Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

BACAAN HARI MINGGU: 27 OKTOBER 2013

BACAAN HARI MINGGU: 27 OKTOBER 2013 
(Minggu dalam Pekan Biasa XXX) 
Sir. 35:12-14,16-18; Mzm. 34:2-3,17-18,19,23; 2Tim. 4:6-8,16-18; Luk. 18:9-14 

 BACAAN I : Sir. 35:12-14,16-18 
“Doa orang miskin menembusi awan” 

Tuhan adalah Hakim, yang tidak memihak. la tidak memihak dalam perkara orang miskin, tetapi doa orang yang terjepit didengarkan-Nya. Jeritan yatim piatu tidak diabaikan-Nya, ataupun jeritan janda yang mencurahkan permohonannya. Tuhan berkenan kepada siapa yang dengan sebulat hati berbakti kepada-Nya, dan doanya naik sampai ke awan. Doa orang miskin menembusi awan, dan ia tidak akan terhibur sampai mencapai tujuannya. la tidak berhenti hingga Yang Mahatinggi memandangnya, dan memberikan hak kepada orang benar dan menjalankan pengadilan. 

MAZMUR TANGGAPAN : Mzm. 34:2-3,17-18,19,23 
Ulangan : Tuhan mendengarkan doa orang beriman. 

Ayat : 
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap awaktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita. 

2. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan. 

3. Tuhan itu dekat kepada prang uang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman. 

 BACAAN II : 2Tim. 4:6-8,16-18 
"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran."

Saudara terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorangpun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku?kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka?, tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin. 

BACAAN INJIL : Luk. 18:9-14 
"Pemungut cukai ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan, sedangkan orang Farisi itu tidak."

Sekali peristiwa kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 26 OKTOBER 2013

RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 26 OKTOBER 2013 
Rom 8: 1-11; Mzm 24; Luk 13: 1-9 

BACAAN INJIL: 

Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan. Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian." Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!" 

RENUNGAN : 
Beberapa orang membawa kabar kepada Yesus tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan . Mereka itu menganggap dirinya lebih baik, sehingga tidak mendapat hukuman dari Pilatus. Dalam hal ini mereka membenarkan apa yang diperbuat oleh Pilatus kepada mereka yang dihukum. Mereka bukannya prihatin atas penderitaan orang lain, tetapi justru bersikap sombong dengan menganggap diri lebih baik sehingga tidak mendapat hukuman dan mereka yang dihukum dianggap berdosa sehingga layak dihukum. 

Mungkin kitapun sering demikian. Oleh sebab itu baiklah kiranya kita tidak pernah menganggap diri lebih baik dan lebih beriman dari orang lain, karena bila demikian kita telah jatuh pada dosa kesombongan rohani. Sebab tidak ada diantara kita yang sudah sempurna. Selama kita hidup, selama itu pula kita menjalani proses kesempurnaan yang baru akan berakhir setelah hidup di dunia ini. Mungkin sekarang ini tidak berbuat dosa, tetapi kita tidak tahu apa yang terjadi besok, bisa saja besok kita jatuh melakukan perbuatan dosa, karena kita manusia lemah. Selama kita masih hidup, selama itu juga ada kemungkinan besar bahwa kita jatuh pada perbuatan dosa. Namun ketika kita jatuh, kita harus berani bangkit lagi. Berjuanglah untuk senantiasa semakin sempurna dengan tetap memelihara kerendahan hati. 

Bahkan dengan tegas Yesus mengajarkan bahwa kita tidak cukup hanya tidak berbuat dosa. Sehubungan dengan hal ini menganggambarkan seperti pohon anggur yang ditanam dalam kebun anggurnya. Pohon ara itu tidak menghasilkan buah, sehingga tuan pemilik kebun anggur itu menyuruh pengurus kebun anggur itu untuk menebangnya. Namun pengurus kebun anggur itu meminta supaya dia diberi kesempatan untuk merawatnya dengan dengan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya . Pengurus kebun anggur itu berharapan tahun depan akan berbuah, namun kalau tetap tidak berbuah, pohon anggur itu boleh ditebang. 

Perumpamaan ini menyiratkan bahwa kita tidak cukup hanya hidup dan tidak berbuat dosa. Namun lebih itu, kita harus menghasilkan buah seperti yang diharapkan oleh Tuhan pemilik hidup kita ini, sehingga ketika Tuhan mau mengambil buah dari kita, Dia menemukan buah dari kita. Sehingga bila ternyata saat ini kita belum menghasilkan buah seperti yang diharapkan Tuhan, kita diberi kesempatan untuk merawat hidup kita sehingga kelak kita bisa menghasilkan buah. 

Namun ingatlah, bila kita sudah diberi kesempatan tetapi tetap tidak menghasilkan buah, kita akan masuk dalam kebinasaan hidup. Buah yang diharapkan oleh Tuhan dari kita, adalah kesetiaan dalam iman kepada-Nya. Iman itu harus tampak dalam perbuatan cinta kasih kepada sesama, terutama yang menderita. Janganlah kiranya kita justru menghakimi orang yang menderita dengan tuduhan bahwa mereka hidup demikian karena kedosaan mereka. 

Namun baiklah kita sungguh prihatin dan ikut bertanggungjawab agar mereka bisa tetap hidup dan akhirnya menghasilkan buah. Kita hendaknya seperti pengurus kebun anggur itu yang memohon kepada pemilik kebun anggur supaya pohon anggur itu diberi kesempatan untuk hidup dan dia berjanji akan merawat pohon anggur itu supaya menghasilkan buah. Kitapun hendaknya demikian. Kita harus ikut bertanggungjawab atas hidup sesama kita dan berusaha agar sesama kita beroleh kesempatan hidup dan berjuang agar hidup sesama kita juga menghasilkan buah. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 25 OKTOBER 2013

RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 25 OKTOBER 2013 
(Yohanes Ston) 
Rm. 7:18-25a; Mzm. 119:66,68,76,77,93,94; Luk. 12:54-59 

BACAAN INJIL: 
Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi. Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas." 

RENUNGAN : 
Pengetahuan seseorang bukan menjadi jaminan bahwa seseorang itu lebih dewasa dalam pemikiran dan tidankan serta hidupnya akan lebih baik. Justru seringkali terjadi bahwa orang berpengetahuan tinggi tetapi pemikiran, dan perilakunya seperti orang yang tidak berpendidikan. Demikian juga halnya pengetahuan yang banyak tentang iman, bukan jaminan seseorang itu lebih beriman dan hidupnya lebih baik dalam hal iman. Malah tidak jarang kita temui bahwa orang yang berpengetahuan banyak tentang iman, justru hidupnya tidak beriman dan bahkan seringkali pengetahuan itu hanya sematas pengetahuan saja. Kiranya sehubungan dengan hal ini, banyak kita temuakan dalam kehidupan kita sekarang ini. 

Sekarang ini kita banyak mendengar berita tentang korupsi yang sudah meraja lela. Sepertinya orang tidak takut untuk korupsi padahal sudah banyak koruptor yang ditangkap dan dihukum. Walaupun demikian, orang tetap tidak kapok untuk korupsi dan tidak mau belajar dari pengalaman orang yang sudah tertangkap. Malahan yang terjadi adalah bahwa pengalaman orang lain dipakai sebagai pelajaran supaya tidak tertangkap, pengetahuan yang dimiliki digunakan untuk mencari cara lebih canggih untuk koropsi supaya tidak tertangkap. 

Memang sangat disayangkan bahwa akal budi yang diberikan oleh Tuhan kepada kita adalah dengan tujuan agar kita mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Tuhan memberi akal budi kepada manusia agar manusia itu hidup bahagia. Namun justru seringkali sebaliknya, akal budi dan pengetahuan dipakai untuk hal yang tidak baik. Ini pulalah kritikan yang disampaikan Yesus kepada orang banyak, sebagaimana kita dengarkan dalam injil hari ini. Yesus mengkritik mereka yang mempunyai pengetahuan atas peristiwa alam sehingga tahu apa yang harus mereka perbuat, misalnya mereka tahu kapan musim hujan sehingga memutuskan untuk mulai bertanam, tahu kapan musim kemarau sehingga tahu apa yang harus dilakukan saat musim kemarau. 

Akan tetapi pengetahuan yang mereka miliki tidak mereka gunakan untuk membendakan mana yang benar dan mana yang tidak benar serta tidak memutuskan untuk memilih dan melakukan hal yang benar. Justru pengetahuan itu mereka gunakan untuk mengelabui kejahatan mereka dari orang lain, mereka bersikap munafik. Dengan pengetahuan yang mereka miliki dan dari pengalaman hidup, mereka seharusnya mengakui dan menyadari kuasa dan berkat Tuhan atas hidup ini, sehingga mereka percaya kepada Tuhan. Dengan pengetahuan itu, seharusnya mereka menyadari kedosaan mereka dan memutuskan untuk berdamai dengan Tuhan. Apa yang dikatakan oleh Yesus dalam injil hari ini, juga ditujukan kepada kita. Tuhan memberi kita akal budi, pemberian yang membedakan kita dari ciptaan lain, karena kita adalah ciptaan yang secitra dengan Dia, dengan tujuan agar kita bisa hidup dan beroleh hidup bahagia. 

Namun apakah akal budi itu kita gunakan dengan sebaik-baiknya seturut kehendak Tuhan? Kita mungkin memiliki pengetahuan sehingga tahu memutuskan apa yang akan kita lakukan. Namun pengetahuan yang kita miliki seringkali tidak kita gunakan untuk menemukan dan menyadari kehadiran Tuhan dan berkat-Nya dalam hidup kita. Bahkan yang terjadi, pengetahuan itu mengelabui mata kita dari kehadiran Tuhan dan berkat-Nya dalam hidup kita, sehingga kita berpikir bahwa semuanya itu bisa terjadi hanya karena pengetahuan yang kita miliki. Pengetahuan manusia seringkali mengaburkan peran Tuhan dalam hidup kita. Selain itu, kritikan Yesus juga ditujukan kepada kita yang mungkin memiliki pengetahuan yang banyak tentang iman, namun kita hidup kita tidak seperti pengetahuan iman itu. Seringkali kita begitu pandai dalam hal iman, pandai berkata-kata tentang iman, namun hidup kita justru tidak memperlihatkan iman yang kita ketahui itu. Justru bisa saja terjadi kita bersikap munafik karena pengetahuan iman yang kita miliki kita gunakan untuk mengelamui orang lain sehingga orang lain melihat kita beriman, padahal sebenarnya malahan jahat. 

Oleh sebab itu, Yesus mengingatkan kita agar kita mempergunakan pengetahuan dengan sebaik-baiknya seturut kehendak Tuhan yang memberikan akal budi kepada kita. Tuhan memberikan akal budi kepada kita, maka hendaknya akal budi itu kita gunakan untuk memuliakan Tuhan. Tuhan memberi kita akal budi agar kita bisa membedakan mana yang baik, benar dan mana yang tidak baik dan jahat, maka kitapun memutuskan untuk melakukan hal baik dan benar. Dengan pengetahuan kita hendaknya mampu menyadari peran, kehadiran Tuhan dan berkat-Nya atas hidup kita sehingga kita bertobat, berdamai dengan Tuhan dengan setia mengikuti Dia. Amin.

Vatikan menonaktifkan seorang uskup terkait gaya hidup mewah

Vatikan menonaktifkan seorang uskup terkait gaya hidup mewah 

Vatikan, Rabu (23/10/2013), menonaktifkan seorang uskup asal Limburg, Jerman yang menimbulkan skandal akibat gaya hidup mewahnya. “Takhta Suci memutuskan untuk menonaktifkan sementara Mgr Franz-Peter Tebartz-van Elst. Bapa Su
ci sudah mendapatkan informasi masalah ini secara obyektif dan berlanjut,” demikian pernyataan resmi Vatikan.

Dengan keputusan ini, maka Mgr Franz-Peter Tebartz-van Elst untuk sementara waktu tidak bisa menjalankan tugas-tugasnya sebagai seorang uskup. Sebelumnya, Mgr Franz-Peter terbang ke Roma menggunakan maskapai penerbangan murah Ryanair untuk menjelaskan masalah yang membelitnya kepada Paus Fransiskus. Dia dituduh menggunakan penerbangan kelas bisnis saat melakukan perjalanan ke India dan memboroskan keuangan Gereja. 

Tak hanya itu, ruang kerjanya di gedung keuskupan yang baru dibangun konon bernilai 2,9 juta euro. Di dalam ruang kerja itu terdapat ruang makan seluas 63 meter persegi dan sebuah bak mandi berharga 15.000 euro. Semua itu diperoleh dari uang pajak agama di Jerman. Laporan itu menimbulkan skandal di Jerman dan memunculkan seruan transparansi keuangan Gereja Katolik. Franz-Peter, 53, juga dikecam terkait megaproyek pembangunan di kota tua Limburg, Jerman yang terdiri atas museum, gedung konferensi, sebuah kapel dan apartemen pribadi. (tribunnews.com)

Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 24 OKTOBER 2013

RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 24 OKTOBER 2013 
(Antonius Maria Claret, Aloisius Guanella ) 
Rm. 6:19-23; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 12:49-53 

BACAAN INJIL: 
"Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung! Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya." 

RENUNGAN : 
Mungkin kita sudah mendengar berita tentang gubernur Joko Widodo dan wakilnya Basuki yang dipanggil Ahok. Gubernur dan wakilnya ini dikagumi oleh banyak orang karena ketegasan dan kerjanya yang sungguh sudah dirasakan. Namun walaupun banyak orang yang mengagumi dan memuji mereka berdoa, tetap ada juga orang yang tidak menyukai mereka dan bahkan dengan berbagai cara mereka berusaha untuk mengkritik serta menjatuhkan mereka berdua. Untuk saat ini kehadiran mereka berdua menimbulkan dukungan dan pertentangan di kalangan banyak orang. 

 Gambaran kedua tokoh di atas hanya sebagai gambaran untuk mengerti injil hari ini. Yesus jelas adalah Alamasih yang datang untuk membawa kabar sukacita, menyatakan kasih Allah kepada manusia. Yesus datang untuk membawa keselamatan. Pada saat itu, banyak orang yang mengikuti Yesus, mereka kagum dan senang mendengar pengajaran Yesus, apalagi Yesus melakukan banyak mukizijat yang tidak bisa dilakukan oleh siapapun. Orang-orang itu berharap banyak kepada Yesus. Namun walau demikian, tetap ada juga yang tidak senang dan bahkan membenci Yesus, yakni ahli-ahli Taurat, para Imam, orang-orang Lewi, pada penguasa pada masa itu. Intinya ada banyak orang yang juga tidak menyukai Yesus, yakni mereka yang merasa kehilangan pengaruh atau pengikuti karena beralih kepada Yesus, juga mereka yang merasa bahwa kehadiran Yesus membongkar kejahatan mereka, apalagi Yesus secara terang-terangan mengkritik kejahatan yang terjadi pada masa itu. Kehadiran Yesus menimbulkan pertentangan bagi bayak orang. Yesus sendiri menyadari hal itu. 

Dalam injil dengan tegas Yesus mengatakan bahwa kehadiran-Nya akan menimbilkan pertentangan, bukan hanya dalam diri masyarakat, bahkan juga dalam diri keluarga. Dalam hal ini seakan Yesus menjadi provokator perpecahan, perselisihan dan pertentangan dalam diri banyak orang, bahkan dalam diri keluarga. Yesus sendiri menghendaki hal itu terjadi dan bahkan mengatakan bahwa Dia rindu hal itu terjadi, sampai-sampai dikatakan bahwa hati-Nya susah sebelum hal itu terjadi. Sungguh mengangetkan kita akan apa yang dikatakan oleh Yesus, Dia mengatakan bahwa Dia datang bukan untuk membawa damai, tetapi pertentangan. Kehadiran Yesus mebawa pertentangan atau perselisihan bukan seperti yang kita mengerti. Kehadiran Yesus jelas mengajarkan kebenaran dari Allah, mengajak kita bertobat dengan hidup seturut kehendak Tuhan. 

Hidup seturut kehendak Tuhan, berarti kita harus berani meninggalkan kebiasaan hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Ini tentu bukan sesuatu yang mudah kita lakukan, sebab kita sendiri seringkali sudah merasa nyaman dengan gaya hidup seturut keinginan kita sendiri. Sehingga dalam mengikuti Yesus, akan menimbulkan pertentangan dalam diri sendiri antara mengikuti kehendak sendiri atau mengikuti kehendak Tuhan. Kalau kita mengikuti kehendak Tuhan, berarti kita harus berani kehilangan kesenangan diri sendiri. Mengikuti kehendak Tuhan, kita beroleh hidup bahagia, berdamai dengan Tuhan sehingga kita akan beroleh hidup kekal, sedangakan bila kita tidak mengikuti kehendak Tuhan tetapi kehendak diri sendiri, maka kita akan masuk dalam kebinasaan hidup. Kita tentu sudah tahu akan hal ini, namun seringkali terjadi pertentangan dalam diri kita. 

Dalam artian inilah yang dimaksudkan oleh Yesus dalam injil hari ini. Sehingga jelas bahwa kehadiran Yesus bukan hanya menimbulkan pertengangan antara kita dengan orang lain, malah pertentangan dalam diri kita antara kehendak Tuhan atau kehendak diri sendiri. Apa yang dikatakan oleh Yesus juga kita alami dalam hidup bersama orang lain. Kehadiran Yesus lewat hidup kita yang bercaya kepada Dia seringkali menimbulkan pertentangan dan perselisihan dengan orang-orang yang tidak menerima Yesus. 

Hal ini pasti sudah sering kita dengarkan dan mungkin juga kita alami. Kesulitan atau pertentangan yang terjadi karena iman kepada Yesus, ini seringkali membuat kita takut untuk beriman. Inilah pertentangan yang sering kita alami. Kehadiran kita memang sering membawa pertentangan. Namun kiranya kita tetap setia dalam iman dan mewartakan iman kita kepada sesama. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: RABU 23 OKTOBER 2013

RENUNGAN HARI BIASA: RABU 23 OKTOBER 2013 
(Yohanes dr Kapestrano, Gulielmus, Erem & Yohanes Bono, Ursulin dr Valenciennes) 
Rm. 6:12-18; Mzm. 124:1-3,4-6,7-8; Luk. 12:39-48 

BACAAN INJIL: 
Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan." Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?" Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut." 

RENUNGAN : 
Para saudara, sering kita mendengar orang mengatakan bahwa dia akan bertobat atau menghayati imannya, aktiv dalam hidup imannya dan berbuat baik, bila nanti sudah merasa mapan, kebutuhan sudah mencukupi dan kalau sudah pensiun atau bila sudah mendekati masa tua. Orang demikian berpikir bahwa dia tidak punya waktu luang untuk menghayati imannya dan aktiv dalam kegiatan Gereja karena semua waktunya habis untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka berpikir bahwa nanti setelah pensiun mereka sudah memiliki waktu luang untuk imannya dan untuk Gereja. 

Ini memang niat yang baik. Namun ingatlah sabda Tuhan hari ini, kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok atau kelak dalam hidup kita, kita juga tidak tahu berapa lama umur kita, kita tidak tahu kapan kematian menjemput kita. Oleh sebab itu, baiklah kiranya kita tidak menunggu waktu untuk beriman dan hidup baik seturut kehendak Tuhan. Jangan sampai karena kita lengah, terlambat, akhirnya kita kehilangan hidup kekal karena kita menunda. Mumpung kita masih hidup, kita punya kesempatan sehingga bila tiba waktunya, kita akan beroleh hidup kekal. Apa yang kita lakukan? Tuhan tidak meminta kita untuk meninggalkan pekerjaan harian kita dan menjadi pewarta. Yang diharapkan oleh Tuhan adalah bahwa menyadari diri bahwa kita adalah seperti hamba yang diberi kepercayaan oleh Tuhan. Kita harus seperti hamba yang bekerja dengan baik, walaupun tidak dilihat oleh tuan. 

Dengan demikian jelas bahwa Tuhan mempercayakan berkat-Nya kepada kita untuk kita gunakan dengan sebaik-baiknya. Berkat yang kita terima dipercayakan kepada kita bukan untuk diri sendiri, namun hendaknya kita bagikan kepada sesama, sebagaimana seorang pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya. Yesus memberi tanggungjawab kepada kita untuk ikut bertanggungjawab atas hidup sesama kita. Apa yang kita punya adalah pemberian Tuhan yang dipercayakan kepada kita. Oleh sebab itu, kita harus patut bersykukur atas karunianya dan rasa sykur kita, kita nyatakan dengan membagikannya kepda sesama. Perbautan baik kita kepada sesama harus sesuai atau sepadan dengan rahmat yang dipercayakan kepada kita. Semakin banyak rahmat yang kita terima, semakin besar pula tannggungjawab yang dituntut dari kita. Amin.

Paus Fransiskus: Umat Katolik “bawa Yesus ke dalam dunia modern”

Paus Fransiskus: Umat Katolik “bawa Yesus ke dalam dunia modern”

Paus Fransiskus meminta umat Katolik di Asia untuk membawa Yesus ke dalam semua aspek kehidupan modern seraya memperingatkan umat beriman untuk tidak melupakan kaum miskin dan tersingkir. “Bawalah Yesus sekarang ke bidang politik, bisnis, seni, ilmu pengetahuan, teknologi, dan media sosial,” kata Paus pada Jumat dalam sebuah pesan video pada penutupan Konferensi Eva
ngelisasi Baru di Filipina.

“Jangan merasa lelah membawa sukacita Bapa kepada orang miskin, orang sakit, orang terlantar, orang-orang muda dan keluarga,” kata Paus kepada sekitar 6.000 delegasi yang menghadiri konferensi pertama itu di Universitas Santo Thomas di Manila yang berusia 400 tahun. Berbicara dalam bahasa Inggris, Paus Fransiskus mengatakan dia berharap peserta konferensi “hendaknya mengalami kehadiran Yesus” dalam kehidupan mereka. “Anda hendaknya semakin mencintai Gereja dan berbagi Injil kepada orang lain dengan rendah hati dan sukacita,” katanya.

“Biarkan Roh Kudus memperbaharui ciptaan dan mendatangkan keadilan dan perdamaian di Filipina dan di benua Asia yang dekat dengan hati saya,” kata Paus. Ia menyampaikan terima kasih kepada penyelenggara konferensi tersebut, seraya mengatakan “Roh Kudus telah aktif memanggil Anda.” “Saya senang bahwa Anda datang ke Manila dari berbagai bagian di Filipina dan Asia,” kata Paus. Konferensi evangelisasi baru “adalah persembahan kami untuk Tahun Iman,” tambahnya . Di akhir konferensi tiga hari itu, Uskup Agung Manila Luis Antonio Kardinal Tagle memimpin doa antaragama bersama para pemimpin agama lain dimana ia meminta maaf atas “dosa-dosa Gereja.” 

 “Kami ingin mengatakan kami sangat menyesal atas dosa-dosa, luka yang telah kami buat kepada umat Katolik,” kata prelatus itu. “Kami ingin meminta maaf kepada kaum wanita,” katanya. “Kami meminta maaf kepada anak-anak yang tidak diperperhatikan. Kami ingin meminta maaf kepada orang muda yang tidak menemukan diri dalam komunitas kita sebagai sebuah rumah yang akan menyambut baik mereka.” Bagi mereka yang telah menyakiti Gereja, katanya, 

“Kami ingin mengatakan kami mengampuni Anda, kami mencintai Anda, dan kami berharap kami dapat mulai membangun sebuah dunia penuh kasih, keadilan, kebenaran, dan perdamaian, bukan hanya untuk diri kami sendiri tetapi untuk generasi berikutnya.” Kardinal Tagle mengadakan konferensi itu sebagai respon terhadap seruan Paus Fransiskus dan Paus Emeritus Benediktus XVI untuk membuat evangelisasi “lebih relevan” dalam menghadapi perubahan di bidang teknologi, sosial, budaya, ekonomi, sipil dan agama. Delegasi konferensi berasal dari seluruh Asia, termasuk Hong Kong, India, Brunei, Malaysia, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, Myanmar, Jepang, Sri Lanka dan Indonesia. Sebuah kontingen dari Amerika Serikat juga hadir. 

RENUNGAN HARI BIASA: SELASA 22 OKTOBER 2013

RENUNGAN HARI BIASA: SELASA 22 OKTOBER 2013 
Rm. 5:12,15b,17-19,20b-21; Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17; Luk. 12:35-38 

BACAAN INJIL: 
Suatu hari bersabdalah Yesus kepada para muridNya: "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya. Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka". 

RENUNGAN: 
Ada orang yang mengatakan bahwa munggu adalah pekerjaa atau aktivitas yang membosankan, apalagi yang ditunggu itu tidak tahu pasti kapan datangnya. Namun menunggu bisa menjadi masa yang menyenangkan dan mambuat kita kreativ bila yang kita nantikan adalah sesuatu atau orang yang membuat kita bahagia. Misalnya seorang yang menanti kelahiran anaknya, dia akan menunggu dengan penuh harapan, sukacita dan juga kreativ mempersiapkan apa saja yang diperlukan untuk menanti kelahiran anak yang memberi kebahagiaan tersendiri. 

Hidup di dunia ini adalah sementara. Hidup yang sekarang di dunia bukanlah hidup sesungguhnya. Hidup yang sesungguhnya itu akan kita alami setelah kita beralih dari hidup di dunia ini. Hidup di dunia ini adalah perjalanan menuju hidup sejati dan juga bisa dikatakan penantian untuk beralih ke hidup kekal. Kapan hal itu akan datang? Tidak ada yang tahu, hanya Tuhan yang tahu. Oleh sebab itu, dalam masa penantian untuk beralih ke kehidupan kekal, Yesus mengajar kita agar kita senantiasa berjaga-jaga, bersiap siaga selalu dengan hidup dalam iman, seperti seorang hamba yang menantikan kedatangan tuannya yang pulang dari perkawianan. Dengan demikian, hidup sekarang adalah penantian yang penuh harapan, sukacita sehingga membuat kita harus kreativ selama menanti. 

 Dalam injil hari ini, Yesus mengajarkan agar kita bersiap-siap selalu menantikan dengan pinggang terikat dan pelita tetap bernyala, menanti seperti seorang hamba menantikan kedatangan tuannya dari pesta perkawinan. Penantian kita tentu tidak berdiam diri, tidak berbuat apa-apa, namun jsutru kita harus menanti dengan kreatif sehingga bila kelak tiba saatnya, kita akan diperkenankan untuk menikmati perjamuan abadi di surga. Penantian yang bisa kita lakukan adalah dengan pinggang terikat dan pelita iman yang tetap bernyala. Penantian dengan pinggang terikat adalah hidup senantiasa siap siaga dengan hidup seturut kehendak Tuhan, yang mana hidup kita terikat dalam Tuhan, sehingga kita siap sedia kapan Tuhan menarik kita ke manapun Dia suka. 

Penantian kita juga dikatakan dengan iman menyala. Sehingga dalam hidup sekarang yang adalah penantian, Tuhan mengharapkan kita hidup dalam iman, yang nyata dalam hidup dan perilaku yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Dengan demikian, hendaknya kita tidak menunda untuk percya dan mengikuti Yesus Kristus. Sebab dengan demikian, bila tiba waktunya kita didapati setia menunggu dan akhirnya kita diperkenankan ikut masuk menikmati kebahagiaan abadi di surga. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: SENIN 21 OKTOBER 2013

RENUNGAN HARI BIASA: SENIN 21 OKTOBER 2013
 (Ursula) 
Rm. 4:20-25; MT Luk. 1:69-70,71-72,73-75; Luk. 12: 13-21 

BACAAN INJIL:
 Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?" Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

RENUNGAN :
Akhir-akhir ini kita banyak mendengar berita tentang para koruptor yang tertangkap KPK. Dalam berita juga dibeberkan kekayaan yang dimiliki oleh koruptor yang disita oleh KPK. Menyaksikan berita seperti itu kadang membuat kita heran, ada koruptor yang mempunyai mobil mewah sampai puluhan banyaknya. Kadang kita berpikir, “Kapan mereka memakai semua mobil itu? Belum lagi mereka mempunyai banyak rumah dan harta lainnya.

Para koruptor melakukan demikian, karena mereka menganggap bahwa harta kekayaan akan membuat hidupnya bahagia, sehingga semakin memiliki banyak harta mereka merasa hidupnya semakin bahagia. Para koruptor juga tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah mereka miliki. Mereka tidak pernah puas karena mereka mungkin masih belum menemukan kebahagiaan dalam hidupnya. Inilah kenyataan hidup yang terjadi dalam hidup sekarang ini.

Banyak orang berpikir bahwa harta dan kekuasaan akan menjamin hidup manusia. Orang demikian seakan berpikir bahwa kebahagiaan itu bisa dibeli. Namun berdasarkan injil hari ini, kita diingatkan bahwa harta kekayaan tidak bisa menjamin hidup dan kebahagiaan hidup manusia. Akan tiba saatnya bahwa harta duniawi tidak akan berguna, tidak akan bisa mempertahankan hidup manusia. Hidup itu adalah milik Tuhan, Tuhan yang berhak atas hidup kita. Hidup dan harta kekayaan atau apa yang kita miliki adalah anugerah Tuhan yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita. Tuhan mempercayakannya agar kita dapat menikmati hidup dan beroleh hidup bahagia.

Namun yang sering terjadi adalah harta kekayaan seringkali dianggap menjadi tujuan utama dan dianggap menjadi sumber kebahagiaan. Oleh sebab itu tidak jarang kita menemukan orang yang menumpuk harta kekayaan untuk diri sendiri, dan mereka tidak mau berbagi apa yang mereka miliki. Orang demikian yang dikatakan oleh Yesus sebagai orang yang berlaku tamak.

Yesus tidak melarang kita beroleh harta kekayaan, namun kita hendaknya tidak hidup dalam ketamakan. Orang yang tamak adalah orang yang hanya memikirkan diri sendiri, dan apa yang ada padanya digunakan dan disimpan untuk dirinya sendiri dan orang demikian tidak peduli dengan orang yang menderita yang ada di sekitarnya. Orang yang demikian banyak kita temukan dalam hidup kita sekarang ini. Oleh karena itu, baiklah sabda Tuhan hari ini menjadi peringatakan bagi kita semua. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)