RENUNGAN HARI MINGGU PRAPASKAH I ( 13 Maret 2011)
Kej 2:7-9, 3:1-7, Mzm 51:3-4,5-6a,12-13,14,17, Rm 5:12-19, Mat 4:1-11
Kej 2:7-9, 3:1-7, Mzm 51:3-4,5-6a,12-13,14,17, Rm 5:12-19, Mat 4:1-11
Mari kita waspada selalu karena setan atau iblis selalu berusaha mencari cara dan kapanpun agar kita menjadi pengikutnya dan meninggalkan Allah.
BACAAN INJIL:
Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Ada sebuah kisah Kucing si penjual cacing dan elang yang rakus. Kucing penjual cacing menawarkan cacing kepada elang untuk diasantap, tetapi dengan syarat bahwa elang harus menyerahkan sehelai bulunya setiap mau memakan cacing. Elang itupun tergiur untuk menerima tawaran kucing. Setiap dia memakan cacing pemberian kucing, elang itu menyerahkan sehelai bulunya. Elang itu sungguh tergiur dan menikmati pemberian cacing, dia tidak lagi menyadari dirinya dan lupa akan sesama elang yang lain. Sampai pada suatu ketika dan kesekian kalinya elang menyantap pemberian kucing, elang itupun menyerahkan bulunya, elang itu menyadari ada sesuatu yang terjadi atas dirinya, yakni dia tidak bisa terbang lagi karena bulu sayapnya sudah hampir habis. Sebelum dia sadar sepenuhnya akan hal itu dan akibat kerakusannya, akhirnya kucing menerkam dia sampai habis. Kerakusannya akan makanan enak membuat dia tidak berpikir panjang dan itu pula yang membuat dia mati diterkam si kucing yang licik.
Manusia karena kerakusan atau kelemahan yang ada dalam dirinya bisa membuat manusia melupakan keadaan dirinya, dengan mudah menerima godaan yang menawarkan sesuatu yang sangat indah, menyenangkan, padahal sebenarnya pada akhirnya akan membuat manusia itu mati.
Sejak Rabu Abu kemarin, kita sudah menjalani masa Prapaskah selama beberapa hari. Bagi kita yang serius menjalani masa Prapaskah yang mengajak kita untuk berpantang dan berpuasa, tentu akan mengalami tantangan dan godaan dari luar diri kita maupun dari dalam diri kita. Dalam Injil hari ini, kita juga mendengar bahwa Yesus juga mengalami godaan dari si Iblis yang sepintas menawarkan sesuatu yang indah. Godaan si Iblis memang selalu cerdik, dia akan selalu menawarkan sesuatu yang kelihatan indah, tetapi sebenarnya membawa manusia itu ke kebinasaan hidup.
Di dalam Injil dikatakan bahwa Roh Kudus yang diam dalam diri Yesus membawa Yesus ke padang gurun untuk dicobai. Peristiwa ini terjadi sesudah Yesus dibapatis di sungai Yordan yang mana pada saat itu Allah memaklumkan bahwa Yesus adalah anak Allah. Peristiwa ini juga terjadi sebelum Yesus memulai karya-Nya. Melihat saat terjadinya peristiwa ini seakan Roh ingin mengetahui kesungguhan Yesus sebagai anak Allah, apakah Yesus akan sanggup menjalankan tugas mewartakan Kerajaan Allah yang penuh tantangan atau tidak. Juga seakan mau mengetahui sejauh mana kestiaan Yesus atas kehendak Allah Bapa dalam menjalankan tugas-Nya. Peristiwa pencobaan di padang gurun ini juga sebagai gambaran jalan hidup yang akan dialami Yesus pada tugas perutusannya, yang pasti akan dihadapi-Nya. Namun juga dari pihak Yesus, Yesus mempersiapkan diri dengan berpuasa sebelum dia menjalankan tugas perutusan yang maha berat.
Roh membawa Yesus ke padang gurun. Padang gurun merupakan tempat yang penuh dengan tantangan dan di sana pasti banyak binatang berbisa. Selama 40 hari 40 malam Yesus berpuasa di padang gurun itu. Yesus tentu mengalami kelaparan, kehausan dan juga karena di tempat itu tidak ada makanan yang bisa didapatkan. Pada saat demikian itu Ibli datang mencobai Yesus. Iblis memberi 3 tawaran yang indah dalam penggodaannya kepada Yesus, yakni:
1. Yesus disuruh untuk mengubah batu menjadi roti.
Ibli sungguh cerdik, dia tahu apa yang saat itu sedang dialami Yesus dan yang lagi dibutuhkan oleh Yesus yakni makan karena Yesus pasti kelaparan sehabis berpuasa 40 hari 40 malam. Namun walaupun iblis begitu cerdik, Yesus jauh lebih cerdik, tahu kebusukan hati si Iblis. Atas godaan si Iblis Yesus mengatakan bahwa "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Yesus yang adalah Tuhan, tentu pasti bisa saja membuat batu menjadi roti untuk Dia makan. Tetapi hal itu tidak dilakukan oleh Yesus. Sebab ketika hal itu dilakukan karena godaan Iblis, itu berarti Yesus tunduk dan menuruti kemauan Iblis. Juga bila hal itu dilakukan oleh Yesus, Yesus jatuh suatu pemikiran bahwa manusia hidup karena dari makanan saja. Tahap pertama Yesus menang dan Iblis kalah.
Semua orang membutuhkan makanan. Namun seringkali orang jadi diperbudak oleh makanan, karena ingin makan enak, seseorang melakukan apa saja demi makanan. Orang sering menganggap bahwa tanpa makanan tidak dapat hidup atau mengira bahwa mereka beroleh hidup karena makan, sehingga melakukan apa saja untuk mendapat makanan. Makanan memang perlu tetapi kita jangan lupa bahwa kita beroleh hidup bukan dari makanan. Yesus mengatakan bahwa hidup kita berasal dari Tuhan sendiri dan Tuhan sendiri yang menyelenggarakan hidup kita, makanan hanya jalan dan berdaya guna untuk hidup kita karena Tuhan sendiri yang memelihara hidup kita.
2. Yesus digoda untuk menjatuhkan diri dari atas bait Allah.
Ibli tidak habis pikir untuk mencobai Yesus. Yesus dia bawa naik ke bubungan baik Allah dan menyuruh Yesus menjatuhkan diri dari atasnya. Tawaran yang disampaikan oleh Iblis juga indah dan masuk akal, yakni dengan mengingatkan Yesus akan kodarta-Nya sebagai Anak Allah. Logis bahwa Yesus adalah Anak Allah, yang sangat dikasihi oleh Allah Bapa, yang tentunya pasti akan menyelamatkan Yesus. Namun lagi-lagi tawaran Iblis hanya mau menjatuhkan Yesus agar Yesus jatuh pada kesombongan diri sebagai Anak Allah dan mencobai Allah. Atas godaan Iblis Yesus mengatakan, “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" Yesus kembali memenangkan pertarungan dengan Iblis.
Lewat baptisan yang kita terima dank arena cinta kasih Allah kepada kita, kita telah dijadikan anak-anak-Nya, Allah mengasihi kita. Namun seringkali Iblis mencobai iman kita kepada Allah lewat persoalan hidup yang kita alami. Karena persoalan atau beban kehidupan, kita seringkali menjadi ragu atas kasih Allah kepada kita, kita meragukan bahwa kita adalah anak-anak Allah sehingga tanpa sadar kita mencobai iman kita atau mencobai Allah. Sebagai anak-anak Allah, kita tidak usah ragu akan hal ini, tetapi sepenuhnya yakin dan menyerahkan diri kepada Allah. Kita percaya bahwa Tuhan yang memberi hidup kepada kita, Dia pula akan menyelenggarakan dan memenuhi apa yang kita perlukan agar kita hidup.
3. Yesus ditawari kekuasaan dunia dan segala kemegahannya, asal Yesus mau menyembah si Iblis.
Kembali iblis mengoda Yesus yakni akan memberi kekuasaan dunia dengan segala kemegahannya, asal mau menyembah Iblis. Pada godaan ketiga ini tampaklah niat busuk si Iblis, yakni godaan pertama maupun ke dua berpuncak pada tujuan agar Yesus menuruti perkataan iblis. Jelas bahwa dengan mengikuti tawaran iblis, berarti Yesus tunduk dan menuruti perkataan Iblis dan pada akhirnya jatuh pada penyembahan kepada Iblis. Yesus tahu kebusukan dan niat jahat Iblis sehingga Yesus dengan tegas mengatakan bahwa hanya Allah yang harus disembah, bukan Iblis.
Jabatan, pangkat dan harta kekayaan seringkali membuat manusia dengan gampang tergoda dan jatuh kepangkuan iblis. Sekarang ini orang dengan mudah jatuh pada dosa karena jabatan, pangkat dan kekayaan, melihat seakan hanya dengan itulah mereka bisa hidup bahagia, sehingga melakukan apa saja untuk memperolehnya. Yesus mengajak kita untuk waspada, karena setan bisa bekerja mau menjerat kita lewat tawaran jabatan, pangkat, kekuasaan dan harta kekayaan. Saat kita melakukan apa saja dan mengutakan kekuasaan, jabatan, pangkat dan harta kekayaan, saat itulah kita jatuh pada penyembahan kepada iblis dalam rupa pangkat, jabatan, kekuasaan dan harta benda. Ingatlah kata-kata Yesus hari ini, hanya Tuhan yang harus kita sembah, tidak ada allah yang lain. Janganlah kita justru menciptakan allah-allah yang lain karena kerakusan dan kelemahan kita. Seringkali kita sendiri menciptakan penyembahan kepada allah-allah lain yang kita ciptakan sendiri.
Tawaran atau godaan Iblis sungguh indah dan masuk akal, tetapi Yesus sanggup mengalahkan semuanya. Yesus sanggup menyadari kebusukan hati iblis dan mengalahkan semua godaannya karena Roh Allah berdiam dalam diri-Nya, Dia adalah sungguh Anak Allah yang setia kepada kehendak Allah Bapa. Sesudah Yesus menang atas godaan Iblis, malaikat-malaikat allah datang melayani Dia.
Godaan yang dialami oleh Yesus merupakan gambaran godaan yang pasti kita alami setiap hari. Iblis pasti akan menawarkan sesuatu yang kelihatan indah. Iblis tidak pernah mengajak kita untuk bergabung dengannya dengan tawaran yang tidak menarik. Iblis juga akan selalu berusaha menggodakan kita. Hal itu sudah terjadi sejak jaman manusia pertama hingga jaman Yesus dan juga pada kita. Iblis tidak akan tinggal diam untuk menjadikan kita pengikutnya dan bahkan seringkali dia menjerat kita lewat hal-hal yang kelihatan baik, indah dan menyenangkan tetapi sebenarnya pada akhirnya membinasakan kita.
Sama seperti Yesus, kitapun pasti akan mengalami godaan dari Iblis, yang merayu kita menjadi pengikutnya dan tidak lagi percaya kepada Tuhan. Kitapun bisa seperti Yesus mengalahkan godaan Iblis kalau kita membiarkan Roh Allah tetap tinggal dalam diri kita, membiarkan Roh Allah itu bekerja untuk membimbing dan menguatkan kita. Kitapun akan mampu melawan godaan-godaan iblis kalau kita tetap setia pada Allah dan melaksanakan kehendak-Nya. Masa prapaskah adalah kesempatan bagi kita untuk menyadari kelemahan, kekuarangn dan kedosaan kita. Sesudah kita menyadarinya, kita diajak untuk memperbaharui diri, masa pertobatan. Dalam pertobatan ini kita berusaha membina diri dengan pantang dan puasa, agar kita tidak dikuasai oleh hawa nafsu tetapi membiarkan Roh Kudus bekerja dalam diri kita. Selama masa Prapaskah kita hendak membina iman kita kepada Allah. Oleh karena itu, mari kita gunakan kesempatan masa Prapaskah ini untuk menyadari kedosaan kita dan kesempatan untuk bertobat. Sebagaimana dikatakan dalam bacaan ke dua, sebesar apapun dosa kita, pengampunan dan kasih Allah akan lebih besar kita terima dari pada-Nya kalau kita sungguh-sungguh mau bertobat. Mari kita waspada selalu karena setan atau iblis selalu berusaha mencari cara dan kapanpun agar kita menjadi pengikutnya dan meninggalkan Allah. Amin.
Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Ada sebuah kisah Kucing si penjual cacing dan elang yang rakus. Kucing penjual cacing menawarkan cacing kepada elang untuk diasantap, tetapi dengan syarat bahwa elang harus menyerahkan sehelai bulunya setiap mau memakan cacing. Elang itupun tergiur untuk menerima tawaran kucing. Setiap dia memakan cacing pemberian kucing, elang itu menyerahkan sehelai bulunya. Elang itu sungguh tergiur dan menikmati pemberian cacing, dia tidak lagi menyadari dirinya dan lupa akan sesama elang yang lain. Sampai pada suatu ketika dan kesekian kalinya elang menyantap pemberian kucing, elang itupun menyerahkan bulunya, elang itu menyadari ada sesuatu yang terjadi atas dirinya, yakni dia tidak bisa terbang lagi karena bulu sayapnya sudah hampir habis. Sebelum dia sadar sepenuhnya akan hal itu dan akibat kerakusannya, akhirnya kucing menerkam dia sampai habis. Kerakusannya akan makanan enak membuat dia tidak berpikir panjang dan itu pula yang membuat dia mati diterkam si kucing yang licik.
Manusia karena kerakusan atau kelemahan yang ada dalam dirinya bisa membuat manusia melupakan keadaan dirinya, dengan mudah menerima godaan yang menawarkan sesuatu yang sangat indah, menyenangkan, padahal sebenarnya pada akhirnya akan membuat manusia itu mati.
Sejak Rabu Abu kemarin, kita sudah menjalani masa Prapaskah selama beberapa hari. Bagi kita yang serius menjalani masa Prapaskah yang mengajak kita untuk berpantang dan berpuasa, tentu akan mengalami tantangan dan godaan dari luar diri kita maupun dari dalam diri kita. Dalam Injil hari ini, kita juga mendengar bahwa Yesus juga mengalami godaan dari si Iblis yang sepintas menawarkan sesuatu yang indah. Godaan si Iblis memang selalu cerdik, dia akan selalu menawarkan sesuatu yang kelihatan indah, tetapi sebenarnya membawa manusia itu ke kebinasaan hidup.
Di dalam Injil dikatakan bahwa Roh Kudus yang diam dalam diri Yesus membawa Yesus ke padang gurun untuk dicobai. Peristiwa ini terjadi sesudah Yesus dibapatis di sungai Yordan yang mana pada saat itu Allah memaklumkan bahwa Yesus adalah anak Allah. Peristiwa ini juga terjadi sebelum Yesus memulai karya-Nya. Melihat saat terjadinya peristiwa ini seakan Roh ingin mengetahui kesungguhan Yesus sebagai anak Allah, apakah Yesus akan sanggup menjalankan tugas mewartakan Kerajaan Allah yang penuh tantangan atau tidak. Juga seakan mau mengetahui sejauh mana kestiaan Yesus atas kehendak Allah Bapa dalam menjalankan tugas-Nya. Peristiwa pencobaan di padang gurun ini juga sebagai gambaran jalan hidup yang akan dialami Yesus pada tugas perutusannya, yang pasti akan dihadapi-Nya. Namun juga dari pihak Yesus, Yesus mempersiapkan diri dengan berpuasa sebelum dia menjalankan tugas perutusan yang maha berat.
Roh membawa Yesus ke padang gurun. Padang gurun merupakan tempat yang penuh dengan tantangan dan di sana pasti banyak binatang berbisa. Selama 40 hari 40 malam Yesus berpuasa di padang gurun itu. Yesus tentu mengalami kelaparan, kehausan dan juga karena di tempat itu tidak ada makanan yang bisa didapatkan. Pada saat demikian itu Ibli datang mencobai Yesus. Iblis memberi 3 tawaran yang indah dalam penggodaannya kepada Yesus, yakni:
1. Yesus disuruh untuk mengubah batu menjadi roti.
Ibli sungguh cerdik, dia tahu apa yang saat itu sedang dialami Yesus dan yang lagi dibutuhkan oleh Yesus yakni makan karena Yesus pasti kelaparan sehabis berpuasa 40 hari 40 malam. Namun walaupun iblis begitu cerdik, Yesus jauh lebih cerdik, tahu kebusukan hati si Iblis. Atas godaan si Iblis Yesus mengatakan bahwa "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Yesus yang adalah Tuhan, tentu pasti bisa saja membuat batu menjadi roti untuk Dia makan. Tetapi hal itu tidak dilakukan oleh Yesus. Sebab ketika hal itu dilakukan karena godaan Iblis, itu berarti Yesus tunduk dan menuruti kemauan Iblis. Juga bila hal itu dilakukan oleh Yesus, Yesus jatuh suatu pemikiran bahwa manusia hidup karena dari makanan saja. Tahap pertama Yesus menang dan Iblis kalah.
Semua orang membutuhkan makanan. Namun seringkali orang jadi diperbudak oleh makanan, karena ingin makan enak, seseorang melakukan apa saja demi makanan. Orang sering menganggap bahwa tanpa makanan tidak dapat hidup atau mengira bahwa mereka beroleh hidup karena makan, sehingga melakukan apa saja untuk mendapat makanan. Makanan memang perlu tetapi kita jangan lupa bahwa kita beroleh hidup bukan dari makanan. Yesus mengatakan bahwa hidup kita berasal dari Tuhan sendiri dan Tuhan sendiri yang menyelenggarakan hidup kita, makanan hanya jalan dan berdaya guna untuk hidup kita karena Tuhan sendiri yang memelihara hidup kita.
2. Yesus digoda untuk menjatuhkan diri dari atas bait Allah.
Ibli tidak habis pikir untuk mencobai Yesus. Yesus dia bawa naik ke bubungan baik Allah dan menyuruh Yesus menjatuhkan diri dari atasnya. Tawaran yang disampaikan oleh Iblis juga indah dan masuk akal, yakni dengan mengingatkan Yesus akan kodarta-Nya sebagai Anak Allah. Logis bahwa Yesus adalah Anak Allah, yang sangat dikasihi oleh Allah Bapa, yang tentunya pasti akan menyelamatkan Yesus. Namun lagi-lagi tawaran Iblis hanya mau menjatuhkan Yesus agar Yesus jatuh pada kesombongan diri sebagai Anak Allah dan mencobai Allah. Atas godaan Iblis Yesus mengatakan, “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" Yesus kembali memenangkan pertarungan dengan Iblis.
Lewat baptisan yang kita terima dank arena cinta kasih Allah kepada kita, kita telah dijadikan anak-anak-Nya, Allah mengasihi kita. Namun seringkali Iblis mencobai iman kita kepada Allah lewat persoalan hidup yang kita alami. Karena persoalan atau beban kehidupan, kita seringkali menjadi ragu atas kasih Allah kepada kita, kita meragukan bahwa kita adalah anak-anak Allah sehingga tanpa sadar kita mencobai iman kita atau mencobai Allah. Sebagai anak-anak Allah, kita tidak usah ragu akan hal ini, tetapi sepenuhnya yakin dan menyerahkan diri kepada Allah. Kita percaya bahwa Tuhan yang memberi hidup kepada kita, Dia pula akan menyelenggarakan dan memenuhi apa yang kita perlukan agar kita hidup.
3. Yesus ditawari kekuasaan dunia dan segala kemegahannya, asal Yesus mau menyembah si Iblis.
Kembali iblis mengoda Yesus yakni akan memberi kekuasaan dunia dengan segala kemegahannya, asal mau menyembah Iblis. Pada godaan ketiga ini tampaklah niat busuk si Iblis, yakni godaan pertama maupun ke dua berpuncak pada tujuan agar Yesus menuruti perkataan iblis. Jelas bahwa dengan mengikuti tawaran iblis, berarti Yesus tunduk dan menuruti perkataan Iblis dan pada akhirnya jatuh pada penyembahan kepada Iblis. Yesus tahu kebusukan dan niat jahat Iblis sehingga Yesus dengan tegas mengatakan bahwa hanya Allah yang harus disembah, bukan Iblis.
Jabatan, pangkat dan harta kekayaan seringkali membuat manusia dengan gampang tergoda dan jatuh kepangkuan iblis. Sekarang ini orang dengan mudah jatuh pada dosa karena jabatan, pangkat dan kekayaan, melihat seakan hanya dengan itulah mereka bisa hidup bahagia, sehingga melakukan apa saja untuk memperolehnya. Yesus mengajak kita untuk waspada, karena setan bisa bekerja mau menjerat kita lewat tawaran jabatan, pangkat, kekuasaan dan harta kekayaan. Saat kita melakukan apa saja dan mengutakan kekuasaan, jabatan, pangkat dan harta kekayaan, saat itulah kita jatuh pada penyembahan kepada iblis dalam rupa pangkat, jabatan, kekuasaan dan harta benda. Ingatlah kata-kata Yesus hari ini, hanya Tuhan yang harus kita sembah, tidak ada allah yang lain. Janganlah kita justru menciptakan allah-allah yang lain karena kerakusan dan kelemahan kita. Seringkali kita sendiri menciptakan penyembahan kepada allah-allah lain yang kita ciptakan sendiri.
Tawaran atau godaan Iblis sungguh indah dan masuk akal, tetapi Yesus sanggup mengalahkan semuanya. Yesus sanggup menyadari kebusukan hati iblis dan mengalahkan semua godaannya karena Roh Allah berdiam dalam diri-Nya, Dia adalah sungguh Anak Allah yang setia kepada kehendak Allah Bapa. Sesudah Yesus menang atas godaan Iblis, malaikat-malaikat allah datang melayani Dia.
Godaan yang dialami oleh Yesus merupakan gambaran godaan yang pasti kita alami setiap hari. Iblis pasti akan menawarkan sesuatu yang kelihatan indah. Iblis tidak pernah mengajak kita untuk bergabung dengannya dengan tawaran yang tidak menarik. Iblis juga akan selalu berusaha menggodakan kita. Hal itu sudah terjadi sejak jaman manusia pertama hingga jaman Yesus dan juga pada kita. Iblis tidak akan tinggal diam untuk menjadikan kita pengikutnya dan bahkan seringkali dia menjerat kita lewat hal-hal yang kelihatan baik, indah dan menyenangkan tetapi sebenarnya pada akhirnya membinasakan kita.
Sama seperti Yesus, kitapun pasti akan mengalami godaan dari Iblis, yang merayu kita menjadi pengikutnya dan tidak lagi percaya kepada Tuhan. Kitapun bisa seperti Yesus mengalahkan godaan Iblis kalau kita membiarkan Roh Allah tetap tinggal dalam diri kita, membiarkan Roh Allah itu bekerja untuk membimbing dan menguatkan kita. Kitapun akan mampu melawan godaan-godaan iblis kalau kita tetap setia pada Allah dan melaksanakan kehendak-Nya. Masa prapaskah adalah kesempatan bagi kita untuk menyadari kelemahan, kekuarangn dan kedosaan kita. Sesudah kita menyadarinya, kita diajak untuk memperbaharui diri, masa pertobatan. Dalam pertobatan ini kita berusaha membina diri dengan pantang dan puasa, agar kita tidak dikuasai oleh hawa nafsu tetapi membiarkan Roh Kudus bekerja dalam diri kita. Selama masa Prapaskah kita hendak membina iman kita kepada Allah. Oleh karena itu, mari kita gunakan kesempatan masa Prapaskah ini untuk menyadari kedosaan kita dan kesempatan untuk bertobat. Sebagaimana dikatakan dalam bacaan ke dua, sebesar apapun dosa kita, pengampunan dan kasih Allah akan lebih besar kita terima dari pada-Nya kalau kita sungguh-sungguh mau bertobat. Mari kita waspada selalu karena setan atau iblis selalu berusaha mencari cara dan kapanpun agar kita menjadi pengikutnya dan meninggalkan Allah. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.