Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

BACAAN HARI MINGGU BIASA IV: 3 FEBRUARI 2013

BACAAN HARI MINGGU BIASA IV: 3 FEBRUARI 2013 
Yer. 1:4-5,17-19; Mzm. 71:1-2,3-4a,5-6ab,15ab,17; 1Kor. 12:31-13:13 ; Luk. 4:21-30 

BACAAN I: Yer. 1:4-5,17-19 
“Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” 

Pada masa Raja Yosia turunlah firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN." 

 MAZMUR TANGGAPAN : Mzm. 71:1-2,3-4a,5-6ab,15ab,17 
Ulangan : Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan, selama-lamanya. 

Ayat: 
1. Pada-Mu ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadailan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku. 

2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkau bukti batu dan pertahanku, ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik, dari cengkeraman orang-orang lalim dan kejam. 

3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaaku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku. 

4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari pada-Mu. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib. 

BACAAN II : 1Kor. 12:31-13:13 
“Sekarang tinggal iman, harapan dan kasih, namun yang paling besar diantaranya ialah kasih.” 

Saudara-saudara berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. 

BACAAN INJIL : Luk. 4:21-30 

"Seperti halnya Elia dan Elisa, Yesus diutus bukan hanya kepada orang-orang Yahudi.” 

Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?" Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!" Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 2 FEBRUARI 2013 (Pesta Yesus Dipersembahkan di Kanisah)

RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 2 FEBRUARI 2013 
(Pesta Yesus Dipersembahkan di Kanisah) 
Mal. 3:1-4 atau Ibr. 2:14-18; Mzm. 24:7,8,9,10; Luk. 2:22-40 

BACAAN INJIL: 
Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah", dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. 

RENUNGAN: 
Hari ini adalah Pesta Yesus dipersembahkan di kenisah. Keluarga Nasaret sebagaimana keluarga yang lain, setiap anak menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah". Peristiwa ini sungguh menyatakan bahwa Yesus Tuhan sungguh hidup seperti kita, hidup dalam satu keluarga yang taat hukum agama dan beriman. 

Kehadiran Yesus dalam hidup kita, itulah sukacita injil hari ini bagi kita. Itu pulalah yang dinyatakan dan dirasakan oleh nabi Simeon. Simeon sungguh merindukan kehadiran Sang Mesias dan ketika dia bertemu dengan Yesus Mesias ketika Dia dipersembahkan di Baik Allah, Simeon merasa sangat bersukacita. Bahkan dia mengatakan, "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." 

Bagi Simeon, bertemu dengan Yesus, itulah sukacita paling besar dan itulah kerinduan hidupnya. Bahkan hidup di dunia, baginya tidak berharga dibandingkan dengan pertemuan dengan Yesus. Lewat perayaan hari ini, kepada kita dinyatakan bahwa Yesus sungguh hadir dalam hidup kita, Dialah Mesias, harapan dan sukacita besar dalam hidup kita. Apa yang dirasakan oleh Simeon hendaknya juga kita rasakan. 

Simeon mampu mengenali Yesus Sang Mesias, maka semoga kita mau menerima Yesus adalah Tuhan, hanya pada-Nyalah ada sukacita besar. Kita semua tentunya sudah bertemu dengan Yesus, yakni lewat pembaptisan yang sudah kita terima. Lewat baptisan yang kita terima, kita telah bersatu dengan Yesus Mesias. Namun sayang hal ini seringkali tidak kita sadari sehingga persatuan itu tidak kita rasakan sebagai sukacita yang paling besar dibanding dengan hidup dunia ini. 

Oleh sebab itu, semoga kita sungguh menyadari bahwa persatuan dengan Yesus, itulah sukacita yang paling besar. Semoga kita juga senantiasa seperti Simeon, mampu menangkap kehadiran Yesus dalam diri sesama kita. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 1 FEBRUARI 2013

RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 1 FEBRUARI 2013 
(Kandelaria dr. St. Josef,Maria Anna Vaillot & Odilia Baumgarten) 
Ibr. 10:32-39; Mzm. 37:3-4,5-6,23-24,39-40; Mrk. 4:26-34 

BACAAN INJIL: 
Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba." Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya." Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri. 

RENUNGAN: 
Ada orang yang mengatakan bahwa small is beautiful, kecil itu cantik atau indah. Ya, tidak selamanya kecil itu tidak baik. Namun walaupun demikian, tidak semua orang menghendaki yang kecil atau menjadi orang kecil. Kalau ada pembagian sesuatu yang menyenangkan, pasti orang ingin mendapatkan bagian yang paling besar. Juga pasti orang tidak mau menjadi orang kecil. 

Pada umumnya orang lebih suka dengan yang besar. Sudah menjadi hal yang wajar bila orang berkeinginan menjadi yang besar, merencanakan suatu kegiatan yang besar yang dengan tentunya hal itu akan membuat seseorang itu merasa terhormat. 

Demikian juga umumnya akan lebih menghormati orang yang lebih besar dari dirinya sendiri. Inilah hidup manusia. Namun hari ini, Yesus mengajarkan tentang Kerajaan sorga dengan perumpamaan tentang biji sesawi. Yesus mengatakan biji sesawi itu kecil, tetapi pada akhirnya tumbuh berkembang menjadi besar dan burung-burung bisa bernaung di dahan-dahannya. Bagaimana biji itu bisa tumbuh dan berkembang demikian, tidak ada manusia yang tahu. Inilah misteri kuasa Tuhan. 

Dengan sabda ini, Yesus mengajarkan kepada kita bahwa memang Kerajaan Allah itu tidak tampak jelas oleh mata kepala kita. Kehadiran Kerajaan Allah itu bahkan tersamarkan oleh dunia yang lebih menonjolkan diri. Namun walaupun demikian, Kerajaan Allah itu seringkali tidak tampak oleh mata kepala kita, Kerajaan Allah itu tetap tumbuh dan berkembang menaungi hidup manusia. 

Kehadiran Kerajaan Allah adalah misteri kehidupan manusia. Selain itu, sabda Tuhan hati ini mengatakan bahwa seringkali kita ingin dan merencanakan hal-hal yang besar, juga ingin melakukan perbuatan baik yang besar dan luar biasa, yang tentunya berharap mendapat pujian atas semuanya itu. Sehingga pada akhirnya kita melupakan atau mengabaikan hal-hal kecil dan sederhana. 

 Padahal tidak selamanya perbuatan besar itu jauh lebih baik. Perbuatan itu baik dan berkenan ada Tuhan, bukan tergantung dari besar dan hebatnya, tetapi sejauh mana hal itu merupakan buah iman dan kasih kepada Tuhan serta sesama. Sekecil apapun perbuatan baik yang kita lakukan bila itu kita lakukan dengan penuh iman dan kasih, itu lebih berharga dibandingkan dengan perbuatan besar yang tidak dilandasi oleh iman dan kasih. Amin.

Hari Kaum Muda Sedunia di Brasil akan lebih banyak ketimbang Piala Dunia

Hari Kaum Muda Sedunia di Brasil akan lebih banyak ketimbang Piala Dunia 

 Hari Kaum Muda Sedunia (WYD, World Youth Day) 2013 di Rio de Janeiro, Brasil kurang dari enam bulan lagi, dan acara ini akan lebih meriah ketimbang piala dunia (pertandingan sepak bola), sebuah cabang olahraga yang paling digemari di Brasil. WYD sangat penting, bukan hanya bagi hampir setengah umat Katolik dunia yang tinggal di Amerika Latin, namun saat ini Gereja sedang menghadapi persaingan ketat dengan gerakan evagelis dan munculnya sekularisme. 

Bagi Brasil, Hari Kaum Muda Sedunia adalah acara pertama dari tiga peristiwa besar yang akan membawa raksasa Amerika Selatan itu menjadi pusat perhatian internasional. Dua peristiwa lain yang akan digelar di negara itu: Piala Dunia tahun 2014 dan Olimpiade tahun 2016. Vatikan Insider mewawancarai Joao Kardinal Braz de Lisboa dari Brasil, Prefek Kongregasi Tarekat Hidup Bakti dan Hidup Kerasulan, saat ia mempersiapkan untuk menghadiri pertemuan tahunan para uskup, teman-teman dari gerakan Focolare, yang diadakan di Roma dua hari ke depan. Terkait fasilitas, kata Kardinal Braz, persiapan sudah sangat baik. 

Awalnya, polisi, khususnya di Rio, memusatkan perhatian mereka pada Piala Dunia dan Olimpiade karena mereka tidak cukup menyadari kegiatan WYD ini. Piala Dunia akan menarik 300-500 ribu penonton, sementara 1,5 juta hingga dua juta orang akan berada di Brasil untuk WYD tersebut. Awalnya, polisi tidak mengerti mengapa kita berbicara angka tersebut. “Apa Anda tidak melihat apa yang terjadi di Madrid?”, jawabnya. Polisi benar-benar akan bekerja keras. 

Koordinasi di antara Roma dan Rio sangat kuat dalam menyelengarakan acara ini. Selama bertahun-tahun, WYD telah menjadi acara yang semakin penting bagi Gereja. Acara ini memiliki gema yang kuat di Amerika Latin, karena kehadiran orang-orang muda dari negara-negara di benua ini masih sangat kuat dan orang-orang terus menunjukkan keterbukaan besar dalam pencarian mereka untuk makna kehidupan. Tahun 2007 Paus Benediktus berkunjung ke Brasil. Kunjungan Paus saat itu memberikan peluang yang luar biasa bagi orang muda dan meneguhkan identitas mereka. 

“Saya berada di São Paulo pada acara tersebut. Orang awalnya berpikir Paus ini adalah seorang teolog dan seorang akademisi. Dia tidak akan memiliki banyak hubungan dengan orang-orang,” kata kardinal itu. Tapi, ketika Paus itu datang, katanya, konsep masyarakat berubah total. Keraguan orang bisa dipahami karena Paus Benediktus dianggap sangat berbeda dengan Mendiang Yohanes Paulus II. Di Gereja Brasil, katanya, orang menyaksikan masalah yang sedang berlangsung termasuk kemiskinan meskipun hal itu sudah mulai membaik. “Gereja telah mengakui Komunitas Basis Gerejani. Apa yang kita butuhkan adalah mencari solusi terkait masalah sosial melalui perspektif iman daripada melihatnya dari sudut pandang ideologis dan sosiologis,” tambahnya.

Sumber: Brazil’s World Youth Day will be bigger than the World Cup
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 31 JANUARI 2013

RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 31 JANUARI 2013 
(Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko) 
 Ibr. 10:19-25; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Mrk. 4:21-25 

BACAAN INJIL: 
Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Lalu Ia berkata lagi: "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya." 

RENUNGAN: 
Semua orang pasti berpikir sama bahwa cahaya itu sangat penting bagi kehidupan kita. Oleh sebab itu bila hampir malam, orang akan menyalakan cahaya, baik itu dengan menyalakan listrik atau lampu biasa. Dari sebab itu pula, bila saat malam listrik padam dan semua menjadi gelap, kita pasti merasa gelisah dan tidak sedikit orang yang takut dalam kegelapan malam. Orang takut dalam gelap karena seringkali bukan karena kita tidak bisa melihat sekitar kita tetapi juga karena sering dikatakan bahwa dalam gelap itu, hantu bergentayangan. 

Benar atau tidak sehubungan dengan hal ini, itu bukan urusan kita karena cerita demikian seringkali dibuat hanya untuk membuat kita takut. Yang terpenting bagi kita dalah betapa pentingnya cahaya dalam kehidupan kita. Namun sebenarnya ada cahaya yang lebih penting bagi kehidupan kita ini. Cahaya itu bukan hanya membuat kita dapat melihat dunia sekitar kita tetapi juga bisa membuat kita melihat apa yang tidak tampak oleh mata kita. 

Cahaya itu adalah iman kita. Iman kepada Yesus adalah cahaya atau pelita hidup kita yang memampukan kita melihat Tuhan dan berkat-Nya dan yang akan menuntun kita ke kehidupan kekal, hidup seturu kehendak Tuhan. Namun sayang, seringkali pelita iman kita tidak benyala dalam kehidupan kita sehingga tidak dapat menerangi hidup kita dan hidup sesama di sekitar kita. Pelita iman itu tidak bernyala bukan karena kehilangan cahayanya, tetapi karena kita sendiri yang membuatnya demikian.

 Mungkin karena pelita iman itu kita tutupi. Kita sengaja menutupinya karena kita lebih senang hidup dengan segala kelemahan dan keinginan kita. Sebab memang seringkali kehendak iman kita berbeda dengan keinginan kita, dan kita lebih bepihak pada keinginan atau kesenangan kita sendiri. Pelita iman itu juga tidak bercahaya karena kita simpan atau tidak kita tempatkan pada fungsinya. Kita berpikir bahwa beriman itu hanya salah satu bagian dari sisi kehidupan kita, yakni menganggap bahwa iman itu hanya suatu liturgi atau perayaan yang kita rayakan di Gereja atau ketika perayaan. 

Padahal iman itu harus hidup dalam semua kehidupan kita. Iman itu tidak boleh disembunyikan, tetapi harus dinyatakan dalam kehidupan sehati-hari. Iman kita juga harus mampu menerangi hidup sesama kita sehingga orang lain juta dapat sampai kepada Tuhan. Maka semoga iman kita sungguh menjadi pelita kehidupan baik bagi kita dan bagi sesama kita. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: RABU 30 JANUARI 2013

RENUNGAN HARI BIASA: RABU 30 JANUARI 2013 
 (Yasinta Mareskoti, Bronislaus Markiewicz) 
Ibr. 10:11-18; Mzm. 110:1,2,3,4; Mrk. 4:1-20 

BACAAN INJIL: 
Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau itu. Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata kepada mereka: "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat." Dan kata-Nya: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu. Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun." Lalu Ia berkata kepada mereka: "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan firman. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad. Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat." 

RENUNGAN: 
Sabda Tuhan yang ditaburkan kepada kita adalah benih yang baik, yang memberi kita kehidupan. Kita semua tentu sadar bahwa sabda Tuhan itu baik, memberi kita kehidupan kekal, namun sabda itu tidak tinggal dan tidak berbuah bukan karena sabda itu, tetapi karena kita sendiri yang membuatnya tidak tumbuh dan tidak berbuah. 

Sabda itu akhirnya tidak tumbuh dan berbuah dalam hidup kita, karena seringkali sabda itu bertentangan dengan situasi kondisi kita dan juga keinginan hati kita. Kita tahu dan menyadari sabda Tuhan itu sangat baik, tetapi berat untuk kita laksanakan karena bertentangan dengan kebiasaan hidup manusia dan terutama keinginan hati kita. Karena situasi demikian, kita malah kadang dengan sengaja membiarkan sabda itu dihimpit oleh batu-batu keinginan kita, membiarkan dirampas oleh kejahatan atau tawaran dunia. Oleh sebab itu akhirnya sabda itu tidak berbuah banyak. 

Apakah diri kita bukan tanah yang subur untuk sabda Tuhan? Kalau kita berani jujur, kita semua adalah tanah yang subur, karena memang kita mempunyai kemampuan untuk menjadi subur. Kita adalah tanah yang subur. Ada banyak anugerah yang menyuburkan hidup kita, dan banyak anugerah yang bisa kita pakai untuk membuat diri kita menjadi tanah yang lebih subur lagi sehingga kita akan mampu menumbuhkembangkan benih yang ditaburkan. 

Namun tak dapat disangkal, kita sendiri yang secara sengaja sering mengubah kemampuan yang kita miliki. Kita mudah membiarkan semak duri tumbuh dalam diri kita, kita pun tak jarang membiarkan batu-batu itu tenggelam dalam tanah hidup kita. Batu-batu malahan kita anggap sebagai penyangga. Ada banyak alasan yang dapat kita lontarkan, tetapi pada dasarnya, kita memang tidak setia menjadi tanah yang subur. Semoga kita berusaha memelihara hidup kita supaya tetap menjadi tanah yang subur dengan berani menyangkal diri dan berusaha hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, melaksanakan sabda Tuhan.

Berbagi Berita : Tokoh lintas agama bawa kasus sekolah Katolik Blitar ke MK

Tokoh lintas agama bawa kasus sekolah Katolik Blitar ke MK 

 Siti Musdah Mulia

Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Senin (28/1), menerima sejumlah tokoh lintas agama yang tergabung dalam Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP). Kedatangan kelompok yang dipimpin oleh Siti Musdah Mulia ini adalah untuk mengadukan kasus “pemaksaan” pendidikan agama yang terjadi di Blitar, Jawa Timur. 

Dalam penuturannya kepada Mahfud, Ketua Umum ICRP Musdah Mulia menyatakan peraturan daerah (perda) yang dikeluarkan oleh Wali Kota Blitar Samahudi Anwar beberapa waktu lalu sudah menjadi semacam virus. “ Ketika satu daerah menerapkannya, daerah lain pun mengikuti langkah itu,” ujar Musdah di Gedung MK, Jakarta Pusat, seperti dilansir okezone.com. Lebih lanjut Musdah mengatakan implementasi SK Wali Kota Blitar tersebut di antaranya juga terlihat dari kewajiban lulus tes baca tulis Alquran sebagai syarat masuk sekolah. 

“Akibatnya, banyak terjadi praktik jual beli sertifikat lulus tes tersebut,” ucap wanita yang juga akvitis perempuan ini. Dalam kesempatan yang sama, Romo Johannes Haryanto SJ, salah seorang pemuka agama Katolik di Indonesia yang ikut dalam rombongan ICRP menyampaikan bahwa kebanyakan sekolah Katolik memang tidak menyelenggarakan pendidikan agama lain di sekolah mereka. 

Hal itu, ungkapnya, dikarenakan persoalan anggaran yang sekolah Katolik hadapi selama ini. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, enam sekolah Katolik di Blitar terancam ditutup oleh pemda karena sekolah Katolik tersebut dituduh tidak memenuhi peraturan pemerintah ya4ng dituangkan dalam Surat Keputusan Nomor 8 Tahun 2012 adalah alasan pihak berotoritas melakukan itu. 

Sementara, salah seorang perwakilan dari sekolah Katolik di Blitar, Sumardiono mengatakan penyebab pihaknya tidak juga merespon apa yang dimintakan oleh pemda adalah karena pihaknya memang masih harus berkoordinasi dengan pengurus yayasan pusat.
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

Berbagi berita : Pemimpin Katolik mungkin hadapi sanksi terkait hidup dengan pasangan di luar nikah

Pemimpin Katolik mungkin hadapi sanksi terkait hidup dengan pasangan di luar nikah 

Berdasarkan pedoman Gereja yang baru para guru kepala dan gubernur beragama Katolik Roma bisa dipecat bila hidup dengan pasangan mereka di luar nikah. Siapapun dianggap berada dalam hubungan “tidak suci” di luar nikah, yang juga bisa berarti sama dengan perkawinan sejenis (gay), bisa diinvestigasi dan dicopot dari jabatan mereka, kata Monsignor Marcus Stock, sekretaris jenderal Konferensi Waligereja Inggris dan Wales dalam buku pedoman tersebut. 

Meskipun mereka telah menikah di sebuah gereja non-Katolik atau kantor urusan agama tanpa persetujuan resmi Gereja, namun posisi mereka juga bisa dipertanyakan. Buku peringatan itu ditulis oleh Monsignor Stock, yang diterbitkan bersama dengan Dinas Pendidikan Katolik. Pedoman itu menyatakan bahwa setiap “pilihan hidup substantif” yang bertentangan dengan ajaran Katolik bisa menghentikan pekerjaan mereka. 

Pasangan cerai yang menikah lagi, dan menikah di luar Gereja Katolik tanpa sesuai hukum kanonik atau mereka yang terang-terangan hubungan yang “tidak suci” bersama pasangannya berarti mereka telah “murtad” atau menyangkali iman mereka, demikian pedoman itu. “Bahkan orang Katolik yang paling taat sering gagal dalam mengekspresikan iman mereka akibat kelemahan pribadi dan dosa,” kata buku itu. 

Namun, “kegagalan dalam praktek iman ini berbeda dengan mengikuti dan mempertahankan pilihan hidup substantif yang tidak sesuai dengan ajaran Gereja Katolik maka mereka dilarang menerima sakramen-sakramen.” “Pilihan ini dapat menimbulkan skandal baik kepada umat Kristen dan masyarakat yang lebih luas serta menghina agama dan sekolah.” 

 Seorang juru bicara untuk Gereja Katolik mengatakan bahwa buku itu sebagai pedoman bagi mereka yang memiliki posisi kepemimpinan yang tinggi seperti kepala sekolah, deputi atau kepala RE serta gubernur. “Ini bukan untuk mengontrol orang,” katanya. Rincian brosur pertama dituangkan dalam majalah Katolik The Tablet.

Sumber: Catholic school heads may face sack for co-habiting
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARI BIASA: SELASA 29 JANUARI 2013

RENUNGAN HARI BIASA: SELASA 29 JANUARI 2013 
(Josef Freinademetz, Arkanjela Girlani) 
Ibr. 10: 1-10; Mzm. 40:2,4ab,7-8a,10,11; Mrk. 3:31-35 

BACAAN INJIL:
 Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia. Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau." Jawab Yesus kepada mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?" Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." 

RENUNGAN: 
Tentu senang rasanya bila kita punya kenalan orang 'besar' apalagi kalau kita berasal dari keluarga kaya dan terkenal. Namun kiranya tidak ada kebahagiaan yang lebih besar dibandingkan dengan kasih Yesus yang sungguh luar biasa besar kepada kita sehingga Dia mau menjadikan kita anak-anak-Nya, menjadikan kita anggota keluarga Kerajaan Allah. Dia mau menjadikan kita anak-anak-Nya, anggota keluarga Kerajaan Allah bukan karena kita hebat, bukan karena kita layak, tetapi semata-mata hanya karena Dia sungguh mengasihi kita. 

Hal inilah yang kita dengarkan dalam injil hari ini. Sepintas membaca atau mendengarkan Injil hari ini, kita merasa sikap Yesus kurang sopan terlebih terhadap ibu-Nya Maria. Ketika orang-orang memberitahukan kepada Dia ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Dia, malah Yesus mengatakan "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?" Jawaban Yesus seakan menyangkal Maria adalah ibu-Nya. Jawaban Yesus bukanlah mau menyangkal Maria adalah ibu-Nya. Namun pada kata-kata selanjutnya yang mengatakan, "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." Dalam kata-kata ini jelas bahwa Maria adalah orang pertama contoh yang melakukan kehendak Tuhan. Maria adalah wanita yang sungguh melakukan kehendak Tuhan dan karena itulah dia menjadi bunda Yesus. 

Juga dengan kata-kata ini mengatakan bahwa semua orang punya kesempatan menjadi seperti bunda Maria, menjadi saudara-saudari Yesus, menjadi anggota Kerajaan Allah. Yesus sendiri mau menghendaki dan mau menjadikan siapa saja menjadi anggota Kerajaan Allah, yakni bila seseorang itu mau mendengarkan dan melaksanakan kehendak Allah seperti yang dilakukan oleh Maria. Dalam hal ini, Tuhan tidak meminta apa-apa dan tidak menuntut persyaratan besar, hanya meminta kita hidup melakukan kehendak Allah. Maka mari kita hidup sebagai satu saudara dalam keluarga Kerajaan Allah dengan hidup melaksanakan kehendak Tuhan. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: SENIN 28 JANUARI 2013

RENUNGAN HARI BIASA: SENIN 28 JANUARI 2013
(Peringatan Wajib St. Tomas Aquino) 
Ibr. 9:15,24-28; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6; Mrk. 3:22-30 

BACAAN INJIL: 
Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan." Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: "Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya. Tetapi tidak seorangpun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat. 

RENUNGAN: 
Memang berbuat baik tidak selamanya akan disenangi oleh semua orang. Malahan seringkali perbuatan baik malah menjadi alasan bagi orang tertentu untuk mencela orang yang berbuat baik. Hal ini bisa terjadi karena kecemburuan terhadap orang tersebut dan rasa tidak senang bahwa orang lain bisa berbuat sesuatu yang tidak bisa dilakukannya. Mungkin inilah kecenderungan manusia pada umumnya. 

Orang pada umumnya lebih mudah melihat kekurangan orang lain daripada kebaikan orang lain dan menghargainya. Hal itulah yang dialami oleh Yesus. Yesus banyak melakukan perbuatan baik dan juga melakukan mukjizat. Namun perbuatan baik Yesus malah diserang oleh ahli-ahli Taurat dengan mengatakan bahwa Yesus kerasukan Beelzebul dan dengan penghulu setan Ia mengusir setan. Apa yang dikatakan oleh para ahli Taurat sungguh suatu fitnah yang kejam. 

Pernyataan itu sama artinya mereka menuduh Yesus bekerja sama dengan setan. Ahli-ahli Taurat bukan saja menolak perbuatan baik yang dilakukan oleh Yesus, tetapi juga menolak Yesus dan malah menuduh Yesus bekerjasama dengan setan. Yesus menanggapi tuduhan itu dengan mengajarkan bahwa perbuatan para ahli-ahli Taurat sama halnya dengan menyangkal Roh Kudus yang bekerja dalam diri Yesus. Yesus menegaskan bahwa perbuatan menghujat atau menolak Yesus Anak Munusia adalah Tuhan, itu masih bisa dimengerti dan diampuni, tetapi bila menghujat Roh Kudus, itu tidak terampuni. Menghujat Roh Kudus dalam arti orang anti dan menolak perbuatan baik. 

Orang yang menolak perbuatan baik dan orang yang berbuat baik, itu berarti mereka itu adalah orang jahat yang selamanya akan berbuat jahat, sehingga mereka ini tentunya tidak akan pernah mendapat pengampunan. Tuhan tidak pernah kompromi dengan kejahatan. Apa yang dialami oleh Yesus sering juga terjadi dan mungkin kita alami sendiri. Kita berusaha berbuat baik, tetapi apa yang kita lakukan disalah artikan oleh orang lain dan bahkan kita malah disingkirkan dari kehidupan bersama, oleh orang-orang yang tidak menghendaki perbuatan baik. 

Namun kiranya hal itu tidak membuat kita surut untuk berbuat baik. Tetapi Yesus mengajarkan agar kita senantiasa berpihak pada perbuatan baik dan melakukan perbuatan baik. Ingatlah apa yang dikatakan oleh Yesus bahwa menolak perbuatan baik yang adalah buah Roh Kudus, itu tidak terampuni. Dengan demikian, perbuatan baik harus menjadi prinsip hidup kita. Kita juga harus senantiasa waspada. Jangan kiranya kita seperti para ahli Taurat. Mereka tidak bisa berbuat baik seperti yang dilakukan oleh Yesus, malah mereka memfitnah Yesus. 

Kalau kita tidak bisa berbuat baik seperti yang dilakukan oleh orang lain, baiklah kita tidak menolak orang itu dan perbuatan baiknya, tetapi kita harus bersyukur karena masih ada yang mau berbuat baik. Kita juga harus berdoa semoga orang itu diberkati oleh Tuhan, berdoa semoga semakin banyak orang yang mau dan berani berbuat baik. Kita juga berdoa semoga kita kelak mau dan berani berbuat baik seperti yang telah dilakukan oleh orang lain. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)