Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

Berbagi Berita : Evangelisasi Baru harus dimulai di dalam hati dan diri sendiri

Evangelisasi Baru harus dimulai di dalam hati dan diri sendiri 

Misi Gereja Katolik untuk melakukan penginjilan “adalah selalu kuno dan selalu baru,” dan setiap anggota Gereja memiliki kewajiban untuk melaksanakan misi ini, kata Uskup Agung Los Angeles Jose H. Gomez dalam surat gembalnya yang dikeluarkan bertepatan dengan awal ‘Tahun Iman’. 

 “Witness to the New World of Faith“ adalah surat gembala pertama uskup agung itu sejak ia menjadi kepala keuskupan agung Los Angeles, Amerika Serikat, pada awal tahun 2011. Surat gembala, yang menawarkan lima prioritas pastoral, katanya, “dapat berfungsi sebagai kerangka kerja yang berguna untuk memfokuskan upaya kita pada pembaharuan.” 

Dia mengeluarkan surat gembala itu pada 2 Oktober, lima hari sebelum pembukaan sinode para uskup di Vatikan yang berlangsung selama tiga minggu tentang ‘Evangelisasi Baru’. Uskup Agung Gomez adalah salah satu dari lebih dari 260 anggota sinode. 

Subjudul surat gembala itu “A Pastoral Letter to the Family of God in Los Angeles on the New Evangelization and Our Missionary Call,” dengan 4.700 kata adalah sebuah seruan kepada semua umat Katolik untuk mengikuti Yesus, “pergilah dan jadilah murid-murid-KU.” Uskup Agung Gomez mengatakan dalam bagian pembukaan suratnya: “Gereja ada untuk melakukan evangelisasi.” 

Misi Gereja adalah selalu kuno dan selalu baru. Dan kita semua anggota Gereja: uskup, imam, diakon, bruder, suster, seminaris serta kaum awam dalam setiap bidang kehidupan – kita semua memiliki tanggung jawab untuk misi ini.” “Dan saat ini kita dipanggil untuk membangun di atas pondasi misionaris untuk membuat evangelisasi baru.” Uskup Agung itu mendorong umat Katolik setempat untuk menjadikan Tahun Iman “sebagai kesempatan pembaharuan dari dalam dan persiapan spiritual untuk menjadi saksi di kota dan benua kita.”

Sumber: Catholic News Service

Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

Berbagi Berita: Sinode: Kerendahan hati, solidaritas merupakan kunci untuk evangelisasi

Sinode: Kerendahan hati, solidaritas merupakan kunci untuk evangelisasi 

Kerendahan hati, solidaritas, cinta sejati merupakan kunci untuk evangelisasi, kata sejumlah prelatus dalam sinode para uskup seluruh dunia di Vatikan tentang ‘Evangelisasi Baru’. 

 “Evangelisasi baru memanggil kita untuk memiliki kerendahan hati baru. Injil tidak dapat berkembang dalam kesombongan,” kata Uskup Agung Socrates Villegas dari Lingayen-Dagupan, Filipina dalam sinode uskup pada 9 Oktober. 

Mengikuti Kristus berarti meneladani dia dengan “rasa kagum dan hormat terhadap manusia,” katanya. Menurutnya, “Evangelisasi telah terluka dan terus terhambat oleh arogansi para pengikut-Nya.” Uskup Agung Luis Antonio Tagle dari Manila, Filipina, juga menekankan pentingnya meneladani ‘kerendahan hati, seraya mencontohkan kesediaan Yesus untuk menjadi manusia, menderita dan mati demi umat manusia. 

Kerendahan hati Yesus ditunjukkan melalui cinta sejati dan solidaritas terhadap semua orang, terutama “mereka yang terabaikan dan dibenci oleh dunia,” dan Gereja harus melakukan hal yang sama, kata Uskup Agung Tagle. 

Kardinal Polandia Zenon Grocholewski, Prefek Kongregasi Pendidikan Katolik, mengatakan setiap anggota Gereja harus melakukan pemeriksaan bathin yang serius “di kaki salib, belajar kerendahan hati dan cinta sejati.” 

Kardinal itu menegaskan para imam dan teolog harus serius melihat kondisi pendidikan Katolik. Sekolah dan universitas Katolik sudah memiliki jumlah yang lebih banyak dari sebelumnya, namun pertumbuhan itu disertai dengan “krisis pertumbuhan iman,” katanya. 

Salah satu kunci untuk menyelesaikan masalah itu, kata kardinal itu, para imam dan teolog perlu memahami bahwa belajar bertahun-tahun dan prestasi akademis cemerlang tidak akan menarik orang kepada Kristus jika pewartaan mereka tidak benar-benar memperkenalkan Tuhan sendiri dan mengajarkan apa yang diajarkan Gereja. 

Sementara itu Uskup Jose Rauda Gutierrez dari San Vicente, Salvador, mengatakan para uskup dan imam seringkali merupakan hambatan bagi evangelisasi. Evangelisasi baru, katanya, harus menjadi “seperti obat yang menyembuhkan guna membawa sukacita dan kehidupan” di tempat di mana ada ketakutan. Uskup John Corriveau OFMCap dari Nelson, British Columbia, Kanada, mengatakan membangun komunitas dan mempromosikan rasa persekutuan, terutama dalam menghadapi individualisme yang meningkat, merupakan bagian penting dari evangelisasi baru. 

 “Panggilan untuk persekutuan, bukan hanya sebuah slogan. Hal ini perlu pertobatan hati,” katanya. Uskup Agung Gerhard Muller dari Jerman, Prefek Kongregasi Ajaran Iman, mengatakan, penginjilan yang efektif pertama mengharuskan bahwa Gereja “mengatasi perdebatan internal Gereja” termasuk istilah konservatif dan progresif. Menurutnya, para anggota Gereja harus fokus pada berbagi Injil kepada orang lain dan melakukannya dalam satu persekutuan dengan Gereja dan sesuai dengan ajarannya.

Sumber: Catholic News Service

Foto: catholicnewsagency.com
Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 13 OKTOBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA: 
SABTU 13 OKTOBER 2012 
(Aleksandrina Maria da Costa, Honoratus Kosminski) 
 Gal 3:22-29, Mzm 105:2-3,4-5,6-7, Luk 11:27-28 

BACAAN INJIL: 
Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau." Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya." 

RENUNGAN: 
Memang hal yang biasa bila orang memuji seorang ibu bahagia bila anaknya sukses atau terkenal. Seorang ibu juga pasti akan bahagia bila anaknya berhasil dan terkenal. Banyak hal orang merasa bahagia dalam hidupnya dan dunia juga menawarkan berbagai kebahagiaan bagi manusia. Namun kiranya semua itu bukanlah kebahagiaan yang sejati. Yesus mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati adalah bila orang mendengarkan firman Tuhan dan memeliharanya. 

Pernyataan ini dikatakan oleh Yesus ketika orang memuji bahagia ibu yang telah mengandung Dia dan menyusui-Nya. Dalam hal ini, orang itu memuji bunda Maria adalah ibu yang sangat bahagia. Jawaban Yesus tadi tentu bukan menyangkal bahwa Maria bahagia. Jelas Maria memang bahagia tentu bukan hanya karena melahirkan Yesus Mesias, tetapi terutama karena Maria adalah orang yang mendengarkan firman Tuhan dan melaksanakannya. Marialah orang pertama yang dimaksudkan oleh Yesus. Kita semua pasti mendambakan kebahagiaan. Bila kebahagiaan itu diukur dengan harta dunia yang banyak, tentu kebahagiaan itu adalah sesuatu yang sangat mahal dan tidak semua orang bisa memilikinya. 

Demikian juga bila orang menganggap kebahagiaan itu hanya bisa diperoleh bisa memiliki jabatan yang tinggi, berarti hanya orang yang memiliki jabatan tinggi yang layak beroleh kebahagiaan hidup. Itu berarti kebahagiaan itu hanya milik orang-orang tertentu. Namun kebahagiaan itu bisa diperoleh semua orang dan diperuntukkan bagi semua orang. Orang bisa beroleh bahagia hidup, yakni bila mendengarkan firman Tuhan dan memeliharanya. Memelihara yang dimaksud di sini adalah melaksanakannya dalam hidup. Inilah kebahagiaan sejati, sedangkan kebahagiaan yang ditawarkan oleh dunia adalah kebahagiaan semu. Maka semoga kita mencari kebahagiaan hidup hanya pada Tuhan dengan mendengarkan dan melaksanakan sabda Tuhan. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 12 OKTOBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 12 OKTOBER 2012 
(Daniel) 
Gal 2:1-2,7-14, Mzm 117:1,2, Luk 11:1-4 

BACAAN INJIL: 
Tetapi ada di antara mereka yang berkata: "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan." Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan." "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula." 

RENUNGAN: 
Sungguh hal yang biasa kita temukan dalam hidup bahwa orang berbuat baik malah dituduh berbuat jahat atau berniat jahat. Itu pula yang dialami oleh Yesus. Ketika Yesus menyembuhkan orang yang kerasukan setan, justru Yesus dituduh bersekongkol dengan setan untuk menyembuhkan orang itu. 

Penyembuhan itu, bukannya membuat mereka senang karena teman mereka sembuh, tetapi malah memfitnah Yesus. Bagi mereka jelas bahwa mereka tidak peduli sesama yang menderita. Seharusnya mereka ikut senang karena salah seorang dari antara mereka sembuh. Menanggapi tuduhan itu, Yesus mengingatkan mereka bahwa Ia mengusir setan dengan kuasa Allah, dengan demikian Kerajaan Allah telah hadir di tengah-tengah mereka. Dengan pernyataan ini, Yesus menyatakan diri-Nya adalah Allah sendiri. Pernyataan ini bagi kita adalah sukacita iman. Kepada kita semakin ditegaskan bahwa Allah telah hadir dalam hidup kita lewat kehadiran Yesus sendiri. Allah yang hadir itu akan selalu menyertai hidup kita dan akan selalu melakukan yang terbaik bagi kita. Dia akan menjadi penolong dan pembela kita untuk melawan kekuatan setan yang pasti akan selalu mengganggu kita. 

Sukacita ini haruslah kita hayati dan kita bagikan kepada sesama. Kerajaan Allah yang telah hadir dalam hidup kita haruslah kita nyatakan kepada banyak orang. Kita diminta oleh Yesus untuk menghadirkan Kerajaan Allah bagi sesama kita. Yesus menyatakan kehadiran Allah dengan perbuatan bagi manusia. Dengan demikian, kita dalam menghadirkan Kerajaan Allah adalah terutama dengan melakukan perbuatan baik kepada sesama, membawa sukacita kepada sesama kita. Sehingga dengan melakukan perbuatan kasih dan perbuatan baik kepada sesama, saat itu kita juga telah menghadirkan Kerajaan Allah. Semoga hidup kita menjadi tanda kehadiran Kerajaan Allah dalam hidup. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 11 OKTOBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 11 OKTOBER 2012 
(Elia a Succursu Nieves) 
Gal 3:1-5,MT Luk 1:69-70,71-72,73-75, Luk 11:5-13 

BACAAN INJIL:
 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya." 

RENUNGAN: 
Kita pasti sering mengajukan permohonan kepada Tuhan, bahkan mungkin kita tidak berapa banyak kita meminta kepada Tuhan. Dalam meminta atau memohon kepada Tuhan, tidak sedikit orang yang kecewa karena merasa Tuhan tidak mendengarkan permohonannya. Tidak sedikit pula orang ketika merasa permohonannya tidak dikabulkan oleh Tuhan, langsung kecewa dan tidak percaya lagi kepada Tuhan. 

Tuhan memang mahakasih dan pasti memberikan apa yang perlu dan terbaik kepada kita. Hanya memang dalam permohonan kita, kita seringkali meminta sesuatu yang bagi kita perlu tetapi bagi Tuhan apa yang kita memohonkan tidak perlu bagi kehidupan kita. Bahkan seringkali kita meminta sesuatu yang tidak kita butuhkan bagi hidup kita. Lebih lanjut, kita seringkali berdoa hanya karena mempunyai permohonan kepada Tuhan dan kita memohon bukan karena kita percaya kepada Tuhan. 

Hari ini Yesus kembali menyatakan bahwa Tuhan sungguh mahakuasa dan mahabaik. Tuhan pasti akan mengabulkan dan memberikan apa yang kita butuhkan. Hanya dari kita dituntut ketekunan dan kesabaran dalam iman. Tuhan pasti memberikan yang terbaik bagi kita. Hanya baiklah kita tidak jemu-jemunya memohon kepada Tuhan. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: RABU 10 OKTOBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA: RABU 10 OKTOBER 2012 
(Daniel) 
Gal 2:1-2,7-14, Mzm 117:1,2, Luk 11:1-4 

BACAAN INJIL: Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya." Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan." 

RENUNGAN: 
"Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya." 

Mungkin kita juga sedikit iri melihat orang yang bisa berdoa, karena kita tidak tahu bagaimana berdoa, tidak tahu apa yang kita katakan dalam doa. Itu pula yang dilakukan oleh salah seorang murid Yesus ketika melihat Yesus berdoa. Murid itu meminta Yesus untuk mengajarinya berdoa, tetapi bukan seperti doa yang dilakukan Yesus, namun seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya. Murid itu merasa iri melihat Yohanes mengajari murid-muridnya berdoa sedangkan dia merasa tidak diajari oleh Yesus. 

Kiranya mungkin kita juga demikian bila melihat saudara dari Gereja Protestan begitu pintar berdoa sedangkan kita kurang bisa berdoa seperti mereka. Banyak umat merasa bahwa Gereja katolik kurang mengajari umat berdoa, tidak seperti protestan yang begitu hebat dan pintar berdoa. Kadang juga umat ingin diajari seperti doa yang dilafalkan pihak protestan dan kadang meniru-niru doa mereka. 

Benarkah Gereja Katolik tidak mengajari umat berdoa? Tentu tidak. Gereja juga mengajari doa dan dalam Gereja Katolik bagitu kaya akan bentuk-bentuk doa. Doa itu bukan soal kata-kata yang panjang dan indah didengar, tetapi doa itu adalah soal iman kepada Allah. Kita sulit berdoa karena kita kurang beriman kepada Tuhan dan kitapun kurang menghayati iman itu. 

Dalam doa yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-Nya, sungguh terkandung muatan iman dalam doa. Kalau kita beriman kepada Tuhan, kita pasti punya kerinduan untuk bertemu dan berbincang-bincang dengan Tuhan. Perbincangan itu kita lakukan dalam doa-doa kita. Doa yang keluar dari iman, adalah doa yang mengalir dari batin kita, bukan doa yang dilafalkan. Dalam doa iman, kita memuji, memuliakan Tuhan, rindu akan Kerajaan-Nya, penyerahan diri pada Tuhan dan pada akhirnya kita ingin hidup seperti kehendak Tuhan. Bahkan doa yang sungguh-sungguh karena iman, malah seringkali tidak membutuhkan kata-kata. Misalnya orang yang sungguh percaya pada Tuhan, dalam doa dia tidak mengucapkan sepatah katapun, tetapi hanya duduk merasakan persatuan dengan Tuhan. Orang demikian tidak mengatakan sepatah katapun, bukan karena tidak tahu mengatakan apa-apa, tetapi karena tidak membutuhkan kata-kata dalam doanya, tetapi merasakan kedekatan dan persatuan dengan Tuhan. 

Doa yang mendalam, komunikasi dengan Tuhan dilakukan bukan lagi dengan kata-kata, tetapi dengan keyakinan akan kesatuan dan kehadiran Tuhan dalam dirinya, serta diungkapkan dengan hidup seturut kehendak Tuhan. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: SELASA 9 OKTOBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA: SELASA 9 OKTOBER 2012 
(Dionisius, Inosensius, Ludovikus Bertrandus, Antonius Patrizi) 
 Gal 1:13-24, Mzm 139:1-3,13-14ab,14c-15, Luk 10:38-42 

BACAAN INJIL: 
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." 

RENUNGAN: 
Biasanya kalau pas kunjungan misa ke stasi, sehabis misa pastor bersama pengurus laun atau rombongan diundang makan di salah satu rumah pengurus atau di rumah umat. Sekali waktu selesai misa, kami makan di rumah seorang pengurus. Hal yang mengejutkan, bahwa istri dari pengurus yang menjamu kami, tidak saya lihat ikut waktu misa. Ketika saya tanya, kenapa tadi tidak ikut misa, ibu itu memberi alasan bahwa dia tidak ikut waktu misa karena sibuk harus mempersiapkan makan pastor dan yang lainnya. Malah ibu itu mengatakan, “Kalau saya ikut misa, kan pastor tidak makan siang.” Jawaban yang sangat mengejutkan. Baginya makan siang pastor lebih penting daripada ikut misa. Pemikirannya memang baik, karena dia tidak ingin pastor kelaparan, ingin menjamu pastor makan di rumah. Tetapi pemikiran demikian tentu kurang tepat. Dia berpikir bahwa pastor datang bukan terutama untuk makan, tetapi untuk merayakan perayaan ekaristi bersama dengan umat. Peristiwa sejenis itu juga seringkali dalam kehidupan kita. Banyak orang yang merasa dirinya tidak punya waktu untuk ikut beribadah pada hari Minggu dan tidak punya waktu untuk mendengarkan dan merenungkan sabda Tuhan karena sibuk bekerja, sibuk dengan aktivitas sendiri. Bahkan seringkali saat Yesus hadir menyampaikan sabda-Nya pada saat ibadah lewat bacaan yang dibacakan kepada kita, kita sibuk dengan diri kita sendiri; ada yang sibuk membaca teks dalam kitab suci yang dibawanya, ada yang sibuk dengan pikiran sendiri. 

Selain itu, ada juga umat yang begitu sibut dengan kegiatan-kegiatan sosial atau kegiatan amal tetapi mereka tidak punya waktu untuk duduk merenung mendengarkan sabda Tuhan. Orang-orang demikian seringkali berpikir bahwa berbuat nyata itu labih penting daripada hanya duduk mendengarkan sabda Tuhan. 

Hal demikian yang kita dengarkan dalam injil hari ini. Ketika Yesus berkunjung ke tumah Marta dan Maria, Maria hanya duduk di bawah kaki Yesus untuk mendengarkan pengajaran Yesus. Maria menggunakan kesempatan itu untuk mendengarkan pengajaran Yesus, sedangkan Marta sibuk bekerja mempersiapkan jamuan untuk Yesus. 

Marta begitu sibuk sehingga dia sampe jengkel melihat saudarinya Maria tidak mau membantunya, hanya duduk mendengarkan Yesus. Ketika Marta menegur Yesus yang membiarkan Maria tidak membantu dia, Yesus malah menegur Marta bahwa dia hanya sibuk dengan banyak perkara yang tidak penting, melupakan yang paling penting yakni seperti yang dilakukan oleh Maria. Yesus tidak melarang Marta untuk sibuk bekerja, bekerja itu juga penting. Namun Yesus menghendaki, jangan kiranya karena kesibukan membuat kita jadi tidak punya waktu untuk menghadap Tuhan, duduk mendengarkan sabda Tuhan. Kita seringkali sibuk bekerja, karena kita khawatir akan hidup kita, kita berpikir bahwa bila kita tidak sibuk bekerja, kita tidak bisa hidup. Yesus memuji Maria bukan karena Maria hanya duduk mendengarkan pengajaran-Nya dan tidak bekerja, tetapi karena Maria memiliki kerinduan untuk duduk mendengarkan pengajaran Yesus dan Maria yakin bahwa hanya sabda Yesuslah kekuatan yang bisa menyelamatkan. 

Maka semoga ditengah kesibukan kita, kita hendaknya tidak lupa untuk menyediakan waktu untuk duduk mendengarkan sabda Tuhan. Hal ini bisa kita lakukan bila kita yakin bahwa hanya dalam Tuhan lah ada keselamatan kekal, bahwa tanpa Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Sabda Tuhan lah sumber kekuatan dan yang memberi kita hidup. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: SENIN 8 OKTOBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA: SENIN 8 OKTOBER 2012 
(Isidorus De Loor, Diego de San Vitores, Bruno, Maria Fransiska dr ke-5 luka Yesus) 
 Ayb 42:1-3,5-6,12-17, Mzm 119:66,71,75,91,125,130, Luk 10:17-24 

BACAAN INJIL: Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?" Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!" 

RENUNGAN: 
Beriman tidak hanya sekedar taat dan tahu aturan dan ajaran iman, tetapi terutama menghayatinya dengan melakukan perbuatan kasih kepada sesama. Sesama adalah orang yang membutuhkan kasih pertolongan dari kita. 
Kisah orang Samaria yang diutarakan Yesus dalam injil hari ini, jelas menunjukkan orang yang melakukan kasih, padahal orang Samaria dianggap tidak beriman atau tidak mengenal Allah. Namun orang yang dianggap tidak mengenal Allah, malah merekalah yang melakukan perbuatan kasih kepada sesama, tanpa memandang suku bangsa dan agama. Sedangkan orang yang menganggap dirinya beriman, malah tidak mau menolong karena sibuk dengan urusannya atau juga karena melihat orang itu bukan dari suku bangsanya. 

Mungkin banyak orang beriman yang tahu ajaran iman, tetapi tidak menghayati imannya. Juga tidak sedikit orang beriman yang berpuas diri karena sudah rajin dalam kehidupan rohanim tetapi tidak peduli dan tidak berbuat kasih kepada sesama, atau kalaupun berbuat baik, hanya kepada orang-orang tertentu. Mungkin pasti banyak orang yang melakukan perbuatan baik kepda sesama, walaupun mereka dianggap tidak beriman atau tidak rajin beriman. Maka, orang beriman terutama harus mau repot untuk melakukan perbuatan kasih kepada sesama.

BACAAN HARI MINGGU MASA BIASA KE XXVII: 7 OKTOBER 2012

BACAAN HARI MINGGU MASA BIASA KE XXVII: 
7 OKTOBER 2012 
Kej 2:18-24, Mzm 128:1-2,3,4-5,6, Ibr 2:9-11, Mrk 10:2-16 Mrk 10:2-12 

BACAAN I: Kej 2:18-24 
“Keduanya akan menadi satu daging.” 

Beginilah Firman TUHAN Allah: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. 

MAZMUR TANGGAPAN: Mzm 128:1-2,3,4-5,6 
Ulangan: Tuhan memberkati umat-Nya, dengan damai sejahtera. 

Ayat: 
1. Berbahagialah setiap orang yang bertakwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmua. 

2. Istrimu akan menjadi seperti pohon anggur subur, di dalam rumahmua; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu! 

3. Sungguh demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion; boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu. 

4. Boleh melihat keturunan anak-anakmu! Damai sejahterah atas israel. 

BACAAN II: Ibr 2:9-11 
“Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan semua berasal dari Yang Satu.” 

Suadara-saudara, untuk untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah?yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan?,yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan. Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara, 

BACAAN INJIL: Mrk 10:2-16 Mrk 10:2-12 

 “Apa yang telah dipersatukan Allah janganlah diceraikan manusia.” 

Sekali peristiwa, datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?" Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?" Jawab mereka: "Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu. Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu. Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."

RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 6 OKTOBER 2012

RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 6 OKTOBER 2012 
(Isidorus De Loor, Diego de San Vitores, Bruno, Maria Fransiska dr ke-5 luka Yesus) 
Ayb 42:1-3,5-6,12-17, Mzm 119:66,71,75,91,125,130, Luk 10:17-24 

BACAAN INJIL: Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga." Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu." Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. 

RENUNGAN: 

Betapa bahagia dan bangganya para murid karena mereka bisa mengusir setan dalam na Yesus. Mereka menceritakannya kepada Yesus ketika kembali kepada Yesus. Kita bisa bayangkan kegembiraan mereka itu. Sebab selain mereka bisa mengusir setan, tentau mereka juga makin dikagumi oleh banyak orang. Siapa yang tidak bangga kalau bisa melakukan hal demikian sehingga akhirnya dikagumi oleh banyak orang? 

Kesempatan itu digunakan oleh Yesus untuk mengajar dan sekaligus mengingatkan mereka. Yesus mengingatkan bahwa Dia telah memberi kuasa kepada mereka, tetapi kuasa itu hanya sarana, bukan menjadi tujuan utama. Juga Yesus mengingatkan mereka agar tidak menjadi sombong, atau mencari kebanggaan diri karena mereka setan-setan takluk kepada mereka dalam nama Yesus. Yesus mengingatkan para murid supaya tidak jatuh pada kebanggan diri dan berpuas diri sampai di situ. Sebab yang utama bukanlah hasilnya tetapi bahwa mereka berusaha melakukan kehendak Tuhan. 

Para murid juga diingatkan agar para murid tidak mengejar hasil, tetapi selalu berusaha melakukan kehendak Tuhan. Kitapun mungkin bangga kalau kita bisa mendoakan orang. Kita juga pasti bangga kalau kita bisa berkotbah dan banyak orang mengagumi kita. Dalam hal ini, kita harus hati-hati, kita bisa jatuh pada kesombongan rohani, kita bisa jatuh pada kebanggaan diri. 

Banyak orang bangga karena menjadi pengkotbah yang ulung, diminati banyak orang. Tetapi ingatlah bahwa kita mewartakan Tuhan, bukan mewartakan diri sendiri dan juga bukan untuk mencari kebanggaan diri. Kalaupun kita diberi kuasa untuk mengusir setan, diberi anugerah untuk berkotbah, baiklah kita gunakan dengan baik, semata-mata untuk mewartakan kerajaan Allah, bukan mewartakan diri sendiri. Kita tidak usah menjadi sombong, sebab semuanya itu adalah anugerah Tuhan, bukan karena kehebatan kita. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)