Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

Berbagi Informasi: Cara membuat pernikahan Anda bisa diberkati Paus

Cara membuat pernikahan Anda bisa diberkati Paus 

Salah satu pemandangan paling mencolok di Roma muncul setiap Rabu sore di Lapangan Santo Petrus ketika para pengantin baru, dengan gagah dalam pakaian pernikahan mereka, datang untuk diberkati oleh Paus Benediktus XVI. 

“Sebelumnya, saya belum pernah berkunjung ke Roma dan tak bisa membayangkan betapa indah dan sucinya tempat ini … jadi saya tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan, dan memiliki pernikahan yang diberkati oleh Paus,” kata pengantin baru Anna Barella, 26, yang berasal dari Naples, Florida, AS. 

Bersama suaminya Kyle, 25, mereka menikah di Roma pada 16 Juni di Gereja Santissima Trinita dei Pellegrini. Pada 20 Juni mereka adalah salah satu dari puluhan pasangan untuk menerima berkat pernikahan dalam audiensi umum mingguan, sebuah tradisi kepausan. 

 “Saya berpikir hal itu sangat luar biasa,” kata Kyle, “Saya bermaksud berada di sini untuk memulai hidup keluarga dengan diberkati Bapa Suci, dan semoga kami akan mendapatkan lebih banyak dari berkat tersebut.” 

Barella melengkapi persyaratan atau tiket “Novelli Sposi” untuk pengantin baru mereka melalui Kantor Konferensi Waligereja Amerika Serikat agar mereka bisa berkunjung ke Vatikan. 

Para pasangan harus telah menikah di Gereja selama dua bulan atau kurang, sesuatu yang harus diverifikasi oleh surat nikah sah Katolik. Karena hal ini sering diperiksa oleh petugas sebelum audiensi umum kepausan. Kedua pengantin juga dianjurkan untuk mengenakan pakaian pernikahan mereka.

Sumber: How to get your marriage blessed by the Pope
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

Berbagi Informasi: Inilah klarifikasi Menkes terkait kampanye kondom

Inilah klarifikasi Menkes terkait kampanye kondom 

Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, angkat bicara terkait isu masalah kondom yang di anggap banyak pihak telah mendorong perilaku seks bebas dikalangan remaja dengan mempermudah akses kondom. 

Nafsiah mengatakan, bahwa dirinya tidak pernah mengkampanyekan kondom di kalangan anak sekolah dan remaja, melainkan kepada kelompok seks berisiko. 

“Tidak benar kalau saya akan kampanye atau bagi-bagi kondom gratis kepada anak-anak sekolah. Kita tidak akan kampenye kondom di kalangan umum, tetapi kita tetap harus mengkampanyekan dan mendorong penggunaan kondom pada setiap seks berisiko,” katanya, usai menghadiri peringatan Hari Donor Darah Sedunia 2012, di Gedung Kementerian Kesehatan, Rabu, (20/6/2012) seperti dilansir kompas.com. 

Nafsiah mengatakan, penggunaan kondom untuk kelompok seks berisiko merupakan salah satu indikator dari Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) poin ke-6. Seks berisiko, kata Nafsiah, saat ini sudah terjadi di hampir semua kelompok usia. “Di kalangan remaja juga terjadi hubungan seks berisiko. Mau tidak mau kita harus hadapi itu,” katanya. 

Seks berisiko adalah setiap hubungan seks yang berisiko berakibat penularan penyakit kelamin termasuk HIV AIDS, gonore, sipilis dan lain sebagainya. Maupun berisiko kehamilan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan. 

“Data kita menunjukkan, penularan HIV naik terus walaupun sudah kampenye kondom yang gencar dikalangan seks berisiko. HIV masih terus naik bersama dengan penyakit-penyakit kelamin lain,” jelasnya. Berikut adalah pernyataan lengkap Nafsiah terkait isu penggunaan kondom yang dianggap beberapa kalangan telah melegalkan seks bebas di kalangan remaja : 

 “Sejak tadi malam saya banyak di-sms, di twitter dan sebagainya, mencela bahwa Menteri Kesehatan akan membagi-bagi kondom secara gratis di SMA. Ini sama sekali tidak benar, yang saya tekankan adalah, pertama, bahwa penggunaan kondom pada seks berisiko, merupakan indikator, salah satu indikator MDGs keenam. 

 Seks berisiko adalah setiap hubungan seks yang berisiko berakibat penularan penyakit kelamin termasuk HIV AIDS, gonore, sipilis dan lain sebagainya. Maupun berisiko kehamilan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan. 

Dalam kenyataan di masyarakat, seks berisiko terjadi di semua umur, termasuk pada remaja, termasuk dari laporan BKKBN, bahwa ada sekitar dua juta aborsi tiap tahun. berarti terjadi hubungan seks berisiko di mana hak setiap bayi untuk hidup disayangi itu tidak terpenuhi. 

 Begitu juga penularan penyakit, kita melihat HIV AIDS makin meningkat, penyakit kelamin makin meningkat. Kenapa? karena meningkatnya seks berisiko, misalnya dipicu oleh pendidikan agama mungkin tidak cukup kuat, imannya tidak cukup kuat, adanya VCD porno, dimana-mana, adanya ATS stimulan untuk meningkatkan kegairahan seks. 

Saudara-saudara, kita harus hentikan. Saya justru berterima kasih kepada orang-orang, masyarakat, yang merisaukan hal ini. Kita tidak akan membagi-bagikan kondom gratis pada masyarakat umum. Tetapi, kalau kita ketahui sekelompok masyarakat sudah mengetahui hubungan seks berisiko: Pertama, pendidikan terhadap mereka perlu ditingkatkan. Ya pendidikan agama, pendidikan kesehatan reproduksi, pendidikan bagaimana melindungi tubuhnya sendiri, menghormati kehidupan. itulah yang paling penting sebenarnya. Kedua, bisa diberikan konseling perubahan perilaku, supaya dia segera menghentikan itu. 

Perilaku seks berisiko. Namun kalau seseorang tetap melakukan hubungan seks berisiko, yang bisa kita lakukan adalah menghimbau supaya menggunakan kondom untuk mengurangi dampak buruk hubungan seks berisiko. Ini juga sangat penting. Anjuran ini pun sama sekali tidak diikuti. dengan akibat, kehamilan yang tidak dikehendaki, atau kehamilan yang tidak direncanakan makin meningkat, dan HIV AIDS dan penyakit kelamin meningkat. 

Saya mengajak seluruh masyarakat, pertama, agar anak-anak muda kita kokoh imannya, saya punya cucu dua di SMA, saya juga ingin melihat mereka sehat. sampai tua sampai dewasa. Mari kita sama-sama melindungi remaja kita, supaya mereka punya iman yang kuat, tidak goyah karena vcd porno, tidak goyah karena adanya narkotika, tidak goyah oleh karena pergaulan bebas, tapi betul kokoh untuk menjauhi seks berisiko. 

Namun mereka yang sudah melakukan seks berisiko, kita berharap mereka mengubah perilaku, sehingga dengan demikian tidak lagi berperilaku demikian. Kondom, ibu bapak, saudara sekalian, hanyalah hal terakhir untuk mengurangi dampak buruk dari seks berisiko tersebut. terima kasih atas segala perhatian, terima kasih atas gerakan kita bersama untuk melindungi generasi muda kita, baik dari penyakit, maupun dari kehamilan yang tidak direncanakan. Terima kasih
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XI Sabtu 23 Juni 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XI 
Sabtu 23 Juni 2012 
(Yosephus Cafasso) 
2Taw 24:17-25, Mzm 89:4-5,29-30,31-32,33-34, Mat 6:24-34 

BACAAN INJIL: 

Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." 

RENUNGAN: 
Tidak jarang kita temui orang karena mengalami sakit yang tak kunjung sembuh, akhirnya pergi berobat ke dukun dan melakukan semua yang diperintahkan dukun itu. Juga tidak sedikit orang karena persoalan dan beban berat yang dialaminya, mereka juga pergi ke dukun mencari solusi untuk menyelesaikan persoalan mereka. Padahal bisa dikatakan bahwa meraka adalah orang yang beragama, mengatakan diri percaya kepada Tuhan. 

Beban hidup, persoalan dan penderitaan hidup memang membuat orang khawatir akan hidupnya dan manakala kekhawatiran itu sudah memuncak, orang bisa pada akhirnya tidak lagi percaya kepada Tuhan dan mulai mencari jalan lain dengan percaya kepada yang bukan Tuhan, adapula yang lari pada minuman keras atau hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, dan tidak sedikit yang akhirnya putus asa dan bunuh diri. 

Kekhawatiran hidup memang membuat orang tidak lagi percaya pada Tuhan, atau paling tidak mengatakan bahwa mereka tetap percaya pada Tuhan dan sekaligus percaya pada kekuatan lain selain Tuhan. Dalam artian ini, orang mengabdi dua tuan, yakni Tuhan dan yang bukan tuan. Hidup mengabdi du tuan juga terjadi bila kita mengatakan diri percaya pada Tuhan tetapi juga dengan sadar atau tidak sadar kita juga mendewakan harta duniawi. Mendewakan harta duniawi itu berarti kita lebih mengutamakan harta duniawi dibanding Tuhan. Bahkan tidak sedikit orang yang dengan mudahnya meninggalkan Tuhan hanya demi harta duniawi. 

Hari ini Yesus mengatakan bahwa kita harus memilih dengan tegas satu dari dua tuan yakni mengabdi Tuhan atau mamon. Kita tidak boleh mengabdi keduanya, karena memang bila kita mengabdi sekali dua, itu tidak mungkin karena pasti akan mengkhianati salah satunya. Yesus meminta kita tidak setengah-setengah, tetapi bersikap tegas menjatuhkan pilihan hidup. Kalau memang kita mengabdi mamon atau lebih mempercayakan diri pada yang bukan Tuhan, silahkan, tetapi tidak lagi mengatakan diri sebagai orang beriman kepada Tuhan. Namun yang jelas Yesus mengatakan kepada kita bahwa Allah itu kasih, Dialah sumber hidup dan Dia senantiasa memberi berkat-Nya bagi kita. Bahkan bagi Tuhan kita jauh lebih berharga dibanding yang lainnya. Untuk hal ini Yesus mengajak kita melihat bagaimana burung yang tidak menanam tetapi beroleh makan secukupnya, demikianpun bunga bakung di ladan, tidak memintal tetapi sangat indah. Tuhan memberi yang perlu untuk ciptaan lain, apalagi bagi manusia. Manusia sangat berharga bagi Tuhan dibanding ciptaan lain. Sehingga Allah pasti akan memberkati dan melindungi hidup manusia. 

Oleh sebab itu, Yesus mengatakan agar kita tidak usah terlalu khawatir akan hidup kita karena kita punya Tuhan yang sangat mengasihi kita yang pasti menyelenggarakan hidup kita dan Tuhan tahu apa yang kita perlukan. Dari sebab itu, baiklah kekhawatiran hidup tidak membuat kita menjadi meninggalkan Tuhan. Tetapi menyerahkan diri pada kuasa dan kasih Tuhan serta tetap setia pada Tuhan. Ingatlah apa yang dikatakan oleh Yesus, “carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Amin.

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XI Jumat 22 Juni 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XI 
Jumat 22 Juni 2012
 (Paulinus dr Nola, Yohanes FisherThomas More, Yulia Billiart) 
2Raj 11:1-4,9-18,20, Mzm 132:11,12,13-14,17-18, Mat 6:19-23 

BACAAN INJIL: 
"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. 

RENUNGAN: 
“Waktu adalah uang.” Peribahasa ini tentu sudah kita kenal dan pasti mungkin kita laksanakan. Memang peribahasa ini mau mengatakan bahwa begitu berharganya waktu sehingga jangan menyia-nyiakan waktu itu. Namun kerap kali peribahasa ini lebih pada hal harta, sehingga peribahasa itu dapat berarti, “Waktu adalah harta.” Seorang pengusaha bisa kehilangan untung besar hanya karena menyia-nyiakan waktu atau hanya karena terlambat sedikit menemui rekan bisnisnya. Bahkan ada orang yang mengatakan bahwa peribahasa itu berarti bahwa semua waktu harus dihitung dengan uang, sehingga setiap waktu harus menghasilkan uang atau semua harus dihitung atau diukur dengan uang. 

Memang peribahasa itu bisa juga ditafsirkan dari aspek rohani namun kiranya hal itu jarang terjadi. Uang dan harta itu penting bagi kehidupan kita, dan tidak ada larangan untuk mencari dan memiliki uang ataupun harta. Yesus sendiri tidak melarang orang untuk bekerja mencari uang atau harta, karena semuanya itu juga penting. Uang maupun harta itu bukanlah jahat, tetapi tergantung dari kita yang menggunakannya. Kalaupun Yesus mengatakan agar kita tidak mengumpulkan harta di bumi, karena ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya, tetap mengumpulkan  harta di sorga; sebab di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. 

Bukan berarti bahwa Yesus mengajarkan uang dan harta itu tidak penting atau jahat dan bukan melarang kita untuk mencari dan mengumpulkan harta dalam hidup ini. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana memperlakukan uang maupun harta. Bila orang menganggap bahwa uang dan hartalah lebih penting baginya, maka hati dan seluruh hidupnya akan tercurah pada uang dan harta tersebut. Orang yang demikian tentu merasa bahwa uang dan harta bisa menjadi jaminan hidup bahagia dan mengandalkan uang dan harta dan mereka tidak lagi percaya pada Tuhan. Pada kenyataannya banyak orang yang menganggap bahwa harta atau uanglah yang paling utama dalam hidupnya sehingga seluruh hidupnya dihabiskan hanya untuk mencari dan mengumpulkan harta. Orang juga menganggap bahwa dengan mempunyai banyak uang atau harta dia akan beroleh hidup kekal. 

Namun hari ini Yesus mengingatkan bahwa harta atau uang tidak akan bisa menjadi jaminan untuk beroleh hidup bahagia dan kekal. Akan tiba waktunya pada suatu saat bahwa harta atau uang akan tidak berguna apa-apa. Mengumpulkan harta atau uang di dunia ini adalah suatu pekerjaan yang sia-sia sebab tidak memberi jaminan hidup bahagia dan kekal. Dari sebab itu Yesus mengatakan agar para murid mengumpulkan harta di surga, sebab di surga ngenat dan karat tidak merusaknya dan pencuri tidak mengambilnya. Mungkin yang menjadi persoalan adalah, “Bagaimana mengumpulkan harta di surga?” Mengumpulkan harta di sorga berarti menjadikan Allah lah yang harta paling berharga bagi hidupnya sehingga orientasi hidupnya terarah pada Allah. Bila Tuhan adalah harta bagi seseorang maka hatinya selalu terarah kepada Allah. 

Mengumpulkan harta disorga dilakukan dengan hidup seturut kehendak Allah dan mengabdikan hidup bagi kerajaan Allah. Sehingga uang dan hartapun bukan menjadi tujuan utama dalam hidup, tetapi uang dan harta dijadikan sebagai sarana untuk mengumpulkan harta di sorga yakni berani berbagi uang dan harta kepada sesama dan kepada Gereja. Maka semoga kita lebih berusaha mengumpulkan harta di sorga daripada mengumpulkan harta di dunia ini.

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XI KAMIS 21 Juni 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XI 
KAMIS 21 Juni 2012 
(Aloisius Gonzaga) 
Sir 48:1-14, Mzm 97:1-2,3-4,5-6,7, Mat 6:7-15 

BACAAN INJIL: Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.) Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." 

RENUNGAN: 

Doa adalah ungkapan dan buah iman dan buah iman adalah relasi yang baik dengan Tuhan dan sesama. 

Mungkin banyak orang beriman yang tidak punya waktu untuk berdoa, baik itu doa pribadi maupun doa bersama di lingkungan, mereka hanya ikut pada ibadah hari Minggu saja. Oleh sebab itu, jangankan bertele-tele dalam doa, berdoa saja tidak punya waktu atau berdoa singkat saja sulit dilakukan. Sehingga sering kita termukan bahwa begitu banyak umat yang merasa tidak bisa berdoa. Ketika seseorang diminta untuk memimpin doa dalam doa-doa bersama dia menolak, bukan karena rendah hati, tetapi karena merasa tidak bisa berdoa dengan baik. Tetapi ada juga orang yang merasa bahwa berdoa itu gampang sehingga ketika diminta memimpin doa, dia langsung mau dan memimpin doa dengan kata-kata yang panjang dan indah didengar. Ada pula yang mengatakan bahwa berdoa itu tidak terlalu penting, yang terpenting adalah hidup baik dan perbuatan baik kepada sesama. Inilah sekelumit pengalaman dalam hidup doa. 

Doa itu adalah bagian penting dalam hidup beriman dan bahkan tidak mungkin dikatakan bahwa seseorang itu beriman tetapi dia tidak pernah berdoa. Juga seorang beriman yang pendoa belumlah benar bila dia tidak punya relasi yang baik dengan Tuhan dan sesama. Juga tidak benar bila dikatakan bahwa berdoa itu kurang penting, yang terpenting adalah hidup baik dan perbuatan baik kepada sesama. 

Hari ini Yesus mengajarkan kepada kita bagaimana berdoa yang baik dengan memberikan Doa Bapa kami kepada kita. Dalam Doa Bapa Kami ini terkandung muatan doa yang sejati. Dalam doa ini kita menemukan jawaban atas pertanyaa-pertanyaan yang di atas tadi. Dalam doa Bapa Kami terkadung pula muatan bahwa doa itu adalah ungkapan iman kepada Allah yang adalah Bapa kita. Dalam doa Bapa kami, kita diajarkan oleh Yesus untuk menyapa Allah adalah Bapa dan Dia adalah pemilik surga. Kita sungguh memuliakan Dia dan rindu untuk masuk dalam kerajaan-Nya dan juga merindukan agar kebahagiaan surga dapat kita rasakan dalam hidup dunia ini dan kita ingin melakukan kehendak-Nya. Sesudah kita diajar untuk memuji, memuliakan dan mengungkapkan kerinduan akan Allah dan Kerajaan Surga, baru kita memohonkan permohonan bagi kita, yakni baik itu rejeki, belaskasih pengampunan bagi kita dan penyerahan diri pada perlindungan Tuhan supaya kita bisa hidup sturut kehendak Tuhan dan terlindung dari perbuatan jahat yang membawa kita ke kebinasaan hidup. 

Dengan demikian, sangat jelas bagi kita bahwa dalam Doa Bapa Kami sungguh terungkap bahwa doa itu adalah ungkapan iman kepada Tuhan, karena kita percaya pada Tuhan maka kita berdoa, karena kita percaya pada Tuhan maka kita memohon. Doa itu pertama-tama adalah kepercayaan pada Tuhan, memuji memuliakan Tuhan, baru setelah itu kita berharap pada-Nya. Sedangkan doa-doa kita sering hanya ungkapan permohonan-permohonan yang kadang kala memaksa Tuhan untuk melakukan kehendak kita sendiri, bukan kehendak Tuhan yang kita harapkan terjadi dalam hidup kita. Doa itu adalah ungkapan iman kepercayaan pada Allah. Sehingga doa itu bukan tergantung dengan panjangnya kata-kata dan indahnya kata-kata yang terurai dalam doa tetapi ungkapan iman yang mendalam pada Tuhan. Doa tidak selamanya dengan kata-kata yang panjang, kadang kala dalam doa kita bisa hanya diam dengan tujuan untuk mendengarkan kehendak Tuhan atas hidup kita. 

Namun perlu kita ingat juga bahwa Doa itu harus berbuah pada relasi yang baik dengan sesama. Hal ini terungkap dalam kalimat, “Ampunilah kesalahan kami, seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami.” Pengampunan atau kasih kepada sesama seakan menjadi syarat utama untuk mengharapkan pengampunan atau kasih dari Tuhan. Yesus sendiri pada ayat terakhir mengatakan bahwa jika kita mengampuni sesama kita, maka Allah Bapa yang di surgapun akan mengampuni kita. Sehingga jelas bahwa mengasihi sesama merupakan syarat untuk beroleh kasih pengampunan dari Tuhan. 

Kiranya ajaran ini sangat tepat dan juga mengatakan bahwa doa yang tulus juga harus ternpancar pada relasi yang baik dengan sesama kita. Sebab bagaimana mungkin kita mengharapkan kasih dari Allah sedangkan kita sendiri tidak mengasihi sesama kita. Kalau kita mengasihi sesama, tentu layaklah kita mengharapkan untuk dikasihi. Namun yang sering terjadi bahwa kita hanya mengharapkan dikasihi tetapi kita sendiri tidak hidup dalam kasih kepada sesama. Oleh sebab itu, hari ini mari kita renungkan, bagaimana doa-doa kita selama ini. Amin.

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XI Rabu 20 Juni 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XI 
Rabu 20 Juni 2012 
2Raj 2:1,6-14, Mzm 31:20,21,24, Mat 6:1-6,16-18 

BACAAN INJIL: 
"Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. 
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. 
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. 
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, upaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." 

RENUNGAN: 
Melakukan perbuatan baik dengan tulus, semata-mata karena iman, bukan untuk diketahui atau mendapat penghormatan dari orang lain. 

Membaca sabda Yesus hari ini, saya teringat kembali akan beberapa donatur yang memberi persembahan untuk pembangunan Gereja Paroki Tigalingga. Pada umumnya beberapa donatur memberitahukan kepada kami bahwa mereka telah mengirimkan sumbangan untuk pembangunan Gereja. Pemberitahuan ini biasanya lewat SMS atau lewati Email paroki. 

Kami memang meminta agar mereka memberitahukannya ke kami, agar kami bisa mencatat untuk laporan pertanggungjawaban atau untuk mengucapkan terimakasih kepada yang memberi sumbangan. Namun pada tahun lalu saat bendahara pembangunan mengambil transkrip dari Bank BRI, kami sungguh dikagetkan bahwa jumlah dana yang masuk lewat BRI banyak. Ada beberapa orang yang memberi sumbangan lewat BRI maupun BCA tetapi tidak memberitahukannya kepada kami. Bahkan ada sumbangan yang masuk sebanyak ratusan juta rupiah tetapi tidak pernah memberitahukan kepada kami akan hal ini. 

Di dalam data hanya tertulis nama penyumbang, tetapi kami tidak tahu siapa orangnya, juga hingga saat ini kami tidak tahu siapa nama yang tertulis sebagai penyumbang itu. Sungguh mereka itu kami yakin adalah orang-orang yang menghayati Injil hari ini yang mengajarkan agar kita melakukan kegiatan ibadah, ulah kesalehan dan perbuatan baik dengan tulus, bukan untuk diketahui orang lain dan bukan juga untuk dipuji orang lain. Dari sebab itulah, walau kami mencoba mencari informasi untuk mengetahui nama beberapa dari mereka, namun kami tetapi belum mengetahui dengan pasti orang yang baik hati itu dan karena itu pulalah hingga saat ini kami belum bisa mengucapkan terimakasih secara langsung kepada beliau baik melalu SMS, telepon maupun Email. Namun kami sudah menyampaikan terimakasih kepada mereka lewat doa-doa yang kami panjatkan. 

Pengalaman ini tentu hanya salah satu contoh kecil dari orang-orang yang menghayati injil hari ini. Sabda Yesus hari ini juga sangatlah cocok untuk diwartakan pada masa sekarang ini. Sebab saat ini banyak orang yang beragama tetapi mereka tidak beriman. Agama mereka seringkali hanya sebagai pelengkap dalam dirinya, hanya untuk tujuan tertentu, misalnya ada orang beragama hanya demi jabatan atau demi mendapatkan apa yang mereka harapkan. Juga banyak kita temukan orang mengaku diri orang beriman dan menjalankan ibadahnya di depan orang banyak dengan dipublikasikan oleh media massa, namun hidup mereka tidak seperti yang diharapkan hidup seorang beriman. Kita lihat saja, para koruptor yang sekarang diadili adalah orang beragama dan sudah pernah dipublikasikan oleh media massa bahwa mereka itu melakukan ibadah agamanya, tetapi nyatanya mereka seorang penjahat. 

Juga kerap kita temukan banyak orang yang melakukan perbuatan baik dengan memberi sumbangan kepada orang miskin, baik secara pribadi maupun kelompok tetapi mereka mengundang wartawan bersama mereka dengan tujuan supaya diberitakan di media massa, supaya orang mengetahui apa yang mereka lakukan dan orang memuji mereka baik. Masih banyak lagi contoh-contoh yang dapat kita temukan sehubungan dengan hal ini. Oleh karena itulah sabda Yesus hari ini yakni yang mengajarkan agar kita melakukan ibadah dan perbuatan baik dengan tulus, bukan untuk diketahui dan supaya dipuji orang adalah sangat aktual. Ajaran ini jelas mengajak kita untuk tidak bersikap menuafik tetapi mempunyai ketulusan hati. Kita melakukan ibadah kita dan perbuatan baik kepada sesama adalah semata-mata karena iman. 

Kita berbuat baik dan beribadah adalah karena kita bersyukur atas anugerah kasih Allah yang sudah kita terima dan kita melakukannya karena kita sudah mendapatkannya dari Tuhan dan kita hendak mengembalikannya kepada Tuhan lewat sesama kita. Ibadah, ulah kesalehan dan perbuatan baik yang tulus tidak mengharapkan pujian dan penghormatan dari orang lain. Sehingga bila orang lain tidak mengetahui dan tidak menghormati apa yang kita lakukan, kita tetapi setia melakukan semuanya itu karena kita yakin bahwa Tuhan tahu semua yang kita lakukan dan itu berkenan pada Tuhan. Amin.

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XI Selasa 19 Juni 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XI 
Selasa 19 Juni 2012 
(Romualdus) 
1Raj 21:17-29, Mzm 51:3-4,5-6a,11,16, Mat 5:43-48 

BACAAN INJIL: 

Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." 

RENUNGAN: 

Ajaran saling mengasihi, tentu diterima oleh semua orang dan membenci musuh atau orang yang berbuat tidak baik kepada dirinya. Namun ajaran mengasihi sesama menjadi persoalan bagi manusia zaman sekarang bahwa ajaran Yesus mengajarkan agar mengasihi sesama dan juga musuh dan malah berdoa bagi orang yang menganiaya. 

Sungguh ini ajaran yang bertolak belakang dengan kebiasaan manusia dan hal yang terasa tidak masuk akal. Sebab dengan jelas mengasihi orang yang mengasihi kita atau yang berbuat baik kepada kita, itu adalah mudah dan biasa kita lakukan, tetapi juga mengasihi orang yang memusuhi kita atau orang yang sudah berbuat tidak baik kepada kita, ini tentu hal yang tidak biasa dan pasti sulit kita lakukan. Jangankan mengasihi orang yang memusuhi kita, sedangkan mengasihi orang yang mengasihi kita juga malah sering sulit dilakukan. Sebab malah banyak orang seringkali tidak mau berterimakasih atas kebaikan sesama, malah membalas kebaikan orang dengan perbuatan yang tidak baik. 
Juga jangankan mengasihi orang yang memusuhi kita mengasihi orang lain yang tidak berbuat jahat kepada kita tetapi berbeda dengan kita, walau masih satu iman itupun sudah sulit. Ajaran Yesus hari ini memang sungguh bertolak belakang dengan keadaan hidup manusia. Apalagi sekarang ini banyak terjadi pengelompok dan terjadi persaingan yang tidak sehat antar kelompok. Bahkan hal ini juga mungkin sudah terjadi dalam Gereja. 

Ada orang yang begitu aktif dalam kegiatan kelompok tertentu dalam Gereja dan mereka begitu saling mengasihi, kompak dan saling membantu, tetapi mereka sulit begaul dengan orang yang tidak satu kelompok dengan mereka, bahkan tidak mau bergaul dengan kelompok lain. Tanpa sadar, kadang keberadaan kelompok-kelompok yang semula baik, akhirnya justru membuat anggota terpisah dari orang lain. Tentu bila hal demikian terjadi dalam kelompok atau dalam diri anggota kelompok Gerejani, perlulah kiranya diadakan evaluasi tujuan keberadaan kelompok itu. Tujuan kelompok haruslah membuat orang semakin beriman, semakin dekat dengan Allah dan semakin mengasihi sesamanya, bukan menjadi kelompok yang istimewat, beda dan terpidah dari yang lain. 

Sehingga jelaslah bahwa ajaran Yesus hari ini memang berbeda dengan apa yang dihidupi manusia pada umumnya dan juga sangat aktual untuk kita hayati pada zaman sekarang ini. Ini bukan hal yang mudah, hal yang sangat sulit tetapi para pengikut Yesus wajib kiranya melaksanakan sabda Yesus ini. Sebab justru dengan melakukan sabda Yesus ini, nyatalah kita sebagai anak-anak Allah. Apalagi dikatakan oleh Yesus bahwa mengasihi sesama dan membenci musuh-musuh, itu hal yang biasa, semua orang melakukannya dan bahkan penjahatpun melakukan hal demikian. 

Maka kalau kita hanya mengasihi orang yang mengasihi kita dan membenci musuh-musuh kita, kita tidak ada bedanya dengan para penjahat dan kita belum sungguh-sungguh murid Yesus. Murid Yesus harus sempurna seperti Bapa. Sebab Allah Bapa mengasihi kita walau seringkali kita berlaku jahat terhadap Tuhan dengan tidak setia pada sabda-Nya dan dengan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Sehingga menjadi sempurna seperti Bapa juga dalam arti bahwa kita mengasihi sesama yang mengasihi kita dan juga mereka yang memusuhi atau melakukan perbuatan jahat kepada kita. Amin.

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XI Senin 18 Juni 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XI 
Senin 18 Juni 2012 
1Raj 21:1-16, Mzm 5:2-3,5-6,7, Mat 5:38-42 

BACAAN INJIL: 
Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. 

RENUNGAN: 
Mungkin kita masih ingat apa yang dilakukan oleh Beato Paus Yohanes Paulus II kepada orang yang menembaknya. Paus Yohanes Paulus yang hampir mati karena tembakan itu, malah mengunjungi penembangkaknya itu ke penjara. Paus Yohanes Paulus tidak membenti orang yang membuatnya hampir mati, malah mengunjunginya dan memaafkannya. Tindakan ini sungguh membuat orang tercengang karena banyak orang membenci si penembak dan pasti mengharapkan kematiannya, tetapi malah paus mengunjungi dan memaafkannya. Namun tindakan ini pula membuat si penembak merasa bersalah dan menyesali perbuatannya. 

Sikap yang ini tentu berbeda dengan sikap manusia pada umumnya. Manusia pada umumnya akan membenci orang yang telah menyakitinya, membenci orang yang melakukan perbuatan yang tidak baik atas dirinya dan tidak jarang orang akan berusaha membalas dendam. Bahkan tidak jarang orang malah melakukan pembalasan jauh lebih besar daripada yang telah diterimanya. Inilah kebiasaan yang berlaku dalam hidup kita. 

Apa yang dilakukan oleh Beato Paus Yohanes Paulus II adalah pernghayatan atas sabda Yesus hari ini yang mengatakan bahwa bila orang menampar pipi kiri kita, kita juga harus memberi pipi kanan. Ini tentu satu ajaran yang bertolak belakan dari kebiasaan manusia yang umumnya suka membalas dendam. Apa yang dikatakan oleh Yesus tentu bukan dalam arti harafiah, namun yang dimaksudkan adalah agar kita tidak membalas dendam atas perbuatan yang tidak baik yang dilakukan oleh orang kepada kita. Yesus mengajarkan kepada kita agar tidak membalas dendam dan tidak membalas perbuatan yang tidak baik yang dilakukan oleh orang lain kepada kita dengan perbuatan yang sama bukan karena kita takut, tetapi karena kita hendak mengalahkan perbuatan jahat itu dengan perbuatan baik. 

Oleh sebab itu Yesus tidak hanya sekedar mengajarkan tidak membalas dendam tetapi malah berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepada kita. Bahkan dalam berbuat baikpun tidak boleh tanggung-tanggung. Ajaran Yesus ini memang bukan hal yang mudah, sebab bisa saja kita dianggap bodoh bila hanya diam dan tidak membalas perbuatan tidak baik yang dilakukan oleh orang kepada kita. 

Orang sering mengatakan “Perbuatan jahat yang dilakukan oleh orang atas kita, perlu kita lawan dan kita balas agar orang itu jera.” Namun kiranya Yesus mengajarkan lain. Memang dengan tidak membalas dendam atau membalas perbuatan jahat orang kepada kita, bukan berarti kita membiarkan orang tidak tinggal dalam kejahatannya. Namun kita mau membantu mereka untuk tidak berbuat jahat atau kita melawan kejahatan dengan perbuatan baik. Paling tidak kita berdoa bagi mereka yang sudah berbuat jahat kepada kita, agar mereka bertobat dan meninggalkan kejahatan mereka karena merasakan cinta kasih Allah lewat perbuatan kita. Amin.

RENUGAN HARI MINGGU BIASA XI Minggu 17 Juni 2012

RENUGAN HARI MINGGU BIASA XI 
Minggu 17 Juni 2012 
Yeh 17:22-24, Mzm 92:2-3,13-14,15-16, 2 Kor 5:6-10, Mrk 4:26-34 

BACAAN INJIL: Mrk 4:26-34 Memang biji itu paling kecil di antara segala jenis benih, tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh menjadi lebih besar. Sekali peristiwa Yesus mengajar di hadapan orang banyak, kata-Nya, “ "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba." Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya." Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri. 

RENUNGAN: 

Orang yang melakukan hal-hal yang besar, itulah biasanya yang sangat dihargai dan dibanggakan orang lain. Orang kaya, orang berpangkat, orang kuasa, itulah pula yang sangat dihormati oleh banyak orang. Dari sebab itulah banyak orang yang bermimpi untuk menjadi orang besar dan melakukan hal-hal yang besar supaya mendapat penghargaan dari orang lain. Dari sebab itulah banyak iklan produk menawarkan sesuatu yang katanya akan membuat orang dapat melakukan hal-hal besar dalam hidupnya. 

Berbeda halnya dengan Yesus Kristus. Yesus dalam tugas pewartaannya mewartakan Kerajaan Allah bukanlah hal yang kecil atau bukanlah pekerjaan yang sederhana atau pekerjaan mudah. Tugas perutusan Yesus adalah perkara besar, namun kiranya Yesus mengumpakan tugas mewartakan kerajaan Allah itu seumpamaan pekerjaan seorang penabur benih di ladang. Penabur itu tidak tahu kapan benih itu tumbuh dan akhirnya berbuah. Tetapi yang jelas benih yang ditaburkan itu tumbuh dan akhirnya berbuah. Yesus juga mengumpamakan kerajaan Allah itu seumpama benih biji sesawi. 

Biji itu yang paling kecil dari semua benih, tetapi bila ditaburkan ke tanah, biji itu tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya. Yesus menggambarkan Kerajaan Allah yang mahabesar itu dengan benih yang kecil dan Yesus mewujudkan Kerajaan Allah itu lewat jalan kecil. Sungguh bertolak belakang dengan pikiran manusia yang lebih condong pada yang besar dan mencoba melakukan hal-hal besar dengan jalan yang besar pula. Orang kurang bisa melihat hal yang kecil itu menjadi jalan untuk menghasilkan hal yang besar dan orang kurang bisa menghargai yang kelihatannya kecil. Namun Yesus justru menghargai yang kelihatan kecil dan sederhana. 

Ini adalah suka cita besar bagi kita yang mungkin kecil, kurang diperhitungkan oleh dunia. Tuhan sangat menghargai kita, Tuhan sungguh mengasihi kita. Sehingga patutlah kita bersyukur bahwa walaupun kita kecil, Allah tetap menghargai dan mengasihi kita semua. Kalau sekiranya Tuhan hanya menghargai yang besar dan jalan yang besar, tentu kita yang kelompok kecil tidak akan kebagian kasih Allah. Bahkan sebagaimana kita dengarkan dalam Injil tadi, Yesus menggunakan jalan kecil untuk mewartakan Kerajaan Allah yang Maha Besar itu. 

Maka jelas bagi kita bahwa Tuhanpun memakai kita untuk menghadirkan Kerajaan Allah. Sehingga tidak ada lagi pikiran bagi kita bahwa kita bukan orang penting, kita hanya orang kecil tidak punya apa-apa sehingga tidak bisa berbuat apa-apa untuk ambil bagian dalam tugas mewartakan Kerajaan Allah. Justru Tuhan juga memakai kita. Tugas kita seperti seorang penabur yang menaburkan benih, dia tidak tahu bagaimana benih itu tumbuh karena Allah menyediakan makanan yang cukup lewat tanah sehingga benih itu tumbuh dan akhirnya berbuah. Tugas kitapun demikian, kita menaburkan benih Kerajaan Allah dan Allah sendiri akan bekerja sehingga benih yang kita taburkan akan tumbuh dan berkemab sehingga menghasilkan buah. 

Kita tidak usah terlalu berpikir bagaimana benih yang kita taburkan itu akan tumbuh dan berbuah, itu urusan Tuhan dan Tuhan akan bekerja sehingga benih yang kita taburkan itu tumbuh dan berbuah. Hanya memang dituntut kesabaran dari kita, sebab sama seperti benih yang ditaburkan tidak langsung tumbuh dan berbuah. Tetapi benih yang ditaburkan itu membutuhkan proses yang lama agar tumbuh dan berbuah. Demikianpun benih Kerajaan Surga yang kita taburkan juga membutuhkan proses dan dalam hal kita hendaknya sabar, menyerahkannya pada Tuhan. 

Kita juga harus ingat bahwa Yesus mengumpamakan Kerajaan Allah itu seperti benih biji sesawi yang sangat kecil. Tetapi dari benih yang kecil itu tumbuh menjadi lebih besar dari tanaman sayuran yang lain. Yang kecil itu dalam Tuhan akan tumbuh menjadi besar. Sehingga walaupun yang bisa kita lakukan adalah hal-hal yang kecil karena memang itu kemampuan kita, dalam Tuhan yang kecil itu akan tumbuh menjadi besar. Sehingga sekecil apapun yang bisa kita berikan untuk mewartakan Kerajaan Allah, bila Tuhan memberkati, yang kecil itu sangat berkenan pada Tuhan dan akan menghasilkan buah yang besar pula. Maka semoga kita menjadi penabur benih kerajaan Allah. 

Apapun yang kita lakukan untuk menaburkan benih kerajaan Allah, walaupun itu kelihatan kecil tetapi itu berkenan pada Tuhan dan Tuhan akan membuatnya tumbuh menjadi besar dan akhirnya menghasilkan buah bagi banyak orang. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)