Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

RENUNGAN : Hari Minggu Biasa VIII (Tahun A, 27 Februari 2011)

Renungan Hari Minggu Biasa VIII
(Tahun A, 27 Februari 2011)
Yes 49:14-15, Mzm 62:2-3,6-7,8-9ab, 1Kor 4:1-5, Mat 6:24-34

"Serahkanlah kekhawatiran hidupmu kepada Tuhan!"

BACAAN INJIL:
Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.

RENUNGAN:
Kehidupan masa sekarang ini terasa makin berat, banyak peristiwa yang terjadi dan banyak persoalan yang kita hadapi. Semuanya tentu membuat kita merasa khawatir. Banyak hal yang membuat kita khawatir; ada yang khawatir atas makanan dan minuman karena harga-harga kebutuhan pokok melonjak naik harganya; ada yang khawatir apakah masih bisa membeli pakaian atau perhiasan atau tidak, karena harganya juga naik, ada yang khawatir akan hidupnya kelak sehingga menumpuk uang dan harta demi hari tua; ada yang khawatir atas masa depan anak-anaknya sehingga menyekolahkan anak-anaknya di sekolah terbaik, termahal dan memantau terus perkembangannya; ada juga yang khawatir atas kehidupan beriman di Negara ini karena kenyataannya banyak terjadi kerusuhan, perusakan dan bahkan pembunuhan dengan berladsakan agama. Masih banyak peristiwa dan persoalan yang membuat kita khawatir atas hidup ini dan hidup kita. Bahkan karena kekhawatiran yang begitu besar, ada orang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Banyak hal membuat kita khawatir sehingga kita hidup dalam kekhawatiran.

Kita sebagai manusia biasa, pantas khawatir, tetapi hendaknya kita tidak hidup dalam kekhawatiran yang sangat besar. Memang kalau kita hidup hanya melihat kemampuan dan hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri, kita pasti akan kahwatir dengan kehidupan ini. Baiklah kita merenungkan sabda Yesus hari ini.

Sabda Yesus hari ini sebenarnya bukan berbicara tentang kekhawatiran akan makanan, minuman, pakaian dan kebutuhan lainnya. Tetapi berbicara tentang iman kita yang kurang percaya kepada Tuhan. Yesus begitu mengetahui kekhawatiran yang kita alami dalam hidup. Yesus mengingatkan kita agar kita tidak usah terlalu kahwatir akan apa yang akan kita makan, akan apa yang kita minum, akan apa yang hendak kita pakai karena burung pipit saja tidak menanam tetapi menuai, bunga bakung di ladang tumbuh dan berkembang indah walau tidak bekerja dan memintal.

Namun sabda Yesus ini bukan berarti mau menina bobokkan kita agar kita tidak perlu bekerja, tidak perlu berbuat untuk hidup kita. Bukan itu maksud Yesus bagi kita lewat sabda-Nya hari ini. Kita membutuhkan semuanya itu, dan kita juga harus bekerja atau berjuang untuk tetap bertahan hidup. Yesus menegur kita yang terlalu khawatir akan semuanya itu, seakan tidak mempunyai Allah yang selalu memelihara dan menolong kita. Orang yang terlalu khawatir akan hidup itu berarti orang itu tidak mengakui dan mengabaikan Allah dalam hidupnya. Orang yang demikian, berpikir bahwa hidup itu adalah miliknya dan dia hidup sendiri sehingga dia harus berjuang mempertahankannya, menganggap bahwa dia bisa hidup hanya karena kekuatannya sendiri. Orang yang demikian juga umumnya hanya memikirkan dirinya sendiri, hidup untuk dirinya sendiri dan pada akhirnya tidak peduli dengan orang lain atau sesamanya.

Lewat sabda hari ini, Yesus mengingatkan kita bahwa hidup kita adalah berasal dari Tuhan, Tuhanlah yang menjadikan hidup kita, Dialah yang menjadikan bumi dan segala isinya. Dia yang menjadi sumber hidup, Dia pula senantiasa menyelenggarakan hidup kita, Dia pula berkenan memelihara hidup kita seperti memelihara burung pipit dan bunga bakung. SebagaimanaYesus katakan, burung pipit tidak menanam tetapi menuai, bunga bakung di ladang tidak bekerja dan memintal tetapi tumbuh indah, semuanya adalah karena karunia Tuhan, karena Tuhan memberi apa yang diperlukan untuk hidup. Kalau Tuhan memelihara binatang dan tumbuh-tumbuhan, apalagi kita manusia yang diciptakan secitra dengan Dia sendiri. Kita manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling berharga bagi-Nya, kita percaya bahwa Tuhan akan menyelenggarakan dan memelihara hidup kita. Sehingga lewat sabda ini, kita diajak untuk percaya bahwa dalam hidup yang sarat dengan persoalan yang besar sekalipun hendaknya kita tidak usah terlalu khawatir, tetapi kita menjalaninya dengan kegembiraan dan dengan penuh harapan karena kita percaya bahwa kita tidak berjalan sendiri, kita mempunyai Tuhan yang mahakuasa yang siap sedia selalu menolong kita. Inilah kegembiraan hidup orang yang percaya kepada Yesus. Orang yang percaya kepada Yesus, tidak terlepas dari persoalan dan beban hidup tetapi harus terbebas dari rasa khawatir yang berlebih-lebihan, karena memiliki Tuhan yang mahakuasa yang siap menolong kapanpun kita perlukan. Dalam hal ini bacaan pertama sungguh indah menggambarkan kasih Tuhan dengan mengatakan kalaupun seorang ibu bisa melupakan anak kandungnya, tetapi Tuhan tidak akan pernah melupakan kita anak-anak-Nya. Kasih Tuhan kepada kita sungguh luar biasa besar, Dia tidak pernah akan meninggalkan dan melupakan kita, hanya kita sering kurang percaya kepada Dia dan melupakan Dia.

Dalam bacaan hari ini, Yesus juga mengajar kita bagaimana melepaskan diri dari rasa khawatir. Selain dengan percaya kepada Tuhan, juga dengan mampu mensyukuri apa yang kita terima, apa yang diberikannya kepada kita. Kita seringkali merasa khawatir karena kita tidak bisa bersyukur, kita terlalu mempunya banyak keinginan dan rencana-rencana besar yang tidak ada habis-habisnya. Karena itu Yesus mengatakan "Janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri." Kita harus berani mengatakan 'cukup' dan bersyukur atas rahmat yang sudah diberikan kepada kita.

Hidup yang senantiasa percaya akan Tuhan, yang mengandalkan Tuhan dalam hidupnya, itulah hidup yang menjadikan Tuhan sebagai tuan dalam hidupnya. Paulus mengatakan bahwa dirinya adalah hamba Kristus. Sebagai hamba Kristus, Paulus mengakui bahwa Tuhan mempercayakan hidup dan kerasulan kepadanya. Untuk itu dia berusaha hidup setia kepada Allah, mewartakan kerjaan Allah dan berusaha hidup sesuai dengan kehendak Allah, hidup hanya untuk Allah. Demikian jugalah kiranya kita yang percaya kepada Tuhan, berusaha hidup sebagai hamba-hamba Kristus yang diberi kepercayaan atas hidup dan berkat yang diberikan kepada kita. Kita yang hidup sebagai hamba yang dipercaya oleh Kristus, berusaha hidup setia kepada-Nya, setia melaksanakan perintah-perintah-Nya dan hidup bukan untuk diri sendiri tetapi hidup juga bagi orang lain dengan mewartakan kerajaan Allah.

Orang yang tidak percaya kepada Tuhan, dia akan hidup dalam kekhawatiran terus menerus, dia hidup hanya untuk dirinya sendiri dan dia tidak akan pernah bahagia dalam hidupnya. Oleh karena itu, mari kita hayati kata-kata Yesus, yakni agar kita tidak terlalu khawatir atas hidup kita, karena Tuhan akan memelihara dan memberikan apa yang kita perlukan untuk kita hidup. Maka carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepada kita. Maka marilah kita hidup dengan mengandalkan Tuhan dalam hidup kita, maka Tuhan akan memenuhi apa yang kita perlukan dan bahkan akan menambahkan berkat-Nya kepada kita. Amin.

BACAAN Hari Minggu Biasa VIII (Tahun A, 27 Februari 2011; Bahasa Batak Toba)

BACAAN Hari Minggu Biasa VIII
(Tahun A, 27 Februari 2011; Bahasa Batak Toba)
Yes 49:14-15, Mzm 62:2-3,6-7,8-9ab, 1Kor 4:1-5, Mat 6:24-34

“Unang ma holsohon hamu ari marsogot, ai sarihonon ni ari marsogot do na ringkot disi.”

BARITA NAULI:
Ndang haoloan sada halak dua induk! Sai hosomanna do na sada, haholonganna do na sada nari; hombaranna do na sada, toisanna do na sada nari. Ndang haoloan hamu Debata rap dohot Mammon! Ala ni i do umbahen na hudok tu hamuna: Unang holsohon hamu hosamuna sumarihon sipanganon, manang dagingmuna pasarisari parabiton! Nda ummarga hosa sian sipanganon? Nda ummangat daging sian parabiton? Bereng hamu ma pidong angka na martongatonga langit, angka na so manabur, na so manggotil, na so papunguhon tu sopo; tong do diparmudumudu Amamuna na di banua ginjang i nasida! Nda godang dope hasurunganmuna sian i! Ise hamu marhuaso pagandahon ariarina nanggo saasta ganjangna, anggo tung sian pangkolsohon ni rohana? Boasa antong holsohononmuna parabiton! Patangkas hamu ma partubu ni bungabunga na di ladang i, angka na so mangula jala na so mangganti! Ahu mandok tu hamuna: Gari si Salomo, uju di bungaran ni hasangaponna i ibana, gari so mamangke songon bungabunga sada. Asa molo songon i diparulosi Debata duhutduhut na di ladang i, na jongjong songon sadari on, na tupa dipuruni marsogotna i, lam hamu ma, lam so parulosanna! Oe hamu siotik haporseaon! Antong unang ma holsoan rohamuna, mandok: Aha ma panganonnami? Aha ma inumonnami? Aha ma parabitonnami? Angka sipelebegu do mangkaringkothon saluhutna sisongon i. Diboto Amamuna na di banua ginjang i do, naung ringkot angka i di hamu. Sai jumolo ma lului hamu harajaon ni Debata dohot hatigoranna, dung i tambahononna do sude angka ondeng tu hamuna! Antong, unang ma holsohon hamu ari marsogot, ai sarihonon ni ari marsogot do na ringkot disi. Sae do, molo masiporsan hasusaanna be angka ari.
Songoni ma Barita Nauli na dipatolhas tu hita sadari on.

BACAAN Hari Minggu Biasa VIII (Tahun A, 27 Februari 2011; Bahasa Karo)

BACAAN Hari Minggu Biasa VIII
(Tahun A, 27 Februari 2011; Bahasa Karo)
Yes 49:14-15, Mzm 62:2-3,6-7,8-9ab, 1Kor 4:1-5, Mat 6:24-34

“E maka ola aru atendu kerna wari si pepagi, sabap pepagi lit denga ka nge si man ndelenken.”

BERITA SIMERIAH:
"Ise pe labo ngasup ngikutken dua tuan. Sabap adi dua tuanna, la banci lang sekalak keleng atena janah sekalak nari nembeh atena; ntah pe mejingkat ia nandangi sekalak tuan, tapi tuan si sada nari la diatena pe. Labo kam ngasup erdahin guna Dibata adi erdahin ka kin kam guna duit. Perbahan si e, ola aru atendu kerna nakan ras inemen si iperlukenndu i bas geluhndu ntah kerna uis si man pakenndu. Ergan nge kesah asangken nakan janah ergan nge kula asangken uis. Perdiatekenlah perik-perik si kabang. Labo ia merdang, labo ia rani, labo ipepulungna ulihna rani ibas lumbung, tapi man nge ia ibahan BapaNdu si i Surga. Ergan nge kam asang perik-perik e! Sekalak pe kam labo ngasup nambahi umurndu alu aru ate e! Engkai maka aru atendu kerna uis si man pakenndu? Perdiatekenlah bunga ncole si turah i mbalmbal. Bunga e la erdahin dingen la ertenun. Tapi Raja Salomo si bayak nai pe la lit pakenna bagi bunga ncole e jilena. Dage ingetlah! O kalak si kurang kiniteken! Adi dukut-dukut si sendah nggeluh pagi iambekken ku bas api pe bage jilena ibahan Dibata, apai ka kam! E maka ola aru atendu ntah kai pagi ipanndu, ntah kai pagi inemndu bage pe ntah kai pagi uisndu. (Kalak si la nandai Tuhan nge maka bage perukurenna). Kam ola bage, sabap ieteh Dibata nge maka kerina enda perlu man bandu. Tapi si pentingna kal, daramilah lebe KinirajanNa, janah dalankenlah si ngena ateNa, maka icukupiNa kai si perlu man bandu. E maka ola aru atendu kerna wari si pepagi, sabap pepagi lit denga ka nge si man ndelenken. Labo pada itambahi kiniseran si sendah alu kiniseran si pepagi."
Begen me kata mi Tuhan.

BACAAN Hari Minggu Biasa VIII (Tahun A, 27 Februari 2011)

BACAAN Hari Minggu Biasa VIII
(Tahun A, 27 Februari 2011)
Yes 49:14-15, Mzm 62:2-3,6-7,8-9ab, 1Kor 4:1-5, Mat 6:24-34

"Janganlah kuatir akan hidupmu"

BACAAN INJIL:
Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.

Renungan Harian : Sabtu 25 Februati 2011

Renungan Harian : Sabtu 25 Februati 2011
Sir 17:1-15, Mzm 103:13-14,15-16,17-18a, Mrk 10:13-16

"Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku."

BACAAN INJIL:
Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.

RENUNGAN:
“Anakkon hi do hamuraon di ahu.” Itulah ungkapan orang Batak yang mengatakan bahwa anak adalah kekayaan bagi orang tua. Hal yang sama tentu juga berlaku bagi semua orang tua. Orang tua bekerja dan berjuang untuk anaknya dengan harapan agar kelak anaknya sukses dan bahagia. Untuk itu orang tua berusaha menyekolahkan anak-anaknya setinggi-tingginya. Anak kelak juga diharapkan menjadi sandaran di masa tua. Umumnya orang tua menghabiskan hidupnya untuk anaknya, meskipun ada juga yang menyia-nyiakan anaknya. Namun seringkali orang tua hanya berusaha memberi pendidikan formal kepada anaknya, kurang memperhatikan dan memperdulikan pendidikan iman kepada anak-anaknya. Orang tua berkorban berapa saja untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah yang terbaik, kursus di sana-sini bahkan ada pula hari Minggupun diisi dengan kegiatan pendidikan atau kursus, tetapi untuk hal iman dan pembinaan iman anaknya, orang tua Kurang perhatian. Misalnya untuk sekolah berapapun orang tua siap membayarnya, tetapi untuk rekoleksi, retret atau pembinaan iman anaknya, orang tua keberatan mengeluarkan biaya. Orang tua menganggap bahwa pendidikan iman anak kuranglah penting buat masa depan. Namun baru setelah anak pindah agama, orang tua bingung dan malah mempersalahkan guru agama atau Gereja.

Kiranya sabda Yesus hari ini mengingatkan para orang tua akan kewajibannya sebagai orang tua dalam keluarga kristiani, bahwa orang tua harus membawa anak-anak kepada Yesus. Membawa anak-anak kepada Yesus itu berarti orang tua harus sudah menanamkan iman kepada anak-anak. Ini hendaknya sudah dilakukan sejak anak masih kecil yakni dengan mengajarkan iman, memberi teladan iman dan juga membawa mereka sejak kecil ke Gereja untuk merayakan iman. Keluarga kristiani, hendaknya menjadikan rumah atau keluarga menjadi tempat pendidikan iman, menjadi gereja kecil dan orang tua menjadi guru iman pertama anak-anak.

Adapula orang tua yang sangat sibuk dengan pekerjaan di luar, sibuk dengan arisan-arisan. Waktu mereka sibuk dengan kegiatan diluar rumah, sehingga hampir tidak mempunyai waktu untuk anak-anaknya. Anak-anak diserahkan dalam pengasuhan pembantu. Orang tua berpikr bahwa asal kebutuhan uang, atas semua tercukupi, itu sudah cukup. Orang tua lupa bahwa anak juga sangat membutuhkan pelukan kasih saying orang tua, seperti Yesus yang memeluk anak-anak dan memberkatinya. Pada kenyataannya, banyak anak yang secara ekonomi semuanya dipenui oleh orang tuanya di rumah, tetapi tidak bahagia karena tidak mendapatkan pelukan kasih sayang dari orang tuanya. Anak-anak sangat membutuhkan pelukan kasih sayang dari orang tua. Pelukan kasih sayang dari orang tua bagi anak merupakan suatu kekuatan besar yang mampu memberi hidup bagi anak dalam ambil bagian dalam hidup yang berat.

Dengan demikian, semoga sabda Tuhan hari ini mengingatkan para orang tua akan peran dan tugasnya dalam mendidik anak-anak, agar anak-anak mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak yang beriman dan bijaksana. Amin.

Berbagi berita : Dipo Alam dan Kontroversi Gagak Hitam

Dipo Alam dan Kontroversi Gagak Hitam

JAKARTA, KOMPAS.com — Menanggapi pernyataan tokoh lintas agama yang menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kebohongan, Sekretaris Kabinet Dipo Alam bereaksi. Dalam beberapa kesempatan, Dipo menyebut para pemuka agama itu sebagai burung gagak hitam pemakan bangkai yang tampak seperti merpati berbulu putih.

Tak pelak, pernyataan yang dinilai defensif tersebut menuai kritikan. Kompas.com mendapat kesempatan mewawancarai Dipo Alam, yang juga mantan aktivis tahun 1970-an di Kantor Sekretaris Kabinet, Jakarta, Kamis (17/2/2011) silam. Dipo pun mengutarakan asal-muasal istilah tersebut.

"Saya katakan, mereka gagak hitam, karena mereka terkontaminasi dengan gerakan politik," katanya. Pernyataan ini, kata dia, tak mencerminkan sikap pemerintahan, melainkan pernyataan pribadi. "Kebetulan saya seorang Seskab. Saya sebagai manusia politik punya hak juga untuk menilai," ujarnya.

Dipo menuding gerakan moral tersebut bermuatan politis. Hal ini tercermin dari kesimpulan deklarasi yang menyatakan Presiden telah melanggar konstitusi. "Itu saya melihat arahnya sudah politik, karena kalau sudah dianggap melanggar konstitusi, itu layak di-impeach," katanya.

Wacana bahwa Presiden melakukan kebohongan, menurut Dipo, semakin melebar. Saat ini, kata dia, ada Badan Serikat Pekerja Gerakan Tokoh Lintas Agama Melawan Pembohongan Publik, yang merangkul mahasiswa. Ada pula pendirian rumah-rumah pengaduan kebohongan.

Dipo khawatir ada pihak-pihak yang menunggangi gerakan moral pemuka agama, namun tidak dapat memastikannya. "Pada dasarnya, pemerintah sama sekali tak alergi mendapat kritikan. Ini negara demokrasi. Kita tidak takut karena sembilan poin kebohongannya adalah suatu yang debatable," ungkapnya.

Presiden, kata Dipo, mengakui ada sejumlah program yang belum tercapai 100 persen. Namun, hal ini tak bisa serta-merta dikatakan melanggar konstitusi.

Terkait tudingan ini, Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Romo A Benny Susetyo, menyatakan, perjuangannya dan beberapa pemuka agama adalah perjuangan yang berdasarkan hati nurani. Romo Benny merupakan salah satu tokoh deklarator gerakan moral tersebut.

Menurut Romo Benny, kegiatan yang berdasarkan hati nurani berbeda dengan kegiatan politik kekuasaan. Hati nurani, katanya, selalu membimbing seseorang untuk memperjuangkan yang tertindas dan tidak menempatkan kekuasaan sebagai hal utama. Sedangkan politik selalu berorientasi pada kekuasaan. "Saya tidak ingin jadi menteri atau jadi apa-apa, saya ini pastor," katanya, seperti dilansir Antara.

Ia menegaskan, gereja Katolik memberi batasan tegas bahwa seorang pastor tidak boleh terlibat dalam kegiatan politik yang berorientasi kekuasaan. Imam atau pastor memiliki tiga tugas utama, yaitu tugas menguduskan dunia, tugas kenabian melalui pewartaan keadilan, dan tugas gembala dengan melindungi sesama terutama yang lemah.

Sementara itu, anggota Presidium KWI, Mgr PC Mandagi, menyatakan, KWI mendukung sepenuhnya upaya tokoh lintas agama yang memperjuangkan keadilan bagi rakyat Indonesia. "KWI mendukung sepenuhnya. Kalau kita tidak bersuara, maka itu bukan KWI," katanya.

Perjuangan tokoh-tokoh lintas agama, menurut Pastor Mandagi, adalah perjuangan moral. Perjuangan itu merupakan upaya para tokoh agama untuk mengingatkan pemerintah bahwa ada sesuatu yang salah. Dia menegaskan, tokoh lintas agama hendak mengingatkan bahwa seharusnya pemerintah bekerja keras dalam menyejahterakan dan menyatukan rakyat. "Seharusnya pemerintah bersyukur ada tokoh agama yang mau mengingatkan," ujarnya.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, pernyataan Dipo Alam merupakan pengalihan isu dari apa yang telah dinyatakan para tokoh lintas agama. "Saya tidak punya waktu melayani tuduhan seperti itu karena bersifat mengalihkan perhatian orang," katanya.

Disadur dari : http://nasional.kompas.com/Penulis: Hindra Liu | Editor: Nasru Alam Aziz, Kamis, 17 Februari 2011 | 16:21 WIB

Berbagi Berita : Dipo Alam: yang Menghambat, Saya Libas!

Dipo Alam: yang Menghambat, Saya Libas!

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengancam akan melibas para pejabat dan direksi badan usaha milik negara (BUMN) yang menghambat percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia sesuai yang digariskan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dipo mengatakan, dirinya termasuk penilai akhir pengangkatan eselon satu ataupun direksi BUMN.

"Kalau menghambat pembangunan yang sudah jelas arah-arahnya, termasuk direksi BUMN, itu urusan saya. Gampang," kata Dipo kepada para wartawan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (21/2/2011).

"Bila ada eselon dua, eselon satu yang menghambat, itu urusan saya. Saya libas. Jika eselon dua yang menghambat, saya tegur eselon satunya, dirjennya. Kalau dia pensiun, tidak akan saya perpanjang. Saya panggil ke kantor saya. Kalau dia tidak berubah, kita libas. Jadi, jelas garis politiknya," papar Dipo.

Diberitakan sebelumnya, ketika membuka rapat kerja pemerintah dan BUMN, Presiden mengatakan ada beberapa pejabat daerah yang menghambat percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi di Indonesia. Dipo sendiri belakangan gencar memberikan pernyataan kepada publik. Terakhir, ketika wacana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kebohongan digulirkan oleh pemuka agama, mantan aktivis ini menyebut pemuka agama sebagai burung gagak pemakan bangkai berbulu merpati putih.

Disadur dari : http://nasional.kompas.com/Penulis: Hindra Liu | Editor: Latief, Senin, 21 Februari 2011 | 18:58 WIB

Berbagi Berita : Alasan Mengapa Dipo Peringatkan Media

Alasan Mengapa Dipo Peringatkan Media

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengatakan, citra negatif pemerintah yang dibentuk sejumlah media adalah hal yang membuat Dipo tergerak untuk mengkritik sejumlah media dengan mengancam akan memboikotnya. Menurut Dipo, sejumlah media yang menjelek-jelekkan pemerintah berhasil membentuk persepsi buruk, baik di dalam maupun luar negeri. Sejumlah media membentuk persepsi bahwa Indonesia kini tengah menuju kondisi kaos.

"Pesan yang dibuat media dengan menjelek-jelekkan pemerintahan SBY relatif tendensius bahkan terus-menerus," kata Dipo dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPR di Senayan, Jakarta, Rabu (23/2/2011).

Dipo menjelaskan, sejumlah duta besar negara sahabat dan asosiasi perusahaan asing yang bertamu ke Indonesia menyampaikan bahwa sejumlah investor asing dan calon investor berpersepsi bahwa Indonesia sarat tindak kekerasan. Mereka juga berpersepsi bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan dimakzulkan dalam waktu dekat.

"Saya menerima dubes negara sahabat yang menanyakan situasi dan kondisi politik terakhir, termasuk asosiasi perusahaan asing yang bertamu ke Indonesia. Dia ditanya para investor dan calon investor yang menyaksikan (berita), menanyakan kekerasan dan upaya impeachment dalam waktu dekat," paparnya.

Dia mengakui, persepsi buruk yang dibentuk media tersebut berdampak besar terhadap pemerintahan. Persepsi yang dibentuk dapat menjatuhkan seorang presiden. "Politik adalah persepsi. Presiden Gus Dur yang saya cintai, beliau di-impeach karena mengabaikan persepsi yang diberitakan media. Dan saya sangat menyayangkan itu, dan saya tidak mau lagi ada impeach-impeach. Ini adalah kabinet presidensial bukan parlementer," ucapnya.

Terkait ancamannya terhadap sejumlah media, Dipo menegaskan bahwa dia hanya menyasar tiga media yang dianggap menjelek-jelekkan pemerintah, bukan media-media yang mengkritik pemerintah. "Saya mencontohkan ada dua TV yang menayangkan demo yang kelompoknya kecil ketika Presiden dan rombongan datang ke NTT. Berita dan demo itu berulang menyebutkan, kedatangan SBY ditolak masyarakat NTT, padahal kami yang ikut dalam rombongan menyaksikan masyarakat NTT menerima dan mengelu-elukan Presiden sejak di bandara," ungkap Dipo.

Hari ini Dipo Alam menghadiri panggilan Komisi II DPR. Dia menjelaskan perihal ancamannya terhadap sejumlah media dan pernyataannya yang menyebut tokoh lintas agama sebagai burung gagak hitam berbulu merpati putih.

Disadur dari : http://nasional.kompas.com/Penulis: Icha Rastika | Editor: Tri WahonoRabu, 23 Februari 2011 | 19:06 WIB

Video : Kid's Prayer

Kid's Prayer

Video : The Prayer of the Children

The Prayer of the Children
Childs Prayer

Video : Childs Prayer

Childs Prayer

Renungan Harian : Jumat 24 Februati 2011

Renungan Harian : Jumat 24 Februati 2011
Sir 6:5-17, Mzm 119:12,16,18,27,34,35, Mrk 10:1-12

Mari kita belajar dari kesetiaan Allah yang telah mengasihi kita, sehingga kitapun menjadi orang-orang yang setia mengasihi Allah dan sesama kita.

BACAAN INJIL:
Dari situ Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang sungai Yordan dan di situpun orang banyak datang mengerumuni Dia; dan seperti biasa Ia mengajar mereka pula. Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?" Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?" Jawab mereka: "Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu. Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu. Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.

RENUNGAN:
Dalam salah satu media massa diberitakan ada seorang pria yang mempunyai 39 istri dan katanya akan menambah isteri lagi. Beliau adalah pemimpin satu sekte setempat yang disebut ‘Chana’. Kita juga pasti sudah sering mendengar berita tentang perceraian. Kawin, cerai dan kawin lagi, dan cerai lagi, perselingkungan seakan sudah merupakan gaya hidup mada masa kini, sehingga rasanya tidak malu lagi melakukannya. Semua peristiwa miring sehubungan dengan perkawinan atau keluarga tentu menggugat kekudusan Sakramen perkawinan yang pada hakekatnya adalah monogamy, tak terceraikan, tidak berbagi dan seumur hidup. Pada kenyataannya tidak sedikit umat katolik yang telah menerima sakramen perkawinan juga akhirnya bercerai, padahal Yesus sudah mengatakan, “Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.". Kalaupun mereka tidak bercerai, tetapi yah mungkin selingkuh diam-diam atau ditahan-tahankan hidup dalam satu rumah.

Banyak alasan yang diciptakan untuk bercerai. Seringkali persoalan yang dihadapi para pastor adalah masalah perkawinan atau perceraian keluarga. Ada orang mengatakan bahwa kalau memang tidak lagi cocok, buat apa mempertahankan perkawinan, lebih baik berpisah dan berpcerai. Adapula yang mengatakan kalau pasangan pergi dan kawin lagi dengan orang lain, wajar bila pasangan yang ditinggalkan kawin lagi. Bermacam-macam alasan yang dibuat orang agar mereka bercerai dan tentu agar diijinkan menikah lagi. Seakan menganggap bahwa perceraianlah jalan terbaik dari penyelesaian persoalan dalam keluarga. Syukurlah bahwa Yesus dengan tegas mengatakan tidak ada alas apapun yang dapat membenarkan orang untuk bercerai. Bahkan dengan tegas dikatakan bahwa bila seseorang bercerai dan kawin lagi dengan orang lain, dia telah dianggap melakukan dosa perzinahan.

Dalam Injil hari ini, Yesus mengajarkan kepada kita bahwa kesetiaan kasih Allah yang telah menciptakan kita menjadi salah pola dasar hidup kristiani. Allah telah begitu setia mengasihi kita, walau kita sangat sering tidak setia. Kesetian kasih Allah inilah yang menjadi salah satu pola hidup kita sehingga kita juga belajar untuk selalu setia kepada Dia dengan mengikuti-Nya dan perintah-perintah-Nya. Kesetian dalam iman dan kasih kepada Allah tentu harus terungkap dalam kesetian dalam kasih kepada sesama. Suami yang setia mengasihi Allah, ini terungkap pula dalam kesetiaan mengasihi istrinya, demikian sebaliknya. Para biarwan-biarawati menyatakan kesetiaannya kepada Allah lewat penghayatan kaul-kaulnya. Ada berbagai permasalahan dalam hidup berkeluarga yang tidak diolah dalam kasih sehingga berakhir dalam perceraian. Seolah-olah cerai menjadi kata akhir dari setiap permasalahan keluRata Penuharga.

Ingatlah, keluarga katolik bukanlah keluarga biasa-biasa seperti di masyarakat pada umumnya. Keluarga katolik adalah keluarga Allah, yang diikat dalam kasih dan ikatan kasih suami-istri disempurnakan dalam Sakramen Perkawinan. Mari kita belajar dari kesetiaan Allah yang telah mengasihi kita, sehingga kitapun menjadi orang-orang yang setia mengasihi Allah dan sesama kita. Amin.

Berbagi Berita : Setahun Nikahi 10 Perempuan

Setahun Nikahi 10 Perempuan

(22/2/2011)Kesan apa pun boleh disampaikan untuk Ziona Chana. Silakan Anda berdecak kagum, menggeleng-gelengkan kepala, atau bahkan mencibir.

ziona-chanaSoalnya, Chana, pria gaek 66 tahun ini berencana bakal menambah jumlah istrinya. Saat ini pria yang tinggal di Negara Bagian Mizoram di timur laut India, sekaligus dekat perbatasan Myanmar dan Banglades, tersebut mempunyai sebanyak 39 istri. Dari hasil pernikahan itu, ia sekarang punya 94 anak dan 33 cucu.

Uniknya, seluruh keluarga besar tersebut tinggal di bangunan empat lantai dengan 100 kamar di desa pegunungan itu. "Saya menikahi 10 perempuan dalam satu tahun," katanya.

Istri-istri Chana berbagi tempat tinggal di dekat kamar tidur pribadi Chana. Penduduk setempat mengatakan, Chana ingin ditemani tujuh atau delapan istri di dekatnya dalam waktu bersamaan.

Anak-anak Chana plus istri-istri mereka serta semua anak mereka tinggal di kamar berbeda dalam satu bangunan, tetapi berbagi dapur yang sama.

Para istri Chana bergantian memasak, sementara para anak perempuan membersihkan rumah dan mencuci. Anak-anak laki-laki melakukan pekerjaan luar ruang, seperti bertani dan beternak.

Keluarga tersebut, seluruhnya berjumlah 167 orang, menghabiskan sekitar 91 kilogram nasi dan lebih dari 59 kilogram kentang sehari. Mereka didukung oleh sumber pendapatan mereka sendiri dan bantuan yang kadang datang dari para pengikut mereka. "Bahkan, hingga hari ini saya siap untuk menambah keluarga saya dan ingin menambah pernikahan saya," kata Chana.

"Saya memiliki banyak sekali orang untuk disayangi dan menyayangi saya. Saya menganggap diri saya adalah laki-laki yang beruntung," ucapnya.

Chana bertemu istri tertuanya, yang tiga tahun lebih tua dari dia, saat berusia 17 tahun. Ia adalah kepala sekte Kristen setempat yang disebut sebagai "Chana", yang membolehkan poligami. Sekte tersebut terbentuk pada Juni 1942 dan meyakini sekte itu akan menguasai dunia bersama Yesus dan memiliki anggota sekitar 400 keluarga.(kompas.com)

Berbagi Informasi : 10 Tokoh yang Percaya UFO dan Alien

10 Tokoh yang Percaya UFO dan Alien

(Kepler 21/2/2011) teleskop milik badan antariksa Amerika Serikat (NASA) awal Februari lalu menemukan lima planet seukuran bumi yang mengorbit di galaksi kita. Lima planet ini mengorbit di zona yang cukup nyaman bagi sebuah kehidupan. Letaknya cukup jauh dari matahari dan kemungkinan besar memiliki air. Kita tahu, air adalah faktor kunci bagi kehidupan.

Dengan temuan NASA ini memunculkan harapan harapan: Alien atau mahluk angkasa luar itu kemungkinan ada. Termasuk Unidentified Flying Objects (UFO) yang identik dengan alien.

Beberapa tokoh publik yang terdiri dari ilmuwan dan politikus telah mengungkapkan bahwa mereka percaya ada kehidupan di planet lain. Inilah 10 tokoh tersebut.

1. Stephen Hawking

Tahun lalu, ahli fisika dan kosmolog ini mengatakan mahluk angkasa luar hampir pasti ada tapi manusia lebih menghindarinya ketimbang mencari kebenarannya. "Menurut otak matematika saya, alien sangat rasional, tantangannya, seperti apa alien itu."

2. Lord Rees

Astronom Inggris ini yakin alien nyata. Menurut dia kemungkinan besar alien lebih pintar dari manusia.

3. Lachezar Filipov

Dia adalah ilmuwan Bulgaria. Dua tahun lalu, Filipov mengklaim telah menjalin kontak dengan kehidupan luar angkasa. "Alien ada di sekitar kita, mereka selalu memperhatikan kita," kata Filipov. "Mereka tidak ingin berbuat jahat kepada kita, mereka ingin membantu tapi kita tidak membangun hubungan dengan mereka."

4. Edgar Mitchell

Bekas astronot NASA yang mengklaim menemukan bukti bahwa alien itu ada. Namun pemerintah Amerika Serikat tidak mengeluarkan bukti tersebut. Mitchell, salah satu astronot yang dipilih dalam menjalankan misi Apollo 14 tahun 1971.

5. Jimmy Carter

Presiden Amerika Serikat 1976 sampai 1980. Dia berjanji saat kampanye dia kan membuka dokumen soal UFO ke publik. "Saya tidak mengetawakan orang ketika mereka berkata telah melihat UFO. Karena saya juga pernah melihatnya."

6. Jenderal Douglas MacArthur

Veteran perang Korea dan Perang Dunia kedua ini mengatakan perang berikutnya adalah perang antar planet. Pada 1955, dia mengatakan politik di masa depan adalah politik kosmik atau antar planet, mahluk bumi harus berastu melawan mahluk dari planet lain.

7. Monsignor Corrado Balducci

Balducci seorang ahli teologi. Dia mengatakan mahluk angkasa luar adalah fenomena yang nyata. Vatikan menerima banyak informasi soal itu. Mereka memiliki kantor perwakilan di beberapa negara, seperti Meksiko, Chile dan Venezuela.

8. Air Chief Marshal Lord Dowding

Dowding komandan perang dunia kedua dari Inggris. Dia yakin UFO itu nyata. "Saya yakin objek itu ada dan mereka tidak dibuat oleh negara manapun di dunia."

9. Ronald Reagan

Presiden Amerika Serikat periode 1980 hingga 1988 ini mengklaim melihat UFO. "Saya melihat ke luar jendela dan melihat cahaya putih. Saya lalu bertanya kepada pilot, pernah lihat seperti itu?' dia terkejut dan mengaku tidak pernah," kata Reagan. Dia lalu meminta pilot untuk mengikuti cahaya yang bergerak zigzag itu, setelah diikuti beberapa menit, cahaya putih itu lalu melesat ke atas hingga menghilang. "Ketika saya turun, saya menceritakannya ke Nancy," kata dia.

10. Mikhail Gorbachev

Bekas pemimpin Uni Soviet ini pernah berkata, "Fenomena UFO itu benar-benar ada, dan kita harus melihatnya secara serius."

(tempointeraktif)
Disadur dari : http://www.mirifica.net/24 Februari 2011 09:07

Berbagi Informasi : Polres Cianjur Terapkan Tembak di Tempat Untuk Pelaku Kerusuhan SARA

Polres Cianjur Terapkan Tembak di Tempat Untuk Pelaku Kerusuhan SARA

(Cianjur 20/2/2011)Polres Cianjur Jawa Barat akan menerapkan tindakan tegas, tembak di tempat, bagi pelaku kerusuhan serta konflik yang bernuansa suku, agama dan ras (SARA).

Instruksi tersebut akan diberlakukan bagi para perusuh yang akan merusak suasana kondusif antarumat beragama di wilayah hukum Polres Cianjur.

Kapolres Cianjur, AKBP Djoko Hariutomo, menyatakan, pihaknya tidak akan segan-segan menembak pelaku tindak kekerasan yang dilakukan terhadap kelompok keagamaan. "Sesuai dengan instruksi Kapolri, kami akan menerapkan hal tersebut di Cianjur. Namun berdasarkan prosedur tetap," jelasnya.

Djoko menerangkan, itu dilakukan sebagai upaya melindungi warga Cianjur, tanpa memandang latar belakang aqidah maupun kelompoknya, termasuk kelompok Ahmadiyah.

Keberadaan kelompok Ahmadiyah di Cianjur, tersebar di 13 wilayah kecamatan yang terpusat di Kecamatan Campaka dan Campakamulya, dengan jumlah jamaah 650 orang.

Dia menambahkan, sebagai aparat penegak hukum, pihaknya tidak bisa menghakimi, apakah satu kelompok melanggar akidah atau tidak. Pasalnya, menurut dia, persoalan aqidah atau keyakinan merupakan urusan ulama, pendeta, atau pastor.(suaramerdeka)

Disadur dari : http://www.mirifica.net/24 Februari 2011 13:09

Berbagi Informasi : Dua Stasiun Televisi ini Diboikot Dipo Alam

Dua Stasiun Televisi ini Diboikot Dipo Alam

(Jakarta 22/2/2011)Sekretaris Kabinet Dipo Alam hari ini mempertegas kembali pernyataannya mengenai anjurannya kepada kementerian dan lembaga negara untuk memboikot media yang kritis terhadap pemerintah. Dipo pun tidak takut jika pernyataannya itu akan dibawa ke Dewan Pers. "Kenapa saya harus takut, dibawa ke Dewan Pers juga saya siap,"kata dia di Istana Bogor, Selasa (22/2).

Dipo menyebut secara jelas dua media televisi yang merisaukannya yaitu Metro TV dan TV One. Untuk media cetak ia hanya merujuk pada afiliasi media televisi tersebut. "Media cetaknya yang sesuai dengan yang punyanya TV juga," kata Dipo.

Menurut Dipo, ada perbedaan jelas antara pemberitaan yang menjelek-jelekkan pemerintah dengan mengkritik pemerintah. Menjelekkan pemerintah jelas terlihat saat ada tendensi mengungkit atau meningkatkan kebencian dikalangan masyarakat. Tujuan pemberitaan dianggapnya tidak murni lagi. "Saya juga heran baru kemarin saya kritik sekali media, kok rame gitu. Media bukan mengkritik lagi, bahkan menjelek-jelekkan, bisa-bisa saja,"ujarnya.

Ia mencontohkan satu pemberitaan yang menurutnya tendensius yaitu saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan ke Nusa Tenggara Timur. Dua televisi itu memberitakan mengenai penolakan rakyat NTT atas kedatangan presiden.

Padahal menurut dia masyarakat yang turun kejalan hanya segelintir orang. "Ada dua TV yang menyebut bahwa SBY ditolak oleh rakyat NTT. Kalau saya lihat kenyataannya, puluhan ribu yang menjemput dengan senang hati. Ini kan beritanya sudah mendekati kebohongan, sekarang siapa yang bohong. Itu kelihatan diulang-ulang, menunjukkan kebencian gitu,"ujarnya.

Jika ia dikritik harus ngomong secara terukur, kata Dipo, ia pun meminta media melakukan hal yang sama. "Jadi yang sekarang saya juga mendidik pada media, media mendidik masyarakat, media mendidik pejabat seperti saya, OK. But I have opportunity also, mereka harus dididik juga, kalau sekarang mereka juga membuat hal-hal seperti itu, menjelek-jelekan terus," ujarnya.

Akibat dari pemberitaan semacam ini, tambah dia, beberapa duta besar negara sahabat dan investor sering mempertanyakan mengenai kondisi dalam negeri. "Seorang duta besar datang ke saya menanyakan soal ini, apa Indonesia kacau, apa indonesia akan di-impeach. Investor kami menanyakan (itu),"kata dia.

Kemarin, Dipo mengaku telah menganjurkan seluruh jajaran kementerian dan lembaga negara untuk memboikot media yang terlalu kritis terhadap pemerintah. Boikot dilakukan dengan tidak memasang iklan di media tersebut.(tempointeraktif)

Disadur dari :http://www.mirifica.net/ 24 Februari 2011 08:59

Berbagi Informasi : Hasyim Muzadi: Bubarkan Ahmadiyah dan Bukan FPI

Hasyim Muzadi: Bubarkan Ahmadiyah dan Bukan FPI

Surabaya (ANTARA) - Rois Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi meminta pemerintah membubarkan Jamaah Ahmadiyah, bukan justru membubarkan Front Pembela Islam.

"Ahmadiyah sudah semakin meresahkan masyarakat, karena ajarannya sangat menyimpang dari Islam, seperti mengakui dua nabi terakhir, yakni Muhammad SAW dan Mirza Ghulam Ahmad," katanya di Surabaya, Selasa.

Ia mengatakan hal itu di sela seminar memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-88 NU yang menampilkan Anas Urbaningrum (Demokrat), Aburizal Bakrie (Golkar), KH Noer Iskandar SQ (PPP), Habib Rizieq (FPI), dan Ja`far Umar Thalib (Laskar Aswaja).

Menurut mantan Ketua Umum PBNU itu, Ahmadiyah juga "mengacak-acak" ayat-ayat Al Quran, sehingga jika dibiarkan akan justru terjadi kerawanan sosial.

"Jika pemerintah membubarkan FPI, saya tidak setuju, karena Ahmadiyah dan FPI itu sangat berbeda. Jika ada yang salah, yang ditangkap adalah anggotanya, bukan membubarkan FPI," katanya.

Secara terpisah, Ketua Umum FPI Habib Rizieq ketika dikonfirmasi ANTARA tentang rencana pemerintah membubarkan organisasi kemasyarakatan (ormas) yang melakukan tindak kekerasan, menegaskan tidak ada FPI dalam kerusuhan di Cikeusik, Pandeglang, Banten.

"Ormas apa yang mau dibubarkan, di Cikeusik saat itu (saat kerusuhan) tidak ada ormas," katanya sambil memasuki mobilnya dengan iringan lantunan rebana dari para pendukungnya.

Senada dengan itu, mantan petinggi Laskar Jihad ustadz Ja`far Umar Thalib ketika dikonfirmasi ANTARA di sela seminar tersebut meminta pemerintah untuk tidak membubarkan FPI, tetapi justru membubarkan Ahmadiyah.

"Ahmadiyah itu sumber masalah, karena itu harus dibubarkan. Kalau dibubarkan sekarang, ongkos sosial dan politik akan lebuh murah daripada menunggu bara api yang ke depan akan lebih mahal ongkos politiknya," katanya.

Sementara itu, kata dia, FPI adalah ormas dan bukan aliran sesat seperti Ahmadiyah.

Oleh karena itu, menurut dia, ormas tersebut jangan dibubarkan, tapi justru dijadikan "partner" untuk dibina guna kepentingan pemerintah dan masyarakat.

"Saya memberi apresiasi kepada Mendagri yang mengundang FPI, FUI, dan MUI. Saya yakin kalau pemerintah mampu membina ormas, maka tidak akan ada ormas yang meresahkan, sebab ormas itu merupakan wadah penyaluran yang patut dibina," katanya.

Tentang Ahmadiyah, ia menilai pemerintah sebenarnya telah membina sebagai aliran keagamaan melalui SKB Mendagri, Menag, dan Jaksa Agung.

"Kalau masih menimbulkan masalah, ya dibubarkan saja, karena pembinaan sudah dilakukan pemerintah dengan SKB itu. Jangan sampai menunggu masyarakat yang tidak sabar untuk membubarkan," katanya.

Dalam seminar bertajuk "NKRI, Aswaja, dan Masa Depan Islam Nusantara" dengan pembicara utama KH Hasyim Muzadi itu terlihat Ketua Umum Parta Demokrat Anas Urbaningrum dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sama-sama menilai bahwa NU merupakan pilar bangsa, perekat persatuan kemajemukan, dan penjaga NKRI.

Antara - Rabu, 23 Februari
Disadur dari : http://id.news.yahoo.com/

Doa Doa Tobat

Doa Tobat

Allah yang maharahim,
aku menyesal atas dosa-dosaku.
Aku sungguh patut Engkau hukum,
terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau
yang maha pengasih dan mahabaik bagiku.
Aku benci akan segala dosaku,
dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu,
hendak memperbaiki hidupku
dan tidak berbuat dosa lagi.
Allah yang mahamurah,
ampunilah aku,
orang berdosa.
(Amin).

Berbagi Berita : Pemkab Lebak Akan Terbitkan Perda Larangan Ahmadiyah

Pemkab Lebak Akan Terbitkan Perda Larangan Ahmadiyah

Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lebak akan menerbitkan peraturan daerah tentang larangan ajaran Ahmadiyah karena meresahkan masyarakat.

"Kami dalam waktu dekat ini sudah memiliki peraturan daerah (Perda) tentang larangan Ahamdiyah," kata Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya di Rangkasbitung, Rabu.

Ia mengatakan, pihaknya melarang ajaran Ahmadiyah beredar di Kabupaten Lebak, selain menyesatkan juga mengundang keresahan di tengah masyarakat.

Bentrokan di Kampung Pendeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang merupakan bukti kuat bahwa masyarakat menolak kehadiran Ahmadiyah.

Ajaran Ahmadiyah menyimpang dari agama Islam, karena mengaku ada Nabi, setelah Nabi Muhammad SAW.

Karena itu, seluruh aliran sesat di Kabupaten Lebak dilarang berkembang, apalagi ajarannya bertentangan dengan syariat Islam dan meresahkan masyarakat.

"Dengan adanya perda tentang larangan Ahmadiyah tentu bisa menciptakan kedamaian," katanya.

Menyinggung harmonisasi antara ulama dan umaro (pemerintah), kata Mulyadi, harus terjalin dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Apabila pemerintah daerah melaksanakan pembangunan pendidikan, ekonomi, infrastruktur dan sosial budaya, maka para ulama meningkatkan akhlak umat.

"Saya kira ulama dan umaro harus selaras dan sejalan untuk meningkatkan kesejahteraan umat," katanya.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, KH Satibi Hambali mengatakan, perkembangan agama Islam kini meningkat karena terbukti dengan adanya perda wajib diniyah dan perda zakat.

Karena itu, pihaknya mendukung jika Pemkab Lebak menerbitkan Peraturan Bupati tentang larangan Ahmadiyah.

"Saya setuju Ahmadiyah di Kabupaten Lebak dibubarkan karena sesat dan menyesatkan. Selain itu juga memiliki nabi sendiri serta kitab sendiri," katanya.

Antara
Disadur dari : http://id.news.yahoo.com/24 Februari 2011

Renungan Harian : Kamis 24 Februati 2011

Renungan Harian : Kamis 24 Februati 2011
Sir 5:1-8, Mzm 1:1-2,3,4,6, Mrk 9:41-50

Semoga kita memelihara kekudusan hidup kita dengan berusaha setia hidup baik, berbuat baik kepada sesama dengan dimulai dari hal-hal yang kelihatan kecil dan sepele.

BACAAN INJIL:
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya." "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.) Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.) Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam. Karena setiap orang akan digarami dengan api. Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.

RENUNGAN:
Sore tadi saya nimbrung bersama satpam di pintu masuk gerbang Geraja paroki besar di Jakarta tempat saya lagi mampir saat ini. Sore itu banyak mobil masuk karena akan ada kebaktian atau kegiatan kelompok karismatik. Setiap mobil yang masuk kompleks Gereja harus meminta karsis dari satpam dan uang parker hanya Rp.2.000,-. Saya bincang-bincang dengan satpam sambil mereka membaikan karsis kepada setiap mobil yang masuk. Orang tidak mengenal saya seorang pastor karena saya memang tamu, hanya mampir. Saya perhatikan ada beberapa mobil yang setia menyapa satpam, membayar karcis, adapula yang membayar lebih, tetapi ada juga yang hanya cukup melambaikan tangan tanpa kaca jendela dibuka dan mereka tidak bayar karcis masuk. Ada pula yang disapa satpam tetapi tidak ditanggapi penghuni mobil yang disapa, bahkan ada yang tidak melambaikan tangan, tidak buka kaca jendela, tidak menyapa dan langsung masuk begitu saja. Saya bertanya iseng kepada pihak satpam, “Kenapa sebagian gak bayar parker?” Mereka menjawab, “Yah, gimana lagi romo kalau mereka gak bayar, kami gak bisa maksa. Padahal kami harus kami pertanggungjawabkan kepada pastor paroki.” Saya lanjut bertanya, “Mereka atau mobil-mobil yang masuk, mau kegiatan apa?” Pihak satpam menjawab, “Mereka mau doa kebaktian karismatik.” Lanjut mereka, “Ada juga yang justru pengurus Gereja tidak pernah bayar parkir, bahkan mobil yang tadi itu adalah orang kaya, tidap minggu ganti mobil, tetapi tidak pernah bayar parker.” Menarik juga nimbrung bersama mereka dan mendengar celoteh mereka.

Membayar parker masuk tentu merupakan kebijakan dan keputusan yang dibuat untuk paroki/pengurus Gereja yang tentu juga pemasukan dari parker juga diperuntukkan untuk kepentingan Gereja. Namun mendengar cerita mereka, saya berpikir; ‘Apakah karena pengurus gereja yang sudah memberi waktu dan berkorban sebagai pengurus sehingga tidak perlu lagi membayar karcis parkir? Apakah karena sudah banyak memberi sumbangan dalam bentuk lain ke paroki, sehingga tidak perlu lagi membayar parkir yang hanya dua ribu rupiah?

Kebetulan tadi mobil-mobil yang masuk adalah mobil para saudara yang mau mengikuti doa, yang mana dalam kebaktian mereka pasti melambungkan pujian syukur kepada Tuhan dan tentu juga memanjatkan permohonan kepada Tuhan. Intinya para saudara itu mau merayakan imannya kepada Tuhan. Apakah iman itu hanya dirayakan dalam ibadah dan tidak perlu diwujudkan dalam mengikuti kebijakan paroki yang kelihatan sepele yakni membayar parkir? Peraturan paroki itu tentu dibicarakan, diberlakukan oleh para pengurus Gereja demi mendidik umat dan juga diperuntukkan untuk kepentingan Gereja serta diberlakukan untuk semua umat atau mobil yang parkir. Tapi kesannya bahwa peraturan itu kadang dibuat untuk orang lain, bukan untuk sipemutus dan pembuat peraturan.

Ilustrasi di atas mungkin kelihatan sepele saja dan dua ribu rupiah juga mungkin tidak seberapa bagi orang-orang berduit. Tapi bagi para pihak sekuriti yang harus mempertanggungjawabkan kepada pastor paroki, itu bisa menjadi persoalan besar. Karena bisa saja, pastor paroki melihat banyak kendaraan yang masuk, tetapi setoran berdasarkan karcis malah sedikit, tidak sebanding, sehingga bisa ada dugaan para satpam mengkorupsikan uang parkir. Orang menganggap hal itu sepele, tetapi malah menimbulkan kesulitan bagi orang-orang kecil.

Mungkin ilustrasi sederhana di atas mungkin menjadi suatu permenungan bagi kita bahwa memang seringkali begitu mudah mengatakan hal-hal yang baik, meminta orang baik melakukan kebaikan tetapi kita sendiri tidak melakukannya. Tidak sedikit oleh yang kelihatan saleh, beriman ketika beribadah, banyak aktif dalam kehidupan menggereja, tetapi sangat sedikit dalam melakukan kebaikan. Seringkali dalam hal yang kecil dan sepele saja kita tidak bisa setia untuk berbuat baik, apalagi dengan hal yang lebih besar.

Dalam Injil hari ini, Yesus sungguh tegas mengatakan bahwa para pengikut-Nya harus hidup dalam kebaikan dan perbuatan-perbuatan baik. Berbuat baik dan hidup baik bagi para pengikut Yesus, bukan suatu pilihan dan soal selera masing-masing, tetapi merupakan keharusan dan kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar. Untuk menyatakan ketegasan itu, Yesus sampai mengatakan, lebih baik kita kehilangan anggota tubuh, daripada karena anggota tubuh itu menjadi berdosa. Sabda Yesus ini mengajak kita untuk hidup baik dengan memelihara kekudusan diri kita, seluruh hidup kita. Kekudusan diri itu dipelihara dan diperjuangkan dengan menghindarkan perbuatan-perbuatan yang tidak baik terutama kepada orang-orang kecil. Namun mungkin kita sering takut melakukan perbuatan yang tidak baik kepada orang-orang besar atau kaya, karena takut akan mereka balas. Tetapi kepada orang kecil kita bisa dengan mudah melakukan perbuatan yang tidak baik karena menganggap hal sepela dan orang kecil tidak bisa membalasanya. Namun kita haru ingat apa yang dikatakan oleh Yesus hari ini kepada kita, "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.” Hidup baik dan berbuat baik kepada sesame terutama kepada orang-orang kecil, itu suatu kewajiban dan keharusan para pengikut Yesus. Hidup baik dan berbuat baik kepada sesame, itulah tandanya bahwa kita mempunyai garam dalam diri kita dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain. Semoga kita memelihara kekudusan hidup kita dengan berusaha setia hidup baik, berbuat baik kepada sesama dengan dimulai dari hal-hal yang kelihatan kecil dan sepele. Amin.

Protestan marah atas obligasi Islam

Protestan marah atas obligasi Islam

Kelompok-kelompok Protestan di Korea Selatan mengancungkan kepalan tangan menentang langkah pemerintah untuk menarik investasi dari Timur Tengah dengan memberikan pengecualian pajak untuk Sukuks (obligasi finansial shariah).

Masalah ini menjadi isu panas karena sebuah rancangan undang-undang (RUU) tentang pengecualian pajak tersebut diajukan dalam sidang khusus DPR yang dimulai 18 Februari.

Umat Protestan, termasuk Christian Council of Korea (CCK) dan Council of Presbyterian Churches in Korea (CPCK), mengatakan RUU tersebut terlalu memihak kaum Muslim dan bahkan akan mendorong ekstremis Islam berinvestasi di Korea.

CCK mengatakan, pihaknya telah membentuk sebuah komisi khusus menentang “Hukum Sukuk” yang akan menyelenggarakan berbagai protes terorganisasi.

Para anggota komisi tersebut, termasuk Pendeta yeon Ja-Kiel, ketua CCK, telah mengunjungi para pemimpin Partai Nasional Raya (GNP) yang sedang berkuasa pada 17 Februari. Dia memperingatkan mereka bahwa pekerjaan mereka terkait RUU tersebut bisa membuat mereka terguling dalam pemilihan umum nasional mendatang bila RUU itu disahkan parlemen menjadi UU.

Pendeta Kiel mengatakan, RUU yang “pada dasarnya dirancang secara salah” itu memberi “keistimewaan yang tidak berimbang” kepada Islam.

Sebelumnya, CPCK sendiri telah mengatakan bahwa RUU itu akan mendorong kegiatan ekstremis Islam di Korea. Bulan lalu, dalam sebuah pernyataan, CPCK menyuarakan kekhawatiran bahwa melalui obligasi tersebut uang dipakai untuk mendukung para teroris Islam.

Menepis kekhawatiran tersebut, pemerintah mengatakan, pengecualian pajak atas Sukuks itu sejalan dengan peraturan menyangkut obligasi dari mata uang asing lainnya.

A Hankook Ilbo, harian nasional edisi 20 Februari, menyerang kelompok-kelompok Protestan, dengan menyebut bahwa protes-protes mereka “bersifat permusuhan terhadap ekspansi Islam.”

ucanews.com
Disadur dari : http://www.cathnewsindonesia.com/Tanggal publikasi: 22 Februari 2011

Renungan Harian : Rabu 23 Februati 2011

Renungan Harian : Rabu 23 Februati 2011
Sir 4:11-19, Mzm 119:165,168,171,172,174,175, Mrk 9:38-40
(Polikarpus)


"Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita."

BACAAN INJIL:
Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.

RENUNGAN:
Keragaman dan perbedaan merupakan salah satu kekayaan dalam hidup bersama. Namun kenyataannya yang terjadi keragaaman dan perbedaan justru menjadi adanya pengkotak-kotakan, pemisah-misahan dan masing-masing seringkali mengklaim bahwa dirinya atau kelompoknyalah yang lebih baik dan benar, kelompok lain dianggap sebagai saingan dan mungkin sebagai ancaman. Ha demikianlah kiranya yang terjadi dalam kehidupan kita sekarang ini. Saat ini manusia hidup dalam kelompok-kelompok dan seakan oleh orang-orang tertentu sengaja mengkondisikan hal demikian. Kiranya boleh dikatakan bahwa hal demikianlah yang menjadi penyebap beberapa kerusuhan dan kekerasan yang terjadi di negeri kita tercinta ini. Kelompok tertentu menganggap diri merekalah yang paling baik dan benar, kelompok lain dianggap salah, jahat sehingga harus bergabung dengan kelompok mereka, mengikuti aturan kelompok mereka. Fanatisme yang tidak sehat ini akhirnya menghilangkan perbedaan dan keragaman dan malah pada akhirnya melahirkan kekerasan. Fanatisme yang tidak sehat ini pada akhirnya tidak akan mampu melihat dan mengakui kebaikan yang ada dalam diri orang yang ada di luar kekompoknya. Walaupun yang dilakukan orang lain itu baik, tetapi tidak akan dianggap baik karena orang lain itu tidak masuk dalam kelompok yang menganggap dirinya benar. Tidaklah demikian kiranya hidup seorang Kristen. Orang Kristen hendaknya mampu hidup bersama orang lain, dalam keragaman dengan orang lain.

Sebagaimana kita dengar hari ini dalam Injil, Yohanes melarang orang yang menyembuhkan dalam nama Yesus, karena orang itu tidak masuk dalam kelompok para murid Yesus. Yesus justru melarang para murid untuk melarang mereka dengan mengatakan bahwa tidak mungkin seseorang mengadakan mukijzat dalam nama-Nya sekaligus mengumpat Dia. Yesus dengan indah mengatakan bahwa orang yang tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. Yesus mengajarkan agar para murid hidup bersama orang lain dan mengakui kebaikan dalam diri orang lain, meskipun mereka bukan termasuk dalam kelompok para murid.

Gereja kita juga mengakui adanya kebaikan dalam diri orang lain yang bukan Katolik, juga dalam Gereja-gereja dan agama lain, meskipun Gereja Katolik tetap punya keyakinan akan iman sebagai Gereja yang didirikan oleh Yesus sendiri. Yesus mengajar kita untuk selalu bersikap rendah hati, tidak merasa diri paling baik dan benar karena merasa sudah dibaptis atau menjadi pengikut Kristus. Tuhan bisa saja menyatakan kebaikannya lewat orang lain yang bukan pengikut Kristus. Justru seharusnya bila kita menemukan orang yang bukan pengikut Yesus tetapi malah lebih menghayati ajaran Yesus, kita harusnya menjadi malu karena kita seharusnya lebih banyak melakukan kebaikan dibanding mereka yang tidak menjadi pengikut Yesus.

Yesus adalah Tuhan yang mahakasih, berbuat baik kepada semua orang dan bahkan mati untuk menyelematkan semua manusia, sehingga seharusnya kita juga demikian, menjadi pelaku cinta kasih dan kebaikan kepada sesama kita. Namun sebaliknya sering terjadi dan kita alami bahwa begitu banyak orang yang melakukan kebaikan, melakukan cinta kasih padahal mereka bukan pengikut Yesus, sedangkan banyak orang kristiani yang sudah dibaptis malah tidak hidup selaku pelaku cinta kasih dan kebaikan. Sikap kita terhadap orang-orang demikian, kita harus mendukung mereka dan bahkan ikut bekerjsama dengan mereka dalam melakukan kebaikan. Selain menjadi pelaku kebaikan dan cintakasih, kita juga harus senantiasa berpihak dengan kebaikan dan cinta kasih.

Semoga kita menjadi pelaku cintakasih, kebaikan kepada sesama dan berani mengakui kebaikan dalam diri orang lain dan bekerja sama dengan orang-orang yang menjadi pelaku kebaikan dan cinta kasih. Amin.

Warga Kupang dihimbau tidak tersulut isu SARA

Warga Kupang dihimbau tidak tersulut isu SARA

Pesan pendek atau short message service (SMS) yang bernuansa suku, agama, ras dan golongan (SARA) meresahkan warga kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Karena itu pihak kepolisian meminta warga agar tidak mudah terprovokasi. Selain melalui SMS, pesan provokatif juga disampaikan melalui tulisan di tembok. “Pesan SARA juga terpampang di beberapa bangunan tembok yang tertulis seruan yang provokatif,” kata Kepala Kesbangpolinmas NTT Sisilia Sona seperti diberitakan Tempointerkatif, 22 Februari.

Selain itu, telah beredar isu bahwa pada tanggal 25-27 Februari 2011 akan dilaksanakan “Perkabungan Kupang”. Hal itu dilakukan terkait aksi pembakaran gereja di Temanggung, Jawa Tengah. Sebagai antisipasi, Kepolisian Daerah NTT akan mengerahkan kekuatan penuh (all out) agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Saya sudah perintahkan seluruh jajaran Polda NTT untuk selalu siaga,” Kepala Polda NTT Brigadir Jenderal Yory Yance Worang.

Bahkan, menurut dia, pihaknya telah menempatkan sejumlah anggota polisi di tempat-tempat ibadah di Kupang guna mengantisipasi masuknya penyusup, yang punya agenda memecah belah persatuan antaragama di wilayah itu. “Kita khawatirkan ada penyusup, sehingga saya minta agar aksi unjuk rasa mahasiswa dipagari dengan tali sehingga tidak ada penyusup,” katanya.

Yory meminta agar warga kota Kupang tidak terprovokasi, dan tetap menjaga kedamaian dan kerukunan antar umat beragama.
“Hindarilah isu-isu yang menyesatkan dan menjaga agar tidak terprovokasi dengan isu tersebut,” katanya.

Disadur dari : http://www.cathnewsindonesia.com/Tanggal publikasi: 22 Februari 2011

Pesan Pendek SARA Marak, Polisi Jaga Tempat Ibadah

Pesan Pendek SARA Marak, Polisi Jaga Tempat Ibadah

TEMPO Interaktif, Kupang - Pesan pendek (Short Message service) yang bernuansa Suku, Agama, Ras dan Golongan (SARA) marak di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Kesbangpolinmas NTT Sisilia Sona mengatakan pesan pendek yang bernuansa SARA cukup meresahkan masyarakat di wilayah itu yang menimbulkan rasa saling curiga di kalangan masyarakat. "Pesan SARA juga terpampang di beberapa bangunan tembok yang tertulis seruan yang provokatif," katanya saat memimpin pertemuan dengan para tokoh agama di Kupang, Selasa (22/2).

Selain itu, telah beredar isu bahwa pada tanggal 25-27 Februari 2011 akan dilaksanakan "Perkabungan Kupang". Hal itu dilakukan terkait aksi pembakaran gereja di Temanggung, Jawa Tengah.

Menanggapi maraknya pesan pendek bernuansa SARA tersebut, Kepala Polda NTT Brigadir Jenderal Yory Yance Worang mengatakan pihaknya siap 'all out' untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang berbau SARA di NTT. "Saya sudah perintahkan seluruh jajaran Polda NTT untuk selalu siaga," katanya.

Bahkan, menurut dia, pihaknya telah menempatkan sejumlah anggota polisi di tempat-tempat ibadah di Kupang guna mengantisipasi pesan pendek yang menyebar di masyarakat. "Kita sudah antisipasi dengan waspada menjaga tempat-tempat ibadah di Kupang," katanya.

Dia mengatakan, 'Perkabungan Kupang' yang diisukan di gelar pada 25-27 Februari perlu diantisipasi sejak dini. Sebab, dikhawatirkan ada penyusup yang memanfaatkan aksi unjuk rasa mahasiswa untuk memecah belah persatuan antaragama di daerah ini.
"Kita khawatirkan ada penyusup, sehingga saya minta agar aksi unjuk rasa mahasiswa dipagari dengan tali sehingga tidak ada penyusup," katanya.

Yory meminta agar masyarakat di Kupang tidak terprovokasi dengan pesan pendek yang berbau SARA, dan tetap menjaga kedamaian dan kerukunan antar umat beragama di daerah ini. "Hindarilah isu-isu yang menyesatkan dan menjaga agar tidak terprovokasi dengan isu tersebut," katanya.

YOHANES SEO
Disadur dari : TEMPO/Ken Arini Y, Selasa, 22 Februari 2011 | 10:44 WIB

Cina-Vatikan, umat Katolik “berperan”

Cina-Vatikan, umat Katolik “berperan”

Uskup Agung Savio Hon Tai-fai SDB meminta umat Katolik Hong Kong untuk bertindak sebagai jembatan dalam mempercepat hubungan Cina-Vatikan.

Cina dan Vatikan memiliki sistem politik yang sama seperti piramida, tetapi berbeda latar belakang budaya dan agama, kata uskup agung. Umat dan kelompok-kelompok Gereja dari luar Cina daratan dapat berfungsi sebagai “jembatan untuk mendorong dialog, saling pengertian, dan bahkan kesepakatan antara mereka di Cina daratan,” katanya.

Sekretaris baru dari Kongregasi Evangelisasi di Vatikan itu berkunjung selama seminggu ke tempat kelahirannya dan juga akan mengunjungi Taiwan pada 23 Februari.

Pada 20 Februari, dia mengadakan diskusi dengan sekitar 100 umat Katolik setempat sebelum mengikuti Misa penyambutan di Katedral Maria Dikandung Tanpa Noda, yang diselenggarakan Keuskupan Hong Kong.

Menanggapi seorang umat yang bertanya “apa yang bisa dilakukan umat Katolik Hong Kong untuk Cina,” Uskup Agung Hon mengutip Paus Yohanes Paulus II yang menyarankan dialog dan berbagi sumber daya dengan umat Katolik di Cina daratan dan mendorong pengampunan di antara mereka.

Umat Katolik Hong Kong, katanya, bisa berhubungan baik dengan komunitas Gereja bawah tanah maupun dengan komunitas Gereja terbuka dan dapat membantu rekonsiliasi.

Karena umat Katolik Hong Kong itu orang luar, mereka tidak terlibat dalam konflik-konflik yang timbul karena dipaksa untuk mentaati sebuah Gereja independen. Mereka juga tidak merasakan pengkhianatan akibat kekacauan politik sejak tahun 1950, katanya.

Beberapa langkah konkrit telah diambil baru-baru ini, katanya, seperti penerimaan para imam dan kaum awam Cina daratan yang mendaftar untuk belajar di Fujen Catholic University di Taiwan.

“Jika di jabatan saya, saya bisa melakukan sesuatu sebagai jembatan, saya akan melakukannya dengan senang hati,” katanya.

Salah satu perempuan paruh baya asal Cina daratan mengucapkan selamat atas pengangkatan uskup agung tersebut dan menyatakan ingin melihat normalisasi hubungan Cina-Vatikan itu terwujud.

Uskup Agung Hon menanggapi dengan mengatakan Vatikan harus berhati-hati saat bernegosiasi dengan Cina.

“Jika Vatikan membuat terlalu banyak konsesi hanya demi normalisasi atau jika mereka yang oportunis memutarbalikkan pembicaraan, maka hakekat Gereja Cina itu sendiri bisa menjadi kacau,” tegasnya.

Di awal Misa malam tersebut, Uskup Hong Kong Mgr John Tong Hon menyambut Uskup Agung Hon. Hampir 70 imam berkonselebrasi dalam Misa di Katedral Maria Dikandung Tanpa Noda yang dihadiri oleh lebih dari 1.000 umat, termasuk beberapa dari Cina daratan.

ucanews.com
Disadur dari : http://www.cathnewsindonesia.com/ Tanggal publikasi: 22 Februari 2011

Uskup protes laporan “cuci tangan”

Uskup protes laporan “cuci tangan”
Oleh Philip Mathew, Bangalore, India

Para uskup Katolik dan Protestan dalam sebuah aksi duduk di Bangalore

Delapan belas uskup Katolik dan Protestan dari Negara Bagian Karnataka, India selatan, mengadakan aksi duduk pada 18 Februari untuk memprotes laporan dari komisi yang menyelidiki serangan-serangan terhadap Gereja.

Mereka mengkritik Hakim B.K. Somashekhara dari komisi tersebut karena tidak mengidentifikasi orang-orang yang menyerang gereja-gereja pada tahun 2008.

Aksi protes tersebut diselenggarakan di Bangalore, ibukota negara bagian tersebut, oleh Karnataka United Christian Forum for Human Rights dan Karnataka Region Catholic Bishops’ Council.

Setelah hampir tiga tahu mengadakan investigasi, komisi tersebut menyerahkan laporan akhirnya pada 28 Januari kepada pemerintah negara pimpinan Partai Rakyat India (BJP, Bharatiya Janata Party) yang pro-Hindu.

Laporan ini bukan merupakan temuan peradilan tetapi laporan bermotif politik, demikian dugaan Uskup Agung Bangalore Mgr Bernard Moras, pemimpin Gereja Katolik di negara bagian tersebut.

Laporan tersebut “benar-benar sepihak, bias, propagandis, dan bahkan bersifat komunal,” katanya, sambil menambahkan bahwa laporan itu “benar-benar tidak adil bagi segenap umat Kristen.”

“Orang-orang Kristen yang menjadi sasaran serangan dan korban kekacauan terorganisir dan vandalisme telah diputarbalikkan menjadi pelaku, sedangkan penyerang sesungguhnya serta semua kekuatan dan elemen pendukung baik langsung maupun tak langsung mendapat “buku putih,” demikian prelatus tersebut dengan penuh rasa kesal.

Komisi itu menyelidiki 57 kasus serangan gereja di tahun 2008, segera setelah pemerintah BJP berkuasa di negara bagian tersebut.

Para uskup menuntut agar kasus-kasus itu diserahkan kepada Biro Investigasi Sentral, badan penyelidikan tertinggi di India.

Para pemimpin Gereja itu juga menuntut agar lebih dari 150 kasus diajukan kepada umat Kristen yang terluka dan terganggu akibat serangan gereja-gereja itu dicabut.

Sementara itu, Global Council of Indian Christians mengadakan aksi protes serupa di bagian lain dari kota tersebut. Aksi protes itu dihadiri oleh sekitar 3.000 orang Kristen dari semua denominasi.

ucanews.com
Sumber :http://www.cathnewsindonesia.com/

Berita untuk semua: DPR minta dana kerukunan beragama ditambah

DPR minta dana kerukunan beragama ditambah

Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat meminta Kementerian Agama untuk menaikkan alokasi dana untuk pembinaan kerukunan umat beragama.

Menurut DPR minimnya dana untuk pembinaan umat menjadi salah satu faktor meningkatnya kekerasan agama di Indonesia.

DPR telah menyetujui anggaran untuk Kementerian Agama Republik Indonesia sebesar Rp32 triliun untuk tahun 2011.

Namun DPR menyayangkan hanya sekitar 4 persen yang dialokasikan untuk pembinaan kerukunan umat beragama.

“Saya rasa anggaran pembinaan umat itu harus dilindungi,” ujar Ketua Komis VIII Abdul Kadir Karding, seperti dilansir Detik.com, dalam diskusi publik bertajuk Masalah Kerukunan Umat Beragama dan Solusinya di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, 21 Februari.

Abdul berharap agar Kemenag menaikkan anggarannya menjadi 10 persen. Karena pembinaan tentang kerukunan umat beragama merupakan hal penting yang tidak boleh dilupakan pemerintah.

Disadur dari : http://www.cathnewsindonesia.com/Tanggal publikasi: 21 Februari 2011

RIP : Kecelakaan motor, Romo Wisnumurti SJ meninggal

Kecelakaan motor, Romo Wisnumurti SJ meninggal

Kepala Paroki Santo Antonius Kotabaru, Yogyakarta, Romo Redemptus Murtrisunu Wisnumurti SJ, meninggal dunia akibat kecelakaan motor di Magelang, Sabtu, 19 Februari.

Menurut laporan, pagi harinya Romo Wisnu masih mengikuti Misa pagi. Kemudian pada pukul 09.30 ia berangkat untuk mengunjungi ibunya di Mertoyudan dengan mengendarai sepeda motor.

Begitu tiba di pertigaan Palbapang, Muntilan, Romo Wisnu berusaha mendahului sebuah truk yang berada di depannya. Namun dari arah berlawanan, tiba-tiba muncul sebuah truk yang melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak serta menggilas Romo Wisnu beserta sepeda motornya.

Romo Wisnu dilaporkan meninggal di lokasi akibat kecelakaan parah tersebut yang menyebabkan kepala dan dada bagian kiri retak.

Sekitar pukul 15.00, jenazahnya dibawa dari Muntilan ke RS Panti Rapih untuk dimandikan dan kemudian disemayamkan di Kolese Santo Ignatius (Kolsani) Kotabaru, Yogyakarta.

Rencananya pada Minggu, 20 Februari, pukul 18.00 WIB akan digelar Misa Requiem dan jenazah akan dikebumikan di pemakaman Yesuit di Karangjati, Girisonta, Ungaran, Jawa Tengah, pada hari Senin, 20 Februari.

Romo Wisnu lahir pada 29 November 1953. Ia pernah menjabat sebagai pastor Paroki Gereja Blok B di Jakarta dan Kepala Sekolah SMA Gonzaga Jakarta. Pada tahun 2006 menjadi pastor Paroki Santo Antonius Kotabaru.

Disadur dari :http://www.cathnewsindonesia.com/Tanggal publikasi: 20 Februari 2011

Berita : Gara-gara Facebook-an, Biarawati Diusir

Gara-gara Facebook-an, Biarawati Diusir

(21/2/2011) Seorang biarawati di sebuah biara di Spanyol akhirnya diusir setelah 35 tahun. Gara-garanya, ia terlalu mj-galanaktif di Facebook.

Hal ini terjadi pada Maria Jesus Galan (60) dari Santo Domingo el Real di Toledo, Spanyol. Demikian dikutip detikINET dari Cnet, Senin (21/2/2011).

Biara tersebut merupakan tempat introspektif, sehingga penghuninya diharapkan untuk tidak melakukan banyak kontak dengan dunia luar. Agaknya, apa yang dilakukan Galan dianggap melanggar prinsip tersebut.

Apa yang dilakukan Galan, sejak komputer mulai diperbolehkan masuk biara itu sekitar tahun 2001, adalah mendigitalkan arsip biara.

Selain itu, ia memanfaatkannya untuk online banking dan hal-hal lain. Sehingga para biarawati tak perlu banyak melakukan perjalanan ke kota.

Di Facebook, Maria Jesus Galan awalnya memiliki sekitar 600 teman. Ia menggunakan jejaring itu untuk berbagi kabar baik dengan teman-temannya.

Pemerintahan lokal pun memuji aktivitas Galan di web. Mereka memberikannya sebuah hadiah yang akhirnya membuat profil Galan di Facebook makin populer.

Sesama biarawati di Santo Domingo el Real rupanya gerah dengan kegiatan Galan. Dari laporan mereka, akhirnya Galan diminta keluar dan kini tinggal bersama ibunya.

Banyak teman Facebook Galan yang menyayangkan kejadian tersebut. Namun ada juga yang melihat ini sebagai kesempatan bagi Galan untuk keliling dunia.

Setelah kejadian ini, teman Galan di Facebook bertambah. Dari hanya 600, kini ia memiliki 5.000 teman.(detikiNet)

(Foto: cnet.com)Disadur dari : http://www.mirifica.net/(21 Februari 2011 09:14)

Renungan Harian : Selasa 22 Februati 2011

Renungan Harian : Selasa 22 Februati 2011
1Ptr 5:1-4, Mzm 23:1-3a,3b-4,5,6, Mat16:13-19
(Pesta Takhta St. Petrus Rasul)

Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga.

BACAAN INJIL:
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.

RENUNGAN:
Salah satu kekurangan dalam diri umat Katolik adalah kurang mempertanyakan imannya. Sedikit yang bertanya sedalam apa pemahaman dan pengetahuaannya akan imannya. Mempertanyakan ajaran iman yang kami maksudkan tentu bukan dengan maksud mempersoalkannya tetapi usaha mencari tahu imannya dengan tujuan untuk memperdalam imannya. Beriman seakan dianggap sudah cukup hanya dengan berdoa, beribadah ke Gereja atau aktif dalam kegiatan-kegiatan Gereja, tidak perlu banyak tahu tentang ajaran iman. Sehingga manakala ada orang yang bertanya tentang iman katolik karena memang ingin mendalami iman Katolik, jawaban yang diberikan asal-asalan saja atau tidak bisa memberi jawaban yang tepat sehingga orang yang semula ingin mengetahui, menjadi tidak tertarik untuk mendalami iman katolik. Kelemahan dalam pengetahuan dan semangat untuk memperdalam iman itulah yang seringkali dijadikan oleh pihak lain untuk menggoyahkan iman umat katolik dan pada akhirnya tidak sedikit yang pindah Gereja.

Sering juga kita mendengar alasan umat katolik yang pindah ke Gereja lain mengatakan bahwa ketika dia di dalam pangkuan Gereja Katolik, dia kurang mertumbuh dalam iman dan pengetahuan iman akan Yesus karena Gereja, pastor tidak mengajarkannya. Gereja dianggap tidak mengajarkan ajaran iman sewaktu kotbah dalam ibadah, gereja seakan tidak terbuka dan menutup-nutupi ajaran iman. Mereka yang pindah sering mengatakan bahwa mereka tertarik pindah ke Gereja lain karena di gereja itu pendetanya menerangkan ajaran iman, juga saat kotbah. Tuduhan tersebut tentu sangat tidaklah benar, Gereja Katolik terbuka dalam ajaran iman Gereja. Yang seringkali menjadi persoalan atau kelemahan umat kita adalah kemauan untuk bertanya dan mendalami ajaran iman Gereja sungguh kurang, seakan merasa dengan mendengarkan kotbah itu sudah cukup, sehingga imannya kurang mendalam dan ketika ada orang yang bertanya sehubungan dengan kebenaran imannya, kita tidak bisa menjawab. Selain karena kurang mau menggali ajaran iman, juga karena hidup imannya selama ini kurang mendalam, relasi dengan Yesus kurang mendalam, sehingga ketika ada orang yang seakan mampu menerangkan ajaran iman akan Yesus, kita langsung terkagum-kagum dan dengan mudah meninggalkan iman katolik. Sehubungan dengan hal demikian, orang selalu mempersalahkan Gereja, padahal sebenarnya masing-masing kita hendaknya memperdalam pengetahuan iman kita dan juga memperdalam iman kita kepada Yesus Kristus, sehingga kita dimampukan untuk memberi jawaban akan kebenaran iman kita karena keluar dari pemahaman dan penghayatan yang mendalam.

Dalam Injil hari ini Yesus juga mengharapkan jawaban yang keluar dari pengenalan dan kedalaman hati para murid sehubungan tentang dirinya. Petrus yang mewakili para murid memberi jawaban bukan menurut kata orang, tetapi dari pengenalan yang mendalam atas Yesus dengan mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias, Allah yang hidup. Ini adalah jawaban yang merupakan pengakuan iman. Yesus sangat puas atas jawaban yang diberikan Petrus dan karena pengakuan iman yang benar itu, Yesus menyerahkan kuasa rohani atas Gerejanya kepada Petrus. Kuasa rohani ini tentu bukan berarti menjadi penguasa atas Gereja seperti penguasa dunia, tetapi kepercayaan dari Yesus untuk memelihari, melanjutkan dan mengembangkan Gereja yang didirikanoleh Yesus.

Yesus mengatakan bahwa jabawan yang diberikan oleh Petrus adalah karena Allah Bapa-lah yang menyatakannya. Namun selain itu karya Roh Allah, tentu juga karena kedalaman relasi para murid yang hidup bersama dengan Yesus dan juga karena mereka mendengar pengajaran yang diberikan oleh Yesus kepada mereka. Kitapun tidak akan bisa memberi jawaban yang benar, yang keluar dari kedalaman hati atas pertanyaan Yesus siapakah diri-Nya menurut kita kalau kita tidak membina relasi yang dalam dengan Yesus, bila kita tidak hidup bersama dengan Dia.

Usaha untuk mengenal Yesus dengan baik dapat diupayakan dengan menggali dan memperdalam ajaran Gereja sehubungan dengan Yesus Kristus, sehubungan dengan karya keselamatan-Nya dan tentang Gereja yang didirikannya atas para rasul. Kita juga harus berusaha membina relasi yang mendalam dan hidup dalam Yesus dengan berupaya menghayati, melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meneladan hidup Yesus. Pengetahuan akan Yesus dan ajaran Yesus, tentu akan membantu kita semakin mengenal Yesus dan juga dalam penghayatan iman kita, sehingga penghayatan iman kita bukan sesuatu yang buta, tetapi bisa kita pertanggungjawabkan kepada sesama kita lewat pemahaman dan penghayatan iman kita. Sama seperti kepada Petrus, Yesus mempercayakan Gereja-Nya, juga Gereja-Nya dipercayakan Yesus kepada kita untuk kita pertahankan, kembangan dan wariskan kepada manusia lain. Dalam artian ini, kita semua ikut bertanggungjawab atas Gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus sendiri. Amin.

Pesta Tahkta Suci Santo Petrus

Pesta Tahkta Suci Santo Petrus
22 Februari

Menurut cerita lisan yang beredar di kalangan gereja, Santo Petrus yang diberi kuasa oleh Yesus untuk memimpin Gereja mendirikan dua buah tahkta keuskupan. Yang pertama didirikan di Antiokhia, di tengah tengah kaum Yahudi dan orang orang kafir pada tahun 35. Disana Petrus memimpin jemaatnya selama tujuh tahun. Setelah dua kali mengunjungi Roma, maka pada tahun 65 ia menetap disana sebagai Uskup pertama.

Maksud pesta Tahkta suci Santo Petrus adalah untuk menghormati Petrus sebagai Wakil Kristus dan gembala tertinggi gereja yang mempunyai kuasa rohani atas segenap anggota gereja dan semua gereja setempat. Kuasa Petrus ini yang lazim disebut Primat Petrus - diberikan langsung oleh Yesus sebelum kenaikan Nya ke surga (Yoh21:15-19).

Sumber :http://www.imankatolik.or.id/

Situs Angkasa Luar dari Vatikan

Situs Angkasa Luar dari Vatikan

(20/2/2011)"Jika Big Bang mengawali semuanya, apa yang terjadi sebelumnya?" Itu adalah salah satu pertanyaan yang diajukan oleh situs internet baru yang sedang dalam proses untuk diluncurkan oleh Vatikan dan kelompok ilmuwan Italia.

Setelah berabad-abad ada rasa saling tidak percaya antara agama dan ilmu pengetahuan, situs ini diluncurkan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam di antara kedua pihak.

Situs yang akan tersedia dalam bahasa Inggris dan Italia itu memberikan informasi mengenai segalanya, dari astronomi sampai teologi, dari misi angkasa luar sampai filsafat dan seni.

Situs itu akan mempunyai tiga portal -satu untuk digunakan umum, satu untuk para mahasiswa dan para dosen, dan satu lagi untuk para ilmuwan.

Dalam masing-masing portal akan ada berbagai platform multimedia termasuk bagian kosmologi, dan bagian yang memberikan data terbaru yang dikumpulkan oleh satelit dan pesawat-pesawat tak berawak.

Proyek ini dijalankan secara bersama oleh Vatikan dan Badan Angkasa Luar Italia, ASI.

Kebenaran ganda

Monsinyur Gianfranco Basti, dekan fakultas Filsafat Universitas Pontifical Lateran akan menjadi wakil Vatikan dalam program ini.

Ia mengatakan: "Dari pandangan Gereja, proyek ini dimaksudkan untuk menunjukkan kepada agamawan bahwa para ilmuwan bukanlah musuh dan kepada para ilmuwan bahwa agamawan bukan musuh.

"Tujuannya adalah agar kedua pihak bekerjasama bagi kebaikan umat manusia."

Piero Benvenuti dari ASI yakin bahwa kuncinya adalah memahami realitas.

"Ilmu pengetahuan bisa membantu namun tidak mempunyai semua jawabannya, dan kami harus menerima itu," katanya.

Gereja mengatakan jika ada hal-hal yang bisa dibuktikan secara ilmiah, gereja akan menerimanya, jika tidak, iman yang akan berperan, yang berarti ada realitas yang paralel tidak saling bersaing.

"Saya bisa percaya pada Tuhan dan sekaligus menerima teori Einstein bahwa waktu tidak selalu ada," kata Mgr Basti.

Benvenuti setuju dengan kebenaran ganda ini.

Apakah cinta itu ada?

"Saya tidak bisa - sebagai seorang ilmuwan - membuktikan bahwa cinta itu ada namun saya tahu itu ada," katanya.

Vatikan akan mengawasi bagian teologi situs internet itu, ASI akan menangani isi ilmiahnya, termasuk mengenai penerbangan angkasa luar terbaru dari Eropa dan Amerika Serikat.

Hubungan gereja Katolik dengan astronomy sudah dimulai sejak abad ke 16 ketika Paus Gregorius XIII membentuk komite untuk mempelajari data ilmiah yang relevan.

Sejak itu Vatikan terus tertarik dalam bidang riset astronomi.

Observatorium Vatikan yang pertama dibangun di Italia pada akhir abad ke 18.

Pada tahun 1993 proyek Teleskop Teknologi Canggih Vatikan di Gunung Graham di Arizona dirampungkan dan dianggap oleh banyak kalangan sebagai lokasi astronomi terbaik di daratan Amerika Serikat.

Namun tidak selalu demikian.

Seorang pastur Dominikan Giordano Bruno, yang patungnya sekarang ada di pusat kota Roma, dibakar di salib pada tahun 1600 karena mengatakan bahwa alam semesta itu tidak ada batasnya.

Galileo, seorang pakar matematika dan astronom abad ke 17, di ekskomunikasikan oleh gereja karena menyiratkan bahwa bumi mengitari matahari.(bbc.co.uk)

Disadur dari : http://www.mirifica.net/, 21 Februari 2011

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)