MUI: Tolak budaya Valentine

Namun, “Valentine” juga identik dengan kencan dan seks bebas.
Di beberapa daerah, beredar paket coklat beserta kondom yang dijual di toko serba ada.
“MUI mengkhawatirkan tujuan paket coklat dengan kondom akan menjerumuskan generasi muda dalam zinah,” lanjutnya.
Menurut Anwar, kasih sayang sesama manusia tidak hanya dilakukan selama satu hari saja, tetapi setiap saat.
“Tidak perlu ikut-ikutan `Valentine`. Itu bukan budaya kita, itu budaya Barat,” ujar dia.
Sejumlah daerah di Indonesia baik dari pihak ulama maupun pemerintah mendesak orang muda tidak merayakan Valentine.
Aceh haramkan perayaan Valentine
Pemerintah Kota Banda Aceh mengharamkan perayaan Valentine. Sosialisasi dilakukan ke sekolah-sekolah mulai pada 12 Februari 2015.
Seruan larangan merayakan Hari Kasih Sayang dalam bentuk apa pun bagi kalangan muda-mudi dikeluarkan oleh Walikota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal.
“Kepada generasi muda dan semua masyarakat Muslim Kota Banda Aceh agar tidak merayakan valentine’s day dalam bentuk apa pun, karena bertentangan dengan syariat Islam,” ujar Illiza, Kamis, 12 Februari 2015.
Kepala Humas Pemerintah Kota Banda Aceh Marwan menuturkan seruan yang dikeluarkan itu merupakan bentuk kepedulian serta komitmen pelaksanaan dan penegakan syariat Islam secara kafah di Kota Banda Aceh. “Juga untuk antisipasi agar tidak ada perayaan Valentine di Banda Aceh,” ujarnya.
(Antara/tempo.co/satuharapan.com)
Disadur dari: indonesia.ucanews.com
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.