Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

RENUNGAN HARI MINGGU PEKAN KE XXXIII MINGGU 13 Nopember 2011

RENUNGAN HARI MINGGU PEKAN KE XXXIII
MINGGU 13 Nopember 2011
Ams 31:10-13,19-20,30-31, Mzm 128:1-2,3,4-5, 1Tes 5:1-6, Mat 25:14-30


BACAAN INJIL:

“Karena engkau setia dalam hal kecil, masuklah ke dalam bahagia tuanmu.”

"Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

RENUNGAN:
Tuhan telah memberi anugerah-Nya kepada kita semua, anugerah itu haruslah dikembangkan, bukan hanya sekedar disimpan.

“Tuhan tidak adil.” Pikiran demikian seringkali ada dalam pikiran banyak orang, karena mungkin melihat bahwa kepada orang lain Tuhan memberi banyak berkat sedangkan kepada dirinya seakan sedikit saja. Pikiran demikian juga mungkin muncul dalam benak kita saat membaca perumpamaan hari ini.

Dalam perumpamaan injil hari ini, seorang tuan membagikan talenta kepada 3 orang hambanya, dan masing-masing berbeda satu sama lain. Kepada hamba yang pertama diberikan lima talenta, yang seorang lagi 2 talenta dan yang seorang lagi hanya satu talenta. Mengapa tuan itu memberikan mereka berbeda-beda satu sama lain? Kita tidak tahu maksud pasti maksud tuan itu membeda-bedakan kepercayaan kepada hamba-hambanya. Tindakan tuan itu bagi kita tidak adil karena membeda-bedakan pemberian kepada hamba-hambanya. Mungkin saja hamba yang menerima lima talenta itu merasa senang dan itu membuat dia bisa berbuat lebih banyak untuk menggandakan talenta yang diberikan tuannya sehingga menghasilkan laba lima talenta, demikian juga halnya pada hamba yang menerima kepercayaan dua talenta. Sedangkan hamba yang hanya menerima 1 talenta itu mungkin hatinya kecewa karena hanya beroleh 1 talenta saja, sehingga dia tidak berbuat apa-apa atas talenta itu makanya dia menanamnya dalam tanah. Selain itu, hamba ini juga menganggap tuannya jahat, makanya dia mengatakan, “, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!” Hamba yang hanya menerima 1 talenta itu tidak menggandakan talenta itu tetapi menanamnya dalam tanah, mungkin karena takut gagal. Sebab bila 1 talenda digandakan dan gagal pula, pasti dia kehabisan talenta. Beda halnya dengan yang menerima 5 dan 2 talenta, bila mereka gagal dalam usaha pertama, mereka masih punya beberapa talenta untuk memulai lagi. Sehingga sekilas bagi kita bahwa benarlah tindakan hamba yang menerima hanya 1 talenta dan tuan itu berlaku tidak adil kepada hamba-hambanya.

Namun bila kita simak, jelas bagi kita bahwa tuan itu bukan berlaku tidak adil, tetapi tuan itu tahu kemampuan hamba-hamba itu sehingga dia memberi berbeda bagi masing-masing hamba, dan yang pasti bahwa semua hambanya diberikan kepercayaan atas telenta. Tuan itu juga mengharapkan buah sesuai dengan apa yang dipercayakannya kepada hamba-hamba itu. Tuan itu tidak menuntut lebih baik buah dari hamba yang diberi sedikit. Kesalahan hamba yang hanya menerima 1 talenta adalah dia tidak mengenal dan memahami tuannya itu yang sudah mempercayakan talenta kepadanya walaupun hanya 1 saja dan bahkan menganggap tuannya itu jahat. Dia mendapat kepercayaan talenta tetapi dia tidak menggunakannya , malah menanamnya dalam tanah. Akhir hidup hamba yang tidak berguna itu adalah dimasukkan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.

Seringkali kita juga menganggap Tuhan itu jahat dan berlaku tidak adil kepada kita. Kita seringkali membandingkan apa yang ada pada kita dan yang ada pada orang lain. Ketika kita melihat orang lain punya kekayaan yang berlimpah, pekerjaan yang bagus dan hidupnya baik, kita merasa iri, cemburu dan berpikir, “Mengapa Tuhan begitu banyak memberi berkat-Nya kepada orang lain, sedangkan kepada kita hanya sedikit saja?” Tuhan tidak adil!” itulah pikiran kita. Bahkan mungkin kita merasa bahwa Tuhan tidak memberikan apa-apa kepada kita bila dibandingkan dengan apa yang dimiliki dan diterima oleh orang lain. Kita seringkali mengeluhkan hal demikian dan membuat kita selalu cemburu, iri melihat keberhasilan orang lain dan apa yang mereka miliki.

Lewat perumpamaan ini jelas bukan mau mengatakan bahwa Tuhan tidak berlaku adil bagi semua orang. Tuhan selalu berlaku adil, Dia melimpahkan rahmat-Nya bagi semua orang. Memang untuk masing-masing berbeda satu sama lain. Tindakan Allah yang demikian bukan karena Tuhan mau membeda-bedakan setiap orang, tetapi Tuhan tahu siapa diri kita, tahu sungguh kemampuan kita. Malah Tuhan karena sungguh tahu dan berlaku adil, Dia jelas tidak akan memberikan kepada seseorang kepercayaan atau berkat yang besar sekali padahal seseorang itu tidak mempunyai kemampuan yang cukup untuk itu. Oleh sebab itu, injil hari ini mengingatkan kepada kita bahwa Tuhan telah menganugerahkan berkat-Nya kepada kita semua, tidak ada seorang pun yang tidak mendapatkan berkat kepercayaan dari Tuhan, walaupun kepada setiap orang berbeda-beda. Dari berkat yang dipercayakan-Nya kepada kita, Tuhan mengharapkan bahwa berkat-Nya itu kita gunakan dengan sebaik-baiknya sehingga menghasilkan buah sesuai dengan berkat yang diberikan-Nya. Tuhan tidak meinta pertangungjawaban buah yang banyak dari yang mendapat sedikit. Berkat Tuhan yang dipercayakan kepada kita hendaknya kita gunakan dengan sebaik-baiknya supaya menghasilkan buah, bukan kita tanam atau pendam.

Oleh sebab itu, baiklah kita menyadari berkat yang sudah diberikan kepada kita, bersyukur atas apa yang kita terima dari Tuhan, walaupun kecil yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita bila dibandingkan dengan orang lain, baiklah kita syukuri dan kita gunakan dengan sebaik-baiknya. Hendaknya kita berhenti mengeluh karena merasa mendapat sedikit, berhenti cemburu, iri kepada orang lain yang beroleh banyak dan berhenti menganggap Tuhan tidak berlaku adil. Sadari dan yakinilah bahwa Tuhan sangat mengenal kita dan Dia tahu apa yang kita butuhkan, Dia tidak akan menuntut terlalu banyak dari apa yang diberikan-Nya kepada kita. Bila kita hanya mengeluhkan apa yang kita miliki, apa yang tidak kita miliki dan yang dimiliki orang lain, itu akan membuat apa yang sudah diberikan oleh Tuhan tidak kita gunakan dan tidak menghasilkan buah. Juga mari kita ingat, bahwa bila tiba waktu-Nya, Tuhan akan meminta pertanggungjawaban dari kita atas apa yang telah dipercayakan-Nya kepada kita. Bila apa yang diberikan-Nya kepada kita, tidak kita gunakan dengan sebaik-baiknya dan tidak menghasilkan buah, maka kita tidak akan diperkenankan masuk dalam perjamuan abadi di surga.

Injil hari ini juga hendaknya menjadi peringatan bagi kita, bahwa hidup dan semua yang ada pada kita dalah pemberian dari Tuhan. Tuhan mempercayakan kepada kita hidup, harta, kedudukan, jabatan, pangkat dan bahkan anak-anak atau keluarga. Ingatlah semua adalah milik Tuhan. Tuhan sebagai pemilik, pada waktunya akan meminta pertanggungjawaban dari kita dan mengharapkan apa yang dipercayakan-Nya itu menghasilkan buah sebagaimana yang dikehendaki-Nya. Hasilkanlah buah sesuai dengan besarnya berkat Tuhan yang dipercayakan kepada para Saudara. Buah yang diharapkan oleh Tuhan yang dipercayakan hidup dan berkat-Nya adalah hidup takut akan Tuhan, dan hidup menurut jalan yang dikehendaki oleh Tuhan.

Bila para Saudara mendapatkan kepercayaan besar dari Tuhan atau banyak berkat dari Tuhan, hasilkanlah buah sesuai dengan semuanya itu. Kepada yang beroleh tidak banyak, hasilkan pula sesuai dengan apa yang Saudara dapat dari Tuhan. Semakin besar atau banyak berkat yang dipercayakan Tuhan kepada kita, semakin banyak dan besar pula buah yang diharapkan Tuhan atas semuanya itu. Bila Saudara mendapat kepercayaan besar dalam pekerjaan dan rejeki, gunakanlah itu sebaik-baiknya sehingga menghasilkan buah sesuai dengan besarnya berkat yang diberikan Tuhan kepada saudara. Misalnya, bila Saudara mendapat rejeki banyak, haruslah persembahan Saudara tidak sama dengan orang lain yang mendapat rejeki sedikit. Namun yang sering terjadi, persembahan orang berpenghasilan 10 juta perbulan sama dengan orang yang hanya 2 juta sebulan.

Juga mari kita renungkan bahwa kiranya kita menganggap bahwa hidup dan apa yang kita miliki adalah milik kita, hanya karena usaha kita semata-mata, sehingga tidak menghasilkan buah seperti yang diharapkan oleh Tuhan. Ingatlah bahwa akan tiba waktunya Tuhan akan meminta pertanggunjawaban atas berkat yang dipercayakan kepada kita. Orang yang menggunakannya dengan baik sehingga menghasilkan buah, merekalah yang diperkenankan masuk dalam perjamuan sukacita di surga. Amin.

BACAAN HARI MINGGU BIASA PEKAN KE XXXIII MINGGU 13 Nopember 2011

BACAAN HARI MINGGU BIASA PEKAN KE XXXIII
MINGGU 13 Nopember 2011
Ams 31:10-13,19-20,30-31, Mzm 128:1-2,3,4-5, 1Tes 5:1-6, Mat 25:14-30

BACAAN I: Ams 31:10-13,19-20,30-31

“Is senang bekerja dengan tangannya.”

Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya. Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya. Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya memegang pemintal. Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin. Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji. Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!

MAZMUR TANGGAPAN : Mzm 128:1-2,3,4-5

Reff.: Berbahagialah setiap orang yang takwa.
.
1. Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu;
anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!
3. Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.
Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,


BACAAN II: Mat 25:14-30
“Semoga hari Tuhan jangan mendatangi kamu seperti pencuri.”

Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman?maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin?mereka pasti tidak akan luput. Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.

BACAAN INJIL:

“Karena engkau setia dalam hal kecil, masuklah ke dalam bahagia tuanmu.”
"Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXXII, Sabtu 12 Nopember 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXXII, Sabtu 12 Nopember 2011
Yosafat
Keb 18:14-16,19:6-9, Mzm 105:2-3,36-37,42-43, Luk 18:1-8

BACAAN INJIL:
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku." Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

RENUNGAN:
Mungkin kita pernah mendengar kisah yang menggambarkan seorang anak yang setiap hari sebelum berangkat ke sekolah, dia selalu masuk ke dalam Gereja yang dilewatinya dalam perjalanan menuju sekolah. Setiap berangkat sekolah dengan jalan kaki, dia selalu masuk ke dalam gereja untuk berdoa. Kebiasaan anak kecil ini mendapat perhatia seorang ibu tua yang merawat pekarang gereja. Pada suatu saat ibu tua itu bertanya kepada anak itu setelah anak itu keluar dari dalam gereja, “Nak, apa yang kau lakukan di dalam Gereja?” Anak itu menjawab, “Aku berdoa kepada Tuhan.” Ibu itu kembali bertanya, “Apa yang selalu kau minta dari Tuhan tiap kali berdoa?” Anak itu menjawab, “Saya tidak meminta apa-apa, saya hanya mau menyapa Tuhan dan rindu bertemu dengan dia.”

Pada dasarnya doa adalah bagian hidup orang beriman. Doa merupakan salah satu ungakapan hidup beriman. Namun berdoa bukanlah hal yang mudah bagi banyak orang. Mungkin bagi orang-orang tertentu bedoa sudah merupakan kebiasaan hidup sehingga tidak kesulitan dalam berdoa. Namun bukan rahasia bahwa banyak orang yang kesulitan dalam beroda, merasa tidak tahu mau mengatakan apa-apa dalam doa. Ada pula yang tidak berdoa karena merasa tidak mebutuhkan apa-apa dari Tuhan karena merasa jalan hidupnya lancar, aman dan tanpa persoalan yang berat. Berdoa itu dianggap tindakan seseorang yang sedang mengalami persolan hidup dan membutuhkan bantuan dari Tuhan, sehingga manakala tidak ada persoalan dan tidak perlu menyusahkan Tuhan untuk menolong, dianggap tidak perlu berdo. Memang pada umumnya kita seringkali berdoa bila kita mempunyai kebutuhan atau intensi, apalagi bila kita mengalami persoalan berat. Saat mengalami persoalan pasti umumnya orang berdoa dan banyak berdoa untuk memohon pertolongan dari Tuhan. Dalam doa itu pasti mengharapkan pertolongan dari Tuhan. Namun yang sering terjadi kita sudah berdoa berkali-kali tetapi merasa Tuhan tidak mengabulkan doa kita. Hal seperti ini bisa membuat kita berhenti berdoa karena merasa tidak dikabulkan oleh Tuhan dan bisa juga membuat kita tidak lagi percaya akan kekuatan atau pentingnya doa dalam hidup kita.

Kita seringkali dalah mengerti akan doa. Doa sering kali kita anggap hanya bila kita mempunya permohonan dan bila kita menghadapi persoalan. Doa juga seringkali kita anggap hanya sebagai lafalan saja dan tidak sedikit orang yang menganggap bahwa doa itu begitu dasyat. Doa adalah bagian hidup orang beriman, sebagai ungkapan iman kepada Tuhan yang mengasihi dan kita kasihi. Jadi doa bukan hanya bila kita butuh sesuatu, seperti yang dilakukan anak kecil dalam cerita di atas. Juga kita hendaknya percaya akan kekuatan doa itu sungguh dasyat, apabila kita berdoa dengan iman dan tekun berdoa. Yesus sendiri mengajarkan kepada kita agar kita bertekun dalam doa, dan tidak perlu malu meminta kepada Tuhan dalam doa-doa kita. Yesus memberi jaminan bahwa Tuhan pasti akan mendengarkan doa orang yang berseru-seru memohonkan berkat dan pertolongan dari-Nya, Tuhan tidak akan mengusir dan membiarkan kita pergi dengan tangan hampa.

Dari sebab itu, mari kita bertekung dalam doa, tanpa rasa malu memohon kepada Tuhan. Percayalah bahwa doa orang beriman punya kekuatan yang maha dasyat karena Tuhan sendiri akan bekerja dan mengabulkan permohonan kita. Amin.

Relikwi Yohanes Paulus II akan tiba di Hong Kong

Relikwi Yohanes Paulus II akan tiba di Hong Kong

Potongan rambut (lock of hair) Beato Yohanes Paulus II diperkirakan akan tiba di Hong Kong pada akhir pekan sebagai bagian dari perayaan Tahun Awam.

Kesaksian dari mereka yang pernah bertemu dengan mendiang paus itu akan didengarkan pada 12 November, disusul dengan pertemuan doa dan Misa di Katedral St. Maria Immaculata yang diresmikan oleh Uskup John Tong Hon dari Hong Kong.

Potongan rambut itu dan beberapa relikwi lainnya akan ditempatkan di katedral itu, dan rambut Beato Yohanes Paulus II dimasukan di sebuah monstran, kata Vikjen Pastor Dominic Chan.

Imam itu mengatakan ia terkejut bahwa Tahkta Suci menyetujui usulan Uskup Tong untuk relikwi itu dalam waktu kurang dari dua bulan.

“Mungkin karena kami adalah sebuah keuskupan Cina,” katanya.

Ketertarikan Beato Yohanes Paulus II terhadap Cina sudah diketahui semasa hidupnya. Ia memiliki hasrat yang kuat untuk menormalkan hubungan dengan Gereja Cina.

Dalam sebuah blog yang memuat beatifikasi Yohanes Paulus II pada 1 Mei, Kardinal Joseph Zen Ze-kiun mengingatkan bahwa ketika paus itu menerima dia dan Uskup Tong di Roma setelah penahbisan mereka tahun 1997, Paus berulang kali mengungkapkan keinginannya untuk mengunjungi Cina.

Tahun 1999, mendiang Paus Yohanes Paulus II hampir memenuhi hasratnya setelah mengusulkan Sinode Uskup-Uskup Asia di Hong Kong tentang Ecclesia in Asia.

Namun, pemerintah lokal menolak dengan alasan bahwa kunjungan itu “belum tepat.”

Paus Paulus VI adalah satu-satunya paus yang mengunjungi koloni Inggris itu tahun 1970. Ia merayakan Misa di alam terbuka untuk 20.000 umat selama kunjungannya tiga jam.

Sumber: Blessed John Paul II relic goes to China

Catatan Editor. Potongan rambut (dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah lock of hair) memiliki makna simbolis dan sudah digunakan dalam sejarah oleh berbagai agama, kepercayaan dan peran sentimental.

Disadur : www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXXII, Jumat 11 Nopember 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXXII, Jumat 11 Nopember 2011
Martinus dr Tours
Keb 13:1-9, Mzm 19:2-3,4-5, Luk 17:26-37

BACAAN INJIL:
Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan." (Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.) Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."

RENUNGAN:

Kematian sering kali datang mendadak dengan tanpa disangka-sangka atau diduga-duga. Ada orang yang kelihatan sehat wal’afiat tetapi beberpa waktu kemudian dia telah meninggal. Cara seseorang meninggal juga berbeda-beda, ada yang karena sakit, ada karena kecelakaan dan ada pula yang mati dalam tidur. Saat kematian tiba, tidak ada seorangpun yang dapat menolaknya, segala sesuatu yang kita miliki, entah itu uang, harta kekayaan, pangkat dan yang sifatnya duniawi tidak akan bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa menolak kematian.

Semua orang pasti akan mengalami kematian atau meninggalkan hidup dunia ini. Namun seringkali banyak orang menganggap bahwa hidup yang sekarang inilah yang lebih berharga dan dianggap hidup yang sekarang inilah yang ada dan nyata. Oleh karena itulah orang seringkali berjuang mempertahankan hidup yang sekarang ini. Selain itu, orang tentu sudah mengalami sendiri lewat kematian orang lain, yang menjadi suatu bukti bahwa orang pasti akan mengalami kematian, tetap tidak sedikit orang yang takut mati. Mengapa orang takut mati? Pada umumnya karena orang tidak rela meninggalkan kehidupan dunia ini, baik itu karena tidak rela meninggalkan keluarga, kerabat dan teman-teman di dunia ini serta terutama karena tidak rela meninggalkan harta dunia yang dia miliki. Pada umumnya orang kaya yang memiliki harta banyak dan kekuasaan pasti takut mati dan berusaha berjuang agar tidak mati. Apapun usaha manusia dan apapun yang dia miliki, bila kematian sudah menjemput, tiada seorangpun sanggup menolaknya.

Bagi kita orang yang percaya kepada Yesus, kematian tidaklah merupakan kesudahan hidup atau suatu ketakutan yang luar biasa. Kematian bagi kita dalah pintu untuk menuju kehidupan yang sejati yakni kehidupan kekal bersama Allah di surga. Bagi kita hidup yang sekarang adalah hidup yang fana, bukan hidup sejati dan hidup yang sekarang adalah hanya sebagai persiapan untuk menuju kehidupan sejati. Namun untuk masuk ke kehidupan sejati, hidup yang kekal ada syarat yang harus kita penuhi yakni hidup beriman/ percaya kepada Yesus Kristus. Iman kepada Yesus Kristus adalah jalan satu-satunya untuk beroleh hidup kekal sesudah kehidupan di dunia ini. Beriman kepada Yesus tentu bukan hanya sekedar pengakuan saja, tetapi pengakuan iman itu harus juga nyata dalam hidup yang sesuai dengan sabda dan kehendak Yesus. Hidup beriman kepada Yesus dalam hidup sehari-hari merupakan persiapan untuk masuk dalam kehidupan kekal sesudah melalui kematian di dunia ini. Kematian itu bisa datang dengan tiba-tiba, tanpa disangka-sangka dan tidak ada yang bisa menolaknya.

Oleh karena itu, baiklah kita yang masih hidup selalu sadar bahwa hidup sekarang bukanlah hidup yang kekal, hidup kekal itu adalah hidup setelah melalui kematian. Untuk masuk dalam kehidupan kekal, kita harus melalui kematian dan selama kita hidup di dunia ini hendaknya kita gunakan sebagai kesempatan atau persiapan agar kelak kita masuk ke dalam kehidupan kekal. Jalan satu-satunya adalah sungguh percaya pada Yesus Tuhan. Dari sebab itu, janganlah kiranya harta dunia dan apa yang kita miliki menjadi penghalang kita menuju kehidupan kekal, seperti yang terjadi pada istri Lot. Tetapi hendaknya harta dan apa yang kita miliki, justru kita gunakan dengan sebaik-baiknya sebagai salah satu sarana agar kelak beroleh hidup kekal. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXXII, Kamis 10 Nopember 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXXII, Kamis 10 Nopember 2011
Leo Agung
Keb 7:22-8:1, Mzm 119:89,90,130,135,175, Luk 17:20-25

BACAAN INJIL:

Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu." Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut. Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya. Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.

RENUNGAN:

Hal yang menarik bahwa sekarang ini ziarah-ziarah begitu banyak diminati oleh umat, baik itu berziarah ke tempat rohani yang ada di Indonesia ataupun yang ada di luar negeri. Bahkan ada banyak orang yang sudah beberapa kali berziarah ke tempat ziarah yang di luar negeri. Sekarang ini juga banyak bermunculan agen-agen tour ziarah dengan menawarkan tempat-tempat ziarah yang menarik. Hal ini tentu suatu hal yang baik. Namun tentunya yang sanggup melakukannya hanya orang-orang yang kaya atau orang yang berduit. Kadang juga menjadi suatu pemenungan, “Apakah di tempat-tempat itu orang baru bisa merasakan kehadiran Tuhan atau kehadiran Kerajaan Allah? “Apakah orang yang melakukan ziarah itu sungguh dalam iman sehingga menghasilkan buah iman dalam hidup sehari-hari atau hanya sebagai kebanggaan saja? Motivasi berziarah tentunya harus dari iman dan menghasilkan buah iman dalam hidup sehari-hari.

Namun juga kita harus yakin juga bahwa Kerajaan Allah atau Allah hadir dalam seluruh kehidupan kita, bukan hanya di tempat-tempat ziarah. Yesus sendiri menegaskan bahwa “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu." Kerajaan Allah hadir dalam kehidupan kita dan ada di antara kita, sehingga kita tidak usah susah-susah mencari kehadiran Kerajaan Allah di tempat lain, tetapi harus kita temukan dalam kehidupan sehari-hari dalam relasi dengan orang lain, dalam keluarga dan dalam setiap sisi kehidupan kita. Malahan kita sendiri yang sudah percaya kepada Yesus harus menghadirkan Kerajaan Allah dalam kehidupan kita. Menghadirkan kerajaan Allah dalam hidup tentu bukan dengan kata-kata, tetapi dengan perilaku hidup yang dilandasi oleh ima. Bagaimana menghadirkannya? Ada pepatah yang mengatakan, “Ubi caritas, Deus ibi est”, yang artinya di mana ada cinta kasih, di situ Allah hadir. Hidup yang melakukan cintah kasih buah iman, itu berarti kita menghadirkan Allah dan Kerajaan-Nya yang penuh cinta kasih kepada manusia, sehingga dengan demikian, orang merasakan kehadiran kerajaan Allah yang penuh kasih. Bahkan dalam penderitaanpun kita bisa menghadirkan Kerajaan Allah, yakni bila kita tetap setia beriman kepada Allah walaupun kita mengalami penderitaan. Kita juga harus yakin bahwa dalam penderitaan hidup, Allah dan Kerajaan-Nya juga hadir bersama kita. Maka kita yang tidak punya uang untuk berziarah ke tempat-tempat ziarah, tidak usah kecewa, karena Kerajaan Allah tidak hanya ada di tempat-tempat ziarah, tetapi hadir dalam semua kehidupan kita dan bahkan kitapun malah harus menghadirkan Kerajaan Allah dalam hidup kita.

Oleh karena itu, sebagai orang beriman, kita hendaknya tidak usah repot-repot mencari kehadiran Kerajaan Allah di tempat lain, tetapi temukanlah kehadirannya dalam hidup setiap hari dan justru berusahalah menghadirkannya dalam hidup lewat hidup yang berdasarkan iman. Amin.

Kasimo dinobatkan jadi Pahlawan Nasional

Kasimo dinobatkan jadi Pahlawan Nasional

Ignatius Joseph Kasimo (kiri) dan Presiden Soekarno

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hari ini menganugerahkan gelar kepahlawanan dan tanda kehormatan kepada beberapa tokoh bangsa termasuk Ignatius Joseph (IJ) Kasimo di Istana Negara, Selasa (8/11).

Selain IJ Kasimo yang mendapat gelar pahlawan antara lain mantan Gubernur Bank Indonesia Syafruddin Prawiranegara, Idham Chalid dan Sri Susuhunan Paku Buwono X.

Juru Bicara Presiden Bidang Dalam Negeri Julian Aldrin Pasha kemarin mengatakan bahwa proses untuk mendapatkan gelar tanda jasa dan kehormatan telah diatur secara detil dalam UU nomor 20 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2010.

Menurut Ketua Forum Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Hermawi Fransiskus Taslim, anugerah pahlawan layak disematkan kepada IJ Kasimo atas dedikasinya dalam perjuangan bangsa. Selain mempunyai andil dalam memperjuangkan kemerdekaan, Kasimo memiliki sikap yang patut diteladani, yakni dalam berpolitik selalu beretika dan bermartabat.

“Kasimo dengan politics of dignity memenuhi kehausan masyarakat. Ia membuktikan dalam sejarah hidupnya bahwa ketegasan menghormati masyarakat. Tokoh seperti Kasimo sangat dirindukan semua orang,” katanya seperti dikutip Tribunnews.com kemarin.

Taslim mengatakan akhir pekan ini pihak keluarga dan ribuan para pendukung akan berjiarah di makam IJ Kasimo, di taman makam pahlawan Kalibata.

Puncaknya, akhir November akan dilakukan misa syukur di Katedral, Jakarta Pusat. “Kita mengundang para uskup dan perwakilan negara-negara sahabat serta ribuan umat. Kami perkirakan empat sampai lima ribu orang akan hadir pada misa itu,” kata Taslim.

Baca juga: Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono

Artikel terkait: Perjuangan Kasimo semakin diakui bangsa

Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

Romo Kanjeng the Movie

Film Mgr Soegijapranata mulai diproduksi

Sebuah film sejarah dan kepahlawan berjudul “Soegija” mulai diproduksi dengan mengambil lokasi di Gereja Gedangan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (4/11).

Film ini mengangkat ketokohan Mgr Albertus Soegijapranata SJ pada era perjuangan kemerdekaan Indonesia tahun 1940-1949.

Mgr Soegijapranata lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 25 November 1896, dan meninggal pada 22 Juli 1963.

Soegijapranata sendiri merupakan tokoh Katolik pribumi Jawa yang pertama kali menjadi uskup serta dikenal sebagai seorang pahlawan nasional.

Film yang telah direncanakan sekitar tiga tahun lalu oleh Studio Audio Visual (SAV) Puskat akhirnya diproduksi dengan menggandeng sutradara Garin Nugroho.

Film ini menggandeng sejumlah artis dan seniman seperti Nirwan Dewanto, Butet Kertaradjasa dan Olga Lydia.

“Soegija” dengan biaya produksi sekitar 12 miliar ini merupakan film termahal yang pernah dibuat Garin Nugroho. “Dana itu sebagian tersedot untuk membangun kembali suasana di tahun Soegijapranata hidup yakni antara tahun 1940-1949. Mencari barang-barang yang ada pada tahun itu sungguh tak mudah,” jelasnya.

“Ini juga merupakan sebuah film tersulit yang pernah saya buat karena harus menyediakan set pada era 40-50,” kata Garin.

Garin juga mengungkapkan bahwa film ini menjadi sangat penting karena memberikan pesan yang mendalam tentang sebuah kepemimpinan.

Film itu tidak berbicara tentang agama Katolik melainkan lebih banyak tentang pesan universal dan kemanusiaan.

Dari film inilah, menurut Garin, bangsa Indonesia akan belajar tentang kemanusiaaan dan multikulturalisme.

“Kami akan syuting di Semarang selama beberapa hari, setelah itu lanjut ke Ambarawa dan Yogyakarta. Hari ini kami melangsungkan selamatan dengan pemotongan tumpeng agar kegiatan itu nanti berlangsung lancar,” ujar Romo FX. Murti Hadi Wijayanto SJ dari SAV Puskat Yogyakarta usai konferensi pers di Gereja Gedangan, Jumat (4/11).

Gereja itu sendiri merupakan salah satu lokasi untuk pengambilan gambar. Seperti yang diketahui, Soegijapranata lama tinggal di tempat itu. Selain Gedangan, pengambilan gambar di Semarang juga bakal berlangsung di Kawasan Kota Lama.

“Pemilihan didasarkan atas proses seleksi pemain sesuai dengan karakter yang dibutuhkan. Untuk Nirwan, tim casting kami mempertimbangkan juga kebutuhan kemiripan wajah dengan Soegijapranata,” katanya.

Soegija akan menjadi karya perdana SAV Puskat di dunia layar lebar. Film tersebut bakal dirilis pada pertengahan tahun depan.

Kunjungi juga situs Romo Kanjeng the Movie

Dusadur dari: www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXXII, Rabu 9 Nopember 2011 (Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran)

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXXII, Rabu 9 Nopember 2011
(Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran)
Yeh.47:1-2,8-9,12 atau 1Kor 3:9c-11,16-17, Mzm 46:2-3,5-6,8-9;R:5; Yoh 2:13-22

BACAAN INJIL:
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.

RENUNGAN:

Kita semua meyakini bahwa Gedung Gereja adalah rumah Tuhan. Dikatakan rumah Tuhan karena gereja itu dipersembahkan untuk Tuhan, dikuduskan untuk Tuhan. Gereja itu menjadi tanda kehadiran Tuhan di tengah hidup manusia dan di dalamnyalah umat ‘bertemu”, memuji memuliakan Tuhan dan menimba kekuatan baru bari Tuhan. Kita semua pasti tahu akan hal ini. Gedung Gereja sebagai rumah Tuhan, tentu diupayakan keagungan bangunan gereja, baik dari segi mutu bangunan dan sikap umat saat berada dalam gereja.

Kalau diperkotaan, gereja sebagai rumah Tuhan sungguh nampak dan dapat kita nikmati, karena gedung gereja begitu besar, anggun dan bagus sehingga umat bisa dengan mudah merasakan bahwa bangungan itu sungguh rumah Tuhan. Namun meskipun demikian, bangunan Gereja sebagai rumah Tuhan, harus juga tampak dalam sikap umat saat berada di dalam gereja maupun di sekitar gereja. Namun kiranya di tempat-tempat tertentu banyak gereja yang kurang layak disebut rumah Tuhan. Sebab begitu banyak gereja yang mutunya sangat jelek dibanding dengan rumah-rumah penduduk sekitar, apalagi bila dibandingkan dengan rumah-rumah orang kaya di perkotaan. Tuhan yang memberi hidup dan berkat kepada manusia, tetapi rumah atau bangunan yang dipersembahkan untuk Dia ternyata jauh lebih jelek dibandingkan dengan rumah manusia. Sehingga gereja sebagai rumah Tuhan hanya dalam iman, sering bukan dalam kenyataan. Hal ini juga semakin memprihatinkan ketika umat tidak menunjukkan sikap penghormatan ketika berada di dalam Gereja, misalnya saat perayaan terjadi, orang malah sibuk sendiri dengan pikirannya entah ke mana, malah ribut atau berbicara-bicara dengan orang lain, sibuk ber-sms ria, dan bersikap seperti berada di rumah sendiri atau di tempat rekreasi. Malahan di gereja-gereja stasi seringkali umat juga merokok atau makan sirih. Mengapa bisa demikian terjadi? Karena umat belum menghayati bahwa bangunan Gereja adalah rumah Tuhan. Tapi bisa juga karena memang bangunan gereja jauh lebih jelek daripada rumah umat itu sendiri.

Keyakinan bahwa bangunan Gereja sebagai rumah Tuhan, umumnya hanya dalam keyakinan, bukan dalam kenyataan hidup umat, juga terlihat dari besarnya pengorbanan umat bagi bangunan gereja. Seringkali umat begitu sulit berkorban untuk perawatan bangunan gereja, apalagi untuk pembangunan bangunan gereja. Suatu kenyataan bahwa untuk membangun rumah sendiri, untuk keperluan sehari-hari, umat menghabiskan banyak uang, tenaga dan waktu, tetapi bila untuk bangunan gereja, banyak umat yang sulit berkorban. Bila Gereja meminta umat untuk berbagi rejeki untuk pembangunan gereja, umumnya banyak umat yang pelit untuk memberi sumbangan, banyak yang berdalih bahwa mereka tidak bisa memberi apa-apa, dan ada pula yang mengatakan, “Kami hanya bisa nyumbang doa.” Ada pula kalaupun memberi, tetapi memberi sedikit dari banyak yang dikorbankan untuk hidupnya. Benarkah memang kita tidak punya apa-apa atau sedikit untuk dersembahkan untuk pembangunan rumah Tuhan? Padahal jelas kita semua ketahui bahwa bangunan gereja adalah rumah Tuhan. Sehingga bila kita menyakini sungguh akan hal ini, pasti kita semua berusaha dengan rela agar rumah Tuhan dapat terbangun dengan baik, dan juga dapat dirawat sehingga sungguh benar gereja adalah rumah Tuhan.

Inilah kiranya menjadi permenungan kita hari ini, Pesta Pemberkatan Gereja Lateran, kita diajak untuk menghayati kembali bahwa bangunan gereja adalah rumah Tuhan. Keyakinan kita harus kita tunjukkan dalam sikap yang baik dan benar selama dalam gereja, selama di sekitar gereja. Jangan kita jadikan gereja menjadi tempat berbisnis, menjadi tempat hiburan atau pajak dan lain-lain. Sikap iman kita juga harus kita ungkapkan dalam kerelaan berkorban untuk kepentingan gereja, terutama untuk pembangunan gereja di manapun berada, karena kita dalah satu saudara dan gereja di tempat lain, terutama di daerah terpencil adalah juga rumah Tuhan. Ingatlah, Tuhan telah memberi kita hidup dan berkat-Nya, tetapi rumah Tuhan kita bautkan yang jelek dan tidak layak. Amin.

Berbagi Berita: Vatikan tanggapi rencana penutupan Dubes Irlandia

Vatikan tanggapi rencana penutupan Dubes Irlandia

Direktur Kantor Pers Vatikan menanggapi pengumuman Irlandia yang akan menutup kedutaan besarnya untuk Takhta Suci, dengan menekankan bahwa hubungan diplomatik diantara kedua negara tidak bermasalah.

Kamis pekan lalu Irlandia mengumumkan bahwa sebagai bagian dari tindakan pemotongan biaya, negara itu akan menutup kedutaan untuk Vatikan, Iran dan kantor perwakilannya di Timor Leste.

Juru bicara Vatikan Pastor Federico Lombardi SJ merilis sebuah pernyataan, yang menegaskan, “Tentu saja, setiap negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Takhta Suci bebas memutuskan, sesuai dengan kemungkinan dan kepentingannya, apakah akan memiliki Duta Besar untuk Takhta Suci bertempat di Roma, atau tinggal di negara lain. Yang penting ada hubungan diplomatik antara Takhta Suci dan negara-negara, dan Vatikan tidak bermasalah dengan Irlandia. ”

Kardinal Sean Brady, kardinal untuk Seluruh Irlandia, mengatakan meskipun keputusan yang disampaikan Eamon Gilmore, Menteri Luar Negeri, sebagai sesuatu yang “disesalkan, tapi perlu” dalam terang situasi ekonomi saat ini dan “tidak berhubungan dengan perselisihan akhir-akhir ini antara pemerintah tersebut dan Takhta Suci,” namun keputusan itu “mengecewakan banyak pihak.”

Itu artinya Irlandia akan tanpa Duta Besar residen untuk Takhta Suci untuk pertama kali sejak hubungan diplomatik dibentuk tahun 1929.

Kardinal Brady mengatakan keputusan itu “tampaknya tidak memperhatikan peran penting yang dimainkan oleh Takhta Suci dalam hubungan internasional dan sejarah yang mengikat antara rakyat Irlandia dan Takhta Suci selama berabad-abad.”

Ia mengungkapkan harapannya bahwa “kerjasama yang erat dan saling menguntungkan diantara Irlandia dan Takhta Suci dalam dunia diplomasi dapat terus berlanjut, berdasarkan pada komitmen bersama untuk keadilan, perdamaian, pembangunan internasional dan kepedulian demi kebaikan bersama.”

Sumber: Vatican Responds to Closing of Ireland’s Holy See Embassy

Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

Berbagi Berita: Laporan KNPB tentang kekerasan oleh TNI

Laporan KNPB tentang kekerasan oleh TNI

Screenshot video yang dikirim KNPB

Penindasan tidak henti-henti terjadi terhadap rakyat Papua Barat oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang pertama terjadi di Puncak Jaya dibakar alat Vital salah seorang warga oleh TNI satu tahun yang lalu di Tingginambut Puncak Jaya – Papua .

Aksi yang sama sedang berlangsung pada hari Selasa 02-11-2011, pukul 21.00-03.00 WIT.

KETERANGAN KRONOLOGIS:

1. Pelaku: TNI Pos Kurulu (BATALYON 756)
2. Korban: Masyarakat asli Papua (Kapung Umpagalo)
3. Tempat: Distrik Kurulu (Kampung Umpagalo)
4. Waktu: Selasa, 02 November 2011, Pukul 11.00-03.00 malam hari. WIT.
5. Jumlah Pelaku TIN: Tujuh orang (7) dari kesatuan KOSTRAT 755
6. Jumlah korban: 12 orang — 3 anggota KNPB Hubula atau Wamena, 9 orang masyarakat asli Wamena asal kampung Umpagalo.

Nama-nama korban sebagai berikut:

1. Melianus Wantik, anggota KNPB Pusat.
2. Edo Doga, anggota KNPB Wamena
3. Markus Walilo, anggota KNPB Wamena
4. Pilipus Wantik, masyarakat
5. Wilem Kosy, masyarakat
6. Elius Dabi, masyarakat
7. Lamber Dabi, masyarakat
8. Othi Logo masyarakat
9. Nilik Hiluka, masyarakt
10. Hukum Logo, masyarakat
11. Martinus Mabel, masyarakat
12. Saulus Logo, masyarakat

7. Alasan penyerangan: salah seorang asli papua asal Kampung Kurulu, yang selalu makan-minum bersama-sama dengan Pemerintah Indonesia yang disebut anggota Barisan Merah Putih (BMP) Memprovokasi kepada TNI bahwa ada kumpulan TPN/OPM di kampung Umpagalo melakukan pertemuan TPN dengan masyarakat kampung tersebut. Maka TNI di bawah komando Dandramil Kurulu mempersiapkan anggota TNI dengan peralatan lengkap diberangkatkan untuk melakukan operasi tanpa surat izin Komando melakukan penyisiran atau penangkapan serta penyiksaan dengan cara yang tidak kemanusiaan.

8. Pertemuan dimaksud bukan pertemuan TPN dan Masyarakat. Namun, Anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan masyarakat kampung Umpagalo sedang membicarakan tentang kegiatan Konfrensi Parlemen Rakyat Daerah, Wilayah Suku HUBULA atau WAMENA.

9. Tempat Peristiwa: penyiksaan diawali dari kampung Abusa dipukul dan diiris pake sangkur selama 2 jam dan 1 (satu) jam direndam dalam air, setelah diiris dan dipukul lalu dibawa menuju ke Pos TNI BATALYON 756 Kurulu cabang Batalion Wim Anesili Wamena selama 2 jam.

10. Tindakan-tidakan yang dilakukan melalui fisik maupun verbal sbb:

a. Teror mental (disaci maki)
b. Dipukul dengan batang kayu besar, ditendang dengan laras sepatu tentara, diinjak dengan sepatu laras TNI dan diancam dengan tondongan senjata lalu katakan “awas lehermu akan diputuskan”
c. Melakukan penikaman menggunakan Sangkur (pisau)
d. Melakukan tembakan selama 4 kali
e. Diseret dan dibawa ke Polsek Kurulu

Kasus penyiksaan ini diserahkan kepada kepolisian Indonesia dalam hal ini Polsek Kurulu. Namun, dari pihak kepolisian menolak dengan tegas karena dengan alasan bahwa Oprasi yang dilakukan dari aparat TNI tidak melalui prosedur HUKUM. Dan tidak ada bukti-bukti yang jelas untuk memperkuat dugaan ini Maka proses Pembiaranpun sedang terjadi kepada korban. Dalam jangka waktu dekat rencananya pihak korban akan ajukan kasus ini ke Pengadilan Negeri (PN) Wamena, Papua.

Dilaporkan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB – PUSAT)

Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXXII, Selasa 8 Nopember 2011 Elisabet dr Tritunggal

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXXII, Selasa 8 Nopember 2011
Elisabet dr Tritunggal
Keb 2:23 - 3:9, Mzm 34:2-3,16-17,18-19, Luk 17:7-10

BACAAN INJIL:
"Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

RENUNGAN:

Kiranya sangat biasa orang mengharapkan penghargaan bila telah melakukan pekerjaan, apalagi bila pekerjaan dilakukan dengan baik dan berhasil dengan baik. Orang juga pasti mengharapkan upah bila mengerjakan sesuatu. Untung rugi menjadi prinsip hidup manusia sekarang. Sehingga bila seseorang hendak melakukan sesuatu atau diminta mengerjakan sesuatu, orang akan berpikir apa untungnya, kalau dianggap menguntungkan pasti akan dilakukan dan bila dianggap merugikan pasti akan menolak melakukan pekerjaan itu. Untung, rugi yang menjadi pertimbangan dalam melakukan sesuatu bisa dalam bentuk materi maupun non materi. Prinsip ini memang baik, agar seseorang terhindar dari masalah dan juga memelihara penghargaan terhadap orang lain.

Namun kiranya prinsip yang umum dalam kehidupan dunia ini juga seringkali terbawa dalam kehidupan beriman. Ada juga orang berpikir untung rugi bila hidup dalam beriman atau bila mengikuti ibadah ke Gereja pada hari minggu. Ada orang merasa rugi mengikuti ibadah hari Minggu karena merasa rugi karena justru hari Minggu itu biasanya banyak pembeli di tokonya atau justru hari minggu itu biasanya waktu yang pas untuk bertemu dengan rekan bisnisnya. Ada pula yang berpikiran apa untungnya aktif menjadi pengurus gereja tau aktif dalam kegiatan Gereja, malah melihat semuanya justru rugi dalam meteri dan waktu. Oleh sebab itu orang enggan menjadi pengurus Gereja dan aktif dalam kehidupan menggereja. Juga ada pula yang menjalankan iman dan kehidupan menggereja mengharapkan imbalan, baik itu uang maupun non materi yakni pujian dan penghargaan. Sehingga bila hal itu tidak didapatkan maka seseorang itu pasti akan kecewa. Dari sebab itulah tidak jarang kita temukan seseorang mengharapkan perlakuan khusus dari Gereja karena merasa sudah berbuat banyak bagi Gereja baik itu pengorbanan tenaga maupun karena telah menyumbang banyak dana untuk kehidupan Gereja.

Menghargai jasa atau pekerjaan yang telah dilakukan itu memang sangat penting. Baiklah kita juga berani menghargai pekerjaan dan kebaikan orang lain yang telah diperbuat kepada kita. Namun seringkali kita begitu sulit menghargai perbuatan baik orang lain kepada kita. Kita menganggap bahwa mereka itu memang sudah kewajibannya melakukan itu kepada kita sehingga membuat kita tidak menghargai dan mengucapkan terimakasih kepada kita. Dalam hal ini dapat kita beri contoh, misalnya pasti banyak orang beriman yang mempunyai pembantu rumah tangga, yang bekerja siang malam bagi keluarga itu, tetapi karena merasa mereka sudah menggajinya, maka mereka tidak layak menghargai atau mengucapkan terima kasih kepada mereka. Hal yang demikian juga kadang kita terapkan dalam beriman, yakni menganggap bahwa sudah sewajarnya Tuhan memberkati kita karena Dia Tuhan dan kita sudah melakukan pekerjaan-Nya lewat Gereja-Nya sehingga tidak perlu bersyukur dan berterimakasih kepada Dia. Maka sebagai orang beriman, baiklah kiranya kita tidak berlaku demikian. Hendaknya kita berani menghargai orang lain, perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan orang lain untuk kita sekecil apapun, dan walaupun mereka sudah mendapat gaji atau upah dari pekerjaannya. Ucapan syukur hendaknya kita lambungkan terutama kepada Tuhan yang telah memberi hidup dan berkat-Nya kepada kita.

Mengharapkan jasa atau penghargaan atas apa yang telah kita kerjakan memang wajar. Namun kiranya hal itu bukan menjadi tujuan apalagi bila yang telah kita lakukan menyangkut Gereja atau kehidupan beriman. Janganlah kiranya kita menjadi gila hormat dan penghargaan bila melakukan sesuatu kebaikan kepada orang lain terutama kepada Gereja-Nya. Bila kita melakukan perbuatan baik kepada sesama dan terutama kepada Gereja-Nya, hendaknya kita selalu bersikap rendah hati dan selalu sadar bahwa kita melakukannya adalah karena iman, karena memang kita harus melakukannya, sehingga melakukannya dengan tulus. Dasar dari sikap demikian adalah karena kita adalah hamba-hamba Tuhan, yang sudah diberi anugerah hidup, mendapat kepercayaan dari Tuhan atas berkat-Nya, sehingga sudah selayaknya dan sepantasnya melakukan kebaikan karena Tuhan sudah terlebih dahulu sangat baik kepada kita. Lakukanlah semuanya dengan tulus hati dengan dijiwai oleh iman, meskipun yakin bahwa semuanya berkenan pada Tuhan dan Tuhan sendiri pasti akan membalasanya. Orang yang berbuat dengan tulus, dia tidak akan pernah kecewa dan mundur dari berbuat baik atau pelayan walaupun tidak dihargai oleh orang lain. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXXII, Sabtu 7 Nopember 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXXII, Senin 7 Nopember 2011
Keb. 1:1-7; Mzm. 139:1-3,4-6,7-8,9-10; Luk. 17:1-6

BACAAN INJIL:
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia." Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!" Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."

RENUNGAN:

Tiada yang mustahil bagi orang yang percaya (beriman). Kiranya syair nyanyian ini begitu indah bila kita dengar dan meneguhkan iman kita. Namun untuk dapat sungguh beriman bukanlah hal yang mudah. Iman kita kepada Tuhan mungkin akan kuat atau teguh saat hidup kita terasa lancar, saat bahagia tidak ada persoalan, tetapi iman itu akan melemah bila kita menghadapi persoalan hidup. Tidak sedikit pula orang mengatakan dirinya beriman tetapi iman itu tidak tampak dalam hidup sehari-hari.

Yesus mengharapkan agar iman kita itu sungguh hidup dan nyata dalam hidup sehari-hari. Bahkan iman kita hendaknya bukan hanya membawa diri kita sendiri percaya kepada Allah, tetapi menjadi terang atau penuntun sesama kita pada Allah. Kita sebagai orang beriman bukannya malah menyesatkan orang lain. Memang terasa aneh mendengar pernyataan bahwa kita hendaknya menyesatkan orang lain. Iman tidak pernah menyesatkan kita dan sesama. Namun bisa saja kita sebagai orang beriman malah menyesatkan orang lain. Ini bisa terjadi manakala kita mengatakan diri sebagai orang beriman, tetapi iman itu tidak tampak dalam keseharian kita, misalnya saat menghadapi persoalan malah kita putus asa seakan tidak ada pengahrapan, kurang percaya pada kuasa dan kasih Allah. Melihat hal ini, orang lain berpikiran bahwa iman kita itu tidak benar, karena nyatanya kita yang mengatakan diri orang beriman tetapi tidak yakin dengan iman kita, dari sebab itu orang lainpun bisa menjadi tidak beriman. Juga bisa terjadi bila kita rajin ke Gereja, rajin berdoa dan rajin beribadah ternyata perilaku hidup kita tidak sesuai dengan iman kita, misalnya kita tidak mempunyai sikap cinta kasih kepada sesama, tidak punya pengampunan terhadap sesama. Bisa saja terjadi karena sikap kita yang tidak diresapi oleh iman, orang yang mulai berusaha beriman menjadi berpaling dari iman. Hal yang demikian bisa dikatakan bahwa kita malah menjadi membuat orang lain tersesat.

Mungkin kita berpikir tidak pernah menyesatkan orang lain. Tetapi terkadang kita dengan tidak sadar membuat orang lain tersesat yakni bila hidup kita tidak selaras dengan iman kita dan juga bila kita tidak peduli dengan orang lain, misalnya kita tahu sesama kita hidupnya tidak baik, tetapi kita membuarkannya begitu saja. Yesus mengatakan bahwa bila kita sungguh beriman, kita hendaknya menegur sesama kita yang berdosa, agar mereka tidak tersesat dan kembali kepada Allah. Kita hendaknya berani mengampuni sesama kita yang bersalah dan mita maaf kepada kita. Namun kadang kita sulit mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Sikap tidak mau mengampuni sesama, adalah bukan sikap hidup kristiani.

Bahkan kadang kita dengan sengaja bisa menyesatkan orang lain, yakni bila kita mengajarkan iman bukan seperti yang diajarkan Gereja tetapi sesuai dengan pikiran dan kemauan kita. Jangan sampai hal ini terjadi, sebab Yesus dengan tegas mengatakan bahwa orang yang menyebapkan orang lain tersesat, orang itu celaka dan lebih baik ke lehernya diikatkan batu kilangan ke lehernya dan dia dilemparkan ke dalam laut.

Maka marilah kita berusaha senantiasa hidup dalam iman, hari demi hari memperdalam iman kita. Hari ini mari kita juga berseru, “Tuhan, tambahkanlah iman kami!” Juga kita ingatlah selalu bahwa tiada yang mustahil bagi orang yang percaya (beriman). Amin.

Palestina, Rumah Warisan Tiga Agama

Palestina, Rumah Warisan Tiga Agama

(02/11/2011)Badan PBB untuk urusan pendidikan dan kebudayaan atau Unesco memberikan keanggotaan penuh kepada Palestina. Dengan keanggotaan di Unesco itu, maka Palestina bisa mengajukan sejumlah peninggalan sejarahnya dalam daftar World Heritage yang dikeluarkan Unesco.

Selama ini, memang banyak peninggalan bersejarah di wilayah Israel dan Palestina, yang menjadi tempat bersejarah penting bagi tiga agama besar dunia: Kristen, Islam, dan Yahudi.

Tapi, saat ini Unesco baru memasukkan peninggalan bersejarah yang ada di wilayah Israel dalam World Heritage. Berdasarkan situs Unesco, ada enam World Heritage yang berasal dari Israel.

Enam peninggalan bersejarah yang masuk World Heritage adalah Masada, istana peninggalan Raja Herod; kota tua Acre; kota tua White City di Tel Aviv; reruntuhan Biblical Tels yang meliputi Magiddo, Hazor, dan Beer Sheba; Rute Perdagangan Tua di Negev; dan Tempat Suci Baha'i di Haifa.

Sebenarnya, di wilayah Palestina juga banyak peninggalan World Heritage, yang bahkan menjadi simbol bagi agama Nasrani, Islam, dan Yahudi.

churchnativityMisalnya, Gereja Kelahiran atau Church of the Nativity. Tempat ini diyakini sebagai lokasi lahirnya Yesus Kristus. Pemerintah Palestina pun berusaha memasukkan gereja ini ke dalam World Heritage Unesco.

"Gereja Kelahiran adalah gereja tertua yang kita tahu," kata Lousa Haxthausen, perwakilan Unesco di Tepi Barat, seperti dikutip dari Reuters. Saat itu, Haxthausen menanggapi Palestina yang mengajukan Gereja Kelahiran sebagai World Heritage Unesco, pada Februari silam.

Selain itu, terdapat juga Masjid Al Aqsa, peninggalan penting bagi umat Islam. Al Aqsa adalah kiblat pertama umat Islam, sebelum Muhammad mendapat perintah Tuhan untuk memindahkan kiblat ke Ka'bah di Arab Saudi.

Sedangkan peninggalan Yahudi penting yang ada di wilayah Palestina adalah Tembok Ratapan. Lokasi ini adalah tempat suci bagi umat Yahudi selama berabad-abad.

Baik Gereja Kelahiran, Masjid Al Aqsa, juga Tembok Ratapan, terletak di kota Yerusalem. Tembok Ratapan dan Masjid Al Aqsa bahkan berada di satu lokasi, yaitu Kota Tua Yerusalem.

Seperti dikutip dari situs Unesco, Jordania pernah mengajukan Kota Tua Yerusalem dalam daftar World Heritage in Danger, atau peninggalan sejarah yang terancam. Namun, permintaan Jordania yang mengajukan ini tahun 2011 belum disetujui Unesco.

"Unesco melanjutkan kerjanya untuk menghormati nilai universal dari peninggalan (heritage) yang ada di Kota Tua Yerusalem," tulis Unesco dalam alasannya.

"Tapi sesuai resolusi PBB, Yerusalem Timur merupakan bagian dari wilayah Palestina, dan status Yerusalem harus diselesaikan untuk status permanen (masuk daftar Unesco)," lanjut keterangan badan dunia itu.

Palestina memang belum resmi masuk dalam keanggotaan PBB. Namun, Unesco telah menerima keanggotaan penuh Palestina. Belum diketahui apakah ini berarti Unesco bisa melakukan langkah konkret terhadap peninggalan sejarah penting di Palestina.

Bila dilihat dari sudut pandang ini, sepertinya alasan perlindungan atas warisan sejarah itu, dan bukan politik, yang menjadikan Unesco menerima keanggotaan penuh Palestina.(VIVAnews)

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)