Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga
Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.
Gotong Royong Pembangunan Gereja
Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.
Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja
Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.
Kerjasama Imam dan Umat
Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.
Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan
HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...
Pembinaan Para Pengurus Gereja
Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.
Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki
Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.
Pembinaan Asmika se-Paroki
Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.
Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki
Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.
Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)
Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.
Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)
Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.
Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)
Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.
Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki
Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.
Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal
Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.
Rahmat dan Perlindungan Tuhan
Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.
Rekoleksi dan Aksi Panggilan
Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.
Pesan Prapaskah Kepausan 2012
"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).
Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi
Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.
Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm
Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.
Bakti Sosial : Pengobatan Gratis
Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.
MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14) |
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9) |
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27) |
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17) |
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur. |
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
|
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang |
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8 |
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK. |
ATAU |
BCA KCU MEDAN |
NO.0222053453. |
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P. |
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.) |
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui: |
E mail ke :. |
parokimariagk3lingga@yahoo.com |
atau di SMS ke:. |
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645 |
Romo Willy O.Carm : 081333837433 |
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat . Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat |
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin. |
HORMAT KAMI: |
Pastor Antonius Manik O.Carm |
VARIA PAROKI
BACAAN Hari Minggu PASKAH II Pesta Kerahiman Tuhan : 15 April 2012
RENUNGAN HARIAN HARI SABTU DALAM OKTAF PASKAH, 14 April 2012
RENUNGAN HARIAN HARI JUMAT DALAM OKTAF PASKAH, 13 April 2012
RENUNGAN HARIAN HARI KAMIS DALAM OKTAF PASKAH, 12 April 2012
RENUNGAN HARIAN: HARI RABU DALAM OKTAF PASKAH, 11 April 2012
RENUNGAN HARIAN: HARI SELASA DALAM OKTAF PASKAH, 10 April 2012
RENUNGAN HARIAN HARI SENIN DALAM OKTAF PASKAH, 9 April 2012
HARI SENIN DALAM OKTAF PASKAH, 9 April 2012
Kis 2:14,22-32,Mzm 16:1-2a,5,7-8,9-10,11, Mat 28:8-15
Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
RENUNGAN:
Menjadi saksi untuk suatu perkara, tentu bukan hal yang mudah, sebab pasti akan mengalami banyak kendala. Mungkin saja seseorang sungguh melihat suatu kejadian tetapi tidak mau menjadi saksi atas kejadian itu, karena bisa jadi orang tidak akan percaya akan apa yang dikatakan itu dan malah bisa jadi dituduh bersaksi palsu.
Demikian kiranya yang dialami oleh Maria Magdalena dan Maria yang lain yang menengok kubur Yesus dan di makam itu mereka hanya bertemu dengan malaikat Tuhan dan menerangkan bahwa jenasah Yesus tidak ada di dalam makam. Malaikat itu menyuruh mereka pergi kepada para rasul untuk mengatakan bahwa Yesus telah bangkit, sedangkan mereka sendiri tidak melihat Yesus yang bangkit, hanya berdasarkan perkataan malaikat itu dan makam yang kosong. Oleh sebab itu mereka pergi kepada para rasul dalam ketakutan, sebab mereka ragu apakah nanti para rasul mau percaya akan apa yang mereka lihat dan katakan atau tidak. Dalam ketakutan dan keraguan itu, Yesus yang bangkit menemui mereka dengan sapaan "Salam bagimu." Yesus yang bangkit menemui mereka dan menyapa mereka dengan sapaan yang menyejukkan dan juga mengatakan seperti yang dikatakan malaikat itu kepada mereka. Kiranya Yesus yang bangkit mengetahui dan mengerti keraguan dan ketakutan wanita-wanita itu, sehingga Yesus menemui mereka untuk meneguhkan mereka agar berani memberitakan kebangkitan Yesus kepada para rasul.
Kitapun diutus menjadi saksi kebangkitan Yesus dan kita ingin melaksanakan ini. Namun kita pasti mengalami suatu kendala, apakah orang lain akan mau percaya atau tidak, atau takut jangan-jangan malah nanti orang lain membenci kita, mengatakan bahwa kita mengatakan yang tidak benar. Kita ragu menjadi saksi kebangkitan Yesus karena merasa kita seperti wanita-wanita itu, hanya umat biasa, tidak punya jabatan dalam Gereja dan tidak mendapat pendidikan tentang iman. Namun hari ini, kita semua sebenarnya diutus menjadi saksi kebangkitan Yesus. Semua yang merayakan kebangkitan Yesus diwajibkan menjadi saksi Yesus yang bangkit. Memang kendala tidak dipercayai, atau dibenci atau dianggap mengatakan yang tidak benar, pasti akan kita alami. Namun hal itu jangan membuat kita surut untuk bersaksi sebab Yesus sendiri pasti akan datang untuk menolong kita dalam bersaksi. Janganlah kita seperti para serdadu itu, hanya karena takut dan juga karena godaan uang, mereka tidak bersaksi akan kebangkitan Yesus tetapi malah sebaliknya mereka mengatakan bahwa jenasah Yesus dicuri oleh para murid Yesus.
Ketika wanita-wanita itu dalam perjalanan untuk mengabarkan apa yang mereka lihat, Yesus yang bangkit menemui mereka dan memberi salam kepada mereka. Ini juga menjadi suatu ajaran bagi kita bahwa dalam bersaksi yang terutama bukanlah suatu penjelasan, bukan teologi tentang kebangkitan Yesus, tetapi yang terutama bersaksi dengan mewartakan salam damai Yesus kepada sesama. Sehingga kita yang mungkin merasa umat biasa, merasa tidak punya pendidikan teologi, sanggup menjadi saksi Yesus yang bangkit dengan membawa dan membagikan salam damai Yesus kepada sesama. Itu berarti, kesaksian kita adalah terutama dengan hidup membawa dan membagikan damai Yesus kepada sesama. Maka semoga kita semua bersedia menjadi saksi-saksi kebangkitan Yesus dengan membawa damai bagi sesama. Amin.
Paus Benediktus XVI Kecam Sebagian Pastor Katolik Austria
Budi Fernando Tumanggor
VATIKAN, Jaringnews.com – Paus Benediktus XVI menyerukan kepada semua pastor atau imam Gereja Katolik Roma di seluruh dunia bahwa pembaruan gereja sejati adalah konfigurasi diri kepada Yesus Kristus, Jumat (6/4).
Seruan itu disampaikan pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia tersebut sebagai tanggapan dari upaya dari sekelompok imam dari Austria yang memertanyakan larangan hubungan seks di kalangan pemimpin Gereja serta larangan perempuan menjadi pemimpin di Gereja Katolik.
Pernyataan dan sikap ketidaktaatan sekelompok imam Katolik di Austria itu terungkap pada Juni tahun lalu; sekitar 15% dari 2.000 pastor gereja Katolik di Austria menandatangani semacam mosi untuk mengabaikan perintah otoritas tertinggi Gereja Katolik.
Kelompok para Imam Katolik yang menamakan diri mereka sebagai “Prakarsa Pfarrer”, berdalih bahwasikap dan pernyataan mereka itu dibuat hanya untuk membawa pembaruan dalam Gereja Katolik Roma.
Para pastor ini menyerukan pentingnya dilakukan reformasi secara berkelanjutan terhadap ajaran Katolik dan tidak melarang kaum perempuan menjadi pastor; serta membolehkan pastor menikah.
Paus bernama lengkap Joseph Ratzinger Aloisius ini mengecam keras sikap dan pernyataan para imam dari Austria tersebut. Kecaman atas ketidaktaatan tersebut diungkapkan beliau dalam Perayaan Misa Kamis Putih kemarin bersama para Imam di Basilika Santo Petrus.
“Godaan untuk tidak taat tampaknya hanyalah suatu sikap keputusasaan dalam melakukan perubahan di gereja karena lebih mementingkan preferensi dan ide sendiri,” ungkap Paus dalam kotbah saat perayaan misa tersebut.
Paus Benediktus XVI lebih menekankan bahwa pembaruan gereja sebagai wujud konfigurasi diri dengan Yesus; artinya dalam menjalankan tugas, para imam perlu selalu sadar akan ikatannya dengan Yesus Kristus.
Dia juga dapat memahami kepedulian para pastor pembangkang tersebut terhadap gereja serta keinginan mereka untuk melakukan perubahan secara drastis.
"Tetapi apakah cara-cara pembangkangan atas ajaran Katolik ini benar-benar merupakan jalan keluarnya?" tanyanya kepada para imam dan umat katolik yang berkumpul di Santa Petrus Basilika pada perayaan misa tersebut.
(Bft / Dhi)
Disadur dari: jaringnews.com
RENUNGAN MINGGU PASKAH, Minggu 8 April 2012 (Sore)
Kis 10:34a,37-43, Mzm 118:1-2,16ab-17,22-23, Kol 3:1-4 atau 1Kor 5:6b-8, Sore: Luk 24:13-35
Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?" Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat." Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
RENUNGAN:
Memang suatu hal yang sulit kita mengerti bahwa orang yang sudah mati bangkit kembali, apalagi yang mati itu sudah dikubur selamat 3 hari. Dalam pengalaman hidup juga tidak ada orang yang mati dan dikuburkan tetapi bangkit kembali. Kebangkitan Yesus yang kita rayakan hari ini secara akal manusiawi juga sulit kita mengerti. Selain itu, kita juga sulit mengerti akan tindakan Yesus yang mau memilih jalan penderitaan dan mati di salib, padahal Dia adalah Tuhan dan jelas-jelas tidak bersalah. Namun Yesus menjalani semuanya dan inilah mesteri cinta kasih Allah bagi manusia.
Para murid juga bingung, sulit menerima dan mengerti bahwa Yesus guru mereka yang bisa menghidupkan orang mati, tetapi akhirnya memilih kematian yang sangat mengerikan yakni mati di salib. Kematian Yesus sangat mengecewakan mereka, karena mereka berharap bahwa Yesus kelak menjadi pemimpin mereka dan dengan demikian sebagai murid tentu mereka juga berharap bahwa mereka akan kebagian kedudukan. Namun harapan mereka kandas karena kematian Yesus, mereka kecewa. Kekecewaan mereka sungguh mendalam sehingga mereka kembali ke kampung halamannya yakni Emaus. Dalam perjalanan mereka sambil saling mengungkapkan kekecewaan mereka atas kematian Yesus, namun pada saat itu Yesus menermui mereka dan turut berjalan bersama mereka, tetapi mereka tidak mengenal Yesus yang hadir itu. Dalam perjalanan itu, Yesus menerangkan kitab suci yang mengatakan bahwa Yesus harus mati tetapi bangkita pada hari ketiga, namun para murid belum mengerti kematian Yesus dan belum mengenal Yesus yang bangkit hadir di hadapan mereka, meskipun dikatakan bahwa hati mereka sedikit terhibur dan berkobar-kobar saat mendengar penjelasan Yesus. Baru setelah mereka mengajak Yesus singguh dan menginap di rumah mereka dan ketika Yesus makan bersama mereka, mata mereka terbuka serta mengenali Yesus yang bangkit telah menemui mereka. Sesudah itu mereka kembali ke Yerusalem.
Sungguh ini adalah pengalam yang luar biasa tentang kebangkitan Yesus. Kitapun mungkin sering mengalami seperti pengalaman para murid, yang mana kita terkadan sulit menerima kehendak Tuhan atas hidup kita, kitapun mungkin sering merasa kecewa karerna harapan dan keinginan kita seakan tidak dipenuhi oleh Yesus. Pada saat demikian, mungkin saja kita lari dari iman kita, seakan menganggap bahwa beriman itu tidak ada gunanya sehingga kita mau kembali ke kehidupan lama kita sebelum mengenal Yesus. Pada saat demikian, saran atau nasihat orang lain sulit kita terima, dan kita abaikan begitu saja.
Namun hari ini, kita sungguh disadarkan bahwa memang kita sulit mengerti kehendak Tuhan dan pada saat kita kecewa dan ingin lari dari iman, Yesus berusaha menemui kita dan Dia tidak mau membiarkan kita kembali ke hidup lama kita sebelum mengenal Yesus. Pada saat demikian, Yesus yang bangkit hadir dan mengajari kita agar kita kembali kepada-Nya. Hal itu dilakukan oleh Yesus lewat orang-orang yang menasihati kita atau lewat pengalaman hidup kita, namun sering kali kita tidak menangkap kehadiran Yesus yang bangkit dan hadir dalam kehidupan kita. Ingatlah bahwa Yesus tidak menghendaki kita kembali ke kehidupan lama kita. Oleh karena itu, hari ini dengan merayakan Paskah Kristus, kita diajak menyadari dan diingatkan agar dalam ketidakmengertian akan kehendak Tuhan, agar dalam kekecewaan hidup janganlah kita kembali kepada kehidupan lama kita.
Maka kalaupun selama ini kita seringkali lari dari iman akan Yesus, hari ini dalam perayaan paskah Kristus, Yesus Kristus hadir menemui kita semua, menerangkan bahwa kasih Allah sungguh luar biasa besar dan menghendaki agar kita kembali kepada-Nya. Sehingga merayakan paskah berarti kembali kepada Allah.
Hal yang menarik juga bahwa dalam Injil tadi Yesus hadir dan menerangkan kitab Suci kepada mereka yang menjelasakan tenang Yesus yang harus menderita, mati, dimakamkan dan bangkit pada hari ketiga. Para murid itu akhirnya menyadari kehadiran Yesus yang bangkit setelah mereka makan bersama. Jelas bahwa Yesus yang bangkit hadir dalam sabda dan juga dalam perjamuan bersama. Mendengarkan sabda dan perjamuan makan bersama itu sungguh menggambarkan perayaan ekaristi. Dalam perayaan ekaristi sabda Tuhan diperdengaran kepada kita, dan dalam perayaan ekaristi itu, Yesus mengadakan perjamuan makan bersama dengan kita. Sehingga sungguh Yesus yang bangkit hadir dalam sabda yang diperdengarkan dalam perayaan ekaristi dan Yesus sungguh hadir dalam ekaristi yang kita rayakan. Sehingga dengan ikut dalam perayaan ekaristi, Yesus yang bangkit sungguh hadir.
Sungguh dalam Perayaan Ekaristi, Yesus hadir menemui kita. Baiklah hal ini kita sadari dan kita hayati sehingga kita sungguh menyadari kehadiran Yesus dalam perayaan ekaristi. Juga dengan demikian, bila kita sungguh-sungguh rindu untuk bertemu dengan Yesus yang bangkit, kita diajak untuk ikut ambil bagian dalam perayaan Ekaristi kudus.
Selain itu, kitapun hendaknya menghadirkan Yesus yang bangkit dengan memperdengarkan sabda Tuhan kepada sesama. Juga terlebih kita menghadirkan Yesus yang bangkit lewat makan bersama dengan sesama kita. Mengadakan perjamuan makan bersama dengan sesama adalah dalam arti kita mau berbagi rejeki, sukacita dan berkat dengan sesama. Hidup yang demikianlah menandakan bahwa kita sungguh merayakan paskah Kristus. Amin.
RENUNGAN MINGGU PASKAH, Minggu 8 April 2012 (Pagi)
Kis 10:34a,37-43, Mzm 118:1-2,16ab-17,22-23, Kol 3:1-4 atau 1Kor 5:6b-8, Yoh 20:1-9
Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.
RENUNGAN:
Merayakan kebangkitan Yesus, berarti percaya bahwa Yesus hidup dan mampu menangkap kehadiran Yesus dalam hidup.
Sesudah 3 hari Yesus dimakamkan, Maria Magdalena pergi ke makam dan dia melihat bahwa batu penutup makam Yesus sudah terguling sehingga makam itu terbuka. Melihat hal itu, yang ada dalam pikiran Maria Magdalena adalah anggapan bahwa jenasah Yesus telah diambil atau dicuri orang. Inipula yang dikatakannya kepada rasul Petrus dan rasul yang dikasihi oleh Yesus yakni Yohanes.
Mendengat berita itu, kedua murid itu sungguh kaget sehingga mereka berlari ke makam untuk melihat apa yang dikatakan oleh wanita itu. Ketia sampai di makam memang mereka melihat pintu makam terbuka dan setelah melihat ke dalam makam, mereka tidak menemukan Jenasah Yesus, meraka hanya melihat kain yang dikenakan ketika Yesus dimakamkan, kain-kain itu sudah terlipat rapi. Petrus yang lebih dahulu masuk ke makam dan melihat hal itu, belum bisa mengerti apa yang terjadi, mungkin diapun sama seperti wanita itu menganggap bahwa jenasah Yesus telah dicuri orang. Namun ketika murid yang satu lagi masuk dan melihat hal itu, dia percaya apa yang dikatakan oleh Kitab Suci bahwa Yesus harus mati dan setelah 3 hari dalam makam, Dia akan bangkit kembali.
Makam kosong dan kain yang terlipat rapi menjadi tanda bagi murid itu bahwa jenasah Yesus bukan dicuri orang tetapi sungguh telah bangkit dari kematian. Yesus yang bangkit tidak lagi ada dalam makam, tetapi hidup kembali dalam tubuh yang mulia, makam kosong dan kain itu menjadi tanda bagi para murid.
Sama seperti murid itu, kitapun yakin bahwa Yesus telah bangkit dari kematian dan hidup bersama dengan kita. Kita patut bersyukur karena Yesus telah mengalahkan kematian dan kitapun sudah ditebus-Nya. Namun merayakan paskah Kristus berarti juga harus berani dan sanggup melihat tanda-tanda kebangkitan Yesus dalam hidup kita atau harus sanggup melihat tanda bahwa Yesus hidup kembali dalam hidup kita. Yesus yang bangkit dan hidup kembali dalam hidup kita, juga menyatakan diri-Nya yang bangkit dengan berbagai tanda dalam kehidupan kita. Namun kita yang kurang percaya kepada-Nya kurang mampu menangkap kehadiran Yesus yang bangkit. Banyak tanda yang dibuat Yesus untuk menyatakan kehadiran-Nya dalam hidup kita, namun kita sulit mengerti dan menangkapnya. Murid yang satu lagi itu menangkap tanda makam kosong karena langsung teringat dengan sabda Tuhan yang ada dalam Kitab Suci. Ini bisa mengartikan bahwa kita kurang mampu menangkap kehadiran Yesus yang bakit, karena kita kurang percaya pada sabda Yesus sehingga kita kurang sering bergumul dengan sabda Yesus dalam Kitab suci. Sehingga dengan demikian, agar kita dapat menangkap tanda yang diberikan oleh Yesus untuk menyatakan kehadiran-Nya, mari kita percaya pada Yesus dan sabda Tuhan, mari kita bersahabat dengan sabda Tuhan lewat Kitab Suci. Bila kita sungguh percaya pada Yesus dan akrab dengan sabda Tuhan, kita pasti akan mampu menemukan banyak tanda yang diberikan oleh Tuhan untuk menyatakan kehadiran-Nya dalam hidup kita.
Makam kosong menjadi tanda kebangkitan Yesus. Pada hari ini, kita yang merayakan kebangkitan Yesus, juga merayakannya dengan menjadi tanda kebangkitan Yesus bagi sesama kita. Saat ini, banyak orang yang tidak lagi mampu menangkap kehadiran Yesud dalam hidupnya, maka kitalah kiranya harus menjadi tanda kebangkitan Yesus bagi sesama. Maka merayakan paskah Yesus, berarti juga menjadi tanda kehadiran Yesus yang bangkit bagi sesama dan dunia. Amin.