Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

Kasus GKI Yasmin: Warga Geruduk Saat Beribadah

Kasus GKI Yasmin: Warga Geruduk Saat Beribadah

(Bogor 3/7/2011) Puluhan warga Kelurahan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat, mendatangi lokasi yang biasa dijadikan tempat peribadatan oleh GKI Yasmin, Jalan K.H. Abdullah bin Nuh, hari ini Ahad, 3 Juli 2011.

Mereka meminta jemaat GKI supaya tidak lagi menggelar prosesi ibadah di tempat yang merupakan fasilitas umum karena dirasa telah mengganggu ketertiban di wilayah mereka. ''Kami merasa terganggu oleh kegiatan yang dilakukan setiap minggu di lokasi yang menjadi fasilitas umum,'' kata Hambali, Ketua Rukun Warga 01/05.

Mengantisipasi terjadinya kericuhan, Satuan Polisi Pamong Praja dibantu petugas dari Polres Bogor Kota membuat sekat pemisah antara jemaat dan warga. Hambali menuturkan pihaknya tidak berkeberatan oleh kegiatan peribadatan, asalkan aktivitas itu tidak dilakukan di tempat yang menjadi fasilitas umum.

Sebaliknya, meminta supaya ibadah dilakukan di lapangan yang ada sekitar itu atau di sebuah gedung pertemuan yang biasanya juga kerap dipergunakan untuk menggelar prosesi ibadah minggu oleh Jemaat GKI Yasmin.

''Kami tidak melarang mereka menggelar ibadah. Tapi, jangan di trotoar, itu kan fasilitas umum. Silakan lakukan di tempat lain, di dekat sini juga kan ada lapangan atau di Gedung Harmoni. Tidak mengganggu ketertiban umum,'' tutur Hambali.

Menghindari konflik, petugas akhirnya melakukan mediasi dengan sejumlah tokoh masyarakat setempat. hasilnya, warga bersedia meninggalkan lokasi yang dijadikan ibadah minggu oleh jemaat GKI Yasmin. ''Nanti setelah ini ada pertemuan antara warga dan unsur Muspida di kediaman warga,'' ucap Hambali.

Sementara itu, Juru bicara Jemaat GKI Yasmin Bona Singgalinggi menegaskan, tidak satu agama pun yang mau melaksanakan ibadahnya di luar rumah ibadah. Apalagi kegiatan dilakukan di tempat yang menjadi fasilitas umum seperti trotoar. ''Pelaksanaan peribadatan tentunya harus di tempat yang semestinya, di rumah ibadah,'' ucap Bona

Karena itu, kata Bona, kedatangan warga merupakan dampak dari ketidakpatuhan Wali Kota Bogor Diani Budhiarto terhadap putusan dan fatwa MA. ''Kejadian ini merupakan dampak jika Wali Kotanya terus bebal, melakukan upaya melawan putusan dan fatwa MA.'' tutur Bona.

Menurut Bona, saat ini tidak hanya jemaat GKI yang merasakan dampak dari kebijakan Pemerintah Kota Bogor berupa pencabutan IMB GKI Yasmin. Namun, dampaknya juga dirasakan oleh pihak lain karena terusik oleh aktivitas keagaman yang dilakukan jemaat GKI. ''Sekarang warga sekitar merasakan dampak ketidakpatuhan Wali Kota terhadap putusan dan fatwa MA,'' ujar Bona.

Pada kesempatan itu, secara tegas Bona menuding biang keladi dari semua kekacauan yang terjadi antara jemaat dan warga Kelurahan Curug Mekar berasal dari kebebalan Wali Kota Bogor yang selama dua tahun ini secara terang-terangan melakukan pembangkangan terhadap hukum. ''Diani mengancam 4 pilar negara: NKRI, Pancasila, UUD 45, dan Bhinneka Tunggal Ika,'' ucap Bona.(TempoInteraktif)

Disadur dari: www.mirifica.net

Berbagi Informasi: N-11 membajak NKRI

N-11 membajak NKRI

Pergulatan Islam sebagai agama dan negara (religion and state/din wa daulah) merupakan jejak pergulatan panjang yang terus menuai kontroversi sampai sekarang. Para penganut faham yang meletakkan Islam sebagai agama sekaligus sebagai negara masih menyimpan energi besarnya untuk terus berjuang menjadikan hukum yang ada dalam ajaran Islam sebagai hukum universal yang harus ditegakkan di jagat raya.

Mimpi mendirikan negara Tuhan menjadi kekuatan besar untuk merekrut pengikut dengan dalih surgawi. Bayang-bayang surga seolah akan hadir di dunia kala negara Tuhan didirikan. Bayang-bayang neraka juga seolah akan datang kalau negara Tuhan tidak ditegakkan.

Gerakan mendirikan negara Tuhan merupakan gerakan transnasional, seolah ingin mengulang kejayaan khilafah Turki Utsmani yang runtuh pada awal abad ke-20. Di Indonesia, gerakan negara Tuhan lahir dalam sebuah gerakan bernama Negara Islam Indonesia, atau sering disebut N-11. Proklamatornya adalah SM. Kartosoewirjo. N-11 diproklamasikan pada 7 Agustus 1949 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Karena mengancam masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), N-11 akhirnya dinyatakan sebagai organisasi terlarang.

Baru-baru ini, N-11 ternyata bangkit kembali dari kuburnya. Tidak sedikit mahasiswa yang terseret menjadi anggota N-11, karena tertipu dengan dalih surgawi yang dijanjikan. Fakta bangkit dari kubur inilah yang menjadikan N-11 perlu dikaji ulang. Untuk itu lahir buku karya Abdul Munir Mulkhan dan Bilveer Singh yang berjudul “Demokrasi di Bawah Bayangan Mimpi N-11: Dilema Politik Islam dalam Peradaban Modern”.

-Muhammadun

Judul
Demokrasi di Bawah Bayangan Mimpi N-11: Dilema Politik Islam dalam Peradaban Modern

Penulis
Abdul Munir Mulkhan dan Bilveer Singh

Penerbit
Penerbit Buku Kompas, Jakarta

Tahun
I, April 2011

Tebal
xii+380 halaman

SELENGKAPNYA

N-11 Membajak NKRI (kolomkita.detik.com)

Disadur dari :www.cathnewsindonesia.com , Tanggal publikasi: 30 Juni 2011

Berbagi Berita : Presiden desak pemuka agama luruskan arti jihad

Presiden desak pemuka agama luruskan arti jihad

Dalam acara peresmian sejumlah sarana Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia di Desa Setia Mekar, Tambun, Bekasi, pada sore 27 Juni, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak para pemuka agama dan para juru dakwah untuk terus melakukan bimbingan bagi masyarakat.

Hal itu diperlukan guna meluruskan pengertian jihad menurut agama Islam yang acap kali disalahartikan dan dijadikan alasan para teroris dalam aksinya di dalam negeri.

Kepala Negara mengatakan diharapkan dengan adanya bimbingan tersebut umat Islam bisa benar memahami dan menjalankan ajaran agama yang sesungguhnya, termasuk saat memaknai jihad tersebut.

“Perlu terus membimbing umat agar benar memahami dan menjalankan agama Islam yang sesungguhnya. Misal apa pengertian jihad menurut Islam,” kata Presiden Yudhoyono.

SELENGKAPNYA

SBY ajak luruskan jihad (bisnis.com)

FOTO

Presiden Yudhoyono (voafanti.com)

Disadur dari : cathnewsindonesia.com, Tanggal publikasi: 30 Juni 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, Sabtu 2 Juli 2011 (Pw. Hati Tersuci Santa Perawan Maria)

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, Sabtu 2 Juli 2011
(Pw. Hati Tersuci Santa Perawan Maria)
Kej 27:1-5,15-29, Mzm 135:1-2,3-4,5-6, Mat 9:14-17

BACAAN INJIL:
Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."

RENUNGAN:
Ada kelakar yang mengatakan bahwa umat katolik di Sumatera Utara ada yang HKBP. Kepanjangan HKBP yang dimaksud bukanlah Huria Kristen Batak Protestan, tetap Huria (Gereja/Umat)Katolik Bermental Protestan. Kelakar ini muncul karena kenyataannya banyak umat katolik yang dulunya berasal dari Gereja Parotestan karena perkawinan atau karena alasan apa saja menjadi katolik, tetapi mereka masih membawa-bawa kebiasaan dari Gereja mereka sebelumnya. Kejadian ini masih banyak ditemukan sehingga tidak sedikik pada akhirnya gereja di stasi seakan banyak dipengaruhi gereja protestan. Ini merupakan suatu keprihatinan dan juga merupakan tantangan untuk Gereja Katolik di Sumatera. Banyak umat katolik berasal dari Gereja Prostestan dan mereka tidak meninggalkan dan bahkan membawa-bawa kebiasaan mereka yang dulu di ketika masih Protestan.

Gambaran ini bisa kita kaitkan dengan gambaran yang diberikan oleh Yesus hari ini. Yesus mengatakan bahwa kain yang baru hendaknya ditambalkan ke baju yang baru pula, juga anggor yang baru hendaknya dimasukkan ke dalam kantong yang baru pula. Sebab sebagaimana dikatakan oleh Yesus, kain yang baru itu akan merobek kain lama dan anggur yang baru itu juga akan merobek kantong anggur yang lama sehingga semuanya akan terbuang.

Dalam kehiduan berimanpun seringkali terjadi demikian. Banyak umat yang mengatakan diri sebagai orang yang percaya kepada Yesus tetapi hidup mereka tidak semakin dekat dengan Yesus, hidup meraka tidak dirasuki oleh Yesus tetapi masih hidup dalam kebiasaan lama seperti sebelum mereka menjadi pengikut Yesus. Zaman sekarang ini juga masih banyak kita temukan umat kristiani yang mengatakan dirinya percaya kepada Yesus tetapi masih percaya kepada perdukunan dan masih berpegang teguh pada kepercayaan. Bahkan seakan berusaha menempelkan iman kristiani ke kebiasaan kepercayaan dengan berusaha mencari pembenaran diri. Misalnya ketika ada persoalan mereka bukannya berdoa kepada Yesus tetapi pergi ke dukun dengan membawa persembahan. Ada pula yng mengadakan “doa memanggila leluhur mereka’ dengan suatu alasan mereka berdoa sama halnya berdoa lwat orang kudus dengan alasan leluhur itu seperti orang kudus. Selain itu, seringkali kita rajin beribadah atau menjalankan kegiatan gereja, tetapi bukannya semakin mendekatkan diri dengan Yesus. Kegiatan ibadah kita malah menjadi alat untuk menjadi penghormatan dan menjadi suatu kesombongan.

Dari sebab itu, hari ini mari kita renungkan, apakah iman kita kepada Yesus telah mengubah hidup kita menjadi manusia baru dalam Yesus yang mana hidup kita dipenuhi oleh sabda Allah dan hidup seturut sabda dan teladan Yesus atau tidak. Hidup iman kita hendaknya menjadikan kita sebagai manusia-manusia baru dalam Allah dan semakin mendekatkan kita dengan Allah. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, Kamis 30 JUNI 2011 (Raymundus Lullus)

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, Kamis 30 JUNI 2011
(Raymundus Lullus)
Kej 22:1-19, Mzm 115:1-2,3-4,5-6,8-9, Mat 9:1-8

BACAAN INJIL:
Sesudah itu naiklah Yesus ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Allah." Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" ?lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu?:"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itupun bangun lalu pulang. Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia.

RENUNGAN:
Hari-hari ini banyak anak muda atau orang tua yang bergembira karena mungkin anaknya lulus dan diterima di perguruan tinggi yang mereka inginkan. Tetapi banyak juga tentunya anak dan orang tua yang kecewa karena tidak lulus. Melihat keberhasilan anak yang lulus dan diterima di perguruan tinggi yang mereka inginkan bisa saja membuat kita merasa cemburu dan bisa berpikir lain, misalnya kita berpikir bahwa mereka lulus karena mungkin kebetulan saja mereka bisa lulus atau malah mungkin ada orang yang berpikir bahwa sebagian mereka lulus karena berbain curang. Memang kita seringkali dituntut dan seakan dididik menjadi yang terbaik dari pada orang lain, sehingga ketika kita menyaksikan bahwa orang lain mendapatkan lebih dari yang ada pada kita, kita bisa dcemburu dan bahkan mungkin berpikir negatif kepada orang lain itu.

Ketika Yesus mengampuni dosa orang lumpuh yang dibawa ke hadapan-Nya, malah ahli-ahli Taurat yang menyaksikan hal itu berpikiran bahwa Yesus menghujat Allah. Dengan mengatakan demikian, jelas bahwa Yesus mengembalikan identitas si sakit yang dianggap karena sakitnya disebabkan bahwa dia dikutuk oleh Allah. Dengan demikian si sakit bukanlah manusia terbuang dan harus disingkirkan. Sebab seringkali penyakit yang mematikan walaupun tidak secara langsung adalah manakala seseorang merasa terkututk dan disingkirkan banyak orang. Ahli-ahli Taurat yang mendengar itu justru menuduh Yesus yang bukan-bukan, bukannya malah disadarkan bahwa mereka selama ini menyingkirkan si sakit karena sakitnya. Mengetahui kejahatan hati para ahli Taurat justru Yesus semakin menunjukkan kuasa kasih-Nya dengan menyembuhkan orang lumpuh itu. Melihat kejadian itu, orang banyak itu akhirnya menjadi takut dan memuliakan Allah. Hanya memang injil tidak mengatakan dengan jelas apakah ahli-ahli Taurat itu juga akhirnya memuliakan Allah.

Dalam renungan Injil hari ini, kita diajak untuk menyadari bahwa anugerah Allah diberikan kepada setiap orang dan masing-masing berbeda-beda, sehingga kita tidak perlu cemburu, iri hari atau malah berpikir negatif bila orang lain berhasil atau memiliki sesuatu yang tidak ada pada kita sendiri. Sebab sebagaimana saya katakan tadi, Allah menganugerahkan berkat-Nya kepada semua orang dan Tuhan tahu apa yang kita butuhkan.

Rasa sombong dan ambisi untuk menjadi yang terbaik dari orang lain seringkali membuat kita iri, cemburu dan tidak bisa menghargai keberhasilan orang lain. Lebih parahnya karena kita sibuk berpikir bahwa kita harus menjadi yang terbaik dan orang lain tidak bisa melebihi kita, membuat kita lupa bahwa apa yang kita miliki adalah anugerah dari Tuhan. Tuhan memberikan anugerah itu selain karena kita butuhkan untuk hidup, juga dimaksud agar pemberian-Nya itu juga diamalkan untuk sesama terutama yang menderita dan kecil. Namun karena hidup kita lebih terarah untuk diri sendiri, kita menjadi lupa dan tidak punya waktu di sekitar kita banyak sesama yang menderita dan membutuhkan saluran berkat dari kita. Oleh karena itu, hari ini Yesus memberi teladan bahwa anugerah Allah yang kita terima hendaknya membuat kita juga semakin terbuka melihat sesama yang menderita dan berusaha berbagi berkat dengan mereka. Sehingga dengan demikian, kita menjadi saluran berkat Allah bagi sesama kita. Amin.

Berbagi Berita : Cina batalkan tahbisan uskup Handan

Cina batalkan tahbisan uskup Handan

Pentahbisan Uskup Koajutor Handan Mgr Joseph Sun Jigen dari Propinsi Hebei dilaporkan telah dibatalkan karena tekanan dari pemerintah Cina.

Sumber Gereja menyebutkan Uskup terpilih Sun, yang telah mendapat persetujuan dari Paus, saat ini sedang dalam “pengawasan” pejabat pemerintah di Ibukota Shijiazhuang.

Mgr Sun, bersama dengan anggota dewan keuskupan Pastor John Huai Jianting, dijemput oleh aparat keamanan segera setelah dia menyelesaikan retret menjelang tahbisan pada 26 Juni lalu di Propinsi Henan.

Mereka dipaksa masuk ke dalam mobil polisi dan ketika mereka hendak mencapai Handan, Pastor Huai melawan dan mencoba untuk melompat keluar. Polisi kemudian memindahkankan pastor tersebut ke mobil polisi lain dan membawanya kembali ke keuskupan. Mereka lalu membawa Uskup Sun sendirian ke Shijiazhuang.

Uskup Handan Mgr Stephen Yang Xiangtai, 89, langsung terkena serangan jantung ketika mendengar kabar tersebut. Ia kemudian dirawat di RS Dazhong yang dikelola keuskupan.

Situasi yang kacau ini membuat para suster dari tarekat diosesan Mother of Our Lord memulai puasa dan secara bergantian selama 24 jam melakukan adorasi Sakramen Mahakudus untuk mendoakan keuskupan mereka.

Sumber-sumber Gereja menyebutkan Uskup terpilih Sun dalam kondisi baik, namun pejabat setempat terus mengawasinya.

Keuskupan terus menolak keberadaan Uskup Joseph Guo Jincai dari Chengde yang ditahbisakan tanpa mandat paus. Sumber Gereja mengatakan para imam dari keuskupan tersebut terus mendesak agar mandat dari paus dibacakan selama upacara pentahbisan. Karena itu Konferensi Para Uskup China (BCCCC) yang mendapat sanksi pemerintah belum mengeluarkan pernyataan sama sekali.

Tahbisan ilegal di Leshan akan jalan terus

Sementara itu, rencana tahbisan uskup pada 29 Juni tanpa mandate paus sudah dipastikan akan dijalankan di keuskupan Leshan, sebelah tenggara Cina.

Uskup Linyi Mgr Johan Fang Xingyao, selaku ketua Asosiasi Katolik Patriotik Cina (CCPA) akan menjadi selebran utama dalam pentahbisan Pastor Paul Lei Shiyin.

Uskup Tangshang Mgr Peter Fang Jianping dan Uskup Wanzhou Mgr Paul He Zeqing (Wanxian) akan menjadi konselebran dan semua pastor paroki dan para suster dari keuskupan Leshan akan menghadiri upacara tersebut, kata seorang pastor dari Leshan.

“Pastor Lei akan menjadi uskup resmi sesuai peraturan dan kebijakan Cina. Kami berharap Tahta Suci akan merestuinya. Kalau tidak, tahbisan hanya akan sesuai dengan kondisi dan kebijakan negara,” katanya.

Hingga hari ini, BCCCC belum menerima penolakan yang jelas atas calon uskup Leshan, kata Pastor Joseph Yang Yu, jurubicara CCPA dan BCCCC.

BCCCC telah melakukan penelitian mendalam dan menemukan bahwa “Pastor Lei memiliki iman yang kuat dan taat serta sangat disegani di kalangan imam dan umat,” katanya, dan menambahkan bahwa hal itu membuat Pastor Lei menjadi calon uskup Leshan yang paling cocok.

Akan tetapi, seorang pengamat Gereja yang dekat dengan Vatikan sebelumnya mengatakan bahwa ia dan banyak uskup dan imam yang dekat dengan Vatikan sudah mengetahui penolakan terhadap Pastor Lei tapi menolak untuk memberikan penjelasan.

Anthony Lam Sui-ki, peneliti senior dari Holy Spirit Study Centre di Keuskupan Hong Kong, mengatakan, sungguh sebuah tragedi bahwa beberapa imam yang tidak memenuhi persyaratan Gereja mendapat dukungan dari pejabat pemerintah untuk menjadi uskup.

Beda dengan Cina bagian selatan, yang memiliki latarbelakang Katolik yang kuat, Gereja di Sichuan berada di bawah pengaruh pemerintah karena propinsi tersebut hanya punya satu uskup tua yang membuat Gereja di regio tersebut sulit untuk mendapatkan persetujuan bersama, katanya.

Disadur dari :cathnewsindonesia.com , Tanggal publikasi: 28 Juni 2011

Berbagi Berita : Benediktus XVI genap 60 jadi imam

Benediktus XVI genap 60 jadi imam

Josep Ratzinger atau sekarang dikenal sebagai Paus Benediktus XVI pada 29 Juni ini merayakan ulang tahun tahbisan menjadi imam yang ke-60.

Joseph Ratzinger, yang pada waktu itu berusia 24 tahun, ditahbiskan imam -bersama kakaknya Georg Ratzinger dan 42 diakon lainnya- oleh Kardinal asal Jerman, Michael von Faulhaber (1869-1952), yang juga uskup agung Munich dan Freising sejak tahun 1917.

Kardinal Faulhaber sendiri selama masa “ Third Reich” menjadi salah seorang yang cukup kritis terhadap rejim Hitler.

Seperti diberitakan news.va dan L’Osservatore Romano, Paus Benediktus XVII bertutur bahwa saat uskup agung Faulhaber menumpangkan tangan pada dirinya, sebuah burung kecil turun dari atas altar dan berkicau dengan indah.

Namun menurut Paus, ia hanya melihat kejadian itu sebagai peneguhan dari langit, seolah-olah mengatakan ‘Bagus, kamu sudah berada pada jalan yang benar”.

Setelah ditahbiskan mereka seperti mengadakan “pesta” selama empat minggu.

“Kami diajak untuk membawa berkat pertama ke rumah-rumah orang, dan di mana-mana kami disambut dengan hangat dan kasih sayang yang sebelumnya saya pikir sesuatu yang tidak mungkin. Namun dengan itu saya tahu secara langsung betapa dengan tulusnya orang menantikan seorang imam, dan betapa rindunya mereka mendapatkan berkat atas rumah mereka dari sakramen imamat.”

“Itu bukan karena pribadi saya sendiri atau saudara saya. Apa [sih] yang bisa dihadirkan oleh dua orang muda kepada banyak orang yang belum pernah kami jumpai? Yang mereka lihat pada diri kami adalah orang-orang yang sudah disentuh oleh misi Kristus dan sudah diberkati untuk mewartakan kedekatan-Nya pada manusia. Intinya, persahabatan yang begitu cepat dibangun tentu saja bukan karena diri kami sendiri.”

Selama 60 tahun menjadi imam, Joseph Ratzinger menjalankan tugas sehari-seharinya dengan kerendahan hati dan kejururan, suatu tugas mulia untuk membuat Tuhan atas dunia dan sejarah manusia hadir dalam diri setiap pria dan wanita masa kini.

BERITA SELENGKAPNYA

The most important moment of my life (news.va)
Disadur dari :cathnewsindonesia.com , Tanggal publikasi: 29 Juni 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, Rabu 29 JUNI 2011 (HARI RAYA St. PETRUS & St. PAULUS, RASUL)

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, Rabu 29 JUNI 2011
(HARI RAYA St. PETRUS & St. PAULUS, RASUL)
Kis 12:1-11, Mzm 34:2-3,4-5,6-7,8-9, 2Tim 4:6-8,17-18, Mat 16:13-19

BACAAN INJIL:
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

RENUNGAN:
Hari kita merayakan 2 rasul besar yakni Petrus dan Paulus. Kedua rasul ini dikenal keberanian dan semangatnya dalam mewartakan Yesus Kristus. Namun perlu kita ingat bahwa mereka sebelum menjadi rasul yang tangguh, mereka juga mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan. Petrus dikenal sebagai murid Kristus yang berani tetapi juga pernah menyangkal Yesus ketika Yesus diadili dan disalibkan. Paulus juga sebelum bertobat, dia menjadi anti Kristus yang tidak hanya membenci para pengikut Kristus tetapi juga dia menangkap, memenjarakan dan bahkan membutuh pera pengikut Kristus. Namun setelah itu mereka menjadi rasul yang gagah berani. Yesus tahu kelemahan dan masa lalu kedua rasul itu, tetapi Yesus tetap menggunakan mereka menjadi rasul-Nya, bahkan kepada Petrus yang pernah menyangkal-Nya, dipercayakan Gereja-Nya yang kudus. Kelemehan manusiawi mereka tidak menjadi penghalang atau kendala bagi Yesus untuk menggunakan mereka sebagai rasul. Malah kelemahan mereka menjadi kekuatan yang dasyat dalam mewartakan keselamatan karena Yesus yang memanggil mereka dan Yesus sendiri menyertai mereka. Demikianpun kedua rasul ini, setelah mengenal Yesus dengan sungguh-sungguh, mereka menjadi rasul yang tangguh.

Yesus juga mengenal kita dengan baik, Dia tahu kelemahan kita selama ini dan tentu kita semua mempunya pengalaman yang tidak menyenangkan pada masa lalu. Namun kiranya semuanya itu tidak menjadi penghalang bagi Yesus yang memanggil kita dan mengutus kita menjadi rasulnya. Maka janganlah kiranya kita beralasan bahwa kita punya masa lalu yang tidak baik atau kita punya kelemahan sehingga kita menghindarkan diri dari tugas perutusan untuk mewartakan kerajaan Allah. Yesus tahu siapa kita dan kelemahan kita, tetapi semuanya itu tidak menghalangi Dia untuk memanggil dan mengutus kita menjadi rasul-rasul-Nya seperti Petrus dan Paulus. Kelemahan atau kekurangan dan masa lalu kita yang mungkin tidak baik, bukan menjadi penghalang, bahkan bisa menjadi kekuatan dalam pewartaan bila kita mempersembahkannya kepada Yesus. Justru karena kita sadar bahwa kita lemah, seharusnya kita semakin mendekatkan diri, menyerahkan diri dan mengandalkan Yesus dalam hidup dan pewartaan kita.

Kita tidak menjalankan tugas perutusan kita adalah sebenarnya karena kita belum sungguh-sungguh mengenal siapa Yesus dalam hidup kita. Yesus bagi kita hanya sebetas pemahaman dan pengertian kita, kita belum sungguh-sungguh mengenalnya bahwa Dia adalah Tuhan. Mengenal Yesus adalah Tuhan, berarti kita percaya kepada-Nya dan menyembah Dia dalam hidup serta menyerahkan seluruh hidup kita kepada kuasa dan kasihnya. Namun yang sering terjadi kita dengan mudah mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan, bahkan kita dengan mudah dan indah mengucapkan sabda-sabda-Nya tetapi kita sendiri tidak meneladan hidup dan mendengatkan sabda-Nya. Oleh karena itu, bila kita sungguh-sungguh mengenal Yesus adalah Tuhan penyelamat, maka kitapun hendaknya seperti Paulus dan Petrus menjadi rasul dalam kehidupan kita sekarang ini. Ingatlah, Tuhan mengenal kita sungguh-sungguh dan Dia pula mempercayakan keselamatan-Nya kepada kita untuk kita wartakan kepada semua manusia. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, Selasa 28 JUNI 2011 (PW. Santo Ireneus)

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, Selasa 28 JUNI 2011
(PW. Santo Ireneus)
Kej 19:15-29, Mzm 26:2-3,9-10,11-12, Mat 8:23-27

BACAAN INJIL:
Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa." Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"

RENUNGAN:
Orang sering bilang bahwa hidup kita seperti perahu yang berlayar di samudera luas yang terkadang berlayar dengan tenang tetapi pada suatu waktu pasti akan mengalami terpaan angin kencang dan badai yang besar. Ketika angin bertiup tenang dan laju perahu kehidupan kita berjalan dengan tenang pasti kita merasa senang dan bergembira, tetapi manakala ada angin kencang yang mengombang ambingkan perahu kehidupan kita, kita pasti panik dan bahkan mungkin begitu ketakutan.

Hal demikianlah yang dialami oleh para rasul ketika perahu mereka dihantam oleh gelombang laut yang dasyat, sedang Yesus tetidur di perahu. Yesus tertidur di perahu tentu mungkin saja karena kelelahan sehabis pewartaan. Namun walaupun demikian bukan berarti Yesus tidak peduli akan nasib para rasul. Ketika para murid panik, mereka berseru "Tuhan, tolonglah, kita binasa." Dengan seruan itu, para murid begitu ketakutan dan merasa bawa mereka bersama Yesus akan binasa oleh gelombang lautan. Mereka seakan menegur dan memarahi Yesus yang enak-enakan tidur dan sekan tidak peduli dengan nasib mereka dan diri-Nya yang sedang diterpa gelombang lautan. Maka Yesus memarahi mereka dan menghardik angin maka perahu mereka kembali tenang. Mereka kurang percaya bahwa mereka bersama Yesus dalam perahu sehingga mereka tidak akan binasa. Kita memang kurang mengerti pasti alasan kemarahan Yesus. Tetapi dalam iman kita mengetahui alasan kemarahan Yesus yakni mereka kurang yakin bahwa bersama Yesus mereka pasti akan mampu brlayar walaupun gelombang begitu besar dan bersama Yesus dan kalau mereka sungguh percaya bahwa Yesus adalah Tuhan sebenarnya merekapun dapat menghardik angin supaya tenang.

Demikian pula dalam kehidupan beriman kita. Saat hidup kita terasa nyaman dan tidak ada persoalan, kita pasti begitu senang dan bahkan bisa dengan gampang mengatakan bahwa Tuhan hadir bersama kita dan memberkati hidup kita. Namun saat kita menghadapi persoalan dan bahkan persoalan yang mungkin tidak kunjung henti, kita pasti pada akhirnya panik dalam hidup dan bisa jadi akhirnya iman kitapun goyah serta mempertanyakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Saat itu pula kita sulit menyadari kehadiran Tuhan, saat itu kita sulit berdoa, kurang percaya kepada Tuhan dan bahkan bisa berontak kepada Tuhan karena menganggap Tuhan tertidur saat kita membutuhkan pertolongan-Nya dan bahkan menganggap Tuhan pergi meninggalkan kita. Maka belajar dari Injil hari ini, kita hendaknya selalu bercaya bahwa Yesus senantiasa hadir dalam kehidupan kita, bahkan dalam kehidupan yang berat sekalipun. Kita pasti mampu menghadapi beban persoalan hidup yang berat kalau kita percaya percaya kepada-Nya dan percaya bahwa Dia ada bersama kita.

Namun kita sulit percaya karena kita masih sering terikat pada harta duniawi seperti istri Lot yang menoleh ke belakang karena merasa sayang harus meninggalkan harta bendanya. Itri Lot kurang percaya bahwa di tempat yang baru Tuhan akan memberkati mereka, dia lebih terikat pada harta bendanya. Hidup kitapun demikian. Kita mengatakan bahwa kita percaya kepada Yesus, tetapi hidup kita terikat pada harat benda dan kita lebih senang hidup dalam hidup sebelum kita mengenal Yesus. Oleh karena itu, mari kita membina iman kepada Yesus dan selalu menyadari bahwa Yesus akan memberkati kita, Dia selalu hadir dalam hidup kita dan akan selalu bersedia membantu kita agar kita selamat dan tidak binasa. Dari sebab itu pula, manakala gelombang kehidupan menerpa hidup kita, saat itupula kita hendaknya datang kepada Yesus dan berseru memohon pertolongannya. Yakinlah, Yesus pasti akan menolong kita. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)