Kej 9:8-15, Mzm 25:4b-5ab,6-7bc,8-9, 1Ptr 3:18-22, Mrk 1:12-15
“Yesus dicobai oleh Iblis, dan malaikat-malaikat melayani Dia.”
Sekali peristiwa Roh memimpin Yesus ke padang gurun. Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia. Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
RENUNGAN:
Tidak ada manusia yang terlepas dari godaan untuk berbuat doa, karena godaan itu sendiri tidak akan pernah putus asa menarik kita menjadi pengikutnya. Bila kita jatuh mengikuti godaan, itu berarti kita perlahan-lahan tetapi pasti berjalan menuju kebinasaan hidup. Hadapilah dan kalahkanlah godaan dalam iman akan Tuhan.
Sungguh menarik membaca dan merenungkan Injil hari ini. Injil menceritakan bahwa sesudah Yesus dibaptis di sungai Yordan dan sebelum Yesus memulai tugas perutusan-Nya mewartakan kerajaan Allah, Yesus terlebih dahulu berpuasa di padang gurun 40 hari 40 malam lamanya. Pada saat berpuasa di padang gurun itu Yesus mengalami godaan dengan dicobai oleh Iblis dan Yesus juga mengalami tantangan lain yakni dari binatang-binatang liar yang siap menerkam-Nya. Sebagaimana tadi dikatakan bahwa puasa yang dilakukan oleh Yesus di padang gurun adalah awal sebelum menjalankan tugas perutusan-Nya. Sehingga jelas bahwa sudah sejak awal perutusan, Yesus sudah mengalami tantangan dari Iblis yang berusaha menggagalkan keselamatan manusia. Demikian juga tentunya akan dialami oleh Yesus dalam hidup-Nya, setan akan selalu berusaha menggagalkan keselamatan manusia. Namun Yesus dapat melalui godaan setan saat Dia berpuasa, karena malaikat-malaikat Tuhan melayani Dia.
Malaikat-malaikat Tuhan melayani Dia, tentu bukan hanya karena Yesus adalah Tuhan, tetapi juga tentu karena puasa yang dilakukan adalah untuk tujuan baik, yakni awal karya keselamatan bagi manusia. Juga karena Yesus tetap setia pada tugas perutusan-Nya, yakni menyatakan kasih Allah kepada manusia.
Sungguh luar biasa kasih Allah yang nyata dalam diri Yesus Ksristus. Karena kasih-Nya kepada manusia, Yesus siap mengalami dan menghadapi tantangan yang berusaha menggagalkan keselamatan-Nya kepada manusia. Semua ini dilakukan oleh Yesus adalah hanya demi keselamatan kita. Sehingga dengan menyadari hal ini, baiklah kita di masa Prapaskah ini melihat sejauhmana kasih kita kepada Tuhan dan kita diajak memperbaharui kasih kita kepada Allah lewat pertobatan hidup, sebagaimana dikatakan oleh Yesus hari ini kepada kita, "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Pertobatan yang kita lakukan adalah dengan meninggalkan hidup dosa dan kembali kepada Allah.
Dalam usaha pertobatan ini, tentu kita juga akan mengalami tantangan dan godaan yang berusaha membuat kita untuk kembali ke jalan hidup yang tidak berkenan pada Allah. Yesus sendiri pada saat puasa juga mengalami apa yang kita alami. Bahkan semakin kita berusaha berpantang dan berpuasa, semakin kita hidup baik selaras dengan kehendak Allah, pasti semakin banyak dan besar godaan yang akan kita alami. Tetapi bersukacitalah kalau mengalmi godaan dalam menjalani pertobatan pada masa prapaskah ini, karena itu berarti kita mempunyai kesungguhan untuk hidup lebih baik. Namun, bila kita tidak merasakan godaan dalam menjalani pertobatan dalam masa prapaskah itu, itu bisa menjadi suatu bukti bahwa kita tidak mempunyai keseriusan dalam menjalani masa prapaskah.
Namun bila memang mengalami tantangan dan godaan dalam menjalani masa prapaskah, hendaknya kita tetap setia kepada Allah, dan tetaplah yakin bahwa malaikat-malaikat Tuhan akan membantu kita sehingga kita mampu menjalani pasa prapaskah ini dengan baik. Kesetiaan kita juga akan membawa kita kepada kebahagian paskah kelak.Bila kita tetap setia pada niat baik kita untuk semakin lebih baik sesuai dengan kehendak Tuhan, itu bukan menjadi penghalang tetapi sebagai ujian atas kesetiaan kita. Sebab memang untuk mencapai sesuatu yang lebih baik, pasti akan mengalami tantangan dan godaan dan dibutuhkan perjuangan. Yesus sendiri untuk mewujudkan keselamatan pada manusia, Dia harus menjalani pantang, puasa dan juga godaan-godaan. Maka itu berarti kitapun yang hendak beroleh hidup kekal, keselamatan kekal, harus mau dan rela mengalami tantangan dan godaan. Sehingga untuk menjadi manusia dan murid sejati Kristus harus mau dan siap berpuasa, perbantang dan menghadapi godaan-godaan. Atau bisa dikatakan bahwa untuk mengatasi godaan-godaan dalam hidup, kita harus berani berpantang dan berpuasa serta bersuaha kembali kepada Allah. Amin.