Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

BACAAN HARI MINGGU BIASA PEKAN XVIII; MINGGU 31 JULI 2011

BACAAN HARI MINGGU BIASA PEKAN XVIII; MINGGU 31 JULI 2011
Yes 55:1-3, Mzm 145:8-9,15-16,17-18, Rm 8:35,37-39, Mat 14:13-21
BACAAN I: Yes 55:1-3

Datanglah dan makanlah.”

Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran! Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.

MAZMUR TANGGAPAN : Mzm 145:8-9,15-16,17-18
Reff.: Engkau membuka tangan-Mu, dan memenuhi keinginan segala makhluk yang hidup.

1. TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

2. Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkaupun memberi mereka makanan pada waktunya;
Engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup.

3. TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

BACAAN II: Rm 8:35,37-39

“ Tiada satu pun diptaan yang dapat memisahkan kita dari cinta kasih Tuhan, yang dinyatakan dalam diri Kristus.”

Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

BACAAN INJIL: Mat 14:13-21

“Mereka semua makan sampai kenyang.”

Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan." Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan." Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku." Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XVI, SABTU 30 Juli 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XVI, SABTU 30 Juli 2011
(Petrus Krisologus, Yustinus de Yakobis)
Im 25:1,8-17, Mzm 67:2-3,5,7-8, Mat 14:1-12

BACAAN INJIL:
Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: "Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya." Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya. Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara dan kepala Yohanes itupun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.

RENUNGAN:
Pesta ulang tahun adalah pesta sukacita. Pada pesta ulang tahun, seseorang diajak untuk menayadari hidup yang diterima dan bertambahnya usia. Namun seringkali pada saat pesta ulang tahun orang hanya sekedar bersenang-senang, tidak sampai pada suatu kesadaran hidup yang diterima adalah berasal dari Tuhan dan Tuhan pula yang memberkati sehingga bertambah usia. Kalau sekiranya orang menyadari sumber hidup adalah Tuhan dan Tuhan yang memberkati sehingga usia bertambah, tentu yang berulang tahun bersuka cita dan hendak membagikan sukacita hidup bagi orang lain. Namun kenyataannya dalam pesta ulang tahun Herodes, dia tidak sampai kepada maksud tadi, dia hanya sekedar bersenang-senang dan bahkan pada saat pesta ulang tahunnya, dia menghilangkan nyawa Yohanes pemandi. Jelas bahwa dia menganggap bahwa hidup yang dia terima dan dia bisa bertahan hidup hanya karena kuasa, pangkat dan kekayaan yang dia miliki, bukan karena berkat Tuhan. Bahkan diapun seakan menganggap bahwa hidup itu adalah miliknya sehingga dia dengan mudah menghilangkan nyawa atau hidup Yohanes pembaptis.
Belajar dari Injil hari ini, kita disadarkan bahwa Tuhan telah memberi kita hidup dan berkat-Nya. Apa yang kita miliki adalah anugerah Tuhan, bukan karena jasa kita, bukan karena pangkat, kuasa dan kekayaan. Dengan menyadari bahwa begitu besar kasih karunia Tuhan bagi kita, tentu kita diajak untuk bersyukur atas semuanya dan berusaha untuk membagikan sukacita berkat Tuhan kepada sesama.

Kita sering kurang menyadari bahwa Tuhan telah memberi kita hidup dan Dia pula telah menganugerahkan berkat-Nya kepada kita. Oleh karena itulah kita kurang mau berbagi sukacita dengan sasama kita. Karena kita menganggap bahwa apa yang ada pada kita adalah karena jasa dan usaha kita, maka kita sulit untuk berbagi dengan sesama. Maka jelaslah bahwa orang yang menyadari hidup dan berkat adalah dari Tuhan, dia juga akan berbagi sukacita dengan sesama. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XVI, JUMAT 29 Juli 2011
(Marta, Maria & Lazarus, Sahabat Tuhan)
1Yoh 4:7-16, Mzm 34:2-3,4-5,6-7, 8-9,10-11, Yoh 11:19-27 atau Luk 10:38-42

BACAAN INJIL:

Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya." Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit." Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman." Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."

RENUNGAN:
Siapapun pasti pernah merasa kecewa. Banyak sebab yang membuat kita kecewa, salah satunya mungkin karena apa yang kita harapkan tidak terwujud. Kita bisa kecewa terhadap orang lain dan juga mungkin kita pernah merasa kecewa terhadap Tuhan sendiri. Kita merasa kecewa kepada Tuhan karena merasa doa-doa dan keinginan kita tidak terkabul. Kita bisa kecewa karena merasa Tuhan seakan tidak peduli atas hidup kita terutama pada saat kita sangat mengharapkan pertolonganNya.

Nada kecewa juga dapat kita tangkap dari sikap Maria dan Marta pada injil hari ini. Pada ayat sebelumnya kita ketahui bahwa mereka menyuruh utusan datang kepada Yesus untuk memberitahukan bahwa saudara mereka Lazarus sedang sakit parah. Mereka tentu berharap agar Yesus datang mengunjungi, melihat dan bahkan menyembuhkan saudara mereka yang lagi sakit. Namun kenyataannya Yesus baru datang setelah 4 hari Lazarus dimakamkan. Pasti mereka merasa kecewa akan sikap Yesus yang tidak langsung datang. Bisa dikatakan bahwa Marta mengungkapkan rasa kecewanya kepada Yesus dengan langsung menemui Yesus sebelum masuk ke rumah mereka dan dia langsung protes dengan mengatakan bahwa sekiranya Yesus cepat hadir, saudaranya tidak akan mati. Sehingga jelas bahwa mereka mengharapkan kehadiran Yesus saat Lazarus sakit parah dan menyembuhkannya. Namun ternyata Yesus baru datang setelah 4 hari lazarus dimakamkan. Maria mengungkapkan rasa kecewanya dengan tidak langsung menemui Yesus, tetapi tetap tinggal di rumah. Padalah dalam perikop lain jelas kita ketahui bahwa saat Yesus mengunjungi mereka, Maria yang duduk di bawah kaki Yesus mendengarkan pengajaran Yesus, sedangkan Marta seibuk menyiapkan hal yang perlu di dapur, tetapi kali ini dia berdiam di rumah dan Marta yang pergi menemui Yesus. Sehingga bisa kita katakan bahwa ada sikap kecewa pada Yesus.

Namun hal yang menarik dari dialog Marta bersama Yesus, walaupun ada nada protes dan kekecewaan atas ketidakhadiran Yesus, Marta masih tetap berlaku sopan, tidak ada kata-kata yang tidak sopan yang keluar dari mulutnya dan bahkan dia masih mempunyai kepercayaan kepada Yesus. Kekecewaannya tidak langsung membuat dia kehilangan harapan dan iman kepada Yesus. Iman mereka sungguh mendalam sehingga rasa kecewa tidak membuat mereka berpaling dari Yesus. Memang benarlah yang dikatakan Kitab Suci bahwa Lazarus yang dikasihi Yesus itu berarti bahwa Allah berkenan kepada mereka karena iman mereka. Berbeda dengan kita yang mana kita seringkali merasa kecewa pada Yesus, merasa Yesus tidak peduli dengan hidup kita. Rasa kecewa kita seringkali kita ungkapkan dengan berpaling dari Dia. Memang mungkin kita tidak sampai meninggalkan iman dengan pindah agama, tetapi sikap tidak mau lagi ke Gereja, tidak lagi mau berdoa itu juga berarti bahwa kita kurang percaya kepada-Nya. Maka mari kita belajar dari Marta, walaupun kecewa tetapi iman mereka tetap kuat dengan tetap percaya kepada Yesus. Dalam iman kita harus pnya keyakinan bahwa Tuhan selalu peduli dengna hidup kita. Kalaupun kadang kita merasa bahwa seakan Tuhan tidak peduli dan tidak mengabulkan kemauan kita, tetapi bukan berarti bahwa Tuhan tidak peduli atau meninggalkan kita, tetapi Dia selalu peduli dengan hidup kita dan kita boleh percaya bahwa Dia punya rencan indah atas hidup kita. Sehingga dengan demikian, rasa kecewa kita tidak langsung membawa kita pada sikap berpaling daripada-Nya. Amin.

Berbagi Berita: Tokoh Kristen bantah tuduhan pemerkosaan

Tokoh Kristen bantah tuduhan pemerkosaan

Para tokoh Kristen di Pakistan membantah keras tuduhan sebuah surat kabar yang melaporkan bahwa pemerkosa seorang gadis berusia 14 tahun dan kemudian melakukan aborsi adalah seorang pastor. Ia bahkan bukan bagian dari klerus.

Express Tribune pada edisi 20 Juli melaporkan penangkapan seroang pria yand dikira ‘seorang imam setempat’ karena diduga memperkosa seorang gadis Kristen di Kokianwala, provinsi Punjab

Laporan itu kemudian mengatakan bahwa pria tersebut juga memaksa gadis itu untuk melakukan aborsi, namun gagal.

Keluarga gadis itu mengatakan pria itu pertama kali memperkosa anak gadis mereka beberapa bulan lalu di belakang gereja Pentekosta tempat ia mengajar Sekolah Minggu.

Dia kemudian dia memperkosanya lagi selama empat bulan berikutnya dan mengancam akan membunuh gadis itu jika melapor ke polisi, kata keluarga gadis itu.

Gadis itu meninggal dunia pekan lalu setelah operasi darurat setelah tindakan aborsi yang menyisakan luka bagian dalam dan infeksi.

Pendeta Sadique Patras yang mengepalai Gereja Pentekosta di Faisalabad, membantah semua tuduhan itu. Ia mengatakan pria itu bukan seorang imam Katolik, juga bukan seorang Pendeta.

“Dia seorang pemimpin kelompok doa yang bertingkah sebagai pastor saat melakukan kunjungan doa. Ia mengatakan mereka melakukan hubungan seks atas dasar suka sama suka dan tidak setuju bahwa ia memperkosa gadis itu ataupun mengancam hidupnya,” kata Pendeta Patras.

Sementara Pastor Shafique Hadayat, salah seorang jurubicara kediaman uskup di Faisalabad, mengatakan laporan surat kabar itu benar-benar tidak akurat dan media itu seharusnya mengkonfirmasi dengan Gereja Katolik sebelum diterbitkan.

“Berita itu mengejutkan dan menghina Gereja. Laporan itu sama sekali tidak mengerti soal istilah maupun jabatan dalam Gereja,” kata pastor itu.

Disadur dari : www.cathnewsindonesia.com, Tanggal publikasi: 27 Juli 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XVI, KAMIS 28 Juli 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XVI, KAMIS 28 Juli 2011
(Titus Brandsma, Maria Magdalena Martinengo)
Kel 34:29-35, Mzm 99:5,6,7,9, Mat 13:44-46

BACAAN INJIL:
"Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. Mengertikah kamu semuanya itu?" Mereka menjawab: "Ya, kami mengerti." Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya." Setelah Yesus selesai menceriterakan perumpamaan-perumpamaan itu, Iapun pergi dari situ.

RENUNGAN:
Ketika ada pemilihan kontes-kontesan, pasti banyak yang mendaftar untuk ikut. Ada yang sekedar hanya ikut-ikutan, ada yang serius mengikuti dengan harapan akan terpilih menjadi pemenang. Pemenang yang terpilih tentu tidak banyak karena pasti ada kriteria dan umumnya jumlah tidak sedikit. Bila suatu saat pemenang sudah terpilih, pasti si pemanang akan sangat senang karena dia terpilih dari sekian banyak orang yang ikut mendaftar. Terpilih dari sekian banyak orang tentu menjadi suatu hal yang membahagiakan. Namun kiranya menjadi terpilih untuk masuk ke dalam kerajaan surga, tentu inilah sukacita yang paling besar yang tidak ada duanya dalam hidup ini.

Di dalam Injil hari ini Yesus mengatakan bahwa Kerajaan Allah diwartakan kepada semua orang. Tuhan seakan tidak peduli apakah tawaran Kerajaan Allah itu diterima atau tidak. Kenyataannya memang demikian, ada yang mendengar dan menerima tawaran Kerajaan Allah itu dengan sikap biasa-biasa saja, hanya ikut-ikutan, ada yang menolaknya dan ada tentu yang serius menerima dan mencoba mengikutinya dengan harapan kelak akan masuk dalam kerajaan surga.

Rindu dan berharap kelak terpilih untuk masuk surga tentu menjadi dambaan semua orang. Namun untuk itu dibutuhkan syarat yang dikehendaki oleh Tuhan sendiri, yakni kesetiaan dalam iman kepada-Nya yang nyata dalam hidup baik sesuai dengan kehendak Allah. Kalau dalam kontes-kontesan, tentu telah ditentukan batas jumlah yang akan menjadi pemenang. Namun dalam hal masuk ke dalam kerajaan surga Allah tidak menentukan batas jumlah yang akan masuk, karena Allah menghendaki semua orang masuk dalam kerajaan surga. Namun sekali lagi, Tuhan tetap memberikan syarat sebagaimana kita sebutkan di atas itu. Akan tetapi kita seringkali hanya berharap dan rindu, tetapi lupa bahwa untuk masuk ke dalam kerajaan surga juga membutuhkan syarat.

Memang mungkin kita bukannya lupa akan syarat itu, tetapi karena seringkali sangat sulit untuk hidup dalam iman karena penuh dengan tantangan. Bahkan kadang kita berpikir bahwa hidup beriman seakan tidak banyak artinya dalam hidup ini, bahkan seakan dikalahkan oleh kehidupan dunia ini. Mungkin itulah yang terjadi dalam mata dunia. Namun hari ini, Yesus memberi semangat dan dorongan bagi kita bahwa Tuhan hanya akan berkenan pada hidup orang beriman yang setia dalam iman dan hidup iman itu nyata dalam hidup dan perbuatan baik. Yesus mengatakan bahwa akan tiba waktunya, orang yang terpilih akan masuk dalam kerajaan surga, tetapi orang yang tidak terpilih akan di masukkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. Maka semoga kita berusaha agar kelak kita menjadi orang yang terpilih untuk masuk dalam kerajaan surga. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XVI, RABU 27 Juli 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XVI, RABU 27 Juli 2011
(Titus Brandsma, Maria Magdalena Martinengo)
Kel 34:29-35, Mzm 99:5,6,7,9, Mat 13:44-46

BACAAN INJIL:

"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."

RENUNGAN:
Yesus mengatakan bahwa hal Kerajaan Sorga seumpama harta yang terpendam, tentu bukan karena Allah sendiri memendamknya supaya tidak terlihat dan sehingga sulit untuk ditemukan manusia. Kerajaan Allah itu telah ditawarkan oleh Tuhan bagi semua orang. Namun Kerajaan Sorga itu masih merupakan kekayaan atau harta yang terpendam, karena manusia belum bisa melihat bahwa betapa penting dan berharganya kerajaan sorga itu. Bahkan seringkali kerajaan sorga itu seakan kurang berharga dengan harta-harta duniawi yang lainnya. Malah mungkin ada orang yang tidak menganggap bahwa kerajaan sorga itu sebagai harta yang berharga sehingga dengan mudah melalaikan dan bahkan meninggalkan imannya.

Maka menjadi suatu permenungan bagi kita, “Apakah Kerajaan Sorga itu merupakan harta yang berharga bagi kita? Apakah Kerajaan sorga itu merupakan harta yang paling berharga bagi kita?

Kerajaan Sorga adalah harta yang paling berharga karena padanya kita akan beroleh sukacita dan kebahagiaan hidup bersama Allah. Oleh karena itu, bila kita menganggap bahwa Kerajaan Sorga itu merupakan harta yang paling berharga dalam hidup kita, tentu kita berjuang untuk mendapatkannya dan mempertahankannya agar tidak hilang dari diri kita. Bahkan kita tentunya akan berjuang dan bahkan rela berkorban agar kita memperoleh Kerajaan sorga. Semoga kita berani mengimani bahwa Kerajaan Sorga adalah harta yang berharga dan bahkan paling berharga sehingga kita berjuang untuk memperolehnya. Amin.

Titus Brandsma , 27 Juli

Titus Brandsma
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Martir
Lahir 23 Februari 1881
Bolsward , Friesland , Belanda

Meninggal 26 Juli 1942 (umur 61)
Kamp konsentrasi Dachau , Bavaria , Jerman

Terhormat di Gereja Katolik Roma

Dibeatifikasi
November 3 , 1985 oleh Paus Yohanes Paulus II

Mayor kuil
Brandsma Titus Memorial, Nijmegen, Belanda
Pesta
27 Juli
Perlindungan
Katolik wartawan, tobacconists, Friesland

Berbahagialah Titus Brandsma ( Bolsward , 23 Februari 1881 - Dachau 26 Juli 1942) adalah seorang Belanda Karmelit imam dan profesor filsafat . Brandsma itu keras menentang Nazi ideologi dan berbicara menentang berkali-kali sebelum Perang Dunia Kedua .

Biografi

Brandsma lahir di Bolsward , Belanda pada tahun 1881. Dia dibaptis Anno Sjoerd Brandsma. Ia bergabung dengan Karmelit pada tanggal 17 September 1898, dan mengambil nama agama Titus.

Ditahbiskan imam pada tahun 1905, Brandsma adalah pengetahuan dalam Karmelit mistisisme dan dianugerahi gelar doktor dalam filsafat di Roma pada 1909. Dia kemudian mengajar di berbagai sekolah di Belanda. Di antara prestasinya adalah terjemahan dari karya Santa Teresa dari Ávila ke dalam bahasa Belanda.

Nijmegen, gereja: Titus Brandsma Gedachteniskerk

Salah satu pendiri Universitas Katolik Nijmegen (sekarang Radboud University ), Brandsma menjadi profesor filsafat dan sejarah mistisisme di sekolah pada tahun 1923. Dia kemudian menjabat sebagai Rektor Magnificus. Dia terkenal karena ketersediaan konstan untuk semua orang, bukan untuk karya ilmiah sebagai seorang profesor.

Fr. Brandsma juga bekerja sebagai seorang jurnalis dan penasihat gerejawi kepada wartawan Katolik dengan 1935. Itu adalah berjuang melawan penyebaran ideologi Nazi dan kebebasan pendidikan dan tekan yang membawanya ke perhatian Nazi.

Brandsma dokumentasi di Belanda Tengah mistisisme adalah dasar untuk saat ini Brandsma Titus Institute di Nijmegen , didedikasikan untuk mempelajari spiritualitas . Ia ditangkap pada Januari 1942, ketika ia mencoba membujuk Belanda Katolik tidak mencetak surat kabar propaganda Nazi (seperti yang dipersyaratkan oleh hukum dari penjajah Nazi Jerman). Dia juga menyusun Surat Pastoral baca di semua paroki Katolik, di mana Belanda uskup Katolik Roma secara resmi mengutuk tindakan anti-Semit Jerman dan deportasi Yahudi pertama. Dalam Surat Pastoral, Uskup Belanda juga diuraikan Nazisme , karena bertentangan dengan Katolik dalam ideologi intinya.

Setelah Surat Pastoral, ca pertama. 3.000 orang Yahudi akan dideportasi dari Belanda semua mengkonversi Yahudi ke Katolik Roma . Brandsma ditransfer bulan Februari 1942 ke kamp konsentrasi Dachau pada 13 Juni, setelah tahanan ditahan di Scheveningen , Amersfoort , dan Cleves . Dia meninggal pada 26 Juli 1942, dengan suntikan mematikan diberikan oleh dokter dari Allgemeine SS , kepada siapa ia memberikan sebuah rosario.

Titus Brandsma dihormati sebagai martir dalam Gereja Katolik Roma. Dia dibeatifikasi pada November 1985 oleh Paus Yohanes Paulus II . Hari Raya Nya adalah 27 Juli.
[ sunting ] Alam Baka


Patung Titus Brandsma, kampus universitas, Nimwegen

Pada tahun 2005, Brandsma dipilih oleh penduduk Nijmegen sebagai warga negara terhebat yang tinggal di sana. Dalam biografinya (2008, Valkhof) Titus Brandsma, The Man belakang Mitos itu, wartawan Crijnen Ton Belanda mengklaim bahwa Brandsma menggabungkan beberapa meja rias, karakter marah yang singkat, energi yang ekstrim, kesahajaan politik, amal yang benar, kesalehan bersahaja, ketegasan menyeluruh dan besar pribadi keberanian. Ide-idenya sangat banyak orang-orang usia sendiri dan modern juga. Ia menggabungkan pandangan teologis

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XVI, SELASA 26 Juli 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XVI, SELASA 26 Juli 2011
(Yoakim dan Anna, Orangtua SP Maria)
Sir 44:1,10-15, Mzm 132:11,13-14,17-18, Mat 13:16-17

BACAAN INJIL:
Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.

RENUNGAN:
Mungkin pasti bahwa kita masih mengingat suster Teresa dari kalkuta dan karya-karyanya semasa hidupnya dan saat ini diteruskan oleh para pengikutnya. Suster itu dikenal oleh dunia dan kematiannya sungguh menjadi duka bagi dunia. Selama hidupnya jelas dia tidak membuat suatu perbuatan besar di mata dunia, bahkan seakan dia melakukan karya yang sederhana dan biasa saja, yakni mencari, merawat dan memelihara orang-orang terlantar di kalkuta. Beberapa dan mungkin banyak dari antara yang dia rawat pada akhirnya meninggal juga. Sepintas perbuatannya hal yang biasa karena di tengah-tengah hidup ini pasti banyak yang menderita, miskin dan hampir mati. Mungkin saja juga banyak orang yang melakukan hal yang sama, tetapi memiliki bobot nilai yang berbeda.

Yang membedakan karya ibu Teresa dibanding dengan karya sosial yang dilakukan oleh orang banyak adalah dia mampu melihat kehadiran Yesus dalam diri sesama terutama yang menderita. Dia melihat orang miskin, terlantas dan yang sakit bukan hanya sekedar manusia yang kecil yang butuh belaskasihan, tetapi sungguh menemukan Yesus dalam diri mereka. Ibu Teresa juga dapat mendengar jeritan orang-orang yang dirawatnya yang merindukan kasih dari Allah. Hal yang kecil dan seakan biasa yang dia lakukan menjadi luar biasa ketika dia melakukannya dalam dan karena iman kepada Yesus. Sedangkan mungkin pekerja sosial melakukan hal demikian hanya karena kasihan dan mungkin ada juga yang menjadikannya sebagai proyek atau pekerjaan untuk mencari nafkah.

Ibu Teresa dari Kalkuta melihat, menemukan Allah dalam diri sesama terutama yang menderita yang ada di sekitarnya dan dia juga mendengarkan suara Tuhan dalam diri mereka. Mungkin banyak diantara kita yang rindu untuk melihat dan mendengarkan suara Tuhan, namun sekan tidak mampu untuk melihat kehadiran Tuhan dan tidak dapat mendengarkan suara Tuhan. Karena kerinduan itu pulalah mungkin yang membuat orang suka melakukan ziarah ke tempat-tempat ziarah. Apakah Tuhan tidak dapat kita temukan dalam hidup harian kita? Di mana kita dapat melihat Tuhan dan mendengarkan suara-Nya? Apakah harus ke tempat-tempat ziarah?

Belajar dari ibu Teresa, jelas bahwa kita tidak usah pergi jauh untuk dapat melihat kehadiran Tuhan dan mendengarkan suara-Nya. Kita dalam melihat Tuhan di dalam hidup kita, di sekitar kita yakni dalam diri sesama kita terutama yang menderita. Di tengah-tengah kita pasti kita temukan saudara yang menderita, yang miskin, sakit dan terlantar, serta mereka menjerit memohon kasih, namun kita menutup mata dari mereka serta menutup telinga atas teriakan mereka. Maka baiklah kita mencoba belajar melihat kehadiran Tuhan dalam diri sesama kita, dalam semua peristiwa kehidupan kita. Kita juga hendaknya belajar untuk mendengarkan suara Tuhan lewat dan dalam diri sesama kita yang berteriak memohon kasih dari kita. Memang pasti tidak banyak hal yang bisa kita perbuat. Tetapi ingatlah, perbuatan kecil yang kita lakukan kepada sesama yang menderita, itu menjadi luar biasa bila kita melakukannya karena iman kepada Yesus Kristus. Amin.

26 Juli Santa Anna dan Santo Yoakim, Orangtua Santa Perawan Maria

26 Juli
Santa Anna dan Santo Yoakim, Orangtua Santa Perawan Maria

Anna dan Yoakim adalah orangtua kandung Santa Perawan Maria, Bunda Yesus, Putera Allah. Keduanya dikenal sebagai keturunan raja Daud yang setia menjalankan kewajiban-kewajiban agamanya serta dengan ikhlas mengasihi dan mengabdi Allah dan sesamanya. Oleh karena itu keduanya layak di hadapan Allah untuk turut serta dalam karya keselamatan Allah.

Dalam buku-buku umat Kristen abad ke-2, nama ibu Anna sangat harum. Diceritakan bahwa sejak perkawinannya dengan Yoakim, Anna tak henti-hentinya mengharapkan karunia Tuhan berupa seorang anak. Namun cukup lama ia menantikan tibanya karunia Allah itu. Sangat boleh jadi bahwa Anna sesekali menganggap keadaan dirinya yang tak dapat menghasilkan keturunan itu sebagai hukuman bahkan kutukan Allah atas dirinya, sebagaimana anggapan umum masyarakat Yahudi pada waktu itu. Karena itu diceritakan bahwa ia tak henti-hentinya tanpa putus asa berdoa kepada Allah agar kiranya kenyataan pahit itu ditarik Allah dari padanya. Setiap tahun, Anna bersama Yoakim suaminya berziarah ke Bait Allah Yerusalem untuk berdoa. Ia berjanji, kalau Tuhan menganugerahkan anak kepadanya, maka anak itu akan dipersembahkan kembali kepada Tuhan.

Syukurlah bahwa suatu hari malaikat Tuhan mengunjungi Anna yang sudah lanjut usia itu membawa warta gembira ini: "Tuhan berkenan mendengarkan doa ibu! Ibu akan melahirkan seorang anak perempuan, yang akan membawa suka cita besar bagi seluruh dunia!" Dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang besar, Anna menceritakan warta malaikat Tuhan itu kepada Yoakim. Setelah genap waktunya, lahirlah seorang anak wanita yang manis. Bayi ini diberi nama Maryam, yang kelak akan memperkandungkan Putera Allah, Yesus Kristus, Juru Selamat dunia. Bagi Anna, Maryam lebih merupakan buah rahmat Allah daripada buah koderat manusia. Kelahiran Maryam menyemarakkan bahkan menyucikan kehidupannya dan kehidupan keluarganya.

Kehidupan ibu Anna tidak diceritakan di dalam Injil-Injil. Kisah tentang hidupnya diperoleh dari sebuah cerita apokrif. Cerita ini secara erat berkaitan dengan kisah Perjanjian Lam tentang Anna, ibu Samuel. Ibu Anna dihormati sebagai pelindung kaum ibu, khususnya yang sedang hamil dan sibuk mengurus keluarganya. Orang-orang Yunani mendirikan sebuah basilik khusus di Konstantinopel pada tahun 550 untuk menghormati ibu Anna. Di kalangan Gereja Barat, Paus Gregorius XIII (1572-1585) menggalakkan penghormatan kepada ibu Anna diseluruh Gereja pada tahun 1584. Nama Yoakim dan Anna sungguh sesuai dengan maksud pilihan Allah. Yoakim berarti "Persiapan bagi Tuhan", sedangkan Anna berarti "Rahmat atau Karunia".

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XVI, SENIN 25 Juli 2011 (Pesta St. Yakobus, Rasul)

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XVI, SENIN 25 Juli 2011
(Pesta St. Yakobus, Rasul)
2Kor 4:7-15, Mzm 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6, Mat 20:20-28

“Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu.”

BACAAN INJIL:
Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu." Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan.

RENUNGAN:

KKN dan sogok menyogok sudah biasa dalam hidup sekarang, dan bahkan sudah dianggap hal yang lumrah. Maka tidak jarang bila saat penerimaan pegawai negeri, orang berlomba menjalin relasi atau mempergunakan relasi dengan orang tertentu untuk dapat diterima menjadi pegawai negeri. Bila relasi itu dirasa kurang kuat, maka orang mulai memberi sogokan agar semua lancar dan keinginannya dikabulkan. Orang juga suka dan bangga bila mempunyai relasi dengan orang-orang kaya, orang penting dan pejabat atau penguasa karena dengan demikian menganggap bahwa mereka akan mendapat untuk dan keinginannya terkabul.

Kebiasaan ini juga terkadang terbawa-bawa dalam kehidupan menggereja. Tidak jarang terjadi pengurus gereja mengharapkan bahwa urusan mereka akan dipermudah oleh pastor / gereja karena menganggap punya relasi baik dengan Gereja dengan menjadi pengurus gereja. Ada pula yang berusaha ‘menyogok’ Gereja atau pastor dengan mengatakan bahwa mereka akan membayar semua kewajiban mereka yang selama ini tidak diberi karena tidak aktif menggereja dan bahkan akan menyumbang Gereja bila keinginan mereka dipenuhi oleh Gereja. Pernah juga terjadi keluarga pastor, suster atau frater mengharapkan mereka diberi hak istimewa dari peratuan atau kewajiban yang berlaku dan bahkan sekan mengharapkan peraturan dan kebijakan Gereja tidak diberlakukan kepada mereka.

Contoh di atas hanya beberapa contoh dari kebiasaan KKN dan sogok menyogok yang sudah dipelihara dalam hidup sekarang. Namun syukurlah bahwa sehubungan dengan beroleh berkat dan masuk kerajaan surga adalah sepenuhnya hak Allah dan tidak ada orang yang bisa menyogok Tuhan. Dalam injil hari ini dengan jelas kita dengarkan bagaimana ibu dari anak-anak Zebedeus meminta agar kedua anaknya kelak diperkenankan duduk di sebelah kanan dan di sebelah kiri Yesus. Permintaan ibu itu memang wajar sebagai ungkapan kasihnya kepada anak-anaknya. Sebab setiap ibu pasti mengharapkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Namun dia tidak tahu bahwa hanya mengharapkan yang baik bagi anak-anak tidak cukup hanya dengan berharap dan meminta, tetapi harus meminum cawan yang diminum oleh Yesus. Minum cawan berarti mengikuti ajaran dan teladan Yesus, bahkan juga harus siap mengalami penderitaan yang dialami oleh Yesus sendiri.

Dengan demikian jelas bagi kita bahwa bila orang tua mengharapkan masa depan yang baik bagi anak-anak, tidak cukup kiranya hanya berharap dan meminta, tetapi haruslah kiranya berjuang nyata bagi anak-anak yang tentunya terutama adalah dengan memberi teladan hidup dengan menghayati iman kristiani. Bahkan orang tua harus hidup menjadi pelayan bagi anak-anaknya. Itu berarti orang tua harus selalu berusaha dan berjuang untuk melakukan yang terbaik bagi anak-anaknya. Kiranya hal ini perlu mendapat perhatian karena begitu banyak orang tua yang berharap masa depan anaknya kelak baik, banyak orang tua yang hanya berharap anak-anaknya setia dalam iman katolik, banyak orang tua yang juga hanya meminta kepada anak-anak agar menjadi anak yang baik, tetapi lupa bahwa mereka harus memberi contoh teladan hidup iman.

Namun kiranya sabda Tuhan hari ini tidak hanya buat para orang tua, tetapi buat kita semua yang mendambakan kebahagiaan atau kehidupan kekal di surga. Barang siapa mendambakan kebahagian hidup, harus berjuang dengan ikut meminum cawan yang diminum oleh Yesus. Kerajaan Allah itu disediakan bagi siapa saja yang hidup mengikuti Yesus dengan sungguh-sungguh. Iman kepada Yesus dan hidup yang berkenan di hadapan Allah adalah hidup yang menjadi pelayan bagi sesamanya, bukan menjadi tuan atas orang lain. Maka semoga kita berani hidup menjadi pelayan bagi sesama, lemah lembut terhadap sesama karena itulah hidup yang berkenan di hadapan Allah. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)