Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XIII Sabtu 7 Juli 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XIII 
Sabtu 7 Juli 2012 
(Maria Romero Meneses) 
Am 9:11-15, Mzm 85:9,11-12,13-14, Mat 9:14-17 

BACAAN INJIL: 
Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya." 

RENUNGAN: 
Berpuasa bukanlah hal baru dalam hidup manusia. Pasti banyak orang melakukan puasa terutama puasa atas makanan. Puasa bisa sama, tetapi motivasi atau tujuan bisa berbeda-beda. Ada orang malakukan puasa karena diet untuk menjaga penampilan, ada yang berpuasa karena kesehatan atau menjaga kesehatan. Ada pula orang yang terpaksa berpuasa karena ketiadaan makanan atau kekurangan makanan. Tentu bukan demikian kiranya puasa dalam iman kristiani. Berpuasa dan berpantang adalah salah satu ulah kesalehan dalam iman kristiani. 

Motivasi atau tujuan berpuasa dalam kristiani adalah untuk semakin mendekatkan diri dengan Tuhan juga dengans sesama, jadi bukan hanya sekedar untuk menaati aturan agama. Orang berpuasa atau berpantang dengan tujuan mengekang diri dari keingingan untuk menikmati makanan sehingga tidak menjadikan diri dikuasai oleh keinginan makan dan hidup diarahkan pada Tuhan. 

Berpuasa dan berpantang juga dilakukan demi mendekatkan diri dengan sesama yakni hidup miskin dengan solider terhadap orang yang menderita. Ulah kesalehan ini semakin sempurna bila apa yang harusnya dikeluarkan untuk makanan atau kesenangan tetapi karena berpuasa dan berpantang semuanya tidak jadi dikeluarkan dan itu diberikan kepada sesama yang membutuhkannya. Jadi hasil puasa dan pantang itu bukan untuk mengirit pengeluaran dan menambah simpanan harta atau uang. 

 Dengan kata lain, berpuasa dan berpantang dilakukan demi semakin mendekatkan diri dengan Tuhan dan sesama . Dengan demikian, ulah kesalehan berpuasa dan berpantang dilakukan demi tujuan hidup yang lebih baik dan semakin dekat dengan Tuhan. Sehingga tidak ada gunanya kita berpuasa dan berpantang tetapi hidup kita tidak berubah menjadi hidup yang dekat dengan Tuhan, atau hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Oleh karena itulah Yesus mengatakan bahwa anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya. Amin.

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XIII Jumat 6 Juli 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XIII 
Jumat 6 Juli 2012 (Maria Goretti) 
 Am 8:4-6,9-12, Mzm 119:2,10,20,30,40,131, Mat 9:9-13 

BACAAN INJIL: 
Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." 

RENUNGAN: 

Sungguh luar biasa bahwa Yesus memanggil Matius seorang pemungut cukai menjadi murid-Nya dan Yesus juga makan bersama para pemungut cukai. Matius juga menanggapi panggilan itu dengan meninggalkan pekerjaannya. Padahal menurut pandangan pada masa itu pemungut cukai dianggap para pendusa karena mereka menarik pajak dari rakyat untuk para penjajah, sehingga mereka itu disingkirkan dari kehidupan bersama. Yesus bukan hanya mendekati mereka, tetapi malah memanggil salah satu dari antara mereka untuk menjadi murid-Nya. Sikap kita sungguh sering berdeda dengan apa yang dilakukan oleh Yesus. 

Kita seringkali merasa diri baik dan dengan mudah menganggap orang lain berdosa dan menjauhkannya. Orang berdosa seringkali kita jauhkan dan kita biarkan mereka tinggal dalam kedosaannya. Demikian juga halnya, kita menganggap diri kita baik, tetapi tidak menanggapi panggilan Yesus dengan sungguh-sungguh. Matius sadar bahwa dirinya orang berdosa, tetapi ketika Yesus mengajaknya mengikuti-Nya, dia menanggapinya dengan sungguh sehingga berani meninggalkan pekerjaannya. Matius menanggapi panggilan Yesus dengan menjadi manusia baru. 

Sedangkan banyak orang menanggapi panggilan Yesus namun tetap tinggal dalam hidup lamanya. Maka dari perikop ini kita merenungkan bahwa orang yang menyadari dirinya berdosa tetapi sadar bahwa Allah mengasihi mereka, mereka itulah yang pada akhirnya mengikuti Tuhan dengan sungguh-sungguh. Sehingga selama kita tidak menyadari diri kita sesungguhnya berdosa tetapi mendapat kasih Tuhan, kita tidak akan pernah mengikuti Tuhan dengan sungguh-sungguh. 

Yesus menghendaki semua orang selamat dan bahagia dengan mengikuti Dia. Yang menjadi persoalannya adalah, "Apakah kita mau menanggapi panggilan Tuhan?' Menanggapi panggilan Tuhan tuk mengikuti Dia adalah dengan percaya kepada Dia dan hidup melayani Allah dan sesama. Selamat pagi. Selamat beraktivitas. Tuhan memberkati.

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XIII Kamis 5 Juli 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XIII 
Kamis 5 Juli 2012 
(Elisabet dr Portugal, Maria Crocifissa Curcio, Pierre Georges Frassati) 
Am 5:14-15,21-24, Mzm 50:7,8-9,10-11,12-13,16bc-17, Mat 8:28-34 

BACAAN INJIL: 

Sesudah itu naiklah Yesus ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Allah." Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" Lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu:"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itupun bangun lalu pulang. Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia. 

RENUNGAN: 

Sungguh menarik berita di FB Gereja Katolik yakni ada orang yang keberatan dengan editan foto Yesus lagi mengetuk pintu rumah orang miskin. Orang itu keberatan karena katanya Yesus gak pernah lakukan hal demikian. Padahal dengan foto ini mau mengatakan bahwa Yesus mengasihi orang miskin dan juga mengunjungi dan mengundang orang miskin untuk percaya padanya. Ada juga yang mengatakan bahwa hal yang naif Gereja Katolik mencari donatur lewat FB untuk pembangunan Gereja di Pelosok. Menurutnya ini sama saja mempermalukan Gereja Katolik. Orang yang sama juga mempersoalkan penggunaan nama Gereja Katolik pada FB tersebut. Padahal isi dan tujuan dari semuanya itu adalah untuk tujuan yang baik, tidak untuk disalah gunakan. Namun kiranya beberapa orang tidak melihat isi dan tujuan baik itu, tetapi lebih pada akibat negatif atau malah berpikir negatif atas semuanya. 

 Memang seringkali orang atau kita lebih mudah melihat sisi negatif dari sesuatu atau seseorang daripada sisi kebaikan. Bahkan seringkali kebaikan tidak selamanya dapat diterima oleh semua orang. Selalu ada saja dan bahkan banyak orang yang pasti juga menolak kebaikan itu. Sering terjadi ketika orang berbuat baik, malah dicurigai macam-macam. 

Hal yang demikian pula yang dialami oleh Yesus, ketika Yesus mengatakan, "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Dengan mengatakan demikian, Yesus malah dituduh menghujat Allah. Orang tidak melihat bahwa dengan mengatakan demikian, Yesus menyatakan diri-Nya adalah Allah yang hadir, Allah yang mengampuni dosa manusia. Namun bagi kita yang percaya sabda Yesus hari ini, semakin memperjelas atau meneguhkan iman kita bahwa Yesus adalah Tuhan yang punya kuasa mengampuni dosa kita. Sehingga kita patut bergembira dan bersyukur atas iman kita. 

Selain itu, baiklah kita juga merenung dan menjaga diri agar kita tidak dengan gampang curiga terhadap orang lain yang berusaha untuk berbuat baik. Baiklah kita tidak lebih mengarahkan mata kita pada kekurangan orang lain sehingga kita seakan hidup menjadi pemantau dan menilai kekurangan orang lain. Kita jangan terlalu gampang berpikir negatif terhadap orang lain, tetapi berusaha melihat dan menghargai kebaikan yang dilakukan oleh orang lain. Sebab Allah juga bisa menyatakan diri lewat perbuatan baik orang lain. Sehingga kita harus mendukung perbuatan baik orang lain. Amin.

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XIII Rabu 4 Juli 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XIII
Rabu 4 Juli 2012
(Elisabet dr Portugal, Maria Crocifissa Curcio, Pierre Georges Frassati)
Am 5:14-15,21-24, Mzm 50:7,8-9,10-11,12-13,16bc-17, Mat 8:28-34

BACAAN INJIL: 
Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu. Dan mereka itupun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?" Tidak jauh dari mereka itu sejumlah besar babi sedang mencari makan. Maka setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya: "Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu." Yesus berkata kepada mereka: "Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air. Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan setibanya di kota, diceriterakannyalah segala sesuatu, juga tentang orang-orang yang kerasukan setan itu. Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah mereka berjumpa dengan Dia, merekapun mendesak, supaya Ia meninggalkan daerah mereka. 

RENUNGAN: 
Gila akan harta dan kedudukan seringkali mengorbankan orang lain dan bahkan imannya. Hal ini sudah sering kita temui dalam hidup kita. Banyak terjadi penindasan terhadap orang kecil atau mengorbankan orang kecil demi suatu jabatan dan harta kekayaan. Orang dengan mudahnya mengorbankan orang lain demi harta atau jabatan atau kedudukan atau pangkat. Bahkan tidak sedikit orang yang rela kehilangan iman dibanding kehilangan harta duniawi. 

Dalam injil hari ini kita dengarkan bagaimana mengusir setan dari dua orang yang selama ini kerasukan setan. Setan-setan itu diusir oleh Yesus dengan memindahkan mereka ke dalam babi-babi yang saat itu ada di tempat itu dan babi-babi itu akhirnya terjun ke jurang. Mendengar berita itu, orang-orang di kota itu keluar dan mendesak Yesus meninggalkan daerah mereka. Injil tidak menjelaskan mengapa mereka mendesak Yesus keluar dari daerah mereka. Namun kita membaca bahwa kedua orang yang kerasukan itu tinggal di pekuburan dan mereka sangat berbahaya sehingga tidak ada orang yang berani melewati tempat itu. Yesus menyembuhkan mereka, membebaskan mereka dari setan. Namun kesembuhan kedua orang itu nampaknya kurang penting bagi orang banyak itu. Mereka tidak terlalu senang dengan kesembuhan kedua orang itu, karena kesembuhan orang itu malah mengorbankan babi-babi mereka. Nampaknya bagi mereka lebih berharga babi-babi itu dibandingkan dengan kesembuhan kedua orang yang kerasukan itu. Mereka tidak relah kehilangan harta mereka walaupun kedua orang itu sembuh dari kerasukan setan. Mungkin mereka berpikir bahwa kehadiran Yesus justru akan merugikan mereka akan harta benda mereka. Ini menjadi gambaran hidup manusia yang seringkali menganggap lebih berharga harta duniawi dibandingkan iman dan dibandingkan sesama kita. Kita tidak mau kehilangan harta kita demi iman dan demi orang lain. Malahan ada yang menganggap bahwa dengan beriman malah kehilangan atau berkorban harta benda sehingga menolak iman akan Yesus atau tidak mau menghayati imannnya. Juga tidak sedikit orang yang tidak mau kehilangan sedikit harta benda mereka demi orang lain yang menderita. Malah ada orang yang membiarkan penderitaan orang lain, karena itu dianggap justru menguntungkan dirinya. Namun mari kita renungkan sabda Yesus hari ini. Bagi Yesus manusia dan keselamatan manusia lebih berharga daripada babi-babi itu atau daripada harta benda. Sehingga dengan sabda ini Yesus mengajak kita, agar cinta kita akan harta duniawi jangan sampai membiarkan orang menderita atau membuat orang lain menderita. Kita diajak untuk melihat dan menghayati bahwa sesama jauh lebih berharga daripada harta benda, sehingga kita pun berani berbagi harta benda demi keselamatan sesama kita. Jangan karena cinta yang berlebihan akan harta kita, kita sampai membiarkan orang menderita yang ada di sekitar kita. Amin.

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XIII Selasa 3 Juli 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XIII 
Selasa 3 Juli 2012 
(Pesta St. Tomas, Rasul) 
Ef 2:19-22, Mzm 117:1,2, Yoh 20:24-29 

BACAAN INJIL: 

Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." 

RENUNGAN: 

Orang bilang bahwa di negara ini telah terjadi krisis kepercayaan, secara khusus terhadap pemerintah. Krisis ini terjadi karena kerap kali terjadi bahwa pemerintah atau penguasa hanya mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok. Krisis kepercayaan juga terjadi terhadap polisi atau aparat penegak hukum sehingga sering terjadi pengadilan massa. Krisis kepercayaan pada Tuhan atau krisis iman juga mungkin sedang terjadi pada masa ini. Tidak sedikit orang yang tidak lagi percaya akan kehadiran Tuhan dalam hidup sekarang ini dan juga karya Tuhan. Orang tidak lagi bisa melihat bahwa sukses yang mereka raih adalah karena berkat Tuhan, tetapi dianggap itu karena kerja keras dan perjuangannya. Orang juga sudah lebih mempercayakan diri pada harta kekayaan, kedudukan, jabatan, pangkat dan kemajuan tekhnologi. 

Selain itu juga, banyak juga orang yang tidak lagi berani mengakui kebenaran iman mereka, atau takut mengungkapkan iman mereka. Hari ini kita mendengar bagaimana Thomas yang seringkali digambarkan sebagai orang yang sulit percaya. Orang seringkali hanya Thomas sebagai orang yang sulit percaya. Padahal sebenarnya Thomas bukan tidak sulit percaya, tetapi dia adalah orang yang teguh, tidak gampang terpengaruh, dia punya prinsip yang tegas dan jujur. Buktinya ketika Yesus menampakkan diri kepada dia bersama murid yang lain, dia bukan hanya percaya tetapi dengan berani mengakui imannya dengan mengatakan, “Ya Tuhan dan Allahku.” 

Dengan pengakuan ini, Thomas bukan hanya sekedar percaya bahwa Yesus telah bangkit, tetapi mengakui bahwa Yesus sungguh Tuhan dan Allah. Bagaimana dengan kita? Kalau kita jujur, bahwa memang kita tidak pernah melihat Yesus yang bangkit seperti yang dialami oleh para rasul, tetapi sebenarnya banyak cara atau banyak tanda yang diberikan oleh Yesus yang menyatakan kehadiran-Nya dalam hidup kita, namun seringkali kita tidak mampu menangkapnya. Bahkan mungkin kita sendiri menyadari berkat Tuhan dalam hidup kita, tetapi kita tetap tidak berani menyatakan iman kita di hadapan orang banyak. Seharusnya kita kalau memang sungguh menjadi pengikut Yesus, kita harus percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allah kita. Maka semoga kita berani mengakui dalam hidup kita bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allah kita.

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XIII Senin 2 Juli 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XIII 
Senin 2 Juli 2012 
(Bernardino Realino dkk, Fransiskus Regis, Fransiskus J?rome) 
Am 2:6-10,13-16, Mzm 50:16bc-17,18-19,20-21,22-23, Mat 8:18-22 

BACAAN INJIL: 

Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: "Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka." 

RENUNGAN: 

Baru-baru ini salah satu partai besar di Indonesia menegaskan bahwa semua kader harus mengikuti aturan dan kesepakatan yang dibuat oleh partai. Orang yang tidak mengikuti aturan main itu, dia akan mendapat sanksi dan bahkan akan dipecat. Wah ini suatu aturan yang menuntut ketaatan mutlak anggota terhadap partainya bila ingin tetap menjadi bagian dari partai itu. Sehingga kalau sekiranya partai itu atau pimpinannya membuat kebijakan yang bertentangan dengan kebenaran umum, anggota yang ingin tetap tinggal dalam partai itu, harus taat total. 

Ketaatan total dituntut dalam partai ini dan harus dipatuhi anggotanya. Sungguh bisa dikatakan ini aturan yang bisa mengekang HAM, tetapi walaupun demikian, banyak juga yang menjalankannya. Kalau menentukan pilihan hidup dan dalam kelompok manusia demikian, sudah menuntut ketaatan total, padahal belum menjadi kebahagian hidup, apalagi dalam pilihan mengikuti Yesus. Yesus juga menuntut ketaatan total dari pada mengikuti-Nya. Kalau memang mau mengikuti Yesus, seseorang harus sungguh taat total kepadanya dan bahkan harus berani meninggalkan orang tua dan sanak saudara demi mengikuti Yesus. Dalam hal ini Yesus tentu tidak bermaksud mengajak para pengikut-Nya untuk menyai-nyiakan dan membenci orang tua atau keluarga atau yang lainnya. Namun Yesus menghendaki agar para pengikuti-Nya sungguh taat secara total kepada Dia. 

Dalam mengikuti Yesus, Dia tidak menawarkan harta, uang, pangkat, kedudukan atau rasa aman bebas dari persoalan hidup, namun Yesus menawarkan lebih dari itu yakni kebahagiaan dan keselamatan kekal. Sehingga kerinduan untuk beroleh keselamatan kekal menuntut ketaatan total yang tidak terbagi-bagi. Sehingga bila keluarga dan bahkan orang tua menjadi penghalang kita untuk mengikuti Yesus, kita harus berani meninggalkannya. 

Namun yang sering terjadi, kita mendambakan keselamatan kekal, kita mau mengikuti Yesus tetapi kita seringkali tidak taat total kepadanya. Bahkan kita seringkali lebih tunduk kepada dunia ini dibanding tunduk kepada Tuhan. Sebagai pengikut Yesus, seringkali kita mencari alasan untuk tidak setia total kepadanya. Namun ingatlah bahwa kalau kita sudah menjatuhkan pilihan menjadi pengikut Yesus, kita harus taat secara total kepada Dia, karena hanya dengan demikian, kita beroleh kebahagiaan dan keselamatan kekal. Amin.

RENUNGAN HARI MINGGU BIASA KE XIII Minggu 1 Juli 2012

RENUNGAN HARI MINGGU BIASA KE XIII 
Minggu 1 Juli 2012 
Keb 1:13-15, 2:23-24, Mzm 30:2,4,5-6,11,12a,13b, 2Kor 8:7,9,13-15, Mrk 5:21-43 

Bacaan Injil: Mrk 5:21-43 “
Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah.! 

Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup." Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. 

Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. 

Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan. 

RENUNGAN: 

Diceritakan bahwa ada seorang jenderal memutuskan untuk menyerang musuh meskipun ia kalah dalam hal jumlah tentara dengan perbandingan sepuluh banding satu. Dia yakin dan percaya bahwa ia akan menang: tapi tentaranya merasa ragu-ragu. Karena itulah dalam perjalanan ke medan pertempuran, ia berhenti di sebuh tempat suci dan masuk untuk berdoa. Ketika ia keluar lagi, ia memberi tahu tentaranya demikian, “saya akan melemparkan uang logam ini. Jika ia menunjukkan gambar kepala maka kita akan maju dan menang. Jika ia menunjukkan gambar ekor, kita akan kalah. Sekarang, nasib akan mengungkapkan dirinya.” Dia melemparkan uang logam itu. Ternyata uang itu menunjukkan gambar kepala. Melihat itu tentaranya menjadi sangat yakin dan percaya bahwa mereka akan menang. Dan memang mereka memenangkan pertempuran itu dengan mudah. 

Pada hari berikut, salah seorang perwiranya dengan keyakinan penuh memberi tahu jenderal itu, “Pertempuran itu menunjukkan bahwa tak seorangpun bisa mengubah tangan Sang Nasib”. “Mungkin”, kata jenderal itu sambil menunjukkan kepada bahwa uang logam itu bergambar kepala di kedua sisinya. “Saya pikir keyakinan dan kepercayaanmulah yang membuat kita menang!” 

Kepercayaan dan keyakinan itu mempunyai kekuatan yang sangat dasyat. Ia dapat mememangkan suatu peperangan atau pertarungan, ia dapat memberi kekuatan dan semangat yang luar biasa. Ia dapat menyembuhkan, dapat menyelamatkan. 

Dalam injil hari ini Yesus mengadakan mukijizat besar sebanyak dua kali, 1 kali untuk puteri Yairus yang sedang sakit parah dan satu lagi kepada seorang wanita yang sudah 12 tahun mengalami sakit pendaharan. Kedua orang ini mendapat mukjizat Tuhan adalah buah dari iman mereka. Dengan jelas kita dengarkan dalam Injil bahwa Yairus menghadap Yesus dan memohon agar Tuhan datang ke rumahnya, meletakkan tangan atas anaknya yang sakit parah dan dia yakin bahwa anaknya pasti akan sembuh kembali. Yesus menyanggupi permohonan Yairus sehingga mereka berjalan menuju rumah Yairus. 

Namun dalam perjalanan itu seorang wanita tua yang sudah 12 tahun mengalami pendahran dan sudah berobat ke mana-mana, namun dia belum sembuh. Dia punya keyakinan bahwa hanya dengan menjamah jubah Yesus, dia yakin pasti akan sembuh. Dia berusaha menjamah jubah Yesus dan memang dia akhirnya sembuh. Yesus tahu bahwa ada kuasa yang keluar dari diri-Nya yakni kuasa kasih penyembuhan. Demikian juga puteri Yairus yang sudah sempat mati juga dihidupkan kembali oleh Yesus. Tentu kita bisa bayangkan betapa bahagianya mereka yang beroleh mukjizat dari Tuhan. 

Kitapun mungkin merindukan peristiwa yang demikian. Namun coba kita lihat kembali, mereka mengalami mukjizat Tuhan bukan secara tiba-tiba tetapi kunjizat itu terjadi atas mereka sebagai buah dari iman mereka. Iman itulah membuat mereka datang kepada Yesus, iman itu pulalah yang membuat mereka bertemu dengan Yesus dan iman itu pulalah yang mendatangkan kesembuhan baik bagi wanita itu maupun puteri Yairus. Hal ini pulalah yang dikatakan oleh Yesus kepada wanita itu, "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" 

Sungguh iman itu punya peranan penting dalam hidup dan iman itu tampak dalam kerendahan hati menyerahkan seluruh hidup pada Tuhan. Wanita memiliki iman yang mendalam pada Yesus dan memasrahkan diri pada Yesus dengan berkata. “Asal kujamah saja ujung jumah-Nya pasti akan sembuh.” Demikian juga halnya dengan Yairus saat anaknya sudah mati, orang lain mengatakan agar dia tidak usah lagi merepotkan Yesus karena toh puterinya sudah mati. Namun dia tetapi percaya bahwa Yesus bisa menghidupkan kembali puterinya, dia menyerahkan diri sepenuhnya pada Yesus. Iman dan kerendahan hati serta penyerahan diri pada Tuhan itu syarat bagi kita yang percaya kepada Yesus dan itu pula yang mendatakang keselamatan. 

Kita pun seringkali mengharapkan mukjizat Tuhan terjadi dalam hidup kita. Kitapun sering berpikir bahwa bila Tuhan melakukan mukjizat terjadi dalam hidup kita, kita akan percaya kepadanya. Namun lewat injil hari ini kita diajak menyadari bahwa tujuan utama beriman bukan untuk mendapatkan mukjizat, tetapi penyerahan diri pada kuasa dan kasih Allah dan iman itulah yang membuahkan mukjizat bukan mukjizat membuahkan iman. Dalam hidup kitapun bila kita sungguh beriman, akan terjadi mukjizat Allah. Dengan hidup beriman kita dikuatkan dalam menghadapi hidup dengan segala persoalannya. Kesanggupan itu sebenarnya sudah merupakan mukjizat Allah. Sebab kalau kita jujur, kalau hanya mengandalkan hidup kita, kita tentu tidak mampu menghadapi hidup ini. Namun kita punya kemampuan untuk menghadapi semuanya. Kekuatan dari mana? Itu adalah mukjizat Allah yang terjadi dalam hidup kita namun seringkali kita tidak menyadarinya. Sebagai orang beriman, kita juga seharusnya tidak hanya mengharapkan Allah melakukan mukjizat dalam hidup kita, namun sebanrnya justru iman kita sendiri bisa membuahkan mukjizat Allah. 

Dalam hal ini kita ingat nasihat Paulus sebagaimana kita dengarkan dalam bacaan kedua hari ini, “Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan. Seperti ada tertulis: "Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan."( 2Kor 8:14-15) Rasul Paulus menasihati kita untuk saling mengasihi, saling membantu dan saling melengkapi. Paulus mengatakan bahwa agar yang kuat membantu yang lemah, orang yang berkelebihan membantu yang berkekurangan dengan hidup demikian akan saling melengkapi. 

Orang beriman yang hidup demikian tanpa sadar bahwa mereka telah menghadirkan mukjizat Allah yang penuh kasih di dalam dunia yang sekarang manusia hidup hanya untuk dirinya sendiri, tidak lagi ada saling peduli dengan sesama. Sehingga dengan demikian, hidup orang beriman itu sendiri harus menjadi kehadiran mukjizat Allah dalam hidup ini sehingga tidak lagi hanya mengharapkan mukjizat dalam beriman. Maka para saudara, semoga kita berusaha memperdalam iman kita kepada Tuhan. Kita harus yakin mukjizat Tuhan itu ada dan nyata dalam hidup kita. Iman itu akan menguatkan dan menyelematkan kita. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)