Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

BACAAN HARI MINGGU PRAPASKAH IV : 18 Maret 2012

BACAAN HARI MINGGU PRAPASKAH IV : 18 Maret 2012
2Taw 36:14-16,19-23, Mzm 137:1-2,3,4-5,6, Ef 2:4-10, Yoh 3:14-21

BACAAN I: 2Taw 36:14-16,19-23

“Murka Allah dinyatakan lewat pembuangan, kerahiman-Nya dinyatakan lewat pembebasan.”

Juga semua pemimpin di antara para imam dan rakyat berkali-kali berubah setia dengan mengikuti segala kekejian bangsa-bangsa lain. Rumah yang dikuduskan TUHAN di Yerusalem itu dinajiskan mereka. Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya. Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.

Mereka membakar rumah Allah, merobohkan tembok Yerusalem dan membakar segala puri dalam kota itu dengan api, sehingga musnahlah segala perabotannya yang indah-indah. Mereka yang masih tinggal dan yang luput dari pedang diangkutnya ke Babel dan mereka menjadi budaknya dan budak anak-anaknya sampai kerajaan Persia berkuasa. Dengan demikian genaplah firman TUHAN yang diucapkan Yeremia, sampai tanah itu pulih dari akibat dilalaikannya tahun-tahun sabatnya, karena tanah itu tandus selama menjalani sabat, hingga genaplah tujuh puluh tahun. Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, TUHAN menggerakkan hati Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia, sehingga disiarkan di seluruh kerajaan Koresh secara lisan dan tulisan pengumuman ini: "Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, TUHAN, Allahnya, menyertainya, dan biarlah ia berangkat pulang!"

MAZMUR TANGGAPAN: Mzm 137:1-2,3,4-5,6

Reff: Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.

1. Di tepi sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion. Pada pohon-pohon Gandarusa di tempat itu kita gantungkan kecapi kita.

2. Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian suka-cita: “Nyanyikanlah bagi kami nyanyi dari Sion.”.

3. Bagaimanakah mungkin kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri asing? Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!.

4. Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak menjadikan Yerusalem puncak sukacitaku.

BACAAN II: Ef 2:4-10

“Kamu mati karena kesalahan, tetapi diselamatkan berkat kasih karunia.”

Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita?oleh kasih karunia kamu diselamatkan? dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

BACAAN INJIL: Yoh 3:14-21

“Allah mengutus anak-Nya ke dalam dunia untuk menyelamatkannya.”

Sekali peristiwa Yesus berkat kepada Nikodemus yang datang kepada-Nya pada waktu malam, “Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."

RENUNGAN PEKAN III PRAPASKAH, Sabtu 17 Maret 2012

RENUNGAN PEKAN III PRAPASKAH, Sabtu 17 Maret 2012
(Patrisius)
Hos 6:1-6, Mzm 51:3-4,18-19,20-21ab, Luk 18:9-14

BACAAN INJIL:

Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.

Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

RENUNGAN:

Hidup dan berjuang menjadi orang yang baik dan menjadi lebih baik, adalah hal yang wajar. Kita memang harus selalu berusaha hidup baik, berbuat baik dan menjadi lebih baik dari orang lain. Tetapi yang menjadi kesalahan adalah bahwa kita membanggakan diri dan kebaikan kita di hadapan orang lain dan juga dihadapan Tuhan. Sikap yang terlalu menganggap dirinya sangat baik seakan tidak punya kekurangan apa-apa adalah sikap sombong dan pada akhirnya orang demikian akan jatuh pada sikap yang selalu memandang rendah orang lain dan bahkan mereka itu tidak akan suka bila orang lain lebih baik dari dirinya. Orang yang angkuh dan sombong dengan sendirinya juga akan selalu melihat kekurangan orang lain dan tidak mau menerima atau mengakui kebaikan yang ada pada diri orang lain.

Dalam injil hari ini, kita membaca atau mendengarkan bagaimana orang Farisi itu berdoa di dalam baik Allah. Orang itu menganggap dirinya baik, suci karena bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah, berpuasa dua kali seminggu, dan memberikan sepersepuluh dari segala penghasilannya, sehingga dia merasa pantas menduduki tempat terdepan di Bait Allah. Memang yang dia lakukan baik, namun yang menjadi kesalahannya adalah dia pamer kebaikan di hadapan Tuhan, justru dia tidak bersikap rendah hati di hadapan Tuhan. Lebih parah lagi adalah sikap sombongnya itu berbuah pada sikap mengina dan merendahkan orang lain, yang dalam hal ini adalah pemungut cukai. Orang Farisi itu, merasa dirinya baik, sempurna sehingga tidak memerlukan kasih Tuhan dan seakan dengan hidupnya itu, dia menganggap sudah wajar Tuhan harus mengasihi dan memberkatinya. Kesalahannya adalah sikap sombong dan menyombongkan diri di hadapan Tuhan.

Sedangkan pemungut cukai itu, dia menyadari kerendahannya di hadapan Tuhan dan kedosaannya, sehingga dia berdiri jauh-jauh dan tidak berani menengadah ke langit, Sambil tertunduk dia memohon belaskasihan dari Tuhan atas kedosaannya. Namun justru dialah yang berkenan di hadapan Tuhan. Tuhan berkenan kepada dia bukan karena dia telah berbuat dosa, namun dia bersikap rendah hati di hadapan Tuhan, menyadari kedosaan dan kehinaannya di hadapan Tuhan, sehingga dengan rendah hati dan tertunduk memohon belaskasihan Tuhan. Kerendahan hati di hadapan Tuhan dan kesadaran akan kedosaan serta kerendahan hati memohon belaskasihan di hadapan Tuhan, itulah yang berkenan di hadapan Tuhan.

Kitapun mungkin seringkali bersikap seperti orang Farisi itu, meresa kita lebih baik dari orang lain karena kita telah taat menjalankan agama, taat beriman dan juga suka melakukan amal kepada sesama. Semua mungkin kita banggakan di hadapan Tuhan sehingga kita merasa bahwa Tuhan sudah sewajarnya harus membalas semuanya dengan berkat berlimpah kepada kita. Juga dengan semuanya itu, kita merasa orang lain harus memuji kita sebagai orang baik. Kita juga mungkin karena merasa diri sudah baik, kita langsung dengan mudah menghakimi orang yang tidak hidup baik dan bahkan menghina mereka. Hidup baik, taat beriman dan melakukan amal kepada semuanya, itu baik dan memang tuntutan iman kita, namun baiklah kiranya kita tidak menjadi sombong, menyombongkan diri di hadapan Allah dan juga di hadapan sesama. Justru sebaliknya, semakin hidup kita baik, kita harus semakin rendah hati di hadapan sesama terutama di hadapan Allah. Orang yang rendah hati, orang itu semakin bisa menerima, mengerti orang yang tidak hidup baik, dia tidak mudah menghakimi dan tidak hanya melihat sisi jelek dari orang lain serta mampu melihat dan menerima kebaikan yang ada pada orang lain. Maka semoga kita selalu hidup dalam kerendahan hati di hadapan sesama, terutama di hadapan Tuhan. Amin.

CUPLIKAN FILM SOEGIJA

CUPLIKAN FILM SOEGIJA



Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

Uskup: Tidak benar kepala suku Asmat masuk Islam

Uskup: Tidak benar kepala suku Asmat masuk Islam

Mgr Aloysius Murwito OFM

Pemimpin Gereja Katolik Keuskupan Agats-Asmat, Papua, Mgr Aloysius Murwito OFM, membantah sejumlah pemberitaan di media massa yang mengklaim kepala suku besar Asmat masuk Islam.

Bantahan ini disampaikan Mgr Aloysius melalui surat klarifikasi yang dikirm kepada tokoh-tokoh lintas agama, pemerintah, dan pihak keamanan di Papua.

“Menyimak pemberitaan yang dimuat oleh sejumlah media online (dakwatuna.com, Arrahmah.com) mau pun media cetak (Banten Post, Republika) dan elektronik (TVRI) tentang Kepala Suku Besar Asmat Masuk Islam, sungguh disayangkan karena tidak benar. Mungkin ada benarnya bahwa ada orang Asmat dari Kampung Per bersama keluarganya sebagaimana diberitakan masuk Islam, tetapi bahwa dia adalah seorang kepala suku besar Asmat sungguh suatu kekeliruan atau kesalahan,” ujar Mgr Murwito dalam surat klarifikasi itu, seperti dilansir theindonesianway.com.

Menurut Mgr. Aloysius, pengakuan atau gelar Kepala Suku Besar Asmat yang diberikan kepada Sinansius Kayimter (Umar Abdullah Kayimter) tidak benar. Pernyataan atau pemberitaan itu adalah sebuah kebohongan publik karena tidak pernah terjadi dan tidak pernah ada dalam kebudayaan suku Asmat sampai dengan saat ini. Gelar kepala suku hanya diberikan, berlaku dan terbatas dalam satu rumpun saja. Bahwa media kemudian memberitakan dia sebagai Kepala Suku Besar Asmat, adalah bentuk kebohongan belaka.

Berdasarkan dokument resmi Gereja Katolik Keuskupan Agats-Asmat, saudara Sinansius Kayimter (Umar Abdullah Kayimter) adalah warga biasa yang lahir di Per pada 13 Desember 1962 dan dibaptis dalam Gereja Katolik pada 31 Januari 1963 oleh Pastor Miller OSC. Sebagai saksi pembaptisan waktu itu adalah bapak Mikael Apakci. Data kelahiran dan baptisan ini tercatat dalam buku Baptis Paroki Ewer No. LB. IV. 5988, tahun 1963.

“Kami sangat menyesal dan menyayangkan berita yang sensasional itu. Berita ini hemat kami sangat tendensius dan provokatif, dimana dengan mengatakan bahwa Kepala Suku Besar Asmat masuk Islam seolah-olah semua orang Asmat telah masuk atau menjadi Islam. Kami mau mengatakan bahwa berita soal Sinansius dan keluarganya menjadi Islam mungkin benar tetapi bahwa dia seorang Kepala Suku Besar Asmat adalah suatu yang tidak benar, tidak objektif dan merupakan suatu kebohongan public yang direkayasa oleh orang tertentu, kelompok tertentu dan media yang memberitakannya,” lanjut Mgr Aloysius.

“Pemberitaan sensasional yang keliru atau salah ini, langsung mau pun tidak langsung, memiliki dampak religius, sosial dan kultural dalam kehidupan bersama di Asmat. Menyadari semua itu maka kami sebagai Uskup Keuskupan Agats yang adalah Pemimpin Tertinggi Gereja Keuskupan Agats – Asmat ingin menyampaikan beberapa klarifikasi dan harapan atau himbauan kepada kita semua khususnya MUI Asmat dan Kepala Penyelenggara Islam Kantor Kementrian Agama Kabupaten Asmat, demi terciptanya kerukunan, toleransi dan persaudaraan sejati dalam hidup bersama di tanah Asmat ini,” tutur Mgr Aloysius.

Mgr Aloysius juga mengharapkan agar pimpinan MUI dan Ketua Penyelenggara Agama Islam di Kantor Kementrian Agama Islam Kabupaten Asmat bisa meneruskan dan mengklarifikasi berita ini kepada media online dan sura kabar yang telah membuat pemberitaan yang tidak benar itu. Intinya bahwa Sinansius Kayimter (Umar Abdullah Kayimter) yang telah menjadi Islam setelah melalui upacara pengukuhan pada tanggal 19 Pebruari 2012 di Masjid Darussalam, Jati Bening, Bekasi, Jawa Barat dengan didampingi oleh Ustadz Fadhlan Garamatan dan Imam Masjid Istiqlal Ali Hanayiah, sesungguhnya bukan Kepala Suku Besar Asmat.

Keuskupan Agats juga meminta kepada saudara-saudari muslimin dan muslimah agar tetap menjaga toleransi, kerukunan dan persaudaraan antara umat beragama dan masyarakat di Asmat dengan menyampaikan, menyiarkan, mengajarkan, memberitakan segala sesuatu dan khususnya berkaitan dengan agama atau iman kepercayaan yang bersentuhan dengan agama atau kepercayaan lain secara objektif dan akurat.

“Jangan kita hanya menyebarkan berita bersifat isapan jempol, sensasional dan tendensius yang bisa berdampak pada disharmonitas dan konflik sosial di kalangan masyarakat Asmat dan Papua pada umumnya. Perlu diketahui dan disadari bersama bahwa semua masyarakat di Asmat telah memiliki iman dan menganut agama atau kepercayaan tertentu (tidak ada yang khafir). Untuk itu mari kita saling menghargai dan mendukung satu sama lain dalam ranah hidup bersama dengan semangat persaudaraan dan toleransi,” tambahnya prelatus itu.

Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

Klarifikasi dari Keuskupan Agats mengenai mualafnya seorang kepala suku besar Asmat....

Klarifikasi dari Keuskupan Agats mengenai
mualafnya seorang kepala suku besar Asmat....

Nomor : 49.020.00.05Lamp. : -Hal : Klarifikasi dan Himbauan Pemberitaan :“Kepala Suku Besar Asmat Masuk Islam”

Kepada Yth.Pimpinan Majelis Ulama Islam AsmatKepala Penyelenggara Islam Kantor Kementrian Agama Kab. AsmatDiAgats – Asmat.

Dengan hormat,

Menyimak pemberitaan yang dibuat oleh saudara-saudari muslim lewat media maya (dakwatuna.com; Arrahmah.com) mau pun media cetak (Bantenpost; Republika) dan elektronik (TVRI) tentang “Kepala Suku Besar Asmat Masuk Islam” sungguh disayangkan karena tidak benar. Mungkin ada benarnya bahwa ada orang Asmat dari Kampung Per bersama keluarganya sebagaimana diberitakan masuk Islam, tetapi bahwa dia adalah seorang kepala suku besar Asmat sungguh suatu kekeliruan atau kesalahan. Pemberitaan sensasional yang keliru atau salah ini langsung mau pun tidak langsung memiliki dampak religius, social dan kultural dalam kehidupan bersama di Asmat.

Menyadari semua itu maka kami sebagai Uskup Keuskupan Agats yang adalah Pemimpin Tertinggi Gereja Keuskupan Agats – Asmat ingin menyampaikan beberapa klarifikasi dan harapan atau himbauan kepada kita semua khususnya MUI Asmat dan Kepala Penyelenggara Islam Kantor Kementrian Agama Kab. Asmat, demi terciptanya kerukunan, toleransi dan persaudaraan sejati dalam hidup bersama di tanah Asmat ini. Semoga klarifikasi dan himbauan ini menjadi masukan dan pertimbangan yang membantu kita semua dalam membangun komunikasi yang lebih benar dan objektif.

1. Klarifikasi : “Kepala Suku Besar Asmat”

- Pengakuan atau gelar Kepala Suku Besar Asmat yang diberikan kepada Sinansius Kayimter (Umar Abdullah Kayimter) tidak benar. Pernyataan atau pemberitaan itu adalah sebuah kebohongan public karena tidak pernah terjadi dan tidak pernah ada dalam kebudayaan suku Asmat sampai dengan saat ini. Gelar kepala suku hanya diberikan, berlaku dan terbatas dalam satu rumpun saja. Kepala suku ini pun bersifat warisan – diturunkan dari leluhur – ayah pada garis lurus dan langsung. Secara structural adat / budaya Asmat, yang ada dan diakui adalah Kepala Perang dan bukan Kepala Suku apalagi Kepala Suku Besar Asmat. Kepala suku itu ada tetapi bersifat local dan terbatas; artinya tidak diakui dan berlaku untuk seluruh Asmat. Untuk saudara Sinansius, ia adalah warga biasa seperti saudara dan saudari lain yang ditinggal di kampung Peer, Distrik Agats. Dalam struktur social dan budaya/adat, dia tidak memiliki posisi, kedudukan atau pun jabatan (kekuasaan) apa pun. Bahwa media kemudian memberitakan dia sebagai Kepala Suku Besar Asmat, adalah bentuk kebohongan belaka.

- Setelah dicermati dengan saksama dan berdasarkan document resmi gereja Katolik Keuskupan Agats – Asmat, saudara Sinansius Kayimter (Umar Abdullah Kayimter) adalah warga biasa yang lahir di Per tanggal 13 Desember 1962 dan dibaptis dalam Gereja Katolik pada tanggal 31 Januari 1963 di Per oleh Pastor Miller, OSC. Sebagai saksi pembaptisan waktu itu adalah bapak Mikael Apakci. Data kelahiran dan baptisan ini tercatat dalam buku Baptis Paroki Ewer No. LB. IV. 5988, tahun 1963.

- Perlu diketahui pula bahwa dewasa ini masyarakat mengenal yang namanya ketua LMAA (Lembaga Masyarkat Adat Asmat). LMAA ini diakui bersama baik oleh masyarakat adat maupun pemerintah yang diketuai oleh Bapak Yuvensius Alvons Biakai, BA. SH. Jabatan ini ia emban sebelum menjadi bupati sampai sekarang ketika ia dipilih dan menjabat sebagai Bupati Asmat dalam periode kedua berjalan.

- Kami sangat menyesal dan menyayangkan berita yang sensasional itu. Berita ini hemat kami sangat tendensius dan provokatif, dimana dengan mengatakan bahwa Kepala Suku Besar Asmat masuk Islam seolah-olah semua orang Asmat telah masuk atau menjadi islam. Kami mau mengatakan bahwa berita soal Sinansius dan keluarganya menjadi Islam mungkin benar tetapi bahwa dia seorang Kepala Suku Besar Asmat adalah suatu yang tidak benar, tidak objektif dan merupakan suatu kebohongan public yang direkayasa oleh orang tertentu, kelompok tertentu dan media yang memberitakannya.

- Tanpa kita sadari bahwa dampak dari pemberitaan yang tidak objektif ini dapat menciptakan keresahan dan konflik internal – konflik saudara – konflik keluarga antara masyarakat di kampung Per maupun kampung lain yang ada di Asmat ini.

2. Himbauan Bersama

- Kami mengharapkan agar pimpinan MUI dan Ketua Penyelenggara Agama Islam di Kantor Kementrian Agama Islam Kab. Asmat bisa meneruskan dan mengklarifikasi berita ini kepada sumber-sumber media on line sebagaimana beberapa Website dan Koran yang telah membuat pemberitaan yang tidak benar itu. Intinya bahwa Sinansius Kayimter (Umar Abdullah Kayimter) yang telah menjadi islam setelah melalui upacara pengukuhan pada tanggal 19 Pebruari 2012 di Masjid Darussalam, Jati Bening – Bekasi, Jawa Barat dengan didampingi oleh ustadz Fadhlan Garamatan dan Imam Masjid Istiqlal – Ali Hanayiah, sesungguhnya bukan Kepala Suku Besar Asmat. Yang bersangkutan hanyalah masyarakat biasa di kampung Per distrik Agats, Kabupaten Asmat.

- Kami meminta kepada saudara-saudari muslimin dan muslimah agar tetap menjaga toleransi, kerukunan dan persaudaraan antara umat beragama dan masyarakat di Asmat dengan menyampaikan, menyiarkan, mengajarkan, memberitakan segala sesuatu dan khususnya berkaitan dengan agama atau iman kepercayaan yang bersentuhan dengan agama atau kepercayaan lain secara objektif dan akurat. Jangan kita hanya menyebarkan berita bersifat isapan jempol, sensasional dan tendensius yang bisa berdampak pada disharmonitas dan konflik sosial di kalangan masyarakat Asmat dan Papua pada umumnya.

- Perlu diketahui dan disadari bersama bahwa semua masyarakat di Asmat telah memiliki iman dan menganut agama atau kepercayaan tertentu (tidak ada yang khafir). Untuk itu mari kita saling menghargai dan mendukung satu sama lain dalam ranah hidup bersama dengan semangat persaudaraan dan toleransi.

Demikian klarifikasi dan himbauan dari kami Uskup Keuskupan Agats (Pemimpin Gereja Katolik Agats-Asmat) semoga dapat menjadi masukan dan pertimbangan bagi kita semua. Atas perhatian dan tanggapan baik dari semua pihak saya sampaikan banyak terima kasih.

Agats, 9 Maret 2012

Hormat kami,



† Mgr. Aloysius Murwito, OFMUskup Keuskupan Agats



Tembusan kepada Yth.

1. Bupati Kab. Asmat di Agats
2. Sekda Kab. Asmat di Agats
3. Ketua DPRD Kab. Asmat di Agats
4. Kepala Kantor Kementrian Agama Asmat di Agats
5. Kepala Kantor Kesbang Asmat di Agats
6. Ketua LMAA di Agats
7. Kapolres Asmat di Agats
8. Periwira Penghubung Kodim Asmat di Agats
9. Umat Paroki Ewer (Ewer, Yepem, Peer, Uwus)
10. Gereja-gereja Kristen di Asmat
11. Para Pastor se-Keuskupan Agats
12. File....

RENUNGAN PEKAN III PRAPASKAH, Jumat 16 Maret 2012

RENUNGAN PEKAN III PRAPASKAH, Jumat 16 Maret 2012
Hos 14:2-10, Mzm 81:6c-8a,8bc-9,10-11ab,14,17, Mrk 12:28b-34

BACAAN INJIL:

Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

RENUNGAN:

Apakah kita mengasihi Allah dan juga mengasihi sesama kita? Mengapa kita harus mengasihi sesama?

Dua pertanyaan ini patut kita renungkan. Sebab seringkali kita menyatakan diri sebagai orang yang beriman dengan aktif dalam kegiatan hidup mengereja, rajin berdoa tetapi kita tidak memiliki kasih kepada sesama. Hidup sekarang ini nampaknya jauh dari kasih kepada sesama, meskipun pada umumnya semua manusia adalah orang beriman. Kalau sekiranya orang sungguh mengasihi Allah dengan segenap hidupnya, diapun pasti akan mengasihi sesamanya dan berusaha untuk melakukan perbuatan baik bagi sesamanya.

Namun pada kenyataannya, iman atau kasih kepada Allah hanya sebatas ibadah, sebatas liturgi dan kadang hanya sebatas formalitas saja. Iman itu sungguh tidak berbuah dalam kehidupan sehari-hari dan dalam perbuatan baik kepada sesama. Dalam hidup, banyak orang beriman yang begitu rajin dalam menjalankan ibadahnya, tetapi tidak berbuat kasih kepada sesama, bahkan mungkin tidak peduli dengan orang lain dan malah melakukan perbuatan hidup yang merugikan orang lain.

Hari ini, dengarkanlah ajaran dari Yesus bahwa hukum yang utama adalah mengasihi Allah dengan segenap hidup, yang artinya kasih kepada Allah itu harus dihanyati dalam keseluruhan hidup kita di manapun dan kapanpun. Jadi bukan hanya dengan kata-kata saja dan bukan hanya di tempat tertentu saja, misalanya bukan hanya dalam doa-doa, bukan hanya dalam liturgi saja, tetap dalam semua kehidupan sehari-hari. Yesus juga menlanjutkan pengajaran-Nya bahwa kasih kepada Allah itu tidak lepas dari kasih kepada sesama. Kedua hukum ini saling berkaitan dan menyempurnakan. Dengan demikian Yesus mengatakan kepada kita bahwa kasih kita kepada Allah harus justru nyata dalam perbuatan kasih kepada sesama. Bahkan sungguh menarik pada ayat terkahir yang mengatakan bahwa mengasihi Tuhan dengan segenap hidup dan mengasihi sesama, itu jauh lebih lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.

Sehingga jelas, alasan mengapa kita harus mengasihi sesama,yakni karena itu adalah perintah atau hukum dari Tuhan, dan kasih kepada sesama itu justru menjadi tanda nyata bahwa kita mengasihi sesama. Juga alasan mengapa kita harus mengasihi sesama, karena Allah mengasihi kita dan semua manusia. Sehingga kasih kepada sesama bukan karena belaskasihan atau menganggap bahwa sesama itu lebih rendah dari kita, namun kasih kita kepada sesama adalah wujud kasih kita kepada sesama.

Semoga kita tidak hanya taat menjalankan ibadah atau hidup iman kita tanpa mengasihi sesama. Semoga kita tidak hanya mengasihi Allah dan sesama hanya dalam kata-kata belaka, tetapi kasih itu berbuah nyata dalam perbuatab baik bagi sesama. Amin.

Paus bunyikan lonceng untuk Kongres Ekaristi

Paus bunyikan lonceng untuk Kongres Ekaristi

Paus Benediktus XVI memberkati lonceng dan membunyikannya untuk membuka secara resmi Kongres Ekaristi Internasional, setelah lonceng itu dibawa ke Irlandia selama hampir setahun, dalam persiapan untuk kongres itu bulan Juni mendatang.

Sebuah delegasi Irlandia, yang dipimpin oleh ketua Kongres Ekaristi 2012 Uskup Agung Diarmuid Martin dari Dublin, menjelaskan kepada paus tentang lonceng kuningan kecil itu sebelum memulai audiensi umum mingguannya pada 14 Maret.

Sebelum paus itu didorong ke Lapangan Santo Petrus, ia bertemu dengan delegasi itu dan membunyikan lonceng tersebut.

Panitia kongres mengatakan seperempat dari satu juta peziarah Irlandia telah membunyikan lonceng itu sejak awal ziarahnya pada 17 Maret 2011.

Lonceng itu telah dibawa ke paroki-paroki, sekolah, panti jompo dan rumah sakit di seluruh Irlandia untuk membangkitkan kesadaran tentang kongres Ekaristi itu dan meminta umat menghadiri acara tersebut.

Menurut tradisi, St. Patrick meninggalkan lonceng di setiap gereja, ia melakukan hal itu sebagai cara untuk memanggil umat untuk Ekaristi.

Delegasi itu juga menyerahkan kepada paus sebuah medali untuk menandai kongres itu, dan semangkuk shamrock Irlandia untuk menandai Pesta St. Patrick yang jatuh pada 17 Maret.

Kongres Ekaristi Internasional ke-50 diadakan di Dublin mulai 10-17 Juni dengan tema: “The Eucharist: Communion With Christ and With One Another.”

Paus Benediktus tidak menghadiri kongres itu.

Selama audiensi umum dengan sekitar 10.000 peziarah dari seluruh dunia, Paus terus menekankan doa dan memulai babak baru dengan doa seperti yang digambarkan dalam Kisah Para Rasul dan Surat-Surat Santo Paulus.

Dia berbicara tentang Bunda Maria dan “tempatnya yang istimewa dalam Gereja, dimana ia adalah ‘teladan dan model yang luar biasa dalam iman dan karya sosial.’”

Sumber: Pope rings bell symbolizing call to turn out for eucharistic congress

Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

Orang Kristen dilarang pakai salib di tempat kerja

Orang Kristen dilarang pakai salib di tempat kerja

Sebuah langkah yang sangat kontroversial, pemerintah Inggris menentang kasus dua wanita Inggris yang berjuang hak-hak mereka untuk menggunakan salib di tempat kerja ke Pengadilan HAM Eropa.

Ini adalah kasus pertama bahwa pemerintah telah memaksa hak orang Kristen untuk tidak memakai salib di tempat kerja.

Sebuah dokumen yang dipublikasikan The Sunday Telegraph menyatakan bahwa pemerintah berpendapat bahwa simbol itu bukan “kebutuhan” iman Kristen, dan meminta perusahaan melarang karyawannya memakai salib.

Kebijakan pemerintah itu mendapat reaksi keras para tokoh agama terkemuka termasuk Lord Carey, mantan Uskup Agung Canterbury.

Ia menuduh pemerintah “mendikte” orang Kristen dan mengatakan hal itu adalah kesaksian iman mereka yang dikesampingkan selama ini dalam kehidupan.

Penolakan pemerintah terhadap simbol itu, lanjutnya, menentang hak orang Kristen untuk menampilkan simbol iman mereka di tempat kerja.

UU HAM melindungi hak semua orang termasuk orang Kristen memakai salib di tempat kerja berdasarkan Pasal 9 Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia.

Pasal itu menyatakan: “Setiap orang memiliki hak atas kebebasan berpikir, berkeyakinan dan beragama, hak ini termasuk kebebasan berganti agama atau kepercayaan, baik secara pribadi atau komunitas di depan umum, untuk mewujudkan agama atau keyakinannya.”

Dua wanita Kristen yang membawa kasus itu, Nadia Eweida dan Shirley Chaplin, mengklaim bahwa mereka merasa terdiskriminasi ketika majikan mereka melarang mereka memakai salib.

Pemerintah menanggapi bahwa mengenakan salib bukan “kebutuhan iman” dan karena itu tidak melanggar Pasal 9.

Tahun lalu Eweida, seorang karyawati British Airways, dan Chaplin, seorang perawat, telah berjuang hingga ke Pengadilan HAM Eropa di Strasbourg terkait pelarangan penggunaan salib di tempat kerja.

Sumber: Christians to be banned from wearing crosses at work

Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN PEKAN III PRAPASKAH, Kamis 15 Maret 2012

RENUNGAN PEKAN III PRAPASKAH, Kamis 15 Maret 2012
(Klemens Maria Hofbauer)
Yer 7:23-28, Mzm 95:1-2,6-7,8-9, Luk 11:14-23

BACAAN INJIL:
Pada suatu kali Yesus mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak. Tetapi ada di antara mereka yang berkata: "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan." Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia.

Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya.

Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."

RENUNGAN:

“Tidak selamanya perbuatan baik yang kita lakukan bisa dimengerti dan diterima oleh orang lain. Bahkan bisa jadi perbuatan baik yang kita lakukan dianggap negatif dan bahkan kita dituduh punya niat tertentu.”

Hal yang demikianlah yang dialami oleh Yesus. Yesus mewartakan keselamatan Allah lewat kehadiran diri-Nya yang diteguhkan dengan kasih kepada orang-orang kecil, pengajaran dan mukjizat-mukjizat yang dilakukan-Nya. Namun kiranya tidak semua orang bisa menerima Yesus, malah ada saja yang mencela bahkan menuduh Yesus bersekutu dengan kepala setan. Ini tentu merupakan satu tuduhan yang sangat kejam. Sebab dengan tuduhan bersekutu dengan kepala setan, itu berarti mereka bukan hanya tidak menerima perbuatan baik yang dilakukan oleh Yesus tetapi justru menganggap Yesus adalah salah satu anggota dari para setan. Sungguh ini tuduhan yang sangat kejam. Perbuatan baik yang dilakukan oleh Yesus, keselamatan yang diwartakan-Nya justru bukan hanya ditolak tetapi malah menfitnah Yesus sebagai orang yang berasal dari setan.

Walau demikian, Yesus menegaskan bahwa Dia mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya kerajaan Allah telah sudah datang. Dengan pernyataan ini, jelas bagi kita bahwa Yesus datang membawa kerajaan Allah yang ditawarkan kepada kita. Kehadiran Yesus adalah kehadiran kerajaan Allah bagi hidup kita. Bagi kita yang percaya kepada Yesus, kita patur bergembira dan bersyukur bahwa Yesus yang kita ikuti dan imani adalah Allah sendiri, pada-Nya ada kuasa Allah karena Dia adalah Allah. Yesus yang kita percayai sanggup melakukan mukjizat besar dan bahkan berkuasa atas semua setan. Semua setan takluk kepada Yesus. Yesus sanggup melakukan apapun buat kita agar kita beroleh kerajaan Allah.

Dengan iman yang demikian, kita hendaknya selalu bersekutu dengan Yesus supaya kita terbebas dari kekuasaan setan dan menjadi anggota kerajaan Allah. Dari sebab itu baiklah kiranya kita selalu membina persekutuan dengan Allah bukan bersekutu dengan setan-setan. Namun kenyataannya, yang sering terjadi adalah kita mengatakan bahwa kita adalah pengikut Yesus tetapi kita masih menjalin persekutuan dengan setan. Setan yang dimaksudkan bukan melulu roh jahat, tetapi perbuatan-perbuatan yang membawa kita hidup bertentangan dengan kehendak Allah. Hingga saat ini, masih banyak orang yang bila mengalami persoalan hidup, mengalami sakit, mereka bukannya bersekutu dengan Yesus tetapi menjalin persekutuan dengan setan yakni dengan pergi ke dukun atau kukuatan-kekuatan lain atau dengan melarikan diri pada perbuatan-perbuatan bertentangan dengan kehendak Tuhan. Namun hari ini, ingatlah bahwa ada kuasa Allah pada Yesus, Dia sanggup melakukan perbuatan besar bagi kita karena Dia adalah Tuhan. Maka kita hendaknya selalu bersekutu dengan Yesus supaya kita beroleh kerajaan Allah.

Selain itu, Injil hari ini terutama lewat pengalaman Yesus yang ditolak dan difitnah dengan kejam padahal membawa kebaikan Kerajaan Allah, kita belajar bahwa memang tidak selamanya perbuatan iman dan perbuatan baik kita bisa diterima oleh semua orang, dan bahkan mungkin kita akan difitnah. Namun bila kita mengalami hal demikian, hendaknya kita tidak langsung putus asa dan tidak usah kecewa. Kalau memang kita berbuat baik dengan tulus, itu berarti kita membina persekutuan dengan Yesus sendiri. Orang yang bersekutu dengan Yesus adalah orang yang hidup dalam perbuatan baik yang merupakan buah dari imannya. Juga haruslah kita ingat, agar kita tidak seperti orang-orang yang justru menfitnah Yesus. Sebab ditengah-tengah kita pasti masih banyak orang yang punya niat baik, dan berbuat baik, maka hendaknya kita tidak mudah berpikir negatif atas mereka, tidak cemburu dan menfitnah mereka. Namun baiklah kita bersyukur karena Allah masih bekerja dalam hidup kita lewat orang-orang berusaha hidup dan berbuat baik. Oleh karena itu, kita hendaknya justru mendukung orang-orang yang demikian. Amin.

Inilah Pesan Rahasia Da Vinci yang Terkubur 400 Tahun

Inilah Pesan Rahasia Da Vinci yang Terkubur 400 Tahun

REPUBLIKA.CO.ID, FLORENSIA -- Para arkeolog menemukan sebuah pesan rahasia yang tersembunyi dalam sebuah lukisan Leonardo da Vinci. Pesan itu terungkap di balik dinding Vechio Palazzo, sebuah istana kuno di Florensia yang berdiri sejak 1300-an.

Pesan rahasia itu bertuliskan 'carilah dan kamu akan menemukan' (Cerca trova) pada sebuah lukisan mural di dinding karya Da Vinci. Menurut Dailymail.co.uk, Selasa, (13/3), para peneliti ternyata mengungkapkan pesan rahasia tersebut merujuk pada sebuah karya Da Vinci yang telah hilang sejak 400 tahun yang lalu.

Sebuah kamera mini endoskopi dimasukkan ke dalam bagian dinding di Vechio Palazzo, dan memperoleh sampel dari pigmen kimia yang Da Vinci juga digunakan dalam lukisan Mona Lisa. Lukisan Mona Lisa dianggap salah satu karya Da Vinci yang paling fenomenal, yang diasumsikan telah hancur oleh api pada abad ke-16.

Penemuan ini membuat peneliti percaya bahwa mungkin berbagai karya Da Vinci yang fenomenal telah sengaja disembunyikan oleh pelukis lain. Para arkeolog mulai menyelidiki mural di Vechio Palazzo setelah seorang arkeolog menemukan kata-kata, 'Cerca trova'.

"Data-data yang ditemukan ini sangat menggembirakan," kata Peneliti dari National Geographic, Maurizio Seracini. Meskipun Ilmuwan masih dalam tahap awal penelitian, dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memecahkan misteri ini.

Pada 1503, Da Vinci ditugaskan oleh Gonfaloniere Piero Soderini melukis 'Pertempuran Anghiari' di Aula 500 dari Palazzo Vecchio, pusat pemerintahan di Florence.

Lukisan itu memperingati kemenangan 1440 dari pertempuran di dataran Anghiari antara Milan dan Liga Italia dipimpin oleh Republik Florence. Para Florentines hadir sebagai kekuatan penting di Italia tengah, mendominasi Kepausan dan politik Italia selama ratusan tahun.

Karya Leonardo Da Vinci sendiri sempat heboh dalam dunia perfilman, melalui film fiksi ilmiah yang berjudul Da Vinci Code. Film itu menceritakan bagaimana rahasia lukisan karya Da Vinci mengungkap tentang sosok Jesus dalam lukisan 'the Last Supper'nya.

Leonado Da Vinci adalah seniman sekaligus ilmuwan yang lahir pada 1452, zaman pencerahan (Renaissance) Eropa. Karyanya beserta karya ilmuwan zaman pencerahan lain, seperti Galileo Galilei banyak ditentang oleh pihak gereja pada saat itu yang menentang ilmu pengetahuan. Namun karena pendekatan ilmiah Da Vinci dengan menggunakan seni membuat dirinya lebih aman dibanding Galileo.

LIHAT: Galeri foto lukisan rahasia Leonardo da Vinci

Disadur dari: yahoo.com

RENUNGAN PEKAN III PRAPASKAH, Rabu 14 Maret 2012

RENUNGAN PEKAN III PRAPASKAH, Rabu 14 Maret 2012
(Louisa De Marillac)
Ul 4:1,5-9,Mzm 147:12-13,15-16,19-20, Mat 5:17-19

BACAAN INJIL:
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

RENUNGAN:

“PERUBAHAN” itulah slogan yang ditawarkan partai Nasional Demokrat dalam kampanyenya. Perubahan yang bagaimana? Kita tidak tahu. Yang pasti, partai baru ini menawarkan suatu perubahan kepada masyarakat yang memang mengaharapkan adanya suatu perubahan di negara ini, yang tentunya perubahan ke arah yang lebih baik. Kiranya masyarakat sekarang ini melihat beratnya tuntutan hidup dan juga banyaknya persoalan yang terjadi di negeri ini. Dalam situasi demikian, masyarakat tentu mengharapkan suatu perubahan.

Sekarang ini juga banyak orang yang berdemonstrasi menolak kenaikan BBM. Orang menganggap banyak pemerintah membuat peraturan atau kebijakan yang tidak memihak kepada rakyat kecil. Alasan pemerintah melakukan kebijakan itu adalah mungkin baik, tetapi persoalannya, selama ini banyak pejabat dan pemerintah membuat peraturan yang tidak memihak pada rakyat kecil demikian juga hidup mereka jelas-jelas hanya memikirkan diri sendiri, tidak peduli dengan hidup rakyat kecil.

Demikian pula yang terjadi pada zaman Yesus. Banyak peraturan yang dibuat saat itu tetapi tidak memihak pada rakyat kecil hanya demi kepentingan orang-orang tertentu. Orang banyak merasa bahwa peraturan itu sangat memberatkan hidup mereka. Sehingga ketika Yesus hadir, orang banyak berpikir bahwa Yesus akan membawa suatu perubahan terutama dalam hal peraturan-peraturan saat itu. Orang banyak berharap bahwa Yesus mengubah peraturan yang ada saat itu. Oleh karena itu, Yesus menegaskan bahwa Yesus datang bukan untuk meniadakan peraturan atau hukum Taurat atau kitab para nabi. Yesus menegaskan bahwa semuanya itu baik untuk dilaksanakan. Namun yang menjadi persoalan adalah bahwa para imam, para ahli Taurat, orang-orang Farisi menafsirkan semuanya itu dan membuat peraturan hanya demi kepentingan mereka, tidak memihak pada kepentingan rakyat kecil. Juga mereka itu sendiri tidak melakukannya. Dari sebab itu, Yesus menegaskan bahwa Dia datang bukan untuk meniadakan semua peraturan Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi, tetapi untuk menggenapinya. Menggenapi yang dimaksud adalah untuk memurnikannya kembali, yakni bahwa peraturan itu hendaknya membuat orang semakin dekat dengan Tuhan, hidup semakin lebih baik. Namun kenyataannya, hukum dan peraturan itu sudah disalahgunakan oleh orang-orang tertentu.

Lewat Injil hari ini, Yesus mengajarkan kita agar kita diajak untuk melihat dan melakukan peraturan bukan sebagai bebab, tetapi memang perlu untuk mengatur kehidupan kita agar lebih baik lagi. Hal demikian juga kita lakukan dalam hubungan dengan sabda Tuhan. Sabda Tuhan memang seringkali seakan memberatkan kita, sulit untuk kita lakukan. Namun hendaknya kita memandang sabda Tuhan sebagai aturan yang mengarahkan hidup kita semakin lebih baik dan membawa kita pada hidup yang semakin dekat dengan Tuhan. Bila kita melakukan hal demikian, kita memandang sabda Tuhan bukan sebagai beban sehingga kita melakukannya dengan penuh sukacita dan dengan senang hati. Juga kita melaksankana sabda Tuhan bukan hanya sekedar untuk taat hukum tetapi sungguh membuat hidup kita semakin lebih baik sesuai dengan kehendak Tuhan.

Sabda Tuhan ini juga mengingatkan kita, agar kita mengajarkan peraturan atau sabda Tuhan dengan baik dan benar sesuai dengan kehendak Tuhan. Baiklah kita tidak mengajarkan sabda Tuhan atau membuat peraturan yang justru memberatkan orang lain dan malah mengahambat mereka untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Baiklah bila kita diberi kepercayaan untuk mengajarkan sabda Tuhan dan membuat peraturan, tidak menafsirkannya hanya demi kepentingan diri sendiri atau kelompok, tetapi hendaknya selalu berpihak pada rakyat kecil, demi kesejahteraan banyak orang. Yang lebih penting lagi, hendaknya kita juga melaksanakannya dengan penuh cinta kasih, bukan hanya sekedar membuat dan mengajarkan, tetapi tidak melaksanakannya. Amin.

Pengadilan perintah tangkap pastor dan pendeta

Pengadilan perintah tangkap pastor dan pendeta

Tiga pemimpin agama ditangkap hari Minggu karena diduga merusak pagar kantor perusahaan konstruksi yang bertanggung jawab untuk membangun sebuah pangkalan Angkatan Laut (AL) di pulau Jeju, yang telah menimbulkan aksi protes berbulan-bulan.

Pengadilan distrik Jeju mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi Pastor Joseph Kim Jeong-uk, Pendeta Lee Jeong-hun, dan Pendeta Kim Hong-sul, setelah pagar lokasi pembangunan itu dirusak pada 9 Maret.

Perintah penangkapan terhadap Pendeta Kim telah dicabut dan ia telah dibebaskan dari tahanan.

Pastor John Lee Young-chan SJ, yang memprotes kemarin terkait penangkapan itu di depan kantor pembangunan pangkalan itu, mengatakan, “Pastor Kim dan Pendeta Lee sekarang dalam tahanan polisi dan mereka akan dipindahkan ke penjara setelah tujuh atau delapan hari.”

Pendeta Kim mengatakan dia tidak tahu mengapa dia dibebaskan, tetapi mengatakan bahwa hal itu mungkin ada “maksud politik yang tersembunyi.”

“Khawatir bahwa akan ada protes lebih banyak jika pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi kami bertiga, tampaknya pihaknya telah memutuskan untuk membebaskan saya,” katanya.

Penangkapan itu adalah pertama kalinya sejak tahun 1989 karena sebelumnya seorang imam Katolik telah ditangkap di Korea.

Pastor Paulus Mun Kyoo-hyun dari keuskupan Jeonju ditangkap dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara.

Protes terakhir terhadap pangkalan AL itu dimulai setelah para pekerja bangunan mulai peledakan batu-batu di pesisir pada 7 Maret, menyusul kesepakatan yang dipimpin pemerintah untuk pembangunan pangkalan itu.

Para aktivis lingkungan mengatakan batuan itu merupakan habitat ekologis penting bagi spesies laut.

Departemen Pertahanan Nasional telah membantah bahwa pulau Jeju memiliki habitat ekologis penting dan beralasan bahwa pangkalan AL sangat penting untuk keamanan nasional.

Puluhan pengunjuk rasa telah berkumpul di kantor konstruksi itu sejak penangkapan pastor dan pendeta tersebut, sementara petugas polisi tambahan telah dikerahkan ke lokasi tersebut.

Lima puluh enam pengunjuk rasa lainnya yang ditahan setelah protes pada 6-9 Maret, tetapi telah dibebaskan.

Sumber: Disadur dari: Court orders arrest of clergymen

Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN PEKAN III PRAPASKAH, Selasa 13 Maret 2012

RENUNGAN PEKAN III PRAPASKAH, Selasa 13 Maret 2012
(Ludovikus dr Casoria)
Dan 3:25,34-43, Mzm 25:4bc-5ab,6-7bck,8-9, Mat 18:21-35

BACAAN INJIL:
Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

RENUNGAN:

Mengampuni orang yang sudah berbuat salah kepada kita dan menyakiti kita, itu bukanlah hal yang mudah, malah itu sangat sulit. Mengampuni sulit untuk kita lakukan bila perbuatan orang lain itu sangat menyakitkan kita, membuat kita menderita dan bila itu dilakukan beberapa kali kepada kita. Semakin sulit lagi mengampuni orang lain, bila orang yang menyakiti kita itu adalah orang yang kita kasihi. Namun hari ini Yesus mengajarkan kepada kita, agar kita mengampuni sesama bukan hanya 3 kali atau bukan hanya 7 kali sebagaimana dikatakan oleh Petrus tetapi sampai 20 kali 7 kali, yang artinya sampai tiada batasnya.

Mengampuni sesama sampai tiada batasnya atau sampai selama-lamanya, itulah ajaran Yesus bagi kita pada hari ini. Ajaran ini tentu bukan hal yang mudah, sebab manusia menganut istilah yang mengatakan bahwa kesabaran ada batasnya. Umumnya kita mengampuni orang lain hanya sampai tiga kali saja, bahkan ada yang sulit mengampuni orang lain walau hanya sekali saja. Ajaran Yesus ini semakin sulit karena umumnya kita menganut paham balas dendam. Mungkin balas dendam yang kita lakukan bukanlah dengan melakukan perbuatan yang sama kepada orang yang telah menyakiti kita, tetapi membalasnya dengan mendiamkan atau mengasingkannya dari hidup kita.

Mengampuni tentu bukan hanya sekedar melupakan kesalahan orang lain dan tidak balas dendam. Mengampuni juga tidak hanya sekedar mengatakan, “Aku memaafkanmu, tapi bukan kesalahanmu”, dalam arti kita menerima kembali orangnya, tetapi tetap mengingat-ingat kesalahan yang dibuatnya dan tetap menyimpan rasa sakit hati. Pengampunan yang demikian, akan membuat kita selalu mencurigai perbuatan orang itu dan bahkan mungkin berusaha menjauhkan diri dari orang itu.
Yesus hari ini mengajarkan kepada kita akan pengampunan yang tulus, yang penuh kasih, yakni pengampunan yang tidak hanya sekedar melupakan kesalahan orang lain, tidak hanya sekedar tidak balas dendam. Pengampunan yang diajarkan oleh Yesus adalah sikap kasih yang selain melupakan kesalahan orang lain, membuang rasa sakit hati dari diri sendiri akibat kesalahan orang lain pada kita dan juga berusaha dengan penuh kasih untuk membantu orang itu bangkit dari keterpurukan karena kesalahannya agar orang itu berubah menjadi orang yang baik. Pengampunan yang demikian dilakukan sampai seumur hidup, tiada batas.

Sungguh luar biasa ajaran Yesus ini, tetapi hal yang sangat sulit kita lakukan. Memang sangat sulit, tetapi bukan tidak mungkin untuk kita lakukan dan juga bukan menjadi alasan bagi kita untuk tidak melaksanakan ajaran Yesus ini. Sebab Yesus tidak hanya sekedar mengajarkan, tetapi Yesus sendiri sudah menerapkannya kepada kita sendiri. Sebab kita semua pasti sadar bahwa hampir setiap hari kita melakukan kesalahan di hadapan Yesus, tetapi Yesus selalu mau mengasihi dan mengampuni kita. Setiap kita mohon ampun kepada Yesus, Dia mengampuni kesalahan kita, tetapi kembali kita jatuh pada kesalahan yang sama atau mungkin lebih buruk lagi. Namun walaupun demikian, Yesus siap mengampuni kita dan memberikan rahmat-Nya kepada kita agar kita mampun bangkit dari kedosaan dan kesalahan kita. Bisa kita bayangkan, kalau sekiranya Yesus menganut prinsip manusia yang mengatakan bahwa kesabaran ada batasnya, pastilah kita tidak lagi bisa mengharapkan belaskasih pengampunan dari Yesus dan tidak lagi bisa mengaharapkan berkatnya. Namun syukurlah bahwa kasih pengampunan Yesus tidak berkesudahana dan tiada batasnya.

Oleh karena itu, dengan menyadari kasih pengampunan Yesus yang sungguh luar biasa atas kita dan juga dengan menyadari bahwa kita tidak pernah luput dari kesalahan dan dosa, maka kitapun berusaha seperti Yesus memiliki dan menghidupi kasih pengampunan kepada sesama yang tiada batasnya. Hal ini memang berat, sulit dan bukan hal yang mudah, tetapi kalau kita mengharapkan pengampunan dari Yesus, kitapun harus berani mengampuni sesama kita. Juga haru kita ingat bahwa pengampunan kepada sesama, itu adalah kekuatan yang membebaskan kita dari rasa sakit hati dan dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Amin.

RENUNGAN PEKAN III PRAPASKAH, Senin 12 Maret 2012

RENUNGAN PEKAN III PRAPASKAH, Senin 12 Maret 2012
(Aloisius Orione)
2Raj 5:1-15a, Mzm 42:2,3, Mzm 43:3,4, Luk 4:24-30

BACAAN INJIL:

Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

RENUNGAN:

Allah tidak pernah KKN ataupun pilih kasih. Kalaupun dalam Injil hari ini Yesus seakan mengatakan bahwa nabi Elia diutus bukan kepada semua janda di Israel tetapi hanya kepada seorang janda di Sarfat, juga Elisa tidak menyembuhkan banyak orang kusta di Israel tetapi hanya kepada Naaman, orang Siria, bukanlah bermaksud bahwa mereka pilih kasih. Tetapi hal itu terjadi karena hanya janda di Sarfat dan Naamanlah yang menerima dan percaya kepada mereka, sedangkan yang lain menolak nabi tersebut.

Kisah ini disampaikan oleh Yesus karena orang banyak itu menolak kehadiran dan ajaran Yesus. Injil tidak dengan jelas mengatakan alasan penolakan orang banyak itu, tetapi yang pasti Yesus ditolak orang-orang sekampung-Nya. Itu berarti bahwa mereka menolak Yesus lebih karena status sosial keluarga Yesus yang memang bukan dari kalangan pejabat atau orang kaya. Padahal Yesus adalah Mesias yang mewartakan keselamatan kepada semua orang. Namun Yesus dan keselamatan yang diwartakan-Nya tetapi orang sekampung-Nya menolak-Nya. Menolak Yesus berarti menolak keselamatan.

Kita mungkin tidak menolak Yesus adalah Mesias atau Tuhan. Namun seringkali tanpa sadar kita sebenarnya menolak keselamatan yang diwartakan-Nya, yakni dengan tidak mendengar dan melaksanakan sabda-Nya. Tidak melaksanakan sabda Tuhan, itu sama halnya menolak keselamatan dan berkat Allah atas diri kita. Yesus mewartakan berkat dan keselamatan-Nya kepada semua orang, tetapi tidak semua orang bersedia menerimanya, sehingga warta keselamatan itu membawa orang pada keselamatan, bukan karena Allah KKN atau membeda-bedakan orang, tetapi itu semua terjadi karena penerimaan orang berbeda-beda. Orang yang sungguh percaya pada Tuhan, pasti akan beroleh keselamatan, tetapi orang yang menolak, orang itu tidak beroleh keselamatan.

Kita pasti merasa tidak enak bila ditolak, padahal kita sudah berusaha untuk berbuat baik. Namun kitapun sering menolak orang lain yang berbuat baik kepada kita, mungkin hanya karena kita melihat status sosial orang itu. Padahal mungkin yang disampaikannya benar-benar adalah suatu yang baik. Seringkali terjadi, perkataan yang baik kita lakukan bukan karena kita menyadari bahwa itu baik, tetapi karena melihat siapa yang menyampaikannya. Maka semoga kita tidak menolak yang baik hanya karena status sosial seseorang yang mengatakannya kepada kita, tetapi kita menerima dan melakukannya, karena memang kita sadar bahwa itu memang baik. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)