Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

Panjahaon Ari Minggu Paskah II: 1 Mei 2011 (Bahasa Batak Toba) (Hari Minggu Kerahiman Ilahi)

Panjahaon Ari Minggu Paskah II: 1 Mei 2011 (Bahasa Batak Toba)
(Hari Minggu Kerahiman Ilahi)

Kis 2:42-47, Mzm 118:2-4,13-15,22-24, 1Ptr 1:3-9, Yoh 20:19-31

OGEN SIPEMENA: (Kis 2:42-47)

“Saluhut angka na porsea i, songon sude hatopan dirajumi nasida do saluhut arta nasida.”

Alai marsihohot do nasida di poda ni angka apostel marparsaoran, marulaon na badia jala martangiang. Alai songgop ma biar tu roha ni saluhutna; masa ma lan halongangan dohot tanda di Jerusalem, dipatupa angka apostel i. Alai sai domu do saluhut angka na porsea i, jala songon hatopan dirajumi nasida saluhut artanasida. Tupa digadisi nasida arta dohot ugasannasida, disagihon ma tu saluhutna marguru tu haseana di ganup. Ganup ari do nasida tongtong saroha di bagas joro i, jala jojor jabu do nasida marulaon na badia, marlas jala marbulus ni roha nasida marsipanganon. Huhut mamuji Debata jala lomo do roha ni nasa natorop mida nasida. Alai ganup ari do ditambai Debata tu na sahuria i angka na dapotan haluaon.

PSALMEN HATOPAN: (Mzm 118:2-4,13-15,22-24)

Reff.: Mandok mauliate ma hamu tu Tuhan, air o di saleleng do asi ni roha-Na.

1. Dohonon ni Israel ma tongon: Ai ro di salelenglelengna do asi ni rohana!
Dohonon ni pinompar ni si Aron ma: Ai ro di salelenglelengna do asi ni rohana.
Dohonon ni angka na mangkabiari Jahowa ma: Ai ro di salelenglelengna do asi ni rohana i

2. Nunga pola digogo ho manulakkon ahu, asa tinggang nian, hape Jahowa mangurupi ahu.
Jahowa do pargogongku dohot endengku, jadi gabe hatuaonku ibana.
Soara ni olopolop dohot hatuaon marsaringar di undungundung ni angka partigor: Siamun ni Jahowa do sibahen hamonangan

3. Batu naung binolongkon ni angka pande bagas, i ma jadi batu parsuhi.
Sian Jahowa do i masa, halongangan do i anggo di matanta.
Ari on do na jinadihon ni Jahowa, * marolopolop jala marlas ni roha ma hita disi

PANJAHAON PADUAHON: (1Ptr 1:3-9)

“Marhite-hite haheheon ni Jesus Kristus sian angka na mate, marpangkirimon na mangolu ma hita.”

Pinuji ma Debata, Ama ni Tuhanta Jesus Kristus, naung manubuhon hita paduahalihon, sian godang ni asi ni rohana, marhitehite haheheon ni Jesus Kristus sian angka na mate, asa marpangkirimon na mangolu hita. Di siteanon na manongtong, na so marlindang, na so ra malos, na sinimpan di banua ginjang di hamu. Ai diramoti do hamu hinorhon ni gogo ni Debata marhitehite haporseaon, asa sahat tu haluaon, naung rade sipapataron di tingki na parpudi i. I do dihalashon hamu, nang pe marsak hamu satongkin nuaeng, di bagasan ragam ni pangunjunan, molo tung ingkon i. Ai naeng jumpang do hatauon ni haporseaonmuna, na andul ummarga sian sere na so manahan, nang pe diuji api i, bahen pujipujian dohot hamuliaon dohot hasangapon, di hapapatar ni Jesus Kristus i. Atik pe so dung diida hamu Ibana, dihaholongi hamu do Ibana, na hinaporseaanmuna, nang so diida hamu Ibana nuaeng, gabe mariaia do hamu, di bagasan halalas ni roha na so tarhatahon jala na tongam, gabe jaloonmuna do ujung ni haporseaonmuna, i ma haluaon ni tondimuna.

BARITA NAULI: (Yoh 20:19-31)

“ Dung salpu saminggu, ro ma muse Jesus.”

Jadi dung bot ari, di ari parjolo dung salpu ari Sabbat, di naung sordak angka pintu ni inganan ni angka sisean i, ala ni biar ni rohanasida mida angka Jahudi, ro ma Jesus jongjong tu tongatonganasida, jadi didok ma tu nasida: Dame ma di hamu! Jadi dung didok songon i, dipatuduhon ma tanganna dohot andorana tu nasida, gabe las ma roha ni angka sisean i, ala naung diida nasida Tuhan i. Dung i diulahi Jesus ma mandok tu nasida: Dame ma di hamu! Songon sinuru ni Ama i Ahu, suruonku hamu. Jadi dung didok songon i, mangombus ma Ibana dompak nasida, huhut ma didok: Jalo hamu ma Tondi Parbadia! Molo disesa hamu dosa ni manang ise, naung sesa ma i; molo dipahot hamu dosa ni manang ise, hot do i. Alai anggo si Tomas, sada sian na sampuludua i, na margoar Linduat, ndang rap dohot nasida, di na ro i Jesus. Gabe didok angka donganna sisean ma tu ibana: Nunga huida hami Tuhan i! Alai dialusi ma nasida: Na so tupa porsea ahu, molo so huida di tanganna i bogas ni labang i, laos dijama jarijaringku bogas ni labang i, jala ia so dijama tanganku andorana i. Dung salpu ualu borngin, pungu ma muse angka sisean i di bagasan, rap dohot si Tomas. Dung i ro ma Jesus, di na sordak i angka pintu, jongjong tu tongatonganasida, didok ma: Dame ma di hamu! Dung i didok ma tu si Tomas: Boan tu on jarijarimi jala ida ma tanganku! Surdukkon ma tanganmi manjama andorangku! Unang ganggu roham; sai porsea ma ho! Gabe ninna si Tomas ma mangalusi Ibana: Tuhanku jala Debatangku! Jadi didok Jesus ma tu ibana: Ala diida ho Ahu, umbahen na gabe porsea ho. Martua ma angka na porsea, atik pe so diida! Godang dope tanda angka na asing na pinatupa ni Jesus di jolo ni angka siseanna, angka na so sinurat di buku on. Alai umbahen na sinurat angka on, asa porsea hamu, Jesus do Kristus, Anak ni Debata; jala asa hamu angka na porsea i dapotan hangoluan marhitehite Goarna.

Ogen Wari Minggu Paskah II: 1 Mei 2011 (Bahasa Batak Karo) (Hari Minggu Kerahiman Ilahi)

Ogen Wari Minggu Paskah II: 1 Mei 2011 (Bahasa Batak Karo)
(Hari Minggu Kerahiman Ilahi)
Kis 2:42-47, Mzm 118:2-4,13-15,22-24, 1Ptr 1:3-9, Yoh 20:19-31

OGEN SIPEMENA: (Kis 2:42-47)

“Karina kalak si enggo tek man Jesus e tetap pulung ras-ras, janah kai si lit bas ia ipakeken.”

Perpulungen e tutus megiken pengajaren i bas rasul-rasul nari. Nggeluh ia sikeleng-kelengen bagi si ersenina. Ras-ras ia ncepik-ncepik roti dingen ras-ras pe ia ertoto man Dibata. Melala tanda-tanda sengget ras kejadin-kejadin si mejin ibahan rasul-rasul. Perbahan si e kerina kalak e erkemalangen man Dibata. Kerina kalak si enggo tek man Jesus e tetap pulung ras-ras janah kai si lit i bas ia ipakena ras-ras. Idayakenna taneh ras erta-ertana janah duitna ibagi-bagikenna sue ras keperlun sekalak-sekalak. Alu ersada ukur tep-tep wari ia pulung i bas Rumah Pertoton. Ras-ras ia kerina man i bas rumahna alu meriah dingen ukur meteruk. Ipujina Dibata, janah kerina kalak erngena ate man perpulungen e. Tep-tep wari itambahi Tuhan ku perpulungen e kalak si iselamatkenNa.

MAZMUR PENGALO-NGALO: (Mzm 118:2-4,13-15,22-24)

Reff.: Kataken bujur man Tuhan erkiteken kiniulin-Na.

1. Ninalah kalak Israel, "KekelengenNa tetap rasa lalap."
Ninalah imam-imam Dibata, "KekelengenNa tetap rasa lalap."
Ninalah si nembah man TUHAN , "KekelengenNa tetap rasa lalap.

2. Alu mesangat iserangna aku, janah menam talu, tapi TUHAN si nampati aku.
TUHAN erbanca aku megegeh dingen paguh, Ia si enggo mulahi aku.
Begiken sora surak kemenangen i bas kemah bangsa Dibata nari: "Kuasa TUHAN ergegeh i bas peperangen

3. Batu si iambekken tukang, e me jadi batu palas si la banci lang
Enda me wari kemenangen TUHAN , marilah si rayaken alu meriah ukur

OGEN SIPEDUAKEN: (1Ptr 1:3-9)

“alu kekeken Jesus Kristus Dibata enggo mpekeke kita idur si mate nari kempak sada kegeluhen s idem pengarapen si tuhu-tuhu.”

Marilah kita bersyukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus! Ia sangat mengasihani kita, itu sebabnya Ia memberikan kepada kita hidup yang baru, dengan menghidupkan kembali Yesus Kristus dari kematian. Ini memberikan kita harapan yang kokoh. Kita mengharap untuk memiliki berkat-berkat yang disediakan Allah bagi umat-Nya, yaitu berkat-berkat yang disimpan-Nya di surga, sehingga tidak dapat rusak, atau menjadi busuk ataupun luntur. Semuanya itu adalah untukmu, karena kalian percaya kepada Allah. Maka kalian dijaga dengan kuasa Allah supaya kalian menerima keselamatan yang siap dinyatakan pada akhir zaman nanti. Karena itu hendaklah kalian bersuka hati, meskipun sekarang untuk sementara waktu kalian harus menjadi sedih karena kalian mengalami bermacam-macam cobaan. Tujuannya ialah untuk membuktikan apakah kalian sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan atau tidak. Emas yang dapat rusak pun, diuji dengan api. Nah, iman kalian adalah lebih berharga dari emas, jadi harus diuji juga supaya menjadi teguh. Dan dengan demikian kalian akan dipuji dan dihormati serta ditinggikan pada hari Yesus Kristus datang kembali. Kalian mengasihi-Nya, meskipun dahulu kalian tidak melihat-Nya. Dan kalian percaya kepada-Nya meskipun sekarang kalian tidak melihat-Nya. Itu sebabnya kalian bergembira, dan merasakan sukacita yang agung dan tak terkatakan. Sebab tujuan imanmu tercapai, yakni keselamatan jiwamu

BERITA SIMERIAH: (Yoh 20:19-31)

“ Waluh wari kenca si e reh me mulihi Jesus.”

Karaben i bas wari Minggu ndai, pulung ajar-ajar Jesus i bas sada ingan. Perbahan mbiar ia kalak Jahudi si erkuasa e maka ierukna pintun. Jenari bengket me Jesus, tedis Ia i lebe-lebe ajar-ajar e. Nina Jesus, "Mejuah-juah." Jenari icidahken Jesus tanNa ras awakNa man ajar-ajar e, e maka meriah kal ukur ajar-ajar ngidah Tuhan. Nina ka Jesus man ajar-ajar, "Tetapkenlah ukurndu. Bagi Aku isuruh Bapa, bage me pe kam Kusuruh." Kenca bage isempulken Jesus KesahNa man ajar-ajar e, jenari nina, "Alokenlah Kesah Si Badia. Adi ialemindu dosa kalak, dosana enggo ialemi; adi ipelepasndu dosana i bas ia, dosana e enggo tetap i bas ia." Sekalak i bas ajar-ajar si sepuluh dua e gelarna si Tomas (igelari pe si Kembar). Sanga Jesus encidahken diriNa man ajar-ajarNa, Tomas la ikut i je. E maka erberita ajar-ajar e man Tomas nina, "Kami enggo jumpa ras Tuhan!" Ngaloi Tomas, "Adi la kin kuidah bekas paku i bas tanNa, janah adi la kin kutamaken jari-jaringku ku je bage pe adi la kin kutamaken tanku ku awakNa, labo aku tek." Seminggu kenca ajar-ajar e pulung, pulung ka ia i bas inganna pulung e. Tomas pe ikut pulung. Pintu enggo ieruk, tapi bengket Jesus ku bas, tedis Ia i lebe-lebe ajar-ajar e, jenari nina, "Mejuah-juah!" Jenari nina Jesus man Tomas, "Tamakenlah jari-jarindu ku jenda, janah nehenlah tanKu. Dadaken tanndu, tamaken ku awakKu. Olanai la tek, tapi teklah!" Ngaloi Tomas man Jesus, "O, Tuhanku! O, Dibatangku!" Nina Jesus man Tomas, "Ma perbahan idahndu Aku nge maka kam tek? Malem tuhu-tuhu ate kalak si tek man bangKu aminna pe la Aku idahna!" Tuhu melala denga tanda-tanda sengget ibahan Jesus i lebe-lebe ajar-ajarNa si la isuratken i bas Kitap enda. Kai si enggo isuratken i bas Kitap enda tujunna e me gelah kam tek maka Jesus kap Anak Dibata; Ia kap Mesias si ipadanken Dibata. Bage pe gelah arah kinitekenndu nggeluh kam i bas gelarna!

Bacaan Hari Minggu Kerahiman Ilahi, 1 Mei 2011 (Hari Minggu Kerahiman Ilahi)

Bacaan Hari Minggu Kerahiman Ilahi, 1 Mei 2011
(Hari Minggu Kerahiman Ilahi)

Kis 2:42-47, Mzm 118:2-4,13-15,22-24, 1Ptr 1:3-9, Yoh 20:19-31

BACAAN I: (Kis 2:42-47)
“semua orang beriman itu bersatu dan memiliki segala-galanya bersama.”
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

AMZMUR TANGGAPAN: (Mzm 118:2-4,13-15,22-24)

Reff.: Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik, kekal abadi kasih setia-Nya.

1. Biarlah Israel berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
Biarlah kaum Harun berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"

2. Aku ditolak dengan hebat sampai jatuh, tetapi TUHAN menolong aku.
TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku.
Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan,

3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.
Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!

BACAAN II: (1Ptr 1:3-9)

“Allah memberi kita kehidupan baru dengan membangkitkan Yesus Kristus dari alam maut.”

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu?yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api?sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.

BACAAN INJIL: (Yoh 20:19-31)

"Seminggu kemudian Yesus datang lagi."

Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada." Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Berbagi Berita : Debat besar, Siapa Khianati Kebenaran?

Debat besar, Siapa Khianati Kebenaran?

Dalam pidato Paus Benediktus XVI untuk Kuria Roma pada 22 Desember 2005, tentang cara menafsirkan Konsili Vatikan II, ada satu poin yang masih terus menjadi sumber konflik dewasa ini.

Poin itu terkait dengan kebebasan beragama.

Tentang poin ini, konsili menemukan cara baru dalam menyelesaikannya. Konsili meneguhkan apa yang ditolak oleh berbagai paus sebelumnya yaitu: Kebebasan setiap orang untuk mempraktekkan agamanya sekalipun “salah.”

Ensiklik “Quanta Cura” 1864 dari Pius IX secara eksplisit mengutuk kebebasan seperti itu. Hanya satu agama yang benar, agama Katolik, yang pantas dipeluk oleh setiap warga suatu negara. Praktek agama lain hanya bisa ditoleransi, dalam batas-batas tertentu.

Namun Konsili Vatikan II tidak menjadikan kebenaran sebagai pusat. Konsili justru menjadikan kewajiban suatu negara dan manusia sebagai pusat. Dan konsili menegaskan bahwa pengakuan harus diberikan kepada hak setiap orang untuk mempraktekkan agamanya, apa pun konsekuensinya.

*

Inovasi konsili ini segera dilihat oleh banyak orang sebagai kehancuran tradisi Gereja secara drastis.

Bagi mereka yang melihat kecerahan dan awal “zaman baru,” Vatikan II memberi suatu kegembiraan besar.

Bagi mereka yang melihat kejahatan karena ajaran yang benar diabaikan, Vatikan II itu mencemaskan.

- Sandro Magister

SUMBER
Who’s Betraying Tradition. The Grand Dispute (www.chiesa)

Disadur dari :www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN HARI SABTU DLM OKTAF PASKAH, 30 April 2011

RENUNGAN HARI SABTU DLM OKTAF PASKAH, 30 April 2011
Kis 4:13-21, Mzm 118:1,14-15,16ab-18,19-21, Mrk 16:9-15

"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk!"

BACAAN INJIL:
Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota. Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada merekapun teman-teman itu tidak percaya. Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.

RENUNGAN:

“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk!” Inilah perintah yang diberikan oleh Yesus ketika menampakkan diri kepada sebelas murid. Kiranya perintah ini sangat penting, karena itu dikatakan Yesus kepada kesebelas murid. Perintah ini diahului oleh kejengkelan Yesus kepada mereka karena tidak percaya bahwa Dia telah bangkit.

Dalam Injil jelas dikatakan bahwa Yesus yang telah bangkit pertama kali menampakkan diri kepada Maria Magdalena dan Maria yang lain, dan ketika mereka memberitahukan kepada para murid itu, mereka tidak percaya. Yesus juga sudah menampakkan diri kepada dua murid lain, tetapi mereka juga belum percaya bahwa Kristus bangkit seperti dikatakan oleh dua murid itu. Yesus mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. Maka dalam penampakan kepada kesebelas murid, Yesus berharap mereka percaya dan mereka pergi keseluruh dunia dan memberitakan Injil kepada segala makhluk.

Perintah untuk pergi ke seluruh dunia dan mewartakan Injil dikatakan oleh Yesus sesudah Dia menampakkan diri dan mencela ketidakpercayaan mereka akan kesaksian murid lain bahwa Dia telah bangkit. Itu berarti bahwa mewartakan Injil menjadi suatu keharusan bagi yang percaya akan kebangkitan Yesus Kristus. Atau percaya akan kebangkitan Kristus juga harus dibuktikan dengan pewartaan Injil ke seluruh dunia dan kepada segala makhluk.

Kitapun sering begitu sulit untuk percaya kepada Yesus yang bangkit, padahal sudah banyak bukti dan saksi-saksi akan kebangkitan Yesus. Atau kita mengatakan bahwa kita percaya akan kebangkitan Kristus dan merayakan kebangkitan Kristus tetapi kita tidak mewartakan Injil keapda semua makhluk. Maka hendaknya kita sungguh percaya bahwa Yesus Kristus telah bangkit dan hidup bersama-sama kita. Kebangkitan Yesus Kristus, kita juga harus mewartakan injil dalam hidup setiap hari.

"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” Tentu kita tidak usah berpikir bahwa kita harus menjadi misionaris ke tempat lain atau ke Negara asing, sehingga kita merasa bahwa kita tidak akan mampu. Semua kita, tanpa kecuali diutus untuk mewartakan Injil Kristus. Maria Magdalena adalah wanita sederhana dan yang pernah dianggap terkutuk karena pernah dirasuki setan tetapi kemudian disembuhkan Yesus, juga diutus mewartakan Kristus yang telah bangkit. Petrus dan Yohanes sebagaimana diakui orang banyak adalah orang-orang sederhana, juga mewartakan Kristus yang bangkit. Maka semua kita diutus untuk mewartakan Kristus yang bangkit.

Ke seluruh dunia yang dimaksud tentu bukan hanya dalam arti harafiah, tetapi bisa kita tafsirkan sebagai seluruh dunia kehidupan kita setiap hari. Kita diminta untuk mewartakan Injil dalam dunia hidup keluarga, dalam duni hidup pekerjaan kita setiap hari, dalam dunia lingkungan satu iman, dalam lingkungan kemasyarakatan kita. Maka tugas pewartaan Injil kita laksanakan kapanpun dan di manapun kita berada setiap hari.

Dalam mewartakan Kristus yang bangkit, kita diminta untuk mewartakan injil. Kita ketahui bahwa Injil Kristus adalah kabar sukacita Allah yang mengasihi manusia dan menyelamatkan manusia lewa kehadiran, pengajaran, sengsara dan keselamatan Yesus Kristus. Injil mewartakan cinta kasih Allah yang nyata dalam Yesus Kristus. Dari sebab itu, dalam pewartaan injil, tentu kita tidak hanya sekedar dengan kata-kata, tetapi terlebih dengan membagikan kasih Kristus kepada sesama kita. Membagikan kasih Kristus kepada sesama, berarti dalam pewartaan kita hidup dalam perbuatan-perbuatan baik, perbautan kasih kepada sesama kita, kapanpun dan di manapun. Lewat kehidupan kita yang demikian, maka semua orang diharapkan ikut menikmati kebangkitan Kristus.

Oleh karena itu, Kristus yang bangkit adalah karena kasih-Nya kepada semua orang. Maka kebangkitan Kristus harus kita wartakan kepada semua orang lewat pewartaan Injil. Amin.

Berbagi Berita : Gereja Pantekosta Sleman dilempar bom molotov

Gereja Pantekosta Sleman dilempar bom molotov

Sebuah Gereja Pantekosta di Sleman, Yogyakarta, pukul 01.00 dini hari tadi dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal.

Baik pelaku maupun motif pelemparan molotov tersebut belum diketahui. Namun polisi sudah mengamankan lokasi.

Mengutip laporan Pendeta Nico Lomboan yang tinggal di gereja tersebut, Ketua Umum Forum Komunikasi Kristiani Jakarta, Theophilus Bela mengatakan bom tersebut mengakibatkan kaca dan tiang gedung bangunan gereja rusak.

Tidak ada korban dalam kejadian ini, karena tidak ada orang di lokasi.

“Gereja ini kerap mengalami gangguan sejak Februari lalu. Saat ini, polisi sudah ada di lokasi dan mengolah TKP,” kata Theo seperti dikutip Suara Merdeka.

Hingga siang tadi belum diketahui siapa pelakunya dan berapa jumlah mereka. Namun Theo mengakui bahwa memang ada konflik lokal di Sleman.

Sejak Februari itu, gereja ini tidak pernah lagi digunakan untuk kebaktian karena ada gesekan dengan warga sekitar.

Pemerintah daerah setempat menyediakan tempat lain bagi jemaat untuk melakukan kebaktian.

Disadur dari : www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN HARI JUMAT DLM OKTAF PASKAH, 29 April 2011

RENUNGAN HARI JUMAT DLM OKTAF PASKAH, 29 April 2011
Kis 4:1-12, Mzm 118:1-2,4,22-24,25-27a, Yoh 21:1-14

"Saat rasa kecewa, kita hendaknya datang kepada Yesus dan melaksanakan sabda-Nya. Yakinlah bahwa Dia akan bekerja untuk kita dan demi keselamatan kita."

BACAAN INJIL:
Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti. Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu." Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.

RENUNGAN:
Para murid sungguh kecewa dan kehilangan setelah kematian Yesus. Mereka seakan mau membuang juah-jauh pengalaman mereka selama bersama dengan Yesus. Mereka melarikan diri dari tugas yang pernah diberikan oleh Yesus kepada mereka yakni menjadi penjala manusia dan meneruskan karya-karya Yesus. Mungkin dari sebab itu mencari pelarian untuk membuang rasa kecewa dengan kembali ke pekerjaan sebelum mereka bertemu dengan Yesus yakni menjadi penjala ikan. Saat mereka menjala ikan, ternyata semalam-malaman mereka mencari ikan tetapi tidak satu ekorpun yang mereka tangkap.

Tentu mengetahui hal ini, mungkin Tuhan Yesus yang bangkit juga pasti akan kecewa. Sebab jelas-jelas bahwa Yesus memanggil mereka dari kehidupan dan pekerjaan lama mereka adalah untuk melanjutkan karya keselamatan mewartakan Kerajaan Allah. Selama tiga tahun Yesus mempersiapkan mereka dengan mengajari, memberi contoh teladan dan juga memberi mereka kuasa. Namun ketika Dia wafat dan sesudah bangkit juga sudah beberapa kali menampakkan diri, namun para murid masih tidak percaya, dan malah kembali ke kehidupan lama mereka sebelum mengenal Yesus. Namun pada saat demikian, Yesus menemui mereka. Yesus tetap berbuat baik bagi mereka dan malah membantu mereka untuk mendapatkan ikan. Yesus menyuruh para murid menebarkan jala mereka ke sebelah kanan perahu mereka. Mereka melakukannya begitu saja. Atas perintah Yesus, akhirnya mereka mendapatkan banyak ikan. Tentu itu bukan kebetulan dan bukan soal ditebarkan disebalah kanan atau kiri, tapi karena Yesus yang melakukannya dan Yesus tetap melakukan karya mukjijat atas mereka. Mengalami peristiwa itu, murid yang dikasihi Yesus langsung mengenal Yesus dan berkata, “Itu Tuhan.” Mukjijat yang diperbuat oleh Yesus dan pengakuan murid yang dikasihi Yesus yang mengatakan bahwa itu Tuhan, membuat mereka percaya bahwa yang mereka lihat adalah Yesus yang bangkit sehingga mereka tidak ada yang bertanya lagi dan menerima tawaran Yesus untuk makan bersama.

Bermenung atas Injil hari ini, kita diingatkan bahwa dalam hidup pasti kita akan mengalami rasa kecewa. Banyak hal yang membuat kita kecewa. Kerap ketika orang kecewa, orang mencari pelarian, ada yang lari pada hal-hal positif dan lebih banyak lari pada hal-hal negative. Banyak orang ketika mengalami rasa kecewa, justru lari meninggalkan Yesus. Namun Injil hari ini mengingatkan kita bahwa bila rasa kecewa menemui kita, hendaknya kita tidak lari meninggalkan Yesus, kembali ke jalan hidup sebelum mengenal Yesus. Tindakan demikian justru akan semakin menyengsarakan kita, karena kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Dalam situasi demikian, baiklah kita tetap ingat akan Yesus, karena dalam situasi apapun Yesus selalu hadir menyertai kita. Yesus selalu hadir dan bekerja untuk membawa kita kembali kepada-Nya untuk makan bersama dengan Dia. Dari sebab itu saat rasa kecewa, kita hendaknya datang kepada Yesus dan melaksanakan sabda-Nya. Yakinlah bahwa Dia akan bekerja untuk kita dan demi keselamatan kita.

Dalam sejarah hidup kita, kita juga pasti pernah mengalami bahwa pada-pada masa sulit kita mengalami sesuatu yang luar biasa, melampaui kekuatan dan akal budi kita. Murid yang dikasihi Yesus, ketika mereka mendapatkan banyak ikan padahal sudah semalam-malaman mereka mencari ikan tetapi tidak mendapatkan satu ekorpun, tetapi setelah mengikuti perintah Yesus, mereka mendapatkan banyak ikan, dia langsung menyadari kehadiran Yesus yang bangkit. Demikianpun kiranya dalam hidup kita, hendaknya kita menyadari bahwa dalam pengalaman demikian, kita sadar bahwa itu bisa terjadi karena Yesus hadir untuk membantu kita, sehingga kita berani berkata, “Itu Tuhan,” atau “Semuanya karena Tuhan sendiri yang melakukannya.”. Dengan kesadaran ini, tentu kita tidak menjadi sombong karena sudah dapat melewati peristiwa sulit, tetapi membuat kita semakin rendah hati sebab semuanya adalah karena karya Yesus. Kesadaran dan keyakinan ini, juga hendaknya membuat kita berani berbagi sukacita dengan sesama kita, dengan mengajak mereka ikut menikmati anugerah yang kita peroleh. Semoga kahirnya kita berani berabagi roti dengan sesama kita. Amin.

Video Pesta Paskah Se-Rayon Lau Pamulutan Di stasi Lau Ipuh, Senin 25 April 2011 (Manortor Bersama)

Pesta Paskah Se-Rayon Lau Pamulutan
Di stasi Lau Ipuh, Senin 25 April 2011 (Manortor Bersama)

Video Pesta Paskah Rayon Lau Pamulutan : Stasi Lau Ipuh Senin 25 April 2011 : Pasahat Pelean

Video Pesta Paskah Rayon Lau Pamulutan : Stasi Lau Ipuh
Senin 25 April 2011 : Pasahat Pelean

Video Paskah Umat Rayon Lau Pamulutan di stasi Lau Ipuh, Senin 25 April 2011 (Liturgi Sabda)

Video Paskah Umat Rayon Lau Pamulutan di stasi Lau Ipuh, Senin 25 April 2011
(Liturgi Sabda)

Video Pesta Paskah se Rayon Lau Pamulutan: Lau Ipuh, Senin 25 April 2011

Video Pesta Paskah se Rayon Lau Pamulutan:
Lau Ipuh, Senin 25 April 2011

Para Kardinal, Jalur Cepat Kanonisasi JPII

Para Kardinal, Jalur Cepat Kanonisasi JPII

Camillio Kardinal Ruini asal Italia mengatakan kepada wartawan, dalam konklaf yang memilih Paus Benediktus XVI, dia diberi sebuah petisi yang ada tanda tangan untuk memilih jalur cepat kanonisasi Paus Yohanes Paulus II (JPII) yang baru saja meninggal dunia.

“Dalam konklaf itu juga ada suara yang meinta JPII dibeatifikasi.” Semuanya menjadi tersingkap, hanya empat hari sebelum perayaan beatifikasi itu dilaksanakan, ketika sebuah kantor berita Italia menyatakan bahwa Paus Benediktus akan menjadi Paus pertama di abad ke-21 yang membeatifikasi paus yang langsung digantinya.

Kardinal Ruini mengatakan kepada kantor berita AGI (Agenzia Giornalistica Italia) bagaimana sekelompok besar Kardinal menandatangani petisi yang meminta agar Paus berikutnya, yang masih belum terpilih, untuk dalam waktu minimal lima tahun memproses beatifikasi JPII.

“Setelah memasuki konklaf, petisi itu diberikan kepada saya. Para kardinal yang menandatangi petisi itu tanggap terhadap suara umat ketika JPII meninggal dunia. Petisi itu dibuat agar proses kanonisasi JPII bisa segera dimulai,” kata Kardinal Ruini, yang saat itu menjabar sebagai Vicar of Roma (pengganti paus sementara sebagai Uskup Roma). “Petisi itu diserahkan kepada saya karena para Kardinal belum tahu siapa yang akan terpilih dalam konklaf.”

SUMBER

Revelation: Cardinals Petitioned For John Paul II Sainthood Inside Conclave (World Crunch)

FOTO

Giuseppe Ruggirello(Wikipedia/CC 3.0)

Disadur dari :
www.cathnewsindonesia.com; Tanggal publikasi: 28 April 2011

Roma Dilanda "Demam" Yohanes Paulus II

Roma Dilanda "Demam" Yohanes Paulus II

sovenir(28/4/2011)Kurang dari sepekan sebelum upacara beatifikasi (tahap pertama sebelum seorang Katolik resmi ditahbiskan sebagai orang suci atau santo), Roma dilanda "demam" Yohanes Paulus II, pemimpin umat Katolik sedunia yang meninggal enam tahun silam.

Poster-poster mendiang paus asal Polandia, yang dulu bernama Karol Wojtyla, itu ditempel di bus-bus, tiang lampu, dan di berbagai pelosok kota Roma. Diperkirakan, ratusan ribu orang akan menghadiri upacara misa di lapangan St Petrus, Vatican City, saat paus penggantinya, Paus Benediktus XVI, mengumumkan namanya sebagai "beato" hari Minggu (1/5).

Seperti juga ketika upacara pemakaman paus yang meninggal pada 2 April 2005 ini, diperkirakan ribuan orang Polandia akan berduyun-duyun ke Vatikan, dengan pesawat, kereta, bahkan mobil, untuk ikut merayakan upacara beatifikasi ini.

Persiapan upacara beatifikasi yang langka di Vatikan ini berjalan bak persiapan pernikahan Kerajaan Inggris, Jumat ini, bagi warga Roma dan Vatikan.

Perjalanan seorang Katolik diangkat sebagai orang suci berlangsung melalui prosedur yang tidak mudah. Beatifikasi adalah langkah pertama seseorang dinyatakan sebagai orang suci. Untuk dinyatakan sebagai beato, harus lebih dahulu ada peristiwa mukjizat yang bertalian dengan orang yang disucikan tersebut.

Mukjizat yang membawa mendiang Paus Yohanes Paulus II diusulkan sebagai orang suci (selain reputasinya sebagai salah satu paus paling populer dalam sejarah) adalah ketika seorang biarawati Perancis penderita penyakit parkinson bisa sembuh setelah berdoa meminta kesembuhan pada saat kematian paus tersebut. Ironisnya, Paus Yohanes Paulus II praktis didera penyakit parkinson pada 12 tahun terakhir masa hidupnya.

Gereja Katolik biasanya sangat ketat untuk menetapkan seseorang diangkat sebagai beato dan kemudian santo. Perlu setidaknya penyelidikan mendalam, paling cepat lima tahun setelah kematiannya. Sementara penyelidikan atas diri Paus Yohanes Paulus II dilakukan hanya dua bulan setelah wafatnya.

Proses kilat juga terjadi pada Ibu Teresa, biarawati yang sepanjang hidupnya mengabdi kepada orang-orang miskin di Kalkutta, India. Ia dibeatifikasi pada tahun 2003, hanya enam tahun setelah kematiannya.

Untuk diangkat sepenuhnya sebagai santo, diperlukan satu laporan mukjizat lagi menyangkut dirinya. Jika ada satu bukti mukjizat lagi, dilakukanlah upacara kanonisasi untuk menyatakan bahwa orang tersebut adalah orang suci.

Segala berkas, baik untuk proses beatifikasi maupun kanonisasi, disampaikan kepada semacam "promotor" di Vatikan, yang perannya mencari dan menemukan hal-hal yang menguatkan seseorang untuk dibeatifikasi.

Setelah konsultasi dengan segenap uskup (pemimpin-pemimpin umat Katolik di bawah paus) dan para kardinal pembantu paus, berkas disampaikan kepada paus untuk ditandatangani dan diumumkan sebagai orang suci. (Kompas.com/AFP/Reuters/sha)

(Foto:Romatoday)
Disadur dari :www.mirifica.net

RENUNGAN HARI KAMIS DLM OKTAF PASKAH, 28 april 2011

RENUNGAN HARI KAMIS DLM OKTAF PASKAH, 28 april 2011
Kis 3:11-26, Mzm 8:2a,5,6-7,8-9, Luk 24:35-48

Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.

BACAAN INJIL:
Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!" Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.

RENUNGAN:
Kembali Yesus yang telah bangkit menampakkan diri kepada para murid. Penampakan kali ini Yesus menampakkan diri dengan cara yang luar biasa menakjubkan yakni Yesus tiba-tiba hadir di tengah para murid yang sedang dalam ketakutan akan kematian Yesus. Mereka juga dalam keadaan bimbang akan berita bahwa Yesus telah bangkit dan menampakkan diri kepada beberapa para murid. Dalam situasi yang demikian, tiba-tiba Yesus hadir di tengah-tengah mereka, sehingga wajar para murid terkejut dan mengira Yesus yang hadir adalah hantu. Sebab sepanjang sejarah hidup manusia, tidak ada orang mati yang bangkit dari mati dan mereka mengira apakah Yesus yang hadir apakah hanya roh saja, atau memang bukan. Karena itulah kata pertama yang disampaikan Yesus saat hadir di tengah-tengah mereka adalah "Damai sejahtera bagi kamu!" Yesus tahu ketakutan mereka dan juga tahu bahwa mereka ragu bahwa Dia yang bangkit adalah tubuh-Nya yang mulia, tetapi menganggap hanya roh, maka Yesus meminta mereka meraba tubuh-Nya dan memperlihatkan bekas luka-luka sewaktu di salib. Bahkan Yesus sampai meminta makanan dari mereka untuk membuktikan bahwa Dia sungguh telah bangkit, karena mereka masih ragu-ragu akan kebangkitan Yesus.

Kitapun seringkali demikian, betapa sulitnya kita percaya bahwa Yesus Tuhan kita. Yesus adalah Tuhan kita yang telah menderita, wafat di salib dan bangkit mulia demi keselamatan kita. Dia yang bangkit hidup bersama kita dan membawa damai sejahtera kepada kita. Damai sejahtera-Nya selalu menyertai kita terutama manakala saat kita mengalami kekhawatiran dan ketakutan hidup. Sehingga dengan demikian dalam hidup setiap hari terutama saat-saat kita mengalami kekhawatiran dan ketakutan, kita hendaknya selalu percaya kepada Dia. Percaya sepenuhnya kepada Kristus yang bangkit, akan memberikan damai sejahtera kepada kita.

Kalau kita sungguh percaya akan Kristus yang bangkit, kita juga harus mewartakannya kepada sesama kita. Ini pula perutusan yang diberikan Yesus kepada kita. Kita mewartakan Kristus yang bangkit membawa damai sejahtera kepada manusia dan hanya pada-Nyalah damai sejahtera akan kita temukan. Pewartaan kebangkitan Kristus akan semakin nyata bila kita sendiri hadir membawa damai sejahtera Kristus kepada sesama. Kita diharapkan membawa damai sejahtera kepada sesama. Namun kenyataannya, banyak diantara para murid Kristus yang merayakan Paskah, tetapi dalam hidup tidak membawa damai sejahtera, justru membawa perpecahan, membawa perselisihan, hidup tanpa pengampunan dan hidup lebih mementingkan diri sendiri. Maka pertama-tama kita sendiri yang mewartakan kebangkitan, dengan membawa damai sejahtera kepada sesama. Dalam membawa sejahtera menuntut suatu pengorbanan dan salib. Karena bagaimanapun kita pasti mengalami tantangan dan persoalan. Namun pengorbanan itu justru semakin menguatkan pewartaan kita, sebab Kristus sendiri untuk membawa damai sejahtera kepada kita, Dia mengalami penderitaan dan mati di salib. Maka semoga kita setia mewartakan kebangkitan Yesus Kristus dengan membawa damai sejahtera dalam hidup. Amin.

RENUNGAN HARI RABU DLM OKTAF PASKAH, 27 April 2011

RENUNGAN HARI RABU DLM OKTAF PASKAH, 27 April 2011
Kis 3:1-10, Mzm 105:1-2,3-4,6-7,8-9, Luk 24:13-35

"Kristus yang bangkit hadir dalam Sabda dan ekaristi kudus."

BACAAN INJIL:
Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?" Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat." Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.

RENUNGAN:

Saat harapan dan keinginan kita tidak terwujud, pasti kita akan merasa kecewa. Semakin besar harapan dan keinginan yang tidak terwujud, semakin besar pula kekecewaan yang kita alami. Itulah yang dialami oleh dua orang murid Yesus yang sedang berjalan menuju Emaus para murid atas kematian Yesus. Mereka mengalami duka yang mendalam karena dengan matinya Yesus, harapan dan keinginan mereka merasa tidak terkabul. Harapan dan keinginan mereka adalah Yesus menyelamatkan dan membebaskan bangsa Israel dari penjajahan Rom. Mereka sangat berharap kepada Yesus karena bagi mereka Yesus adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Sehingga jelaslah bahwa mereka terpusat pada kehendak dan kepentingan mereka. Tampak jelas bahwa mereka berduka mendalam bukan terutama karena kematian Yesus, tetapi karena keinginan hati mereka tidak terpenuhi. Dalam duka itu juga diliputi rasa kecewa atas diri Yesus karena justru mati dan tidak memenuhi harapan dan keinginan mereka. Karena itulah mereka tidak bisa menyadari dan menangkap kehadiran Yesus yang menemui mereka dan berbincang-bincang dengan mereka dalam perjalanan, bahkan ketika Yesus menerangkan Kitab Suci. Mereka tidak mengenali Yesus tentu bukan karena wajah Yesus berubah setelah kebangkitannya, tetapi karena hati dan pikiran mereka terpusat pada harapan dan keinginan mereka yang telah ikut mati setelah kematian Yesus. Mereka akhirnya baru mengenali Yesus saat mereka makan bersama dan terutama saat Yesus mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Peristiwa itu sama seperti peristiwa perjamuan malam terakhir yang diperbuat oleh Yesus. Peristiwa itu membuka hari dan pikiran mereka sehingga mereka mengerti bahwa Yesus mati adalah untuk membagi-bagikan diri-Nya sebagai tebusan atas dosa manusia, agar manusia selamat.

Kita sebagai manusia ciptaan, diciptakan mempunya kehendak dan keinginan. Kehendak dan keinginan itu adalah baik, justru itu yang membedakan kita dengan makhluk ciptaan lain. Kehendak dan keinginan kita seringkali berperan dalam kehidupan beriman. Bahkan seringkali kita lebih mengutamakan kehendak dan keinginan kita sendiri dalam hidup beriman. Terlalu mengutamakan kehendak dan keinginan, itulah yang menjadi persoalan.

Sebab bila kehendak dan keinginan sudah lebih kita utamakan, itu berarti kita tidak percaya sungguh kepada Tuhan bahwa Tuhan yang mengasihi kita akan memberikan yang perlu dan terbaik kepada kita untuk hidup kita. Itu juga berarti kita bukan mengikuti Yesus tetapi memaksa Yesus untuk mengikuti kehendak dan keinginan kita. Bila ini yang terjadi, kita pasti sulit menangkap kehadiran Yesus dalam hidup kita, walaupun sebenarnya Dia selalu hadir dan memberikan berkat-Nya kepada kita. Oleh karena itu, baiklah kiranya kita tidak terlalu mengutamakan kehendak dan keinginan kita dalam beriman kepada Yesus, tetapi mencoba memehami kehendak dan keinginan Yesus atas hidup kita sehingga kita dapat menangkap dan mengenali kehadiran-Nya dalam hidup kita.

Dalam Injil hari ini sungguh menarik digambarkan bahwa hati kedua murid itu berkobar-kobar ketika Yesus menerangkan Kitab Suci. Tetapi mereka baru sungguh menyadari dan mengenali Yesus, baru setelah makan bersama dan waktu Yesus mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Makan bersama itu mengingatkan mereka akan perjamuan malam terakhir yang dibuat oleh Yesus. Perjamuan malam terakhir adalah awal dari perayaan Ekaristi yang kita rayakan hingga sekarang ini. Peristiwa ini mengingatkan kita bahwa kita akan mengenali dan bertemu dengan Yesus yang bangkit lewat Sabda-Nya yang kita baca lewat Kitab Suci atau yang dibacakan kepada kita sewaktu dalam perayaan Sabda atau Perayaan Ekaristi. Kristus yang bangkit hadir dalam Sabda dan ekaristi kudus. Namun kiranya kita sungguh akan mengenali dan bertemu dengan Yesus secara sempurna dalam perayaan Ekaristi, karena komuni kudus yang kita terima adalah tubuh dan darah Yesus sendiri. Maka baiklah kiranya kita rajin membaca kita suci agar kita merasakan pertemuan dengan Yesus. Terutama hendaknya kita rajin dan rindu merayakan perayaan Ekaristi agar pertemuan kita dengan Yesus semakin sempurna lewat menerima komuni kudus. Semoga membaca Kitab Suci atau mendengarkan Sabda Tuhan yang dibacakan dalam ibadah serta ekaristi hendaknya menjadi santapan harian kita. Amin.

PERAYAAN PASKAH DI RAYON PAMULUTAN PAROKI MARIA DARI GUNUNG KARMEL TIGALINGGA

PERAYAAN PASKAH DI RAYON PAMULUTAN
PAROKI MARIA DARI GUNUNG KARMEL TIGALINGGA
Stasi Lau Ipuh, Senin 25 April 2011


Perayaan Paskah adalah dasar hidup Kristiani, suatu perayaan besar. Paskah Kristus membawa sukatica bagi manusia, karena Yesus mati untuk menebus dosa manusia dan Dia bangkit untuk memperbaharui hidup manusia sehingga tidak lagi dikuasai oleh dosa. Kebangkitan Yesus memberi harapan baru bagi manusia, bahwa Allah mengasihi manusia dan kasih-Nya tetap tinggal bersama manusia. Itulah yang dinyatakan dalam kebangkitan Yesus.

Sukacita kebangkitan Yesus juga dirayakan oleh umat paroki Maria Gunung Karmel Tigalingga, khususnya di Rayon Lau Pamulutan. Rayon ini terdiri atas 5 stasi yakni, 1. Stasi Lau Rambong, 2. Stasi Napan Belang, 3. Stasi Lau Pamulutan, 4. Stasi Lau Ipuh dan 5. Stasi Lau Gambir. Stasi ini bukan terdiri atas jumlah umat yang besar, juga jarak antar stasi juga bukannya berjauhan. Stasi ini juga bukannya termasuk stasi yang aktiv dalam kehidupan menggereja pada hari Minggu, artinya jumlah umat yang hadir dalam ibadah hari minggu bisa dikatakan tidak lebih dari hanya dari separoh dari jumlah umat yang ada di masing-masing stas. Juga umumya para pengurus stasi di rayon ini bukan termasuk pengurus yang rajin dalam mengikuti kegiatan pembinaan dan rapat-rapat pengurus Gereja di paroki. Namun setiap perayaan Paskah mereka mengadakan Perayaan Paskah bersama yang dilakukan secara bergiliran. Perayaan Paskah bersama dibuat secara bergiliran dengan maksud untuk saling mengunjungi dan menguatkan sesama umat stasi di rayon.

Melihat kehidupan beriman dan menggereja selama ini, selain dalam perayaan Paskah bersama, sebenarnya ada kesan bahwa perayaan Paskah bersama tidak lebih hanya perayaan seremonial saja. Umat maupun pengurus baru kelihatan satu dan semangat hanya dalam kegiatan pesta bersama, tetapi di luar itu, mereka kurang kelihatan. Tapi paling tidak pesta Paskah adalah perayaan penting bagi mereka juga, walaupun kurang melahirkan kebangkitan iman bagi mereka.

Perayaan Paskah bersama tahun kali ini diadakan di stasi Lau Ipuh. Stasi ini bukan stasi besar, hanya terdiri atas 23 kepala keluarga.

Perayaan Paskah bersama diadakan di halaman belakang gedung Gereja stasi. Perayaan dimulai tepat pukul 10.00 yang diawali dengan perarakan para pastor dan pengurus Gereja 5 stasi dengan mengenakan pakaian liturgy. Rombongan pastor dan pengurus Stasi disambut dengan alunan music gondang dengan para penari dari ibu-ibu stasi. Pada perayaan ini diiringi music gondang sabangunan, walaupun tidak lagi murni menggunakan alat music gondang tradisioanal, tetapi semi gondang yang dipadu dengan keyibord. Perayaan ekaristi langsung dipimpin oleh Pastor paroki yakni Pastor Antonius Manik O.Carm yang didampingi oleh Pastor Yoakim Lako O.Carm selaku pastor rekan.

Dalam kotbahnya, pastor paroki mengajak umat untuk merayakan kebangkitan Yesus Kristus bukan hanya dalam perayaan pesta paskah bersama, tetapi kebangkitan dalam hidup beriman. Pastor paroki meminta agar umat mulai berani benghayati iman dengan melaksanakan Sabda Yesus dan juga terlibat dalam kehidupan menggereja terutama ibadah pada hari Minggu, semuanya adalah demi keselamatan yang sudah diberikan oleh Yesus lewat kebangkitan-Nya. Umat diajak untuk tidak menyia-nyiakan pengorbanan dan kebangkitan Yesus dari kematian yang hanya untuk menebus dosa manusia. Umat diajak untuk tidak takut beriman dan menghayati iman kepada Yesus, karena Yesus yang telah bangkit akan memberikan damai-Nya senantiasa.Pada akhir kotbahnya, pastor paroki juga mengajak agar umat justru seperti Maria Magdalena dan Maria yang lain, agar tidak takut menjadi saksi-saksi kebangkitan Kristus. Menjadi saksi-saksi kebangkitan Kristus adalah dengan membawa dan membagikan sukacita dan keselamatan yang telah diberikan oleh Yesus lewat sengsara dan kebangkitan-Nya.

Perayaan Ekaristi berlangsung selama 2 jam. Pada saat persembahan, persembahan dibawa oleh petugas dengan diiringi dengan tort-tor dan music gondang demikian juga setelah menerima komuni, ada gondang persaoran dengan Kristus. Perayaan ekaristi ini berjalan dengan meriah, lancer dan juga sacral karena umat mengikutinya dengan tertip.

Sesudah perayan ekaristi, diadakan pesta makan bersama sebagai bentuk kebersamaan dalam perayaan Paskah. Panitia pesta menyediakan lauk sedangkan nasi dan sayur ataupun piring dibawa oleh setiap umat. Hal yang menarik bahwa, pada saat makan, sempat dihadapan pastor dan rombongan juga pengurus lain diedarkan kertas untuk makan pengganti piring. Bagi pastor memang hal ini pasti tidak menjadi soal, bahkan mugkin bisa menerimanya dengan lapang dada sebagai bentuk kebersamaan dengan umat lain yang juga ada menggunakan kertas untuk makan. Namun akhirnya kertas ditarik dan digantikan dengan piring yang memang disediakan oleh seorang umat yang diluar sepengetahuan panitia. Umat tersebut berinisatif sendiri menyediakan piring dan cangkir khusus untuk para pastor dan rombongan. Ini merupakan suatu inisiatif yang patut dipuji karena beliau bukan panitia, tetapi dia berusaha bekerja tanpa dipinta, tanpa disuruh dan tanpa harus menjadi panitia.

Sesudah makan bersama diadakanlah kata-kata sambutan yang diselang-selingi dengan hiburan yang ditampilkan oleh anak-anak asmika dari masing-masing di stasi. Semua umat bergembira dan sebagaimana kebiasaan orang Batak, pada saat hiburang orang berlomba-lomba untuk memberikan sumbangan kepada penari, apalagi kalau dari antara penari itu terdapat anak mereka. Pada saat-saat seperti ini, biasanya banyak yang menyumbang dan malah seakan tidak mau kalah memperlihatkan bahwa dia juga bisa menyumbang. Biasanya sumbangan yang diberikan oleh seorang umat jumlahnya jauh lebih besar daripada kolekte yang diberikan pada perayaan ekaristi. Pada saat menortor pun, apalagi saat menortor dengan pastor, umat tidak segan-segan mengeluarkan uangnya tuk diberikan kepada pastor, walaupun akhirnya semuanya diberikan oleh pastor untuk panitia.

Pertapatan pada hari yang sama, frater Aris O.Carm yang sedang berpastoral di Paroki Tigalingga sedang merayakan ulang tahunnya yang ke 26. Oleh karena itu, dalam doa dan intense misa juga dipersembahkan buat beliau. Pada acara bersama, umat rayon memberi ucapan selamat ulang tahun kepada Frater Aris yakni dengan mengulosi beliua. Pemberian ulos juga sekaligus sebagai ucapan terimakasih umat stasi rayon atas pastoral Fratir, karena sekitar bulan 6 nanti beliau akan menyelesaikan masa pastoralnya dan akan kembali ke Malang untuk melanjutkan studinya.

Pesta perayaan Paskah bersama ini berakhir tepat pada pukul 15.00. Acara dibuat sesingkat mungkin karena memang jarak stasi lumayan jauh dan kendaraan umum tidak ada sehingga umumnya kalaupun dilama-lamakan, umat umumnya sudah akan pulang sebelum acara berakhir. Pada penutupan pun sudah terlihat banyak umat yang pulang, yang tinggal hanya sekitar sepertempat dari jumlah umat sewaktu perayaan ekaristi. Pada kata penutupan, pastor paroki mengucapkan selamat dan terimakasih kepada para pengurus lingkungan karena sudah berusaha menyelenggerakan pesta paska bersam dirayon itu. Pastor juga mengucapkan banyak terimakasih kepada umat yang sudah menghadiri dan ikut berperan serta pada perayaan itu.

Pastor juga berpesan agar kiranya umat dan pengurus Gereja merayakan imannya tidak pada saat perayaan pesta tetapi dalam hidup setiap hari dan juga dalam kehidupan beribadah setiap minggunya. Pada akhir kata, pastor paroki menantang dan menawarkan paskah bersama tahun depan dirayakan bukan seperti yang biasa, tetapi diadakan prosesi jalan salib atau dramatisasi jalan salib Yesus mulai dari sati Lau ipuh ke stasi Lau Gambir yang menjadi tuan rumah untuk tahun depan. Umat dan pengurus Gereja stasi mendukung dan akan berusaha melaksanakannya tahun depan. Semoga tahun depan hal itu bisa terlaksana dan teruma semoga paskah Kristus juga membawa perubahan iman umat. Sekian dan terimakasih.

RENUNGAN HARI SELASA DLM OKTAF PASKAH ; Selasa 26 April 2011

RENUNGAN HARI SELASA DLM OKTAF PASKAH ; Selasa 26 April 2011
Kis 2:36-41, Mzm 33:4-5,18-19,20,22, Yoh 20:11-18

Orang yang tidak menyadari kehadiran dan kasih Tuhan atas hidupnya, dia tidak akan pernah merasa mempunyai pengalaman akan Tuhan atau melihat Tuhan.

BACAAN INJIL:

Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru. Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.

RENUNGAN:

“Dapatkah kita melihat kehadiran Tuhan saat kita mengalami duka yang mendalam dan dalam persoalan hidup?” Kiranya hal seperti itu sangat mustahil bisa terjadi. Sebab justru saat mengalami duka mendalam dan dalam menghadapi persoalan hidup, kita justru sulit untuk menangkap kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Malahan saat demikian, kita merasa Tuhan seakan meninggalkan kita, tidak hadir dalam hidup kita. Sangat lebih mudah bagi kita untuk mengatakan bahwa kita telah melihat Tuhan, saat kita mengalami sukacita, saat tidak ada persoalan hidup atau dukacita yang mendalam dan saat semua jalan hidup kita serasa lancar-lancar saja.

Maria mengalami duka yang mendalam karena kematian Yesus. Dia sangat menyayangi Yesus dan merasa bahwa Yesus telah meninggalkannya dengan kematian-Nya. Dalam rasa duka yang mendalam dia pergi ke kubur Yesus. Tentu dia ke kubur bukan hanya untuk ziarah tetapi dia menyampaikan keluh kesah kesedihannya, sehingga dia menangis di kubur Yesus. Maria menumpahkan semua keluh kesah dan dukanya dengan menangis. Duka yang sangat mendalam membuat dia tidak mampu menangkap kehadiran Yesus yang menyapa dia, malah dia menganggap bahwa yang menegur dia itu adalah orang yang telah mengambil jenasah Yesus yang sangat disayanginya. Baru setelah Yesus menyebut memanggil namanya, Maria sadar bahwa yang menyapa dia adalah Yesus yang telah bangkit. Sungguh menakjubkan, setelah Yesus menyebut namanya, Maria sadar akan kehadiran Yesus yang menyapanya dan dia seakan mendapat kekuatan baru sehingga tidak bersedih lagi, malah dia pergi melaksanakan yang diperintahkan oleh Yesus dan terlebih lagi dia berani berkata, “Aku telah melihat Tuhan.”

Kitapun pasti pernah mengalami saat duka yang mendalam, ntah itu karena kehilangan oran gang kita sayangi, juga karena persoalan dan beban berat. Saat seperti itu, kita merasa Tuhan tidak ada dalam kehidupan kita dan seakan meninggalkan kita. Belajar dari pengalaman Maria, saat mengalami duka mendalam, Yesus yang bangkit tidak pernah meninggalkan kita, Dia selalu ada menyapa kita, hanya karena kesedihan yang mendalam kita tidak bisa menangkap kehadiran-Nya. Maka dalam duka cita kita boleh menangis, tetapi kiranya dengan menangis tidak bisa menyelesaikan persoalan duka yang kita alami. Lebih baik kita datang kepada Yesus, menangis di hadapan-Nya dan dan menyampaikan semua keluh kesah kita kepada-Nya. Seperti pengalaman Maria, kita harus yakin bahwa Tuhan Yesus yang telah bangkit, tidak akan pernah meninggalkan kita, dia tidak pernah melupakan kita dan bahkan Dia tidak akan pernah melupakan nama kita. Nama kita selalu tercatat di dalam hari-Nya yang terdalam.

Maria bersukacita karena melihat Tuhan yang telah bangkit, sehingga dia berani berkata kepada orang lain, “Aku telah melihat Tuhan.” Memang kita tidak pernah melihat Tuhan secara nyata seperti yang dialami Maria. Namun bukan berarti kita tidak bisa mengatakan seperti yang dikatakan oleh Maria. Kitapun bisa melihat Tuhan, yakni dalam arti mempunya pengalaman akan kasih Tuhan yang menyertai kita. Kita semua pasti mempunyai pengalaman akan kehadiran Tuhan dalam hidup kita, karena Tuhan itu hidup bersama kita dan selalu memberi berkat-Nya kepada kita. Hanya kita kadang sulit menyadarinya karena kita seringkali hanya terpusat pada dukacita yang kita alami dan juga pada keingingan dan kehendak kita. Cobalah mengarahkan hati, pikiran dan hidup pada Yesus, maka kitapun akan melihat Tuhan. Orang yang tidak menyadari kehadiran dan kasih Tuhan atas hidupnya, dia tidak akan pernah merasa mempunyai pengalaman akan Tuhan atau melihat Tuhan. Maka semoga kita menyadari kasih Tuhan atas hidup kita yang sangat nyata dalam Paskah Kristus, sehingga kita berani berkata kepada sesama kita, “Aku telah melihat Tuhan.” Amin.

RENUNGAN HARI SENIN DLM OKTAF PASKAH , 25 April 2011

RENUNGAN HARI SENIN DLM OKTAF PASKAH , 25 April 2011
Kis 2:14,22-32, Mzm 16:1-2a,5,7-8,9-10,11, Mat 28:8-15

"Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."

BACAAN INJIL:

Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.

RENUNGAN:

Kebangkitan Yesus merupakan kebahagiaan bagi kita yang percaya, tetapi sekaligus menuntut suatu perutusan untuk mewartakan kebangkitan Kristus. Maria Magdalena dan Maria yang lain, dua wanita yang datang ke kubur Yesus diminta untuk pergi kepada para murid untuk memberitahukan agar mereka pergi ke Galilea dan di sana mereka akan bertemua dengan Yesus yang telah bangkit. Dikatakan mereka pergi dari kubur dengan perasaan takut dan bersukacita. Mereka bersukacita karena Yesus yang mereka kasihi telah bangkit, mereka ingit cepat-cepat memberitakan ini kepada para murid yang lain. Tetapi mereka juga diresapi rasa takut. Mereka wajar memiliki rasa takut, karena mereka hanya wanita biasa yang seringkali wanita dianggap lemah dan kurang dipercaya. Lagi pula selain itu, jelas mereka akan berhadapan dengan orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus, yang membunuh Yesus. Ketakutan mereka terbukti dengan perbuatan para imam kepala yang menyogok para penjaga untuk mengatakan bahwa Yesus bukan bangkit tetapi jenasahnya dicuri para murid saat mereka tertidur. Para penjaga yang menyaksikan kebenaran bahwa Yesus bangkit, akhirnya mengikuti kemauan para imam kepala tentu karena takut dan juga tergoda oleh uang yang diberikan kepada mereka. Dari sebab itulah Yesus meneguhkan hati dua wanita itu agar mereka tidak takut mengatakan kepada para murid bahwa mereka akan menemui Yesus yang telah bangkit di galilea.

Kita semua yang mengimani Yesus telah bangkit, tentu bersukacita, tetapi sukacita itu harus dibagikan dan diwartakan kepada sesama murid yang lain dan kepada dunia. Memang kita ingin mewartakannya dengan hidup mengikuti Yesus Kristus, mengikuti sabda dan teladan hidup-Nya, tetapi kita sering mengalami ketakutan. Kita takut karena kita merasa bukan siapa-siapa, kita hanya manusia biasa dan punya banyak kelemahan. Kita takut juga karena pasti banyak orang yang tidak berpihak kepada Yesus pasti akan dengan menggunakan berbagai cara untuk menyangkal kesaksian kita. Juga kita takut mewartakan Kristus yang bangkit karena tergoda oleh tawaran harta dunia yang kadang lebih menarik. Sehingga kebenaran itu menjadi terpendam dan tidak diwartakan kepada dunia.

Oleh karena itu, lewat sabda hari ini, siapapun kita dan apapun kedudukan kita, kita semua diminta untuk mewartakan Kristus yang telah bangkit dari mati. Kita diminta untuk memberitahukan kepada sesama bahwa mereka akan menemukan Yesus yang bangkit dalam hidup setiap hati, kapanpun dan di manapun. Kita tidak usah takut dalam melaksanakan tugas perutusan itu, karena Yesus yang bangkit akan menyertai kita. Seperti 2 wanita itu yang berlari untuk mewartakannya tetapi tetap dalam rasa cemas dan ketakutan, saat itu Yesus yang bangkit menemui mereka dan menyapa mereka dengan salam damai dan meneguhkan mereka agar tidak usah takut. Maka semoga kita mau dan berani mewartakan Kristus yang bangkit, yang penting pertama-tama kita punya kemauan dan selanjutnya kita percaya bahwa Yesus yang bangkit akan menyapa dan menguatkan kita agar kita tidak usah takut. Yesus sendiri akan menyempurnakan pewartaan kita. Amin.

RENUNGAN HARI RAYA PASKAH KEBANGKITAN TUHAN

RENUNGAN HARI RAYA PASKAH KEBANGKITAN TUHAN
Kis 10:34a,37-43, Mzm 118:1-2,16ab-17,22-23, Kol 3:1-4 / 1Kor 5:6b-8, Yoh 20:1-9

Pada Perayaan Paskah ini, mari kita memperbaharui iman kita. Kita hendaknya hidup dalam iman Paskah Kristus.

BACAAN INJIL:

“Yesus harus bangkit dari alam maut.”

Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.

RENUNGAN:

SELAMAT PASKAH BAGI KITA SEMUA.
Hari ini kita merayakan Paskah Kristus. Perayaan Paskah adalah Perayaan misteri iman akan Yesus yang bangkit. Memang tidak ada yang menjadi saki mata atas kebangkitan Yesus, tetapi banyak tanda-tanda yang dibuat oleh Allah untuk meyakinkan bahwa Yesus sungguh bangkit. Karena iman kepada Yesus, para murid mampu menangkap tanda-tanda itu sehingga mereka sungguh yakin bahwa Yesus bangkit dan mereka berani bersaksi akan kebangkitan Yesus. Kesaksian para rasul itu pulalah yang mendasari iman kita akan kebangkitan Yesus Kristus.
Dalam injil yang diwartakan hari ini kepada kita, yakni Maria Magdalena, Petrus dan murid yang lain meyaksikan tanda yang terjadi dalam kubur. Peristiwa pertama, Maria Magdalena meyaksikan bahwa batu penutup pintu kubur terbuka. Melihat itu dia berpikir bahwa Yesus telah diambil orang, dan itu pulalah yang dikatakannya kepada Petrus dan murid yang lain. Dia melihat suatu tanda di makam, tetapi belum dapat menangkap makna tanda tersebut.
Setelah mendengarkan laporan Maria, Petrus dan murid yang lain berlari menuju makam. Setiba di makam Yesus, mereka melihat pintu makam terbuka, tetapi mereka penasaran sehingga masuk ke makam dan ingin melihat apa yang terjadi di dalam makam. Di dalam makam mereka melihat makam kosong, jenasah Yesus tidak ada lagi dalam makam. Mereka hanya melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. Petrus yang lebih dahulu melihat hal itu, masih heran dan belum mengerti apa arti semuanya itu, mungkin saja dia berpikir bahwa Yesus memang dicuri orang. Tapi murid yang lain itu, setelah melihat semuanya, di percaya bahwa Yesus tentu bukan dicuri orang. Sebab tentu hal yang aneh orang bisa mencuri jenasah Yesus karena dijaga ketat oleh para penjaga makam. Juga suatu hal yang aneh para pencuri yang tentunya terburu-buru, tapi masih sempat melipat rapi kain kapan Yesus. Dari sebab itulah, dengan melihat tanda itu, murid yang lain itu percaya bahwa Yesus bukan dicuri orang tetapi bangkit, sebab Yesus sendiri sudah mengatakannya kepada para murid ketika Yesus masih hidup bersama-sama mereka. Tapi bukan tanda itu yang membuat dia percaya, tetapi iman murid itulah yang membuat dia percaya dengan melihat tanda itu.

Pada hari raya Paskah ini, kita sudah mendengar warta terutama kesaksian para rasul bahwa Yesus Tuhan telah bangkit dari makam. Memang kita tidak melihat secara langsung bahwa Yesus bangkit, tetapi seperti murid yang lain itu, kita hendaknya merayakan dengan penuh iman. Kesaksian para murid dan malam hari ini adalah tanda besar bagi kita bahwa Yesus telah bangkit. Yesus yang bangkit juga memberi banyak tanda dalam hidup kita, tanda bahwa Dia hadir dalam hidup kita dan bekerja untuk kita. Hanya seringkali karena kita kurang percaya kepada Yesus, sehingga kita tidak sanggup menangkap tanda kehadiran-Nya dalam hidup kita. Kalau kita memandang dan menjalani hidup ini dalam iman kepada Yesus yang bangkit, kita pasti mampu menemukan banyak tanda kehadiran Yesus dan karya-Nya dalam hidup kita. Misalnya saja, pasti banyak pengalaman dan peristiwa dalam hidup kita yang sungguh di luar kewajaran dan melebihi kemampuan kita. Namun walaupun demikian, kita bisa melewati dan masih hidup hingga sekarang. Namun kita tidak mampu melihat itu adalah tanda-tanda kehadiran Yesus yang bangkit karena kita kurang percaya kepada-Nya.

Maka pada Perayaan Paskah ini, mari kita memperbaharui iman kita. Kita hendaknya hidup dalam iman Paskah Kristus. Kita tidak lagi beriman karena tanda tetapi kita sendiri yang harus menjadi tanda kehadiran Yesus yang bangkit. Seperti para murid, semula mereka ragu akan kebangkitan Kristus, tetapi karena iman mereka mampu melihat tanda-tanda kehadiran Kristus yang bangkit dan juga pada akhirnya mereka yang menjadi tanda atau bersaksi atas kebangkitan Kristus. Maka kitapun hendaknya menjadi tanda atau saksi kebangkita Yesus Kristus. Kita menjadi saksi dengan hidup dalam kepercayaan akan Kristus yang bangkit. Dalam artian ini, kita berusaha hidup menghayati iman kita kepada Yesus. Kita memberi kesaksian akan Kristus yang rela menderita, wafat dan bangkit karena kasih-Nya kepada manusia. Yesus memberikan diri-Nya untuk hidup manusia. Kitapun yang merayakan Paskah Kristus memberi kesaksian dengan rela berbagi sukacita, berbagi rahmat dan kehidupan dengan sesama kita. Dengan hidup demikian, kita berharap bahwa kehadiran kita yang merayakan Paskah Kristus, orang lain menjadi percaya kepada Kristus yang bangkit. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)