RENUNGAN:
Pernahkah Anda merasa tidak berharga di mata sesama karena Anda merasa tidak mempunyai apa-apa? Perasaan yang demikian pasti bisa terjadi dalam diri kita, apalagi karena memang sudah hal yang biasa bahwa orang lebih menghargai orang yang mempunyai pangkat, kekuasaan dan harta yang banyak. Sangat sedikit orang yang bisa menghargai orang-orang sederhana.

Namun walau diri kita bukan orang yang punya pekerjaan bagus, tidak punya jabatan atau kekuasaan yang hebat dan tidak punya harta banyak, kita tidak usah berkecil hati, karena Tuhan memandang kita bukan seperti manusia memandang sesamanya yang hanya melihat status sosial seserang. Tuhan mengasihi semua manusia dan bahkan lebih berpihak kepada orang-orang kecil dan sederhana, namun tentu tidak berarti Tuhan tidak mengasihi orang yang punya kekuasaan, pangkat, pekerjaan bagus dan punya harta banyak. Hari ini Maria menyatakan keagungan Tuhan karena cinta dan perhatian-Nya kepada yang lemah. Maria sadar bahwa dirinya bukan siapa-siapa, tidak diperhitungkan dalam status sosial, tetapi justru Tuhan memakai dia sebagai jalan kelahiran Sang Mesias. Demikian juga dalam bacaan pertama, Hana tidak diperhitungkan karena dia tidak mempunyai keturunan. Namun pada akhirnya Tuhan melakukan mukjizat besar lewat dirinya, Hana akhirnya mempunyai anak. Padahal menurut orang, dia tidak bisa mempunya keturunan karena mandul. Tuhan justru melakukan karya-Nya lewat orang-orang miskin, sederhana dan yang tidak diperhitungkan dalam masyarakat.

Dari sebab itu, kalaupun dari segi status sosial keadaan kita tidak diperhitungkan oleh dunia, tidak usah berkecil hati sebab Tuhan mengasihi kita semua, Tuhan juga memakai diri kita sebagai jalan untuk karya-Nya bagi dunia. Maka kita hendaknya senantiasa tetap setiap beriman kepada Tuhan, tetap setia berdoa kepada-Nya, Tuhan selalu punya cara untuk menyatakan kasih-Nya kepada kita dan kepada dunia.

Kepada Saudara/i yang mungkin punya pekerjaan bagus, punya kekuasaan dan harta yang banyak, juga hendaknya tidak menjadi sombong. Belajarlah dari Maria yang selalu rendah hati. Maria menyadari bahwa dirinya menjadi bunda Tuhan hanyalah karena kasih dan berkat Tuhan, Maria tetap bersikap rendah hati, bukan malah menjadi sombong. Kitapun hendaknya senantiasa rendah hati, dan ingat bahwa semuanya itu hanya karena kasih karunia Tuhan. Juga hendaknya ingat, bahwa Tuhan melakukan semuanya itu kepada Anda, adalah bukan hanya untuk diri Anda sendiri tetapi Tuhan mempercayakan berkat-Nya kepada Anda untuk Anda bagikan kepada sesama. Berkat yang ada pada Anda saat itu, hendaknya juga dibagikan kepada sesama. Selain itu, ingatlah, Allah bisa menggunakan segala cara untuk menegur Anda. Jangan sampai Allah menggunakan orang-orang kecil, untuk menegur dan mengingatkan Anda. Oleh karena itu, bila saat ini Anda punya pekerjaan bagus, punya kekuasaan dan punya harta banyak, hendaknya tidak menjadi sombong, tetapi syukurilah semuanya itu dan jadikanlah itu sebagai jalan untuk membagikan berkat Tuhan bagi sesama terutama mereka yang kecil dan miskin. Amin.

RENUNGAN HARIAN PEKAN ADVEN IV, Rabu 21 Desember 2011

RENUNGAN HARIAN PEKAN ADVEN IV,
Rabu 21 Desember 2011
Kid 2:8-14 tau Zef 3:14-18a, Mzm 33:2-3,11-12,20-21, Luk 1:39-45

BACAAN INJIL:

Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."

RENUNGAN:
Kehadiran Yesus sungguh membawa sukacita dan kegembiraan bagi kita manusia. Itulah yang dirasakah oleh Elisabet ketika mendapat kunjungan Maria. Jelas kita ketahui bahwa sejak malaikat Gabriel menyatakan kabar kepada Maria bahwa dia akan mengandung seorang anak laki-laki yang disebut anak Allah, saat itu Yesus sudah ada dalam Maria, karena itu pulalah Elisabet mengatakan Maria ibu Tuhanku. Kegembiraan itu juga sampai dirasakan oleh bayi dalam kandungan Elisabet, sehingga bayi itu sampai melonjak kegembiraan.

Natal adalah hari raya kelahiran Yesus Kristus, Dia datang ke dalam hidup manusia membawa sukacita seperti yang telah terlebih dahulu dirasakan oleh Elisabet dan bayi dalam kandungannya. Sungguh kita paut bersukacita karena Dia yang hendak kita rayakan kelahiran-Nya adalah Tuhan yang membawa sukacita. Sehingga patutlah kita membersiapkan diri dengna penuh sukacita.

Selain itu, sungguh bahagia kiranya bila sukacita yang dibawa oleh Yesus juga dapat dirasakan oleh banyak orang. Inilah menjadi tugas kita seperti yang telah dilakukan oleh Maria. Maria membagikan sukacita kehadiran Yesus kepada Elisabet dan bayi dalam kandungan Elisabet. Maka baiklah kiranya kita yang sudah percaya pada Yesus, membagikan dan membawa sukicita kehadiran Yesus kepada sesama kita. Smoga dengan kehadiran kita, orang lain merasakan sukacita karena merasakan kunjungan dan kehadiran Yesus Mesias. Amin.

Konferensi Muslim-Kristen Asia digelar di Indonesia

Konferensi Muslim-Kristen Asia digelar di Indonesia

KH Hasyim Muzadi

Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Muslim-Kristen untuk Keadilan Asia (Muslim-Christian Conference for Justice of Asia) yang digelar pada Februari 2012.

Rencana penyelenggaraan forum tersebut merupakan salah satu hasil pertemuan sejumlah tokoh lintas agama dari berbagai organisasi keagamaan di Sekretariat International Conference of Islamic Scholars (ICIS), Jakarta, Senin (19/12).

Para peserta berasal dari NU, Muhammadiyah, Federasi Konferensi-Konferensi Waligereja Asia (FABC), Konferensi Kristen Asia (CCA), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI).

“Forum ini diharapkan dapat meningkatkan relasi personal para tokoh Muslim dan Kristen sehingga masing-masing pemimpin dapat secara terbuka melakukan aksi-aksi bersama untuk menuntaskan persoalan keadilan dan konflik ekonomi-sosial yang ada,” kata Sekretaris Jenderal ICIS, KH Hasyim Muzadi, seperti dilansir tribunews.com.

ICIS dipercaya menjadi penyelenggara forum yang rencananya dihadiri 130 pemimpin agama Islam dan Kristen dari 20 negara Asia tersebut.

Menurut Hasyim, kegiatan tersebut merupakan bentuk respons terhadap surat cendekiawan Muslim dari 138 negara kepada Paus Benediktus pada 2007 lalu.

Sejumlah pemimpin Katolik Asia yang dimotori oleh Ketua FABC Mgr Fernando Capalla dan Pastor Ray O’ Toole lalu berinisiatif untuk menyelenggarakan forum internasional tersebut.

ICIS sebagai organisasi yang telah memiliki jaringan ulama di seluruh dunia diminta menjadi salah satu penyelenggara. “ICIS merespons positif usulan Ketua Bishop Asia Pasifik terkait penyelenggaraan Muslim-Christian Conference for Justice of Asia tersebut,” kata Hasyim.

Dikatakannya, ICIS adalah rumah bersama bagi lintas agama untuk mendialogkan berbagai isu penting terkait dengan masalah-masalah perdamaian dunia.

Sementara itu, Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan pentingnya mengangkat topik-topik yang menjadi persoalan keumatan di Asia.

Nasaruddin berharap forum Konferensi Muslim-Kristen Asia itu menjadi ajang dialog agama dan penyampaian wacana yang dapat dikembangkan menjadi sebuah aksi bersama para tokoh agama dalam menjawab problem keadilan dan persoalan perdagangan manusia yang menjadi masalah bersama di Asia saat ini.

Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com,Tanggal publikasi: 20 Desember 2011

PEMBINAAN DAN RAPAT AKHIR TAHUN PENGURUS GEREJA 2011

PEMBINAAN DAN RAPAT AKHIR TAHUN PENGURUS GEREJA 2011


Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi, karena merekalah yang menjadi pembina iman umat dan juga memimpin ibadah pada hari minggu dan juga dalam pelayanan Gereja kepada umat, karena imam tidak setiap saat bisa berada di tengah-tengah umat, demikian juga halnya pada hari Minggu.

Meningat pentingnya peran penguruh Gereja, maka perlulah kiranya para pengurus Gereja dibekali dengan pembinaan, pertemuan dan penyegaran rohani. Sebagaimana biasanya setiap akhir tahun paroki mengadakan pertemuan akhir tahun, untuk mengevaluasi program selama setahun yang akan berlalu, sekaligus mengevaluasi kehidupan menggereja baik di paroki maupun di stasi-stasi, maka paroki mengadakan rapat akhir tahun yakni pada hari Senin – Selasa, 19 s/d 20 Desember 2011 yang lalu. Para pengurus semuanya diundang untuk menghadiri pertemuan ini. Namun pertemuan akhir tahun dibuat dengan acara bernuansa yang sedikit berbeda. Dalam pertemuan kali ini, tidak banyak waktu dipakai untuk rapat atau membahas program tetapi lebih merupakan pembinaan dan penyegaran bagi para pengurus dan bisa dikatakan lebih menekankan konsolidasi ke dalam antar pengurus dan ke dalam Gereja.

Pada hari pertama pertemuan, para pengurus Gereja mendapat masukan dari Pastor Vikep Vikariat Santo Andreas Dairi yakni Pastor Bernard Teguh O.Carm. pastor vikep menerangkan apa itu Vikariat, Vikep adan apa yang menjadi tugas Vikep. Juga beliau menerangkan bagaiman keterikatan parok-paroki dan umat terhadap Vikep atau vikariat.

Sesudah itu, para peserta mendapat masukan penyegaran rohani dari Pastor Julius Sudarnoto O.Carm. Beliau ini pastor yang tinggal di rumah pembinaan para Postulan Karmel yang ada di Sidikalang. Pastor ini memberi masukan dengan Judul, Pengurus Gereja adalah menjadi Rasul Kristus yang beriman. Para pengurus disdarkan bahwa tugas menjadi pengurus adalah panggilan yang diterima dari Yesus Kristus lewat Gereja-Nya, sehingga pengurus harus senantiasa mengusahakan persatuan dengan Yesus sendiri dengan hidup beriman. Iman kepada Kristus, itulah yang hendaknya menjadi fondasi utama pengurus Gereja dalam menjalankan tugasnya menjadi pengurus Gereja. Para pengurus Gereja ditantang untuk melihat kembali bagaimana kehidupa iman mereka selama ini. Banyak pengurus Gereja yang malah kurang beriman. Sebab bagaimanapun kalau tugas pelayanan dan gereja itu tidak dilandasi oleh iman, umat maupun gereja tidak akan berkembang.

Setelah bagian ini, sesudah makan malam bersama, para pengurus Gereja masuk dalam kelompok masing-masing untuk mengadakan sharing sehubungan dengan peranpengurus gereja dan sehubungan dengan situasi dan kondisi Gereja di stasi masing-masing. Para pengurus Gereja diajak untuk melihat kembali bagaimana mereka menjalankan tugas dan bagaimana keadaan gereja di stasi.Sebab seringkali para pengurus Gerjea hanya menjalankan tugasnya, dan seringkali mengeluh atas setiasi umat atau stasi tetapi tidak peduli bagaimana keberadaan stasi dan umat. Sangat diharapkan bahwa dengan sharing ini, para pengurus Gereja semakin dikuatkan dan juga semakin peduli akan umat dan gereja di stasinya.


Pada malam harinya, diadakan rekreasi bersama. Para pengurus Gereja duduk mengitari meja-meja yang disedikan oleh panitia dan di meja-meja itu sudah tersedia makanan dan minuman ringan. Sambil makan minum ringan yang telah disediakan, para pengurus Gereja menikmati hiburan yang dipersiapkan panitia. Semua ini dilakukan paroki sebagia bentuk perhatian kepada pengurus Gereja yang mungkin karena kesibukan dalam tugas yang pasti mengalami tantangan dan juga dalam keluarga, pasti tidak mempunyai waktu untuk berkumpul dalam suasana santai atau rekreasi. Maka dalam pertemuan kali ini, para pengurus diajak untuk santai dan rekreasi sejenak bersama.

Kegitan pada hari kedua barulah di situ mengevaluasi dan merencanakan program paroki untuk tahun 2012. Diharapkan bahwa setelah menerima masukan dan sudah disegarkan pada hari sebelumnya, para pengurus dengan sukacita iman bisa membuat rencana program tahun 2012 sesuai dengan kebutuhan umat dan kebutuhan Gereja. Semua berjalan dengan baik dan DPP menampung semua usulan program untuk digodok kembali dan dimatangkan menjadi program tahun 2012.

Pada akhir pertemuan, setiap pengurus Gereja mendapatkan kenang-kenangan sebuah jaket yang telah dipersiapkan oleh panitia. Semua ini dilakukan oleh Paroki sebagai bentuk penghargaan dan ucapan terimakasih kepada pengurus gereja yang sudah membantu Gereja dalam perlayanan di stasi-stasi. Para pengurus Gereja menerimanya dengan senang hati, meskipun sedikit bertanya-tanya darimana semua dana untuk semuanya itu, yakni untuk rekreasi bersama pada malam hari dan juga biaya untuk pembelian jaket yang dibagikan. Sebab dengan jelas kepada mereka, bendahara paroki memaparkan bahwa keuangan paroki bukannya berlebihan, malah sebenarnya dana operasional paroki masih minus, jadi tidak memungkinkan sanggup untuk mendanai pembelian jaket yang dibagi-bagikan. Namun pastor paroki menjawab bahwa walaupun paroki minus, Gereja tetap berusaha menunjukkan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada para pengurus semampu paroki, soal dari mana dana untuk semuanya itu, pastor paroki menjawabnya dengan tersenyum.

Singkat peristiwa, semuanya berjalan dengan baik. Gereja berharap semuanya itu dilakukan demi pujian dan syukur pada Tuhan dan semoga Gereja semakin tumbuh dan berkembang dalam mewartakan kerajaan Allah bagi semua umat dan bagi sekitarnya.

RENUNGAN HARIAN PEKAN ADVEN IV, Selasa 20 Desember 2011

RENUNGAN HARIAN PEKAN ADVEN IV,
Selasa 20 Desember 2011
Yes 7:10-14, Mzm 24:1-2,3-4ab,5-6, Luk 1:26-38

BACAAN INJIL:
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

RENUNGAN:
Pasti kita merasa bahwa Maria sungguh wanita yang bahagia dan beruntung, karena dia bukan hanya disapa oleh Tuhan lewat malaikat-Nya, tetapi malah dia pilih dan diperkenankan oleh Allah untuk mengandung Yesus Putera Allah, menjadi perantara kedatangan Sang Mesias ke muka bumi ini. Maria dipilih oleh Allah tentu bukan karena suatu kebetulan, bukan karena Maria yang mau, tetapi karena memang Maria wanita yang layak mendatap tugas mulia ini. Maria layak di hadapan Tuhan karena dia sungguh orang yang beriman. Sebagai orang beriman, dapat kita lihat dalam sikap Maria menanggapi kabar dari malaikat. Malaikat mengatakan bahwa dia akan mengandung, padahal dia belum bersuami. Hal ini tentu merupakan hal yang mustahil bagi pikiran Maria dan juga kita. Selain itu Maria juga pasti tahu dan sadar apa resiko yang harus dialaminya bila dia ketahuan mengandung padahal belum resmi menikah dengan Yusuf tunangannya, hukumnya adalah mati dengan dilempari batu hingga matu. Ini tentu hukuman yang jauh lebih menyakitkan bila dibandingkan dengan hukum pancung atau tembak mati. Namun walau Maria terkejut akan kabar itu dan tahu akan resiko yang akan dihadapinya, Maria tetap dengan berani mengiyakan kabar dari malaikat itu dengan berkata, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."

Maria berani menerima kabar dari malaikat itu, karena dia yakin akan apa yang dikatakan oleh malaikat itu, bahwa Roh Kudus akan turun atas dia dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi dia. Maria juga pasti yakin, bahwa Putera Allah yang akan dia kandung, Dia adalah Tuhan, dan Tuhan itupula yang akan menyanggupkan dia untuk menjalankan tugas mulia dari Tuhan. Oleh karena itulah, dia memasrahkan diri dan semua rencana Tuhan atas dirinya, kepada Allah. Iman Maria, membuat dia pasrah pada kehendak Tuhan atas dirinya, Maria juga berani menghadapi persoalan yang akan dihadapinya karena dia rela Putera Allah memasuki dirinya, dengan mengadung Yesus Putera Allah. Iman Maria yang sungguh mendalam itu, Sang Mesias hadir dalam hidup manuisa dan dapat dinikmati oleh banyak orang.

Kita juga pasti rindu seperti Maria, Yesus Sang Mesias yang kelahiran-Nya hendak kita rayakan memasuki diri dan hidup kita. Kita juga pasti pingin seperti Maria, berani dan sanggup menghadapi persoalan yang kita hadapi dalam hidup ini. Kita juga pasti ingin seperti Maria membawa sukacita surgawi bagi semua orang. Oleh karena itu, mari kita buka hati iman kita, kita memohon pada Tuhan agar Dia sudi kiranya masuk ke dalam diri kita, ke dalam hati dan hidup kita. Untuk itu kita percaya bahwa Roh dan kuasa Allah akan menyertai kita, sehingga kita berpasrah diri kepada Tuhan. Biarkanlah Tuhan memasuki dirimu, Tuhan yang bersatu dengan kita, itu akan menjadi kekuatan mahadasyat bagi kita sehingga kita siap menghadapi segala resiko dalam kehidupan kita. Juga biarkanlah Tuhan yang diam dalam diri kita, menggerakkan kita agar kita menjadi saluran berkat Tuhan bagi sesama kita. Sungguh indah kiranya kalau kita mau menjadi seperti Maria, menjadi saluran berkat Tuhan bagi sesama. Amin.

RENUNGAN HARIAN PEKAN ADVEN IV, Senin 19 Desember 2011

RENUNGAN HARIAN PEKAN ADVEN IV,
Senin 19 Desember 2011
Hak 13:2-7,24-25a, Mzm 71:3-4a,5-6ab,16-17, Luk 1:5-25

BACAAN INJIL:

Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya. Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya." Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya." Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya." Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu. Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah. Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya: "Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang."

RENUNGAN:
Pernahkah Anda kecewa terhadap karena merasa Tuhan tidak bersikap adil kepada Anda, karena merasa Tuhan tidak mengabulkan doa atau keinginan Anda? Mungkin pasti bahwa kita pernah mengalami hal demikian. Kita juga pernah mendengar bahwa ada orang yang sungguh beriman, aktif dalam kehidupan menggereja, tetapi hidup mereka tidak pernah lepas dari persoalan besar, misalnya ternyata anaknya lahir cacat. Melihat atau mendengar hal demikian, kita berpikir dan bahkan protes terhadap Tuhan dan bertanya, “Mengapa Tuhan melukan hal demikian kepada orang yang beriman? Tidakkah seharusnya orang yang sudah beriman jauh dari hal demikian? Tidakkah seharusnya Tuhan membalas kebaikan orang beriman dengan rahmat dan berkat-Nya? Tentu masih banyak pertanyaan yang akan kita sampaikan dan seakan Tuhan hanya membisu, kita tidak mengerti apa maksud Tuhan dalam semuanya itu.

Hal yang mungkin sama juga pasti pernah kita alami. Kita merasa bahwa kita sudah beriman, berusaha setia dalam iman, tetapi seakan Tuhan tidak melepaskan kita dari persaoalan hidup, seakan Tuhan tidak mengabulkan doa-doa kita, dan malah seakan kita tidak beroleh suka cita dari iman kita. Semuanya itu bisa membuat kita putus asa dalam beriman, dan bahkan merasa frustasi dalam beriman, apalagi bila kita melihat, ada orang yang tidak beriman malah hidupnya seakan penuh sukacita berkat Tuhan.

Maka bisa kita bayangkan bagaimana hidup Zakharia dan Elisabet isterinya. Keluarga ini sungguh beriman dan bahkan Zakharia adalah seorang imam, tetapi mereka tidak mempunyai anak, karena Elisabet dianggap mandul. Tidak mempunyai anak merupakan aib besar pada zaman itu. Aib ini yang dialami oleh keluarga Zakharia dan isterinya, suatu aib yang menurut pemikiran manusia tidak akan bisa dihapus, karena elisabet mandul sehingga tidak mungkin bisa memiliki anak. Walaupun demikian, mereka tetap setia kepada Allah. Orang memandang mereka memiliki aib karena tidak mempunyai anak, tetapi kesetiaan mereka kepada Allah tetap teguh. Hingga pada akhirnya, kesetiaan iman mereka berbuah suah mukjijat yang besar, yakni Elisabeth pada masa tuanya justru mengandung seorang anak. Hal yang mustahil terjadi, selain elisabet dikatakan mandul, juga hal yang tidak mungkin seorang wanita mengandung pada masa tuanya. Namun hal itu terjadi pada Elisabeth isteri Zakharia, tidak hanya itu, bahkan anak yang dikandung Elisabet adalah anak itu adalah anak yang luar biasa. Zakharia terheran-heran dan begitu kaget akan berita yang disampaikan oleh malaikat Gabriel kepadanya. Ini tentu wajar, karena isterinya yang mandul tentu tidak mungkin bisa mengandung dan melahirkan anak, apalagi di masa tuanya. Rasa kagetnya juga adalah karena rasa sukacita yang luar biasa, sebab Tuhan melakukan hal yang luar biasa bagi mereka, bukan hanya menghilangkan aib mereka, tetapi juga menganugerahkan anak yang luar biasa. Inilah jawaban Tuhan atas apa yang mereka alami. Ternyata Tuhan telah mempunyai rencana atas hidup mereka, bahwa lewat keluarga ini, Tuhan hendak menyatakan suatu perbuatan yang luar biasa besar, yang tidak mungkin bagi manusia, tetapi tidak ada yang mustahil bagi Allah.

Belajar dan bermenung dari perikop Injil hari ini, kita diajak untuk tetap setia kepada Tuhan, walaupun mungkin kita merasa seakan Tuhan tidak mengabulkan permohonan kita, seakan tidak melepaskan kita dari persoalan hidup. Bahkan bila kita sudah berusaha hidup beriman, tetapi anak lahir cacat atau tidak mempunyai anak, seakan mendapatkan aib menurut pikiran manusia, kita hendaknya tetap setia kepada Allah. Dalam situasi demikian, berusahalah bahwa Tuhan pasti punya rencana indah atas hidup kita. Pada saat demikian, Tuhan memakai hidup kita sebagai jalan atau alat menyatakan kasih dan karnya-Nya yang luar biasa kepada dunia. Berusahalah selalu yakin bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Percayalah bahwa semua akan indah pada waktnya, Tuhan akan melakukan perkara besar atas hidup kita, Dia akan menghapus aib dari hidup kita. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)