Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

RENUNGAN HARIAN, PEKAN PASKAH IV: SABTU, 17 MEI 2014

RENUNGAN HARIAN, PEKAN PASKAH IV: 
SABTU, 17 MEI 2014 
(Paskalis Baylon) 
Kis. 13:44-52;Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Yoh. 14:7-14 

INJIL : 
Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." 

RENUNGAN : 
Sepertinya Yesus heran dan rada kecewa atas Filipus yang meminta agar Yesus menunjukkan Bapa kepada mereka. Yesus heran bahwa Filipus sudah lama bersama2 Yesus, tetapi belum mengenal Yesus, bahwa Yesus bersatu dengan Bapa, sehingga melihat Yesus, juga berarti melihat Bapa, krn Yesus bersatu dengan Bapa dan Yesus hanya melakukan yang dikehendaki oleh Bapa. Memang aneh bahwa Filipus sudah lama bersama2 dengan Yesus tetapi belum sepenuhnya mengenal Yesus. 

Para saudara, lamanya menjadi pengikut Yesus bukan jaminan seseorang itu sungguh mengenal dan percaya kpd Yesus. Malah mungkin banyak orang yang sudah dibaptis sejak bayi, tetapi belum mengenal dan percaya sungguh kepada Yesus. Ada orang yang belum lama menjadi pengikut Yesus, tetapi orang itu sungguh mengenal Yesus dan percaya sungguh. 

Sejak dibaptis, Yesus telah bersatu dengan kita dan kita dengan Dia.Persatuan itu kita ungkapkan setiap kita merayakan ekaristi dengan menyambut komuni suci.Namun sayang, kita sering kurang menyadari dan mengimaninya. Bila kita sungguh menyadari dan mengimaninya, kita pasti menghayati persatuan dengan Yesus dengan hidup melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Yesus. Dalam hal ini Yesus mengatakan, "sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu."(Yoh 14:12) 

Para saudara, Orang beriman yang sungguh mengenal dan percaya kepada Yesus bukan hanya krn dia sudah dibaptis, juga karna sudah lama dibaptis, tetapi dilihat dari hidup yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Yesus. Bila kita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Yesus, maka orang lainpun akan mengenal Yesus yang telah bersatu dengan kita.

RENUNGAN HARIAN, PEKAN PASKAH IV: JUMAT, 16 MEI 2014

RENUNGAN HARIAN, PEKAN PASKAH IV: 
JUMAT, 16 MEI 2014 
(Gemma Galgani, Aloisius Orione, Alipius dan Possidius, Simon Stock, Margareta dr Cortona, Andreas Bobola) 
Kis. 13:26-33; Mzm. 2:6-7,8-9,10-11; Yoh. 14:1-6 

INJIL : 
Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. 

RENUNGAN : 
Para saudara, Mungkin masih banyak diantara orang beriman yang tidak tahu untuk apa mereka beriman atau percaya kepada Allah atau beragama. Ada orang yang beragama mungkin hanya karena syarat sebagai warga negara, sehingga menganut salah satu agama yang diakui pemerintah bukan karena percaya akan ajaran agama itu, tetapi karena terpaksa. Mungkin juga ada orang kristiani yang belum tahu pasti mengapa dan untuk apa mengikuti Yesus Kristus, sehingga berpikir bahwa semua agama itu sama. Sering kita mendengar ungkapan bahwa semua agama itu sama. Kalau pernyataan ini memang sepenuhnya benar, buat apa banyak agama? 

Dalam hal bahwa setiap agama mengajarkan adanya surga dan hidup dalam kebehagiaan di surga, mungkin ungkapan itu benar. Namun dalam hal bagaimana mencapai kehidupan kekal atau surga itu, itu pasti berbeda-beda untuk masing-masing agama. Intinya bahwa semua agama mungkin mengajarkan adanya kehidupan kekal, hidup setelah kematian dan itu yang kita namakan surga. Surga itu adalah milik Allah, sehingga masuk surga berarti hidup dalam kebahagiaan kekal bersama Allah. Kehidupan kekal itu baru bisa kita raih hanya setelah kita mengalami kematian tubuh di dunia ini. Namun yang menjadi perbedaan adalah bagaimana cara untuk beroleh kehidupan kekal itu? 

Mungkins aja melihat situasi kehidupan beragama dalam kehidupan, khususnya banyak tekanan dari pihak lain kepada iman kristiani, membuat banyak orang kristiani menjadi ragu dan bimbang akan iman kristianinya. Tekanan dari pihak agama lain atas iman kristiani, menyatakan bahwa agama atau iman merekalah yang benar dan jalan benar menuju surga. Hal itu bisa membuat iman kristiani menjadi ragu dan gelisah akan imannya. Namun para saudara, dalam injil hari ini Yesus dengan tegas mengatakan agar para murid tidak usah geliasa, percaya saja kepada Dia dan ri rumah Bapa-Nya banyak tempat. Yesus juga mengatakan bahwa Dia pergi kembali kepada Allah Bapa untuk menyediakan tempat bagi manusia. Yesus dengan jelas mengatakan bahwa Dialah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui melalui Dia. Kiranya hanya Yesus yang berani berkata demikian. Yesus berani berkata demikian karena Dia adalah Allah Putera yang turun dari surga untuk menyelamatka Dia. 

Oleh sebab itu, tidak ada alasan bagi kita untuk bimbang atau ragu akan iman kita karena tekanan dari agama lain, justru kita harus yakin bahwa iman kita kepada Kristus adalah jaminan bagi kita kelak masuk dalam kebahagiaan abadi di surga.

RENUNGAN HARIAN, PEKAN PASKAH IV: KAMIS, 15 MEI 2014

RENUNGAN HARIAN, PEKAN PASKAH IV: KAMIS, 15 MEI 2014
(Pakomius) 
Kis. 13:13-25; Mzm. 89:2-3,21-22,25,27; Yoh. 13:16-20 

INJIL : 
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku." 

RENUNGAN : 
Para saudara, Sabda yang kita dengarkan hari ini adalah sabda yang disampaikan oleh Yesus kepada para rasul setelah Yesus membasuh kaki para murid saat perjamuan malam terakhir. Yesus mengingatkan mereka bahwa pra rasul adalah utusan yang diutus oleh Yesus sendiri. Yesus mengharapkan bahwa para rasul menjadi utusan yang baik. Seorang utusan yang baik adalah melakukan apa yang diajarkan, perintahkan dan diteladankan yang mengutus. Seorang utusan yang baik selalu menjaga nama baik yang mengutus, dan hidup hanya untuk yang mengutus atau hanya melakukan apa yang dikehendaki oleh yang mengutus. Seorang utusan yang baik, tentu tidak mencari kesenangan diri sendiri dan tidak ada niat untuk melebih ataupun menyingkirkan yang mengutus. Inilah perutusan Yesus atas para rasul. 

Para rasul adalah utusan Yesus, untuk mewartakan Yesus dengan melaksanakan apa yang diajarkan dan diteladankan oleh Yesus sendiri. Yesus mengatakan bahwa para rasul akan bahagia bila sungguh menyadari dan pelaksanakan perutusan mereka sebab yang mengutus mereka adalah Mesias. Namun Yesus tahu bahwa dari antara para rasul ada yang ingin melebihi dan bahkan menyingkirkan Yesus, sebab murid yang makan roti dengan Dia, malah akan mengangkat tumitnya terhadap Yesus. Para saudara, Yesus menyebut para rasul bahagia bila menyadari siapa yang mengutus mereka, bila mereka menyadari perutusan mereka dan hidup sebagai utusan yang baik. 

Kitapun sebenarnya adalah utusan Yesus Tuhan kita. Sebagaimana para murid mendapat perutusan dari Yesus sendiri, kitapun mendapat perutusan yang sama dari Yesus. Sebagai seorang utusan Yesus, kita hendaknya semata-mata hidup hanya untuk melaksanakan perintah dan teladan yang telah diberikan oleh Yesus kepada kita, kita hendaknya hanya untuk mewartakan Yesus, bukan mewartakan diri sendiri ataupun mencari keuntungan sendiri dari perutusan kita. Kalau umumnya orang bangga dan merasa bahagia kalau menjadi utusan atau perwakilan dari orang terkenal atau berpengaruh, maka kitapun akan lebih bahagia karena kita mendapat perutusan dari Yesus sendiri yang adalah Tuhan Allah kita. 

Semoga kita menyadari tugas perutusan yang kita terima dari Yesus sendiri, melaksanakan tugas perutusan itu dengan sebaik-baiknya dan hidup hanya untuk mewartakan Dia yang telah mengutus kita. Janganlah kiranya kita mengangkat tumit daripada-Nya.

Salah kaprah: Mengusik akal sehat kita?

Salah kaprah: Mengusik akal sehat kita?

Romo FX Mudji Sutrisno SJ AKAL sehat adalah terjemahan kontekstual dari common sense. Harfiahnya menunjuk pada arti pemahaman biasa yang dibuat oleh akal sehat orang kebanyakan tanpa banyak-banyak berpikir rumit-rumit atau berenung-renung sulit. 

Semisal tanda alam langit berawan, akal sehat biasa ”menyimpulkan” akan hujan sebentar lagi. Apalagi bila angin dingin berair sudah bertiup dan kencang angin mulai memberat, common sense orang akan mengatakan sebentar lagi hujan. Geertz menaruh akal sehat ini sebagai tingkatan pemahaman sederhana sebelum diangkat ke refleksi logis sistematis terukur dan terverifikasi d
alam ilmu pengetahuan. Tulisan ini cukup mengartikan akal sehat sebagai pemahaman biasa sederhana budi. 

Akal sehat mulai diusik manakala pemahaman biasa akal budi diganggu oleh ketidaksesuaian antara logika (jalan pikiran) maknanya dan konsensus bersama proses memahami sebagai ”benar” logis yang ada. Akal sehat akan diganggu tatkala hukum logis nalar sebab-akibat dicederai lantaran keduanya tidak sekuensial atau tak bersambung. Lebih diusik lagi akal sehat biasa apabila proses diskursus (baca: berwacana) tiba-tiba disalahkaprahkan karena proses itu seharusnya dibuat sebelumnya (prafakta/praperistiwa), tetapi dilakukan post factum (sesudah peristiwa atau fakta). 

Contoh fenomena salah kaprah yang mengusik akal sehat saat ini adalah wacana makna atau proses ”koalisi”. Koalisi seharusnya dalam bingkai diskursus demokratis dibuat oleh partai-partai politik sebelum pemilu untuk tujuan berdialog mendapatkan kesamaan visi dan tujuan yang diemban demi kesejahteraan rakyat dari partai-partai lalu dirundingkan demi efektifnya pemerintahan untuk multipartai dalam parlemen agar pemerintah yang terbentuk bisa kuat dan efektif demi mencapai tujuan bernegara yaitu suara rakyat yang ingin keadilan, kesejahteraan, kedamaian, dan bisa cari nafkah yang cukup. 

 Jadi tidak untuk kuat pemerintahan demi dirinya sendiri atau demi kuasa dan pencapaian ambisi politik partainya apalagi demi bagi-bagi lahan kursi untuk berkuasanya partai yang tidak menaruh suara rakyat yang memilihnya untuk diwujudkan dalam tata masyarakat adil sejahtera. Salah kaprah wacana dan tindakan berkoalisi pasca-pemilu legislatif itulah yang dipersepsi dalam pemahaman salah sebagai bagi-bagi kuasa dan terus digulirkan tanpa menoleh sedikit pun dan sebentar pun pada pertanyaan mendasar tujuan pemilu oleh rakyat yang memilih. 

Karena salah kaprah ”palsu” dan tidak otentiklah arti koalisi yang sebenar-benarnya hanya berupa runding-runding cari kepentingan dan keuntungan politis demi keuntungannya partai politik. Karena itu, yang benar saat ini adalah temu untuk kerja sama! Karena salah kaprahnya makna koalisi, lihatlah, muncul dualisme wacana antara yang terbuka disantunkan sebagai pendekatan silaturahmi dan ”yang tertutup” berisi perundingan siapa calon wapres dan capres nanti. 

Lihatlah pula struktur pertemuan yang muncul keluar penandapenanda dualisme ambiguitas ini: pertemuan tertutup lalu disusul konferensi pers terbuka yang untuk akal sehat biasa tetap misterius terselubung isi sebenarnya. Sedang untuk akal budi yang kritis akan menggugat tanya: apa beda upacara temu kangen biasa dan silaturahmi tutup terselubung ”koalisi”? 

Akal sehat kita kembali diusik oleh fenomena tidak logis dalam penentuan kebijakan penghematan BBM, namun diizinkan terus diproduksinya mobil murah. Ketika devisa hemat BBM jebol, lalu debat tidak setujunya mereka yang tahu ada keanehan logika mengatasi macet lalu lintas, namun mobil ditambahi terus tetap tidak ”berani diangkat”. Yang diambil solusinya lebih mengusik akal sehat lagi karena yang akan diganti adalah ukuran corong pipa bahan minyak dipompa-pompa bensin antara yang BBM subsidi dan yang tidak. 

Akal sehat teraniaya lalu bertanya kritis tajam: bukankah manusianya yang menentukan kebijakan dan bukan ”saluran pipa bensin”. Tidakkah bila orangnya tidak mengelupas budinya yang salah kaprah antara mana sarana dan mana tujuan; mana esensi dan mana yang substansial, di sini terjadi pelecehan akal sehat kita semua. 

Mengapa? Karena kita dianggap tidak bisa berpikir sehat dengan common sense sehat bahwa kebijakan yang sudah diikat kepentingan kalkulasi untung rugi uang dan kepentingan bukan sejahteranya orang banyak, di sanalah logika uang dan hasrat cari untung dan memenangkan bisnis modal besar akan ”membuat rabun” akal sehat manusia. 

Jalan pikiran akal sehat berdasar pada logika sebabakibat. Ada asap pasti ada api. Ada buah baik tentu dari pohon yang baik. Ada akibat pecah belah kerukunan atau saling memaki halus atau melalui selubung santun puitis pastilah berasal dari sebab yang antisaling hormat dan antisaling menghargai. Inilah fenomena berikutnya yang mengusik akal sehat karena merasa baik, benar, dan berjuang untuk bangsa, namun hasil ucapan, laku tindakannya ”memecah belah” entah dengan memecah organisasinya atau menerjang anggaran dasar aturan kesepakatan. 

Akal sehat akan melanjutkan renung prediktif ke depan: belum menjadi pemimpin besar bangsa majemuk kok sudah main otoritas alias otoriter. Mestinya akan jadi pemimpin pemersatu keragaman kok laku tindakannya membuat resah dan pecah. Logika akal sehat akan menggugat: bisakah buah yang buruk berasal dari pohon baik? 

Dalam pokok ini akal sehat biasa akan dilukai dan dicederai manakala politik yang mestinya usaha perjuangan untuk Indonesia lebih baik, lebih sejahtera, lebih adil dan hormati kemajemukan suku, religi penyusun satunya Indonesia akan ”merintih luka” bila soal agama, beda ras, dan suku mulai dipakai untuk pemilu calon presiden. Jadi bisa ditarik garis kesimpulan untuk mengukur kerja-kerja akal sehat kita yaitu lihatlah buah-buah ucapan ”serang politik pada lawan!”. 

Dari sanalah bisa diukur calon pemimpin sejati kita apakah ia ambisi untuk kekuasaan dengan segala cara dihalalkan mencapai kursi nomor satu atau kursi-kursi lain ataukah ia menaruh telinga, hati dan nuraninya di jantung sejati rakyat banyak dengan tulus kerja nyata dan bukan pidato citra. 

 Rakyat banyak sudah amat cerdas membaca dan memahami dengan hati tulusnya, mana yang integritasnya jujur dan mana yang kelam mendung tanggung jawabnya dalam menyikapi korban dan anak bangsa yang menanti perubahan perbaikan nasib hidupnya. 

Padahal tanah airnya yang kaya mineral dan limpah kesuburan, tetapi selamanya mereka menjadi buruh di tanah yang bukan miliknya sendiri. Apalagi di air lautan yang sudah dikapling-kapling pemilikannya bukan oleh bangsa bahari Nusantara. 

MUDJI SUTRISNO SJ Guru Besar STF Driyarkara Dosen Pascasarjana Universitas Indonesia Budayawan Artikel ini telah diterbitkan di sindonews.com pada 9 Mei 2014.

Disadur dari: indonesia.ucanews.com

Ratusan Yahudi ultra-Ortodoks protes kunjungan Paus Fransiskus ke Yerusalem

Ratusan Yahudi ultra-Ortodoks protes kunjungan Paus Fransiskus ke Yerusalem

Terakhir di Yerusalem menuntut agar Israel tetap memiliki hak atas situs ini dimana Paus Fransiskus akan merayakan Misa. Paus akan mengunjungi Tanah Suci dari 24 hingga 26 Mei dan sebelum kembali ke Roma ia dijadwalkan akan merayakan Misa di situs yang dikenal sebagai Perjamuan Kudus atau Cenacle, di Gunung Sion. 

Yahudi menghormati situs itu sebagai makam Raja Daud, yang terletak di lantai dasar gedung yang sama. Situs ini juga penting bagi umat Muslim. Rabbi Avraham Goldstein menuduh pemerintah Israel ingin menyerahkan Ruang Atas kepada pihak Vatikan. 

 Kedaulatan atas Cenacle itu, yang direnovasi oleh Fransiskan pada abad ke-14 sebelum kelompok itu dipaksa keluar, adalah masalah yang sangat sensitif. Saat ini bagian dari negosiasi antara Israel dan Vatikan yang diharapkan untuk memulihkan situs itu. Seperti yang dikisahkan dalam Kitab Suci Perjanjian Baru bahwa di tempat itu Yesus mengadakan Perjamuan Terakhir bersama para murid-Nya, sebelum penangkapan dan penyaliban-Nya. 

 Tempat ini, menurut Kitab Suci, Roh Kudus turun atas para rasul (Pentakosta), 50 hari setelah Hari Raya Paskah. Presiden Israel Shimon Peres mengatakan kepada sebuah surat kabar Italia saat berkunjung ke Vatikan April lalu bahwa kompromi telah dicapai tentang Cenacle, dan “99 persen” dari isu-isu yang berkaitan dengan situs tersebut telah ditangani. 

Namun, tidak ada kesepakatan resmi telah diumumkan. Pengunjuk rasa ultra-Ortodoks berencana menggelar aksi demonstrasi lain di sana pada 22 Mei – hanya tiga hari sebelum Paus dijadwalkan tiba di Yerusalem. Kunjungan singkat Paus Fransiskus ke Tanah Suci telah menghadapi kendala, termasuk peningkatan kebencian oleh ekstremis Yahudi yang menargetkan Muslim dan Kristen. 

“Aksi-aksi vandalisme tak terkendali meracuni suasana koeksistensi dan kolaborasi, terutama dalam dua minggu sebelum kunjungan Paus Fransiskus,” kata Patriark Latin Fuad Twal, tokoh Katolik Roma paling senior di Tanah Suci, pada Minggu. 

Sumber: UCA News
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

Relikwi dua paus tiba di Thailand

Relikwi dua paus tiba di Thailand 

Pastor Komsan Yancharoen masih mengenang pentahbisannya 30 tahun lalu dalam cuaca panas yang menyengatkan. Memori abadi lain dari hari itu adalah bahwa orang yang menahbiskan dia menjadi orang kudus – Paus Yohanes Paulus II. Paus Yohanes Paulus II mengadakan kunjungan pastoral ke Asia tahun 1984 termasuk menahbiskan 23 imam Thailand. 

Pastor Yancharoen mengatakan bahwa meskipun bahasa Inggris-nya pada saat itu buruk dia masih ingat sedikit pesan yang disampaikan Paus itu. Tapi, dia ingat bahwa Paus Yohanes Paulus II menunjukkan “sisi lemah lembut Gereja” yang membantu memajukan peran Gereja Katolik dalam masyarakat Thailand. “Di Thailand, banyak orang yang bingung tentang Gereja Katolik dan tujuannya, tapi Paus itu membantu mengurangi kebingungan ini,” katanya kepada ucanews.com, pada Misa pada 10 Mei dan prosesi di Provinsi Nakhon Pathom menyambut relikwi dua orang kudus itu – St. Yohanes Paulus II dan St. Yohanes XXIII. 

 Dua Paus terkenal di abad ke-20 itu dikanonisasi oleh Paus Fransiskus di Vatikan pada 24 April. Relikwi itu - sebotol kecil darah dari St. Yphanes Paul II dan sepotong kecil kulit dari St. Yohanes XXIII, akan tetap berada di Thailand dan akan dibawa ke paroki-paroki di seluruh negeri itu. Pastor Yancharoen berkumpul di Aula St. Yohanes Paulus II bersama hampir 5.000 umat Katolik Thailand untuk menyambut relikwi itu ke Thailand. 

Keesokan harinya, relikwi itu dipresentasikan kepada Raja Bhumibol Adulyadej oleh Konferensi Waligereja Thailand di Klai Kangwon Palace di Hua Hin, dimana para uskup juga mempersembahkan doa-doa untuk kesehatan bagi raja itu. Monsignor Andrew Vissanu Thanya Anan, wakil sekjen Konferensi Waligereja Thailand dan mantan wakil Dewan Kepausan Dialog Antaragama, mengatakan kedua Bapa Suci itu memiliki hubungan khusus dengan Raja Thailand. 

Raja Bhumibol mengunjungi Paus Yohanes XXIII di Vatikan tahun 1960, kemudian raja mengundang Paus untuk mengunjungi Thailand. Kunjungan Paus Yohanes Paulus II tahun 1984 ini sebagai bagian untuk memenuhi undangan raja tersebut. Selama kunjungannya, Paus Yohanes Paulus II bertemu dengan para pengungsi di kamp Phanat Nikhom di Thailand. Mgr Vissanu mengatakan bahwa saat itu “rakyat Thailand menyaksikan sikap yang rendah hati dari Paus ini”. 

“Thailand selalu menjadi beban para pengungsi. Ketika mereka melihat pemimpin Gereja itu mengunjungi pengungsi, orang-orang Thailand mulai mengetahui Gereja Katolik dengan lebih baik,” katanya. 

 Sumber: UCA News
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARIAN, PEKAN PASKAH IV: RABU, 14 MEI 2014

RENUNGAN HARIAN, PEKAN PASKAH IV: 
RABU, 14 MEI 2014 
(Pesta St. Matias Rasul) 
Kis. 1:15-17,20-26; Mzm. 113:1-2,3-4,5-6,7-8; Yoh. 15:9-17 

INJIL : 
 "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain." 

RENUNGAN: 
Para saudara, Dlm injil hari ini Yesus berbicara tentang kasih. Yesus mengatakan bahwa Dia sungguh mengasihi manusia sehingga Yesus menjadikan kita sahabat2-Nya, Dia rela menyerahkan nyawanya demi manusia.Yesus mengasihi manusia bukan krn terlebih dahulu manusia mengasihi Dia, tetapi Dia mengasihi manusia sebelum manusia mengasihi Dia. 

Yesus mengajarkan bahwa kasih berarti mau menjadikan orang lain menjadi sahabat/saudara, rela berkorban demi sesama dan mengasihi orang lain sebelum dikasihi atau bukan krn dikasihi. Inilah ajaran cinta kasih yang diajarkan oleh Yesus. Apa yang diajarkan oleh Yesus adalah yang telah dihidupi-Nya sendiri. Kita sering begitu mudah berbicara atau membahas tentang cinta kasih, namun sulit mengasihi apalagi seperti yang diajarkan oleh Yesus kpd kita. 

 Para saudara, Yesus sungguh mengasihi kita, menjadikan kita sahabat2-Nya dan sudah memberikan nyawa-Nya bagi kita. Bukan kita yang memilih Dia untuk kita kasihi, tetapi Dia yang tekah memilih kita untuk dikasihi-Nya. Dia telah mengasihi kita sbelum kita mengasihi-Nya. Maka sudah seharusnya kita sebagai sahabat2 Yesus, hidup saling mengasihi satu sama lain.

RENUNGAN HARIAN, PEKAN PASKAH IV: SELASA, 13 MEI 2014

RENUNGAN HARIAN, PEKAN PASKAH IV: 
SELASA, 13 MEI 2014 
(Maria dr Fatima, Maria Dominica Mazzarello ) 
Kis. 11:19-26; Mzm. 87:1-3,4-5,6-7; Yoh. 10:22-30 

INJIL : 
Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin. Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami." Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu." 

RENUNGAN : 
Para Saudara, orang-orang Yahudi protes kepada Yesus karena menganggap bahwa Yesus membuat mereka bimbang sebab Yesus tidak menyatakan dengan terus terang bahwa Dia adalah Mesias. Yesus menanggapi pernyataan mereka dengan mengatakan bahwa sebenarnya Yesus sudah menyatakan diri-Nya adalah Mesias lewat perkataan dan lewat pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan-Nya dalam nama Allah Bapa, itulah yang memberikan kesaksian tentang Dia. 

Yesus mengatakan bahwa mereka tetap tidak percaya karena mereka bukan berasa dari bagian dari domba-domba-Nya. Sebab kalau mereka bagian dari domba-domba-Nya, mereka pasti percaya dan mengikuti Dia. Kita juga mungkin sudah sering bimbang atas iman kita. Rasa bimbang dalam iman bisa muncul manakala kita mengalami persoalan hidup, manakala ajaran Yesus bertoalk belakang dengan kehendak Tuhan. Dalam hal ini kita sulit mengorbankan keinginan diri dalam mengikuti Yesus. 

Kita sering bimbang dalam iman, walaupun pasti bahwa sudah begitu banyak karya Tuhan dalam hidup kita, namun kita tidak menyadarinya sehingga iman kita tidak teguh kepada Yesus. Mari kita renungkan apa yang dikatakan oleh Yesus kepada orang-orang Yahudi itu. Mereka tidak percaya kepada Yesus karena mereka bukan bagian dari domba-domba-Nya, sebab domba-domba-Nya pasti akan mendengarkan suara-Nya dan Dia mengenal mereka dan mereka mengikut Dia. Maka bila kita sungguh bagian dari domba-domba Yesus, maka kita pun mendengarkan dan mengikuti Dia.

RENUNGAN HARIAN, PEKAN PASKAH IV:

RENUNGAN HARIAN, PEKAN PASKAH IV: 
SENIN, 12 MEI 2014 
Kis 11:1-18, Mzm 42:2-3,;43:3,4; Yoh 10:1-26 

INJIL : 
 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala. Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku. 

RENUNGAN : 
Para saudara, Yesus mengatakan bahwa diri-Nya adalah gembala yang baik. Sebagai gembala yang baik, Dia sangat mencintai domba-dombanya, mengenal semua domba-Nya dan bahkan rela memberikan diri serta nyawa demi domba-domba-Nya. Yesus juga adalah pemilik doma-domba itu. Berbeda halnya dengan gembala upahan yang bukan pemilik domba-domba itu; mereka karena bukan pemilik sehingga tidak memperhatikan domba-domba itu dan bahkan lari meninggalkan domba-domba itu ketika serigala datang untuk menerkam domba-domba itu. 

Para saudara, kita adalah milik Yesus, Dia sungguh mengasihi kita, mengenal kita satu-persatu dan Dia rela menyerahkan diri-Nya demi kita. Dengan demikian, walaupun banyak serigala dalam kehidupan ini yang akan berusaha menerkam kita, kita harus yakin bahwa kita punya Yesus yang siap membela dan mempertahankan hidup kita. 

Sekarang yang menjadi persoalannya adalah, "Apakah kita mau hidup sebagai domba-domba milik Yesus? Hidup sebagai domba-domba milik Yesus berarti kita mau dituntun oleh Yesus dengan hidup mendengarkan suara-Nya dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari. Menjadi milik Yesus berarti juga mempercayakan seluruh hidup pada penggembalaan Yesus. Hidup sebagai milik Yesus, maka hidup kita akan beroleh bahagia sejati. 

Para saudara, bila Yesus sungguh menjadi gembala dalam kehidupan kita dan kita adalah domba-dombanya, berarti kita siap sedia dituntun oleh Yesus, yakni dengan hidup mendengarkan, melaksanakan sabda Yesus dan teladan hidup-Nya. Namun kiranya menjadi domba-domba yang baik berarti juga siap menjadi gembala yang baik bagi sesama kita. Penggembalaan kita kepada sesama kita, haruslah meneladan penggembalaan Yesus kepada kita.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)