Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

Berbagi Berita: Penahbisan terlarang harus diakhiri, tegas kardinal

Penahbisan terlarang harus diakhiri, tegas kardinal 

Kardinal Hong Kong telah mengkritik keterlibatan pemerintah Cina dalam penahbisan, dengan mengatakan mereka tidak memiliki unsur politik ataupun ekonomi, setelah para pejabat melaporkan melakukan penyelidikan terkait penahbisan Uskup Auksilier Tadeus Ma Daqin, pekan lalu. 

Uskup Ma mengumumkan pada acara penahbisan itu bahwa ia akan berhenti dari tugasnya di Asosiasi Patriotik Katolik Cina (CCPA), yang diakui pemerintah. Para pejabat Cina dilaporkan telah menciduk Uskup Ma dari pelayanan uskup dalam menanggapi pengumuman itu. 

“Dialog diantara Cina dan Vatikan adalah sebuah keharusan. Hal ini sangat mendesak sekarang untuk menyelesaikan kasus dramatis Uskup Ma Daqin,” kata Kardinal John Tong Hon. “Hanya dengan dialog akan mencapai ‘win-win’ solusion.” 

Kardinal Tong mengetuai Pusat Studi Roh Kudus Keuskupan Hong Kong di sejak didirikan tahun 1980. Pusat ini melakukan penelitian tentang kehidupan Gereja di Cina. 

Pemerintah Cina perlu menghormati HAM dan agama demi keadilan, martabat manusia dan kesejahteraan rakyat. Ini adalah satu-satunya cara untuk mencapai kerukunan sosial dan citra internasional yang baik, katanya. 

“Saya menghargai keberanian Uskup Ma,” kata Kardinal Tong kepada ucanews.com. 

 Penahbisannya telah membawa umat beriman pada komunitas Katolik “resmi” dan “tidak terdaftar” lebih dekat satu sama lain, yang berdampak positif bagi Gereja Cina, katanya. 

 Juga pekan lalu, Pastor Joseph Yue Fusheng, wakil ketua (CCPA), ditahbiskan uskup dari Harbin tanpa mandat paus. “Para uskup terlarang merasa terisolasi akibat umat Katolik meninggalkan mereka. Tidak ada gunanya melanjutkan dengan penahbisan terlarang,” kata Kardinal Tong. 

 Ia mengatakan, “Kami juga mendengar bahwa dalam penahbisan Cina beberapa uskup yang berpartisipasi dibayar dengan uang dan barang lainnya. Hal itu nampak bagi saya bahwa cara ini termasuk kasus korupsi.” Komisi Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Hong Kong, bersama dengan Kardinal Joseph Zen Ze-kiun, pensiunan uskup Hong Kong, tampil di depan Kantor Penghubung Pemerintah Pusat pada Rabu menuntut pembebasan Uskup Ma dan klerus lainnya. Komisi itu sedang memobilisasi umat Katolik untuk mendaraskan Rosario di depan Kantor Penghubung itu dan Misa untuk berdoa bagi kebebasan beragama di Cina, Senin. 

 Sementara itu, tujuh imam dan dua biarawati di Keuskupan Shanghai telah dipanggil oleh pejabat pemerintah kota, demikian sumber-sumber Gereja. “Mereka masing-masing menghadapi interogasi panjang, hingga delapan jam sehari,” kata sebuah sumber. “Mereka tidak bisa makan dan istirahat dengan baik. Kami khawatir tentang kesehatan mental dan fisik mereka.”

Sumber: Cardinal says illicit ordinations must end
Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XV Rabu 18 Juli 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XV 
Rabu 18 Juli 2012 
Yes 10:5-7,13-16, Mzm 94:5-6,7-8,9-10,14-15, Mat 11:25-27 

BACAAN INJIL: 

Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. 

RENUNGAN: 
Bijak dan pintar tentu menjadi tujuan atau keingingan setiap orang. Tidak ada orang yang ingin menjadi orang bodoh. Namun kerapkali terjadi orang bijak dan orang pintar lebih mengutamakan logika berpikir sehingga kurang percaya akan penyelenggaraan ilahi dalam hidup ini. Tidak sedikit orang bijak dan pintar yang akhirnya sombong dan menyombongkan kebijakan dan kepintaran mereka. Adapula orang yang pintar dan bijaksana, tetapi itu hanya untuk diri sendiri dan terlebih mereka hanya dalam teori, tidak tampak dalam praktek kehidupan mereka. 

Berdasarkan Injil hari ini, Yesus tidak melarang orang menjadi bijak dan pintar, Tuhan juga tidak sengaja menyembunyikan keselamatan Allah kepada orang bijak dan pintar. Bijak dan pintar, itu baik karena Allah mengaruniakan kebijakan dan kepintaran itu sendiri kepada manusia lewat anugerah otak atau akal budi kepada manusia. Justru akal budi itu adalah anugerah yang membedakan mansia dari ciptaan lain. Namun yang menjadi persoalan adalah kebijakan dan kepintaran itu harus digunakan sesuai dengan hekekatnya atau tujuan diberikan oleh Allah, harus digunakan untuk menjalani hidup seturut kehendak Allah. 

Kebijakan dan kepintaran itu harus juga kita gunakan dalam hidup beriman. Sehingga maksud injil hari ini, yang dicela oleh Yesus adalah kebijakan dan kepintaran yang disalahgunakan orang. Artinya yang dimaksud oleh Yesus adalah orang yang lebih mengandalkan kebijaksanaan dan kepintarannya dalam hidup, sehingga mereka tidak lagi mampu melihat rahmat atau penyelenggaraan ilahi dalam hidup mereka. Juga Yesus mencela orang yang bijaksana dan pintar karena mereka hanya dalam teori saja, tidak dalam praktek hidup. Oleh sebab itulah Yesus mengatakan bahwa keselamatan Allah disembunyikan kepada orang bijak dan pintar tetapi dinyatakan kepada orang-orang kecil. 

Maksud dari ungkapan itu adalah orang bijak dan pintar seringkali tidak menjadi rendah hati yang melihat semuanya adalah anugerah Tuhan, mengarahkan semuanya kepada hidup seturut kehendak Tuhan. Orang kecil lebih mudah menangkap kehadiran Allah, karena mereka tidak mengandalkan akal budi dan pikiran mereka, tetapi lebih mengandalkan Tuhan dalam hidup mereka. Sehingga yang diharapkan oleh Yesus dari kita adalah agar kita mampu menangkap kehadiran Kerajaan Allah dalam hidup kita adalah sikap rendah hati. 

Maka dari itu, Yesus mengharapkan agar kita selalu bersikap rendah hati di hadapan sesama, terutama di hadapan Tuhan, walaupun kita orang yang bijaksana dan orang pintar. Tuhan tidak melarang kita mengejar kebijaksanaan dan kepintaran dalam hidup. Namun kita harus waspada agar jangan semuanya itu menjadikan kita menjauh dari Allah. Amin.

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XV Selasa 17 Juli 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XV 
Selasa 17 Juli 2012 
(Magdalena Albrici dr Como, Teresia dr St Agustinus) 
 Yes 7:1-9, Mzm 48:2-3a,3b-4,5-6,7-8, Mat 11:20-24 

BACAAN INJIL: 
Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya: "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu." 

RENUNGAN: 
Kerap kali orang menganggap bahwa kemalangan yang terjadi atas seseorang adalah hukuman Tuhan atau cobaan dari Tuhan. Pemikiran ini sama sekali tidak benar. Tuhan tidak pernah memberikan bahkan merencanakan hal yang tidak baik kepada manusia. 

Kemalangan atau penderitaan memang bisa jadi karena kesalahan atau akibat perbuatan hidup seseorang, dan bisa juga memang karena ulah perbuatan orang lain. Penderitaan dan kemalangan tidak pernah berasal dari Tuhan. Bahkan Tuhan sendiri sangat menyayangkan kemalangan yang terjadi kepada seseorang akibat ulahnya sendiri. Sebagaimana kita dengarkan dalam injil hari ini, Yesus sangat menyayangkan kemalangan yang akan dialami oleh Khorazim dan Betsaida karena kedegilan hari mereka yang tidak mau bertobat. 

Di dua tempat itu Yesus sudah mengajar dan mereka telah melihat mukjizat yang diperbuat oleh Yesus, namun mereka tetap tidak bertobat dan percaya kepada Allah. Kedegilan hati mereka itulah yang akan mendatangkan kemalangan kepada mereka. 

Kitapun mungkin seringkali demikian. Tuhan dengan berbagai cara sudah memperdengarkan ajaran-Nya kepada kita dan dengan berbagai cara pula sudah menyatakan mukjizat-Nya kepada kita, namun kita masih tetap belum bertobat dan percaya kepada Tuhan. Yesus sangat menyayangkan bila hal itu terjadi kepada kita. 

Oleh karena itu, mari kita bertobat, mengubah hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Sebab jelas bahwa perbuatan dosa kita, itu kelak akan mendatangkan kemalangan bagi kita. Janganlah kiranya kita sadar setelah kemalangan itu menghampiri kita karena kedegilan hati kita. Amin.

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XV Senin 16 Juli 2012 (Hari Raya SP Maria dr Gunung Karmel)

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XV 
Senin 16 Juli 2012 
(Hari Raya SP Maria dr Gunung Karmel)
1 Raja 18:42b-45a; Mzm 14:1,2-3a.3b-4a; Gal 4:4-7; Yoh 19:25-27 

BACAAN INJIL: 

Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. 

RENUNGAN: 

Kalau kita mau jujur, kita sebagai orang kristianilah yang paling bahagia dalam hidup ini. Sebab kita punya Tuhan yang mahakuasa, yang sungguh mengasihi kita. Kita semua mengimani bahwa karena kasih yang begitu besar kepada manuisa, Yesus rela menderita dan akhirnya mati disalib demi keselamatan kita. Selain menganugerahkan keselamatan bagi kita, Dia juga memberi hadiah yang begitu indah bagi kita yakni ibu-Nya juga menjadi ibu kita. Hadiah yang sangat indah ini semakin berharga bagi kita karena Yesus memberikannya justru Dia menderita di salib. Coba kita bayangkan, walau Yesus sedang mengalami sakit dan penderitaan di salib, Dia tetap memikirkan kita dan memberikan ibu-Nya menjadi ibu kita. 

Kita sungguh sangat beruntung karena kita memiliki ibu Maria yang menjadi teladan hidup beriman mengikuti Yesus Tuhan kita. Maria tetap setia pada Yesus puteranya hingga kematian Yesus di kayu salib. Sungguh penderitaan yang dialami Maria adalah penderitaan yang luar biasa besar. Namun walau demikian Dia tetap setia pada puteranya. 

Demikian pulalah kiranya iman kita kepada Yesus. Maria memberi kita teladan dalam mengikuti Yesus. Maria mengajak kita agar kita selalu setia mengikuti Yesus bahkan dalam jalan salib sekalipun. Kesetiaan kita mengikuti Yesus hingga sampai pada jalan salib, itu tidak akan sia-sia, sebab seperti yang dialami Maria, Yesus tetap memberhatikan ibu-Nya Maria, Yesuspun akan selalu memperhatikan kita. Yesus tidak akan membiarkan kita hidup berjuang sendiri. Kita juga bahagia bukan hanya karena kita punya teladan dalam hidup beriman. Tetapi juga karena kita mempunya ibu yang sungguh beriman. Yesus menyerahkan Maria menjadi ibu kita, juga karena Yesus mengharapkan kita mengalami kasih keibuan Maria seperti yang dialami oleh Yesus. 

Dengan demikian, kita punya ibu yang penuh kasih, yang siap menolong dan melindungi kita. Maria menjadi perantara rahmat puteranya kepada kita. Oleh sebab itu, pada perayaan Maria Bunda Karmel hari ini, ini juga perayaan Gereja, perayaan syukur bagi kita yang percaya pada Yesus. Maka semoga kita meneladan Maria dalam hidup beriman kepada Yesus. Juga semoga kita hidup menjadi putera-puteri Maria, karena Yesus telah menyerahkan ibu-Nya menjadi ibu kita juga. Amin.

RENUNGAN HARI MINGGU BIASA KE XV Minggu 15 Juli 2012

RENUNGAN HARI MINGGU BIASA KE XV
Minggu 15 Juli 2012
Am 7:12-15, Mzm 85:9ab-10,11-12,13-14, Ef 1:3-14, Mrk 6:7-13


 BACAAN INJIL: Mrk 6:7-13 
“Di dalam Kristus, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan.” 

Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka. 

RENUNGAN:
Barang siapa sungguh percaya kepada Yesus, dia juga diutus untuk mewartakan kabar gembira Kerajaan Allah. Iman menuntut perutusan. Setiap orang beriman wajib mewartakan Kerajaan Allah. Inilah kiranya inti yang bisa kita ambil dari bacaan hari ini.

Bibi Sofi adalah seorang wanita petugas kebersihan di sebuah toko souvenir. Ia baru saja dibaptis menjadi katolik. Tetapi dia sangat bersemangat untuk berbicara tentang Tuhan kepada siapa saja yang ia jumpai. Matanya sudah agak rabun, sehingga kadang kala ia berbicara kepada patung-patung kayu yang banyak terdapat di toko itu. Pada suatu kali ia ditertawakan oleh pelayan-pelayan toko yg lain (juga katolik) ketika ia berbincang-bincang tentang Tuhan di depan sebuah patung kayu. Bibi Sofi tidak tersinggung, ia hanya berkata: "Mungkin saya sudah berbicara tentang Tuhan di depan sebuah patung kayu. Mata saya sudah rabun. Tetapi berbicara tentang Tuhan kepada sebuah patung kayu tidak seburuk orang katolik yang bersikap seperti patung kayu, yang tidak pernah mewartakan dan memberi kesaksian tentang kebaikan Tuhan kepada orang lain, baik itu dengan perkataan maupun dengan perbuatan!"

Dalam injil hari ini, Yesus memanggil dan mengutus para murid pergi berdua-dua untuk mewartakan Kerajaan Allah. Namun sebelum mereka pergi menjalankan tugas perutusan itu, Yesus membekali mereka dengan kuasa tuk mendukung perutusan mereka yakni memberi kuasa atas roh-roh jahat dan juga bekal nasihat atau syarat yang harus mereka taati. Yesus memberi syarat agar para murid tidak membawa bekal apa-apa dalam perjalanan, hanya membawa tongkat, boleh mamakai alas kaki, tetapi tidak boleh membawa uang dan tidak boleh mamakai dua helai baju.

Syarat yang diberikan oleh Yesus bukanlah ringang. Tentu bukan karena Yesus tidak tahu beratnya mewartakan Kerajaan Allah sehingga Yesus memberi syarat demikian. Yesus tahu bahwa tugas menjadi rasul itu bukanlah hal yang mudah. Justru karena itu Yesus memberi syarat ini agar para murid dalam menjalankan tugas perutusannya tidak mengandalkan kemampuan mereka, tidak mengandalkan pikiran dan harta tetapi sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan dalam hidup mereka.

Yesus menghendaki agar para murid yakin bahwa Tuhan pasti akan melindungi, memberkati dan mencukupi apa yang mereka perlukan dalam tugas perutusan itu. Sehingga jelas bahwa mereka mau mengajak orang untuk percaya kepada Allah, maka pertama-tama harus mereka sendiri menghayati itu dengan hanya mengandalkan Tuhan dan menyerahkan seluruh hidup mereka kepada Tuhan. Sebab jelas bahwa bagaimana mungkin seseorang mengajak orang lain untuk percaya kepada Tuhan, kalau mereka sendiri tidak menghayatinya dan memberi contoh? Jadi pertama-tama lewat syarat ini, para murid harus terlebih dahulu menghayati apa yang hendak mereka wartakan. Selain itu, dengan syarat itu, para murid agar semata-mata mewartakan kerajaan Allah. Jangan hanya karena perbekalan, dan kekhawatiran hidup mereka menjadi lupa mewartakan Kerajaan Allah.

Yesus juga memberi nasihat, kalau di suatu tempat mereka sudah diterima dalam suatu rumah, mereka harus tinggal di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Juga kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima para rasul dan kalau mereka tidak mau mendengarkan para rasul, mereka harus keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka.agar mewartakan. Arti dari nasihat ini adalah bahwa Kerajaan Allah harus diwartakan kepada semua orang, tanpa memilih-milih orang. Juga para murid harus tetap tegas dalam perutusan, tidak boleh kerjasama dengan orang yang menolak kerajaan Allah dan tidak boleh tinggal dengan bersama orang-orang yang menolak pewartaan mereka. Seperti para rasul dipanggil dan di utus oleh Yesus mewartakan Kerajaan Allah, kita semua yang menjadi murid-Nya juga mendapat perutusan yang sama untuk mewartakan Kerajaan Allah. Adalah merupakan kewajiban bagi kita untuk menjadi rasul Yesus.

Syarat atau nasihat yang diberikan kepada para rasul, juga diberikan kepada kita dan kita harus menjalaninya. Menjalankan tugas perutusan menjadi rasul, memang bukanlah mudah, tetapi Yesus berjanji bahwa Dia akan menyertai dan membantu kita dalam tugas itu. Mungkin kita merasa bahwa kita tidak punya bekal yang cukup menjalankan tugas itu, mungkin kita merasa tidak punya kemampuan apa-apa, merasa bahwa ktia hanya umat biasa. Itu semua bukan menjadi alasan untuk tidak mewartakan Kerajaan Allah. Tuhan memberi tugas itu, dan Tuhan juga berjanji akan menolong kita. Justru Yesus memberi syarat agar kita tidak usah khawatir atas semuanya itu, tetapi kita percaya akan kuasa dan kasih Allah yang akan menolong kita. Untuk itulah Yesus mengajarkan kepada kita, agar kita hanya mengandalkan Tuhan dalam tugas itu dan penyerahan diri pada kuasa Tuhan.

Sebagai contoh dalam hal ini kita bisa renungkan dalam bacaan I, Amos hanya seorang peternak dan pemungut buah ara hutan, tetapi malah dia diutus untuk bernubuat terhadap umat Israel. Kitapun harus mewartakan Kerajaan Allah seperti para rasul, seperti nabi Amos dengan menyerukan pertobatan kepada semua orang. Pewartaan itu terlebih-lebih kita nyatakan dengan penghayatan iman, memberi contoh teladan dari apa yang kita wartakan. Mungkin kita tidak pintar dalam berbicara, tidak pintar menerangkan atau berkotbah tentang Kerajaan Allah, tetapi itu bukan alasan untuk tidak mewartakan Allah. Justru kesaksian yang lebih luar biasa adalah dengan hidup iman atau kesaksian iman yang tampak dalam cara hidup kita. Kita bersaksi dengan melakukan perbuatan baik kepada sesama, membawa sukacita kepada sesama. Amin.

BACAAN HARI MINGGU BIASA KE XV Minggu 15 Juli 2012

BACAAN HARI MINGGU BIASA KE XV
Minggu 15 Juli 2012
Am 7:12-15, Mzm 85:9ab-10,11-12,13-14, Ef 1:3-14, Mrk 6:7-13

BACAAN I: Am 7:12-15, 
“Pergilah, beritahukanlah terhadap umat-Ku.” 

Sekali peristiwa berkatalah Amazia kepada Amos: "Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab inilah tempat kudus raja, inilah bait suci kerajaan." Jawab Amos kepada Amazia: "Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel. 

MAZMUR TANGGAPAN: Mzm 85:9ab-10,11-12,13-14, 
 Ulangan : Perlihatkanlah kepada kami, kasih setia-Mu, ya Tuhan. 

Ayat: 
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Tuhan. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai? Sungguh keselamatan dari Tuhan dekat pada orang yang bertakwa dan kemuliaan diam di negeri kita. 

2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit. 

3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya dan damai akan menyusul di belakang-Nya. 

BACAAN II: Ef 1:3-14, 
“Di dalam Kristus, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan.” 

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya. Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi. Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan?kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya? supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya. Di dalam Dia kamu juga?karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu?di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya. 

 BACAAN INJIL: Mrk 6:7-13 
“Di dalam Kristus, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan.” 

Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)