Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

BACAAN DAN RENUNGAN MINGGU, 12 JANUARI 2014 (Pesta Pembaptisan Tuhan)

BACAAN  DAN  RENUNGAN  MINGGU, 12 JANUARI 2014 
(Pesta Pembaptisan Tuhan) 
Yes. 42:1-4,6-7; Mzm. 29:1a,2,3ac-4,3b,9b-10; Kis. 10:34-38; Mat. 3:13-17 


BACAAN I (Yes 42:1-4.6-7) 
"Lihat, itu hamba-Ku, yang kepada-Nya Aku berkenan." 

Beginilah firman Tuhan, "Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku yang kepadanya Aku berkenan. Aku menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suaranya, atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan ia padamkan, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya." Beginilah firman Tuhan, "Aku, Tuhan telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan. Aku telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara. 
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. 

MAZMUR TANGGAPAN (PS 846) 
Refren: Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera. 

Mazmur: 
1. Sampaikanlah kepada Tuhan, hai penghuni surga, sampaikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan! 

2. Suara Tuhan terdengar di atas air, suara Tuhan mengguruh di atas air yang besar. Suara Tuhan penuh kekuatan, suara Tuhan penuh semarak. 

3. Allah yang mulia mengguntur. Di dalam bait-Nya setiap orang berseru, "Hormat!" Tuhan bersemayam di atas air bah, Tuhan bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya. 

BACAAN II (Kis 10:34-38) 
 "Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus." 

Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus menemui perwira Romawi dan seisi rumahnya. Setibanya di rumah sang perwira, Petrus berkata. "Sesungguhnya Allah tidak membeda-bedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Allah dan mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh karena Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang. Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea mulai dari Galilea sesudah pembaptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa. Yesus itu telah berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. 
Demikianlah sabda Tuhan 
U. Syukur kepada Allah 

BAIT PENGANTAR INJIL (PS 957) 
Refren. Alleluya, Alleluya Ayat. 
Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia!" 

BACAAN INJIL (Mat 3:13-17) 
"Sesudah dibaptis, Yesus melihat Roh Allah turun ke atas-Nya" 

Ketika Yohanes membaptis di Sungai Yordan, datanglah Yesus dari Galilea ke sana untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya, "Akulah yang mesti dibaptis oleh-Mu! Masakan Engkau yang datang kepadaku!" Lalu Yesus menjawab kepadanya kata-Nya, "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menurutinya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air, dan pada waktu itu juga langit terbuka, dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." 
I: Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya 
U: Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

RENUNGAN : 
 Dengan menerima baptisan Yohanes, Yesus sungguh memasuki kehidupan kita. Sebagaimana kita ketahui, Yohanes Pembaptis dalam pengajarannya mengajarkan orang-orang dibaptis sebagai tanda pertobatan dalam menyambut kedatangan Sang Mesias. Baptisan itu tanda pertobatan. Hari ini adalah pesta pembaptisan Tuhan, Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, bahkan Yesus sendiri yang meminta agar Yohanes membaptis-Nya.

Yohanes mengenal siapa Yesus, dia sadar bahwa baptisan itu adalah pertobatan untuk menyambut kedatangan Mesias dan dia tahu yang memintanya untuk dibaptis adalah Mesias itu sendiri. Oleh sebab itulah Yohanes menolak untuk membaptis Yesus dan mengatakan bahwa justru dia sendirilah yang harus dibaptis oleh Yesus. Menanggapi pernyataan Yohanes, Yesus mendesak Yohanes agar mau membaptis diri-Nya dengan mengatakan, "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah."

Yesus ingin menggenapi kehendak Tuhan dengan menerima baptisan Yohanes. Kehendak Tuhan yang dimaksud adalah bahwa Yesus diutus oleh Allah Bapa ke dunia ini, tinggal bersama manusia untuk menyelamatkan manusia. Untuk menjalankan tugas penyelamatan itu, Yesus bukan hanya sekedar mengunjungi manusia, bukan hanya sekedar tinggal bersama manusia, tetapi sungguh-sungguh memasuki hidup manusia dengan segala pengalaman hidup yang dialami oleh manusia, kecuali dalam hal dosa. Dengan demikian, Yesus meminta dibaptis oleh Yohanes bukan tanda pertobatan-Nya, sebab Dia Tuhan yang tidak berdosa, tetapi tanda nyata bahwa Yesus sungguh solider dengan hidup manusia.

Sesudah Yesus akhirnya dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, Allah menyatakan kepada khalayak ramai yang berkumpul pada saat itu bahwa Yesus adalah Anak Allah yang dikasihi-Nya dan kepada-Nya Allah berkenan. Dengan baptisan itu, Allah mengumumkan siapa Yesus yang sebenarnya, yakni Anak Allah yang dikasihi dan kepada-Nya Tuhan berkenan. Pembatisan Yesus jelas bukan karena Yesus berdosa sehingga membutuhkan baptisan Yohanes. Namun dengan pembaptisan itu Yesus sungguh-sungguh memasuki hidup manusia dengan segala pengalaman manusia kecuali dalam hal dosa. Inilah sukacita yang diwartakan kepada kita.

Dengan demikian, dalam situasi apapun kehidupan kita, Yesus selalu hadir dalam hidup kita. Dia membawa sukacita, menuntun kita dengan kasih agar kita sampai kepada keselamatan kekal. Walaupun kita berdosa, dan seringkali jatuh dalam dosa, Dia tidak langsung menghukum dan membenci kita, tetapi memberi kita kesembatan untuk bertoba, sebagaimana kita dengarkan dalam bacaan I, “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan ia padamkan, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.” Dia mengasihi kita semua tanpa memandang muka, tidak memandang status dan keadaan kita. Oleh sebab itu, patutlah kita bersukacita hari ini, karena Yesus Tuhan kita hidup bersama dengan kita setiap saat.

Hari ini juga adalah perayaan yang membuat kita bangga dikarenakan kita telah menerima sakramen baptis. Dengan baptisan yang kita terima kita telah menjadikan kita disebut kristen, orang yang telah diurapi oleh Yesus. Dengan baptisan itu pula, kita telah menjadi anak-anak Allah. Sungguh sukacita besar bahwa Tuhan mau menjadikan kita putera dan puteri-Nya sendiri, orang yang dikasihi-Nya. Hanya menjadi persoalan dan permenungan kita adalah, “Apakah kita bangga karena sudah menjadi anak-anak Allah? Apakah kita menyadari makna baptisan yang kita terima?

Kalau kita bangga dan menyadari makna baptisan yang sudah kita terima, tentunya kitu hidup sebagai anak-anak Allah. Hidup sebagai anak-anak Allah berarti setia, taat dan melaksanakan kehendak Tuhan. Kita hendaknya hidup seturut firman Tuhan dan meneladan hidup Yesus sendiri. Dengan hidup demikian, sungguhlah nyata bahwa kita anak-anak Allah. Amin.

RENUNGAN HARIAN BIASA SESUDAH PENAMPAKAN TUHAN, SABTU 11 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN BIASA SESUDAH PENAMPAKAN TUHAN,
SABTU 11 JANUARI 2014
Yoh. 5:14-21; Mzm. 149:1-2,3-4,5,6a,9b; Yoh. 3:22-30 

INJIL : 
Pada suatu kali Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanes pun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya." Jawab Yohanes: "Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil". 

RENUNGAN :
 Pada umumnya ketika seseorang masih ‘kecil’ atau masih biasa-biasa, orang selalu bersikap tendah hati. Namun tidak jarang terjadi, ketika seseorang itu sudah mulai besar, hebat dan terkenal, kesombongan bisa hinggap dalam dirinya. Padahal mungkin saja seseorang itu pada umumnya hanya orang yang bertugas atas nama seseorang yang memberi dia kuasa, namun setelah merasa mampu akhirnya ingin merebut sesuatu dari orang yang membuat dia besar. Orang demikian seringkali disebut dengan sebutan, ‘Kacang lupa akan kulitnya.” 

Namun bukan demikian dengan Yohanes Pembaptis. Pada masa itu, Yohanes pembaptis sudah terkenal, banyak orang yang mengikuti dia. Para pengikutnya juga sanat mengagumi dia dan bangga menjadi pengikutinya. Bahkan para pengikutnya merasa bahwa merekalah yang lebih baik dan benar dari orang lain. Oleh sebab itu, ketika murid-muridnya mendengar bahwa Yesus juga membaptis melaporkan hal itu kepada Yohanes Pembaptis. 

Yohanes yang saat itu sudah terkenal tetap sadar akan siapa dirinya, bahkan dengan tegas mengatakan kepada para murid-Nya bahwa dirinya bukanlah Mesias dan dengan tegas pula mengatakan bahwa dia hanya utusan yang mempersiapkan jalan untuk kedatangan Sang Mesias. Lewat penjelasan itu sebenarnya Yohanes memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Mesias, dia datang hanya untuk mempersiapkan jalan bagi Yesus. Lebih tegas lagi dia menyadari bahwa dalam tugas pelayanannya dia bukan untuk mencari kebesaran untuk dirinya tetapi hanya sebagai utusan. 

Dengan rendah hati Yohanes bahwa dia hanya untuk mewartakan kemuliaan Tuhan dengan berkata, “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil". Sungguh berbeda dengan apa yang mungkin kita alami. Seringkali orang lupa bahwa hidupnya semata-mata untuk memuliakan Tuhan. Kita harus seperti Yohanes pembaptis dengan menyadari bahwa hidup kita adalah berasal dari Tuhan dan Tuhan juga memberi kita hidup adalah untuk memuliakan namanya. 

Tidak jarang kita temua seseorang melakukan kebaikan ataupun menjadi pengkotbah pada akhirnya jatuh pada kesombongan diri. Orang tidak tidak sadar bahwa dia hanya utusan Tuhan sehingga nama Tuhan harus semakin besa, bukan membesarkan diri sendiri. Sehingga apapun perbuatan baik dan pelayanan yang kita lakukan, lakukanlah itu dengan tulus untuk memuliakan Tuhan dan supaya kebesaran Tuhan semakin dikenal dan diyakini banyak orang.

RENUNGAN HARIAN BIASA SESUDAH PENAMPAKAN TUHAN, JUMAT 10 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN BIASA SESUDAH PENAMPAKAN TUHAN, 
JUMAT 10 JANUARI 2014 
(Gregorius Nissa, Gulielmus Bituricensis) 
1Yoh. 5:5-13; Mzm. 147:12-13,14-15,19-20; Luk. 5:12-16 

INJIL : 
Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapapun juga dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka." Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa. 

RENUNGAN : 
Orang kusta itu adalah orang yang tersingkir, bahkan sengaja disingkirkan orang banyak karena penyakitnya dan dia dianggap mendapat kutukan dari Tuhan. Namun dia tidak takut dan tidak ragu-ragu datang langsung kepada Yesus untuk memohon penyembuhan dari Yesus. Orang kusta itu yakin bahwa Yesus tidak akan menolaknya seperti orang lain yang menolak dan menyingkirkannya. Dia yakin bahwa Yesus akan mendengarkan permohonannya dan yakin sungguh bahwa Yesus sanggup menyembuhkannya. 

 Para saudara, siapapun kita dan apapun yang kita alami, jangan pernah ragu apalagi takut datang menghadap Yesus untuk memohon belaskasih-Nya. Yesus pasti menerima kita dengan penuh kasih, Dia tidak akan pernah menolak siapapun yang datang kepada Dia yang datang penuh iman memohon pertolongan. Yesus pasti akan memberi pertolongan. 

Ketika org kusta berkata kpd Yesus,"Tuan,jika Engkau mau,Tuan dapat mentahirkan aku." Yesus menjawab,"Aku mau,jadilah engkau tahir." Namun sebelumnya Yesus tanpa rasa jijik menjamah org kusta itu, baru menyembuhkannya. Yesus tdk hanya sekedar menyembuhkan tetapi mengungkapkan kasih-Nyadengan mau menjamah orang kusta itu. Penyembuhan itu adalah ungkapan kasih-Nya yg besar. 

Bagaimana dengan kita? Ketika sesama meminta tolong kepada kita, dia sangat berharap dan yakin bahwa kita bisa menolong dia, apakah kita mau menolongnya seperti yang dilakukan oleh Yesus dengan berkata, "Aku mau, jadilah seperti yang kau minta dan harapkan." Pertolongan kita kepada sesama hendaknya buah dari iman dan kasih kita kepada sesama, sehingga bukan karena terpaksa dan bukan untuk mencari popularitas pribadi. 

Orang yang sungguh mengasihi Tuhan dan kasihnya dinyatakan kepada sesama, dia akan selalu terdorong untuk mengungkapkannya dengan perbuatan kepada sesama.

Perdana Menteri ajak dialog terkait perselisihan berlanjut tentang kata ‘Allah’

Perdana Menteri ajak dialog terkait perselisihan berlanjut tentang kata ‘Allah’ 

Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak mengatakan kepada seluruh warga Malaysia pada Senin untuk kembali berdialog guna menyelesaikan masalah terkait penggunaan kata “Allah” karena akan merusak perdamaian negara itu. 

Dalam pidato bulanan pertama di Departemen Perdana Menteri untuk menyambut tahun baru, Najib mengatakan isu-isu sensitif tersebut harus ditangani dengan sabar dan objektif, seraya memperingatkan bahwa kerukunan negara itu bisa terancam kalau kedua pihak tidak mau berdialog. “Ketegangan ini akan berkurang kalau kita bisa duduk bersama-sama. 

Menghadapinya dengan tenang dan menangani isu-isu tersebut didasarkan pada aturan hukum,” kata Najib seperti dikutip The Star dalam situsnya pada 6 Januari. Pada Minggu, ada kekhawatiran tentang kemungkinan kerusuhan karena UMNO di Selangor dan kelompok-kelompok Muslim berencana untuk melakukan aksi protes ke gereja-gereja di negara bagian itu dimana komunitas Kristen tetap ingin menggunakan kata Arab tersebut meskipun hukum negara itu membatasi penggunaannya untuk non-Muslim. UMNO kemudian membatalkan rencananya, namun sejumlah anggotanya bergabung dalam reli terpisah yang diadakan oleh kelompok-kelompok Muslim di Stadion Sultan Sulaiman. 

Mereka juga membatalkan rencana mereka untuk berdemonstrasi ke Gereja St. Maria Lourdes di Klang. Pada Kamis, Departemen Agama Islam Selangor (Jais) telah mengirim sebuah tim yang terdiri dari 20 pejabat agama dan aparat kepolisian untuk melakukan sweeping ke kantor Serikat Kitab Suci (BSM) di Petaling Jaya di mana mereka menyita lebih dari 300 Alkitab dan BUP Kudus. 

 Umat non Muslim di Selangor dilarang menggunakan 35 kata dan frase Arab dalam agama mereka, termasuk “Allah”, “nabi”, “Injil” dan “Insya ‘Allah”. Ketegangan meningkat dalam empat tahun terakhir akibat perselisihan penggunaan kata “Allah” yang masih belum tuntas dan menimbulkan ketegangan agama terburuk dalam sejarah negara itu. 

Sengketa hukum yang sedang berlangsung antara pemerintah dan Gereja Katolik atas haknya untuk mencetak kata “Allah” dalam surat kabar Herald berbahasa Malaysia masih tertunda sebelum Pengadilan Federal, yang diatur untuk mendengar argumen dari kedua pihak pada 24 Februari tahun ini sebelum memutuskan apakah Gereja Katolik boleh menggunakan kata ‘Allah’.

Sumber: UCA News
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

Paus akan berziarah ke Tanah Suci untuk misi perdamaian

Paus akan berziarah ke Tanah Suci untuk misi perdamaian

Paus Fransiskus telah mengumumkan bahwa ia akan mengadakan ziarah ke Tanah Suci pada Mei mendatang untuk menandai momen penting dalam hubungan Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks. “Dalam suasana sukacita Natal ini, saya ingin mengumumkan bahwa pada 24-26 Mei mendatang, syukur kepada Allah, saya akan mengadakan sebuah ziarah ke Tanah Suci,” katanya setelah Doa Angelus pada 5 Januari kepada hadirin yang memadati Lapangan Santo Petrus. 

Selama perjalanan tersebut, Paus Fransiskus akan bertemu dengan Patriark Ortodoks Konstantinopel, Bartholomew I. Ia juga akan bertemu dengan perwakilan dari semua Gereja Kristen dari Yerusalem. Kedua pemimpin Gereja tersebut akan mengadakan pertemuan ekumenis di lokasi Makam Suci, yang orang Kristen yakin sebagai tempat penguburan Yesus sebelum kebangkitan-Nya. 

Paus menjelaskan bahwa “tujuan utama” dari perjalanannya adalah “untuk memperingati pertemuan bersejarah di antara Paus Paulus VI dan Patriark Athenagoras I pada 50 tahun lalu.” Pada Januari 1964, Paus Paulus VI mengadakan ziarah ke Tanah Suci. Dia bertemu dengan Patriark Ekumenis Konstantinopel di Bukit Zaitun pada 5 Januari. Pertemuan bersejarah ini membuat hubungan di antara Katolik dan Gereja Ortodoks semakin meningkat, termasuk deklarasi bersama yang dikeluarkan tahun 1965. 

Selain Yerusalem, Paus juga akan melakukan perjalanan ke Betlehem, Amman, dan Yordania. Bawa Misi Perdamaian Bapa Suci mengatakan lawatannya ke Tanah Suci tersebut, selain bertujuan untuk mendorong hubungan di antara Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks, tapi juga menggarisbawahi hubungan dekat Paus Fransiskus dengan masyarakat Yahudi, dalam upayanya menjangkau masyarakat Muslim dan himbauan Vatikan sejak lama bagi perdamaian antara Israel dan Palestina. 

Kantor berita Palestina Wafa mengatakan Presiden Mahmoud Abbas berharap kunjungan itu akan “berkontribusi untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina yang menginginkan kebebasan, keadilan dan kemerdekaan”. Di Jerusalem, Kementerian Luar Negeri Israel Yigal Palmor mengatakan Paus Fransiskus “akan disambut dengan hangat seperti pendahulunya”.
Sumber: UCA News
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARIAN BIASA SESUDAH PENAMPAKAN TUHAN, RABU 9 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN BIASA SESUDAH  PENAMPAKAN  TUHAN, 
RABU 9 JANUARI 2014 
(Andreas Korsini) 
1Yoh. 4:19 - 5:4;Mzm. 72:2,14,15bc,17; Luk. 4:14-22a 

INJIL : 
Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia. Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya. 

RENUNGAN : 
 Para saudara, Yesus datang ke dunia ini menggenapi janji Allah kepada manusia sebagaimana dinubuatkan oleh nabi Yesaya. Nabi Yesaya pada zamannya menubuatkan akan kedatangan kasih Allah kepada manusia yang membawa sukacita kepada semua orang. 

Maka kehadiran Yesus adalah kehadiran kasi Allah yang nyata bagi manusia. Yesus sendiri dengan jelas mengatakan siapa diri-Nya ketika Dia berada di biat Allah. Tentu bukan suatu kebetulan bahwa ketika di berada di Bait Allah Dia diminta untuk membaca kitab Suci dan kepada-Nya diberikan kitab Nabi Yesaya. Bukan suatu kebetulan bahwa Yesus membacakan nubuat nabi Yesaya yang mengatakan : "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." 

Semuanya itu mau mengatakan bahwa Yesus adalah penggenapan janji Allah sebagaimana dinubuatkan oleh nabi Yesaya. Yesus sendiri sesudah membacakan perikop itu dengan tegas mengatakan bahwa Dialah penggenapan dari apa yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya sebaimana yang dibacakan tadi. Yesus dengan jelas memperkenalkan bahwa Dia lah yang dijanjikan oleh Allah kepada manusia dan Dia datang untuk melaksanakan kehendak Allah. Sebagaimana dalam nubuat nabi Yesaya dijelaskan bahwa Yesus datang menyatakan kasih Allah kepada manusia: menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. 

Apa yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya dan apa yang dirindukan oleh banyak orang telah nyata dalam diri Yesus Kristus. Sungguh kita bersukacita bahwa Allah telah memenuhi janji-Nya kepada manusia lewat nabi Yesaya. Yesus sungguh Allah yang menyatakan kasih Allah lewat kehadiran Yesus dan Yesus hadir untuk melaksanakan kehendak Allah kepada manusia yakni membawa kabar sukacita dan perbuatan kasih bagi semua orang terutama bagi orang miskin dan menderita. Kiranya kabar sukacita akan kehadiran Yesus yang menyatakan kasih Allah kepada manusia perlu diwartakan kepada banyak orang. Sebab pada masa sekarang ini, begitu banyak di antara saudara kita yang merindukan kasih Allah. Banyak orang miskin yang begitu mendambakan kasih Tuhan. 

Orang miskin seringkali menderita bukan karena kemiskinan mereka, tetapi karena kemiskinan itu membawa dampak sosial, mereka disingkirkan, merasa kurang dihargai dan tidak mendapat perhatian dari orang lain. Kadang juga orang miskin merasa jauh dari Tuhan dan tidak jarang berpikir bahwa Tuhan tidak mengasihi mereka. Dengan demikian, Yesus menatakan kasih Allah kepada mereka ini. Ada pula orang yang kaya dalam harta tetapi miskin dalam iman dan kasih kepada sesama. Yesus juga datang membebaskan mereka dari kemiskinan yang demikian. 

Yesus datang menyatakan kasih Allah yang membebaskan para tawanan. Yang dimaksud dengan membebaskan tawanan di sini tentu tidaklah dalam arti membebaskan atau mengeluarkan para narapidana yang ditawan. Tawanan yang dimaksud dalam arti orang yang terpenjara atau merasa terkurung dalam kedosaan, orang yang tertawan dalam keputus asaan dan lain-lain. Yesus membebaskan mereka dengan membawa pengharapan kepada mereka. Yesus juga datang menyatakan kasih Allah dengan memberi penglihatan kepada orang buta. 

Orang buta yang dimaksud tentu tidak hanya buta secara fisik, tetapi juga buat akan kehadiran kasih Tuhan dalam hidupnya, buta akan cita kepada sesama. Kepada orang yang buta fisik, Yesus menyembuhkan mereka. Kepada yang buta dalam arti luas, Yesus menyatakan kehadiran Allah dan kasih-Nya kepad mereka, Yesus memberi contoh nyata akan kasih kepada sesama. 

Orang tertindas adalah orang yang menderita karena ditindas oleh kemiskinan, tertindas oleh karena kedosaan dan tertindas karena orang lain. Orang yang demikian biasanya hidup menderita dan bisa seakan tidak ada lagi harapan untuk hidup lebih baik. Yesus juga menyatakan kasih Allah yang mengasihi mereka dan Allah sungguh memperhatikan mereka. Intinya Yesus datang membawa kasih Allah kepada manusia. Sungguh menjadi tugas kitalah untuk mewartakan dan menyatakan kedatangan kasih Allah itu kepada sesama kita. 

Dengan demikian, hendaklah kehadiran kita sungguh menyatakan kasih Allah kepada sesama dengan berusaha hidup mengasihi orang-orang miskin, memperhatikan orang-orang tawanan serta membebaskan mereka dari keterpenjaraan mereka. Kita pun harus menyatakan kasih Tuhan kepada orang-orang buta dengan membantu mereka melihat kasih Tuhan yang menyertai mereka. Kita juga membebaskan orang-orang tertindas. Singkatnya lewat hidup kita, kita menyatakan bahwa rahmat Tuhan telah hadir dalam hidup ini lewat kehadiran Yesus yang menyertai kita. Amin.

RENUNGAN HARIAN MASA NATAL, RABU 8 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN MASA NATAL, RABU 8 JANUARI 2014
(Petrus Tomas) 
1Yoh. 4:11-18; Mzm. 72:2,10-11,12-13; Mrk. 6:45-52 

INJIL : 
Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat Dia dan mereka pun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil. 

RENUNGAN : 
Kisah ini terjadi setelah Yesus menggandakan lima roti dan dua ikan dan memberi makan limar ribu orang laki-laki, belum termasuk perempuan dan anak-anak. Kita tidak tahu mengapa Yesus menyuruh para murid-Nya pergi duluan nai perahu sedangkan Dia sendiri pergi ke bukti untuk berdoa. Juga mengapa Yesus tidak sekalian mengajak para murid-Nya ikut berdoa dengan Dia di bukit, baru sama-sama melanjutkan perjalanan. Ini mungkin bagian dari misteri Allah yang sulit kita mengerti. 

Namun kiranya pengarang Injil Markus mau mengatakan bahwa para murid belum sepenuh hati mengikuti Yesus sehingga belum sepenuh hati mau mengikuti ke mana Yesus pergi. Hal ini bisa kita mengerti pada ayat terakhir yang mengatakan bahwa sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil. Mungkin saja Yesus sudah mengajak mereka namun mereka menolak ingin pulang duluan. Atau sekiranya mereka sungguh percaya dan sepenuh hati ingin mengikuti Yesus, tentu mereka menolak ketika Yesus menyuruh mereka pergi duluan. Ini hanya dugaan saja, bukan kepastian, sebab yang tahu pasti adalah Yesus sendiri dan ini tidak terlalu penting untuk kita renungkan. 

Yang sangat penting kita renungkan adalah peristiwa para murid yang ketakutan karena perahu mereka dihantam oleh ombak sakal, ombak itu hampir menghanyutkan perahu mereka. Yesus yang sedang berdoa di daratan melihat hal itu dan datang untuk menolong para murid. Yesus mendatangi mereka dengan berjalan di atas air. Para murid sangat ketakutan karena ombak yang besar, angin sakal demikian juta ketika mlihat Yesus berjalan di atas air. Mereka mengira bahwa Yesus yang berjalan di atas ait mendatangi mereka adalah hantu. Mereka mengira demikian karena bagi mereka berjalan di atas air adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh manusia. 

Namun mengapa mereka berpikiran bahwa Yesus adalah hantu? Mengapa mereka tidak mengenali Yesus? Ini menjadi tanda bahwa memang mereka mengikuti Yesus tetapi mereka belum percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Bila orang mengatakan bahwa para murid tidak mengenali Yesus yang sedang berjalan di atas air karena mereka sedang ketakutan, sebab dikatakan bahwa pada saat orang pada ketakutan yang luar biasa, sulit mengenali orang yang di sekitarnya atau tidak sadar dengan sekelilingnya. Itu ada benarnya. Namun alasan sebenarnya adalah karena mereka belum percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, belum yakin bahwa Yesus mampu melakukan berjalan di atas air. 

Saat para murid dalam ketakutan luar biasa, Yesus akhirnya menenangkan mereka dengan mengatakan, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" kata-kata Yesus nampaknya menenangkan mereka dan ketika Yesus naik ke perahu mereka, angin dan ombakpun tenang demikin juga para murid pun menjadi tenang, tidak ketakutan lagi. 

Peristiwa ini mengajarkan kepada kita, bahwa Yesus sungguh Tuhan, Dia Mahakuasa dan berkuasa atas semua ciptaan. Selain Mahakuasa, Yesus juga Mahapengasih, Dia pasti akan selalu datang untuk menolong kita, memberi bantuan, Dia tidak akan pernah membiarkan kita menghadapi persoalan hidup seorang diri. Yesus pasti akan datang menjumpai kita, tinggal bersama kita. Tinggal bersama Dia dan Dia bersama kita, maka kita akan merasakan kedamaian hati. Dalam hidup kitapun pasti sering mengalami peristiwa yang membuat kita ketakutan. 

Banyak hal yang membuat kita ketakutan. Ketika kita mengalami ketakutan, iman kita bisa goyah sehingga kita tidak lagi menyakini dan menyadari kehadiran Tuhan yang senantiasa beserta kita. Memiliki rasa takut memang itu wajar karena kita adalah manusia, bukan Tuhan yang Mahakuasa. Kita manusia biasa punya kelemahan sehingga wajar mengalami rasa takut. Justru itulah sebabnya membuat kita harus sadar bahwa kita membutuhkan orang lain dan terutama membutuhkan Tuhan dalam hidup ini. 

Kita memang pasti pernah mengalami ketakutan, namun janganlah kiranya ketakutan itu membuat kita menjadi tidak percaya pada kehadiran Tuhan dan Kuasa kasih-Nya yang selalu menyertai dan siap sedia untuk menolong kita. Oleh sebab itu, pada saat mengalami ketakutan hidup, baiklah kita yakin bahwa Tuhan senantiasa beserta kita sehingga kita datang kepada-Nya untuk memohon pertolongan. Ingatlah kata-kata Yesus mengatakan, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Namun apakah kata-kata Yesus ini membuat kita tenang menghadapi persoalan hidup? Apakah kata-kata ini juga masih kita yakini hingga saat ini? Mungkin kita kurang yakin selama ini, namun lewat perikop hari ini, jelas bagi kita bahwa Yesus selalu siap menolong kita. Lebih dari itu, bila kita hidup dalam Tuhan dan Tuhan dalam hidup kita, kita akan sanggup menghadapi persoalan yang kita hadapi karena Tuhan beserta kita. Amin.

RENUNGAN HARIAN MASA NATAL, SELASA 7 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN MASA NATAL, SELASA 7 JANUARI 2014
(Raimundus dr Penyafort, Lindalva) 
1Yoh. 4:7-10; Mzm. 72:2,3-4ab,7-8; Mrk. 6:34-44 

INJIL : 
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini." Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?" Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan." Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang. Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan. Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki. 

RENUNGAN : 
Para saudara, Dalam hidup ini, begitu banyak orang yang menderita dan membutuhkan pertolongan. Kita pasti sering mendengar berita atau menyaksikan orang yang menderita yang membutuhkan pertolongan yang membuat hati kita sedih dan miris. Mungkin karena sudah terlalu sering melihat orang yang menderita, kita menjadi terbiasa dengan semuanya itu dan kita hanya berpikir bahwa itulah realita kehidupan ini, sehingga mengabaikannya begitu saja. Mungkin juga karena sudah terlalu sering melihat orang yang menderita, kita hanya merasa kasihan terhadap mereka tetapi tidak berbuat apa-apa untuk mereka. Kita pasti sedih melihat orang yang menderita, mengharapkan pertolongan, tapi kita merasa tidak bisa berbuat apa-apa karena merasa bahwa kita sendiri tidak punya apa-apa untuk menolong mereka, karena kita merasa bahwa kita juga masih membutuhkan pertolongan. 

Tidak jarang ketika melihat orang yang menderita, kita bersimpati dengan berdoa kepada Tuhan, memohon dan berharap agar Tuhan menolong mereka dan ada orang yang menolong mereka. Ada pula orang yang berpikir bahwa karena terlalu banyang orang yang menderita dan tidak mungkin kita bisa menolong mereka semuanya, makanya diabaikan saja, berharap Tuhan menolong dan ada orang yang menolong mereka, orang yang jauh lebih mampu dari kita. Bahkan tidak jarang orang menghindar ketika melihat orang yang menderita yang meminta pertolongan darinya, karena merasa tidak akan bisa menolong dan tidak mau direpotkan. Adapula orang yang hanya memberi nasihat kepada orang miskin, tidak memberi pertolongan yang saat itu mereka butuhkan. 

Sikap seperti di atas merupakan gambaran sikap para murid yang kita dengarkand alam injil hari ini. Para murid meminta Yesus menyuruh orang banyak itu untuk pergi membeli roti di kampung-kampung dan di sekitar tempat itu, karena hari sudah malam. Para murid mengatakan demikian karena kasihan melihat orang banyak itu yang pasti sudah kelaparan. Akan tetapi kiranya tidak cukup hanya bersikap peduli, harus berbuat sesuatu kepada mereka, oleh sebab itulah Yesus mengatakan kepada mereka bahwa merekalah yang harus memberi mereka makan. 

Perkataan Yesus tidak hanya sekedar himbauan tetapi bernada perintah. Para murid begitu kaget ketika Yesus mengatakan demikian, sebab para murid berpikir bagaimana mungkin mereka bisa memberi makan sekiana banyak orang. Para murid kaget karena berpikir bahwa apa yang ada pada mereka saat itu hanya untuk mereka saja tidak cukup, sehingga tidak mungkin bisa memberi makan sekian banyak orang. Para murid protes bukan karena apa yang dikatakan Yesus tidak baik, tetapi karena mereka berpikir bahwa mereka tidak sanggup melakukan hal ini. 

Bagi para murid, perintah Yesus adalah hal yang mustahil, Yesus tahu pikiran para murid. Oleh sebab itu, Yesus meminta mereka memeriksa roti atau bekal yang ada pada mereka. Murid itu memberitahukan yang ada hanya lima roti dan dua ekor ikan. Yesus bertanya demikian bukan karena Yesus tidak tahu berapa banyak bekal yang ada pada murid, Yesus pasti tahu akan hal itu. Namun dengan bertanya demikian, mau mengatakan kepada murid bahwa mereka bukan tidak punya apa-apa untuk dibagikan kepada sesama, mereka punya walaupun tidak banyak. 

Sesudah itu, Yesus meminta bekal itu, mengucap syukur pada Tuhan dan Yesus mempergandakan roti dan ikan itu. Sesudah Yesus mempergandakan roti dan ikan itu, Yesus meminta para murid yang membagi-bagikannya kepada orang banyak, tidak menyuruh orang banyak itu mengambil sendiri. Ini mau mengatakan bahwa para murid memang harus memberi orang banyak itu makan, seperti yang telah dikatakan-Nya Yesus kepada mereka. Orang banyak itupun akhirnya makan sampai kenyang dan bahkan masih banyak yakni dua belas bakul roti, belum termasuk ikan-kan. Para saudara, Yesus mengajarkan kepada kita agar kita tidak hanya peduli dengan orang lain atau orang miskin yang mengharapkan pertolongan dari kita, tetapi kita harus berbuat sesuatu kepada mereka. 

Memang kita seringkali berpikir bahwa kita tidak mempunyai apa-apa untuk kita bagikan kepada orang lain. Apakah memang kita tidak punya apa-apa untuk kita bagikan kepada orang lain? Tidak mungkin tidak ada apa-apa pada kita untuk kita bagikan kepada orang lain. Kita pasti punya walau mungkin tidak seberapa. Kita sulit berbagi karena kita merasa bahwa kita masih kekurangan, apa yang ada pada kita hanya cukup untuk kita, kita sulit untuk berbagi. 

Mungkin kita juga merasa bahwa karena kita hanya mempunyai sedikit, sehingga yang sedikit itu kita beri tidak terlalu membantu apa-apa bagi orang miskin. Memang benar pemikiran demikian, tetapi intinya adalah kasih dan kepakaan kepada orang miskin harus nyata dalam kerelaan mau berbagi dengan orang lain, soal apakah yang kita berikan itu sangat berguna bagi mereka, biarkan Tuhan yang menyempurnakannya. Amin.

RENUNGAN HARIAN MASA NATAL, SENIN 5 JANUARI 2014

RENUNGAN HARIAN MASA NATAL, SENIN 5 JANUARI 2014 
(Didakus Yosef dr Sadiz) 
1Yoh. 3:22 - 4:6; Mzm. 2:7-8,10-11; Mat. 4:12-17,23-25 

INJIL : 
Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali,supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:"Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, -- bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang." Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan. 

RENUNGAN : 
Sesudah Yesus mendengar bahwa Yohanes Pabaptis ditangkap, Yesus menyingkir ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya. Yesus menyingkir bukan karena takut mendapat resiko seperti yang dialami oleh Yohanes Pembaptis yang ditangkap. Yesus melihat bahwa penangkapan Yohanes Pembaptis adalah bukan karena kesalahannya, tetapi karena kesalahan dan kedosaan orang-orang yang menolak warta Kerajaan Sorga, menolak kebenaran dan kebaikan. Justru Yesus melihat bahwa peristiwa itu menjadi penegasan bahwa pertobatan harus segera diserukan atau diwartakan kepada banyak orang dan Dia memulai dari daerah yang sangat membutuhkan pertobatan. 

Sejak saat itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" (Mat 4:17) Pertobatan menjadi syarat utama untuk menerima keselamatan atau masuk dalam Kerajaan Sorga. Bertobat tentu tidak hanya sekedar tidak melakukan perbuatan jahat atau perbuatan dosa, tetapi berbalik kepada Allah dan hidup seturut kehendak Allah. Jadi tidak hanya sekedar meninggalkan perbuatan jahat, atau tidak melakukan kejahatan tetapi justru melakukan perbuatan baik sebagaimana yang diajarkan oleh Allah. Dengan pertobatan itu, kita tidak lagi menolak kebenaran/ kebaikan, tetapi menjadi pelaku kebenaran dan kebaikan yang nyata dalam perbuatan. 

Pertobatan itu tidak sekali jadi dan pertobatan tidak cukup hanya sekali, tetapi pertobatan itu adalah proses terus menerus selama kita hidup. Sebab kita manusia lemah, yang mungkin hari ini bertobat tetapi karena kelemahan kita, kita kembali jatuh. Selama kita hidup, kita harus senantiasa menghidupi pertobatan. Para saudara, memang menjadi orang kristiani tidaklah mudah, kita pasti banyak menghadapi tantangan, persoalan dan bahkan penderitaan. 

Kita juga mengalami hidup ini sangat berat bahkan semakin berat. Namun ketika kita mengalami semuanya itu, kita janganlah lari dari semua kenyataan itu, kita tidak bisa lari dari kenyataan hidup kita. Namun dalam situasi demikian, kita harus semakin gencar menyerukan dan mewartakan perotaban. Seruan atau warta pertobatan pertama-tama harus kita lakukan sendiri. Semoga dengan pertobatan yang pertama-tama kita hanyati, maka seruan pertobatan yang kita lakukan mendapat kekuatannya dari teladan hidup kita.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)