Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXI, SABTU 27 AGUSTUS 2011 (Monika)

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXI, SABTU 27 AGUSTUS 2011
(Monika)
1Tes 4:9-11, Mzm 98:1,7-8,9, Luk 7:1-17

BACAAN INJIL:
Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami." Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!" Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali. Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!" Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya." Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.

RENUNGAN:
Allah sungguh mengasihi manusia dan sungguh peduli dengan hidup manusia. Kiranya keyakinan ini kira rasakan dalam Injil hari ini. Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira. Hamba itu sedang sakit parah dan perwira yang baik itu menyuruh orang untuk datang ke rumahnya dan menyembuhkan hambanya itu. Perwira itu sungguh orang beriman. Imannya terungkap pada kepekaan, kepeduliannya kepada hambanya yang menderita sakit, juga terungkap dalam pengakuannya kepada Yesus bahwa Yesus adalah Tuhan yang kudus sehingga dia merasa tidak layak menerima kehadiran Yesus ke rumahnya. Dia menyadari kehinaannya padahal dia seoran perwira, padahal orang menduduku jabatan seperti itu biasanya akan merasa dirinya orang terhormat, namun perwira itu sungguh dengan rendah hati mengakui kehinaannya sehingga tidak layak menerima Yesus yang adalah kudus masuk ke rumahnya. Selain itu, dia juga mengakui kuasa yang ada pada Yesus, bahwa Yesus mampu menyembuhkan hambanya itu hanya dengan berkata sepatah kata saja, tidak perlu harus datang ke rumahnya dan menjamah hambanya yang sakit parah. Iman periwira itu sungguh luar biasa dan hal ini diakui oleh banyak orang yang mengatakan bahwa perwira itu juga murah hati dalam membantu pembangunan rumah ibada. Dari sebab itulah, Yesus memuji iman perwira itu dan juga memberi kesembuhan kepada hamba perwira itu.

Kuasa, kasih dan kepedulian Yesus juga nyata saat Yesus menghidupkan kembali seorang pemuda dari Nain, anak satu-satunya seorang janda. Janda itu hanya menangis, dia sangat sedih. Ibu janda itu tidak meminta apa-apa dari Yesus, tetapi Yesus melihat kesedihan mendalam dari janda itu. Yesus sungguh berbelaskasih, tidak membiarkan kesedihan janda itu, maka Yesus menghidupkan kembali anak janda itu. Sungguh di sini tampaklah bahwa Yesus tidak akan memberiarkan kesedihan umat-Nya, Dia akan memberikan apa yang kita butuhkan demi kebahagiaan kita walaupun kadang kita tidak memintanya. Tuhan tahu apa yang kita perlukan, Dia akan memberikan apa yang perlu bagi kita untuk kebahagiaan hidup kita. Sungguh nyatalah bahwa Allah itu kuasa dan berbelas kasih.

Dari dua perumpamaan yang indah ini, iman kita sungguh dikuatkan bahwa Yesus adalah mahakuasa, mahakasih dan peduli akan kehidupan kita. Yesus akan mampu berbuat dan memberikan rahmat-Nya untuk kebahagiaan kita. Dari sebab itu, mari kita bina iman kepada-Nya dan selalu setia kepada-Nya dalam suka dan duka.

Lewat Injil hari ini, kita yang sudah mendapatkan kasih Allah, juga hendaknya memiliki hati yang seperti itu juga. Dalam hal ini, mari kita meneladani perwira yang peduli akan hambanya yang sedang sakit. Iman kepada Yesus harus sungguh nyata dalam kepedulian kepada sesama yang menderita, tanpa mengenal status orang tersebut. Janganlah kiranya bangga bila kita memiliki jabatan, pangkat, kekayaan dan aktif dalam kegiatan Gereja tetapi tidak peduli kepada sesama kita. Bila selama ini kita masih demikian, dan iman kita masih mati, mari kita mohon supaya Yesus membangkitkan iman kita sehingga kita hidup kembali bagi Allah. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXI, JUMAT 26 AGUSTUS 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXI, JUMAT 26 AGUSTUS 2011
(Teresia dr Yesus, Dominikus dr. Bunda Allah, Zefyrinus Namuncura)
1Tes 4:1-8, Mzm 97:1,2b,5-6,10,11-12 , Mat 25:1-13

BACAAN INJIL:
"Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

RENUNGAN:
Nasib lima gadis yang kehabisan minyak dan pergi mencari minyak sungguh tragis. Mereka sudah berniat menunggu kedatangan mempelai tetapi mereka kehabisan minyak dan mempelai itu lama mereka tungguh sampai minyak pelita mereka habis. Tragisnya lagi lima wanita lain yang membawa persidiaan minyak tidak mau berbagi dengan mereka, mengusulkan akan mereka pergi membeli minyak. Ternyata saat mereka pergi membeli minyak, pengantin datang dan ketika mereka tiba dengan pelita yang bernyala lagi setelah membeli minyak, kelima wanita itu tidak diijinkan masuk, bahkan pengantin itu menjawab mereak dengan jawaban yang mengejutkan yakni bahwa pengantin itu tidak mengenal mereka. Sungguh tragis nasib kelimat wanita itu, mereka ingin menyongsong kedatangan mempelai, kehabisan minyak lalu pergi membeli minyak, namun setelah mereka kembali, pintu sudah tertutup bagi mereka dan malahan sang mempelai tidak mengenal mereka.

Kisah menarik dan rada tragis ini mau berbicara soal hidup yang selalu menantikan kedatangan Anak Manusia. Dalam penantian itu, kita tidak tahu kapan Dia datang dan hanya orang-orang yang siap menyongsong dan menanti serta menyambut Dia, merekalah yang diperkenankan masuk dalam perjamuan. Walaupun seseorang itu sudah punya niat untuk menyongsong, menanti kedatangan anak manusia dan punya kerinduan untuk masuk dalam perjamuan pesta bersama pengantin serta walaupun menyerukan nama sang mempelai, ternyata itu tidaklah cukup. Niat dan kerinduan haruslah terungkap dalam kesiap siagaan sepanjang hidup.

Lewat perumpamaan ini, Yesus mengatakan kepada kita bahwa hidup kita adalah penantian terus menerus menanti kedatangan Anak Manusia. Kedatangan Anak Manusia dalam hidup kita yang pasti adalah kematian. Kita tidak tahu kapan kematian itu datang menghampiri kita. Bila saat kematian itu datang menghampiri kita dan kita siap menyongsongnya dengan pelita yang bernyala, kita akan masuk dalam perjamuan abadi yang di surga. Namun bila ternyata pelita kita tidak bernyala saat kematian datang, maka walaupun kita sudah dibaptis dalam nama Yesus, kita mempunyai niat atau kerinduan untuk masuk surga dan mengenal nama Yesus, itu tidak cukup, kita akan tetap tidak diperkenankan masuk dalam perjamuan abadi di surga. Pelita yang bernyala adalah iman kita yang senantiasa kita hayati, yang nyata dalam perilaku hidup sesuai dengan kehendak Allah.

Sabda hari ini hendaknya sungguh kita perhatikan, selama kita hidup adalah kesempatan untuk selalu mempersiapkan diri menantikan kedatangan Anak Manusia. Kita menanti dengan iman yang hidup sehingga bila pengantin datang, kita ikut masuk dalam perjamuan abadi di surga. Amin.

KWI dan LSM minta presiden tangani serius Papua

KWI dan LSM minta presiden tangani serius Papua

Para aktivis meminta Presiden SBY untuk melakukan dialog serius dengan warga Papua (Kontras)

Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (Komisi HAK KWI) bersama 12 LSM HAM mendesak presiden Susilo Bambang Yudhoyono menangani serius Papua dan mewujukan dialog dengan masyarakat Papua untuk mengatasi kekerasan di wilayah itu.

“Presiden RI segera mewujudkan dialog dengan masyarakat Papua yang menyentuh dan mewakili seluruh kepentingan rakyat Papua dengan cara-cara yang bermartabat dan menghormati HAM,” kata mereka dalam pernyataan sikap, yang dikeluarkan 23 Agustus.

Mereka mendesak Presiden Yudhoyono mengambil sikap tegas menghentikan beragam polemik dari para pembantunya dan menerapkan kebijakan satu pintu untuk Papua. “Kebijakan yang muncul harus mulai menyentuh pada model penyelesaian konflik, bukan lagi spekulasi dan stigma,” kata mereka.

“Pemerintah menghentikan keberlanjutan kekerasan dan pembunuhan yang terjadi di Papua dengan cara mengevaluasi keberadaan dan penggunaan kekuatan TNI dan mengoptimalkan peran POLRI sebagai penanggungjawab keamanan,” tambah mereka.

Penggunaan kekuatan TNI yang ilegal, menurut mereka, semakin menunjukkan lemahnya peran POLRI untuk memegang kendali keamanan di Papua.

Mereka juga meminta semua pihak untuk berperan aktif dalam mendorong dihentikannya segala bentuk kekerasan yang justru akan berdampak negatif terhadap proses damai yang diharapkan publik.

Prospek damai di tanah Papua, tambah mereka, dikhawatirkan akan semakin sulit terwujud. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi dasar kekhawatiran.

Disadur dari : www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXI, KAMIS 25 AGUSTUS 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXI, KAMIS 25 AGUSTUS 2011
(Ludowikus, Yosef dr Calasanz, Maria dr Yesus Tersalib)
1Tes 3:7-13, Mzm 90:3-4,12-13,14,17, Mat 24:42-51

BACAAN INJIL:

Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."

RENUNGAN:
“Cari perhatian, cari muka, menjilat,” adalah istilah yang dikenakan kepada orang yang suka melakukan sesuatu pekerjaan di hadapan orang supaya dilihat, supaya dipuji atau supaya mendapat perhatian khususnya dari atasan atau pimpinan. Seorang bawahan kerap kali melakukan pekerjaannya dengan baik bila dilihat atau di hadapan majikannya, tetapi bila majikannya tidak melihatnya, dia justru bermalas-malasan. Perilaku hidup demikian sangat mudah kita temukan pada masa sekarang ini. Banyak pejabat yang kelihatan bekerja bila di lihat atau dihadapan atasannya supaya dipuji atau naik pangkat. Para pemimpin sekarang juga seringkali bila di depan masyarakat, mereka berusaha menampilkan diri sebagai pelayan masyarakat, tetapi di balik semuanya itu justru sebaliknya.

Pola hidup demikian, hendaknya tidak kita tiru. Janganlah kiranya kita melakukan perbuatan baik bila di hadapan orang lain, supaya dipuji orang. Janganlah kirnya rajin ke gereja atau berdoa dengan khusuk bila saat di dalam Gereja dan dilihat oleh banyak orang. Janganlah kirnya melakukan hidup iman kita bila dilihat orang. Namun hendaknya kita hidup baik menghayati iman kita, kapanpun dan di manapun. Kita melakukannya karena memang kita sungguh beriman dan sikap berjaga-jaga kita. Sikap berjaga sebagaimana dikatakan oleh Yesus dalam Injil hari ini, bukan berarti menungguh dengan diam, tidak melakukan apa-apa. Sikap berjaga-jaga yang diharapkan oleh Yesus adalah hidup yang selalu menghayati dan menghidupi iman kapanpun dan di manapun. Bukan karena sudah tua atau mendekati ajal seperti yang dilakukan oleh banyak orang. Amin.

Nasib GKI Taman Yasmin di tangan presiden

Nasib GKI Taman Yasmin di tangan presiden

Pengacara GKI Taman Yasmin kemarin mengatakan bahwa nasib gereja tersebut kini berada di tangan presiden setelah tidak adanya kesamaan suara dalam pertemuan koordinasi khusus sebelumnya.

Hasil rapat koordinasi khusus antara instansi pemerintah pusat, pemerintah Jawa Barat, dan Ombudsman Republik Indonesia (ORI itu disampaikan pada rapat yang digelar 11 Agustus oleh ORI dengan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin Bogor.

Menurut ORI dalam rapat koordinasi khusus itu telah terjadi deadlock atau tidak dihasilkan kesamaan suara.

“Kami diberitahu bahwa dalam rakorsus itu ada dua posisi, yaitu pemerintah pusat mendukung sikap Wali Kota Bogor. Mereka ingin GKI Taman Yasmin dipindahkan. Di satu sisi, ORI tetap ingin dijalankannya putusan MA yaitu dibuka kembali GKI Yasmin,” kata kuasa hukum GKI Taman Yasmin, Bona Sigalingging, seusai pertemuan di Jakarta, pada 23 Agustus.

Bona mengatakan, tidak heran jika Walikota Bogor menjadi keras kepala karena mendapat angin. “Tapi kami tetap yakin dengan ORI, yakin mereka punya mekanisme sendiri meski nanti harus diselesaikan ke tingkat presiden. Lagi pula kami akan tetap berjuang dengan berbagai cara.”

Ia menambahkan, selanjutnya permasalahan yang membelit GKI Taman Yasmin sejak April 2011 ini berada di kewenangan presiden selaku pimpinan negara.

Ia pun berharap pemerintah pusat dapat bersikap obyektif tanpa mendukung sikap pemerintah Jawa Barat khususnya pemerintah Bogor terhadap kebebasan beragama di GKI Taman Yasmin, Bogor.

“Sekarang bola ada di tangan presiden. Sebagai pemimpin negara, bisa tidak ia menjamin kebebasan beragama di negara ini. Persoalan ini kan sudah tinggal tahap eksekusi, bukan lagi negosiasi,” tegasnya.

Sedangkan, Komisioner ORI Bidang Penyelesaian Laporan/Pengaduan Budi Santoso mengatakan
“Memang sudah 12 hari sejak rakorsus itu, belum ada laporan tertulis dari Wali Kota Bogor. Masih ada waktu, tapi mungkin setelah Lebaran kita coba tanyakan lagi ke mereka,” kata Budi.

Budi menyatakan ORI masih bersikukuh meminta walikota Bogor menaati putusan MA dan mencabut SK yang menyebabkan ditutupnya GKI Taman Yasmin sebagai tempat peribadatan.

Disadur dari : www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXI, RABU 24 AGUSTUS 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXI, RABU 24 AGUSTUS 2011
(Pesta St. Bartolomeus, Rasul )
Why 21:9b-14, Mzm 145:10-11,12-13ab17-18, Yoh 1:45-51

BACAAN INJIL:
Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
RENUNGAN:
Orang jujur dan tulus, akan selalu berpihak kepada kebenaran dan percaya kepada Allah.

Filipus setelah bertemu dengan Yesus, membawa Natanael kepada Yesus. Natanael ternyata orangnya jujur dan polos sehingga dia mengatakan "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" walaupun demikian, dia tetap mau dibawa oleh Filipus untuk bertemu dengan Yesus. Jadi jelas bahwa kata-katanya bukanlah karena dia tidak percaya tetapi karena dia jujur dan polos. Oleh karena itulah Yesus memuji kejujuran dan keterusterangannya. Karena kejujurannya, Yesus menjanjikan bahwa dia akan melihat kemuliaan Allah.

Filipus dan Natanael hendaknya menjadi teladan hidup kita. Dari Filipus kita meneladani sikap berani menjadi saksi Yesus kepada sesama dan membawa sesama atau orang lain kepada Yesus. Namun kenyataannya, banyak orang yang mengatakan dirinya percaya kepada Yesus, tetapi tidak berani menjadi saksi Yesus dan tidak berani membawa orang lain kepada Yesus. Malahan tidak sedikit yang takut menjadi saki Kristus, memperkenalkan imannya kepada orang lain. Mengapa? Bisa jadi karena dia sendiri kurang percaya kepada Yesus bahwa Yesus adalah Mesias jurus selamat. Juga mungkin karena takut orang lain tidak mau percaya kepada Yesus. Maka kita hendaknya berani menjadi saksi Kristus, membawa orang lain percaya kepada Yesus. Tugas ini kita lakukan tentu bukan dengan kata-kata tetapi perilaku hidup yang diresapi dan dijiwai oleh sabda Allah.

Kejujuran dan ketulusan Natanael juga hendaknya menjadi prinsip hidup kita. Kalau kita berusaha hidup jujur terhadap diri sendiri, terhadap iman kita dan kepada sesama, tentu kesaksian kita akan Kristus kiranya pasti akan membuahkan hasil yang menggembirakan sehingga orang mau datang kepada Yesus. Kita juga hendaknya melakukannya dengan tulus, semata-mata demi kemuliaan Allah, bukan untuk mencari kepentingan diri sendiri.
Maka marilah kita berani menjadi saksi Kristus, berusaha membawa orang lain kepada Yesus. Juga kita berusaha selalu hidup jujur dan tulus. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXI, SELASA 23 AGUSTUS 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXI, SELASA 23 AGUSTUS 2011
(Santa Perawan Maria, Ratu)
1Tes 2:1-8, Mzm 139:1-3,4-6, Mat 23:23-26

BACAAN INJIL:
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih

RENUNGAN:
Akhir-akhir ini kita menyaksikan bahwa para pemimpin negara kita sibuk dengan membuat peraturan-peraturan baru yang katanya demi kemajuan bangsa. Juga kita saksikan para pemimpin sibuk mengurusi para koruptor, misalnya koruptor Nazaruddin mantan bendahara partai Demokrat, partai presiden saat ini. Para pemimpin ini menampilkan diri sebagai orang baik, orang benar, terhormat dan hendak memberantas para koruptor. Namun kenyatannya yang kita lihat adalah mereka membersihkan para koruptor kecil yang ada di luar diri mereka atau lembaga mereka, sedangkan para koruptor besar yang ada dalam kelompok mereka tidak berani mereka bersihkan. Bahkan kadang kala justru mereka yang berpenampilan demikian, justru kadang seorang koruptor besar.

Demikianlah kiranya yang sering terjadi, orang merasa bersih dan dengan mudah mengkritik atau ingin memperbaiki orang lain. Justru sebenarnya orang yang merasa dirinya bersih, akan selalu dengan mudah melihat kesalahan-kesalahan kecil yang dilakukan oleh orang lain dan umumnya mereka yang demikian akan tampil seakan menjadi pejuang kebenaran, kebaikan dan mau menjadi pahlawan dalam kehidupan lebih baik. Justru orang yang tidak bersih, akan menutupi kejahatannya dengan mengkritik kejahatan-kejahatan kecil yang dilakukan oleh orang lain. Orang seringkali ingin memperbaiki hidup dan orang lain, padahal diri sendiri sebenarnya penuh dengan kejahatan. Pada saat ini, seakan dunia mempertontonkan kemunafikan hidup.

Namun sehubungan dengan hal ini, bukan berarti kita tidak boleh mengkritik orang lain dan berjuang untuk hidup yang lebih baik, karena kita tidak luput dari kesalahan. Namun baiklah kiranya, kita tidak hany mengkritik atau melihat kejahatan-kejahatan kecil yang dilakukan oleh orang lain, padahal hidup kita juga penuh dengan kejahatan. Kita sering meneriakkan keadilah, kebenaran dan hidup yang lebih baik, padahal kita sendiri tidak melakukan keadilan kepada sesama kita, tidak berlaku benar dan tidak mengupayakan hidup yang baik dengan sesama kita. Bila ini yang kita lakukan, berarti kita juga adalah orang-orang munafik seperti yang dicela oleh Yesus hari ini dalam Injil hari ini.

Oleh karena itu, hendaknya terlebih dahulu kita memperbaiki diri, membersihkan hidup kita dari kejahatan sebelum kita hendak mengkritik atau memperbaiki orang lain. Apa yang kita katakan dan perjuangkan hendaknya keluar dari hati yang bersih dan terpancar dalam perilaku hidup kita yang baik.

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXI, SENIN 22 AGUSTUS 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXI, SENIN 22 AGUSTUS 2011
(Santa Perawan Maria, Ratu)
1Tes 1:2b-5,8b-10, Mzm 149:1-2,3-4,5-6a,9b, Mat 23:13-22

BACAAN INJIL:
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.

(Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.)

Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.

Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat. Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu? Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat. Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu? Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam di situ. Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.

RENUNGAN:
Kecaman Yesus atas orang-orang Farisi, ahli-ahli taurat dan para pemimpin yang kita dengarkan hari ini sungguh sangat keras. Yesus mengkritik, mencela mereka karena mereka seharusnya memimpin dan membawa orang kepada Allah dan hidup bahagia, tetapi malah mereka sebenarnya justru mencelakakan orang lain. Mereka itu selalu berpenampilan sebagai pemimpin umat dan bahkan mewartakan sabda Allah, mengajak orang untuk percaya kepada Allah, tetapi sebenarnya mereka sendiri tidak percaya kepada Allah. Mereka tidak hidup seperti penampilan dan apa yang mereka wartakan. Mereka dengan pewartaannya mengajak orang untuk bertobat dan percaya kepada Allah, namun sebenarnya mereka melakukannya untuk kepentingan mereka. Mereka mengajak orang bertobat bukan agar percaya dan menjadi pengikut Tuhan, tetapi menjadi pengikut mereka demi kepentingan mereka dan untuk beroleh harta.

Kejadian seperti ini masih kita temukan hingga sekarang. Bisa kita temukan ada banyak pengkotbah atau pewarta yang dalam penampilan dan dalam tugasnya begitu ahli dalam mewartakan sabda Allah, namun mereka sebenarnya tidak hidup seperti penampilan dan apa yang mereka wartakan. Hidup mereka sebenarnya justru menghalangi orang untuk percaya kepada Allah. Sebab dengan pewartaan mereka, orang diajak bukan untuk percaya kepada Tuhan, tetapi menjadi pengikut mereka dan percaya pada kata-kata mereka. Misalnya saja, orang sudah lebih percaya akan sabda Allah bila pengkotbah tertentu yang mengatakannya, atau orang tidak lagi percaya akan kuasa doa, tetapi percaya bila orang tertentu yang berdoa untuknya. Bahkan tidak jarang kita temukan, orang tidak lagi percaya akan kehadiran Yesus dalam perayaan ekaristi, bila bukan pastor yang dia senangi yang merayakan ekaristi. Juga kita temukan, banyak umat yang tidak lagi merayakan ekaristi tetapi pergi mendengarkan kotbah seseorang dalam kebaktian-kebaktian lain.

Juga suatu kenyataan yang kita temukan, bahwa tidak sedikit pewarta yang berusaha ‘mempertobatkan’ atau mewarta untuk kalangan orang-orang kaya. Seakan mereka mengkhususkan diri hanya untuk orang kaya saja dan sekan pelayanan mereka hanya untuk orang kaya. Tentunya dengan demikian, mereka akan mendapatkan banyak dari orang-orang demikian.

Sikap hidup demikian, sungguh dicela oleh Yesus dan bahkan diingatkan bahwa mereka akan mendapatkan hukuman. Sehingga dengan Sabda Yesus hari ini, kita diingatkan agar dalam hidup beriman, kita tidak hanya mengutamakan penampilan luar saja, yang mana kita menampilkan diri seakan orang beriman, tetapi sebenarnya hidup kita sungguh jauh dari iman. Bisa saja kita sering ke Gereja, rajin berdoa dan aktif dalam kegiatan-kegiatan Gereja tetapi kita tidka menghidupi iman kita. Bahkan perilaku hidup kita yang jauh dari iman, justru menghalangi orang lain untuk percaya kepada Allah. Demikian juga halnya, kadang kita temukan orang begitu pandai dalam mengucapkan sabda Allah, tetapi apa yang dia katakan tidak dia hayati. Oleh karena itu, baiklah hidup iman kita sungguh nyata dalam perilaku setiap hari, sehingga kehadiran diri kita sungguh mengajak orang percaya kepada Allah.

Juga harus kita ingat, baiklah sabda Allah kita wartakan kepada semua orang, bukan hanya kepada orang tertentu, terutama hanya untuk orang kaya. Dalam hal ini, baiklah agar hidup iman kita, kita nyatakan dalam perilaku hidup baik, penuh cinta kasih kepada semua orang, bukan hanya untuk orang tertentu. Janganlah kiranya kita berusaha hidup baik hanya untuk orang kaya, atau mewartakan sabda Allah hanya untuk orang kaya, karena dari mereka kita akan mendapatkan sesuatu sedangkan dari orang miskin, kita bukannya mendapatkan tetapi malah harus berkorban. Sabda Yesus ini juga bermaksud mau mengatakan, agar dalam mewartakan sabda Allah, kita bukan untuk mencari kesenangan atau mengharapkan harta, tetapi semata-mata untuk mewartakan Kerajaan Allah dan mengajak orang untuk percaya kepada Allah.

Maka, semoga teguran Yesus yang sungguh keras hari ini menjadi permenungan yang membuat kita waspada atas hidup iman dan pewartaan kita. Amin.

BACAAN HARI MINGGU BIASA PEKAN XXI MINGGU 21 Agustus 2011

BACAAN HARI MINGGU BIASA PEKAN XXI
MINGGU 21 Agustus 2011
Yes 22:19-23, Mzm 138:1-2a,2bc-3,6,8bc, Rm 11:33-36, Mat 16:13-20

BACAAN I: Yes 22:19-23
"Di atas pundaknya akan Kuletakkan kunci rumah Daud."

Aku akan melemparkan engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan dijatuhkan. Maka pada waktu itu Aku akan memanggil hamba-Ku, Elyakim bin Hilkia: Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya dan ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya; maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda. Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku akan memberikan dia kedudukan yang teguh seperti gantungan yang dipasang kuat-kuat pada tembok yang kokoh; maka ia akan menjadi kursi kemuliaan bagi kaum keluarganya.

MAZMUR TANGGAPAN : Mzm 138:1-2a,2bc-3,6,8bc,
Reff.: Kasih setia-Mu, ya Tuhan, tetap selama-lamanya, karya tangan-Mu takkan gagal.

1. Dari Daud. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu.
Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.

2. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh.
TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!

BACAAN II: Rm 11:33-36
"Segala sesuatu berasal dari Allah, tercipta oleh-Nya dan tertuju kepada-Nya."

O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!

BACAAN INJIL: Mat 16:13-20
"Engkaulah Petrus dan kepadamua akan kuberikan kunci kerajaan surga."

Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia Mesias.

RENUNGAN:
Hari ini kita mendengar dalam Injil bahwa Yesus bertanya kepada para rasul tentang siapa diri-Nya menurut orang lain. Para murid memberitahukan kepada Yesus bagaimana pengenalan orang banyak atas diri Yesus. Sesudah itu Yesus bertanya kepada para murid tentang siapa diri-Nya menurut mereka. Yesus bertanya demikian tentu bukan untuk mengetahui sejauh mana kepopuleran diri-Nya. Yesus juga bertanya kepada para murid, tentu bukan hanya sekedar pertanyaan, namun suatu pertanyaan yang membutuhkan jawaban dilandasi oleh iman kepada-Nya.
Dari pengenalan orang banyak sebagaimana dikatakan oleh para murid, jelas bahwa orang banyak itu sungguh mengenal Yesus bukan dalam iman, sebab mereka sungguh belum mengenal dengan baik siapa Yesus yang sebenarnya.

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XIX, SABTU 20 AGUSTUS 2011 (Bernardus)

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XIX, SABTU 20 AGUSTUS 2011
(Bernardus)
Rut 2:1-3,8-11,4:13-17, Mzm 128:1-2,3,4,5, Mat 23:1-12

BACAAN INJIL:
Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

RENUNGAN:
Banyak orang mengatakan bahwa saat ini telah terjadi krisis kepemimpinan atau krisis pemimpin yang bisa menjadi teladan. Pernyataan ini timbul karena melihat banyaknya terjadi hal yang tidak baik justru dilakukan oleh orang-orang yang tampil sebagai pemimpin atau mengajukan dirinya sebagai pemimpin. Sebab bukan rahasia lagi, banyak kita temukan orang-orang yang menduduki jabatan sebagai pemimpin masyarakat ternyata hidup mereka justru bukan memimpin masyarakat ke arah yang lebih baik, bahkan seakan mengorbankan masyarakat. Banyak orang saat ini berusaha berebut untuk menduduki tempat atau ingin disebut pemimpin yang dihormati dan tentu ingin dihormati tetapi ternyat mereka tidak hidup sebagai pemimpin yang baik. Memang dari segi penampilan, mereka berusaha menampilkan diri sebagai pemimpin, tetapi nyatanya mereka hanya suka menduduki jabatan itu, ingin dihormati, namun mereka tidak hidup sesuai dengan jabatan itu, malahan mereka hanya tebar pesona di depan orang banyak, di belakang justru menyengsarakan orang banyak.

Banyak pemimpin sekarang ini yang ingkar janji ketika mereka sudah menduduki jabatannya. Bahkan dengan begitu licik mereka bekerjasama dalam kejahatan mereka yang mementingkan diri sendiri, kelompok dan tentunya menyengsarakan rakyat banyak. Mereka juga sangat kerap membuat peraturan dengan alasan demi kepentingan rakyat banyak, tetapi sebenarnya dibalik semuanya hanyalah tipuan yang merugikan rakyat banyak. Inilah pemimpin dunia. Syukurlah bahwa Yesus pemimpin mereka tidak seperti itu. Yesus Tuhan sungguh setia akan kasih-Nya kepada manusia. Yesus juga tidak hanya mengajarkan hal yan baik-baik dan enak didengar telinga, tetapi sungguh memberi contoh dan teladan atas apa yang katakan-Nya kepada kita. Dia tidak pernah ingkat janji dan mengecewakan kita, hanya kitalah yang sering ingkar janji dan mengecewakan Yesus. Namun walau kita sering tidak setia, ingkar janji dan mengecewakan Dia, tetapi Yesus tetap setia mengasihi kita. Maka kalau kita kecewakan akan pemimpin dunia ini, kita tidak akan pernah dikecewakan oleh Yesus. Dari sebab itu, jadikanlah Yesus satu-satunya pemimpin dalam hidup, maka hidup kita akan bahagia.

Selain itu, bila saat ini Anda dipercaya menjadi seorang pemimpin, jadilah pemimpin yang baik sebagaimana diteladankan oleh Yesus. Ingatlah kata-kata Yesus, seorang pemimpin yang sejati dan beriman, adalah menjadi pelayan bagi sesama. Kalaupun Anda diberi kesempatan menjadi pemimpin atas orang banyak, janganlah menyombongkannya tetapi lihat dan buatlah itu sebagai jalan untuk melayani sesama. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XIX, JUMAT 19 AGUSTUS 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XIX, JUMAT 19 AGUSTUS 2011
(Angelus Agustinus Mazzinghi, Helena, Gervasius Brunel, Paulus Charles & Elias Desgardin)
Rut 1:1,3-6,14b,22; Mzm 146:5-6,7,8-9a,9bc-10; Mat 22:34-40

BACAAN INJIL:
Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

RENUNGAN:
Apa defenisi kasih? Pasti orang akan memberi jawaban yang beragam yang kadang menurut pengalaman masing-masing. Kasih atau cinta kasih memang suatu hal yang dibutuhkan manusia, setiap orang butuh dikasihi. Oleh karena itulah banyak buku yang berusaha menggambarkan apa sebenarnya kasih itu, juga hal yang sama kita dapat temukan dalam nyanyian-nyanyian maupun sinetron yang bertema kasih. Kita mendambakan kasih baik dari orang lain dan terutama dari Allah sendiri, dan bahkan kita seringkali dengan sangat gampang berbicara tentang kasih, namun yang sering terjadi kita sulit untuk menghidupinya. Kadang kita ingin dikasihi, tetapi kita sendiri tidak melakukannya.

Dalam permenungan hari ini, kalau kita ditanya apakah kita dikasihi oleh Allah. Mungkin sebagian akan menjawab bahwa Allah mengasihinya. Tetapi tidak sedikit juga orang yang ragu akan kasih Allah atas dirinya. Apakah memang Allah tidak mengasihi manusia dan kasih-Nya membeda-bedakan? Jawaban yang pasti harus kita yakini bahwa semua orang dikasihi oleh Allah dan kasih-Nya tidak membeda-bedakan. Terkadang orang sampai pada pemikiran meragukan kasih Allah adalah karena iman dan kesadaran akan kasih Allah atas dirinya kurang mendalam.

Juga bila kita ditanya, “Apakah kita mengasihi Allah? Banyak diantara kita pasti dengan mantap menjawa, ‘ya’. Kita merasa sudah mengasihi Allah karena kita sudah penjadi pengikut-Nya, karena kita sudah mau percaya kepada-Nya, atau karena kita sudah rajin dalam kehidupan menggereja, rajin ibadah hari minggu atau pada kegiatan-kegiatan lain dan bahkan menjadi pengurus Gereja. Namun kiranya itu semua belumlah cukup sebagai jawaban atau bukti bahwa kita sudah mengasihi Allah. Kasih kepada Allah harus diungkapkan dalam seluruh kehidupan kita, bukan dalam bentuk yang kita lihat di atas tadi. Yesus mengatakan bahwa kasih kepada Allah harus dengan segenap hati. Karena bisa saja kita mengatakan kasih kepada Allah tetapi hati kita bukan untuk Dia, tetapi masih kepada harta, kekayaan dan pangkat. Kasih kepada Allah juga harus dengan segenap jiwa. Sebab seringkali kita mengatakan mengasihi Allah tetapi kita lebih mudah mengorbankan iman kita karena jabatan, pangkan dan kekayaan. Sehingga saat kita sulit untuk berkorban karena iman kepada Allah, apakah dengan demikian kita layak mengatakan bahwa kita sungguh mengasihi Allah? Tentulah tidak. Kalau memang sungguh kita mengasihi Allah, kita harus rela berkorban, bahkan berkorban jiwa sekalipun seperti yang telah dilakukan oleh para martir. Kasih kepada Allah juga dengan segenap akal budi kita. Artinya pikiran dan akal budi kita hendaknya diresapi dan dijiwai oleh kasih kepada Allah. Sehingga kita selalu memikirkan bentuk kasih kepada Allah.

Yang lebih penting lagi Yesus mengatakan bahwa kasih kepada Allah itu harus nyata dalam perbuatan kasih kepada sesama. Hal yang satu ini juga seringkali kita abaikan. Kadang kita temukan betapa banyaknya orang yang dengan indah berkata-kata tentang kasih, banyak orang yang dengan mudah mengatakan kata-kata indah dengan mengutip sabda Tuhan dan rajin ke Gereja dan aktif dalam kegiatan-kegiatan Gereja, namun mereka melalaikan kasih kepada sesamanya. Mari kita ingat bahwa kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama adalah 2 hal yang tidak dipisahkan satu sama lain. Kasih kepada Allah tidak bisa dipisahkan dari kasih kepada sesama, demikian sebaliknya. Tidak mungkin orang sungguh mengasihi Allah bila dia tidak mengasihi sesamanya. Bila seseorang mengatakan dirinya sungguh mengasihi Allah tetapi tidak mengasihi sesamanya, itu adalah kebohongan belaka. Maka para saudara, mari kita berusaha mengasihi Allah dengan segenap hidup kita dan kasih kepada Allah itu kita wujudkan dalam kasih kepada sesama kita.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)