Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

BACAAN HARI MINGGU BIASA PEKAN XVI, 17 Juli 2011

BACAAN HARI MINGGU BIASA PEKAN XVI, 17 Juli 2011
Keb 12:13,16-19, Mzm 86:5-6,9-10,15-16a, Rm 8:26-27, Mat 13:24-43

BACAAN I: Keb 12:13,16-19

“Engkau memberi mereka kesempatan bertobat atas dosanya.”

Sebab kecuali Engkau, tidak ada Allah yang memelihara segala-galanya, sehingga Engkau harus membuktikan, bahwa Engkau menghukum dengan adil. Sebab asas keadilan-Mu ialah kekuatan-Mu, dan karena memerintah semuanya maka Engkau menyayangkan segala-galanya. Memang kekuatan hanya Kauperlihatkan pabila orang tak percaya akan kepenuhan kekuasaan-Mu, dan Kaupermalukan keberanian orang yang mengetahui kekuasaan-Mu itu. Tetapi Engkau, Penguasa yang kuat, mengadili dengan belas kasihan, dan dengan sangat hati-hati memperlakukan kami. Sebab kalau mau Engkau dapat juga. Dengan berlaku demikian Engkau mengajar umat-Mu, bahwa orang benar harus sayang akan manusia. Anak-anak-Mu Kauberi harapan yang baik ini: Kauberikan kesempatan untuk bertobat apabila mereka berdosa.

MAZMUR TANGGAPAN: Mzm 86:5-6,9-10,15-16a

Reff; Tuhan, Engkau sungguh baik dan lemah lembut.

1. Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.
Pasanglah telinga kepada doaku, ya TUHAN, dan perhatikanlah suara permohonanku.

2. Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu.
Sebab Engkau besar dan melakukan keajaiban-keajaiban; Engkau sendiri saja Allah.

3. Tetapi Engkau, ya Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih dan setia.
Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, berilah kekuatan-Mu kepada hamba-Mu, dan selamatkanlah anak laki-laki hamba-Mu perempuan!

BACAAN II : Rm 8:26-27,

“ Roh Kudus berdoa untuk kita dengan keluhan yang tak terucapkan.”

Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

BACAAN INJIL: Mat 13:24-43
“Biarkanlah keduanya tumuh bersama sampai musim panen.”

Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku." Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya." Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya." Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan." Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu." Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Lukisan Yesus Disalib karya Michelangelo ditemukan

Lukisan Yesus Disalib karya Michelangelo ditemukan

Sebuah lukisan yang telah tergantung sejak 1930-an di dinding sebuah aula asrama mahasiswa di Universitas Oxford, Inggris, diyakini sebagai karya Michelangelo. Ada pula yang menyatakan lukisan yang dibuat pada pertengahan abad ke-16 itu buatan Marcello Venusti.

Namun, menurut ahli dari Italia, Antonio Forcellino, hasil tes dengan teknologi infra merah menunjukkan lukisan berukuran panjang 68,58 sentimeter dan lebar 30,48 sentimeter itu asli buatan Michelangelo. “Tak seorang pun kecuali Michelangelo yang bisa membuat sebuah karya agung,” tulis Forcellino dalam bukunya berjudul The Lost Michelangelos.

Ahli Michelangelo dari Universitas Washington, Amerika Serikat, Profesor William Wallace, mengatakan yang membuat hal ini menarik lantaran Forcellino menyatakan lukisan Yesus Disalib itu asli buatan Michelangelo. “Ia seorang ilmuwan yang memiliki reputasi,” ujarnya.

Menurut Clare Dawey dari asuransi Axa, lukisan itu bakal menjadi karya seni paling mahal yang pernah dijual. ”Karya itu bisa menembus angka Rp 1,4 triliun jika para ahli percaya itu benar-benar asli,” katanya.

Jika perkiraan itu benar, karya Michelangelo ini bakal mengalahkan lukisan Pablo Picasso yang terjual melalui lelang tahun lalu seharga Rp 963,5 miliar.

Lukisan Yesus Disalib dengan Madonna, Santo Yohannes, dan dua malaikat yang bersedih itu kini disimpan di Museum Ashmoleon, Oxford. Karya itu bakal dipamerkan di Milan dan Roma musim gugur mendatang.

Sumber: Lukisan Yesus Disalib Karya Michelangelo Ditemukan

Disadur dari : www.cathnewsindonesia.com, Tanggal publikasi: 14 Juli 2011

KWI, PGI minta agar UU Ormas direvisi

KWI, PGI minta agar UU Ormas direvisi

Romo Benny (tengah) pada salah satu aksi di Jakarta (dok)

Konferensi Waliggereja Indonesia (KWI) dan PGI mendesak DPR agar merevisi UU Ormas sehingga tidak bisa dimanfaatkan sebagai alat untuk intervensi melawan perubahan.

“Kami minta UU Ormas direvisi karena ada beberapa persoalan rasionalitas dan transparansi, agar pemerintah tidak boleh mengintervensi dan represif terhadap kegiatan internal Ormas termasuk pengawasan dana,” kata Pastor Antonius Benny Susetyo, sekretaris eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan KWI, Rabu 13 Juli.

Romo Benny menambahkan, bila perlu UU itu dicabut, karena berpotensi dimanfaatkan sebagai alat perlawanan bagi mereka yang tidak menginginkan adanya perubahan.

Pada awal Juni DPR telah melaksanakan serangkaian Rapat Dengar Pendapat Umum terkait revisi UU No.8/1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan itu.

Menurutnya, UU Ormas hanya bersifat reaktif dan sebuah produk dari regim Orde Baru dengan tujuan untuk mengintervensi organisasi massa.

“Kami memandang bahwa keberadaan UU Ormas akan terus menjadi ancaman bagi kebebasan berorganisasi dan berpotensi untuk digunakan oleh kekuatan anti-perubahan,” katanya.

UU itu juga memuat ancaman pembekuan dan pembubaran terhadap Ormas tanpa mensyaratkan proses pengadilan yang adil. Kita mengharapkan ini diatur dalam bentuk hukum, tambahnya.

Sementara itu Pendeta Jeirry Sumampaw, ketua pelayanan Diakonia PGI, juga sepakat. Ia mengatakan kepada UCA News hari ini PGI mendukung UU Ormas itu direvisi agar pemerintah tidak boleh intervensi.

Namun UU yang akan direvisi harus bisa membedakan LSM dan Ormas termasuk ormas keagamaan. “Ormas keagamaan strukturnya jelas dari tingkat pusat hingga daerah ketimbang LSM. Kita harapkan tak ada overlapping,” katanya.

Pdt Jeirry menambahkan setelah mengikuti pembahasan UU itu di DPR ada sejumlah pasal yang bersifat intervensi agama khusunya dalam kaitan pengajaran. “Ini yang menjadi keberatan dari PGI. Kita harapkan hal ini tidak boleh muncul bila UU itu disahkan.”

Ia mengatakan Ormas keagamaan harus diatur secara terpisah dengan ormas lain dan tidak boleh diseragamkan.

Disadur dari :www.cathnewsindonesia.com ,Tanggal publikasi: 13 Juli 2011

Nahdlatul Ulama tetap komit pada pluralisme

Nahdlatul Ulama tetap komit pada pluralisme

Sekitar 150 ribu warga Nahdlatul Ulama (NU) akan hadiri Rapat Akbar di Gelora Bung Karno Jakarta, pada 17 Juli mendatang untuk kembali menegaskan komitmen pada kebhinekaan.

Acara puncak untuk memeriahkan hari jadi NU ke-85 itu juga akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudoyono.

Said Aqil Siroj, ketua umum PBNU, mengatakan para ulama NU telah terbukti berhasil menancapkan dua kepribadian pada umatnya, yakni taat beragama dan menghargai perbedaan dan keragaman.

“NU akan berkomitmen menjaga dan meneruskan perjuangan para ulama, memberikan solusi-solusi dari masalah bangsa,”lanjut Said seperti yang dilansir NU Online

Ia menambahkan para ulama NU juga taat kepada negara dan bangsa serta setia kepada Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan keutuhan NKRI, yang merupakan empat pilar bangsa.

Said juga mengungkapkan keprihatinannya atas situasi bangsa saat ini, seperti radikalisasi agama, dan upaya merongrong keutuhan berbangsa.

Disadur dari : www.cathnewsindonesia.com, Tanggal publikasi: 14 Juli 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, JUMAT 15 Juli 2011 (Bonaventura)

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, JUMAT 15 Juli 2011
(Bonaventura)
Kel 11:10-12:14, Mzm 116:12-13,15-16bc,17-18, Mat 12:1-8

BACAAN INJIL:
Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat." Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam? Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah. Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."

RENUNGAN:
Dalam status di FB seseorang dia menuliskan bahwa katanya dia barusan memergoki seorang ibu tua yang hendak mencuri di tokonya. Dia sudah curiga bahwa ibu tua itu hendak berniat mencuri sesuatu di tokonya sehingga dia mengamat-amati gerak-gerik ibu tua itu. Karena dia mengamat-amati ibu tua itu, ibu tua itupun tidak jadi mencuri di tokonya. Beliau menuliskan bahwa dia tidak habis berpikir mengapa ibu setua itu masih mau mencuri, bukannya meminta saja darinya. Dia katakan bahwa sekiranya ibu tua itu meminta darinya, dia pasti akan memberi bahkan lebih banyak dari apa yang hendak dicurinya dengan alasan karena dia menyadari kasih Tuhan yang sungguh besar sudah diterimanya dan pemberiannya tidak akan ada apa-apanya dibanding dengan kasih Tuhan yang sudah dia terima.

Membaca pernyataanya saya berpikir bahwa orang ini adalah orang saleh yang telah menyadari kasih Tuhan atas dirinya. Namun saya juga berpikir, “Apakah memang dia akan memberi bila ibu tua itu meminta sesuatu dari padanya?” Juga sedikit aneh juga karena dikatakan bahwa dia sudah beberapa kali melihat ibu tua itu datang dan mencoba mencuri di tempatnya tetapi membiarkan begitu saja dan seakan mau menjebak ibu tua itu. Kalau memang dia sudah beberapa kali melihat dan curiga akan gerak-gerik ibu tua itu, mengapa dia tidak menegur dan bertanya kepada ibu tua itu? Mungkin saja dia walau sudah tua mau mencuri karena memang sangat miskin dan butuh makanan tetapi tidak ada yang mau menolong dia.

Dalam hal ini, tentu bukan mau memaksudkan suatu dukungan dan pembelaan kepada perilaku mencuri karena terpaksa dan demi melanjutkan hidup, sebab mencuri tetaplah merupakan perbuatan yang salah dan dosa. Yang menjadi pokok perhatian kita adalah sikap kita yang seringkali tidak peduli dengan sesama kita yang menderita dan membutuhkan pertolongan kita. Kita seringkali tidak peduli padahal kita mempunya kemampuan untuk menolong mereka. Malahan yang kadang terjadi saat melihat sesama yang menderita, kita mempersalahkan mereka.

Dalam Injil hari ini dikatakan bahwa para murid bersama Yesus berjalan di ladang anggur. Tidak dikatakan ladang itu milik siapa, yang dikatakan adalah bahwa karena lapar para murid itu memetik gandum dan memakannya. Para murid kelaparan karena sehabis berkeliling menemani Yesus dalam mewartakan kerajaan Allah. Melihat tindakan para murid itu, orang-orang Farisi menegur Yesus atas tindakan para murid yang memetik gandum dan memakannya pada hari Sabat. Penekanan orang Farisi adalah para murid melakukan sesuatu yang dilarang pada hari sabat. Sedikit menjadi persoalan adalah, bahwa para murid memetik gandum dan memakannya pada hari sabat dan jelas mereka memetik dari ladang orang ketika mereka lewat. Itu berarti tindakan mengambil milik orang lain. Apakah itu berarti mengambil milik orang lain pada hari Sabat adalah dilarang sedangkan di luar hari sabat tindakan itu diperbolehkan? Kita juga menjadi sedikit bingung karena seakan-akan Yesus membela tindakan para murid yang memetik gandum orang lain dan memakannya dan itu dilakukan pula pada hari sabat.

Tentu yang dimaksudkan bukanlah Yesus membela dan membenarkan tindakan para murid. Yang mau dimaksudkan oleh Yesus adalah tindakan para orang Farisi yang merasa dirinya baik, taat pada aturan agama, taat pada aturan hari Sabat tetapi mereka tidak melakukan tindakan kasih. Kalau mereka sungguh-sungguh hidup saleh dan taat pada aturan sabat yang sebenarnya tentunya mereka melakukan perbuatan kasih atas para murid. Mereka tahu, melihat para murid kelelahan dan kelaparan tetapi mereka tidak memberi para murid makan. Malahan mereka seakan membiarkan dan menjebak para murid untuk melakukan kesalahan. Oleh karena itulah pada akhir Injil Yesus mengatakan “Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah.”

Mungkin kita juga sering seperti orang Farisi bahwa kita rajin berdoa, rajin ke Gereja dan aktif dalam kegiatan hidup menggereja tetapi ketika melihat sesama kita yang kelaparan atau membutuhkan pertolongan tetapi kita membiarkan begitu saja, tidak peduli dan seakan pura-pura tidak melihatnya. Atau mungkin malah kita seakan mempersalahkan mereka ketika mereka terpaksa melakukan tindakan bodoh karena penderitaan mereka. Memang mungkin kita taat pada aturan beragama, taat dan rajin ke Gereja, aktif dalam kegiatan gereja dan kita tidak seperti orang lainnya, tetapi sebesar apa perhatian dan tindakan kasih kita kepada sesama yang menderita. Oleh karena itu, kita harus ingat apa yang dikatakan oleh Yesus bahwa yang terutama adalah perbuatan kasih, bukan persembahan atau bukan ketaatan atas aturan agama. Ketaatan kita pada aturan agama atau hidup iman kita justru harus tampak nyata dalam perbuatan kasih kepada sesama kita. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, Kamis 14 Juli 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, Kamis 14 Juli 2011
(Kamillus dr Lellis, Fransiskus Solanus)
Kel 3:13-20, Mzm 105:1,5,8-9,24-25,26-27, Mat 11:28-30

BACAAN INJIL:
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

RENUNGAN:
Saat kita sungguh kehausan, air secangkir akan sangat berharga dibandingkan dengan air satu drum saat kita tidak mengalami kehausan. Demikian juga perhatian, sapaan penuh kasih dan juga pertolongan kecil sangat berharga saat kita memang sangat membutuhkan pertolongan karena mengalami persoalan berat. Mungkin perhatiaan dan pertolongan yang kita terima tidak membebaskan kita dari persoalan yang sedang kita hadapi, tetapi sapaan dan perhatian itu menjadi kekuatan bagi kita dalam menghadapi persoalan itu.

Yesus tahu bahwa hidup kita juga tidak lepas dari persoalan dan beban berat hidup ini yang seakan tidak ada henti-hentinya. Penderitaan kita bahkan semakin berat karena seakan tidak ada orang yang peduli dengan kita. Sekarang ini seakan manusia hidup hanya untuk dirinya sendiri dan seringkali kita begitu mudah menemukan teman untuk tertawa tetapi sangat sulit mencari teman saat kita menangis atau bersedih. Mungkin saja saat kita lagi senang dan kit a memiliki uang, banyak orang yang mau berteman dengan kita. Tetapi saat kita sedih dan kita tidak punya apa-apa, orang akan menjauh dari kita. Sehingga kita menderita seringkali bukan terutama karena persoalan yang sedang kita hadapi karena perasaan tidak ada yang peduli dengan kita, dan seakan kita hanya berjalan sendiri. Pada saat demikian kita menjadi putus asa dan bahkan tidak sedikit yang mencari pelarian kepada hal-hal yang tidak sehat.

Sekali lagi perlu kita ingat bahwa Yesus tahu persoalan hidup kita sehingga Dia menawarkan diri agar kita datang kepada-Nya. Dia berjanji bahwa Dia adalah lemah lembut yang mengerti persoalan yang kita hadapi. Dia tidak akan mempersalahkan kita atas persoalan kita tetapi malah akan memberi kelegaan kepada kita. Yesus juga tentunya akan menolong kita. Nah, mari kita datang kepada Yesus dalam seluruh hidup kita terutama saat kita mengalami persoalan hidup, sebab Dia akan memberi kelegaan kepada kita.

Sebagai murid-murid Kristus, kita juga harus belajar dari Yesus yang lemah lembut. Di antara sesama kita banyak orang menderita karena persoalan dan beban yang mereka alami. Diantara kita banyak sesama kita yang mendambakan kasih dan perhatian. Maka hendaknya kita juga belajar dari Yesus dengan menjadi orang yang lemah lembut terhadap sesama kita yang menderita. Seringkali kita tanpa sadar tidak hanya tidak memperhatikan sesama yang menderita, tetapi kita malah mempersalahkan mereka dengan mengatakan bahwa mereka mengalami itu semua karena kesalahan mereka. Beban penderitaan sesama yang sudah berat bukannya kita ringankan tetapi kita tambahi dengan mempersalahkan mereka. Maka baiklah kiranya sebagai murid-murid Kristus belajar dari Yesus dengan bersikap lemah lembut kepada sesama kita yang sedang letih lesu karena beban persoalan hidup mereka. Semoga kitapun berani mengundang sesama kita yang menderita agar datang kepada dan kita memberi bantuan atau kelegaan kepada mereka. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, RABU 13 Juli 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, RABU 13 Juli 2011
(Henrikus, Teresia Yesus dr Andes)
Kel 3:1-69-12, Mzm 103:1-2,3-4,6-7, Mat 11:25-27

BACAAN INJIL:
Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.

RENUNGAN:
Sering terjadi bahwa orang pintar menjadi ateis. Ada pula yang terjadi bahwa saat masih kecil dan muda seseorang adalah katolik, tetapi setelah besar menjadi penganut gereja aliran karismatik. Umunya mereka itu adalah orang yang termasuk kalangan orang cerdas. Mengapa demikian? Seringkali jawabannya adalah karena mereka tidak puas dengan ajaran agama yang mereka anggap tidak masuk akal mereka. Orang yang dulunya katolik tetapi akhirnya menjadi aliran gereja lain juga karena merasa bahwa ajaran katolik tidak masuk akal mereka, tidak sesuai dengan pikiran mereka. Intinya baik yang menjadi ateis dan yang berpindah dari Gereja katolik adalah sama-ama terlalu menggunakan otak atau pikiran mereka dalam beriman, sehingga mereka jatuh pada prinsip mengimani sesuatu itu bila sesuai dengan pikiran mereka dan bila masuk akal.

Otak atau pikiran adalah anugerah Allah dan memang juga diperlukan dalam beriman. Namun seringkali pikiran itu bisa membuat kita sulit percaya kepada Allah karena memang seringkali iman itu tidak bisa dipikirkan karena itu adalah misteri kasih Allah. Bahkan iman itu melampaui akal budi manusia. Pikiran itu hendaknya membantu kita dalam beriman, bukannya menghalangi kita dalam beriman.

Namun yang seringkali terjadi adalah sebaliknya. Oleh karena itulah orang yang lebih mengandalkan pikiran dan logika akan begitu sulit dalam beriman. Kepada mereka juga kerajaan Allah diwartakan, tetapi mereka terpenjara oleh pikiran mereka yang merasa diri mampu hidup dengan pikiran mereka. Dalam artian inilah sabda yang kita dengarkan hari ini. Dalam injil dikatakan bahwa Yesus bersyukur karena Allah menyembunyikan misteri Allah kepada orang-orang bijak dan pandai tetapi menyatakannya kepada orang-orang kecil. Pernyataan ini tentu bukan berarti bahwa Allah tidak mengundang dan mengharapkan mereka selamat sehingga menyembunyikannya dari mereka, tetapi seperti yang kita katakan di atas tadi, mereka itu selalu mengkritisi dan mengandalkan otaknya sehingga sulit untuk percaya. Sedangkan orang kecil, adalah orang-orang yang sederhana yang tidak mengandalkan pikiran, otak tetapi terbuka akan Tuhan dalam hidupnya.

Orang kecil yang dimaksudkan Yesus dalam injil tentu bukanlah semata-mata orang miskin dan menderita, tetapi sikap hidup yang rendah hati dan selalu menganggap kecil di hadapan Allah. Sikap hidup yang demikian berarti tidak membanggakan diri atau apa yang dimilikinya tetapi selalu percaya dan menganggantukan hidupnya pada Allah. Sikap hidup demikian berarti juga selalu berjiwa miskin di hadapan Allah. Sikap hidup demikian hendaknya ada dalam diri kita semua karena dengan sikap hidup demikian kita mengakui Allah dan selalu menganggatungkan pengharapan kita hanya pada Allah. Semoga kita selalu membuka diri pada Allah dan menggantungkan harapan kita hanya pada-Nya. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, SELASA 12 Juli 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, SELASA 12 Juli 2011
Yohanes Guabertus, Yohanes Jones & Yohanes Wall
Kel 2:1-15a, Mzm 69:3,14,30-31,33-34, Mat 11:20-24

BACAAN INJIL:
Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya: "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu."

RENUNGAN:
Seringkali orang merasa bersalah dan menyesal setelah semuanya terjadi, misalnya orang yang punya kebiasaan banyak minum minuman keras baru menyesal setelah dia sakit parah diakibatkan minuman keras. Penyesalan demikian tentu tidak banyak artinya lagi, dan bisa dikatakan sudah terlambat.

Demikian juga seringkali dalam kehidupan beriman, orang menyesal dan bertobat setelah tua atau menjelang ajalnya. Kadang orang mengatakan bahwa bertobat dan menghidupi iman nanti setelah tua, setelah perjuangan untuk hidup dunia ini sudah hampir selesai. Yah, kalau masih sempat, tetapi kalau ternyata tidak sempat, tentu tidak akan ada gunanya lagi.

Di dalam Injil hari ini, Yesus mengecam Khorazim, Betsaida dan Kapernaum karena kepada mereka diwartakan Kerajaan Allah tetapi mereka tidak mau menerimanya dan tidak mau bertobat. Kecaman yang dikatakan oleh Yesus adalah bukan penghukuman dari Allah sendiri, tetapi lebih pada suatu peringatan kepada mereka bahwa mereka akan mendapat celaka atas perbautan mereka yang tidak mau percaya. Perbautan jahat merekalah yang membuat hidup mereka akan celaka, bukan karena hukuman Allah. Ketiga kota itu tidak mau menerima warta Kerajaan Allah karena mereka merasa sudah mempunya keyakinan sendiri, mereka merasa diri sebagai bangsa yang diberkati oleh Tuhan. Yesus mengingatkan mereka atas ketegaran hati mereka itu, ketegaran hati mereka itu pada akhirnya membuat mereka celaka dan mendapat penghukuman.

Demikian juga seringkali yang terjadi dalam kehidupan manusia. Banyak orang yang sulit percaya kepada Allah karena merasa hidupnya sudah aman, karena mereka merasa tidak membutuhkan Allah dalam hidup ini. Atau juga karena menganggap bahwa dia sudah mempunyai keyakinan sendiri dan juga memiliki segala-galanya untuk hidupnya. Ada juga yang sulit percaya walaupun kepadanya sudah diwartakan kerajaan Allah karena bertegar hati pada prinsip dan pemikiran sendiri.

Nah, kepada kita tentu sudah diwartakan Kristus dan Kerajaan Allah, maka hendkanya kita tidak bertegar hati dengan bertahan pada prinsip pribadi, atau karena merasa sudah hidup baik sehingga tidak membutuhkan pertobatan dalam hidup. Kita juga hendknya tidak berpikir bahwa kita bertobat baru nanti setelah tua. Kita hendaknya tidak menungguh waktu untuk bertobat, jangan menunggu setelah tua atau setelah semuanya terlambat. Hendaknya selama masih kita hidup, kita gunakan sebagai kesempatan untuk senantiasa hidup dalam pertobatan. Janganlah pada akhirnya kita menyesal setelah semuanya terlambat. Amin.

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, SENIN 11 Juli 2011 (Benediktus)

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, SENIN 11 Juli 2011
(Benediktus)
Kel 1:8-14,22, Mzm 124:1-3,4-6,7-8, Mat 10:34.11:1

BACAAN INJIL:
Pada suatu hari Yesus bersabda kepada kedua belas rasul-Nya, "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.

Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."

RENUNGAN:
Mengikuti Yesus nyatanya bukanlah hal yang mudah. Yesus sendiri sudah menggambarkan bagaimana hidup para pengikut-Nya. Dalam Injil Yesus mengatakan bahwa kehadiran para murid akan menimbulkan pertentangan dari orang lain bahkan dari kalangan orang-orang terdekat. Seakan para murid Kristus adalah provokator yang menimbulkan perpecahan, pertentangan antar dirinya dengan sesamanya. Tentu dalam apa yang dikatakan oleh Yesus bukanlah dalam artian pada umumnya. Yang dimaksudkan oleh Yesus adalah bahwa kehadiran para murid akan mendapat tantangan dari orang lain yang kurang percaya pada Tuhan dan terutama orang yang hidup dalam kedosaan. Pengalaman penuh tantangan ini bisa terjadi bukan hanya dari orang lain tetapi bahkan bisa dari orang-orang dekat yakni dari keluarga.

Hidup yang demikian bukanlah hal yang aneh dan langka. Sebab dalam kehidupan sekarang begitu sering kita dengarkan bahwa para pengikut Kristus mendapat tantangan dari kelompok lain dan bahkan seringkali karena imannya seseorang mendapat tekantan baik dari segi kehidupa bersama dengan agama lain dan juga dalam hal jabatan. Juga tidak jarang kita dengarkan bahwa seorang juga mendapat tekanan dari keluarga sendiri karena dia aktif dalam iman dan kehidupan menggereja.

Realita yang demikian inilah yang seringkali membuat kita begitu berat untuk setia dalam hidup iman juga dalam menjadi saksi iman kepada sesama. Namun perlu kita ingat, inilah salib yang digambarkan oleh Yesus. Yesus tahu akan hal ini sehingga Dia mengatakan kepada para murid bahwa barang siapa yang setia kepada Dia dan bahkan kehilangan nyawanya karena Dia, seseorang itu akan memeperoleh nyawanya. Lewat sabda ini Yesus mengatakan kepada kita bahwa seorang murid harus memutuskan apakah dia setiap kepada Allah atau berpaling dari Allah karena takut menghadapi tantangan atau salib. Setia kepada Tuhan walaupun mendapat tantangan bahkan kehilangan nyawa, akan beroleh kehidupan kekal, demikian sebaliknya. Oleh sebab itu, mari kita setia kepada Yesus.

Kesetiaan kasih kita kepada Yesus tentu bukan hanya sekedar dalam kata-kata saja tetapi harus nyata dalam perbuatan nyata kepada sesama terutama kepada orang yang kecil. Kerap terjadi orang mengatakan bahwa dirinya mengasihi Yesus dan orang beriman, tetapi perilaku tidak memperlihatkan kasih kepada sesama. Banyak umat yang begitu rajin dalam kegiatan ibadah dan katif atau menjadi pengurus gereja tetapi perlakuannya terhadap pembantunya tidak ada ubahnya dengan orang yang tidak beriman. Tentu hidup beriman yang sungguh harus nyata dalam perbuatan nyata kepada orang kecil. Nah semoga iman kita berbuah dalam perbuatan baik kepada sesama kita. Amin.

Berbagi Berita : Vatikan akan pamerkan dokumen rahasia

Vatikan akan pamerkan dokumen rahasia

Tahun depan Vatikan akan mengadakan pameran 100 dokumen pilihan dari arsip rahasia dalam sebuah pameran yang belum pernah dilakukan sebelumnya, termasuk surat-surat rahasia tentang Perang Dunia II di era Paus Pius XII, demikian laporan AP yang dikutip Washington Post.

Dokumen rahasia yang akan dipamerkan untuk pertama kali itu termasuk ‘Dictatus papae’ dari Gregorius VII (1073-1085), surat Klemens VII ke parliamen Inggris tentang perkawinan Henry VIII (1530), naskah kuno tentang pengadilan Galileo Galilei (1616-1633) serta sejumlah benda-benda bersejarah yang disimpan di Vatikan selama berabad-abad, demikian Radio Vatikan.

Benda-benda itu akan dipamerkan ke publik di Capitol Hill Roma dalam sebuah pameran terobosan yang dibuka pada Februari 2012.

Orang No. 2 Vatikan Tarcisio Kardinal Bertone, mengungkapkan rencana untuk pameran Lux in Arcana: Arsip-Arsip Rahasia Vatikan itu dalam sebuah briefing hari Selasa, lalu.

Ia menambahkan, akan dipamerkan juga sejumlah dokumen yang tak terlihat sebelumnya yang berhubungan dengan Paus Pius XII, yang dituduh oleh sejumlah orang Yahudi atas kelemahannya berbicara dengan tegas untuk menghentikan Holocaust.

Raffaele Kardinal Farina, seorang arsip dan perpustakawan Gereja Romawi mengatakan kepada Radio Vatikan: “dokumen-dokumen penting kepausan yang kuno, serta surat-surat yang berhubungan dengan aspek-aspek kehidupan Gereja yang signifikan di dunia, akan diijinkan pertama kali oleh Vatikan dan akan diperlihatkan kepada para pengunjung ke Capitol Hill, pusat pemerintahan Romawi.”

BERITA SELENGKAPNYA

Vatican opens Secret Archives, including unpublished WWII documents, for unprecedented exhibit (Washington Post/AP)

Vatican Secret Archives to be unveiled on Rome’s Capitol HillVatican Radio)

Disadur dari : cathnewsindonesia.com , Tanggal publikasi: 7 Juli 2011

Berbagi Berita : Vatikan ekskomunikasi uskup Leshan

Vatikan ekskomunikasi uskup Leshan

Tahbisan uskup tanpa mandat paus di keuskupan Leshan

Tahta Suci telah menyatakan ekskomunikasi secara otomatis (latae sententiae) atas Pastor Paul Lei Shiyin yang dithabiskan menjadi uskup Leshan pekan lalu tanpa mandate dari paus.

Seorang imam dan pengamat Gereja di luar Cina yang tidak mau identititas mereka dipublikasikan mengatakan keputusan tersebut diambil demi kebaikan Gereja dan mengikuti peringataan yang terus dilakukan Tahta Suci dalam pernyataan pada 4 Juli.l

Ini adalah cara terbaik menangani tahbisan tidak sah, karena Tahta Suci berbuat apa yang seharusnya dilakukan, kata pengamat tadi. Ia berharap pesan yang tegas itu membuat calon uskup -yang mungkin juga ditahbiskan uskup tanpa persetujuan paus- untuk berpikir dua kali.

Gosip seputar rencana pentahbisan uskup ilegal pata 14 Juli di keuskupan Shantou, bagian selatan provinsi Guangdong, sudah beredar.

Setelah melalui proses investigasi dan peringatan tegas kepada Pastor Lei, juga untuk memberitahu pemerintah China, Tahta Suci dengan tegas mengatakan bahwa Pastor Lei telah melanggar Hukum Gereja, kata pengamat itu.

Pastor Lei, salah satu figure penting di komuntas Gereja ‘terbuka’ di Sichuan selamat bertahun-tahun, telah membantu Gereja setempat mengembalikan barang milik dan memperluas pengaruh sosial, kata pengamat. Karena itu beberapa imam dan umat paroki cenderung untuk berpikir mereka membutuhkan pemimpin seperti itu demi kebaikan Gereja dari perspektif sekular.

“Pada dasarnya, mereka tidak tahu apa yang sebenarnya baik untuk Gereja dan terlalu melihat aspek spiritual dalam memilih seorang uskup, sebagai wakil Kristus. Apakah mereka berpikir tidak penting jika tahbisan itu memecahbelah kesatuan Gereja? Katanya.

Seorang ahli hukum kanon yang juga tidak mau disebutkan namanya sependapat bahwa penetapan ekskomunikasi itu perlu. Jika tahbisan ilegal dilanjutkan, Gereja Katolik di Cina “tidak saja akan memiliki karakteristik Cina tapi akan menjadi gereja negara yang dibentuk pemerintah.”

Jelaslah bagi semua orang ‘siap actor utama” karena para uskup dan konferensi waligereja tidak bebas untuk bertindak dalam hal-hal yang murni keagamaan, kata ahli hukum kanon itu.

Uskup dan imam Katolik berada dibawah tekanan besar, dan hanya sedikit yang berani melawan atau menantangnya.

Ia menambahkan kebijakan keagamaan seperti ini tidak bisa diterima lagi sehubungan dengan pidato kenegaraan Presiden Cina Hu Jintao tentang korupsi yang ada dalam regim Komunis dalam bidang politik dan bidang-bidang lainnya.

Kwun Ping-hung, seorang pengamat Gereja di Hong Kong, mengatakan dia yakin Cina dan Vatikan tahu dengan jelas bahwa mereka berpegang teguh pada prinsip mereka masing-masing dan tidak ada tempat untuk mundur setelah serangkaian kejadian termasuk tahbisan ilegal di Chengde pada bulang November tahun lalu, Kongres Nasional Perwakilan Katolik Cina pada bulan Desember tahun lalu, dan dokumen ekskomunikasi dari Vatikan pada bulan Juni ini.

Tahbisan di Leshan, dan hukuman dari Vatikan pada klerus terkait menunjukkan bahwa kedua belah pihak secara psikologis “telah siap untuk menghadapi hubungan yang lebih buruk” kata Kwun, dan menambahkan bahwa situsia Gereja Cina akan menjadi lebih sulit.

Sumber: Vatican excommunicates Leshan bishop

Disadur dari : cathnewsindonesia.com, Tanggal publikasi: 8 Juli 2011

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)