Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

BACAAN HARI MINGGU BIASA PEKAN XX HARI RAYA HARI RAYA SANTA PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA ; MINGGU 14 Agustus 2011

BACAAN HARI MINGGU BIASA PEKAN XX
HARI RAYA HARI RAYA SANTA PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA ;
MINGGU 14 Agustus 2011
Why 11:19a,12:1,3-6a,10ab, Mzm 45:10bc,11,12ab,16, 1Kor 15:20-26, Luk 1:39-56

BACAAN I: Why 11:19a,12:1,3-6a,10ab

“Seorang wanita berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya.”

Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat. Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya. Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya. Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.

MAZMUR TANGGAPAN : Mzm 45:10bc,11,12ab,16,

Reff.: Permaisuri berdiri di sisi Baginda, berhiaskan emas.

1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu!

2. Biarlah raja menjadi gairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!

3. Puteri Tirus datang dengan pemberian-pemberian; orang-orang kaya di antara rakyat akan mengambil muka kepadamu.

4. Para bapa leluhurmu hendaknya diganti oleh anak-anakmu nanti; engkau akan mengangkat mereka menjadi pembesar di seluruh bumi.

BACAAN II: 1Kor 15:20-26

“Mula-mula Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya”

Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

BACAAN INJIL: Luk 1:39-56

“Perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa.”

Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XIX, SABTU 13 AGUSTUS 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XIX, SABTU 13 AGUSTUS 2011
(Pontianus & Hippolitus, Markus dr Aviano)
Yos 24:14-29, Mzm 16:1-2a,5,7-8,11, Mat 19:13-15

BACAAN INJIL:
Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga." Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.

RENUNGAN:

Suatu pengalaman menarik dan mengagumkan manakala saat umat menerima komuni juga sekaligus menggendong anaknya dan anak itu dengan sopan mengatupkan tangannya untuk menerima berkat di dahinya. Jelas bahwa orang tua itu mendidik anaknya dengan baik sehingga saat orang tuanya menerima komuni, anak itu tidak ribu atau bahkan merengek minta diberi komuni yang dimakan ibunya atau tidak malah merampas komuni dari ibunya. Namun ada juga orang tua yang tidak berusaha mendidik iman kepada anaknya sejak kecil, membiarkan begitu saja anak ribut di gereja saat misa, lari-lari ke sana ke mari dan bahkan dengan santainya memberi makan makanan kepada anaknya saat di Gereja. Di satu sisi sangatlah baik orang tua sejak awal memberi pendidikan iman kepada anak sejak mereka anak-anak dan salah satu bentuknya adalah dengan membawa mereka ke Gereja ikut dalam perayaan ekaristi. Namun di sisi lain, orang tua kurang memperhatikan pembinaan iman kepada anak-anaknya sejak kecil juga pada saat membawa mereka ke Gereja ikut dalam perayaan Ekaristi.

Pembinaan iman sejak dini kepada anak-anak sangatlah penting karena bagaimanapun apa yang mereka dapatkan pada waktu kecil justru itulah yang menjadi fondasi iman mereka setelah mereka dewasa. Kalau fondasi iman yang mereka dapatkan baik, maka kuatlah iman seseorang itu dan akan tangguh walaupun banyak godaan, tantangan dan pengaruh yang mereka hadapi dalam hidup beriman. Namun hal ini kiranya kurang disadari oleh para orang tua. Orang tua seakan lebih sibuk memikirkan pendidikan sekolah bagi anak-anaknya. Banyak orang tua yang kurang melihat pentingnya pendidikan iman bagi anak-anak mereka, malahan seakan menganggap bahwa iman itu kurang penting bagi anak-anak pada saat itu, yang penting adalah pendidikan yang setinggi-tingginya. Maka tidak heran juga bahwa justru banyak orang tua yang menghalangi anak-anak mereka datang kepada Yesus, baik itu karena anak disuruh les atau banyak ikut kegiatan sekolah sehingga anak tidak punya waktu untuk ikut dalam kegiatan iman atau kegiatan Gereja. Bahkan tidak sedikit orang tua yang melarang anak-anaknya untuk aktif dalam kegiatan Gereja. Contoh dalam hal ini, bila anak minta ikut kegiatan rohani dan dimintai biaya pembinaan yang umumnya tidak terlalu banyak, orang tua keberatan dan tidak mau memberi, tetapi berapapun biaya yang dikeluarkan untuk biaya sekolah atau kursus, orang tua pasti berjuang untuk itu. Padahal sebenarnya, ‘Berapalah sekian rupiah dibandingkan hidup iman anak menjadi lebih dalam, tegu dan itu menjadi kekuatan baginya dalam menjalani hidupnya?’

Maka hari ini, mari kita renungkan kata-kata Yesus yang mengingatkan agar anak-anak diajak datang kepada-Nya, bukan menghalanginya. Demikian juga kita sebagai anak-anak Allah agar dengan senang hati datang kepada-Nya karena Dia begitu mengasihi kita dan Dia akan memberkati kita. Amin.

Berbagi Informasi:‘Data pelanggaran kebebasan beragama itu valid’

‘Data pelanggaran kebebasan beragama itu valid’

Data yang dikeluarkan Setara Institute tentang peningkatan pelanggaran terhadap kebebasan beragama dan berkeyakinan selama enam bulan pertama tahun ini, dinilai valid karena berdasarkan temuan di lapangan.

“Data itu valid karena berdasarkan temuan Setara di lapangan. Bentuk pelanggarannya sama dan terus berulang setiap tahun,” kata Romo Antonius Benny Susetyo, sekretaris eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan KWI siang tadi.

Ia mengatakan kasus-kasus itu meningkat karena pemerintah tidak menegakkan hukum.

Setara Institute melaporkan bahwa selama Januari -Juni, terdapat 99 peristiwa pelanggaran terhadap kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia.

Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2010 yang mencapai 94 peristiwa, kata Peneliti Setara Institute Ismail Hasani saat jumpa pers di Kantor Setara Institute, Jakarta, baru-baru ini.

Hasani mengatakan, dari 99 peristiwa itu, ditemukan 140 tindakan yang dilakukan oleh aktor non-negara dan negara seperti intimidasi, intoleransi, pelarangan aktivis keagamaan, pelarangan mendirikan tempat ibadah, pembiaran, dan penyesatan aliran keagamaan.

Dari jumlah tersebut, 80 tindakan pelanggaran dilakukan oleh aktor negara yang sering melakukan pelarangan dan penyesatan aliran keagamaan masing-masing 14 kali dan pembiaran sebanyak 12 kali. Sedangkan, 60 tindakan lainnya dilakukan oleh aktor non-negara dengan delapan tindakan intoleran, tujuh aksi pengrusakan tempat ibadah, dan lima tindakan intimidasi terhadap kelompok lain.

Aktor dari negara paling banyak melakukan tindakan yang melanggar jaminan kebebasan beragama berupa pelarangan dan penyesatan suatu aliran keagamaan sebanyak masing-masing 14 tindakan dan 12 tindakan pembiaran, kata Hasani.

Hasani mengatakan, tindakan negara yang paling dominan dilakukan oleh kepala daerah seperti gubernur dan bupati/walikota melalui SK. Tercatat 18 kebijakan dilakukan oleh gubernur yang menyatakan suatu aliran keagamaan sesat, diikuti 13 kali kebijakan yang dikeluarkan oleh bupati/wali kota.

Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com,Tanggal publikasi: 10 Agustus 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XIX, JUMAT 12 AGUSTUS 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XIX, JUMAT 12 AGUSTUS 2011
(Yohana Fransiska de Chantal, Isodorus Bakanja)
Yos 24:1-13, Mzm 136:1-3,16-18,21-22,24, Mat 19:3-12

BACAAN INJIL:
"Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah." Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin." Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."

RENUNGAN:
Sering orang mengatakan bahwa menjadi biarawan biarawati atau hidup selibut adalah hidup yang paling mulia, lebih luhur dibandingkan sebagai awam dan berkeluarga. Sebab dikatakan bahwa menjadi awam atau hidup berkeluarga penuh dengan kedosaan dan tidak bisa sepenuhnya mengarahkan hidup kepada Allah sebab bagaimanapun orang yang berkeluarga terikat pada keluarganya.

Juga mungkin kita pernah ditanya sehubungan dengan para imam yang tidak menikah. Pada umumnya bila pertanyaan itu diajukan kepada kita, jawaban yang kita berikan demikian, “Para imam tidak menikah atau tidak berkeluarga supaya dalam pelayanan mereka tidak terganggu oleh keluarga sehingga bisa sepenuhnya untuk pelayanan.” Jawaban demikian juga baik, tetapi kiranya bukan menjadi jawaban yang menunjukkan hakekat keluhuran panggilan hidup selibat.
Panggilan hidup kristiani adalah untuk mengikuti Yesus Kristus. Dalam Gereja kita panggilan itu bisa dijalani dengan hidup berkeluarga maupun dengan hidup selibat atau menjadi biarawan-biarawati. Dalam mengikuti Yesus Kristus baik dengan hidup berkeluarga maupun hidup selibat adalah sama luhurnya, tidak ada istilah bahwa hidup selibat adalah nomor satu sedangkan hidup berkeluarga adalah kelas dua. Hakekat dari keduanya adalah mengikuti Yesus Kristus. Kita yang dipanggil mengikuti Yesus Kristus bebas memilih apakah kita mengikuti Yesus dengan cara hidup berkeluarga atau dengan hidup selibat. Secara singkat kita katakan bahwa keluhuran kedua cara hidup ini terletak pada kesetiaan kita dalam mengikuti Yesus sesuai dengan apa yang telah kita pilih dan janjikan. Kalau seseorang memilih mengikuti Yesus dengan hidup berkeluarga, baiklah dia setia pada pilihannya dengan segala konsekuensi dari pilihannya. Demikian juga bila seseorang memilih mengikuti Yesus dengan cara hidup selibat. Jadi dengan jelas bahwa menjadi hidup selibat bukan karena melihat dan menganggap bahwa hidup berkeluarga itu berat dan tidak baik, tetapi lebih pada keinginan untuk mengikuti Yesus secara lebih utuh. Juga bukan karena supaya tidak terganggu oleh keluarga bila mau melayani Tuhan.

Yang sering menjadi persoalan adalah kita tidak setia pada pilihan hidup yang sudah kita pilih dan pada janji yang sudah kita janjikan. Dalam hal ini sehubungan dengan injil hari ini kita diajak terlebih merenungkan sehubungan dengan hakekat perkawinan. Dengan tegas Yesus mengatakan bahwa Allah tidak menghendaki perceraian dalam perkawinan, namun karena ketegaran hati manusia dan ketidaksetiaan manusia maka terjadilah perceraian. Perkawinan yang tidak terceraikan itu pada masa ini mendapat suatu tantangan karena saat ini bercerai bukan lagi dianggap suatu hal yang tabu, bahkan sudah dianggap sebagai gaya hidup. Media massa dan para artis atau orang terkenal dengan santainya membeberkan perceraian mereka dan demikian juga saat mereka menikah lagi. Tidak sedikit pula dari umat katolik yang mengusulkan agar Gereja mengijinkan perceraian kalau memang keluarga itu tidak bisa dipertahankan lagi demi kemanusiaan dan kebahagiaan hidup umat sendiri. Namun syukurlah dalam hal ini Gereja tetap tegas dan tetap berpegang pada hukum ilahi yang mengatakan bahwa apa yang telah dipersatukan oleh Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia. Gereja percaya bahwa Allah yang mempersatukan pasangan menjadi suami istri untuk tujuan dan kehendak tertentu dari Allah sendiri. Perkawinan tidak bisa diceraikan oleh siapapun adalah hukum ilahi yang berasal dari Allah sendiri.

Dasar dari perceraian seringkali karena banyak orang tidak lagi melihat nilai luhur dari perkawinan itu. Juga seringkali karena seringkali kita dengan mudah mengucapkan janji tetapi dengan mudah pula kita mengingkarinya. Maka pada permenungan hari ini, mari kita mencoba mendalami janji yang sudah kita janjikan dan berusaha setia pada janji dan pilihan hidup yang telah kita pilih. Amin.

Pengusaha Katolik harus bantu orang miskin

Pengusaha Katolik harus bantu orang miskin

Uskup Larantuka Mgr Frans Kopong Kung mendampingi para pengusaha Katolik masuk Gereja Katedral Kristus Raja Kupang

Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang menghimbau anggota Persekutuan Usahawan Katolik (PUKAT) di tanah air untuk aktif membantu meningkatkan standar hidup umat Katolik yang miskin.

“Sudah saatnya, para pengusaha katolik keluar dari rutinitasnya untuk melihat kenyataan hidup yang ada disekitarnya. Ada banyak umat Katolik yang membutuhkan uluran tangan agar bisa keluar dari lingkaran kemiskinan,” kata Mgr Turang.

Seruan itu disampaikan dalam homily Misa pembukan Pertemuan Nasional PUKAT di Katedral Kristus Raja di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), kemarin.

Pertemuan, yang diadakan di Wisma Gubernus dan dihadiri oleh sekitar 200 profesional dan pengusaha Katolik Denpasar, Jakarta, Kupang, Makassar dan Surabaya, akan berakhir 9 Agustus.

“Dengan ikut peduli terhadap masalah pendidikan dan kesehatan, yang menjadi kebutuhan dasar umat, karena masalah tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan Gereja,” katanya.

Ia menyarankan para pengusaha memperhatikan secara khusus bidang pendidikan dan kesehatan.

“Masalah tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan gereja,” tambahnya.

Uskup Agung Turang juga mengungkapkan harapannya bahwa pertemuan tiga hari itu akan mendorong para pengusaha untuk berperan aktif dalam upaya pembangunan nasional.

Mikhael Utama, ketua PUKAT, mengatakan PUKAT akan melakukannya sebisa mungkin.

“Kami akan coba dan menyediakan lapangan kerja,” katanya, seraya menambahkan bahwa para anggota PUKAT juga akan memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi dari keluarga-keluarga miskin.

LINK: Wealthy Catholics ‘must help poor’ Wealthy Catholics ‘must help poor’

Disadur dari :www.cathnewsindonesia.com ,Tanggal publikasi: 8 Agustus 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XIX, KAMIS 11 AGUSTUS 2011

RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XIX, KAMIS 11 AGUSTUS 2011
Yos 3:7-10a, Mzm 114:1-2,3-4,5-6, Mat 18:21?19:1

BACAAN INJIL:
Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu." Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan.

RENUNGAN:
Manusia ada batas kesabaran. Inilah ungkapan yang seringkali kita dengar. Dengan ungkapan ini jelas bahwa mengampuni sesama ada batasnya dan takarannya. Sebab dikatakan kalau setiap saat kita mengampuni orang tetapi orang itu tidak berubah, itu sama halnya kita tidak membuat orang itu jera atas perbuatannya. Maka perlulah orang yang sudah kerap berbuat salah kita balas atau paling tidak kita tidak mengampuninya supaya dia sadar. Memang sulitlah mengampuni orang yang sudah seringkali berbuat yang tidak baik kepada kita. Inilah pikiran kita manusia, tetapi kehendak Tuhan sungguh berbeda dan diluar dugaan kita.

Ketika Petrus bertanya berapa kali dia mengampuni sesamanya, Yesus menjawab bahwa pengampunan kepada sesama harus tujuh puluh kali tujuh kali. Itu artinya pengampunan itu tidak ada batasnya tetapi harus tidak terhingga. Jawaban Yesus tentu sangat mengagetkan Petrus dan juga kita, sebab jawaban Yesus sungguh bertentangan dengan apa yang berlaku secara umum dan yang mungkin juga kita anut. Namun kiranya apa yang dikatakan dan dikehendaki oleh Yesus adalah sebenarnya justru menyangkut diri kita dalam hubungan kita dengan Allah. Allah tidak hanya sekedar mengatakan bahwa pengampunan dan belaskasih itu tidak berkesudahan tetapi Dia sendiri telah melakukannya terhadap kita. Sebab kalau kita jujur, kita sudah sering dan bahkan setiap kali berbuat salah, berdosa dan setiap kali pula mohon ampun. Coba kita bayangkan kalau Tuhan menganut prinsip kita yang mengatakan bahwa kesabaran ada batasnya dan hanya menganut prinsip 3 kali cukup untuk memberi ampun kepada kita? Pasti kita stres sendiri dan tidak akan bertahan hidup sebab pasti kesalahan dan dosa kita kepada Tuhan sudah sangat banyak, berjuta kali lipat 3. Tapi syukurlah Tuhan tidak menganut prinsip yang dianut manusia, Dia sungguh Allah yang berbelaskasih dan kasih-Nya tidak berkesudahan.

Dengan menyadari kenyataan ini, kita yang sudah berjuta kali beroleh belaskasih dan pengampunan dari Tuhan, tentu bisa mengerti dan memahami apa yang dimaksudkan oleh Tuhan dengan sabda yang kita dengarkan hari ini. Dengan demikian kita juga harus menerapkannya walau sulit. Sabda ini mengajar kita bahwa kita sudah terlebih dahulu beroleh belaskasih dari Allah, maka kitapun harus berbelas kasih kepada sesama dan belaskasih kita juga hendaknya tidak berkesudahan. Ini memang sulit, tetapi mungkin berarti tidak kita lakukan, malah harus kita lakukan. Maka semoga kita menjadi saluran belaskasih Allah kepada sesama kita. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)