Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

Paus Fransiskus tekankan manfaat retret

Kurang dari seminggu sebelum ia bertemu dengan para pejabat tinggi Vatikan dan para pendamping rohani dari Italia untuk menghadiri Retret Prapaskah selama seminggu, Paus Fransiskus mengatakan retret harus memperbaharui iman peserta, mengubah pelayanan mereka, dan hubungan mereka dengan orang lain. 

“Mereka yang menjalani retret dengan cara yang otentik,” kata Paus, “mengalami penghiburan, pertobatan, kembali diperbaharui, perubahan dalam kehidupan dan pelayanan mereka sehari-hari serta dalam hubungan mereka.” Paus Fransiskus bertemu dengan sebuah federasi yang terdiri dari para pendamping rohani dari Italia dan mereka yang mengelola Rumah Retret di seluruh negeri itu, yang memberikan kesempatan orang-orang Katolik untuk “mendengarkan Firman Allah secara intens dalam keheningan dan doa.” 

 Vatikan telah mengumumkan pada Oktober bahwa Paus Fransiskus telah memutuskan bahwa ia dan para pejabat senior Vatikan tidak akan menghadiri retret Prapaskah mereka di Vatikan, tapi mereka akan pergi ke tempat retret milik Fathers Pauline (OSPPE) dan pusat konferensi di Ariccia, sebuah kota yang berjarak sekitar 20 kilometer sebelah tenggara Roma. 

Bapa Suci telah memilih Msgr Angelo De Donatis, direktur spiritual yang terkenal dan pastor dari sebuah paroki di kota Roma, untuk memimpin retret yang akan berlangsung pada 9 hingga 14 Maret. 

Sumber: UCA News
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARIAN, Hari Jumat sesudah Rabu Abu : 7 MARET 2014

RENUNGAN HARIAN, Hari Jumat sesudah Rabu Abu : 
7 MARET 2014 
(Perpetua dan Felisitas ) 
Yes. 58:1-9a; Mzm. 51:3-4,5-6a,18-19; Mat. 9:14-15 

INJIL
Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa". 

RENUNGAN ; 
Para saudara, kita sudah memasuki masa Prapaskah, masa yang dikenal dengan sebgai masa pantang dan puasa. Pantang dan puasa sudah lama ada dalam kehidupan agama. Sebagaiman kita baca dalam injil hari ini, murid-murid Yohanes datang kepada Yesus, mereka protes karena melihat bahwa murid-murid Yesus tidak berpuasa sedangkan mereka dan orang-orang Farisi melakukan puasa dan pantang. Mereka menganggap bahwa Yesus tidak mengajarkan murid-murid-Nya untuk pantang dan puasa. 

 Menanggapi protes para murid Yohanes, Yesus mengatakan bahwa sahabat-sahabat mempelai laki-laki bergembira selama mempelai itu bersama mereka. Mempelai laki-laki yang dimaksudkan adalah Yesus sendiri. Yesus sang Mesias sedang bersama dengan para murid, sehingga para murid bergembira dan tidak membutuhkan puasa dan pantang. Puasa dan pantang adalah upaya mengekang diri dari keinginan badan atau keinginan diri, sehingga hidup terarah pada Tuhan sendiri. Atau puasa dan pantang adalah mengendalikan diri supaya bersatu dengan Tuhan. 

Persatuan dengan Tuhan, itulah tujuan utama dari pantang dan puasa. Para murid Yesus sedang bersama dengan dengan Yesus yang adalah Tuhan. Maka jelas bahwa para murid tidak membutuhkan puasa dan pantang pada saat itu. Oleh sebab itu, pantang dan puasa dalam masa prapaskah bukan hanya soal makan dan minum tapi pertobatan hidup yg semakin dekat n bersatu dengan Tuhan. Kita masih sering hidup dikendalikan oleh keinginan diri atau keinginan daging karena kelemahan manusiawi kita. 

Kita perlu berpantang dan puasa karena keinginan n kelemahan manusiawi kita sering menjauhkan kita dari Tuhan. Pantang dan puasa yang kita lakukan adalah untuk mengatur hidup agar sesuai dengan kehendak Tuhan sehingga kita bersatu dengan Tuhan. Kiranya tidak ada gunanya berpuasa dan berpantang bila hidup kita tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Bila kita sudah bersatu dengan Tuhan, maka Tuhan sendirilah yang mengendalikan hidup kita. Maka bila kita sungguh2 sudah bersatu dngn Tuhan n Tuhan dlm kita,kita tdk butuh pantang n puasan,itu berarti kita hidup oleh Roh Allah saja. 

Berpuasa dan perpantang juga bukan hanya sekedar demi kepentingan diri sendiri. Berpuasa dan berpantang yang sesunggunya adalah menjadikan diri kita menjadi berkat bagi sesama. Nabi Yesaya mengatakan, “Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!(Yes 5: 6-7) Maka puasa dan pantang yang kita lakukan, kita melepaskan diri dari perbuatan yang tidak baik dan mengubahnya dengan hidup dan perbuatan baik bagi sesama kita. Dengan demikian, puasa dan pantang yang kita lakukan mendatangkan berkat bagi sesama kita. Amin.

Umat Katolik diminta cerdas memilih Caleg

Umat Katolik diminta cerdas memilih Caleg 

Umat Katolik diajak agar cerdas dan menurut hati nurani memilih calon legislatif (Caleg) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. “Pemilu adalah suatu peristiwa politik yang merupakan titik awal baru bagi penentuan masa depan bangsa dan negara Indonesia lima tahun mendatang, karena itu pilihan kita harus tepat,” kata Mgr Josephus Suwatan MSC, Uskup Manado, dalam surat gembala Prapaskah tentang Pemilu 2014 yang dibacakan di semua gereja di Keuskupan Manado, Minggu. 

Pilihan tepat dan cermat, kata Mgr Suwatan, artinya mereka yang terpilih nanti adalah mereka yang benar-benar memberi diri untuk perkembangan dan kemajuan bangsa dan negara. “Memilih mereka yang tidak peduli dengan urusan bangsa dan negara, hanya mementingkan diri sendiri, mementingkan kelompoknya atau partainya, berarti pilihan kita tidak tepat,” kata Uskup Suwatan. 

Kalau pilihan tepat, katanya, pemilih percaya akan menikmati masa depan yang lebih baik dari hari ini. “Jika pilihan kita tidak tepat, berarti harus siap menghadapi masa depan yang lebih buruk dari hari ini,” katanya. Guna menentukan pilihan yang benar, kata Uskup Suwatan, penting untuk mencari informasi sebanyak mungkin tentang para calon yang ada, seperti agama, kesaksian hidup beriman, pengalaman dan keterlibatan dalam organisasi, pekerjaan atau profesi yang sementara ditekuni, kemampuan berpolitik khususnya dalam hal memperjuangkan kepentingan masyarakat umum. 

“Saya menyampaikan ajakan untuk mempergunakan hak suara pada waktunya dengan baik dan benar,” kata Uskup. Gambaran masa depan, kata Suwatan, semua menginginkan hidup sejahtera lahir dan batin, hidup dalam kedamaian dengan siapa saja tanpa pandang bulu, menikmati terjaminnya kebebasan beragama serta mengalami keadilan karena diperlakukan sama di hadapan hukum. Yang tak kalah penting, kata Uskup Suwatan, membangun bangsa tanpa korupsi, narkoba, perusakan lingkungan, serta menegakkan martabat hidup manusia yang menjadi korban tindakan pelecehan. Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo juga menyerukan kepada umat Katolik untuk tidak boleh Golput. 

“Diharapkan semua umat Katolik menggunakan hak pilihnya sebagai bentuk tanggung jawab seorang warga negara yang baik,” kata Uskup Agung Suharyo. “Kita memilih dengan cerdas dan menurut hati nurani, calon-calon yang jelas yang melayani kepentingan bersama atau kebaikan bersama dan bukan yang lain,” demikian surat gembala Prapaskah yang disampaikan Uskup Agung Suharyo melalui audio-visual ditayangkan saat Misa di gereja-gereja Keuskupan Agung Jakarta. Ia berharap mereka yang akan dipilih tidak menggantikan Pancasila dengan mamon. 

“Semoga mereka yang terpilih tidak menggantikan Pancasila dengan mamon. Semoga mereka terdorong oleh kekhawatiran yang melahirkan kepedulian dan kemurahan hati, bukan kekhawatiran yang melahirkan keserakahan.” Gereja menolak Caleg pro-tambang Pastor Bene Bensi menegaskan, gereja menolak calon legislatif pro-tambang atau pro-kerusakan alam. 

Sebaliknya, gereja akan mendukung calon legislatif yang pro-terhadap keselamatan dan keutuhan alam. “Kami berharap pemilih cerdas menentukan pilihan yang berkualitas dan jangan memilih yang pro-kerusakan alam di Manggarai Barat,” kata Pastor Bene, saat menjadi pembicara dalam dialog publik Pemuda Katolik Komisariat Cabang Manggarai Barat belum lama ini.
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARIAN, Hari Kamis sesudah Rabu Abu : 6 MARET 2014

RENUNGAN HARIAN, 
Hari Kamis sesudah Rabu Abu : 
6 MARET 2014 
Ul. 30:15-20; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 9:22-25 

INJIL : 
Suatu hari Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga." Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?". 

RENUNGAN :
 "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku." (Luk 9:23) 

Sangat wajar bila semua orang ingin hidup bahagia, tidak menghendaki hidupnya menderita dan bahkan seringkali orang akan berusaha berjuang agar hidupnya tidak menderita serta menghindarkan penderitaan dalam hidupnya. Namun Yesus mengatakan "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."(Luk 9:22) 

Yesus tahu pasti bagaimana hidup yang akan dialami-Nya karena perutusan-Nya. Itu semua konsekuensi dari cinta kasih-Nya kepada manusia yang hendak diselamatkan-Nya. Yesus tidak mencari-cari penderitaan itu, penderitaan itu juga bukan karena Allah Bapa menghendakinya demikian. Namun penderitaan itu adalah resiko yang diterima dengan sukacita karena kasih Tuhan yang mau menyelamatkan manusia. Yesus tidak menghindari resiko penderitaan itu, tetapi menerimanya dengan sukacita demi keselamatan manusia. Yesus mengajarkan kepada kita bahwa untuk mengikuti Dia, kita harus menyangkal diri dan memikul salib kita. 

Menyangkal diri berarti kita harus menyangkal atau mematikan kehendak dan keinginan daging yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita harus lebih mengutamakan kehendak Tuhan daripada kehendak diri sendiri atau kehendak daging. Yesus tidak mengajar kita supaya mencari-cari penderitaan dalam hidup. 

Penderitaan itu pasti akan menemui kita semua apalagi penderitaan karena hidup iman kita. Bila penderitaan itu menghampiri hidup kita, kita tidak boleh menolaknya, kita menghadapinya dalam iman dengan tetap teguh setia dalam iman kepada Allah. Juga apabila penderitaan itu menghampiri kita karena hidup iman, kita tidak bisa menolaknya, tetapi menghadapinya dalam Tuhan. Dengan demikian, penderitaan itu menjadi salib kehidupan kita sebagai orang beriman. 

Memang memikul salib demi Yesus, itu tidak enak dan berat, namun kita harus yakin kalau kita tetap setia dalam iman kepada Yesus, maka penderitaan dan salib yang berat itu pasti bisa kita hadapi dan pikul, karena Yesus sendiri telah memikul salib yang berat demi keselamatan kita, maka Dia juga akan menolong kita dengan ikut memikul salib kita. Dengan memikul salib bersama Yesus, kita justru akan beroleh keselamatan kekal. Kita jangan berpikir untuk menghindarkan salib atau penderitaan karena iman dengan alasan takut kehilangan nyawa atau hendak menyelamatkan nyawa kita. 

Ingatlah bahwa nyawa itu bukan milik kita, kita tidak bisa menguasai dan menyelamatkannya karena nyawa itu adalah milik Tuhan sendiri. Namun bila kita tetap setia dalam iman kepada Yesus walaupun harus menghadapi penderitaan hidup, kita menyelamatkan nyawa kita karena Yesus sendiri akan menganugerahkan hidup kekal kepada kita. Janganlah karena ingin mempertahankan hidup di dunia ini dengan segala kesenangannya justru kita kehilangan hidup kekal. Amin.

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA VIII: RABU 5 MARET 2014

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA VIII: 
RABU 5 MARET 2014 
Yak. 5:13-20; Mzm. 141:1-2,3,8; Mrk. 10:13-16 

INJIL : 
Suatu hari berkatalah Yesus kepada para muridNya: "ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." 

RENUNGAN 
Para saudara, hari ini kita memasuki awal masa Prapaskah dengan merayakan hari Rabu Abu. Pada awal masa Prapaskah kita menerima abu di dahi kita. Menerima abu pada awal Prapaskah ini mau mengingatkan bahwa kita adalah manusia biasa yang diciptakan Tuhan dari debu tanah, mengingatkan kita seperti abu yang kotor dan bukan siapa-siapa tanpa Tuhan, juga bahwa hidup kita seperti abu karena melakukan banyak kesalahan dan dosa. Dari sebab itu, dengan menerima abu pada awal Prapaskah ini, kita diingatkan bahwa kita semua membutuhkan pembersihan diri dengan pertobatan selama masa prapaskah ini. 

Yesus mengajak kita untuk merenungkan bagaimana hidup keimanan kita selama ini. Dalam menjalankan hidup keimanan kita, hendaknya kita lakukan dengan tulus karane iman, yang mana kita ingin semakin dekat dengan Tuhan sendiri, bukan untuk mendapat pujian dari sesama kita. Tentu juga bukan untuk mendapat pujian dari Tuhan atau mengharapkan pahala dari Tuhan sehingga berpikir bahwa bila kita melakukan hidup keimanan kita dengan baik, maka kita berhak untuk menuntut berkat dari Tuhan. Kita tidak perlu menuntut berkat dari Tuhan karena merasa sudah berjasa dengan hidup beriman, karena sudah sejak semula Allah menyatakan berkat-Nya kepada kita sebelum kita mengikuti-Nya. 

Dengan demikian, kita menghayati iman kita karena kita menyadari kasih dan berkat Tuhan yang sudah kita terima dan kita percaya bahwa hidup dengan segala yang baik yang ada pada kita adalah pemberian Tuhan sendiri. Oleh sebab itu, pada awal masa prapaskah ini, kita hendaknya merenungkan bagaimana hidup keimanan kita selama ini. Selama masa Prapaskah ini, kita hendak memperbaharui diri dengan pertobatan hidup yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. 

Pertobatan itu haruslah semakin mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Oleh sebab itu, masa prapaskah bukan hanya soal makan dan minum saja. Berdasarkan injil yang kita dengarkan hari ini. Ada tiga hal yang patut kita lakukan selama masa prapaskah ini, yakni memberi sedekah, berdoa dan berpuasa. Ketiga hal ini kiranya wajib kita lakukan selama masa prapaskah ini, walaupun tidak hanya itu yang bisa kita lakukan. Memberi sedekah kepada orang miskin atau beramal berarti kita tidak lagi hanya memikirkan diri sendiri, kita ikut memikirkan orang lain yang lebih miskin dari kita. 

Mungkin selama ini kita hanya memikirkan diri sendiri, tidak peduli dengan sesama kita yang miskin. Mungkin selama ini kita hanya sibuk untuk mencari harta atau kepuasan diri. Maka selama masa prapaskah ini, kita diajak untuk peka dan pedulid engan sesama yang miskin. Sikap peduli dan peka itu haruslah diwujudkan dengan perbuatan kasih kepada sesama dengan rela berbagi dengan sesama yang jauh lebih miksin dari kita. 

Berdoa yang dimaksudkan adalah bukan hanya sekedar mendoakan rumusan doa yang biasa kita lakukan. Mungkin saja kita selama ini sudah berdoa, namun selama masa Parpaskah ini baiklah kita semakin banyak berdoa, atau kita lebih banyak lagi berdoa. Sebagaimana kita ketahui doa adalan membuka hati untuk Tuhan. Dengan membuka hati kepada Tuhan, kita membiarkan Tuhan hadir dalam hidup kita. Doa itu ungkapan iman kita kepada Allah dan lewat doa kita bersatu dengan Tuhan. 

Hal ketiga yang wajib kita lakukan selama masa Prapaskah adalah berpantang dan berpuasa makan dan minum. Kita berpantang dan berpuasa dengan tujuan mengekang diri dari keinginan badan atau keinginan tidak terarut. Kita berpantang atas kesenangan diri dan berpuasa dengan mengurangi makan dan minum. Dengan berpantang dan berpuasa, kita berarti berusaha mengatur diri, menjaga diri dari keinginan badan, sehingga bukan lagi badan atau kesenangan diri yang menugasai kita. Dengan berpantang dan berpuasa, kita juga sekaligus ingin ikut merasakan penderitaaan sesama yang miksin. Lebih dari itu, dengan berpantang dan berpuasa kita sekaligus hendak berbagi dengan sesama lewat persembahan dari hasil dan pantang kita. Namun hendaknya semuanya itu kita lakukan dengan tulus dan penuh iman, bukan karena hendak mendapat pujian dari sesama dan juga dari Allah. Amin.

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA VIII: SELASA 4 MARET 2014

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA VIII: 
SELASA 4 MARET 2014 
Yak. 5:13-20; Mzm. 141:1-2,3,8; Mrk. 10:13-16 

INJIL : 
Suatu hari berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu." 

RENUNGAN : 
 Injil yang kita baca hari ini adala kelanjutan dari kisah pemuda kaya yang menghendaki hidup kekal, tetapi ketika Yesus memintanya menjual semua hartanya dan memberikannya kepada orang miskin lalu mengikuti-Nya, namun pemuda itu kecewa dan pergi meninggalkan Yesus. Pemuda itu tidak rela kehilangan harta kekayaannya, sehingga Yesus mengatakan bahwa orang kaya sukat masuk surga. Mendengar perkataan itu, 

Petrus yang merasa diri sudah meninggalkan segala demi mengikuti Yesus seakan mau menyatakan bahwa mereka tidak seperti pemuda itu sehingga mereka kiranya layak beroleh hidup kekal. Memang kiranya para murid sudah meninggalkan bukan hanya harta benda mereka atau pekerjaan mereka, juga meninggalkan keluarga mereka demi mengikuti Yesus Kristus. Berbeda dengan pemuda kaya itu, maka para murid kiranya kelak layak menerima hidup kekal. 

Menanggapi pernyataan Petrus, Yesus mengatakan bahwa para murid akan menerima balasan akan semuanya itu bukan hanya kelak setelah mereka mati, tetapi semasa hidup juga akan menerima balasan dari pengorbanan mereka, yakni juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. 

Perkataan ini mengatakan kepada kita bahwa pengorbanan demi mengikuti Yesus akan membuahkan kebahagiaan bagi kita bukan hanya kelak tetapi juga dalam hidup yang sekarang ini. Memang benarlah bahwa orang yang sangat mencintai harta kekayaannya tidak akan disukai banyak orang karena orang demikian hanya memikirkan diri sendiri, tidak peduli dengan orang lain. Orang demikian juga tertutup terhadap sesamanya, dia hanya berteman dengan orang yang menguntungkan bagi dirinya. 

Sedangkan orang yang berani meninggalkan kekayaan atau yang rela berbagi harta kekayaan dan berkat Tuhan kepada sesama, dia terbukan akan semua orang, bersaudara dengan semua orang sehingga banyak orang yang mengasihinya. Terlebih lagi orang demikian dikasihi Tuhan sehingga Tuhan semakin mempercayakan rahmat dan berkat-Nya kepada dia untuk dibagikan kepada sesama. Dengan demikian, orang yang berani meninggalkan segala-galanya demi Yesus, akan beroleh hidup bahagia pada masa sekarang dan kelak akan beroleh hidup kekal. Amin.

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA VIII: SENIN 3 MARET 2014

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA VIII: 
SENIN 3 MARET 2014 
Yak. 5:13-20; Mzm. 141:1-2,3,8; Mrk. 10:13-16 

INJIL : 
Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja. Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!" Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah." 

RENUNGAN : 
Sebagai orang beriman, tentu kita semua mendambakan dan ingin beroleh hidup kekal. Namun kiranya untuk beroleh hidup kekal tidaklah cukup hanya sekedar mendambakan dan berharap. Yesus memberi syarat untuk beroleh hidup kekal, sebagaimana yang kita dengarkan dalam injil hari ini. Sebagaimana kita baca dalam injil hari ini, seorang pemuda yang kaya raya sangat mendambakan kehidupan kekal. Untuk itu dia berusaha beroleh hidup kekal dengan mentaati semua perintah Tuhan. 

Pemuda itu pasti mengira bahwa dia sudah layak beroleh hidup kekal Dengan bangga pemuda itu menjawab Yesus bahwa dia sudah mentaati sepuluh perintah Tuhan. Namun ternyata masih ada syarat yang diberikan oleh Yesus, yakni pemuda itu diminta untuk menjual semua hartanya, memberikannya kepada orang miskin lalu mengikuti Yesus. Pemuda itu begitu kaget mendengarkan jawaban Yesus. Dia sudah mengira bahwa dengan mentaati perintah Tuhan, dia pasti akan beroleh hidup kekal, namun ternyata itu masih kurang. Syarat terakhir yang diberikan Yesus, baginya sangat berat dan sulit untuk dia laksanakan sehingga dia pergi dengan kecewa. Pemuda itu itu sulit untuk melepas harta bendanya. 

Baginya hartanya sangat berharga. Apalagi Yesus mengatakan bahwa dia harus menjual hartanya dan membagikannya kepada orang-orang miskin. Mungkin kalau Yesus mengatakan agar dia menjual hartanya dan menyimpannya, mungkin saja pemuda itu masih bisa melaksanakannya. Namun yang diminta oleh Yesus adalah melepaskan harta-hartanya itu dan membagikannya kepada orang miskin. Memang seringkali banyak orang seperti pemuda yang kaya ini. 

Orang mengharapkan keselamatan kekal namun tidak mau berusaha untuk mendapatkannya dengan mengikuti perintah yang dikehendaki oleh Tuhan. Seringklai kita juga berpikir bahwa dengan menaati perintah Tuhan, kita sudah pasti layak beroleh hidup kekal sehingga kita hanya menaati peraturan saja. Selain itu, juga mungkin kita berpikir karena kita sudah rajin berdoa, rajin menghadiri perayan ekaristi dan banyak mengikuti kegiatan rohani juga melakukan ziarah rohani keberbagai tempat, kita berpikit bahwa kita pasti akan masuk surga dan beroleh hidup kekal. Mungkin sering kita temukan orang kristiani yang kaya harta, rajin salam ibadah, aktif dalam kegiatan gereja, tetapi sulit berkorban harta untuk membantu sesamanya atau tidak punya rasa kepedulian terhadap orang miskin. 

Kiranya hanya menaati peraturan saja atau hanya sekedar menjalankan kegiatan gereja, tidaklah cukup menjadi jaminan kita masuk surga beroleh hidup kekal. Selain itu semua kita harus rela berbagi harta dengan orang miskin. Tuhan tidak meminta kita menjual semua harta kita dan membagikan semuanya kepada orang miskin sehingga kita menjadi miskin dan melarat. Namun Yesus meminta tidak melekat pada harta kekayaan sehingga kita rela berbagi dengan sesama yang miskin, jangan sampai cinta terhadap harta menghalangi kita untuk masuk dalam Kerajaan surga. Amin.

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA VIII: SABTU 1 MARET 2014

RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA VIII: 
SABTU 1 MARET 2014 
Yak. 5:13-20; Mzm. 141:1-2,3,8; Mrk. 10:13-16 

INJIL : 
Suatu hari banyak orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka. 

RENUNGAN : 
 Sangat menarik bahwa sebagaimana kita baca dalam injil hari ini, banyak orangyang membawa anak-anak kecil kepada Yesus. Apakah anak-anak itu dibawa orang tuanya masing-masing, atau hukan, kita tidak tahu dan itu tidak terlalu pening bagi kita. Yang menjadi perhatian kita adalah bahwa orang banyak itu membawa anak-anak kepada Yesus. Mereka rindu agar anak-anak itu juga bertemu dengan Yesus agar Yesus menjamah mereka. 

Namun sayang para murid melarang mereka. Memang biasanya kehadiran anak-anak bisa merepotkan, karena bisa saja anak-anak itu menangis sehingga suasana tenang menjadi ribut. Para murid juga melarang mungkin karena Yesus sedang sangat sibuk mengajar. Mengetahui hal itu, Yesus memarahi para murid yang melarang membawa anak-anak itu kepada-Nya. 

Yesus juga menyayangi anak-anak. Yesus tidak merasa terganggung dengan kehadiran anak-anak itu. Yesus menyambut mereka karena memang Yesus mengasihi semua orang dan juga anak-anak kecil. Kesempatan itu juga digunakan oleh Yesus untuk mengajar mereka. Yesus menggunakan anak kecil sebagai gambaran orang yang empunya kerajaan surga. Tentu yang dimaksud adalah sifat yang dimiliki oleh anak kecil, itulah yang empunya kerajaan surga. Kita tentu tahu bagaimana sikap anak kecil. 

Anak kecil itu polos, lugu, tulus, hati dan pikirannya masih murni dan juga bergantung pada yang lebih besar daripadanya. Demikian pun kiranya sikap hidup orang beriman, haruslah memiliki sikap polos salam arti ulus, hati dan pikiran murni dan bergantung pada Allah saja. Selain itu, baiklah sabda ini mengingatkan agar orang tua menyadari bahwa Yesus juga mengasihi anak-anak, juga hendaknya para orang tua sejak kecil memperkenalkan Yesus kepada anak-anak mereka. 

Orang tua yang baik, tentu juga berusaha memawa anak-anaknya kepada Yesus untuk dijamah oleh Yesus. Hal ini dilakukan dengan membaptis anak sejak masa kecil dan membiasakan hidup doa dalam keluarga dan mengajarkan serta memberi teladan iman kepada anak-anak. Amin.

Paus Fransiskus menjelaskan uskup yang dibutuhkan Gereja

Paus Fransiskus menjelaskan uskup yang dibutuhkan Gereja

 Paus Fransiskus bertemu dengan para anggota Kongregasi Uskup Vatikan belum lama ini, dan berbicara panjang lebar tentang karakteristik para pemimpin Gereja yang dibutuhkan. Dalam proses pengangkatan uskup, Paus mengatakan: “Kongregasi ini hendaknya memastikan bahwa nama yang dipilih pertama-tama dipanggil oleh Tuhan.” 

Dia meminta para anggota Kongregasi itu untuk mencari imam yang telah mendedikasikan diri untuk Tuhan dan menarik orang lain kepada-Nya. “Tidak ada seorang pastor yang standar untuk semua keuskupan,” kata Paus, kebutuhan khusus dari masing-masing keuskupan akan meminta berbagai macam uskup. Tapi semua uskup harus memiliki beberapa karakteristik umum: “Profesionalisme, semangat pelayanan, dan kesucian hidup.” 

Paus Fransiskus mengingatkan Kongregasi itu bahwa pemilihan yang dilakukan yakni seorang uskup harus menjadi saksi Kristus yang Bangkit. Selanjutnya, ia mengatakan: Uskup sebagai pengawal doktrin, tidak mengukur seberapa jauh dunia berpijak pada kebenaran doktrinal, tetapi dalam rangka untuk memikat dunia … dengan keindahan cinta, dengan kebebasan yang ditawarkan oleh Injil. 

Gereja tidak membutuhkan pembela atau tentara salib untuk pertempuran, tapi menjadi penabur rendah hati dan percaya kebenaran, yang tahu bahwa itu selalu diberikan kepada mereka dan kepercayaan dalam kekuasaan-Nya. Seorang uskup juga harus menjadi seorang pendoa, kata Paus. Dia harus berdoa terus-menerus untuk kesejahteraan keuskupannya. 

Paus memperingatkan Kongregasi itu bahwa dalam pemilihan uskup “kita harus menghindari dan mengatasi pilihan-pilihan tertentu – simpati, asalnya, atau kecenderungan.” Para calon uskup, tambahnya, “Hati-hati bahwa mereka tidak ambisius, mereka tidak dalam pencarian dari keuskupan.” 

 Meskipun mengakui bahwa sulit untuk menemukan para imam yang memiliki semua karakteristik seperti yang disebutkan untuk menjadi seorang uskup yang baik, Paus mengatakan kepada Kongregasi itu bahwa ia tidak ragu orang tersebut dapat ditemukan karena Yesus tidak akan meninggalkan Gereja-Nya. 

Sumber: UCA News
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)