Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

BACAAN Hari Minggu PASKAH VII 20 Mei 2012 Hari Komunikasi Sedunia

BACAAN Hari Minggu PASKAH VII 20 Mei 2012 
Hari Komunikasi Sedunia 
 Kis 1:15-17,20a,20c-26, Mzm 103:1-2,11-12,19-20ab, 1Yoh 4:11-16, Yoh 17:11b-19 

BACAAN I: Kis 1:15-17,20a,20c-26 

“Harus ditambahkan kepada kami satu orang untuk menjadi saksi tentang kebangkitan Tuhan.” 

Pada waktu itu, berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata: "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini." "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain. "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain. Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya." Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias. Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya." Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu. 

MAZMUR TANGGAPAN: Mzm 103:1-2,11-12,19-20ab 

Ulangan: 
Puji jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahse. 

Ayat: 
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!Pujilah Tuhan, hai jiwaku, jangan lupa akan segala kebaikan-Nya. 

2. Setinggi langit dari bumi, demikian besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia. Sejauh timur dari barat, demikian pelanggaran kita dibuang-Nya. 

3. Tuhan seudah menegakkan takhta-Nya di surga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu. Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya, agungkanlah Dia, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan Firman-Nya. 

BACAAN II: 1Yoh 4:11-16 

“Jika kita mengasihi, Allah tetap di dalam kita.” 

Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. 

BACAAN INJIL : Yoh 17:11b-19 

“Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita.” 

Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya, “Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.

Berbagi Berita: Pembawa pesan harapan dan perdamaian masih hadapi penganiayaan

Pembawa pesan harapan dan perdamaian masih hadapi penganiayaan

Pembawa pesan harapan dan perdamaian masih hadapi penganiayaan thumbnail Para pewarta Injil masih mengalami penganiayaan meskipun mereka membawa pesan damai dan harapan bagi dunia yang ditandai dengan krisis, kecemasan dan keputusasaan, kata Paus Benediktus XVI. 

 “Namun, meskipun masalah dan realitas tragis penganiayaan itu, Gereja tidak berkecil hati, tetapi tetap setia pada mandat Tuhan itu,” dengan menyadari bahwa saksi dan martir selalu dialami dalam evangelisasi, kata paus itu seperti dilansir Catholic News Service. 

Paus Benediktus berbicara pada 11 Mei kepada para pejabat yang menghadiri pertemuan Pontifical Mission Societies di Roma. 

“Teman-teman terkasih, Anda tahu dengan baik bahwa mewartakan Injil sering membawa kesulitan dan penderitaan,” katanya kepada hadirin. 

 Saat ini, sebagian besar dunia sedang menghadapi perubahan ekonomi, budaya dan politik dan “sering orang merasa sendirian, menjadi mangsa kesedihan dan keputusasaan,” katanya.

 Dalam konteks itu, mereka yang memberitakan Injil, “bahkan mereka membawa pesan harapan dan perdamaian, terus dianiaya demi Sang Guru mereka, Tuhan Yesus Kristus, katanya. 

Meskipun tantangan dan ancaman penganiayaan, pembawa pesan Kristus “tidak boleh menyerah di dunia ini,” kata Paus. Ia mengatakan tugas evangelisasi selalu mendesak, namun era saat ini mendorong Gereja untuk bergerak “lebih cepat” sehingga orang mungkin mengetahui kebenaran dalam Kristus, menemukan keselamatan dan tumbuh dalam keadilan dan perdamaian.

Disadur dari: indonesia.ucanews.com

Berbagi Berita: Penutupan 17 gereja di Aceh dilaporkan ke Komnas HAM

Penutupan 17 gereja di Aceh dilaporkan ke Komnas HAM 

Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) melapor ke Komisi Nasional untuk Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) atas penyegelan gereja dan pelarangan beribadah bagi jemaat Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. 

Dalam pengaduannya, Sekretaris Eksekutif PGI bidang Marturia Favor Bancin mengatakan penutupan dilakukan karena ada tekanan dari ormas tertentu. “Penutupan karena ada pemaksaan dari kelompok yang mengklaim sebagai FPI (Front Pembela Islam),” katanya di ruang pengaduan Komnas HAM, Jakarta, Selasa (15/5), seperti dilansir mediaindonesia.com. 

Ia mempertanyakan, apakah bisa satu kelompok menekan pemerintah untuk melakukan penutupan terhadap tempat beribadah. Apalagi, kata Favor, gereja-gereja yang ada di Aceh Singkil sudah berdiri sejak lama. “Awalnya akan ada perubuhan gedung gereja. Tapi ada diskusi dengan Muspida dan ada pembicaraan sehingga itu ditunda,” katanya. Ia menyebutkan setidaknya ada 17 gereja yang ditutup paksa di Aceh. “Keinginan kita sekarang, jangan sampai ada pengusiran besar-besaran,” kata Favor. 

Sementara itu, Komisioner Komnas HAM Jhonny Nelson Simanjuntak mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan dari lapangan mengenai hal ini. “Dia (orang lapangan Komnas HAM) memang menyebut FPI. Dia bilang kalau FPI minta menertibkan (gereja). Jadi ada kekuatan sosial tertentu yang mengatur negara,” ujar Jhonny. 

Namun demikian, Komnas HAM akan melihat apaakah ada masalah antara berdirinya gereja dengan penerapan UU Otonomi Daerah di Aceh. Pasalnya, di Aceh, berlaku UU Syariat. “Kebetulan Ketua Komnas HAM (Ifdal Kasim) ada di Aceh sekarang. Saya akan kontak sekarang juga supaya dia bicara dengan pemerintahan yang baru terpilih,” kata Jhonny.

Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VI Sabtu 19 Mei 2012


RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VI 
Sabtu 19 Mei 2012 
(Clemens dr Osimo & Augustinus Tarano, Krispinus dr Viterbo) Kis 18:23-28, Mzm 47:2-3,8-9,10, Yoh 16:23b-28 

BACAAN INJIL: 
Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu. Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah. Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa." 

RENUNGAN: Ketika seorang anak masih tinggal bersama orang tuanya, anak itu pasti tidak merasa kekurangan karena orang tuanya akan mencukupi kebutuhan hidupnya. Anak itu juga pasti merasa aman karena yakin bahwa orang tuanya pasti akan siap membantunya. Mungkin si anakpun tidak pernah meminta sesuatu dari orang tuanya, karena orang tuanya selalu tahu apa kebutuhan anaknya dan mencukupinya. Namun ketika seorang anak merantau dan jauh dari orang tuanya, umumnya si anak akan merasa hidupnya tidak senyaman ketika berada bersama orang tua atau keluarganya. Juga setelah jauh, saat itu pula si anak mulai meminta kepada orang tuanya. 

Kira-kira demikian juga yang dialami oleh para murid ketika Yesus masih tinggal bersama mereka. Para murid mengalami sukacita hidup karena Yesus tinggal bersama dengan mereka. Para murid juga belum pernah meminta sesuatu kepada Yesus, karena apa yang mereka butuhkan sudah terpenuhi yakni sukacita dan Yesus sendiri memenuhi kebutuhan hidup mereka. Namun Yesus mengatakan bahwa akan tiba saatnya bahwa Dia akan kembali kepada Bapa, dan pada saat itu mereka akan meminta kepada Bapa dalam nama-Nya. Akan tetapi Yesus menegaskan bahwa Dia memang harus kembali ke surga, tetapi bukan berarti bahwa Dia akan meninggalkan para murid dan bukan berarti bahwa sukacita yang mereka alami ketika bersama Yesus itu akan hilang. Sukacita itu akan tetap dialami oleh para murid karena walaupun Yesus kembali ke surga, Dia tetap akan mengasihi manusia dan memperhatikan manusia. 

Oleh sebab itulah Yesus mengatakan “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.” Jelaslah bahwa Dia tidak pernah meninggalkan kita. Lebih lanjut Yesus mengatakan bahwa cukacita hidup bersama dengan Yesus tetapi akan bisa kita alami kalau kita senantiasa percaya kepada Dia, bahwa Dia adalah Tuhan. Hal ini bisa kita mengerti dari ungkapan Yesus yang mengatakan “Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku.” 

Berdoa dalam nama Yesus, itu berarti kita tetap percaya bahwa Dia adalah Tuhan yang berasal dari Allah dan kembali kepada surga tetapi tidak meninggalkan kita. Kenyataannya, kita sering meminta atau membuat permohonan kepada Allah, tetapi bukan dalam nama Yesus. Kita meminta bukan karena percaya, tetapi karena hanya terdorong oleh kebutuhan dan kemauan kita sendiri. Kalau kita sungguh meminta dalam nama Yesus, tentu kita mengasihi Dia, percaya kepada-Nya dan mengikuti-Nya. 

Kalau kita sungguh meminta dalam iman, tentu kita percaya bahwa Dia adalah Tuhan yang mengasihi kita dan akan memberikan yang terbaik kepada kita. Kalau kita sungguh percaya kepada Yesus, iman kita pada-Nya menjadi kekuatan besar bagi kita dalam hidup. Bahkan hanya dengan menyebut nama Yesus dengan penuh iman, akan memberikan kebahagiaan dan kekuatan besar dalam hidup kita. Sehingga hidup kita akan tetapi merasakan sukacita hidup bersama dengan Yesus bila kita sungguh percaya kepada-Nya. Amin.

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VI Jumat 18 Mei 2012

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VI 
Jumat 18 Mei 2012 
(Hr I. Novena Pentakosta,Yohanes I, Leonardus Murialdo,Willem Toulouse, Feliks dr Cantalice) 
Kis. 18:9-18; Mzm. 47:2-3,4-5,6-7; Yoh. 16:20-23a 

BACAAN INJIL: 
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. 

RENUNGAN: 
Suatu ketika ada seorang anak yang menggendong adeknya yang masih bayi tetapi gemuk. Orang yang melihat hal itu merasa kasihan dan mengatakan, “Wah kamu pasti merasa capek karena beban yang kau gendong hampir sama besarnya dengan dirimu.” Anak itu dengan menjawab, “Saya tidak merasa capek dan tidak menganggap bahwa yang saya gendong adalah beban, tetapi dia adalah adekku yang kusayangi, sehingga saya tidak merasa keberatan dan menderita.” Kasih sayang kepada adeknya yang digendong, membuat anak itu tidak merasa keberatan menggendong adiknya dan tidak merasa capek. Jelas bahwa hidup yang didasari cinta kasih, mampu memberi kekuatan tersendiri bagi orang menjalaninya. 

Demikian juga halnya perumpamaan yang diberikan oleh Yesus, dengan mengambil pengalaman seorang ibu yang mengandung anaknya. Mengandung anak bagi seorang ibu pasti mengalami persoalan tersendiri, pengorbanan yang sungguh besar. Namun persoalan dan pengorbanan itu sekan tidak terasa karena ibu itu sadar bahwa yang dia kandung adalah anak yang dikasihinya. Apalagi ketika anak yang dikandung itu lahir, penderitaan yang dialami seorang ibu ketika mengandung, seakan tidak berarti apa-apa dibanding dengan kebahagiaan karena kelahiran anaknya yang disayanginya. 

Dalam kehidupan beriman juga, pasti kita mengalami tantangan, persoalan dan penderitaan. Namun bila kita menjalani hidup dalam cinta pada Tuhan, pasti semuanya itu dapat kita tanggung dan tidak akan menyurutkan iman kita. Apalagi bila kita juga sadar dan yakin bahwa sukacita besar siap menantik kita bila kita tetap setia dalam iman. Memang benar, bahwa orang beriman tidak akan lepas dari kesulitan, persoalan hidup. Namun hendaknya kita tetap setia, karena hidup selalu mengarah pada masa depan yang bahagia siap menanti kita. Maka semoga kita tetap setia dalam iman karena cinta pada Tuhan dan demi hidup bahagia. Penderitaan yang kita alami tidak ada apa-apanya dibanding dengan kebahagiaan kekal. Amin.

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VI Rabu 16 Mei 2012

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VI
Rabu 16 Mei 2012 
(Gemma Galgani, Aloisius Orione, Alipius & Possidius, Simon Stock, Andreas Bobola, Margareta dr Cortona) 
Kis 17:15,22-18:1,Mzm 148:1-2,11-12ab,12c-14a,14bcd, Yoh 16:12-15 

BACAAN INJIL: 
Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku." 

RENUNGAN: 
Terkadang kita sulit mengerti akan sabda Tuhan, karena seringkali bertentangan dengan pikiran dan kehendak manusia. Sabda Tuhan juga terkadan bertentangan dengan apa yang dialami manusia. Hal ini seringkali menjadi alasan untuk hidup dalam imannya. Apalagi semakin orang merasa pintar, semakin menganggap bahwa iman itu harus bisa dimengerti. 

Namun kita juga sulit mengerti melihat seorang yang sederhana, tidak bisa membaca tetapi sungguh menghayati imannya. Banyak di antara para kudus yang tidak mendapat pendidikan teologi dan kitab suci, tetapi mereka hidup seturut kehendak Tuhan dan bahkan mereka banyak meninggalkan tulisan yang sungguh menjadi ajaran iman. Mereka bisa berbuat demikain bukan karena kepintaran mereka, tetapi karena Roh Kudus yang berdiam dalam diri mereka sungguh bekerja, menuntun mereka. 

Demikian juga halnya, orang tetap kuat menghadapi persoalannya, tetapi beriman, juga karena Roh Kudus itulah yang bekerja atas mereka. Roh Kudus yang dijanjikan oleh Yesus sebenarnya telah dicurahkan dalam hati kita. Hanya memang persoalannya, Roh Kudus itu tidak bekerja dalam diri kita. Bila Roh itu bekerja, Roh itu akan menuntun kita dalam menjalani hidup sebagai murid Yesus, Roh itu pulalah yang akan menghibur dan memberi kekuatan bagi kita dalam menjalani hidup kita sehingga kita tetap setia pada iman kita. Bila kita hidup dalam Roh, hidup kita senantiasa hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, dan kita hidup untuk memuliakan Tuhan. 

Oleh karena itu kita patur bertanya pada diri kita sendiri, “Apakah Roh Kudus yang diam dalam diri kita sudah sungguh bekerja? Apakah kita sungguh sudah hidup dalam Roh Allah?” Bila hidup kita sungguh dalam Roh Allah, hidup kita tentu memuliakan Tuhan. Amin.

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VI Selasa 15 Mei 2012

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VI 
Selasa 15 Mei 2012
 (Pakomius, Maria Dominika Mazzarello) 
Kis 16:22-34, Mzm 138:1-2a,2bc-3,7c-8, Yoh 16:5-11 

BACAAN INJIL: 
Tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum. 

RENUNGAN: 
Memang sungguh merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan bila kita ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi, yang mengasihi kita dan yang kita harapkan menjadi pegangan hidup kita. Kehilangan orang yang demikian, bisa membuat kita serasa kehilangan gairah hidup. Makanya tidak jarang seorang istri begitu sedih karena ditinggal mati suaminya dan isteri itupun tidak lama kemudian menyusul meninggal. 

Yesus mengetahui kesedihan para murid ketika Dia mengatakan bahwa Dia akan pergi meninggalkan para murid. Oleh sebab itu Yesus menegaskan bahwa Dia tidak akan meninggalkan para murid, Yesus akan tetap menyertai para murid yakni dengan mengutus Roh Kudus untuk mendampingi dan menjadi penolong bagi para murid. Walaupun Yesus akan kembali ke surga, tetapi kasih-Nya kepada manusia tetap tinggal, tidak dicabut. Roh Kudus akan diutus untuk menyertai para murid dan manusia. Kasih Allah sepanjang masa, tidak mengenal waktu dan tidak akan berkesudahan. Kasih Allah dan Allah sendiri senantiasa hadir dalam kita hingga sekarang dan sampai kapanpun yakni lewat kehadiran Roh penghibur. Roh itu telah dicurahkan ke dalam diri kita masing-masing. Oleh sebab itu, kita tidak usah gelisah, takut dan gentar menjalani hidup, karena Roh Allah selalu beserta kita, siap untuk memberi penghiburan dan memberi pertolongan kepada kita. 

Namun persoalannya adalah Roh yang sudah diberikan kepada kita tidak bekerja. Roh itu seakan terpenjara dalam hidup kita. Roh Kudus yang telah dicurahkan ke dalam hati kita masing-masing lewat baptisan tentu bukan karena diam tidak berbuat apa-apa, tetapi karena kita tidak bekerja sama dengan Roh Allah atau tidak percaya pada Roh Allah yang ada dalam diri kita. Roh Kudus itu seakan terpenjara oleh kedangkalan iman kita, terpenjara oleh keegoisan kita yang hanya mementingkan diri sendiri, yang hanya mengandalkan kekuatan diri dan kehebatan dunia. Roh Kudus itu adalah Roh Allah sendiri, namun bagaimanapun membutuhkan kerjasama kita dengan Roh Allah. 

Maka kita perlu membina iman kita kepada Allah, memberi kesempatan kepada Roh Allah dalam diri kita untuk bekerja bagi kita. Kerapkali Roh Allah itu tampak bekerja ketika kita tidak punya kekuatan apa-apa, namun tetap kita kurang menyadari bahwa semua adalah karena Roh Allah bekerja dalam diri kita. Jalan untuk membiarkan Roh Allah bekerja dalam diri Allah, adalah iman dan kerendahan hati di hadapan Tuhan serta sikap pasrah pada kehendak Tuhan. Orang yang rendah hati, dalam dirinya Roh Allah akan selalu bekerja dan berbuat melebihi kemampuan manusiawi kita. Maka mari kita mohon dari Tuhan, agar kita dimampukan bekerjasama dengan Roh Allah yang berdiam dalam diri kita. Mari kita mohon, agar Roh Kudus menghibur dan memberi kekuatan bagi kita. Amin.

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VI Senin 14 Mei 2012

RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH VI
Senin 14 Mei 2012
(Pesta St. Matias, Rasul ) 
Kis 1:15-17,20-26, Mzm 113:1-2,3-4,5-6,7-8, Yoh 15:9-17 

BACAAN INJIL: 
"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. 
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. 
Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. 
Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain 

RENUNGAN: 

Mendengar atau membaca injil hari ini, mungkin kita sedikit heran karena injil hari ini sudah diperdengarkan kepada kita pada hari minggu kemarin. Mungkin bertanya, “Mengapa injil ini diperdengarkan kembali kepada kita? Memang injil tentang kasih Allah dan ajakan untuk hidup saling mengasihi diperdengarkan kepada kita beberapa hari ini. Kiranya dengan pengulangan ini, jelas kepada kita mau dikatakan bahwa kasih itu begitu penting dan mendesak bagi hidup kristiani. Apalagi hidup saling mengasihi pada masa sekarang ini sangat mendesak untuk diamalkan. Inilah tugas panggilan kita para pengikuti Yesus. Berbicara tentang kasih itu, sungguh mudah, tetapi sulit mengamalkannya. 

Banyak lagu, tulisan, ceramah yang berkobar-kobar tentang kasih. Semuanya mengatakan bahwa betapa indahnya hidup bila saling mengasihi. Namun kenyataan yang kita hadapi, melakukan perbuatan kasih tidak semudah mengatakannya. Hidup orang yang melakukan perbuatan kasih juga kadang kala tidak seindah uraian tentang buah kasih, sebab seringkali orang yang melakukan perbuatan kasih, justru mengalami tantangan dan penderitaan. Kiranya saat ini sangat mendesak pewartaan dan hidup tentang kasih. Sebab kita ketahui sendiri apa yang terjadi dalam kehidupan kita. 

Saat ini sering kita saksian kejadian yang justru sangat bertetangan dengan cinta kasih. Sekarang ini manusia hanya mementingkan diri sendiri atau kelompoknya, tidak peduli dengan orang lain. Bahkan kecintaan mereka pada diri sendiri atau kelompoknya sungguh begitu besar sampai mereka dengan sadar mengorbankan orang lain. Tentu kasih yang demikian, bukanlah kasih kristiani. Sebab dengan jelas Yesus mengatakan bahwa kasih itu membahagiakan orang lain, bukan menyengsarakan orang lain. Seorang pelaku kasih harus rela berkorban demi orang lain. 

Kasih yang relah berkorban ini kiranya sulit kita temukan dalam kehidupan sekarang ini. Justru yang terjadi sebaliknya adalah perbuatan hidup yang mengorbankan orang lain. Dalam hal ini, tidak sedikit umat kristiani yang berkobar-kobar berbicara tentang kasih Allah kepada manuisa, tetapi mereka hanya pada tingkat kata-kata, tidak sampai pada perbuatan nyata. Banyak orang yang begitu ahli dalam berbicata tentang kasih, tetapi bodoh dan miskin dalam perbuatan kasih. 

Dari sebab itulah, Yesus menegaskan bahwa kasih adalah bagian penting dalam hidup kristiani yang percaya kepada Dia. Pentingnya perbuatan kasih itu, maka Yesus mengatakan bahwa dengan berbuat kasih, kita sudah memenuhi perintah Tuhan agar kita hidup saling mengasihi. Dengan perbuatan kasih itu, nyatalah kita anak-anak Allah yang mahakasih. Dengan berbuat kasih, maka sukacita kita menjadi penuh. Sehingga berbuat kasih adalah identitas penting para pengikut Yesus. 

Dasar kita hidup dalam perbuatan kasih adalah karena Allah sendiri sudah mengasihi kita. Kita harus sadar bahwa menjadi suatu keharusan bagi kita untuk berbuat kasih, karena kita telah dikasihi oleh Allah dan kasih-Nya itu adalah anugerah cuma-cuma dari Tuhan. 

Oleh sebab itu, sudah seharusnya kitapun mengasihi sesama dengan tulus hati. Oleh sebab itu, kita patut merenungkan diri, “Sejauh mana kita sebagai murid Yesus sudah berbuat kasih kepada sesama kita?” Ingatlah bahwa kasih menuntut suatu pengorbanan demi kebahagiaan sesama, bukan mengorbankan sesama demi kepentingan diri sendiri atau kelompok. Mewartakan kasih dan melakukan perbuatan kasih pada masa kita sangatlah mendesak, maka Yesus mengutus kita untuk mewartakan kasih Allah lewat hidup kita yang melakukan perbuatan kasih kepada sesama. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)