RENUNGAN HARI BIASA: SENIN 23 SEPTEMBER 2013
(Padre Pio dr Pietrelcina)
Ezr. 1:1-6; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Luk. 8:16-18
BACAAN INJIL:
"Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."
RENUNGAN:
Biasanya ketika listrik padan, kita akan kesal karena pekerjaan kita yang menggunakan arus listrik akan terganggu. Kita akan lebih kesal lagi bila listrik padam saat malam, karena menjadi gelap. Saat gelap kita tidak bisa melihat apa-apa, bisa membahayakan hidup kita karena tidak melihat apa-apa dan bisa tersandung. Adapula yang begitu ketakutan dalam gelap, karena menurut keyakinan banyak orang, saat gelap itu banyak hantunya. Kita semua membutuhkan sinar terang, baik itu diwaktu malam maupun diwaktu siang.
Sinar terang dalam hidup akan membantu kita melihat apa yang disekitar kita, membantu kita sehingga tidak tersandung saat berjalan.
Sama halnya sebagaimana kita membutuhkan terang dalam hidup, demikian juga kita membutuhkan terang hidup yang menerangi hidup kita sehingga kita dapat melihat apa yang baik dan benar, terang yang membantu kita untuk berjalan menuju hidup kekal. Terang itu adalah iman kepada Yesus Kristus. Iman kepada Yesus Kristus akan membantu kita untuk melihat apa yang baik dan benar dan memilihnya. Yesus Kristuslah Sang Terang sejati yang menerangi hidup kita.
Namun persoalannya, apakah kita memang menjadikan iman itu menjadi terang dalam hidup kita? Menjadikan iman sebagai terang dalam hidup, berarti kita sungguh hidup seturut iman kita, dan iman itu menjadi landasan hidup kita setiap hari. Dalam hidup, kita memandang dan menilai berdasarkan iman kita. Namun seringkali persoalannya iman itu kita tutupi sehingga tidak menerangi hidup kita, bahkan iman itu seringkali kita anggap hanya saat ibadah atau di dalam Gereja, tidak kita hidupi dalam hidup setiap hari. Iman yang harus menjadi terang dalam hidup kita, kita tutupi atau tinggalkan dalam hidup sehari-hari karena seringkali iman itu bertentangan dengan keinginan hati kita. Artinya kita sengaja menutupi iman kita demi mewujudkan kehendak kita. Adapula yang menutupi imannya karena takut terhadap orang lain. Hidup yang demikian pada akhirnya membawa orang pada hidup dalam kegelapan.
Dalam injil hari ini, Yesus mengajak kita agar pelita kita yakni iman kepada Dia hendaknya tidak kita tutupi, tetapi kita tempatkan dalam hidup, sehingga iman itu menerangi hidup kita dan di sekitar kita. Baiklah kita tidak menutupi pelita iman kita supaya hidup dan sekitar kita menyatakan kemuliaan Tuhan. Kiranya hal ini harus kita lakukan, karena saat ini begitu banyak orang yang merasa hidup berat dan seakan tanpa harapan. Banyak orang yang tidak lagi dapat merasakan hadirnya Tuhan dalam hidup ini, semua seakan gelap apalagi banyak orang yang hidup dalam kegelapan dan berusaha menciptakan kegelapan hidup dengan perbuatan-perbuatn gelap. Maka tugas kita menempatkan terang iman itu sehingga kita dapat melihat kehadiran Tuhan dan membantu orang lain menemukan harapan hidup karena terang iman kita.
Oleh sebab itu, bila kita menutupi terang iman kita, kita tidak hanya mengorbankan diri sendiri, tetapi ikut membuat orang lain menjadi hidup dalam kegelapan. Terang iman kita akan menyelamatkan kita dan juga orang lain. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.