Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

BACAAN HARI MINGGU BIASA XI Minggu 17 Juni 2012

BACAAN HARI MINGGU BIASA XI 
Minggu 17 Juni 2012 
Yeh 17:22-24, Mzm 92:2-3,13-14,15-16, 2 Kor 5:6-10, Mrk 4:26-34 

BACAAN I: Yeh 17:22-24 
“Aku meninggikan pohon yang rendah.” 

Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan mengambil sebuah carang dari puncak pohon aras yang tinggi dan menanamnya; Aku mematahkannya dari pucuk yang paling ujung dan yang masih muda dan Aku sendiri akan menanamnya di atas sebuah gunung yang menjulang tinggi ke atas; di atas gunung Israel yang tinggi akan Kutanam dia, agar ia bercabang-cabang dan berbuah dan menjadi pohon aras yang hebat; segala macam burung dan yang berbulu bersayap tinggal di bawahnya, mereka bernaung di bawah cabang-cabangnya. Maka segala pohon di ladang akan mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya." 

MAZMUR TANGGAPAN: Mzm 92:2-3,13-14,15-16 
Ulangan: Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia! 

Ayat : 
1. Sungguh baik menyanyikan syukur kepada Tuhan, dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, Yang Mahatinggi, memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam. 

2. Orang benar akan bertunas seperti pohon kurma, akan tumbuh subur seperti pohon ara di Libanon, mereka yang ditanam di Bait Tuhan akan bertunas di pelataran Allah kita. 

3. Pada masa tua pun mereka masih berbuah menjadi gemuk dan segar untuk memberitakan bahwa Tuhan itu benar, bahwa Ia Gunung Batuku, dan tidak ada kecurangan pada-Nya. 

BACAAN II: 2 Kor 5:6-10 
Kami berusaha, entah di dalam tubuh entah di luarnya, supaya kami berkenan kepada Allah. 

Saudara-saudarai, hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan, sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan. Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya. Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat. 

BACAAN INJIL: Mrk 4:26-34 
Memang biji itu paling kecil di antara segala jenis benih, tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh menjadi lebih besar. 

Sekali peristiwa Yesus mengajar di hadapan orang banyak, kata-Nya, “ "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba." Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya." Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA X (Hati Tersuci SP Maria) Sabtu 16 Juni 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA X 
(Hati Tersuci SP Maria) 
 Sabtu 16 Juni 2012 
Yes 61:9-11, MT 1Sam 2:1,4-5,6-7,8abcd, Luk 2:41-51 

BACAAN INJIL: 
Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. 

RENUNGAN: 

Dari antara manusia atau orang beriman, Maria menempati posisi pertama yang mendapat penghormatan atau devosi dari umat. Banyak gelar yang diberikan kepada Santa Perawan Maria, banyak juga tempat ziarah untuk penghormatan terhadap Maria. Kiranya juga hampir di setiap Gereja paroki berusaha membuat gua Maria atau paling tidak ada patung santa perawan Maria. Semuanya ini jelas kita ketahui bukan bentuk penyembahan, tetapi ungkapan penghormatan kepada bunda Maria yang menjadi teladan iman kita. 

Maria sungguh pantas dihormati dan menjadi teladan iman. Namun kiranya kita tetap harus ingat bahwa Maria manusia biasa dan wanita muda yang sederhana, sama halnya dengan wanita yang lain. Dia juga mengalami persoalan hidup sebagai wanita, sebagai ibu dalam rumah tangga dan sebagai ibu bagi anaknya. Bahkan mungkin jauh lebih berat yang dia hadapai daripada yang kita hadapi. Yang membedakannya adalah imannya yang teguh kepada Allah, dia senantiasa menghadapi hidup dalam iman. Seperti yang kita dengarkan dalam injil hari ini. 

Dalam Injil diceritakan bahwa sepulang dari Bait Allah, Yesus ternyata tidak ada berjalan pulang bersama mereka. Mereka mengira bahwa Yesus bersama dengan yang lain, namun mereka tidak menemukannya. Maria dan Yusuf mencari Yesus selama 3 hari lamanya dan akhirnya menemukan Yesus di Bait Allah sedang bersoal jawab dengan alim ulama. Ketika menemukan Yesus, wajar bahwa Maria mengungkapkan kegelisahannya dengan mengatakan, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." Namun apa jawaban yang diterima oleh Maria, “Mengapa kamu mencari? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" sungguh jawaban ini seakan tidak menghargai kegelisahan hati Maria. Saat itu Maria tidak mengerti mengapa Yesus menjawab demikian, namun dia menyimpannya dalam hati. 

Menyimpan dalam hati berarti merenungkannya dalam iman dan mencoba menemukan maksud kehendak Allah atas perkara itu. Banyak hal yang tidak kita mengerti dalam kehidupan ini, bahkan kadang kita juga kita tidak mengerti apa kehendak Tuhan atas hidup kita. Santa Perawan Maria juga mengalami seperti apa yang kita alami. Menghadapi semua itu, Santa Maria menyimpan dalam hatinya. Menyimpan dalam hati dapat berarti merenungkannya dalam iman, mencoba menemukan kehendka Tuhan atas hidup dan pengalaman itu. 

Kita hendaknya meneladan Santa Perawan Maria, senantiasa menyimpan dalam hati, merenungkan dan mencoba menemukan kehendak Allah pada kita lewat peristiwa atau hidup yang kita alami. Selain itu, Santa Perawan Maria sungguh orang beriman. Imannya yang mendalam tampak dalam tanggungjawabnya atas Yesus anaknya. Maria tidak mau kehilangan Yesus sehingga dia mencari sampe 3 hari dan sampai ketemu. 

Sebagai orang tua beriman, iman itu juga harus tampak dalam tanggungjawab terhadap anak. Orang tua beriman hendaknya juga sangat bertanggungjawab atas anak-anaknya, tidak membiarkan anak-anakya hilang terutama kehilangan imannya. Namun sanyang banyak orang tua yang kurang bertanggungjawab, tidak peduli pada anak-anaknya bahkan menyengsarakan anak-anaknya. Adapula orang tua yang begitu aktif dalam kegiatan iman, tetapi lalai atas iman anak-anaknya. Oleh sebab itu, sebagai orang tua beriman, buah iman harus nyata dalam tanggungjawab atas anak dan hidup iman anak. Jangan biarkan anak-anak dan imannya hilang, harus mencari sampai ketemu. Amin.

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA X (HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS) Jumat 15 Juni 2012

RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA X 
(HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS) 
Jumat 15 Juni 2012 
Hos 11:1,3-4,8c-9, MT Yes 11:2-3,4-bcd,5-6, Ef 3:8-12,14-19, Yoh 19:31-37 

BACAAN INJIL: 
Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib, sebab Sabat itu adalah hari yang besar, maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan." Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam." 

RENUNGAN: “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.” (Mat 5:8) Hati mempunyai peranan penting dalam hidup seseorang, sebab dari hatilah sumber perilaku seseoarang. Bila hatinya bersih, dia akan mengeluarkan perbendaharaan yang baik, sedangkan hati yang tidak bersih, akan mengeluarkan perbendaharaan yang tidak baik. Oleh sebab itulah Yesus mengatakan bahwa orang yang suci hatinya akan melihat Allah. Hari ini adalah hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus. 

Hati Yesus yang Mahakudus jelas terpancar pada hidupnya yang senantiasa melakukan kehendak Allah dan mengasihi manusia sampai sehabis-habisnya. Sungguh hanya kehendak Allah lah yang ada dalam diri Yesus dan hanya menyeasihi manusialah yang ada dalam hati Yesus. Kekudusan hati Yesus juga nyata pada saat hatinya ditombak oleh serdadu ketika Dia disalib. Ketika serdaru itu menusuk jantung Yesus dengan tombak, keluarlah darah dan air dari jantung Yesus. 

Darah dan air adalah lambang sakramen bagi Gereja. Darah itu jelas melambangkan kasih Yesus yang sungguh luar biasa kepada manusia dan karena kasih-Nya itu Dia mencurahkan dara-Nya untuk menebus dosa-dosa manusia. Darah itu adalah penebusan Yesus atas manusia karena kasih-Nya. Air yang keluar melambangkan baptisan yang membersihkan kembali manusia menjadi anak-anak Allah. Sehingga sungguh nyata bagi kita akan kekudusan hati Yesus. Saat menderita sekalipun, Yesus tetap melakukan yang baik bagi manusia yang dikasihi-Nya. Walau menderita, penderitaan itu tidak membuat Dia tidak lagi mengasihi manuisa, itu karena hati Yesus sungguh mahakudus. 

Dengan perayaan ini, kita patut bersyukur bahwa kasih Allah tidak pernah berakhir, tidak ada yang bisa menghalangi kasih Allah kepada kita. Allah selalu membela dan melakukan hal yang baik kepada kita. Bahkan saat tergantung disalib sekalipun Yesus tetap menyatakan kasi-Nya kepada kita Namun dengan hari raya ini juga mengingatkan kita agar kita juga mengupayakan kekudusan hati kita. Memelihara kekudusan hati yakni dengan selalu berusaha melakukan kehendak Allah dalam hidup kita. Sebab dengan demikian kita akan terhindar dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik. 

Orang yang hatinya selalu dipenuhi kehendak Allah, dia akan mengeluarkan perbendaharaan yang baik, yakni melakukan kehendak Allah dalam hidupnya. Bila hati kita senantiasa dipenuhi keinginan untuk melakukan kehendak Allah, kitapun akan sanggup mengalahkan penderitaan hidup atau penderitaan hidup tidak akan mengalahkan kita. Hati yang demikian akan selalu menguatkan kita untuk setia kepada Allah. Hati yang kudus atau bersih juga akan terungkap pada hidup yang rela berkorban bagi sesama dan membawa kesegaran bagi manusia. 

Darah dan air sama-sama sangat penting bagi tubuh manusia. Tubuh manusia pasti terdiri dari darah dan air. Sehingga dengan demikian, seperti hati Yesus yang mengeluarkan darah dan air, demikianpun kita harus mencurahkan darah dan air bagi sesama. Tentu kita tidak harus ditombak, tetapi hidup kita haruslah memberi kehidupan dan kesegaran bagi sesama. Amin.

Berbagi Berita: Vatikan Kecam Buku Suster Tentang Seks

Vatikan Kecam Buku Suster Tentang Seks

Vatikan mengecam buku kontroversial karya suster Katolik di Amerika Serikat yang mengangkat masturbasi, homoseksualitas, dan perceraian.

Kantor ortodoks Vatikan mengatakan buku Suster Margaret Farley berjudul, "Hanya Cinta: Kerangka Etika Seksualitas Kristiani," mengancam keyakinan umat.

Suster Margaret Farley sendiri mengakui bahwa tulisannya melenceng dari ajaran resmi namun ia menyatakan buku itu tidak mewakil gereja.

Bulan April lalu, Vatikan memerintahkan reformasi organisasi payung biarawati Amerika yang dituduh melenceng dari doktrin soal aborsi dan homoseksualitas.

"Masturbasi tidak menyentuh pertanyaan moral sama sekali... Banyak wanita yang menganggap hal ini sebagai perbuatan untuk menyenangkan diri sendiri...," tulis suster Farley.

Vatikan mengatakan menurut ajaran gereja, masturbasi adalah "perilaku yang sangat menyimpang." Dukungan bagi Suster Farley Kajian tentang buku ini memakan waktu bertahun-tahun. Vatikan berulang kali mendesak agar Farley mengubah pernyataan dalam buku agar sesuai dengan doktrin gereja.

Ia menolak dan dalam suratnya ia mengatakan buku itu tidak dimaksudkan untuk mewakili ajaran gereja namun membantu para pembaca berpikir sesuai etika seksual dalam konteks keadilan, kebijakan, dan kasih. "Saya tidak menyangkal bahwa sejumlah aspek dalam buku itu tidak sesuai dengan ajaran Katolik," kata Farley dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Senin (04/06).

Sejumlah pakar teologi Katolik juga mengeluarkan pernyataan dukungan bagi Farley, anggota organisasi biarawati Sisters of Mercy dan profesor emiritus fakultas keagamaan Universitas Yale. Suster Patricia McDermott, presiden Sisters of Mercy di Amerika, menyatakan "penyesalan mendalam" atas tanggapan Vatikan terhadap buku tersebut.(bbc.co.id)
Disadur dari: http://www.mirifica.net

Berbagi Berita: Mendagri: Tak Boleh Tutup Gereja di Aceh

Mendagri: Tak Boleh Tutup Gereja di Aceh 

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, penutupan 20 gereja di Kabupaten Singkil, Aceh, oleh pemerintah daerah setempat tidak dapat dibenarkan. Pengaturan pembangunan tempat ibadah, kata Gamawan, sudah diatur dalam surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri. 

"Tidak boleh seperti itu. Gubernur Aceh sedang ke luar negeri. Saya akan bicarakan (dengan Gubernur) setelah itu," kata Gamawan di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/6/2012). Gamawan mengatakan, ia sudah pernah berbicara dengan pihak Pemda Aceh tentang pembangunan tempat ibadah ketika berkunjung ke Aceh. Semua pihak, harus menaati aturan yang ada. Pengakuan gubernur saat itu, kata dia, sependapat dengan pandangannya. 

 "Kita hidup plural dan tidak hanya satu agama. Kalau satu agama bisa mendirikan rumah ibadah, silakan diberi tempat . Jangan karena mayoritas kemudian memaksakan yang minoritas. Toleransi itu harus ada," kata Gamawan. Sebelumnya, Fraksi PDI Perjuangan menerima pengaduan dari Aliansi Sumut Bersatu dan Komnas Perempuan bahwa 20 gereja di Kabupaten Singkil telah disegel dan terancam dibongkar. 

Masalah dari penutupan tempat ibadah itu, yakni Peraturan Gubernur Nomor 25 tahun 2007 tentang Pedoman Pendirian Rumah Ibadah. Dalam peraturan itu, syarat pendirian tempat ibadah lebih berat dibanding SKB menteri yang mengatur hal sama. "Kalau SKB mensyaratkan 60 anggota jemaah gereja untuk mengajukan permohonan IMB (izin mendirikan bangunan), maka peraturan gubernur itu meminta 150 jemaah," kata politisi PDI-P Eva K Sundari. 

Selain itu, ada fatwa lokal yang mengharamkan bagi umat Muslim untuk memberi tandatangan persetujuan pembangunan tempat ibadah selain masjid. Dengan demikian, upaya meminta tandatangan persetujuan dari masyarakat sekitar tidak mungkin tercapai. (kompas.com)
(Foto: http://atjehlink.com)
Disadur dari: www.mirifica.net

RENUNGAN HARI BIASA: PEKAN BIASA X Kamis 14 Juni 2012

RENUNGAN HARI BIASA: PEKAN BIASA X 
Kamis 14 Juni 2012
 (Gerardus, Elisa) 
1Raj 18:41-46, Mzm 65:10abcd,10e-11,12-13, Mat 5:20-26 

BACAAN INJIL: Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas. 

RENUNGAN: 

Ada pertanyaan yang sering dilontarkan, yakni, “Mana yang lebih baik, orang rajin beribadah tetapi tidak berbuat kasih atau berbuat baik kepada sesama dibanding dengan orang tidak pernah beribadah tetapi berbuat baik kepada sasama?” 

Pertanyaan ini muncul tentu dengan sebab dan alasan masing-masing. Pertanyaan pertama muncul mungkin karena banyak orang mengatakan dirinya beriman, rajin melakukan ibadah tetapi hidupnya tidak mencerminkan dirinya orang beriman, tidak berbuat baik kepada sesama. Orang-orang demikian beriman hanya sekedar perayaan liturgi atau sekedar mengikuti aturan saja. 

Pernyataan kedua itu muncul mungkin karena kekesalan atau sikap protes pada orang beriman yang tidak melakukan perbuatan baik kepada sesama. Kelompok mereka itu mengatakan bahwa mereka tidak perlu harus percaya pada Tuhan, tidak perlu harus rajin beribadah, yang penting melakukan perbuatan baik. Sepintas kedua pernyataan di atas ada benarnya namun tidaklah demikian. 

Oleh sebab itu Yesus mengatakan bahwa hidup orang beriman harus lebih benar daripada hidup ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Itu berarti Yesus mengharapkan bahwa hidup orang beriman tidak seperti hidup iman orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, tetapi harus lebih dari mereka. Dari Kitab Suci kita ketahui bagaimana hidup iman kedua kelompok ini, mereka taat beribadah, taat pada aturan dan banyak membuat aturan iman. Namun mereka melakukan ibadah mereka hanya untuk mendapat pujian dan hormat dari orang lain. Mereka juga membuat aturan ibadah bukan untuk membantu sesama lebih dekat dengan Tuhan tetapi demi kepentingan mereka. Mereka juga tidak mempunyai cinta kasih kepada sesama malah seringkali menindas orang-orang kecil. 

Yesus mengajarkan bahwa hidup orang beriman bukan hanya sekedar menjalankan ibadah dan taat pada aturan tetapi juga harus menghayati iman itu yang tampak dalam relasi baik dengan sesama. Hidup iman harus juga terutama tampak dalam kasih kepada sesama. Pada ayat berikut Yesus memang mengatakan bahwa bila hendak mempersembahkan persembahan kepada Allah tetapi teringat sesuatu yang ada dalam hati orang lain, Yesus menyuruh meninggalkan persembahan itu dulu, pergi berdamai dengan orang itu dan batu datang kemudian untuk mempersembahkan persembahan. Pada ayat terakhit Yesus mengatakan bahwa seseorang tidak akan dibebaskan kalau dia tidak terlebih dahulu berbuat kasih dengan sesama. Dalam pernyataan Yesus bahwa melakukan ibadah juga baik, berbuat baik kepada sesama juga baik, tetapi Yesus tidak menghilangkan salah satu dari keduanya. Justru Yesus menekankan bahwa keduanya harus berjalan bersama-sama, yakni melakukan ibadah iman dan berbuat baik kepada sesama. Atau Yesus menekankan bahwa hidup iman harus berbuah pada perbuatan baik kepada sesama. Sehingga bagi kita jelas bahwa hidup keagamaan ditandai oleh sekurang-kurangnya dua hal, yaitu kesetiaan merayakan iman dan kesungguhan menghayati iman dalam kehidupan sehari-hari yang tampak pada hidup baik dan relasi kasih dengan sesama. 

Orang beriman tidak cukup hanya mengatakan dirinya beriman, hanya karena dia rajin beribadah dan taat pada peraturan tetapi tidak mempunyai relasi kasih dengan sesama atau tidak berbuat baik kepada sesama. Banyak orang beriman yang rajin mengikuti perayaan-perayaan iman, namun sayang hidup konkritnya kurang mencerimkan iman itu itu. Iman sejati harus terungkap dalam cara hidup yang mencerminkan iman itu sendiri. Juga kita ketahui bahwa tidak baik juga hidup orang yang melakukan perbuatan baik tetapi tidak pernah merayakan imannya. Juga sungguh lucu bila seseorang mengatakan dirinya orang beriman tetapi tidak pernah merayakan imannya, tidak taat pada aturan iman dengan alasan yang penting hidup baik dan berbuat baik. 

Hidup iman itu juga harus terungkap dalam keikutsertaan yang setia dalam perayaan iman, terutama perayaan ekaristi. Sebab dalam perayaan ekaristi itu seseorang juga menyatakan ketaatan imannya kepada Tuhan dan persaudaraan dengan sesama lewat sesama yang ikut ambil bagian dalam perayaan iman itu. Tidak benar juga bila orang mengatakan yang penting berbuat baik, tidak perlu harus rajin dalam ibadah bersama atau bahkan tidak perlu beriman agar seseorang berbuat baik. Pernyataan ini tentu tidaklah benar. Memang benar bahwa orang tidak beriman juga melakukan perbuatan baik. Tetapi perbuatan baik yang demikian bukan perbuatan kasih, lebih pada perbuatan belaskasihan kepada sesama, karena menganggap dirinya lebih baik, lebih hebat dari orang lain. 

Sehingga jelas bahwa perbuatan baik itu bukan karena telah menyadari kasih Tuhan pada dirinya, dan kasih Tuhan itulah yang baik dibagikan kepada sesama. Oleh sebab itu, orang beriman itu taat setia dalam perayaan iman dan iman itu berbuah dalam hidup sehari-hari yakni hidup baik dan kasih kepada sesama. Iman sejati terungkap pada cara hidup yang mencerminkan iman itu sendiri. Amin.

Berbagi Berita : 20 gereja di Aceh disegel dan terancam dibongkar

20 gereja di Aceh disegel dan terancam dibongkar

Sebanyak 20 gereja di Aceh, khususnya di Kabupaten Singkil, telah disegel dan terancam dibongkar oleh pemerintah daerah setempat. Gereja-gereja itu dianggap tidak memenuhi syarat pembangunan tempat ibadah yang ditetapkan pemerintah daerah.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengatakan, ia dan politisi PDI-P lain yakni Adang Ruchiatna dan Moh Sayed, serta Suroso dari Fraksi Partai Gerindra menerima pengaduan penutupan 20 gereja di Aceh dari Aliansi Sumut Bersatu, Senin kemarin.

Sumber masalah dari penutupan tempat ibadah itu, kata Eva, yakni Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Pendirian Rumah Ibadah.

Dalam Peraturan itu, lanjut dia, syarat pendirian tempat ibadah lebih berat dibanding Surat Keputusan Bersama dua menteri yang mengatur hal sama.

“Kalau SKB mensyaratkan 60 anggota jemaah Gereja untuk mengajukan permohonan IMB (izin mendirikan bangunan), maka peraturan gubernur itu meminta 150 jemaah,” kata Eva di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (12/6/2012) seperti dilansir kompas.com.

Eva menambahkan, lebih menyedihkan adanya fatwa lokal yang mengharamkan bagi umat muslim untuk memberi tandatangan persetujuan pembangunan tempat ibadah selain masjid. Artinya, katanya, upaya meminta tandatangan persetujuan dari masyarakat sekitar tidak mungkin tercapai.

 Eva menambahkan, bukan hanya tempat ibadah baru yang terancam dibongkar. Bahkan, Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi yang sudah berdiri sejak 1932 pun dipaksa untuk mengikuti kesepakatan komunitas tahun 1971 dan 2001 yang berisi hanya memperbolehkan satu gereja di Kabupaten Singkil.

“Sesuatu yang tidak relevan mengingat saat ini penganut agama Kristen sudah mencapai 1.500 keluarga. Mereka menyebar di seluruh wilayah Kabupaten Singkil. Belum lagi umat Katolik yang tidak mungkin berbagi Gereja dengan umat Protestan,” lanjutnya. Eva mengatakan, perlu ketegasan dan bimbingan dari pemerintah pusat agar pelaksanaan keistimewaan Aceh tetap dalam koridor NKRI.

Menurutnya, kesepakatan tahun 1971 dan 2001 itu tidak sesuai dengan konstitusi sehingga tidak boleh dipaksakan. “Bimbingan dari Menteri Dalam Negeri (Gamawan Fauzi) diperlukan agar muspida dan Kapolres dapat bertindak adil dan netral bagi semua warga negara sesuai hukum nasional dan tidak tertekan oleh ormas intoleran setempat,” tambahnya. 

 Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARI BIASA: PEKAN BIASA X RABU 13 Juni 2012 (Antonius dr Padua)

RENUNGAN HARI BIASA: PEKAN BIASA X 
RABU 13 Juni 2012 (Antonius dr Padua) 
 1Raj 18:20-39, Mzm 16:1-2a,4,5,8,11, Mat 5:17-19 

BACAAN INJIL: "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. 

RENUNGAN: 
“Membawa perubahan.” Inilah slogan dari salah satu partai pendatang baru di negeri Indonesia ini. Partai ini sepertinya membaca keinginan masyarakat banyak yang membutuhkan suatu perubahan dalam negeri ini dan juga dalam pemerintahan. Pada saat ini memang masyarakat membutuhkan suatu perubahan sebab pada saat ini banyak peraturan yang tidak lagi berpihak pada masyarakat banyak tetapi hanya berpihak pada orang-orang tertentu atau kelompok tertentu, juga dilihat bahwa saat ini banyak para pejabat yang tidak lagi mementingkan kepentingan rakyat banyak, hanya mementingkan kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok partainya. Kiranya masih banyak hal yang terjadi dalam negeri ini yang dirasa membutuhkan suatu perubahan. Sehingga orang atau partai yang membutuhkan perubahan pasti akan menarik simpati masyarakat banyak. Namun perubahan yang bagaimana dulu? 

Pada zaman Yesus juga terjadi hal yang demikian. Masyarakat pada zaman ini merasakan tekanan dan penderitaan dari pihak tertentu, banyak peraturan yang dibuat pemerintah yang memberatkan masyarakat kecil, juga menderita karena penjajah. Sehingga dengan kehadiran Yesus, mereka berharap bahwa Yesus membawa suatu perubahan hidup yang membebaskan mereka dari penjajahan, membebaskan mereka dari peraturan yang memberatkan mereka. Apalagi Yesus seringkali tampil berani, tidak takut menyerukan kebenaran dan bahkan seakan berani melanggar aturan yang berlaku pada saat itu. 

 Jawaban Yesus sebagaimana kita dengarkan dalam Injil hari ini seakan menghapus harapan masyarakat pada saat itu. Yesus mengatakan bahwa Dia datang bukan untuk meniadakan hukum tetapi menggenapinya dan bahkan dengan tegas mengatakan bahwa selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat dan orang yang mengurangi hukup Taurat, mengajarkannya demikian kepada orang lain, akan menduduki tempat terendah dalam Kerajaan Surga. Jawaban Yesus ini pasti mengejutkan pendengar saat itu, dan seakan Yesus tidak berpihak pada masyarakat kecil. 

Namun kiranya bukan demikianlah yang dimaksud oleh Yesus. Yesus sungguh berpihak pada kebenaran dan kepada orang-orang kecil. Yesus mengatakan demikian justru karena banyak para ahli Taurat, para imam dan tua-tua jemaat sudah menyelewengkan Hukum Taurat. Mereka itu membuat peraturan yang bertentangan dengan kehendak Allah yakni cinta kasih. Saat itu banyak peraturan yang dibuat seakan baik, tetapi melupakan hukum cinta kasih sehingga orang tidak lagi dapat merasakan kehadiran cinta kasih Allah bagi manusia. Bahkan seringkali peraturanlah yang lebih diutamakan, bukan cinta kasih. Padahal dengan jelas, Inti Hukum Taurat adalah cinta kasih Allah kepada manusia dan mengajak orang untuk mencintai Allah. Inilah yang dimaksudkan oleh Yesus, bahwa Dia datang bukan untuk meniadakan Hukum Taurat tetapi malah mengembalikan hakekat cinta kasih yang sudah dikaburkan oleh aturan-aturan yang dibuat pada masa itu. Menggenapi yang dimaksudkan oleh Yesus juga dalam arti bahwa Yesus justru memenuhi janji Allah pada manusia yakni kasih Allah sebagaimana yang dinyatakan dalam Hukum Taurat, sehingga diri-Nya adalah penggenapan kasih Allah kepada manusia. Sehingga dengan jelas, bahwa Yesus justru membawa kebenaran Allah dan cinta kasih Allah kepada manusia. 

Dengan demikian, sungguh sukacita yang besar bagi kita bahwa Yesus adalah Tuhan yang menyatakan cinta kasih Allah hadir dalam hidup kita, Dia berpihak pada kebenaran dan kepada kita semua. Dia adalah Allah beserta kita. Yesus adalah harapan baru bagi kita untuk beroleh hidup bahagia dan kekal. Sehingga kita patur bersyukur dan syukur kita hendaknya kita ungkapkan dalam kesetiaan percaya pada-Nya, mengikuti-Nya dan menjalankan perintah-perintah-Nya. Semoga kita juga mengikuti teladan Yesus dalam memperbaharui kehidupan ini sehingga sesuai dengan kehendak Allah dan menyatakan kehadiran cinta kasih Allah dalam hidup ini. 

Dalam kehidupan ini, banyak hal yang dibuat oleh manusia yang sudah melenceng dari kehendak Allah dan bahkan banyak aturan yang ada yang bertentangan dengan hukum cinta kasih Allah, sehingga tidak sedikit orang yang tidak lagi percaya pada Allah dan tidak lagi bisa merasakan kasih Allah kepada manusia. Maka semoga kita hidup menggenapi cinta kasih Allah dalam hidup kita. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA: PEKAN BIASA X SELASA 12 Juni 2012

RENUNGAN HARI BIASA: PEKAN BIASA X 
SELASA 12 Juni 2012
 (Laurensius Maria Salvi, Fransiskus Kesy, Yohanes dr Sahagun, Hilarius, Aleydis Januszewski, a, Stanislaus Kubista) 
1Raj 17:7-16, Mzm 4:2-3,4-5,7-8, Mat 5:13-16 

BACAAN INJIL: "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." 

RENUNGAN: 

Banyak orang merasakan bahwa hidup sekarang ini sungguh memprihatinkan, banyak orang tidak lagi peka dan peduli terhadap sesama, masing-masing mementingkan kepentingan pribadi. Sekarang ini seakan hidup bersama juga tdak lagi mendapat tempat karena banyak terjadi perselisihan, persaingan yg tidak sehat, tekanan dan pengelompokan. Masih banyak hal yg terjadi saat ini yg membuat orang merasa dalam hidup sekarang ini sulit menemukan kebahagiaan hidup dan tidak sedikit orang yang tidak lagi dapat melihat adanya alasan untuk bertahan hidup. 

Dalam situasi dunia yg demikian, justru Yesus mengatakan bahwa kita adalah garam dan terang dunia. Dalam Sabda Yesus hari ini jelas dikatakan bahwa kita adalah garam dan terang dunia, sehingga jelas pula dimaksudkan bahwa hidup beriman itu harus nyata dalam dunia kita hidup. Beriman bukan hanya untuk diri sendiri, beriman juga bukan hanya seputar ibadat atau altat tetapi harus sungguh hidup dalam dunia. Hidup iman kita itu harus menyatu dalam dunia kehidupan tetapi memberi cita rasa yang menjadikan hidup itu semakin lebih baik. Iman kita juga tidak hanya menerangi hidup kita kepada Allah, tetapi juga harus bisa menerangi sesama untuk menemukan Allah dalam hidup mereka dan mereka menjadi semakin percaya kepada Allah. 

Menjadi garam dan terang dunia malah merupakan kewajiban bagi kita semua. Sebab Yesus sendiri mengatakan , “Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.” Maka tugas kitalah untuk ikut serta memelihara dan menjadikan hidup itu menjadi lebih 'enak' dan juga membawa terang untuk perubahan yg lebih baik seperti yg dikehendak oleh Tuhan.

RENUNGAN HARI BIASA: PEKAN BIASA X Senin 11 Juni 2012

RENUNGAN HARI BIASA: PEKAN BIASA X 
Senin 11 Juni 2012 
(Barnabas, Rasul) 
Kis 11:21b-26, 13:1-3, Mzm 98:2-3ab, 3c-4,5-6,Mat 10:7-13 

BACAAN INJIL: 
Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 

RENUNGAN: 

Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Seorang rasul adalah orang yang hidupnya hanya untuk mewartakan Injil Tuhan. Seorang rasul siap diutus kemanapun dia diutus. Untuk itu dia harus meninggalkan segala sesuatu karena baginya yang utama adalah Tuhan dan mewartakan kerajaan Allah. Karena itulah menjadi rasul bukanlah hal yang mudah. Namun itu bukan berarti menjadi alasan bagi kita bahwa kita tidak hidup sebagai rasul untuk mewartakan Kerajaan Allah. 

Tugas menjadi rasul yang mewartakan Kerajaan Allah menjadi tugas dan tanggungjawab semua orang yang percaya kepada Yesus. Kitapun mungkin tidak bisa seperti Rasul Barnabas yang meninggalkan semuanya dan hidup semata-mata hanya untuk kemuliaan Tuhan. Namun kita bisa meneladan hidup dan kerasulannya. Dalam tugas perutusan itu, Yesus meminta kita hidup menjadi berkat bagi sesama kita dan semata-mata hanya untuk kemuliaan Tuhan. Tugas ini bisa kita jalankan bila kita menghayatan samangat hidup miskin. Semangat hidup miskin bukan berarti kita meninggalkan semuanya dan hidup sebagai orang terlantar dan terlunta-lunta. 

Namun menghayati semangat hidup miskin berarti kita percaya bahwa semua yang ada pada kita adalah anugerah pemberian Tuhan sehingga dengan demikian kitapun akan senantiasa mengucapkan rasa syukur atas berkat Tuhan pada kita dan kitapun akan bisa berbagi berkat dengan sesama karena kita sudah beroleh semuanya dengan Cuma-Cuma dari Tuhan. Dengan menghayati semangat hidup miskin, kitapun akan selalu menggantungkan hidup kita pada Tuhan dan percaya bahwa Tuhan akan mencukupkan hidup kita. 

Dengan semangat hidup miskin itu pula akan bisa menemui sesama kita, membawa berkat bagi mereka dan orang lainpun akan berani mendatangi kita dan mau bersaudara dengan kita. Tanpa semangat hidup miskin, kita tidak mungkin bisa menghayati hidup sebagai rasul. Dengan demikian, kita hatus menjadi rasul Kristus mewartakan kerajaan Allah dalam kehidupan kita dengan apa yang kita miliki. Sehingga apapun yang kita miliki saat ini, tidak harus kita buang atau tinggalkan tetapi kita gunakan sebagai sarana untuk mewartakan Kerajaan Allah, membawa berkat Tuhan kepada sesama kita. Amin.

RENUNGAN HARI Raya Tubuh & Darah Kristus

RENUNGAN HARI 
Raya Tubuh & Darah Kristus 
 Minggu 9 Juni 2012 
Kel 24:3-8, Mzm 116:12-13,15,16bc,17-18, Ibr 9:11-15, Mrk 14:12-16,22-26 


BACAAN INJIL : Mrk 14:12-16,22-26 
Inilah tubuh-Ku, inilah darah-Ku.” 

Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid Yesus berkata kepada-Nya: "Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?" Lalu Ia menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kota; di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan Guru: di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku? Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!" Maka berangkatlah kedua murid itu dan setibanya di kota, didapati mereka semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah. Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku." Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu. Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam Kerajaan Allah." Sesudah mereka menyanyikan nyanyian pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun. 

RENUNGAN: 
"Ambillah, inilah tubuh-Ku." "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang. (Mrk 14:22.24) 

Mungkin kita masi ingat berita mengejutkan namun meneguhkan iman muncul di beberapa milis katolik mengenai terjadinya “mukjizat” berupa hosti berdarah. Kejadiannya di Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius di Jl. Panembahan Senopati 22, Yogyakarta yang dikenal oleh umat katolik setempat dengan nama Gereja Kidul Loji. 

Terlepas dari pengakuan Gereja akan peristiwa itu, peristiwa itu mengandung suatu makna peneguhan iman kita akan kekudusan komuni kudus yang telah dikonsekrir pada perayaan ekaristi. Komuni kudus yang kita terima adalah Tubuh Yesus sendiri yang telah dikurbankan bagi kita dan menjadi makanan rohani bagi kita semua, makanan yang menyelamatkan jiwa kita. Hari ini kita merayakan hari Raya Tubuh dan Darah Yesus Kristus Tuhan kita. Pada hari raya ini kita mengenangkan kembali perjamuan malam terakhit yang dilakukan oleh Yesus bersama murid-murid-Nya. 

Perjamuan malam terakhir itu adalah lambang pemberian diri-Nya yang seutuhnya lewat kematian-Nya sebagai korban tebusan atas dosa-dosa kita, keselamatan bagi kita umat manusia. Perjamuan itu kembali terjadi dalam perayaan ekaristi yang kita rayakan. Dalam perayaan ekaristi, Kristus yang mengasihi manusia sampai memberikan diri-Nya bagi kita hadir kembali. Sehingga jelas bahwa perayaan ekaristi atau perjamuan makan bersama Yesus, yang mana Yesus sendirilah yang mengundang kita pada perjamuan itu, Dia sendiri yang menyediakan makanan rohani bagi kita yakni diri-Nya sendiri untuk kita santap menjadi makanan dan minuman rohani bagi kita. Dengan demikian perayaan Ekaristi yang kita rayakan adalah perjamuan cinta kasih Yesus bagi kita. 

 Sungguh perayaan ekaristi adalah perjamuan Yesus sendiri bersama kita. Perayaan ekaristi sungguh perjamuan agung bersama Yesus. Kita semua diundang untuk menghadirinya dan diberi makanan rohani yakni diri-Nya sendiri. Hosti yang kita terima itu adalah Yesus sendiri. Sehingga denga menerima komuni suci, kita menyantap Yesus atau kita sungguh bersatu dengan Yesus yang mahacinta. 

Persatuan kita sungguh nyata dalam menyambut komuni suci. Maka baiklah kita mencintai perayaan ekatisti dan sebelum merayakan ekaristi baiklah juga kita seperti para murid mempersiapkan diri sepenuhnya. Persiapan yang diminta oleh Yesus adalah persiapan batin dan iman. Sehingga dengan demikian persatuan kita dengan Yesus sungguh-sungguh kita hayati. Semoga dengan perayaan hari ini, kita semakin mencintai perayaan ekaristi, selalu rindu bersatu dengan Yesus dengan menerima komuni suci. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)