Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

PBNU, KWI, usulkan Ormas cantumkan asas Pancasila

PBNU, KWI, usulkan Ormas cantumkan asas Pancasila

Wakil Sekjen PBNU Hanif Saha Ghafur dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Pansus Ormas di gedung DPR, Rabu (18/1), mengusulkan adanya klausul dalam RUU Keormasan agar mencantumkan Pancasila dalam asas organisasi.

“Ini penting untuk menghindari liberalisasi dan radikalisasi Ormas yang ada di Indonesia sekaligus sebagai bukti komitmen dan kesetiaan kepada NKRI,” katanya seperti dilansir nuonline.com.

PBNU juga mengusulkan di dalam pasal 19 sebuah poin baru, yaitu Ormas harus memperoleh perlakuan yang sama dihadapan hukum. Dalam hal ini, Ormas juga berkewajiban untuk menjunjung tinggi supremasi hukum, dan memiliki komitmen untuk memelihara dan mempertahankan tidak hanya kesatuan NKRI tetapi juga Ideologi bangsa.

Selain itu, RUU Ormas perlu diatur agar kemudahan fasilitas Negara untuk Ormas tidak dimanfaatkan untuk kegiatan pencucian uang, pencucian pajak dan lainnya oleh segelintir oknum untuk menghindari kewajiban sebagai warga negera.

Sementara itu Romo Antonius Benny Susetyo dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), seperti dilansir hukumonline.com, mengatakan RUU Ormas ini sangat terasa sekali paradigma pemerintah yang ingin terlalu intervensi kepada kehidupan ormas.

“RUU Ormas ini harus dibongkar total. RUU ini semangatnya masih ingin intervensi, paradigma ini harus dirombak total,” ujarnya usai menyampaikan pendapatnya di ruang rapat Pansus DPR, Kamis (19/1).

Romo Benny mengatakan seharusnya RUU Ormas ini secara tegas menyatakan ormas yang ada di Indonesia harus mengacu kepada empat pilar yang diakui oleh Indonesia, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kalau tak mau mengacu kepada ini, ormas itu jangan beraktivitas di Indonesia,” ujarnya.

Sayangnya, lanjut Romo Benny, RUU ini tak secara tegas mengatur hal tersebut. Pasal 2 menyatakan ‘Asas Ormas tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945’. Ketentuan selanjutnya, membolehkan ormas memiliki ciri tertentu.

Pasal 3 berbunyi ‘Ormas dapat mencantumkan diri tertentu yang mencerminkan kehendak dan cita-cita Ormas yang tidak bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945’.

Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN HARI MINGGU BIASA 3: 22 Januari 2012

RENUNGAN HARI MINGGU BIASA 3: 22 Januari 2012
(Yosepha Maria dr Beniganim, Hari ke-5 Pekan Doa Sedunia)
Yun 3:1-5,10, Mzm 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9, 1Kor 7:29-31, Mrk 1:14-20

BACAAN INJIL: Mrk 1:14-20

“Bertobatlah dan percayalah pada Injil!”

Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.

RENUNGAN:

"Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"

Seruan ini disampaikan oleh Yesus ketika mendengar bahwa Yohanes pembaptis telah ditangkap dan dipenjarakan. Penangkapan Yohanes adalah suatu kejahatan, suatu pertentangan antara kebaikan dengan kejahatan. Yohanes Pembaptis adalah nabi yang menyerukan pertobatan karena Mesias akan datang. Namun orang-orang bukannya bertobat tetapi malah memenjarakan Yohanes. Beda halnya dengan yang kita dengarkan dalam bacaan I tadi, Tuhan menyuruh Yunus ke kota Ninive untuk menyerukan pertobatan dan mengatakan bahwa bila mereka tidka bertobat maka kota itu akan ditunggangbalikan Allah. Orang-orang Ninive akhirnya bertobat.

Dari sebab itu, melihat kenyataan yang demikian Yesus tampil menyerukan pertobatan, sebab kerajaan Allah sudah dekat, yakni dalam diri-Nya sendiri. Yesus tampil menyerukan pertobatan karena pada kenyataannya, orang tidak mendengarkan seruan pertobatan yang diserukan Yohanes tetapi malah memenjarakannya, orang bukannya bertobat dan berbuat baik, tetapi melakukan kejahatan. Tampaknya bahwa mereka tidak peduli lagi dengan pertobatan, tetapi seakan menganggap bahwa perbuatan jahat itu hal yang biasa.

Pertobatan yang diserukan oleh Yesus adalah pertobatan sejati, bukan hanya sekedar mendengar dan terkagum-kagum akan pengajaran yang baik dari Yohanes maupun dari yang disampaikan oleh Yesus sendiri. Pertobatan yang sejati itu, berarti percaya pada Injil. Dalam Injil hari ini, dinyatakan kepada kita bagaimana sesungguhnya pertobatan dan percaya pada Injil. Lewat panggilan Simon dan saudaranya Andreas, Yohanes dan Yakobus anak Zebedeus, merupakan gambaran nyata dari suatu pertobatan dan percaya kepada Injil. Para murid ini dipanggil oleh Yesus ketika mereka sedang bekerja sebagai nelayan. Ketika Yesus melihat Simon bersama saudaranya Andreas yang sedang bekerja menebarkan jalanya, Yesus mengajak mereka untuk mengikuti Dia dan berjanji akan menjadikan mereka sebagai penjala manusia. Yesus tidak menerangkan apa artinya menjadi penjala manusia, namun kedua bersaudara ini langsung meninggalkan pekerjaan mereka lalu mengikuti Yesus. Demikian juga halnya Yohanes dan saudaranya Yakobus sedang membereskan jala mereka bersama ayah dan para upahan ayah mereka, ketika diajak oleh Yesus untuk mengikuti-Nya, mereka berdua langsung meninggalkan ayah mereka dan para upahan ayah mereka. Yesus juga tidak menerangkan ke mana mereka akan mengikuti Yesus dan untuk apa. Namun para murid ini, tidak bertanya dan tanpa ragu meninggalkan pekerjaan mereka serta mengikuti Yesus. Inilah gambaran pertobatan yang sejati dan murid yang sungguh mendengarkan sabda Tuhan. Mereka meninggalkan hidup lama, masuk pada kehidupan baru bersama dengan Yesus dan percaya sepenuhnya kepada Yesus yang mereka ikuti.

Kita semua telah dipanggil oleh Yesus menjadi pengikut-pengikut-Nya yakni lewat baptisan yang kita terima. Namun seruan ini kembali disampaikan kepada kita, teruama seruan pertobatan agar kita mau mendengarkan sabda Yesus, menjadi murid yang sejati. Seruan ini sungguh relevan pada masa ini, karena saat ini hidup manusia penuh dengan perbuatan yang tidak baik, yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Dalam hidup yang sekarang, kita melihat bahwa seakan manusia zaman ini tidak lagi malu untuk berbuat yang tidak baik, berbuat jahat dianggap hal yang biasa karena telah umum dilakukan orang. Banyak juga orang yang tidak lagi mengakui bahwa dirinya adalah seorang ateis, orang yang tidak percaya pada Tuhan. Malahan sekarang ini, berbuat baik seringkali dianggap hal yang aneh.

Apalagi saat ini, banyak juga orang kristen yang mengakatan dirinya sebagai pengikut Yesus, tetapi tidak mendengarkan Injil dan tidak percaya pada Injil serta Yesus. Banyak para pengikut Yesus yang menjalankan ibadahnya hanya sebagai rutinitas saja, sebagai kewajiban saja. Malahan seringkali iman itu dirayakan hanya seputar liturgi saja, tetapi diluar itu, hidup dalam kedosaan. Kita seringkali mengatakan sebagai orang yang percaya kepada Yesus, tetapi hidup dalam perbuatan-perbuatan dosa, malah tidak sedikit yang menentang perbuatan baik dari sesama. Banyak orang yang mengatakan diri percaya kepada Yesus, tetapi mereka lebih percaya dan menggantungkan diri pada harta duniawi dan kekuatan dunia. Malahan seringkali orang dengan mudah dan berani meninggalkan imannya demi harta atau jabatan.

Oleh sebab ini hari ini, Yesus menyerukan pertobatan dan agar kita kembali mengikuti Dia dengan sungguh-sungguh. Maka mari kita bertobat meninggalkan hidup lama kita yang penuh dengan kedosaan, seperti orang-orang Ninive yang bertobat, jangan sampai perbuatan kita itu membawa kita ke kebinasaan. Dengan jelan dikatakan bahwa hidup orang berdosa pada akhirnya akan mendatangkan kebinasaan. Demikian juga halnya, hendaknya kita bertobat, tidak lagi menggantungkan diri pada harta duniawi, ataupun lebih mengutamakan harta dunia dalam hidup ini. Sebab seperti dikatakan oleh Paulus, bahwa dunia dan segala isinya akan berlalu. Itu artinya bahwa harta duniawi ini adalah sia-sia sehingga tidak berpegang padanya.

Para murid yang dipanggil Yesus, mengikuti Yesus dengan meninggalkan pekerjaan dan keluarga mereka. Tentu bukan berarti semua kita harus melakukan hal yang sama, meninggalkan pekerjaan dan keluarga kita. Tetapi paling pertobatan kita nyata dengan berpegang teguh pada Yesus, mengikuti Dia dan percaya sepenuhnya pada Yesus, tidak terikat atau mengikatkan diri pada dunia, tetapi sepenuhnya hanya apda Tuhan. Maka semoga kita bertobat segera, jangan sampai tiba waktunya kita masuk dalam kebinasaan hidup. Amin.

BACAAN HARI MINGGU BIASA 3: 22 Januari 2012

BACAAN HARI MINGGU BIASA 3: 22 Januari 2012
(Yosepha Maria dr Beniganim, Hari ke-5 Pekan Doa Sedunia)
Yun 3:1-5,10, Mzm 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9, 1Kor 7:29-31, Mrk 1:14-20

BACAAN I: Yun 3:1-5,10

“Penghuni Ninive berbalik dari jalan kejahatan.”

Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian: "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.

MAZMUR TANGGAPAN : Mzm 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9
Reff.: Ya Tuhan, tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku.

1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku.
Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.

2. Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu, ya TUHAN, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala.
Dosa-dosaku pada waktu muda dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya TUHAN.

3. TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.
Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.

BACAAN II: 1Kor 7:29-31
“Dunia yang kini nampak akan punah.”

Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri; dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli; pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.

BACAAN INJIL: Mrk 1:14-20

“Bertobatlah dan percayalah pada Injil!”

Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.

Renungan Harian MASA BIASA TAHUN B: Pekan II: Sabtu 21 Januari 2012

Renungan Harian MASA BIASA TAHUN B: Pekan II: Sabtu 21 Januari 2012
(Agnes, Hari ke-4 Pekan Doa Sedunia)
2Sam 1:1-4,11-12,19,23-27, Mzm 80:2-3,5-7, Mrk 3:20-21

BACAAN INJIL:

Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makanpun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.

RENUNGAN:
“Antara orang kudus, beda tipis dengan orang gila.”

Pernyataan ini memang terasa aneh. Kalimat ini juga bisa kita mengerti, yakni orang gila jelas berperilaku aneh, tidak seperti yang biasa dilakukan oleh manusia normal. Namun orang gila melakukan perbuatannya yang aneh itu, bukan dengan sadar, dan dia tidak tahu apa yang dilakukannya baik atau tidak serta tanpa tujuan. Sedangkan orang kudus memang perilakunya aneh bila dibandingkan dengan kebiasaan manusia normal, tetapi mereka melakukannya dengan sadar, dengan kemauan sendiri dan demi tujuan tertentu, yakni kekudusan hidup. Orang kudus seringkali dianggap aneh dan bahkan gila, karena orang kudus melakukan perbuatan yang tidak mungkin bisa dilakukan orang biasanya pada zamannya dan sungguh bertolak belakan dengan kebiasaan hidup pada masanya. Kebiasaan hidup yang dimaksudkan adalah perbuatan atau kebiasaan hidup yang tidak baik. Tetapi orang kudus melakukannnya dengan penuh kesadaran, yakni demi kekudusan hidup dan demi iman kepada Tuhan.

Salah satu contoh yang bisa kita ambil adalah bahwa sekarang ini, orang yang jujur, tidak mau korupsi akan dianggal orang gila, karena menipu dan korupsi pada sekarang ini dianggap hal yang sudah biasa, dan bahkan tuntutan hidup. Banyak orang menganggap bahwa korupsi itu bukan lagi doa besar, tetapi dianggap hal yang biasa. Ada pula orang yang jujur dianggap orang bodoh, sok suci, sok baik, sebab kalau tidak ikut korupsi tidak akan kebagian. Oleh karena itulah maka dapat dikatakan bahwa orang yang jujur, tidak mau korupsi dianggal orang gila, hidup mereka melawan arus kebiasaan manusia yang biasa dilakukan. Namun sebenarnya jelas, perbuatan orang baik dan jujur, bukanlah karena mereka gila, tetapi orang yang hidup dalam kedosaanlah yang menganggap mereka gila. Jadi yang gila adalah orang berdosa.

Hari ini dalam Ijil dikatakan bahwa orang banyak dan bahkan beberapa dari kaum keluarga Yesus menganggap Yesus tidak waras. Injil tidak menerangkan mengapa mereka menganggap demikian, hanya mengatakan bahwa Yesus banyak mengajar dan banyak orang berkumpul sehingga makanpun tidak sempat. Namun dari perikop lain jelas kita ketahui, orang menganggap demikian karena hidup Yesus, cara mengajar dan perilaku Yesus sebagai guru jelas sangat berbeda dengan hidup orang-orang pada zamannya. Cara mengajar Yesus juga jelas berbeda dengan cara mengajar para guru pada masa itu. Yesus mengajar penuh dengan kuasa, kuasa Allah ada pada-Nya sehingga Yesus dengan tegas dan berani mengatakan bahwa Dia bersama Allah adalah satu. Jelas pernyataan-pernyataan Yesus dianggap aneh dan gila karena dianggap mengamakan diri dengan Allah. Mereka menganggap demikian karena tidak mengenal Yesus adalah Mesias dan tidak mau percaya. Yesus juga dianggap aneh, tidak waras karena cara hidup-Nya berbeda dengan cara hidup orang pada masa itu, terutama dengan cara hidup orang-orang Farisi, ahli-ahli Taurat dan para imam pada waktu itu. Jadi Yesus dikatakan tidak waras terutama oleh orang-orang Farisi, ahli-ahli Taurat dan para imam pada waktu itu adalah karena Yesus hidup bertolak belakang atau melawan arus kebiasaan yang ada pada masa itu. Namun walaupun demikian, Yesus tidak menjadi surut pada kehendak Allah, Yesus tetap setia pada kehendak Allah, walaupun orang banyak menganggap demikian.

Demikian juga halnya dengan kita dalam usaha kita setia dalam hidup beriman. Bila kita berusaha setia hidup menghayati iman, pasti tidak semua orang menyukai kita dan bahkan pasti ada saja orang yang menganggap kita tidak wara atau gila, karena kita melawan arus kebiasaan yang sudah biasa dilakukan oleh banyak orang. Namun memang demikianlah kiranya hidup seorang beriman, harus berani melawan arus kebiasaan hidup yang tidak baik, demi keselamatan kekal dan demi kemuliaan Allah. Pada saat demikian, hendaknya kita tetap setia pada iman kita, walaupun dianggap aneh, tidak waras ataupun gila, sebab justru orang yang menganggap kita aneh karena hidup baik, beriman, merekalah yang tidak warah, aneh dan gila. Sehingga semoga dengan kesetiaan kita itu, orang lain pada akhirnya sadar bahwa hidup yang baik dan benar di hadapan Allah, bukan kebiasaan buruk yang dianggap sudah biasa, tetapi justru yang sedang kita hayati. Maka biarlah orang lain menganggap kita aneh, tidak waras dan gila karena hidup iman kita, karena di hadapan Allah, jsutru kitalah orang-orang yang waras. Amin.

Umat Kristiani perlu berkomunikasi dengan umat Muslim

Umat Kristiani perlu berkomunikasi dengan umat Muslim

Romo Franz Magnis-Suseno SJ
Romo Franz Magnis-Suseno SJ menegaskan pentingnya umat Kristiani berkomunikasi dan jalin kerja sama dengan komunitas Muslim dalam menghadapi situasi pelik di Indonesia saat ini dan dirasa akan terus meluas ke depan.

“Umat Kristiani menjunjung semangat civil society yaitu dengan menjalin komunikasi yang erat dengan kaum Muslim,” kata dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta itu.

Romo Magnis berbicara kepada para peserta diskusi “Temu Muka Jurnalis Kristen Indonesia” Selasa (17/1) di Jakarta Pusat, yang diadakan oleh kelompok media Kristiani dalam rangka Natal Bersama.

“Jalinlah komunikasi kepada kaum Muslim dengan sikap positif. Jangan pernah buka ruang kebencian. Karena pandangan kita hanya pada Yesus! Ketika ketidakadilan dan penindasan terjadi. Ingatlah akan sikap dan teladan yang ditunjukan Yesus Kristus,” tegas Romo Magnis.

Ia mengatakan jika tidak ada kesadaran bersama untuk membangun demokrasi yang sudah ada. Terlebih pada wacana toleransi diantara mayoritas dan minoritas. Ini akan berbahaya bagi demokrasi.

Romo Magnis melihat bahwa pemerintah harus tanggap terhadap pertumbuhan demokrasi. Ketidakpedulian mereka terhadap demokrasi dinilai akan mengundang hal berbahaya.

“Jika pemerintah abai terhadap demokrasi, kekosongan itu akan diisi oleh pihak berkepentingan yang tidak bertanggungjawab. Inilah yang berbahaya bagi demokrasi disini (Indonesia),” ungkapnya.

Dalam sengketa GKI Yasmin, Romo Magnis mengakui tidak mau berkomentar banyak. Namun dirinya melihat bahwa jika kisruh tersebut terlalu lama dibiarkan bergulir, terlebih di media, maka dampaknya akan berbahaya.

“Sengketa yang terlihat di media akan membuat gelombang anti Kristen terjadi. Dan pemerintah akan malu karenanya,” tegasnya.

Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN HARIAN: Jumat 20 Januari 2012

RENUNGAN HARIAN: Jumat 20 Januari 2012
(Fabianus, Sebastianus,Angelo Paoli, Cyprianus Michael Tansi,Johannes Pembaptis dr Triquerie)
1Sam 24:3-21, Mzm 57:2,3-4,6,11, Mrk 3:13-19

BACAAN INJIL:
Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.

RENUNGAN:

Kita masih ingat berita tentang pemilihan ketua KPK. Sebelum pemilihan itu, banyak calon yang mengajukan diri atau diajukan dan katanya diadakan uji kelayakan sebelum dipilih. Dari sekian orang yang menjadi calon, pasti hanya beberapa yang akhirnya dipilih. Sesudah mereka terpilih, pihak yang berwenang mengatakan bahwa yang terpilih itu, merekalah yang layak menjadi pemimpin KPK karena mereka memenuhi syarat untuk itu. Namun walaupun demikian, kita juga mendengar suara yang mengatakan bahwa mereka yang terpilih itu bukanlah yang sungguh-sungguh layak, sebab mereka dipilih karena kepentingan tertentu. Bahkan ada yang mengatakan bahwa mereka dipilih adalah orang-orang yang ‘lemah’ agar mereka tidak mengungkit persoalan besar yang pernah dan akan terjadi. Jadi intinya ada orang mengatakan bahwa pihak berwenang memilih orang-orang yang berguna kelak untuk kepentingan orang-orang atau kelompok tertentu, bukan demi tujuan dari jabatan itu sendiri.

Hari ini kita mendengar dalam injil bahwa Yesus memilih kedua belas murid yang menjadi rasul. Sebelum pemilihan itu, Yesus juga melalui proses, yakni Dia naik ke atas bukit untuk berdoa. Yesus terlebih dahulu berdoa karena tugas yang diberikan-Nya bukanlah suatu jabatan yang menjanjikan kuasa atau kekayaan tetapi melulu suatu pelayanan kepada sesama, yakni menyertai Dia dalam mewartakan Injil. Yesus juga memberikan kepada mereka kuasa untuk mendukung tugas perutusan itu. Kalau dalam pemilihan untuk tugas pemerintahan ini, seringkali tidak murni dipilih untuk tugas, tetapi disertai kepentingan kelompok tertentu, beda halnya dengan pemilihan para murid. Yesus memilih para murid, bukan untuk kepentingan Yesus, tetapi demi kepentingan dan keselamatan manusia. Yesus memilih para rasul juga bukan karena memang layak untuk menjadi rasul, dalam arti bukan karena mereka sudah mengenal dan sungguh percaya kepada Yesus adalah Tuhan, bukan pula karena mereka sudah pahak betul akan tugas itu, tetapi karena Yesus mau mempercayakan tugas itu kepada para murid dan Yesus juga mau berbagi kuasa yang ada pada-Nya untuk dibagikan kepada sesama. Para murid sendiri tentu tidak semuanya tahu mengapa mereka dipilih dan untuk apa mereka dipilih. Para murid sendiri juga belum murni untuk mengikuti Yesus, masih diliputi kepentingan pribadai. Oleh karena itulah, dari 12 rasul itu, ada seorang murid yang akhirnya gagal dan mengkhianati Yesus yakni Zudas Iskariot.

Dari 12 murid itu ada yang akhirnya berkhianat, bukan karena Yesus dalah pilih dan gagal mendidik rasul itu. Sebab Yesus dari awal mengenal yang Dia pilih, dan Yesus sendiri menghendaki keselamatan bagi semua orang, jadi bukan karena mereka sudah layak. Murid itu mengkhianati Yesus karena gagal dalam mengerti pilihan Yesus dan tugas yang diberikan padanya.

Kitapun yang telah menjadi murid Yesus atau sudah menjadi pengikuti Yesus adalah karena Yesus sendiri telah memilih kita untuk menikmati keselamatan Allah. Mungkin kita merasa bahwa kita menjadi pengikut Yesus bukan karena Yesus sendiri memilih kita seperti Dia memilih para rasul, karena mungkin kita menjadi pengikut Yesus karena mengikuti orang-orang tertentu, misalnya ikut suami, ikut istri, ikut pacara atau karena yang lain. Mungkin juga kita merasa bahwa kita menjadi pengikut Yesus adalah karena keputusan dan pilihan kita sendiri. Mungkin ada juga yang berpikir bahwa dia menjadi pengikut Yesus juga karena memang layak menjadi pengikuti Yesus. Kemungkinan itu bisa terjadi dalam diri setiap orang. Namun ingatlah bahwa kita menjadi pengikut Yesus adalah karena Yesus sendiri yang memilih kita. Yesus memilih kita menjadi pengikut-Nya, bukan karena memang kita layak, bukan karena kita pantas, bukan pula demi kepentingan Yesus, tetapi semata-mata karena Yesus ingin berbagi sukacita surgawi dengan kita bahkan Yesus mau berbagi tugas dengan kita yakni kita dipercaya untuk mewartakan kerajaan Allah bagi sesama. Jadi semata-mata adalah demi keselamatan kita dan keselamatan semua orang.

Oleh karena itu, hari ini kita diajak untuk menyadari bahwa menjadi pengikut Yesus adalah panggilan khusus dan cuma-cuma dari Tuhan sendiri, bahwa Yesus sendirilah yang memilih kita untuk keselamatan kita. Jadi bukan karena jasa-jasa kita atau bahwa kita layak. Kita juga dipilih oleh Tuhan untuk tugas mulia yakni ambil bagian dalam mewartakan kerajaan Allah. Untuk tugas mulia ini, Yesus mempercayakan Roh Kudus dalam diri kita masing-masing agar membantu kita dalam tugas itu. Semuanya dalah karena cinta kasih Yesus sendiri. Maka mari kita sadari panggilan menjadi murid dan tugas perutusan kita menjadi murid. Baiklah kita jangan sampai menjadi salah seorang murid yang gagal dalam menjadi meurid Yesus seperti Yuda Iskariot. Amin.

RENUNGAN HARIAN: Kamis 19 Januari 2012

RENUNGAN HARIAN: Kamis 19 Januari 2012
MASA BIASA TAHUN B: Pekan II:
(Yakobus Sales, Wilhelmus Saultemouche, Ignasius de AzevedoYakobus Bonnaud)
1Sam 18:6-9, 19:1-7, Mzm 56:2-3,9-10a,10bc-11,12-13, Mrk 3:7-12

BACAAN INJIL:
Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya. Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah." Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.

RENUNGAN:

Dalam setiap perayaan kebangunan rohani pasti selalu ada acara doa penyembuhan. Acara ini sangat diminati oleh banyak orang dan bila dikatakan ada kegiatan doa penyembuhan, orang pasti berlomba-lomba untuk menghadirinya. Di satu sisi ini tentu menggembirakan karena itu berarti orang begitu rindu akan jamahan Tuhan untuk menyembuhkan mereka. Namun disisi lain, kita perlu bertanya, “Apakah mereka semua itu memang percaya kepada Tuhan, atau hanya sekedar mau ingin disembuhkan atau sekedar senang pada acara yang rame-rema?

Bukan suatu rahasia bahwa banyak orang yang suka pada acara KRK atau pada kegiatan-kegiatan Gereja belum tentu sungguh beriman. Banyak orang yang hanya ikut-ikutan saja atau hanya karena mencari kesenangan saja. Seringkali orang melakukan kegiatan gereja hanya sekedar rutinitas saja atau hanya karena ingin mendapatkan sesuatu atau karena lagi punya kebutuhan dan kepentingan. Beriman yang sesungguhnya adalah karena memang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang harus disembah, dimuliakan dan diikuti. Beriman bukan sekedar mengharapkan pertolongan dari Tuhan, tetapi mau mengikuti sabda-sabda Tuhan, hidup menurut kehenda-Nya. Iman yang demikian senantiasa dihidupi dalam hidup kapanpun dan di manapun dan hendaknya tetap setia dalam beriman walaupun mengalami persoalan hidup. Sehingga beriman bukan karena mengharapkan sesuatu pertolongan dari Tuhan.

Lebih dari itu, beriman berarti juga mengikuti teladan hidup Yesus. Teladan hidup yang sungguh diteladankan oleh Yesus kepada kita adalah hidup penuh cinta kasih kepada sesama. Dalam Injil hari ini sangat jelas bahwa banyak orang berbondong-bondong datang kepada Yesus untuk mendengar pengajaran-Nya dan mohon disembuhkan oleh-Nya. Apakah mereka itu sungguh percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah atau hanya sekedar mau disembuhkan saja, itu tidak menjadi persoalan bagi kita. Yang paling penting dari kita adalah semua orang yang datang kepada Yesus dan minta pertolongan daripada-Nya, pasti diterima dan dilayani oleh Yesus. Kehadiran Yesus sungguh membawa sukacita iman dan harapan baru bagi manusia karena Yesus sungguh penuh dengan cinta kasih. Demikianlah kiranya hidup orang yang beriman. Orang beriman hendaknya menghadirkan sukacita iman, sukacita cinta kasih dan pengharapan baru bagi sesama. Sehingga Orang mau datang kepada kita untuk merasakan cinta kasih Tuhan dan kitapun tidak menolak siapapun yang datang kepada kita untuk merasakan kasih Tuhan. Kehadiran kita hendaknya menjadi berkat bagi sesama. Amin.

RENUNGAN HARIAN: Rabu 18 Januari 2012

RENUNGAN HARIAN: Rabu 18 Januari 2012
MASA BIASA TAHUN B: Pekan II:
(Margareta dr Hongaria; Pembukaan Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani)
1Sam 17:32-33,37,40-51, Mzm 144:1,2,9-10, Mrk 3:1-6

BACAAN INJIL:
Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!" Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja. Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu. Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.

RENUNGAN:

Cerita Daud melawan Goliat sebagaimana kita dengarkan dalam bacaan pertama hari ini tentu sungguh menarik. Cerita ini seringkali dipakai menjadi suatu gambaran orang kecil melawan orang besar, misalnya bila terjadi pertentangan antara rakyat dan para penguasa, hal itu digambarkan seperti Daud melawan Goliat. Namun yang seringkali terjadi bila dalam kisah Daud melawan Goliat, Daud yang memenangkan pertarungan, sedangkan dalam kehidupan ini, seringkali masyarakat kecil yang kalah. Namun jelas dalam cerita ini bukan mau menyampaikan kehebatan Daud dan bagaimana Daud membunuh Goliat. Jadi bukan soal pertarungan ataupun pembunuhan.

Dari kisah Daud melawan Goliat ini, kepada kita mau disampaikan bahwa Allah selalu berpihak pada orang-orang kecil dan Allah pasti berusaha membantu orang-orang kecil yang seringkali tersingkirkan, disingkirkan dan seakan tidak mempunyai penolong. Juga dapat kita renungkan bagaimana Daud mengalahkan Goliat bukan dengan pedang tetapi dengan iman kepada Tuhan, bahwa Tuhan pasti berpihak padanya dan Tuhan pasti berpihak pada kebaikan. Iman kepada Allah, keyakinan bahwa Allah menyertai dia dan keinginan untuk membela yang benar serta melakukan perbuatna baik, memberi kekuatan pada Daud sehingga dia terlepas dari rasa takut kepada Goliat yang jauh lebih besar dan lebih berpengalaman dari dirinya. Iman kepada Tuhan, itu membebaskan Daud dari rasa takut pada Goliat yang jahat dan memberanikan dia untuk melakukan hal yang benar.

Dalam Injil hari ini juga disampaikan kepada kita bagaimana kasih Allah yang selalu berpihak kepada manusia lemah, yang disingkirkan atau tersingkirkan. Hal ini dinyatakan oleh Yesus terhadap seorang yang mati sebelah tangannya. Yesus menyembuhkannya walaupun saat itu hari Sabat yang berarti melanggar aturan hari sabat. Yesus juga tetap melakukannya walaupun Dia tahu bahwa di tempat itu ada orang-orang Farisi yang memata-matai Yesus,dan mempersalahkan Yesus bila melakukan mukijzat pada hari Sabat. Yesus tetap menyembuhkan orang itu, walaupun harus melanggar hari sabat dan walaupun orang-orang Farisi akan mempersalahkan-Nya. Sehingga nyata bagi kita bahwa cinta Tuhan kepada manusia melampaui semua aturan dan Allah akan senantiasa berpihak pada orang-orang kecil yang tersingkirkan atau disingkirkan. Cinta kasih Allah tidak ada yang bisa membatasi atau menghalanginya. Allah akan selalu berbuat bagi manusia kapanpun dan di manapun. Inilah sukacita kita karena Allah sungguh mengaishi kita. Allah senantiasa akan berkata kepada kita, "Ulurkanlah tanganmu!" Maka semoga kita senantiasa mau mengulurkan tangan kepada Tuhan, agar kita disembuhkan dari penyakit kita.

Namun selain itu, sebagai orang beriman, baiklah kiranya kita meneladan Daud yang sungguh diresapi oleh iman pada Tuhan sehingga Daud bisa terbebas dari rasa takut menghadapi kebesaran dan kehebatan Goliat. Iman itu pulalah yang membuat Daud berani berjuang mengalahkan si jahat yakni Goliat sehingga bangsanya terbebas dari kejahatan Goliat dan orang-orang Filistin.

Dalam hidup ini, kitapun pasti mengalami banyak hal yang membuat kita merasa takut; kita takut menjalani hidup yang semakin berat dan seakan kita tidak punya apa-apa untuk menghadapi kerasnya hidup. Kita juga mungkin takut gagal dalam tugas dan dalam melakukan pekerjaan kita. Kita mungkin juga takut melakukan perbuatan benar, karena pasti akan disingkirkan oleh orang-orang yang tidak menghendakainya. Masih banyak hal yang bisa membuat kita merasa takut. Namun hari ini, dalam menghadapi semuanya itu, mati kita hadapi semuanya itu dalam iman kepada Tuhan. Kita kuatkan iman kita, bahwa Tuhan selalu memberkati kita, Tuhan selalu berpihak kepada kita. Kita hendaknya semakin mengasah dan memperdalam iman kita kepada Tuhan. Karena justru iman itu akan memberi kita kekuatan dalam menghadapi hidup dan semua persoalannya.

Iman kita kepada Tuhan, itu pula akan membebaskan kita dari rasa takut untuk melakukan hal yang benar, membebaskan kita dari rasa takut untuk berbuat baik kepada orang lain. Seringkali kita takut berbuat baik karena kita takut dianggap orang yang sok baik, sok suci. Namun kita juga takut berbuat baik kepada sesama, karena kita takut kekurangan karena harus berbagi dengan sesama, kita takut karena kita harus kehilangan kesenangan atau kehilangan apa yang ada pada kita. Malah kita seringkali seperti orang-orang Farisi yang merasa dirinya saleh, taat hukum Taurat tetapi tidak berbuat baik, malahan mereka mencela Yesus yang melakukan perbuatan baik. Sebenarnya kalau kita sungguh beriman kepada Tuhan, kita pasti akan berani berbuat baik kepada sesama karena kita percaya bahwa Tuhan selalu berpihak pada kebaikan, Tuhan pasti akan membela kita bila berbuat baik dan kita percaya bahwa Tuhan pasti akan mencukupkan kebutuhan kita sehingga kita tidak akan kekuarangan atau kehilangan bila kita berbuat baik kepada sesama dengan berani bersukacita dengan sesama. Oleh karena itu, iman yang hidup akan membuat kita berani berkata kepada sesama kita, “"Ulurkanlah tanganmu!" Maka mari kita hidup dalam iman. Amin.

Rohaniwan di AS Curi Uang untuk Berjudi

Rohaniwan di AS Curi Uang untuk Berjudi

(14/01/2012)Seorang rohaniwan Katolik Roma di Las Vegas, Amerika Serikat, dihukum penjara selama 3 tahun 1 bulan. Dia ketahuan berjudi dengan memakai uang jemaat suatu gereja.

Menurut stasiun berita BBC, rohaniwan itu bernama Kevin McAuliffe. Dia mengambil uang jemaat gereja yang dia pimpin sebesar US$650.000 atau sekitar Rp5,8 miliar untuk menyalurkan kebiasaan berjudinya.

Pengacara McAuliffe meminta kliennya dihukum percobaan supaya tetap bisa bertindak sebagai pemimpin umat dan mendapat konseling atas kecanduannya.

Pengacara juga berpendapat McAuliffe telah mulai mengembalikan uang yang dipakai ke paroki sejak Mei dan telah mengembalikan uang sebesar US$13.420 hingga saat ini. Namun, hakim justru memvonis McAuliffe empat bulan lebih berat dari tuntutan jaksa.

Sementara itu, jaksa berpendapat McAuliffe mampu menyembunyikan kejahataannya itu karena ia sebagai penanggung jawab laporan keuangan keuskupan di Las Vegas dan San Francisco.

Pada bulan Oktober yang lalu, McAuliffe mengaku bersalah atas tiga dakwaan penipuan email dan memalsukan dokumen yang dikirim ke Keuskupan Agung pada 2008, 2009 dan 2010. Akibat ulahnya itu, McAuliffe juga telah dikeluarkan dari paroki Las Vegas dan dilarang bertugas di keuskupan.

Saat vonis dibacakan, para pendukungnya menangis terisak-isak di ruang sidang karena hakim menyatakan McAuliffe telah menyalahgunakan posisinya.

McAuliffe sendiri menyatakan menyesali perbuatannya itu. "Bersalah, malu dan membenci diri sendiri."

Dia mengaku rela kehilangannya posisinya di gereja dan meminta keringanan hukuman sehingga ia bisa memberikan ganti rugi. Dia juga mengaku rela dipenjara selama 60 tahun untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya ini. (vivanews.com)

Disadur dari: www.mirifica.net

Indonesia tidak butuh UU Kerukunan Umat Beragama

Indonesia tidak butuh UU Kerukunan Umat Beragama

Romo Antonius Benny Susetyo

Rancangan Undang-Undang Kerukunan Umat Beragama (RUU KUB) yang belum disahkan DPR masih memunculkan kontroversi dari berbagai kalangan khususnya tokoh agama. Beberapa tokoh agama menyatakan penolakan penolakannya terhadap rencana pengesahan RUU KUB menjadi Undang-Undang.

Menurut Guru Besar Institut Agama Islam (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, Prof. Abdul A’la, Rancangan Undang-Undang (RUU) Kerukunan Umat Beragama (KUB) perlu dikaji ulang mengenai aspek kepentingan yang disuarakan.

Abdul A’la mengatakan, beberapa kasus yang diduga penodaan agama diharapkan tidak membuat pemerintah secara tidak langsung menyatakan hal tersebut penodaan agama, sebelum ada kajian secara detail.

“Semua elemen masyarakat harus dilibatkan dalam pembahasan itu, tidak hanya lembaga formal. Jadi tidak hanya menjadi kepentingan pemerintah, tetapi kepentingan masyarakat,” kata Abdul A’la di hotel Ina Simpang, Selasa (10/1).

Sementara itu Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (Komisi HAK KWI), Romo Antonius Benny Susetyo mengungkapkan, bangsa Indonesia tidak membutuhkan UU KUB, karena yang terpenting adalah jaminan kebebasan beragama.

“Kalau melihat naskah akademisnya itu ada reduksi. Bahwa kekerasan-kekerasan yang terjadi itu akibat pembiaran negara, hukum tidak ditegakkan,” ujar Romo Benny.

Menurutnya, RU U KUB cenderung mengurusi hal-hal yang bertentangan dengan kebebasan beragama, yang sebenarnya tidak menjawab permasalahan terkait isu kerukunan umat beragama.

“Ini malah mengurusi masalah jenasah, adopsi anak, bantuan luar negeri, hari besar agama konghucu malah tidak masuk, kemudian mengenai sisdiknas, penyiaran, dan penodaan agama. Dalam konstitusi, kerukunan tidak dikenal, yang dikenal adalah jaminan kebebasan beragama,” tambah Romo Benny yang dengan tegas menolak dan meminta naskah RUU KUB dikembalikan. (lensa indonesia)

Disadur dari:www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN HARIAN: Selasa 17 Januari 2012

RENUNGAN HARIAN: Selasa 17 Januari 2012
MASA BIASA TAHUN B: Pekan II:
(Antonius)
1Sam 16:1-13, Mzm 89:20,21-22,27-28, Mrk 2:23-28

BACAAN INJIL:
Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?" Jawab-Nya kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutnya. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."

RENUNGAN:

Pernah Paroki mengirimkan permohonan untuk pembangunan Gereja katolik lewat FB kepada beberapa orang yang dalam foto FB mereka, mereka orang berada, aktif dalam kegiatan menggereja dan tampaknya sudah beberapa kali mengadakan ziarah ke tempat-tempat ziarah di luar negeri. Paroki beranggapan bahwa mereka itu orang beriman yang tentunya rela berbagi berkat Tuhan. Namun hasil yang muncul sangat beragam, ada yang mendiamkan atau mengabaikan begitu saja proposal permohonan lewat Mail atau pesan di Fb-nya. Kalau dicek, mereka bukannya tidak lagi Ol, karena status FB nya selalu diperbaharui. Ada pula yang memberi nasihat panjang dan cara-cara mencari dana, tetapi ujung-ujungnya tetap tidak berbuat apa-apa. Ada juga yang sedikit baik, dengan mengatakan bahwa mereka hanya bisa mendukung dan mendoakan atau memberi semangat. Lumayanlah kalau ditanggapi baik-baik, daripada tanggapan yang mengatakan kalau tidak punya dana, jangan membangun besar-besar, ada pula yang mengatakan mending membangun iman umat daripada membangun gedung Gereja.

Iman seseorang bukan diukur dari kesetiaan dan ketaatan dalam beriman. Atau hidup beriman, tentu bukan hanya sekedar mentaati aturan atau banyaknya seseoarang mengiktui kegiatan iman, tetapi diukur dari buah iman itu sendiri bagi dirinya dan berbuah bagi orang lain. Banyak orang yang begitu rajin dan taat dalam beriman, tetapi iman itu tidak berbuah dalam hidup mereka. Iman yang dijalani tidak mengubah hidup seseorang itu sesuai dengan iman yang dijalani. Misalnya kita begitu rajin mengikuti perayaan ekaristi dan seakan begitu rindu untuk selalu merayakan perayaan ekaristi, namun kita tidak punya cinta kasih dan sikap rela berkorban bagi sesama. Tentu hal ini tidak benar. Sebab kita ketahui bahwa dalam perayaan ekaristi kita rayakan Yesus yang karena cinta kasih-Nya kepada manusia, Dia rela membarikan nyawa-Nya bagi keselamatan manusia sehingga Ekaristi mengajarkan agar kita juga mempunyai sikap penuh cinta kasih kepada sesama dan punya sikap rela berkorban bagi sesama. Bahkan ada orang yang begitu taat beribadah tetapi hidupnya jauh dari apa yang dirayakannya.

Kiranya hal demikian yang kita dengarkan dalam Injil hari ini. Dalam Injil dikatakan bahwa Yesus dan murid-muridnya sedang dalam perjalanan melewati ladang gandum. Sambil berjalan para murid memetik gandum dan memakannya. Mereka melakukan itu, tentu karena kelaparan sehabis dalam perjalanan pelayanan. Melihat hal itu, orang-orang Farisi menegur Yesus karena membiarkan para murid-Nya melakukan perbuatan yang dilarang pada hari Sabat yakni memetik gandum dan memakannya. Memang benar bahwa tindakan para murid tidak baik, karena memetik buah gandum dari ladang orang lain. Namun dalam kesempatan ini, Yesus balik mengkritik orang-orang Farisi yang hanya taat pada aturan tetapi hidup tanpa cinta kasih.

Apa yang dilakukan oleh para murid memang salah. Namun orang-orang Farisi yang melihat hal itu, tentunya sadar bahwa para murid sedang kelaparan sehingga memetik gandum dari ladang yang mereka lewati dan memakannya. Para murid sedang kelaparan karena sehabis mengadakan perjalanan dalam pelayanan mendampingi Yesus, namun orang-orang farisi yang melihat hal itu, bukannya membantu para murid dengan memberi makan, tetapi malah mencela Yesus dan para murid. Sebagai orang yang taat beragama, tentunya dengan melihat hal itu, mereka bukan mencela tetapi membantu para murid dengan memberi makan. Mereka lebih mementingkan ketaatan pada aturan daripada melakukan perbuatan cinta kasih.

Hal semacam ini pasti masih banyak kita temui dalam kehidupan beriman. Banyak orang yang lebih mengutakan peraturan atau kegiatan-kegiatan ibadah daripada berbuat cinta kasih. Tidak sedikit orang yang melakukan perjalanan rohani ke tempat-tempat ziarah, tetapi tidak peduli dengan orang-orang miskin atau orang-orang yang membutuhkan cinta kasih yang ada di sekitar mereka. Bahkan mungkin bila ada orang yang datang untuk meminta bantuan pada mereka, mereka malah menceramahi dan mengatakan orang yang meminta-minta itu sebagai orang pemalas dan bahkan mungkin ada yang mengusir. Oleh karena itu, iman yang kita hanyati harus tampak atau berbuah dalam hidup dan perbuatan cinta kasih kepada sesama. Bahkan cinta kasih yang merupakan buah dari iman, harus melampau batas, tanpa sekat dan tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Amin.

Berbagi Informasi: Waspadalah! Inilah sekte anti-Kristen menggunakan nama ‘Gereja’

Waspadalah! Inilah sekte anti-Kristen menggunakan nama ‘Gereja’

Berbagai cara dilakukan kelompok-kelompok anti-Kristen untuk menjatuhkan Kekristenan. Selain dengan menantang langsung Kekristenan, mereka juga menyerang dengan memasukkan hal-hal yang memiliki nilai-nilai Kekristenan.

Salah satunya adalah dengan menyalahgunakan kata ‘Gereja’ yang dipelintir sebagai bagian dari penyesatan mereka.

Kata ‘Gereja’ yang secara umum berarti tempat berkumpulnya orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, kini seolah mudah untuk dikaitkan dengan berbagai hal, meski itu berlawanan dengan makna sejati dari ‘Gereja’ itu sendiri.

Dengan tujuan utama untuk membingungkan dan menyesatkan umat Kristen dan orang-orang yang belum mengenal Kristen secara jelas. Berbagai alasan diajukan untuk membela dan mengesahkan usaha penyesatan mereka, diantaranya untuk menjatuhkan, menjelekkan dan menertawakan Kekristenan yang mereka nilai terlalu kolot. Selain juga dengan alasan untuk mengekspresikan perlawanan mereka terhadap gereja dan Kristen dan ajang parodi yang mencari perhatian.

Berikut adalah sebagian kecil daftar agama-agama dan kepercayaan-kepercayaan baru, yang menjadikan kata ‘Gereja’ sebagai bagian dalam agama dan kepercayaan mereka, baik agama dan kepercayaan yang nyata maupun parodi (fiksi). Walau dinilai berlawanan dengan Kekristenan, jutaan orang telah mengikuti ajaran-ajaran sesat ini. Diantaranya adalah:

Landover Baptist Church (Gereja Baptis Landover), sebuah gereja parodi dari kaum atheis dan agnostik di Amerika Serikat yang bertujuan untuk menyinggung umat Kristen Fundamental (Gereja Baptis dan Gereja Injili) yang mereka anggap tertutup dengan dunia luar. Gereja fiksi yang memiliki situs resmi ini, dijadikan sarana mengejek dan menjatuhkan nilai-nilai Kekristenan oleh kaum anti-Kristen. Mayoritas ejekan mereka tidak memiliki dasar yang kuat.

The Church of the Flying Spaghetti Monster (Gereja Pastafarian), sebuah agama parodi dari kelompok atheis tentang gereja yang melawan adanya teori penciptaan dari Alkitab, dimaksudkan untuk menyinggung gereja yang teguh membela asal mula dunia yang diawali dengan Penciptaan oleh Allah, yang bagi kelompok pastafarian, telah melawan ke’atheis’an mereka. Agama parodi ini telah diakui sebagai agama resmi di beberapa negara di Eropa seperti di Swedia, Jerman dan Swiss.

Missionary Church of Kopimism (Gereja Kopimisme), adalah kepercayaan bahwa meng’copy’ dan ‘paste’kan sebuah infomasi adalah hal yang suci. Kepercayaan ini diakui oleh pemerintah Swedia pada 5 Januari 2012.

The Church of SubGenius (Gereja SubGenius), adalah agama parodi yang telah diikuti ratusan ribu orang. Agama parodi ini digambarkan sebagai sebuah gereja sangat terbuka dengan nilai-nilai sekuler, budaya pop, agama-agama zaman-baru, teori-teori konspirasi, trend psikologi masa kini serta teknik-teknik motivasi dan trik-trik dalam bisnis penjualan. Agama parodi ini memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan sekularisme Amerika Serikat dan telah menjadi inspirasi bagi beberapa penulis buku, pelukis dan penyanyi rock dan pop terkenal.

The First Church of the Last Laught (Gereja Pertama dari Tawa Akhir), adalah gereja jadi-jadian yang dibuat untuk menertawakan Kekristenan selama perayaan Festival Parade Saint Stupid di San Fransisco, AS.

The Church of Aphrodite (Gereja Aprodite), adalah agama paganisme yang memuliakan cinta diatas segalanya. Agama yang terinspirasi dari sejarah Yunani kuno yang bercampur dengan ritual Druid, Mesir kuno, kepercayaan Roma, Santeria, Vodoo, agama pribumi Indian, Hinduisme dan Budhaisme ini memiliki ritual hidup bebas dengan motto ‘Cinta yang Bebas’.

The Church of Scientology (Gereja Scientology), adalah kepercayaan terhadap pengajaran seorang makhluk luar angkasa bernama Xenu, yang memperkenalkan dirinya sebaga penguasa luar angkasa yang merupakan bagian dari ‘Konfederasi Galaktik’. Kepercayaan ini menjadi populer setelah beberapa bintang film terkenal dan penyanyi terkenal menjadi anggota dari kepercayaan ini. Salah satunya adalah Tom Cruise.

Church of All Worlds (Gereja Seluruh Dunia), adalah kepercayaan pantheisme akan tuhan yang berasal dari bumi, kepercayaan ini bertujuan untuk menghormati ayah dan ibu pertiwi (Gaia) yang dihancurkan oleh manusia. Mereka juga menyembah dewa-dewi dari kepercayaan Yunani kuno. Salah satu pengaruh mereka dapat terlihat dari Sekolah Penyihir Grey yang menjadi inspirasi dari Sekolah Penyihir Hogwarts-nya seri Harry Potter.

Moorish Orhodox Church (Gereja Orthodox Moorish), sebuah kepercayaan yang dibuat kelompok Afrika-Asia asal Amerika Serikat yang menggabungkan ritual ibadah mereka dari Budha, Hindu, Freemason, Gnostik, Islam, Kristen dan Taoisme. Sedang intitut penelitian Islam Kristen mereka disebut Moorish Science Institute.

First Arachnid Church (Gereja Arachnid), adalah kepercayaan sekelompok orang di Amerika terhadap laba-laba. Mereka menganggap laba-laba memiliki kekuatan yang sama seperti Tuhan, salah satu bentuk kepercayaan mereka yang diekspos media adalah Spiderman.

Iglesia Maradoniana (Gereja Maradona), adalah sebuah perkumpulan penggemar dari pemain bola kaki terkenal asal Argentina, Diego Armando Maradona. Mereka mengadakan ritual yang menyembah Maradona dengan menggunakan ‘Salam Maradona’ serta mengikuti 10 Perintah Utama Maradonian.

The Church of Oprahnism (Gereja Oprah), adalah kepercayaan bagi orang-orang yang mengikuti keyakinan baru Oprah Winfrey, seorang pembawa acara terkenal yang memasukkan nilai-nilai pemikiran dari Zaman Baru dan memperkenalkan dirinya sebagai orang yang mempunyai kendali yang bebas terhadap dunia, terlepas dari Tuhan.

Church of Satan (Gereja Setan), adalah kepercayaan dan pemujaan terhadap setan yang dinilai harus dipuji melebihi Tuhan. Kepercayaan yang lahir dari Amerika Serikat ini menjadi dalang dari ribuan kasus pembunuhan brutal bayi-bayi dan orang-orang yang menjadi korban ritual berdarah mereka.

The Church of Euthanasia (Gereja Euthanasia), adalah sebuah organisasi politik yang mengaku ingin memulihkan kondisi dunia dengan menyeimbangkan antara manusia dan spesies lainnya di bumi yang salah satunya dengan mengajak orang lain agar membunuh siapa saja yang dianggap tidak berguna, termasuk mendukung tindakan aborsi, hukuman mati, bunuh diri, kanibalisme dan sodomi.

Selain agama dan kepercayaan diatas, beberapa yang terkenal lainnya seperti: Aryan Nations Church (Gereja Arya), Branch Davidian (Gereja Davidian), Free Primitive Church (Gereja Orang Primitif), The Church of the Garbage Eaters (Gereja untuk Orang-Orang Pemakan Sampah), Celestial Church of Christ (Gereja Semesta), The God Salvation Church of Earth vFlying Saucer (Gereja Piring Terbang), Covenant of Unitarian Universalist (Gereja Unitarian Universal), Unification Church (Gereja Unifikasi) dan ratusan agama sesat dan aneh lainnya, telah menggunakan kata ‘Gereja’ sebagai bagian dari usaha penyesatan mereka.

Diharapkan dengan mengetahui adanya penyalahgunaan ini, Umat Kristen dapat lebih sigap dan tegas melihat kuatnya arus penyesatan yang dilakukan anti-Kristus, yang salah satunya menggunakan topeng-topeng yang dicuri dari nilai-nilai Kristen. (TimPPGI)

Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN HARIAN: Senin 16 Januari 2012

RENUNGAN HARIAN: Senin 16 Januari 2012
MASA BIASA TAHUN B: Pekan II:
(Berardus )
1Sam 15:16-23,Mzm 50:8-9, 16bc-17,21,23, Mrk 2:18-22

BACAAN INJIL:
Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."

RENUNGAN:
‘Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."

Pada umumnya setiap orang ingin hidup lebih baik atau ingin menjalani hidup yang baik. Namun sayang, seringkali orang hanya berniat saja, tanpa mau merubah perilaku hidup atau gaya hidup. Misalnya ada orang yang ingin menjadi sukses, tetapi dia tidak mau berubah hidupnya yang mungkin malas, gampang putus asa dan tidak mau berjuang keras. Sehingga semangat dan keinginan untuk maju, tanpa dibarengi dengan niat untuk berjuang, jelas sia-sia.

Demikian juga halnya dalam kehidupan beriman. Tidak sedikit orang yang ingin setia dalam imannya dan banyak melakukan kegiatan-kegiatan rohani, tetapi tidak ada usaha dalam perubahan hidup. Hal demikian layaknya seperti orang yang hanya senang-senang saja, tetapi tidak melaksanakan atau menghayatinya. Sehingga hidup atau kegiatan iman yang dilakukan hanya sekedar formalitas saja. Padahal seharusnya iman itu harus mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik lewat iman yang dihayati. Oleh karena itulah tidak jarang kita temui banyak orang yang begitu rajin beribadah, begitu rajin dalam kegiatan-kegiatan rohani dan banyak melakukan jiarah tetapi hidup mereka bukan semakin lebih baik, atau hidup mereka tanpa cinta kasih. Orang yang demikianlah yang dikatakan oleh Yesus sebagai orang yang menempatkan anggur baru dalam kantong yang lama, sehingga kantong itu robek dan anggur baru itu terbuang sia-sia. Itu berarti hidup iman, kegiatan rohani dan ziarah-ziarah yang dilakukan terbuang sia-sia karena orang itu hidup dalam kebiasaan lama, dan tidak menghasilkan buahk hidup yang baik dan kebaikan bagi sesama.

Maka hari ini, Yesus mengajarkan kepada kita, agar iman kita hayati dalam hidup yang baru kita. Dalam beriman, kita hendaknya berani menguah hidup kita sesuai dengan iman yang kita hayati, agar iman itu sungguh berbuah dalam hidup kita, dapat dinikmati oleh banyak orang. Dalam artian ini, harus ada pertobatan hidup. Amin.

RENUNGAN HARI MINGGU BIASA 2 TAHUN B: 15 Januari 2012

RENUNGAN HARI MINGGU BIASA 2
TAHUN B: 15 Januari 2012
1Sam 3:3b-10,19, Mzm 40:2,4ab,7-8a,8b-9,10, 1Kor 6:13c-15a,17-20, Yoh 1:35-42

BACAAN INJIL: Yoh 1:35-42

“Mereka melihat tempat ia tinggal dan tinggal bersama Dia!”

Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."

RENUNGAN:

“Apakah yang kamu cari?”

Hidup manusia adalah suatu pencarian, yakni pencarian akan kebahagiaan hidup. Pencarian ini seakan tidak pernah berhenti dalam hidup manusia dan seakan manusia tidak kunjung bisa menemukan kebahagiaan dalam hidupnya. Oleh karena itulah begitu banyak tawaran-tawaran yang diberikan oleh dunia. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya iklan-iklan yang menawarkan produknya dengan segala sesuatu yang menggiurkan. Karena begitu besarnya pencarian manusia, kita dapat menyaksikan banyaknya iklan di persimpangan jalan, lewat media massa, sehingga ke manapun kita pergi, kita pasti menemukan adanya iklan-iklan. Semua iklan pasti menawarkan sesuatu yang terbaik dan bahkan tidak sedikit iklan yang tidak segan-segan mengatakan bahwa produk merekelah yang terbaik dari semua produk dan produk yang lain dikatakan adalah tidak baik. Fenomena ini juga digunakan oleh para calon dalam pemerintahan yang dengan jelas mengajak orang banyak untuk memilih atau mengikuti mereka, dan orang dijanjikan akan mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Bahkan untuk menarik minat orang banyak, baik iklan maupun orang-orang tertentu, berani menjanjikan sesuatu atau memberi sesuatu yang membuat orang menjadi senang.

Fenomena ini sungguh banyak terjadi dalam hidup sekarang ini. Hari ini, Yohanes Pembaptis berani memperkenalkan Yesus kepada dua muridnya dan mengatakan Yesus adalah Anak domba Allah. Yohanes merekomendasikan kepada kedua muridnya itu bahwa Yesuslah yang harus mereka ikuti dan mereka akan menemukan apa yang mereka cari. Kedua murid itupun mengikuti Yesus. Yesus tahu bahwa Dia sedang diikuti sehingga Dia menoleh dan bertanya kepada kedua murid itu, “Apa yang kalian cari?” Kedua murid itu begitu kaget karena Yesus tahu bahwa mereka mengikuti-Nya dan malah mengajukan pertanyaan itu. Pasti mereka kaget dan gelagapan menjawab pertanyaan itu, sehingga mereka hanya menjawab, “"Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" Jawaban ini tampak seakan basa-basi keingintahuan mereka saja. Namun Yesus tahu apa yang sedang mereka cari, dari sebab itu Yesus mengajak mereka untuk mengikuti-Nya dan melihat di mana Yesus tinggal.

Setelah mereka mengikuti Yesus dan tinggal bersama dengan Yesus, Injil tidak menceritakan apa yang mereka lihat dan apa yang mereka perbuat di tempat Yesus. Injil hanya mengatakan bahwa setelah tinggal beberapa saat bersama Yesus, kedua murid itu pulang dengan penuh sukacita dan bahkan seperti guru mereka sebelumnya Yohanes Pembaptis, mereka menceritakan pengalaman indah bersama dengan Yesus. Mula-mula mereka bercerita kepada Simon saudara Andreas dan mengatakan kepadanya bahwa mereka telah menemukan Mesias (Kristus), mereka juga mengajak Simon bertemu dengan Yesus. Sehingga jelas bagi kita bahwa para murid itu semula tidak tahu sesungguhnya apa yang mereka cari, namun setelah tinggal bersama dengan Yesus, mereka menemukan sukacita yang membuat mereka berani memperkenalkan Yesus dan mengajak orang lain agar datang kepada Yesus.

Hari ini Yesus juga bertanya kepada kita, “Apa yang kamu cari dalam hidup ini?” Kita kadang tidak tahu pasti apa yang kita cari dalam hidup ini dengan segala sesuatu yang kita lakukan. Oleh karena itu kita seringkali diombang-ambingkan oleh tawaran dunia yang sangat menggoda kita dan bahkan tiada henti-hentinya untuk merayu kita agar kita menjadi pengikutnya. Namun hari ini juga, Yesus mengajak kita untuk mengikuti Dia dan tinggal bersama Dia agar kita semakin memahami apa yang kita cari dan butuhkan dalam hidup ini, agar kita menemukan apa yang kita cari. Dari pengalaman kedua murid Yohanes, setelah mereka tinggal bersama dengan Yesus, mereka menukan sukacita yang sungguh mendalam dan itu mengubah hidup mereka yang semula menjadi murid yang diarahkan oleh Yohanes Pembaptis agar mereka mengikuti Yesus, malah setelah itu mereka mewartakan Yesus dan mengajak orang lain itu bertemu dengan Yesus. Jadi jelas tinggal bersama dengan Yesus, kita akan menemukan sukacita besar, yang membuat kita tidak hanya menemukan kebahagiaan hidup, tetapi kebahagiaan itu akan mengubah hidup kita, bukan lagi hanya mencari tetapi menjadi orang yang berani mewartakan Kristus dan mengajak orang lain untuk bertemu dengan Yesus.

Maka dari itu, dengarkanlah panggilan Yesus hari ini dan tanggapilah tawaran Yesus kepada kita, bahwa Dia mengajak kita untuk mengikuti-Nya dan tinggal bersama dengan Dia. Dengan menanggapi tawaran Yesus, kita akan menemukan sukacita dengan menjadi pengikuti-Nya sehingga kita tidak lagi hanya menjadi orang yang sedang mencari-cari kebahagiaan sehingga gampang diombang-ambingkan orang lain, tidak lagi seperti orang yang tidak punya penderian, tidak lagi seperti orang yang tidak menemukan kebahagiaan dalam hidup. Namun dengan tinggal bersama dengan Yesus, kita akan menemukan sukacita yang mengubah hidup kita, menjadi orang-orang yang penuh sukacita sehingga berani berbagi dengan sesama, dan berani membawa orang lain agar datang kepada Yesus.

Tinggal bersama dengan Yesus adalah berarti kita berusaha mendengarkan sabda Yesus. Dalam hal ini kita seperti Samuel yang menanggapi panggilan Tuhan. Menanggapi panggilan Tuhan, Samuel mengakatan, “Bersadalah ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Mendengarkan sabda Tuhan adalah wujud sikap hidup kita untuk tinggal dalam Tuhan. Sabda yang kita dengarkan tentunya juga harus dilaksanakan. Dalam hal ini, Paulus mengatakan bahwa Sabda Yesus yang kita dengarkan hendaknya kita laksanakan dengan hidup berusaha memelihara kesucian hidup. Memelihara kesucian hidup berarti melaksanakan sabda Tuhan dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Paulus menegaskan agar kita memuliakan Tuhan dengan tubuh kita, dengan hidup kita karena hidup kita adalah milik Tuhan. Dengan hidup demikian, kita akan beroleh hidup bahagia sejati. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)