Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

RENUNGAN HARIAN BIASA SABTU 18 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN BIASA SABTU 18 JANUARI 2014 
(Pembukaan Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani Margareta dr Hongaria) 
 1Sam. 9:1-4,17-19; 10:1a; Mzm. 21:2-3,4-5,6-7; Mrk. 2:13-17

 INJIL : 
Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." 

RENUNGAN : 
 Yesus datang dan hadir untuk semua orang dan untuk menyelamatkan semua orang. Yesus datang bukan hanya mengundang semua orang tetapi langsung menemui semua orang untuk mengikuti Dia. Inilah yang dilakukan Yesus ketika Dia ketika Ia berjalan lewat, melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Lewi si pemungut cukai itu langsung berdiri dan mengikuti Yesus walaupun dia belum tahu apa dan kemana Yesus mengajak dia. Sapaan dan ajakan Yesus baginya sungguh suatu kegembiraan luar biasa karena pada umumnya orang mengucilkan dia karena pekerjaannya tetapi Yesus yang tentu dia sudah dengar bahwa Yesus adalah guru mau menyapa dan malah mengajak dia mengikuti Yesus. 

Sapaan dan ajakan Yesus bagi orang Lewi itu sungguh pengalaman luar biasa. Orang lewi itu semakin mengagumi Yesus ketika Yesus mau makan di rumahnya bersama dengan banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Orang lewi dan para pemungut cukai lainnya merasa bahagia atas sapaan dan kesediaan Yesus makan bersama dengan mereka, sebab orang lain mengucilkan mereka tetapi Yesus tidak demikian terhadap mereka. Namun bukan demikian bagi ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat Yesus makan bersama para pemungut cukai dan pedosa. Bagi mereka tindakan Yesus adalah aneh, sebab mereka sendiri mengucilkan para pemungut cukai dan pendosa supaya tidak ketularan namun Yesus tidak hanya menyapa mereka, tetapi makan bersama mereka. Yesus tahu isi hati para ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu. 

Oleh sebab itu Yesus menjawab pertanyaan mereka dengan mengatakan, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." Tindakan Yesus yang memang melawan arus kebiasaan orang-orang Farisi dan ahli Taurat mau mengatakan kepada kita bahwa Yesus datang membawa cinta kasih kepada semua orang. Karena kasih Tuhan yang sungguh besar, Dia menghendaki semua orang beroleh selamat. Oleh sebab itu dengan tindakan kasih-Nya, Yesus juga mau mengajak orang-orang yang dianggap pendosa untuk bertobat dengan menyapa mereka dengan penuh kasih. 

Kalau ahli-hali Taurat menyingkirkan orang yang dianggap berdosa, tetapi Yesus malah menyapa dan mengajak mereka bertobat. Yesus yang adalah Tuhan Yang Mahakudus tidak menjadikannya menyingkirkan orang yang dianggap berdosa, malah datang untuk mengajak semua orang bertobat, kembali kepada Allah. Beda halnya dengan orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang merasa dirinya baik dan suci, mereka itu dengan mudah memberi cap orang lain berdosa dan mengajarkan agar orang lain menyingkirkan orang berdosa. Orang yang demikian juga tidak sanggup menyadari dan meyakini bahwa Yesus adalah Tuhan yang telah hadir di hadapan mereka. Yesus menyapa dan makan bersama para pendosa bukan karena mereka setuju dengan hidup mereka itu, tetapi kasih-Nya ingin mengajak mereka bertobat. 

Apa yang dilakukan Yesus adalah sukacita bagi kita. Kitapun tentunya tidak lepas dari kesalahan dan dosa. Tidak ada orang yang lepas dari kesalahan dan dosa. Untuk itu, Yesus datang menyapa dan mengajak kita untuk bertobat, kembali kepada Dia. Hanya namun sayang, seringkali kita atau banyak orang yang hidupnya seperti ahli-ahlit Taurat dan orang-orang Farisi yang merasa diri sudah baik dan suci, sehingga tidak mampu menyadari kehadiran kasih Tuhan dalam hidup kita. Kita yang demikian juga pada akhirnya seperti orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dengan mudah mencap orang lain berdosa dan mengucilkan orang. Namun lewat sabda hari ini, kita hendaknya meneladan Yesus, yakni dengan mengasihi semua orang juga orang yang dikucilkan karena dicapk pendosa. Dengan mengasihi mereka itu, kita membantu dan mengajak mereka untuk bertobat. Amin.

Dari balik jeruji besi, seorang ibu menulis surat kepada Paus Fransiskus

Dari balik jeruji besi, seorang ibu menulis surat kepada Paus Fransiskus 

Tiga putri Asia Bibi memegang foto ibu mereka di luar rumah mereka di Punjab. 

Asia Bibi, yang mendapat perhatian di seluruh dunia tahun 2010 setelah ia dijatuhi hukuman mati karena diduga melanggar Undang-Undang Penghujatan Pakistan, telah menulis surat kepada Paus Fransiskus pada Tahun Baru. 

Surat Bibi kepada Paus diterbitkan di surat kabar Italia Tempi pada Malam Tahun Baru. “Saya berharap bahwa setiap orang Kristen bisa merayakan Natal dengan sukacita. Seperti banyak tahanan lain, saya juga merayakan kelahiran Tuhan dalam penjara di Multan, di sini di Pakistan,” tulis Bibi. 

 “Saya sangat berterima kasih kepada seluruh Gereja yang berdoa untuk saya dan berjuang untuk kebebasan saya. Saya tidak tahu berapa lama saya terus dan terus di penjara. Jika saya masih hidup, itu adalah berkat kekuatan yang Anda doakan untuk saya. 

Saya telah bertemu banyak orang yang berbicara dan berjuang untuk saya. Sayangnya, itu sia-sia. Pada saat ini saya hanya ingin percaya rahmat Tuhan, yang dapat melakukan segalanya, bahwa semua adalah mungkin. Hanya Tuhan yang akan mampu membebaskan saya.” 

 Bibi berterima kasih kepada Yayasan Pendidikan Renaissance karena membawa suami dan anak-anaknya untuk bertemu dengan dia di penjara saat Natal. “Saya akan senang berada di Basilika St. Petrus untuk Natal dan doa bersama Anda,” tulisnya kepada Paus, “tapi saya percaya dalam rencana Tuhan bagi saya dan mudah-mudahan itu akan tercapai tahun depan.” 

 Bibi, seorang ibu Katolik dari lima anak, ditangkap pada Juni 2009. Dia dipenjara selama 4,5 tahun di Multan. Ia menjelaskan kondisi di penjara itu, “Saya menghadapi banyak masalah dengan musim dingin saat ini: sel saya tidak memiliki pemanas dan tidak ada pintu untuk berlindung dari dingin, keamanan tidak memadai, dan saya tidak punya cukup uang untuk kebutuhan sehari-hari dan saya sangat jauh dari Lahore, sehingga keluarga saya tidak bisa membantu saya.” 

“Saya tahu Anda berdoa untuk saya dengan segenap hati Anda. Dan ini memberikan saya kekuatan bahwa suatu hari kebebasan saya akan mungkin,” tulisnya.
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

JANGAN TAKUT DATANG KEPADA YESUS

JANGAN TAKUT DATANG KEPADA YESUS 

 "Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."(Mrk 1:40) 

 Para saudara, kalau dalam injil kemarin kita mendengar bahwa orang banyak membawa orang sakit kepada Yesus untuk disembuhkan, kali ini lain, orang kusta itu datang sendiri kepada Yesus dan minta belaskasih penyembuhan dari Yesus. Orang kusta itu sungguh berani, dia tidak peduli dengan aturan yang mengucilkan dia dan orang-orang kusta lain dari kalayak ramai, dari kebersamaan karena dianggap orang yang dikutuk oleh Tuhan. 

Pada masa itu, orang yang menderita kusta dianggap mendapat kutukan Tuhan sehingga harus dikucilkan. Orang kusta itu sangat berani menerobos kerumunan yang mengikuti Yesus, tidak peduli bahwa dia melanggar hukum pengucilan bagi dirinya dan bagi orang lain yang berpenyakit kusta sama seperti dia. Dia tidak peduli cibiran orang banyak yang mungkin heran dan mencibir dia karena merasa jijik atas penyakitnya dan karena melanggar aturan pengucilan yang berlaku saat itu. 

Orang kusta itu berani melakukan itu bukan karena dia tidak punya rasa takut tetapi karena dia punya keyakinan besar kepada Yesus; dia yakin bahwa Yesus adalah Tuhan yang Mahakasih, yang mengasihinya dan tidak mengucilkannya seperti yang dilakukan banyak orang atas dirinya. Dia yakin bahwa Yesus sanggup menyembuhkannya, sehingga dia berkata, "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." Yesus menyembuhkan orang kusta itu, bukan hanya karena orang kusta itu memintanya tetapi karena Yesus melihat iman orang kusta itu sungguh mendalam. 

Orang kusta itu berani melanggar aturan yang diberlakukan buatnya dan kpd orang yang senasib dengan dia, dia yakin akan Yesus yang Mahakasih dan pasti sanggup menyembuhkannya. Dia dan yang senasib dengan dia adalah korban peraturan yang dibuat manusia, yang mengaburkan kasih Tuhan kepada semua orang. Orang kusta itu memohon penyembuhan bukan supaya dia sembuh dari penyakit fisik, tetapi agar dia juga disembuhkan dari penyakit sosial yang menghukum dia. Kesembuhannya dari penyakit kusta, juga membebaskan dia dari hukum sosial. 

Keyakinan orang kusta itu bahwa Yesus tidak mengucilkannya terbukti dengan jamahan Yesus atas dirinya sebelum dia disembuhkan. Yesus menjamah orang kusta itu sebelum menyembuhkannya bukan menjadi bagian dari ritual penyembuhan, sebab Yesus bisa menyembuhkan orang kusta itu tanpa harus menyentuh orang kusta itu. Sikap Yesus yang demikian menjadi tanda bagi banyak orang bahwa Yesus tidak merasa jijik dengan orang kusta, Yesus tidak pernah mengucilkan siapapun bahkan orang kusta yang dianggap dikutuk oleh Tuhan. Para saudara, iman orang kusta itu menjadi pembelajaran bagi kita agar kita tidak takut datang kepada Yesus untuk memohon belakasih dari-Nya.

 Yesus mengasihi kita semua tanpa terkecuali, Dia tidak pernah merasa jijik dengan hidup kita, Dia pasti menerima dan mengabulkan permohonan kita yang memang sangat kita butuhkan. Kita mungkin tidak menderita penyakit kusta. Tetapi kita menderita sejenis penyakit kusta yang membuat kita merasa tidak layak menghadap Tuhan, tidak berani datang kepada Tuhan karena hidup kita yang tidak baik dan mungkin membuat orang lain merasa jijik dengan kita, maka orang lain menyingkirkan kita. Tidak jarang juga terjadi, kemiskinan harta membuat orang merasa takut menghadap Tuhan. 

Namun hari ini, orang kusta itu mengajarkan kepada kita bahwa Yesus Tuhan yang Mahabaik dan Mahakuasa; Dia akan menerima siapapun yang datang kepada-Nya dengan penuh iman dan akan mengabulkan permohonan kita. Semoga kita juga seperti Yesus yang mau mengasihi semua orang, mau menerima semua orang dan berbuat baik kepada semua orang. Baiklah kita jangan justru membuat aturan atau mengkondisikan situasi sehingga membuat orang lain takut

JANGAN PERNAH MERASA DIRI SUDAH BAIK!

JANGAN PERNAH MERASA DIRI SUDAH BAIK!

"Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"(Mat 19:20) Ini penggalan pertanyaan pemuda kaya ketika Yesus mengatakan bahwa dia harus menuruti perintah Tuhan. Pemuda itu sungguh yakin bahwa
dirinya adalah orang baik dan kelak sudah layak dapat imbalan masuk surga.

Mungkin kita juga berpikir demikian. (Saya katakan kita, karena ini menjadi permenungan kita semua). Kita merasa sudah baik sebagai orang beriman dan kelak layak masuk surga karena kita menaati perintah Tuhan, rajin menghadiri misa, kita menaati peraturan Gereja, rajin atau banyak berdoa, kita banyak melakukan ziarah rohani, kita banyak baca dan hapal Kitab Suci, kita tiap hari berdoa dan membuat renungan lewat FB, atau kita bukan seorang koruptor atau penjahat. 

 Para saudara, kalau kita berpikir demikian, maka Yesus akan berkata kepada kita, "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."(Mat 19:21) Oleh sebab itu, mari kita renungkan perkataan Yesus di atas. Apakah kita lebih melekat pada harta kekayaan atau apa yang kita miliki dibanding kepada Yesus? Apakah Yesus menjadi harta yang paling berharga bagi kita dibanding harta kekayaan atau apa yang kita miliki yang sifatnya duniawi? 

Ingatlah bahwa orang kudus tidak pernah merasa dan bangga bahwa dirinya orang kudus dan mereka tidak pernah berpikir untuk menjadi orang kudus. Mereka selalu merasa diri orang berdosa sehingga selama hidupnya hidup dalam pertobatan terus menerus dan selalu berusaha hidup baik memuliakan Tuhan.

RENUNGAN HARIAN BIASA JUMAT 17 JANUARI 2014 (Peringatan Wajib St. Antonius)

RENUNGAN HARIAN BIASA JUMAT 17 JANUARI 2014 
(Peringatan Wajib St. Antonius) 
1Sam. 8:4-7,10-22a; Mzm. 89:16-17,18-19; Mat. 19:16-26 

INJIL : 
 Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" 

Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 

Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin." 

RENUNGAN : 
 Kita beriman tentunya berharap kelak masuk surga. Namun kiranya untuk masuk kedalam Kerajaan Surga tidak cukup hanya taat pada aturan atau kewajiban saja. Untuk masuk dalam Kerajaan Surga haruslah terutama dengan perbuatan baik yang nyata dengan kerelaan berbagi dengan sesama yang miskin dan menderita. Inilah yang dikatakan oleh Yesus kepada seorang pemuda kaya raya yang datang kepada Yesus dengan bertanya "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 

Pemuda itu kaya raya dan dia ingin masuk ke dalam kerajaan surga kelak. Untuk itu dia menaati semua hukum yang berlaku saat itu, dia menaati sepuluh perintah Tuhan. Dalam hal ini dia sungguh luar biasa, sebab dia menaati peraturan dan menjalankan perintah sepuluh perintah Tuhan. Pemuda itu berpikir bahwa dengan melakukan semuanya itu, dia sudah pasti akan masuk surga kelak. 

Dengan bangganya pemuda itu mengatakan kepada Yesus bahwa dia sudah menuruti semua peraturan itu. Namun Yesus mengatakan bahwa semuanya itu tidak cukup untuk masuk dalam Kerajaan Surga. Yesus memberi perintah dengan menyuruh anak muda itu menjual semua hartanya, membagikannya kepada orang miskin lalu datang mengikuti Dia. Pemuda itu sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan Yesus. Pemuda itu kaget karena ternyata dengan apa yang dikatakan oleh Yesus, dia belumlah sempurna dan belum layak masuk surga karena dia belum berbagi hartanya. 

Pemuda itu kaget karena dia sangat kaya dan dia tidak mau kehilangan hartanya yang banyak itu. Pemuda itu ingin tetap menikmati hartanya selama di dunia ini dan kelak juga ingin masuk surga. Mungkin saja pada masa ini banyak orang yang berpikir seperti pemuda kaya ini. Seringkali orang berpikir bahwa menjadi orang beriman cukup hanya dengan menaati peraturan yang berlaku, mengikuti sepuluh perintah Allah dan yakin bahwa kelak akan masuk surgga. Makanya tidak jarang kita temukan orang beriman yang hanya rajin berdoa, rajin mengikuti ibadah hari minggu tetapi tidak peduli dengan sesamanya, tidak mau berbagi dengan orang lain yang miskin. 

Banyak juga orang beriman yang merasa yakin bahwa dengan melakukan banyak devosi, dia pasti kelak masuk surga. Oleh sebab itu, mungkin saja ada orang yang karena kaya raya dia melakukan banyak ziarah ke tempat-tempat ziarah dengan mengeluarkan dana yang sangat banyak, tetapi sangat sulit untuk memberi sumbangan kepada orang miskin atau untuk kegiatan sosial lainnya. Dia hanya menghabiskan hartanya untuk kesenangan dan kepentingan dirinya sendiri. 

Para saudara, Yesus menyuruh pemuda itu menjual semua hartanya dan membagikannnya kepada orang miskin, bukan menyimpannya untuk dirinya. Yesus mengatakan demikian karena pemuda itu terikat dengan hartanya dan merasa bahwa dia akan beroleh hidup bahagia karena memiliki harta yang banyak. Yesus tidak mengatakan bahwa harta itu jahat dan jelek atau tidak mengatakan bahwa menjadi orang kaya itu jahat atau tidak baik. Yesus tidak mengatakan bahwa orang kaya otomatis tidak akan masuk surga. 

Namun yang dikatakan oleh Yesus adalah bahwa orang yang mempunyai harta itu seringkali sulit masuk surga karena mereka terikat atau melekat pada hartanya dan menjadi kan harta itu sebagai tujuan hidupnya. Orang yang melekat pada harta pada akhirnya akan sulit berbagi dengan orang lain. Untuk itu Yesus mengingatkan agar kita waspada dengan harta, sebab harta itu bisa menjadikan kita sulit untuk masuk surga namun bisa saja harta itu malah menjadi jalan untuk masuk surga. 

Yesus mengajak kita untuk tidak melekat pada harta kekayaan, tetapi hendaknya kita rela berbagi harta yang kita miliki kepada sesama yang miskin dan membutuhkan pertolongan kita. Harta bukan tujuan tetapi harus menjadi jalan bagi kita untuk masuk surga. Sabda ini diperuntukkan kepada kita semua, agar kita tidak hanya menaati aturan atau kewajiban belaka. Namun rela berbagi dengan sesama kita. Mungkin kita bukan orang yang kaya raya seperti pemuda yang diceritakan dalam injil hari ini, sehingga berpikir bahwa kita tidak punya apa-apa untuk kita bagikan. 

Semua orang yang ingin sempurna dan kelak masuk surga, harus menaati perintah Tuhan dan rela berbagi dengan sesama yang menderita. Amin.

Letusan Sinabung memaksa lebih dari 25.000 orang mengungsi

Letusan Sinabung memaksa lebih dari 25.000 orang mengungsi 

Lebih dari 25.000 orang telah dievakuasi dari rumah-rumah mereka di sekitar Gunung Sinabung, Sumatra Utara. Pada Jumat, gunung itu memuntahkan abu dan lahar panas hingga radius 4 kilometer, yang menyebabkan rumah-rumah kayu rusak serta ratusan polisi dan militer mengevakuasi warga sekitar gunung tersebut. 

“Status Gunung Sinabung saat ini masih awas,” kata Tri Budiarto, Deputi Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). “Polisi dan militer bertanggung jawab untuk memastikan para pengungsi berada di tempat yang aman.” Para pengungsi, yang berjumlah lebih dari 25.500 orang, sedang ditampung di 38 tempat penampungan darurat dengan bantuan selama setidaknya satu minggu. 

“Sekarang kita mencoba untuk menyediakan lebih banyak air bersih, yang sangat terbatas,” tambah Budiarto. Laporan pers Indonesia mencatat 14 tewas yang berhubungan dengan aktivitas gunung berapi tersebut sejak letusan pada September menyusul gunung itu kembali aktif tahun 2010 setelah 400 tahun tidak aktif. 

 Direktur Karitas Keuskupan Agung Medan, Pastor Markus Manurung, mengatakan kepada ucanews.com bahwa tim Karitas yang terdiri dari empat dokter dan lima perawat telah tiba di daerah tersebut dan memberikan pengobatan gratis kepada 500 orang dalam radius 10 km dari gunung itu. Pemerintah, LSM dan paroki juga telah memberikan obat-obatan, tambahnya. “Kami berharap kami dapat memiliki lebih banyak dokter dan perawat sehingga kami dapat melayani lebih banyak orang,” kata Pastor Manurung.
 Sumber: UCA News
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

Paus Fransiskus: Aborsi sangat mengerikan

Paus Fransiskus: Aborsi sangat mengerikan 

Paus Fransiskus mengeluarkan kecaman terkait praktik aborsi atau pengguguran janin dalam kandungan dengan menyebutnya sebagai sesuatu yang “mengerikan” yang menyepelekan nilai kehidupan manusia. Dia mengatakan tindakan itu adalah “menakutkan” untuk berpikir tentang penghentian kehamilan dini. 

Sejak pemilihannya pada Maret, Paus belum berbicara menentang aborsi secara tegas seperti pendahulunya. Dia membuat komentar tersebut dalam pidato tahunannya kepada para diplomat untuk Vatikan tentang “State of the World”. “Ini sangat mengerikan, bahkan untuk membayangkannya sekalipun, bahwa ada anak-anak korban aborsi yang tak akan pernah melihat cahaya,” kata Paus, seperti dilansir muat BBC, Selasa (14/1/2014). 

 “Dan sayangnya, apa yang kini dibuang sia-sia oleh orang bukan hanya makanan dan benda-benda yang seharusnya bisa digunakan kembali. Tapi juga manusia, yang dianggap tak perlu ada.” Beberapa bulan yang lalu Paus Fransiskus mengakui ia tak banyak bicara soal isu-isu seperti aborsi dan kontrasepsi. Ia menjelaskan ia merasa tidak perlu untuk berbicara tentang pertanyaan-pertanyaan kontroversial “sepanjang waktu”. 

Masih terkait aborsi, Paus pernah menelepon perempuan yang hamil di luar nikah. Perempuan itu bernama Anna Romano, yang sebelumnya mengirim surat kepada Paus. Ia menceritakan bahwa ia hamil di luar nikah, tapi ia memutuskan untuk tidak mengaborsi bayinya. Wartawan BBC Alan Johnston di Roma mengatakan bahwa ada kekhawatiran di beberapa kalangan Katolik Roma bahwa Paus tidak cukup tegas terkait pandangan Gereja tentang aborsi. 

Beberapa bulan lalu Paus Fransiskus mengakui bahwa ia tak banyak bicara tentang isu-isu seperti aborsi dan kontrasepsi. Namun, ia menjelaskan bahwa ia merasa tidak perlu berbicara tentang pertanyaan-pertanyaan kontroversial “setiap saat”. 

Sumber: UCA News
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARIAN BIASA: KAMIS 16 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN BIASA: KAMIS 16 JANUARI 2014 
 (Berardus) 
1Sam. 4:1-11; Mzm. 44:10-11,14-15,24-25; Mrk. 1:40-45 

INJIL : 
Suatu hari seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras: "Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka." Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru. 

RENUNGAN : 
Para saudara, kalau dalam injil kemarin kita mendengarkan bahwa orang banyak membawa orang sakit kepada Yesus untuk disembuhkan, namun kali ini orang sakit kusta datang sendiri kepada Yesus untuk minta disembuhkan. Orang kusta ini sungguh berani datang kepada Yesus, dia tidak perduli dengan peraturan yang berlaku dan orang banyak yang pasti mencibir dia. Sebab jelas pada masa itu, orang penyakit kusta mendapat hukuman sosial tidak bisa bergaul dengan orang lain, tidak bisa ikut dalam kebersamaan, mereka diasingkan karena dianggap mendapat hukuman dari Tuhan. 

Orang kusta itu tidak takut akan resiko semuanya itu karena sungguh yakin bahwa Yesus tidak seperti orang banyak, Yesus tidak akan menolaknya dan sangat yakin bahwa Yesus sanggup dan mau menyembuhkannya sehingga dia mengatakan, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." Yesus sungguh kagum dengan iman dan keberanian orang kusta itu. Iman yang kuat dan dalam kepada Yesus, itulah yang memberanikan orang kusta itu berani melanggar hukum pengucilan yang ditimpakan kepada orang yang sakit kusta dan itu pula yang membuat dia tidak takut dicibir orang banyak. Yesus akhirnya menyembuhkan orang kusta itu dengan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir." 

Namun sebelum menyembuhkan orang kusta itu, Yesus terlebih dahulu menjamah orang kusta itu. Yesus menjamah orang kusta itu bukan sebagai bagian dari ritual penyembuhan. Yesus bisa menyembuhkan orang kusta itu tanpa harus terlebih dahulu menjamahnya. Namun Yesus melakukan demikian untuk menyatakan kepada orang yang berkumpul saat itu bahwa Yesus tidak merasa jijik dengan orang sakit kusta, juga mengatakan bahwa Yesus mengasihi orang kusta itu sehingga tidak harus dikucilkan dan dianggap orang yang mendapat kutukan dari Tuhan. Yesus menyatakan kasih Allah kepada semua orang juga kepada orang kusta yang dihukum dengan ajaran bahwa mereka dikutuk oleh Tuhan. Ungkapan kasih Allah semkain nyata dengan menyembuhkan orang kusta itu. 

Orang kusta itu sangat gembira setelah mendapat penyembuhan dari Yesus. Dia pergi mewartakan pengalaman indah yang dia alami walaupun Yesus sudah melarang dia untuk tidak memberitahukan hal itu kepada orang lain, Yesus hanya memerintahkan agar memperlihatkan diri kepada imam dan mempersembahkan persembahan untuk pentahirannya, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka." Memang menurut aturan pada masa itu, seseorang yang sudah sembuh dari penyakit, harus menghadap imam untuk diberitahukan kepada orang lain bahwa orang sakit itu sudah sembuh sehingga dia sudah bisa bergabung dalam kegiatan bersama, tidak lagi dikucilkan dan orang yang sudah sembuh itu harus mempersembahkan kurban persembahan. 

Orang kusta yang telah sembuh itu tidak peduli dengan hal itu, walau imam tidak mengumumkan kepada orang banyak bahwa dia sudah sembuh. Baginya yang paling penting adalah bahwa Yesus sendiri telah menyembuhkannya karena Yesus mengasihi dia, juga dia yakin bahwa Yesus tidak mengucilkannya. Dia sepertinya berpikir bahwa walau imam tidak mengumumkan bahwa dia telah terbebas dari penyakit dan hukum sosial sehingga orang lain tetap menganggap dia sakit dan dikucilkan karena belum diketahui dia sudah sembuh, orang kusta itu tidak peduli, yang penting baginya Yesus tidak melakukan hal demikian kepadanya. 

Dalam hidup kita sekarang ini, banyak orang yang merindukan kasih dan pertolongan dari Tuhan, mereka ingin menghadap Tuhan, namun mereka tidak tahu bagaimana caranya. Mungkin juga orang ingin datang kepada Tuhan tetapi ada yang menghalangi mereka; mungkin saja dihalangi oleh rasa bersalah, dihalangi oleh rasa takut bahwa Tuhan tidak akan menerima mereka; mungkin saja takut karena orang lain menghalangi mereka sebab orang bersikap menyingkirkan mereka sehingga berpikir bahwa Tuhan juga demikian. Hari ini, orang kusta yang beriman dan berani ini memberi pelajaran kepada kita agar kita sungguh percaya kepada Yesus bahwa Yesus adalah Tuhan yang Mahakuasa dan Mahakasih, Dia sangat mengasihi kita dan Dia sanggup memberi apa yang kita minta bila semuanya itu kita nyatakan dalam iman dan bila semuanya itu memang kita butuhkan. 

Kalau orang lain mungkin merasa jijik dengan kita, menyingkirkan kita, namun Yesus tidak pernah merasa jijik dengan kita dan tidak pernah mengucilkan kita. Iman kita hendaknya seperti iman orang kusta ini, sehingga karena iman itu kita berani datang kepada Yesus. Di dalam hidup kita juga kita temukan orang yang merasa dirinya dikucilkan, dan orang merasa jijik melihat mereka yang mungkin karena penyakit yang mereka derita dan mungkin juga karena kemiskinan mereka dan mungkin juga orang jijik karena kedosaan mereka. Namun ingatlah bahwa Yesus tidak pernah merasa jijik dengan siapapun dan tidak pernah mengucilkan siapapun. Maka baiklah kita mengikuti teladan Yesus yang mengasihi semua orang dan mau menerima semua orang serta mau berbagi berkat-Nya kepada semua orang. Semoga kita mengasihi semua orang, tidak mengucilkan sesama serta mau berbagi berkat dengan sesama terutama orang yang menderita dan miskin. Amin.

RENUNGAN HARIAN BIASA RABU 15 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN BIASA RABU 15 JANUARI 2014 
(Petrus Donders, Odorico da Pordenone) 
1Sam. 1:9-20; MT. 1Sam. 2:1,4-5,6-7,8abcd; Mrk. 1:21b-28 

INJIL : 
Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan. 

RENUNGAN : 
Yesus tidak pernah lelah menyatakan kasih-Nya kepada kita. Sehabis mengajar di Bait Allah, para murid memberitahukan bahwa ibu mertua Simon sedang terbaring sakit. Yesus yang saat itu sehabis mengajar tentu rada capek, namun Dia bersama para murid-Nya tetap pergi ke rumah mertua Simon. Sesampai di rumah perempuan itu, Yesus memegang tanggannya dan menyembuhkan perempuan itu. Demikian juga halnya menjelang tengah malam, orang banyak membawa kepada-Nya orang-orang sakit dan yang kerasukan setan, bahkan seluruh penduduk kota itu berkerumun di depan pintu rumah tempat Yesus menginap. Orang banyak itu ingin mendengarkan pengajaran Yesus dan ingin disembuhkan dari penyakit mereka. Orang banyak itu sangat yakin bahwa Yesus sanggup menyembuhkan mereka, juga yakin bahwa Yesus akan menerima mereka. 

Sungguh walau seharian Yesus telah bekerja yang tentunya lelah, namun Yesus tetap melayani mereka yang datang kepada Dia hingga tengah malam. Yesus sungguh mengasihi manusia, kasih-Nya dinyatakan dengan kerelaannya untuk menanggapi kasih manusia dengan mengajar dan menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan dari dalam diri manusia. Yesus tidak pernah menolak orang yang datang kepada-Nya untuk memohon pertolongan dan penyembuhan. Yesus tidak kenal lelah mengasihi dan menyatakan kasih-Nya kepada manusia. 

Namun walau sangat sibuk, Yesus tidak lupa berdoa kepada Allah Bapa. Dan dikatakan dalam injil bahwa ketika para murid Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia yang sedang berdoa dan memberitahukan bahwa orang banyak mencari Dia, Yesus mengajak mereka pergi ke tempat lain dengan alasan supaya di sana mereka memberitakan injil, supaya orang di situ juga mengenal Tuhan. Namun selain itu, Yesus tidak menghendaki bahwa orang banyak itu mencari Dia karena penyembuhan yang dilakukan-Nya, Yesus tidak menghendaki mereka mencari Dia karena penyembuhan, tetapi karena percaya bahwa Dia adalah Tuhan. Inilah sukacita besar bagi kita, Tuhan tidak pernah tidur tetapi Dia akan senantiasa bersedia mendengar dan memberi berkat-Nya kepada kita. 

Bagaimana dengan kita? Allah sudah mengasihi kita dan setiap saat siap mendengarkan keluh kesah kita dan setiap saat melimpahkan rahmat dan berkat-Nya kepada kita. Rahmat dan berkat yang kita terima itu bukan semata-mata untuk kita nikmati sendiri. Kasih yang kita terima hendaknya membuat kita juga mau mengasihi sesama, seperti ibu mertua Simon setelah disembuhkan oleh Yesus dari sakitnya, dia langsung berdiri melayani Yesus dan para murid-Nya. Kita sudah beroleh berkat Tuhan, maka berkat yang kita terima hendaknya membuat kita berdiri atau siap mengasihi Yesus dengan melayani Yesus. 

Mengasihi dan melayani Yesus dengan cara mengasihi dan melayani sesama kita yang membutuhkan kasih Tuhan dalam hidup mereka. Hendaknya dalam mengasihi Yesus kita lakukan setiap saat dalam hidup kita. Kasih itu harus nyata dalam kasih kita kepada sesama. Kasih kita kepada sesama hendaknya seperti kasih Yesus yang tiada habisnya, tiada kata lelah atau beristirahat untuk mengasihi sesama. 

Namun harus tetap kita ingat bahwa dalam kesibukan kita baik itu dalam pekerja dan juga dalam karya, kita tetap mengambil waktu secara khusus untuk berdoa kepada Yesus. Dalam doa itu, kita bersyukur dan memohon kekuatan dari Dia yang telah mengasihi kita. Dengan doa pribadi itu, kita diingatkan bahwa tugas kita adalah mewartakan Kerajaan Allah bagi semua orang, doa itu akan membantu kita terhindar dari keinginan untuk dipuji atau disanjung orang banyak. 

Kita boleh bangga bila orang banyak memuji kita dan seakan membutuhkan pelayanan kita, namun hendaknya kita jangan jatuh pada sikap hidup mencari pujian. Kasih pelayanan harus kita lakukan kepada semua orang, supaya semakin banyak orang yang merasakan kasih Tuhan dan pada akhirnya percaya kepada Yesus Tuhan. Amin.

RENUNGAN HARIAN BIASA SELASA 14 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN BIASA SELASA 14 JANUARI 2014 
(Petrus Donders, Odorico da Pordenone) 
1Sam. 1:9-20; MT. 1Sam. 2:1,4-5,6-7,8abcd; Mrk. 1:21b-28 

INJIL : 
Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: "Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya." Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Dia ke segala penjuru di seluruh Galilea. 

RENUNGAN : 
Yesus mengajar dengan penuh kuasa. PengajaranNya mengalahkan para ahli Taurat, yang kiranya dapat kita mengerti karena memang Dialah sang Sabda itu sendiri. Dialah Allah yang menjadi manusia. Sabda yang penuh kuasa dan menjadikan segala sesuatu, kini menyatakan diri di hadapan umatNya. Inilah kiranya alasan mengapa Dia mengajar dengan penuh kuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Kiranya menjadi pemahaman bagi kita semua hanya sabda yang diwartakan itulah yang memberikan kuasa kepada setiap orang, dan bukannya aneka pengajaran lainnya. 

Orang yang kerasukan roh jahat adalah orang yang membiarkan diri dipimpin oleh roh jahat, atau memang malahan meminta bantuannya. Orang itu berteriak: 'apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah'. Dia yang kerasukan roh jahat dapat menyebut bahwa Yesus itu adalah Dia yang kudus dari Allah. Menarik memang, dia yang dikuasai roh jahat dapat mengeluarkan kata-kata yang indah. Yang jahat memang tidak selalu tampak dalam diri yang menakutkan dan menggertak. 

Dalam kelembutan, dia mampu menampilkan diri. Dalam bait Allah, dalam gereja, dia tampil dengan indahnya. Karakter dari roh jahat yang membentengi orang-orang yang direnggutnya adalah kemunafikan. Sebaliknya, tak jarang ketika berjumpa dengan segala kebaikan dan kebajikan, kita malahan mengumpatnya sebagaimana yang dilakukan Eli, ketika dia melihat Hana berkomat-kamit dalam doanya, 'Berapa lama lagi engkau berlaku sebagai orang mabuk? Lepaskanlah dirimu dari pada mabukmu' (1Sam 1: 12-14). Semuanya bisa terjadi, karena memang banyak orang begitu terikat oleh penglihatan inderawi. Kemampuan inderawi menjadi ukuran kenyamanan hidup. 

Semuanya ini kiranya membuka mata hati kita untuk berani melihat segala yang baik dan indah yang dimiliki setiap orang. Keberanian untuk melihat dan mengakui keberadaan orang lain apa adanya, semakin membantu kita melihat kehadiran Tuhan yang tampak dalam anugerah-anugerah yang dinikmati oleh sesama kita. 'Diam, keluarlah dari padanya!', hardik Yesus. Dia tahu isi hati setiap orang. Yesus tidak terbuai dengan kata-kata indah yang keluar dari mulut umatNya. Kalau pun seseorang berteriak-teriak: 'Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?', 

Dia sang Empunya kehidupan dengan berterus terang berkata: 'Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!' (Mat 7: 22-23). Di hadapan Tuhan, kita memang tidak bisa berkata-kata manis. Kejujuran sebuah hati malahan menjadi persembahan yang menyenangkan hati Tuhan. Kepada Dia Penguasa kehidupan, tidak ada satu pun kuasa yang berani dan mampu melawanNya. Hanya kepadaNyalah memang kita pun harus berani merundukkan diri. Sungguh layak dan pantaslah orang-orang yang takut Allah menuju dan memuliakan Allah ketika melihat segala yang indah dan baik adanya.

RENUNGAN HARIAN BIASA SENIN 13 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN BIASA SENIN 13 JANUARI 2014 
(Hilarius) 
1Sam. 1:1-8; Mzm. 116:12-13,14,17,18-19; Mrk. 1:14-20 

INJIL : 
 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia. 

RENUNGAN : 
Terkadang bagitu sulit menentukan waktu untuk rapat untuk urusan Gereja karena kesibukan banyak umat. Seringkali untuk urusan gereja ditentukan pada waktu umat tidak sibuk lagi dalam pekerjaan harian mereka. Ada juga ungkapan mengikuti Yesus atau aktif dalam kegaitan agama setelah pensiun dulu, karena masih banyak kesibukan pekerjaan. Bisa dikatakan seakan mengikuti Yesus itu hanya sambilan atau mengisi waktu luang. Hari ini dalam injil Yesus memanggil Simon dan Andreas saudaranya ketika mereka sedang sibuk bekerja, yakni ketika mereka menebarkan jala mereka. Bahkan pada saat itu, Yesus sedang jalan-jalan menyusuri danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. 

Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus tidak hanya mengajak mereka untuk mengikuti Dia dan akan menjadikan mereka menjadi penjala manusia. Mungkin karena kedua orang itu pekerjaannya adalah menjala ikan, sehingga Yesus menawarkan mereka menjala manusia. Yesus tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan menjala manusia, tetapi kedua murid itu langsung mengikuti Yesus dan meninggalkan pekerjaan mereka. 

Demikian juga halnya ketika Yesus melihat Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus mengajak mereka dengan ajakan yang sama dan keuda orang bersaudara ini langsung mengikuti Yesus, meninggalkan pekerjaan mereka. Mengapa mereka itu langsung mengikuti Yesus tanpa bertanya apa yang dimaksudkan oleh Yesus? Kita tidak tahu pasti. Mungkin saja mereka sudah pernah mendengar cerita tentang Yesus yang adalah guru dan mereka langsung ikut begitu saja tanpa meminta penjelasan dari Yesus. 

Namun kita yakin bahwa Yesus memang punya kuasa yang keluar lewat perkataan-Nya. Namun selain itu, jelas mau menyatakan bahwa kita, bahwa tidak ada orang yang bisa menolak Yesus untuk mengikuti-Nya. Orang-orang itu yang akhirnya menjadi rasul mengikuti Yesus justru ketika mereka sibuk bekerja, bukan karena mereka sedang menganggur, tidak punya pekerjaan. Kita juga mendapat panggilan seperti itu, yakni kita dipanggil oleh Yesus untuk mengikuti Dia dan menjadikan kita menjadi penjala manusia. Sebenarnya tidak ada orang yang bisa menolak panggilan Yesus untuk mengikuti Dia, atau semua kita dipanggil oleh Yesus untuk mengikuti Dia untuk menjala manusia. 

Menjala manusia berarti membawa manusia lain atau sesama untuk menjadi murid Yesus atau percaya kepada Yesus. Memang kita semua punya kesibukan dalam pekerjaan kita. Tuhan memanggil kita mengikuti Dia bukan karena atau bila kita tidak sibuk atau tidak punya pekerjaan. Yesus tidak meminta kita semua untuk meninggalkan pekerjaan kita sekarang ini, namun tugas panggilan untuk mengikuti Yesus harus kita lakukan dalam kesibukan kita setiap hati. Lewat panggilan ini, kita hendaknya menjadikan pekerjaan kita bukan hanya sekedar pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, tetapi harus menjadi sarana untuk menjala manusia lain yang hidup bersama dengan kita. Pekerjaan dan hidup kita harus menjadi tugas perutusan menjadi rasul-rasul Yesus sehingga semakin banyak orang yang percaya kepada Yesus. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)