Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

RENUNGAN HARIAN: Jumat 10 Februari 2012

RENUNGAN HARIAN: Jumat 10 Februari 2012
MASA BIASA TAHUN B: Pekan V:
(Skolastika )
1Raj 11:29-32, 12:19, Mzm 81:10-11ab,12-13,14-15, Mrk 7:31-37

BACAAN INJIL:
Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."

RENUNGAN

Banyak cara yang dilakukan oleh Yesus dalam menyembuhkan orang sakit. Juga bila kita membaca injil yang berisi tentang penyembuhan, kita bisa temukan bahwa cara Yesus menyembuhkan berbeda untuk setiap orang dan setiap penyakit. Ini semua mau menyatakan kepada kita bahwa Yesus sungguh mengenal semua orang dan mengetahui apa yang dibutuhkan serta menyatakan bahwa Yesus punya banyak cara untuk menyatakan kasih-Nya kepada manusia.

Sebagaimana dalam Injil hari ini, Yesus menyembuhkan orang yang tuli dan gagap. Dalam kisah penyembuhan ini, Yesus tidak langsung menyembuhkan orang itu, tetapi Yesus melakukan beberapa proses, yakni memisahkan orang itu dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah! Baru setelah itu telinga orang itu akhirnya bisa mendengar dan seketika itu juga dia bisa berbicara. Yesus melakukan beberapa porses sebelum penyembuhan itu, tentu bukan karena penyakit itu sulit bagi Yesus dan bukan karena Yesus tidak bisa langsung menyembuhkan. Namun ada pesan yang mau disampaikan kepada kita. Secara singkat dapat dikatakan bahwa Yesus membawa orang itu untuk merasakan kebersamaan dengan Yesus, membuat orang itu bisa mendengarkan sabda dan kasih Yesus dan sesudah itu, orang itupun bisa berkata-kata. Dengan kata lain, orang tuli dan gagap itu akhirnya sembuh setelah mengalami kebersamaan dengan Yesus.

Kita mungkin secara fisik tidaklah tuli karena telinga kita bisa mendengar. Kita juga tidak bisu atau gagap, karena kita bisa berbicara. Namun secara iman, kita seringkali tuli karena tidak dapat mendengarkan sabda Tuhan atau kehendak Tuhan pada kita. Kita juga bisa mendengar tetapi tuli terhadap perkataan orang lain terutama terhadap jeritan tangisan sesama yang mengharapkan kasih dari kita. Karena itu pula mulut kita menjadi gagap untuk berbicara tentang kasih dan sabda Tuhan, juga menjadi gagap berbicara tentang kasih Allah. Maka kitapun perlu disembuhkan oleh Yesus. Kita akan gagap atau tidak bisa berbicara tentang sabda dan kasih Tuhan, kalau kita tidak bisa mendengarkan sabda dan kasih Tuhan pada kita. Kitapun tidak bisa mendengarkan sabda dan kasih Tuhan kalau kita tidak pernah mengalami tinggal bersama dengan Yesus. Sehingga perlulah kiranya kita mengupayakan agar kita mempunyai kesempatan untuk tinggal bersama dengan Yesus, agar kita mampu mendengarkan sabda-Nya, kehendak-Nya dan ungkapan kasih-Nya kepada kita. Dengan mengalami itu, kitapun akan mampu berbicara tentang sabda Tuhan, kehendak Tuhan dan kasih Tuhan bagi sesama kita. Semoga di tengah kesibukan hidup, kita tetap menyediakan waktu untuk tinggal bersama Tuhan Yesus, agar kita tidak menjadi orang yang tuli dan gagap. Amin.

Prapaskah: Saatnya bantu sesama secara spiritual, material

Prapaskah: Saatnya bantu sesama secara spiritual, material

Dalam pesan Prapaskah-nya, Paus Benediktus XVI mengajak umat Katolik untuk peduli terhadap sesama dan “tidak mengurungkan diri dan tidak peduli” terhadap orang lain.

Materialisme dan egoisme merupakan hambatan bagi orang Kristen untuk membangun kepedulian tersebut, kata Paus.

Dia mengatakan bahwa perintah Allah untuk mengasihi “menuntut agar kita mengakui tanggung jawab kita terhadap mereka yang sama seperti kita, yang adalah anak-anak Allah.”

Pesan Prapaskah tahunan itu disampaikan pada sebuah konferensi pers di Vatikan pada 7 Februari oleh Kardinal Robert Sarah, ketua Dewan Kepausan Cor Unum, kantor yang menangani pelayanan karitatif kepausan, bersama dengan Mgr Segundo Tejado Munoz, wakil sekretaris dewan itu.

Kardinal itu menyoroti seruan paus itu untuk membangun “persaudaraan sejati” dan misi kenabian Gereja dalam menguarakan situasi ketidakadilan dan kemiskinan di dunia.

Untuk mengatasi ketidakadilan tersebut, seseorang harus sampai ke akar moral dari situasi tersebut, katanya.

Menurutnya, korupsi, pengumpulan kekayaan, kekerasan, dan hidup dari pekerjaan orang lain tanpa memberikan kontribusi, semuanya itu menjadi kanker yang merusak masyarakat dari dalam dirinya.

Kardinal itu mengatakan, akar sebenarnya dari ketidakadilan di dunia berasal dari pengabaian atau penyangkalan terhadap keberadaan Tuhan.

Tema dari pesan Prapaskah 2012 diambil dari Surat St. Paulus kepada Ibrani: “Marilah kita membangun kepedulian kepada sesama, mewujudkan kasih dan lakukan pekerjaan baik meskipun kecil dan sederhana.”

Sumber: Lent is time to help others spiritually, materially

Disadur dari:www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN HARIAN: Kamis 9 Februari 2012

RENUNGAN HARIAN: Kamis 9 Februari 2012
MASA BIASA TAHUN B: Pekan V:
(Aloisius Versiglia, Callistus Caravario, Aloisius Versiglia)
1Raj 11:4-13, Mzm 106:3-4,35-36,37,40, Mrk 7:24-30

BACAAN INJIL:
Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya. Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

RENUNGAN:
Ada suatu pernyataan yang mengatakan bahwa ibu seringkali banyak berbohong kepada anak-anaknya. Misalnya dikatakan bahwa saat anakanya makan dan kelaparan, ibu mengatakan bahwa dia sudah kenyang sehingga memberikan makanannya kepada anaknya supaya anaknya makan banyak. Ketika ibu sedih, ibu mengatakan tidak lagi bersedih agar anaknya tidak ikut sedih. Saat anak butuh baju baru, si ibu mengatakan bahwa baju-bajunya masih bagus sehingga gak perlu baju baru. Masih banyak kebohongan yang dilakukan oleh seorang ibu kepada anak-anaknya. Namun kiranya kebohongan yang dimaksud adalah bukan kebohongan dalam arti berbohong, tetapi suatu perbuatan ibu yang rela berkorban demi kebahagiaan anak-anaknya.

Cinta dan pengorbanan seorang ibu bagi anaknya juga ditampilkan dalam Injil hari ini. Sungguh menarik merenungkan cinta ibu itu pada anaknya yang sedang sakit. Dia datang ke hadapan Yesus dan tersungkur di hadapan Yesus untuk memohonkan kesembuhan kepada anaknya yang sedang kerasukan roh jahat. Wanita itu tersungkur, menandakan sikap rela merendahkan diri di hadapan Yesus demi memohonkan kesembuhan bagi anaknya. Ketika permohonannya seakan tidak langsung ditanggapi oleh Yesus, malah Yesus mengatakan, “Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Seakan Yesus menghina ibu itu dengan membandingkan dengan anjing, tetapi ibu itu tidak sakit hati dan tidak surut memohon penyembuhan bagi anaknya. Meskipun dengan kata-kata itu, Yesus tidak bermaksud menghina ibu itu dan menyamakannya dengan anjing. Yesus hanya mengatakan keyakinan saat itu bahwa bangsa Yahudi menganggap suku bangsa di luar Yahudi adalah seperti anjing. Jadi Yesus bukan bermaksud menghina, tetapi melihat keteguhan iman ibu itu, walaupun dia seorang bukan Yahudi dan dianggap anjing oleh bangsa Yahudi, tetapi dia tetap percaya kepada Yesus dan tetap memohon bagi kesembuhan anaknya. Yesus melihat keteguhan iman dan cinta yang besar ibu itu kepada anaknya yang sedang kasit, akhirnya Yesus menyembuhkan anaknya itu.

Dari injil hari ini, kepada kita dinyatakan bahwa kasih Allah tidak dibatasi oleh suku bangsa ataupun status seseorang. Kasih Allah diperuntukkan bagi semua orang. Hanya memang dituntut suatu iman yang teguh dan mendalam, iman yang tidak gampang putus asa. Sebab terkadang kita merasakan bahwa Tuhan seakan tidak mendengarkan permohonan kita, pada saat demikian kita sering gampang putus asa. Kita juga kerap berharap agar Tuhan segera mengabulkan apa yang kita mohon. Padahal bisa jadi kita datang memohon kepada Tuhan bukan karena iman yang teguh dan mendalam. Tuhan juga mengharapkan iman yang teguh dan mendalam. Iman yang teguh dalam mendalam itu ditampakkan dalam kerendahan hati (tersungkur di hadapan Tuhan) dan kesabaran di hadapan Tuhan dan suatu keyakinan yang berpuncak pada keyakinan dan pasrah pada kehendak Tuhan. Tuhan terkadang menguji iman kita, apakah kita memiliki keteguhan dan iman yang mendalam atau tidak.

Selain itu, sikap ibu yang penuh cinta kasih dan pengorbanan ini, juga harus menjadi permenungan bagi kita, khususnya bagi kaum ibu. Kaum ibu hendaknya meneladan sikap ibu ini yang relah berkorban demi kesembuhan anaknya. Baiklah para ibu kiranya memiliki iman dan cintakasih yang mendalam kepada anak-anaknya. Juga bagi kita semua, hari ini, kita juga diingatkan bagaimana seringnya ibu kita masing-masing berkorban bagi kita demi kebahagiaan kita anak-anaknya. Sehingga dengan demikian, sudah sewajarnyalah kita menghormati dan mengasihi ibu kita masing-masing. Ibu sudah banyak berkorban bagi kita, “mengapa kita tidak mengasihi kaum ibu? Mengapa kita tidak rela berkorban bagi ibu kita dan juga bagi sesama kita?

RENUNGAN HARIAN: Rabu 8 Februari 2012

RENUNGAN HARIAN: Rabu 8 Februari 2012
MASA BIASA TAHUN B: Pekan V:
(Hieronimus Emilianus, Yosefa Bakhita )
1Raj 10:1-10, Mzm 37:5-6,30-31,39-40, Mrk 7:14-23

BACAAN INJIL:
Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." (Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!) Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

RENUNGAN

Sungguh menarik injil hari ini, bisa menjadi referensi sehubungan dengan mana makanan yang haram dan mana yang tidak haram.Sebab, bukan hanya dari pihak muslim yang seringkali mempersoalkan makanan yang diharamankan, tetapi ada juga dari Gereja tertentu yang mengajarkan bahwa darah binatang adalah haram sehingga tidak boleh dimakan. Misalnya ada aliran Gereja Pentekosta atau Gereja Karismatik yang mengatakan bahwa darah binatang tidak boleh dimakan, haram. Namun kiranya Injil hari ini bisa menjadi pencerahan bagi kita sebagaimana dikatakan oleh Yesus” Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." Bahkan juga dikatakan bahwa semua makanan adalah hal. Makanya terasa aneh bahwa masih ada Gereja tertentu yang masih mempersoalkan makanan haram dan tidak haram, juga termasuk darah binatang. Apakah mereka tidak membaca Injil ini?

Namun Injil hari ini tidak melulu mau menyampaikan soal makanan haram dan makanan yang halal. Lebih dalam dari itu, Yesus mengajarkan kita soal kebersihan dan ketulusan hati. Hati yang bersih dan tulus akan menghasilkan buah perbuatan yang baik pula. Kebersihan dan ketulusan hati inilah yang perlu kita pelihara dan kita usahakan. Kita seringkali sibuk mempersoalkan apa yang kelihatan dan lahariah, tidak mampu melihat kedalaman yang lebih inti. Ini sebenarnya menggambarkan bahwa hati kita belum bersih dan tulus. Orang yang hatinya tidak bersih dan tulus akan cenderung berpikiran negatif atas sesuatu dan seseorang. Juga orang yang banyak melakukan perbuatan baik, belum tentu keluar dari hati yang tulus dan bersih, bisa jadi mereka melakukan itu demi suatu kebanggaan atau untuk mendapat pujian. Sehingga bila seseorang melakukan perbuatan baik, tetapi tidak didukung atau dipuji, dan dia mundur, bisa menjadi suatu bukti bahwa dia melakukannya bukan dengan hati yang tulus dan bersih. Sebab bila sesuatu itu keluar dari hati yang tulus dan bersih, dia tidak mengharapkan pujian dan tetap setia walau tidak mendapatkan pujian dari orang lain.

Dari sebab itu, sabda Yesus hari ini agar kita berusaha memelihara kbersihan dan ketulusan hati kita. Untuk itu, baiklah kita berusaha untuk setia mendengarkan dan merenungkan sabda Tuhan, juga hidup dalam doa. Dengan demikian, kita membiarkan agar Tuhan dan sabda-Nya senantiasa berdiam dalam diri kita. Amin.

Film Yesus dirayu biarawati Katolik diizinkan beredar

Film Yesus dirayu biarawati Katolik diizinkan beredar

Setelah lebih dari dua dekade film “Visions of Ecstasy” dilarang beredar, akhirnya diperbolehkan badan sensor film Inggris BBFC untuk ditonton bebas.

Hal ini tentu mengejutkan karena konten dalam film pendek tersebut sangat melecehkan umat Kristen. Pada sebuah adegan diperlihatkan bagaimana Suster Spanyol St. Theresia dari Avila merayu Yesus Kristus di kayu salib.

“Dewan itu mengakui bahwa isi dari film ini mungkin akan sangat menyinggung beberapa pemirsa,” ujar BBFC dalam sebuah pernyataan beberapa waktu lalu.

“Namun, dewan itu memberikan pedoman dan pandangan yang jelas, bahwa masyarakat, orang dewasa memiliki hak untuk memilih apa yang akan mereka lihat, asalkan materi yang dimaksud adalah tidak ilegal atau berbahaya,” lapor The Guardian, seperti dilansir jawabannews.com.

Dewan pengkategorian film Inggris sendiri memberi sertifikat 18 untuk “Visions of Ecstasy”, yang artinya hanya orang di atas 18 tahun yang boleh menyaksikan tayangan tersebut.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada respon dari Gereja-gereja di Inggris terkait pemutaran film ini.

Fakta di atas membuktikan bahwa benar kalangan Kristen di dunia harus mewaspadai sekularisme dan liberisme.

Disadur dari:www.cathnewsindonesia.com

Aktivis pertanyakan sikap presiden terkait kekerasan agama

Aktivis pertanyakan sikap presiden terkait kekerasan agama

Para aktivis mempertanyakan kurangnya respon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas surat yang dikirim oleh organisasi internasional hak asasi manusia (HAM) tentang cara pemerintah menangani kasus diskriminasi agama.

Menurut Indonesia’s Human Rights Working Group (HRWG), Komisi Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Navanethem Pillay, telah mengirim surat kepada pemerintah karena komisi itu khawatir terhadap penanganan berbagai kasus termasuk penyegelan gereja GKI Yasmin di Bogor, pembunuhan anggota Ahmadiyah di Banten, pembakaran gereja-gereja di Klaten dan Tegal, Jawa Tengah, dan penghancuran patung Buddha di Sumatera Utara.

“Atas nama Majelis Umum PBB dan Dewan Hak Asasi Manusia, Pillay mengirim surat untuk menanyakan penanganan kasus tersebut, seraya meminta pemerintah Indonesia untuk segera mengambil tindakan sesuai dengan standar HAM internasional. Namun, sejauh ini tidak ada respon dari pemerintah,” kata Akbar Tanjung, manajer program HRWG, di Jakarta akhir pekan lalu.

Pillay meminta pemerintah untuk segera menanggapi terkait kebencian, intoleransi, diskriminasi, dan kekerasan terhadap kelompok-kelompok minoritas.

Menurut Setara Institut, Yudhoyono menyampaikan 19 pidato tahun 2011 yang mendorong toleransi. Namun, kata kelompok itu, tidak ada tindakan konkret terkait intoleransi yang terus meningkat di Indonesia.

Meskipun Indonesia telah memandang dirinya sebagai penegak HAM dan demokrasi di panggung internasional, namun berbagai kasus intoleransi dan kekerasan di di dalam negeri, telah merongrong kewibawaannya.

Aktivis hak menjelaskan insiden seperti kebuntuan kasus GKI Yasmin dan penyerangan terhadap Ahmadiyah sebagai bentuk diskriminasi, namun Kementerian Agama dan aparat penegak hukum tidak mengatasi persoalan tersebut.

Dalam sengketa GKI Yasmin yang panjang, Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, masalah ini tidak termasuk dalam kewenangannya karena terkait IMB, dan hal itu adalah tanggung jawab Kementerian Dalam Negeri.

Dalam serangan terhadap rumah Ahmadiyah di Banten tahun lalu oleh sekitar 1.500 orang yang menyebabkan tiga anggota Ahmadiyah tewas, para pelakunya dijatuhi hukuman hanya beberapa bulan di penjara .

Badan HAM internasional lainnya, seperti Komite Anti Diskriminasi Rasial, juga mempertanyakan apa yang disebut Merauke Integrated Food and Energy Estate di Papua, yang meningkatkan kekhawatiran bahwa proyek dua juta hektar itu akan merusak lingkungan dan masyarakat lokal akan kehilangan mata pencaharian.

Sementara itu, Dewan HAM PBB telah mengumumkan akan meninjau ke Indonesia pada bulan Juli terkait situasi hak asasi manusia.

“Kami akan memantau insiden kekerasan terhadap kelompok minoritas tahun ini (2012) kalau pemerintah tidak dapat menangani pelanggaran saat ini berarti pemerintah sangat lemah dan tidak serius terkait masalah tersebut,” kata Rafendi Djamin, direktur eksekutif HRWG.

Rafendi meminta pemerintah untuk mengakhiri impunitas, dan harus menegakkan hukum untuk melindungi kelompok minoritas sebelum PBB datang untuk meninjau.

Sumber:Activists Question Indonesia President’s Silence Over Religious Violence

Foto: kompas.com

Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN HARIAN: Selasa 7 Februari 2012

RENUNGAN HARIAN: Selasa 7 Februari 2012
MASA BIASA TAHUN B: Pekan V:
(Rosalie Rendu, Pius IX, Koleta dr Corbie, Anselmus Polanco)
1Raj 8:22-23,27-30, Mzm 84:3,4,5,10,11, Mrk 7:1-13

BACAAN INJIL:
Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka; dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga. Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?" Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia." Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati. Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban yaitu persembahan kepada Allah, maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatupun untuk bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan."

RENUNGAN

Menilai merupakan kebiasaan yang hampir setiap hari kita lakukan baik secara sadar maupun tidak sadar. Bila kita melihat sesuatu pasti kita secara otomatis menyatakan pendapat tentang apa yang kita lihat, baik itu penilaian yang baik atapun yang kurang baik. Namun memberi penilaian yang baik atas sesuatu atau seseorang itu umumnya jauh lebih sulit dibandingkan dengan memberi penilaian yang kurang baik. Itu sama halnya dengan suatu kenyataan bahwa untuk melihat yang yang jelek atau kurang baik pada sesuatu atau seseorang, itu jauh lebih mudah dibandingkan dengan melihat hal yang baik. Bila seseorang itu merasa dirinya baik atau sempurna, dia pasti akan selalu memberi penilaian jelek atau selalu berpusat untuk melihat kesalahan atau kejelekan orang lain. Orang yang demikian selalu buta akan kebaikan yang ada pada orang lain. Semakin seseorang itu merasa dirinya baik atau sempurna, semakin sering dan mudah pula orang itu menilai kekurangan orang lain dan semakin seringpula dia menghakimi orang lain sebagai orang yang tidak baik. Bahkan orang yang demikian justru seringkali memutar balikkan kenyataan, yakni kebaikan orang lain malah dikiritik dan dikatakan jelek.

Sikap yang demikianlah yang dikritik Yesus atas orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat sebagaimana kita dengarkan dalam Injil hari ini. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat mengkritik murid-murid Yesus yang makan sebelum membasuh tangan, karena itu dianggap najis. Dalam hal ini Yesus bukan bermaksud mau membela para murid, tetapi kesempatan itu digunakan oleh Yesus untuk mengkritik mereka yang menganggap dirinya sudah baik, sebab mereka lebih mengutamakan peraturan tetapi mengesampingkan cinta kasih dan mereka itu melakukan kewajiban agama mereka supaya dipuji orang. Mereka menganggap bahwa hanya dengan melakukan atau taat pada peraturan, mereka sudah diselamatkan. Inilah yang dikritik oleh Yesus atas mereka.

Kitapun mungkin seringkali menganggap diri sudah orang baik, jauh lebih baik daripada orang lain. Kita beranggapan demikian karena kita taat pada aturan agama, mungkin karena kita banyak melakukan kegiatan gereja, bahkan jiarah ke mana-mana, sehingga kita menganggap bahwa orang yang tidak melakukan seperti yang kita lakukan adalah orang yang tidak baik atau tidak beriman. Oleh karena itu pula kita menjadi sombong dan dengan mudah mengkritik dan menilai jelek orang lain. Semua yang kita lakukan itu memang baik dan perlu, tetapi hendaknya bukan malah membuat kita sombong dan menjadi alasan bagi kita untuk mengkritik dan menilai jelek akan orang lain. Justru orang yang memang benar-benar hidup dalam iman, mereka akan semakin rendah hati dan berbuat cinta kasih kepada sesama. Cinta kasih kepada sesama harus menjadi buah dari iman, bukan kesombongan ataupun penghakiman kepada orang lain.

Sekarang ini juga kiranya kritik Yesus yang disampaikan kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat sangat tepat untuk disampaikan. Karena sekarang ini juga masih banyak orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, yakni umat kristiani yang merasa dirinya baik, suci, sempurna karena taat pada aturan agama dan sudah mengikuti kegiatan-kegiatan Gereja, melakukan banyak jiarah rohani. Saat ini banyak orang kristiani yang demikian, tetapi hidup tanpa cinta kasih kepada sesama. Mungkin ada orang yang menghabiskan banyak biaya untuk jiarah ke mana-mana sampai beberapa kali, tetapi tidak pernah mau rela berbagi berkat dengan orang lain atau tidak peduli dengan sesamanya. Bila hidup kita selama ini masih seperti itu, baiklah sabda Yesus hari ini menjadi teguran bagi kita. Mari kita ingat bahwa hidup iman harus berbuah perbuatan cinta kasih, bukan kesombongan atau penghakiman kepada sesama. Amin.

RENUNGAN HARIAN: Senin 6 Februari 2012

RENUNGAN HARIAN: Senin 6 Februari 2012
MASA BIASA TAHUN B: Pekan V:
(Paulus Miki, Petrus Baptista, Filipus dr Yesus )
1Raj 8:1-7,9-13, Mzm 132:6-7,8-10, Mrk 6:53-56

BACAAN INJIL:
Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.

RENUNGAN:
Sungguh luar biasa bahwa orang-orang di Genesaret mengenal Yesus. Mereka tidak hanya mengenal begitu saja, tetapi terngkap kerinduan hati mereka akan kehadiran Yesus dan terutama keykinan mereka akan kuasa n kasih Yesus menyembuhkan orang sakit. Oleh karena itu, ketika melihat Yesus turun dari perahu, mereka langsung berlari ke seluruh daerah itu dan membawa orang-orang sakit untuk disembuhkn. Mereka sangat yakin bahwa hanya dengan menjamah jubah Yesus orang sakit pasti sembuh, dan memang benar bahwa semua orang yang menjamah jubah Yesus, menjadi sembuh.

Hal yang menarik dan menjadi permenungan bagi kita adalah mereka mengenal Yesus yang hadir dan mereka memberitakan kehadiran Yesus serta membawa orang datang kepada Yesus. Dari sebab itu kita perlu bermenung, “Apakah kita mampu mengenali kehadiran Yesus dalam hidup kita?” Mungkin kita berkata bahwa kita telah mengenal Yesus karena kita sudah mendengar siapa Dia dan karena kita telah dibaptis. Mengenal yang dimaksud tentu tidak hanya demikian, tetapi sungguh percaya kepada-Nya sehingga mampu mengenal kehadiran-Nya dalam hidup setiap hari. Kita sudah mengatakan bahwa kita percaya kepada-Nya tetapi justru tidak sanggup mengenal kehadiran-Nya dalam hidup sehari-hari. Kalau kita percaya kepada Yesus, seharusnya kita mampu menganal atau menangkap kehadiran-Nya dalam hidup kita dan kitapun akan memperkenalka-Nya kepada banyak orang dan berusaha membawa orang untuk datang kepada Yesus, agar merekapun ikut merasakan kasih Yesus. Maka mari kita bertanya pada diri kita sendiri, “Apakah aku sungguh sudah mengenal Yesus dan mengenal kehadiran-Nya dalam hidup sehar-hari?

RAHMAT DAN PERLINDUNDUNGAN TUHAN ATAS ROMO ANTON MANIK O.CARM YANG MENGALAMI KECELAKAAN MOBIL, MASUK JURANG

RAHMAT DAN PERLINDUNDUNGAN TUHAN
ATAS ROMO ANTON MANIK O.CARM

YANG MENGALAMI KECELAKAAN MOBIL, MASUK JURANG

Tuhan itu sungguh mahabaik dan selalu memberkati dan melindungi umat-Nya. Rahmat dan berkat Tuhan seringkali justru tidak kita sadari. Kita hidup dan bisa menjalani hidup ini adalah hanya karena kasih dan berkat Tuhan selalu menyertai kita. Keyakinan itulah yang harus kita hanyati senantiasa sehingga kitapun akan menikmati hidup dengan sukacita dan penuh rasa syukur dan semuanya itu hendaknya membuat kita selalu mengasihi dan mengabdi Allah.

Berkat dan perlindungan Tuhan terjadi pada tanggal 3 Februari 2012 yang lalu. Yakni karena pada tanggal itu pukul 20.15 Wib mobil yang dikendarai oleh Pastor Antonius Manik O.Carm mengalami kecelakaan yakni masuk ke dalam jurang di Purbahinalang-Seribudolok. Kecelakaan ini bukanlah kecelakaan yang biasa atau kecil karena mobil sampai berguling-guling sampai beberapa kali sebelum berhenti pada posisi mobil berdiri. Namun puji Tuhah, walaupun demikian, Pastor Anton tidak mengalami luka serius, hanya retak kecil di bagian tulang belikat lengan kiri dan mengalami memar dan terkilir di lengan kiri, padahal keadaan mobil cukup parah. Semuanya ini adalah hanya karena berkat, kasih dan perlindungan Tuhan. Berkat dan perlindungan Tuhan juga terjadi lewat orang-orang yang membantu pastor Anton saat kecelakaan itu. Masyarakat sekitar kecelakaan yang nyatanya mayoritas katolik sungguh membantu saat kejadian itu, juga para pastor di paroki Seribudolik datang untuk membantu pastor Anton. Dari kejadian ini menjadi suatu nyata bagi kita bahwa memang sungguh indah hidup sebagai satu saudara yang dipersatukan dalam iman kepada Kristus dalam Gereja Katolik yang Kudus.

Setelah mengalami kecelakaan itu, Pastor Anton istirahat selama 1 Minggu di Pastoran Paroki Sidikalang, baru pada hari Jumat 10 Februari 2012 kembali ke paroki Sidikalang, walaupun masih dalam masa pengobatan.

Antonius Manik O.Carm sudah beraktivitas di paroki. Semoga pulih kembali seperti sedia kala.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)