RENUNGAN MASA PRAPASKAH TAHUN B:
(Hari Kamis sesudah Rabu Abu )
Ul 30:15-20, Mzm 1:1-2,3,4,6, Luk 9:22-25
(Hari Kamis sesudah Rabu Abu )
Ul 30:15-20, Mzm 1:1-2,3,4,6, Luk 9:22-25
BACAAN INJIL:
Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga." Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
RENUNGAN:
Bila seseorang diterima bekerja dalam satu perusahaan atau instansi tentu dia terikat dengan perjanjian atau aturan yang diberlakukan dalam perusahaan dan instansi tersebut. Seseorang itu harus menaatinya kalau ingin tetap bekerja di tempat itu, tidak bisa berbuat sekehendaknya sendiri. Bahkan terkadang karena ketaatan atau kesetiaan seseorang terhadap atasan dan peraturan sangat besar sehingga mereka melakukan apa saja demi pekerjaan dan demi ketaatan. Dari sebab itu, kita tidak heran melihat seorang rela berbohong dan rela dipenjara demi ketaatan kepada atasan atau kelompok.
Dalam mengikuti Yesus, juga ada aturan yang harus ditaati. Yesus dengan tegas mengatakan bahwa siapapun yang mau mengikuti_nya, harus isap menyangkal diri dan memikul salibnya setiap hari. Yesus tidak menjanjikan penderitaan bagi para pengikut-Nya, tetapi para pengikut Yesus juga harus siap menderita demi Yesus, karena Yesus sendiri mengalami penderitaan karena tugas perutusan-Nya. Yesus tidak mencari penderitaan dan tidak ingin ditolak oleh para tua-tua, imam-imam kepala dan para ahli Taurat, tetapi Yesus siap mengalami semuanya itu demi melaksanakan tugas perutusan dari Allah Bapa. Demikianlah juga para pengikut-Nya, harus siap mengalami hal yang serupa demi mengikuti Yesus, yakni dengan menyangkal diri dan memikul salib.
Menyangkal diri tentunya bukan berarti menolak atau mengingkari diri. Menyangkal diri adalah berani hidup tidak lagi menurut kehendak diri sendiri demi menyelaraskan kehendak pribadi dengan kehendak Allah. Kita menyangkal diri, bila kita hidup bukan lagi terpusat pada diri sendiri, tetapi semata-mata demi melaksanakan kehendak Allah. Untuk melaksanakan semuanya itu, tentu kita harus rela berkorban kehilangan kesenangan diri atau kesenangan badan kita, namun walaupun demikia, kita siap menerima semuanya itu demi mengikuti Yesus. Inilah salah satu yang dimaksud dengan memikul salib setiap hari. Memikul salib juga, berarti siap menerima pernderitaan atau persoalan demi iman dan demi mengikuti Yesus Kristus.
Memang dengan menjadi murid Yesus, di mata dunia kita seperti kehilangan kesenangan atau hidup. Tetapi sebenarnya justru kita memelihara dan akan memperoleh hidup yang kekal. Yesus sendiri mengatakan, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?” Dengan mengikuti Yesus, kita memperoleh hidup kekal. Amin.
Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga." Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
RENUNGAN:
Bila seseorang diterima bekerja dalam satu perusahaan atau instansi tentu dia terikat dengan perjanjian atau aturan yang diberlakukan dalam perusahaan dan instansi tersebut. Seseorang itu harus menaatinya kalau ingin tetap bekerja di tempat itu, tidak bisa berbuat sekehendaknya sendiri. Bahkan terkadang karena ketaatan atau kesetiaan seseorang terhadap atasan dan peraturan sangat besar sehingga mereka melakukan apa saja demi pekerjaan dan demi ketaatan. Dari sebab itu, kita tidak heran melihat seorang rela berbohong dan rela dipenjara demi ketaatan kepada atasan atau kelompok.
Dalam mengikuti Yesus, juga ada aturan yang harus ditaati. Yesus dengan tegas mengatakan bahwa siapapun yang mau mengikuti_nya, harus isap menyangkal diri dan memikul salibnya setiap hari. Yesus tidak menjanjikan penderitaan bagi para pengikut-Nya, tetapi para pengikut Yesus juga harus siap menderita demi Yesus, karena Yesus sendiri mengalami penderitaan karena tugas perutusan-Nya. Yesus tidak mencari penderitaan dan tidak ingin ditolak oleh para tua-tua, imam-imam kepala dan para ahli Taurat, tetapi Yesus siap mengalami semuanya itu demi melaksanakan tugas perutusan dari Allah Bapa. Demikianlah juga para pengikut-Nya, harus siap mengalami hal yang serupa demi mengikuti Yesus, yakni dengan menyangkal diri dan memikul salib.
Menyangkal diri tentunya bukan berarti menolak atau mengingkari diri. Menyangkal diri adalah berani hidup tidak lagi menurut kehendak diri sendiri demi menyelaraskan kehendak pribadi dengan kehendak Allah. Kita menyangkal diri, bila kita hidup bukan lagi terpusat pada diri sendiri, tetapi semata-mata demi melaksanakan kehendak Allah. Untuk melaksanakan semuanya itu, tentu kita harus rela berkorban kehilangan kesenangan diri atau kesenangan badan kita, namun walaupun demikia, kita siap menerima semuanya itu demi mengikuti Yesus. Inilah salah satu yang dimaksud dengan memikul salib setiap hari. Memikul salib juga, berarti siap menerima pernderitaan atau persoalan demi iman dan demi mengikuti Yesus Kristus.
Memang dengan menjadi murid Yesus, di mata dunia kita seperti kehilangan kesenangan atau hidup. Tetapi sebenarnya justru kita memelihara dan akan memperoleh hidup yang kekal. Yesus sendiri mengatakan, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?” Dengan mengikuti Yesus, kita memperoleh hidup kekal. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.