Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 22 JUNI 2013

RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 22 JUNI 2013 
(Paulinus dr Nola, Yohanes Fisher, Thomas More, Yulia Billiart) 
2Kor. 12: 1-10; Mzm. 34:8-9,10-11,12-13; Mat. 6:24-34 

BACAAN INJIL: 
Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." 

RENUNGAN: 
Sejak hari ini Sabtu 22 Juni 2013 harga BBM naik. Kenaikan BBM bagi segelintir orang bukan menjadi masalah, bahkan mungkin menganggap orang protes akan kenaikan BBM dianggap bodoh dan terlalu khawatir. Ya, orang yang ekonominya bagus, kenaikan BBM bukan menjadi masalah besar, bahkan mungkin dianggap malah akan semakin menguntungkan bagi bisnisnya. 

Namun kiranya kita tidak menutup mata bahwa bagi banyak orang kenaikan BBM menimbulkan kekhawatiran baru, selain banyaknya kekhawatrian yang dihadapi. Meskipun ada program BLSM, namun kiranya hal itu tidak akan mengurangi atau menyelesaikan kekhawatiran banyak orang. 

Tidak ada orang yang lepas dari persoalan hidup yang membuat munculnya kekhawatiran.Banyak hal yang membuat kita khawatir dalam hidup ini, masing-masing pasti berbeda-beda dan berbeda pula cara menghadapinya. Bukan rahasia bahwa kekhawatiran itu seringkali membuat banyak orang, atau kita menjadi kurang percaya kepada Tuhan. Bahkan tidak sedikit orang yang menggugat keberadaan Tuhan, karena menganggap Tuhan membiarkan semuanya itu terjadi, tidak peduli lagi dengan kehidupan manusia, apalagi yang lemah. 

Para Saudara. Hari ini, dalam bacaan injil hari ini, Yesus menegaskan bahwa Dia tahu apa yang kita hadapi dalam hidup ini dan Dia selalu peduli akan hidup kita. Yesus tidak menutup mata dan hati-Nya atas persoalan yang kita hadapi. Oleh sebab itu, Yesus mengajak kita agar dalam menghadapi kekhawatiran hidup jangan sampai kita berpaling dari Dia dan pada akhirnya beranjak dari Dia. 

Dalam hal ini seperti yang Dia katakan, "Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."(Mat 6:24 ) Kekhawatiran hidup seringkali membuat kita di satu sisi mengatakan percaya kepada Yesus, tetapi di sisi lain kita tidak percaya dan akhirnya mengabdi tuan lain. 

Dalam sabda hari ini, Yesus tidak hanya untuk menghibur kita, tetapi sungguh mengajak kita agar percaya kepada Dia bahwa Tuhan selalu mengasihi kita, Dia selalu memelihara hidup kita dan Dia pasti akan berbuat untuk kita agar kita hidup. Hidup kita ada dalam tangan-Nya, ada dalam genggaman kasih dan kuasa-Nya. Untuk itu, kita harus tetap teguh percaya kepada Dia, menyerahkan seluruh hidup dan kekhawatiran kita kepada Dia. 

Tuhan tidak akan berdiam diri membiarkan kita binasa oleh kerasnya kehidupan, Tuhan pasti akan berbuat. Kita harus terbukan pada penyelenggaraan ilahi dan tetap berserah pada kuasa dan kasih-Nya. Oleh karena itu, mari kita tetap teguh dalam iman kepada Yesus, menyerahkan seluruh hidup dan kekhawatiran kita kepada-Nya. Salah satu kebahagiaan hidup orang beriman adalah dia tetap setia percayadan berserah diri pada Tuhan juga pada mengalami saat-saat sulit dan dalam kekhawatiran hidupnya.

RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 21 JUNI 2013

RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 21 JUNI 2013 
(Peringatan Wajib St. Aloisius Gonzaga) 
2Kor. 11:18,21b-30; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7; Mat. 6:19-23

BACAAN INJIL: 
"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. 

RENUNGAN: 
Para Saudara yang dikasihi Tuhan. Harta duniawi itu penting dan Tuhan pun tidak melarang kita untuk mencari dan mengumpulkan harta. Bekerja dan beroleh harta (hasil dari kerja keras) itu sama halnya menggunakan rahmat atau anugerah Tuhan. Namun hendaknya harta bukan menjadi tujuan utama kehidupkan kita. Harta yang duniawi yang ada pada kita hendaknya tidak untuk kita kumpulkan dan kita nikmati sendiri, tetapi hendaknya apa yang kita punya ktia gunakan juga untuk menjadi sarana berbagi berkat dan kasih Tuhan kepada sesama kita. 

Harta duniawi yang ada pada kita, kita pakai sebagai jalan untuk mewartakan Kerajaan Allah. Dengan demikian, kita mengumpulkan / mencari harta duniawi sekaligus mengumpulkan harta surgawi. Namun sayang, yang banyak terjadi adalah bahwa orang begitu berjuang mengumpulkan harta di dunia ini, baik itu harta dalam arti kekayaan pribadi maupun harta dalam hal mengumpulkan pengalaman menikmati dunia ini. Banyak orang yang begitu banyak hartanya yang disimpan hanya untuk dirinya sendiri dan dalam pikirannya hanya untuk mencari harta. 

Banyak juga orang yang bisa begitu mudah untuk mengeluarkan biaya besar untuk kepentingan atau menikmati kesenangannya, tetapi begitu sangat pelit mengeluarkan biaya untuk hal-hal rohani. Hal ini sama halnya sebagaimana dikatakan oleh Yesus, “Di mana hartamu berada, di situ hatimu berada.” Kalau bagi kita harta itu adalah harta duniawi, kekayaan, maka hati kitapun hanya terarah ke situ pula. Namun bila harta kita adalah Yesus, maka hati kitapun senantiasa terarah kepada Yesus sendiri. Semoga bagi kita Yesuslah harta yang paling berharga. Kita kaya harta dan juga sekaligus kaya iman. Selamat melanjutkan aktivitas. Tuhan memberkati.

Berbagi Berita : 50 tahun Ensiklik Pacem in Terris, masih relevan di era globalisasi

50 tahun Ensiklik Pacem in Terris, masih relevan di era globalisasi 

Beato Yohanes XXIII mengeluarkan Pacem in Terris (Damai di Bumi), ensiklik pertama kepausannya yang ditujukan tidak hanya kepada umat Katolik, tetapi juga untuk semua orang yang berkehendak baik. “Dengan menyampaikan sebuah ensiklik tentang perdamaian kepada semua orang yang berkehendak baik, Paus Yohanes XXIII tidak hanya menjadi Paus yang hebat,” kata Mary Ann Glendon, ketua Akademi Kepausan Ilmu Sosial dan Profesor Hukum di Harvard Law School. 

 “Paus juga menegaskan bahwa tanggung jawab untuk membangun perdamaian tidak hanya milik sebagian besar orang dan kekuatan dunia, tapi juga milik kita masing-masing dan setiap orang.” ”Ada sebuah tugas besar bagi semua orang yang berkehendak baik — tugas membawa perdamaian sejati sesuai perintah yang ditetapkan oleh Tuhan. Ini adalah sebuah ‘keharusan dan perintah kasih.” Beato Yohanes menulis ensikliknya dalam bahasa Latin tahun 1963 dengan judul de pace omnium Gentium in veritate, iustitia, caritate, libertate constituenda (membangun perdamaian universal dalam kebenaran, keadilan, kasih, dan kebebasan). 

Tahun 2003, Beato Yohanes Paulus II menandai 40 tahun Pacem in Terris sedikitnya sembilan kali acara, membuat refleksi paling luas dalam pesannya pada Hari Perdamaian se-Dunia dan Hari Komunikasi se-Dunia. Paus Benediktus XVI menjelaskan dalam pesan Doa Angelus tahun 2006 bahwa Pacem in Terris adalah sebuah “ensiklik abadi”. Pacem in Terris menekankan peran pemerintah berdasarkan prinsip subsidiaritas. Dengan keprihatinannya terhadap kekuasaan politik global saat ini, ensiklik itu ditekankan kembali oleh Paus Benediktus XVI dalam Caritas in Veritate,“ ensikliknya yang dikeluarkan tahun 2009. Demikian juga, Paus Fransiskus menyinggung Pacem in Terris dalam pidatonya menandai 50 tahun ensliklik tersebut. 

Pacem in Terris menjadi topik yang menarik selama peringatan 50 tahun. Dalam beberapa bulan terakhir, University of Notre Dame, sebuah Universitas Katolik di Amerika Serikat, dan Georgetown University telah menyelenggarakan konferensi tentang ensiklik tersebut. Pada konferensi di Universitas Katolik itu, Peter Kardinal Turkson, ketua Dewan Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian, membahas pembangunan perdamaian Katolik, dan Uskup Richard Pates dari Des Moines, ketua Komisi Keadilan dan Perdamaian Konferensi Waligereja Amerika Serikat, berbicara tentang solidaritas dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat. 

 Paus Yohanes tidak pernah berpikir ensikliknya yang dikeluarkan terkait dengan situasi perang dingin saat itu, akan tetap relevan di era ‘globalisasi, berdampak luas bagi kemanusiaan universal, kata Uskup Pates. “Ensiklik ini berkontribusi terhadap kebaikan bersama seluruh umat manusia. Kita ditantang untuk membangun hubungan dan keterlibatan dengan negara-negara lain sebagai jalan menuju perdamaian,” kata prelatus itu. Setiap orang Kristen, secara pribadi dan bersama, berbagi seruan ini untuk mempromosikan perdamaian. Ia percaya bahwa ensiklik itu telah terbukti mempengaruhi Amerika Serikat menarik pasukannya dari Vietnam, Irak, dan Afghanistan. Karena Pacem in Terris ditujukan kepada “semua orang yang berkehendak baik,” ketua National Association of Evangelicals ikut terlibat dalam refleksinya tentang ensiklik itu. “Lima puluh tahun kemudian kita terkesan dengan pandangan yang luar biasa ini, kita ditantang oleh wawasannya, bersyukur atas setengah abad tanpa perang nuklir dan masih mendambakan perdamaian yang lebih besar,” kata Leith Anderson. 

 “Salam pembukanya kepada ‘semua orang yang berkehendak baik termasuk kami dari evangelis. Itu adalah seruan bagi umat Katolik dan orang lain untuk bergandengan tangan untuk kebaikan bersama meskipun berbeda.” “Evangelis di Amerika telah menemukan umat Katolik menjadi teman dan sekutu dalam menentang aborsi, menegakkan pernikahan tradisional, dan memberikan advokasi bagi masyarakat miskin,” lanjutnya. “Penguatan kerjasama kami mungkin belum diwujudkan oleh umat Katolik atau Evangelis tahun 1963, tetapi ensiklik ini jelas membantu membuka jalan.” 

“Kabar baiknya adalah bahwa seruan Paus untuk mengakhiri uji coba nuklir dan mencari negosiasi sebagai sarana untuk menyelesaikan konflik secara signifikan telah maju,” tambah Anderson. Ia mengatakan, “Ensiklik 50 tahun lalu itu telah menjadi standar internasional saat ini, diikuti oleh seluruh kekuatan nuklir kecuali negara-negara nakal sedikit. Saat ini, prinsip-prinsip perdamaian harus diterapkan untuk ancaman baru dan perbedaan, tetapi prinsipnya sama … baik umat Katolik maupun Protestan tahun 2013 adalah bagian dari generasi baru dan berbeda, tetapi Pacem in Terris masih berita penting.” “Saya berpikir Pacem in Terris terus menantang dan menginspirasi kita,” kata Glendon. 

 “Paus Yohanes mendorong kita untuk percaya bahwa kita manusia tidak hanya tak berdaya yang terbawa oleh arus gelombang sejarah, kita dibantu untuk mendukung perdamaian, dan kita memiliki tanggung jawab untuk melakukannya.”
 Sumber: Remembering Pacem in Terris, 50 years
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 20 JUNI 2013

RENUNGAN HARI BIASA: 
KAMIS 20 JUNI 2013 
2Kor. 11:1-11; Mzm. 111:1-2,3-4,7-8; Mat 6:7-15 

BACAAN INJIL: 
Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.) Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." 

RENUNGAN: 

Berdoa harus menjadi nafas hidup orang beriman. Doa tentu bukan sesuatu yang asing bagi semua orang. Semua orang beriman pasti pernah berdoa. Namun apakah semua orang tahu arti dan makna doa? Apakah orang sering berdoa dan tahu bagaimana berdoa? Inilah yang menjadi persoalan. Ada orang yang mengerti bahwa doa itu hanya sekedar doa-doa hapalan sebagaimana diajarkan oleh Gereja. Ada pula yang mengerti bahwa doa itu hanya sekedar berisi permohonan kepada Tuhan. Oleh karena pengertian yang keliru tentang doa, orang akhirnya tidak menyadari bahwa doa itu adalah nafas kehidupan orang beriman. Karena orang menganggap bahwa doa itu hanya sekedar hapalan, orang tidak bisa berdoa secara spontan yang keluar dari kedalaman hatinya. 

Karena orang menganggap doa itu sekedar bila ada persoalan dan kebutuhan, maka orang berdoa bila dalam keadaan demikian, selama tidak punya persoalan atau kebutuhan, orang tidak lagi berdoa. Walaupun doa bukan sesuatu yang aneh bagi orang beriman, tetapi banyak orang yang merasa sulit atau tidak tahu berdoa. Kalaupun mereka berdoa, seringkali yang didoakan adalah doa hapalan dan mungkin juga pada akhinrya doa dianggap membosankan. Namun bila doa itu sungguh diyakini sebagai nafas kehidupan, tentu orang tidak akan pernah berhenti dan bosan untuk berdoa. 

Doa adalah membuka hati kepada Tuhan; membuka hati untuk memuliakan Tuhan, membuka hati untuk menyerahkan diri kepada Tuhan, membuka hati untuk terbuka dan memohon kepada Tuhan dan membuka hati untuk mendengar sabda dan kehendak Tuhan atas hidup kita. Seringkali doa kita anggap hanya dari pihak kita sendiri, padahal dalam doa itu kita membiarkan Tuhan memasuki hati dan budi kita, kita membiarkan Tuhan berbicara kepada kita. Hari ini, Yesus mengajarkan kepada kita Doa Bapa Kami. Doa ini tentu tidak asing bagi kita. 

Saya yakin kita semua sudah sering dan hafal dengan doa ini. Kalau ada umat katolik yang tidak tahu doa ini, itu namanya terlalu. Mungkin karena sudah biasa, akhirnya kita tidak menyadari kedalaman doa ini. Kita seringkali mendoakan doa ini tanpa iman, tanpa kesadaran, hanya sekedar melafalkannya begitu saja. Padahal sebenarnya doa ini sungguh dalam, bukan hanya karena diberikan oleh Yesus sendiri, tetapi terutama karena sungguh sarat dengan iman yakni menyatakan iman kepada Tuhan dan keyakinan bahwa kita menyerahkan diri kepada Tuhan serta mengungkapkan kerinduan untuk hidup seturut ajaran dan kehendak Tuhan. Oleh sebab itu, mari kita berusaha menjadikan doa sebagai nafas kehidupan kita. Juga kita doakan doa Bapa Kami dengan penuh iman, sehingga doa itu sungguh-sungguh bermakna bagi kita. Amin.

Vatikan ingin perwakilan permanen di Vietnam

Vatikan ingin perwakilan permanen di Vietnam 

Takhta Suci Vatikan telah menekan pemerintah Vietnam untuk memungkinkan pembentukan “sesegera mungkin” perwakilan diplomatic permanen di negara itu, selam
a dialog resmi putaran terbaru di Roma pekan lalu. Selama pertemuan, yang berlangsung di Vatikan pada 13-14 Juni, pemerintah Vietnam meminta Gereja Katolik “berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan sosial-ekonomi.”

Sebuah komisi bilateral antara Vietnam dan Takhta Suci dibentuk tahun 2009 dan mereka telah bertemu tiga kali dalam beberapa tahun terakhir. Kerja komisi itu berhasil mengangkat Uskup Agung Leopoldo Girelli sebagai wakil Vatikan non-residen di negeri itu, duta besar Takhta Suci pertama sejak kemenangan komunis tahun 1975. Uskup Agung Girelli saat ini berbasis di Singapura. 

Vietnam telah berjanji memfasilitasi kunjungan ke negara itu “untuk memungkinkan dia menjalankan misi Gereja,” demikian pernyataan bersama yang dirilis setelah pertemuan di Roma. Pembentukan keduatan Vatikan permanen di Vietnam akan membawa “kepentingan semua pihak”, kata Vatikan. Selama sesi dua hari, delegasi Vietnam menekankan upaya negara Komunis itu untuk “mengimplementasikan secara konsisten dan perbaikan terus menerus” terhadap berbagai kebijakan guna “menghormati dan menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan.” 

 Pada akhir Mei, wakil presiden majelis nasional, Uong Chu Lu, mulai merevisi kerangka hukum yang mengatur agama di negara ini. Ketika Vietnam merevisi konstitusinya, Gereja Katolik telah mengajukan proposal sendiri. Hal ini dianggap menentang Partai Komunis yang “menjadi kekuatan negara dan masyarakat,” dan Marxisme-Leninisme adalah ideologinya. Sebuah amandemen konstitusi juga diminta oleh 72 intelektual terkemuka negara itu termasuk Uskup Vinh Mgr Nguyen Thai Hop, ketua Komisi Keadilan dan Perdamaian Konferensi Waligereja Vietnam, yang telah ditandatangani oleh ribuan orang. 

 Menurut pernyataan akhir, selama pertemuan Vietnam dan Takhta Suci pekan ini “mengakui pelayanan Gereja mengenai ‘penyebaran Injil di negara itu dan ‘menjadi seorang Katolik yang baik juga harus menjadi seorang warga negara yang baik’.” Selain itu, Vatikan menegaskan bahwa Gereja Katolik ingin “berkontribusi, dengan cara khusus demi kebaikan bersama.” 

Kedua negara juga mengakui kemajuan yang dibuat dalam beberapa tahun terakhir, terutama dengan rapat pleno Federasi Konferensi-Konferensi Waligereja Asia di Negara itu pada Desember 2012. Pertemuan itu berlangsung dalam suasana “ketulusan, keterbukaan, dan saling menghormati,” kata pernyataan akhir. Delegasi Vatikan dipimpin oleh Monsignor Antoine Camilleri, wakil sekretaris Menteri Luar Negeri, sedangkan Vietnam dipimpin oleh Bui Thanh Son, wakil Menteri Luar Negeri.

Sumber: Vatican seeks stable representation in Vietnam
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARI BIASA: RABU 19 JUNI 2013

RENUNGAN HARI BIASA: 
RABU 19 JUNI 2013 
 
BACAAN INJIL: 
"Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." 

RENUNGAN: 
Tadi malam (17 Juni 2013) dalam rapat DPR RAPBN telah disahkan. Dengan demikian BBM akan dinaikkan dan akan ada dana kompensasi untuk rakyat, yakni BLSM (Bantuan Lansung Sementara Masyarakat). Pihak pemerintah yang memutuskan kenaikan BBM mengatakan bahwa ini dilakukan untuk rakyak. Pihak yang menolak kebaikan BBM juga mengatakan hal itu demi rakyat. Kedua belah pihak mengatasnamakan rakyat. Rakyat yang mana? 

Hal itu bukan menjadi pembahasan kita. Yang menjadi permenungan kita, pada umumnya orang menilai bahwa kenaikan BBM dan adanya dana konvensasi BBM untuk rakyat dinilai tidak murni karena perhatian dan pro rakyat, tetapi lebih pada pencitraan. Pencitraan yang dimaksud adalah pihak tertentu yang dalam hal ini pemerintah ingin dipuji atau dihormati sebagai orang yang berpihak kepada rakyat. Dengan kata lain, mereka melakukan semuanya itu demi untuk kepentingan diri sendiri ataupun kepentingan kelompok. 

Memang pada umumnya setiap orang dalam melakukan sesuatu pasti punya tujuan yang hendak dicapai. Tujuang itu bagi masing-masing berbeda, ada yang memang sungguh ingin hidup baik, tetapi ada juga yang melakukan sesuatu perbuatan baik bukan karena perbuatan baik itu tetapi demi mengejar kehormatan dan pujian dari orang lain. Kiranya yang lebih banyak terjadi, orang melakukan perbuatan baik kepada sesama adalah demi mengejar kehormatan dari orang lain. 

Hal demikian sering juga kita temukan ketika adanya pemilihan kepala daerah atau pemiliha legislatif, yakni banyak orang yang mengatakan diri berpihak kepada masyarakat dengan membagi-bagikan uang atau barang demi suatu tujuan untuk kepentingan sendiri atau kelompok. Kalau demikian kebiasaan yang ada dalam hidup kita, tidaklah demikian kiranya yang dilakukan oleh orang beriman. Hari ini Yesus mengajarkan agar hidup iman kita tidak hanya sekedar penampilan saja, dan bukan pula untuk mencari kepentingan sendiri dengan mengharapkan imbalan baik itu dalam hal materi maupun hormat dan pujian dari orang lain. Hendaknya perbuatan baik dan hidup iman kita, kita lakukan dengan tulus, dilandasi oleh iman kepada Tuhan sehingga kita melakukannya semata-mata karena iman, maka kita tidak mengharapkan imbalan dan mencari hormat dari orang lain. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: SELASA 18 JUNI 2013

RENUNGAN HARI BIASA: 
SELASA 18 JUNI 2013 
2Kor. 8: 1-9; Mzm. 146:2,5-6,7,8-9a; Mat. 5:43-48 

BACAAN INJIL: 
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." 

RENUNGAN: 
Berkata tentang kasih pasti sangatlah mudah, tetapi melakukannya bukanlah semudah mengucapkannya. Seringkali banyak orang berharap dan menuntut orang dikasihi tetapi sulit untuk mengasihi orang lain. Apa yang dikatakan oleh Yesus pada hari ini sungguh mengingatkan kita akan kasih yang tulus kepada semua orang. 

Memang benar bahwa pada umumnya kita hanya mengasihi orang yang mengasihi kita sendiri, rasanya sulit bagi kita untuk mengasihi orang yang tidak mengasihi kita apalagi orang yang menyakiti kita. Yesus menuntut kasih yang lebih mendalam dari kita, bukan hanya sekedar kasih yang berlaku pada umumnya. Justru kasih yang mendalam, dengan juga mengasihi musuh-musuh kita, itu tandanya kita adalah anak-anak Allah. Ajaran ini memang sulit, karena bertolak belakang dengan apa yang kita alami dan dilakukan oleh banyak orang. Bahkan seringkali orang mengatakan dirinya beriman tetapi tidak mengasihi sesamanya. 

Malahan ada pula orang yang sudah dikasihi tetapi malah membalasnya dengan perbuatan yang tidak baik, tidak tahu mengasihi orang yang mengasihinya. Ajaran ini memang sangat sulit bagi kita, namun Yesus tidak hanya sekedar mengajarkan, Dia sendiri sudah memberi contoh teladan kepada kita sendiri. Kalau kita jujur, kita seringkali tidak hidup seturut kehendak-Nya, sehingga bila pikiran Yesus seprerti kita, tentu tidak ada diantara kita yang layak untuk Dia kasihi. Namun syukurlah, Yesus tetap mengasihi kita walaupun kita seringkali mengkhianati Dia. Semoga kitapun berani menerapkan ajaran Yesus ini yang juga sudah diteladankan-Nya kepada kita. Amin.

Berbagi Berita : Paus: Anda tidak boleh melayani dua “tuan”

Paus: Anda tidak boleh melayani dua “tuan” 

 Paus Fransiskus mengatakan orang Katolik tidak boleh menerima penghiburan dari roh dunia ini, tapi dari Roh Kudus. “Anda tidak boleh melayani dua tuan. Anda melayani Tuhan, lalu Anda juga melayani roh dari dunia ini, kita tidak boleh mencampur-adukan,” kata Paus Fransiskus di kapel, Domus Sancta Martha. “Sedikit Roh Kudus, sedikit roh dari dunia ini, tidak!” katanya pada 10 Juni selama homilinya. 

Paus mengatakan bahwa keselamatan itu ada “dalam penghiburan Roh Kudus, bukan penghiburan roh dari dunia ini.” “Keselamatan itu mendorong dan membuka hati kita sehingga orang dapat menerima penghiburan Roh Kudus, yang adalah keselamatan,” kata Paus. “Ini tidak bisa dikompromi, Anda tidak dapat mengambil sedikit dari sini dan sedikit dari sana,” tegasnya. Paus Fransiskus membuat komentar berdasarkan pada bacaan hari itu, 2 Korintus 1 dan Matius 5. Dia menjelaskan bahwa St. Paulus menggunakan kata “penghiburan” beberapa kali dalam bacaan pertama. 

“Ia berbicara kepada orang-orang Kristen yang masih muda iman mereka, orang-orang yang baru saja mulai mengikuti jalan Yesus,” kata Paus. “Mereka adalah manusia normal, tetapi mereka telah menemukan Yesus.” Dia mengatakan ini adalah pengalaman yang mengubah hidup bahwa “kekuatan khusus dari Allah yang dibutuhkan dan kekuatan ini adalah penghiburan.” “Penghiburan adalah kehadiran Allah dalam hati kita, tetapi kita harus membuka pintu,” jelasnya. 

 Paus Fransiskus kemudian menghubungkan bacaan pertama dengan bacaan Injil, yang mengingatkan ketika Yesus menyampaikan ucapan bahagia dalam khotbah di Bukit. Dia menjelaskan bahwa ucapan bahagia adalah “hukum bebas” dan orang “akan tampak konyol” jika tidak membuka hati kita bagi Roh Kudus. “Berbahagialah orang yang miskin, berbahagialah orang yang lemah lembut, berbahagialah orang yang murah hatinya, semuanya itu akan membawa kita kepada kesuksesan,” katanya. “Jika kita tidak memiliki hati yang terbuka dan jika kita tidak mengalami penghiburan dari Roh Kudus, yang adalah keselamatan, kita tidak dapat memahami hal ini,” tambahnya. 

Paus Fransiskus mengatakan ia yakin hati orang-orang yang tertutup terhadap keselamatan karena mereka takut dan orang-orang ingin tetap mengendalikan diri mereka sendiri. “Dalam rangka memahami perintah-perintah baru, kita membutuhkan kebebasan yang lahir dari Roh Kudus, yang menyelamatkan kita, yang menghibur kita dan pemberi kehidupan,” tambahnya. 

RENUNGAN HARI BIASA: SENIN 17 JUNI 2013

RENUNGAN HARI BIASA: SENIN 17 JUNI 2013 
2Kor. 6: 1-10; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Mat. 5:38-42 

BACAAN INJIL: 
Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. 

RENUNGAN: 

Tidak membalas perbuatan tidak baik dengan tidak baik pula, atau tidak membalas dendam, itulah yang diajarkan Yesus lewat sabda hari ini. Ajaran ini benar walaupun kenyataannya dalam hidup orang seringkali membalas perbuatan tidak baik orang lain dengan perbuatan jahat dan bahkan seringkali lebih tidak baik daripada yang diterima. Hal ini bisa terjadi karena orang berpikir bahwa kalau orang yang berbuat tidak baik, kalau dibaikin terus, mereka akan menjadi-jadi. Atau berpikir membalas perbuatan orang yang tidak baik dengan perbuatan yang serupa supaya mereka sadar dan bertobat. 

 Kalaupun orang tidak dapat membalas perbuatan jahat orang lain dengan perbuatan yang sama, seringkali orang membalasnya dengan bersikap dendam terhadap orang itu yakni dengan memendam rasa benci, berharap sesuatu yang tidak baik terhadap orang itu dan ketika orang itu mengalami celaka, dia merasa puas. Inilah kenyataan hidup yang terjadi. Namun sabda Yesus hari ini mengajarkan agar kita tidak hanya sekedar tidak membalas dendam terhadap orang yang melakukan perbuatan yang tidak baik kepada kita, tetapi lebih dari itu, yakni membalas perbuatan jahat orang lain dengan perbuatan yang baik kepada mereka. Tidak membalas dendam, tidak hanya sekedar tidak melakukan hal yang sama terhadap orang yang menyakiti kita, tetapi berbuat baik kepada orang itu. 

Dengan tidak membalas dendam bukan berarti kita kalah, tetapi justru kita menjadi pemenang: kita menang atas rasa benci yang berusaha tertanam dalam hati kita, kita menang atas kejahatan orang lain yang mungkin juga berhadap kita melakukan hal yang sama. Ajaran ini tentu sulit, tetapi inilah ajaran cinta kasih yang diajarkan dan diteladankan oleh Yesus kepada kita. Semoga kita berusaha menghayati ajaran ini. Kita membalasa perbuatan tidak baik dari orang lain atas kita justru dengan berbuat baik kepada mereka. Biarlah Tuhan yang mengubah mereka lewat kebaikan yang kita lakukan.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)